statistika parametrik dan non-par

132
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Statistika dapat didefinisikan sebagai ilmu yang membahas tentang pengambilan data, pengolahan data sampai kesimpulan yang diperoleh dari perhitungan dan pengolahan data tadi, serta membuat keputusan yang dapat diterima berdasarkan analisis. Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita temui permasalahan yang dapat diformulasikan ke dalam persamaan matematis. Hubungannya dengan statistika yaitu statistika digunakan untuk menyatakan data atau bilangan yang diperoleh dari data, misalnya rata-rata dari data tersebut. Permasalahan yang umum dihadapi oleh peneliti atau insinyur adalah menyangkut cara pengambilan keputusan berdasarkan data mengenai suatu sistem ilmu. Dalam tiap kasus, peneliti membuat dugaan mengenai suatu sistem. Sebagai tambahan tiap kasus harus melibatkan penggunaan data percobaan dan pengambilan keputusan berdasarkan data tadi. Secara resmi dalam tiap kasus dugaan mengenai dugaan dapat dirumuskan dalam bentuk hipotesis statistik. Keunikan statistik yaitu kemampuannya untuk menghitung ketidakpastian dengan tepat. Dengan kemampuan itu para ahli statistik dapat membuat suatu pernyataan yang tegas, lengkap dengan jaminan ketidakpastian. Didalam statistik ada tiga hal penting yang mendasar yaitu analisa data yang membahas tentang pengumpulan, penyajian dan mengintisarikan data. Kedua adalah probabilitas yaitu membahas tentang hukum peluang dan yang terakhir adalah kesimpulan statistik yaitu tentang ilmu penarikan kesimpulan statistik dari data tertentu berdasarkan pengetahuan tentang probabilitas. 1. 2 Tujuan Praktikum Tujuan yang hendak dicapai dalam praktikum ini adalah: 1. Mengerti dan memahami beberapa teknik pengambilan data. 2. Mengerti dan memahami mengenai statistik deskriptif dan statistik induktif.

Upload: rian

Post on 11-Jun-2015

20.331 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Statistika Parametrik Dan Non-par

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Statistika dapat didefinisikan sebagai ilmu yang membahas tentang

pengambilan data, pengolahan data sampai kesimpulan yang diperoleh dari

perhitungan dan pengolahan data tadi, serta membuat keputusan yang dapat

diterima berdasarkan analisis. Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita temui

permasalahan yang dapat diformulasikan ke dalam persamaan matematis.

Hubungannya dengan statistika yaitu statistika digunakan untuk menyatakan data

atau bilangan yang diperoleh dari data, misalnya rata-rata dari data tersebut.

Permasalahan yang umum dihadapi oleh peneliti atau insinyur adalah

menyangkut cara pengambilan keputusan berdasarkan data mengenai suatu sistem

ilmu. Dalam tiap kasus, peneliti membuat dugaan mengenai suatu sistem. Sebagai

tambahan tiap kasus harus melibatkan penggunaan data percobaan dan

pengambilan keputusan berdasarkan data tadi. Secara resmi dalam tiap kasus

dugaan mengenai dugaan dapat dirumuskan dalam bentuk hipotesis statistik.

Keunikan statistik yaitu kemampuannya untuk menghitung ketidakpastian

dengan tepat. Dengan kemampuan itu para ahli statistik dapat membuat suatu

pernyataan yang tegas, lengkap dengan jaminan ketidakpastian. Didalam statistik

ada tiga hal penting yang mendasar yaitu analisa data yang membahas tentang

pengumpulan, penyajian dan mengintisarikan data. Kedua adalah probabilitas

yaitu membahas tentang hukum peluang dan yang terakhir adalah kesimpulan

statistik yaitu tentang ilmu penarikan kesimpulan statistik dari data tertentu

berdasarkan pengetahuan tentang probabilitas.

1. 2 Tujuan Praktikum

Tujuan yang hendak dicapai dalam praktikum ini adalah:

1. Mengerti dan memahami beberapa teknik pengambilan data.

2. Mengerti dan memahami mengenai statistik deskriptif dan statistik induktif.

Page 2: Statistika Parametrik Dan Non-par

3. Mengerti dan memahami teknik pengolahan data secara parametrik dan non

parametrik.

4. Mampu menginterpretasikan hasil pengolahan data dengan menggunakan teknik

parametrik dan non parametrik.

1. 3 Pembatasan Masalah

Pada laporan ini masalah yang dibahas terbatas pada pengolahan data

statistik parametrik dan non parametrik, baik dependen maupun independen

dengan nilai k = 2 dan k > 2.

Data pertama adalah data parametrik dengan k = 2 yaitu data mengenai

Banyaknya Kyai dan Ustadz menurut Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Tahun

2004. Untuk data parametrik k > 2 yaitu data mengenai Banyaknya Jema'ah Haji

yang Diberangkatkan ke Tanah Suci (Mekkah) menurut Kabupaten/Kota di Jawa

Tengah Tahun Anggaran 2001-2003

Sedangkan untuk data non parametrik ada 2 jenis yaitu dependen dan

independen. Data independen dengan k = 2 adalah data mengenai Data Pengaruh

Jenis Kelamin terhadap Media Aktualisasi Diri yang diperoleh melalui kuesioner

dengan sampel mahasiswa Teknik Industri 2007. Untuk data independen k > 2

adalah data mengenai Data Pengaruh Golongan Darah terhadap Jenis Materi yang

Disukai yang diperoleh juga melalui kuesioner dengan sampel mahasiswa Teknik

Industri 2007. Data non parametrik dependen k = 2 merupakan data mengenai

Status Guru-Guru SMK-SB, untuk yang k > 2 adalah data Pengaruh Negara

Produksi terhadap Jenis Film yang Disukai

Ruang lingkup pengolahan data pada laporan ini dibatasi dengan

pengolahan data menggunakan software Microsoft Excel, SPSS, dan MINITAB.

Page 3: Statistika Parametrik Dan Non-par

1. 4 Prosedur Praktikum

Gambar 1. 1 Flowchart Metodologi Praktikum

Identifikasi Masalah

Studi Keputusan

Penentuan Metode Pengambilan Data

Teknik Pengambilan

Sampling

Sampling acak sederhana

Pengambilan Data Sekunder Nonparametrik

Pengumpulan Data

Pengolahan Data (Deskriptif, Parametrik ,dan Nonparametrik)

Interpretasi Data

Kesimpulan dan Saran

Page 4: Statistika Parametrik Dan Non-par

1. 5 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, tujuan praktikum, pembatasan masalah, metodologi

praktikum, dan sistematika penulisan.

BAB II DASAR TEORI

Berisi dasar teori yang berhubungan dengan praktikum.

BAB III PENGOLAHAN DATA

Berisi pengolahan data parametrik independen, data non parametrik

independen, dan data non parametrik dependen dengan software Excel

dan SPSS.

BAB IV ANALISA

Berisi analisa terhadap hasil pengolahan data dengan teknik pengolahan

data parametrik dan non parametrik.

BAB V PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran.

Page 5: Statistika Parametrik Dan Non-par

BAB II

DASAR TEORI

2. 1 Definisi Statistika

Statistik adalah ilmu yang membahas tentang pengambilan dan pengolahan data

sampai kesimpulan.

Statistik secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

2.1.1 Statistika Deskriptif

Merupakan teknik statistik di mana di sini dilakukan pengambilan data,

penyajian data tanpa adanya kesimpulan. Untuk keperluan praktikum ini, perlu

pemahaman tentang: cara-cara penyajian data (histogram, distribusi frekuensi).

Untuk lokasi atau ukuran kecenderungan (berbagai macam mean, berbagai

macam median, modus, akar mean kuadrat, persentil dan kuartil) dan ukuran

deviasi (simpangan kuartil, rentang, simpangan baku, mean absolut simpang,

variansi).

(Modul Praktikum Statistika Industri, hal 1)

2.1.2 Statistika Induktif

Teknik statistik mempunyai pengumpulan data, pengolahan serta

penganalisaan terhadap data yang diperoleh sehingga nantinya dapat diambil

suatu kesimpulan. Statistik induktif meliputi perumusan hipotesis statistik

(pernyataan tentang populasi), pemilihan uji yang sesuai, penentuan taraf yang

signifikan, analisa statistik. Statistik induktif meliputi 2 hal yaitu :

Teknik pengolahan data secara parametrik

Teknik pengolahan data secara non parametrik

(Modul Praktikum Statistika Industri hal 1)

2. 2 Tipe Data Statistika

Data adalah bentuk jamak dari datum yang memiliki pengertian sebagai

keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui

atau dianggap. Sehingga data dapat diartikan sebagai sesuatu yang diketahui atau

dianggap.

Page 6: Statistika Parametrik Dan Non-par

Statistik dalam prakteknya tidak bisa dilepaskan dari data yang berupa

angka, baik itu dalam statistik deskriptif yang menggambarkan data, maupun

statistik inferensi yang melakukan analisis terhadap data. Namun sebenarnya data

dalam statistik juga bisa mengandung data non angka atau data kualitatif.

1. Data berdasarkan susunannya

Berdasarkan susunanya, data dibagi menjadi data acak atau tunggal dan data

berkelompok.

a. Data acak atau data tunggal

Adalah data yang belum tersusun atau dikelompokkan ke dalam kelas-

kelas interval.

b. Data berkelompok

Adalah data yang tersusun atau dikelompokkan ke dalam kelas-kelas

interval. Data kelompok disusun dalam bentuk distribusi frekuensi atau

tabel frekuensi.

2. Data berdasarkan jenisnya

Berdasarkan sifatnya data dibagi menjadi :

a. Data kualitatif

Adalah data yang tidak berbentuk bilangan. Data kualitatif mempunyai

ciri tidak bisa dilakukan operasi matematika, seperti penambahan,

pengurangan, eprkalian dan pembagian. Yang termasuk data kulitatif

adalah data nominal dan data ordinal.

b. Data kuantitatif

Adalah data yang berbentuk bilangan. Jadi, berbagai operasi matematika

bisa dilakukan pada data kuantitatif. Yang termasuk data kuantitatif

adalah data interval dan data rasio.

(Singgih Santono, hal 3-6)

3. Data berdasarkan waktu pengumpulan

Berdasarkan waktu pengumpulannya dibagi menjadi :

a. Data berkala

Adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk memberikan

gambaran perkembangan suatu kegiatan.

Page 7: Statistika Parametrik Dan Non-par

b. Data cross section

Adalah data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu untuk

memberikan gambaran perkembangan keadaan atau kegiatan pada waktu

itu.

(Diktat Statistika Industri. Hal 5)

4. Data berdasarkan sumber pengambilannya

Berdasarkan sumber pengambilannya, data dibagi menjadi :

a. Data primer

Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang

melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya.

Data ini juga disebut data asli atau data baru.

b. Data sekunder

Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang dari sumber-

sumber yang telah ada. Data itu biasanya diperoleh dari perpustakaan

atau dari laporan-laporan peneliti yang terdahulu. Data ini juga disebut

sebagai data tersedia.

(Dirgibson Siagian Sugiarto, hal.16)

5. Data berdasarkan skala pengukuran

Skala pengukuran adalah peraturan penggunaan notasi bilangan dalam

pengukuran. Berdasarkan skala pengukuran , data dibagi menjadi :

a. Data nominal

Adalah data yang diberikan pada objek atau kategori yang tidak

menggambarkan kedudukan objek atau kategori tersebut terhadap objek

atau kategori lainnya, tetapi hanya sekedar label atau kode saja. Data itu

hanya mengelompokkan objek atau kategori ke dalam kelompok tertentu.

Data ini mempunyai dua ciri, yaitu :

1. Kategori data bersifat saling lepas

2. Kategori data tidak disusun secara logis

Data bertipe nominal adalah data yang paling ‘rendah’ dalam level

pengukuran data. Jika suatu pengukuran hanya menghasilkan satu dan

hanya satusatiunya kategori, data tersebut adalah data nominal (data

Page 8: Statistika Parametrik Dan Non-par

kategori). Contoh: Status Kewarganegaraan ( 1 untuk indonesia,2 untuk

Amerika,3 untuk China)

b. Data ordinal

Adalah data yang penomoran objek atau kategorinya disusun menurut

besarnya, yaitu dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya

dengan jarak / rentang yang tidak harus sama. Data ini memiliki ciri

seperti pada ciri data nominal ditambah satu ciri lagi, yaitu kategori data

dapat disusun berdasarkan urutan logis dan sesuai dengan besarnya

karakteristik yang dimiliki.

Data ordinal seperti pada data nominal, adalah juga data kualitatif namun

dengan level yang lebih ‘tinggi’ daripada data nominal. Jika pada data

nominal semua data kategori dianggap sama, maka pada data ordinal ada

tingkatan data. Contoh: Mengubah nilai ujian ke nilai prestasi, yaitu:

1. Nilai A untuk nilai dari 80-100

2. Nilai B untuk nilai dari 65-79

3. Nilai C untuk nilai dari 55-64

4. Nilai D untuk nilai dari 45-54

5. Nilai E untuk nilai dari 0 - 44

c. Data interval

Adalah data dimana objek / kategori dapat diurutkan berdasarkan suatu

atribut yang memberikan informasi tentang interval antara tiap objek/

kategori sama. Besarnya interval dapat ditambah atau dikurangi. Data ini

memiliki ciri yang sama dengan ciri pada data ordinal ditambah satu ciri

lagi yaitu urutan kategori data mempunyai jarak yang sama.

Data interval menempati pengukuran data yang lebih ‘tinggi’ dari data

ordinal, karena selain bisa bertingkat urutannya, juga urutan tersebut bisa

dikuantitatifkan. Data interval juga tidak memiliki nilai 0 absolut.

Contoh:

A B C D E

1 2 3 4 5

Page 9: Statistika Parametrik Dan Non-par

Interval A-C adalah 3-1=2 Interval C-D adalah 4-3=1

Pada kedua interval ini dapat dijumlahkan menjadi 2 + 1 = 3. Atau

interval antara A dan D adalah 4 – 1 = 3. Pada data ini yang dijumlahkan

bukanlah kuantitas atau besaran, melainkan interval dan tidak terdapat

nilai nol absolut .

d. Data rasio

Adalah data yang memiliki sifat-sifat data nominal, data ordinal, dan data

interval, dilengkapi dengan titik nol absolut dengan makna empiris.

Karena terdapat angka nol maka pada data ini dapat dibuat perkalian atau

pembagian. Angka pada data menunjukkan ukuran yang sebenarnya dari

objek/ kategori yang diukur. Data rasio adalah data dengan pengukuran

paling ‘tinggi’ di antara jenis data lainnya. Contoh: membandingkan nilai

mata kuliah antara dua mahasiswa.

(Singgih Santono, hal 3-6)

6. Data berdasarkan sifatnya

a. Data diskret

Data yang didapat dengan cara menghitung.

b. Data kontinu

Data yang dapat mempunyai nilai yang terletak dalam suatu interval

(Dergibson Siagian Sugiarto, hal 13)

7. Data berdasarkan sumbernya

a. Data Internal

Data yang menggambarkan kegiatan atau keadaan di dalam suatu

organisasi.

b. Data Eksternal

Data yang menggambarkan kegiatan atau keadaan di luar suatu

organisasi.

(Dergibson Siagian Sugiarto, hal 18)

Page 10: Statistika Parametrik Dan Non-par

2. 3 Teknik Pengambilan Sampel

Telah diketahui bahwa statistik mencakup teknik pengambilan data untuk

pengumpulan data. Untuk ini maka praktikan harus mengerti beberapa teknik

pengambilan sampel (teknik sampel), dimana hal ini merupakan hal yang paling

mendasar dalam penggunaan teknik statistik karena apabila kita mengamati

sebuah populasi kita tidak dapat mengamati keseluruhan yang ada dalam populasi

tersebut, melainkan hanya pada populasi tertentu.

Teori penarikan sampel merupakan suatu ilmu tentang hubungan antara

populasi dengan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Teori dapat

digunakan untuk menduga jumlah populasi yang tidak diketahui dan berguna juga

dalam menentukan apakah perbedaan-perbedaan yang nampak antara dua sampel

disebabkan oleh variasi secara kebetulan atau apakah memang perbedaan itu

cukup tidak terjadi secara kebetulan (significant).

Sampel ialah sebagian anggota populasi yang diambil dari dengan

menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling. Teknik

sampling berguna agar:

1. Mereduksi anggota populasi menjadi anggota sampel yang mewakili

aggota populasinya, sehingga kesimpulan terhadap populasi dapat

dipertanggung jawabkan.

2. Lebih teliti menghitung yang sedikit daripada yang banyak.

3. Menghemat waktu tenaga, biaya,benda coba yang merusak.

Metode pengambilan sampel yang ideal mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

1. Mampu menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya mengenai

keseluruhan populasi

2. Sederhana sehingga mudah dilaksanakan

3. Efisien, mampu memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan

biaya yang rendah

4. Mampu memberikan gambaran tentang tingkat ketelitian penelitian.

Page 11: Statistika Parametrik Dan Non-par

Dalam teknik sampling perlu dipahami parameter-parameter yang dianggap

enentukan apakah sampel itu cukup representatif atau tidak, dimana ada 4

parameter yaitu :

1. Variabilitas populasi

2. Ukuran atau besar sampel

3. Teknik penentuan sample

4. Kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi

Dari populasi ke sampel ini terdapat proses penarikan sampel (teknik Sampling)

yaitu :

a. Non Probability Sampling (Sampling Nonrandom)

Adalah cara pengambilan sample yang semua objek atau elemen populasinya

tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sample. Hasil dari

sampling nonrandom memiliki sifat subjektif atau kurang objektif. Hal ini

diakarenakan pada waktu sample diambil dari populasi, probabilitasnya tidak

diikutsertakan, tetapi berdasarkan aspek pribadi seseorang.

Yang termasuk sampling nonrandom antara lain

1. Sampling Kuota

Adalah bentuk sampling nonrandom yang merincikan lebih dahulu segala

sesuatu yang berhubungan dengan pengambilan sampel. Dengan demikian

petugas hanya mengumpulkan data mengenai sesuatu yang telah dirinci.

Akan tetapi, pengambilan unit samplingnya ditentukan oleh si petugas.

2. Sampling pertimbangan

Adalah bentuk sampling nonrandom yang pengambilan sampelnya

ditentukan oleh peneliti berdasarkan pertimbangan atau kebijaksanaanya.

Cara sampling ini cocok untuk studi kasus.

3. Sampling Seadanya

Adalah bentuk sampling nonrandom yang pengambilan sampelnya

dilakukan seadanya atau berdasarkan kemudahannya mendapatkan data

yang diperlukan. Pada

b. Probabilty Sampling (Samplng Random)

Page 12: Statistika Parametrik Dan Non-par

Yaitu cara pengambilan sampel dengan semua objek atau elemen populasi

memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Hasil dari

sampling ini memiliki sifat yang objektif.

Yang termasuk Probability Sampling yaitu :

1. Sampling random sederhana

Adalah sampling random yang sifatnya sederhana, tiap sampel yang

berukuran sama memiliki probabilitas sama untuk terpilih dari populasi.

Sampling random sederhana dilakukan apabila :

Elemen-elemen yang bersangkutan homogen

Hanya diketahui identitas-identitas dari satuan-satuan individu

(elemen) dalam populasi, sedangkan keterangan lain mengenai

populasi, seperti derajat keseragaman, pembagian dalam golongan-

golongan tidak diketahui, dan sebagainya.

Sampling random sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan dua

metode, yaitu :

- Metode undian

Adalah metode yang prosesnya dilakukan dengan menggunakan pola

pengundian dan hanya cocok untuk populasi yang kecil

- Metode tabel random

Adalah metode yang prosesnya dilakukan dengan menggunakan tabel

bilangan random. Tabel bilangan random adalah tabel yang dibentuk

dari bilangan biasa yang diperoleh secara berturut-turut dengan

sebuah proses random serta disusun ke dalam suatu tabel.

2. Sampling Berlapis (sampling Stratified)

Adalah bentuk probability sampling yang populasi atau elemen

populasinya dibagi dalam kelompok-kelompok yang disebut strata.

Sampling stratified dilakukan apabila :

Elemen-elemen populasi heterogen

Ada kriteria yang akan dipergunakan sebagai dasar untuk

menstratifikasi populasi ke dalam stratum-stratum

Page 13: Statistika Parametrik Dan Non-par

Ada data pendahuluan dari populasi mengenai kriteria yang akan

digunakan untuk stratifikasi

Dapat diketahui dengan tepat jumlah satuan-satuan individu dari

setiap stratum dalam populasi

3. Sampling Sistematis

Adalah bentuk sampling random yang mengambil elemen-elemen yang

diselidiki berdasarkan urutan tertentu dari populasi yang telah disusun

secara teratur. Sampling sistematis dilakukan apabila :

Identifikasi atau nama dari elemen-elemen dalam populasi itu

terdapat dalam suatu daftar, sehingga elemen-elemen tersebut dapat

diberi nomor urut.

Populasi memiliki pola beraturan, seperti blok-blok dalam kota atau

rumah-rumah pada suatu ruas jalan.

4. Sampling kelompok (Sampling Cluster)

Adalah bentuk sampling random yang populasinya dibagi menjadi

beberapa kelompok (cluster) dengan menggunakan aturan-aturan tertentu,

seperti batas-batas alam dan wilayah administrasi pemerintahan.

( Dirgibson Siagian Sugiarto, hal. 115 )

2. 4 Statistika Deskriptif

Statistika deskriptif merupakan teknik statistik dimana disini dilakukan

pengambilan data, penyajian data tanpa adanya kesimpulan.

2.4. 1 Mean, Median, Modus dan Ukuran Pemusatan lainnya

2.1.2.1 Mean

Nilai mean (rata-rata hitung) dari suatu himpunan N bilangan X1, X2, ..., XN

ditunjukkan oleh X dan dirumuskan sebagai berikut:

N

X

NXXXX

N

jj

N

121 ...

................................. (2.1)

2.1.2.2 Median

Page 14: Statistika Parametrik Dan Non-par

Median dari suatu himpunan bilangan yang disusun menurut urutan besarnya

merupakan pertengahan atau nilai tengah hitung dari pertengahan.

2.1.2.3 Modus

Modus suati himpunan bilangan adalah nilai yang terjadi dengan frekuensi

terbesar yaitu nilai yang paling umum. Modus mungkin tidak ada dan jika ada

boleh jadi tidak unik.

2.1.2.4 Kuartil, Desil, dan Persentil

Jika suatu himpunan data disusun menurut besarnya, nilai tengah yang

membagi atas dua bagian yang sama adalah median. Dengan memperluas

pemikiran tersebut, dapat dibayangkan nilai-nilai yang membagi himpunan

atas empat bagian yang sama dan dikenal dengan kuartil. Secara serupa, nilai-

nilai yang membagi data atas sepuluh bagian yang sama disebut desil.

Sedangkan nilai-nilai yang membagi data atas seratus bagian dinamakan

persentil.

(Spiegel, Statistika hal 61-66)

2.4. 2 Simpangan baku dan Ukuran Sebaran Lain

1. Simpangan kuartil

Simpangan kuartil Q dari suatu himpunan didefinisikan oleh

213 QQ

Q

..................................................... (2.2)

2. Rentang yang merupakan selisih antara bilangan terbesar dengan bilangan

terkecil dalam suatu himpunan.

Rentang = data terbesar – data terkecil .............................. (2.3)

3. Simpangan baku

Simpangan baku adalah deviasi atau penyimpangan suatu data terhadap rata-

ratanya. Dapat dirumuskan:

Nxx

S

2)( .................................................. (2.4)

4. Variansi

Variansi suatu himpunan didefinisikan sebagai kuadrat simpangan baku (s2).

