soal latihan fakta

of 81 /81
Soal Latihan 1. Mula-mula Sutan Duano mengambil air sendiri dari sungai. Air itu lalu disiramkan ketanamannya. Ia berharap perilakunya terhadap tanaman bisa dilihat oleh petni-petani lain. Apabila para petani telah mengetahui hasil panen tanaman yang disirami lebih baik dari pada yang tidak di sirami, mudah bagi Sutan Duano untuk mengajak petani-petani tersebut. Sutan Duano yang penting adalah memberi keteladanan tentang cara bertani yang baik. Ide pokok paragraph tersebut adalah… a. Pengambilan air b. Penyiraman air c. Perbedaan perlakuan d. Keteladanan bertani e. Keharusan bertani Jawaban D (paragraf Induktif) 2. (1) Sebuah terminal dikatakan mampu memberi pelayanan jika memenuhi kebutuhan penumpang. (2) Didalam terminal itu tersedia angkutan penumpang. (3) Di samping itu terdapat juga fasilitas umum seperti toilet dan tempat istirahat calon penumpang. (4) Kendaraan dalam terminal berjajar menempati area yang tersedia. Kalimat yang berisi pendapat ditandai dengan nomor… a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 1 d. 4 d. betul semua e. 3 Jawaban : A 3. Teknologi BBG untuk kendaraan bermotor sudah lama diterapkan di Italia, yaitu sejak 1934. Kemudian disusul Negara lainnya seperti Amerik, Serikat, Selandia Baru, Kanada, Argentina, Malaysia, Brasil, dan Rusia. Di Indonesia, sebelum BBG dipasarkan terlebih dahulu dilakukan uji coba oleh suatu tim Evaluasi Teknik Proyek Percontohan. Dan ternyata BBG laik untuk dipakai kendaraan bermotor. Kalimat yang tepat sesuai dengan fakta dalam paragraf di atas adalah.... a. Apakah Indonesia sudah lama menggunakan teknologi BBG?

Author: eko-prianggono

Post on 02-Jan-2016

571 views

Category:

Documents


3 download

Embed Size (px)

TRANSCRIPT

Soal Latihan1. Mula-mula Sutan Duano mengambil air sendiri dari sungai. Air itu lalu disiramkan ketanamannya. Ia berharap perilakunya terhadap tanaman bisa dilihat oleh petni-petani lain. Apabila para petani telah mengetahui hasil panen tanaman yang disirami lebih baik dari pada yang tidak di sirami, mudah bagi Sutan Duano untuk mengajak petani-petani tersebut. Sutan Duano yang penting adalah memberi keteladanan tentang cara bertani yang baik.Ide pokok paragraph tersebut adalaha. Pengambilan airb. Penyiraman airc. Perbedaan perlakuand. Keteladanan bertanie. Keharusan bertaniJawaban D (paragraf Induktif)

2. (1) Sebuah terminal dikatakan mampu memberi pelayanan jika memenuhi kebutuhan penumpang. (2) Didalam terminal itu tersedia angkutan penumpang. (3) Di samping itu terdapat juga fasilitas umum seperti toilet dan tempat istirahat calon penumpang. (4) Kendaraan dalam terminal berjajar menempati area yang tersedia. Kalimat yang berisi pendapat ditandai dengan nomora. 1 dan 2b. 1 dan 3c. 1 d. 4d. betul semuae. 3Jawaban : A

3. Teknologi BBG untuk kendaraan bermotor sudah lama diterapkan di Italia, yaitu sejak 1934. Kemudian disusul Negara lainnya seperti Amerik, Serikat, Selandia Baru, Kanada, Argentina, Malaysia, Brasil, dan Rusia. Di Indonesia, sebelum BBG dipasarkan terlebih dahulu dilakukan uji coba oleh suatu tim Evaluasi Teknik Proyek Percontohan. Dan ternyata BBG laik untuk dipakai kendaraan bermotor.Kalimat yang tepat sesuai dengan fakta dalam paragraf di atas adalah....

a. Apakah Indonesia sudah lama menggunakan teknologi BBG?b. Sejak tahun berapa Indonesia mulai menggunakan teknologi BBG?c. Bagaimanakah penggunaan BBG yang tepat?d. Siapakah yang pertama kali menggunakan BBG?e. Bagaimanakah mengetahui laik tidaknya BBG untuk digunakan?Jawab C

4. Kalimat yang merupakan fakta adalaha. Penggunaan jasa angkutan udara dan laut dari balikpapan dan Kalimantan timur munuju Makasar pada bulan juni-juli 1999 mencapai lima puluh ribu orangb. Petugas bandara sepinggan memperkirakan dari enam ribu orang pengguna jasa angkutan udara 90% diantaranya mahasiswac. Mereka biasanya menggunakan jasa penerbangan domestic dengan tujuan Surabaya untuk liburd. Penerbangan Surabaya akan terasa lebih lama bila cuaca buruke. Tarif jasa angkutan di Surabaya diperkirakan akan naikJawaban : A

5. Perbedaan antara fakta dan opini adalaha. Fakta adalah pendapat, opini adalah kenyataanb. Fakta adalah pendapat, opini adalah pikiran seseorangc. Fakta adalah kenyataan, opini adalah pendapatd. Fakta adalah pemikiran seseorang, opini adalah pendapate. Fakta adalah kenyataan, opini adalah kenyataan yang benar-benar terjadi Jawaban : c

6. Gagasan utama yang terletak diawal dan diakhir paragraf adalaha. induktifb. deduktifc. deduktif-induktifd. induktif-deduktife. khusus-umumJawaban c

7. Gagasan utama yang terletak di akhir paragraf adalaha. induktifb. deduktifc. deduktif-induktifd. induktif-deduktife. khusus-umumJawaban a

8. Tumbuhan memerlukan air untuk berkembang biak, begitu juga manusia. Air digunakan oleh manusia untuk keperluan minum, mandi, dan memasak. Tumbuhan memerlukan air untuk tumbuh dan berkembang biak. Bisa dibayangkan jika tumbuhan dan manusia kekurangan air, perkembangan hidupnya tidak akan sempurna. Dengan demikian betapa pentingnya air bagi manusia dan tumbuhan. Ide pokok dalam paragraf di atas adalah

a. perbedaan tumbuhan dan manusiab. perbedaan penggunaan air bagi manusia dan tumbuhanc. tumbuhan dan manusia jika kekurangan air hidupnya tidak sempumad. air sangat penting bagi manusia terutama tumbuhane. tumbuhan dan manusia sama-sama memerlukan airJawab e

9. Tindakan mantan juara dunia tinju kelas berat sejati, Mike Tyson dari AS dengan menggigit telinga rekan senegaranya, Evander Holyfield, 28 Juni di Las Vegas AS mengundang kecaman. Di Inggris perbuatan Tyson tersebut bahkan dipakai tameng untuk mencabut eksistensi olahraga yang menggunakan sarung tinju itu. Di Amerika meski tidak seekstrem di Inggris, kekhawatiran akan keselamatan petinju juga kelihatan mulai goyah. Ide pokok yang tersirat dalam penggalan informasi di atas adalah

a. Mike .Tyson menggigit lawannya yaitu Evander Holyfield.b. Tindakan Mike Tyson mendapat kecaman khusus di Inggris.c. Tindakan mantan juara tinju, Mike Tyson, mendapat kecaman.d. Tindakan Mike Tyson mengkhawatirkan keselamatan Evander Holyfield.e. Kekhawatiran keselamatan para petinju kelihatan mulai goyah.Jawab b

10. Pemulihan ekonomi Indonesia yang berjalan lamban, menurut Minasapti Triaswati, dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, tidak terlepas dari kendala birokrasi dan mentalitas pejabatnya. Meminjam data ASEAN Economic Outlook, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 1998 2003 hanya 0,6 persen sehingga menempati posisi terendah di kawasan ASEAN. Sekedar contoh, pada periode yang sama, pertumbuhan ekonomi Malaysia adalah 2,8 persen, Filipina mencapai 3,4 persen. Yang merupakan opini dalam paragraf di atas adalah

a. Nina Triaswati dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.b. Pemulihan ekonomi Indonesia berjalan lamban, terkait dengan kendala birokrasi.c. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 1998 -2003 0,6 persen, menempati posisi terendah di ASEAN, d. Pertumbuhan ekonomi Malaysia tahun 1998 2003 2,8 persen. e. Pertumbuhan ekonomi Filipina tahun 1998-2003 3,4 persen.Jawab b

11. Kegemukan, baik yang berupa kelebihan berat badan maupun obesitas, identik dengan penyakit. Kegemukan dapat memicu munculnya penyakit seperti jantung koroner, diabetes, dan stroke. Untuk menurunkannya, konsumsi makanan dapat dikurangi hingga separuh serta olahraga secara teratur. Inti dari bacaan di atas adalah ....

a. Dampak dari kegemukanb. Olahraga dan pengaruhnyac. Penyebab kegemukan seseorangd. Kegemukan identik dengan penyakite. Kegemukan dan olahragaJawab a

12. Api diperkirakan berasal dari pekerja las yang sedang memasang awning (krei) di dinding kompleks sekolah Ricci yang menempel di dinding rumah tersebut. Dengan delapan unit mobil pemadam, api sudah bisa dipadamkan satu setengah jam kemudian, pukul 18.30 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Kalimat tanya yang tepat untuk menanyakan fakta pada paragraf di atas adalah....

a. Dari manakah penyebab kebakaran itu?b. Apakah pemilik rumah pada saat kebakaran tidak mengetahuinya?c. Bagaimana perasaan pemilik rumah ketika mengetahui rumahnya terbakar?d. Siapakah nama pemilik rumah ketika mengetahui rumahnya terbakar?e. Apakah ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut?Jawab a

13. (1) Peserta Perusahaan Inti Rakyat (PIR) kelapa sawit, di desa Suka Makmur bukan hanya memerlukan rumah yang layak huni. (2) Mereka tahu betul arti rumah yang sehat dan indah. (3) Untuk bisa memilih rumah, mereka sebaiknya melakukan arisan di antara kelompok tani. (4) Sekarang di desa yang ditempati tahun 1986 itu telah berdiri 200 rumah permanen dengan ukuran rata-rata 12 14 meter. (5) Dua puluh anggota kelompok tani Bunga Kantil memiliki rumah baru dan permanen. Kalimat yang berisi fakta terdapat pada nomor....a. 1 dan2b. 1 dan 3c. 3 dan 4d. 3 dan 5e. 4 dan 5Jawab a

