statistika parametrik dan non par

132
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Statistika dapat didefinisikan sebagai ilmu yang membahas tentang pengambilan data, pengolahan data sampai kesimpulan yang diperoleh dari perhitungan dan pengolahan data tadi, serta membuat keputusan yang dapat diterima berdasarkan analisis. Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita temui permasalahan yang dapat diformulasikan ke dalam persamaan matematis. Hubungannya dengan statistika yaitu statistika digunakan untuk menyatakan data atau bilangan yang diperoleh dari data, misalnya rata-rata dari data tersebut. Permasalahan yang umum dihadapi oleh peneliti atau insinyur adalah menyangkut cara pengambilan keputusan berdasarkan data mengenai suatu sistem ilmu. Dalam tiap kasus, peneliti membuat dugaan mengenai suatu sistem. Sebagai tambahan tiap kasus harus melibatkan penggunaan data percobaan dan pengambilan keputusan berdasarkan data tadi. Secara resmi dalam tiap kasus dugaan mengenai dugaan dapat dirumuskan dalam bentuk hipotesis statistik. Keunikan statistik yaitu kemampuannya untuk menghitung ketidakpastian dengan tepat. Dengan kemampuan itu para ahli statistik dapat membuat suatu pernyataan yang tegas, lengkap dengan jaminan ketidakpastian. Didalam statistik ada tiga hal penting yang mendasar yaitu analisa data yang membahas tentang pengumpulan, penyajian dan mengintisarikan data. Kedua adalah probabilitas yaitu membahas tentang hukum peluang dan yang terakhir adalah kesimpulan statistik yaitu tentang ilmu penarikan kesimpulan statistik dari data tertentu berdasarkan pengetahuan tentang probabilitas. 1. 2 Tujuan Praktikum Tujuan yang hendak dicapai dalam praktikum ini adalah: 1. Mengerti dan memahami beberapa teknik pengambilan data. 2. Mengerti dan memahami mengenai statistik deskriptif dan statistik induktif.

Upload: sanny010192

Post on 21-Nov-2015

243 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Statistika Parametrik Dan Non Par

TRANSCRIPT

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1. 1 Latar Belakang

    Statistika dapat didefinisikan sebagai ilmu yang membahas tentang

    pengambilan data, pengolahan data sampai kesimpulan yang diperoleh dari

    perhitungan dan pengolahan data tadi, serta membuat keputusan yang dapat

    diterima berdasarkan analisis. Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita temui

    permasalahan yang dapat diformulasikan ke dalam persamaan matematis.

    Hubungannya dengan statistika yaitu statistika digunakan untuk menyatakan data

    atau bilangan yang diperoleh dari data, misalnya rata-rata dari data tersebut.

    Permasalahan yang umum dihadapi oleh peneliti atau insinyur adalah

    menyangkut cara pengambilan keputusan berdasarkan data mengenai suatu sistem

    ilmu. Dalam tiap kasus, peneliti membuat dugaan mengenai suatu sistem. Sebagai

    tambahan tiap kasus harus melibatkan penggunaan data percobaan dan

    pengambilan keputusan berdasarkan data tadi. Secara resmi dalam tiap kasus

    dugaan mengenai dugaan dapat dirumuskan dalam bentuk hipotesis statistik.

    Keunikan statistik yaitu kemampuannya untuk menghitung ketidakpastian

    dengan tepat. Dengan kemampuan itu para ahli statistik dapat membuat suatu

    pernyataan yang tegas, lengkap dengan jaminan ketidakpastian. Didalam statistik

    ada tiga hal penting yang mendasar yaitu analisa data yang membahas tentang

    pengumpulan, penyajian dan mengintisarikan data. Kedua adalah probabilitas

    yaitu membahas tentang hukum peluang dan yang terakhir adalah kesimpulan

    statistik yaitu tentang ilmu penarikan kesimpulan statistik dari data tertentu

    berdasarkan pengetahuan tentang probabilitas.

    1. 2 Tujuan Praktikum

    Tujuan yang hendak dicapai dalam praktikum ini adalah:

    1. Mengerti dan memahami beberapa teknik pengambilan data.

    2. Mengerti dan memahami mengenai statistik deskriptif dan statistik induktif.

  • 3. Mengerti dan memahami teknik pengolahan data secara parametrik dan non

    parametrik.

    4. Mampu menginterpretasikan hasil pengolahan data dengan menggunakan teknik

    parametrik dan non parametrik.

    1. 3 Pembatasan Masalah

    Pada laporan ini masalah yang dibahas terbatas pada pengolahan data

    statistik parametrik dan non parametrik, baik dependen maupun independen

    dengan nilai k = 2 dan k > 2.

    Data pertama adalah data parametrik dengan k = 2 yaitu data mengenai

    Banyaknya Kyai dan Ustadz menurut Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Tahun

    2004. Untuk data parametrik k > 2 yaitu data mengenai Banyaknya Jema'ah Haji

    yang Diberangkatkan ke Tanah Suci (Mekkah) menurut Kabupaten/Kota di Jawa

    Tengah Tahun Anggaran 2001-2003

    Sedangkan untuk data non parametrik ada 2 jenis yaitu dependen dan

    independen. Data independen dengan k = 2 adalah data mengenai Data Pengaruh

    Jenis Kelamin terhadap Media Aktualisasi Diri yang diperoleh melalui kuesioner

    dengan sampel mahasiswa Teknik Industri 2007. Untuk data independen k > 2

    adalah data mengenai Data Pengaruh Golongan Darah terhadap Jenis Materi yang

    Disukai yang diperoleh juga melalui kuesioner dengan sampel mahasiswa Teknik

    Industri 2007. Data non parametrik dependen k = 2 merupakan data mengenai

    Status Guru-Guru SMK-SB, untuk yang k > 2 adalah data Pengaruh Negara

    Produksi terhadap Jenis Film yang Disukai

    Ruang lingkup pengolahan data pada laporan ini dibatasi dengan

    pengolahan data menggunakan software Microsoft Excel, SPSS, dan MINITAB.

  • 1. 4 Prosedur Praktikum

    Gambar 1. 1 Flowchart Metodologi Praktikum

    Identifikasi Masalah

    Studi Keputusan

    Penentuan Metode Pengambilan Data

    Teknik Pengambilan

    Sampling

    Sampling acak sederhana

    Pengambilan Data Sekunder Nonparametrik

    Pengumpulan Data

    Pengolahan Data (Deskriptif, Parametrik ,dan Nonparametrik)

    Interpretasi Data

    Kesimpulan dan Saran

  • 1. 5 Sistematika Penulisan

    BAB I PENDAHULUAN

    Berisi latar belakang, tujuan praktikum, pembatasan masalah, metodologi

    praktikum, dan sistematika penulisan.

    BAB II DASAR TEORI

    Berisi dasar teori yang berhubungan dengan praktikum.

    BAB III PENGOLAHAN DATA

    Berisi pengolahan data parametrik independen, data non parametrik

    independen, dan data non parametrik dependen dengan software Excel

    dan SPSS.

    BAB IV ANALISA

    Berisi analisa terhadap hasil pengolahan data dengan teknik pengolahan

    data parametrik dan non parametrik.

    BAB V PENUTUP

    Berisi kesimpulan dan saran.

  • BAB II

    DASAR TEORI

    2. 1 Definisi Statistika

    Statistik adalah ilmu yang membahas tentang pengambilan dan pengolahan data

    sampai kesimpulan.

    Statistik secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

    2.1.1 Statistika Deskriptif Merupakan teknik statistik di mana di sini dilakukan pengambilan data,

    penyajian data tanpa adanya kesimpulan. Untuk keperluan praktikum ini, perlu

    pemahaman tentang: cara-cara penyajian data (histogram, distribusi frekuensi).

    Untuk lokasi atau ukuran kecenderungan (berbagai macam mean, berbagai

    macam median, modus, akar mean kuadrat, persentil dan kuartil) dan ukuran

    deviasi (simpangan kuartil, rentang, simpangan baku, mean absolut simpang,

    variansi).

    (Modul Praktikum Statistika Industri, hal 1)

    2.1.2 Statistika Induktif Teknik statistik mempunyai pengumpulan data, pengolahan serta

    penganalisaan terhadap data yang diperoleh sehingga nantinya dapat diambil

    suatu kesimpulan. Statistik induktif meliputi perumusan hipotesis statistik

    (pernyataan tentang populasi), pemilihan uji yang sesuai, penentuan taraf yang

    signifikan, analisa statistik. Statistik induktif meliputi 2 hal yaitu :

    Teknik pengolahan data secara parametrik

    Teknik pengolahan data secara non parametrik

    (Modul Praktikum Statistika Industri hal 1)

    2. 2 Tipe Data Statistika

    Data adalah bentuk jamak dari datum yang memiliki pengertian sebagai

    keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui

    atau dianggap. Sehingga data dapat diartikan sebagai sesuatu yang diketahui atau

    dianggap.

  • Statistik dalam prakteknya tidak bisa dilepaskan dari data yang berupa

    angka, baik itu dalam statistik deskriptif yang menggambarkan data, maupun

    statistik inferensi yang melakukan analisis terhadap data. Namun sebenarnya data

    dalam statistik juga bisa mengandung data non angka atau data kualitatif.

    1. Data berdasarkan susunannya Berdasarkan susunanya, data dibagi menjadi data acak atau tunggal dan data

    berkelompok.

    a. Data acak atau data tunggal

    Adalah data yang belum tersusun atau dikelompokkan ke dalam kelas-

    kelas interval.

    b. Data berkelompok

    Adalah data yang tersusun atau dikelompokkan ke dalam kelas-kelas

    interval. Data kelompok disusun dalam bentuk distribusi frekuensi atau

    tabel frekuensi.

    2. Data berdasarkan jenisnya Berdasarkan sifatnya data dibagi menjadi :

    a. Data kualitatif

    Adalah data yang tidak berbentuk bilangan. Data kualitatif mempunyai

    ciri tidak bisa dilakukan operasi matematika, seperti penambahan,

    pengurangan, eprkalian dan pembagian. Yang termasuk data kulitatif

    adalah data nominal dan data ordinal.

    b. Data kuantitatif

    Adalah data yang berbentuk bilangan. Jadi, berbagai operasi matematika

    bisa dilakukan pada data kuantitatif. Yang termasuk data kuantitatif

    adalah data interval dan data rasio.

    (Singgih Santono, hal 3-6)

    3. Data berdasarkan waktu pengumpulan Berdasarkan waktu pengumpulannya dibagi menjadi :

    a. Data berkala

    Adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk memberikan

    gambaran perkembangan suatu kegiatan.

  • b. Data cross section

    Adalah data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu untuk

    memberikan gambaran perkembangan keadaan atau kegiatan pada waktu

    itu.

    (Diktat Statistika Industri. Hal 5)

    4. Data berdasarkan sumber pengambilannya Berdasarkan sumber pengambilannya, data dibagi menjadi :

    a. Data primer

    Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang

    melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya.

    Data ini juga disebut data asli atau data baru.

    b. Data sekunder

    Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang dari sumber-

    sumber yang telah ada. Data itu biasanya diperoleh dari perpustakaan

    atau dari laporan-laporan peneliti yang terdahulu. Data ini juga disebut

    sebagai data tersedia.

    (Dirgibson Siagian Sugiarto, hal.16)

    5. Data berdasarkan skala pengukuran Skala pengukuran adalah peraturan penggunaan notasi bilangan dalam

    pengukuran. Berdasarkan skala pengukuran , data dibagi menjadi :

    a. Data nominal

    Adalah data yang diberikan pada objek atau kategori yang tidak

    menggambarkan kedudukan objek atau kategori tersebut terhadap objek

    atau kategori lainnya, tetapi hanya sekedar label atau kode saja. Data itu

    hanya mengelompokkan objek atau kategori ke dalam kelompok tertentu.

    Data ini mempunyai dua ciri, yaitu :

    1. Kategori data bersifat saling lepas

    2. Kategori data tidak disusun secara logis

    Data bertipe nominal adalah data yang paling rendah dalam level

    pengukuran data. Jika suatu pengukuran hanya menghasilkan satu dan

    hanya satusatiunya kategori, data tersebut adalah data nominal (data

  • kategori). Contoh: Status Kewarganegaraan ( 1 untuk indonesia,2 untuk

    Amerika,3 untuk China)

    b. Data ordinal

    Adalah data yang penomoran objek atau kategorinya disusun menurut

    besarnya, yaitu dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya

    dengan jarak / rentang yang tidak harus sama. Data ini memiliki ciri

    seperti pada ciri data nominal ditambah satu ciri lagi, yaitu kategori data

    dapat disusun berdasarkan urutan logis dan sesuai dengan besarnya

    karakteristik yang dimiliki.

