skripsi - stikes santa elisabeth medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi...

114
SKRIPSI Oleh : SEPTA ARNESIA BR GINTING 012016025 PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH MEDAN 2019

Upload: others

Post on 03-Aug-2020

22 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

SKRIPSI

Oleh :

SEPTA ARNESIA BR GINTING

012016025

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH

MEDAN

2019

Page 2: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

SKRIPSI

Memperoleh Untuk Gelar Ahli Madya Keperawatan

Dalam Program Studi D3 Keperawatan Pada

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth Medan

Oleh :

SEPTA ARNESIA BR GINTING

012016025

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH

MEDAN

2019

Page 3: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan
Page 4: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan
Page 5: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan
Page 6: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan
Page 7: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan
Page 8: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat kasih dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan

judul “Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Ners Tingkat III Tentang

Pertolongan Pada Korban Tenggelam di STIKes Santa Elisabeth Medan

Tahun 2019”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu untuk menyelesaikan

pendidikan tahap akademik program studi D3 Keperawatan STIKes Santa

Elisabeth Medan.

Penyusunan skripsi ini telah banyak mendapat bantuan, bimbingan, dan

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terimakasih

kepada, yaitu:

1. Mestiana Br. Karo, M.Kep., DNSc, selaku Ketua STIKes Santa Elisabeth

Medan dan selaku dosen pembimbing dan penguji I dalam penyusunan

skripsi ini yang telah memberikan kesempatan, fasilitas, dan banyak memberi

waktu juga sabar dalam membimbing kami, memberikan arahan sehingga

peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.

2. Samfriati Sinurat, S.Kep., Ns., MAN, selaku Ketua Program Studi Ners

STIKes Santa Elisabeth Medan yang telah memberikan kesempatan kepada

peneliti untuk melakukan pengambilan data dan melakukan penelitian kepada

mahasiswa Ners tingkat III.

3. Indra Hizkia Perangin-angin, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Ketua Program

Studi D3 Keperawatan STIKes Santa Elisabeth Medan dan penguji III saya

Page 9: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

yang memberikan kesempatan dan fasilitas serta saran untuk menyelesaikan

skripsi penelitian ini dengan baik.

4. Paska R Situmorang, SST., M. Biomed selaku penguji II saya yang telah

memberikan saran dan masukan untuk menyelesaikan skripsi penelitian ini

dengan baik.

5. Hotmarina Lumban Gaol S.Kep., Ns, selaku dosen Pembimbing Akademik

saya yang telah memberi motivasi dan dukungan selama saya kuliah di

STIKes Santa Elisabeth Medan serta dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh dosen dan staf pengajar di STIKes Santa Elisabeth Medan yang telah

membantu, membimbing dan memberikan dukungan kepada peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

7. Sr. Atanasia selaku koordinator asrama beserta Ibu asrama yang memberikan

dukungan serta motivasi dan mendoakan peneliti dalam menyelesaikan

skripsi ini.

8. Teristimewa kepada keluarga tercinta, Bapak A. Ginting dan Ibu E. Br

Perangin-angin, Abang saya Andel Ginting, Kardinal Ginting, Dan Hebrino

Ginting atas kasih sayang, motivasi, doa, dukungan materi dan kesabaran

yang telah diberikan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini serta

Krismon Ndruru yang telah membantu dan memberi semangat kepada

peneliti selama menyelesaikan skripsi ini.

9. Seluruh teman-teman Program Studi D3 Keperawatan terkhusus angkatan

XXV stambuk 2016 yang memberikan dukungan.

Page 10: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan,

maka dari itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun

demi menyempurnakan skripsi ini.

Akhir kata, peneliti mengucapkan banyak terimakasih dan semoga skripsi ini

bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Mei 2019

Peneliti

(Septa Arnesia Br Ginting)

Page 11: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

ABSTRAK

Septa Arnesia Br Ginting 012016025

Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Ners Tingkat III Tentang Pertolongan Pada

Korban Tenggelam di STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun 2019

Prodi D3 Keperawatan

Kata kunci: Pengetahuan, Tenggelam, Thematic analysis

(x + 64 + lampiran)

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang

melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Tenggelam adalah suatu

peristiwa dimana terbenamnya seluruh atau sebagian tubuh kedalam air. Pada

umumnya tenggelam merupakan kasus kecelakaan, baik secara langsung maupun

karena ada faktor-faktor tertentu seperti korban dalam keadaan mabuk atau

dibawah pengaruh obat. Tujuan penelitian mengetahui gambaran pengetahuan

mahasiswa ners tingkat III tentang pertolongan pada korban tenggelam di STIKes

Santa Elisabeth Medan tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

dimana pengumpulan datanya dilakukan dengan wawancara sebanyak 4

pertanyaan sehingga mampu menggali lebih dalam tentang pengetahuan

pertolongan pada korban tenggelam. Teknik pengambilan sampel menggunakan

simple random sampling sebanyak 5 partisipan. Teknik analisis data yang

digunakan adalah thematic analysis. Hasil penelitian didapatkan: tenggelam

adalah seseorang yang tidak bisa menjaga atau mempertahankan keseimbangan

untuk bertahan di dalam air, disebabkan karena ketidakmampuan bernafas di

dalam air, tidak tahu berenang, penyakit atau cedera yang dialami seperti kram,

konsumsi obat dan alkohol, terpeleset dan bencana banjir. Akibat yang terjadi

pada korban tenggelam adalah sulit bernafas, masuknya air kedalam paru-paru

sehingga sesak nafas, henti nafas dan henti jantung, tidak sadarkan diri, hipotermi,

dan meninggal. Cara menolong dapat dilakukan dengan melemparkan ban,

berenang langsung, dan lakukan pemeriksaan airwey, breathing, circulation untuk

melakukan RJP pada korban tidak sadarkan diri. Diharapkan mahasiswa lebih

memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan

tenggelam untuk meningkatkan pengetahuan seluruh mahasiswa.

Daftar pustaka (1997-2019)

Page 12: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

ABSTRACT

Septa Arnesia Br Ginting 012016025

Knowledge Describtion on Nursing Students Level III about First Rescue on

Sinking Victims at STIKes Santa Elisabeth Medan 2019

Nursing D3 Study Program

Keywords: Knowledge, Sink, Thematic analysis

(x + 65 + attachments)

Knowledge is the result of knowing, and this happens after someone senses a

particular object. Sinking is an event where the whole or part of the body sinks

into the water. Generally drowning is a case of accident, either directly or

because there are certain factors such as the victim being drunk or under the

influence of drugs. The aim of the study is to describe the knowledge of nursing

students level III about the help of drowning victims at STIKes Santa Elisabeth

Medan 2019. This study uses a qualitative method where the data collection is

carried out by interviewing 4 questions so as to be able to dig deeper into rescue

knowledge in drowning victims. The sampling technique uses simple random

sampling of 5 participants. The data analysis technique used is thematic analysis.

The results are obtained: drowning is someone who cannot maintain or maintain

a balance to survive in the water, due to inability to breathe in water, not knowing

to swim, illness or injury experienced such as cramps, consumption of drugs and

alcohol, slipping and floods. The consequences of drowning are difficult to

breathe, the entry of water into the lungs causing shortness of breath, stopping

breath and stopping the heart, unconsciousness, hypothermia, and death. How to

help can be done by throwing tires, swimming directly, and doing airway checks,

breathing, circulation to do CPR on unconscious victims. It is hoped that students

will better understand the material in critical nursing courses about drowning

help to increase the knowledge of all students.

Bibliography (1997-2019)

Page 13: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN ................................................................. i

HALAMAN SAMPUL DALAM ............................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN GELAR .................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ........................................................................... iv

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... v

HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI ..................................... vi

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... vii

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI ..................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................ ix

ABSTRAK .................................................................................................. xii

ABSTRACT ................................................................................................. xiii

DAFTAR ISI .............................................................................................. xiv

DAFTAR BAGAN ..................................................................................... xvii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xix

DAFTAR SINGKATAN ............................................................................ xx

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................... 7

1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 7

1.3.1 Tujuan umum ................................................................. 7

1.3.2 Tujuan khusus ................................................................ 8

1.4. Manfaat Penelitian ................................................................... 8

1.4.1 Manfaat teortis ............................................................... 8

1.4.2 Manfaat praktis .............................................................. 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 10

2.1. Konsep Pengetahuan ............................................................... 10

2.1.1 Definisi ......................................................................... 10

2.1.2 Jenis pengetahuan ........................................................... 10

2.1.3 Tingkat pengetahuan ...................................................... 11

2.1.4 Cara memperoleh pengetahuan ...................................... 13

2.1.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ............. 14

2.1.6 Kriteria tingkat pengetahuan .......................................... 15

2.2. Konsep Gawat Darurat ............................................................ 16

2.2.1 Definisi .......................................................................... 16

2.2.2 Tujuan ............................................................................ 16

2.2.3 Jenis-jenis kegawatdaruratan ......................................... 16

2.3. Konsep Tenggelam ................................................................... 21

2.3.1 Definisi ........................................................................ 21

2.3.1 Etiologi ........................................................................ 22

2.3.3 Komplikasi .................................................................. 22

Page 14: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

2.3.4 Penatalaksanaan ........................................................... 23

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN ........................................ 25

3.1. Kerangka Konsep .................................................................... 25

BAB 4 METODE PENELITIAN ............................................................... 26

4.1. Rancangan Penelitian .............................................................. 26

4.2. Populasi dan Sampel ................................................................ 26

4.1.1 Populasi ......................................................................... 26

4.1.2 Sampel ........................................................................... 26

4.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ........................... 27

4.3.1 Definisi variabel ............................................................. 27

4.3.2 Definisi operasional ........................................................ 28

4.4. Instrumen Penelitian ................................................................ 28

4.5. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 29

4.5.1 Lokasi penelitian ............................................................ 29

4.5.2 Waktu penelitian ............................................................ 29

4.6. Prosedur Pengambilan dan Teknik Pengumpulan Data ............ 29

4.6.1 Pengambilan data ........................................................... 29

4.6.2 Teknik pengumpulan data ............................................... 30

4.6.3 Uji validitas dan reliabilitas ............................................ 31

4.7. Kerangka Operasional ............................................................. 32

4.8. Analisa Data ............................................................................ 33

4.9. Etika Penelitian ....................................................................... 34

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 37

5.1. Gambaran Lokasi Penelitian ..................................................... 37

5.2. Hasil Penelitian ......................................................................... 38

5.2.1 Pengertian tenggelam .................................................... 38

5.2.2 Penyebab dari tenggelam .............................................. 39

5.2.3 Akibat yang akan terjadi pada korban tenggelam .......... 40

5.2.4 Cara menolong korban yang tenggelam ......................... 41

5.3. Pembahasan ............................................................................. 44

5.3.1 Pengertian tenggelam .................................................... 44

5.3.2 Penyebab tenggelam ..................................................... 48

5.3.3 Akibat yang terjadi pada korban tenggelam ................... 53

5.3.4 Cara menolong korban tenggelam ................................. 58

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 62

6.1. Simpulan ................................................................................. 62

6.1.1 Pengertian tenggelam .................................................... 62

6.1.2 Penyebab tenggelam ..................................................... 62

6.1.3 Akibat yang terjadi pada korban tenggelam ................... 62

6.1.4 Cara menolong korban tenggelam ................................. 63

6.2. Saran ....................................................................................... 63

6.2.1 Bagi institusi pendidikan STIKes Santa Elisabeth Medan 63

Page 15: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

6.2.2 Bagi responden ............................................................. 63

6.2.3 Bagi peneliti selanjutnya ............................................... 63

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 64

DAFTAR LAMPIRAN

1. Pengajuan judul proposal .................................................................. 66

2. Usulan judul skripsi dan tim pembimbing ......................................... 67

3. Permohonan pengambilan data awal penelitian ................................. 68

4. Permohonan ijin penelitian ............................................................... 69

5. Lembar pemberian ijin penelitian ..................................................... 70

6. Keterangan layak etik ....................................................................... 71

7. Surat persetujuan menjadi responden ................................................ 72

8. Informed consent .............................................................................. 73

9. Lembar pertanyaan ........................................................................... 74

10. Daftar konsultasi .............................................................................. 75

11. Hasil manuskrip ............................................................................... 76

Page 16: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 3.1 Kerangka Konsep Gambaran Pengetahuan Mahasiswa

Ners Tingkat III Tentang Pertolongan Pada Pasien

Tenggelam Di STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun

2019 ................................................................................. 25

Bagan 4.2 Kerangka Operasional Gambaran Pengetahuan

Mahasiswa Ners Tingkat III Tentang Pertolongan Pada

Pasien Tenggelam Di STIKes Santa Elisabeth Medan

Tahun 2019 ....................................................................... 32

Page 17: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Definisi Operasional Gambaran Pengetahuan Mahasiswa

Ners Tingkat III Tentang Pertolongan Pada Korban

Tenggelam di STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun 2019 .. 28

Page 18: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1: Pengajuan judul proposal

LAMPIRAN 2: Usulan judul skripsi dan Tim pembimbing

LAMPIRAN 3: Permohonan pengambilan data awal penelitian

LAMPIRAN 4: Permohonan ijin penelitian

LAMPIRAN 5: Ijin penelitian

LAMPIRAN 6: Keterangan layak etik

LAMPIRAN 7: Surat persetujuan menjadi responden

LAMPIRAN 8: Informed consent

LAMPIRAN 9: Lembar pertanyaan

LAMPIRAN 10: Daftar Konsultasi

LAMPIRAN 11: Hasil Manuskrip

Page 19: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

DAFTAR SINGKATAN

ABC : Airwey, Breathing, Circulation

BHD : Bantuan Hidup Dasar

WHO : World Health Organization

RJP : Resusitasi Jantung Paru

Page 20: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui

panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan

raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang Perilaku yang terbentuk didasari oleh

pengetahuan akan bersifat langgeng daripada perilaku yang tidak didasari

pengetahuan (Klayar, 2011).