14. (1) Kedua lembaga tinggi negara itu sedang berebut kewenangan dan juga eksistensi. DPR maupun DPD mempunyai hak untuk mendengarkan pidato kenegaraan dan penyampaian nota keuangan yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 15 Agustus mendatang.(2)Suka tidak suka, sesuai dengan aturan perundangan inisiatif, penataan hubungan antarlembaga negara yang baru harus dilakukan DPR. Merekalah yang berhak untuk membuat undang-undang yang mengatur semua itu agar bisa berjalan dengan baik.(3) Memang muncul pertanyaan, apakah DPR memiliki tokoh-tokoh yang memiliki sikap kenegarawanan? Mereka mau berbesar hati untuk kemungkinan kehilangan wewenangnya, demi terciptanya sebuah Indonesia yang baru, dengan format dan lembaganya yang baru?(4) Tentunya kita harus mendesakkan hal itu. Sekali lagi, karena kita tidak mungkin berlama-lama berada da|am ketegangan dan ketidakpastian.(5) Masukan dari para ahli hukum tata negara mempunyai jarak dan tidak partisan sangat dibutuhkan. Sekali lagi, karena persoalan ini adalah persoalan kita bersama sebagai bangsa. Hanya kita sendirilah yang bisa menyelesaikan. Namun, syaratnya ada kemauan dari kita semua untuk melakukan itu

Masalah yang disoroti tajuk rencana tersebut adalah a. Pembagian tugas DPR dan DPD secara tegas.b. DPR dan DPD saling berebut kewenangan.c. Cara menciptakan sebuah negara yang baru.d. Kondisi berada dalam ketegangan dan ketidakpastiane. Persoalan-persoalan yang terjadi dalam pemerintahan.Jawab d

15. Opini dalam teks tersebut adalah nomor....a. (1), (2), dan (3)b. (1), (3), dan (4)c. (2), (3), dan (4)d. (2), (4), dan (5)e. (3), (4), dan (5)Jawab c

16. Akhir-akhir ini media massa sering memuat foto seksi artis, tetapi para artis tersebut membantah bahwa itu hanya teknik canggih yang dikuasai fotografer.Kalimat opini yang tepat sesuai ilustrasi di atas adalah ....a. Saya membaca berita yang serupa itu kemarin di surat kabar "Jawa Pos" tanggal 23 Juli 1999.b. Berani sekali para artis itu berfoto seperti itu, ! padahal foto seperti itu akan membuat nama mereka tercemar.c. Sudah lebih sepuluh orang artis berfoto seksi dimuat di surat kabar ibu kota.d. Artis-artis yang berfoto seksi tersebut tidak semuanya mengaku bahwa itu tubuh asli mereka.e. Salah seorang artis berfoto seksi itu telah dipanggil ke kepolisian karena dianggap melanggar kesusilaan.Jawab d

17. (1) Menurut seorang pangembang, pengembangan agrobisnis dan agroindustri merupakan tuntutan perkembangan logis. (2) Pengembangan telah dilanjutkan sebagai wujud kesinambungan penganekaragaman dan pengalaman pertanian. (3) Telah pula dilaksanakan pengembangan di beberapa wilayah. (4) Hasil yang dicapai mengesankan dan memuaskan. Kalimat pernyataan di atas yang berupa opini terdapat pada nomor....a. (l) dan (4)b. (l) dan (3)c. (2) dan (3)d. (2) dan (4)e. (3) dan (4)Jawab b

18. Beberapa waktu yang lalu banjir besar melanda Jakarta. Ribuan rumah tenggelam Kerugian mencapai 39,5 milyar rupiah dan menelan korban 10 orang meninggal. Seorang penduduk di luar Jakarta menyurati redaksi sebuah surat kabar. Surat tersebut berisi pernyataan terhadap kondisi Jakarta. Menurutnya, Jakarta ternyata tidak seperti kota Metropolitan yang selama ini terlihat megah dalam sinetron. Orang Jakarta mengatakan bahwa banjir yang melanda Jakarta kiriman dari Bogor, orang Bogor membantahnya. Mereka menyatakan bahwa yang membuat kerusakan adalah orang Jakarta sendiri dengan menggusur petani dan membuat vila dan hotel di Puncak.Opini pada tajuk rencana tersebut terdapat pada kalimat ... a. Sepuluh orang meninggal dalam banjir tersebut. b. Seorang penduduk luar Jakarta menyurati redaksi sebuah surat kabar. c. Orang Jakarta mengatakan bahwa banjir kali ini merupakan kiriman dari Bogor. d. Kerugian mencapai 39,5 milyar dan sepuluh orang meninggal. e. Beberapa waktu yang lalu banjir besar melanda Jakarta. Jawab c

19. (1)Pemerintah Kabupaten Tangerang memperbaiki 42 sekolah. (2)Dana diperoleh dari pinjaman Bank Jabar. (3)Sepuluh sekolah di antaranya mengalami kerusakan yang terutama parah. (4)Hidayat selaku pimpro mengatakan bahwa kecil kemungkinan proyek tersebut gagal.

Kalimat opini dalam paragraf di atas terdapat pada kalimat.a. Pertamab. Keduac. Ketigad. Keempate. Pertama dan Keempat Jawab d

20. (1) Novel The Da Vinci Code merupakan karya Brown. (2) Dalam bidang musik Laskar Cinta adalah karya musisi Ahmad Dhani. (3) Kecenderungan perbedaan Brown dan Ahmad Dhani mungkin terletak pada medianya. (4) Brown berkarya lewat sastra,sedangkan Dhani berkarya lewat musik. Kalimat yang berisi pendapat pada teks tersebut ditandai nomor...a. 1b. 2c. 3d. 4e. 1, 2, dan 3Jawab c

21. (1) Pemkot Depok telah menertibkan 700 Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menggelar dagangannya di pinggir jalan. (2) Hal ini dinilai sebagai penyebab kemacetan. (3) Di samping itu, keberadaan PKL juga dianggap menimbulkan kesan semrawut. (4) Penertiban yang berlangsung tanggal 26 Desember itu disambut dengan senang oleh para pengguna jalan.Dua kalimat pendapat pada teks tersebut ditandai dengan nomor ....a. (1) dan (2)b. (1) dan (4)c. (2) dan (3)d. (3) dan (4)e. (1) dan (3)Jawab c

22. (1) Tak seorang pun yang mengetahui siapakah sebenarnya yang menjadi pelaut pertama. (2) Barangkali orang mendapat gagasan untuk berlayar ketika memperhatikan potongan kayu terapung di air. (3) Mungkin pada waktu itu ada seseorang yang menunggangi batang pohon yang terhanyut mengikuti arus sungai. (4) Jika ia memegang sepotong kayu, ia pun dapat bergerak dengan mendayung.Kalimat yang berisi fakta terdapat pada nomor . . . .a. (1) B. (2) c. (3) d. (4)e. Semua merupakan kalimat faktajawab a

23. Kalimat berikut yang merupakan pendapat adalah . . . .a. Pada musim layangan, langit dipenuhi layangan adu dengan berbagai bentuk.b. Belum jelas benar hilangnya layangan adu itu sehingga panitia masih akan mencarinya.c. Yang jelas, layangan hias dapat menenteramkan hati yang menerbangkannya.d. Mereka biasa rekreasi, sekaligus melepas stres dengan layang-layangnya.e. Harga layangan pada musim layangan menjadi mahalJawab c

24. (1) Dia memang patut disebut sebagai maniak bola. (2) Sejak usia 10 tahun, Ueda telah mendedikasikan hidupnya untuk olahraga sepakbola. (3) Kini dia berusia 29 tahun. (4) Dia mengaku tidak bisa memisahkan hidupnya dengan sepakbola.Kalimat-kalimat yang berupa fakta adalah nomor . . . .a. (1) dan (2) b. (3) dan (4)c. (2) dan (3) d. (4) dan (1)e. (1) dan (4)jawab c

25. Dibawah ini yang merupakan kalimat opini adalah ...a. Sejak tahun 2010 dia bekerja serabutanb. Anak yang pertamanya telah berusia 3 (tiga) tahunc. Ada 10 (sepuluh) rumah rusak akibat bencana alam semalamd. Menurut Pak Lurah ada warganya yang menjadi TKI suksese. Lima dari tujuh bersaudara telah SarjanaJawab d

ContohKalimat Efektif dan Kalimat Tidak Efektif

Pengertian kalimat efektif: adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.Ciri-ciri kalimat efektif:

1. Kesepadanan

Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu subjek, predikat, objek dan keterangan. Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.Contoh:Amara pergi ke sekolah, kemudian Amara pergi ke rumah temannya untuk belajar. (tidak efektif)Amara pergi ke sekolah, kemudian kerumah temannya untuk belajar. (efektif)

2.Kecermatan dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata

Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda)Contoh:Mahasiswi perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (tidak efektif)Mahasiswi yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah. (efektif)

3.Kehematan

Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa atau bentuk lain yang di anggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa.Contoh:Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama belajar di rumahku. (tidak efektif)Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)

4. Kelogisan

Bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.Contoh:Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)

5.Kesatuan atau Kepaduan

Maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.Contoh:Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif)

6.Keparalelan atau Kesejajaran

Adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu.Contoh:Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif)Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif)Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif)

KALIMAT EFEKTIF DAN KALIMAT TIDAKEFEKTIFPosted on24 November 2012byikasamsumantriKalimat efektifialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis. Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis. Kalimat efektif adalahkalimat yang terdiri atas kata kata yang mempunyai unsure SPOK atau kalimat yang mempunyai ide atau gagasan pembicara / penulis.SYARAT dan CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF : Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya. Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya. Bentukan kata harus sesuai dengan EYD Penggunaan struktur kalimat yang tepat Kesejajaran Kontaminasi Pleonasme / Kehematan Menggunakan kata baku Kelogisan Penekanan Kevariasian Kecermatan dan Kesantunan Ketepatan Diksi.

