soal latihan fakta

81
Soal Latihan 1. Mula-mula Sutan Duano mengambil air sendiri dari sungai. Air itu lalu disiramkan ketanamannya. Ia berharap perilakunya terhadap tanaman bisa dilihat oleh petni-petani lain. Apabila para petani telah mengetahui hasil panen tanaman yang disirami lebih baik dari pada yang tidak di sirami, mudah bagi Sutan Duano untuk mengajak petani-petani tersebut. Sutan Duano yang penting adalah memberi keteladanan tentang cara bertani yang baik. Ide pokok paragraph tersebut adalah… a. Pengambilan air b. Penyiraman air c. Perbedaan perlakuan d. Keteladanan bertani e. Keharusan bertani Jawaban D (paragraf Induktif) 2. (1) Sebuah terminal dikatakan mampu memberi pelayanan jika memenuhi kebutuhan penumpang. (2) Didalam terminal itu tersedia angkutan penumpang. (3) Di samping itu terdapat juga fasilitas umum seperti toilet dan tempat istirahat calon penumpang. (4) Kendaraan dalam terminal berjajar menempati area yang tersedia. Kalimat yang berisi pendapat ditandai dengan nomor… a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 1 d. 4 d. betul semua e. 3 Jawaban : A 3. Teknologi BBG untuk kendaraan bermotor sudah lama diterapkan di Italia, yaitu sejak 1934. Kemudian disusul Negara lainnya seperti Amerik, Serikat, Selandia Baru, Kanada, Argentina, Malaysia, Brasil, dan Rusia. Di Indonesia, sebelum BBG dipasarkan terlebih dahulu dilakukan uji coba oleh suatu tim Evaluasi Teknik Proyek Percontohan. Dan ternyata BBG laik untuk dipakai kendaraan bermotor. Kalimat yang tepat sesuai dengan fakta dalam paragraf di atas adalah.... a. Apakah Indonesia sudah lama menggunakan teknologi BBG?

Upload: eko-prianggono

Post on 02-Jan-2016

620 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Soal Latihan Fakta

Soal Latihan

1. Mula-mula Sutan Duano mengambil air sendiri dari sungai. Air itu lalu disiramkan ketanamannya. Ia berharap perilakunya terhadap tanaman bisa dilihat oleh petni-petani lain. Apabila para petani telah mengetahui hasil panen tanaman yang disirami lebih baik dari pada yang tidak di sirami, mudah bagi Sutan Duano untuk mengajak petani-petani tersebut. Sutan Duano yang penting adalah memberi keteladanan tentang cara bertani yang baik.Ide pokok paragraph tersebut adalah…a. Pengambilan airb. Penyiraman airc. Perbedaan perlakuand. Keteladanan bertanie. Keharusan bertaniJawaban D (paragraf Induktif)

2. (1) Sebuah terminal dikatakan mampu memberi pelayanan jika memenuhi kebutuhan penumpang. (2) Didalam terminal itu tersedia angkutan penumpang. (3) Di samping itu terdapat juga fasilitas umum seperti toilet dan tempat istirahat calon penumpang. (4) Kendaraan dalam terminal berjajar menempati area yang tersedia. Kalimat yang berisi pendapat ditandai dengan nomor…a. 1 dan 2b. 1 dan 3c. 1 d. 4d. betul semuae. 3Jawaban : A

3. Teknologi BBG untuk kendaraan bermotor sudah lama diterapkan di Italia, yaitu sejak 1934. Kemudian disusul Negara lainnya seperti Amerik, Serikat, Selandia Baru, Kanada, Argentina, Malaysia, Brasil, dan Rusia. Di Indonesia, sebelum BBG dipasarkan terlebih dahulu dilakukan uji coba oleh suatu tim Evaluasi Teknik Proyek Percontohan. Dan ternyata BBG laik untuk dipakai kendaraan bermotor.Kalimat yang tepat sesuai dengan fakta dalam paragraf di atas adalah....

a. Apakah Indonesia sudah lama menggunakan teknologi BBG?b. Sejak tahun berapa Indonesia mulai menggunakan teknologi BBG?c. Bagaimanakah penggunaan BBG yang tepat?d. Siapakah yang pertama kali menggunakan BBG?e. Bagaimanakah mengetahui laik tidaknya BBG untuk digunakan?Jawab C

4. Kalimat yang merupakan fakta adalah…a. Penggunaan jasa angkutan udara dan laut dari balikpapan dan Kalimantan timur

munuju Makasar pada bulan juni-juli 1999 mencapai lima puluh ribu orangb. Petugas bandara sepinggan memperkirakan dari enam ribu orang pengguna jasa

angkutan udara 90% diantaranya mahasiswac. Mereka biasanya menggunakan jasa penerbangan domestic dengan tujuan Surabaya

untuk liburd. Penerbangan Surabaya akan terasa lebih lama bila cuaca buruk

Page 2: Soal Latihan Fakta

e. Tarif jasa angkutan di Surabaya diperkirakan akan naikJawaban : A

5. Perbedaan antara fakta dan opini adalah…a. Fakta adalah pendapat, opini adalah kenyataanb. Fakta adalah pendapat, opini adalah pikiran seseorangc. Fakta adalah kenyataan, opini adalah pendapatd. Fakta adalah pemikiran seseorang, opini adalah pendapate. Fakta adalah kenyataan, opini adalah kenyataan yang benar-benar terjadi

Jawaban : c

6. Gagasan utama yang terletak diawal dan diakhir paragraf adalah…a. induktifb. deduktifc. deduktif-induktifd. induktif-deduktife. khusus-umum

Jawaban c

7. Gagasan utama yang terletak di akhir paragraf adalah…a. induktifb. deduktifc. deduktif-induktifd. induktif-deduktife. khusus-umum

Jawaban a

8. Tumbuhan memerlukan air untuk berkembang biak, begitu juga manusia. Air digunakan oleh manusia untuk keperluan minum, mandi, dan memasak. Tumbuhan memerlukan air untuk tumbuh dan berkembang biak. Bisa dibayangkan jika tumbuhan dan manusia kekurangan air, perkembangan hidupnya tidak akan sempurna. Dengan demikian betapa pentingnya air bagi manusia dan tumbuhan.

Ide pokok dalam paragraf di atas adalah

a. perbedaan tumbuhan dan manusiab. perbedaan penggunaan air bagi manusia dan tumbuhanc. tumbuhan dan manusia jika kekurangan air hidupnya tidak sempumad. air sangat penting bagi manusia terutama tumbuhane. tumbuhan dan manusia sama-sama memerlukan air

Jawab e

9. Tindakan mantan juara dunia tinju kelas berat sejati, Mike Tyson dari AS dengan menggigit telinga rekan senegaranya, Evander Holyfield, 28 Juni di Las Vegas AS mengundang kecaman. Di Inggris perbuatan Tyson tersebut bahkan dipakai tameng untuk mencabut eksistensi olahraga yang menggunakan sarung tinju itu. Di Amerika meski tidak seekstrem di Inggris, kekhawatiran akan keselamatan petinju juga kelihatan mulai goyah.

Ide pokok yang tersirat dalam penggalan informasi di atas adalah …

Page 3: Soal Latihan Fakta

a. Mike .Tyson menggigit lawannya yaitu Evander Holyfield.b. Tindakan Mike Tyson mendapat kecaman khusus di Inggris.c. Tindakan mantan juara tinju, Mike Tyson, mendapat kecaman.d. Tindakan Mike Tyson mengkhawatirkan keselamatan Evander Holyfield.e. Kekhawatiran keselamatan para petinju kelihatan mulai goyah.

Jawab b

10. Pemulihan ekonomi Indonesia yang berjalan lamban, menurut Minasapti Triaswati, dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, tidak terlepas dari kendala birokrasi dan mentalitas pejabatnya. Meminjam data ASEAN Economic Outlook, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 1998 – 2003 hanya 0,6 persen sehingga menempati posisi terendah di kawasan ASEAN. Sekedar contoh, pada periode yang sama, pertumbuhan ekonomi Malaysia adalah 2,8 persen, Filipina mencapai 3,4 persen.

Yang merupakan opini dalam paragraf di atas adalah

a. Nina Triaswati dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.b. Pemulihan ekonomi Indonesia berjalan lamban, terkait dengan kendala birokrasi.c. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 1998 -2003 0,6 persen, menempati posisi

terendah di ASEAN, d. Pertumbuhan ekonomi Malaysia tahun 1998 – 2003 2,8 persen. e. Pertumbuhan ekonomi Filipina tahun 1998-2003 3,4 persen.

Jawab b

11. Kegemukan, baik yang berupa kelebihan berat badan maupun obesitas, identik dengan penyakit. Kegemukan dapat memicu munculnya penyakit seperti jantung koroner, diabetes, dan stroke. Untuk menurunkannya, konsumsi makanan dapat dikurangi hingga separuh serta olahraga secara teratur.

Inti dari bacaan di atas adalah ....

a. Dampak dari kegemukanb. Olahraga dan pengaruhnyac. Penyebab kegemukan seseorangd. Kegemukan identik dengan penyakite. Kegemukan dan olahraga

Jawab a

12. Api diperkirakan berasal dari pekerja las yang sedang memasang awning (krei) di dinding kompleks sekolah Ricci yang menempel di dinding rumah tersebut. Dengan delapan unit mobil pemadam, api sudah bisa dipadamkan satu setengah jam kemudian, pukul 18.30 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut.

Kalimat tanya yang tepat untuk menanyakan fakta pada paragraf di atas adalah....

a. Dari manakah penyebab kebakaran itu?b. Apakah pemilik rumah pada saat kebakaran tidak mengetahuinya?c. Bagaimana perasaan pemilik rumah ketika mengetahui rumahnya terbakar?d. Siapakah nama pemilik rumah ketika mengetahui rumahnya terbakar?e. Apakah ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut?

Jawab a

Page 4: Soal Latihan Fakta

13. (1) Peserta Perusahaan Inti Rakyat (PIR) kelapa sawit, di desa Suka Makmur bukan hanya memerlukan rumah yang layak huni. (2) Mereka tahu betul arti rumah yang sehat dan indah. (3) Untuk bisa memilih rumah, mereka sebaiknya melakukan arisan di antara kelompok tani. (4) Sekarang di desa yang ditempati tahun 1986 itu telah berdiri 200 rumah permanen dengan ukuran rata-rata 12 × 14 meter. (5) Dua puluh anggota kelompok tani Bunga Kantil memiliki rumah baru dan permanen.

Kalimat yang berisi fakta terdapat pada nomor....a. 1 dan2b. 1 dan 3c. 3 dan 4d. 3 dan 5e. 4 dan 5

Jawab a

14. (1) Kedua lembaga tinggi negara itu sedang berebut kewenangan dan juga eksistensi. DPR maupun DPD mempunyai hak untuk mendengarkan pidato kenegaraan dan penyampaian nota keuangan yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 15 Agustus mendatang.

(2) Suka tidak suka, sesuai dengan aturan perundangan inisiatif, penataan hubungan antarlembaga negara yang baru harus dilakukan DPR. Merekalah yang berhak untuk membuat undang-undang yang mengatur semua itu agar bisa berjalan dengan baik.

(3) Memang muncul pertanyaan, apakah DPR memiliki tokoh-tokoh yang memiliki sikap kenegarawanan? Mereka mau berbesar hati untuk kemungkinan kehilangan wewenangnya, demi terciptanya sebuah Indonesia yang baru, dengan format dan lembaganya yang baru?

(4) Tentunya kita harus mendesakkan hal itu. Sekali lagi, karena kita tidak mungkin berlama-lama berada da|am ketegangan dan ketidakpastian.

(5) Masukan dari para ahli hukum tata negara mempunyai jarak dan tidak partisan sangat dibutuhkan. Sekali lagi, karena persoalan ini adalah persoalan kita bersama sebagai bangsa. Hanya kita sendirilah yang bisa menyelesaikan. Namun, syaratnya ada kemauan dari kita semua untuk melakukan itu

Masalah yang disoroti tajuk rencana tersebut adalah …a. Pembagian tugas DPR dan DPD secara tegas.b. DPR dan DPD saling berebut kewenangan.c. Cara menciptakan sebuah negara yang baru.d. Kondisi berada dalam ketegangan dan ketidakpastiane. Persoalan-persoalan yang terjadi dalam pemerintahan.

Jawab d

15. Opini dalam teks tersebut adalah nomor....a. (1), (2), dan (3)b. (1), (3), dan (4)c. (2), (3), dan (4)d. (2), (4), dan (5)e. (3), (4), dan (5)

Jawab c

Page 5: Soal Latihan Fakta

16. Akhir-akhir ini media massa sering memuat foto seksi artis, tetapi para artis tersebut membantah bahwa itu hanya teknik canggih yang dikuasai fotografer.Kalimat opini yang tepat sesuai ilustrasi di atas adalah ....a. Saya membaca berita yang serupa itu kemarin di surat kabar "Jawa Pos" tanggal 23

Juli 1999.b. Berani sekali para artis itu berfoto seperti itu, ! padahal foto seperti itu akan membuat

nama mereka tercemar.c. Sudah lebih sepuluh orang artis berfoto seksi dimuat di surat kabar ibu kota.d. Artis-artis yang berfoto seksi tersebut tidak semuanya mengaku bahwa itu tubuh asli

mereka.e. Salah seorang artis berfoto seksi itu telah dipanggil ke kepolisian karena dianggap

melanggar kesusilaan.Jawab d

17. (1) Menurut seorang pangembang, pengembangan agrobisnis dan agroindustri merupakan tuntutan perkembangan logis. (2) Pengembangan telah dilanjutkan sebagai wujud kesinambungan penganekaragaman dan pengalaman pertanian. (3) Telah pula dilaksanakan pengembangan di beberapa wilayah. (4) Hasil yang dicapai mengesankan dan memuaskan.

Kalimat pernyataan di atas yang berupa opini terdapat pada nomor....a. (l) dan (4)b. (l) dan (3)c. (2) dan (3)d. (2) dan (4)e. (3) dan (4)

Jawab b

18. Beberapa waktu yang lalu banjir besar melanda Jakarta. Ribuan rumah tenggelam Kerugian mencapai 39,5 milyar rupiah dan menelan korban 10 orang meninggal. Seorang penduduk di luar Jakarta menyurati redaksi sebuah surat kabar. Surat tersebut berisi pernyataan terhadap kondisi Jakarta. Menurutnya, Jakarta ternyata tidak seperti kota Metropolitan yang selama ini terlihat megah dalam sinetron. Orang Jakarta mengatakan bahwa banjir yang melanda Jakarta kiriman dari Bogor, orang Bogor membantahnya. Mereka menyatakan bahwa yang membuat kerusakan adalah orang Jakarta sendiri dengan menggusur petani dan membuat vila dan hotel di Puncak.Opini pada tajuk rencana tersebut terdapat pada kalimat ... a. Sepuluh orang meninggal dalam banjir tersebut. b. Seorang penduduk luar Jakarta menyurati redaksi sebuah surat kabar. c. Orang Jakarta mengatakan bahwa banjir kali ini merupakan kiriman dari Bogor. d. Kerugian mencapai 39,5 milyar dan sepuluh orang meninggal. e. Beberapa waktu yang lalu banjir besar melanda Jakarta.

Jawab c

19. (1)Pemerintah Kabupaten Tangerang memperbaiki 42 sekolah. (2)Dana diperoleh dari pinjaman Bank Jabar. (3)Sepuluh sekolah di antaranya mengalami kerusakan yang terutama parah. (4)Hidayat selaku pimpro mengatakan bahwa kecil kemungkinan proyek tersebut gagal.

Page 6: Soal Latihan Fakta

Kalimat opini dalam paragraf di atas terdapat pada kalimat….a. Pertamab. Keduac. Ketigad. Keempate. Pertama dan Keempat Jawab d

20. (1) Novel  The  Da  Vinci  Code  merupakan  karya  Brown.  (2)  Dalam  bidang  musik Laskar Cinta adalah karya musisi Ahmad Dhani. (3) Kecenderungan perbedaan Brown dan Ahmad  Dhani  mungkin  terletak  pada  medianya.  (4)  Brown  berkarya  lewat  sastra,sedangkan Dhani berkarya lewat musik. Kalimat yang berisi pendapat pada teks tersebut ditandai nomor...a. 1b. 2c. 3d. 4e. 1, 2, dan 3

Jawab c

21. (1) Pemkot Depok telah menertibkan 700 Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menggelar dagangannya di pinggir jalan. (2) Hal ini dinilai sebagai penyebab kemacetan. (3) Di samping itu, keberadaan PKL juga dianggap menimbulkan kesan semrawut. (4) Penertiban yang berlangsung tanggal 26 Desember itu disambut dengan senang oleh para pengguna jalan.Dua kalimat pendapat pada teks tersebut ditandai dengan nomor ....

a. (1) dan (2)b. (1) dan (4)c. (2) dan (3)d. (3) dan (4)e. (1) dan (3)

Jawab c

22. (1) Tak seorang pun yang mengetahui siapakah sebenarnya yang menjadi pelaut pertama. (2) Barangkali orang mendapat gagasan untuk berlayar ketika memperhatikan potongan kayu terapung di air. (3) Mungkin pada waktu itu ada seseorang yang menunggangi batang pohon yang terhanyut mengikuti arus sungai. (4) Jika ia memegang sepotong kayu, ia pun dapat bergerak dengan mendayung.Kalimat yang berisi fakta terdapat pada nomor . . . .a. (1) B. (2) c. (3) d. (4)e. Semua merupakan kalimat faktajawab a

23. Kalimat berikut yang merupakan pendapat adalah . . . .a. Pada musim layangan, langit dipenuhi layangan adu dengan berbagai bentuk.