    Data ordinal seperti pada data nominal, adalah juga data kualitatif namun

    dengan level yang lebih tinggi daripada data nominal. Jika pada data

    nominal semua data kategori dianggap sama, maka pada data ordinal ada

    tingkatan data. Contoh: Mengubah nilai ujian ke nilai prestasi, yaitu:

    1. Nilai A untuk nilai dari 80-100

    2. Nilai B untuk nilai dari 65-79

    3. Nilai C untuk nilai dari 55-64

    4. Nilai D untuk nilai dari 45-54

    5. Nilai E untuk nilai dari 0 - 44

    c. Data interval

    Adalah data dimana objek / kategori dapat diurutkan berdasarkan suatu

    atribut yang memberikan informasi tentang interval antara tiap objek/

    kategori sama. Besarnya interval dapat ditambah atau dikurangi. Data ini

    memiliki ciri yang sama dengan ciri pada data ordinal ditambah satu ciri

    lagi yaitu urutan kategori data mempunyai jarak yang sama.

    Data interval menempati pengukuran data yang lebih tinggi dari data

    ordinal, karena selain bisa bertingkat urutannya, juga urutan tersebut bisa

    dikuantitatifkan. Data interval juga tidak memiliki nilai 0 absolut.

    Contoh:

    A B C D E

    1 2 3 4 5

  • Interval A-C adalah 3-1=2 Interval C-D adalah 4-3=1

    Pada kedua interval ini dapat dijumlahkan menjadi 2 + 1 = 3. Atau

    interval antara A dan D adalah 4 1 = 3. Pada data ini yang dijumlahkan

    bukanlah kuantitas atau besaran, melainkan interval dan tidak terdapat

    nilai nol absolut .

    d. Data rasio

    Adalah data yang memiliki sifat-sifat data nominal, data ordinal, dan data

    interval, dilengkapi dengan titik nol absolut dengan makna empiris.

    Karena terdapat angka nol maka pada data ini dapat dibuat perkalian atau

    pembagian. Angka pada data menunjukkan ukuran yang sebenarnya dari

    objek/ kategori yang diukur. Data rasio adalah data dengan pengukuran

    paling tinggi di antara jenis data lainnya. Contoh: membandingkan nilai

    mata kuliah antara dua mahasiswa.

    (Singgih Santono, hal 3-6)

    6. Data berdasarkan sifatnya a. Data diskret

    Data yang didapat dengan cara menghitung.

    b. Data kontinu

    Data yang dapat mempunyai nilai yang terletak dalam suatu interval

    (Dergibson Siagian Sugiarto, hal 13)

    7. Data berdasarkan sumbernya a. Data Internal

    Data yang menggambarkan kegiatan atau keadaan di dalam suatu

    organisasi.

    b. Data Eksternal

    Data yang menggambarkan kegiatan atau keadaan di luar suatu

    organisasi.

    (Dergibson Siagian Sugiarto, hal 18)

  • 2. 3 Teknik Pengambilan Sampel

    Telah diketahui bahwa statistik mencakup teknik pengambilan data untuk

    pengumpulan data. Untuk ini maka praktikan harus mengerti beberapa teknik

    pengambilan sampel (teknik sampel), dimana hal ini merupakan hal yang paling

    mendasar dalam penggunaan teknik statistik karena apabila kita mengamati

    sebuah populasi kita tidak dapat mengamati keseluruhan yang ada dalam populasi

    tersebut, melainkan hanya pada populasi tertentu.

    Teori penarikan sampel merupakan suatu ilmu tentang hubungan antara

    populasi dengan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Teori dapat

    digunakan untuk menduga jumlah populasi yang tidak diketahui dan berguna juga

    dalam menentukan apakah perbedaan-perbedaan yang nampak antara dua sampel

    disebabkan oleh variasi secara kebetulan atau apakah memang perbedaan itu

    cukup tidak terjadi secara kebetulan (significant).

    Sampel ialah sebagian anggota populasi yang diambil dari dengan

    menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling. Teknik

    sampling berguna agar:

    1. Mereduksi anggota populasi menjadi anggota sampel yang mewakili

    aggota populasinya, sehingga kesimpulan terhadap populasi dapat

    dipertanggung jawabkan.

    2. Lebih teliti menghitung yang sedikit daripada yang banyak.

    3. Menghemat waktu tenaga, biaya,benda coba yang merusak.

    Metode pengambilan sampel yang ideal mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

    1. Mampu menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya mengenai

    keseluruhan populasi

    2. Sederhana sehingga mudah dilaksanakan

    3. Efisien, mampu memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan

    biaya yang rendah

    4. Mampu memberikan gambaran tentang tingkat ketelitian penelitian.

  • Dalam teknik sampling perlu dipahami parameter-parameter yang dianggap

    enentukan apakah sampel itu cukup representatif atau tidak, dimana ada 4

    parameter yaitu :

    1. Variabilitas populasi

    2. Ukuran atau besar sampel

    3. Teknik penentuan sample

    4. Kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi

    Dari populasi ke sampel ini terdapat proses penarikan sampel (teknik Sampling)

    yaitu :

    a. Non Probability Sampling (Sampling Nonrandom)

    Adalah cara pengambilan sample yang semua objek atau elemen populasinya

    tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sample. Hasil dari

    sampling nonrandom memiliki sifat subjektif atau kurang objektif. Hal ini

    diakarenakan pada waktu sample diambil dari populasi, probabilitasnya tidak

    diikutsertakan, tetapi berdasarkan aspek pribadi seseorang.

    Yang termasuk sampling nonrandom antara lain

    1. Sampling Kuota

    Adalah bentuk sampling nonrandom yang merincikan lebih dahulu segala

    sesuatu yang berhubungan dengan pengambilan sampel. Dengan demikian

    petugas hanya mengumpulkan data mengenai sesuatu yang telah dirinci.

    Akan tetapi, pengambilan unit samplingnya ditentukan oleh si petugas.

    2. Sampling pertimbangan

    Adalah bentuk sampling nonrandom yang pengambilan sampelnya

    ditentukan oleh peneliti berdasarkan pertimbangan atau kebijaksanaanya.

    Cara sampling ini cocok untuk studi kasus.

    3. Sampling Seadanya

    Adalah bentuk sampling nonrandom yang pengambilan sampelnya

    dilakukan seadanya atau berdasarkan kemudahannya mendapatkan data

    yang diperlukan. Pada

    b. Probabilty Sampling (Samplng Random)

  • Yaitu cara pengambilan sampel dengan semua objek atau elemen populasi

    memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Hasil dari

    sampling ini memiliki sifat yang objektif.

    Yang termasuk Probability Sampling yaitu :

    1. Sampling random sederhana

    Adalah sampling random yang sifatnya sederhana, tiap sampel yang

    berukuran sama memiliki probabilitas sama untuk terpilih dari populasi.

    Sampling random sederhana dilakukan apabila :

    Elemen-elemen yang bersangkutan homogen

    Hanya diketahui identitas-identitas dari satuan-satuan individu

    (elemen) dalam populasi, sedangkan keterangan lain mengenai

    populasi, seperti derajat keseragaman, pembagian dalam golongan-

    golongan tidak diketahui, dan sebagainya.

    Sampling random sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan dua

    metode, yaitu :

    - Metode undian

    Adalah metode yang prosesnya dilakukan dengan menggunakan pola

    pengundian dan hanya cocok untuk populasi yang kecil

    - Metode tabel random

    Adalah metode yang prosesnya dilakukan dengan menggunakan tabel

    bilangan random. Tabel bilangan random adalah tabel yang dibentuk

    dari bilangan biasa yang diperoleh secara berturut-turut dengan

    sebuah proses random serta disusun ke dalam suatu tabel.

    2. Sampling Berlapis (sampling Stratified)

    Adalah bentuk probability sampling yang populasi atau elemen

    populasinya dibagi dalam kelompok-kelompok yang disebut strata.

    Sampling stratified dilakukan apabila :

    Elemen-elemen populasi heterogen

    Ada kriteria yang akan dipergunakan sebagai dasar untuk

    menstratifikasi populasi ke dalam stratum-stratum

  • Ada data pendahuluan dari populasi mengenai kriteria yang akan

    digunakan untuk stratifikasi

    Dapat diketahui dengan tepat jumlah satuan-satuan individu dari

    setiap stratum dalam populasi

    3. Sampling Sistematis

    Adalah bentuk sampling random yang mengambil elemen-elemen yang

    diselidiki berdasarkan urutan tertentu dari populasi yang telah disusun

    secara teratur. Sampling sistematis dilakukan apabila :

    Identifikasi atau nama dari elemen-elemen dalam populasi itu

    terdapat dalam suatu daftar, sehingga elemen-elemen tersebut dapat

    diberi nomor urut.

    Populasi memiliki pola beraturan, seperti blok-blok dalam kota atau

    rumah-rumah pada suatu ruas jalan.

    4. Sampling kelompok (Sampling Cluster)

    Adalah bentuk sampling random yang populasinya dibagi menjadi

    beberapa kelompok (cluster) dengan menggunakan aturan-aturan tertentu,

    seperti batas-batas alam dan wilayah administrasi pemerintahan.

    ( Dirgibson Siagian Sugiarto, hal. 115 )

    2. 4 Statistika Deskriptif

    Statistika deskriptif merupakan teknik statistik dimana disini dilakukan

    pengambilan data, penyajian data tanpa adanya kesimpulan.

    2.4. 1 Mean, Median, Modus dan Ukuran Pemusatan lainnya

    2.1.2.1 Mean

    Nilai mean (rata-rata hitung) dari suatu himpunan N bilangan X1, X2, ..., XN

    ditunjukkan oleh X dan dirumuskan sebagai berikut:

    N

    X

    NXXXX

    N

    jj

    N

    121

    ... ................................. (2.1)

    2.1.2.2 Median

  • Median dari suatu himpunan bilangan yang disusun menurut urutan besarnya

    merupakan pertengahan atau nilai tengah hitung dari pertengahan.

    2.1.2.3 Modus

    Modus suati himpunan bilangan adalah nilai yang terjadi dengan frekuensi

    terbesar yaitu nilai yang paling umum. Modus mungkin tidak ada dan jika ada

    boleh jadi tidak unik.

    2.1.2.4 Kuartil, Desil, dan Persentil

    Jika suatu himpunan data disusun menurut besarnya, nilai tengah yang

    membagi atas dua bagian yang sama adalah median. Dengan memperluas

    pemikiran tersebut, dapat dibayangkan nilai-nilai yang membagi himpunan

    atas empat bagian yang sama dan dikenal dengan kuartil. Secara serupa, nilai-

    nilai yang membagi data atas sepuluh bagian yang sama disebut desil.

    Sedangkan nilai-nilai yang membagi data atas seratus bagian dinamakan

    persentil.

    (Spiegel, Statistika hal 61-66)

    2.4. 2 Simpangan baku dan Ukuran Sebaran Lain

    1. Simpangan kuartil

    Simpangan kuartil Q dari suatu himpunan didefinisikan oleh

    213 QQQ

    ..................................................... (2.2)

    2. Rentang yang merupakan selisih antara bilangan terbesar dengan bilangan

    terkecil dalam suatu himpunan.

    Rentang = data terbesar data terkecil .............................. (2.3)

    3. Simpangan baku

    Simpangan baku adalah deviasi atau penyimpangan suatu data terhadap rata-

    ratanya. Dapat dirumuskan:

    Nxx

    S 2)(

    .................................................. (2.4)

    4. Variansi

    Variansi suatu himpunan didefinisikan sebagai kuadrat simpangan baku (s2).

    Bilamana diperlukan untuk membedakan simpangan baku populasi dari

  • simpangan baku sampel yang berasal dari populasi ini seringkali kita

    menggunakan lambang S untuk simpangan baku sampel dan untuk

    simpangan baku populasi. Jadi S2 mewakili variansi sampel dan 2 mewakili

    variansi populasi.

    (Spiegel, Statistika hal 92-94)

    2.4. 3 Distribusi Frekuensi dan Histogram Frekuensi

    Data mentah adalah data yang dikumpulkan yang belum diatur secara

    numerik. Pada waktu meringkaskan sejumlah besar data mentah sering sangat

    berguna mendistribusikan data dalam kelas atau kelompok dan menetapkan

    banyaknya individu yang termasuk dalam setiap kelas yang disebut frekuensi

    kelas. Suatu penyusunan tabulasi data memakai kelas bersama dengan frekuensi

    kelas yang berhubungan disebut distribusi frekuensi atau tabel frekuensi.