Kalimat tidak efektifadalah kalimat yang tidak memiliki atau mempunyai sifat-sifat yang terdapat pada kalimat efektif.Contoh : Kalimat Tidak Efektif :Penelitian yang penulis jalani ini, menyimpulkan bahwabanyak para pedagangyang memakai vetsin yang melebihi batas sehingga hasil yang dirasakanbegitu sangat gurih sekali.Kalimat Efektif :Penelitian yang penulis jalani ini, menyimpulkan bahwa banyak pedagang yang memakai vetsin yang melebihi batas sehingga hasil yang dirasakan sangat gurih. Kalimat Tidak Efektif :Penentuan hargadarisuatu produk akan sangat mempengaruhidarikeberhasilan suatu perusahaan dalam memperoleh keuntungan yang akan didapatkan oleh suatu perusahaan. Kebijakan dalam menentukan harga dari suatu produk,makakelak akan sangat mempengaruhidaripelayanan harus dilakukan oleh perusahaan terhadap konsumen. Dan ini tentunya juga membutuhkanbiaya budgetyang juga harus diperhitungkan dengan menentukan nilai harga dari produk itu sendiri yang sangat diharapkan dan telah dirancang agardariharga produk itu sendiri dapat menutupi semua biaya produksi sehingga akan menghasilkan profit bagi perusahaan. Harga sangat mempengaruhipenjualdarisuatu produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan. Penentuan harga sangat dibutuhkan strategi pemasaran yangamatlahmatang agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

Kalimat Efektif :Penentuan harga suatu produk akan sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan dalam memperoleh keuntungan yang akan didapatkan oleh suatu perusahaan. Kebijakan dalam menentukan harga dari suatu produk, kelak akan sangat mempengaruhi pelayanan yang harus dilakukan oleh perusahaan terhadap konsumen. Dan ini tentunya juga membutuhkan budget yang juga harus diperhitungkan dengan menentukan nilai harga dari produk itu sendiri yang sangat diharapkan dan telah dirancang agar harga produk itu sendiri dapat menutupi semua biaya produksi sehingga akan menghasilkan profit bagi perusahaan. Harga sangat mempengaruhi penjualan suatu produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan. Penentuan harga sangat dibutuhkan strategi pemasaran yang amat matang agar perusahaan tidak mengalami kerugian

Contoh kalimat efektif dan tidak efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat diterima maksudnya/arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis /pembicara. Kalimat efektif juga merupakan kalimat yang padat, singkat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat.

Jelas : berarti mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.Singkat : hemat dalam pemakaian atau pemilihan kata-kata.Tepat : sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.

Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis.

Kalimat tidak efektif adalah kalimat yang tidak memiliki atau mempunyai sifat-sifat yang terdapat pada kalimat efektif.

Berikut adalah beberapa contoh kalimat efektif dan tidak efektif :

1. . Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu ( tidak efektif )Seharusnya : Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.

2. Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Gunting ( tidak efektif )Seharusnya : Sekolah kami terletak di depan bioskop Gunting.

3. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes ( tidak efektif )Seharusnya : Harga minyak dibekukan atau dinaikan secara luwes.

4. Karena ia tidak diundang , dia tidak datang ke tempat itu ( tidak efektif )Seharusnya : Karena tidak diundang , dia tidak datang ke tempat itu.

5. Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui bahwa Presiden datang ( tidak efektif )Seharusnya : hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa presiden datang.

Sumber :http://vhyo17.wordpress.com/2009/11/15/kalimat-efektif-dan-kalimat-tidak-efektif/http://v4z4.wordpress.com/2009/10/29/tugas-bahasa-indonesia-4/

KALIMAT EFEKTIF DAN KALIMAT TIDAK EFEKTIF

Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan pikiran secara jelas kepada pembaca sehingga mencapai sasarannya.Kalimat yang efektif di tandai dengan adanya kepaduan unsur kalimat , kelogisan, hubungan antar bagian kalimat, pemusatan perhatian pada bagian-bagian tertentu dan kehematan penggunaan kata.Kalimat tidak efektif adalah kalimat yang tidak mampu menyampaikan pikiran secara jelas dengan pembaca sehingga tidak mencapai sasarannya.

Berikut ini adalah contoh kalimat efekti dan tidak efektif :

1. Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.2. Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen ( tidak efektif )Seharusnys :Dalam menyusun laporan itu, saya di bantu oleh para dosen.3. Soal itu saya kurang jelas ( tidak efektif )Seharusnya :Soal itu bagi saya kurang jelas.4. Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama ( tidak efektif )Seharusnya :Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acarapertama.5. Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu ( tidak efektif )Seharusnya : Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.6. Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Gunting ( tidak efektif )Seharusnya : Sekolah kami terletak di depan bioskop Gunting.7. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes ( tidak efektif )Seharusnya : Harga minyak dibekukan atau dinaikan secara luwes.8. Karena ia tidak diundang , dia tidak datang ke tempat itu ( tidak efektif )Seharusnya : Karena tidak diundang , dia tidak datang ke tempat itu.9. Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui bahwa Presiden datang ( tidak efektif )Seharusnya : hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa presiden datang.10. Dia hanya membawa badannya saja ( tidak efektif )Seharusnya : Dia hanya membawa badannya.11. Sejak dari pagi dia bermenung ( tidak efektif )Seharusnya : Sejak pagi dia bermenung.12. Surat itu sudah saya baca ( tiak efektif )Seharusnya : Surat itu sudah saya baca.13. Saran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan ( tidak efektif )Seharusnya : Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.14. Mereka membicarakan dari pada kehendak rakyat ( tidak efektif )Seharusnya : Mereka membicarakan kehendak rakyat.15. Pekerjaan itu dia tidak cocok ( tidak efektif )Seharusnya : Pekerjaan itu bagi dia tidak cocok.

Kalimat Efektif dan Tidak EfektifJumat, 11 Januari 2013Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat diterima maksudnya/arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis /pembicara. Kalimat efektif juga merupakan kalimat yang padat, singkat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat.Jelas : berarti mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.Singkat : hemat dalam pemakaian atau pemilihan kata-kata.Tepat : sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis.Kalimat tidak efektif adalah kalimat yang tidak memiliki atau mempunyai sifat-sifat yang terdapat pada kalimat efektif.Berikut ini 13 Sebab Ketidakefektifan Kalimat :1. Kalimat Berstruktur Kompak.Setiap kalimat minimal terdiri atas unsur pokok dan sebutan (yang menerangkan pokok) atau unsur subjek dan predikat. Kalimat yang baik adalah kalimat yang menggunakan subjek dan predikat secara benar dan kompak. Kekurangkompakan dan ketidakjelasan subjek dapat terjadi jika digunakan kata depan di depan subjek. Misalnya penggunaan dalam, untuk, bagi, di, pada, sebagai, tentang, dan, karena sebelum subjek kalimat tersebut.Contoh kalimat tidak efektif:Bagi semua siswa harus memahami uraian berikut ini.Dalam pembahasan ini menyajikan contoh nyata.Sebagai contoh dari uraian di atas adalah perkalian di bawah ini.Kalimat di atas menjadi tidak efektif karena unsurnya tidak lengkap.2. Kalimat Paralel.Kalimat yang efektif adalah kalimat yang tersusun secara paralel. Keparalelan itu tampak pada jenis kata yang digunakan sebagai suatu yang paralel dengan memiliki unsur atau jenis kata yang sama. Kesalahan dalam menggunakan paralelis kata akan menjadikan kalimat tersebut menjadi tidak efektif.Contoh kalimat tidak efektif:Kegiatan akhir dari percobaan itu adalah menyusun laporan, kelengkapan materi yang harus dilampirkan, penggambaran tahap-tahap kegiatan, dan simpulan hasil pengujian.Ketidakefektifan kalimat tersebut, karena memfaralelkan jenis kata menyusun, dengan kelengkapan, penggambaran, dan simpulan. Kalimat tersebut memfaralelkan kegiatan sebagai verba, maka kata lainnya seharusnya menggunakan verba. Misalnya, kata menyusun seharusnya berfaralel dengan melampirkan (materi secara lengkap), menggambarkan (tahap-tahap kegiatan), dan menyimpulkan (hasil pengujian). Bandingkanlah dengan kalimat di bawah ini!Kegiatan akhir dari percobaan itu adalah menyusun laporan, melampirkan materi secara lengkap, menggambarkan tahap-tahap kegiatan, dan menyimpulkan hasil pengujian.3. Kalimat Hemat.Kalimat yang efektif harus hemat. Kalimat hemat memiliki ciri kalimat yang menghindari pengulangan subjek, pleonasme, hiponimi, dan penjamakan kata yang sudah bermakna jamak.Contoh kalimat tidak efektif:Para menteri serentak berdiri, setelah mereka mengetahui bahwa presiden datang ke acara itu.Waktu tempuh yang digunakan hanya selama 45 menit saja untuk sampai ke daerah itu.Air raksa ini harus dicampur dengan kain warna merah.Banyak orang-orang yang tidak hadir pada pertemuan yang menghadirkan beberapa tokoh-tokoh terkemuka.Kalimat pertama kurang efektif karena menggunakan subjek (kata para menteri) dengan subjek kedua (kata mereka). Kalimat kedua menggunakan kata bermakna sama, yaitu kata hanya dan saja. Kalimat ketiga kurang efektif karena menggunakan kata bermakna hiponimi, yaitu kata warna dan merah (merah merupakan salah satu warna, sehingga tidak perlu menggunakan kata warna). Kalimat keempat, menggunakan kata bermakna jamak secara berulang, yaitu kata banyak dan beberapa dengan pengulangan kata yang mengikutinya.4. Kalimat Berpadu.Kalimat yang berpadu adalah kalimat yang berisi kepaduan pernyataan. Kalimat yang tidak berpadu biasanya terjadi karena salah dalam menggunakan verba (kata kerja) atau preposisi (kata depan) secara tidak tepat.Contoh kalimat tidak efektif:Segala usulan yang disampaikan itu kami akan pertimbangkan.Uraian pada bagian ini akan menyajikan tentang perkembangbiakan pohon aren.Materi yang sudah diungkapkan daripada pembicara awal akan dibahas kembali pada pertemuan yang akan datang.Penggunaan kata akan yang menyelip di antara subjek dengan predikat pada kalimat pertama menjadikan kalimat tersebut kurang padu. Demikian pula penggunaan kata tentang dan daripada setelah verba menjadikan kalimat tersebut kurang padu5. Kalimat Logis.Kalimat yang logis adalah kalimat yang dapat diterima oleh akal atau pikiran sehat. Biasanya ketidaklogisan kalimat terjadi karena pemilihan kata atau ejaan yang salah.Contoh kalimat tidak efektif:Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran acara ini.Untuk mempersingkat waktu, marilah kita bersama-sama mulai mengerjakan tugas tersebut.Mayat wanita yang ditemukan di sungai itu sebelumnya sering mondar- mandir di daerah tersebut.Pada kalimat pertama terkadung makna bahwa yang berbahagia adalah kesempatan, kecuali verbanya diganti dengan membahagiakan. Kalimat kedua memiliki makna yang tidak mungkin waktu dipersingkat, kecuali acara yang dipersingkat atau waktu yang dihemat. Kalimat ketiga menggunakan konstruksi kalimat yang kurang benar sehingga memunculkan makna yang kurang logis dan menakutkan.6. Kontaminasi ==> merancukan 2 struktur benar 1 struktur salahContoh :* diperlebar, dilebarkan diperlebarkan (salah)* memperkuat, menguatkan memperkuatkan (salah)* sangat baik, baik sekali sangat baik sekali (salah)* saling memukul, pukul-memukul saling pukul-memukul (salah)* Di sekolah diadakan pentas seni. Sekolah mengadakan pentas seni Sekolah mengadakan pentas seni (salah)7. Pleonasme ==> berlebihan, tumpang tindihContoh :* para hadirin (hadirin sudah jamak, tidak perlu para)* para bapak-bapak (bapak-bapak sudah jamak)* banyak siswa-siswa (banyak siswa)* saling pukul-memukul (pukul-memukul sudah bermakna saling)* agar supaya (agar bersinonim dengan supaya)* disebabkan karena (sebab bersinonim dengan karena)8. Tidak Memiliki Subjek.Contoh :* Buah mangga mengandung vitamin C.(SPO) (benar)* Di dalam buah mangga terkandung vitamin C. (KPS) (benar) ??* Di dalam buah mangga mengandung vitamin C. (KPO) (salah)9. Adanya kata depan tidak perlu.Contoh :* Perkembangan daripada teknologi informasi sangat pesat.* Kepada siswa kelas I berkumpul di aula.* Selain daripada bekerja, ia juga kuliah.10. Salah Nalar.Contoh :* waktu dan tempat dipersilahkan. (Siapa yang dipersilahkan)* Mobil Pak Dapit mau dijual. (Apakah bisa menolak?)* Silakan maju ke depan. (maju selalu ke depan)* Adik mengajak temannya naik ke atas. (naik selalu ke atas)* Pak, saya minta izin ke belakang. (toilet tidak selalu berada di belakang)* Saya absen dulu anak-anak. (absen: tidak masuk, seharusnya presensi)* Bola gagal masuk gawang. (Ia gagal meraih prestasi) (kata gagal lebih untuk subjek bernyawa)11. Kesalahan Pembentukan kata.Contoh :* mengenyampingkan seharusnya mengesampingkan* menyetop seharusnya menstop* mensoal seharusnya menyoal* ilmiawan seharusnya ilmuwan* sejarawan seharusnya ahli sejarah12. Pengaruh bahasa asing.Contoh :* Rumah di mana ia tinggal (the house where he lives ) (seharusnya tempat)* Sebab-sebab daripada perselisihan (cause of the quarrel) (kata daripada dihilangkan)* Saya telah katakan (I have told) (Ingat: pasif persona) (seharusnya telah saya katakan)13. Pengaruh bahasa daerah.Contoh :* sudah pada hadir. (Jawa: wis padha teka) (seharusnya sudah hadir)* oleh saya. (Sunda: ku abdi) (seharusnya diganti dengan kalimat pasif persona)* Jangan-jangan (Jawa: ojo-ojo) (seharusnya mungkin)