Page 7: Soal Latihan Fakta

b. Belum jelas benar hilangnya layangan adu itu sehingga panitia masih akan mencarinya.

c. Yang jelas, layangan hias dapat menenteramkan hati yang menerbangkannya.d. Mereka biasa rekreasi, sekaligus melepas stres dengan layang-layangnya.e. Harga layangan pada musim layangan menjadi mahal

Jawab c

24. (1) Dia memang patut disebut sebagai maniak bola. (2) Sejak usia 10 tahun, Ueda telah mendedikasikan hidupnya untuk olahraga sepakbola. (3) Kini dia berusia 29 tahun. (4) Dia mengaku tidak bisa memisahkan hidupnya dengan sepakbola.Kalimat-kalimat yang berupa fakta adalah nomor . . . .a. (1) dan (2) b. (3) dan (4)c. (2) dan (3) d. (4) dan (1)e. (1) dan (4)jawab c

25. Dibawah ini yang merupakan kalimat opini adalah ...a. Sejak tahun 2010 dia bekerja serabutanb. Anak yang pertamanya telah berusia 3 (tiga) tahunc. Ada 10 (sepuluh) rumah rusak akibat bencana alam semalamd. Menurut Pak Lurah ada warganya yang menjadi TKI suksese. Lima dari tujuh bersaudara telah Sarjana

Jawab d

Page 8: Soal Latihan Fakta

Contoh Kalimat Efektif dan Kalimat Tidak Efektif

Pengertian kalimat efektif: adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.Ciri-ciri kalimat efektif:

1. Kesepadanan

Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu subjek, predikat, objek dan keterangan. Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.Contoh:Amara pergi ke sekolah, kemudian Amara pergi ke rumah temannya untuk belajar. (tidak efektif)Amara pergi ke sekolah, kemudian kerumah temannya untuk belajar. (efektif)

2. Kecermatan dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata

Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda)Contoh:Mahasiswi perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (tidak efektif)Mahasiswi yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah. (efektif)

3.Kehematan

Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa atau bentuk lain yang di anggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa.Contoh:Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama belajar di rumahku. (tidak efektif)Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)

4. Kelogisan

Bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.Contoh:Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)

5.Kesatuan atau Kepaduan

Maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.Contoh:Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif)

6. Keparalelan atau Kesejajaran

Adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu.Contoh:Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif)Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif)Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif)

Page 9: Soal Latihan Fakta

KALIMAT EFEKTIF DAN KALIMAT TIDAK EFEKTIFPosted on 24 November 2012 by ikasamsumantri

Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-

gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara

atau penulis. Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan,

maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis.  Kalimat efektif

adalah kalimat yang terdiri atas kata – kata yang mempunyai unsure SPOK atau kalimat yang

mempunyai ide atau gagasan pembicara / penulis.

SYARAT dan CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF :

o Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.

o Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca

dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.o Bentukan kata harus sesuai dengan EYD

o Penggunaan struktur kalimat yang tepat

o Kesejajaran

o Kontaminasi

o Pleonasme / Kehematan

o Menggunakan kata baku

o Kelogisan

o Penekanan

o Kevariasian

o Kecermatan dan Kesantunan

o Ketepatan Diksi.

Kalimat tidak efektif adalah kalimat yang tidak memiliki atau mempunyai sifat-sifat yang

terdapat pada kalimat efektif.

Contoh :

o          Kalimat Tidak Efektif : Penelitian yang penulis jalani ini, menyimpulkan

bahwa banyak para pedagang yang memakai vetsin yang melebihi batas sehingga hasil

yang dirasakan begitu sangat gurih sekali.

Kalimat Efektif : Penelitian yang penulis jalani ini, menyimpulkan bahwa banyak pedagang yang

memakai vetsin yang melebihi batas sehingga hasil yang dirasakan sangat gurih.

 o Kalimat Tidak Efektif : Penentuan harga dari suatu produk akan sangat

mempengaruhi dari keberhasilan suatu perusahaan dalam memperoleh keuntungan yang

akan didapatkan oleh suatu perusahaan. Kebijakan dalam menentukan harga dari suatu

produk, maka kelak akan sangat mempengaruhi daripelayanan harus dilakukan oleh

perusahaan terhadap konsumen. Dan ini tentunya juga membutuhkan biaya budget yang

juga harus diperhitungkan dengan menentukan nilai harga dari produk itu sendiri yang

sangat diharapkan dan telah dirancang agardari harga produk itu sendiri dapat menutupi

semua biaya produksi sehingga akan menghasilkan profit bagi perusahaan. Harga sangat

mempengaruhipenjualdari suatu produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan. Penentuan

harga sangat dibutuhkan strategi pemasaran yangamatlah matang agar perusahaan tidak

mengalami kerugian.

Page 10: Soal Latihan Fakta

Kalimat Efektif : Penentuan harga suatu produk akan sangat mempengaruhi keberhasilan suatu

perusahaan dalam memperoleh keuntungan yang akan didapatkan oleh suatu perusahaan.

Kebijakan dalam menentukan harga dari suatu produk, kelak akan sangat mempengaruhi

pelayanan yang harus dilakukan oleh perusahaan terhadap konsumen. Dan ini tentunya juga

membutuhkan budget yang juga harus diperhitungkan dengan menentukan nilai harga dari produk

itu sendiri yang sangat diharapkan dan telah dirancang agar harga produk itu sendiri dapat

menutupi semua biaya produksi sehingga akan menghasilkan profit bagi perusahaan. Harga

sangat mempengaruhi penjualan  suatu produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan.

Penentuan harga sangat dibutuhkan strategi pemasaran yang amat matang agar perusahaan tidak

mengalami kerugian

Contoh kalimat efektif dan tidak efektifKalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis

serta dapat diterima maksudnya/arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis /pembicara. Kalimat efektif juga merupakan kalimat yang padat, singkat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat.

Jelas : berarti mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.Singkat : hemat dalam pemakaian atau pemilihan kata-kata.Tepat : sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.

Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis.

Kalimat tidak efektif adalah kalimat yang tidak memiliki atau mempunyai sifat-sifat yang terdapat pada kalimat efektif.

Berikut adalah beberapa contoh kalimat efektif dan tidak efektif :

1. . Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu ( tidak efektif )

Seharusnya : Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.

2. Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Gunting ( tidak efektif )

Seharusnya : Sekolah kami terletak di depan bioskop Gunting.

3. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes ( tidak efektif )

Seharusnya : Harga minyak dibekukan atau dinaikan secara luwes.

4. Karena ia tidak diundang , dia tidak datang ke tempat itu ( tidak efektif )

Seharusnya : Karena tidak diundang , dia tidak datang ke tempat itu.

5. Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui bahwa Presiden datang ( tidak efektif )

Seharusnya : hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa presiden datang.

Sumber :      http://vhyo17.wordpress.com/2009/11/15/kalimat-efektif-dan-kalimat-tidak-efektif/      http://v4z4.wordpress.com/2009/10/29/tugas-bahasa-indonesia-4/

KALIMAT EFEKTIF DAN KALIMAT TIDAK EFEKTIF

Page 11: Soal Latihan Fakta

Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan pikiran secara jelas kepada pembaca sehingga mencapai sasarannya.Kalimat yang efektif di tandai dengan adanya kepaduan unsur kalimat , kelogisan, hubungan antar bagian kalimat, pemusatan perhatian pada bagian-bagian tertentu dan kehematan penggunaan kata.Kalimat tidak efektif adalah kalimat yang tidak mampu menyampaikan pikiran secara jelas dengan pembaca sehingga tidak mencapai sasarannya.

Berikut ini adalah contoh kalimat efekti dan tidak efektif :

1. Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. 

2. Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen ( tidak efektif )Seharusnys :Dalam menyusun laporan itu, saya di bantu oleh para dosen. 

3. Soal itu saya kurang jelas ( tidak efektif )Seharusnya :Soal itu bagi saya kurang jelas. 

4. Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama ( tidak efektif )Seharusnya :Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acarapertama. 

5. Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu ( tidak efektif )Seharusnya : Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. 

6. Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Gunting ( tidak efektif )Seharusnya : Sekolah kami terletak di depan bioskop Gunting. 

7. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes ( tidak efektif )Seharusnya : Harga minyak dibekukan atau dinaikan secara luwes. 

8. Karena ia tidak diundang , dia tidak datang ke tempat itu ( tidak efektif )Seharusnya : Karena tidak diundang , dia tidak datang ke tempat itu. 

9. Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui bahwa Presiden datang ( tidak efektif )Seharusnya : hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa presiden datang. 

10. Dia hanya membawa badannya saja ( tidak efektif )Seharusnya : Dia hanya membawa badannya. 

11. Sejak dari pagi dia bermenung ( tidak efektif )Seharusnya : Sejak pagi dia bermenung. 

12. Surat itu sudah saya baca ( tiak efektif )Seharusnya : Surat itu sudah saya baca. 

13. Saran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan ( tidak efektif )Seharusnya : Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan. 

14. Mereka membicarakan dari pada kehendak rakyat ( tidak efektif )Seharusnya : Mereka membicarakan kehendak rakyat. 

15. Pekerjaan itu dia tidak cocok ( tidak efektif )Seharusnya : Pekerjaan itu bagi dia tidak cocok.

Kalimat Efektif dan Tidak Efektif Jumat, 11 Januari 2013

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat

diterima maksudnya/arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis /pembicara. Kalimat

efektif juga merupakan kalimat yang padat, singkat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan

informasi secara tepat.

Jelas : berarti mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.

Page 12: Soal Latihan Fakta

Singkat : hemat dalam pemakaian atau pemilihan kata-kata.

Tepat : sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.

Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun

pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis.

Kalimat tidak efektif adalah kalimat yang tidak memiliki atau mempunyai sifat-sifat yang terdapat

pada kalimat efektif.

Berikut ini 13 Sebab Ketidakefektifan Kalimat :

1. Kalimat Berstruktur Kompak.

Setiap kalimat minimal terdiri atas unsur pokok dan sebutan (yang menerangkan pokok) atau

unsur subjek dan predikat. Kalimat yang baik adalah kalimat yang menggunakan subjek dan

predikat secara benar dan kompak. Kekurangkompakan dan ketidakjelasan subjek dapat terjadi

jika digunakan kata depan di depan subjek. Misalnya penggunaan dalam, untuk, bagi, di, pada,

sebagai, tentang, dan, karena sebelum subjek kalimat tersebut.

Contoh kalimat tidak efektif:

Bagi semua siswa harus memahami uraian berikut ini.

Dalam pembahasan ini menyajikan contoh nyata.

Sebagai contoh dari uraian di atas adalah perkalian di bawah ini.

Kalimat di atas menjadi tidak efektif karena unsurnya tidak lengkap.

2. Kalimat Paralel.

Kalimat yang efektif adalah kalimat yang tersusun secara paralel. Keparalelan itu tampak pada

jenis kata yang digunakan sebagai suatu yang paralel dengan memiliki unsur atau jenis kata yang

sama. Kesalahan dalam menggunakan paralelis kata akan menjadikan kalimat tersebut menjadi

tidak efektif.

Contoh kalimat tidak efektif:

Kegiatan akhir dari percobaan itu adalah menyusun laporan, kelengkapan materi yang harus

dilampirkan, penggambaran tahap-tahap kegiatan, dan simpulan hasil pengujian.

Ketidakefektifan kalimat tersebut, karena memfaralelkan jenis kata menyusun, dengan

kelengkapan, penggambaran, dan simpulan. Kalimat tersebut memfaralelkan “kegiatan” sebagai

verba, maka kata lainnya seharusnya menggunakan verba. Misalnya, kata menyusun seharusnya

berfaralel dengan melampirkan (materi secara lengkap), menggambarkan (tahap-tahap kegiatan),

dan menyimpulkan (hasil pengujian). Bandingkanlah dengan kalimat di bawah ini!

Kegiatan akhir dari percobaan itu adalah menyusun laporan, melampirkan materi secara lengkap,

menggambarkan tahap-tahap kegiatan, dan menyimpulkan hasil pengujian.

3. Kalimat Hemat.

Kalimat yang efektif harus hemat. Kalimat hemat memiliki ciri kalimat yang menghindari

pengulangan subjek, pleonasme, hiponimi, dan penjamakan kata yang sudah bermakna jamak.

Contoh kalimat tidak efektif:

Para menteri serentak berdiri, setelah mereka mengetahui bahwa presiden datang ke acara itu.

Waktu tempuh yang digunakan hanya selama 45 menit saja untuk sampai ke daerah itu.

Air raksa ini harus dicampur dengan kain warna merah.

Banyak orang-orang yang tidak hadir pada pertemuan yang menghadirkan beberapa tokoh-tokoh

terkemuka.

Kalimat pertama kurang efektif karena menggunakan subjek (kata para menteri) dengan subjek

kedua (kata mereka). Kalimat kedua menggunakan kata bermakna sama, yaitu kata hanya dan

saja. Kalimat ketiga kurang efektif karena menggunakan kata bermakna hiponimi, yaitu kata warna

dan merah (merah merupakan salah satu warna, sehingga tidak perlu menggunakan kata warna).

Kalimat keempat, menggunakan kata bermakna jamak secara berulang, yaitu kata banyak dan

beberapa dengan pengulangan kata yang mengikutinya.

Page 13: Soal Latihan Fakta

4. Kalimat Berpadu.

Kalimat yang berpadu adalah kalimat yang berisi kepaduan pernyataan. Kalimat yang tidak

berpadu biasanya terjadi karena salah dalam menggunakan verba (kata kerja) atau preposisi (kata

depan) secara tidak tepat.

Contoh kalimat tidak efektif:

Segala usulan yang disampaikan itu kami akan pertimbangkan.

Uraian pada bagian ini akan menyajikan tentang perkembangbiakan pohon aren.

Materi yang sudah diungkapkan daripada pembicara awal akan dibahas kembali pada pertemuan

yang akan datang.

Penggunaan kata akan yang menyelip di antara subjek dengan predikat pada kalimat pertama

menjadikan kalimat tersebut kurang padu. Demikian pula penggunaan kata tentang dan daripada

setelah verba menjadikan kalimat tersebut kurang padu

5. Kalimat Logis.

Kalimat yang logis adalah kalimat yang dapat diterima oleh akal atau pikiran sehat. Biasanya

ketidaklogisan kalimat terjadi karena pemilihan kata atau ejaan yang salah.

Contoh kalimat tidak efektif:

Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu kelancaran acara ini.

Untuk mempersingkat waktu, marilah kita bersama-sama mulai mengerjakan tugas tersebut.

Mayat wanita yang ditemukan di sungai itu sebelumnya sering mondar- mandir di daerah tersebut.

Pada kalimat pertama terkadung makna bahwa yang berbahagia adalah kesempatan, kecuali

verbanya diganti dengan membahagiakan. Kalimat kedua memiliki makna yang tidak mungkin

waktu dipersingkat, kecuali acara yang dipersingkat atau waktu yang dihemat. Kalimat ketiga

menggunakan konstruksi kalimat yang kurang benar sehingga memunculkan makna yang kurang

logis dan menakutkan.

6. Kontaminasi ==> merancukan 2 struktur benar 1 struktur salah

Contoh :

* diperlebar, dilebarkan diperlebarkan (salah)

* memperkuat, menguatkan memperkuatkan (salah)

* sangat baik, baik sekali sangat baik sekali (salah)

* saling memukul, pukul-memukul saling pukul-memukul (salah)

* Di sekolah diadakan pentas seni. Sekolah mengadakan pentas seni Sekolah mengadakan pentas

seni (salah)

7. Pleonasme ==> berlebihan, tumpang tindih

Contoh :

* para hadirin (hadirin sudah jamak, tidak perlu para)

* para bapak-bapak (bapak-bapak sudah jamak)

* banyak siswa-siswa (banyak siswa)

* saling pukul-memukul (pukul-memukul sudah bermakna ‘saling’)

* agar supaya (agar bersinonim dengan supaya)

* disebabkan karena (sebab bersinonim dengan karena)

8. Tidak Memiliki Subjek.

Contoh :

* Buah mangga mengandung vitamin C.(SPO) (benar)

* Di dalam buah mangga terkandung vitamin C. (KPS) (benar) ??

* Di dalam buah mangga mengandung vitamin C. (KPO) (salah)

9. Adanya kata depan tidak perlu.

Contoh :

Page 14: Soal Latihan Fakta

* Perkembangan daripada teknologi informasi sangat pesat.

* Kepada siswa kelas I berkumpul di aula.

* Selain daripada bekerja, ia juga kuliah.

10. Salah Nalar.

Contoh :

* waktu dan tempat dipersilahkan. (Siapa yang dipersilahkan)

* Mobil Pak Dapit mau dijual. (Apakah bisa menolak?)