    Histogram merupakan gambaran secara grafik dari distribusi frekuensi.

    Histogram atau histogram frekuensi ini terdiri dari himpunan siku empat yang

    mempunyai :

    Alas pada sumbu mendatar (sumbu-x) dengan pusat markah (titik tengah

    kelas) dan panjang sama dengan ukuran selang kelas.

    Luas sebanding terhadap frekuensi kelas.

    Jika semua selang kelas mempunyai ukuran sama, tinggi segi empat

    sebanding terhadap frekuensi kelas dan merupakan kebiasaan untuk

    mengambil tinggi secara numerik sama dengan frekuensi kelas.

    Dari suatu histogram, kita bisa mengetahui informasi mengenai data yang

    kita teliti.

    2.4. 4 Kemencengan

    Skewness atau kemencengan adalah derajat ketaksimetrisan, atau

    kejauhan dari simetri dari suatu distribusi. Berdasarkan kemencengannya, grafik

    distribusi terbagi menjadi tiga, yaitu:

    a. Negatively skewed distribution, yaitu kurva frekuensi suatu distribusi yang

    mempunyai ekor yang lebih panjang ke kiri dari maksimum pusat daripada

    yang ke kanan, distribusi ini disebut juga menceng ke kiri atau mempunyai

    kemencengan negatif.

  • b. Positively skewed distribution, yaitu kurva frekuensi suatu distribusi yang

    mempunyai ekor yang lebih panjang ke kanan dari maksimum pusat daripada

    yang ke kiri, distribusi ini disebut juga menceng ke kanan atau mempunyai

    kemencengan positif.

    c. Symmetric distribution, yaitu kurva frekuensi suatu distribusi yang

    mempunyai ekor yang sama panjang dari maksimum pusat.

    Negatively skewed distribution Positively skewed distribution Symmetric

    distribution Gambar 2. 1 Distribusi Kemencengan (Skewness)

    Untuk distribusi yang menceng, mean cenderung terletak pada sisi yang

    sama dari modus sebagai ekor yang panjang. Jadi suatu ukuran tak simetri

    diperlihatkan oleh selisih (mean-modus). Ini dapat dibuat tanpa ada pembagian

    oleh suatu ukuran sembarang, sama seperti simpangan baku, sehingga kita

    dapatkan definisi:

    susx

    bakusimpanganusmeannkemencenga modmod ............................(2.5)

    2.4. 5 Kurtosis

    Kurtosis adalah derajat kepuncakan dari suatu distribusi, biasanya diambil

    secara relatif terhadap suatu distribusi normal. Berdasarkan kurtosisnya, grafik

    distribusi terbagi menjadi tiga, yaitu:

    Leptokurtik, yaitu distribusi yang mempunyai puncak relatif tinggi.

    Platikurtik, yaitu distribusi yang mempunyai puncak mendatar.

    Mesokurtik, yaitu grafik yang berdistribusi normal yang puncaknya tidak

    terlalu lancip atau berpuncak mendatar.

  • Derajat Kepuncakan =

    )3)(2(

    )1(3)3)(2)(1(

    )1( 24

    nnn

    sxx

    nnnnn i

    MesokurtikPlatikurtikLeptokurtik

    Gambar 2. 2 Jenis-jenis Distribusi Berdasarkan Kurtosis

    Salah satu pengukuran kurtosis menggunakan momen keempat di sekitar

    nilai mean yang dinyatakan dalam bentuk tanpa dimensi dan diberikan oleh:

    Koefisien momen dari kurtosis = 22

    444

    4 mm

    sma ...................... (2.6)

    (Spiegel, Statistika hal 120)

    Yang seringkali dinyatakan dengan b2. Ada beberapa sumber yang

    menuliskan bahwa untuk menentukan jenis kurva dapat ditentukan dari ukuran

    kemencengannya:

    Jika a4 = 3 atau saat kurtosis = 0, maka kurva berdistribusi normal

    (Mesokurtik).

    Jika a4 > 3 atau saat kurtosis > 0 (positif), maka kurva berdistribusi

    Leptokurtik.

    Jika a4 < 3 atau saat kurtosis < 0 (negatif), maka kurva berdistribusi

    Platikurtik.

    (Sudjana, Metode Statistika hal 120)

    (Amitava, Fundamentals of Quality Control and Improvement)

    2. 5 Statistik Parametrik

  • Kebanyakan cara pengujian hipotesis didasarkan pada anggapan bahwa sampel

    acak diambil dari populasi normal. Kebanyakan uji tersebut masih dapat diandalkan bila

    penyimpangannya dari kenormalan hanya sedikit, terutama sekali bila ukuran

    sampelnya besar. Biasanya cara pengujian ini dinamakan metode parametrik.

    (Walpole & Myers, Ilmu Peluang dan Statistika hal 691)

    Statistik parametrik merupakan teknik statistik dimana dilakukan pengumpulan

    data, pengolahan serta penganalisaan terhadap data yang diperolah sehingga nantinya

    dapat diambil suatu kesimpulan. Ciriciri dari data parametrik adalah :

    1. Data berdistribusi normal

    2. Merupakan data interval atau data rasio

    3. Jumlah data lebih dari sama dengan 30 (n 30)

    2. 6 Uji Uji Statistik Parametrik

    Pengolahan data secara parametrik ini merupakan pengolahan data dimana

    anggapan kenormalan diberlakukan, tercakup di dalamnya adalah :

    Uji Kebaikan-Suai

    Uji Goodness of Fit digunakan untuk menentukan apakah suatu populasi

    mempunyai suatu distribusi teoritis tertentu. Uji tersebut didasarkan atas baiknya

    kesesuaian yang ada antara frekuensi terjadinya pengamatan pada sampel

    teramati dan frekuensi harapan yang diperoleh dari distribusi yang

    dihipotesiskan.

    Uji goodness of fit adalah uji hipotesis statistik yang digunakan untuk

    menaksir bentuk apakah observasi X1,X2,Xn adalah independen sampel dari

    distribusi khusus dengan fungsi distribusi F. Uji goodness of fit dapat digunakan

    untuk menguji serangkaian uji hipotesis nol

    Terdapat tiga macam uji Goodness of Fit, yaitu Chi-square test,

    Kolmogorov-Smirnov Test, dan Anderson Darlinguji

    Uji Menyangkut Ratan dan Variansi

    Uji menyangkut rataan ini berkaitan dengan distribusi t, uji ini dapat

    menyangkut satu rataan atau variansi dan menyangkut dua variansi atau rataan.

    Uji Menyangkut Proporsi

  • Uji ini banyak dipakai dalam berbagai bidang. Uji ini digunakan untuk

    mengetahui proporsi suatu peristiwa dalam suatu populasi. Sebagai contoh,

    seorang politisi tentunya tertarik untuk mengetahui berapa bagian dari pemilih

    yang akan mendukungnya dalam pemilihan mendatang. Pengusaha pabrik

    berkepentingan mengetahui proporsi cacat dalam suatu pengiriman

    produksinya.

    Uji Kebebasan

    Merupakan uji untuk mengetahui keterkaitan antara dua atau lebih

    variabel atau untuk mengetahui sifat ketergantungan (hubungan) suatu variabel

    dengan variabel yang lain.

    Galat I dan Galat II

    Galat I adalah penolakan hipotesis nol padahal hipotesis itu benar.

    Galat II adalah penerimaan hipotesis nol padahal hipotesis itu salah.

    Uji Anova

    Anova sering disebut sebagai analisis variansi. Sampel acak ukuran n

    diambil masing-masing dari k populasi. Ke k populasi yang berbeda ini

    diklasifikasikan menurut perlakuan atau grup yang berbeda. Dewasa ini istilah

    perlakuan digunakan secara umum dengan arti klasifikasi, apakah itu kelompok,

    adukan, penganalisis, pupuk yang berbeda, atau berbagai daerah di suatu

    negara. Pada Anova terdapat pengujian hipotesis nol bahwa rataan ke k populasi

    sama lawan tandingan bahwa paling sedikit dua dari rataan ini tidak sama.

    Uji yang akan dipakai didasarkan pada perbandingan dua taksiran bebas

    dari kesamaan variansi populasi 2. Perlu dibandingkan ukuran variansi antara

    perlakuan yang sesuai dengan variansi dalam perlakuan, agar dapat ditemukan

    perbedaan yang berarti dalam pengamatan akibat pengaruh perlakuan.

    Analisis variansi untuk klasifikasi eka arah dapat dilihat pada tabel di

    bawah ini yang sama dengan tabel Anova. Tabel 2. 1 Analisis Variansi Untuk Klasifikasi Eka Arah

    Sumber

    Variansi

    Jumlah

    Kuadrat

    Derajat

    Kebebasan

    Rataan

    Kuadrat f Hitungan

  • Perlakuan JKA k - 1 1

    21

    kJKAS 2

    2

    21

    SS

    Galat JKG k (n - 1) )1(2

    nkJKAS

    Total JKT nk - 1

    JKT =

    n

    j

    k

    i nkTijy

    1

    22

    1

    ..

    JKA = nk

    Tn

    Tik

    j ..212

    JKG = JKT JKA

    Uji-F

    Pada pengujian kesamaan dua variansi populasi 12 dan 22, yang ingin

    diuji adalah hipotesis nol Ho bahwa 12 = 22 lawan salah satu tandingan 12 <

    22, 12 > 22, atau 12 22.

    Untuk dua sampel acak berukuran masing-masing n1 dan n2 dari dua

    populasi, nilai f untuk menguji 12 = 22 ialah nisbah :

    22

    21

    ssf ........................................................ (2.7)

    dengan s12 dan s22 variansi yang dihitung dari dua sampel. Jika kedua populasi

    berdistribusi hampir normal dan hipotesis nol benar maka nisbah 22

    21

    ssf suatu

    nilai distribusi F dengan derajat kebebasan v1 = n1 1 dan v2 = n2 1. Dengan

    demikian daerah kritis berukuran yang sesuai dengan tandingan eka pihak 12

    < 22, 12 > 22 adalah masing-masing f > f1- (v1,v2) dan f > f (v1,v2). Untuk

    tandingan dua pihak 12 22, daerah kritis adalah f < f1- (v1,v2) dan f > f/2

  • (v1,v2). Untuk mengambil keputusan disesuaikan dengan daerah kritis, bila nilai

    peluang berada didaerah kritis maka ditolak dan begitupun sebaliknya.

    Dalam pengambilan keputusan dapat dengan membandingkan nilai P

    hasil perhitungan dengan . Jika P lebih besar daripada , maka Ho diterima

    dan begitupun sebaliknya.

    (Walpole & Myers, Ilmu Peluang dan Statistika hal 257-260)

    Uji-T

    Dalam uji menyangkut dua rataan keadaan yang lebih umum berlaku

    ialah keadaan dengan variansi tidak diketahui. Bila si peneliti bersedia

    menganggap bahwa kedua distribusi normal dan bahwa 1 = 2 = , maka uji t-

    gabungan (sering disebut uji-t dua sampel) dapat digunakan. Uji statistik

    tersebut berbentuk :

    21

    021

    /1/1)(

    nnSdxxt

    p

    ........................................... (2.8)

    untuk

    2)1()1(

    21

    22

    212

    12

    nn

    nSnSS p .................................. (2.9)

    Distribusi-t digunakan diisi dan bila hipotesisnya dwipihak maka

    hipotesis ditolak bila

    2,2/ 21 nnt < t < 2,2/ 21 nnt

    Sebagian mungkin telah diduga tandingan ekapihak menimbulkan daerah kritis

    ekasisi. Sebagai contoh, untuk H1 : 1- 2 > do, tolak Ho : 1- 2 = do bila t >

    2,2/ 21 nnt . Dapat juga dengan membandingkan nilai P perhitungan dengan taraf

    keberartian. Jika P lebih besar maka Ho diterima, dan apabila sebaliknya maka

    Ho ditolak.

    Pengamatan Berpasangan

    Perhitungan selang kepercayaan untuk 1 - 2 dalam hal ini didasarkan

    pada peubah acak

  • nSDT

    d

    D .............................................. (2.10)

    Hipotesisnya berbentuk, Ho : D = do

    Uji statistik hasil perhitungan menjadi

    nSdodt

    d

    ....................................................... (2.11)

    Daerah kritis untuk ekasisi t < -t atau t > t, sedangkan untuk dwisisi t < -t atau

    t > t dengan menggunakan distribusi-t dengan derajat kebebasan n 1. Dalam

    pengambilan keputusan juga dapat dengan membandingkan nilai P perhitungan

    dengan taraf keberartian (). Jika P lebih kecil atau sama dengan , maka Ho

    ditolak dan apabila sebaliknya maka Ho diterima.