Pengetahuan merupakan kumpulan fakta, dan pengetahuan lebih dianggap

sebagai suatu proses pembentukan (konstruksi) yang terus-menerus, terus

berkembang dan berubah-ubah. Pengetahuan kita adalah konstruksi (bentukan)

kita. pengetahuan bukanlah tentang dunia lepas dari pengamatan tetapi

merupakan ciptaan manusia yang dikonstruksikan dari pengalaman atau dunia

sejauh dialaminya (Kumurur, 2008).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan

wawancara terhadap mahasiswa Ners tingkat III pada bulan Februari 2019 di

STIKes Santa Elisabeth Medan, 10 dari 46 mahasiswa mengatakan bahwa

tenggelam adalah kehilangan keseimbangan ketika berada dalam air. Upaya yang

dilakukan untuk menolong korban tenggelam adalah penolong harus mengetahui

Page 21: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

kemampuannya untuk berenang. Dapat juga dilakukan dengan minta tolong

kepada oranglain jika penolong tidak mampu menolong sendiri.

Data dari World Health Organization (WHO) (2014) menunjukkan 0,7%

dari seluruh kematian di dunia atau lebih dari 500.000 kematian setiap tahun

disebabkan karena tenggelam. Pada tahun 2004 diseluruh dunia terdapat 388.000

orang meninggal karena tenggelam, angka ini menempati urutan ke-3 kematian

didunia akibat cedera tidak disengaja.

Tenggelam (drowning) merupakan cedera oleh karena perendaman. Dalam

sepuluh tahun terakhir, lebih dari 50.000 orang meninggal akibat tenggelam di

Amerika Serikat, dan merupakan penyebab kematian terbanyak ke-4 akibat

kecelakaan secara umum. Sebagai tambahan, diperkirakan terdapat lebih dari

500.000 kejadian tenggelam setiap tahunnya di Amerika Serikat (Prawedana,

2013).

Keenan (2009) dalam Dahlan (2014) dalam penelitiannya mengatakan

pengetahuan perawat di Afrika mengenai bantuan hidup dasar menunjukkan

bahwa dari 286 perawat hanya 11% yang mencapai nilai 80%. Grzeskowiak

(2009) dalam Dahlan (2014) melakukan survei pengetahuan tentang BHD

(Resusitasi Jantung Paru) kepada 64 dokter dan 54 perawat dan hasil survei

ternyata sebagian besar dokter dan perawat tidak mampu membedakan antara RJP

untuk orang dewasa dan anak serta siklus RJP dengan satu penolong atau dua

penolong. Rau (2007) dalam Dahlan (2014) menyatakan bahwa ada hubungan

antara pengetahuan perawat dengan kemampuan melakukan bantuan hidup dasar,

Page 22: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

dengan hasil uji statistik Wilcoxon Signed Rank test pada responden yaitu dengan

nilai p-value = 0,000 (α < 0,05).

Angka korban meninggal tenggelam akibat bencana alam di Indonesia

menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 44 orang

selama tahun 2013, angka itu relatif sedikit dibandingkan dengan korban

meninggal tenggelam di laut menurut Komite Nasional Keselamatan Transportasi

(KNKT) pada tahun 2013 sebanyak 65 korban jiwa, sementara korban meninggal

akibat tenggelam di kota Manado, sesuai data Tim Badan SAR (search and

rescue) Manado angka kematian korban tenggelam tahun 2013 sebanyak 12

orang. Penelitian tahun (2007­2011), kejadian tenggelam di negara berkembang

lebih tinggi di banding negara maju. Indonesia merupakan salah satu negara

berkembang yang angka kejadian tenggelamnya belum dapat diketahui pasti

karena banyaknya kasus yang tidak dilaporkan dan banyaknya korban yang tidak

mendapat pelayanan medis (Rifino et al, 2011).

Indonesia 90 % kejadian tenggelam tidak mendapat pertolongan secara

cepat dari penjaga pantai. Ini banyak disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya

kurangnya tingkat pengetahuan terhadap pertolongan pertama pada korban

tenggelam, kurangnya sosialisasi tentang manfaat pertolongan pertama pada

korban tenggelam. Padahal kita ketahui bahwa pertolongan cepat BHD pada

korban kemungkinan selamat berkurang 3-2% tiap menit. Tindakan BHD yang

cepat dan tepat akan memperbesar kemungkinan korban selamat (Prasetyo, 2017).

Gobel (2014) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa tingkat

pengetahuan sebelum dilakukannya pendidikan kesehatan tentang penanganan

Page 23: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

pertama korban tenggelam ditemukan bahwa 95,7% responden pengetahuannya

kurang, 4,3 % pengetahuan cukup dan 0 % pengetahuan baik. Widyastuti (2017)

Berdasarkan hasil dari data penelitian memperlihatkan bahwa mayoritas

masyarakat pesisir di Kelurahan Kedung Cowek Surabaya mengenai tingkat

pengetahuan pertolongan korban tenggelam didapatkan tingkat pengetahuan

cukup sebanyak 20 orang (57,1%), diikuti tingkat pengetahuan baik sebanyak 11

orang (31,4%), dan sisanya tingkat pengetahuan kurang sebanyak 4 orang

(11,4%).

Berdasarkan data Badan SAR Nasional (BASARNAS) Sulawesi Tenggara

tahun 2015 dari berbagai lokasi tercatat korban meninggal akibat tenggelam

sebanyak 12 orang. Angka itu relatif sedikit di bandingkan pada tahun 2016

jumlah korban meninggal akibat tenggelam meningkat sebanyak 17 orang, dan

pada tahun terakhir tahun 2017 hingga akhir bulan Februari dilaporkan kejadian

korban akibat tenggelam sebanyak 2 orang. (Data Musibah SAR, 2017).

Malik (2015) mengatakan pada tahun 2014 terjadi tenggelam pada seorang

anak laki-laki yang berusia enam tahun di Medan. Korban yang tenggelam di

dalam kolam renang itu tidak bisa berenang dan tidak diketahui oleh pengawas

kolam renang. Setelah pengawas kolam renang mengeluarkan korban dari kolam

renang, korban didapati sudah tidak bergerak dan langsung membawa korban ke

RS.

Penyebab tingginya angka kematian akibat tenggelam salah satunya adalah

sistem pertolongan dan pengetahuan penanganan korban yang tidak tepat dan

prinsip pertolongan awal yang tidak sesuai. Pengetahuan penanggulangan

Page 24: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

penderita gawat darurat memang posisi besar dalam menentukan keberhasilan

pertolongan. Banyak kejadian penderita pertolongan pertama yang justru

meninggal dunia atau mengalami kecacatan akibat kesalahan dalam memberikan

pertolongan awal. hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman masyarakat

tentang kasus kegawatdaruratan (Prasetyo, 2017).

Berdasarkan wawancara pada beberapa orang setempat, warga

mengatakan ketika korban tenggelam pada saat di air warga dapat menolong

karena sebagian besar warga pesisir bisa berenang tetapi pada saat korban di darat

warga belum bisa melakukan pertolongan. Hal ini menunjukkan bahwa

pengetahuan masyarakat tentang pertolongan pertama pada korban tenggelam

masih kurang (Prasetyo, 2017).

Pengetahuan pada diri individu dapat dipengaruhi oleh usia, pendidikan,

lingkungan, informasi dan fasilitas. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan

pendidikan maka, orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya, serta

juga dikarenakan pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung

seumur hidup (Gobel, 2014). Upaya untuk meningkatkan pengetahuan adalah

dengan memberikan pendidikan kesehatan atau pelatihan mengenai teknik

pertolongan pada korban yang hampir tenggelam. Pendidikan kesehatan adalah

upaya menerjemahkan apa yang telah diketahui tentang kesehatan ke dalam

perilaku yang diinginkan dari perorangan ataupun masyarakat melalui proses

pendidikan (Dahlan, 2014).

Page 25: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

Gobel (2014) mengatakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat

diperlukan sosialisasi atau pendidikan kesehatan terutama tentang penanganan

pertama korban tenggelam air laut yang dimana khusus untuk masyarakat yg

berprofesi sebagai nelayan ataupun kesehariannya berada ditepi pantai. Hal ini

juga tidak luput dari perhatian pemerintah setempat bahwa pentingnya

memperhatiakan pengetahuan masyarakat tentang penaganan pertama korban

tenggelam air laut karena penanganan ini adalah penanganan yang bersifat darurat

yang bisa dimana saja dilakukan dan siapapun bisa melakukan jika memiliki

tingkat pengetahuan yang baik tentang penanganan pertama korban tenggelam air

laut atau mengikuti pelatihan bantuan hidup dasar.

Kejadian tenggelam juga dapat di tanggulangi dengan meningkatkan

pengetahuan masyarakat tentang pertolongan pertama dari sumber yang

terpercaya seperti tenaga kesehatan tentang teknik pertolongan pertama pada

korban tenggelam seperti cara meminta pertolongan dan memberikan bantuan

hidup dasar. Pada sebagian korban tenggelam perlu di lakukan resusitasi jantung

paru karena pada kondisi tenggelam seseorang akan kehilangan pola nafas yang

adekuat karena dalam hitungan jam korban tenggelam akan mengalami

hipoksemia hingga terjadi kegagalan resusitasi dan jika tidak segera di berikan

pertolongan akan menimbulkan kematian dalam 24 jam setelah kejadian. Hal ini

perlu di perhatikan karena pendidikan dan pemahaman masyarakat tentang kasus

kegawatdaruratan sangat penting (Prasetyo, 2017).

Tenggelam masih merupakan global yang terus-menerus dan terlalu

diremehkan dengan berbagai masalah kesehatan masyarakat. Mengingat masalah

Page 26: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

ini, pemerintah dan dewan mengadakan pertemuan untuk meningkatkan

pengetahuan tentang tenggelam dan penolongannya dengan tujuan agar seluruh

masyarakat dapat mengetahui cara penyelamatan korban tenggelam. Saran yang

diberikan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pertolongan

korban tenggelam adalah membuat seminar di sekolah, membuat materi dalam

video, membuat iklan di televisi, membuat artikel di majalah, serta memberikan

seminar atau pendidikan kesehatan kepada masyarakat (Quan, 2003)

Berdasarkan fenomena tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian

dengan judul gambaran pengetahuan Mahasiswa Ners Tingkat III Tentang

Pertolongan Pada Korban Tenggelam Di STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun

2019.

1.2. Perumusan Masalah

Bagaimanakah gambaran pengetahuan mahasiswa Ners tingkat III tentang

pertolongan pada korban tenggelam di STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun

2019?

1.3. Tujuan

1.3.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan mahasiswa Ners tingkat III

tentang pertolongan pada korban tenggelam di STIKes Santa Elisabeth Medan

Tahun 2019.

Page 27: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

1.3.2 Tujuan khusus

1. Mengidentifikasi pengetahuan mahasiswa Ners tingkat III tentang

pengertian pertolongan pada korban tenggelam

2. Mengidentifikasi pengetahuan mahasiswa Ners tingkat III tentang penyebab

tenggelam

3. Mengidentifikasi pengetahuan mahasiswa Ners tingkat III tentang akibat

yang akan terjadi pada korban tenggelam

4. Mengidentifikasi pengetahuan mahasiswa Ners tingkat III tentang cara

menolong pada korban tenggelam

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi tentang

gambaran pengetahuan mahasiswa Ners tingkat III tentang pertolongan pada

korban tenggelam di STIKes Santa Elisabeth Medan tahun 2019.