Bilamana diperlukan untuk membedakan simpangan baku populasi dari

Page 15: Statistika Parametrik Dan Non-par

simpangan baku sampel yang berasal dari populasi ini seringkali kita

menggunakan lambang S untuk simpangan baku sampel dan σ untuk

simpangan baku populasi. Jadi S2 mewakili variansi sampel dan σ2 mewakili

variansi populasi.

(Spiegel, Statistika hal 92-94)

2.4. 3 Distribusi Frekuensi dan Histogram Frekuensi

Data mentah adalah data yang dikumpulkan yang belum diatur secara

numerik. Pada waktu meringkaskan sejumlah besar data mentah sering sangat

berguna mendistribusikan data dalam kelas atau kelompok dan menetapkan

banyaknya individu yang termasuk dalam setiap kelas yang disebut frekuensi

kelas. Suatu penyusunan tabulasi data memakai kelas bersama dengan frekuensi

kelas yang berhubungan disebut distribusi frekuensi atau tabel frekuensi.

Histogram merupakan gambaran secara grafik dari distribusi frekuensi.

Histogram atau histogram frekuensi ini terdiri dari himpunan siku empat yang

mempunyai :

Alas pada sumbu mendatar (sumbu-x) dengan pusat markah (titik tengah

kelas) dan panjang sama dengan ukuran selang kelas.

Luas sebanding terhadap frekuensi kelas.

Jika semua selang kelas mempunyai ukuran sama, tinggi segi empat

sebanding terhadap frekuensi kelas dan merupakan kebiasaan untuk

mengambil tinggi secara numerik sama dengan frekuensi kelas.

Dari suatu histogram, kita bisa mengetahui informasi mengenai data yang

kita teliti.

2.4. 4 Kemencengan

Skewness atau kemencengan adalah derajat ketaksimetrisan, atau

kejauhan dari simetri dari suatu distribusi. Berdasarkan kemencengannya, grafik

distribusi terbagi menjadi tiga, yaitu:

a. Negatively skewed distribution, yaitu kurva frekuensi suatu distribusi yang

mempunyai ekor yang lebih panjang ke kiri dari maksimum pusat daripada

yang ke kanan, distribusi ini disebut juga menceng ke kiri atau mempunyai

kemencengan negatif.

Page 16: Statistika Parametrik Dan Non-par

b. Positively skewed distribution, yaitu kurva frekuensi suatu distribusi yang

mempunyai ekor yang lebih panjang ke kanan dari maksimum pusat daripada

yang ke kiri, distribusi ini disebut juga menceng ke kanan atau mempunyai

kemencengan positif.

c. Symmetric distribution, yaitu kurva frekuensi suatu distribusi yang

mempunyai ekor yang sama panjang dari maksimum pusat.

Negatively skewed distribution Positively skewed distribution Symmetric

distribution Gambar 2. 1 Distribusi Kemencengan (Skewness)

Untuk distribusi yang menceng, mean cenderung terletak pada sisi yang

sama dari modus sebagai ekor yang panjang. Jadi suatu ukuran tak simetri

diperlihatkan oleh selisih (mean-modus). Ini dapat dibuat tanpa ada pembagian

oleh suatu ukuran sembarang, sama seperti simpangan baku, sehingga kita

dapatkan definisi:

susx

bakusimpanganusmeannkemencenga modmod

............................(2.5)

2.4. 5 Kurtosis

Kurtosis adalah derajat kepuncakan dari suatu distribusi, biasanya diambil

secara relatif terhadap suatu distribusi normal. Berdasarkan kurtosisnya, grafik

distribusi terbagi menjadi tiga, yaitu:

Leptokurtik, yaitu distribusi yang mempunyai puncak relatif tinggi.

Platikurtik, yaitu distribusi yang mempunyai puncak mendatar.

Mesokurtik, yaitu grafik yang berdistribusi normal yang puncaknya tidak

terlalu lancip atau berpuncak mendatar.

Page 17: Statistika Parametrik Dan Non-par

Derajat Kepuncakan =

)3)(2(

)1(3)3)(2)(1(

)1( 24

nnn

sxx

nnnnn i

MesokurtikPlatikurtikLeptokurtik

Gambar 2. 2 Jenis-jenis Distribusi Berdasarkan Kurtosis

Salah satu pengukuran kurtosis menggunakan momen keempat di sekitar

nilai mean yang dinyatakan dalam bentuk tanpa dimensi dan diberikan oleh:

Koefisien momen dari kurtosis = 22

444

4 mm

sma ...................... (2.6)

(Spiegel, Statistika hal 120)

Yang seringkali dinyatakan dengan b2. Ada beberapa sumber yang

menuliskan bahwa untuk menentukan jenis kurva dapat ditentukan dari ukuran

kemencengannya:

Jika a4 = 3 atau saat kurtosis = 0, maka kurva berdistribusi normal

(Mesokurtik).

Jika a4 > 3 atau saat kurtosis > 0 (positif), maka kurva berdistribusi

Leptokurtik.

Jika a4 < 3 atau saat kurtosis < 0 (negatif), maka kurva berdistribusi

Platikurtik.

(Sudjana, Metode Statistika hal 120)

(Amitava, Fundamentals of Quality Control and Improvement)

2. 5 Statistik Parametrik

Page 18: Statistika Parametrik Dan Non-par

Kebanyakan cara pengujian hipotesis didasarkan pada anggapan bahwa sampel

acak diambil dari populasi normal. Kebanyakan uji tersebut masih dapat diandalkan bila

penyimpangannya dari kenormalan hanya sedikit, terutama sekali bila ukuran

sampelnya besar. Biasanya cara pengujian ini dinamakan metode parametrik.

(Walpole & Myers, Ilmu Peluang dan Statistika hal 691)

Statistik parametrik merupakan teknik statistik dimana dilakukan pengumpulan

data, pengolahan serta penganalisaan terhadap data yang diperolah sehingga nantinya

dapat diambil suatu kesimpulan. Ciri–ciri dari data parametrik adalah :

1. Data berdistribusi normal

2. Merupakan data interval atau data rasio

3. Jumlah data lebih dari sama dengan 30 (n ≥ 30)

2. 6 Uji – Uji Statistik Parametrik

Pengolahan data secara parametrik ini merupakan pengolahan data dimana

anggapan kenormalan diberlakukan, tercakup di dalamnya adalah :

Uji Kebaikan-Suai

Uji Goodness of Fit digunakan untuk menentukan apakah suatu populasi

mempunyai suatu distribusi teoritis tertentu. Uji tersebut didasarkan atas baiknya

kesesuaian yang ada antara frekuensi terjadinya pengamatan pada sampel

teramati dan frekuensi harapan yang diperoleh dari distribusi yang

dihipotesiskan.

Uji goodness of fit adalah uji hipotesis statistik yang digunakan untuk

menaksir bentuk apakah observasi X1,X2,…Xn adalah independen sampel dari

distribusi khusus dengan fungsi distribusi F. Uji goodness of fit dapat digunakan

untuk menguji serangkaian uji hipotesis nol

Terdapat tiga macam uji Goodness of Fit, yaitu Chi-square test,

Kolmogorov-Smirnov Test, dan Anderson Darlinguji

Uji Menyangkut Ratan dan Variansi

Uji menyangkut rataan ini berkaitan dengan distribusi t, uji ini dapat

menyangkut satu rataan atau variansi dan menyangkut dua variansi atau rataan.

Uji Menyangkut Proporsi

Page 19: Statistika Parametrik Dan Non-par

Uji ini banyak dipakai dalam berbagai bidang. Uji ini digunakan untuk

mengetahui proporsi suatu peristiwa dalam suatu populasi. Sebagai contoh,

seorang politisi tentunya tertarik untuk mengetahui berapa bagian dari pemilih

yang akan mendukungnya dalam pemilihan mendatang. Pengusaha pabrik

berkepentingan mengetahui proporsi cacat dalam suatu pengiriman

produksinya.

Uji Kebebasan

Merupakan uji untuk mengetahui keterkaitan antara dua atau lebih

variabel atau untuk mengetahui sifat ketergantungan (hubungan) suatu variabel

dengan variabel yang lain.

Galat I dan Galat II

Galat I adalah penolakan hipotesis nol padahal hipotesis itu benar.

Galat II adalah penerimaan hipotesis nol padahal hipotesis itu salah.

Uji Anova

Anova sering disebut sebagai analisis variansi. Sampel acak ukuran n

diambil masing-masing dari k populasi. Ke k populasi yang berbeda ini

diklasifikasikan menurut perlakuan atau grup yang berbeda. Dewasa ini istilah

perlakuan digunakan secara umum dengan arti klasifikasi, apakah itu kelompok,

adukan, penganalisis, pupuk yang berbeda, atau berbagai daerah di suatu

negara. Pada Anova terdapat pengujian hipotesis nol bahwa rataan ke k populasi

sama lawan tandingan bahwa paling sedikit dua dari rataan ini tidak sama.

Uji yang akan dipakai didasarkan pada perbandingan dua taksiran bebas

dari kesamaan variansi populasi 2. Perlu dibandingkan ukuran variansi antara

perlakuan yang sesuai dengan variansi dalam perlakuan, agar dapat ditemukan

perbedaan yang berarti dalam pengamatan akibat pengaruh perlakuan.

Analisis variansi untuk klasifikasi eka arah dapat dilihat pada tabel di

bawah ini yang sama dengan tabel Anova. Tabel 2. 1 Analisis Variansi Untuk Klasifikasi Eka Arah

Sumber

Variansi

Jumlah

Kuadrat

Derajat

Kebebasan

Rataan

Kuadrat f Hitungan

Page 20: Statistika Parametrik Dan Non-par

Perlakuan JKA k - 1 1

21

kJKAS 2

2

21

SS

Galat JKG k (n - 1) )1(2

nkJKAS

Total JKT nk - 1

JKT =

n

j

k

i nkTijy

1

22

1

..

JKA = nk

Tn

Tik

j ..21

2

JKG = JKT – JKA

Uji-F

Pada pengujian kesamaan dua variansi populasi 12 dan 2

2, yang ingin

diuji adalah hipotesis nol Ho bahwa 12 = 2

2 lawan salah satu tandingan 12 <

22, 1

2 > 22, atau 1

2 22.

Untuk dua sampel acak berukuran masing-masing n1 dan n2 dari dua

populasi, nilai f untuk menguji 12 = 2

2 ialah nisbah :

22

21

ssf ........................................................ (2.7)

dengan s12 dan s2

2 variansi yang dihitung dari dua sampel. Jika kedua populasi

berdistribusi hampir normal dan hipotesis nol benar maka nisbah 22

21

ssf suatu

nilai distribusi – F dengan derajat kebebasan v1 = n1 – 1 dan v2 = n2 – 1. Dengan

demikian daerah kritis berukuran yang sesuai dengan tandingan eka pihak 12

< 22, 1

2 > 22 adalah masing-masing f > f1- (v1,v2) dan f > f (v1,v2). Untuk

tandingan dua pihak 12 2

2, daerah kritis adalah f < f1- (v1,v2) dan f > f/2

Page 21: Statistika Parametrik Dan Non-par

(v1,v2). Untuk mengambil keputusan disesuaikan dengan daerah kritis, bila nilai

peluang berada didaerah kritis maka ditolak dan begitupun sebaliknya.

Dalam pengambilan keputusan dapat dengan membandingkan nilai P

hasil perhitungan dengan . Jika P lebih besar daripada , maka Ho diterima

dan begitupun sebaliknya.

(Walpole & Myers, Ilmu Peluang dan Statistika hal 257-260)

Uji-T

Dalam uji menyangkut dua rataan keadaan yang lebih umum berlaku

ialah keadaan dengan variansi tidak diketahui. Bila si peneliti bersedia

menganggap bahwa kedua distribusi normal dan bahwa 1 = 2 = , maka uji t-

gabungan (sering disebut uji-t dua sampel) dapat digunakan. Uji statistik

tersebut berbentuk :

21

021

/1/1)(

nnSdxxt

p

........................................... (2.8)

untuk

2)1()1(

21

22

212

12

nn

nSnSS p .................................. (2.9)

Distribusi-t digunakan diisi dan bila hipotesisnya dwipihak maka

hipotesis ditolak bila

2,2/ 21 nnt < t < 2,2/ 21 nnt

Sebagian mungkin telah diduga tandingan ekapihak menimbulkan daerah kritis

ekasisi. Sebagai contoh, untuk H1 : 1- 2 > do, tolak Ho : 1- 2 = do bila t >

2,2/ 21 nnt . Dapat juga dengan membandingkan nilai P perhitungan dengan taraf

keberartian. Jika P lebih besar maka Ho diterima, dan apabila sebaliknya maka

Ho ditolak.

Pengamatan Berpasangan

Perhitungan selang kepercayaan untuk 1 - 2 dalam hal ini didasarkan

pada peubah acak

Page 22: Statistika Parametrik Dan Non-par

nSDT

d

D .............................................. (2.10)

Hipotesisnya berbentuk, Ho : D = do

Uji statistik hasil perhitungan menjadi

nSdodt

d

....................................................... (2.11)

Daerah kritis untuk ekasisi t < -t atau t > t, sedangkan untuk dwisisi t < -t atau

t > t dengan menggunakan distribusi-t dengan derajat kebebasan n – 1. Dalam

pengambilan keputusan juga dapat dengan membandingkan nilai P perhitungan

dengan taraf keberartian (). Jika P lebih kecil atau sama dengan , maka Ho

ditolak dan apabila sebaliknya maka Ho diterima.

(Walpole & Myers, Ilmu Peluang dan Statistika hal 252-257)

2. 7 Statistik Nonparametrik

Suatu pengujian populasi seringkali dihadapkan pada suatu uji yang harus

dilakukan tanpa kebergantungan asumsi-asumsi yang kaku karena bersifat khusus. Uji

statistik nonparametrik merupakan alternatif untuk memenuhi kebutuhan tersebut

dikarenakan menghasilkan kesahihan dan validitas meskipun hanya berdasar pada

asumsi-asumsi umum. Tipe utama prosedur statistik yang dimasukkan dalam

nonparametrik adalah prosedur-prosedur nonparanetrik murni dan prosedur-prosedur

bebas distribusi (distribution free procedures). Ciri–ciri dari data non parametrik adalah

:

1. Data berdistribusi tidak normal

2. Merupakan data nominal atau data ordinal

3. Jumlah data kurang dari sama dengan 30 (n ≤ 30)

Keunggulan Statistik Non Parametrik :

Beberapa keuntungan dalam penggunaan statistik non parametrik adalah :

a. Kemungkinan keasalahan pada penggunaan adalah minimum karena asumsi

yang digunakan minim.

b. Perhitungan yang digunakan umumnya mudah meskipun secara manual.

Page 23: Statistika Parametrik Dan Non-par

c. Prosedur yang digunakan lebih mudah dipahami oleh semua pihak.

d. Prosedurnya dapat digunakan meskipun dengan skala pengukuran terendah.

Kekurangan statstik non parametrik :

Di samping memilki kelebihan-kelebihan tersebut di atas, penggunaan statistik

non parametrik juga mempunyai kelemahan di antaranya :

a. Meskipun perhitungannya sederhana tetapi pada umumnya menjemukan.

b. Beberapa kasus sebenarnya lebih tepat jika digunakan prosedur-prosedur

parametrik.

Sebagai ringkasan, bila uji parametrik dan non parametrik keduanya berlaku pada

himpunan data yang sama, gunakanlah selalu uji parametrik yang lebih efisien. Akan

tetapi bila diketahui bahwa anggapan kenormalan sering tak berlaku dan ternyata bahwa

yang dihadapi adalah pengukuran yang tidak kuantitatif maka digunakan uji yang non

parametrik.

(Walpole & Myers, Ilmu Peluang dan Statistika hal 691, 1995)

2. 8 Uji – Uji Statistik Nonparametrik

Kebanyakan cara pengujian hipotesis pada uji parametrik adalah didasarkan pada

anggapan bahwa sampel acak diambil dari populasi normal. Padahal tidak semua data

yang digunakan pada pengujian-pengujian tersebut diatas berdistribusi normal. Untuk

mengatasi hal tersebut lalu digunakan uji non parametrik. Uji non parametrik adalah uji

yang mengabaikan asumsi dari kenormalan data populasi.

Yang tercakup didalam uji non parametrik adalah Pengujian Kolmogorof-

Smimov, Uji Tanda, Uji Dwi Sampel Wilcoxon, Uji Runtun dan Uji Kruskal Walls.

(Modul Parktikum Statistika Industri hal 4, 2005)

2.8. 1 Pengolahan data nonparametrik k = 2

2.8.1. 1 Pengolahan data nonparametrik independen k =2

1. Uji Mann-Whitney

Uji digunakan untuk menguji ada tidaknya perbedaan yang significant

untuk 2 sampel yang independent. Uji Mann-Witney disebut juga uji U,

beraku untuk kasus dua sample independent dengan skor yang berskala

Page 24: Statistika Parametrik Dan Non-par

ordinal. Uji Mann- Whitney dipakai untuk menguji apakah dua kelompok

independent telahmditarikdari populasi yang sama. Uji ini merupakan

pengembangan dari uji Wilcoxon dengan dua sample berukuran tidak sam,

dan pemberian jenjang didasarkan pada skor gabungan. Uji Mann-hitney tidak

memerlukan anggapan tertentu mengenai populasi dari mana sampel

diambil(seperti uji-uji non-parametrik lainnya). Asumsi yang diperlukan

hanyalah bahwa nilai dari variable random dari dua kelompok yang

diperbandingkan adalah berditribusi kontinyu. Hipotesis nihil yang akan diuji

mengatakan bahwa dua sample independent diambil dari populasi yang

memiliki distribusi yang sama. Uji ini dapat digunakan untuk pengujian dua

sisi ataupun satu sisi. Uji tersebut merupakan alternatif lain dari uji

tparametrik, bila anggapan yang diperlukan bagi uji t tidak dijumpai. (Djarwanto,Mengenal beberapa uji satistik,2001, Hal 237)

2. Uji Kolmogorov-Smirnov

Uji ini hampir sama dengan uji Mann-Whitney yaitu digunakan untuk

menguji ada tidaknya perbedaan yang significant untuk 2 sampel yang

independent. Uji Kolmogorof Smirnov juga dapat digunakan untuk

melakukan uji lokasi dan uji bentuk. Kedua uji tersebut berkontribusi pada

perbedaan nilai 2 kelompok. Dengan melakukan centering atau pemusatan

nilai data sample, setiap kelompok disekitar rata-ratanya akan menghilangkan

perbedaan dan memungkinkan melakukan perbandingan bentuk (uji bentuk)

antara kedua kelompok tersebut.

3. Uji Moses dan Uji Wald-Wolfowitz

Uji Moses merupakan teknik metode pengujian non parametrik untuk

menguji hipotesa bahwa variabel percobaan akan memberi efek pada

beberapa subjek di satu sisi dan subjek lainnya di sisi yang berlawanan.

Pengujian ini dibandinghkan dengan grup kendali. Tes ini membutuhkan data

ordinal. Tes ini berfokus pada rentang di grup kendali, dan mengukur berapa

banyak nilai ekstrim di grup percobaan mempengaruhi rentang saat

digabungkan dengan grup mkendali. Uji Moses lebih fokus kepada variasi

data dari dua sampel.

Page 25: Statistika Parametrik Dan Non-par

2.8.1. 2 Pengolahan data nonparamerik dependen k = 2

1. Uji Tanda (Sign)

Uji tanda digunakan untuk menguji hipotesis mengenai median populasi.

Dalam banyak kasus prosedur non parametrik, rataan digantikan oleh median

sebagai parameter lokasi yang relevan untuk diuji. Uji statistik yang sesuai untuk

uji tanda adalah peubah acak binomial X, yang menyatakan banyaknya tanda

tambah dalam terok acak. Bila hipotesis nol = o benar, maka peluang suatu

nilai terok dapat menghasilkan tanda tambah atau kurang sama dengan setengah.

Jadi, untuk menguji hipotesis nol bahwa = o kita sesungguhnya menguji

hipotesis nol bahwa banyaknya tanda tambah merupakan suatu nilai dari peubah

acak yang berdistribusi binomial dengan parameter p = ½. Nilai p baik untuk

tandingan ekapihak maupun dwipihak dapat dihitung dengan menggunakan

distribusi binomial. Sebagai contoh dalam pengujian :

Ho : = o

H1 : o

Kita akan menolak Ho dan menerima H1 hanya jika proporsi yang bertanda

tambah cukup lebih kecil dari setengah. Jadi, bila nilai p hitungan

P = P ( X x, bila p = ½)

lebih kecil atau sama dengan suatu taraf keberartian yang ditetapkan

sebelumnya, maka kita menolak Ho dan menerima H1.

Untuk menguji hipotesa :

Ho : = o

H1 : o

Kita akan menolak Ho dan menerima H1 hanya jika proporsi yang bertanda

tambah cukup lebih besar dari setengah. Jadi, bila nilai p hitungan

P = P ( X x, bila p = ½)

lebih kecil dari suatu taraf keberartian yang ditetapkan sebelumnya, maka kita

menolak Ho dan menerima H1.

Untuk menguji hipotesa :

Page 26: Statistika Parametrik Dan Non-par

Ho : = o

H1 : o

Kita akan menolak Ho dan menerima H1 hanya jika proporsi yang bertanda

tambah cukup lebih kecil atau lebih besar dari setengah. Jadi, bila x < n/2 dan

nilai p hitungan

P =2P ( X x, bila p = ½)

Lebih kecil daripada atau sama dengan suatu taraf keberartian , atau bila x >

n/2 dan nilai p hitungan

P =2P ( X x, bila p = ½)

Lebih kecil atau sama dengan kita tolak Ho dan menerima H1. Apabila n 10

peluang binomial dengan p = ½ dapat dihampiri dengan kurva normal.

(Walpole & Myers, Ilmu Peluang dan Statistika hal 692-693, 1995)

2. Uji Rang Tanda

Uji tanda hanya menggunakan tanda tambah dan kurang dari selisih

antara pengamatan dan o dalam kasus satu sampel, atau tanda tambah dari

selisih antara pasangan pengamatan dalam kasus sampel berpasangan tanpa

memperhatikan besarnya selisih tersebut. Suatu uji yang memanfaatkan baik

tanda maupun besarnya selisih telah diusulkan oleh Frank Wilcoxon (1945)

dan sekarang biasa disebut uji rang tanda Wilcoxon.

Uji rang tanda Wilcoxon berlaku untuk kasus distribusi kontinu

setangkup. Pertama-tama tiap nilai sampel dikurangi dengan o, buang semua

selisih yang sama dengan nol. Selisih yang tertinggal dirang tanpa

menghiraukan tandanya. Bila dua atau lebih selisih nilai mutlaknya sama,

masing-masing diberi rang sama dengan rata-rata rangnya. Bila hipotesis =

o benar maka jumlah rang dari selisih yang positif seharusnya hampir sama

dengan jumlah rang selisih negatif. Nyatakanlah masing-masing jumlah ini

dengan w+ dan w- dan yang terkecil dari keduanya dengan w. Bila hipotesis

Ho : = o dapat ditolak dan menerima tandingan o hanya bila w+ kecil

Page 27: Statistika Parametrik Dan Non-par

dan w- besar. Begitu pula o diterima apabila w+ besar dan w- kecil.

Untuk tandingan dwi pihak Ho ditolak bila w+ maupun w- cukup kecil.

Dua sampel dengan pengamatan berpasangan

Untuk menguji hipotesis nol bila teroknya berasal dari dua populasi

yang kontinu yang setangkup dengan 1 = 2 untuk kasus sampel

berpasangan, rang selisihnya tanpa memperhatikan tanda kemudian

diselesaikan seperti pada kasus satu sampel.