    (Walpole & Myers, Ilmu Peluang dan Statistika hal 252-257)

    2. 7 Statistik Nonparametrik

    Suatu pengujian populasi seringkali dihadapkan pada suatu uji yang harus

    dilakukan tanpa kebergantungan asumsi-asumsi yang kaku karena bersifat khusus. Uji

    statistik nonparametrik merupakan alternatif untuk memenuhi kebutuhan tersebut

    dikarenakan menghasilkan kesahihan dan validitas meskipun hanya berdasar pada

    asumsi-asumsi umum. Tipe utama prosedur statistik yang dimasukkan dalam

    nonparametrik adalah prosedur-prosedur nonparanetrik murni dan prosedur-prosedur

    bebas distribusi (distribution free procedures). Ciriciri dari data non parametrik adalah

    :

    1. Data berdistribusi tidak normal

    2. Merupakan data nominal atau data ordinal

    3. Jumlah data kurang dari sama dengan 30 (n 30)

    Keunggulan Statistik Non Parametrik :

    Beberapa keuntungan dalam penggunaan statistik non parametrik adalah :

    a. Kemungkinan keasalahan pada penggunaan adalah minimum karena asumsi

    yang digunakan minim.

    b. Perhitungan yang digunakan umumnya mudah meskipun secara manual.

  • c. Prosedur yang digunakan lebih mudah dipahami oleh semua pihak.

    d. Prosedurnya dapat digunakan meskipun dengan skala pengukuran terendah.

    Kekurangan statstik non parametrik :

    Di samping memilki kelebihan-kelebihan tersebut di atas, penggunaan statistik

    non parametrik juga mempunyai kelemahan di antaranya :

    a. Meskipun perhitungannya sederhana tetapi pada umumnya menjemukan.

    b. Beberapa kasus sebenarnya lebih tepat jika digunakan prosedur-prosedur

    parametrik.

    Sebagai ringkasan, bila uji parametrik dan non parametrik keduanya berlaku pada

    himpunan data yang sama, gunakanlah selalu uji parametrik yang lebih efisien. Akan

    tetapi bila diketahui bahwa anggapan kenormalan sering tak berlaku dan ternyata bahwa

    yang dihadapi adalah pengukuran yang tidak kuantitatif maka digunakan uji yang non

    parametrik.

    (Walpole & Myers, Ilmu Peluang dan Statistika hal 691, 1995)

    2. 8 Uji Uji Statistik Nonparametrik

    Kebanyakan cara pengujian hipotesis pada uji parametrik adalah didasarkan pada

    anggapan bahwa sampel acak diambil dari populasi normal. Padahal tidak semua data

    yang digunakan pada pengujian-pengujian tersebut diatas berdistribusi normal. Untuk

    mengatasi hal tersebut lalu digunakan uji non parametrik. Uji non parametrik adalah uji

    yang mengabaikan asumsi dari kenormalan data populasi.

    Yang tercakup didalam uji non parametrik adalah Pengujian Kolmogorof-

    Smimov, Uji Tanda, Uji Dwi Sampel Wilcoxon, Uji Runtun dan Uji Kruskal Walls.

    (Modul Parktikum Statistika Industri hal 4, 2005)

    2.8. 1 Pengolahan data nonparametrik k = 2

    2.8.1. 1 Pengolahan data nonparametrik independen k =2

    1. Uji Mann-Whitney

    Uji digunakan untuk menguji ada tidaknya perbedaan yang significant

    untuk 2 sampel yang independent. Uji Mann-Witney disebut juga uji U,

    beraku untuk kasus dua sample independent dengan skor yang berskala

  • ordinal. Uji Mann- Whitney dipakai untuk menguji apakah dua kelompok

    independent telahmditarikdari populasi yang sama. Uji ini merupakan

    pengembangan dari uji Wilcoxon dengan dua sample berukuran tidak sam,

    dan pemberian jenjang didasarkan pada skor gabungan. Uji Mann-hitney tidak

    memerlukan anggapan tertentu mengenai populasi dari mana sampel

    diambil(seperti uji-uji non-parametrik lainnya). Asumsi yang diperlukan

    hanyalah bahwa nilai dari variable random dari dua kelompok yang

    diperbandingkan adalah berditribusi kontinyu. Hipotesis nihil yang akan diuji

    mengatakan bahwa dua sample independent diambil dari populasi yang

    memiliki distribusi yang sama. Uji ini dapat digunakan untuk pengujian dua

    sisi ataupun satu sisi. Uji tersebut merupakan alternatif lain dari uji

    tparametrik, bila anggapan yang diperlukan bagi uji t tidak dijumpai. (Djarwanto,Mengenal beberapa uji satistik,2001, Hal 237)

    2. Uji Kolmogorov-Smirnov

    Uji ini hampir sama dengan uji Mann-Whitney yaitu digunakan untuk

    menguji ada tidaknya perbedaan yang significant untuk 2 sampel yang

    independent. Uji Kolmogorof Smirnov juga dapat digunakan untuk

    melakukan uji lokasi dan uji bentuk. Kedua uji tersebut berkontribusi pada

    perbedaan nilai 2 kelompok. Dengan melakukan centering atau pemusatan

    nilai data sample, setiap kelompok disekitar rata-ratanya akan menghilangkan

    perbedaan dan memungkinkan melakukan perbandingan bentuk (uji bentuk)

    antara kedua kelompok tersebut.

    3. Uji Moses dan Uji Wald-Wolfowitz

    Uji Moses merupakan teknik metode pengujian non parametrik untuk

    menguji hipotesa bahwa variabel percobaan akan memberi efek pada

    beberapa subjek di satu sisi dan subjek lainnya di sisi yang berlawanan.

    Pengujian ini dibandinghkan dengan grup kendali. Tes ini membutuhkan data

    ordinal. Tes ini berfokus pada rentang di grup kendali, dan mengukur berapa

    banyak nilai ekstrim di grup percobaan mempengaruhi rentang saat

    digabungkan dengan grup mkendali. Uji Moses lebih fokus kepada variasi

    data dari dua sampel.

  • 2.8.1. 2 Pengolahan data nonparamerik dependen k = 2

    1. Uji Tanda (Sign)

    Uji tanda digunakan untuk menguji hipotesis mengenai median populasi.

    Dalam banyak kasus prosedur non parametrik, rataan digantikan oleh median

    sebagai parameter lokasi yang relevan untuk diuji. Uji statistik yang sesuai untuk

    uji tanda adalah peubah acak binomial X, yang menyatakan banyaknya tanda

    tambah dalam terok acak. Bila hipotesis nol = o benar, maka peluang suatu

    nilai terok dapat menghasilkan tanda tambah atau kurang sama dengan setengah.

    Jadi, untuk menguji hipotesis nol bahwa = o kita sesungguhnya menguji

    hipotesis nol bahwa banyaknya tanda tambah merupakan suatu nilai dari peubah

    acak yang berdistribusi binomial dengan parameter p = . Nilai p baik untuk

    tandingan ekapihak maupun dwipihak dapat dihitung dengan menggunakan

    distribusi binomial. Sebagai contoh dalam pengujian :

    Ho : = o

    H1 : o

    Kita akan menolak Ho dan menerima H1 hanya jika proporsi yang bertanda

    tambah cukup lebih kecil dari setengah. Jadi, bila nilai p hitungan

    P = P ( X x, bila p = )

    lebih kecil atau sama dengan suatu taraf keberartian yang ditetapkan

    sebelumnya, maka kita menolak Ho dan menerima H1.

    Untuk menguji hipotesa :

    Ho : = o

    H1 : o

    Kita akan menolak Ho dan menerima H1 hanya jika proporsi yang bertanda

    tambah cukup lebih besar dari setengah. Jadi, bila nilai p hitungan

    P = P ( X x, bila p = )

    lebih kecil dari suatu taraf keberartian yang ditetapkan sebelumnya, maka kita

    menolak Ho dan menerima H1.

    Untuk menguji hipotesa :

  • Ho : = o

    H1 : o

    Kita akan menolak Ho dan menerima H1 hanya jika proporsi yang bertanda

    tambah cukup lebih kecil atau lebih besar dari setengah. Jadi, bila x < n/2 dan

    nilai p hitungan

    P =2P ( X x, bila p = )

    Lebih kecil daripada atau sama dengan suatu taraf keberartian , atau bila x >

    n/2 dan nilai p hitungan

    P =2P ( X x, bila p = )

    Lebih kecil atau sama dengan kita tolak Ho dan menerima H1. Apabila n 10

    peluang binomial dengan p = dapat dihampiri dengan kurva normal.

    (Walpole & Myers, Ilmu Peluang dan Statistika hal 692-693, 1995)

    2. Uji Rang Tanda

    Uji tanda hanya menggunakan tanda tambah dan kurang dari selisih

    antara pengamatan dan o dalam kasus satu sampel, atau tanda tambah dari

    selisih antara pasangan pengamatan dalam kasus sampel berpasangan tanpa

    memperhatikan besarnya selisih tersebut. Suatu uji yang memanfaatkan baik

    tanda maupun besarnya selisih telah diusulkan oleh Frank Wilcoxon (1945)

    dan sekarang biasa disebut uji rang tanda Wilcoxon.

    Uji rang tanda Wilcoxon berlaku untuk kasus distribusi kontinu

    setangkup. Pertama-tama tiap nilai sampel dikurangi dengan o, buang semua

    selisih yang sama dengan nol. Selisih yang tertinggal dirang tanpa

    menghiraukan tandanya. Bila dua atau lebih selisih nilai mutlaknya sama,

    masing-masing diberi rang sama dengan rata-rata rangnya. Bila hipotesis =

    o benar maka jumlah rang dari selisih yang positif seharusnya hampir sama

    dengan jumlah rang selisih negatif. Nyatakanlah masing-masing jumlah ini

    dengan w+ dan w- dan yang terkecil dari keduanya dengan w. Bila hipotesis

    Ho : = o dapat ditolak dan menerima tandingan o hanya bila w+ kecil

  • dan w- besar. Begitu pula o diterima apabila w+ besar dan w- kecil.

    Untuk tandingan dwi pihak Ho ditolak bila w+ maupun w- cukup kecil.

    Dua sampel dengan pengamatan berpasangan

    Untuk menguji hipotesis nol bila teroknya berasal dari dua populasi

    yang kontinu yang setangkup dengan 1 = 2 untuk kasus sampel

    berpasangan, rang selisihnya tanpa memperhatikan tanda kemudian

    diselesaikan seperti pada kasus satu sampel.

    Tabel 2. 2 Uji Rang Tanda

    Mengu

    ji Ho

    Tandin

    gan H1

    Hitung

    = o

    o

    o

    o

    w+ w-

    w

    1 = 2

    1 2

    1

    2

    1

    2

    w+ w-

    w

    Uji rang tanda dapat pula digunakan untuk menguji hipotesis nol

    bahwa 1 - 2 = b0. Dalam kasus ini tidak perlu setangkup. Seperti pada uji

    tanda tiap selisih kita kurangi dengan bo, rang tiap selisih tanpa

    memperhatikan tandanya dan terapkan prosedur yang sama seperti

    sebelumnya.

    (Walpole & Myers, Ilmu Peluang dan Statistika hal 696-698, 1995)

    2.8. 2 Pengolahan data nonparametric k > 2

  • 2.8.2. 1 Pengolahan data nonparametrik independen k > 2

    1. Uji Kruskal Wallis

    Uji Kruskal-Wallis, sering pula disebut Uji H Kruskal Wallis, adalah

    rampatan uji jumlah rang (dwi sampel Wilcoxon) untuk sejumlah sampel k > 2.

    Uji ini digunakan untuk menguji hipotesis Ho bahwa k sampel bebas berasal dari

    populasi yang sama. Diperkenalkan di tahun 1952 oleh W.H. Kruskal dan W.A.

    Wallis, uji ini merupakan padanan cara non parametrik untuk menguji kesamaan

    rataan dalam analisis variansi ekafaktor bila ingin mengehindari anggapan bahwa

    sampel berasal dari populasi normal. Jika dari populasi yang sama, maka rata-rata

    ke-k sampel tersebut tentu relatif sama atau tidak berbeda secara signifikan.

    (Walpole & Myers, Ilmu Peluang dan Statistika hal 707, 1995)

    2. Uji Median

    Uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari dua

    populasi dengan median yang sama atau telah diambil dari populasi yang sama.

    Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengujiaan ini adalah:

    1. Gabungkan kedua sample menjadi sebuah sample berukuran (n1 + n2)

    dengan n1 = ukuran sample yang diambil dari populasi kesatu dan n2 =

    ukuran sample yang diambil dari populasi kedua.