1.4.2 Manfaat praktis

1. Bagi institusi pendidikan STIKes Santa Elisabeth Medan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan sebagai

bentuk masukan bagi institusi pendidikan STIKes Santa Elisabeth Medan

untuk mengetahui gambaran pengetahuan mahasiswa ners tingkat III tentang

pertolongan pada korban tenggelam di STIKes Santa Elisabeth Medan tahun

2019.

Page 28: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

2. Bagi responden

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi serta dapat menjadi

acuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pertolongan pada korban

tenggelam.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk data dasar dan

mengembangkan untuk penelitian berikutnya terutama yang berhubungan

dengan penelitian tentang pengetahuan mahasiswa ners tingkat III tentang

pertolongan pada korban tenggelam.

Page 29: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan

2.1.1 Definisi

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang

melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui

pancaindra manusia yakni indra pengelihatan, pendengaran, penghiduan, perasa,

dan peraba. Tetapi sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata

dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior) (Makhfudli, 2013).

Pengetahuan merupakan aspek penting yang sangat vital dalam

keperawatan. Pengetahuan adalah informasi yang dapat merubah seseorang atau

sesuatu, dimana pengetahuan itu menjadi dasar dalam bertindak, atau pengetahuan

itu menjadikan seorang individu atau suatu institusi memiliki kecakapan dalam

melakukan tindakan yang benar (Misrah, 2013).

2.1.2 Jenis pengetahuan

Murwani (2014) menyatakan jenis pengetahuan terbagi atas 2 diantaranya

sebagai berikut:

1. Pengetahuan implisit

Adalah pengetahuan yang masih tertanam dalam bentuk pengalaman

seseorang dan berisi faktor-faktor yang tidak bersifat nyata, seperti keyakinan

pribadi, perpektif dan prinsip. Pengetahuan seseorang biasanya sulit untuk di

transfer ke orang lain baik secara tertulis maupun lisan.

Page 30: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

2. Pengetahuan eksplisit

Pengetahuan yang telah di dokumentasikan atau disimpan dalam wujud

nyata, bisa dalam wujud perilaku kesehatan. Pengetahuan nyata bisa

dideskripsikan dalam tindakan-tindakan yang berhubungan dengan kesehatan.

2.1.3 Tingkat pengetahuan

Makhfudi (2013) mengidentifikasi tingkat pengetahuan terdiri dari 6

tingkatan, yaitu:

1. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau

rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat

pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang

tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,

mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya. Contohnya dapat menyebutkan

tanda-tanda bahaya pasien tenggelam.

2. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan

materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,

meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. Contohnya dapat

menjelaskan mengapa harus makan makanan bergizi pada masa post partum.

Page 31: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

3. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi di

sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum–hukum, rumus,

metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

Contohnya dapat menggunakan rumus statistik dalam perhitungan-

perhitungan hasil penelitian.

4. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek ke dalam komponen–komponen, tetapi masih di dalam satu

struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan

analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat

menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan,

mengelompokkan, dan sebagainya.

5. Sintesis (synthetic)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian – bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun

formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Contohnya dapat

menyusun, merencanakan, meringkaskan, menyesuaikan, dan sebagainya

terhadap suatu teori yang ada.

Page 32: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

6. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-

penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau

menggunakan kriteria-kriteria yang ada. Contohnya, dapat

membandingkan antara berat badan normal dan berat badan berkurang.

2.1.4 Cara memperoleh pengetahuan

Murwani (2014) menyatakan cara memperoleh pengetahuan terdiri dari 2

yaitu:

1. Cara kuno untuk memperoleh pengetahuan

a. Cara coba salah (trial and eror)

Cara ini diperoleh sebelum kebudayaan, bahkan mungkin belum

ada peradaban dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan

masalah dan apabila kemungkinan itu tidak berhasil maka dicoba

kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat di pecahkan.

b. Cara kekuasaan atau otoritas

Cara ini berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal atau

non formal, ahli agama, pemegang pemerintah dan berbagai prinsip

oranglain yang menerima yang dike mukakan orang yang mempunyai

otoritas, tanpa membuktikan kebenarannya baik berdasarkan fakta

empiris maupun penalaran sendiri.

Page 33: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

c. Berdasarkan pengalaman pribadi

Cara ini digunakan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan

dengan cara mengulang kembali pengalaman yang pernah diperoleh

dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi masa lalu.

2. Cara modern untuk memperoleh pengetahuan

Metode ini penelitian ilmiah atau lebih populer disebut metodologi penelitian.

Mula-mula dikembangkan Francis Bacon (1561-1626), kemudian dikembangkan

oleh Deobold Van Daven. Akhirnya lahir suatu cara untuk melakukan penelitian

yang dewasa ini dikenal dengan penelitian ilmiah.

2.1.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Irmayati 2007 dalam Prasetyo (2017) menjelaskan bahwa ada beberapa

faktor yang mempengaruhi pengetahuan, antara lain:

1. Pendidikan

Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku

seseorang atau kelompok serta usaha mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan pelatihan. Semakin tinggi tingkat pendidikan semakin banyak

ilmu dan pengetahuan yang didapatkan.

2. Keterpaparan informasi

Informasi sebagai transfer pengetahuan. Informasi dapat dijumpai dalam

kehidupan sehari-hari serta diteruskan melalui komunikasi interpersonal atau

melalui media massa antara lain televisi, radio, koran, majalah, dan internet.

Page 34: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

3. Pengalaman

Pengalaman merupakan upaya memperoleh pengetahuan. Sejalan dengan

bertambahnya usia seseorang maka pengalaman juga semakin bertambah.

Seseorang cenderung menerapkan pengalamannya terdahulu untuk

memecahkan masalah yang dihadapi.

2.1.6 Kriteria tingkat pengetahuan

Arikunto 2010 dalam Prasetyo (2017), pengukuran pengetahuan dapat

dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi

yang akan diukur dari subjek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan

yang ingin diukur dan disesuaikan dengan tingkatannya. Adapun jenis pertanyaan

yang dapat digunakan unuk pengukuran pengetahuan secara umum dibagi menjadi

2 jenis yaitu:

1. Pertanyaan subjektif

Penggunaan pertanyaan subjektif dengan jenis pertanyaan essay digunakan

dengan penilaian yang melibatkan faktor subjektif dari penilai, sehingga hasil

nilai akan berbeda dari setiap penilai dari waktu ke waktu.

2. Pertanyaan objektif

Jenis pertanyaan objektif seperti pilihan ganda (multiple choise), betul

salah dan pertanyaan menjodohkan dapat dinilai secara pasti oleh penilai.

Murwani (2014) menyatakan kriteria tingkat pengetahuan berdasarkan

sifat:

1. Pengetahuan baik : hasil persentase 76%-100% benar dari total jawaban

pertanyaan.

Page 35: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

2. Pengetahuan cukup : hasil persentase 56%-75% benar dari total jawaban

pertanyaan.

3. Pengetahuan kurang : hasil persentase <56% dari total jawaban pertanyaan.

2.2. Konsep Gawat Darurat

2.2.1 Definisi

Gawat darurat merupakan keadaan dimana seseorang memerlukan

penanganan atau pertolongan segera karena apabila tidak mendapatkan

pertolongan pertama dengan cepat maka akan mengancam jiwanya atau

menimbulkan kecacatan permanen. Keperawatan gawat darurat merupakan

pelayanan keperawatan yang komprehensif diberikan kepada pasien dengan injuri

akut atau sakit yang mengancam kehidupan (Krisanty, 2016).

2.2.2 Tujuan

Krisanty (2016) tujuan pertolongan pertama gawat darurat adalah:

1. Mencegah kematian dan cacat pada pasien gawat darurat, hingga dapat hidup

dan berfungsi kembali dalam masyarakat.

2. Penanggulangan korban bencana.

3. Merujuk pasien gawat darurat melalui sistem rujukan untuk memperoleh

penanganan yang lebih memadai.

2.2.3 Jenis-jenis kegawatdaruratan

Brunner & Suddarth’s (2010) terdapat jenis-jenis kegawatdaruratan

lingkungan, yaitu:

Page 36: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

1. Tertelan racun (ingested poisons)

Racun yang tertelan dapat bersifat korosif. racun korosif termasuk zat alkali

dan asam yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan setelah bersentuhan

dengan selaput lendir. produk alkali termasuk alkali, pembersih saluran, pemutih

pembersih toilet, deterjen nonfosfat, pembersih oven, dan baterai tombol (baterai)

digunakan untuk menyalakan jam tangan, kalkulator, atau kamera). produk asam

meliputi pembersih toilet, pembersih kolam, pembersih logam, pembersih karat,

dan asam baterai.

Penanganan yang dilakukan untuk menghilangkan racun atau menurunkan

penyerapannya. Pasien yang telah menelan racun korosif, yang bisa menjadi asam

kuat atau zat alkali, diberikan air atau susu untuk diminum atau dilakukan kumbah

lambung dan dapat juga diberikan arang aktif jika posisinya adalah salah satu

yang diserap oleh arang. Namun, pengenceran tidak dilakukan jika pasien

memiliki edema jalan nafas akut atau obstruksi jika ada bukti klinis luka bakar

atau perforasi esofagus, lambung, atau usus.

2. Gigitan ular (snake bites)

Sembilan belas spesies ular berbisa yang berbeda ditemukan di berbagai

wilayah di Amerika Serikat. Perawat harus mengenal jenis-jenis ular yang umum

di wilayah geografis tempat praktiknya. Bekas gigitan ular dapat memberi

petunjuk tentang jenis ularnya. Jika ular berbisa, akan meninggalkan luka taring

yang nyata sedangkan gigitan ular laut biasanya lambat diketahui karena tidak

menimbulkan rasa sakit dan tidak terjadi pembengkakan. Cara kerja bisa ular

Page 37: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

berbeda-beda, ada yang bersifat merusak dinding pembuluh darah (misalnya bisa

ular pohon) atau yang merusak jaringan saraf (misalnya ular kobra atau ular laut).

Penanganan gigitan ular dapat dilakukan tindakan:

a. Ketika digigit ular korban harus diam, jangan bergerak terutama bagian

tubuh yang digigit, usahakan tenangkan korban jangan panik dan gelisah

karena bisa dapat menyebar dengan cepat ke bagian yang lain.

b. Berikan penekanan (pasang tornikuet) di atas tempat gigitan luka untuk

mencegah aliran darah yang sudah tercemar bisa ular tidak menuju ke

arah jantung

c. Berikan kehangatan kepada korban serta lakukan penekanan atau

pembalutan di daerah luka.

d. Denyut nadi yang terletak lebih rendah dari penekanan harus tetap teraba

serta perhatikan pernapasan, dan sirkulasi darah.

e. Bagian tubuh yang digigit ular dapat dikompres dengan air dingin atau es

batu untuk mengurangi nyeri, menghambat penjalaran bisa ular, dan

mencegah pembengkakan.

3. Keracunan kontaminasi kulit (skin contamination poisoning)

Cedera kontaminasi kulit karena terpapar bahan kimia cukup sulit karena

banyaknya agen penyebab yang mungkin dengan beragam aksi dan efek

metabolik. Keparahan luka bakar bahan kimia ditentukan oleh mekanisme aksi,

kekuatan penetrasi dan konsentrasi, dan jumlah dan durasi paparan kulit terhadap

bahan kimia tersebut.

Page 38: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

Penanganannya kulit harus disiram dengan aliran air yang konstan saat

pakaian pasien dilepas. Kulit petugas perawatan kesehatan yang membantu pasien

harus dilindungi jika luka bakar luas atau jika agennya secara signifikan beracun

atau masih ada. Bilas lama dengan jumlah air hangat. pasien mungkin

memerlukan operasi plastik untuk penanganan luka lebih lanjut.

4. Serangan panas/kepanasan (heat stroke)

Serangan panas adalah keadaan darurat medis akut yang disebabkan oleh

kegagalan mekanisme pengatur panas tubuh. Penyebab paling umum dari

serangan panas adalah kontak yang terlalu lama dengan suhu lingkungan lebih

besar dari 39,20C. Orang-orang yang berisiko terkena serangan panas adalah

mereka yang tidak terbiasa dengan panas, mereka yang berusia lanjut atau sangat

muda, mereka yang tidak mampu merawat diri mereka sendiri, mereka yang

menderita penyakit kronis dan melemahkan, dan mereka yang menggunakan obat-

obatan tertentu (misalnya, obat penenang).

Penanganan utama yang dapat dilakukan adalah memberikan seprei dan

handuk dingin atau spons yang direndam dengan air dingin, mengoleskan es ke

bagian leher, pangkal paha, dada, dan aksila, lakukan perendaman pasien dalam

bak air dingin.