Tabel 2. 2 Uji Rang Tanda

Mengu

ji Ho

Tandin

gan H1

Hitung

= o

o

o

o

w+

w-

w

1 = 2

1 2

1

2

1

2

w+

w-

w

Uji rang tanda dapat pula digunakan untuk menguji hipotesis nol

bahwa 1 - 2 = b0. Dalam kasus ini tidak perlu setangkup. Seperti pada uji

tanda tiap selisih kita kurangi dengan bo, rang tiap selisih tanpa

memperhatikan tandanya dan terapkan prosedur yang sama seperti

sebelumnya.

(Walpole & Myers, Ilmu Peluang dan Statistika hal 696-698, 1995)

2.8. 2 Pengolahan data nonparametric k > 2

Page 28: Statistika Parametrik Dan Non-par

2.8.2. 1 Pengolahan data nonparametrik independen k > 2

1. Uji Kruskal Wallis

Uji Kruskal-Wallis, sering pula disebut Uji H Kruskal Wallis, adalah

rampatan uji jumlah rang (dwi sampel Wilcoxon) untuk sejumlah sampel k > 2.

Uji ini digunakan untuk menguji hipotesis Ho bahwa k sampel bebas berasal dari

populasi yang sama. Diperkenalkan di tahun 1952 oleh W.H. Kruskal dan W.A.

Wallis, uji ini merupakan padanan cara non parametrik untuk menguji kesamaan

rataan dalam analisis variansi ekafaktor bila ingin mengehindari anggapan bahwa

sampel berasal dari populasi normal. Jika dari populasi yang sama, maka rata-rata

ke-k sampel tersebut tentu relatif sama atau tidak berbeda secara signifikan.

(Walpole & Myers, Ilmu Peluang dan Statistika hal 707, 1995)

2. Uji Median

Uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari dua

populasi dengan median yang sama atau telah diambil dari populasi yang sama.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengujiaan ini adalah:

1. Gabungkan kedua sample menjadi sebuah sample berukuran (n1 + n2)

dengan n1 = ukuran sample yang diambil dari populasi kesatu dan n2 =

ukuran sample yang diambil dari populasi kedua.

2. Tuliskan ke (n1 + n2) buah data dari sample gabungan ini menurut-urutan

besar nilainya.

3. Tentukan nilai median dari sample gabungan ini.

4. Dari setiap sample, tentukan banyaknya data muka median.

5. Bentuk sebuah daftar kontingensi 2 x 2 eperti di bawah ini dengan

menggunakan data yang telah disusun dalam daftar kontingensi tersebut,

untuk menguji hipotesis.

(Sudjana. 1996. Metode Statistika. Tarsito : Bandung, Hal 464)

2.8.2.2 Pengolahan data nonparametrik dependen k > 2

1. Uji Friedman

Uji yang dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan yang significant

dimana jumlah sampel lebih dari 2 yang dependent. Uji Friedman sebenarnya

Page 29: Statistika Parametrik Dan Non-par

adalah analog dengan uji analisis varians dua arah pada uji parametric. Uji ini

dpat digunakan apabila penerapan analisis varians dua arah parametric tidak

dikehendaki dikarenakan pertimbangan tertentu, misalkan seorang peneliti

tidak ingin berasumsi bahwa sampel yang diperolehnya adalah berdistribusi

normal, dimana distribusi normal merupakan persyaratan sahihnya (valid) uji

dalam penggunaan uji parametric.

2. Uji Konkordansi Kendall’s

Uji konkordansi pada prinsipnya ingin mengetahui apakah ada

keselarasan dari sekelompok objek (orang) dalam menilai objek tertentu.

Keselarasan (konkordansi) diberi nama seperti halnya korelasi, yakni dari 0

sampai 1. jika 0 berarti responden sama sekali tidak selaras satu dengan yang

lain dalam menilai suatu atribut, dan jika 1 maka semua sangat selaras. Pada

umumnya, angka konkordasi diatas 0,5 bisa dianggap tingkat keselarasan

sudah cukup tinggi.

(Singgih Santoso, halaman 202 & 441)

2. 9 Pengolahan Data dengan MINITAB, Excel, dan SPSS

2.9. 1 Excel

ANNOVA

Anova sering disebut sebagai analisis variansi. Terok acak ukuran n diambil

masing-masing dari k populasi. Ke k populasi yang berbeda ini diklasifikasikan

menurut perlakuan atau grup yang berbeda. Dewasa ini istilah perlakuan

digunakan secara umum dengan arti klasifikasi, apakah itu kelompok, adukan,

penganalisis, pupuk yang berbeda, atau berbagai daerah di suatu negara. Pada

ANOVA terdapat pengujian hipotesis nol bahwa rataan ke k populasi sama lawan

tandingan bahwa paling sedikit dua dari rataan ini tidak sama.

Uji yang akan dipakai didasarkan pada perbandingan dua taksiran bebas dari

kesamaan variansi populasi 2. Perlu dibandingkan ukuran variansi antara

perlakuan yang sesuai dengan variansi dalam perlakuan, agar dapat ditemukan

perbedaan yang berarti dalam pengamatan akibat pengaruh perlakuan.

Analisis variansi untuk klasifikasi eka arah dapat dilihat pada tabel di bawah

ini yang sama dengan tabel ANOVA.

Page 30: Statistika Parametrik Dan Non-par

Tabel 2. 3 Ananlisis Variansi

Sumber Variansi Jumlah

kuadrat

Derajat

Kebebasan Rataan Kuadrat f Hitungan

Perlakuan JKA k – 1 1

21

kJKAS 2

2

21

SS

Galat JKG k (n – 1) )1(2

nkJKAS

Total JKT nk – 1

JKT =

k

i

n

jij nk

Ty1 1

22 ..

JKA = nk

Tn

Tk

ii ..2

1

2

JKG = JKT-JKA

2.9. 2 SPSS

Untuk mengolah data tersebut kami menggunakan program SPSS

(Statistical Product and Service Solution). Program SPSS adalah program yang

bertujuan untuk memperkecil kesalahan penghitungan dalam pengolahan data.

Data yang diolah dalam SPSS harus memenuhi syarat-syarat yang meliputi

kecukupan data, kualitas data, dan memenuhi sifat-sifat keacakan. Setelah proses

pengumpulan dan pengolahan data dilakukan, maka analisa output SPSS data

dapat langsung diketahui.

2.9.3 MINITAB

Permasalahan – permasalahan statistika bukan suatu masalah rumit karena

seiring dengan perkembangan teknologi komputer, pekerjaan statistik sangat

terbantu dengan adanya program aplikasi komputer untuk statistik yang kini

Page 31: Statistika Parametrik Dan Non-par

sudah banyak dipasarkan. Komputer sangat membantu pekerjaan statistik,

terutama dalam melakukan perhitungan statistik yang menggunakan rumus

matematika yang rumit dan banyak data. Salah satu program statistik yang telah

diakui banyak orang adalah program MINITAB.

Program MINITAB merupakan program statistiks yang diakui cukup

andal oleh banyak kalangan, baik dunia kampus maupun industri. Keunggulan

MINITAB adalah selain menyediakan metode – metode statistik klasik seperti

analisis regresi, analisis faktor, analisis deskriminan, dan tabulasi silang.

MINITAB juga menyediakan pula metode – metode statistik untuk meningkatkan

dan memperbaiki kualitas seperti pengendalian kualitas statistik, desain

eksperimen, dan analisis realibilitas. MINITAB juga mampu memberi nilai

taksiran yang mendekati nilai sebenarnya.

Pada data parametrik independen k = 2 digunakan program MINITAB

dengan melakukan uji T dan uji F. Dimana membandingkan rata-rata dua sampel

dan membandingkan variansi dua sampel. Data non parametrik independen k = 2,

independen k > 2 dan dependen k > 2 juga menggunakan program MINITAB.

Untuk data non parametrik independen k = 2 menggunakan uji Kruskal Wallis,

data non parametrik dependen k > 2 menggunakan uji Friedman. Untuk data non

parametrik independen k = 2 menggunakan uji Mann Whitney.

Page 32: Statistika Parametrik Dan Non-par

BAB III

PENGUMPULAN DATA

3. 1 Data Parametrik

3.1. 1 Statistik Parametrik Independen k=2

Badan Statistik Nasional mencatat Banyaknya Kyai dan Ustadz

Menurut Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Tahun 2004. Datanya adalah sebagai

berikut:

Tabel 3. 1Data Pengamatan Parametrik Independen k = 2

Kabupaten/Kota Kyai Ustadz

01. Kab. Cilacap 442 963

02. Kab. Banyumas 209 397

03. Kab. Purbalingga 252 414

04. Kab. Banjarnegara 330 228

05. Kab. Kebumen 167 380

06. Kab. Purworejo 417 763

07. Kab. Wonosobo 422 654

08. Kab. Magelang 235 700

09. Kab. Boyolali 210 718

10. Kab. Klaten 97 196

11. Kab. Sukoharjo 58 615

12. Kab. Wonogiri 70 172

13. Kab. Karanganyar 114 242

14. Kab. Sragen 350 729

15. Kab. Grobogan 485 426

Page 33: Statistika Parametrik Dan Non-par

16. Kab. Blora 156 527

17. Kab. Rembang 429 1.030

18. Kab. Pati 365 987

19. Kab. Kudus 496 588

20. Kab. Jepara 364 2.160

21. Kab. Demak 574 1.096

22. Kab. Semarang 285 715

23. Kab. Temanggung 365 571

24. Kab. Kendal 329 1.007

25. Kab. Batang 204 1.004

26. Kab. Pekalongan 226 553

27. Kab. Pemalang 187 465

28. Kab. Tegal 172 446

29. Kab. Brebes 487 1.094

30. Kota Magelang 13 14

3.1. 2 Statistik Parametrik Independen k>2

Badan Statistik Nasional mencatat Banyaknya Jema'ah Haji yang

Diberangkatkan ke Tanah Suci (Mekkah) Menurut

Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Tahun Anggaran 2001-2003. Datanya adalah

sebagai berikut:

Tabel 3. 2 Data Pengamatan Parametrik Independen k > 2

Kabupaten Kota 2001 2002 2003

01. Kab. Cilacap 478 696 615

02. Kab. Banyumas 458 648 562

Page 34: Statistika Parametrik Dan Non-par

03. Kab. Purbalingga 178 238 202

04. Kab. Banjarnegara 300 368 346

05. Kab. Kebumen 623 852 685

06. Kab. Purworejo 305 314 314

07. Kab. Wonosobo 305 335 356

08. Kab. Magelang 299 524 567

09. Kab. Boyolali 405 486 427

10. Kab. Klaten 376 773 633

11. Kab. Sukoharjo 286 341 276

12. Kab. Wonogiri 122 101 109

13. Kab. Karanganyar 143 205 201

14. Kab. Sragen 388 385 400

15. Kab. Grobogan 361 560 499

16. Kab. Blora 307 304 314

17. Kab. Rembang 627 483 468

18. Kab. Pati 1.550 957 822

19. Kab. Kudus 1.482 1.059 928

20. Kab. Jepara 2.515 1.987 1.550

21. Kab. Demak 1.342 1.178 817

22. Kab. Semarang 186 374 313

23. Kab. Temanggung 270 394 274

24. Kab. Kendal 950 892 792

25. Kab. Batang 488 329 311

26. Kab. Pekalongan 933 582 510

Page 35: Statistika Parametrik Dan Non-par

27. Kab. Pemalang 744 427 453

28. Kab. Tegal 675 928 830

29. Kab. Brebes 573 762 660

30. Kota Magelang 64 99 116

3. 2 Data Non Parametrik

3.2. 1 Statistik Non Parametrik Independen k=2

Untuk data non parametrik independen k=2 kami melakukan kuesioner

dengan sampel mahasiswa Teknik Industri angkatan 2007 untuk mengetahui

Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Media Aktualisasi Diri. Dari kuesioner

tersebut didapat data sebagai berikut

Tabel 3. 3 Data Pengamatan Non Parametrik Independen k = 2

Sampel ke- laki-laki perempuan

1 2 1

2 1 1

3 4 1

4 1 1

5 5 1

6 2 1

7 1 1

8 1 2

9 1 1

10 2 2

11 1 1

12 1 2

13 1 1

14 1 1

15 1 1

Page 36: Statistika Parametrik Dan Non-par

16 1 1

17 1 1

18 1 1

19 2 1

20 1 1

21 2 3

22 3 2

23 5 3

24 1 1

25 3 1

Ket:

1. Kamera HP

2. Kamera digital

3. Handycam

4. Webcam

5. Photobox

3.2. 2 Statistik Non Parametrik Independen k>2

Untuk data non parametrik independen k>2 kami melakukan kuesioner

dengan sampel mahasiswa Teknik Industri angkatan 2007 untuk mengetahui

Pengaruh Golongan Darah terhadap Jenis Materi yang Disukai. Dari kuesioner

tersebut didapat data sebagai berikut:

Tabel 3. 4 Data Pengamatan Non Parametrik Independen k >2

Sampel

ke- A B O

1 1 1 1

2 2 1 3

3 1 1 2

Page 37: Statistika Parametrik Dan Non-par

4 3 1 2

5 3 1 2

6 2 3 3

7 2 2 2

8 1 3 1

9 3 1 3

10 3 1 1

11 1 1 1

12 1 3 2

13 1 1 1

14 2 2 1

15 2 3 3

16 3 2 3

17 3 1 1

18 1 2 3

19 2 1 3

20 1 2 2

21 2 3 3

22 1 3 2

23 1 2 1

24 2 3 1

25 1 2 2

Keterangan:

1. Hitungan

2. Hafalan

3. Keduanya

3.2. 3 Statistik Non Parametrik Dependen k=2

Page 38: Statistika Parametrik Dan Non-par

Dari www.google/info_guru_guru2.php.htm diperoleh data mengenai

Daftar Status Guru-Guru SMK-SB. Datanya adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 5 Data Asli Dependen k=2

Sampel

ke-

status kawin

laki-laki perempuan

1 tidak Kawin

2 tidak tidak

3 Kawin tidak

4 Kawin Kawin

5 Kawin Kawin

6 Kawin Kawin

7 tidak tidak

8 Kawin tidak

9 Kawin Kawin

10 Kawin tidak

11 Kawin Kawin

12 tidak Kawin

13 Kawin Kawin

14 Kawin tidak

15 tidak Kawin

16 Kawin Kawin

17 tidak Kawin

18 tidak Kawin

19 Kawin Kawin

20 tidak tidak

21 Kawin tidak

22 Kawin Kawin

23 Kawin tidak

24 Kawin Kawin

Page 39: Statistika Parametrik Dan Non-par

25 tidak Kawin

3.2. 4 Statistik Non Parametrik Dependen k>2

Untuk data non parametrik dependen k>2 kami melakukan kuesioner

dengan sampel mahasiswa Teknik Industri angkatan 2007 untuk mengetahui

Pengaruh Negara Produksi terhadap Jenis Film yang Disukai. Dari kuesioner

tersebut didapat data sebagai berikut:

Tabel 3. 6 Data Non Parametrik Dependen k>2

No Nama indonesia barat asia

1 miftahul Hasan 4 1 1

2 Trisna N P 4 4 4

3 Farid 3 4 1

4 Irma N S 2 1 3

5 Reza Zamani 4 1 3

6 Mujiya U 3 4 3

7 Zaki 4 1 4

8 Awan 4 4 4

9 Nita T 2 1 3

10 Reny Stefanie 4 3 2

11 Dinda 3 3 3

12 Ucok 4 4 4

13 Yoyo 4 3 2

14 Intan Arthantia 4 1 3

15 Dita W.R 4 1 4

16 Hasniar T 4 1 3

17 Dimas H.A 2 1 2

18 Prafitrianti 2 2 1

Page 40: Statistika Parametrik Dan Non-par

19 Devia 4 3 3

20 Anggie S 4 2 3

21 Rachman F. N 4 2 2

22 Radhit P 2 1 3

23 Rina A.K.N 2 1 1

24 Andik Sutrimo 4 4 4

25 M.Shofyan Adi 4 1 1

Keterangan:

1. Action

2. Horor

3. Drama

4. Komedi

BAB IV

PENGOLAHAN DATA

4. 1 Statistik Parametrik

4.1. 1 Statistik Parametrik Independen k = 2

Output Excel

Deskriptif Statistic Tabel 4. 1Ouput Statistic Descriptive Parametrik Independen k=2

kyai ustadz

Mean 283.6667 Mean 661.8

Standard Error 26.95016 Standard Error 74.65758463

Median 268.5 Median 601.5

Mode 365 Mode #N/A

Standard Deviation 147.6121 Standard Deviation 408.9164319

Sample Variance 21789.33 Sample Variance 167212.6483

Kurtosis -0.89775 Kurtosis 5.073799684

Skewness 0.053532 Skewness 1.611303503

Page 41: Statistika Parametrik Dan Non-par

Range 561 Range 2146

Minimum 13 Minimum 14

Maximum 574 Maximum 2160

Sum 8510 Sum 19854

Count 30 Count 30

Anova Single Factor Tabel 4. 2 Output Anova Single Factor Parametrik Independen k=2

SUMMARY

Groups Count Sum Average Variance

kyai 30 8510 283.6666667 21789.33

ustadz 30 19854 661.8 167212.6

T-Test: Paired two sample for means Tabel 4. 3 Output T-test: Paired Two Sample For Means Parametrik Independen k=2

kyai ustadz

Mean 283.6667 661.8

Variance 21789.33 167212.6483

Observations 30 30

Pearson Correlation 0.540701

Hypothesized Mean Difference 0

df 29

t Stat -5.88806

P(T<=t) one-tail 1.08E-06

t Critical one-tail 1.699127

P(T<=t) two-tail 2.17E-06

t Critical two-tail 2.04523

ANOVA

Source of Variation SS df MS F P-value F crit

Between Groups 2144772 1 2144772.267 22.69576

1.31E-

05 4.006873

Within Groups 5481057 58 94500.9908

Total 7625830 59

Page 42: Statistika Parametrik Dan Non-par

F-test: Two-sample for variances Tabel 4. 4 Output F-Test Two Sample For Variances Parametrik Independen k=2

kyai ustadz

Mean 283.6667 661.8

Variance 21789.33 167212.6

Observations 30 30

df 29 29

F 0.130309

P(F<=f) one-

tail 2.11E-07

F Critical one-

tail 0.5374

Output SPSS

- Deskriptif Statistik

Frequencies Tabel 4. 5 Deskriptif Statistik Parametrik Independen k=2

Statistics

kyai ustadz

N Valid 30 30

Missing 0 0

Mean 283,6667 661,8000

Median 268,5000 601,5000

Mode 365,00 14,00(a)

Std. Deviation 147,61210 408,91643

Variance 21789,333

167212,64

8

Skewness ,054 1,611

Std. Error of Skewness ,427 ,427

Kurtosis -,898 5,074

Std. Error of Kurtosis ,833 ,833

Range 561,00 2146,00

Minimum 13,00 14,00

Maximum 574,00 2160,00

Page 43: Statistika Parametrik Dan Non-par

Percentiles 10 72,7000 199,2000

20 158,2000 383,4000

25 170,7500 409,7500

30 192,1000 432,0000

40 216,4000 537,4000

50 268,5000 601,5000

60 342,0000 709,0000

70 365,0000 752,8000

75 418,2500 969,0000

80 427,6000 1000,6000

90 486,8000 1087,6000

- a Multiple modes exist. The smallest value is shown

Tabel 4. 6 Deskriptif Statistik Parametrik Independen k=2 (kyai)

kyai

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 13.00 1 3.3 3.3 3.3

58.00 1 3.3 3.3 6.7

70.00 1 3.3 3.3 10.0

97.00 1 3.3 3.3 13.3

114.00 1 3.3 3.3 16.7

156.00 1 3.3 3.3 20.0

167.00 1 3.3 3.3 23.3

172.00 1 3.3 3.3 26.7

187.00 1 3.3 3.3 30.0

204.00 1 3.3 3.3 33.3

209.00 1 3.3 3.3 36.7

210.00 1 3.3 3.3 40.0

226.00 1 3.3 3.3 43.3

235.00 1 3.3 3.3 46.7

252.00 1 3.3 3.3 50.0

285.00 1 3.3 3.3 53.3

329.00 1 3.3 3.3 56.7

330.00 1 3.3 3.3 60.0

350.00 1 3.3 3.3 63.3

364.00 1 3.3 3.3 66.7

365.00 2 6.7 6.7 73.3

417.00 1 3.3 3.3 76.7

Page 44: Statistika Parametrik Dan Non-par

422.00 1 3.3 3.3 80.0

429.00 1 3.3 3.3 83.3

442.00 1 3.3 3.3 86.7

485.00 1 3.3 3.3 90.0

487.00 1 3.3 3.3 93.3

496.00 1 3.3 3.3 96.7

574.00 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Tabel 4. 7 Deskriptif Statistik Parametrik Independen k=2 (ustadz)

ustadz

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 14.00 1 3.3 3.3 3.3

172.00 1 3.3 3.3 6.7

196.00 1 3.3 3.3 10.0

228.00 1 3.3 3.3 13.3

242.00 1 3.3 3.3 16.7

380.00 1 3.3 3.3 20.0

397.00 1 3.3 3.3 23.3

414.00 1 3.3 3.3 26.7

426.00 1 3.3 3.3 30.0

446.00 1 3.3 3.3 33.3

465.00 1 3.3 3.3 36.7

527.00 1 3.3 3.3 40.0

553.00 1 3.3 3.3 43.3

571.00 1 3.3 3.3 46.7

588.00 1 3.3 3.3 50.0

615.00 1 3.3 3.3 53.3

654.00 1 3.3 3.3 56.7

700.00 1 3.3 3.3 60.0

715.00 1 3.3 3.3 63.3

718.00 1 3.3 3.3 66.7

729.00 1 3.3 3.3 70.0

763.00 1 3.3 3.3 73.3

963.00 1 3.3 3.3 76.7

987.00 1 3.3 3.3 80.0

1004.00 1 3.3 3.3 83.3

1007.00 1 3.3 3.3 86.7

Page 45: Statistika Parametrik Dan Non-par

1030.00 1 3.3 3.3 90.0

1094.00 1 3.3 3.3 93.3

1096.00 1 3.3 3.3 96.7

2160.00 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00

kyai

0

2

4

6

8

10

Freq

uenc

y

Mean = 283.6667Std. Dev. = 147.6121N = 30

kyai

Gambar 4. 1 Histogram jumlah kyai 2004

Page 46: Statistika Parametrik Dan Non-par

0.00 500.00 1000.00 1500.00 2000.00 2500.00

ustadz

0

2

4

6

8

10

Freq

uenc

y

Mean = 661.80Std. Dev. = 408.91643N = 30

ustadz

Gambar 4. 2 Histogram jumlah ustadz 2004

-One Way Anova

Oneway Tabel 4. 8 Output Anova Parametrik Independen k=2

ANOVA

jumlah

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 2144772,2

67 1 2144772,267 22,696 ,000

Within Groups 5481057,4

67 58 94500,991

Total 7625829,7

33 59

Page 47: Statistika Parametrik Dan Non-par

Output MINITAB - Deskriptif Statistik

Descriptive Statistics: C1, C2, C3

Variable N Mean Median TrMean

StDev SE Mean

C1 30 15.50 15.50 15.50

8.80 1.61

C2 30 283.7 268.5 283.4

147.6 27.0

C3 30 661.8 601.5 631.2

408.9 74.7

Variable Minimum Maximum Q1 Q3

C1 1.00 30.00 7.75 23.25

C2 13.0 574.0 170.8 418.3

C3 14.0 2160.0 409.8 969.0

- Two-Sample T-Test

Two-Sample T-Test and CI: C2, C3

Two-sample T for C2 vs C3

N Mean StDev SE Mean

C2 30 284 148 27

C3 30 662 409 75

Difference = mu C2 - mu C3

Estimate for difference: -378.1

95% CI for difference: (-539.1, -217.2)