Daftar PustakaBaynham, Mike. (1995) Literacy Practices: Investigating Literacy in Social Contexts. London: Longman.Keraf, Gorys (1983) Komposisi. Jakarta: Gramedia.Rusyana, Yus (1984) Bahasa & Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung: CV Diponegoro.

Sumber: http://vhyo17.wordpress.com/2009/11/15/kalimat-efektif-dan-kalimat-tidak-efektif/

KALIMAT EFEKTIF :pengertian, syarat, penjabarannyaPosted by kusnadi Under:qq bhs.IndonesiaApril0520131. Pengertian Kalimat Efektif Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan- gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin. Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis. Untuk itu penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik, yaitu strukturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan antarbagiannya logis, dan ejaannya pun harus benar.

2. Syarat Kalimat Efektif 2.1 Keterpaduan 2.1.1 Pengertian Keterpaduam Keterpaduan adalah keterpaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga maksud atau informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah (sistematis). Kalimat tidak bertele-tele dan harus sistematis. Kalimat yang padu menggunakan pola aspek-agen-verbal atau aspek- verbal-pasien. Diantara predikat kata kerja dan objek penderita tidak disisipkan kata daripada / tentang.

2.1.2 Penyebab Ketidakpaduan

2.1.2.1 Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris. Oleh karena itu, kita hidari kalimat yang panjang dan bertele-tele.Misalnya: Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan yang secara tidak sadar bertindak keluar dari kepribadian manusia Indonesia dari sudut kemanusiaan yang adil dan beradab. Kalimat di atas bisa diperbaiki supaya menjadi kalimat yang padu.

2.1.2.2 Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat- kalimat yang berpredikat pasif persona.a. Surat itu saya sudah baca.b. Saran yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan.Kalimat di atas tidak menunjukkan kepaduan sebab aspek terletak antara agen dan verbal.Seharusnya kalimat itu berbentuk:a. Surat itu sudah saya baca.b. Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.

2.1.2.3 Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.Perhatikan kalimat dibawah ini :a. Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat.b. Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada rumah-rumah adat.Seharusnya:a. Mereka membicarakan kehendak rakyat.b. Makalah ini akan membahas desain interior pada rumah-rumah adat.

2.2 Kepararelan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, bila dalam suatu kalimat menggunakan bentuk nomina berarti seterusnya menggunakan nomina. Apabila bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.Contoh :a. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.b. Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.Kalimat a tidak mempunyai kesejajaran karena dua bentuk kata yang mewakili predikat terdiri dari bentuk yang berbeda, yaitu dibekukan dan kenaikan. Kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara menyejajarkan kedua bentuk itu. Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes.Kalimat b tidak memiliki kesejajaran karena kata yang menduduki predikat tidak sama bentuknya, yaitu kata pengecatan, memasang,pengujian, dan pengaturan. Kalimat itu akan baik kalau diubah menjadi predikat yang nomial, sebagai berikut. Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.

2.3 Kehematan Kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Akan tetapi, bukan berarti menghilangkan kata atau frasa yang dapat memperjelas kalimat. kalimat hemat memiliki beberapa kriteria, yaitu

2.3.1 Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.Contoh:- Karena ia tidak diundang ia tidak datang ke tempat itu.- Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui presiden datang.Perbaikannya :- Karena tidak diundang, ia tidak datang ke tempat itu.- Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa presiden datang.

2.3.2 Penghematan dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponim kata. Contoh:- Ia memakai baju warna merah.- Di mana engkau menangkap burung pipit itu?Perubahannya :- Ia memakai baju merah- Di mana engkau menangkap pipit itu?

2.3.3 Penghematan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.Contoh:- Dia hanya membawa badannya saja.- Sejak dari pagi dia bermenung.Perbaikannya:- Dia hanya membawa badannya.- Sejak pagi dia bermenung.

2.3.4 Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata- kata yang berbentuk jamak,misalnya:- Para tamu-tamu- Beberapa orang-orangPerbaikannya:- Para tamu- Beberapa orang

2.4 Penekanan Yang dimaksud dengan penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi penekanan atau penegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat.

2.4.1 Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).Contoh:Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada padadirinya. Penekanannya ialah presiden mengharapkan.Contoh:Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya. Penekanannya Harapan presiden.Jadi, penekanan kalimat dapat dilakukan dengan mengubah posisi kalimat.

2.4.2 Membuat urutan kata yang bertahapContoh: Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. Seharusnya: Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.

2.4.3. Melakukan pengulangan kata (repetisi).Contoh: Saya suka kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.

2.4.4 Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.Contoh: Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.

2.4.5. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan).Contoh: Saudaralah yang bertanggung jawab.

2.5 Kevariasian Untuk membuat kalimat yang tidakmonotondanmenjemuka n, diperlukan adanya variasi. Kevariasian dapat ditempuh dengan berbagai cara berikut.

2.5.1 Variasi penggunaan kataContohembicaraan itu membicarakan kenakalan mahasiswa. (monoton) Pembicaraan itu membahas kenakalan mahasiswa. (variatif) 2.5.2 Variasi dalam pembukaan kalimatContoh :a) Frasa keterangan tempat atau keterangan waktu diletakkan diawal kalimat. Dari desa yang terpencil ia merantau ke Bandung.b)Penggunaan frasa verbal Merombak kendaraan tua adalah kegemarannya.c)Penempatan klausa anak kalimat

Contoh kalimat tidak efektif dan kalimat efektifkalimat tidak efektif : Sungguh sangat benar-benar malang nasib anak itu.kalimat efektif : Sungguh sangat malang nasib anak itu.

kalimat tidak efektif : Kemarin banyak para karyawan yang melakukan demonstrasi.kalimat efektif : Kemarin banyak karyawan yang melakukan demonstrasi.

kalimat tidak efektif : Kedua kapten dari masing-masing tim saling bertatap-tatapan.kalimat efektif : Kedua kapten dari masing-masing tim saling bertatapan.

kalimat tidak efektif : Semua orang tau bahwa makhluk hidup pasti mati.kalimat efektif : Semua orang tahu bahwa makhluk hidup pasti mati.

kalimat tidak efektif : Motor yang diparkir yang di ujung itu miliknya.kalimat efektif : Motor yang di parkir di ujung itu miliknya.

kalimat tidak efektif : Banyak juga yang mengira kalau dia itu seorang konglomerat.kalimat efektif : Banyak juga yang mengira bahwa dia seorang konglomerat.

kalimat tidak efektif : Dia berhasil terhindar daripada kecelakaan itu.kalimat efektif : Dia berhasil terhindar dari kecelakaan itu.

kalimat tidak efektif : Mereka mengumpulkan tugas itu di dosennya.kalimat efektif : Mereka mengumpulkan tugas itu kepada dosennya.

kalimat tidak efektif : Rapat tadi dihadiri oleh pimpinan dan para staf-stafnya.kalimat efektif : Rapat tadi dihadiri oleh pimpinan dan para stafnya.

kalimat tidak efektif : Mendingan bermain bola daripada tidur-tiduran.kalimat efektif : Sebaiknya bermain bola daripada tidur-tiduran.

TUGAS BAHASA INDONESIA "KALIMAT EFEKTIF DAN PARAGRAF"

PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIFKalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat diterima maksudnya atau arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis atau pembicara. Kalimat efektif juga merupakan kalimat yang padat, singkat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat.Jelas : berarti mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.Singkat : berarti hemat dalam pemakaian atau pemilihan kata-kata.Tepat : berarti sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.

Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis.

SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF1. KESATUAN GAGASANKesatuan gagasan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat. Kesatuan gagasan memiliki subyek, predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesatuan tunggal.Contoh:Berdasarkan agenda sekretaris manajer personalia akan memberi pengarahan kepada pegawai baru.