5. Hipotermia (hypothermia)

Hipotermia adalah suatu kondisi di mana suhu inti tubuh adalah 35 c atau

kurang sebagai akibat dari paparan dingin atau ketidakmampuan untuk

mempertahankan suhu tubuh tanpa adanya suhu lingkungan yang rendah.

Hipotermia dikaitkan dengan tingkat kematian yang tinggi, orang lanjut usia, bayi,

Page 39: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

orang dengan penyakit bersamaan, dan para tunawisma sangat rentan.

Korban trauma juga berisiko mengalami hipotermia akibat pengobatan dengan

fluida dingin, oksigen, dan paparan selama pemeriksaan. Pasien mungkin juga

menderita radang dingin, tetapi hipotermia lebih diutamakan dalam pengobatan.

Penanganan utama untuk hipotermi dapat dilakukan melepaskan pakaian

yang basah, penghangatan kembali dengan memberikan cairan hangat,

memberikan pakaian hangat, lakukan pemantauan tanda-tanda vital pasien, dan

monitor output dan input cairan.

6. Radang dingin/kedinginan (frostbite)

Radang dingin adalah trauma dari paparan suhu beku dan pembekuan cairan

intraseluler dan cairan di ruang antar sel. itu mengakibatkan kerusakan sel dan

pembuluh darah. Bagian tubuh yang paling sering terkena radang dingin termasuk

kaki, tangan, hidung, dan telinga. Rentang radang dingin dari kemerahan dan

eritema ke penghancuran jaringan kedalaman penuh.

Tujuan penanganan adalah mengembalikan suhu tubuh normal. Pakaian basah

dilepas secepat mungkin. Jika ekstremitas bawah terlibat, pasien tidak boleh

diijinkan untuk berjalan. Risiko infeksi juga besar, oleh karena itu, gunakan

teknik aseptik yang ketat, dan profilaksis tetanus diberikan seperti yang

ditunjukkan. Obat anti inflamasi diresepkan untuk efek anti-inflamasi dan untuk

mengontrol rasa sakit. Setelah penghangatan ulang lakukan gerakan aktif untuk

mendorong pemulihan fungsi gerak secara maksimum dan untuk mencegah

kontraktur.

Page 40: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

7. Tenggelam (drowning)

Tenggelam didefinisikan sebagai bertahan hidup selama setidaknya 24 jam

setelah perendaman yang menyebabkan gangguan pernapasan. Konsekuensi

paling umum adalah hipoksemia. Tenggelam adalah penyebab paling umum

kedua dari kematian yang tidak disengaja pada anak-anak di bawah 14 tahun.

Faktor yang terkait dengan tenggelam termasuk konsumsi alkohol,

ketidakmampuan untuk berenang, cedera menyelam, hipotermia, dan kelelahan.

Sebagian besar peristiwa tenggelam terjadi di kolam, danau, dan bak mandi.

Penanganan utama yang dilakukan adalah meraih pasien dengan alat

(misalnya, kayu, alat apung), perahu untuk mendekati pasien, jika memiliki

kemampuan berenang maka dapat ditolong langsung. Ketika menemukan pasien

yang sudah tenggelam dan tidak sadar dapat lakukan BHD.

2.3. Konsep Tenggelam

2.3.1 Definisi

Tenggelam adalah kematian akibat asfiksia yang terjadi dalam 24 jam

setelah peristiwa tenggelam di air, sedangkan hampir tenggelam korban masih

dalam keadaan hidup lebih dari 24 jam setelah peristiwa tenggelam di air. Jadi

tenggelam merupakan suatu keadaan fatal, sedangkan hampir tenggelam mungkin

dapat berakibat fatal. (Julfikar 2011 dalam Rahardiantomo, 2016).

Tenggelam adalah suatu peristiwa dimana terbenamnya seluruh atau

sebagian tubuh kedalam air. Pada umumnya tenggelam merupakan kasus

Page 41: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

kecelakaan, baik secara langsung maupun karena ada faktor-faktor tertentu seperti

korban dalam keadaan mabuk atau dibawah pengaruh obat (Priambodo, 2017).

World Health Organization (2014) mendefinisikan tenggelam sebagai

suatu proses kerusakan pernapasan akibat masuknya sebagian atau seluruhnya air

ke dalam sistem pernapasan.

2.3.2 Etiologi

Tenggelam bisa menjadi kejadian utama atau sekunder dari beberapa

kejadian, misalnya kejang, trauma kepala atau spinal, aritmia jantung, hipotermia,

konsumsi obat atau alkohol, pingsan, apnu, hiperventilasi, bunuh diri atau

hipoglikemia. Proses tenggelam terjadi secara diam-diam dan cepat. Gambaran

klasik dari korban adalah terengah-engah dengan pasrah (Yulianti 2012 dalam

Putranda 2017) .

Widyastuti (2017) Selain karena tingkat pengetahuan yang kurang,

tenggelam juga dapat disebabkan karena kurangnya kemampuan berenang,

pemanasan yang kurang, serta konsumsi alkohol dan obat-obatan sebelum

melakukan kegiatan di air. Kejadian tenggelam sering terjadi di saat musim-

musim tertenttu seperti musim hujan atau saat awal bulan dan pertengahan bulan

ombak sedang tinggi.

2.3.3 Komplikasi

Tipton (1997) Berbagai komplikasi yang dapat ditemukan pada korban

tenggelam adalah:

1. Pneumonia aspirasi

2. Hypotermia

Page 42: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

3. Sindrom distres pernapasan akut

4. Cedera ginjal akut (acute kidney injury – AKI)

5. Aritmia

6. Henti jantung

7. Infeksi

2.3.4 Penatalaksanaan

Ronal 2003 dalam Priambodo (2017) mengatakan penanganan pasien

tenggelam adalah sebagai berikut:

1. Prinsip pertolongan di air:

a. Raih (dengan atau tanpa alat)

b. Lempar (alat apung)

c. Dayung (menggunakan perahu mendekati penderita)

d. Renang (upaya terakhir harus terlatih dan menggunakan alat apung)

2. Penanganan Korban

a. Pindahkan penderita secepat mungkin dari air dengan cara teraman.

b. Bila ada kecurigaan cedera spinal satu penolong mempertahankan posisi

kepala, leher dan tulang punggung dalam satu garis lurus. Pertimbangkan

untuk menggunakan papan spinal dalam air, atau bila tidak

memungkinkan pasanglah sebelum menaikan penderita ke darat.

c. Buka jalan nafas penderita, periksa nafas. Bila tidak ada maka upayakan

untuk memberikan nafas awal secepat mungkin dan berikan bantuan

nafas sepanjang perjalanan.

d. Upayakan wajah penderita menghadap ke atas.

Page 43: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

e. Sampai di darat atau perahu lakukan penilaian dini dan RJP bila perlu.

f. Berikan oksigen bila ada sesuai protokol.

g. Jagalah kehangatan tubuh penderita, ganti pakaian basah dan selimuti.

h. Lakukan pemeriksaan fisik, rawat cedera yang ada.

i. Segera bawa ke fasilitas kesehatan.

Quan (2003) mengatakan ketika membantu korban tenggelam dapat

dilakukan:

1. Menghangatkan korban di depan api besar

2. Menggosok kepalanya dengan alkohol

3. Menggosoknya dengan kain wol atau kain hangat

Page 44: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

BAB 3

KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Konsep

Tahap yang penting dalam suatu penelitian adalah menyusun kerangka

konsep. Konsep adalah abstraktif dari suatu realistas agar dapat dikomu nikasikan

dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antarvariabel (baik

variabel yang diteliti maupun yang tidak diteliti). Kerangka konsep akan

membantu peneliti menghubungkan hasil penemuan dengan teori (Nursalam,

2014).

Bagan 3.1 Kerangka Konsep Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Ners

Tingkat III Tentang Pertolongan Pada Korban Tenggelam Di

STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun 2019

Output

Keterangan:

: Tidak diteliti

: Diteliti

: Berhubungan

Kesimpulan

1. Menjelaskan

pengertian

tenggelam

2. Menjelaskan

penyebab

tenggelam

3. Menjelaskan

akibat

tenggelam

4. Mejelaskan

cara menolong

korban

tenggelam

Gawat darurat

7. Tenggelam

1. Tertelan

racun

2. Gigitan

ular

3. Keracunan

kontaminas

i kulit

4. kepanasan

5. Hipotermia 6. Radang

dingin

Pengetahuan

1. Definisi: hasil dari

tahu, dan ini terjadi

setelah seseorang

melakukan

pengindraan terhadap

objek

2. Jenis pengetahuan:

implisit dan eksplisit 3. Tingkat pengetahuan:

tahu, memahami,

aplikasi, analisis,

sintesis, evaluasi

4. Cara memperoleh

pengetahuan: cara

kuno dan cara modern

5. Faktor yang

mempengaruhi

pengetahuan:

pendidikan, keterpaparan

informasi, pengalaman

6. Kriteria tingkat

pengetahuan: baik,

cukup, kurang

1. Pengertian

2. Penyebab

3. Akibat

4. Cara

menolong

Page 45: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian

Nursalam (2014) rancangan penelitian merupakan suatu strategi penelitian

dalam mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan

data. Rancangan penelitian juga digunakan untuk mengidentifikasikan struktur

penelitian yang akan dilaksanakan.

Jenis rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui Gambaran

Pengetahuan Mahasiswa Ners Tingkat III Tentang Pertolongan Pada Korban

Tenggelam Di STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun 2019.

4.2. Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi adalah sekelompok individu yang memiliki ciri-ciri khusus yang

sama dapat berbentuk kecil ataupun besar (Creswell, 2015). Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Ners tingkat III di STIKes Santa

Elisabeth Medan sejumlah 91 Orang.

4.2.2 Sampel

Nursalam (2014) sampel adalah bagian yang terdiri dari populasi

terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling.

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili

populasi yang ada.

Page 46: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan simple random sampling yaitu setiap elemen diambil secara acak.

Creswell (1998) merekomendasikan 5-25 partisipan dan Morse (1994)

menyarankan setidaknya enam partisipan. Rekomendasi ini dapat membantu

penulis memperkirakan berapa banyak partisipan yang akan mereka butuhkan,

tetapi pada akhirnya, jumlah partisipan yang dibutuhkan harus bergantung pada

kapan kejenuhan tercapai.

Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 5 orang mahasiswa Ners

Tingkat III STIKes Santa Elisabeth Medan. Dengan kriteria inklusi yaitu:

1. Mahasiswa Ners Tingkat III Tahun 2019

2. Sudah mengikuti mata kuliah gawat darurat

4.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.3.1 Definisi variabel

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda

terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain). Dalam riset, variabel

dikarakteristikkan sebagai derajat, jumlah, dan perbedaan. Variabel juga

merupakan konsep dari berbagai level abstrak yang didefinisikan sebagai suatu

vasilitas untuk pengukuran dan atau memanipulasi suatu penelitian (Nursalam,

2014).

Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan mahasiswa Ners tingkat

III tentang pertolongan pada korban tenggelam.

Page 47: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

4.3.2 Definisi operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati

dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik dapat diukur (diamati)

itulah yang merupakan kunci definisi operasional. Dapat diamati artinya

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara

cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian dapat diulangi lagi

oleh orang lain. Ada dua macam definisi, definisi nominal menerangkan arti kata

sedangkan definisi rill menerangkan objek (Nursalam, 2014).

Tabel 4.1 Definisi Operasional Pengetahuan Mahasiswa Ners Tingkat III

Tentang Pertolongan Pada Korban Tenggelam Di STIKes Santa

Elisabeth Medan Tahun 2019

Variabel Definisi Indikator Alat ukur Skala Skor

Pengetahuan

tentang

pertolongan

pada pasien

tenggelam

Tenggelam

merupakan

suatu

kondisi

dimana

seseorang

mengalami

kehilangan

keseimbang

an ketika di

dalam air

1. Pengertian

2. Penyebab

3. Akibat

4. Cara

menolong

1. Record

2. Lembar

pertanya

an

3. Foto

_ _

4.4 Instrumen Penelitian

Nursalam (2014) instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan

digunakan untuk pengumpulan data. Pada tahap pengumpulan data, diperlukan

suatu instrumen yang dapat diklasifikasikan menjadi 5 bagian meliputi

pengukuran biofisiologis, observasi, wawancara, kuesioner, dan skala. Instrumen

penelitian yang digunakan adalah wawancara mengenai masalah yang sedang

Page 48: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

diteliti sehingga menampakkan pendapat dari subjek terhadap suatu masalah

penelitian.

