soal dan pembahasan peluang dan barisan&deret
TRANSCRIPT
Peluang
Nama : Nabila Putri Safira
Kelas : X MIA 1
1. Sari melempar 2 buah dadu secara bersamaan. Tentukan peluang mucul
mata dadu berjumlah 7!
2. Dua buah dadu bermata enam dilemparkan satu kali secara bersamaan.
Peluang munculnya jumlah mata dadu 5 atau jumlah mata dadu 10
adalah...
3. Dalam kantong I terdapat 5 kelereng merah dan 3 kelereng putih, dalam
kantung II terdapat 4 kelereng merah dan 6 kelereng hitam. Dari setiap
kantong diambil satu keelreng secara acak. Peluang terambilnya kelereng
putih dari kantong I dan kelereng hitam dari kantong II adalah ...
4. Sebuah dadu dilemparkan satu kali. Tentukan peluang munculnya angka
genap atau angka lebih besar dari 3
Ada dua kejadian, namakan kejadian A dan kejadian B dengan ruang
sampel pada pelemparan satu dadu.
5. A, B, C, dan D akan berfoto bersama secara berdampingan. Peluang A dan
B selalu berdampingan adalah ..
Pembahasan
1. Mata dadu yang berjumlah 7 adalah :
(1,6), (2,5), (3,4), (4,3), (5,2), dan (6,1)
Jadi peluang mata dadu berjumlah 7 adalah : 1/6
2. Peluang muncul jumlah mata dadu 5 adalah 4/36
Peluang muncul jumlah mata dadu 10 adalah 3/36
Jadi, peluang jumlah mata dadu 5 atau 10 adalah
4/36 + 3/36 = 7/36
3. Kantong I = 5 kelereng merah, 3 kelereng putih
Kantong II = 4 kelereng merah, 6 kelereng hitam
Misalkan :
A = kejadian terambilnya kelereng putih dari kantong I
P(A) = peluang terambilnya kelereng putih dari kantong I
B = kejadian terambilnya kelereng hitam dari kantong II
P(B) = peluang terambilnya kelereng hitam dari kantung II
Peluang terambilnya kelereng putih dari kantong I dan kelereng hitam dari
kantong II merupakan peluang kejadian saling bebas yang dapat dihitung
dengan rumus :
P(A∩B) = P(A) . P(B)
Pada kantung I :
n(A) = 3
n(s) = 3 + 5 = 8
P(A) = 3/8
Pada kantong II :
n(B) = 6
n(s) = 6 + 4 = 10
P(B) = 6/10
Maka peluang terambilnya kelereng putih dari kantong I dan kelereng
hitam dari kantong II adalah :
P(A∩B) = P(A) . P(B)
P(A∩B) = 3/8 . 6/10
P(A∩B) = 18/80
P(A∩B) = 9/40
4. Ada dua kejadian, namakan kejadian A dan kejadian B dengan ruang
sampel pada pelemparan satu dadu
A = kejadian munculnya angka genap.
B = kejadian munculnya angka lebih besar dari 3.
Selengkapnya data-datanya terlebih dahulu adalah:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
n(S) = 6
A = {2, 4, 6}
n(A) = 3
maka peluang kejadian A
P (A) = n (A) / n(S) = 3 / 6
B = {4, 5, 6}
n(B) = 3
maka peluang kejadian B
P (B) = n(B) / n(S) = 3 / 6
Kelihatan ada dua angka yang sama dari A dan B yaitu angka 4 dan 6,
jadikan irisannya, A ∩ B
A ∩ B = {4, 6}
n(A ∩ B) = 2
Sehingga peluang A ∩ B
P (A ∩ B) = n (A ∩ B) / n (S) = 2 / 6
Rumus peluang kejadian "A atau B"
P (A ∪ B) = P(A) + P(B) − P(A ∩ B)
= 3/6 + 3/6 − 2/6
= 4/6 = 2/3
5.
Dengan menggunakan diagram pohon seperti di atas, maka diperoleh
banyak susunan di mana A dan B selalu berdampingan adalah 12.