* Silakan maju ke depan. (maju selalu ke depan)

* Adik mengajak temannya naik ke atas. (naik selalu ke atas)

* Pak, saya minta izin ke belakang. (toilet tidak selalu berada di belakang)

* Saya absen dulu anak-anak. (absen: tidak masuk, seharusnya presensi)

* Bola gagal masuk gawang. (Ia gagal meraih prestasi) (kata gagal lebih untuk subjek bernyawa)

11. Kesalahan Pembentukan kata.

Contoh :

* mengenyampingkan seharusnya mengesampingkan

* menyetop seharusnya menstop

* mensoal seharusnya menyoal

* ilmiawan seharusnya ilmuwan

* sejarawan seharusnya ahli sejarah

12. Pengaruh bahasa asing.

Contoh :

* Rumah di mana ia tinggal … (the house where he lives …) (seharusnya tempat)

* Sebab-sebab daripada perselisihan … (cause of the quarrel) (kata daripada dihilangkan)

* Saya telah katakan … (I have told) (Ingat: pasif persona) (seharusnya telah saya katakan)

13. Pengaruh bahasa daerah.

Contoh :

* … sudah pada hadir. (Jawa: wis padha teka) (seharusnya sudah hadir)

* … oleh saya. (Sunda: ku abdi) (seharusnya diganti dengan kalimat pasif persona)

* Jangan-jangan … (Jawa: ojo-ojo) (seharusnya mungkin)

Daftar Pustaka

Baynham, Mike. (1995) Literacy Practices: Investigating Literacy in Social Contexts. London:

Longman.

Keraf, Gorys (1983) Komposisi. Jakarta: Gramedia.

Rusyana, Yus (1984) Bahasa & Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung: CV Diponegoro.

Sumber:  http://vhyo17.wordpress.com/2009/11/15/kalimat-efektif-dan-kalimat-tidak-efektif/

KALIMAT EFEKTIF :pengertian, syarat, penjabarannyaPosted by kusnadi • Under: qq bhs.Indonesia

April052013

Page 15: Soal Latihan Fakta

1. Pengertian Kalimat Efektif Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan- gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin. Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis. Untuk itu penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik, yaitu strukturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan antarbagiannya logis, dan ejaannya pun harus benar.

2. Syarat Kalimat Efektif 2.1 Keterpaduan 2.1.1 Pengertian Keterpaduam Keterpaduan adalah keterpaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga maksud atau informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah (sistematis).• Kalimat tidak bertele-tele dan harus sistematis.• Kalimat yang padu menggunakan pola aspek-agen-verbal atau aspek- verbal-pasien.• Diantara predikat kata kerja dan objek penderita tidak disisipkan kata daripada / tentang.

2.1.2 Penyebab Ketidakpaduan

2.1.2.1 Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris. Oleh karena itu, kita hidari kalimat yang panjang dan bertele-tele.Misalnya: Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan yang secara tidak sadar bertindak keluar dari kepribadian manusia Indonesia dari sudut kemanusiaan yang adil dan beradab. Kalimat di atas bisa diperbaiki supaya menjadi kalimat yang padu.

2.1.2.2 Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat- kalimat yang berpredikat pasif persona.a. Surat itu saya sudah baca.b. Saran yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan.Kalimat di atas tidak menunjukkan kepaduan sebab aspek terletak antara agen dan verbal.Seharusnya kalimat itu berbentuk:a. Surat itu sudah saya baca.b. Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.

2.1.2.3 Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.Perhatikan kalimat dibawah ini :a. Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat.b. Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada rumah-rumah adat.Seharusnya:a. Mereka membicarakan kehendak rakyat.b. Makalah ini akan membahas desain interior pada rumah-rumah adat.

2.2 Kepararelan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, bila dalam suatu kalimat menggunakan bentuk nomina berarti seterusnya menggunakan nomina. Apabila bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.Contoh :a. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.b. Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.Kalimat a tidak mempunyai kesejajaran karena dua bentuk kata yang mewakili predikat terdiri dari bentuk yang berbeda, yaitu dibekukan dan kenaikan. Kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara menyejajarkan kedua bentuk itu.

Page 16: Soal Latihan Fakta

ð Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes.Kalimat b tidak memiliki kesejajaran karena kata yang menduduki predikat tidak sama bentuknya, yaitu kata pengecatan, memasang,pengujian, dan pengaturan. Kalimat itu akan baik kalau diubah menjadi predikat yang nomial, sebagai berikut. Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.

2.3 Kehematan Kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Akan tetapi, bukan berarti menghilangkan kata atau frasa yang dapat memperjelas kalimat. kalimat hemat memiliki beberapa kriteria, yaitu

2.3.1 Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.Contoh:- Karena ia tidak diundang ia tidak datang ke tempat itu.- Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui presiden datang.Perbaikannya :- Karena tidak diundang, ia tidak datang ke tempat itu.- Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa presiden datang.

2.3.2 Penghematan dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponim kata. Contoh:- Ia memakai baju warna merah.- Di mana engkau menangkap burung pipit itu?Perubahannya :- Ia memakai baju merah- Di mana engkau menangkap pipit itu?

2.3.3 Penghematan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.Contoh:- Dia hanya membawa badannya saja.- Sejak dari pagi dia bermenung.Perbaikannya:- Dia hanya membawa badannya.- Sejak pagi dia bermenung.

2.3.4 Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata- kata yang berbentuk jamak,misalnya:- Para tamu-tamu- Beberapa orang-orangPerbaikannya:- Para tamu- Beberapa orang

2.4 Penekanan Yang dimaksud dengan penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi penekanan atau penegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat.

2.4.1 Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).Contoh:Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada padadirinya. Penekanannya ialah presiden mengharapkan.Contoh:

Page 17: Soal Latihan Fakta

Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya. Penekanannya Harapan presiden.Jadi, penekanan kalimat dapat dilakukan dengan mengubah posisi kalimat.

2.4.2 Membuat urutan kata yang bertahapContoh: Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. Seharusnya: Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.

2.4.3. Melakukan pengulangan kata (repetisi).Contoh: Saya suka kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.

2.4.4 Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.Contoh: Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.

2.4.5. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan).Contoh: Saudaralah yang bertanggung jawab.

2.5 Kevariasian Untuk membuat kalimat yang tidakmonotondanmenjemuka n, diperlukan adanya variasi. Kevariasian dapat ditempuh dengan berbagai cara berikut.

2.5.1 Variasi penggunaan kata

Contoh  embicaraan itu membicarakan kenakalan mahasiswa. (monoton) Pembicaraan itu membahas kenakalan mahasiswa. (variatif) 2.5.2 Variasi dalam pembukaan kalimatContoh :a) Frasa keterangan tempat atau keterangan waktu diletakkan diawal kalimat. Dari desa yang terpencil ia merantau ke Bandung.b)Penggunaan frasa verbal Merombak kendaraan tua adalah kegemarannya.c)Penempatan klausa anak kalimat

Contoh kalimat tidak efektif dan kalimat efektifkalimat tidak efektif : Sungguh sangat benar-benar malang nasib anak itu.kalimat efektif : Sungguh sangat malang nasib anak itu.

kalimat tidak efektif : Kemarin banyak para karyawan yang melakukan demonstrasi.kalimat efektif : Kemarin banyak karyawan yang melakukan demonstrasi.

kalimat tidak efektif : Kedua kapten dari masing-masing tim saling bertatap-tatapan.kalimat efektif : Kedua kapten dari masing-masing tim saling bertatapan.

kalimat tidak efektif : Semua orang tau bahwa makhluk hidup pasti mati.kalimat efektif : Semua orang tahu bahwa makhluk hidup pasti mati.

kalimat tidak efektif : Motor yang diparkir yang di ujung itu miliknya.kalimat efektif : Motor yang di parkir di ujung itu miliknya.

kalimat tidak efektif : Banyak juga yang mengira kalau dia itu seorang konglomerat.

Page 18: Soal Latihan Fakta

kalimat efektif : Banyak juga yang mengira bahwa dia seorang konglomerat.

kalimat tidak efektif : Dia berhasil terhindar daripada kecelakaan itu.kalimat efektif : Dia berhasil terhindar dari kecelakaan itu.

kalimat tidak efektif : Mereka mengumpulkan tugas itu di dosennya.kalimat efektif : Mereka mengumpulkan tugas itu kepada dosennya.

kalimat tidak efektif : Rapat tadi dihadiri oleh pimpinan dan para staf-stafnya.kalimat efektif : Rapat tadi dihadiri oleh pimpinan dan para stafnya.

kalimat tidak efektif : Mendingan bermain bola daripada tidur-tiduran.kalimat efektif : Sebaiknya bermain bola daripada tidur-tiduran.

TUGAS BAHASA INDONESIA "KALIMAT EFEKTIF DAN PARAGRAF"

 PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat diterima maksudnya atau arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis atau pembicara. Kalimat efektif juga merupakan kalimat yang padat, singkat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat.

         Jelas : berarti mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.

         Singkat : berarti hemat dalam pemakaian atau pemilihan kata-kata.

         Tepat : berarti sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.

Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis.

Page 19: Soal Latihan Fakta

 SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF

1. KESATUAN GAGASAN

Kesatuan gagasan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat. Kesatuan gagasan memiliki subyek, predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesatuan tunggal.Contoh:

Berdasarkan agenda sekretaris manajer personalia akan memberi pengarahan kepada pegawai baru.

2. KEPARALELAN ATAU KESEJAJARAN

Keparalelan atau kesejajaran bentuk adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat. Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Bila bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nomina. Maksudnya jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.

Contoh: Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.

Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu menggunakan predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat pasif, yakni menggunakan imbuhan di-.

Kalimat itu harus diubah menjadi :1. Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan2. Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan.

3. KEHEMATAN

Kehematan adalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu, sehingga kata dalam sebuah kalimat menjadi lebih padat dan berisi. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.Menghemat kata dapat dilakukan dengan cara:

  Menghilangkan pengulangan subyek.

Contoh : Karena ia tak diundang, dia tidak datang ke pesta itu.

Page 20: Soal Latihan Fakta

Mestinya menggilangkan kata ia.

  Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.

Contoh: Mira adalah gadis yang memakai baju warna merah.

Mestinya menggilangkan kata warna.

  Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.

Contoh:  Jangan naik ke atas karena licin.

Mestinya menghilangkan kata ke atas.

  Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak.

Contoh : Ia mengambil semua jeruk-jeruk yang masih ada di meja.

4. PENEKANAN

Penekanan merupakan perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan. Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.Ada beberapa cara penekanan dalam kalimat:

  Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat.Contoh :1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini.

  Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah.Contoh :1. Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu.2. Kami pun turut dalam kegiatan itu.3. Bisakah dia menyelesaikannya?

  Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap penting.

Page 21: Soal Latihan Fakta

Contoh :Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid, antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan lainnya.

  Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin ditegaskan.Contoh :1. Anak itu tidak malas, tetapi rajin.2. Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi total dan menyeluruh.

5.KEVARIASIAN

Untuk menghindari kebosanan dan keletihan saat membaca, diperlukan variasi dalam teks. Ada kalimat yang dimulai dengan subyek, predikat atau keterangan. Ada kalimat yang pendek dan panjang.

a). Cara memulai

Subyek pada awal kalimat.

Dengan adanya subyek pada awal kalimat, maka kalimat-kalimat akan berubah nadanya.

-         Untuk menyatakan kepastian digunakan kata: pasti, pernah, tentu, sering, jarang, kerapkali, dan sebagainya.

-        Untuk menyatakan ketidakpastian digunakan : mungkin, barangkali, kira-kira, rasanya, tampaknya, dan sebagainya.

-         Untuk menyatakan kesungguhan digunakan: sebenarnya, sesungguhnya, sebetulnya, benar, dan sebagainya.

b). Panjang-pendek kalimat.

Tidak selalu kalimat pendek mencerminkan kalimat yang baik atau efektif, kalimat panjang tidak selalu rumit. Akan sangat tidak menyenangkan bila membaca karangan yang terdiri dari kalimat yang seluruhnya pendek-pendek atau panjang-panjang. Dengan menggabung beberapa kalimat tunggal menjadi kalimat majemuk setara terasa hubungan antara kalimat menjadi lebih jelas, lebih mudah dipahami sehingga keseluruhan paragraf merupakan kesatuan yang utuh.

Page 22: Soal Latihan Fakta

c). Jenis kalimat.

Biasanya dalam menulis, orang cenderung menyatakannya dalam wujud kalimat berita. Hal ini wajar karena dalam kalimat berita berfungsi untuk memberi tahu tentang sesuatu. Dengan demikian, semua yang bersifat memberi informasi dinyatakan dengan kalimat berita. Tapi, hal ini tidak berarti bahwa dalam rangka memberi informasi, kalimat tanya atau kalimat perintah tidak dipergunakan, justru variasi dari ketiganya akan memberikan penyegaran dalam karangan.

d). Kalimat aktif dan pasif.

Selain pola inversi, panjang-pendek kalimat, kalimat majemuk dan setara, maka pada kalimat aktif dan pasif dapat membuat tulisan menjadi bervariasi.

e). Kalimat langsung dan tidak langsung.

Biasanya yang dinyatakan dalam kalimat langsung ini adalah ucapan-ucapan yang bersifat ekspresif. Tujuannya tentu saja untuk menghidupkan paragraf. Kalimat langsung dapat diambil dari hasil wawancara, ceramah, pidato, atau mengutip pendapat seseorang dari buku.

6.KELOGISAN

Kelogisan maksudnya bahwa suatu kalimat harus mudah dipahami dan penulisannya harus sesuai dengan ejaan yang berlaku. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.

Contoh : Waktu dan tempat saya persilakan. 

Kalimat diatas tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda mati yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya ;Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.

 PENYEBAB KALIMAT TIDAK EFEKTIF

Page 23: Soal Latihan Fakta

Kalimat tidak efektif adalah kalimat yang tidak memiliki atau mempunyai sifat-sifat yang terdapat pada kalimat efektif. Banyak hal yang menyebabkan kalimat tidak efektif, yaitu makna yang tidak logis, bentuk kata yang tidak sejajar, menggunakan subjek ganda, bentuk jamak yang di ulang, penggunaan kata depan yang tidak perlu, salah nalar, pengaruh bahasa daerah atau bahasa asing, dan kontaminasi atau keracunan. Berikut ini mari kita bahas satu per satu mengenai penyebab kalimat menjadi tidak efektif :

1.     Makna tidak logisContoh:- Saya saling bertatapan (tidak efektif).- Kami saling bertatapan (efektif).

2.    Bentuk kata tidak sejajarContoh:- Kiki menonton film itu karena diketahui bahwa film tersebut bagus (tidak efektif ).- Kiki menonton film itu karena mengetahui bahwa film tersebut bagus (efektif ).

3.     Menggunakan subjek ganda Contoh:- Novel itu saya sudah baca (tidak efektif).- Saya sudah membaca novel itu (efektif).

4.    Bentuk jamak yang diulangContoh:- Para hadirin dimohon berdiri (tidak efektif).- Hadirin kami mohon berdiri (efektif).

5.    Penggunaan kata depan yang tidak perluContoh:- Kepada siswa kelas VII-A dimohon berkumpul di aula (tidak efektif).- Siswa kelas VII-A dimohon berkumpul di aula (efektif).

6.    Salah nalarContoh:

- Waktu dan tempat kami persilahkan (tidak efektif).

- Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium (efektif).

Page 24: Soal Latihan Fakta

- Mobil Pak Ivan mau dijual (tidak efektif).- Mobil Pak Ivan akan dijual (efektif).

7.     Pengaruh bahasa daerah atau bahasa asingContoh:- Para tamu undangan sudah pada hadir (tidak efektif).- Tamu undangan sudah hadir (efektif).

8.    Kontaminasi/keracunanContoh:- Nilai ulangan bahasa Inggris Aldi sangat baik sekali (tidak efektif).- Nilai ulangan bahasa Inggris Aldi baik sekali (efektif).- Nilai ulangan bahasa Inggris Aldi sangat baik (efektif).

 ALINEA ATAU PARAGRAF

1.  PENGERTIAN ALINEA ATAU PARAGRAF

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Paragraf atau alinea biasanya dibuat dibaris baru dengan 5 spasi, sehingga tulisannya terlihat menjorok ke dalam. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.

Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.

Page 25: Soal Latihan Fakta

2.  TUJUAN PEMBENTUKAN ALINEA ATAU PARAGRAF

-      Memudahkan pengertian dan pemahaman terhadap satu tema.

-      Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan normal

3.  UNSUR-UNSUR ALINEA ATAU PARAGRAF

Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan atau mendukung ide utama.

 A.     Ciri kalimat topik :

 1.     Mengandung permasalahan yang potensial untuk diuraikan lebih lanjut.

2.    Mengandung kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri.

3.    Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain.

4.    Dapat dibentuk tanpa kata sambung atau transisi

 B      Ciri kalimat pendukung :

 1.     Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri.

2.    Arti kalimatnya baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea.

3.    Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung atau kalimat transisi.

4.    Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang bersifat mendukung kalimat topik

4.  SYARAT-SYARAT ALINEA ATAU PARAGRAF

 1.      Kesatuan

Tiap alenia hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi alenia adalah mengembangkan gagasan pokok atau topik tersebut. Oleh karena itu, dalam pengembangannya tidak boleh ada unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik atau gagasan tersebut. Alenia dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam alenia itu tidak telepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topik.