    2. Tuliskan ke (n1 + n2) buah data dari sample gabungan ini menurut-urutan

    besar nilainya.

    3. Tentukan nilai median dari sample gabungan ini.

    4. Dari setiap sample, tentukan banyaknya data muka median.

    5. Bentuk sebuah daftar kontingensi 2 x 2 eperti di bawah ini dengan

    menggunakan data yang telah disusun dalam daftar kontingensi tersebut,

    untuk menguji hipotesis.

    (Sudjana. 1996. Metode Statistika. Tarsito : Bandung, Hal 464)

    2.8.2.2 Pengolahan data nonparametrik dependen k > 2

    1. Uji Friedman

    Uji yang dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan yang significant

    dimana jumlah sampel lebih dari 2 yang dependent. Uji Friedman sebenarnya

  • adalah analog dengan uji analisis varians dua arah pada uji parametric. Uji ini

    dpat digunakan apabila penerapan analisis varians dua arah parametric tidak

    dikehendaki dikarenakan pertimbangan tertentu, misalkan seorang peneliti

    tidak ingin berasumsi bahwa sampel yang diperolehnya adalah berdistribusi

    normal, dimana distribusi normal merupakan persyaratan sahihnya (valid) uji

    dalam penggunaan uji parametric.

    2. Uji Konkordansi Kendalls

    Uji konkordansi pada prinsipnya ingin mengetahui apakah ada

    keselarasan dari sekelompok objek (orang) dalam menilai objek tertentu.

    Keselarasan (konkordansi) diberi nama seperti halnya korelasi, yakni dari 0

    sampai 1. jika 0 berarti responden sama sekali tidak selaras satu dengan yang

    lain dalam menilai suatu atribut, dan jika 1 maka semua sangat selaras. Pada

    umumnya, angka konkordasi diatas 0,5 bisa dianggap tingkat keselarasan

    sudah cukup tinggi.

    (Singgih Santoso, halaman 202 & 441)

    2. 9 Pengolahan Data dengan MINITAB, Excel, dan SPSS

    2.9. 1 Excel

    ANNOVA

    Anova sering disebut sebagai analisis variansi. Terok acak ukuran n diambil

    masing-masing dari k populasi. Ke k populasi yang berbeda ini diklasifikasikan

    menurut perlakuan atau grup yang berbeda. Dewasa ini istilah perlakuan

    digunakan secara umum dengan arti klasifikasi, apakah itu kelompok, adukan,

    penganalisis, pupuk yang berbeda, atau berbagai daerah di suatu negara. Pada

    ANOVA terdapat pengujian hipotesis nol bahwa rataan ke k populasi sama lawan

    tandingan bahwa paling sedikit dua dari rataan ini tidak sama.

    Uji yang akan dipakai didasarkan pada perbandingan dua taksiran bebas dari

    kesamaan variansi populasi 2. Perlu dibandingkan ukuran variansi antara

    perlakuan yang sesuai dengan variansi dalam perlakuan, agar dapat ditemukan

    perbedaan yang berarti dalam pengamatan akibat pengaruh perlakuan.

    Analisis variansi untuk klasifikasi eka arah dapat dilihat pada tabel di bawah

    ini yang sama dengan tabel ANOVA.

  • Tabel 2. 3 Ananlisis Variansi

    Sumber Variansi Jumlah

    kuadrat

    Derajat

    Kebebasan Rataan Kuadrat f Hitungan

    Perlakuan JKA k 1 1

    21

    kJKAS 2

    2

    21

    SS

    Galat JKG k (n 1) )1(2

    nkJKAS

    Total JKT nk 1

    JKT =

    k

    i

    n

    jij nk

    Ty1 1

    22 ..

    JKA = nk

    Tn

    Tk

    ii ..212

    JKG = JKT-JKA

    2.9. 2 SPSS

    Untuk mengolah data tersebut kami menggunakan program SPSS

    (Statistical Product and Service Solution). Program SPSS adalah program yang

    bertujuan untuk memperkecil kesalahan penghitungan dalam pengolahan data.

    Data yang diolah dalam SPSS harus memenuhi syarat-syarat yang meliputi

    kecukupan data, kualitas data, dan memenuhi sifat-sifat keacakan. Setelah proses

    pengumpulan dan pengolahan data dilakukan, maka analisa output SPSS data

    dapat langsung diketahui.

    2.9.3 MINITAB

    Permasalahan permasalahan statistika bukan suatu masalah rumit karena

    seiring dengan perkembangan teknologi komputer, pekerjaan statistik sangat

    terbantu dengan adanya program aplikasi komputer untuk statistik yang kini

  • sudah banyak dipasarkan. Komputer sangat membantu pekerjaan statistik,

    terutama dalam melakukan perhitungan statistik yang menggunakan rumus

    matematika yang rumit dan banyak data. Salah satu program statistik yang telah

    diakui banyak orang adalah program MINITAB.

    Program MINITAB merupakan program statistiks yang diakui cukup

    andal oleh banyak kalangan, baik dunia kampus maupun industri. Keunggulan

    MINITAB adalah selain menyediakan metode metode statistik klasik seperti

    analisis regresi, analisis faktor, analisis deskriminan, dan tabulasi silang.

    MINITAB juga menyediakan pula metode metode statistik untuk meningkatkan

    dan memperbaiki kualitas seperti pengendalian kualitas statistik, desain

    eksperimen, dan analisis realibilitas. MINITAB juga mampu memberi nilai

    taksiran yang mendekati nilai sebenarnya.

    Pada data parametrik independen k = 2 digunakan program MINITAB

    dengan melakukan uji T dan uji F. Dimana membandingkan rata-rata dua sampel

    dan membandingkan variansi dua sampel. Data non parametrik independen k = 2,

    independen k > 2 dan dependen k > 2 juga menggunakan program MINITAB.

    Untuk data non parametrik independen k = 2 menggunakan uji Kruskal Wallis,

    data non parametrik dependen k > 2 menggunakan uji Friedman. Untuk data non

    parametrik independen k = 2 menggunakan uji Mann Whitney.

  • BAB III

    PENGUMPULAN DATA

    3. 1 Data Parametrik

    3.1. 1 Statistik Parametrik Independen k=2

    Badan Statistik Nasional mencatat Banyaknya Kyai dan Ustadz

    Menurut Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Tahun 2004. Datanya adalah sebagai

    berikut:

    Tabel 3. 1Data Pengamatan Parametrik Independen k = 2

    Kabupaten/Kota Kyai Ustadz

    01. Kab. Cilacap 442 963

    02. Kab. Banyumas 209 397

    03. Kab. Purbalingga 252 414

    04. Kab. Banjarnegara 330 228

    05. Kab. Kebumen 167 380

    06. Kab. Purworejo 417 763

    07. Kab. Wonosobo 422 654

    08. Kab. Magelang 235 700

    09. Kab. Boyolali 210 718

    10. Kab. Klaten 97 196

    11. Kab. Sukoharjo 58 615

    12. Kab. Wonogiri 70 172

    13. Kab. Karanganyar 114 242

    14. Kab. Sragen 350 729

    15. Kab. Grobogan 485 426

  • 16. Kab. Blora 156 527

    17. Kab. Rembang 429 1.030

    18. Kab. Pati 365 987

    19. Kab. Kudus 496 588

    20. Kab. Jepara 364 2.160

    21. Kab. Demak 574 1.096

    22. Kab. Semarang 285 715

    23. Kab. Temanggung 365 571

    24. Kab. Kendal 329 1.007

    25. Kab. Batang 204 1.004

    26. Kab. Pekalongan 226 553

    27. Kab. Pemalang 187 465

    28. Kab. Tegal 172 446

    29. Kab. Brebes 487 1.094

    30. Kota Magelang 13 14

    3.1. 2 Statistik Parametrik Independen k>2

    Badan Statistik Nasional mencatat Banyaknya Jema'ah Haji yang

    Diberangkatkan ke Tanah Suci (Mekkah) Menurut

    Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Tahun Anggaran 2001-2003. Datanya adalah

    sebagai berikut:

    Tabel 3. 2 Data Pengamatan Parametrik Independen k > 2

    Kabupaten Kota 2001 2002 2003

    01. Kab. Cilacap 478 696 615

    02. Kab. Banyumas 458 648 562

  • 03. Kab. Purbalingga 178 238 202

    04. Kab. Banjarnegara 300 368 346

    05. Kab. Kebumen 623 852 685

    06. Kab. Purworejo 305 314 314

    07. Kab. Wonosobo 305 335 356

    08. Kab. Magelang 299 524 567

    09. Kab. Boyolali 405 486 427

    10. Kab. Klaten 376 773 633

    11. Kab. Sukoharjo 286 341 276

    12. Kab. Wonogiri 122 101 109

    13. Kab. Karanganyar 143 205 201

    14. Kab. Sragen 388 385 400

    15. Kab. Grobogan 361 560 499

    16. Kab. Blora 307 304 314

    17. Kab. Rembang 627 483 468

    18. Kab. Pati 1.550 957 822

    19. Kab. Kudus 1.482 1.059 928

    20. Kab. Jepara 2.515 1.987 1.550

    21. Kab. Demak 1.342 1.178 817

    22. Kab. Semarang 186 374 313

    23. Kab. Temanggung 270 394 274

    24. Kab. Kendal 950 892 792

    25. Kab. Batang 488 329 311

    26. Kab. Pekalongan 933 582 510

  • 27. Kab. Pemalang 744 427 453

    28. Kab. Tegal 675 928 830

    29. Kab. Brebes 573 762 660

    30. Kota Magelang 64 99 116

    3. 2 Data Non Parametrik

    3.2. 1 Statistik Non Parametrik Independen k=2

    Untuk data non parametrik independen k=2 kami melakukan kuesioner

    dengan sampel mahasiswa Teknik Industri angkatan 2007 untuk mengetahui

    Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Media Aktualisasi Diri. Dari kuesioner

    tersebut didapat data sebagai berikut

    Tabel 3. 3 Data Pengamatan Non Parametrik Independen k = 2

    Sampel ke- laki-laki perempuan

    1 2 1

    2 1 1

    3 4 1

    4 1 1

    5 5 1

    6 2 1

    7 1 1

    8 1 2

    9 1 1

    10 2 2

    11 1 1

    12 1 2

    13 1 1

    14 1 1

    15 1 1

  • 16 1 1

    17 1 1

    18 1 1

    19 2 1

    20 1 1

    21 2 3

    22 3 2

    23 5 3

    24 1 1

    25 3 1

    Ket:

    1. Kamera HP 2. Kamera digital

    3. Handycam 4. Webcam 5. Photobox

    3.2. 2 Statistik Non Parametrik Independen k>2

    Untuk data non parametrik independen k>2 kami melakukan kuesioner

    dengan sampel mahasiswa Teknik Industri angkatan 2007 untuk mengetahui

    Pengaruh Golongan Darah terhadap Jenis Materi yang Disukai. Dari kuesioner

    tersebut didapat data sebagai berikut:

    Tabel 3. 4 Data Pengamatan Non Parametrik Independen k >2

    Sampel

    ke- A B O

    1 1 1 1

    2 2 1 3

    3 1 1 2

  • 4 3 1 2

    5 3 1 2

    6 2 3 3

    7 2 2 2

    8 1 3 1

    9 3 1 3

    10 3 1 1

    11 1 1 1

    12 1 3 2

    13 1 1 1

    14 2 2 1

    15 2 3 3

    16 3 2 3

    17 3 1 1

    18 1 2 3

    19 2 1 3

    20 1 2 2

    21 2 3 3

    22 1 3 2

    23 1 2 1

    24 2 3 1

    25 1 2 2

    Keterangan:

    1. Hitungan 2. Hafalan

    3. Keduanya

    3.2. 3 Statistik Non Parametrik Dependen k=2

  • Dari www.google/info_guru_guru2.php.htm diperoleh data mengenai

    Daftar Status Guru-Guru SMK-SB. Datanya adalah sebagai berikut:

    Tabel 3. 5 Data Asli Dependen k=2

    Sampel

    ke-

    status kawin

    laki-laki perempuan

    1 tidak Kawin

    2 tidak tidak

    3 Kawin tidak

    4 Kawin Kawin

    5 Kawin Kawin

    6 Kawin Kawin

    7 tidak tidak

    8 Kawin tidak

    9 Kawin Kawin

    10 Kawin tidak

    11 Kawin Kawin

    12 tidak Kawin

    13 Kawin Kawin

    14 Kawin tidak

    15 tidak Kawin

    16 Kawin Kawin

    17 tidak Kawin

    18 tidak Kawin

    19 Kawin Kawin

    20 tidak tidak

    21 Kawin tidak

    22 Kawin Kawin

    23 Kawin tidak

    24 Kawin Kawin

  • 25 tidak Kawin

    3.2. 4 Statistik Non Parametrik Dependen k>2

    Untuk data non parametrik dependen k>2 kami melakukan kuesioner

    dengan sampel mahasiswa Teknik Industri angkatan 2007 untuk mengetahui

    Pengaruh Negara Produksi terhadap Jenis Film yang Disukai. Dari kuesioner

    tersebut didapat data sebagai berikut:

    Tabel 3. 6 Data Non Parametrik Dependen k>2

    No Nama indonesia barat asia

    1 miftahul Hasan 4 1 1

    2 Trisna N P 4 4 4

    3 Farid 3 4 1

    4 Irma N S 2 1 3

    5 Reza Zamani 4 1 3

    6 Mujiya U 3 4 3

    7 Zaki 4 1 4

    8 Awan 4 4 4

    9 Nita T 2 1 3

    10 Reny Stefanie 4 3 2

    11 Dinda 3 3 3

    12 Ucok 4 4 4

    13 Yoyo 4 3 2

    14 Intan Arthantia 4 1 3

    15 Dita W.R 4 1 4

    16 Hasniar T 4 1 3

    17 Dimas H.A 2 1 2

    18 Prafitrianti 2 2 1

  • 19 Devia 4 3 3

    20 Anggie S 4 2 3

    21 Rachman F. N 4 2 2

    22 Radhit P 2 1 3

    23 Rina A.K.N 2 1 1

    24 Andik Sutrimo 4 4 4

    25 M.Shofyan Adi 4 1 1

    Keterangan:

    1. Action

    2. Horor 3. Drama 4. Komedi

    BAB IV

    PENGOLAHAN DATA

    4. 1 Statistik Parametrik

    4.1. 1 Statistik Parametrik Independen k = 2

    Output Excel

    Deskriptif Statistic Tabel 4. 1Ouput Statistic Descriptive Parametrik Independen k=2

    kyai ustadz

    Mean 283.6667 Mean 661.8

    Standard Error 26.95016 Standard Error 74.65758463

    Median 268.5 Median 601.5

    Mode 365 Mode #N/A

    Standard Deviation 147.6121 Standard Deviation 408.9164319

    Sample Variance 21789.33 Sample Variance 167212.6483

    Kurtosis -0.89775 Kurtosis 5.073799684

    Skewness 0.053532 Skewness 1.611303503

  • Range 561 Range 2146

    Minimum 13 Minimum 14

    Maximum 574 Maximum 2160

    Sum 8510 Sum 19854

    Count 30 Count 30

    Anova Single Factor Tabel 4. 2 Output Anova Single Factor Parametrik Independen k=2

    SUMMARY

    Groups Count Sum Average Variance

    kyai 30 8510 283.6666667 21789.33

    ustadz 30 19854 661.8 167212.6

    T-Test: Paired two sample for means Tabel 4. 3 Output T-test: Paired Two Sample For Means Parametrik Independen k=2

    kyai ustadz

    Mean 283.6667 661.8

    Variance 21789.33 167212.6483

    Observations 30 30

    Pearson Correlation 0.540701

    Hypothesized Mean Difference 0

    df 29

    t Stat -5.88806

    P(T

  • F-test: Two-sample for variances Tabel 4. 4 Output F-Test Two Sample For Variances Parametrik Independen k=2

    kyai ustadz

    Mean 283.6667 661.8

    Variance 21789.33 167212.6

    Observations 30 30

    df 29 29

    F 0.130309

    P(F

  • Percentiles 10 72,7000 199,2000

    20 158,2000 383,4000

    25 170,7500 409,7500

    30 192,1000 432,0000

    40 216,4000 537,4000

    50 268,5000 601,5000

    60 342,0000 709,0000

    70 365,0000 752,8000

    75 418,2500 969,0000

    80 427,6000 1000,6000

    90 486,8000 1087,6000

    - a Multiple modes exist. The smallest value is shown

    Tabel 4. 6 Deskriptif Statistik Parametrik Independen k=2 (kyai)

    kyai

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid 13.00 1 3.3 3.3 3.3

    58.00 1 3.3 3.3 6.7

    70.00 1 3.3 3.3 10.0

    97.00 1 3.3 3.3 13.3

    114.00 1 3.3 3.3 16.7

    156.00 1 3.3 3.3 20.0

    167.00 1 3.3 3.3 23.3

    172.00 1 3.3 3.3 26.7

    187.00 1 3.3 3.3 30.0

    204.00 1 3.3 3.3 33.3

    209.00 1 3.3 3.3 36.7

    210.00 1 3.3 3.3 40.0

    226.00 1 3.3 3.3 43.3

    235.00 1 3.3 3.3 46.7

    252.00 1 3.3 3.3 50.0

    285.00 1 3.3 3.3 53.3

    329.00 1 3.3 3.3 56.7

    330.00 1 3.3 3.3 60.0

    350.00 1 3.3 3.3 63.3

    364.00 1 3.3 3.3 66.7

    365.00 2 6.7 6.7 73.3

    417.00 1 3.3 3.3 76.7

  • 422.00 1 3.3 3.3 80.0

    429.00 1 3.3 3.3 83.3

    442.00 1 3.3 3.3 86.7

    485.00 1 3.3 3.3 90.0

    487.00 1 3.3 3.3 93.3

    496.00 1 3.3 3.3 96.7

    574.00 1 3.3 3.3 100.0

    Total 30 100.0 100.0

    Tabel 4. 7 Deskriptif Statistik Parametrik Independen k=2 (ustadz)

    ustadz

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid 14.00 1 3.3 3.3 3.3

    172.00 1 3.3 3.3 6.7

    196.00 1 3.3 3.3 10.0

    228.00 1 3.3 3.3 13.3

    242.00 1 3.3 3.3 16.7

    380.00 1 3.3 3.3 20.0

    397.00 1 3.3 3.3 23.3

    414.00 1 3.3 3.3 26.7

    426.00 1 3.3 3.3 30.0

    446.00 1 3.3 3.3 33.3

    465.00 1 3.3 3.3 36.7

    527.00 1 3.3 3.3 40.0

    553.00 1 3.3 3.3 43.3

    571.00 1 3.3 3.3 46.7

    588.00 1 3.3 3.3 50.0

    615.00 1 3.3 3.3 53.3

    654.00 1 3.3 3.3 56.7

    700.00 1 3.3 3.3 60.0

    715.00 1 3.3 3.3 63.3

    718.00 1 3.3 3.3 66.7

    729.00 1 3.3 3.3 70.0

    763.00 1 3.3 3.3 73.3

    963.00 1 3.3 3.3 76.7

    987.00 1 3.3 3.3 80.0

    1004.00 1 3.3 3.3 83.3

    1007.00 1 3.3 3.3 86.7

  • 1030.00 1 3.3 3.3 90.0

    1094.00 1 3.3 3.3 93.3

    1096.00 1 3.3 3.3 96.7

    2160.00 1 3.3 3.3 100.0

    Total 30 100.0 100.0

    0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00

    kyai

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    Freq

    uenc

    y

    Mean = 283.6667Std. Dev. = 147.6121N = 30

    kyai

    Gambar 4. 1 Histogram jumlah kyai 2004

  • 0.00 500.00 1000.00 1500.00 2000.00 2500.00

    ustadz

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    Freq

    uenc

    y

    Mean = 661.80Std. Dev. = 408.91643N = 30

    ustadz

    Gambar 4. 2 Histogram jumlah ustadz 2004

    -One Way Anova

    Oneway Tabel 4. 8 Output Anova Parametrik Independen k=2

    ANOVA

    jumlah

    Sum of

    Squares df Mean Square F Sig.

    Between Groups 2144772,2

    67 1 2144772,267 22,696 ,000

    Within Groups 5481057,4

    67 58 94500,991

    Total 7625829,7

    33 59

  • Output MINITAB - Deskriptif Statistik

    Descriptive Statistics: C1, C2, C3

    Variable N Mean Median TrMean StDev SE Mean C1 30 15.50 15.50 15.50 8.80 1.61 C2 30 283.7 268.5 283.4 147.6 27.0 C3 30 661.8 601.5 631.2 408.9 74.7 Variable Minimum Maximum Q1 Q3 C1 1.00 30.00 7.75 23.25 C2 13.0 574.0 170.8 418.3 C3 14.0 2160.0 409.8 969.0

    - Two-Sample T-Test

    Two-Sample T-Test and CI: C2, C3

    Two-sample T for C2 vs C3 N Mean StDev SE Mean C2 30 284 148 27 C3 30 662 409 75 Difference = mu C2 - mu C3 Estimate for difference: -378.1 95% CI for difference: (-539.1, -217.2) T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -4.76 P-Value = 0.000 DF = 36

  • Boxplots of C2, C3

    Gambar 4. 3 Box Plot dari Desember 1992 dan April 1993

    - Perhitungan Manual Data Parametrik Independen k = 2

    Perhitungan anova Manual

    1. H0 = 21

    2. H1 = Paling sedikit 2 rataan tidak sama

    3. 05,0

    4. Daerah Kritis : f hitung > f tabel

    V1= k-1

    = 2-1 = 1

    V2= k (n-1)

    = 2 (30-1) = 58

    Karena f tabel dengan derajat kebebasan 1,58 tidak terdapat da tabel L6 maka

    dilakukan interpolasi :

    X = 4,008

    40605860

    08,400,400,4

    x

  • 5. Perhitungan Tabel 4. 9 Perhitungan Anova Manual Parametrik Independen k=2

    No y1 y2 jumlah jumlah 2 1 442 963 1405 1974025

    2 209 397 606 367236

    3 252 414 666 443556

    4 330 228 558 311364

    5 167 380 547 299209

    6 417 763 1180 1392400

    7 422 654 1076 1157776

    8 235 700 935 874225

    9 210 718 928 861184

    10 97 196 293 85849

    11 58 615 673 452929

    12 70 172 242 58564

    13 114 242 356 126736

    14 350 729 1079 1164241

    15 485 426 911 829921

    16 156 527 683 466489

    17 429 1.030 1459 2128681

    18 365 987 1352 1827904

    19 496 588 1084 1175056

    20 364 2.160 2524 6370576

    21 574 1.096 1670 2788900

    22 285 715 1000 1000000

    23 365 571 936 876096

    24 329 1.007 1336 1784896

    25 204 1.004 1208 1459264

    26 226 553 779 606841

    27 187 465 652 425104

    28 172 446 618 381924

    29 487 1.094 1581 2499561

    30 13 14 27 729

    Total 8510 19854

    28364

    34191236

  • No Y1 kuadrat Y2 kuadrat jumlah

    1 195364 927369 1122733

    2 43681 157609 201290

    3 63504 171396 234900

    4 108900 51984 160884

    5 27889 144400 172289

    6 173889 582169 756058

    7 178084 427716 605800

    8 55225 490000 545225

    9 44100 515524 559624

    10 9409 38416 47825

    11 3364 378225 381589

    12 4900 29584 34484

    13 12996 58564 71560

    14 122500 531441 653941

    15 235225 181476 416701

    16 24336 277729 302065

    17 184041 1060900 1244941

    18 133225 974169 1107394

    19 246016 345744 591760

    20 132496 4665600 4798096

    21 329476 1201216 1530692

    22 81225 511225 592450

    23 133225 326041 459266

    24 108241 1014049 1122290

    25 41616 1008016 1049632

    26 51076 305809 356885

    27 34969 216225 251194

    28 29584 198916 228500

    29 237169 1196836 1434005

    30 169 196 365

    total 3045894 17988544

    21034438

    Faktor korelasi = nkT 2

  • = 230

    (28364)2

    = 13408608

    2

    2

    1 1

    ..k nij

    i j

    TJKT ynk

    = 60

    (28364)210344382

    = 7625830

    22

    1

    ...

    k

    ii

    TTJKA

    n nk

    =60

    (28364)30

    083,94E72420100 2

    = 2144772

    JKG = JKT JKA

    = 7625830-2144772

    = 5481057

    1

    21

    kJKAS

    12

    2144772

    = 2144772

    )1(22

    nkJKGS

    )130(2

    5481057

  • = 94500,99

    Fhitung = 22,6957694500,992144772

    22

    21

    ss

    P = P[F[k-1,k(n-1)]>f]

    =P[22,69576[2-1,k(30-1)]>4.008]

    = 1.31x10-5

    Tabel 4.10 Perhitungan Manual Uji Anova Data Parametrik dengan k=2 Independen

    Sumber

    Variasi Jml. Kuadrat

    Derajat

    kebebasan

    Rataan

    Kuadrat F Hitungan Nilai P F Kritis

    Perlakuan JKA=2144772

    k-1=1

    12

    1

    kJKAS

    = 2144772

    22

    21

    SS

    =

    22,69576

    1.31x 10-5 4,008

    Galat

    JKG=5481057

    k(n-1) = 58 )1(

    2

    nkJKAS

    =94500,99

    Total JKT=7625830 n(k-1) = 59

    Keterangan tabel 4.7:

    JKT adalah jumlah kuadrat total, yaitu didapatkan angka 7625830. Dimana

    derajat kebebasannya adalah 59

    JKA adalah jumlah kuadarat perlakuan, yaitu didapatkan angka 2144772.