Berdasarkan teori peluang, peluang suatu kejadian adalah
n(k)
P(k) = ——
n(s)
dengan :
P(k) = peluang kejadian
n(k) = banyak kejadian
n(s) = banyak kejadian semesta
Pada soal ini diketahui :
n(k) = 12
n(s) = 24
Maka peluang A dan B selalu berdampingan adalah : P(k) = 12/24 = ½
1. Dari barisan aritmatika diketahui suku ke-10 adalah 41 dan suku ke-
5 adalah 21, maka besarnya suku ke-50 adalah ....
2. Dari barisan geometri dengan suku-suku positif, diketahui suku ke-3
adalah 4, dan besarnya suku ke-9 adalah 256, besarnya suku ke-12
adalah ....
3. Dari deret aritmetika diketahui suku tengah 32. Jika jumlah n suku
pertama deret itu 672, banyak suku deret tersebut adalah …
4. Empat buah bilangan positif membentuk barisan aritmatika. Jika perkalian
bilangan pertama dan keempat adalah 46, dan perkalian bilangan kedua
dan ketiga adalah 144, maka jumlah keempat bilangan tersebut adalah …
5. Rhisky sedang bermain ayunan di halaman belakang rumahnya. Dia
mengayunkan ayunan tersebut dengan menggunakan tangan dan
tubuhnya agar ayunan tersebut berayun sampai ketinggian maksimum,
kemudian membiarkannya sampai ayunan yang dia tumpangi berhenti
dengan sendirinya. Dalam setiap ayunan, Rhisky menempuh 75% dari
panjang ayunan sebelumnya. Jika panjang busur pertama (atau ayunan
pertama) 2 meter, tentukan panjang busur yang ditempuh Rhisky pada
ayunan ke-8. Berapa meterkah total panjang busur yang ditempuh Rhisky
sebelum dia berhenti berayun?
Barisan dan deret
Pembahasan
1. Un = a + ( n – 1 )b
U10 = a + 9b = 41
U5 = a + 4b = 21 _
5b = 20 → b = 4
a + 4b = 21 → a + 4.4 =21 → a + 16 = 21→ a =5
U50 = a + ( 50 – 1 )4
= 5 + 49.4
= 5 + 196
= 201
2. U3 = 4 → ar2 = 4
U9 = 256 → ar8 = 256
ar8/ ar2 = 256/4
r6 = 64
r = 2,
maka ar2 = 4 → a.22 = 4 → a = 1
Un = arn -1
U12 = 1 . 211 = 2048
3. ut = ½(a + un) = 32
a + un = 32(2)
a + un = 64
Sn =n/2 (a + un)
672 = n/2(64)
672 = n (32)
n = 21
4. u1.u4 = a(a + 3b) = a2 + 3ab = 46 … (i)
u2.u3 = (a + b)(a + 2b) = a2 + 3ab + 2b2 = 144 … (ii)
subsitusi (i) ke (ii), sehingga menjadi :
a2 + 3ab + 2b2 = 46 + 2b2 = 144
2b2 = 98
b2 = 49 => b = 7
substitusi nilai b ke persamaan
(i) : a2 + 3a(7) = 46 a2 + 21a – 46 = 0
(a + 23)(a – 2) = 0
a = -23 atau a = 2
untuk a = - 23
S4 = 4/2(2(-23) + (4 – 1)7)
= 2(-46 + 21)
= 2(-25) = -50
untuk a = 2
S4 =2/2 (2(2) + (4 – 1)7)
= 2(4 + 21)
= 2(25) = 50
5. Diketahui panjang busur pertama yang ditempuh Rhisky adalah 2 meter,
sehingga kita peroleh a1 = 2. Sedangkan dalam setiap ayunannya dia
menempuh 75% dari panjang lintasan sebelumnya. Sehingga r = 75% =
0,75. Untuk menentukan panjang ayunan ke-8, kita tentukan a8 dari
barisan tersebut.
Sehingga, panjang ayunan Rhisky yang ke-8 adalah 0,27 meter atau 27
cm. Selanjutnya kita tentukan panjang lintasan yang ditempuh oleh Rhisky
sebelum dia berhenti berayun. Untuk menentukan panjang lintasan ini,
kita cari jumlah deret tak hingga dari barisan tersebut.
Jadi panjang lintasan yang telah ditempuh oleh Rhisky sampai dia berhenti
berayun adalah 8