Page 26: Soal Latihan Fakta

2.      Koherensi

Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah alenia ialah koherensi atau kepaduan, yakni adanya hubungan yang harmonis, yang memperlihatkan kesatuan kebersamaan antara satu kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam sebuah alenia. Alenia yang memiliki koherensi akan sangat memudahkan pembaca mengikuti alur pembahasan yang disuguhkan. Ketiadaan Koherensi dalam sebuah alenia akan menyulitkan pembaca untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya. Dalam koherensi, termasuk pula keteraturan (sistematika) urutan gagasan. Gagasan dituturkan pula secara teratur dari satu detail ke detail berikutnya, dari satu fakta ke fakta selanjutnya, dari satu soal ke soal yang lain, sehingga pembaca dapat dengan mudah mengikuti uraian yang disajikan dengan seksama. Untuk menyatakan kepaduan atau koherensi dari sebuah alenia, ada bentuk lain yang sering digunakan yaitu penggunaan kata atau frasa (kelompok kata) dalam bermacam-macam hubungan.

     3. Pengembangan

Pengembangan paragraf sangat berkaitan erat dengan posisi kalimat topik karena kalimat topiklah yang mengandung inti permasalahan atau ide utama paragraf. Pengembangan paragraph deduktif, misalnya, yang menempatkan ide/gagasan utama pada awal paragraf, pasti berbeda dengan pengembangan paragraf induktif yang merupakan kebalikan dari paragraf deduktif. Demikian juga dengan tipe paragraf yang lainnya.

Selain kalimat topik, pengembangan paragraf berhubungan pula dengan fungsi paragraf yang akan dikembangkan: sebagai paragraf pembuka, paragraf pengembang, atau paragraf penutup. Fungsi tersebut akan mempengaruhi pemilihan metode pengembangan karena misi ketiga paragraf tersebut dalam karangan saling berbeda .

Metode pengembangan paragraf akan bergantung pada sifat informasi yang akan disampaikan,yaitu: persuasive, argumentatif, naratif, deskriptif, dan eksposisi. Metode tersebut sudah pasti digunakan untuk mengembangkan alinea argumentatif, misalnya akan berbeda dengan naratif.

     Setelah mempertimbangkan faKtor tersebut barulah kita memilih salah satu metode pengembangan paragraf yang dianggap paling tepat dan efektif. Diantara banyak metode pengembangan paragraf yang terdapat di dalam buku – buku komposisi, disini diangkat enam metode yang umum dipakai untuk mengembangkan alinea dalam penulisan karangan. Metode yang dimaksud adalah : metode definisi, metode contoh, metode sebab-akibat, metode umum khusus, dan metode klasifikasi. Didalam mengarang, keenam metode pengembangan paragraf tersebut dapat dipakai silih berganti sesuai dengan keperluan mengarang si penulisnya.

Page 27: Soal Latihan Fakta

1) Metode Definisi

     Yang dimaksud dengan definisi adalah usaha penulis untuk menerangkan pengertian/konsepistilah tertentu. Untuk dapat merumuskan definisi yang jelas, penulis hendaknya memperhatikan klasifikasi konsep dan penentuan cirri khas konsep tersebut. Satu hal yang perlu diingat dalam membuat definisi, kita tidak boleh mengulang kata atau istilah yang kita definisikan di dalam teks definisi itu

2) Metode Proses

     Sebuah paragraf dikatakan memakai metode proses apabila isi alinea menguraikan suatu proses. Proses ini merupakan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Bila urutan atau tahap – tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang berbeda, penulis harus menyusunnya secara runtut (kronologis). Banyak sekali peristiwa atau kejadian yang prosesnya berbeda satu sama lainnya. Proses kerja suatu mesin , misalnya, tentu berbeda sangat jauh dengan proses peristiwa sejarah.

3) Metode Contoh

     Dalam karangan ilmiah, contoh dan ilustrsi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk paragraf.

4) Metode Sebab-Akibat

     Metode sebab-akibat atau akibat-sebab (kausalitas) dipakai untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau sebaliknya. Factor yang terpenting dalam metode kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan. Artinya, hubungan kejadian dan penyebabnya harus terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan pikiran manusia. Metode kausalitas atau sebab-akibat umumnya tampil di tengah karangan yang berisi pembahasan atau analisis. Sifat paragrafnya argumentative murni atau dikombinasikan dengan deskriptif ata eksposisi.

5) Metode Umum-Khusus

     Metode umum-khusnya dan khusus-umum paling banyak dipakai untuk mengembangkan gagasan paragraf agar tampak teratur. Bagi penulis pemula, belajar menyusun paragraf dengan metode ini adalah yang paling disarankan. Pertimbangannya, di samping mengembangkan urutan umum-khusus relative lebih gampang,juga karena model inilah yang paling banyak dipakai dalam karangan ilmiah dan tulisan eksposisi seperti arikel dalam media massa.

6) Metode Klasifikasi

     Bila kita akan mengelompokan benda-benda atau non benda yang memiliki persamaan ciri seperi sifat, bentuk, ukuran, dan lain-lain, cara yang paling tepat adalah dengan metode klasifikasi. Klsifikasi sebenarnya bukan khusu untuk

Page 28: Soal Latihan Fakta

persamaan factor tersebut di atas, tetapi juga untuk perbedaan. Namun, pengelompokan tidak berhenti pada inventarisasi persamaan dan perbedaan. Setelah dikelompokan, lalu dianalisis untuk mendapatkan generalisasi, atau paling tidak untuk diperbandingkan atau dipertentangkan satu sama lainnya.

5.  JENIS-JENIS ALINEA ATAU PARAGRAF

     Paragraf memiliki banyak ragamnya. Untuk membedakan paragraf yang satu dari paragraf yang lain berdasarkan kelompoknya,yaitu : jenis paragraf menurut posisi kalimat topiknya, menurut sifat isinya, menurut fungsinya dalam karangan.

1). Jenis paragraf menurut posisi kalimat topiknya

     Kalimat yang berisi gagasan utama paragraf adalah kalimat topik. Karena berisi gagasan utama itulah keberadaan kalmat topic dan letak posisinya dalam paragraf menjadi penting. Posisi kalimat topik di dalam paragraf yang akan memberi warna sendiri bagisebuah paragraf. Berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapa dibedakan atas empat macam, yaitu : paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif-induktif(campuran), paragraf penuh kalimat topik.

A. Paragraf Deduktif

     Adalah paragraf yang letak kalimat pokoknya di tempat kan pada bagian awal paragraf ,yaitu paragraf yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, yang dimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus (umum-khusus).

Contoh paragraf deduktif :

" Olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Fisik orang yang berolahraga dengan yang jarang atau tidak pernah berolahraga sangat jelas berbeda. Contohnya jika kita sering berolahraga fisik kita tidak mudah lelah, sedangkan yang jarang atau tidak pernah berolahraga fisiknya akan cepat lelah dan mudah terserang penyakit."

Contoh lain paragraph deduktif :

”Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya untuk membuka usaha baru.”

Page 29: Soal Latihan Fakta

B. Paragraf Induktif

Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum (khusus-umum).

Contoh paragraf induktif:

" Yang menyebabkan banjir di Jakarta sangat jelas disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri. Contohnya saja masih banyak orang-orang yang buang sampah yang tidak pada tempatnya. Selain itu masyarakat juga tidak peduli terhadap selokan di sekitarnya. Oleh sebab itu maka seharusnya pemerintah setempat harus lebih mensosialisasikan bahaya banjir kepada masyarakat. Supaya masyarakat dapat ikut serta dalam bersosialisasi terhadap bahaya banjir. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa seluruh masyarakat dan pemerintah setempat harus menggalakan supaya Jakarta bebas banjir dengan cara membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan selokan di sekitarnya."

Contoh lain paragraf induktif :

“Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancer. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang penting, efektif dan efisien”.

C. Paragraf Campuran

    Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph (deduktif-induktif). Kalimat pada akhir paragraf umumnya menjelaskan atau menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal paragraf.

Contoh paragraf campuran :

”Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bias maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi”.

Contoh lain paragraf campuran :

" Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia memerlukan rumah yang kuat,murah, dan sehat. Pihak dari pekerjaan umum sudah lama menyelidiki

Page 30: Soal Latihan Fakta

bahan rumah yang murah, tetapi kuat. Tampaknya bahan perlit yang diperoleh dari batuan gunung beapi sangat menarik perhatian para ahli. Bahan ini tahan api dan air tanah. Usaha ini menunjukan bahwa pemerintah berusaha membangun rumah yang kuat, murah dan sehat untuk memenuhi kebutuhan rakyat."

2). Jenis paragraf atau alinea berdasarkan paragraf penuh kalimat topik

     Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak satupun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik. Kondisi seperti itu dapat atau biasa terjadi akibat sulitnya menentukan kalimat topic karena kalimat yang satu dan lainnya sama-sama penting. Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian bersifat dskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi.

Contoh paragraf penuh kalimat topik :

" Pagi hari itu aku berolahraga di sekitar lingkungan rumah. Dengan udara yang sejuk dan menyegarkan. Di sekitar lingkungan rumah terdengar suara ayam berkokok yang menandakan pagi hari yang sangat indah. Kuhirup udara pagi yang segar sepuas-puasku."

3). Jenis Paragraf Menurut Sifat Isinya

Berdasarkan sifat isinya, alinea dapat digolongkan atas lima macam,yaitu:

1.      Eksposisi

Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.

Contoh:Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.

2.      Argumentatif

Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti.

Contoh:Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya.

Page 31: Soal Latihan Fakta

Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.

3.      Deskriptif

Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.

Contoh:Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.

4.      Persuasif

Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu. isi paragraf ini mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca. Paragraf persuasif banyak dipakai dalam penulisan iklan,terutama majalah dan Koran .

Contoh:Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.

5.      Naratif

Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.

Contoh:Jam istirahat. Aldi tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit

Page 32: Soal Latihan Fakta

perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.

4).  Jenis Paragraf Menurut Fungsi / Tujuannyanya dalam Karangan

Menurut fungsinya, paragraf dapat dibedakan menjadi 3 , yaitu:

1.     Paragraf Pembuka

Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan. Paragraf pembuka biasanya bertujuan untuk mengutarakan suat aspek pokok pembicaraan dalam karangan .

Sebagai bagian awal sebuah karangan, paragraf pembuka harus di fungsikan untuk:

1.     Menghantar pokok pembicaraan.

2.    Menarik minat pembaca.

3.    Menyiapkan atau menata pikiran untuk mengetahui isi seluruh karangan.

Setelah memiliki ke tiga fungsi tersebut di atas dapat dikatakan paragraf pembuka memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah karangan. Paragraf pembuka harus disajikan dalam bentuk yang menarik untuk pembaca. Untuk itu bentuk berikut ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan menulis paragraf pembuka,yaitu:

1.     Kutipan, peribahasa, anekdot

2.    Pentingnya pokok pembicaraan

3.    Pendapat atau pernyataan seseorang

4.    Uraian tentang pengalaman pribadi

5.    Uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan

6.    Sebuah pertanyaan.

Contoh paragraf pembuka :

Pemuli baru saja usai. Sebagian orang, terutama caleg yang sudah pasti jadi, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancer seperti yang diharapkan. Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak bias tidur dan tidak mau makan.

Page 33: Soal Latihan Fakta

2.    Paragraf Penghubung

    Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka. Sifat paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisis, paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.

     Paragraf ini didalam karangan dapat difungsikan untuk:

1.     Mengemukakan inti persoalan.

2.    Memberikan ilustrasi.

3.    Menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya.

4.    Meringkas paragraf sebelumnya

5.    Mempersiapkan dasar bagi simpulan.

3.    Paragraf Penutup

    Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.Paragraf ini merupakan pernyataan kembali maksud penulis agar lebih jelas. Mengingat paragraf penutup dimaksudkan untuk mengakhiri karangan. Penyajian harus memperhatikan hal sebagai berikut :

1.     Sebagai bagian penutup,paragraf ini tidak boleh terlalu panjang.

2.    Isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan inti seluruh uraian.

3.    Sebagai bagian yang paling akhir dibaca, disarankan paragraf ini dpat menimbulkan kesan yang medalam bagi pembacanya.

Contoh paragraf penutup :

Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe yang kami dirikan mendapat ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesama. Atas segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

REFERENSI :

Page 34: Soal Latihan Fakta

http://s3fti.wordpress.com/2011/12/10/pengertian-syarat-syarat-dan-contoh-kalimat-efektif/

http://gustiayumade.wordpress.com/2010/10/14/syarat-kalimat-efektif/

http://blogggwe.blogspot.com/2012/01/sebab-sebab-kalimat-tidak-efektif.html

http://vanandrianto.wordpress.com/2012/04/02/definisi-dan-ciri-ciri-kalimat-efektif-b-indo/

http://vhyo17.wordpress.com/2009/11/15/kalimat-efektif-dan-kalimat-tidak-efektif/

http://ellopedia.blogspot.com/2010/09/paragraf.html

http://swestimahardini.wordpress.com/2011/10/24/makalah-bahasa-indonesia-mengenai-alinea-paragraf/

PENGERTIAN KALIMAT MENURUT PARA AHLIKita sering mendengar istilah kalimat dan pasti kita pernah

menggunakannya. Namun tahukah kalian apa pengertian dari kalimat itu sendiri??  Pengertian atau definisi kalimat memang bermacam-macam. Para ahli bahasa pun memiliki beragam definisi, diantaranya :

a)    Menurut ahli tata bahasa tradisional dalam buku Chaer (1994:240),“kalimat adalah susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap”.

b)   Menurut Alwi dkk., (2000:311),“Dalam wujud tulisan, kalimat diucapkan dalam suara naik-turun dan keras-lembut disela jeda, diakhiri intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan, baik asimilasi bunyi maupun proses fonologis lainnya”.

Dalam bahasa Indonesia, kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Dalam tulisan latin kalimat adalah  sekumpulan kata yang diawali huruf capital dan diakhiri intonasi final tanda titik (.), tanda Tanya (?), dan tanda seru (!) termasuk di dalamnya tanda koma (,), titik dua (:), titik koma (;), tanda pisah(-), tanda sambung (-), dan spasi yang dapat menyampaikan pikiran secara utuh.

 CIRI-CIRI KALIMATa)    Dalam bahasa lisan diawali dengan kesenyapan dan diakhiri dengan

kesenyapan. DAlam bahasa tulis diawali huruf capital dan diakhiri dengan titik(.), tanda Tanya(?), dan tanda seru(!).

b)   Kalimat aktif sekurang-kurangnya terdiri atas subyek dan predikat.c)    Predikat transitif disertai objek, predikat intransitive dapat disertai

pelengkap.d)   Mengandung pikiran yang utuh.

Page 35: Soal Latihan Fakta

e)   Menggunakan urutan logis setiap kata atau kelompok kata yang mendukung fungsi (subjek, predikat, objek, dan keterangan) disusun dalam satuan menurut fungsinya.

f)    Mengandung, satuan makna, ide, atas pesan yang jelas.g)   Dalam paragraph yang terdiri dari dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat

disusun dalam satuan makna pikiran yang saling berhubungan. Hubungan dijalin dalam konjungsi, pronominal atau kata ganti, repetisi, atau struktur sejajar.

 UNSUR-UNSUR KALIMATSetiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari

unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti. Unsur-unsur inti kalimat antara lain SPOK :1. Subjek / Subyek (S) 2. Predikat (P)3. Objek / Obyek (O)4. Pelengkap5. Keterangan (K)

Berikut ini adalah ciri serta contoh dari masing-masing unsur kalimat :

1.  Subjek / Subyek (S)Subjek adalah unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat, di samping unsur predikat. Dalam pola kalimat bahasa Indonesia, subjek biasanya terletak sebelum predikat, kecuali jenis kalimat inversi. Subjek umumnya berwujud nomina. Perhatikan contoh kalimat di bawah ini :

a)    Peserta audisi itu puluhan ribu orang.b)   Dia datang dari Bogor.c)    Agnes Monica adalah seorang penyanyi terkenal.d)   Pak Aldy pergi ke Malaysia.

Dari contoh kalimat di atas, peserta audisi itu, dia, Agnes Monica dan Pak Aldy adalah contoh dari subjek. Selain itu ada pula subjek yang tidak berupa nomina. Perhatikan contoh di bawah ini :

a)    Berwudlu harus dilakukan sebelum sholat.b)   Lima adalah sebuah angka.c)    Sakit bisa dialami semua orang.

Ciri-ciri subjek :-      Jawaban atas pertanyaan ‘apa’ atau ‘siapa’.-      Disertai kata ‘itu’.-      Didahului kata ‘bahwa’.-      Mempunyai keterangan pewatas ‘yang’ (penghubung dengan

menggunakan kata ‘yang’).-      Tidak didahului preposisi seperti ‘dari’, ‘dalam’, ‘di’, ‘ke’, ‘kepada’, ‘pada’.