T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -4.76 P-Value =

0.000 DF = 36

Page 48: Statistika Parametrik Dan Non-par

Boxplots of C2, C3

Gambar 4. 3 Box Plot dari Desember 1992 dan April 1993

- Perhitungan Manual Data Parametrik Independen k = 2

Perhitungan anova Manual

1. H0 = 21

2. H1 = Paling sedikit 2 rataan tidak sama

3. 05,0

4. Daerah Kritis : f hitung > f tabel

V1= k-1

= 2-1 = 1

V2= k (n-1)

= 2 (30-1) = 58

Karena f tabel dengan derajat kebebasan 1,58 tidak terdapat da tabel L6 maka

dilakukan interpolasi :

X = 4,008

40605860

08,400,400,4

x

Page 49: Statistika Parametrik Dan Non-par

5. Perhitungan Tabel 4. 9 Perhitungan Anova Manual Parametrik Independen k=2

No y1 y2 jumlah jumlah 2

1 442 963 1405 1974025

2 209 397 606 367236

3 252 414 666 443556

4 330 228 558 311364

5 167 380 547 299209

6 417 763 1180 1392400

7 422 654 1076 1157776

8 235 700 935 874225

9 210 718 928 861184

10 97 196 293 85849

11 58 615 673 452929

12 70 172 242 58564

13 114 242 356 126736

14 350 729 1079 1164241

15 485 426 911 829921

16 156 527 683 466489

17 429 1.030 1459 2128681

18 365 987 1352 1827904

19 496 588 1084 1175056

20 364 2.160 2524 6370576

21 574 1.096 1670 2788900

22 285 715 1000 1000000

23 365 571 936 876096

24 329 1.007 1336 1784896

25 204 1.004 1208 1459264

26 226 553 779 606841

27 187 465 652 425104

28 172 446 618 381924

29 487 1.094 1581 2499561

30 13 14 27 729

Total 8510 19854

28364

34191236

Page 50: Statistika Parametrik Dan Non-par

No Y1 kuadrat Y2 kuadrat jumlah

1 195364 927369 1122733

2 43681 157609 201290

3 63504 171396 234900

4 108900 51984 160884

5 27889 144400 172289

6 173889 582169 756058

7 178084 427716 605800

8 55225 490000 545225

9 44100 515524 559624

10 9409 38416 47825

11 3364 378225 381589

12 4900 29584 34484

13 12996 58564 71560

14 122500 531441 653941

15 235225 181476 416701

16 24336 277729 302065

17 184041 1060900 1244941

18 133225 974169 1107394

19 246016 345744 591760

20 132496 4665600 4798096

21 329476 1201216 1530692

22 81225 511225 592450

23 133225 326041 459266

24 108241 1014049 1122290

25 41616 1008016 1049632

26 51076 305809 356885

27 34969 216225 251194

28 29584 198916 228500

29 237169 1196836 1434005

30 169 196 365

total 3045894 17988544

21034438

Faktor korelasi = nkT 2

Page 51: Statistika Parametrik Dan Non-par

= 230

(28364)2

= 13408608

2

2

1 1

..k n

iji j

TJKT ynk

= 60

(28364)210344382

= 7625830

22

1

...

k

ii

TTJKA

n nk

=60

(28364)30

083,94E72420100 2

= 2144772

JKG = JKT – JKA

= 7625830-2144772

= 5481057

1

21

kJKAS

12

2144772

= 2144772

)1(22

nkJKGS

)130(2

5481057

Page 52: Statistika Parametrik Dan Non-par

= 94500,99

Fhitung = 22,6957694500,992144772

22

21

ss

P = P[F[k-1,k(n-1)]>f]

=P[22,69576[2-1,k(30-1)]>4.008]

= 1.31x10-5

Tabel 4.10 Perhitungan Manual Uji Anova Data Parametrik dengan k=2 Independen

Sumber

Variasi Jml. Kuadrat

Derajat

kebebasan

Rataan

Kuadrat F Hitungan Nilai P F Kritis

Perlakuan JKA=2144772

k-1=1

12

1

kJKAS

= 2144772

22

21

SS

=

22,69576

1.31x 10-5 4,008

Galat

JKG=5481057

k(n-1) = 58 )1(

2

nkJKAS

=94500,99

Total JKT=7625830 n(k-1) = 59

Keterangan tabel 4.7:

JKT adalah jumlah kuadrat total, yaitu didapatkan angka 7625830. Dimana

derajat kebebasannya adalah 59

JKA adalah jumlah kuadarat perlakuan, yaitu didapatkan angka 2144772.

JKG adalah jumlah kuadrat galat, yaitu didapatkan angka 5481057. Dengan

derajat kebebasan 58.

Didapatkan nilai F hitungan adalah 22,69576

6. Keputusan :

Page 53: Statistika Parametrik Dan Non-par

Tolak Ho karena Fhitung > FCrit yaitu 22,69576 > 4,008.

7. Kesimpulan :

Bahwa selisih rata-rata jumlah kyai pada tahun 2004 dan jumlah ustadz pada tahun

2004 tidak sama sama secara signifikan

4.1. 2 Statistik Parametrik Independen k > 2

Output Excel

Deskriptif statistik Tabel 4. 5 11 Ouput Statistic Descriptive Parametrik Independen k>2

2001 2002 2003

Mean 591.1 Mean 586.0333333 Mean 511.6667

Standard Error 96.59452 Standard Error 70.62350368 Standard Error 54.26415

Median 396.5 Median 484.5 Median 460.5

Mode 305 Mode #N/A Mode 314

Standard Deviation 529.07 Standard Deviation 386.8208606 Standard Deviation 297.217

Sample Variance 279915.1 Sample Variance 149630.3782 Sample Variance 88337.95

Kurtosis 5.221323 Kurtosis 4.72060158 Kurtosis 3.794255

Skewness 2.126618 Skewness 1.759399121 Skewness 1.492342

Range 2451 Range 1888 Range 1441

Minimum 64 Minimum 99 Minimum 109

Maximum 2515 Maximum 1987 Maximum 1550

Sum 17733 Sum 17581 Sum 15350

Count 30 Count 30 Count 30

Anova Single Factor Tabel 4. 6 Output Anova Single Factor Parametrik Independen k>2

Page 54: Statistika Parametrik Dan Non-par

S UMMAR YG roups C ount S um Average Variance

2001 31 19734 636.5806452 334707.71832002 31 19583 631.7096774 209318.87962003 31 17353 559.7741935 157137.714

ANO VAS ource of Variation S S df MS F P -value F crit

B etween G roups 114675.9 2 57337.96774 0.245326096 0.782971 3.097698035W ithin G roups 21034929 90 233721.4373

T otal 21149605 92

Output SPSS

Frequenci Tabel 4. 13 Deskriptif Statistik Parametrik Independen k>2

Statistics

tahun_2001 tahun_2002 yahun_2003

N Valid 30 30 30

Missing 0 0 0

Mean 591,1000 586,0333 511,6667

Median 396,5000 484,5000 460,5000

Mode 305,00 99,00(a) 314,00

Std. Deviation 529,06999 386,82086 297,21702

Variance 279915,059 149630,378 88337,954

Skewness 2,127 1,759 1,492

Std. Error of Skewness ,427 ,427 ,427

Kurtosis 5,221 4,721 3,794

Std. Error of Kurtosis ,833 ,833 ,833

Range 2451,00 1888,00 1441,00

Minimum 64,00 99,00 109,00

Maximum 2515,00 1987,00 1550,00

Percentiles 10 146,5000 208,3000 201,1000

20 273,2000 317,0000 283,0000

25 295,7500 333,5000 312,5000

30 301,5000 349,1000 314,0000

40 328,6000 388,6000 373,6000

50 396,5000 484,5000 460,5000

60 484,0000 573,2000 541,2000

70 625,8000 742,2000 627,6000

75 692,2500 792,7500 666,2500

80 895,2000 884,0000 770,6000

Page 55: Statistika Parametrik Dan Non-par

90 1468,0000 1048,8000 829,2000

a Multiple modes exist. The smallest value is shown

Frequency Table Tabel 4. 14 Deskriptif Statistik Parametrik Independen k>2 (2001)

Tahun_2001

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 64.00 1 3.3 3.3 3.3

122.00 1 3.3 3.3 6.7

143.00 1 3.3 3.3 10.0

178.00 1 3.3 3.3 13.3

186.00 1 3.3 3.3 16.7

270.00 1 3.3 3.3 20.0

286.00 1 3.3 3.3 23.3

299.00 1 3.3 3.3 26.7

300.00 1 3.3 3.3 30.0

305.00 2 6.7 6.7 36.7

307.00 1 3.3 3.3 40.0

361.00 1 3.3 3.3 43.3

376.00 1 3.3 3.3 46.7

388.00 1 3.3 3.3 50.0

405.00 1 3.3 3.3 53.3

458.00 1 3.3 3.3 56.7

478.00 1 3.3 3.3 60.0

488.00 1 3.3 3.3 63.3

573.00 1 3.3 3.3 66.7

623.00 1 3.3 3.3 70.0

627.00 1 3.3 3.3 73.3

675.00 1 3.3 3.3 76.7

744.00 1 3.3 3.3 80.0

933.00 1 3.3 3.3 83.3

950.00 1 3.3 3.3 86.7

1342.00 1 3.3 3.3 90.0

1482.00 1 3.3 3.3 93.3

1550.00 1 3.3 3.3 96.7

2515.00 1 3.3 3.3 100.0

Page 56: Statistika Parametrik Dan Non-par

Total 30 100.0 100.0

Tabel 4. 15 Deskriptif Statistik Parametrik Independen k>2 (2002)

Tahun_2002

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 99.00 1 3.3 3.3 3.3

101.00 1 3.3 3.3 6.7

205.00 1 3.3 3.3 10.0

238.00 1 3.3 3.3 13.3

304.00 1 3.3 3.3 16.7

314.00 1 3.3 3.3 20.0

329.00 1 3.3 3.3 23.3

335.00 1 3.3 3.3 26.7

341.00 1 3.3 3.3 30.0

368.00 1 3.3 3.3 33.3

374.00 1 3.3 3.3 36.7

385.00 1 3.3 3.3 40.0

394.00 1 3.3 3.3 43.3

427.00 1 3.3 3.3 46.7

483.00 1 3.3 3.3 50.0

486.00 1 3.3 3.3 53.3

524.00 1 3.3 3.3 56.7

560.00 1 3.3 3.3 60.0

582.00 1 3.3 3.3 63.3

648.00 1 3.3 3.3 66.7

696.00 1 3.3 3.3 70.0

762.00 1 3.3 3.3 73.3

773.00 1 3.3 3.3 76.7

852.00 1 3.3 3.3 80.0

892.00 1 3.3 3.3 83.3

928.00 1 3.3 3.3 86.7

957.00 1 3.3 3.3 90.0

1059.00 1 3.3 3.3 93.3

1178.00 1 3.3 3.3 96.7

1987.00 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Tabel 4. 16 Deskriptif Statistik Parametrik Independen k>2 (2001)

Page 57: Statistika Parametrik Dan Non-par

Tahun_2003

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 109.00 1 3.3 3.3 3.3

116.00 1 3.3 3.3 6.7

201.00 1 3.3 3.3 10.0

202.00 1 3.3 3.3 13.3

274.00 1 3.3 3.3 16.7

276.00 1 3.3 3.3 20.0

311.00 1 3.3 3.3 23.3

313.00 1 3.3 3.3 26.7

314.00 2 6.7 6.7 33.3

346.00 1 3.3 3.3 36.7

356.00 1 3.3 3.3 40.0

400.00 1 3.3 3.3 43.3

427.00 1 3.3 3.3 46.7

453.00 1 3.3 3.3 50.0

468.00 1 3.3 3.3 53.3

499.00 1 3.3 3.3 56.7

510.00 1 3.3 3.3 60.0

562.00 1 3.3 3.3 63.3

567.00 1 3.3 3.3 66.7

615.00 1 3.3 3.3 70.0

633.00 1 3.3 3.3 73.3

660.00 1 3.3 3.3 76.7

685.00 1 3.3 3.3 80.0

792.00 1 3.3 3.3 83.3

817.00 1 3.3 3.3 86.7

822.00 1 3.3 3.3 90.0

830.00 1 3.3 3.3 93.3

928.00 1 3.3 3.3 96.7

1550.00 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 58: Statistika Parametrik Dan Non-par

0.00 500.00 1000.00 1500.00 2000.00 2500.00 3000.00

tahun_2001

0

2

4

6

8

10

12

14

Freq

uenc

y

Mean = 591.10Std. Dev. = 529.06999N = 30

tahun_2001

0.00 500.00 1000.00 1500.00 2000.00

tahun_2003

0

2

4

6

8

10

Freq

uenc

y

Mean = 511.6667Std. Dev. = 297.21702N = 30

tahun_2003

Gambar 4.4 Histogram jemaah Haji tahun (a) 2001, (b) 2002, (c) 2003

4. 2 Statistik Non Parametrik

4.2. 1 Statistik Non Parametrik Independen k = 2

Output SPSS

Deskriptif Statistik and histogram with normal curve

(a) (b)

(c)

0.00 500.00 1000.00 1500.00 2000.00

tahun_2002

0

2

4

6

8

10

12

Freq

uenc

y

Mean = 586.0333Std. Dev. = 386.82086N = 30

tahun_2002

Page 59: Statistika Parametrik Dan Non-par

Tabel 4. 17 Deskriptif Statistik Pengaruh Jenis kelamin terhadap aktualisasi diri

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Percentiles

25th 50th (Median) 75th

gadget 50 1,5600 1,01338 1,00 5,00 1,0000 1,0000 2,0000

jenis_kelamin 50 1,5000 ,50508 1,00 2,00 1,0000 1,5000 2,0000

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00

gadget

0

10

20

30

40

Freq

uenc

y

Mean = 1.56Std. Dev. = 1.01338N = 50

Histogram

Gambar 4.5 Histogram with normal curve gadget

- Mann-Whitney Test

Tabel 4.18 Output Mann-Whitney Test Pengaruh Jenis kelamin terhadap aktualisasi diri Ranks

jenis_kelam

in N Mean Rank Sum of Ranks

gadget laki-laki 25 27,82 695,50

perempuan 25 23,18 579,50

Total 50

Test Statistics(a)

gadget

Mann-Whitney U 254,500

Page 60: Statistika Parametrik Dan Non-par

Wilcoxon W 579,500

Z -1,365

Asymp. Sig. (2-tailed) ,172

a Grouping Variable: jenis_kelamin

- Moses Test Tabel 4.18 Output Moses Test Pengaruh Jenis kelamin terhadap aktualisasi diri

Frequencies

jenis_kelamin N

gadget laki-laki

(Control) 25

perempuan

(Experimenta

l)

25

Total 50

Test Statistics(a,b)

gadget

Observed Control

Group Span

33

Sig. (1-tailed) ,000

Trimmed Control

Group Span

33

Sig. (1-tailed) ,000

Outliers Trimmed from each End 1

a Moses Test

b Grouping Variable: jenis_kelamin

- Two-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Tabel 4.19 Output Kolmogorov-Smirnov Test Pengaruh Jenis kelamin terhadap aktualisasi

diri Frequencies

jenis_kelam

in N

gadget laki-laki 25

perempuan 25

Total 50

Page 61: Statistika Parametrik Dan Non-par

Test Statistics(a)

gadget

Most Extreme

Differences

Absolute ,160

Positive ,000

Negative -,160

Kolmogorov-Smirnov Z ,566

Asymp. Sig. (2-tailed) ,906

a Grouping Variable: jenis_kelamin

4.2. 2 Statistik Non Parametrik Independen k > 2

Output SPSS

- Deskriptif Statistik , histogram with normal curve Tabel 4.20 Deskriptif Statistik Pengaruh Golongan Darah Terhadap Cara Belajar

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

Gol_darah 75 2,00 1,00 3,00 2,0000 ,82199 ,676

Cara_belajar 75 2,00 1,00 3,00 1,8667 ,82746 ,685

Valid N (listwise) 75

0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50

Cara_belajar

0

10

20

30

40

Freq

uenc

y

Mean = 1.8667Std. Dev. = 0.82746N = 75

Histogram

Gambar 4.6 Histogram with normal curve Pengaruh Golongan darah terhadap Cara Belajar

Page 62: Statistika Parametrik Dan Non-par

- Kruskal-Wallis Test Tabel 4.21 Output Kruskal Wallis Test Pengaruh Golongan Darah Terhadap Cara Belajar

Ranks

Gol_darah N Mean Rank

Cara_belajar A 25 36,40

B 25 37,28

O 25 40,32

Total 75

Test Statistics(a,b)

Cara_belajar

Chi-Square ,507

df 2

Asymp. Sig. ,776

a Kruskal Wallis Test

b Grouping Variable: Gol_darah

- Median Test Tabel 4.22 Output Median Test Pengaruh Golongan Darah Terhadap Cara Belajar

Frequencies

Gol_darah

A B O

Cara_belajar > Median 6 7 8

<= Median 19 18 17

Test Statistics(b)

Cara_belajar

N 75

Median 2,0000

Chi-Square ,397(a)

df 2

Asymp. Sig. ,820

a 0 cells (,0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 7,0.

b Grouping Variable: Gol_darah

Page 63: Statistika Parametrik Dan Non-par

Output Minitab - Kruskal-Wallis Test: C2 versus C1

Kruskal-Wallis Test on C2

C1 N Median Ave Rank Z

1 25 2,000 36,4 -0,45

2 25 2,000 37,3 -0,20

3 25 2,000 40,3 0,65

Overall 75 38,0

H = 0,45 DF = 2 P = 0,800

H = 0,51 DF = 2 P = 0,776 (adjusted for ties)

- Mood Median Test: C2 versus C1

Mood median test for C2

Chi-Square = 0,44 DF = 2 P = 0,803

Individual 95,0% CIs

C1 N< N>= Median Q3-Q1 ----------+---------+---------+------

1 11 14 2,00 1,50 (-------------------+

2 11 14 2,00 2,00 (-------------------+

3 9 16 2,00 2,00 (-------------------+---------------)

----------+---------+---------+------

1,50 2,00 2,50

Overall median = 2,00

Page 64: Statistika Parametrik Dan Non-par

4.2. 3 Statistik Non Parametrik Dependen k = 2

Output SPSS Tabel 4.23 Deskriptif Statistik Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Status perkawinan

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

jenis_kelamin 50 1,5000 ,50508 1,00 2,00

status 50 1,3600 ,48487 1,00 2,00

0.00 500.00 1000.00 1500.00 2000.00 2500.00 3000.00

jumlah

0

5

10

15

20

25

Freq

uenc

y

Mean = 565.9432Std. Dev. = 413.58562N = 88

Histogram

Gambar 4.7 Histogram with normal curve Pengaruh jenis kelamin terhadap status perkawinan

- Sign Test

Page 65: Statistika Parametrik Dan Non-par

Tabel 4.24 Output Sign Test Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Status perkawinan

Frequencies

N

status - jenis_kelamin Negative

Differences(a) 16

Positive Differences(b) 9

Ties(c) 25

Total 50

a status < jenis_kelamin

b status > jenis_kelamin

c status = jenis_kelamin

Test Statistics(b)

status -

jenis_kelamin

Exact Sig. (2-tailed) ,230(a)

a Binomial distribution used.

b Sign Test

- Wilcoxon Signed Ranks Test Tabel 4.25 Output Wilcoxon Signed Ranks Test Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Status

perkawinan Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

status -

jenis_kelamin

Negative Ranks 16(a) 13,00 208,00

Positive Ranks 9(b) 13,00 117,00

Ties 25(c)

Total 50

a status < jenis_kelamin

b status > jenis_kelamin

c status = jenis_kelamin

Test Statistics(b)

Page 66: Statistika Parametrik Dan Non-par

status -

jenis_kelamin

Z -1,400(a)

Asymp. Sig. (2-tailed) ,162

a Based on positive ranks.

b Wilcoxon Signed Ranks Test

4.2. 4 Statistik Non Parametrik Dependen k > 2

Output SPSS

- Deskriptif Statistik and histogram with normal curve Tabel 4.26 Deskriptif Statistik Pengaruh Negara Asal terhadap Jenis Film yang Disukai

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Negara 75 1,00 3,00 2,0000 ,82199

Jenis_film 75 1,00 4,00 2,7467 1,18656

Valid N (listwise) 75

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00

Jenis_film

0

5

10

15

20

25

30

Freq

uenc

y

Mean = 2.7467Std. Dev. = 1.18656N = 75

Histogram

Gambar 4.8 Histogram with normal curve Pengaruh Negara Asal Film dengan Jenis Film

Page 67: Statistika Parametrik Dan Non-par

- Friedman Test Tabel 4.27 Output Friedman Test Pengaruh Negara Asal terhadap Jenis Film yang Disukai

Ranks

Mean Rank

Jenis_film 1,63

Negara 1,37

Test Statistics(a)

N 75

Chi-Square 6,452

df 1

Asymp. Sig. ,011

a Friedman Test

- Kendall's W Test Tabel 4.28 Output Kendall’s W Test Pengaruh Negara Asal terhadap Jenis Film yang Disukai

Ranks

Mean Rank

Jenis_film 1,63

Negara 1,37

Test Statistics

N 75

Kendall's

W(a) ,086

Chi-Square 6,452

df 1

Asymp. Sig. ,011

a Kendall's Coefficient of Concordance

Output MINITAB

Uji Friedman

Page 68: Statistika Parametrik Dan Non-par

Friedman test for C3 by C2 blocked by C1

S = 10,50 DF = 2 P = 0,005

S = 15,00 DF = 2 P = 0,001 (adjusted for ties)

Est Sum of

C2 N Median Ranks

1 25 4,0000 62,5

2 25 3,0000 40,0

3 25 3,0000 47,5

Grand median = 3,3333

‘/

Page 69: Statistika Parametrik Dan Non-par

BAB V

ANALISA DATA

5.1 ANALISA METODE SAMPLING DAN HASIL SAMPLING

Data yang diolah dalam praktikum ini ada 6 macam, yaitu :

1. Data parametrik independen k = 2

Data yang digunakan adalah data jumlah kyai dan ustadz di setiap

kabupaten di Jawa Tengah. Data ini diambil dari BPS Jawa Tengah.

Sampling yang digunakan adalah area sampling.

2. Data parametrik independen k > 2

Data yang digunakan adalah jumlah jama’ah haji yang diberangkatkan

dari beberapa kabupaten di Jawa Tengah pada tahun 2001, 2002 dan

2003. Data ini diambil dari Biro Pusat Statistik Jawa Tengah. Sampling

yang digunakan adalah area sampling.

3. Data nonparametrik independen k = 2

Data yang digunakan adalah data pengaruh jenis kelamin terhadap alat

aktualisasi yang digunakan. Data ini didapat dari kuesioner. Sampling

yang digunakan adalah sampling seadanya.

4. Data nonparametrik independen k > 2

Data yang digunakan data mengenai pengaruh golongan darah terhadap

jenis materi yang disukai. Data diambil dari kuesioner dimana

respondennya adalah mahasiswa Teknik Industri UNDIP. Sampling

yang digunakan adalah area sampling.

5. Data nonparametrik dependen k = 2

Data yang digunakan adalah data jenis kelamin dan status. Data didapat

dari: www.google/info_guru_guru2.php.html. Metode sampling yang

digunakan adalah sampling seadanya (convinience sampling)

6. Data nonparametrik dependen k > 2

Data yang digunakan adalah daftar pengaruh jenis film terhadap daerah

asal produksi film. Data ini didapat dari sampling langsung pada tanggal.

