sosiologi hukum narasi
Post on 17-Sep-2015
66 views
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Soal dan narasi tentang sosiologi hukum dan kajiannyaTRANSCRIPT
1
NAMA : ERWIN ROMMY IRAWAN
NPM : 1212011110
SOAL A
1. Sosiologi Hukum dan Perkembangannya. a. Gambarkan alur pemikiran lahirnya kajian hukum sosiologis dan sosiologi hukum sebagaimana perkembangan yang terjadi di Eropah-Kontinental dan Amerika Anglosaxon. b. Berdasarkan paparan ter sebut berilah pemaknaan dimanakah letak keilmuan sosiologi hukum itu. c. Berdasarkan kajian pada a dan b di atas, bagaimana cara membedakan telaah sosiologi hukum dan hukum sosiologis itu? 2. Bagaimana sosiologi hukum memotret wajah hukum dalam analisis kajiannya? 3. Jelaskan sekurang-kurangnya 3 aliran filsafat hukum yang akhirnya mempengaruhi lahir dan berkembangnya kajian sosiologi hukum 4. Jelaskan perkembangan kajian sosiologi hukum di Indonesia 5. Jelaskan sekurang-kurangnya 3 faktor pendukung lahirnya perkembangan sosilogi hukum di Indonesia 6. Jelaskan sekurang-kurangnya 3 karakteristik studi hukum dalam kajian sosiologi hukum 7. Kajian hukum secara normative dalam perspektif sosiologi hukum akhirnya melahirkan sejumlah model/tipe studi terhadap hukum. Sebutkan sekurang-kurangnya 3 tipe kajian tersebut. 8. Salah satu optimalisasi hasil kajian sosiologi hukum adalah kemampuannya: Mendiskripsikan, Menjelaskan , Mengungkapkan , Memprediksikan konsep hukum. Jelaskan. 9. Sebutkan 5 masalah eksistensi/keberadaan hukum dalam masyarakat yang menjadi lingkup kajian sosiologi hukum 10. Bandingkan karakteristik kajian sosiologi hukum konvensional dan sosiologi hukum kontemporer 11. Dilihat dari objek kajiannya, sosiologi hukum dapat dikategorikan atas sosiologi hukum yang berobjekkan hukum, Sosiologi hukum yang berobjekkan para pelaku hukum, dan Sosiologi yang berobjekkan pendapat orang mengenai hukum. Jelaskan 12. Jelaskan karakteristik teori klasik, teori makro, dan teori empiris dalam kajian sosiologi
hukum
2
Jawab:
1. Sosiologi hukum dan perkembangannya :
a. Alur pemikiran lahirnya kajian hukum sosiologi dan kajian sosiologi
hukum sebagaimana perkembangan yang terjadi di Eropa Kontinental
dan Amerika-Anglosaxo.Pemikiran hukum dan pendekatan sosiologi ini,
banyak mendapatkan pengaruh dari aliran-aliran dari filsafat dan teori
hukum. Tempat-tempat pertama patut diberikan kepada dua aliran yang
sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan pemikiran ini, masing-
masing berasal dari Amerika Serikat dan Eropa. Di Eropa, Eugen Ehrlich telah
menempatkan dirinya sebagai orang pertama yang menuliskan kitab dengan
nama sosiologi hukum. Bersama dengan Kantorowicz, Ehrlich merintis
perjuangan untuk merintis pendekatan sosiologi terhadap hukum di Jerman.
Ehrlich berpendapat bahwa hukum itu merupakan variabel tak mandiri.
Dihubungkan dengan fungsi hukum sebagai sarana kontrol sosial, hukum tidak
akan melaksanakan tugasnya apabila landasan tertib sosial yang lebih luas
tidak mendukungnya. Di Amerika, sosiologi hukum lebih dirahkan kepada
penyelidikan ilmu hukum serta hubungannya dengan cara-cara menyesuaikan
hubungan terib tingkah laku dalam kehidupan kelompok. Dengan kata lain, di
Eropa sosiologi hukum lebih diarhakan kepada ilmu tentang kelompok,
sedangkan di Amerika lebih diarahkan kepada ilmu hukum. Roscoe Pound
membentuk aliran hukum sosiologis dari Amerika Serikat, yang disebut the
sociological jurisprudence.Suatu aliran pemikiran dalam jurisprudence yang
berkembang di Amerika Serikat sejak tahun 1930-an. Aliran disebut sebagai
sociological karena dikembangkan dari pemikiran dasar sesorang hakim
bernama Oliver W Holmes, seseorang perintis pemikiran dalam hukum, yang
mengatakan bahwa sekalipun hukum itu memang benar merupakan suatu
yang dihasilkan lewat proses-proses yang dapat dipertanggungjawabkan.
b. Letak pemaknaan hukum sosiologi berdasarkan jawaban soal a :
3
ilmu hukum pada awal mulanya adalah bagian dari ajaran filsafat moral,
yang pada dasrnya hendak mengkaji soal nilai kebaikan dan keadilan tak
salah bila dikatakan bahwa ilmu hukum pada awalnya adalah ilmu
tentang etika terapan.
c. Cara membedakan hukum dan hukum sosiologis
sosiologi hukum, yang terbilang sebagai salah satu cabang khusus
sosiologi, sejak awal mula telah memfokuskan perhatiannya secara
khusus kepada ikhwal ketertiban sosial, sedangkan hukum ialah
seperangkat kaidah yg diciptakan oleh penguasa untuk melakukan
sesuatu atau tdk melakukan sesuatu dan mengakibatkan penderitaan
apabila melakukan sesuatu yg tdk dperintahkan.