    JKG adalah jumlah kuadrat galat, yaitu didapatkan angka 5481057. Dengan

    derajat kebebasan 58.

    Didapatkan nilai F hitungan adalah 22,69576

    6. Keputusan :

  • Tolak Ho karena Fhitung > FCrit yaitu 22,69576 > 4,008.

    7. Kesimpulan :

    Bahwa selisih rata-rata jumlah kyai pada tahun 2004 dan jumlah ustadz pada tahun

    2004 tidak sama sama secara signifikan

    4.1. 2 Statistik Parametrik Independen k > 2

    Output Excel

    Deskriptif statistik Tabel 4. 5 11 Ouput Statistic Descriptive Parametrik Independen k>2

    2001 2002 2003

    Mean 591.1 Mean 586.0333333 Mean 511.6667

    Standard Error 96.59452 Standard Error 70.62350368 Standard Error 54.26415

    Median 396.5 Median 484.5 Median 460.5

    Mode 305 Mode #N/A Mode 314

    Standard Deviation 529.07 Standard Deviation 386.8208606 Standard Deviation 297.217

    Sample Variance 279915.1 Sample Variance 149630.3782 Sample Variance 88337.95

    Kurtosis 5.221323 Kurtosis 4.72060158 Kurtosis 3.794255

    Skewness 2.126618 Skewness 1.759399121 Skewness 1.492342

    Range 2451 Range 1888 Range 1441

    Minimum 64 Minimum 99 Minimum 109

    Maximum 2515 Maximum 1987 Maximum 1550

    Sum 17733 Sum 17581 Sum 15350

    Count 30 Count 30 Count 30

    Anova Single Factor Tabel 4. 6 Output Anova Single Factor Parametrik Independen k>2

  • S UMMAR YG roups C ount S um Average Variance

    2001 31 19734 636.5806452 334707.71832002 31 19583 631.7096774 209318.87962003 31 17353 559.7741935 157137.714

    ANO VAS ource of Variation S S df MS F P -value F crit

    B etween G roups 114675.9 2 57337.96774 0.245326096 0.782971 3.097698035W ithin G roups 21034929 90 233721.4373

    T otal 21149605 92

    Output SPSS

    Frequenci Tabel 4. 13 Deskriptif Statistik Parametrik Independen k>2

    Statistics

    tahun_2001 tahun_2002 yahun_2003

    N Valid 30 30 30

    Missing 0 0 0

    Mean 591,1000 586,0333 511,6667

    Median 396,5000 484,5000 460,5000

    Mode 305,00 99,00(a) 314,00

    Std. Deviation 529,06999 386,82086 297,21702

    Variance 279915,059 149630,378 88337,954

    Skewness 2,127 1,759 1,492

    Std. Error of Skewness ,427 ,427 ,427

    Kurtosis 5,221 4,721 3,794

    Std. Error of Kurtosis ,833 ,833 ,833

    Range 2451,00 1888,00 1441,00

    Minimum 64,00 99,00 109,00

    Maximum 2515,00 1987,00 1550,00

    Percentiles 10 146,5000 208,3000 201,1000

    20 273,2000 317,0000 283,0000

    25 295,7500 333,5000 312,5000

    30 301,5000 349,1000 314,0000

    40 328,6000 388,6000 373,6000

    50 396,5000 484,5000 460,5000

    60 484,0000 573,2000 541,2000

    70 625,8000 742,2000 627,6000

    75 692,2500 792,7500 666,2500

    80 895,2000 884,0000 770,6000

  • 90 1468,0000 1048,8000 829,2000

    a Multiple modes exist. The smallest value is shown

    Frequency Table Tabel 4. 14 Deskriptif Statistik Parametrik Independen k>2 (2001)

    Tahun_2001

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid 64.00 1 3.3 3.3 3.3

    122.00 1 3.3 3.3 6.7

    143.00 1 3.3 3.3 10.0

    178.00 1 3.3 3.3 13.3

    186.00 1 3.3 3.3 16.7

    270.00 1 3.3 3.3 20.0

    286.00 1 3.3 3.3 23.3

    299.00 1 3.3 3.3 26.7

    300.00 1 3.3 3.3 30.0

    305.00 2 6.7 6.7 36.7

    307.00 1 3.3 3.3 40.0

    361.00 1 3.3 3.3 43.3

    376.00 1 3.3 3.3 46.7

    388.00 1 3.3 3.3 50.0

    405.00 1 3.3 3.3 53.3

    458.00 1 3.3 3.3 56.7

    478.00 1 3.3 3.3 60.0

    488.00 1 3.3 3.3 63.3

    573.00 1 3.3 3.3 66.7

    623.00 1 3.3 3.3 70.0

    627.00 1 3.3 3.3 73.3

    675.00 1 3.3 3.3 76.7

    744.00 1 3.3 3.3 80.0

    933.00 1 3.3 3.3 83.3

    950.00 1 3.3 3.3 86.7

    1342.00 1 3.3 3.3 90.0

    1482.00 1 3.3 3.3 93.3

    1550.00 1 3.3 3.3 96.7

    2515.00 1 3.3 3.3 100.0

  • Total 30 100.0 100.0

    Tabel 4. 15 Deskriptif Statistik Parametrik Independen k>2 (2002)

    Tahun_2002

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid 99.00 1 3.3 3.3 3.3

    101.00 1 3.3 3.3 6.7

    205.00 1 3.3 3.3 10.0

    238.00 1 3.3 3.3 13.3

    304.00 1 3.3 3.3 16.7

    314.00 1 3.3 3.3 20.0

    329.00 1 3.3 3.3 23.3

    335.00 1 3.3 3.3 26.7

    341.00 1 3.3 3.3 30.0

    368.00 1 3.3 3.3 33.3

    374.00 1 3.3 3.3 36.7

    385.00 1 3.3 3.3 40.0

    394.00 1 3.3 3.3 43.3

    427.00 1 3.3 3.3 46.7

    483.00 1 3.3 3.3 50.0

    486.00 1 3.3 3.3 53.3

    524.00 1 3.3 3.3 56.7

    560.00 1 3.3 3.3 60.0

    582.00 1 3.3 3.3 63.3

    648.00 1 3.3 3.3 66.7

    696.00 1 3.3 3.3 70.0

    762.00 1 3.3 3.3 73.3

    773.00 1 3.3 3.3 76.7

    852.00 1 3.3 3.3 80.0

    892.00 1 3.3 3.3 83.3

    928.00 1 3.3 3.3 86.7

    957.00 1 3.3 3.3 90.0

    1059.00 1 3.3 3.3 93.3

    1178.00 1 3.3 3.3 96.7

    1987.00 1 3.3 3.3 100.0

    Total 30 100.0 100.0

    Tabel 4. 16 Deskriptif Statistik Parametrik Independen k>2 (2001)

  • Tahun_2003

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid 109.00 1 3.3 3.3 3.3

    116.00 1 3.3 3.3 6.7

    201.00 1 3.3 3.3 10.0

    202.00 1 3.3 3.3 13.3

    274.00 1 3.3 3.3 16.7

    276.00 1 3.3 3.3 20.0

    311.00 1 3.3 3.3 23.3

    313.00 1 3.3 3.3 26.7

    314.00 2 6.7 6.7 33.3

    346.00 1 3.3 3.3 36.7

    356.00 1 3.3 3.3 40.0

    400.00 1 3.3 3.3 43.3

    427.00 1 3.3 3.3 46.7

    453.00 1 3.3 3.3 50.0

    468.00 1 3.3 3.3 53.3

    499.00 1 3.3 3.3 56.7

    510.00 1 3.3 3.3 60.0

    562.00 1 3.3 3.3 63.3

    567.00 1 3.3 3.3 66.7

    615.00 1 3.3 3.3 70.0

    633.00 1 3.3 3.3 73.3

    660.00 1 3.3 3.3 76.7

    685.00 1 3.3 3.3 80.0

    792.00 1 3.3 3.3 83.3

    817.00 1 3.3 3.3 86.7

    822.00 1 3.3 3.3 90.0

    830.00 1 3.3 3.3 93.3

    928.00 1 3.3 3.3 96.7

    1550.00 1 3.3 3.3 100.0

    Total 30 100.0 100.0

  • 0.00 500.00 1000.00 1500.00 2000.00 2500.00 3000.00

    tahun_2001

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    Freq

    uenc

    y

    Mean = 591.10Std. Dev. = 529.06999N = 30

    tahun_2001

    0.00 500.00 1000.00 1500.00 2000.00

    tahun_2003

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    Freq

    uenc

    y

    Mean = 511.6667Std. Dev. = 297.21702N = 30

    tahun_2003

    Gambar 4.4 Histogram jemaah Haji tahun (a) 2001, (b) 2002, (c) 2003

    4. 2 Statistik Non Parametrik

    4.2. 1 Statistik Non Parametrik Independen k = 2

    Output SPSS

    Deskriptif Statistik and histogram with normal curve

    (a) (b)

    (c)

    0.00 500.00 1000.00 1500.00 2000.00

    tahun_2002

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    Freq

    uenc

    y

    Mean = 586.0333Std. Dev. = 386.82086N = 30

    tahun_2002

  • Tabel 4. 17 Deskriptif Statistik Pengaruh Jenis kelamin terhadap aktualisasi diri

    Descriptive Statistics

    N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

    Percentiles

    25th 50th (Median) 75th

    gadget 50 1,5600 1,01338 1,00 5,00 1,0000 1,0000 2,0000

    jenis_kelamin 50 1,5000 ,50508 1,00 2,00 1,0000 1,5000 2,0000

    0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00

    gadget

    0

    10

    20

    30

    40

    Freq

    uenc

    y

    Mean = 1.56Std. Dev. = 1.01338N = 50

    Histogram

    Gambar 4.5 Histogram with normal curve gadget

    - Mann-Whitney Test

    Tabel 4.18 Output Mann-Whitney Test Pengaruh Jenis kelamin terhadap aktualisasi diri Ranks

    jenis_kelam

    in N Mean Rank Sum of Ranks

    gadget laki-laki 25 27,82 695,50

    perempuan 25 23,18 579,50

    Total 50

    Test Statistics(a)

    gadget

    Mann-Whitney U 254,500

  • Wilcoxon W 579,500

    Z -1,365

    Asymp. Sig. (2-tailed) ,172

    a Grouping Variable: jenis_kelamin

    - Moses Test Tabel 4.18 Output Moses Test Pengaruh Jenis kelamin terhadap aktualisasi diri

    Frequencies

    jenis_kelamin N

    gadget laki-laki

    (Control) 25

    perempuan

    (Experimenta

    l)

    25

    Total 50

    Test Statistics(a,b)

    gadget

    Observed Control

    Group Span

    33

    Sig. (1-tailed) ,000

    Trimmed Control

    Group Span

    33

    Sig. (1-tailed) ,000

    Outliers Trimmed from each End 1

    a Moses Test

    b Grouping Variable: jenis_kelamin

    - Two-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Tabel 4.19 Output Kolmogorov-Smirnov Test Pengaruh Jenis kelamin terhadap aktualisasi

    diri Frequencies

    jenis_kelam

    in N

    gadget laki-laki 25

    perempuan 25

    Total 50

  • Test Statistics(a)

    gadget

    Most Extreme

    Differences

    Absolute ,160

    Positive ,000

    Negative -,160

    Kolmogorov-Smirnov Z ,566

    Asymp. Sig. (2-tailed) ,906

    a Grouping Variable: jenis_kelamin

    4.2. 2 Statistik Non Parametrik Independen k > 2

    Output SPSS

    - Deskriptif Statistik , histogram with normal curve Tabel 4.20 Deskriptif Statistik Pengaruh Golongan Darah Terhadap Cara Belajar

    Descriptive Statistics

    N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

    Gol_darah 75 2,00 1,00 3,00 2,0000 ,82199 ,676

    Cara_belajar 75 2,00 1,00 3,00 1,8667 ,82746 ,685

    Valid N (listwise) 75

    0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50

    Cara_belajar

    0

    10

    20

    30

    40

    Freq

    uenc

    y

    Mean = 1.8667Std. Dev. = 0.82746N = 75

    Histogram

    Gambar 4.6 Histogram with normal curve Pengaruh Golongan darah terhadap Cara Belajar