Alat pengumpul data dalam penelitian ini dengan wawancara kepada

responden untuk 4 pertanyaan tentang pertolongan pada tenggelam, yaitu:

1. Apakah pengertian dari tenggelam?

2. Apakah penyebab dari tenggelam?

3. Apa akibat yang akan terjadi pada korban tenggelam?

4. Bagaimanakah cara anda menolong korban yang tenggelam?

4.5. Lokasi dan Waktu Penelitian

4.5.1 Lokasi

Peneliti melaksanakan penelitian di STIKes Santa Elisabeth Medan,

Padang Bulan Pasar VIII Jalan Bunga Terompet No. 118 Kecamatan Medan

Selayang. Peneliti memilih lokasi ini karena memiliki partisipan yang cukup,

lingkungan yang mendukung dan dekat dengan peneliti.

4.5.2 Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada 01 - 30 April 2019.

4.6. Prosedur Pengambilan Dan Teknik Pengumpulan Data

4.6.1 Pengambilan data

Pengambilan data dilakukan peneliti dengan melakukan wawancara

langsung kepada partisipan. Peneliti menjumpai partisipan yang sudah ditentukan

dan meminta untuk kesediaan mahasiswa calon partisipan, jika partisipan bersedia

Page 49: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

maka diberikan informed consent untuk menjamin kebenaran dan kerahasiaan

jawaban partisipan, setelah itu peneliti menentukan lokasi yang nyaman untuk

wawancara dan melengkapi peralatan seperti alat perekam atau record, lembar

pertanyaan dan kamera atau alat kamera lainnya. Peneliti melakukan wawancara,

sebelum wawancara dimulai peneliti menanyakan partisipan apakah selama

wawancara dapat direkam jika tidak bersedia maka peneliti menulis semua hasil

wawancara, setelah selesai peneliti menutup wawancara dan mengambil foto

untuk dokumentasi, setelah selesai peneliti membuat manuskrip dari hasil

wawancara.

4.6.2 Teknik pengumpulan data

Nursalam (2014) pengumpulan data adalah proses pendekatan kepada

subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu

penelitian. Jenis pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

jenis data primer yakni memperoleh data secara langsung dari sasarannya.

Pengumpulan data dilakukan setelah peneliti mendapat izin dari Kepala Program

Studi Ners Tahap Akademik. Setelah mendapatkan ijin, peneliti menemui

mahasiswa yang telah ditentukan untuk menjadi responden, meminta kesediaan

untuk menjadi respoden dengan memberikan informed consent, menentukan

lokasi yang nyaman, dan melengkapi alat seperti alat perekam, lembar pertanyaan

dan kamera, dan melakukan wawancara.

Page 50: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

4.6.3 Uji validitas dan reliabilitas

1. Uji validitas

Validitas instrumen adalah penentuan seberapa baik instrumen tersebut

mencerminkan konsep abstrak yang sedang diteliti. Validitas akan bervariasi dari

satu sampel ke sampel yang lain dan satu situasi ke situasi yang lainnya. Oleh

karena itu penguji validitas mengevaluasi penggunaan instrument untuk tertentu

sesuai dengan ukuran yang diteliti (Polit, 2012).

2. Uji reliabilitas

Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta

atau berlainan. Alat dan cara mengukur atau mengamati sama-sama memegang

peranan yang penting dalam waktu yang bersamaan (Polit, 2012). Uji reliabilitas

sebuah instrumen dikatakan reliabel jika koefisien alpha ≥ 0,80 dengan

menggunakan rumus Cronbach’s Alpha (Polit, 2012).

Dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan uji validitas dan reliabilitas

karena peneliti tidak membuat kuesioner tapi peneliti mengumpulkan data dengan

cara wawancara langsung kepada responden.

Page 51: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

4.7. Kerangka Operasional

Bagan 4.2 Kerangka Operasional Pengetahuan Mahasiswa Ners Tingkat III

Tentang Pertolongan pada Korban Tenggelam di STIKes Santa

Elisabeth Medan Tahun 2019

Pengajuan judul proposal

Ijin pengambilan data awal

Pengambilan data awal

Konsul proposal

Ujian proposal

Ijin penelitian

Ujian proposal

Penelitian

Pengolahan data

Ujian proposal

Seminar hasil

Ujian proposal

Page 52: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

4.8. Analisa Data

Nursalam (2014) analisa data merupakan bagian yang sangat penting

untuk mencapai tujuan pokok penelitian, yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan

penelitian yang mengungkap Fenomena, melalui berbagai macam uji statistik.

Statistik merupakan alat yang sering dipergunakan pada penelitian kuantitatif.

Salah satu fungsi statistik adalah menyederhanakan data yang berjumlah sangat

besar menjadi informasi yang sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca untuk

membuat keputusan, statistik memberikan metode bagaimana memperoleh data

dan menganalisis data dalam proses mengambil suatu kesimpulan berdasarkan

data tersebut. Tujuan mengolah data dengan statistik adalah untuk membantu

menjawab pertanyaan penelitian dari kegiatan praktis maupun keilmuan. Dalam

hal ini, statistika berguna saat menetapkan bentuk dan banyaknya data yang

diperlukan. Disamping itu, juga terlibat dalam pengumpulan, tabulasi dan

penafsiran data.

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode thematic

analysis yaitu metode yang sangat efektif apabila sebuah penelitian bermaksud

untuk mengupas secara rinci data-data kualitatif yang mereka miliki guna

menemukan keterkaitan pola-pola dalam sebuah fenomena dan menjelaskan

sejauh mana sebuah fenomena terjadi melalui kacamata peneliti. Tahapan dalam

menggunakan metode thematic analysis adalah:

1. Memahami data

Mendapatkan data yang diinginkan bukan berarti peneliti memahami

fenomena yang sedang diteliti. Karena penelitian kualitatif bertujuan untuk

Page 53: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

mengupas secara mendalam apa yang terjadi dari sebuah peristiwa melalui

perspektif partisipan, maka rekaman dan transkrip wawancara ibaratnya

adalah ‘harta karun’ peneliti yang perlu untuk dieksplorasi maknanya lebih

dalam. Disini peneliti perlu untuk memahami dan menyatu dengan data

kualitatif yang diperolehnya.

2. Menyusun kode

Kode dapat dianggap sebagai label, atau fitur yang terdapat dalam data

yang terkait dengan pertanyaan penelitian. Dalam hal ini peneliti yang

menentukan data mana saja dalam transkrip wawancaranya yang perlu

dikode.

3. Mencari tema

Dalam Thematic analysis perlu mencari tema, tema yang sesuai

dengan tujuan penelitian. Tema ini menggambarkan sesuatu yang penting

yang ada di data terkait dengan rumusan masalah penelitian atau tema ini

menggambarkan pola dari fenomena yang diteliti.

4.9. Etika Penelitian

Ketika penelitian digunakan sebagai peserta studi, perhatian harus

dilakukan untuk memastikan bahwa hak mereka dilindungi. Etik adalah sistem

nilai normal yang berkaitan dengan sejauh mana prosedur penelitian mematuhi

kewajiban professional, hukum, dan sosial kepada peserta studi. Tiga prinsip

umum mengenai standar perilaku etis dalam penelitian berbasis: beneficence

Page 54: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

(berbuat baik), respect for human dignity (penghargaan martabat manusia), dan

justice (keadilan) (Polit,2012).

Sebelum penelitian ini dilakukan peneliti akan menjelaskan terlebih

dahulu tujuan, manfaat, dan prosedur penelitian. Penelitian ini dilaksanakan

setelah mendapatkan persetujuan dari responden apakah bersedia atau tidak.

Seluruh responden yang bersedia akan diminta untuk menandatangani lembar

persetujuan setelah informed consent dijelaskan dan jika responden tidak bersedia

maka tidak akan dipaksakan.

Masalah etika penelitian yang harus diperhatikan antara lain sebagai

berikut:

1. Informed consent

Merupakan bentuk persetujuan antara penelitian dengan responden,

penelitian dengan memberikan lembaran persetujuan. Informed consent

tersebut akan diberikan sebelum penelitian dilakukan denganmemberikan

lembaran persetujuan untuk menjadi responden.

2. Confidentiality (kerahasiaan)

Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun

masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data yang akan dilaporkan.

3. Anonymity (tanpa nama)

Memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara

tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar atau alat

Page 55: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

ukur hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan dan atau hasil

penelitian yang akan disajikan.

Peneliti telah melakukan layak etik oleh Commite di STIKes Santa

Elisabeth Medan dengan ethical exemption No.0109 /KEPK/PE-DT/V/2019.

Page 56: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Gambaran Lokasi Penelitian

STIKes Santa Elisabeth adalah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan yang

berlokasi di jalan Bunga Terompet No. 118 pasar VIII Kelurahan Sempakata

Kecamatan Medan Selayang. Institusi ini merupakan karya pelayanan dalam

pendidikan yang didirikan oleh Kongregasi Fransiskanes Santa Elisabeth (FSE).

Pendidikan STIKes Santa Elisabeth Medan memiliki motto “Ketika Aku Sakit

Kamu Melawat Aku (Matius 25:36)” . STIKes Santa Elisabeth Medan memiliki 6

Program Studi yaitu D3 Keperawatan, D3 Kebidanan, prodi Ners tahap

Akademik, prodi Ners Profesi, Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medik,

dan Sarjana Terapan Manajemen Informasi Kesehatan. Visi Program Studi Ners

STIKes Santa Elisabeth Medan “Menghasilkan perawat yang profesional yang

unggul dalam pelayanan kegawatdaruratan jantung dan trauma fisik berdasarkan

semangat Daya Kasih Kristus yang menyembuhkan sebagai tanda kehadiran Allah

di Indonesia tahun 2022”.

Misi Program Studi Ners STIKes Santa Elisabeth Medan

1. Melaksanakan metode pembelajaran berfokus pada kegawatdaruratan jantung

dan trauma fisik yang up to date.

2. Melaksanakan penelitian berdasarkan evidence based practice berfokus pada

kegawatdaruratan jantung dan trauma fisik.

3. Melaksanakan pengabdian masyarakat berfokus pada kegawatdaruratan pada

komunitas meliputi bencana alam dan kejadian luar biasa.

Page 57: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

4. Meningkatkan soft skill dibidang pelayanan keperawatan berdasarkan

semangat Daya Kasih Kristus yang menyembuhkan sebagai tanda kehadiran

Allah.

5. Menjalin kerja sama dengan instansi pemerintah dan swasta yang terkait

dengan kegawatdaruratan jantung dan trauma fisik.

5.2. Hasil Penelitian

Dari wawancara yang telah dilakukan kepada 5 partisipan dengan 4

pertanyaan:

P1: VN (24 Tahun)

P2: AN (21 Tahun)

P3: TT (21 Tahun)

P4: MN (21 Tahun)

P5: AS (21 Tahun)

5.2.1 Pengertian dari tenggelam

Dari hasil penelitian yang dilakukan kepda 5 partisipan maka partisipan

mencoba menjelaskan pengertian tenggelam. Terdapat 2 orang partisipan yaitu P4

dan P5 yang mengatakan bahwa tenggelam merupakan “seseorang tidak bisa

menjaga/mempertahankan keseimbangan didalam air”.

Kutipan penjelasan dari partisipan seperti berikut:

P1: Jadi menurut anda itu pengertian tenggelam “yang saya tahu itu tentang tenggelam yaitu

mm.. kemampuan seseorang ee.. untuk eh... kemampuan seseorang dalam...

kemampuan seseorang yang tidak bisa diselamatkan oleh dirinya sendiri dan itu

biasanya terjadi di dalam air bisa kita itu ee... itu jadi di kolam renang di sungai bahkan

didanau” . itu maksudnya tidak mampu menyelamatkan diri sendiri apakah dia pakai alat

atau badannya sendiri “yah tenggelam kan bisa saja itu disebabkan karena dia tidak

mampu berenang kemudian kan biasanya kan kalau pada anak anak itu kan maunya

Page 58: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

orangtua kan membiarkan anak anaknya dalam kolam renang itu tanpa

diperhatikannya tanpa ketika hal itu terjadi iya anak anak ini kan istilahnya kan kita

tahu kekmana sifat anak anak kan dunia kan dunia bermain jadi ketika kita ajak anak

tersebut dalam air pasti dia akan kesana kemari bahkan ketika seorang ibu yang tidak

memperhatikannya bisa saja hal itu terjadi pada anak itu”.

P2: Apakah pengertian dari tenggelam “menurut saya setahu saya sih pengertian tenggelam

itu korban yang tidak sengaja mungkin terjatuh kedalam air atau tidak sengaja ikut

dalam arus air yang misalnya kayak terjadi banjir atau tsunami seperti itulah jadi itu

tenggelam itu saat korban jatuh kedalam air mungkin saluran pernapasannya tertutup

karena air yang masuk terus menerus sehingga ee... susah untuk bernafas di dalam air”.

P3: Apakah itu pengertian dari tenggelam “jadi menurut saya yang dapat saya simpulkan

tenggelam itu merupakan suatu kondisi ketika seluruh tubuh atau sebagian tubuh dari

korban masuk kedalam air menyebabkan korban tidak bisa bernafas kembali itu saja”.