Page 70: Statistika Parametrik Dan Non-par

Sampling yang digunakan adalah sampling seadanya (convinience

sampling)

5.2 Analisa Statistik Parametrik

5.2.1 Analisa Statistik Parametrik Independen k = 2

5.2.1.1 Output Excel

a. Statistik Deskriptif Tabel 5.1 Statistik Deskriptif untuk Data Parametrik Independen k=2

kyai ustadz Mean 283.6667 Mean 661.8 Standard Error 26.95016 Standard Error 74.65758463 Median 268.5 Median 601.5 Mode 365 Mode #N/A Standard Deviation 147.6121 Standard Deviation 408.9164319 Sample Variance 21789.33 Sample Variance 167212.6483 Kurtosis -0.89775 Kurtosis 5.073799684 Skewness 0.053532 Skewness 1.611303503 Range 561 Range 2146 Minimum 13 Minimum 14 Maximum 574 Maximum 2160 Sum 8510 Sum 19854 Count 30 Count 30

Keterangan Tabel :

Tabel statistik deskriptif ini terdiri dari 2 variabel.

Baris1 yaitu Mean adalah rata-rata dari seluruh data pengamatan. Untuk

kyai1 nilainya 283.6667 sedang untuk ustadz nilainya 661.8

Baris 2 yaitu Standard Error digunakan untuk memperkirakan besarnya

rata-rata dari data pengamatan yang diperkirakan dari sebuah sampel.

Untuk kyai standart error-nya 26.95016sedang ustadz standart error-nya

74.65758463.

Baris 3 yaitu Median adalah nilai tengah diperoleh dengan membagi dua

sama besar data yang telah diurutkan. Median untuk kyai dan ustadz

masing-masing adalah 268.5 dan 601.5.

Page 71: Statistika Parametrik Dan Non-par

Baris 4 yaitu Mode adalah nilai / data yang sering muncul untuk kyai

adalah 365 dan untuk ustadz tidak ada modusnya karena frekuensi

munculnya sama.

Baris 5 yaitu Standard Deviation atau standar deviasi digunakan untuk

menilai dispersi rata-rata dari sampel. Standar deviasi untuk kyai sebesar

147.6121dan ustadz sebesar 408.9164319

Baris 6 yaitu Sample Variance adalah variansi dari sampel, untuk kyai

besarnya 21789.33 sedang untuk ustadz sebesar 167212.6483.

Baris 7 yaitu Kurtosis, besarnya kurtosis untuk kyai adalah -0.89775dan

untuk ustadz adalah 5.073799684.

Baris 8 yaitu Skewness, besarnya skewness dari kyai adalah 0.053532dan

untuk ustadz adalah 1.611303503.

Baris 9 yaitu Range atau jangkauan. Didapat dengan mengurangkan data

maksimun dengan data minimum. Range untuk kyai adalah 561

sedangkan range untuk usstadz adalah 2146.

Baris 10 yaitu Minimum adalah nilai minimum. Pada kyai sebesar 13 dan

pada ustadz sebesar 14.

Baris 11 yaitu Maximum adalah nilai maksimum. Pada kyai sebesar 574

dan pada ustadz sebesar 2160.

Baris 12 yaitu Sum adalah jumlah seluruh data pengamatan dikalikan

frekuensi untuk tiap variabel. kyai sebesar 8510 sedang ustadz sebesar

19854.

Baris 13 yaitu Count merupakan jumlah pengamatan yang dilakukan yaitu

baik kyai maupun ustadz sama-sama 30.

b. Uji–ANOVA Tabel 5.2 Anova Single Factor untuk Data Parametrik Independen k=2

SUMMARY Groups Count Sum Average Variance

Kyai 30 8510 283.6666667 21789.33 Ustadz 30 19854 661.8 167212.6

Page 72: Statistika Parametrik Dan Non-par

Keterangan Tabel :

• Dari tabel output Anova Single Factor, pada kolom groups terdapat dua

baris yaitu kyai dan ustadz, ini menunjukkan bahwa data yang digunakan

terdiri dari 2 variabel. kyai menunjukkkan bahwa data yang diambil yaitu

jumlah kyai dan ustadz menunjukkan bahwa data diambil yaitu jumlah

ustadz.

Kolom ke 2 yaitu Count menunjukkan jumlah data pengamatan yaitu 30

untuk tiap variabelnya.

Kolom 3 yaitu Sum menunjukkan jumlah seluruh data untuk tiap

variabelnya dikalikan frekuensi, variabel 1 jumlahnya 8510 sedang

variabel 2 jumlahnya 19854.

Kolom 4 yaitu Average atau rata-rata dari keseluruhan data tiap variabel.

Nilai ini diperoleh dari Sum dibagi Count, variabel 1 nilainya

283.6666667 dan variabel 2 nilainya 661.8.

Kolom 5 yaitu Variance menunjukkan variansi data, untuk variabel 1

nilainya 21789.33 dan untuk variabel 2 nilainya 167212.6. Tabel 5.3 Uji Anova untuk Data Parametrik Independen k=2

Keterangan Tabel :

Pada tabel uji Anova terdapat 7 kolom dan 3 baris. Baris pertama adalah

between groups yang menunjukkan perlakuan sebagai Sources of

Variation, baris kedua adalah within groups yang menunjukkan galat

sebagai Sources of Variation serta baris ketiga adalah total dari baris

pertama dan kedua.

ANOVA

Source of Variation SS df MS F P-

value F crit

Between Groups 2144772 1 2144772.267 22.69576 1.31E-

05 4.006873 Within Groups 5481057 58 94500.9908 Total 7625830 59

Page 73: Statistika Parametrik Dan Non-par

Kolom 1 adalah Source of Variation yaitu sumber variasi yang terdiri dari

between groups yang menunjukkan perlakuan dan within groups yang

menunjukkan galat serta jumlah dari keduanya.

Kolom 2 adalah SS (Sum of Square) atau jumlah kuadrat, untuk baris

pertama atau regresi mempunyai nilai SS sebesar 2144772 dan untuk baris

kedua atau sisa mempunyai SS sebesar 5481057 sedangkan totalnya

7625830.

Kolom 3 yaitu df atau derajat kebebasan, untuk baris pertama nilainya k-

1=2-1=1 sedangkan baris kedua nilai nilainya 58 atau dapat dihitung

dengan k(n-1)=2(30-1)=58 dan baris total merupakan jumlah dari baris 1

dan 2 yaitu 1+58=59.

Kolom 4 adalah MS (Mean Square) atau rataan kuadrat. Untuk baris

pertama (regresi) nilai MS-nya 2144772.267 sedang baris kedua (sisa)

94500.9908 atau dengan cara membagi JKregresi dengan dfregresi untuk MS

regresi, sedang MS sisa adalah JKsisa dibagi dfsisa.

Kolom 5 yaitu Fhitung, didapat nilainya 22.69576 atau dengan membagi MS

regresi dengan MS sisa.

Kolom 6 yaitu Pvalue atau probabilitas dan didapat nilai 1.31x 10-5. Dapat

digunakan untuk menentukan keputusan atas uji hipotesa yaitu dengan

membandingkan Pvalue dengan derajat keberartiannya.

Kolom 7 adalah Fcritical atau Ftabel, didapat nilai 4.006873. Dapat pula

digunakan untuk menentukan keputusan atas uji hipotesa yang dilakukan,

dengan membandingkan Ftabel dan Fhitung.

Pengujian :

1. Ho : 1 - 2 = 0

2. H1 : 1 - 2 > 0.

3. : 0,05

4. Daerah Kritis : Fhitung > Ftabel

P < = P < 0,05

5. Perhitungan :

Page 74: Statistika Parametrik Dan Non-par

(lihat tabel 5.3)

Fhitung = F = 22,69576

Ftabel = F crit = 4,006873

P = P-value = 1,31x 10-5

6. Keputusan :

Terima Ho , karena

- Berdasarkan nilai F, Fhitung > Ftabel = 22,69576>4,006873

- Berdasarkan nilai P (probabilitas), P < 0,05 = 1,31x 10-5< 0,05

7. Kesimpulan: selisih rataan kyai dan ustadz tidak sama

c. t-Test Tabel 5.3 Uji Mean dengan Distribusi t (t-Test) Untuk Parametrik Independen k=2

kyai ustadz Mean 283.6667 661.8 Variance 21789.33 167212.6483 Observations 30 30 Pearson Correlation 0.540701 Hypothesized Mean Difference 0 Df 29 t Stat -5.88806 P(T<=t) one-tail 1.08E-06 t Critical one-tail 1.699127 P(T<=t) two-tail 2.17E-06 t Critical two-tail 2.04523

Keterangan Tabel :

Dari tabel uji t terdapat 3 kolom. Ini berarti ada 2 variabel yaitu kyai

(Variable 1) dan ustadz (Variable 2).

Baris 1 terdapat mean atau rata-rata dari data yang didapat. Variabel 1

mempunyai rata-rata 283.6667 dan variabel 2 mempunyai rata-rata 661.8

Baris 2 yaitu variance atau variansi ditunjukkan untuk variabel 1 sebesar

21789.33 dan untuk variabel 2 sebesar 167212.6483

Baris 3 yaitu observation atau jumlah sampel pengamatan yang diambil,

diperoleh nilai 30 berarti besarnya jumlah sampel pengamatan yaitu 30.

Page 75: Statistika Parametrik Dan Non-par

Baris 4 terdapat Pearson Correlation atau biasa disebut dengan korelasi

atau hubungan antar variabel, dimana dari tabel di atas diketahui nilainya

0.540701 berarti hubungan antara kedua variabel tidak begitu dekat karena

nilai dari Pearson Correlation-nya tidak mendekati 1.

Baris 5 menampilkan Hypothesized Mean Difference yaitu perbedaan nilai

rata-rata dari data yang dihipotesiskan, dari tabel diperoleh nilainya 0. Ini

berarti bahwa tidak terdapat perbedaan rataan dari kedua variabel tersebut

atau dengan kata lain identik.

Baris 6 terdapat df atau derajat kebebasan yang besarnya adalah 29 yang

didapat dari jumlah data pengamatan dikurang dengan n-1= 30-1=29.

Baris 7 menunjukkan t Stat atau nilai t berdasarkan perhitungan nilainya -

5.88806, bisa digunakan untuk uji hipotesa.

Baris 8 yaitu P(T<=t) one-tail nilainya 1.08E-06 menunjukkan peluang

atau probabilitasnya yang bisa juga digunakan untuk uji hipotesa dengan

membandingkan antara nilai probabilitasnya dengan taraf keberartian,

untuk satu sisi menggunakan taraf keberartian 0,05 . Apabila nilai P ini

kurang dari nilai taraf keberartian maka keputusannya tolak H0 begitu pula

sebaliknya .

Baris 9 yaitu t Critical one-tail atau nilai t yang didapat dari tabel t untuk

satu sisi besarnya 1.699127, untuk menentukan keputusan hipotesa maka

nilai ttabel ini dibandingkan dengan nilai thitung bila ternyata t berada di

daerah kritis ( thitung > ttabel ) maka keputusan yang diambil adalah tolak H0

begitu pula sebaliknya.

Baris 10 adalah P(T<=t) two-tail nilainya 2.17E-06 menunjukkan peluang

atau probabilitasnya yang bisa juga digunakan untuk uji hipotesa dengan

membandingkan antara nilai probabilitasnya dengan taraf keberartian,

untuk dua sisi menggunakan taraf keberartian 0,05. Apabila nilai P ini

kurang dari nilai taraf keberartian maka keputusannya tolak H0 begitu pula

sebaliknya .

Baris 11 adalah t Critical two-tail atau nilai t yang didapat dari tabel t

untuk dua sisi besarnya 2.04523, untuk menentukan keputusan hipotesa

Page 76: Statistika Parametrik Dan Non-par

maka nilai ttabel ini dibandingkan dengan nilai thitung. Bila ternyata t berada

di daerah kritis ( thitung < -ttabel atau thitung > ttabel ) maka keputusan yang

diambil adalah tolak H0 begitu pula sebaliknya.

Pengujian eka sisi:

1. Ho : 1 - 2 = 0

2. H1 : 1 - 2 > 0

3. : 0,05

4. Daerah Kritis : thitung > ttabel

P < = P < 0,05

5. Perhitungan :

(lihat tabel 5.5)

thitung = t Stat = -5.88806

ttabel = t Critical one-tail = 1.699127

P = P(T<=t) one-tail = 1.08x 10 -6

6. Keputusan :

Terima Ho, karena

Berdasarkan nilai t, thitung < ttabel = -5.88806<1.699127

Tolak Ho, karena

Berdasarkan nilai P (probabilitas), P < = 1.08x 10 -6< 0,05

7. Kesimpulan:

Berdasarkan keputusan di atas maka rataan ustadz dan kyai tidak sama

Pengujian dwi sisi:

1. Ho : 1 - 2 = 0

2. H1 : 1 - 2 > 0

3. : 0,05

4. Daerah Kritis : thitung > ttabel

P < = P < 0,05

5. Perhitungan :

(lihat tabel 5.5)

thitung = t Stat = -5.88806

Page 77: Statistika Parametrik Dan Non-par

ttabel = t Critical two-tail = 2.04523

P = P(T<=t) two-tail = 2.17x10-6

6. Keputusan :

Terima Ho, karena

Berdasarkan nilai t, thitung < ttabel = -5.88806< 2.04523

Tolak Ho, karena

Berdasarkan nilai P (probabilitas), P < = 2.17x10-6< 0,05

7. Kesimpulan:

Berdasarkan keputusan di atas rataan kyai dan ustadz tidak sama

d. F-Test (ekasisi)

Tabel 5.4 Uji Variansi (F-Test) untu k Data Parametrik Independen k=2

kyai ustadz Mean 283.6667 661.8 Variance 21789.33 167212.6 Observations 30 30 df 29 29 F 0.130309 P(F<=f) one-tail 2.11E-07 F Critical one-tail 0.5374

Keterangan Tabel :

Dari tabel Uji-F terdiri dari 3 kolom, kolom 1 berisi keterangan, kolom 2

berisi data variabel 1 (jumlah ustadz), kolom 3 berisi data variabel 2

(jumlah kyai).

Baris 1 terdapat Mean yaitu rata-rata dari data yang diambil untuk kedua

variabel, variabel 1 mempunyai rata-rata 283.6667 sedangkan untuk

variabel 2 mempunyai rata-rata 661.8.

Baris 2 terdapat Variance atau variansi, variansi untuk variabel 1 sebesar

21789.33 dan variabel 2 sebesar 167212.6.

Baris 3 menunjukkan Observations atau jumlah pengamatan sebesar 30

karena jumlah data yang diambil sebanyak 30.

Page 78: Statistika Parametrik Dan Non-par

Baris 4 terdapat df atau derajat kebebasan yang menunjukkan angka 29

dimana angka ini didapat dari pengurangan jumlah sampel pengamatan

dengan n-1= 30-1=29.

Baris 5 terdapat Fhitung sebesar 0.130309 bisa digunakan untuk uji hipotesa.

Baris 6 ada P(F<=f) one-tail atau probabilitas untuk distribusi F satu sisi

yang nilainya 2.11x10-7. Dapat digunakan untuk uji hipotesa dengan

membandingkan antara nilai probabilitasnya dengan taraf keberartian,

menggunakan taraf keberartian 0,05 . Apabila nilai P ini kurang dari nilai

taraf keberartian maka keputusannya tolak H0 begitu pula sebaliknya .

Baris 7 terdapat F Critical one-tail atau nilai Ftabel satu sisi yaitu 0.5374.

Untuk menentukan keputusan hipotesa maka nilai Ftabel ini dibandingkan

dengan nilai Fhitung bila ternyata F berada di daerah kritis (Fhitung > Ftabel)

maka keputusan yang diambil adalah tolak H0 begitu pula sebaliknya.

Pengujian:

1. Ho : 1 - 2 = 0

2. H1 : 1 - 2 > 0

3. : 0,05

4. Daerah Kritis : fhitung > ftabel

P < = P < 0,05

5. Perhitungan :

(lihat tabel 5.5)

thitung = F =0.130309

ttabel = f Critical one-tail = 0.5374

P = P(F<=f) one-tail = 2.11x10-7

6. Keputusan :

Tolak Ho, karena

Berdasarkan nilai t, thitung < ttabel =0.130309 < 0.5374

Berdasarkan nilai P (probabilitas), P < = 2.11x10-7 < 0,05

7. Kesimpulan:

Berdasarkan keputusan di atas selisih variansi antara kyai dan ustadz tidak

sama

Page 79: Statistika Parametrik Dan Non-par

5.2.1.2 Output SPSS Tabel 5.5 Output SPSS untuk Data Parametrik Independen k = 2

Statistics

kyai ustadz N Valid 30 30 Missing 0 0 Mean 283.6667 661.8000 Std. Error of Mean 26.95016 74.65758 Median 268.5000 601.5000 Mode 365.00 14.00(a) Std. Deviation 147.61210 408.91643 Variance 21789.333 167212.648 Skewness .054 1.611 Std. Error of Skewness .427 .427 Kurtosis -.898 5.074 Std. Error of Kurtosis .833 .833 Range 561.00 2146.00 Minimum 13.00 14.00 Maximum 574.00 2160.00 Sum 8510.00 19854.00 Percentiles 10 72.7000 199.2000 20 158.2000 383.4000 25 170.7500 409.7500 30 192.1000 432.0000 40 216.4000 537.4000 50 268.5000 601.5000 60 342.0000 709.0000 70 365.0000 752.8000 75 418.2500 969.0000 80 427.6000 1000.6000 90 486.8000 1087.6000

a Multiple modes exist. The smallest value is shown

Keterangan Tabel :

N merupakan jumlah data yang valid/sah untuk diproses, jumlahnya

sebanyak 30 data dan data yang hilang adalah nol untuk masing masing,

jumlah ustadz dan kyai. Hal ini berarti semua data digunakan sepenuhnya

(data siap diproses).

Mean atau rata-rata Jumlah kyai adalah 283.6667 dan rata-rata jumlah ustadz

adalah 661.8000.

Page 80: Statistika Parametrik Dan Non-par

Error standard of mean menunjukkan seberapa besar mean data bervariasi

dari sampel ke sampel yang diambil dari distribusi yang sama. Dengan

standard eror of mean kita dapat memperkirakan besarnya populasi yang

dapat dilihat dari sampel yang digunakan. Error standard of mean

mempunyai tingkat kepercayaan 95% dengan k = 2 (angka 2 digunakan

karena tingkat kepercayaan 95%). Tingkat kepercayaan 95% berarti tingkat

kesalahan yang terjadi adalah sebesar 95%. Untuk menghitung Error

standard of mean dengan cara membagi standard deviation (standar deviasi)

dengan akar n. Error standard of mean untuk jumlah kyai adalah 26.95016

dan Error standard of mean untuk jumlsh ustadz adalah 74.65758.

Median atau titik tengah data jika semua data diurutkan dan dibagi dua sama

besar. Angka median untuk jumlah kyai adalah 268.5000 menunjukkan bahwa

50 % jumlah kyai adalah. 268.5000 ke atas, dan 50 % adalah 268.5000 ke

bawah. Sedangkan median untuk jumlah ustadz adalah 601.5000

menunjukkan bahwa 50 % jumlah ustadz adalah 601.5000 ke atas, dan 50 %

adalah 601.5000 ke bawah.

Mode (Modus) atau nilai yang sering muncul untuk data jumlah kyai adalah

365.00 dan untuk data jumlah ustadz adalah 14.00(a) (angka yang muncul pada

SPSS). Huruf a pada nilai modus output SPSS menunjukkan tidak terdapat

modus (frekuensi data seragam yaitu 1), maka yang ditampilkan adalah nilai

terkecil dari data tersebut.

Standard deviation (standar deviasi) untuk data jumlah kyai adalah 147.61210

dan 408.91643 untuk data jumlah ustadz.

Variance (variansi) merupakan kelipatan standar deviasi. Untuk data jumlah

kyai nilainya 21789.333 dan untuk data jumlah ustadz adalah 167212.648.

Ukuran skewness (kemencengan) berdasarkan perhitungan menggunakan

SPSS adalah 0 .054 untuk data jumlah kyai dan 1.611 untuk data jumlah

ustadz.

Ukuran kurtosis (keruncingan) berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS

adalah -0.898 untuk data jumlah kyai dan 5.074 untuk data jumlah ustadz.

Page 81: Statistika Parametrik Dan Non-par

Range adalah data maksimum dikurangi data minimum, yaitu 561.00 untuk

data jumlah kyai dan 2146.00 untuk data jumlah ustadz.

Minimum adalah nilai minimum dari data. Untuk data besar jumlah kyai

nilainya 13 dan untuk data jumlah ustadz nilainya 14

Maximum adalah nilai maksimum dari data. Untuk data jumlah kyai nilainya

574 dan untuk data jumlah ustadz nilainya 2160.

Sum merupakan jumlah semua nilai dari data yaitu 8510.00 untuk data jumlah

kyai dan 19854.00 untuk data jumlah ustadz.

Persentil atau angka persentil :

o Rata-rata jumlah 10% jumlah kyai di tiap kabupaten berada dibawah

72.7000, dan rata-rata jumlah 10% jumlah ustadz di tiap kabupaten berada

dibawah 199.2000.

o Rata-rata jumlah 20% jumlah kyai di tiap kabupaten berada di bawah

158.2000, dan rata-rata jumlah 20% jumlah ustadz di tiap kabupaten

berada dibawah 383.400.

o Rata-rata jumlah 25% jumlah kyai di tiap kabupaten berada di bawah

170.7500, dan rata-rata jumlah 25% jumlah ustadz di tiap kabupaten

berada dibawah 409.7500

o Rata-rata jumlah 30% jumlah kyai di tiap kabupaten berada di bawah

192.1000, dan rata-rata jumlah 30% jumlah ustadz di tiap kabupaten

berada dibawah 432.0000.

o Rata-rata jumlah 40% jumlah kyai di tiap kabupaten berada di bawah

216.4000, dan rata-rata jumlah 40% jumlah ustadz di tiap kabupaten

berada dibawah 537.4000.

o Rata-rata jumlah 50% jumlah kyai di tiap kabupaten berada di bawah

268.5000, dan rata-rata jumlah 50% jumlah ustadz di tiap kabupaten

berada dibawah 601.5000.

o Rata-rata jumlah 60% jumlah kyai di tiap kabupaten berada di bawah

342.0000, dan rata-rata jumlah 60% jumlah ustadz di tiap kabupaten

berada dibawah 709.0000.

Page 82: Statistika Parametrik Dan Non-par

o Rata-rata jumlah 70% jumlah kyai di tiap kabupaten berada di bawah

365.0000, dan rata-rata jumlah 70% jumlah ustadz di tiap kabupaten

berada dibawah 752.8000.

o Rata-rata jumlah 75% jumlah kyai di tiap kabupaten berada di bawah

418.2500, dan rata-rata jumlah 75% jumlah ustadz di tiap kabupaten

berada dibawah 969.0000.

o Rata-rata jumlah 80% jumlah kyai di tiap kabupaten berada di bawah

427.6000, dan rata-rata jumlah 80% jumlah ustadz di tiap kabupaten

berada dibawah 1000.6000.

o Rata-rata jumlah 90% jumlah kyai di tiap kabupaten berada di bawah

486.8000, dan rata-rata jumlah 80% jumlah ustadz di tiap kabupaten

berada dibawah 1087.6000.

a. Analisa Histogram jumlah kyai

0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00

kyai

0

2

4

6

8

10

Frequ

ency

Mean = 283.6667Std. Dev. = 147.6121N = 30

kyai

Gambar 5.1 Analisa Histogram jumlah kyai

Pada variabel jumlah kyai dengan jumlah data 8510 dan jumlah

pengamatan 30 maka didapat rata-rata 283.6667; median 268.5000; dan standar

deviasi 147.61210. Variansi dari grafik ini adalah sebesar 21789.333. Maka grafik

tersebut normal. Grafik tersebut cenderung meruncing hal ini disebabkan

variansinya kecil karena data randomnya mengumpul.