  • - Kruskal-Wallis Test Tabel 4.21 Output Kruskal Wallis Test Pengaruh Golongan Darah Terhadap Cara Belajar

    Ranks

    Gol_darah N Mean Rank

    Cara_belajar A 25 36,40

    B 25 37,28

    O 25 40,32

    Total 75

    Test Statistics(a,b)

    Cara_belajar

    Chi-Square ,507

    df 2

    Asymp. Sig. ,776

    a Kruskal Wallis Test

    b Grouping Variable: Gol_darah

    - Median Test Tabel 4.22 Output Median Test Pengaruh Golongan Darah Terhadap Cara Belajar

    Frequencies

    Gol_darah

    A B O

    Cara_belajar > Median 6 7 8

  • Output Minitab - Kruskal-Wallis Test: C2 versus C1

    Kruskal-Wallis Test on C2 C1 N Median Ave Rank Z 1 25 2,000 36,4 -0,45 2 25 2,000 37,3 -0,20 3 25 2,000 40,3 0,65 Overall 75 38,0 H = 0,45 DF = 2 P = 0,800 H = 0,51 DF = 2 P = 0,776 (adjusted for ties)

    - Mood Median Test: C2 versus C1

    Mood median test for C2

    Chi-Square = 0,44 DF = 2 P = 0,803 Individual 95,0% CIs

    C1 N< N>= Median Q3-Q1 ----------+---------+---------+------ 1 11 14 2,00 1,50 (-------------------+ 2 11 14 2,00 2,00 (-------------------+ 3 9 16 2,00 2,00 (-------------------+---------------) ----------+---------+---------+------ 1,50 2,00 2,50 Overall median = 2,00

  • 4.2. 3 Statistik Non Parametrik Dependen k = 2

    Output SPSS Tabel 4.23 Deskriptif Statistik Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Status perkawinan

    Descriptive Statistics

    N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

    jenis_kelamin 50 1,5000 ,50508 1,00 2,00

    status 50 1,3600 ,48487 1,00 2,00

    0.00 500.00 1000.00 1500.00 2000.00 2500.00 3000.00

    jumlah

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    Freq

    uenc

    y

    Mean = 565.9432Std. Dev. = 413.58562N = 88

    Histogram

    Gambar 4.7 Histogram with normal curve Pengaruh jenis kelamin terhadap status perkawinan

    - Sign Test

  • Tabel 4.24 Output Sign Test Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Status perkawinan

    Frequencies

    N

    status - jenis_kelamin Negative

    Differences(a) 16

    Positive Differences(b) 9

    Ties(c) 25

    Total 50

    a status < jenis_kelamin

    b status > jenis_kelamin

    c status = jenis_kelamin

    Test Statistics(b)

    status -

    jenis_kelamin

    Exact Sig. (2-tailed) ,230(a)

    a Binomial distribution used.

    b Sign Test

    - Wilcoxon Signed Ranks Test Tabel 4.25 Output Wilcoxon Signed Ranks Test Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Status

    perkawinan Ranks

    N Mean Rank Sum of Ranks

    status -

    jenis_kelamin

    Negative Ranks 16(a) 13,00 208,00

    Positive Ranks 9(b) 13,00 117,00

    Ties 25(c)

    Total 50

    a status < jenis_kelamin

    b status > jenis_kelamin

    c status = jenis_kelamin

    Test Statistics(b)

  • status -

    jenis_kelamin

    Z -1,400(a)

    Asymp. Sig. (2-tailed) ,162

    a Based on positive ranks.

    b Wilcoxon Signed Ranks Test

    4.2. 4 Statistik Non Parametrik Dependen k > 2

    Output SPSS

    - Deskriptif Statistik and histogram with normal curve Tabel 4.26 Deskriptif Statistik Pengaruh Negara Asal terhadap Jenis Film yang Disukai

    Descriptive Statistics

    N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

    Negara 75 1,00 3,00 2,0000 ,82199

    Jenis_film 75 1,00 4,00 2,7467 1,18656

    Valid N (listwise) 75

    0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00

    Jenis_film

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    Freq

    uenc

    y

    Mean = 2.7467Std. Dev. = 1.18656N = 75

    Histogram

    Gambar 4.8 Histogram with normal curve Pengaruh Negara Asal Film dengan Jenis Film

  • - Friedman Test Tabel 4.27 Output Friedman Test Pengaruh Negara Asal terhadap Jenis Film yang Disukai

    Ranks

    Mean Rank

    Jenis_film 1,63

    Negara 1,37

    Test Statistics(a)

    N 75

    Chi-Square 6,452

    df 1

    Asymp. Sig. ,011

    a Friedman Test

    - Kendall's W Test Tabel 4.28 Output Kendalls W Test Pengaruh Negara Asal terhadap Jenis Film yang Disukai

    Ranks

    Mean Rank

    Jenis_film 1,63

    Negara 1,37

    Test Statistics

    N 75

    Kendall's

    W(a) ,086

    Chi-Square 6,452

    df 1

    Asymp. Sig. ,011

    a Kendall's Coefficient of Concordance

    Output MINITAB

    Uji Friedman

  • Friedman test for C3 by C2 blocked by C1 S = 10,50 DF = 2 P = 0,005 S = 15,00 DF = 2 P = 0,001 (adjusted for ties) Est Sum of C2 N Median Ranks 1 25 4,0000 62,5 2 25 3,0000 40,0 3 25 3,0000 47,5 Grand median = 3,3333 /

  • BAB V

    ANALISA DATA

    5.1 ANALISA METODE SAMPLING DAN HASIL SAMPLING

    Data yang diolah dalam praktikum ini ada 6 macam, yaitu :

    1. Data parametrik independen k = 2

    Data yang digunakan adalah data jumlah kyai dan ustadz di setiap

    kabupaten di Jawa Tengah. Data ini diambil dari BPS Jawa Tengah.

    Sampling yang digunakan adalah area sampling.

    2. Data parametrik independen k > 2

    Data yang digunakan adalah jumlah jamaah haji yang diberangkatkan

    dari beberapa kabupaten di Jawa Tengah pada tahun 2001, 2002 dan

    2003. Data ini diambil dari Biro Pusat Statistik Jawa Tengah. Sampling

    yang digunakan adalah area sampling.

    3. Data nonparametrik independen k = 2

    Data yang digunakan adalah data pengaruh jenis kelamin terhadap alat

    aktualisasi yang digunakan. Data ini didapat dari kuesioner. Sampling

    yang digunakan adalah sampling seadanya.

    4. Data nonparametrik independen k > 2

    Data yang digunakan data mengenai pengaruh golongan darah terhadap

    jenis materi yang disukai. Data diambil dari kuesioner dimana

    respondennya adalah mahasiswa Teknik Industri UNDIP. Sampling

    yang digunakan adalah area sampling.

    5. Data nonparametrik dependen k = 2

    Data yang digunakan adalah data jenis kelamin dan status. Data didapat

    dari: www.google/info_guru_guru2.php.html. Metode sampling yang

    digunakan adalah sampling seadanya (convinience sampling)

    6. Data nonparametrik dependen k > 2

    Data yang digunakan adalah daftar pengaruh jenis film terhadap daerah

    asal produksi film. Data ini didapat dari sampling langsung pada tanggal.

  • Sampling yang digunakan adalah sampling seadanya (convinience

    sampling)

    5.2 Analisa Statistik Parametrik 5.2.1 Analisa Statistik Parametrik Independen k = 2

    5.2.1.1 Output Excel a. Statistik Deskriptif

    Tabel 5.1 Statistik Deskriptif untuk Data Parametrik Independen k=2

    kyai ustadz Mean 283.6667 Mean 661.8 Standard Error 26.95016 Standard Error 74.65758463 Median 268.5 Median 601.5 Mode 365 Mode #N/A Standard Deviation 147.6121 Standard Deviation 408.9164319 Sample Variance 21789.33 Sample Variance 167212.6483 Kurtosis -0.89775 Kurtosis 5.073799684 Skewness 0.053532 Skewness 1.611303503 Range 561 Range 2146 Minimum 13 Minimum 14 Maximum 574 Maximum 2160 Sum 8510 Sum 19854 Count 30 Count 30

    Keterangan Tabel :

    Tabel statistik deskriptif ini terdiri dari 2 variabel.

    Baris1 yaitu Mean adalah rata-rata dari seluruh data pengamatan. Untuk

    kyai1 nilainya 283.6667 sedang untuk ustadz nilainya 661.8

    Baris 2 yaitu Standard Error digunakan untuk memperkirakan besarnya

    rata-rata dari data pengamatan yang diperkirakan dari sebuah sampel.

    Untuk kyai standart error-nya 26.95016sedang ustadz standart error-nya

    74.65758463.

    Baris 3 yaitu Median adalah nilai tengah diperoleh dengan membagi dua

    sama besar data yang telah diurutkan. Median untuk kyai dan ustadz

    masing-masing adalah 268.5 dan 601.5.

  • Baris 4 yaitu Mode adalah nilai / data yang sering muncul untuk kyai

    adalah 365 dan untuk ustadz tidak ada modusnya karena frekuensi

    munculnya sama.

    Baris 5 yaitu Standard Deviation atau standar deviasi digunakan untuk

    menilai dispersi rata-rata dari sampel. Standar deviasi untuk kyai sebesar

    147.6121dan ustadz sebesar 408.9164319

    Baris 6 yaitu Sample Variance adalah variansi dari sampel, untuk kyai

    besarnya 21789.33 sedang untuk ustadz sebesar 167212.6483.

    Baris 7 yaitu Kurtosis, besarnya kurtosis untuk kyai adalah -0.89775dan

    untuk ustadz adalah 5.073799684.

    Baris 8 yaitu Skewness, besarnya skewness dari kyai adalah 0.053532dan

    untuk ustadz adalah 1.611303503.

    Baris 9 yaitu Range atau jangkauan. Didapat dengan mengurangkan data

    maksimun dengan data minimum. Range untuk kyai adalah 561

    sedangkan range untuk usstadz adalah 2146.

    Baris 10 yaitu Minimum adalah nilai minimum. Pada kyai sebesar 13 dan

    pada ustadz sebesar 14.

    Baris 11 yaitu Maximum adalah nilai maksimum. Pada kyai sebesar 574

    dan pada ustadz sebesar 2160.

    Baris 12 yaitu Sum adalah jumlah seluruh data pengamatan dikalikan

    frekuensi untuk tiap variabel. kyai sebesar 8510 sedang ustadz sebesar

    19854.

    Baris 13 yaitu Count merupakan jumlah pengamatan yang dilakukan yaitu

    baik kyai maupun ustadz sama-sama 30.

    b. UjiANOVA Tabel 5.2 Anova Single Factor untuk Data Parametrik Independen k=2

    SUMMARY Groups Count Sum Average Variance

    Kyai 30 8510 283.6666667 21789.33 Ustadz 30 19854 661.8 167212.6

  • Keterangan Tabel :

    Dari tabel output Anova Single Factor, pada kolom groups terdapat dua

    baris yaitu kyai dan ustadz, ini menunjukkan bahwa data yang digunakan

    terdiri dari 2 variabel. kyai menunjukkkan bahwa data yang diambil yaitu

    jumlah kyai dan ustadz menunjukkan bahwa data diambil yaitu jumlah

    ustadz.

    Kolom ke 2 yaitu Count menunjukkan jumlah data pengamatan yaitu 30

    untuk tiap variabelnya.

    Kolom 3 yaitu Sum menunjukkan jumlah seluruh data untuk tiap

    variabelnya dikalikan frekuensi, variabel 1 jumlahnya 8510 sedang

    variabel 2 jumlahnya 19854.

    Kolom 4 yaitu Average atau rata-rata dari keseluruhan data tiap variabel.

    Nilai ini diperoleh dari Sum dibagi Count, variabel 1 nilainya

    283.6666667 dan variabel 2 nilainya 661.8.

    Kolom 5 yaitu Variance menunjukkan variansi data, untuk variabel 1

    nilainya 21789.33 dan untuk variabel 2 nilainya 167212.6. Tabel 5.3 Uji Anova untuk Data Parametrik Independen k=2

    Keterangan Tabel :

    Pada tabel uji Anova terdapat 7 kolom dan 3 baris. Baris pertama adalah

    between groups yang menunjukkan perlakuan sebagai Sources of

    Variation, baris kedua adalah within groups yang menunjukkan galat

    sebagai Sources of Variation serta baris ketiga adalah total dari baris

    pertama dan kedua.

    ANOVA