P4: Menurut anda apa sih itu arti dari tenggelam “tenggelam itu dimana seseorang tidak bisa

menjaga keseimbangan didalam air jadi nggak sampai ke permukaan air” itu nggak bisa

menjaga keseimbangan berpengaruh nggak kedalam airnya “berpengaruh dengan

kedalaman dan tinggi kita jadi kita bisa tenggelam nggak bisa berenang”.

P5: Apa itu kira kira pengertian dari tenggelam “menurut saya pengertian dari tenggelam itu

ketidakmampuan kita untuk ee... mempertahankan keseimbangan atau ketidakmampuan

kita untuk bertahan di dalam air”.

5.2.2 Penyebab dari tenggelam

Dari hasil penelitian, 5 partisipan mencoba menjelaskan penyebab dari

tenggelam karena tidak tahu berenang, konsumsi obat-obatan dan alkohol,

bencana banjir, penyakit, dan terpeleset.

Hasil wawancara seperti dibawah ini:

P1: Jadi menurut anda itu penyebab bisa terjadi tenggelam itu pada seseorang “penyebabnya saya

tahu yaitu ketidakmampuan seseorang dalam bernafas didalam air dimana kan e... kita

dia berenang dan kemudian tenggelam dia tidak tahu harus cara untuk memposisikan

mulut dan hidungnya untuk berusaha bernafas di dalam air”. selain posisi untuk bernafas

apalagi kira kira penyebab yang bisa menyebabkan tenggelam “tenggelam kan bisa

disebabkan oleh ketika seseorang tidak tahu berenang kan didorong oleh kawannya

kemudian kan baru terpeleset di dalam air lalu itu juga bisa terjadi karena adanya tiba2

suatu bencana”. jadi kalau dia nggak bisa berenang apakah sudah pasti dia kalau masuk

kolam itu atau masuk danau itu tenggelam karna dia nggak tahu berenang apakah sudah pasti

bisa tenggelam “belum tentu” kenapa “salah satunya yaitu misalnya kan ketika kita lihat

seseorang tenggelam kemudian ee... bukan berarti dia monoton langsung istilahnya tidak

dilihat orang lain pasti ada itu kan berarti ee... orang lain akan melihat kejadian tersebut

dan orang lain akan berusaha menyelamatkannya yang tenggelam tadi dan mencari

bantuan untuk hal tersebut” kira-kira apa akibat yang bisa terjadi pada korban tenggelam

“biasanya yang saya tahu itu orang tenggelam”

Page 59: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

P2: Apa penyebab yang bisa menyebabkan orang tenggelam “e... menurut sepengetahuan saya

penyebab beberapa orang tenggelam ini slaah satunya misalnya kayak tergelincir

mungkin lewat dipinggir danau atau dipinggir sungai tergelincir sehingga jatuh kedalam

air tersebut misalnya airnya dalam kemudian selanjutnya banjir kalau ada bencana banjir

kan pastinya arusnya kuat pasti diterjang juga kan jadi badan ikut bersamaan dengan

arus air tersebut itu seperti itu”. jadi tadi kata anda ada tergelincir jadi jika dia tergelincir

tapi masih bisa berenang dalam suasana banjir itu itu apakah bisa penyebab tenggelam

dikatakan “kalau menurut saya selagi kakinya tergelicir tentunya susah bergerak susah

bergerak walaupun tangannya walaupun bisa berenang tetapi kalau misalnya airnya

dalam kakinya tergelincir pasti akan susah untuk meraih ee.. apa air yang dangkal”. kira

kira kalau dikolam apa saja penyebab yang bisa menyebabkan orang tenggelam “di kolam

renang itu satunya tadi tergelincir kemudian tidak bisa berenang ada lagi hanya itusih

sejauh ini yang saya tahu”.

P3: Apa kira kira penyebab yang bisa menyebabkan seseorang tenggelam “jadi menurut

pengalaman saya yang pernah saya lihat juga jadi berdasarkan pengalaman saya ada

beberapa penyebab yang dapat saya simpulkan yang pertama itu karena seseorang tidak

bisa berenang kemudian kedua akibat dari lingkungan itu sendiri misalnya tadi banjir

kemudian akibat dari suatu penyakit yang dialami si korban misalnya sikorban mengalami

gangguan pada jantung sehingga menyebabkan ketika korban mengalami sesak atau

mengalami kejang di dalam air kemudian akibat dari cedera yang dialami korban ketika

berenang misalnya ketika seseorang mengalami kram didalam air sehingga dia tidak

mampu berenang dan hilangnya keseimbangan didalam tubuhnya sehingga ia mengalami

kondisi yang namanya tenggelam”.

P4: Jadi kira kira apa saja sih yang menyebabkan seseorang itu bisa tenggelam “tentunya nggak

bisa berenang kan terus dibawah pengaruh obat-obatan misalnya kecapekan juga itu aja

sih bisa juga dia panik didalam air terus jatuh dan terpeleset baru mengkonsumsi alkohol

misalnya ada juga karena penyakit yang dideritanya kambuh didalam air secara tiba tiba

itu aja sih”.

P5: Penyebab yang bisa menyebabkan seseorang tenggelam apa “salah satunya dari pengalaman

saya karena kepanikan sebetulnya tahu berenang cuman karena panik itu menjadi salah

satu penyebab ee.. tenggelam kepanikan” penyebab yang lain yang mungkin bisa terjadi di danau atau disungai gitu penyebab yang bisa membuat orang tenggelam juga “ketidaktahuan

berenang pasti salah satunya ketidaktahuan berenang kepanikan tadi yang ketiga

menurut saya karena ee.. seperti pengalaman saya yang didanau toba tadi karena kan

pakain terlalu berat sehingga keseimbangan tubuhnya pun berkurang gitu dalam air”.

5.2.3 Akibat yang akan terjadi pada korban tenggelam

Dari hasil penelitian, 5 partisipan menjelaskan akibat yang akan terjadi

pada korban tenggelam seperti tidak bisa bernafas, masuknya air ke paru-paru

sehingga sesak, henti nafas henti jantung, tidak sadarkan diri, dan meninggal.

Berikut pernyataan dari partisipan:

P1: Iya apa akibat yang akan terjadi pada korban tenggelam “salah satunya pasti trauma lah

bagi orang yang pernah mengalami tenggelam kenapa bisa trauma mungkin dalam hal

trauma ini kan orang yang tenggelam tadi berpikir bahwa pengalaman yang sudah

Page 60: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

dialaminya tidak akan lagi diulanginya karena itu membuatnya akan semakin tidak

mampu untuk melakukan hal yang sama karna dia sudah tahu mungkin dia pun punya

istilahnya was waslah dia pada hal tersebut lalu ada juga istilahnya syok kan kalau

tenggelam pasti syok dia kan keluar dia dari air pasti sudah istilahnya ee... takut baru

sesudah takut pun dia kan kalau sudah tenggelam itu kan istilahnya dia ketika dia sudah

tenggelam tiba tiba yang dibilangkan ah...m... selamat nggak aku dari apa ini dari

kejadian ku ini bahkan dibilangnya udahlah pasrah aja aku mati aja pun aku bisa” selain

itu apakah masih ada akibat yang bisa terjadi pada korban tenggelam menurut anda “ada”

apalagi “ee... mungkin kita tahu bahwa ketika orang tenggelam itu juga kan e...

diakibatkan ada akibatnya akibatnya yaitu merusak apa.. e pernapasan didalam tubuh kita

kan tenggelam berarti tenggelam ini kan karena istilahnya ada masuk air di dalam paru-

paru kan ee... air yang masuk tadi kan istilahnya belum dikeluarkan jadi mengakibatkan

mungkin bisa sesak mungkin bisa saja nafasnya henti dan mungkin juga bisa meyebabkan

kematian pada seseorang”.

P2: Apa saja akibat yang bisa muncul yang bisa terjadi pada korban tenggelam “akibat yang bisa

muncul dari korban tenggelam itu salah satunya susah sulit untuk bernafas akibat dari

masuknya air kedalam saluran pernafasan sehingga menyebabkan sikorban tersebut sesak

dan tidak bisa bernafas dalam air apalagi air itu kan menutupi saluran pernapasan”.

P3: Jadi akibat atau apa apa saja yang mungkin terjadi pada korban tenggelam “yang pertama itu

gangguan pada pernafasan korban akibat dari cairan yang masuk kedalam paru paru

dimana seharusnya kan tidak boleh ada cairan dari luar yang masuk kedalam paru paru

jadi menyebabkan sikorban tidak dapat bernafas atau mengalami yang namanya henti

nafas henti jantung gangguan pada perfusi jaringan otak korban karena akibat dari tidak

masuknya lagi oksigen karena sikorban tidak dapat menghirup oksigen karena cairan

yang ada dalam paru paru”.

P4: Apa saja yang bisa terjadi atau akibat pada korban tenggelam “misalnya dia bisa henti nafas

iya henti jantung nggak sadarkan diri bisa pingsan bisa hipotermia baru infeksi” jadi hal

hal apa saja yang bisa terjadi atau akibat pada korban tenggelam “misalnya dia bisa henti

nafas iya henti jantung nggak sadarkan diri bisa pingsan bisa hipotermia baru infeksi”

waktu anda tenggelam kira kira apa penyebabnya “iya kemaren itu saya sok sok hebat iya

kekmana iya airnya lebih dalam dari tinggi saya jadi membuat saya tenggelam itu

kekmana sok sok bisa berenang padahal nggak bisa nggak bisalah menjaga keseimbangan

dalam air saat itu” itu pengalaman anda itu udah lama nggak “udah sekitar smp”.

P5: Apa akibat yang bisa terjadi pada korban tenggelam “setelah sudah mengalami setelah sudah

terjadi tenggelam” iya pada korban tenggelam “mmm pertama kan dia pasti minum air

banyak baru nggak bisa bernafas jadi mungkin ee... tidak sadarkan diri menjadi

dampaknya atau bisa udah lama lama disitu bahkan meninggal pun bisa” tidak sadarkan

diri itu apakah bisa dikolam bisa kah terjadi atau hanya didanau “bisa terjadi di kolam juga

karena pernah juga pengalaman itu anak anak kecil jadi kolamnya memang eee.. kurang

bersih boleh dikatakan terus di lantainya licin kayak banyak lumut jadi tanpa kami sadari

ternyata adek itu udah di dasar kolam itu sudah meninggal jadi itu dikolam tidak tidak

ee...tidak menghilangkan kemungkinan gitu”.

5.2.4 Cara menolong korban yang tenggelam

Dari hasil penelitian, sebanyak 4 partisipan menyatakan bahwa cara

menolong korban tenggelam dapat dilakukan dengan melemparkan ban dan tali,

Page 61: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

memberikan kayu, berenang langsung, dan pada korban tidak sadar dapat

dilakukan RJP.

P1: Jadi menurut anda bagaimanakah cara kita menolong ketika ada korban tenggelam di sekitar

kita “biasanya kalau kita orang awam mungkin ada beberapa yang bisa dilakukan oleh

mereka yaitu ketika melihat orang tenggelam itu biasanya mereka melemparkan ban

kepada sitenggelam atau pun melemparkan tali tapi ini talinya yang bisa dijangkau oleh si

tenggelam si korbannya tadi kemudian juga mereka bisa saja istilahnya langsung masuk

kedalam kolam tersebut baru mendorong dorong sipasien tadi dan berusaha berenang

terus terus tanpa henti untuk mengeluarkan sitenggelam tersebut terus kalau kita sebagai

perawat kan istilah ketika hal itu terjadi pasti kita sudah tahu hal pertama yang kita

lakukan yaitu dengan ketika mengeluarkan si korban tadi dari dalm air hal pertama yang

kita lakukan yaitu memeriksa nadinya ketika kita periksa hal tersebut kita periksa apakah

teraba atau tidak kalau tidak teraba maka kita lakukan istilahnya ada kom kompres itu

ataupun istilah RJP yang setelah itu sudah kita lakukan kemudian kita cari bantuan dari

rumah sakit untuk itu bantuan dari rumah sakit ini ketika sikorban itu kita tahu

mengalami hal hal yang tidak kita inginkan misalnya ada gangguan paru-paru kita

langsung bawa ke rumah sakit tapi kalau misalnya kita yang sudah ketika kita

menyelamatkan dengan tadi cara RJP tapi itu berhasil maka tidak perlu lagi kita panggil

rumah sakit tak perlu kita bawa dia ke rumah sakit” jadi seperti yang anda bilang tadi

orang awam jadi semua orang kah bisa berenang atau nggak perlu kita tahu kedalaman airnya

atau sebelum berenang apa yang perlu kita perhatikan sebelum kita berenang menolong

korban “yang perlu kita perhatikan pasti tempat kejadian korban tersebut kan misalnya

kalau tempat korbannya ini kalu dikolam renang iya tentukan pasti orang-orang yang bisa

berenang pasti menyelamatkannya tapi kalau biasanya korbannya tenggelam didanau

dilaut mungkin tidak bisa kita lakukan sendiri dengan langsung berenang didalam air itu

yang harus kita perhatikan mungkin kondisi seberapa jangkauan kita untuk mendapatkan

sikorban yang didalam air tadi kemudian kedalaman air tersebut nggak mungkin kan

kalau misalnya didalam kedalaman air nya itu misalnya lebih dari apa nggak mungkin

kita apa kita selamatkan dia mungkin dengan bantuan lain atau ataupun memanggil

bantuan pemerintah setempat yang berkewajiban untuk menyelamatkan sikorban” terus

kalau yang dia medis tadi setelah dia bisa bernafas setelah di RJP posisi apa yang bisa kita

lakukan pada korban setelah kita tolong dia selamat dari RJP itu posisi seperti apa yang kita

berikan pada korban “kalau kita sebagai medis biasanya itu posisi supinasi mungkin itu

supinasi istilahnya kita baringkan klien kemudian kan tadi sesudah kita baringkan yang

kita namakan RJP tadi kemudian ketika air itu sudah keluar pasiennya langsung ada

respon kemudian kita rilekskan dia kemudian kita dudukkan sebentar untuk agar bisa dia

rileks dan istirahat mungkin seperti itu”.