Page 83: Statistika Parametrik Dan Non-par

b. Analisa Histogram jumlah ustadz

0.00 500.00 1000.00 1500.00 2000.00 2500.00

ustadz

0

2

4

6

8

10

Freq

uenc

y

Mean = 661.80Std. Dev. = 408.91643N = 30

ustadz

Gambar 5.2 Analisa Histogram jumlah ustadz

Pada variabel jumlah penduduk perempuan dengan jumlah data 19854 dan jumlah pengamatan 30 maka didapat mean sebesar 661.8000 dan mediannya sebesar 601.5000 serta standar deviasi 408.91643. Variansi dari grafik ini adalah sebesar 167212.648. maka grafik tersebut normal , walaupun grafik sedikit merata penyebaran datanya tetapi masih termasuk normal.

5.2.1.3 Output Minitab Two-Sample T-Test and CI: C1; C2 Two-sample T for C1 vs C2 N Mean StDev SE Mean C1 60 1,500 0,504 0,065 C2 60 473 360 46 Difference = mu C1 - mu C2 Estimate for difference: -471,2 95% CI for difference: (-564,1; -378,4) T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -10,15 P-Value = 0,000 DF = 59

Page 84: Statistika Parametrik Dan Non-par

2 3 1 Gambar 5.3 Boxplot kyai dan ustadz

Output diatas merupakan tampilan data distribusi normal dalam bentuk box plot.

Dapat dilihat bahwa seluruh nilai terdistribusi baik, dan tidak terdapat ada nilai ekstrim.

Diagram boxplot diatas menunjukkan persentil 25, persentil 75 dan median dari

himpunan data. Median data ditunjukkan dengan titik merah. Output bloxplot diatas

menunjukkan keragaman yang lebih besar untuk laju pertumbuhan pada tahun 2005.

Dari bentuk boxplot diatas dapat dikatakan bahwa distribusi sampelnya normal, karena

masih berada pada batas toleransi.

Keterangan :

1. Nilai percentil ke -25

2. Median

3. Nilai percentil ke -75

Hipotesis

1. Ho : kyai= ustadz

2. H1 : kyai ≠ ustadz

Page 85: Statistika Parametrik Dan Non-par

3. Daerah Kritis: t > 2/t

4. Keputusan

Terima Ho, karena

Berdasarkan t > 2/t =0 > -10,15

5. Kesimpulan: rata-rata jumlah ustadz dan kyai tidak sama

Perhitungan Manual Data Parametrik Independen k = 2

Statistik Deskriprif

Mean (Nilai Rata-Rata)

Mean ( x ) jumlah kyai = n

fxn

i1

= 30

8510

= 283.6667

Mean ( x ) jumlah ustadz = n

fxn

i1

= 30

19854

= 661.8 Analisa :

Dari perhitungan manual ini, hasil yang diperoleh sama dengan hasil dari

Excel maupun SPSS yaitu mean untuk jumlah kyai adalah 283.6667

sedangkan untuk jumlah ustadz adalah 661.8.

Error standard of mean

Untuk menghitung error standard of mean dengan cara membagi standard

deviation (standar deviasi) dengan akar n. Error standard of mean untuk

Page 86: Statistika Parametrik Dan Non-par

jumlah kyai adalah n =

30147.6121 = 26.95016 dan Error standard of mean

untuk besar gaji tahu 1993 adalah n =

30408.91643 = 74.65758.

Analisa :

Dari perhitungan manual ini, hasil yang diperoleh sama dengan hasil dari

Excel maupun SPSS yaitu error standard of mean untuk jumlah kyai adalah

26.95016 sedangkan untuk jumlah ustadz adalah 74.65758.

Median (Nilai Tengah)

Median terletak pada tengah suatu data. Karena jumlah data adalah 30, maka

median dapat dicari dengan membagi dua jumlah nilai ke-15 dan 16 dari data

yang sudah diurutkan.

~ kyai = x n 2/)1(

= 2

285252

= 268.5

~ ustadz = x n 2/)1(

= 2

615588

= 601.5

Analisa :

Dari perhitungan manual ini, hasil yang diperoleh sama dengan hasil dari

Excel maupun SPSS yaitu median untuk jumlah kyai adalah 268.5 sedangkan

untuk jumlah ustadz adalah 601.5.

Mode/Modus (Nilai yang sering muncul)

Modus nilai yang sering muncul dari ke-30 data yang ada.untuk nilai yang

sering muncul dalam data jumlah kyai adalah 365 dan jumlah ustadz adalah

14a.

Analisa :

Page 87: Statistika Parametrik Dan Non-par

Dari perhitungan manual ini, hasil yang diperoleh sama dengan hasil dari

Excel maupun SPSS yaitu mode/modus untuk jumlah kyai adalah 365 dan

jumlah ustadz adalah 14a.

Standard Deviation/Standar Deviasi (Simpangan baku)

Standar deviasi jumlah kyai

1

1

2

ni

n

ixx

= 147.61210

Standar deviasi jumlah ustadz

1

1

2

n

in

ixx

= 408.91643

Analisa :

Dari perhitungan manual ini, hasil yang diperoleh sama dengan hasil dari

Excel maupun SPSS yaitu Standard Deviation/Standar Deviasi untuk

jumlah kyai adalah 147.61210 sedangkan untuk jumlah ustadz adalah

408.91643.

Variance/Varians (Simpangan rata-rata kuadrat)

Varians jumlah kyai

1

1

2

2

n

in

ixx

= 21789.333

Varians jumlah ustadz

1

1

2

2

n

in

ixx

Page 88: Statistika Parametrik Dan Non-par

= 167212.648

Analisa :

Dari perhitungan manual ini, hasil yang diperoleh sama dengan hasil dari

Excel maupun SPSS yaitu Variance/Varians untuk jumlah kyai adalah

21789.333 sedangkan untuk jumlah ustadz adalah 167212.648.

Kurtosis (tingkat kepuncakan dari sebuah distribusi)

Kurtosis jumlah kyai 4 2

4

( 1)( 1)( 2)( 3) ( 2)( 3)

3( 1)n n i xfn n n n n

nx

= )27)(28(

)29(3)49646393,75()27)(28)(29(

)31(30 2

= 337,3)49646393,75)(04242,0(

= -0.898

Kurtosis jumlah ustadz 4 2

4

( 1)( 1)( 2)( 3) ( 2)( 3)

3( 1)n n i xfn n n n n

nx

= )27)(28(

)29(3)6426214.971()27)(28)(29(

)31(30 2

= 337,3)6426214.971)(04242,0(

= 5.074 Analisa :

Dari perhitungan manual ini, hasil yang diperoleh sama dengan hasil dari

Excel maupun SPSS yaitu koefisien kurtosis untuk besar jumlah kyai adalah -

0.898 sedangkan untuk jumlah ustadz adalah 5.047.

Skewness (Tingkat kemencengan suatu data yang telah dihitung)

Skewness jumlah kyai

Page 89: Statistika Parametrik Dan Non-par

3

( 1)( 2)K

n i xfn n

xs

= )4616.1()28)(29(

30

= 0 .054

Skewness jumlah ustadz 3

( 1)( 2)K

n i xfn n

xs

= )6044.34()28)(29(

30

= 1.611

Analisa :

Dari perhitungan manual ini, hasil yang diperoleh sama dengan hasil dari

Excel maupun SPSS yaitu koefisien skewness untuk jumlah kyai adalah 0.054

sedangkan untuk jumlah ustadz adalah 1.611.

Maximum/Maksimum (Nilai tertinggi dari suatu data)

Nilai maksimum jumlah kyai = 574

Nilai maksimum jumlah ustadz = 2160

Hasil ini sama dengan nilai maksimum data yang didapat dari output Excel

maupun SPSS.

Minimum/Minimum (Nilai terendah dari suatu data)

Nilai minimum jumlah kyai = 13

Nilai minimum jumlah ustadz = 14

Hasil ini sama dengan nilai minimum data yang didapat dari output Excel

maupun SPSS.

Range (Jangkauan data)

Range jumlah kyai = maksimum - minimum

= 274 - 13

= 561

Page 90: Statistika Parametrik Dan Non-par

Range jumlah ustadz = maksimum - minimum

= 2160 - 14

= 2146

Hasil ini sama dengan range/jangkauan data yang didapat dari output Excel

maupun SPSS.

Sum (Jumlah data)

Jumlah kyai = 8510

Jumlah ustadz = 19854

Hasil ini sama dengan sum/jumlah data yang didapat dari output Excel

maupun SPSS.

Count (Jumlah pengamatan)

Jumlah pengamatan kyai = 30

Jumlah pengamatan ustadz = 30

Hasil ini sama dengan count/jumlah pengamatan yang didapat dari output

Excel maupun SPSS.

Percentile (fraktil yang membagi seperangkat data yang telah terurut menjadi

seratus bagian yang sama)

Pk = nilai ke 100

1nk

dengan nilai n = 30

dari rumus diatas maka didapat

Percentile jumlah kyai

P10 nilai ke 3,1

= xxx 3431,0

= 70 + 0,1(97-70) = 72.7

P20 nilai ke 6,2

= xxx 6762,0

= 156 + 0,2(167-156) = 158.2

Page 91: Statistika Parametrik Dan Non-par

P25 nilai ke 7,75

= xxx 78725,0

= 167 + 0,25(172-167) = 168.25

P30 nilai ke 9,3

= xxx 91093,0

= 187 + 0,3(204-187) = 192.1

P40 nilai ke 12,4

= xxx 1213124,0

= 210+ 0,4(226-210) = 216.4

P50 nilai ke 15,5

= xxx 1516155,0

= 252 + 0,5(285-252) = 268.5

P60 nilai ke 18,6

= xxx 1819186,0

= 330 + 0,6(350-330) = 342

P70 nilai ke 21,7

= xxx 2122217,0

= 365 + 0,7(365-365) = 365

P75 nilai ke 23,25

= xxx 23242375,0

= 417 + 0,75(422-417) = 420.75

P80 nilai ke 24,8

Page 92: Statistika Parametrik Dan Non-par

= xxx 2425248,0

= 422 + 0,8(429-422) = 427.6

P90 nilai ke 27,9

= xxx 2728279,0

= 485 + 0,9(487-485) = 486.8 Percentile jumlah ustadz

P10 nilai ke 3,1

= xxx 3431,0

= 196 + 0,1(228-196) = 199.2

P20 nilai ke 6,2

= xxx 6762,0

= 380 + 0,2(397-380) = 383.3

P25 nilai ke 7,75

= xxx 78725,0

= 397 + 0,25(414-397) = 401.25

P30 nilai ke 9,3

= xxx 91093,0

= 426 + 0,3(446-426) = 432

P40 nilai ke 12,4

= xxx 1213124,0

= 527+ 0,4(553-527) = 537.4

P50 nilai ke 15,5

= xxx 1516155,0

Page 93: Statistika Parametrik Dan Non-par

= 588 + 0,5(615-588) = 601.5

P60 nilai ke 18,6

= xxx 1819186,0

= 700 + 0,6(715-700) = 709

P70 nilai ke 21,7

= xxx 2122217,0

= 729 + 0,7(763-729) = 752.8

P75 nilai ke 23,25

= xxx 23242375,0

= 963 + 0,75(987-963) = 981

P80 nilai ke 24,8

= xxx 2425248,0

= 987 + 0,8(1004-987) = 1000.6

P90 nilai ke 27,9

= xxx 2728279,0

= 1030 + 0,9(1094-1030) = 1087.6

Hasil ini sama dengan count/jumlah pengamatan yang didapat dari output

Excel maupun SPSS.

5.2.1.4 Perhitungan anova Manual

Perhitungan anova Manual

1. H0 = 21

2. H1 = Paling sedikit 2 rataan tidak sama

3. 05,0

Page 94: Statistika Parametrik Dan Non-par

4. Daerah Kritis : f hitung > f tabel

V1= k-1

= 2-1 = 1

V2= k (n-1)

= 2 (30-1) = 58

Karena f tabel dengan derajat kebebasan 1,58 tidak terdapat da tabel L6 maka

dilakukan interpolasi :

X = 4,008

5. Perhitungan Tabel 5.6 Perhitungan Anova Manual

No Y1 Y2 jumlah jumlah 2

1 442 963 1405 1974025 2 209 397 606 367236 3 252 414 666 443556 4 330 228 558 311364 5 167 380 547 299209 6 417 763 1180 1392400 7 422 654 1076 1157776 8 235 700 935 874225 9 210 718 928 861184

10 97 196 293 85849 11 58 615 673 452929 12 70 172 242 58564 13 114 242 356 126736 14 350 729 1079 1164241 15 485 426 911 829921 16 156 527 683 466489 17 429 1.030 1459 2128681 18 365 987 1352 1827904 19 496 588 1084 1175056 20 364 2.160 2524 6370576

40605860

08,400,400,4

x

Page 95: Statistika Parametrik Dan Non-par

21 574 1.096 1670 2788900 22 285 715 1000 1000000 23 365 571 936 876096 24 329 1.007 1336 1784896 25 204 1.004 1208 1459264 26 226 553 779 606841 27 187 465 652 425104 28 172 446 618 381924 29 487 1.094 1581 2499561 30 13 14 27 729

Total 8510 19854

28364

34191236

No Y1 kuadrat Y2 kuadrat jumlah

1 195364 927369 1122733 2 43681 157609 201290 3 63504 171396 234900 4 108900 51984 160884 5 27889 144400 172289 6 173889 582169 756058 7 178084 427716 605800 8 55225 490000 545225 9 44100 515524 559624

10 9409 38416 47825 11 3364 378225 381589 12 4900 29584 34484 13 12996 58564 71560 14 122500 531441 653941 15 235225 181476 416701 16 24336 277729 302065 17 184041 1060900 1244941 18 133225 974169 1107394 19 246016 345744 591760 20 132496 4665600 4798096 21 329476 1201216 1530692 22 81225 511225 592450

Page 96: Statistika Parametrik Dan Non-par

23 133225 326041 459266 24 108241 1014049 1122290 25 41616 1008016 1049632 26 51076 305809 356885 27 34969 216225 251194 28 29584 198916 228500 29 237169 1196836 1434005 30 169 196 365

total 3045894 17988544 21034438

Faktor korelasi = nkT 2

= 230

(28364)2

= 13408608

2

2

1 1

..k n

iji j

TJKT ynk

= 60

(28364)210344382

= 7625830

22

1

...

k

ii

TTJKA

n nk

=60

(28364)30

083,94E72420100 2

= 2144772

JKG = JKT – JKA

= 7625830-2144772

= 5481057

Page 97: Statistika Parametrik Dan Non-par

1

21

kJKAS

12

2144772

= 2144772

)1(22

nkJKGS

)130(2

5481057

= 94500,99

Fhitung = 22,6957694500,992144772

22

21

ss

P = P[F[k-1,k(n-1)]>f]

=P[22,69576[2-1,k(30-1)]>4.008]

= 1.31x10-5

Tabel 5.7 Perhitungan Manual Uji Anova Data Parametrik dengan k=2 Independen

Sumber

Variasi Jml. Kuadrat

Derajat

kebebasan

Rataan

Kuadrat F Hitungan Nilai P F Kritis

Perlakuan JKA=2144772

k-1=1

12

1

kJKAS

= 2144772

22

21

SS

=

22,69576

1.31x 10-5 4,008

Galat JKG=5481057

k(n-1) = 58 )1(

2

nkJKAS

=94500,99

Page 98: Statistika Parametrik Dan Non-par

Total JKT=7625830 n(k-1) = 59

Keterangan tabel 5.7:

JKT adalah jumlah kuadrat total, yaitu didapatkan angka 7625830. Dimana

derajat kebebasannya adalah 59

JKA adalah jumlah kuadarat perlakuan, yaitu didapatkan angka 2144772.

JKG adalah jumlah kuadrat galat, yaitu didapatkan angka 5481057. Dengan

derajat kebebasan 58.

Didapatkan nilai F hitungan adalah 22,69576

6. Keputusan :

Tolak Ho karena Fhitung > FCrit yaitu 22,69576 > 4,008.

7. Kesimpulan :

Bahwa selisih rata-rata jumlah kyai pada tahun 2004 dan jumlah ustadz pada tahun

2004 tidak sama sama secara signifikan

Perbandingan excel dengan perhitungan manual Tabel 5.8 Perbandingan excel dengan perhitungan manual kyai

Jumlak kyai excel Perhitungan manual

Mean 283.6667 283.6667 Std. Error of Mean 26.95016 26.95016

Median 268.5000 268.5 Mode 365.00 365

Std. Deviation 147.61210 147.6121 Variance 21789.333 21789.33

Skewness .054 0.054 Std. Error of Skewness .427 .427

Kurtosis -.898 -0.898 Std. Error of Kurtosis .833 .833

Range 561.00 561 Minimum 13.00 13 Maximum 574.00 574

Page 99: Statistika Parametrik Dan Non-par

Sum 8510.00 8510 Percentiles 10 72.7000 72.7

20 158.2000 158.2 25 170.7500 170.75 30 192.1000 192.1 40 216.4000 218.4 50 268.5000 268.5 60 342.0000 342 70 365.0000 365 75 418.2500 418.25 80 427.6000 427.6 90 486.8000 486.8

Tabel 5.9 Perbandingan excel dengan perhitungan manual ustadz

Jumlah ustadz excel Perhitungan manual

Mean 661.8000 661.8 Std. Error of Mean 74.65758 74.65758

Median 601.5000 601.5 Mode 14.00(a) 14

Std. Deviation 408.91643 408.91643 Variance 167212.648 167212.648

Skewness 1.611 1.611 Std. Error of Skewness .427 .427

Kurtosis 5.074 5.074 Std. Error of Kurtosis .833 .833

Range 2146.00 2148 Minimum 14.00 14 Maximum 2160.00 2160

Sum 19854.00 19854 Percentiles 10 199.2000 199.2

20 383.4000 383.4 25 409.7500 409.75 30 432.0000 432 40 537.4000 537.4 50 601.5000 601.5 60 709.0000 709 70 752.8000 752.8 75 969.0000 969 80 1000.6000 1000.6 90 1087.6000 1087.6

5.2.2 Analisa Statistik Parametrik Independen k > 2

5.2.2.1 Output Excel

a. Statistik Deskriptif Tabel 5.10 Statistika Deskriptif Parametrik k>2

Tahun_I Tahun_II Tahun_III

Page 100: Statistika Parametrik Dan Non-par

Mean 591.1 Mean 586.0333333 Mean 511.6667 Standard Error 96.59452 Standard Error 70.62350368 Standard Error 54.26415 Median 396.5 Median 484.5 Median 460.5 Mode 305 Mode #N/A Mode 314 Standard Deviation 529.07 Standard Deviation 386.8208606 Standard Deviation 297.217 Sample Variance 279915.1 Sample Variance 149630.3782 Sample Variance 88337.95 Kurtosis 5.221323 Kurtosis 4.72060158 Kurtosis 3.794255 Skewness 2.126618 Skewness 1.759399121 Skewness 1.492342 Range 2451 Range 1888 Range 1441 Minimum 64 Minimum 99 Minimum 109 Maximum 2515 Maximum 1987 Maximum 1550 Sum 17733 Sum 17581 Sum 15350 Count 30 Count 30 Count 30

Keterangan Tabel :

Tabel Statistik Deskriptif ini terdiri dari 3 kolom karena terdiri dari 3

variabel yaitu jumlah jamaah haji tahun 2001(tahun I), tahun 2002(tahun II)

dan tahun 2003(tahun III).

Baris1 yaitu Mean adalah rata-rata dari seluruh data pengamatan, untuk

column 1 nilainya 591.1 ,Column 2 nilainya 586.0333333 dan colomn 3

nilainya 511.6667.

Baris 2 yaitu Standard Error digunakan untuk memperkirakan besarnya

rata-rata dari data pengamatan yang diperkirakan dari sebuah sampel.

Untuk Column 1 standart errornya 96.59452, column 2 standart errornya

70.62350368 dan column 3 nilainya 54.26415.

Baris 3 yaitu Median adalah nilai tengah diperoleh dengan membagi dua

sama besar data yang telah diurutkan. Median untuk Column 1 adalah 396.5

dan column 2 adalah 484.5 dan untuk column 3 yaitu 460.5.

Baris 4 yaitu Mode adalah nilai / data yang sering muncul. Pada kolom 1

modenya adalah 305 .Pada kolom 3 adalah 314.

Baris 5 yaitu Standard Deviation atau standar deviasi digunakan untuk

menilai dispersi rata-rata dari sampel. Standar deviasi untuk kolom 1

sebesar 529.07; kolom 2 sebesar 386.8208606 dan kolom 3 sebesar

297.217.

Page 101: Statistika Parametrik Dan Non-par

Baris 6 yaitu Sample Variance adalah variansi dari sampel, untuk Column 1

besarnya 279915.1 untuk kolom 2 sebesar 149630.3782 dan untuk kolom 3

yaitu 88337.95.

Baris 7 yaitu Kurtosis adalah derajat kepuncakan dari suatu distribusi,

biasanya diambil secara relatif terhadap suatu distribusi normal, besarnya

kurtosis untuk Column 1 adalah 5.221323 untuk kolom 2 adalah

4.72060158 sedangkan untuk kolom 3 yaitu 3.794255.

Baris 8 yaitu Skewness adalah derajat ketaksimetrisan, atau kejauhan dari

simetri dari suatu distribusi, besarnya skewness dari kolom 1 adalah

2.126618 untuk column 2 adalah 1.759399121 sedangkan untuk kolom 3

yaitu 1.492342.

Baris 9 yaitu Range atau jangkauan didapat dengan mengurangkan data

maksimun dengan data minimum. Range untuk Column 1 adalah 2451;

untuk Column 2 adalah 1888 dan untuk column 3 yaitu 1441.

Baris 10 yaitu Minimum adalah nilai minimum. Pada column 1 sebesar 64

dan pada column 2 sebesar 99 sedangkan untuk column 3 yaitu 109.

Baris 11 yaitu Maximum adalah nilai maksimum pada Column 1 sebesar

2515 dan pada column 2 sebesar 1987 sedangkan nilai maksimum pada

column ke3 yaitu sebesar 1550.

Baris 12 yaitu Sum adalah jumlah seluruh data pengamatan dikalikan

frekuensi untuk tiap variabel. Pada column 1 sebesar 17733 sedang Column

2 sebesar 17581 sedangkan nilai Sum pada column 3 yaitu sebesar 15350.

Baris 13 yaitu Count merupakan jumlah pengamatan yang dilakukan yaitu

baik Column 1, 2 dan 3 sama-sama berjumlah 30 pengamatan.

b. Uji Anova

Analisa Tabel Tabel 5.11 Output Anova (a)

SUMMARY Groups Count Sum Average Variance

tahun_I 30 17733 591.1 279915.1 tahun_II 30 17581 586.0333 149630.4

Page 102: Statistika Parametrik Dan Non-par

tahun_III 30 15350 511.6667 88337.95

Keterangan tabel :

Dari tabel Anova Single Factor pada kolom groups terdapat tiga baris yaitu

column 1, column 2, dan column 3, hal ini menunjukkan bahwa data yang

digunakan terdiri dari 3 variabel. Column 1 menunjukkkan bahwa data

yang diambil berasal dari kolom 1 yaitu jumlah jamaah haji menurut

kabupaten / kota di Jawa Tengah untuk tahun 2001, column 2

menunjukkkan bahwa data diambil dari kolom 2 yaitu jumlah jamaah haji

menurut kabupaten / kota di Jawa Tengah ntuk tahun 2002 dan column

ketiga menunjukkan bahwa data diambil dari kolom 3 yaitu jumlah jamaah

haji menurut kabupaten / kota di Jawa Tengah untuk tahun 2003.