2. KEPARALELAN ATAU KESEJAJARANKeparalelan atau kesejajaran bentuk adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat. Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Bila bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nomina. Maksudnya jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.Contoh: Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu menggunakan predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat pasif, yakni menggunakan imbuhan di-.

Kalimat itu harus diubah menjadi :1. Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan2. Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan.

3. KEHEMATANKehematanadalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu, sehingga kata dalam sebuah kalimat menjadi lebih padat dan berisi. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.Menghemat kata dapat dilakukan dengan cara:Menghilangkan pengulangan subyek.Contoh : Karenaiatak diundang, dia tidak datang ke pesta itu.Mestinya menggilangkan kata ia.

Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.Contoh: Mira adalah gadis yang memakai bajuwarnamerah.Mestinya menggilangkan kata warna.

Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.Contoh: Jangan naik keataskarena licin.Mestinya menghilangkan kata ke atas.

Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak.Contoh :Ia mengambil semua jeruk-jeruk yang masih ada di meja.

4. PENEKANANPenekanan merupakan perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan. Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.Ada beberapa cara penekanan dalam kalimat:Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat.Contoh :1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini.

Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel lah, -pun, dan kah.Contoh :1. Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu.2. Kami pun turut dalam kegiatan itu.3. Bisakah dia menyelesaikannya?

Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap penting.Contoh :Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid, antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan lainnya.

Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin ditegaskan.Contoh :1. Anak itu tidak malas, tetapi rajin.2. Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi total dan menyeluruh.

5.KEVARIASIANUntuk menghindari kebosanan dan keletihan saat membaca, diperlukan variasi dalam teks. Ada kalimat yang dimulai dengan subyek, predikat atau keterangan. Ada kalimat yang pendek dan panjang.

a). Cara memulaiSubyek pada awal kalimat.Dengan adanya subyek pada awal kalimat, maka kalimat-kalimat akan berubah nadanya.- Untuk menyatakan kepastian digunakan kata: pasti, pernah, tentu, sering, jarang, kerapkali, dan sebagainya.- Untuk menyatakan ketidakpastian digunakan : mungkin, barangkali, kira-kira, rasanya, tampaknya, dan sebagainya.- Untuk menyatakan kesungguhan digunakan: sebenarnya, sesungguhnya, sebetulnya, benar, dan sebagainya.

b). Panjang-pendek kalimat.Tidak selalu kalimat pendek mencerminkan kalimat yang baik atau efektif, kalimat panjang tidak selalu rumit. Akan sangat tidak menyenangkan bila membaca karangan yang terdiri dari kalimat yang seluruhnya pendek-pendek atau panjang-panjang. Dengan menggabung beberapa kalimat tunggal menjadi kalimat majemuk setara terasa hubungan antara kalimat menjadi lebih jelas, lebih mudah dipahami sehingga keseluruhan paragraf merupakan kesatuan yang utuh.

c). Jenis kalimat.Biasanya dalam menulis, orang cenderung menyatakannya dalam wujud kalimat berita. Hal ini wajar karena dalam kalimat berita berfungsi untuk memberi tahu tentang sesuatu. Dengan demikian, semua yang bersifat memberi informasi dinyatakan dengan kalimat berita. Tapi, hal ini tidak berarti bahwa dalam rangka memberi informasi, kalimat tanya atau kalimat perintah tidak dipergunakan, justru variasi dari ketiganya akan memberikan penyegaran dalam karangan.

d). Kalimat aktif dan pasif.Selain pola inversi, panjang-pendek kalimat, kalimat majemuk dan setara, maka pada kalimat aktif dan pasif dapat membuat tulisan menjadi bervariasi.

e). Kalimat langsung dan tidak langsung.Biasanya yang dinyatakan dalam kalimat langsung ini adalah ucapan-ucapan yang bersifat ekspresif. Tujuannya tentu saja untuk menghidupkan paragraf. Kalimat langsung dapat diambil dari hasil wawancara, ceramah, pidato, atau mengutip pendapat seseorang dari buku.

6.KELOGISANKelogisan maksudnya bahwa suatu kalimat harus mudah dipahami dan penulisannya harus sesuai dengan ejaan yang berlaku. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.Contoh : Waktu dan tempat saya persilakan.Kalimat diatas tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda mati yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya ;Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.

PENYEBAB KALIMAT TIDAK EFEKTIFKalimat tidak efektif adalah kalimat yang tidak memiliki atau mempunyai sifat-sifat yang terdapat pada kalimat efektif. Banyak hal yang menyebabkan kalimat tidak efektif, yaitu makna yang tidak logis, bentuk kata yang tidak sejajar, menggunakan subjek ganda, bentuk jamak yang di ulang, penggunaan kata depan yang tidak perlu, salah nalar, pengaruh bahasa daerah atau bahasa asing, dan kontaminasi atau keracunan. Berikut ini mari kita bahas satu per satu mengenai penyebab kalimat menjadi tidak efektif :

1.Makna tidak logisContoh:- Saya saling bertatapan (tidak efektif).- Kami saling bertatapan (efektif).

2.Bentuk kata tidak sejajarContoh:- Kiki menonton film itu karena diketahui bahwa film tersebut bagus (tidak efektif ).- Kiki menonton film itu karena mengetahui bahwa film tersebut bagus (efektif ).

3.Menggunakan subjek gandaContoh:- Novel itu saya sudah baca (tidak efektif).- Saya sudah membaca novel itu (efektif).

4.Bentuk jamak yang diulangContoh:- Para hadirin dimohon berdiri (tidak efektif).- Hadirin kami mohon berdiri (efektif).

5.Penggunaan kata depan yang tidak perluContoh:- Kepada siswa kelas VII-A dimohon berkumpul di aula (tidak efektif).- Siswa kelas VII-A dimohon berkumpul di aula (efektif).

6.Salah nalarContoh:- Waktu dan tempat kami persilahkan (tidak efektif).- Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium (efektif).- Mobil Pak Ivan mau dijual (tidak efektif).- Mobil Pak Ivan akan dijual (efektif).

7.Pengaruh bahasa daerah atau bahasa asingContoh:- Para tamu undangan sudah pada hadir (tidak efektif).- Tamu undangan sudah hadir (efektif).

8.Kontaminasi/keracunanContoh:- Nilai ulangan bahasa Inggris Aldi sangat baik sekali (tidak efektif).- Nilai ulangan bahasa Inggris Aldi baik sekali (efektif).- Nilai ulangan bahasa Inggris Aldi sangat baik (efektif).

ALINEA ATAU PARAGRAF

1.PENGERTIAN ALINEA ATAU PARAGRAFParagraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Paragraf atau alinea biasanya dibuat dibaris baru dengan 5 spasi, sehingga tulisannya terlihat menjorok ke dalam. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.

2.TUJUAN PEMBENTUKAN ALINEA ATAU PARAGRAF-Memudahkan pengertian dan pemahaman terhadap satu tema.-Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan normal

3.UNSUR-UNSUR ALINEA ATAU PARAGRAFParagraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan atau mendukung ide utama.A. Ciri kalimat topik :1.Mengandung permasalahan yang potensial untuk diuraikan lebih lanjut.2.Mengandung kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri.3.Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain.4.Dapat dibentuk tanpa kata sambung atau transisi

B Ciri kalimat pendukung :1.Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri.2.Arti kalimatnya baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea.3.Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung atau kalimat transisi.4.Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang bersifat mendukung kalimat topik

4. SYARAT-SYARAT ALINEA ATAU PARAGRAF1. KesatuanTiap alenia hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi alenia adalah mengembangkan gagasan pokok atau topik tersebut. Oleh karena itu, dalam pengembangannya tidak boleh ada unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik atau gagasan tersebut. Alenia dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam alenia itu tidak telepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topik.

2. KoherensiSyarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah alenia ialah koherensi atau kepaduan, yakni adanya hubungan yang harmonis, yang memperlihatkan kesatuan kebersamaan antara satu kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam sebuah alenia. Alenia yang memiliki koherensi akan sangat memudahkan pembaca mengikuti alur pembahasan yang disuguhkan. Ketiadaan Koherensi dalam sebuah alenia akan menyulitkan pembaca untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya. Dalam koherensi, termasuk pula keteraturan (sistematika) urutan gagasan. Gagasan dituturkan pula secara teratur dari satu detail ke detail berikutnya, dari satu fakta ke fakta selanjutnya, dari satu soal ke soal yang lain, sehingga pembaca dapat dengan mudah mengikuti uraian yang disajikan dengan seksama. Untuk menyatakan kepaduan atau koherensi dari sebuah alenia, ada bentuk lain yang sering digunakan yaitu penggunaan kata atau frasa (kelompok kata) dalam bermacam-macam hubungan.

3. PengembanganPengembangan paragraf sangat berkaitan erat denganposisi kalimat topikkarena kalimat topiklah yang mengandung inti permasalahan atau ide utama paragraf. Pengembangan paragraph deduktif, misalnya, yang menempatkan ide/gagasan utama pada awal paragraf, pasti berbeda dengan pengembangan paragraf induktif yang merupakan kebalikan dari paragraf deduktif. Demikian juga dengan tipe paragraf yang lainnya.Selain kalimat topik, pengembangan paragraf berhubungan pula dengan fungsi paragraf yang akan dikembangkan: sebagai paragraf pembuka, paragraf pengembang, atau paragraf penutup. Fungsi tersebut akan mempengaruhi pemilihan metode pengembangan karena misi ketiga paragraf tersebut dalam karangan saling berbeda .Metode pengembangan paragrafakan bergantung pada sifat informasi yang akan disampaikan,yaitu: persuasive, argumentatif, naratif, deskriptif, dan eksposisi. Metode tersebut sudah pasti digunakan untuk mengembangkan alinea argumentatif, misalnya akan berbeda dengan naratif. Setelah mempertimbangkan faKtor tersebut barulah kita memilih salah satu metode pengembangan paragraf yang dianggap paling tepat dan efektif. Diantara banyak metode pengembangan paragraf yang terdapat di dalam buku buku komposisi, disini diangkat enam metode yang umum dipakai untuk mengembangkan alinea dalam penulisan karangan. Metode yang dimaksud adalah : metode definisi, metode contoh, metode sebab-akibat, metode umum khusus, dan metode klasifikasi. Didalam mengarang, keenam metode pengembangan paragraf tersebut dapat dipakai silih berganti sesuai dengan keperluan mengarang si penulisnya.1) Metode Definisi Yang dimaksud dengan definisi adalah usaha penulis untuk menerangkan pengertian/konsepistilah tertentu. Untuk dapat merumuskan definisi yang jelas, penulis hendaknya memperhatikan klasifikasi konsep dan penentuan cirri khas konsep tersebut. Satu hal yang perlu diingat dalam membuat definisi, kita tidak boleh mengulang kata atau istilah yang kita definisikan di dalam teks definisi itu2) Metode Proses Sebuah paragraf dikatakan memakai metode proses apabila isi alinea menguraikan suatu proses. Proses ini merupakan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Bila urutan atau tahap tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang berbeda, penulis harus menyusunnya secara runtut (kronologis). Banyak sekali peristiwa atau kejadian yang prosesnya berbeda satu sama lainnya. Proses kerja suatu mesin , misalnya, tentu berbeda sangat jauh dengan proses peristiwa sejarah.3) Metode Contoh Dalam karangan ilmiah, contoh dan ilustrsi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk paragraf.