P2: Bagaimana cara menolong korban yang tenggelam “kemaren saat disimulasikan cara

menolong korban yang tenggelam itu dengan menggunakan ban bisa dilemparkan dengan

tali yang sudah diikatkan di ban itu yang sudah dilemparkan ke sikorban kemudian

penolong ada juga yang memakai pelampung untuk menolong sikorban” jadi jika ada

korban yang tenggelam didanau apakah masih bisa dilempar dengan ban “kemungkinan

bisa” selain dengan ban apalagi yang bisa dilakukan untuk menolong korban tenggelam

“yang bisa dilakukan untuk menolong korban tenggelam itu” mungkin bisa anda temui di

sungai “menurut saya kalau misalnya korban tenggelamnya di sungai salah satu tindakan

pertolongan yang bisa dilakukan yaitu untuk penyelamatnya mungkin salah satu dari

penyelamatnya itu yakin dirinya bisa berenang bisa langsung jatuh terjun kedalam air

untuk menolong sikorban kemudian bisa juga biasanya dengan menggunakan alat yang

ada di sekitar sungai tersebut misalnya seperti kayu disodorkan kayu yang agak panjang

kearah sikorban” jika kita menemukan korban tenggelam yang sudah tidak sadarkan diri jadi

tindakan apa yang bisa kita lakukan untuk selanjutnya menolong korban “e... jika kita

menemukan korban yang tidak sadarkan diri itu sudah kita selamatkan bisa kita periksa

Page 62: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

dulu pernapasannya dengan pemeriksaan ABC yaitu kita periksa Airwey nya Brething dan

Circulation nya jika tidak terdengar nafasnya bisa kita lakukan tindakan RJP”.

P3: Jadi bagaimana anda menolong korban yang tenggelam “jadi ada beberapa cara yang bisa

kita lakukan untuk menolong korban seperti yang saya ikuti pada seminar kemarin yang

pertama itu kita lakukan kita dapat menolong korban atau mengangkat korban dari air

ketika kita bisa berenang kita bisa langsung mengangkat korban ketika kita tidak dapat

berenang kita dapat melempar seperti pelampung atau jika disungai kita dapat melempar

seperti kayu untuk menolong korban atau misalnya pohon pohon pisang itu kita lempar

untuk menolong sikorban kemudian setelah kita mengangkat korban ke atas yang pertama

kita lakukan pengkajian pada korban pengkajian ABC yang pertama kita kaji Airway atau

pernafasan korban kita kaji apakah ada sumbatan atau ada benda benda asing yang

menghalangi pernafasan korban misalnya ada sekret yang tertinggal atau ada misalnya

siapa tahu ada ikan yang masuk kedalam pernafasan korban jadi bisa kita keluarkan

terlebih dahulu untuk melonggarkan atau agar sikorban dapat bernafas setelah itu jika

ee.. setelah kita lakukan pengkajian bahwa sikorban mengalami henti nafas si korban

tidak dapat mengalami sikorban tidak bisa bernafas kita dapat mengecek nadi karotis

apakah masih ada nadi jika tidak ada nadi kita dapat melakukan RJP untuk memberikan

pijatan pada jantung korban sehingga dapat mengalirkan darah kembali keseluruh tubuh

korban setelah itu setelah kita lakukan RJP kita dapat kita dapat menunggu hingga

bantuan datang dan membawa korban ke rumah sakit untuk menhindari trejadinya

komplikasi komplikasi yang akan datang” jadi menurut pengalaman yang anda alami waktu tenggelam itu apakah sudah dilakukan pertolongan cara pertolongan seperti itu atau ada cara

lain yang bisa digunakan waktu itu “kemarin itu ketika yang terjadi pada diri saya sendiri

memang sudah ada dilakukan pertolongan itu dilakukan oleh teman saya dia langsung

menarik saya keatas menarik saya ketepi kolam renang tersebut sehingga saya tidak jadi

tenggelam dan yang pernah terjadi yang saya lihat itu sudah dilakukan pertolongan yaitu

melempar beberapa rakitan bambu untuk menolong sikorban dan mereka naik keatas

rakitan bambu tersebut karena air yang cukup dalam tetapi memang korban tidak bisa

diselamatkan lagi korban sudah meninggal tetapi sudah ada usaha dari warga sekitar

untuk menolong sikorban tersebut”.

P4: Jadi menurut anda bagaimana sih cara kita menolong korban tenggelam “penanganannya

caranya kalau kita menemukan dikolam dengan cara iya selama aku udah simulasi

kemarin di kolam stikes dilempar ban terus dikasih pelampung kita bisa berenang kita

tolong bawa kedaratan misalnya kalau dia di danau gitu lain hal iya pakai kapal lah terus

kalau disungai sungai gitu kalau masih arusnya masih bisa terjangkau masih bisa kita

berenang iya kita tolong kita berenang kalau tidak kita ambil alat misalnya kayak kayu

atau ada ban atau karet yang bisa mengapung kita lemparkan ke dia supaya dia bisa

mengapung atau bisa naik kepermukaan air”. Jadi jika kita seperti yang anda bilang tadi

kita bisa menolongnya dengan berenang bagaimana cara kita membawa korban “pertama iya

kita bawa dia ke daratan dataran rendah terus jika ada orang kita minta tolong dulu

kepada orang kita cek dulu nadinya denyut nadinya denyut nadi di leher sikorban terus itu

kita tengok pernapasnnya kita tengok masih bisa nggak bernapas baru setelah itu jika

tidak ada kita berusaha untuk memberikan nafas buatan setelah itu kalau tidak bisa kita RJP lah” berapa lama waktu “misalnya kita kasih dulu 5 menit atau 3 siklus setelah

sipasien udah sadarkan diri kita miringkan pasien dengan posisi nyaman dan jika dia

lemas gitu dia maka kita panggil bantuan atau dirujuk ke RS atau puskesmas”.

P5: Jadi menurut anda bagaimana cara kita menolong korban tenggelam “sebenarnya saya pun

belum pernah menyelamatkan korban tenggelam Cuman dari pengalaman pengalaman

yang pernah saya dengar dan saya lihat alangkah lebih baik kita menarik rambutnya baru

kita raih misalnya di danau kita sampai ke pinggir” dari simulasi yang anda ikuti adakah

cara lain yang dilakukan “yang saya perhatikan orang itu seperti memegang leher baru

menarik sampai ke pinggir gitu” jika kita temukan korban tidak sadarkan diri “yang

pertama kan kita membawa ke pinggir selanjutnya ee... kita kita memberikan nafas

Page 63: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

mungkin nafas kepada sikorban dari mulut atau dari hidung mungkin apabila sebenarnya

yang pertama kita mencek keadaan sikorban apakah dia henti nafas atau henti jantung

apabila henti nafas kita coba memberikan ee.. melalui mulut apabila kita sudah

menemukan dia henti jantung kita bisa melakukan tindakan RJP atau resusitasi jantung

paru” apakah masih ada “yang saya tahu hanya itu”.

5.3. Pembahasan

5.3.1 Pengertian dari tenggelam

1. Tenggelam adalah ketidakmampuan seseorang menjaga atau

mempertahankan keseimbangan di dalam air.

Tenggelam merupakan ketidakmampuan seseorang menjaga atau

mempertahankan keseimbangan di dalam air. Pernyataan ini merupakan hasil

wawancara dari 2 partisipan. Dengan pernyataan sebagai berikut:

P4: “Tenggelam itu dimana seseorang tidak bisa menjaga keseimbangan didalam air jadi

nggak sampai ke permukaan air”.

P4/P5: “Tenggelam adalah ketidakmampuan kita untuk mempertahankan keseimbangan

atau ketidakmampuan kita untuk bertahan di dalam air”.

Dari jawaban partisipan maka peneliti berasumsi bahwa tenggelam

merupakan dimana seseorang tidak bisa menjaga atau mempertahankan

keseimbangan di dalam air karena ketika keseimbangan tubuh hilang akan

membuat gerakan-gerakan tangan dan kaki untuk menjaga kembali keseimbangan

tubuh maka massa tubuh akan lebih berat dibanding dengan massa air sehingga

tubuh akan lebih mudah tenggelam.

Dari hasil jawaban partisipan, terdapat pendapat peneliti (Rifino, 2011) yang

mengatakan bahwa tenggelam merupakan salah satu jenis asfiksia yang

disebabkan masuknya cairan ke dalam saluran pernapasan sehingga hilangnya

keseimbangan dalam tubuh seseorang. kematian akibat tenggelam merupakan

Page 64: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

salah satu hal yang sulit di diagnosis penyebabnya dibidang ilmu kedokteran

forensik.

Tenggelam adalah kematian karena kematian lemas setelah perendaman

dalam air atau media cairan lainnya. Hampir tenggelam didefenisikan sebagai

survival dari potensi tenggelam, pencelupan dalam air dingin, yang mengarah

pada stimulasi saraf vagus dan aritmia yang berpotensi fatal (Lewis, et al, 2000).

Tenggelam didefinisikan juga sebagai proses yang mengakibatkan gangguan

pernapasan dari perendaman/perendaman cair, itu tidak lagi didefinisikan sebagai

kematian oleh mati lemas setelah perendaman dalam air (Mahadevan dan Garmel,

2012).

2. Tenggelam adalah seseorang yang tidak bisa diselamatkan oleh dirinya

sendiri di dalam air.

Tenggelam merupakan seseorang yang tidak bisa diselamatkan oleh dirinya

sendiri di dalam air. Pernyataan diatas merupakan pendapat dari hasil wawancara

seorang partisipan dengan pernyataan:

P1: “Tenggelam adalah kemampuan seseorang yang tidak bisa diselamatkan oleh

dirinya sendiri dan itu biasanya terjadi di dalam air bisa”.

Dari jawaban partisipan maka peneliti berasumsi tenggelam adalah

seseorang yang tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri karena saat seseorang

terbenam kedalam air akan merasa ketakutan dan panik sehingga tidak dapat

mengontrol gerakan-gerakan tubuh di dalam air dan tidak memperhatikan keadaan

sekitarnya.

Hal ini didukung dari pendapat yang lain yang mengatakan tenggelam

terjadi dengan cepat dan penyebabnya sulit untuk dijelaskan. Saat seseorang

Page 65: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

dikatakan tenggelam, maka dirinya akan terbenam kedalam air sambil tangannya

menggapai-gapai dan kakinya bergerak seperti menaiki tangga untuk berusaha

menyelamatkan dirinya terkadang tenggelam membuat seseorang sulit untuk

berteriak atau mengeluarkan suara sama sekali sehingga menyulitkannya meminta

bantuan (Lifestyle.com, 2018).

Tenggelam didefinisikan juga sebagai proses yang mengakibatkan

gangguan pernapasan dari perendaman/perendaman cair, itu tidak lagi

didefinisikan sebagai kematian oleh mati lemas setelah perendaman dalam air

(Mahadevan dan Garmel, 2012). Sedangkan tenggelam adalah kematian karena

kematian lemas setelah perendaman dalam air atau media cairan lainnya. Hampir

tenggelam didefenisikan sebagai survival dari potensi tenggelam, pencelupan

dalam air dingin, yang mengarah pada stimulasi saraf vagus dan aritmia yang

berpotensi fatal (Lewis, et al, 2000).