Kolom ke 2 yaitu Count menunjukkan jumlah data pengamatan yaitu 30

untuk tiap variabelnya.

Kolom 3 yaitu Sum menunjukkan jumlah seluruh data untuk tiap

variabelnya dikalikan frekuensi, variabel 1 jumlahnya 17733 sedang

variabel 2 jumlahnya 17581 dan variabel 3 jumlahnya 15350.

Kolom 4 yaitu Average atau rata-rata dari keseluruhan data tiap variabel.

Nilai ini diperoleh dari Sum dibagi Count, variabel 1 nilainya 591.1 ,

variabel 2 nilainya 586.0333 dan variabel 3 nilainya 511.6667.

Kolom 5 yaitu Variance menunjukkan variansi data, untuk variabel 1

nilainya 279915.1, untuk variabel 2 nilainya 149630.4 dan variabel 3

nilainya 88337.95. Tabel 5.11 Output Anova (b)

ANOVA Source of Variation SS df MS F P-value F crit

Between Groups 118657.3 2 59328.63 0.343679 0.710115 3.101296 Within Groups 15018618 87 172627.8 Total 15137276 89

Keterangan able

Page 103: Statistika Parametrik Dan Non-par

Pada tabel Anova terdapat 7 kolom dan 3 baris. Baris pertama adalah

between groups, baris kedua adalah within groups dan baris ketiga adalah

total dari baris pertama dan kedua.

Kolom 1 adalah Source of Variation yaitu sumber variasi yang terdiri dari

between dan within groups serta jumlah dari keduanya.

Kolom 2 adalah SS atau jumlah kuadrat, untuk baris pertama atau

Perlakuan mempunyai nilai SS sebesar 118657.3 dan untuk baris kedua atau

Galat mempunyai SS sebesar 15018618 sedangkan totalnya 15137276.

Untuk mencari jumlah kuadrat dari regresi dapat dihitung dengan rumus :

k

i

n

jij nk

TyJKT1 1

2..2

nkT

n

TJKA

k

ii 2

..1

2

JKAJKTJKG

Dimana T adalah Total seluruh demand untuk tiga tahun (2001, 2002, dan 2003).

Kolom 3 yaitu df atau derajat kebebasan, untuk baris pertama nilainya 2(k-

1 = 3-1 = 2) sedangkan baris kedua nilai nilainya 87 {k (n-1) = 3x29 = 78)

dan baris ketiga merupakan totalnya 89 (87+2) atau n(k-1)=89. K disini

berjumlah 3 yang menunjukkan ada 3 macam perlakuan.

Kolom 4 adalah MS atau rataan kuadrat untuk baris pertama (Perlakuan)

nilai MS-nya 59328.63 sedangkan baris kedua (galat) 172627.8 atau dengan

cara membagi JKperlakuan dengan dfperlakuan untuk MS perlakuan, sedangkan

MS galat adalah JKgalat dibagi dfgalat.

Kolom 5 yaitu Fhitung , untuk baris pertama didapat nilainya 0.343679 atau

dengan membagi MS perlakuan dengan MS galat.

Kolom 6 yaitu Pvalue atau probabilitas dan nilai yang didapat untuk baris

pertama adalah 0.710115. Dapat digunakan untuk menentukan keputusan

atas uji hipotesa yaitu dengan membandingkan Pvalue dengan derajat

keberartiannya.

Page 104: Statistika Parametrik Dan Non-par

Kolom 7 adalah Fcritical atau Ftabel hasil yang didapat untuk Perlakuan adalah

3.101296, dapat pula digunakan untuk menentukan keputusan atas uji

hipotesa yang dilakukan, dengan membandingkan Ftabel dan Fhitung. Besarnya

Fcrit dapat dilihat dari interpolasi pada able L.6 Walpole.

Pengujian :

1. Ho : 1 = 2 = 3

2. H1 : ketiga rataan tidak semua sama

3. : 0,05

4. Daerah Kritis : Fhitung > Ftabel

P < = P < 0,05

5. Perhitungan :

(lihat tabel 5.10)

Fhitung = F = 0.343679

Ftabel = F crit = 3.101296

P = P-value = 0.710115

6. Keputusan :

Tolak H0 , karena

- Berdasarkan nilai F, Fhitung > Ftabel = 0.343679 < 3.101296

Terima Ho, karena

- Berdasarkan nilai P (probabilitas), P > = 0.710115 > 0,05

7. Kesimpulan:

Rata-rata jemaah haji tiap tahunnya tidak sama.

5.2.2.2 Output SPSS Parametrik Independen k > 2

Analisa Histogram

Tahun 2001

Page 105: Statistika Parametrik Dan Non-par

0.00 500.00 1000.00 1500.00 2000.00 2500.00 3000.00

Tahun_I

0

2

4

6

8

10

12

14

Frequen

cy

Mean = 591.10Std. Dev. = 529.06999N = 30

Tahun_I

Gambar 5.4 Jumlah jemaah haji tahun 2001

Pada kolom 1 dengan jumlah 17733 dan jumlah pengamatan 30 maka

didapat rata-rata 591.1; median 396.5; standar deviasi 529.07; dan variansi sebesar

279915.1 . Dari grafik diatas terlihat bahwa batang histogram berbentuk kurva

normal. Hal ini dapat menunjukkan bahwa data mengenai jumlah jamaah haji

menurut kabupaten / kota di Jawa Tengah ini merupakan data berdistribusi normal

atau lebih condong mendekati kurva normal.

Tahun 2002

0.00 500.00 1000.00 1500.00 2000.00

Tahun_II

0

2

4

6

8

10

12

Freque

ncy

Mean = 586.0333Std. Dev. = 386.82086N = 30

Tahun_II

Gambar 5.5 Jumlah jemaah haji tahun 2002

Pada kolom 1 dengan jumlah demand 17581 dan jumlah pengamatan 30

maka didapat rata-rata 586.0333333; median 484.5; standar deviasi 386.8208606;

dan variansi sebesar 149630.3782. Dari grafik diatas terlihat bahwa batang

histogram berbentuk kurva normal. Hal ini dapat menunjukkan bahwa data

Page 106: Statistika Parametrik Dan Non-par

mengenai jumlah jamaah haji menurut kabupaten / kota di Jawa Tengah ini

merupakan data berdistribusi normal atau lebih condong mendekati kurva normal.

Tahun 2003

0.00 500.00 1000.00 1500.00 2000.00

Tahun_III

0

2

4

6

8

10

Freque

ncy

Mean = 511.6667Std. Dev. = 297.21702N = 30

Tahun_III

Gambar 5.6 Jumlah jemaah haji tahun 2003

Pada column 3 dengan jumlah demand 15350 dan jumlah pengamatan 30

maka didapat rata-rata 511.6667; median 460.5 ;standar deviasi 297.217; dan

variansi sebesar 88337.95. Dari grafik diatas terlihat bahwa batang histogram

memiliki kemiripan bentuk dengan kurva normal. Hal ini dapat menunjukkan

bahwa data mengenai jumlah jamaah haji menurut kabupaten / kota di Jawa

Tengah ini merupakan data berdistribusi normal atau lebih condong mendekati

kurva normal.

5.3 Analisa Statistik Non Parametrik

5.3.1 Analisa Statistik Non Parametrik Independen k = 2

5.3.1.1 Output SPSS

a. Statistik Deskriptif

Tabel 5.12 Deskriptif Statistik Pengaruh Jenis kelamin terhadap

aktualisasi diri Descriptive Statistics

Page 107: Statistika Parametrik Dan Non-par

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Percentiles

25th 50th (Median) 75th gadget 50 1,5600 1,01338 1,00 5,00 1,0000 1,0000 2,0000 jenis_kelamin 50 1,5000 ,50508 1,00 2,00 1,0000 1,5000 2,0000

Tabel 5.10 Statistik Deskriptif untuk Data Non Parametrik Independen k = 2

Keterangan Tabel :

- Pada kolom pertama menunjukkan variabel yang digunakan yaitu data

jenis kelamin dan gadget

- Kolom kedua menunjukkan banyaknya data untuk kedua keadaan tersebut

sejumlah masing-masing 50 data.

- Kolom ketiga menunjukkan nilai rata-rata. Untuk data gadget adalah

1,560 dan untuk data jenis kelamin 1,50

- Kolom keempat menunjukkan nilai standar deviasi. Untuk data gadget

adalah 1,01338, dan untuk data jenis kelamin adalah 0,50508.

- Kolom kelima menunjukkan nilai minimum. Untuk data gadget adalah 1,0

dan untuk data jenis kelamin adalah 5,0

- Kolom keenam menunjukkan nilai maksimum. Untuk data gadget adalah

5,0 dan untuk data jenis kelamin adalah 2,0.

- Kolom keenam menunjukkan persentil 25,50, dan 75.

- Uji Mann-Whitney Tabel 5.13 Output Mann-Whitney Test Pengaruh Jenis kelamin terhadap aktualisasi diri

Ranks

jenis_kelamin N Mean Rank Sum of Ranks

gadget laki-laki 25 27,82 695,50 perempuan 25 23,18 579,50 Total 50

Keterangan Tabel :

Kolom N pada tabel ranks di atas adalah jumlah sampel per kelompok.

Dari tabel uji Mann-Whitney diatas terlihat bahwa untuk jumlah data (N)

Page 108: Statistika Parametrik Dan Non-par

laki-laki = 25, perempuan= 25. Jadi, jumlah total keseluruhan dari data =

50.

Mean rank yaitu rata-rata rank, untuk laki-laki nilainya 27,82 dan untuk

perempuan nilainya 23,18.

Sum of rank yaitu jumlah rank-nya, untuk laki-laki nilainya 695,50 dan

untuk perempuan nilainya 579,50

Test Statistics(a) Test Statistics(a)

gadget Mann-Whitney U 254,500 Wilcoxon W 579,500 Z -1,365 Asymp. Sig. (2-tailed) ,172 a Grouping Variable: jenis_kelamin

Keterangan Tabel :

• Tabel test statistic uji Mann-Whitney terdiri dari 4 baris.

• Baris 1 yaitu Mann-Whitney U atau statistik hitung Mann-Whitney

nilainya adalah 254,500.

• Baris 2 yaitu Wilcoxon W atau statistik hitung Wilcoxon nilainya adalah

579,500

• Baris 3 yaitu Mann-Whitney Z atau nilai Z untuk melakukan uji Mann-

Whitney nilainya -1,365

• Baris 4 yaitu asymp. Sig. (2-tailed)/asymptotic significance atau peluang

untuk uji 2 sisi adalah ,172

Pengujian :

1. Ho : 1 = 2

2. H1 : 1 2

3. : 0,05

4. Daerah kritis : P < = P < 0,05

5. Perhitungan :

Page 109: Statistika Parametrik Dan Non-par

(lihat tabel 5.14)

P = asymp. Sig. (2-tailed) = 0,172

6. Keputusan :

Terima Ho, karena berdasarkan nilai P (probabilitas), P > = 0,172

>0,05

7. Kesimpulan: rataan untuk jumlah gadget dan jenis kelamin penduduk

sama.

- Uji Moses Tabel 4.14 Output Moses Test Pengaruh Jenis kelamin terhadap aktualisasi diri

Frequencies Frequencies

jenis_kelamin N gadget laki-laki

(Control) 25

perempuan (Experimental)

25

Total 50

Keterangan Tabel :

Tabel uji moses diatas terdiri dari 3 baris.

Dari kolom N pada tabel uji moses diatas terlihat bahwa untuk jumlah data

(N) laki-laki berjumlah 25, dan perempuan berjumlah 25. Jadi, jumlah

total keseluruhan dari data adalah 50.

Test Statistics(a,b) Test Statistics(a,b)

gadget Observed Control Group Span

33 Sig. (1-tailed) ,000

Trimmed Control Group Span

33 Sig. (1-tailed) ,000

Outliers Trimmed from each End 1

a Moses Test b Grouping Variable: jenis_kelamin

Page 110: Statistika Parametrik Dan Non-par

Keterangan Tabel :

• Tabel test statistic uji Moses diatas terdiri dari 5 baris.

• Baris 1 yaitu Observed Control yaitu jumlah pengamatan awal, nilainya

adalah 33.

• Baris 2 yaitu Group Span Sig. (1-tailed) yaitu probabilitas untuk uji satu

sisi sejumlah data pada baris 1, nilainya 0,000

• Baris 3 yaitu Trimmed Control adalah jumlah data pengamatan yang

berada pada rentang grup kendali, yaitu jumlah pengamatan dikurangi

data-data ekstrim di grup percobaan.

• Baris 4 yaitu Group Span Sig. (1-tailed) yaitu probabilitas untuk uji satu

sisi sejumlah data pada baris 3, nilainya ,000.

• Baris 5 yaitu Outliers Trimmed from each End yaitu jumlah data yang

berada di luar rentang grup kendali dari tiap-tiap sisi.

Pengujian :

1. Ho : s1 - s2 = 0

2. H1 : s1 - s2 0

3. : 0,05

4. Daerah kritis : P < = P < 0,05

5. Perhitungan :

(lihat tabel 5.13)

P = Group Span Sig. (1-tailed) = 0,000

6. Keputusan :

Tolak Ho, karena berdasarkan nilai probabilitas, P < = 0,000 < 0,05

7. Kesimpulan: selisih antara standar deviasi untuk jumlah penduduk laki-

laki dan perempuan tidak sama

- Uji Kolmogorof – Smirnov Tabel 4.1 4 Output Kolmogorov-Smirnov Test Pengaruh Jenis kelamin terhadap aktualisasi diri

Frequencies

Page 111: Statistika Parametrik Dan Non-par

jenis_kelamin N

gadget laki-laki 25 perempuan 25 Total 50

Test Statistics(a)

Keterangan Tabel :

Dari kolom N pada tabel uji kolmogorof-Smirnov diatas terlihat bahwa

untuk jumlah data (N) laki-laki = 25, perempuan= 25. Jadi, jumlah total

keseluruhan dari data = 50.

Test Statistics(a)

gadget Most Extreme Differences

Absolute ,160 Positive ,000 Negative -,160

Kolmogorov-Smirnov Z ,566 Asymp. Sig. (2-tailed) ,906

a Grouping Variable: jenis_kelamin

Keterangan Tabel :

• Tabel test statistic uji kolmogorof-smirnov diatas terdiri dari 5 baris.

• Baris 1 yaitu Most Extreme Absolute atau nilai-nilai absolut yang paling

ekstrim, nilainya 0,160.

• Baris 2 yaitu Differences positive nilainya ,000 artinya nilai beda-beda

positifnya ,000.

• Baris 3 yaitu Differences negative nilainya -0,160 artinya nilai beda-beda

negatifnya -,160.

• Baris 4 yaitu Kolmogorov-Smirnov Z nilainya 0,566 artinya nilai Z untuk

uji kolmogorof-Smirnov adalah 0,566

Page 112: Statistika Parametrik Dan Non-par

• Baris 5 yaitu asymp. Sig. (2-tailed)/asymptotic significance atau peluang

untuk uji 2 sisi adalah 0,906

Pengujian :

1. Ho : 1 = 2

2. H1 : 1 2

3. : 0,05

4. Daerah kritis : P < = P < 0,05

6. Perhitungan :

(lihat tabel 5.18)

P = asymp. Sig. (2-tailed) =0,906

7. Keputusan :

Tolak Ho, karena berdasarkan nilai P (probabilitas), P > = 0,906 >0,05

8. Kesimpulan: rataan untuk laki-laki dan perempuan sama.

5.3.1.2 Output Minitab

Mann-Whitney Test and CI: laki_laki; perempuan

laki_lak N = 25 Median = 1,000

perempua N = 25 Median = 1,000

Point estimate for ETA1-ETA2 is 0,000

95,2 Percent CI for ETA1-ETA2 is (-0,000;1,000)

W = 695,5

Test of ETA1 = ETA2 vs ETA1 not = ETA2 is significant at

0,2646

The test is significant at 0,1759 (adjusted for ties)

Cannot reject at alpha = 0,05

Keterangan :

• Output menunjukkan banyak data adalah 25.

Page 113: Statistika Parametrik Dan Non-par

• Median laki-laki adalah 1 dan perempuan adalah 1

• Nilai taksirannya sebesar 0,000.

• P-value Uji mann-Whitney adalah 0.1759

Pengujian :

1. Ho : Rataan jumlah gadget sama dengan rataan jumlah jenis kelamin.

2. H1 : Rataan jumlah gadget tidak sama dengan rataan jumlah jenis

kelamin

3. : 0,05

4. Daerah penolakan: P-value <

5. Perhitungan :

(lihat tabel hasil uji minitab)

P-value = 0.1759 = The test is significant at 0.1759

6. Keputusan :

terima Ho, karena berdasarkan nilai P, P > = 0,1759 >0,05

7. Kesimpulan: rataan untuk jumlah gadget dan jenis kelamin sama.

5.3.2 Analisa Statistik Non Parametrik Independen k > 2

5.3.2.1 Output SPSS

a. Statistik Deskriptif Tabel 5.15 Descriptive Statistics untuk Data Non Parametrik K > 2

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Gol_darah 75 1,00 3,00 2,0000 ,82199 Cara_belajar 75 1,00 3,00 1,8667 ,82746

Keterangan Tabel :

- Pada kolom pertama menunjukkan variabel yang digunakan golongan

darah dan cara belajar

Page 114: Statistika Parametrik Dan Non-par

- Kolom kedua menunjukkan banyaknya data yaitu untuk kedua keadaan

tersebut adalah sama yaitu 75 data.

- Kolom ketiga menunjukkan nilai rata-rata. Untuk golongan darah adalah

2,000, sedangkan untuk cara belajar adalah 1,8667

- Kolom keempat menunjukkan nilai standar deviasi. Untuk golongan

darah adalah 0,82199, sedangkan untuk cara belajar adalah 0,82746

- Kolom kelima menunjukkan nilai minimum yaitu untuk golongan darah

adalah 1,00, sedangkan untuk cara belajar adalah 1,00.

- Kolom keenam menunjukkan nilai maksimum yaitu untuk golongan

darah adalah 3,00, sedangkan untuk cara belajar adalah 3,00.

b. Uji Kruskal - Wallis Tabel 5.16 Output Kruskal Wallis Test Pengaruh Golongan Darah Terhadap Cara Belajar

Ranks

Gol_darah N Mean Rank Cara_belajar A 25 36,40

B 25 37,28 O 25 40,32 Total 75

Keterangan Tabel :

• Tabel uji kruskal wallis terdiri dari 2 kolom yaitu N artinya jumlah data

dan Mean Ranks artinya beda nilai rata-rata.

• Kolom 1 yaitu N berarti jumlah data terdiri dari golongan darah A, B, dan

O, dengan jumlah data masing-masing 25, dan totalnya 75.

• Kolom 2 yaitu Mean Ranks atau beda nilai rata-rata untuk golongan darah

A = 36.40, golongan darah B = 37.26, dan golongan darah O = 40.32

Test Statistics(b)

Cara_belajar N 75 Median 2,0000 Chi-Square ,397(a)

Page 115: Statistika Parametrik Dan Non-par

Df 2 Asymp. Sig. ,820

a 0 cells (,0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 7,0. b Grouping Variable: Gol_darah

Keterangan Tabel :

• Tabel test statistics uji Kruskal-Wallis terdiri dari 3 baris.

• Baris 1 yaitu Chi-Square atau statistik hitung Kruskal Wallis nilainya

0.397

• Baris 2 yaitu df (degree of freedom) atau derajat kebebasan nilainya 2.

• Baris 3 yaitu Asymp. Sig./asymptotic significance atau peluang nilainya

0.820.

Pengujian

1. Ho : 1 = 2 = 3

2. H1 : 1 2 3 : 0,05

3. Daerah Kritis : P < = P < 0,05

4. Perhitungan :

( lihat tabel 5.21)

P = Asymp. Sig = 0,820

5. Keputusan :

Terima Ho , karena berdasarkan nilai P (probabilitas), P > = 0,820 >

0,05

6. Kesimpulan: rataan cara belajar mahasiswa golongan darah A, B, dan O

adalah sama

c. Uji Median Tabel 5.18 Output Median Test Pengaruh Golongan Darah Terhadap Cara Belajar

Frequencies

Gol_darah

A B O Cara_belajar > Median 6 7 8

<= Median 19 18 17

Page 116: Statistika Parametrik Dan Non-par

Keterangan Tabel :

• Tabel uji median terdiri dari 3 kolom yaitu jumlah golongan darah A, B,

dan O

• Kolom 1 yaitu jumlah sampel (cara belajar) > Median atau cara belajar

yang memiliki nilai lebih besar dari median. Untuk golongan darah A

adalah 6, golongan darah B adalah 7, dan golongan darah O adalah 8.

• Kolom 2 yaitu jumlah sampel (cara belajar) <= Median atau jumlah cara

belajar memiliki nilai lebih kecil sama dengan median. Untuk golongan

darah A adalah 19, golongan darah B adalah 18, dan golongan darah O

adalah 17. Test Statistics(b)

Cara_belajar

N 75 Median 2,0000 Chi-Square ,397(a) Df 2 Asymp. Sig. ,820

a 0 cells (,0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 7,0. b Grouping Variable: Gol_darah

Keterangan Tabel :

• Tabel test statistics uji median terdiri dari 4 baris.

• Baris 1 yaitu N atau jumlah data, nilainya 75.

• Baris 2 yaitu median atau nilai tengah, nilainya 2,0000.

• Baris 3 yaitu chi-square atau statistik hitung untuk uji median, nilainya

0,397. Huruf a menunjukkan bahwa tidak ada data yang memiliki

frekuensi harapan kurang dari 5. frekuensi harapan minimum dari data

adalah 7,0.

• Baris 4 yaitu df (degree of freedom) atau derajat kebebasan, nilainya k-

1= 3-1 = 2.

• Baris 5 yaitu Asymp. Sig./asymptotic significance atau peluang nilainya

0,820.

Pengujian :

Page 117: Statistika Parametrik Dan Non-par

1. Ho : 1~ = 2

~ = 3~

2. H1 : Ketiga rataan tidak semua sama

3. : 0,05

4. Daerah Kritis : P < = P < 0,05

5. Perhitungan :

( lihat tabel 5.23)

P = Asymp. Sig = 0,820

6. Keputusan :

Terima Ho , karena berdasarkan nilai P (probabilitas), P > = 0,820 >

0,05

7. Kesimpulan: rataan cara belajar mahasiswa golongan darah A, B, dan O

adalah sama

5.3.2.2 Output Minitab

- Uji Kruskal Wallis

Kruskal-Wallis Test: jenis_materi versus golongan_darah Kruskal-Wallis Test on jenis_ma golongan N Median Ave Rank Z 1 25 2,000 36,4 -0,45 2 25 2,000 37,3 -0,20 3 25 2,000 40,3 0,65 Overall 75 38,0 H = 0,45 DF = 2 P = 0,800 H = 0,51 DF = 2 P = 0,776 (adjusted for ties)

Keterangan :

• Output menunjukkan jumlah data, untuk golongan darah A(1)=25,

golongan darah B(2)=25, dan golongan darah O(3) =25.

• Median untuk golongan darah A (1) adalah 2,000 , golongan darah B (2)

adalah 2,000, dan golongan darah O (3) adalah 2,000.

• Rata-rata ranking untuk golongan darah A (1) adalah 36,4, golongan darah

B (2) adalah 37,3, dan golongan darah O (3) adalah 40,3.