4) Metode Sebab-Akibat Metode sebab-akibat atau akibat-sebab (kausalitas) dipakai untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau sebaliknya. Factor yang terpenting dalam metode kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan. Artinya, hubungan kejadian dan penyebabnya harus terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan pikiran manusia. Metode kausalitas atau sebab-akibat umumnya tampil di tengah karangan yang berisi pembahasan atau analisis. Sifat paragrafnya argumentative murni atau dikombinasikan dengan deskriptif ata eksposisi.5) Metode Umum-Khusus Metode umum-khusnya dan khusus-umum paling banyak dipakai untuk mengembangkan gagasan paragraf agar tampak teratur. Bagi penulis pemula, belajar menyusun paragraf dengan metode ini adalah yang paling disarankan. Pertimbangannya, di samping mengembangkan urutan umum-khusus relative lebih gampang,juga karena model inilah yang paling banyak dipakai dalam karangan ilmiah dan tulisan eksposisi seperti arikel dalam media massa.6) Metode Klasifikasi Bila kita akan mengelompokan benda-benda atau non benda yang memiliki persamaan ciri seperi sifat, bentuk, ukuran, dan lain-lain, cara yang paling tepat adalah dengan metode klasifikasi. Klsifikasi sebenarnya bukan khusu untuk persamaan factor tersebut di atas, tetapi juga untuk perbedaan. Namun, pengelompokan tidak berhenti pada inventarisasi persamaan dan perbedaan. Setelah dikelompokan, lalu dianalisis untuk mendapatkan generalisasi, atau paling tidak untuk diperbandingkan atau dipertentangkan satu sama lainnya.

5.JENIS-JENIS ALINEA ATAU PARAGRAF Paragraf memiliki banyak ragamnya. Untuk membedakan paragraf yang satu dari paragraf yang lain berdasarkan kelompoknya,yaitu : jenis paragraf menurut posisi kalimat topiknya, menurut sifat isinya, menurut fungsinya dalam karangan.

1). Jenis paragraf menurut posisi kalimat topiknya Kalimat yang berisi gagasan utama paragraf adalah kalimat topik. Karena berisi gagasan utama itulah keberadaan kalmat topic dan letak posisinya dalam paragraf menjadi penting. Posisi kalimat topik di dalam paragraf yang akan memberi warna sendiri bagisebuah paragraf. Berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapa dibedakan atas empat macam, yaitu : paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif-induktif(campuran), paragraf penuh kalimat topik.A. Paragraf Deduktif Adalah paragraf yang letak kalimat pokoknya di tempat kan pada bagian awal paragraf ,yaitu paragraf yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, yangdimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus (umum-khusus).Contoh paragraf deduktif :" Olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Fisik orang yang berolahraga dengan yang jarang atau tidak pernah berolahraga sangat jelas berbeda. Contohnya jika kita sering berolahraga fisik kita tidak mudah lelah, sedangkan yang jarang atau tidak pernah berolahraga fisiknya akan cepat lelah dan mudah terserang penyakit."Contoh lain paragraph deduktif :Kemauannya sulit untuk diikuti.Dalam rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya untuk membuka usaha baru.

B. Paragraf InduktifParagraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum (khusus-umum).

Contoh paragraf induktif:" Yang menyebabkan banjir di Jakarta sangat jelas disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri. Contohnya saja masih banyak orang-orang yang buang sampah yang tidak pada tempatnya. Selain itu masyarakat juga tidak peduli terhadap selokan di sekitarnya. Oleh sebab itu maka seharusnya pemerintah setempat harus lebih mensosialisasikan bahaya banjir kepada masyarakat. Supaya masyarakat dapat ikut serta dalam bersosialisasi terhadap bahaya banjir. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa seluruh masyarakat dan pemerintah setempat harus menggalakan supaya Jakarta bebas banjir dengan cara membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan selokan di sekitarnya."

Contoh lain paragraf induktif :Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancer. Informasi tersendat-sendat.Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang penting, efektif danefisien.

C. Paragraf CampuranParagraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph(deduktif-induktif). Kalimat pada akhir paragraf umumnya menjelaskan atau menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal paragraf.Contoh paragraf campuran :Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi.Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern.Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bias maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.

Contoh lain paragraf campuran :" Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia memerlukan rumah yang kuat,murah, dan sehat. Pihak dari pekerjaan umum sudah lama menyelidiki bahan rumah yang murah, tetapi kuat. Tampaknya bahan perlit yang diperoleh dari batuan gunung beapi sangat menarik perhatian para ahli. Bahan ini tahan api dan air tanah. Usaha ini menunjukan bahwa pemerintah berusaha membangun rumah yang kuat, murah dan sehat untuk memenuhi kebutuhan rakyat."

2). Jenis paragraf atau alinea berdasarkan paragraf penuh kalimat topik Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak satupun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik. Kondisi seperti itu dapat atau biasa terjadi akibat sulitnya menentukan kalimat topic karena kalimat yang satu dan lainnya sama-sama penting. Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian bersifat dskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi.

Contoh paragraf penuh kalimat topik :" Pagi hari itu aku berolahraga di sekitar lingkungan rumah. Dengan udara yang sejuk dan menyegarkan. Di sekitar lingkungan rumah terdengar suara ayam berkokok yang menandakan pagi hari yang sangat indah. Kuhirup udara pagi yang segar sepuas-puasku."

3). Jenis Paragraf Menurut Sifat IsinyaBerdasarkan sifat isinya,alinea dapat digolongkan atas lima macam,yaitu:1. EksposisiBerisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.Contoh:Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.

2. ArgumentatifBertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti.Contoh:Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.

3. DeskriptifBerisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.Contoh:Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.4. PersuasifKarangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu. isi paragraf ini mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca. Paragraf persuasif banyak dipakai dalam penulisan iklan,terutama majalah dan Koran .Contoh:Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.

5. NaratifKarangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.Contoh:Jam istirahat. Aldi tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.

4). Jenis Paragraf Menurut Fungsi / Tujuannyanya dalam KaranganMenurut fungsinya, paragraf dapat dibedakan menjadi 3 , yaitu:1.Paragraf PembukaParagraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.Paragraf pembuka biasanya bertujuan untuk mengutarakan suat aspek pokok pembicaraan dalam karangan .Sebagai bagian awal sebuah karangan, paragraf pembuka harus di fungsikan untuk:1.Menghantar pokok pembicaraan.2.Menarik minat pembaca.3.Menyiapkan atau menata pikiran untuk mengetahui isi seluruh karangan.Setelah memiliki ke tiga fungsi tersebut di atas dapat dikatakan paragraf pembuka memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah karangan. Paragraf pembuka harus disajikan dalam bentuk yang menarik untuk pembaca. Untuk itu bentuk berikut ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan menulis paragraf pembuka,yaitu:1.Kutipan, peribahasa, anekdot2.Pentingnya pokok pembicaraan3.Pendapat atau pernyataan seseorang4.Uraian tentang pengalaman pribadi5.Uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan6.Sebuah pertanyaan.Contoh paragraf pembuka :Pemuli baru saja usai. Sebagian orang, terutama caleg yang sudah pasti jadi, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancer seperti yang diharapkan. Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak bias tidur dan tidak mau makan.

2.Paragraf PenghubungParagraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka. Sifat paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisis, paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.Paragraf ini didalam karangan dapat difungsikan untuk:1.Mengemukakan inti persoalan.2.Memberikan ilustrasi.3.Menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya.4.Meringkas paragraf sebelumnya5.Mempersiapkan dasar bagi simpulan.

3.Paragraf PenutupParagraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.Paragraf ini merupakan pernyataan kembali maksud penulis agar lebih jelas. Mengingat paragraf penutup dimaksudkan untuk mengakhiri karangan. Penyajian harus memperhatikan hal sebagai berikut :1.Sebagai bagian penutup,paragraf ini tidak boleh terlalu panjang.2.Isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan inti seluruh uraian.3.Sebagai bagian yang paling akhir dibaca, disarankan paragraf ini dpat menimbulkan kesan yang medalam bagi pembacanya.Contoh paragraf penutup :Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe yang kami dirikan mendapat ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesama. Atas segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

REFERENSI :http://s3fti.wordpress.com/2011/12/10/pengertian-syarat-syarat-dan-contoh-kalimat-efektif/http://gustiayumade.wordpress.com/2010/10/14/syarat-kalimat-efektif/http://blogggwe.blogspot.com/2012/01/sebab-sebab-kalimat-tidak-efektif.htmlhttp://vanandrianto.wordpress.com/2012/04/02/definisi-dan-ciri-ciri-kalimat-efektif-b-indo/http://vhyo17.wordpress.com/2009/11/15/kalimat-efektif-dan-kalimat-tidak-efektif/http://ellopedia.blogspot.com/2010/09/paragraf.htmlhttp://swestimahardini.wordpress.com/2011/10/24/makalah-bahasa-indonesia-mengenai-alinea-paragraf/

PENGERTIAN KALIMAT MENURUT PARA AHLIKita sering mendengar istilah kalimat dan pasti kita pernah menggunakannya. Namun tahukah kalian apa pengertian dari kalimat itu sendiri?? Pengertian atau definisi kalimat memang bermacam-macam. Para ahli bahasa pun memiliki beragam definisi, diantaranya :a)Menurut ahli tata bahasa tradisional dalam buku Chaer (1994:240),kalimat adalah susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap.b)Menurut Alwi dkk., (2000:311),Dalam wujud tulisan, kalimat diucapkan dalam suara naik-turun dan keras-lembut disela jeda, diakhiri intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan, baik asimilasi bunyi maupun proses fonologis lainnya.

Dalam bahasa Indonesia, kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir.Dalam tulisan latin kalimat adalah sekumpulan kata yang diawali huruf capital dan diakhiri intonasi final tanda titik (.), tanda Tanya (?), dan tanda seru (!) termasuk di dalamnya tanda koma (,), titik dua (:), titik koma (;), tanda pisah(-), tanda sambung (-), dan spasi yang dapat menyampaikan pikiran secara utuh.