Page 36: Soal Latihan Fakta

-      Berupa Nomina atau Frasa Nominal

2.  Predikat (P)Predikat juga merupakan unsur utama suatu kalimat di samping subjek yang merupakan inti dari kalimat. Unsur pengisi predikat suatu kalimat dapat berupaKata, misalnya verba, adjektiva, atau nominal, numeral dan preposisional. Selain itu dapat pula berupa Frasa, misalnya frasa verbal, frasa adjektival, frasa nominal, frasa numeralia (bilangan). Perhatikan beberapa contoh kalimat di bawah ini:a. Qiqi belajar di kamar.b. Ibu memasak tumis kangkung.c. Aldy sedang membaca Koran.Dari contoh di atas, kata belajar, memasak dan membaca merupakan contoh dari predikat.Ciri-ciri predikat :

-      Jawaban atas pertanyaan ‘Mengapa’ atau ‘Bagaimana’.-      Dapat berupa kata ‘Adalah’ atau ‘Ialah’.-      Dapat diingkarkan  yang diwujudkan oleh kata ‘Tidak’.-      Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas

seperti ‘telah’, ‘sudah’, ‘sedang’, ‘belum’, ‘akan’, ‘ingin’, ‘hendak’, ‘mau’, dll.

3.    Objek (O)Objek bukan unsur wajib dalam kalimat. Keberadaanya umumnya terletak setelah predikat yang berkatagori verbal transitif (kalimat aktif transitif) yang sedikitnya mempunyai tiga unsur utama, subjek, predikat, dan objek. Objek pada kalimat aktif akan berubah menjadi subjek jika kalimatnya dipasifkan. Demikian pula, objek pada kalimat pasif akan menjadi subjek jika kalimatnya dijadikan kalimat aktif. Objek umumnya berkatagori nomina. Berikut contoh objek dalam kalimat:a. Adik bermain layangan .b. Aldy membeli sebuah buku.c. kelinci itu memakan wortel.layangan, sebuah buku, dan wortel pada tiga kalimat di atas adalah contoh objek.Ciri-ciri objek ini sebagai berikut:

-      Langsung di belakang predikat.-      Dapat menjadi subjek kalimat pasif.-      Tidak didahului preposisi.-      Didahului kata ‘bahwa’.

4.  PelengkapPelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan pada ke dua unsur kalimat ini adalah : bersifat wajib ada karena melengkapi makna verba predikat kalimat, menempati posisi di belakang predikat dan tidak didahului preposisi. Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap. Contoh kalimat pelengkap :

Page 37: Soal Latihan Fakta

a. Indonesia berdasarkan Pancasila.b. Aldy ingin selalu berbuat kebaikan.c. Kaki Aji tersandung batu.d. Mahkota itu bertahtakan berlian.Berikut ciri-ciri pelengkap:

-       Di Belakang PredikatCiri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya terdapat pada kalimat berikut.a)   Anggi mengirimi saya buku baru.b)   Mereka membelikan ayahnya kacamata baru.Unsur kalimat buku baru dan kacamata baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan tidak mendahului predikat.     -    Tidak Didahului Preposisi

5.  KeteranganKeterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat; misalnya, memberi informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa frasa ditandai oleh preposisi, seperti di, ke, dari, dalam, pada, kepada, terhadap, tentang,oleh, dan untuk. Keterangan yang berupa anak kalimat ditandai dengan kata penghubung, seperti ketika, karena, meskipun,supaya, jika, dan sehingga. Berikut ini beberapa ciri unsur keterangan:

-      Bukan Unsur Utama (tidak bersifat wajib seperti subjek, predikat, objek dan pelengkap ).

-      Tidak Terikat Posisi (memiliki kebebasan tempat di awal/ di akhir , atau di antara subjek dan predikat).

-      Jenis Keterangan.Keterangan dibedakan berdasarkan perannya di dalam kalimat.

1. Keterangan WaktuKeterangan waktu dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa kata adalah kata-kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin, besok, sekarang, kini, lusa, siang, dan malam. Keterangan waktu yang berupa frasa merupakan untaian kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin pagi, hari Senin, 7 Mei, dan minggu depan. Keterangan waktu yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor yang menyatakan waktu, seperti setelah, sesudah, sebelum, saat, sesaat, sewaktu, dan ketika.contoh : Minggu depan akan dilaksanakan ujian tengah semester.

2. Keterangan TempatKeterangan tempat berupa frasa yang menyatakan tempat yang ditandai oleh preposisi, seperti di, pada, dan dalam.contoh : Super Junior akan konser di Indonesia.

3. Keterangan Cara

Page 38: Soal Latihan Fakta

Keterangan cara dapat berupa kata ulang, frasa, atau anak kalimat yang menyatakan cara. Keterangan cara yang berupa kata ulang merupakan perulangan adjektiva. Keterangan cara yang berupa frasa ditandai oleh kata dengan atau secara. Terakhir,  keterangan cara yang berupa anak kalimat ditandai oleh kata dengan dan dalam.contoh : Ibu memotong bawang dengan menggunakan pisau.

4. Keterangan SebabKeterangan sebab berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan sebab yang berupa frasa ditandai oleh kata karena atau lantaran yang diikuti oleh nomina atau frasa nomina. Keterangan sebab yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor karena atau lantaran.contoh : Ibu menyuruhku cepat pulang karena cuaca sudah mendung.

5. Keterangan TujuanKeterangan ini berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan tujuan yang berupa frasa ditandai oleh kata untuk atau demi, sedangkan keterangan tujuan yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor supaya, agar, atau untuk.Contoh : Sebelum berangkat ke sekolah, Ricky menyisir rambutnyaagar terlihat rapi.

6. Keterangan AposisiKeterangan aposisi memberi penjelasan nomina, misalnya, subjek atau objek. Jika ditulis, keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah (–), atau tanda kurang.Contoh :  Dosen saya, Bu Margareta, terpilih sebagai dosen teladan.

7. Keterangan TambahanKeterangan tambahan memberi penjelasan nomina (subjek ataupun objek), tetapi berbeda dari keterangan aposisi. Keterangan aposisi dapat menggantikan unsur yang diterangkan, sedangkan keterangan tambahan tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan.Contoh : Rizaldi, mahasiswa tingkat tiga, mendapat beasiswa.

8. Keterangan PewatasKeterangan pewatas memberikan pembatas nomina, misalnya, subjek, predikat, objek, keterangan, atau pelengkap. Jika keterangan tambahan dapat ditiadakan, keterangan pewatas tidak dapat ditiadakan.Contoh : Mahasiswa yang mempunyai IP tiga lebih mendapat beasiswa.

 POLA KALIMAT DASARBerdasarkan pola dasarnya, Badudu (1990: 32) mengungkapkan pola :

1.       S-P

Page 39: Soal Latihan Fakta

Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek dan predikat. Predikat kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan.Contoh : Qiqi sedang memasak.

2.    S-P-OKalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, dan objek. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, Predikat berupa verba transitif, dan Objek berupa nomina atau frasa nominal.Contoh : Qiqi sedang memasak nasi goreng.

3.    S-P-O-KKalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nomina, Predikat berupa verba dwitransitif, Objek berupa nomina atau frasa nominal, dan Keterangan berupa frasa berpreposisi.Contoh : Qiqi memasak nasi goring di dapur.

4.    S-P-PelKalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, kata sifat  dan pelengkap berupa nomina atau adjektiva.Contoh : Pak Haji beternak sapi.

5.    S-P-KKalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, dan harus memiliki unsur keterangan karena diperlukan oleh predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, dan keterangan berupa frasa berpreposisi.Contoh : Kakak wisuda di JCC.

6.    S-P-O-PelKalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap.  Subjek berupa nomina atau frasa nominal, Predikat berupa verba dwitransitif, Objek berupa nomina atau frasa nominal, dan Pelengkap berupa nomina atau frasa nominal.Contoh : Dia mengirimi saya surat.

7.    S-P-O-Pel-KKalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, keterangan.  Subjek berupa nomina atau frasa nominal, Predikat berupa verba dwitransitif, Objek berupa nomina atau frasa nominal, Pelengkap berupa nomina atau frasa nominal dan keterangan berupa frasa berpreposisi.Contoh : Ayah membelikan Aldy sepatu baru di margo city

8.    S-P-Pel-K.Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, pelengkap dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa

Page 40: Soal Latihan Fakta

verba intransitif, kata sifat  dan pelengkap berupa nomina atau adjektiva dan keterangan berupa frasa berpreposisi.Contoh : Aku  sedih ketika mama masuk rumah sakit.

 MACAM-MACAM KALIMAT

A.  Berdasarkan jumlah klausa yang terkandung di dalamnya, kalimat dibedakan atas:

a)    kalimat tunggal(kalimat yang hanya mengandung satu klausa/satu pola S-P).

Contoh : Ayah sedang membaca.

b)   kalimat majemuk(kalimat yang mengandung lebih dari satu klausa/lebih dari satu pola S-P). Kalimat majemuk, berdasarkan hubungan antar klausanya dibedakan lagi atas:

1.     kalimat majemuk setara ialah kalimat majemuk yang klausa-klausanya sama tinggi kedudukannya. kalimat majemuk setara dibagi menjadi 5 bagian :a. Kalimat Majemuk Setara Penggabungan: kalimat yang menggunakan kata penghubung danb. Kalimat Majemuk Setara Penguatan: kalimat yang menggunakan kata penghubung bahkanc. Kalimat Majemuk Setara Pemilihan: kalimat yang menggunakan kata penghubung ataud. Kalimat Majemuk Setara Berlawanan: kalimat yang menggunakan kata penghubung tetapi, sedangkan, melainkane. Kalimat Majemuk Setara Urutan Waktu: kalimat yang menggunakan kata penghubung kemudian, lalu, lantas.

2.    kalimat majemuk bertingkat adalah dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda yang memiliki unsur induk kalimat dan anak kalimat.Contoh : Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur.

3.    kalimat majemuk campuran gabungan antara kalimat majemuk tunggal dan kalimat majemuk setara. Contoh: Andi bermain dengan budi.

B.  Berdasarkan Nilai informasinya (sasaran atau tujuan yang akan di capai), kalimat dibedakan atas :

a)    Kalimat Perintahadalah suatu kalimat yang berisikan tentang perintah atau suruhan yang ditujukan kepada orang lain untuk melakukan sesuatu yang diinginkan. Biasanya kalimat perintah diakhiri dengan tanda baca seru (!). Contoh kalimat perintah :

-      Kiki, tolong ambilkan kacamata ayah di atas meja !-      Buanglah sampah pada tempatnya!

Page 41: Soal Latihan Fakta

b)   Kalimat Beritaadalah suatu kalimat yang mengandung peristiwa atau kejadian. Sifat kalimat berita dibagi menjadi 2 bagian:*   Ucapan Langsung         : “Ayah akan berangkat ke kantor sekarang ya bu”, kata Ayah.*   Ucapan Tak Langsung : “Ibu mengatakan bahwa saya harus segera pulang karena cuaca telah mendung “.

Contoh kalimat berita sebagai berikut :-       PT KAI menetapkan bahwa tanggal 1 oktober 2012 harga karcis

commuterline AC, naik sebesar Rp 2.000,- .-       Kenaikan harga BBM diikuti oleh kenaikan harga kebutuhan pokok.

c)    Kalimat Tanyaadalah suatu kalimat yang mengandung suatu permintaan supaya kita mengetahui (diberi tahu)  yang belum diketahui.Contoh :

-      Dimana kamu sekarang ?-      Siapa pemenang Indonesian Idol 2012 ?-      Apakah perbeda pisang ambon dengan pisang raja?

d)   Kalimat ajakanmerupakan bentuk susunan kalimat yang sebenarnya juga merupakan kalimat perintah yang diperluas dan erat hubungannya dengan orang kedua.

 Contoh:-      Mari kita cegah bahaya penggunaan rokok bagi perokok pasif maupun

aktif.-      Ayo kita laksanakan program kebersihan lingkungan di desa ini.

C.  Berdasarkan diathesis kalimat, kalimat dibedakan atas :a)    Kalimat aktif (subyek melakukan perbuatan) : bentuk kalimat yang

subyeknya melakukan pekerjaan  yang mengenai langsung terhadap obyeknya.Contoh : Adik mencuci baju kakak.

b)   Kalimat pasif : suatu bentuk kalimat yang mana subyeknya dari klimat tersebut menderita.Contoh : baju kakak dicuci oleh adik.

D.  Berdasarkan urutan katanya, kalimat dibedakan atas:a)    kalimat normal (subjek mandahului predikat).b)   Kalimat nverse (predikat mendahului subjek).

E.  Berdasarkan jumlah inti yang membentuknya, kalimat dibedakan atas:

a)    kalimat minor ialah kalimat yang hanya mengandung satu unsur inti atau unsur pusat. contoh : Diam!

b)   kalimat mayor  ialah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur inti. 

Page 42: Soal Latihan Fakta

 contoh : ria pergi kedapur  , tia belajar di kamar.

F.    Berdasarkan pola-pola dasar yang dimilikinya, kalimat dibedakan atas:

a)    kalimat transformasi ialah kalimat inti yang sudah mengalami perubahan baik berupa penambahan kata maupun perbanyakan unsur inti.

b)   kalimat luas ialah kalimat inti yang sudah diperluas dengan kata-kata baru sehingga tidak hanya terdiri dari dua kata.

c)    kalimat inti ialah kalimat yang memiliki ciri terdiri dari dua kata, berpola S-P, dan intonasinya netral. Ciri-ciri kalimat inti:* hanya terdiri atas dua kata* kedua kata itu sekaligus menjadi inti kalimat (kata pertama menduduki jabatan subjek,  kata kedua menduduki jabatan predikat)* urutannya adalah subjek mendahului predikat* intonasinya adalah intonasi berita yang netral

G.   Berdasarkan jumlah kontur yang terdapat di dalamnya, kalimat dibedakan atas:

a)    kalimat minim (hanya mengandung satu kontur)b)   kalimat panjang (mengandung lebih dari satu kontur)

Kontur adalah bagian arus ujaran yang diapit oleh dua kesenyapan.Contoh:(i) # Pergi! #(ii) # Berita daerah membangun # disiarkan TVRI # setiap hari #Kalimat (i) adalah kalimat minim, sedangkan kalimat (ii) adalah kalimat panjang.

H.  Berdasarkan penyampaiannya, kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

a)    Kalimat LangsungKalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang. Kalimat langsung juga dapat diartikan kaliamt yang memberitakan bagaimana ucapan dari orang lain (orang ketiga). Kalimat ini biasanya ditandai dengan tanda petik dua (“….”) dan dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah.Contoh:-  Tina berkata: “Ria, jangan membuang sampah itu disembarang tempat!”

b)   Kalimat Tak LangsungKalimat tak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan atau perkataan  orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai lagi dengan tanda petik dua dan sudah dirubah menjadi kalimat berita.Contoh:- Kakak berkata bahwa dia senang melihat aku mendapatkan pekerjaan

Page 43: Soal Latihan Fakta

 KATA PENGHUBUNG DAN FUNGSINYAKata penghubung adalah kata tugas yang menghubungkan

antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf. Kata penghubung disebut juga kata sambung atau konjungsi. Kata penghubung antarklausa biasanya terletak di tengah-tengah kalimat, sedangkan kata penghubung antarkalimat di awal kalimat (setelah tanda titik, tanda seru, dan tanda tanya), dan kata penghubung antarparagraf letaknya di awal paragraf.

Macam-macam kata penghubung dan fungsinya:1. menyatakan gabungan: dan, lagi, lagipula, serta2. menyatakan pertentangan: tetapi, akan tetapi, melainkan, namun, sedangkan, padahal3. menyatakan waktu: ketika, sebelum, sejak, tatkala, dan sebagainya4. menyatakan tujuan: agar, supaya, untuk5. menyatakan sebab: sebab, karena, karena itu6. menyatakan akibat: sehingga, maka, sampai-sampai7. menyatakan syarat: jika, apabila, kalau, asalkan8. menyatakan tak bersyarat: walaupun, meskipun, biarpun9. menyatakan perbandingan: seperti, bagai, umpama, daripada10. menyatakan korelatif: semakin...semakin, tidak hanya...tetapi, ...sedemikian rupa...sehingga, baik...maupun11. menyatakan pilihan: atau12. menyatakan rincian: yakni, adalah, yaitu13. menyatakan penjelas: bahwa14. menyatakan urutan: mula-mula, lalu, kemudian15. menyatakan pembatasan: kecuali, asal, selain.

REFERENSI :http://elgrid.wordpress.com/2011/12/26/pengertian-kalimat-2/

http://kangmoes.com/artikel-tips-trik-ide-menarik-kreatif.definisi/pengertian-

kalimat.html

http://ridwanaz.com/umum/bahasa/pengertian-kalimat-definisi-kalimat/

http://eziekim.wordpress.com/2010/10/12/unsur-dan-pola-kalimat-dasar-bahasa-

indonesia/

http://she2008.wordpress.com/2010/10/30/unsur-dan-pola-kalimat-dasar-2/

http://lytasapi.wordpress.com/2010/04/25/unsur-unsur-kalimat/

http://yantysa.wordpress.com/2008/05/09/macam-macam-kalimat/

http://kholiscollection.blogspot.com/2012/04/macam-macam-kalimat.html

http://manfaat-pengetahuan.blogspot.com/2012/02/macam-macam-kata-penghubung-

dan.html

PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF

Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan  untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ada pada pikiran

Page 44: Soal Latihan Fakta

pembicara atau penulis. Kalimat dikatakan efektif jika bisa menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud dari yang berbicara atau bentuk tulisan.Kalimat efektif adalah kalimat yang terdiri atas kata-kata yang mempunyai unsur SPOK atau kalimat yang mempunyai ide atau gagasan pembicara atau penulis.

CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF

1. Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur  SP.2. Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku.3. Menggunakan diksi yang tepat.4. Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis.5. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.6. Melakukan penekanan ide pokok.7. Mengacu pada kehematan penggunaan kata.8. Menggunakan variasi struktur kalimat.

PENGGUAAN KALIMAT EFEKTIFDigunakan pada tulisan ilmiah seperti makalah, skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, dan sebagainya. Kalimat efektif berbeda dengan kalimat yang dipakai oleh para sastrawan atau wartawan.

SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF

1. Kelogisan– Kalimat pasif dan aktif harus jelas– Subjek dan keterangan harus jelas– Pengantar kalimat dan predikat harus jelas– Induk kalimat dan anak kalimat harus jelas– Subjek tidak ganda– Predikat tidak didahului kata yang

2. KepararelanPredikat kalimat majemuk setara rapatan harus pararel. Artinya, jika kata kerja, harus kata kerja semuanya,  jika kata benda harus kata benda semuanya.Contoh:

         Harga minyak disesuaikan atau kenaikan itu secara wajar.         Harga minyak disesuaikan atau dinaikan secara wajar.

3. KetegasanUnsur-unsur yang ditonjolkan diletakkan di awal kalimat.            Contoh : Presiden menegaskan agar kita selalu hidup disiplin.Membuat urutan yang logis.Misalnya 1, 2, dan 3 ; kecil, edang, dan besar atau anak-anak, remaja dan orang tua, dsb.Contoh :Penggemarnya tidak hanya anak-anak, tetapi juga remaja, orang tua bahkan kakek-kakek.

4.   KehematanKehematan adalah penggunaan kata-kata secara hemat, tetapi tidak mengurangi makna atau mengubah informasi.

Page 45: Soal Latihan Fakta

• Menghilangkan pengulangan subjek yang sama pada anak kalimat.• Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.• Menghindarkan kesinoniman kata dalam kalimat.

5.   KetepatanKetepatan ialah pemakaian diksi atau pilihan kata harus tepat.• Pemakaian kata harus tepat• Kata berpasangan harus sesuai• Menghindari peniadaan preposisi.

6.  KecermatanCermat ialah kalimat yang dihasilkan tidak menimbulkantafsir ganda dan harus tepat diksinya. Prinsip kecermatanberarti cermat dan tepat menggunakan diksi. Agar tercapaikecermatan dan ketepatan diksi, harus memperhatikanpernyataan-pernyataan berikut ini.

• Hindari penanggalan awalan• Hindari peluluhan bunyi / c /• Hindari bunyi / s /, / p /, / t /, dan / k / yang tidak luluh• Hindari pemakaian kata ambigu

7.  KepaduanKepaduan ialah informasi yang disampaikan itu tidak terpecah-pecah.• Kallimat tidak bertele-tele dan harus sistematis.• Kalimat yang padu menggunakan pola aspek-agen-verbal atau aspek-verbal-pasien.• Diantara predikat kata kerja dan objek penderita tidak disisipkan kata daripada atau tentang.

8. KesejajaranKesejajaran adalah penggunaan bentuk-bentuk yangsama pada kata-kata yang paralel. Agar kalimat terlihat rapi dan bermakna sama, kesejajaran dalam kalimat diperlukan.

Contoh :Maskapai tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan dokumen, kerusakan barang, busuknya makanan, dan jika hewan yang diletakkan di dalam bagasi tiba-tiba mati.Pada kalimat tersebut kata busuknya dan mati tidak paralel dengan katakehilangan dan kerusakkan, maka dua kata tersebut disejajarkan menjadikebusukkan dan kematiaan.

9. KeharmonisanKeharmonisan kalimat artinya setiap kalimat yang kita buat harus harmonis  antara pola berpikir dan struktur bahasa.• SubjekSubjek (S) ialah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh, sosok, benda, sesuatu hal,• PredikatPredikat (P) adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan apa atau dalam keadaan bagaimana subjek. Predikat dapat juga berupa sifat, situasi, status, cirri, atau jatidiri subjek.• Objek dan PelengkapObjek dan Pelengkap adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat.Paragraf

Sebuah paragraf adalah suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau ide. Awal paragraf ditandai dengan masuknya ke baris baru. Terkadang baris pertama dimasukkan; kadang-

Page 46: Soal Latihan Fakta

kadang dimasukkan tanpa memulai baris baru. Dalam beberapa hal awal paragraf telah ditandai oleh pilcrow (¶).

Sebuah paragraf biasanya terdiri dari pikiran, gagasan, atau ide pokok yang dibantu dengan kalimat pendukung. Paragraf non-fiksi biasanya dimulai dengan umum dan bergerak lebih spesifik sehingga dapat memunculkan argumen atau sudut pandang. Setiap paragraf berawal dari apa yang datang sebelumnya dan berhenti untuk dilanjutkan. Paragraf umumnya terdiri dari tiga hingga tujuh kalimat semuanya tergabung dalam pernyataan berparagraf tunggal. Dalam fiksi, prosa, contohnya; tapi hal ini umum bila paragraf prosa terjadi di tengah atau di akhir. Sebuah paragraf dapat sependek satu kata atau berhalaman-halaman, dan dapat terdiri dari satu atau banyak kalimat. Ketika dialog dikutip dalam fiksi, paragraf baru digunakan setiap kali orang yang dikutip berganti.

Memasukkan (condong ke dalam)

Praktek di Amerika secara umum adalah menandakan paragraf baru dengan memasukkan baris pertama (tiga hingga lima spasi), dengan baris kosong antara paragraf, sementara penulisan bisnis menggunakan baris kosong dan tanpa masukan (hal ini biasanya dikenal sebagai "paragraf blok"). Untuk karya tulis masukan dan tanpa baris kosong digunakan. Banyak terbitan buku menggunakan alat untuk memisahkan paragraf lebih jauh ketika ada perubahan adegan atau waktu. Spasi tambahan ini, khususnya ketika terjadi pada page break, dapat mendatangkan sebuah asterisk, tiga asterisk, sebuah dingbat istimewa, atau simbol khusus yang dikenal sebagai asterisme.

Paragraf gantung

Sebuah "paragraf gantung" adalah paragraf dimana baris pertama paragraf tidak dimasukkan dan dimana baris selanjutnya dimasukkan.

Detail

Dalam sastra, sebuah "detail" adalah sebagian kecil informasi di dalam paragraf. Sebuah detail biasanya muncul untuk mendukung atau menjelaskan ide pokok. Dalam kutipan berikut dari Lives of the English Poets karya Dr. Samuel Johnson, kalimat pertama adalah ide pokok, bahwa Joseph Addison adalah "pakar kehidupan dan kelakuan" yang hebat. Kalimat berikutnya adalah detail yang mendukung dan menjelaskan ide pokok dalam cara yang spesifik.

Kerangka paragraf

  Dimulai dengan kalimat topik yang menyatakan gagasan utama paragraf.  Memberikan detail pendukung untuk mendukung gagasan utama.  Ditutup dengan kalimat penutup yang menyatakan kembali gagasan utama.

Macam-macam paragrafParagraf dibagi menurut jenis dan letak kalimat utamanya

Berdasarkan jenisnya

  Narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa. Ciri-cirinya: ada kejadian, ada palaku, dan ada waktu kejadian. Contoh:Anak itu berjalan cepat menuju pintu rumahnya karena merasa khawatir seseorang akan memergoki kedatangannya. Sedikit susah payah dia membuka pintu itu. Ia begitu terkejut ketika daun pintu terbuka seorang lelaki berwajah buruk tiba-tiba berdiri di hadapannya. Tanpa berpikir panjang ia langsung mengayunkan tinjunya ke arah perut lelaki misterius itu. Ia semakin terkejut karena ternyata lelaki itu tetap bergeming. Raut muka lelaki itu semakin

Page 47: Soal Latihan Fakta

menyeramkan, bagaikan seekor singa yang siap menerkam. Anak itu pun memukulinya berulang kali hingga ia terjatuh tak sadarkan diri.

  Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.Ciri-cirinya: ada objek yang digambarkan. Contoh:Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit wajanya yang kuning nampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita palestina.

  Eksposisi adalah paragraf yang menginformasikan suatu teori, teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang yang membacanya akan bertambah wawasannya. Ciri-cirinya: ada informasi. Contoh:Bahtsul masail sendiri merupakan forum diskusi keagamaan yang sudah mendarah daging di pesantren. Di dalamnya, dibahas persoalan-persoalan masyarakat yang membutuhkan tinjauan keagamaan secara ilmiah, rinci, dan terukur. Perlu diketahui pula bahwa sebagian besar topik yang muncul didasarkan atas laporan, aduan, atau keluhan masyarakat tentang persoalan agama, sosial, budaya, hingga ekonomi. Bisa dikatakan bahwa bahtsul masail sesungguhnya merupakan cara khas pesantren untuk menyuarakan aspirasi masyarakat melalui perspektif agama.

  Argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta alasannya. Ciri-cirinya: ada pendapat dan ada alasannya. Contoh:Keberhasilan domain itu memang tidak mudah diukur. Sebab, domain tersebut menyangkut hal yang sangat rumit, bahkan terkait dengan "meta penampilan" siswa yang kadang-kadang tidak kelihatan. Membentuk karakter manusia memang membutuhkan pengorbanan, sebagaimana yang dilakukan negara-negara maju seperti Jepang, Singapura, dan Malaysia. Mereka bisa maju karena memiliki banyak orang pintar dan berkarakter.

  Persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu. Ciri-cirinya: ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu. Contoh:Sebaiknya pemerintah melakukan penghematan. Selama ini, pemerintah boros dengan cara tiap tahun membeli ribuan mobil dinas baru serta membangun kantor-kantor baru dan guest house. Pemerintah juga selalu menambah jumlah PNS tanpa melakukan perampingan, membeli alat tulis kantor (ATK) secara berlebihan, dan sebagainya. Padahal, dana yang dimiliki tidak cukup untuk itu.

Berdasarkan letak kalimat utamanya

  Paragraf deduktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas. Contoh:Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya membuka usaha baru.

  Paragraf Induktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik. Paragraf induktif dapat dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu generalisasi, analogi, dan kausalitas.

♦ Generalisas

 pola pengembangan paragraf yang menggunakan beberapa fakta khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum. Contoh:

Page 48: Soal Latihan Fakta

Setelah karangan anak-anak kelas tiga diperiksa, ternyata Ali, Toto, Alex, dan Burhan, mendapat nilai delapan. Anak-anak yang lain mendapat nilai tujuh. Hanya Maman yang enam dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang. Oleh karena itu, boleh dikatakan anak-anak kelas tiga cukup pandai mengarang.

Yang menjadi penjelasannya di atas adalah:

1.     Pemerolehan nilai Ali, Toto, Alex, Burhan, Maman, dan anak-anak kelas tiga yang lain merupakan peristiwa khusus.

2.     Peristiwa khusus itu kita hubung-hubungkan dengan penalaran yang logis.3.     Kesimpulan atau pendapat yang kita peroleh adalah bahwa anak kelas tiga cukup pandai

mengarang.4.     Kesimpulan bahwa anak kelas tiga cukup pandai mengarang, mencakup Ali, Toto, Alex,

Burhan, Maman, dan anak-anak lainnya. Dalam kesimpulan terdapat kata cukup karena Maman hanya mendapat nilai enam. Jika Maman juga mendapat nilai tujuh atau delapan, kesimpulannya adalah semua anak kelas tiga pandai mengarang.♦ Analogi 

pola penyusunan paragraf yang berisi perbandingan dua hal yang memiliki sifat sama. Pola ini berdasarkan anggapan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi maka akan ada persamaan pula dalam bidang yang lain. Contoh:

Alam semesta berjalan dengan sangat teratur, seperti halnya mesin. Matahari, bumi, bulan, dan binatang yang berjuta-juta jumlahnya, beredar dengan teratur, seperti teraturnya roda mesin yang rumit berputar. Semua bergerak mengikuti irama tertentu. Mesin rumit itu ada penciptanya, yaitu manusia. Tidakkah alam yang Mahabesar dan beredar rapi sepanjang masa ini tidak ada penciptanya? Pencipta alam tentu adalah zat yang sangat maha. Manusia yang menciptakan mesin, sangat sayang akan ciptaannya. Pasti demikian pula dengan Tuhan, yang pasti akan sayang kepada ciptaan-ciptaan-Nya itu.

Dalam paragraf di atas, penulis membandingkan mesin dengan alam semesta. Mesin saja ada penciptanya, yakni manusia sehingga penulis berkesimpulan bahwa alam pun pasti ada pula penciptanya. Jika manusia sangat sayang pada ciptaannya itu, tentu demikian pula dengan Tuhan sebagai pencipta alam. Dia pasti sangat sayang kepada ciptaan-ciptaan-Nya itu.

♦ Hubungan Kausal 

Hubungan kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan fakta-fakta yang memiliki pola hubungan sebab-akibat. Misalnya, jika hujan-hujanan, kita akan sakit kepala atau Rini pergi ke dokter karena ia sakit kepala. Ada tiga pola hubungan kausalitas, yaitu sebab-akibat, akibat-sebab, dan sebab-akibat 1 akibat 2.

  Sebab-AkibatPenalaran ini berawal dari peristiwa yang merupakan sebab, kemudian sampai pada kesimpulan sebagai akibatnya. Polanya adalah A mengakibatkan B. Contoh:

Era Reformasi tahun pertama dan tahun kedua ternyata membuahkan hasil yang membesarkan hati. Pertanian, perdagangan, dan industri, dapat direhabilitasi dan dikendalikan. Produksi nasional pun meningkat. Ekspor kayu dan naiknya harga minyak bumi di pasaran dunia menghasilkan devisa bermiliar dolar AS bagi kas negara. Dengan demikian, kedudukan rupiah menjadi kian mantap. Ekonomi Indonesia semakin mantap sekarang ini. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila mulai tahun ketiga Era Reformasi ini, Indonesia sudah sanggup menerima pinjaman luar negeri dengan syarat yang kurang lunak untuk membiayai pembangunan.

Page 49: Soal Latihan Fakta

Hal penting yang perlu kita perhatikan dalam membuat kesimpulan pola sebab-akibat adalah kecermatan dalam menganalisis peristiwa atau faktor penyebab.

  Akibat-SebabDalam pola ini kita memulai dengan peristiwa yang menjadi akibat. Peristiwa itu kemudian kita analisis untuk mencari penyebabnya. Contoh:

Kemarin Badu tidak masuk kantor. Hari ini pun tidak. Pagi tadi istrinya pergi ke apotek membeli obat. Karena itu, pasti Badu itu sedang sakit.

  Sebab-Akibat-1 Akibat-2Suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua. Demikian seterusnya hingga timbul rangkaian beberapa akibat. Contoh:

Mulai tanggal 17 Januari 2002, harga berbagai jenis minyak bumi dalam negeri naik. Minyak tanah, premium, solar, dan lain-lain dinaikkan harganya. Hal ini karena Pemerintah ingin mengurangi subsidi dengan harapan supaya ekonomi Indonesia kembali berlangsung normal. Karena harga bahan bakar naik, sudah barang tentu biaya angkutan pun akan naik pula. Jika biaya angkutan naik, harga barang-barang pasti akan ikut naik karena biaya tambahan untuk transportasi harus diperhitungkan. Naiknya harga barang-barang akan dirasakan berat oleh rakyat. Oleh karena itu, kenaikan harga barang harus diimbangi dengan usaha menaikkan pendapatan masyarakat.

  Paragraf Campuran paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik.Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf. Contoh:Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.

  Paragraf Deskriptif/Naratif/Menyebar paragraf yang tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimat penjelas. Contoh:Di pinggir jalan banyak orang berjualan kue dan minuman. Harganya murah-murah, Sayang banyak lalat karena tidak jauh dari tempat itu ada tumpukan sampah busuk. Dari sampah, lalat terbang dan hinggap di kue dan minuman. Orang yang makan tidak merasa terganggu oleh lalat itu. Enak saja makan dan minum sambil beristirahat dan berkelakar.

Sumber-sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Paragraf

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/196711031993032-NOVI_RESMINI/KALIMAT_EFEKTIF.pdf

Page 50: Soal Latihan Fakta

Contoh Paragraph Generalisasi,Analogi,Kausalitas

Contoh Paragraph Generalisasi

Jenis profesi akuntansi  meliputi akuntan publik, akuntan pendidik, akuntan manajemen, konsultan SIA/SIM,   auditor   internal,   dll.   Namun   dari   jenis   tersebut   akuntan   publik  merupkan   satu-satunya   profesi akuntansi yang menyediakan jasa audit yang bersifat independen, yaitu memberikan jasa untuk memeriksa, menganalisis dan kemudian memberikan pendapat atas laporan keuangan suatu perusahaan. Namun, untuk menjadi akuntan pubik seseorang harus lulus Fakultas Ekonomi atau Sekolah tinggi Ilmu Ekonomi/Akuntansi serta harus memliki gelar sebagai akuntan dan mengambil gelar profesi penerbit. Calon akuntan pubik juga dituntut   memiliki   indeks   prestasi   kumulatif   (IPK)   minimal   3,25   dan   harus   memiliki   kemampuan   dalam mengelola laporan keuangan dengan baik dan juga memiliki kemampuan dalam berbahasa asing khususnya bahasa inggris. Ketika syarat-syarat tersebut sudah terpenuhi, calon akuntan harus mengikuti ujian sertifikasi akuntan publik. Oleh karna itu, tidaklah mudah untuk menjadi seorang akuntan publik.