Page 118: Statistika Parametrik Dan Non-par

• Statistik z untuk golongan darah A (1) adalah -0,45, golongan darah B (2)

adalah 0,20, dan golongan darah O (3) adalah 0,65.

Pengujian :

1. Ho : 1 = 2 = 3

2. H1 : Ketiga rataan tidak semua sama

3. : 0,05

4. Daerah penolakan: DF = k-1 = 3-1 = 2

H > 2

5. Perhitungan :

(lihat tabel hasil uji minitab)

H = 0,51 2 = 5,991

6. Keputusan :

Tolak Ho, karena berdasarkan nilai H, H < 2 = 0,51 < 5,991

7. Kesimpulan: rataan untuk cara belajar golongan darah A, B, dan O tidak

sama.

- Mood Median Test: jenis_materi versus golongan_darah Mood median test for jenis_ma Chi-Square = 0,44 DF = 2 P = 0,803 Individual 95,0% CIs golongan N< N>= Median Q3-Q1 ----------+---------+---------+------ 1 11 14 2,00 1,50 (-------------------+ 2 11 14 2,00 2,00 (-------------------+ 3 9 16 2,00 2,00 (-------------------+---------------) ----------+---------+---------+------ 1,50 2,00 2,50 Overall median = 2,00

Keterangan :

• Output menunjukkan jumlah data, untuk golongan darah A(1)=25,

golongan darah B(2)=25, dan golongan darah O(3)=25.

Page 119: Statistika Parametrik Dan Non-par

• Median untuk golongan darah A (1)adalah 2,000 , golongan darah B

(2)adalah 2,000, dan golongan darah O (3) 2,000.

• Nilai kuartil atas – kuartil bawah (rentangan) dari golongan A(1) adalah

1,5 , golongan darah B(2) adalah 2,00 , O(3) adalah 2,00

Pengujian :

1. Ho : 1 = 2 = 3

2. H1 : Ketiga rataan tidak semua sama

3. : 0,05

4. Daerah penolakan: DF = k-1 = 3-1 = 2

H > 2

5. Perhitungan :

(lihat tabel hasil uji minitab)

H = 0,44 2 = 5,991

6. Keputusan :

Terima Ho, karena berdasarkan nilai H, H < 2 = 0,44 < 5,991

7. Kesimpulan: rataan untuk cara belajar golongan darah A, B, dan O sama.

5.3.3 Analisa Statistik Non Parametrik Dependen k = 2

5.3.3.1 Output SPSS

a. Statistik Deskriptif Tabel 5.19 Descriptive Statistics untuk Data Non Parametrik Dependen k = 2

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum jenis_kelamin 50 1,5000 ,50508 1,00 2,00 status 50 1,3600 ,48487 1,00 2,00

Keterangan Tabel :

- Pada kolom pertama menunjukkan variabel yang digunakan adalah jenis

kelamin dan status

Page 120: Statistika Parametrik Dan Non-par

- Kolom kedua menunjukkan banyaknya data yaitu untuk kedua keadaan

tersebut adalah sama yaitu 50 data.

- Kolom ketiga menunjukkan nilai rata-rata. Untuk jenis kelamin adalah

1,5000, sedangkan untuk status adalah 1,3600

- Kolom keempat menunjukkan nilai standar deviasi. Untuk jenis kelamin

adalah 0,4899, sedangkan untuk perempuan adalah 0,48990

- Kolom kelima menunjukkan nilai minimum yaitu untuk jenis kelamin

adalah 1,00, sedangkan untuk status adalah 1,00.

- Kolom keenam menunjukkan nilai maksimum yaitu untuk Jenis kelamin

adalah 2,00, sedangkan untuk status adalah 2,00.

b. Uji Tanda Tabel 5.20 Output Sign Test Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Status perkawinan

Frequencies

N status - jenis_kelamin Negative

Differences(a) 16

Positive Differences(b) 9 Ties(c) 25 Total 50

a status < jenis_kelamin b status > jenis_kelamin c status = jenis_kelamin

Keterangan Tabel :

Tabel uji tanda data non parametrik terdiri dari 4 baris yaitu Negative

Differences, Positive Differences, Ties, dan Total.

Baris 1 yaitu negative differencesa pada kolom N nilainya 16 artinya

mempunyai beda-beda negatif 16 dan a status<jenis kelamin

Baris 2 yaitu positive differencesb pada kolom N nilainya 9 artinya

mempunyai beda-beda positif 9 dan b berarti status > jenis_kelamin

Baris 3 yaitu Ties pada kolom N nilainya 13 artinya ada 2 data yang

sama.

Baris 4 yaitu Total pada kolom N nilainya 50 artinya jumlah datanya 50. Test Statistics(b)

Page 121: Statistika Parametrik Dan Non-par

status -

jenis_kelamin Exact Sig. (2-tailed) ,230(a)

a Binomial distribution used. b Sign Test

Keterangan Tabel :

Pada kolom test statistic terlihat bahwa pada kolom Exact. Sig. (2-tailed)

untuk uji 2 sisi = 0,230(a) berarti peluangnya 0,230 dan a berarti

menggunakan distribusi binomial.

Pengujian :

1. Ho : 1 = 2

2. H1 : 1 2

3. : 0,05

4. Daerah Kritis : P < = P < 0,05

5. Perhitungan :

(lihat tabel 5.28)

P = Exact. Sig. (2-tailed) = 0,230

6. Kesimpulan :

Terima Ho, karena berdasarkan nilai P (probabilitas), P > = 0,23 >

0,05

7. Keputusan : rataan antara jenis kelamin dan status adalah sama

c. Uji Rank Tanda Wilcoxon Tabel 5. 21 Output Wilcoxon Signed Ranks Test Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Status perkawinan

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks status - jenis_kelamin

Negative Ranks 16(a) 13,00 208,00 Positive Ranks 9(b) 13,00 117,00 Ties 25(c) Total 50

a status < jenis_kelamin b status > jenis_kelamin c status = jenis_kelamin

Page 122: Statistika Parametrik Dan Non-par

Keterangan Tabel :

Tabel uji Wilcoxon Sign Ranks Test terdiri dari 4 kolom yaitu kolom 1:

keteraangan, kolom 2 : N adalah jumlah data, kolom 3 : Mean Rank

adalah rata-rata data, kolom 4 : Sum of Ranks adalah jumlah data.

Tabel uji Wilcoxon Sign Ranks Test terdiri dari 4 baris yaitu Negative

Ranks, Positive Ranks, Ties, dan Total.

Baris 1 yaitu negative ranks pada kolom N nilainya 16a artinya ada 16

data yang mempunyai beda-beda negatif, a artinya status < jenis_kelamin,

jadi ada 6 data yang status > jenis_kelamin. Pada kolom Mean Rank nilainya

13,00 artinya rata-rata data 13,00. Pada kolom Sum of Ranks nilainya

208,00 berarti jumlah beda-beda negatifnya 208,00

Baris 2 yaitu positive ranks pada kolom N nilainya 9b artinya ada 9 data

yang mempunyai beda-beda positif, b artinya status > jenis_kelamin, jadi ada

9 data yang status > jenis_kelamin. Pada kolom Mean Rank nilainya 13,00

artinya rata-rata data 13,00. Pada kolom Sum of Ranks nilainya 117,00

berarti jumlah beda-beda positifnya 117,00

Baris 3 yaitu Ties pada kolom N nilainya 25c artinya ada 25 data yang

sama, c artinya status = jenis_kelamin jadi ada 25 data dengan status =

jenis_kelamin. Baris 4 yaitu Total pada kolom N nilainya 50 artinya jumlah datanya 50.

Test Statistics(b)

status -

jenis_kelamin Z -1,400(a) Asymp. Sig. (2-tailed) ,162

a Based on positive ranks. b Wilcoxon Signed Ranks Test

Keterangan Tabel :

Pada tabel untuk test statistik terlihat bahwa untuk uji Wilcoxon nilai

Zoutput = -1,400(a). Berarti nilai Z = -1,400 dan a artinya diambil dari

Page 123: Statistika Parametrik Dan Non-par

beda-beda positif karena dalam uji Wilcoxon yang dipakai adalah jumlah

beda-beda yang paling kecil.

Nilai asymp. Sig (2-tailed) 0,162 berarti peluangnya 0,162

Pengujian :

1. Ho : 1 = 2

2. H1 : 1 2

3. = 0,05

4. Daerah Kritis : P < = P < 0,05

5. Perhitungan :

(lihat tabel 5.26)

P = asymp. Sig (2-tailed) = 0,162

6. Keputusan:

Terima Ho , karena berdasarkan nilai P (probabilitas), P > =

0,162>0,05

7. Kesimpulan: kedua rataan tersebut sama

5.3.4 Analisa Statistik Non Parametrik Dependen k > 2

5.3.4.1 Output Spss

a. Statistik Deskriptif Tabel 5.22 Statistik Deskriptif untuk Data Non Parametrik Dependen k > 2

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Negara 75 2,0000 ,82199 1,00 3,00 Jenis_film 75 2,7467 1,18656 1,00 4,00

Keterangan Tabel :

- Pada kolom pertama menunjukkan variabel yang digunakan yaitu

pengaruh negara asal film dengan jenis film yang disukai

- Kolom kedua menunjukkan banyaknya data yaitu untuk semua variabel

tersebut maisng-masing sama yaitu 75 data.

Page 124: Statistika Parametrik Dan Non-par

- Kolom ketiga menunjukkan nilai rata-rata. Untuk banyaknya penyuka film

barat 2,160, Untuk banyaknya penyuka film indonesia adalah 3,4000,

Untuk banyaknya penyuka film asia adalah 2,6800,

- Kolom keempat menunjukkan nilai standar deviasi. Untuk banyaknya

penyuka film barat adalah 1,28062, banyaknya penyuka film indonesia

adalah 0,86603 banyaknya penyuka film asia adalah 1,06927.

- Kolom kelima menunjukkan nilai maksimum. Untuk banyaknya penyuka

film barat adalah 4,00, banyaknya penyuka film indonesia adalah 4,00

banyaknya penyuka film asia adalah 4,00.

- Kolom keenam menunjukkan nilai minimum. Untuk banyaknya penyuka

film barat adalah 1,00, banyaknya penyuka film indonesia adalah

2,00banyaknya penyuka film asia adalah 1,00.

b. Uji Friedman

Tabel 5.23 Output Friedman Test Pengaruh Negara Asal terhadap Jenis Film yang Disukai Ranks

Mean Rank Negara 1,37 Jenis_film 1,63

Keterangan Tabel :

Tabel uji Friedman untuk data yang diuji didapat mean ranks atau beda

rata-rata untuk masing-masing data:, negara=1,37,Untuk jenis film adalah

= 1,63. Test Statistics(a)

N 75 Chi-Square 6,452 Df 1 Asymp. Sig. ,011

a Friedman Test

Keterangan Tabel :

Page 125: Statistika Parametrik Dan Non-par

Dari tabel Test Statistic pada uji friedman terdiri dari 4 baris yaitu N, Chi-

Square, df, asymp. Sig.

Baris 1 yaitu N nilainya = 75 berarti jumlah data pengamatan = 75.

Baris 2 yaitu Chi-Square atau statistik hitung Friedman adalah 6,452.

Baris 3 yaitu df atau derajat kebebasan nilainya = 1.

Baris 4 yaitu Asymp. Sig. (Probabilitas) untuk uji Friedman = 0,011

berarti peluangnya 0,011

Pengujian :

1. Ho : 1 = 2 = 3 = 4

2. H1 : keempat rataan tidak semua sama

3. : 0,05

4. Daerah Kritis : 2 > 2 = 2 > 5.991 (Tabel L.5)

P < = P < 0,05

Derajat kebebasan : V = k – 1 = 3 – 1 = 2

5. Perhitungan :

(lihat tabel 5.31) 2 = 6,452

P = Asymp. Sig. = 0,011

6. Keputusan :

Tolak Ho , karena

- Berdasarkan nilai 2 , 2 > 2 = 11.130 > 5.991

- Berdasarkan nilai P (probabilitas), P < = 0,011< 0,05

7. Kesimpulan: ketiga rataan tidak semua sama.

c. Uji Rank Kendall’s Tabel 5.24 Output Kendall’s W Test Pengaruh Negara Asal terhadap Jenis Film yang Disukai

Ranks

Mean Rank

Page 126: Statistika Parametrik Dan Non-par

Negara 1,37 Jenis_film 1,63

Keterangan Tabel :

Tabel uji Rank Kendall’s untuk data yang diuji didapat mean ranks atau

beda rata-rata untuk masing-masing data:, negara = 1,37, Untuk jenis film

= 1,63.

Test Statistics

N 75 Kendall's W(a) ,086

Chi-Square 6,452 Df 1 Asymp. Sig. ,011

a Kendall's Coefficient of Concordance

Keterangan Tabel :

Dari tabel Test Statistics pada uji Rank Kendall’sW terdiri dari 4 baris

yaitu N, Kendall's Wa, df, Asymp. Sig.

Baris 1 yaitu N nilainya = 75 berarti jumlah data pengamatan = 75.

Baris 2 yaitu Kendall's Wa atau statistik hitung Kendall's adalah 0.086

Baris 3 yaitu df (degree of freedom) atau derajat kebebasan nilainya = 1

Baris 4 yaitu Asymp. Sig. (Probabilitas) untuk uji Kendall's = .011 berarti

peluangnya 0.011.

Pengujian :

1. Ho : 1 = 2 = 3 = 4

2. H1 : ketiga rataan tidak semua sama

3. : 0,05

4. Daerah Kritis : 2 > 2 = 2 > 5.991 (Tabel L.5)

P < = P < 0,05

Derajat kebebasan : V = k – 1 = 3 – 1 = 2

5. Perhitungan :

Page 127: Statistika Parametrik Dan Non-par

(lihat tabel 5.31) 2 = 6,452

P = Asymp. Sig. = 0,011

6. Keputusan :

Tolak Ho , karena

- Berdasarkan nilai 2 , 2 > 2 = 6,452 > 5,991

- Berdasarkan nilai P (probabilitas), P < = 0,011< 0,05

7. Kesimpulan: Ketiga rataan tidak semua sama.

5.3.4.2 Output Minitab

- Uji Friedman

Friedman Test: jenis_film versus Asal_Film; no Friedman test for jenis_fi by Asal_Fil blocked by no S = 10,50 DF = 2 P = 0,005 S = 15,00 DF = 2 P = 0,001 (adjusted for ties) Est Sum of Asal_Fil N Median Ranks 1 25 4,0000 62,5 2 25 3,0000 40,0 3 25 3,0000 47,5 Grand median = 3,3333

Keterangan :

• Tabel Friedman test dengan menggunakan minitab terdiri dari 3 baris.

• Baris 1 yaitu jumlah data untuk pelakuan pertama sebanyak 25, nilai

median 3 , nilai sum of rank adalah 62,5.

• Baris 2 yaitu jumlah data untuk perlakuan kedua sebanyak 25, nilai

median 2 , nilai sum of rank adalah 40,0.

• Baris 3 yaitu jumlah data untuk perlakuan ketiga sebanyak 25, nilai

median 2, nilai sum of rank adalah 47,5.

• S adalah nilai Std. Deviation nilainya 10,52.

• DF adalah degree of freedom atau derajat kebebasan nilainya 2.

Page 128: Statistika Parametrik Dan Non-par

• P adalah peluang nilainya 0,005.

Pengujian :

1. Ho : 1 = 2 = 3 = 4

2. H1 : keempat rataan tidak semua sama

3. : 0,05

4. Daerah Penolakan: Fr > 2 = Fr > 5.991 (Tabel L.5)

P < = P < 0,05

Derajat kebebasan : DF = k – 1 = 3 – 1 = 2

5. Perhitungan :

(lihat tabel hasil uji minitab)

Fr= S = 15,00

P = 0.005

6. Keputusan :

Tolak Ho , karena

- Berdasarkan nilai Fr, Fr > 2 = 15,00 > 5,991

- Berdasarkan nilai P (probabilitas), P < = 0,005<0,05

7. Kesimpulan: Ketiga rataannya tidak sama

Page 129: Statistika Parametrik Dan Non-par

LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA INDUSTRI MODUL 1: STATISTIKA PARAMETRIK DAN NON PARAMETRIK

KELOMPOK 20 REGULER

129

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilaksanakan maka dapat diambil beberapa

kesimpulan, antara lain :

1. Statistik merupakan ilmu yang membahas metode – metode ilmiah untuk

pengumpulan, pengorganisasian, penyimpulan, penyajian, dan analisa data

maupun menarik kesimpulan yang valid serta membuat keputusan yang

dapat diterima berdasarkan analisa. Statistik secara garis besar dibagi dua,

yaitu :

a. Statistik deskriptif yang hanya mencari, mengorganisasi, dan

menampilkan data tanpa menarik kesimpulan.

b. Statistik induktif

Statistik yang melingkupi mulai dari membahas pengumpulan,

pengorganisasian, analisa data, serta penyimpulan data dari hasil analisa.

2. Berdasarkan nilai kemencengan (skewness), grafik distribusi terbagi menjadi

tiga, yaitu :

a. Negatively skewed distribution, yaitu kurva frekuensi suatu

distribusiyang mempunyai ekor yang lebih panjang ke kiri dari

maksimum pusat daripada yang ke kanan, distribusi ini disebut juga

menceng ke kiri atau mempunyai kemencengan negatif.

b. Positively skewed distribution, yaitu kurva frekuensi suatu distribusi

yang mempunyai ekor yang lebih panjang ke kanan dari maksimum

pusat daripada yang ke kiri, distribusi ini disebut juga menceng ke kanan

atau mempunyai kemencengan positif.

c. Symmetric distribution, yaitu kurva frekuensi suatu distribusi yang

mempunyai ekor yang sama panjang dari maksimum pusat.

Page 130: Statistika Parametrik Dan Non-par

LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA INDUSTRI MODUL 1: STATISTIKA PARAMETRIK DAN NON PARAMETRIK

KELOMPOK 20 REGULER

130

3. Ada 3 jenis distribusi menurut kurtosis, yaitu: leptokurtik (puncak relatif

tinggi) dengan nilai kurtosis lebih besar dari 3, platikurtik (puncak mendatar)

dengan nilai kurtosis lebih kecil dari 3, dan mesokurtik (puncaknya tidak

terlalu lancip atau berpuncak mendatar) dengan nilai kurtosis sama dengan

3.

4. Statistik parametrik adalah pengolahan data dimana anggapan kenormalan

diberlakukan. Sebagian besar cara pengujian hipotesis didasarkan pada

anggapan bahwa sampel acak diambil dari populasi normal. Namun

untungnya, kebanyakan uji - uji tersebut masih dapat diandalkan bila

penyimpangannya dari kenormalan hanya sedikit, terutama sekali bila

ukuran sampelnya besar. Biasanya cara pengujian ini dinamakan metode

parametrik. Data parametrik memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Sampel (data) diambil dari populasi yang mempunyai distribusi normal

b. Variabel (data) yang diuji haruslah data bertipe interval atau rasio

c. Jumlah data sebanyak > 30 data

5. Pengujian hipotesis atau aturan pengambilan keputusan kebanyakan

membutuhkan berbagai asumsi mengenai distribusi populasi dimana sampel

diambil. Suatu pengujian populasi seringkali dihadapkan pada suatu uji yang

harus dilakukan tanpa kebergantungan asumsi-asumsi yang kaku karena

bersifat khusus. Uji statistik nonparametrik merupakan alternatif untuk

memenuhi kebutuhan tersebut dikarenakan menghasilkan kesahihan dan

validitas meskipun hanya berdasar pada asumsi-asumsi umum. Data non-

parametrik memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Data yang tidak berdistribusi normal atau variansi tidak sama

b. Jumlah data terlalu sedikit < 30

c. Data bertipe nominal atau ordinal

6. Kaidah pengambilan keputusan ada dua cara, yaitu melalui daerah kritis dan

peluang hasil perhitungan. Ho ditolak jika berada di dalam daerah kritis dan

jika nilai P lebih kecil dari atau sama dengan taraf keberartian. Begitu juga

sebaliknya.

Page 131: Statistika Parametrik Dan Non-par

LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA INDUSTRI MODUL 1: STATISTIKA PARAMETRIK DAN NON PARAMETRIK

KELOMPOK 20 REGULER

131

7. Hasil uji dari praktikum :

a. Uji Parametrik Tabel 6. 1 Hasil Keputusan dari Uji Parametrik

Jenis Uji Keterangan Uji Keputusan

Uji ANOVA k = 2, parametrik, independen ekasisi

Fhitung > Ftabel = 22,69576>4,006873 Fhitung > FCrit, Tolak Ho

P < 0,05 = 1,31x 10-5<0,05 P < Tolak Ho

F-Test k = 2, parametrik, independen ekasisi

0.130309 < 0.5374 Fhitung < Ftabel , Terima Ho

2.11x10-7 < 0,05 P < Tolak Ho

t-Test

k = 2, parametrik,

independen

ekasisi -5.88806<1.699127 thitung < ttabel , Terima Ho

P < = 1.08x 10 -6< 0,05 P < Tolak Ho

dwisisi -5.88806< 2.04523 thitung < ttabel, Terima Ho

2.17x10-6< 0,05 P < Tolak Ho

Uji ANOVA k > 2, parametrik, independen ekasisi

0.343679 < 3.101296 Fhitung < Ftabel , Tolak Ho

0.710115 > 0,05 P > Terima Ho

b. Uji Non-Parametrik Tabel 6. 2 Hasil Keputusan dari Uji Non Parametrik

Jenis Uji Keterangan Uji Keputusan

Uji Mann-Whitney k = 2, non

parametrik, independen

dwisisi 0,172 >0,05

P > Terima Ho

Uji Moses k = 2, non

parametrik, independen

ekasisi 0,000 < 0,05

P < Tolak Ho

Uji Kolmogorof-Smirnov

k = 2, non parametrik, independen

dwisisi 0,906 > 0,05

P > Terima Ho

Uji Kruskal Wallis k > 2, non

parametrik, independen

ekasisi 0,820 > 0,05

P > Terima Ho

Uji Median k > 2, non

parametrik, independen

ekasisi 0,820 > 0,05

P > Terima

Uji Rank Tanda Wilcoxon

k = 2, non parametrik,

dwisisi 0,162>0,05 P > Terima Ho

Page 132: Statistika Parametrik Dan Non-par

LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA INDUSTRI MODUL 1: STATISTIKA PARAMETRIK DAN NON PARAMETRIK

KELOMPOK 20 REGULER

132

dependen

Uji Tanda k = 2, non

parametrik, dependen

dwisisi 0,23 > 0,05

P > Terima Ho

Uji Friedman k > 2, non

parametrik, dependen

ekasisi

11.130 > 5.991

2 > 2

, Tolak Ho

0,011< 0,05 P < Tolak Ho

Uji Rank Kendall’s k > 2, non

parametrik, dependen

ekasisi 6,452 > 5,991 2 > 2

, Tolak Ho

0,011< 0,05 P < Tolak Ho

6.2 Saran

1. Praktikum kurang efektif karena dilakukan secara massal, sebaiknya praktikum

dilakukan perkelompok atau beberapa kelompok saja.

2. Praktikum sebaiknya dilakukan tepat pada waktunya sehingga tidak banyak

menyita waktu.

3. Pada saat praktikum lebih baik jika dilakukan penerapan software secara

langsung.

4. Sebelum melaksanakan praktikum, sebaiknya praktikan sudah mengenal atau

sedikit mengetahui software SPSS dan Minitab yang akan digunakan, baik

mengenai fungsi maupun cara penggunaan.

5. Dalam melaksanakan praktikum, sebaiknya praktikan mencoba sendiri dalam

mengoperasikan software SPSS dan Minitab sehingga praktikan dapat langsung

mengerti dalam memasukkan data praktikum pada sofware SPSS dan Minitab.