CIRI-CIRI KALIMATa)Dalam bahasa lisan diawali dengan kesenyapan dan diakhiri dengan kesenyapan. DAlam bahasa tulis diawali huruf capital dan diakhiri dengan titik(.), tanda Tanya(?), dan tanda seru(!).b)Kalimat aktif sekurang-kurangnya terdiri atas subyek dan predikat.c)Predikat transitif disertai objek, predikat intransitive dapat disertai pelengkap.d)Mengandung pikiran yang utuh.e)Menggunakan urutan logis setiap kata atau kelompok kata yang mendukung fungsi (subjek, predikat, objek, dan keterangan) disusun dalam satuan menurut fungsinya.f)Mengandung, satuan makna, ide, atas pesan yang jelas.g)Dalam paragraph yang terdiri dari dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat disusun dalam satuan makna pikiran yang saling berhubungan. Hubungan dijalin dalam konjungsi, pronominal atau kata ganti, repetisi, atau struktur sejajar.

UNSUR-UNSUR KALIMATSetiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti. Unsur-unsur inti kalimat antara lain SPOK :1. Subjek / Subyek (S)2. Predikat (P)3. Objek / Obyek (O)4. Pelengkap5. Keterangan (K)

Berikut ini adalah ciri serta contoh dari masing-masing unsur kalimat :

1.Subjek / Subyek (S)Subjek adalah unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat, di samping unsur predikat. Dalam pola kalimat bahasa Indonesia, subjek biasanya terletak sebelum predikat, kecuali jenis kalimat inversi. Subjek umumnya berwujud nomina. Perhatikan contoh kalimat di bawah ini :a)Peserta audisi itu puluhan ribu orang.b)Dia datang dari Bogor.c)Agnes Monica adalah seorang penyanyi terkenal.d)Pak Aldy pergi ke Malaysia.

Dari contoh kalimat di atas, peserta audisi itu, dia, Agnes Monica dan Pak Aldy adalah contoh dari subjek. Selain itu ada pula subjek yang tidak berupa nomina. Perhatikan contoh di bawah ini :

a)Berwudlu harus dilakukan sebelum sholat.b)Lima adalah sebuah angka.c)Sakit bisa dialami semua orang.

Ciri-ciri subjek :-Jawaban atas pertanyaan apa atau siapa.-Disertai kataitu.-Didahului katabahwa.-Mempunyai keterangan pewatasyang (penghubung dengan menggunakan kata yang).-Tidak didahului preposisi sepertidari,dalam,di,ke, kepada,pada.-Berupa Nomina atau Frasa Nominal

2.Predikat (P)Predikat juga merupakan unsur utama suatu kalimat di samping subjek yang merupakan inti dari kalimat. Unsur pengisi predikat suatu kalimat dapat berupaKata, misalnya verba, adjektiva, atau nominal, numeral dan preposisional. Selain itu dapat pula berupaFrasa, misalnya frasa verbal, frasa adjektival, frasa nominal, frasa numeralia (bilangan). Perhatikan beberapa contoh kalimat di bawah ini:a. Qiqi belajar di kamar.b. Ibu memasak tumis kangkung.c. Aldy sedang membaca Koran.Dari contoh di atas, kata belajar, memasak dan membaca merupakan contoh dari predikat.Ciri-ciri predikat :-Jawaban atas pertanyaan Mengapa atau Bagaimana.-Dapat berupa kataAdalahatauIalah.-Dapat diingkarkan yang diwujudkan oleh kataTidak.-Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas sepertitelah,sudah,sedang,belum, akan, ingin, hendak, mau, dll.

3. Objek (O)Objek bukan unsur wajib dalam kalimat. Keberadaanya umumnya terletak setelah predikat yang berkatagori verbal transitif (kalimat aktif transitif) yang sedikitnya mempunyai tiga unsur utama, subjek, predikat, dan objek. Objek pada kalimat aktif akan berubah menjadi subjek jika kalimatnya dipasifkan. Demikian pula, objek pada kalimat pasif akan menjadi subjek jika kalimatnya dijadikan kalimat aktif. Objek umumnya berkatagori nomina. Berikut contoh objek dalam kalimat:a. Adik bermain layangan .b. Aldy membeli sebuah buku.c. kelinci itu memakan wortel.layangan, sebuah buku, dan wortel pada tiga kalimat di atas adalah contoh objek.Ciri-ciri objek ini sebagai berikut:-Langsung di belakang predikat.-Dapat menjadi subjek kalimat pasif.-Tidak didahului preposisi.-Didahului katabahwa.

4.PelengkapPelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan pada ke dua unsur kalimat ini adalah : bersifat wajib ada karena melengkapi makna verba predikat kalimat, menempati posisi di belakang predikat dan tidak didahului preposisi. Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap. Contoh kalimat pelengkap :a. Indonesia berdasarkan Pancasila.b. Aldy ingin selalu berbuat kebaikan.c. Kaki Aji tersandung batu.d. Mahkota itu bertahtakan berlian.Berikut ciri-ciri pelengkap:-Di Belakang PredikatCiri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya terdapat pada kalimat berikut.a) Anggi mengirimi sayabuku baru.b) Mereka membelikan ayahnyakacamata baru.Unsur kalimatbuku baru dan kacamata barudi atas berfungsi sebagai pelengkap dantidak mendahului predikat. - Tidak Didahului Preposisi

5.KeteranganKeterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat; misalnya, memberi informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa frasa ditandai oleh preposisi, sepertidi,ke,dari,dalam,pada,kepada,terhadap,tentang,oleh, danuntuk. Keterangan yang berupa anak kalimat ditandai dengan kata penghubung, sepertiketika,karena,meskipun,supaya,jika, dansehingga. Berikut ini beberapa ciri unsur keterangan:-Bukan Unsur Utama (tidak bersifat wajib seperti subjek, predikat, objek dan pelengkap ).-Tidak Terikat Posisi (memiliki kebebasan tempat di awal/ di akhir , atau di antara subjek dan predikat).-Jenis Keterangan.Keterangan dibedakan berdasarkan perannya di dalam kalimat.1. Keterangan WaktuKeterangan waktu dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupakataadalah kata-kata yang menyatakan waktu, sepertikemarin,besok,sekarang,kini,lusa,siang, dan malam. Keterangan waktu yang berupafrasamerupakan untaian kata yang menyatakan waktu, sepertikemarin pagi,hari Senin,7 Mei, danminggu depan. Keterangan waktu yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor yang menyatakan waktu, seperti setelah, sesudah, sebelum, saat, sesaat, sewaktu,danketika.contoh :Minggu depanakan dilaksanakan ujian tengah semester.

2. Keterangan TempatKeterangan tempat berupa frasa yang menyatakan tempat yang ditandai oleh preposisi, sepertidi, pada,dandalam.contoh : Super Junior akan konser diIndonesia.

3. Keterangan CaraKeterangan cara dapat berupa kata ulang, frasa, atau anak kalimat yang menyatakan cara. Keterangan cara yang berupa kata ulang merupakan perulangan adjektiva. Keterangan cara yang berupa frasa ditandai oleh katadenganatausecara. Terakhir, keterangan cara yang berupa anak kalimat ditandai oleh katadengandandalam.contoh : Ibu memotong bawangdenganmenggunakan pisau.

4. Keterangan SebabKeterangan sebab berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan sebab yang berupa frasa ditandai oleh katakarenaataulantaran yang diikuti oleh nomina atau frasa nomina. Keterangan sebab yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtorkarenaatau lantaran.contoh : Ibu menyuruhku cepat pulangkarenacuaca sudah mendung.

5. Keterangan TujuanKeterangan ini berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan tujuan yang berupa frasa ditandai oleh katauntukataudemi, sedangkan keterangan tujuan yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtorsupaya, agar, atauuntuk.Contoh : Sebelum berangkat ke sekolah, Ricky menyisir rambutnyaagarterlihat rapi.

6. Keterangan AposisiKeterangan aposisi memberi penjelasan nomina, misalnya, subjek atau objek. Jika ditulis, keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah (), atau tanda kurang.Contoh : Dosen saya,Bu Margareta, terpilih sebagai dosen teladan.

7. Keterangan TambahanKeterangan tambahan memberi penjelasan nomina (subjek ataupun objek), tetapi berbeda dari keterangan aposisi. Keterangan aposisi dapat menggantikan unsur yang diterangkan, sedangkan keterangan tambahan tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan.Contoh : Rizaldi,mahasiswa tingkat tiga, mendapat beasiswa.

8. Keterangan PewatasKeterangan pewatas memberikan pembatas nomina, misalnya, subjek, predikat, objek, keterangan, atau pelengkap. Jika keterangan tambahan dapat ditiadakan, keterangan pewatas tidak dapat ditiadakan.Contoh : Mahasiswayang mempunyai IP tiga lebihmendapat beasiswa.

POLA KALIMAT DASARBerdasarkan pola dasarnya, Badudu (1990: 32) mengungkapkan pola :1. S-PKalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek dan predikat. Predikat kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan.Contoh : Qiqi sedang memasak.

2.S-P-OKalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, dan objek. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, Predikat berupa verba transitif, dan Objek berupa nomina atau frasa nominal.Contoh : Qiqi sedang memasak nasi goreng.

3.S-P-O-KKalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nomina, Predikat berupa verba dwitransitif, Objek berupa nomina atau frasa nominal, dan Keterangan berupa frasa berpreposisi.Contoh : Qiqi memasak nasi goring di dapur.

4.S-P-PelKalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, kata sifat dan pelengkap berupa nomina atau adjektiva.Contoh : Pak Haji beternak sapi.

5.S-P-KKalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, dan harus memiliki unsur keterangan karena diperlukan oleh predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, dan keterangan berupa frasa berpreposisi.Contoh : Kakak wisuda di JCC.

6.S-P-O-PelKalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, Predikat berupa verba dwitransitif, Objek berupa nomina atau frasa nominal, dan Pelengkap berupa nomina atau frasa nominal.Contoh : Dia mengirimi saya surat.

7.S-P-O-Pel-KKalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, Predikat berupa verba dwitransitif, Objek berupa nomina atau frasa nominal, Pelengkap berupa nomina atau frasa nominal dan keterangan berupa frasa berpreposisi.Contoh : Ayah membelikan Aldy sepatu baru di margo city

8.S-P-Pel-K.Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, pelengkap dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, kata sifat dan pelengkap berupa nomina atau adjektiva dan keterangan berupa frasa berpreposisi.Contoh : Aku sedih ketika mama masuk rumah sakit.