2. Hukum dalam kontek sosial merupakan perwujudan sebagai fungsi hukum
sebagai sarana pengendali kehidupan sosial dalam masyarakat. Fungsi pengendali
tersebut pada dewasa ini tidak dapat lagi berdiri sendiri, melainkan harus
melibatkan ilmu yang berbeda.
3. - Aliran hukum alam (Aristoteles, Aquinas, Grotius),Madzhab formalisme (austin,
kelsen), Mazhab kebudayaan dan sejarah (Carl von savigny, Maine), Aliran
sociological jurisprudence (Eurlich, Pound) dan legal realism (holmes, llewellyn,
frank)
4. Kajian sosiologi hukum di Indonesia adalah suatu kajian yg obyeknya fenomena hukum, kajian sosiologis masuk ke dalam kajian empiris, dimana kajian ini memandang hukum sebagai kenyataan sosial, kultur dll atau law in action yg mana dunianya adalah sebenarnya yg terjadi dalam masyarakat atau kenyataan.
5. - kepatuhan yang didasarkan pada harapan akan suatu imbalan dan usaha untuk menghidarkan diri dari hukuman yang mungkin dikenakan apabila seseorang melanggar ketentuan hukum. - seseroang mematuhi kaidah kaidah hukum dikarenakan secara intrinsic
kepatuhan tadi mempunyai imbalan. Isinya sesuai dengan nilai nilainya dari pribadi yang bersangkutan.
- Kepentingan-kepentingan para warga yang terjamin oleh wadah hukum yang ada
4
6. - Sosiologi bersifat empiris. Sosiologi didasarkan pada pengamatan dan penalaran. Pengamatan berarti susunan yang berhubungan dengan pancaindera manusia, yang dialaminya dalam kehidupan social. Sedangkan penalaran berarti semua yang berhubungan dengan akal budi manusia atau yang bersifat rasional. Sifat empiris ini sering dihubungkan dengan sifat ilmu yang dapat diuji dengan fakta. - Sosiologi bersifat teorits. Yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil
observasi yang konkret di lapangan, dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
- Sosiologi bersifat komulatif. Yaitu disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat teori-teori yang lama.
7. - Sosiologi hukum berguna untuk memberikan kemampuan-kemampuan bagi pemahaman terhadap hukum didalam konteks sosial. - Penguasaan konsep-konsep sosiologi hukum dapat memberikan kemampuan
kemampuan untuk mengadakan analisa terhadap efektivitas hukum dalam masyarakat baik sebagai sarana untuk mengubah masyarakat atau sarana untuk mengatur interaksi sosial agar mencapai keadaan-keadaan sosial tertentu.
- Sosiologi hukum memberikan kemungkinan-kemungkinan serta kemampuan untuk mengadakan evaluasi terhadap efektifitas hukum didalam masyarakat.
8. Karena dilihat dari kajian normative, yaitu dari undang-undang dan buku dari pakar-pakar ilmu sosiologi, juga dilihat dari kajian empiris yaitu meneliti langsung dari atau Kenyataan masyarakat yg menjalankan sosialisasi, lalu kajian deskriptif yaitu ilmun yang sudah didapat dari kajian normative dan empiris diulas kembali dan disempurnakan kembali.
9. 5 masalah eksistensi/keberadaan hukum dalam masyarakat yang menjadi lingkup kajian sosiologi hukum :
a. Hukum dan sistem sosial masyarakat
b. Persamaan dan perbedaan sistem hukum
c. Hukum dan kekuasaan
d. Hukum dan nilai nilai sosial budaya e. Kepastian hukum dan kesebandingan
10. Sosiologi hukum konvensional : Lebih menitikberatkan pada control sosial
yang dikaitkan dengan konsep sosialisasi, yang merupakan konsep dan proses
untuk menjadikan para individu sebagai anggota masyarakat untuk menjadi
sadar tentang eksistensi aturan hukum yang berlaku dalam tingkah laku dan
pergaulan sosialnya
Sosiologi hukum kontemporer : pengkajian terhadap masalah-masalah yuridis
empiris atas hukum yang hidup dalam masyarakat yang heterogen dan
multikultur.
5
11. Objek yang diteliti : - sosiologi hukum yang berobjekan hukum; sosiologi hukum yang mengamati
tentang hukum postif. (pembahasan mengenai nilai-nilai), legal oriented
- sosiologi yang berobjekan para pelaku hukum; khusus mengamati para pelaku hukum atau aparat penegak hukum cth : sikap prejudice dari hakim pidana terhadap para tersangka berlainan ras.
- Sosiologi yang berobjekan pendapat orang mengenai hukum. Objeknya bukan hukum, melainkan pendapat tentang hukum Vth: bagaimana pengaruh dari perbedaan umur,pendidikan, golongan atau status, dan kelas sosial dari masyarakat terhadap tingkat pengetahuan hukum, pendapat hukum, dan kesadaran hukum dari masyarakat tersebut. Bagaiman pendangan masyarakat terhadap para penegak hukum, seperti hakim, jaksa dan advokat, dan lain-lain
12. teori klasik : Ehrlich mengatakan, bahwa pusat perkembangan dari hukum bukanlah terletak pada badan-badan legislatif, keputusan-keputusan badan judikatif ataupun ilmu hukum, tetapi terletak di dalam masyarakat itu sendiri. - Teori makro : Di dalam teorinya tentang masyarakat, Durkheim menaruh
perhatian yang besar terhadap kaidah-kaidah hukum yang dihubungkan dengan jenis-jenis solidaritas yang ada dan dijumpai di masyarakat. Hukum dirumuskan olehnya sebagai suatu kaidah yang bersank