Contoh Paragraph Analogi

Banyak orang yang salah dalam berhemat. Seperti pepatah mengatakan, ”HEMAT PANGKAL KAYA”. Berhemat adalah perbuatan mulia, tapi dalam prakteknya berhemat tidak otomotis menjadi kaya. Bahkan jika terlalu berhemat bisa menyebabkan kita menjadi  kikir,  karna tidak mau shadaqoh atau  infak.  Bahkan  jika berhemat dengan cara yang salah dapat membuat hidup jadi sengsara. Jadi, cara hemat yang benar dengan menikmati rezeki yang kita miliki sesuai kebutuhan, tidak berlebihan agar tetap dapat menikmati hidup dan investasikan sebagian penghasilan anda serta jangan lupa bersadaqah karna allah akan menambah keberkahan serta   rizki  yang kita  dapatkan.  Dengan begitu  kehidupan finansial  akan menjadi   lebih  baik  di  bandingkan dengan sekedar berhemat.

Contoh Paragraph Kausalitas

Kurangnya kesadaran mahasiswa akan sebuah tanggung jawab menjadikan kebanyakan dari meraka menyepelekan setiap peraturan dan kewajibannya. Seperti sering datang terlambat, sering tidak masuk kelas, tidak   mendengarkan   saat   dosen   menjelaskan,   tidak   belajar   saat   mau   ujian,   tidak   mengerjakan   tugas, menitipkan tugas individu kepada temannya, bahkan kadang ada yang hanya menitip absen. Akibatnya  ipk mereka menjadi jelek dan kuliah mereka pun menjadi berantakan.

Contoh Paragraf Generalisasi, Analogi dan Kausalitas

 Generalisasi merupakan penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili.

Generalisasi berasal dari kata “general” yang berarti umum atau menyeluruh.

Fakih SAmlawi (1989:9) mengemukakan bahwa : “Generalisasi merupakan sejumlah konsep yang memiliki karakteristik dan makna. Generalisasi adalah pernyataan tentang hubungan diantara konsep. Generalisasi mengungkapkan sejumlah besar informasi”.

Page 51: Soal Latihan Fakta

Pendapat Savage dan Amstrong (1996:26) sebagai berikut : “Ketika angka pengangguran di suatu Negara meningkat, maka kejahatan dan criminal pun meningkat pula”.Dari generelasisi tersebut terdapat berupa konsep yaitu : konsep pengangguran, konsep Negara, konsep kejahatan, dan konsep kriminal.

Contoh Paragraf Generalisasi:

Berdasarkan data keuangan pada tahun 2011, laba yang didapatkan oleh perusahaan Abadi Jaya adalah sebesar 250 juta rupiah. Dimana pada tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2010 perusahaan mampu menghasilkan laba sebesar 500 juta rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa prusahaan mengalami penurunan dalam menghasilkan laba sebesar 250 jutarupiah atau turun sebesar 50% dari tahun sebelumnya. Laporan mengenai hasil laba tersebut menjadi evaluasi perusahaan tentang kinerja perusahaan mereka. Pihak manajemen pun dituntut untuk segera mengambil tindakan dan kebijakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.

 Analogi merupakan penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Berdasarkan persamaan kedua hal tersebut, kita dapat menarik suatu kesimpulan.

Berikut contoh paragraf induktif analogi:

Hidup manusia selalu di ibaratkan seperti roda yang terus berputar. Kadang ada kalanya seseorang berada di atas dan kadang pula berada di bawah. Dalam kehidupan apabila seseorang tidak dapat mempertahankan sesuatu dengan baik pasti akan cepat pula seseorang tersebut berada dibawah.  Mereka yang berada di atas bisa mendapatkan apapun yang mereka inginkan dengan mudah dan adakalanya seseorang yang sedang berada di atas selalu di dekati banyak orang, tetapi sebaliknya ketika mereka berada di bawah sulit sekali untuk meraih keinginan yang mereka dambakan dan selalu saja ada rintangan yang harus mereka hadapi. Sewaktu sesorang sedang berada di atas selalu banyak yang menemani tetapi biasanya disaat orang tersebut jatuh teman-teman yang biasa menemani akan menghindari mereka, hal itu dapat terjadi apabila seorang teman tersebut berteman hanya karena melihat status sosial. Maka, ada kalanya bagi mereka yang sedang berada diatas janganlah bersikap sombong dan angkuh serta harus selalu bersyukur serta membantu sesame dan ingatlah bahwa kesuksesan tersebut hanya bersifat sementara. Dan bagi mereka yang berada di bawah, janganlah berputus asa dan tetaplah semangat dalam meraih sesuatu. Karena masih banyak cara untuk mendapatkan kesuksesan tersebut yaitu dengan berusaha dan berdoa.

Hubungan dan Kausalitas merupakan paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.

Contoh Paragraf hubungan dan Kausalitas:

Tahun 2012 telah berakhir dan kita sudah menyambut tahun 2013. Namun, banyak peristiwa yang telah terjadi pada setahun kemarin. Di penghujung akhir tahun 2012 hujan selalu turun setiap harinya. Derasnya hujan yang turun setiap harinya dan kurangnya lahan yang ada untuk resapan air serta kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya, merupakan hal-hal yang memicu terjadinya banjir di sejumlah daerah di Jakarta. Seperti yang dapat kita lihat, di bulan desember

Page 52: Soal Latihan Fakta

2012 kemarin, banjir kerap melanda sejumlah daerah bahkan di jalan-jalan protokol Ibu kota. Masalah banjir ini selalu saja menjadi masalah bagi kota Jakarta hampir setiap tahunnya.

Page 53: Soal Latihan Fakta

CONTOH KALIMAT EFEKTIF DAN TIDAK EFEKTIF BESERTA ALASANNYA

1.      Suatu saat langit, bumi beserta seluruh isinya pasti akan musnah. (tidak efektif)Kalimat   di   atas   tidak   efektif   karena   penggunaan   kata langit,   bumi,   beserta   seluruh   isinyayang seharusnya diganti dengan kata alam semesta. Alam semesta berarti  isi  dari  seluruh yang ada di bumi termasuk langit dan bumi.

-          Suatu saat alam semesta akan musnah. (efektif)

2.      Beberapa orang-orang melarikan diri.Kalimat  di   atas  tidak  efektif   karena  menjamakkan  kata-kata   yang  berbentuk   jamak,   yaitu  pada kata orang-orang, seharusnya:

- Beberapa orang melarikan diri.

3.      Semua orang tau bahwa air laut rasanya asin.Ketidak efektifan kalimat di atas disebabkan oleh dalam penggunaan kata tau, kata taumerupakan kata   yang   digunakan   untuk  makanan,   sedangkan   kalimat   di   atas   bermasud  memberikan   suatu informasi   yang   seharusnya   menggunakan   kata tahu yang   berarti   mengerti   dengan   apa   yang dibicarakan. Kalimat yang efektif yaitu:

- Semua orang tahu bahwa air laut rasanya asin.

4.      Dia datang dengan hanya membawa belaskasihannya saja.Kata dengan dalam   kalimat   di   atas   tidak   efektif   digunakan   karena   kata   dengan   bermakna menerangkan bahwa seakan-akan diri dari subjek adalah mempunyai dua diri.Seharusnya;

- Dia datang hanya membawa belaskasihannya saja.

5.      Kemarin banyak para karyawan yang melakukan demonstrasi.Ketidak   efektifan   yang   terjadi   pada   kalimat   tersebut   adalah   dalam   penggunaan   kata para, kata para      seharusnya digunakan untuk mewakili  banyak orang. Sedangkan dalam kalimat tersebut sudah menggunakan kata banyak, jadi tidak tidak efektif bila dalam satu kelimat menggunakan dua kata yang bermakna sama.

- Kemarin banyak karyawan yang melakukan demonstrasi.

6.      Sejak dari kemarin dia hanya diam saja.Kesalahan memasukkan kata dari sehingga membuat kalimat di atas menjadi tidak efektif, karena kata dari menunjukkan arah terjadinya suatu pristiwa.

- Sejak kemarin dia hanya diam saja.

7.      Soal itu saya kurang jelas.Kalimat di atas mempunyai sebjek ganda sehingga menjadikan kalimat tersebut tidak efektif yaitu pada kata soal itu saya yang seharusnya soal itu bagi saya.

- Soal itu bagi saya kurang jelas.

8.      Kepada yang bersalah harus dijatuhi hukuman setimpal.Penggunaan kata kepada menjadikan kalimat di  atas menyebabkan kerancuan dalam penafsiran, karena kata di atas tidak memiliki konteks siapa yang diajak berbicara.

- Yang bersalah harus dijatuhi hukuman setimpal.

Page 54: Soal Latihan Fakta

9.      Sejak dari pagi dia bermenung.Tidak efektifnya kalimat di atas karena terjadi kesinoniman dalam satu kalimat yaitu pada kata sejak dan dari, yang seharusnya dilakukan penghematan menjadi:

- Sejak pagi dia bermenung.

10.  Kepada para mahasiswa diharapkan mendaftarkan diri di sekretariat.Kalimat di atas subjeknya kurang jelas karena diantar oleh kata depan. Karena (kata depan di, dari, dalam, kepada, daripada, sebagai, mengenai, dan menurut tidak boleh mengawali subjek, kecuali seluruh  kata  depan   tersebut  berfungsi   sebagai   keterangan).  Oleh  karena   itu,   kata  depan  harus dihilangkan.

- Para mahasiswa diharapkan mendaftarkan diri di sekretariat.

11.  Rumah kami yang terletak di kampung Neglasari RT 01/01.Kalimat di atas tidak efektif karena tidak memiliki  predikat yang jelas. Predikat yang jelas adalah predikat kalimat tidak didahului kata yang.

- Rumah kami terletak di kampung Neglasari RT 01/01.

12.  Karena ia tidak diundang ia tidak datang ke tempat itu.Kalimat di atas tidak memiliki kehematan yaitu terjadi pengulangan subjek dalam satu kalimat, yaitu pada kata ia. menjadi:

- Karena tidak diundang, ia tidak datang ke tempat itu.

13.  Pekerjaan itu saya kurang cocok.Kalimat di atas mempunyai sebjek ganda sehingga menjadikan kalimat tersebut tidak efektif yaitu pada kata pekerjaan itu saya yang seharusnya pekerjaan itu bagi saya.

- Pekerjaan itu bagi saya kurang cocok.

14.  Tidak semua data ditampilkan. Karena lokasi penelitian sangat sulit dijangkau.Ketidak efektifan kalimat di atas karena pada dasarnya kata penghubung antarkalimat tidak boleh digunakan dalam awal kalimat tunggal. Seharusnya kalimat yang efektif yaitu

- Tidak semua data ditampilkan, karena lokasi penelitian sangat sulit dijangkau.

15.  Siswa itu menanyakan tugas di gurunya.Meskipun kata di      dapat digunakan untuk kata depan atau sebagai kata penunjuk tetapi kata di tidak boleh digunakan untuk menunjuk hal-hal tertentu sepeti pada kalimat di atas. Seharusnya kalimat yang efektif adalah,

- Siswa itu menanyakan tugas kepada gurunya.

16.  Harga beras dibekukan atau kenaikan secara luwes.Yang menjadikan kalimat di atas menjadi tidak efektif karena pada penggunaan prefik ke- yang tidak sesuai dengan konteks yang ada. Seharusnya prefik ke- diganti menjadi prefik di-.

-          Harga beras dibekukan atau dinaikan secara luwes.

17.  Dia hanya membawa badannya saja.Kata saja dalam kalimat di  atas tidak efektif digunakan karena kata saja bermakna menerangkan bahwa seakan-akan badan dari subjek adalah mempunyai dua badan. Seharusnya :

Page 55: Soal Latihan Fakta

-          Dia hanya membawa badannya.

18.  Kalimat tidak efektif : “Sungguh sangat benar-benar menderita anak itu.Kalimat   di   atas  menjadi   tidak   efektif   karena   terjadi   redudansi   pada   kata benar-benar.   Definisi darikata benar adalah sesuatu yang sesuai sebagaimana adanya. Artinya reduplikasi pada kata benar yang digunakan mengandung makna sangat. Seharusnya;

-          Sungguh sangat menderita anak itu.

19.    Ia memakai baju warna merah.Kalimat di atas tidak efektif karena tidak menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponim kata sehingga terjadi pemborosan kata.

-          Ia memakai baju merah    

20.  Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.Kalimat di atas tidak memiliki kesejajaran karena terbentuk dari bentuk kata yang berbeda, yaitu dibekukan dan kenaikan. Oleh karena itu, kalimat ini harus disejajarkan bentuknya, menjadi:

-          Harga minyak dibekukan atau dinaikan secara luwes.

21.  Mereka membicarakan dari pada kehendak rakyat.Kata dari pada pada kalimat di atas jika dihilangkan justru lebih menjadikan kalimat tersebut menjadi tidak rancu atau lebih mudah untuk dipahami makna yang terkandung di dalamnya.

-          Mereka membicarakan kehendak rakyat.

22.  Hadirin serentak berdiri ketika mereka menyanyikan lagu Indonesia Raya.Ketidak  efektipan   terjadi   karena  pada  kalimat  di   atas  menyebutkan   subjek  dua  kali   yaitu  pada kata hadirin dan mereka kata dua ini merupakan   satu subjek yang dibicarkan dalam satu kalimat sehingga dapat menjadikan salah dalam menafsirkannya.

-          Hadirin serentak berdiri ketika menyanyikan lagu Indonesia Raya.

23.  Pemerintah menaikkan bagi harga BBM sebesar 20%.Kalimat di atas tidak efektif karena menyisipkan kata diantara predikat dan objek sehingga membuat kalimat tersebut menjadi tidak adanya suatu kepaduan, menjadi:

-          Pemerintah menaikkan harga BBM sebesar 20%.

24.    Saran yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan.Kalimat   ini  tidak  padu  dalam mempergunakan  pola  aspek  +  agen  +   verbal   secara   tertib  dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.

-          Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.

25.  Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui presiden datang.Kalimat di atas tidak memiliki kehematan yaitu terjadi pengulangan subjek dalam satu kalimat, yaitu pada subjek hadirin dan mereka, menjadi:

-          Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa presiden datang.

26.  Di mana engkau menangkap burung pipit itu?Kalimat di atas tidak efektif karena tidak menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponim kata sehingga terjadi pemborosan kata.

Page 56: Soal Latihan Fakta

-          Di mana engkau menangkap pipit itu?

27.  Dia hanya membawa badannya saja.Kalimat di atas bisa dijadikan kalimat efektif apa bila dilakukan suatu penghematan dengan cara menghindarkan kesinoniman pada kata yang digunakan dalam kalimat tersebut, menjadi:

-          Dia hanya membawa badannya.

28.  Toko saya yang terletak di depan indomaret Palapa.Dalam penggunakaan kata yang sepenggal kalimat di atas menjadi tidak efektif, karena kata yang juga dapat digunakan untuk menghubungan  sesuatu jika tidak ada kata penghubung lainnya seperti kata di. Seharusnya:

-          Toko saya terletak di depan indomaret Palapa.

29.  Sejak dari siang tadi dia berenang.Kesalahan memasukkan kata dari sehingga membuat kalimat di atas menjadi tidak efektif, karena kata dari menunjukkan arah terjadinya suatu pristiwa. Seharusnya:

-          Sejak siang tadi dia berenang.

30.  Kedua petinju dari masing-masing tim saling berpukul-pulan.Kalimat tersebut menjadi tidak efektif karena dalam penggunaan reduplikasi dan dalam penggunaan afik yang tidak sesuai dengan konteks, kesalahan terjadi pada kataberpukul-pukulan, prefiks ber- dan sufiks –an berfungsi untuk mewakili kata kerja tindakan yang dilakukan secara berulang dan terus menerus.

-          Kedua petinju dari masing-masing tim saling memkul.

31.  Mobil yang di parkir yang di pinggir itu miliknya.Dalam  penggunaan   kata yang dilakukan   untuk  menunjukkan   suatu   hal   yang   sama   yaitu   berupa tempat tidak efektif jika digunakan dalam satu kalimat, jika hal ini terjadi maka akan salah dalam penapsiran

-          Mobil yang di parkir di pinggir itu miliknya.

32.  Para tamu-tamu dimohon berdiri.Kalimat  di   atas  tidak  efektif   karena  menjamakkan  kata-kata   yang  berbentuk   jamak,   yaitu  pada kata tamu-tamu, seharusnya:

-          Para tamu dimohon berdiri.

33.  Yang diceritakan menceritakan tentang putra-putri raja, para lulubalang, dan para mentri.Kalimat   ini   salah   pilihan   katanya   karena   dua   kata   yang   bertentangan,   yaitu   diceritakan   dan menceritakan. Kalimat itu dapat diubah menjadi:

-          Yang diceritakan ialah putra-putri raja, para lulubalang, dan para menteri.