MACAM-MACAM KALIMAT

A.Berdasarkan jumlah klausa yang terkandung di dalamnya, kalimat dibedakan atas:a)kalimat tunggal(kalimat yang hanya mengandung satu klausa/satu pola S-P).Contoh : Ayah sedang membaca.

b)kalimat majemuk(kalimat yang mengandung lebih dari satu klausa/lebih dari satu pola S-P). Kalimat majemuk, berdasarkan hubungan antar klausanya dibedakan lagi atas:1.kalimat majemuk setara ialah kalimat majemuk yang klausa-klausanya sama tinggi kedudukannya. kalimat majemuk setara dibagi menjadi 5 bagian :a. Kalimat Majemuk Setara Penggabungan: kalimat yang menggunakan kata penghubung danb. Kalimat Majemuk Setara Penguatan: kalimat yang menggunakan kata penghubung bahkanc. Kalimat Majemuk Setara Pemilihan: kalimat yang menggunakan kata penghubung ataud. Kalimat Majemuk Setara Berlawanan: kalimat yang menggunakan kata penghubung tetapi, sedangkan, melainkane. Kalimat Majemuk Setara Urutan Waktu: kalimat yang menggunakan kata penghubung kemudian, lalu, lantas.

2.kalimat majemuk bertingkat adalah dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda yang memiliki unsur induk kalimat dan anak kalimat.Contoh : Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur.

3.kalimat majemuk campuran gabungan antara kalimat majemuk tunggal dan kalimat majemuk setara. Contoh: Andi bermain dengan budi.

B.Berdasarkan Nilai informasinya (sasaran atau tujuan yang akan di capai), kalimat dibedakan atas :a)Kalimat Perintahadalah suatu kalimat yang berisikan tentang perintah atau suruhan yang ditujukan kepada orang lain untuk melakukan sesuatu yang diinginkan. Biasanya kalimat perintah diakhiri dengan tanda baca seru (!). Contoh kalimat perintah :-Kiki, tolong ambilkan kacamata ayah di atas meja !-Buanglah sampah pada tempatnya!

b)Kalimat Beritaadalah suatu kalimat yang mengandung peristiwa atau kejadian. Sifat kalimat berita dibagi menjadi 2 bagian:* Ucapan Langsung : Ayah akan berangkat ke kantor sekarang ya bu, kata Ayah.* Ucapan Tak Langsung : Ibu mengatakan bahwa saya harus segera pulang karena cuaca telah mendung .Contoh kalimat berita sebagai berikut :-PT KAI menetapkan bahwa tanggal 1 oktober 2012 harga karcis commuterline AC, naik sebesar Rp 2.000,- .-Kenaikan harga BBM diikuti oleh kenaikan harga kebutuhan pokok.

c)Kalimat Tanyaadalah suatu kalimat yang mengandung suatu permintaan supaya kita mengetahui (diberi tahu) yang belum diketahui.Contoh :-Dimana kamu sekarang ?-Siapa pemenang Indonesian Idol 2012 ?-Apakah perbeda pisang ambon dengan pisang raja?

d)Kalimat ajakanmerupakan bentuk susunan kalimat yang sebenarnya juga merupakan kalimat perintah yang diperluas dan erat hubungannya dengan orang kedua.Contoh:-Mari kita cegah bahaya penggunaan rokok bagi perokok pasif maupun aktif.-Ayo kita laksanakan program kebersihan lingkungan di desa ini.

C.Berdasarkan diathesis kalimat, kalimat dibedakan atas :a)Kalimat aktif (subyek melakukan perbuatan) : bentuk kalimat yang subyeknya melakukan pekerjaan yang mengenai langsung terhadap obyeknya.Contoh : Adik mencuci baju kakak.b)Kalimat pasif : suatu bentuk kalimat yang mana subyeknya dari klimat tersebut menderita.Contoh : baju kakak dicuci oleh adik.

D.Berdasarkan urutan katanya, kalimat dibedakan atas:a)kalimat normal (subjek mandahului predikat).b)Kalimat nverse (predikat mendahului subjek).

E.Berdasarkan jumlah inti yang membentuknya, kalimat dibedakan atas:a)kalimat minor ialah kalimat yang hanya mengandung satu unsur inti atau unsur pusat. contoh : Diam!b)kalimat mayor ialah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur inti.contoh : ria pergi kedapur , tia belajar di kamar.

F.Berdasarkan pola-pola dasar yang dimilikinya, kalimat dibedakan atas:a)kalimat transformasi ialah kalimat inti yang sudah mengalami perubahan baik berupa penambahan kata maupun perbanyakan unsur inti.b)kalimat luas ialah kalimat inti yang sudah diperluas dengan kata-kata baru sehingga tidak hanya terdiri dari dua kata.c)kalimat inti ialah kalimat yang memiliki ciri terdiri dari dua kata, berpola S-P, dan intonasinya netral. Ciri-ciri kalimat inti:* hanya terdiri atas dua kata* kedua kata itu sekaligus menjadi inti kalimat (kata pertama menduduki jabatan subjek, kata kedua menduduki jabatan predikat)* urutannya adalah subjek mendahului predikat* intonasinya adalah intonasi berita yang netral

G.Berdasarkan jumlah kontur yang terdapat di dalamnya, kalimat dibedakan atas:a)kalimat minim (hanya mengandung satu kontur)b)kalimat panjang (mengandung lebih dari satu kontur)Kontur adalah bagian arus ujaran yang diapit oleh dua kesenyapan.Contoh:(i) # Pergi! #(ii) # Berita daerah membangun # disiarkan TVRI # setiap hari #Kalimat (i) adalah kalimat minim, sedangkan kalimat (ii) adalah kalimat panjang.

H.Berdasarkan penyampaiannya, kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:a)Kalimat LangsungKalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang. Kalimat langsung juga dapat diartikan kaliamt yang memberitakan bagaimana ucapan dari orang lain (orang ketiga). Kalimat ini biasanya ditandai dengan tanda petik dua (.) dan dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah.Contoh:- Tina berkata: Ria, jangan membuang sampah itu disembarang tempat!

b)Kalimat Tak LangsungKalimat tak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan atau perkataan orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai lagi dengan tanda petik dua dan sudah dirubah menjadi kalimat berita.Contoh:- Kakak berkata bahwa dia senang melihat aku mendapatkan pekerjaan

KATA PENGHUBUNG DAN FUNGSINYAKata penghubung adalah kata tugas yang menghubungkan antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf. Kata penghubung disebut juga kata sambung atau konjungsi. Kata penghubung antarklausa biasanya terletak di tengah-tengah kalimat, sedangkan kata penghubung antarkalimat di awal kalimat (setelahtandatitik,tandaseru, dantandatanya), dan kata penghubung antarparagraf letaknya di awal paragraf.

Macam-macam kata penghubung dan fungsinya:1. menyatakan gabungan: dan, lagi, lagipula, serta2. menyatakan pertentangan: tetapi, akan tetapi, melainkan, namun, sedangkan, padahal3. menyatakan waktu: ketika, sebelum, sejak, tatkala, dan sebagainya4. menyatakan tujuan: agar, supaya, untuk5. menyatakan sebab: sebab, karena, karena itu6. menyatakan akibat: sehingga, maka, sampai-sampai7. menyatakan syarat:jika, apabila, kalau, asalkan8. menyatakan tak bersyarat: walaupun, meskipun, biarpun9. menyatakan perbandingan: seperti, bagai, umpama, daripada10. menyatakan korelatif: semakin...semakin, tidak hanya...tetapi, ...sedemikian rupa...sehingga, baik...maupun11. menyatakanpilihan: atau12. menyatakan rincian: yakni, adalah, yaitu13. menyatakan penjelas: bahwa14. menyatakan urutan: mula-mula, lalu, kemudian15. menyatakan pembatasan: kecuali, asal,selain.

REFERENSI :http://elgrid.wordpress.com/2011/12/26/pengertian-kalimat-2/http://kangmoes.com/artikel-tips-trik-ide-menarik-kreatif.definisi/pengertian-kalimat.htmlhttp://ridwanaz.com/umum/bahasa/pengertian-kalimat-definisi-kalimat/http://eziekim.wordpress.com/2010/10/12/unsur-dan-pola-kalimat-dasar-bahasa-indonesia/http://she2008.wordpress.com/2010/10/30/unsur-dan-pola-kalimat-dasar-2/http://lytasapi.wordpress.com/2010/04/25/unsur-unsur-kalimat/http://yantysa.wordpress.com/2008/05/09/macam-macam-kalimat/http://kholiscollection.blogspot.com/2012/04/macam-macam-kalimat.htmlhttp://manfaat-pengetahuan.blogspot.com/2012/02/macam-macam-kata-penghubung-dan.html

PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF

Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis. Kalimat dikatakan efektif jika bisa menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud dari yang berbicara atau bentuk tulisan.Kalimat efektif adalah kalimat yang terdiri atas kata-kata yang mempunyai unsur SPOK atau kalimat yang mempunyai ide atau gagasan pembicara atau penulis.

CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF

1. Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur SP.2. Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku.3. Menggunakan diksi yang tepat.4. Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis.5. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.6. Melakukan penekanan ide pokok.7. Mengacu pada kehematan penggunaan kata.8. Menggunakan variasi struktur kalimat.

PENGGUAAN KALIMAT EFEKTIFDigunakan pada tulisan ilmiah seperti makalah, skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, dan sebagainya. Kalimat efektif berbeda dengan kalimat yang dipakai oleh para sastrawan atau wartawan.

SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF

1. Kelogisan Kalimat pasif dan aktif harus jelas Subjek dan keterangan harus jelas Pengantar kalimat dan predikat harus jelas Induk kalimat dan anak kalimat harus jelas Subjek tidak ganda Predikat tidak didahului kata yang

2. KepararelanPredikat kalimat majemuk setara rapatan harus pararel. Artinya, jika kata kerja, harus kata kerja semuanya, jika kata benda harus kata benda semuanya.Contoh:Harga minyak disesuaikan atau kenaikan itu secara wajar.Harga minyak disesuaikan atau dinaikan secara wajar.

3. KetegasanUnsur-unsur yang ditonjolkan diletakkan di awal kalimat. Contoh : Presiden menegaskan agar kita selalu hidup disiplin.Membuat urutan yang logis.Misalnya 1, 2, dan 3 ; kecil, edang, dan besar atau anak-anak, remaja dan orang tua, dsb.Contoh :Penggemarnya tidak hanya anak-anak, tetapi juga