34.  Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.Kalimat di atas memiliki makna ganda, yaitu siapa yang terkenal, mahasiswa atau perguruan tinggi, sehingga menimbulkan penafsiran ganda.

-          Mahasiswa yang terkenal itu menerima hadiah.

35.    Surat itu saya sudah baca.

Page 57: Soal Latihan Fakta

Kalimat ini tidak efektif karena tidak adanya suatu kepaduan mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona, menjadi:

-          Surat itu sudah saya baca.

36.  Dia lolos daripada kejaran anjing itu.Ketidak  efektifan  kalimat   tersebut  karena  salah  dalam pengunaan  kata daripada yang  seharunya menggunakan kata dari,  kata dari      merupakan kata  penunjuk  dan penyebab.  Kalimat  di  atas  akan menjadi efektif bila kata daripada di ganti dengan kata dari. Kalimat yang efektif yaitu;

-          Dia lolos dari kejaran anjing itu.

37.  Rumah saya yang berada di jalan pancasan bogor .Dalam penggunakaan kata yang sepenggal kalimat di atas menjadi tidak efektif, karena kata yang juga dapat digunakan untuk menghubungan  sesuatu jika tidak ada kata penghubung lainnya seperti kata di. Seharusnya;

-          Rumah saya berada di jalan pancasan bogor.

38.  Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat.Kalimat di atas tidak efektif karena menyisipkan kata diantara predikat dan objek sehingga membuat kalimat tersebut menjadi tidak adanya suatu kepaduan, menjadi:

-          Mereka membicarakan kehendak rakyat.

39.  Waktu dan tempat kami persilakan.Kalimat di atas tidak efektif karena tidak ada kelogisan, yang dipersilahkan waktu dan tempat atau orang yang akan menyampaikan sesuatu di depan umum, menjadi:

-          Bapak kepala sekolah kami persilakan.

40.  Bagi semua dosen yang hadir dalam rapat hari ini harus membuat laporan.Ketidak efektifan kalimat di atas kerena salah dalam menempatkan kata bagi, kata bagitidak boleh digunakan pada awal  kalimat,  kalimat  di  atas  akan menjadi  efektif   jika  katabagi diganti menjadi kata semua. Seharusnya;

-          Semua dosen yang hadir dalam rapat kali ini harus membuat laporan.

41.  Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui bahwa Presiden datang.Ketidak  efektipan   terjadi   karena  pada  kalimat  di   atas  menyebutkan   subjek  dua  kali   yaitu  pada kata hadirin dan mereka kata dua ini merupakan   satu subjek yang dibicarkan dalam satu kalimat sehingga dapat menjadikan salah dalam menafsirkannya. Seharusnya;

-          Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa presiden datang.

42.  Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.Kalimat   di   atas   tidak   efektif   karena   salah   dalam  menggunakan   kata   penyebab   yang  tidak   ada keserasian dengan makna dari kalimat yang akan disampaikan. Seharusnya;

-          Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama.

43.  Saran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan.Ketidak efektifan kalimat di atas terjadi penggunaan prase kami akan yang seharusnya menggunakan prase akan kami, prase akan kami merupakan suatu tindak lanjut yang dilakukan  untuk kedepannya. Sedangkan prase kami akan tidak sesuai digunakan untuk kontek di atas. Seharusnya;

Page 58: Soal Latihan Fakta

-          Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.

44.  Untuk mempersingkat waktu, kita teruskan acara ini.Kalimat di atas tidak logis karena waktu tidak bisa dipersingkat, seharusnya kalimat di atas diubah menjadi

-          Untuk menghemat waktu, kita teruskan acara ini.

45.  Makalah ini membahas tentang teknologi fiber optik.Kalimat di atas seharusnya tidak diberi kata penegas berupa kata tentang karena kata penegas sudah diwakili oleh kata membahas, menjadi:

-          Makalah ini membahas teknologi fiber optik.

46.  Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.Kalimat di atas tidak efektif karena kata sehingga tidak dapat digunakan sebelum subjek, seharusnya:

-          Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama.

47.  Banyak juga yang mengira kalau dia itu seorang konglomerat.Kata kalau tidak dapat digunakan untuk kata penjelas, karena isi kalimat diatas menjelaskan sesuatu yaitu tentang anak  seorang konglomerat. Seharusnya:

-          Banyak juga yang mengira bahwa dia seorang konglomerat.

48.  Kemarin banyak para guru yang melakukan demonstrasi.Kalimat tersebut tidak efektif karena salah dalam penggunaan kata para, kata para merupakan mewakili banyak orang. Jadi dalam kalimat tersebut terjadi redudansi atau pemborosan kata, seharusnya;

-          Kemarin banyak guru yang melakukan demonstrasi.

49.  Semua orang tahu kalau dia itu gila.Kata kalau merupakan kata sebab akibat yang seharusnya tidak efektif jika digunakan pada kalimat di atas, karena kalimat di atas merupakan kalimat informati bukan kalimat yang mengandung unsur sebab akibat.kalimat yang efektif seharusnya;

-          Semua orang tahu bahwa dia itu gila.

50.  Bagi mahasiswa yang mengikuti mata kuliah ini diharapkan membeli buku.Ketidak efektifan kalimat di atas kerna salah dalam menempatkan kata bagi, kata bagitidak boleh digunakan pada awal  kalimat,  kalimat  di  atas  akan menjadi  efektif   jika  katabagi diganti menjadi kata semua.

-          Semua mahasiswa yang mengikuti mata kuliah ini diharapkan membeli buku.

51.  Karena ia tidak punya uang , dia tidak datang ke tempat itu.Ketidak  efektipan   terjadi   karena  pada  kalimat  di   atas  menyebutkan   subjek  dua  kali   yaitu  pada kata uang  dan  dia dalam   satu   kalimat   sehingga  dapat  menjadikan   salah  dalam  menafsirkannya. Seharusnya;

-          Karena tidak punya uang, dia tidak datang ke tempat itu.

Page 59: Soal Latihan Fakta

52.  Saya yang berasal dari Bukit Kemuning.Dalam penggunakaan kata yang sepenggal kalimat di atas menjadi tidak efektif, karena kata yang juga dapat digunakan untuk menghubungan  sesuatu jika tidak ada kata penghubung lainnya seperti kata dari. Seharusnya:

-          Saya berasal dari Bukit Kemuning.

53.  Liora teman kuliah dari Silpia. Setiap hari ia belajar di rumahnya.Pada kalimat di  atas memiliki  satu makna kata dan merupakan kata seru yang seharusnya tidak diberi tanda baca titik di tengah kalimat dan di akhir kalimat seharusnya diberi tanda seru bukan tanda baca titik.

-          Liora teman kuliah dari Silpia dan setiap hari mereka belajar dirumah Liora!

54.  Silvia tidak seorang pragawati tetapi seorang pramugari.Kalimat di atas tidak tersusun secara gramatikal sehingga mengakibatkan ketidak efektifan dalam kalimat tersebut. Seharusnya:

-          Silvia bukan seorang pragawati melainkan seorang pramugari.

55.  Bapak Budino meninggal karena tergilas mobil.Tidak efektifnya kalimat di atas disebabkan oleh ketidak tepatan dalam pemilihan kata yaitu pada kata tergilas yang sebaiknya menggunakan kata tertabrak.

-          Bapak Budino meninggal karena tertabarak mobil.

56.  Selama   enam  bulan   pertama   2006,   nilai   daripada   ekspor  meningkat   pesat   terutama   produsen komoditas seperti misalnya pertanian, perkebunan, pertambangan, pengangkutan, dan lain-lain.Kesalahan pada kalimat  di  atas yaitu salah dalam penggunakan kata daripada dan tidak adanya pemberian   tanda   baca   titik   sebelum   kata  misalnya.   Jika   diubah  menjadi   kalimat   efektif  maka menjadi,

-          Selama enam bulan pertama 2006,  nilai  ekspor meningkat pesat terutama produsen komoditas. Misalnya pertanian, perkebunan, pertambangan, pengangkutan, dan lain-lain.

57.  Banyak orang-orang yang demo akibat pemadaman listrik bergilir.Kalimat  di   atas  tidak  efektif   karena  menjamakkan  kata-kata   yang  berbentuk   jamak,   yaitu  pada kata orang-orang, seharusnya:

-          Banyak orang yang demo akibat pemadaman listrik bergilir.

58.  Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum.Kalimat  ini  tidak memiliki  kesatuan karena tidak didukung subyek. Unsur di dalam keputusan itu bukanlah subyek, melainkan keterangan. Ciri bahwa unsur itu merupakan keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan di dalam (ini harus dihilangkan).

-          Keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum.

59.  Untuk   pemahaman   lebih   lanjut   saya  memberikan   contoh  misalnya   dalam   bidang   perkebunan, pertanian,peternakan dan perdagangan.Dalam penggunakan kata contoh dan kata misalnya seharusnya tidak digunakan dalam satu kalimat karena mengakibatkan terjadinya kesinoniman dalam sebuah kalimat,  kalimat di atas seharusnya dilakukan penghematan kata sehingga akan menjadi kalimat:

Page 60: Soal Latihan Fakta

-          Untuk  pemahaman   lebih   lanjut   saya  memberikan  contoh  dalam bidang  perkebunan,  pertanian, peternakan dan perdagangan.

60.  Semua warga-warga Ds. Sidomulyo berkumpul di depan Balai Desa untuk mencari tahu info tentang kecelakaan antara delman dan truk.Kalimat  di   atas  tidak  efektif   karena  menjamakkan  kata-kata   yang  berbentuk   jamak,   yaitu  pada kata warga-warga, seharusnya:

-          Semua  warga  Ds.   Sidomulyo  berkumpul  di  depan  Balai  Desa  untuk  mencari   tahu   info   tentang kecelakaan antara delman dan truk.

61.  Berbuat baik kepada orang lain adalah merupakan tindakan terpuji.Kata adalah dan kata merupakan memiliki makna kata yang sama, yang seharusnya tidak digunakan pada konteks yang bersamaan karena apabila dilakukan akan menjadi suatu redudansi.

-          Berbuat baik kepada orang lain merupakan tindakan terpuji.

62.  Banyak berbagai macam jenis-jenis bunga yang di perjual belikan di rumah Eliana.Kesalahan dalam kalimat di atas disebebkan oleh dalam menyusunan kalimatnya tidak dilakukan secara sistematis sehingga mengakibatkan kalimat tersebut menjadi tidak efektif.

-          Banyak macam jenis bunga yang di perjual belikan di rumah Eliana.

63.  Semua  para penduduk-penduduk di Kediri mengikuti tes CPNS tahun 2009.Kalimat   tersebut  tidak  efektif   karena   salah  dalam penggunaan   kata para,   kata  para  merupakan mewakili   banyak   orang.   Jadi   dalam   kalimat   tersebut   terjadi   redudansi   atau   pemborosan   kata, seharusnya;

-          Semua  penduduk di Kediri mengikuti tes CPNS tahun 2009.

64.  Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.Pemakaian   kata  bunga-bunga  dalam kalimat  di   atas  tidak  perlu.  Dalam kata  mawar,anyelir,dan melati terkandung makna bunga. Kalimat yang benar adala:

-          Mawar,anyelir, dan melati sangat disukainya.

65.  Tempat iru dia tidak cocok.Ketidak   efektifan   kalimat   di   atas   disebabkan   oleh   kurangnya   penegasan   buat   siapa   saran   itu ditujukan, untuk mempertegas kalimat tersebut yaitu harus di tambah kata bagi di antara kata  itu dan dia. Seharusnya;

-          Tempat itu bagi dia tidak cocok.

66.  Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.Kalimat tersebut tidak memiliki  kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu menggunakan predikat   aktif,   yakni   imbuhan  me-,   sedang   yang   satu   lagi  menggunakan   predikat   pasif,   yakni menggunakan imbuhan di-. Kalimat itu harus diubah:

-          Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan.

67.  Soal itu saya kurang jelas.Kalimat seperti di atas sering kita gunakan dalam percakapan sehari-hari. Padehal kalimat tersebut merupakan kalimat yang tidak efektif karena pada kalimat di atas tidak menunjukkan siapa yang menjadi subjek. Seharusnya kalimat yang efektif;

Page 61: Soal Latihan Fakta

-          Soal itu bagi saya kurang jelas.

68.  Mengerjakan tugas itu saya dibantu oleh kakak.Kalimat di  atas merupakan suatu bentuk kegiatan yang berupa mengerjakan.  Berarti,  pada awal kalimat seharusnya menggunakan kata dalam dan memberi tanda baca koma diantara kata itu dan saya. Seharusnya

-          Dalam mengerjakan tugas itu, saya dibantu oleh kakak.

69.  Sejak dari usia delapan tahuh ia telah ditinggalkan ayahnya.Kesalahan memasukkan kata dari sehingga membuat kalimat di atas menjadi tidak efektif, karena kata dari menunjukkan arah terjadinya suatu pristiwa. Seharusnya:

-          Sejak usia delapan tahun ia telah ditinggalkan ayahnya.

70.  Mendingan berenang daripada ngomongin orang.Pada   dasarnya   kalimat   di   atas   membicarakan   tentang   tindakan   yang   lebih   baik,   jadi,   dalam penggunaan kata mendingan seharusnya diganti dengan kata sebaiknya.

-          Sebaiknya berenang daripada ngomongin orang.

71.  Wisuda Beni dihadiri oleh keluarga dan para teman-temannya.Ketidak efektifan kalimat di atas terjadi karena pada kata teman dijadikan sebagai kata reduplikasi sehingga menjadi kata yang mengandung makna banyak orang, sedangkan kalimat di atas sudah menggunakan kata para jadi seharunya cukup menggunakan katatemannya.

-          Wisuda Beni dihadiri oleh keluarga dan para temannya.

72.  Karena ia tidak datang, dia tidak di pilih dalam acaran itu.Ketidak efektipan terjadi karena pada kalimat di atas menyebutkan subjek dua kali yaitu pada kata ia dan dia dalam satu kalimat sehingga dapat menjadikan salah dalam menafsirkannya. Seharusnya;

-          Karena tidak datang, ia tidak dipilih dalam acara itu.

73.  Saran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan.Ketidak efektifan kalimat di atas terjadi penggunaan prase kami akan yang seharusnya menggunakan prase akan kami, prase akan kami merupakan suatu tindak lanjut yang dilakukan  untuk kedepannya. Sedangkan prase kami akan tidak sesuai digunakan untuk kontek di atas.

-          Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.

74.  Kemarin banyak para karyawan yang melakukan demonstrasi.Ketidak   efektifan   yang   terjadi   pada   kalimat   tersebut   adalah   dalam   penggunaan   kata para, kata para      seharusnya digunakan untuk mewakili  banyak orang. Sedangkan dalam kalimat tersebut sudah menggunakan kata banyak, jadi tidak tidak efektif bila dalam satu kelimat menggunakan dua kata yang bermakna sama. Kalimat yang efektif adalah

-          Kemarin banyak karyawan yang melakukan demonstrasi.

75.  Saran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan.Ketidak efektifan kalimat di atas terjadi penggunaan prase kami akan yang seharusnya menggunakan prase akan kami, prase akan kami merupakan suatu tindak lanjut yang dilakukan  untuk kedepannya. Sedangkan prase kami akan tidak sesuai digunakan untuk kontek di atas.

-          Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.

Page 62: Soal Latihan Fakta

76.  Motor yang di parkir yang di ujung itu miliknya.Dalam  penggunaan   kata yang dilakukan   untuk  menunjukkan   suatu   hal   yang   sama   yaitu   berupa tempat tidak efektif jika digunakan dalam satu kalimat, jika hal ini terjadi maka akan salah dalam penapsiran.

-          Motor yang di parkir di ujung itu miliknya.

77.  Banyak juga yang mengira kalau dia itu seorang konglomerat.Kata kalau merupakan kata sebab akibat yang seharusnya tidak efektif jika digunakan pada kalimat di atas, karena kalimat di atas merupakan kalimat informati bukan kalimat yang mengandung unsur sebab akibat.

-          Banyak juga yang mengira bahwa dia seorang konglomerat.

78.  Pada era zaman  modern ini teknologi berkembang sangat pesat.Apabila dalam sebuah kalimat sudah menggunakan kata era maka tidak perlu lagi menggunakan kata zaman. Karena kata era dan kata zaman merupakan satuan sinonim yang mempunyai makna kata yang sama.

-          Pada zaman modern ini teknologi berkembang sangat pesat.

79.  Dia berhasil terhindar daripada kecelakaan itu.Ketidak  efektifan  kalimat   tersebut  karena  salah  dalam pengunaan  kata daripada yang  seharunya menggunakan kata dari,  kata dari      merupakan kata  penunjuk  dan penyebab.  Kalimat  di  atas  akan menjadi efektif bila kata daripada di ganti dengan kata dari. Kalimat yang efektif adalah

-          Dia berhasil terhindar dari kecelakaan itu.

Daftar Pustakahttp://sitompulke17.wordpress.com/2009/11/08/kalimat-tidak-efektif/http://gakpunyablog.wordpress.com/2009/11/29/tugas-bahasa-indonesia-4-contoh-kalimat-efektif-dan-tidak-efektif/http://fentyoktafiana.blogspot.com/2009/10/tugas-kelompok-kalimat-efektif.html