3. Tenggelam adalah seseorang yang tidak sengaja terjatuh kedalam air

atau tidak sengaja terikut arus air.

Tenggelam adalah seseorang yang tidak sengaja terjatuh kedalam air.

Pernyataan ini merupakan hasil wawancara dari seorang partisipan dengan

pernyataan:

P2: “Pengertian tenggelam itu korban yang tidak sengaja mungkin terjatuh kedalam

air atau tidak sengaja ikut dalam arus air yang misalnya kayak terjadi banjir atau

tsunami”.

Peneliti berasumsi bahwa tenggelam merupakan korban yang tidak sengaja

terjatuh kedalam air. Hal ini dikarenakan ketika seseorang berada di pinggir air

kolam atau danau tiba-tiba terjatuh atau tidak sengaja terdorong dalam posisi

kepala langsung masuk kedalam air maka dapat menyebabkan masuknya air

Page 66: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

langsung dari hidung maupun mulut sehingga menyebabkan susah untuk bernafas

dan dapat terjadi tenggelam.

Dari hasil jawaban partisipan didukung dari pendapat yang mengatakan

bahwa tenggelam dapat terjadi tanpa disengaja. Ketika seseorang masuk ke air

dengan posisi yang salah, seperti wajah yang terendam kedalam air yang

menyebabkan air masuk melalu hidung dan mulut maka akan sulit untuk

bernapas, hal ini juga disebut tenggelam. Tidak hanya di kolam, pada saat menaiki

kapal atau permainan di dalam air dapat terjadi tenggelam (Detikhealth, 2014).

Tenggelam adalah kematian karena kematian lemas setelah perendaman

dalam air atau media cairan lainnya. Hampir tenggelam didefenisikan sebagai

survival dari potensi tenggelam, pencelupan dalam air dingin, yang mengarah

pada stimulasi saraf vagus dan aritmia yang berpotensi fatal (Lewis, et al, 2000).

Tenggelam didefinisikan juga sebagai proses yang mengakibatkan gangguan

pernapasan dari perendaman/perendaman cair, itu tidak lagi didefinisikan sebagai

kematian oleh mati lemas setelah perendaman dalam air (Mahadevan dan Garmel,

2012).

4. Tenggelam adalah suatu kondisi ketika seluruh tubuh atau sebagian

tubuh korban masuk kedalam air menyebabkan korban tidak bisa

bernafas.

Tenggelam adalah suatu kondisi ketika seluruh tubuh atau sebagian tubuh

korban masuk kedalam air menyebabkan korban tidak bisa bernafas. Pernyataan

ini merupakan jawaban dari wawancara seorang partisipan dengan pernyataan:

P3: “Tenggelam itu merupakan suatu kondisi ketika seluruh tubuh atau sebagian

tubuh dari korban masuk kedalam air menyebabkan korban tidak bisa bernafas

kembali itu saja”.

Page 67: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

Dari hasil jawaban partisipan peneliti berasumsi bahwa tenggelam

merupakan kondisi ketika seluruh tubuh atau sebagian tubuh masuk ke dalam air

karena ketika berada di dalam air seseorang akan takut tidak bisa bernafas

sehingga mulailah membuat panik dan secara refleks akan melakukan gerakan-

gerakan misalnya mengangkat tangan dengan harapan dapat terapung di atas air

tanpa disadari bahwa ketika diri panik yang membuat seseorang akan makin

menenggelamkan tubuhnya kedalam air.

Hal ini didukung dengan penelitian (Priambodo, 2017) mengatakan bahwa

tenggelam adalah suatu peristiwa dimana terbenamnya seluruh atau sebagian

tubuh ke dalam cairan. Pada umumnya tenggelam merupakan kasus kecelakaan,

baik secara langsung maupun karena ada faktor-faktor tertentu seperti korban

dalam keadaan mabuk atau dibawah pengaruh obat.

Tenggelam adalah kematian karena kematian lemas setelah perendaman

dalam air atau media cairan lainnya. Hampir tenggelam didefenisikan sebagai

survival dari potensi tenggelam, pencelupan dalam air dingin, yang mengarah

pada stimulasi saraf vagus dan aritmia yang berpotensi fatal (Lewis, et al, 2000).

5.3.2 Penyebab dari tenggelam

1. Penyebab tenggelam adalah tidak tahu berenang, terpleset, bencana

banjir, tidak tahu cara memposisikan mulut dan hidung untuk bernafas.

Penyebab tenggelam adalah tidak tahu berenang, terpleset, bencana banjir,

tidak tahu cara memposisikan mulut untuk bernafas. Pernyataan diatas merupakan

hasil wawancara t dari 5 partisipan dengan pernyataan:

P1: penyebab tenggelam yaitu tidak tahu cara memposisikan mulut dan hidung

untuk bernafas, tidak tahu berenang, terpleset, bencana.

P1/P2: penyebab tenggelam yaitu tergelincir, tidak bisa berenang, bencana banjir.

Page 68: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

P1/P3: penyebab tenggelam yaitu tidak bisa berenang, lingkungan, banjir, penyakit

yang diderita korban, cedera yang dialami korban ketika berenang misalnya

kram, hilangnya keseimbangan didalam tubuhnya.

P1/P4: penyebab tenggelam yaitu tidak bisa berenang, pengaruh obat-obatan,

kecapekan, panik, terpleset, mengkonsumsi alkohol, penyakit yang diderita

tiba-tiba kambuh di dalam air.

P1/P5: penyebab tenggelam yaitu kepanikan, tidak tahu berenang, pakaian terlalu

berat sehingga keseimbangan tubuhnya berkurang.

Dari hasil jawaban partisipan maka peneliti berasumsi bahwa penyebab

tenggelam yaitu tidak tahu berenang, terpeleset, bencana/banjir, karena ketika

seseorang masuk kedalam air dan tidak tahu berenang, tidak tahu membuat posisi

untuk bernafas akan merasa ketakutan dan memiliki pikiran akan terjadi

tenggelam pada dirinya, sehingga pada saat melakukan gerakan-gerakan kaki dan

tangan didalam air untuk berenang dapat terjadi terpeleset dan tidak mampu

bertahan atau melawan arus air yang melebihi kemampuan perenang.

Keidakmampuan diri untuk memposisikan mulut dan hidung diatas permukaan air

dan menahan nafas ketika berada di dalam air sehingga seseorang akan minum

banyak dan masuk ke paru-paru dari mulut dan hidung dan mengakibatkan

tenggelam.

Hal ini juga didukung dari beberapa penelitian yang telah dilakukan terkait

penyebab tenggelam seperti yang ditulis dalam jurnal “Gambaran Pengetahuan

Masyarakat Pesisir Tentang Pertolongan Korban Tenggelam Di Kenjeran

Surabaya” menuliskan selain karena tingkat pengetahuan, kurangnya kemampuan

berenang, pemanasan yang kurang, serta konsumsi alkohol dan obat­obatan

sebelum melakukan kegiatan di air dapat menjadi salah satu resiko terjadinya

kasus tenggelam (Merina Widyastuti, 2017).

Page 69: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

Kelelahan saat berenang, kehilangan kendali atau dukungan dalam air,

jebakan atau keterikatan dengan benda-benda di dalam air, kehilangan

kemampuan untuk bergerak sekunder akibat cedera, penilaian buruk akibat kejang

alkohol atau narkoba saat berada di air (Lewis, et al, 2000). Tenggelam dapat

disebabkan karena keracunan, cedera didalam air, penyakit infark miokard, dan

kejadian paru akut (Mahadevan dan Garmel, 2012).

2. Penyebab tenggelam adalah hilangnya keseimbangan tubuh, penyakit

atau cedera yang dialami korban saat berenang.

Penyebab tenggelam adalah hilangnya keseimbangan tubuh, penyakit atau

cedera yang dialami korban saat berenang. Pernyataan diatas merupakan hasil

wawancara dari 3 partisipan dengan pernyataan:

P3: “penyebab tenggelam yaitu tidak bisa berenang, lingkungan, banjir, penyakit yang

diderita korban, cedera yang dialami korban ketika berenang misalnya kram,

hilangnya keseimbangan didalam tubuhnya”.

P3/P4: “penyebab tenggelam yaitu tidak bisa berenang, pengaruh obat-obatan,

kecapekan, panik, terpleset, mengkonsumsi alkohol, penyakit yang diderita

tiba-tiba kambuh di dalam air”.

P3/P5: “penyebab tenggelam yaitu kepanikan, tidak tahu berenang, pakaian terlalu

berat sehingga keseimbangan tubuhnya berkurang”.

Dari jawaban partisipan maka peneliti berasumsi bahwa penyebab

tenggelam adalah lingkungan, penyakit yang diderita korban, cedera yang dialami

korban ketika didalam air, hilangnya keseimbangan di dalam tubuh karena

lingkungan air yang licin dapat menyebabkan seseorang terpleset dan kehilangan

kendali gerakan ketika jatuh kedalam air, ketika seseorang mengalami penyakit

yang kambuh didalam air atau cedera akan mengakibatkan susah untuk bergerak

dan tidak mampu untuk berenang ke permukaan melawan arus air.

Hal ini juga didukung dari pendapat-pendapat yang mengatakan bahwa

kondisi umum dan faktor risiko yang menyebabkan tenggelam yaitu tidak

Page 70: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

memakai pelampung ketika menjadi penumpang angkutan air, kurang pengawasan

terhadap anak terutama usia 5 tahun kebawah, ketidakmampuan akibat penyakit

akut ketika berenang termasuk diantaranya infark miokard, epilepsi, atau stroke

(Wikipedia.org, 2017).

Tenggelam merupakan proses yang mengakibatkan gangguan pernafasan

dari perendaman air. Tenggelam dapat disebabkan karena keracunan, cedera

didalam air, penyakit infark miokard, dan kejadian paru akut (Mahadevan dan

Garmel, 2012). Kelelahan saat berenang, kehilangan kendali atau dukungan dalam

air, jebakan atau keterikatan dengan benda-benda di dalam air, kehilangan

kemampuan untuk bergerak sekunder akibat cedera, penilaian buruk akibat kejang

alkohol atau narkoba saat berada di air (Lewis, et al, 2000).

3. Penyebab tenggelam adalah mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan,

panik dan kecapekan.

Penyebab tenggelam adalah menkonsumsi alkohol dan obat-obatan, panik dan

kecapekan. Pernyataan ini merupakan hasil wawancara dari 2 partisipan dengan

pernyataan:

P4: “penyebab tenggelam yaitu tidak bisa berenang, pengaruh obat-obatan, kecapekan,

panik, terpleset, mengkonsumsi alkohol, penyakit yang diderita tiba-tiba kambuh

di dalam air”.

P4/P5: “penyebab tenggelam yaitu kepanikan, tidak tahu berenang, pakaian terlalu

berat sehingga keseimbangan tubuhnya berkurang”.

Dari jawaban partisipan peneliti berasumsi bahwa tenggelam dapat juga

disebabkan karena panik, kecapekan, mengkonsumsi obat-obatan dan alkohol

karena ketika seseorang panik didalam air maka semua pergerakan didalam air

akan dilakukan secara buru-buru dan tidak memperhatikan keadaan di sekitarnya.

tenggelam dapat disebabkan karena mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan

Page 71: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

sebelum berenang karena alkohol dapat mengganggu daya pikir, keseimbangan

dan kondisi tubuh, selain itu alkohol juga mengurangi kemampuan tubuh untuk

tetap hangat di dalam air.

Hal ini didukung dari penelitian yang telah dilakukan yang mengatakan

bahwa tenggelam bisa merupakan kejadian utama atau sekunder dari beberapa

kejadian, misalnya kejang, trauma kepala atau spinal, hipotermia, konsumsi obat

atau alkohol, pingsan, bunuh diri (Putranda, 2017). Selain karena tingkat

pengetahuan, kurangnya kemampuan berenang, pemanasan yang kurang, serta

konsumsi alkohol dan obat-obatan sebelum melakukan kegiatan di air dapat

menjadi salah satu penyebab terjadinya tenggelam (widyastuti, 2017).

Tenggelam dapat disebabkan karena panik serta mengkonsumsi obat-

obatan dan alkohol sebelum berenang karena alkohol dapat mengganggu daya

pikir. Selain itu, cairan dalam tubuh juga akan lebih cepat keluar dibawah sinar

matahari berupa keringat. Hal ini akan menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi

yang membahayakan seseorang ketika berenang di laut. Alkohol juga dapat

mengurangi kemampuan tubuh untuk tetap hangat di dalam air jika terlalu banyak

minum alkohol, tubuh akan kesulitan menjaga kehangatan tubuh lebih lama untuk

berenang ke tempat yang lebih aman (Lifestyle.com, 2015).

Kelelahan saat berenang, kehilangan kendali atau dukungan dalam air,

jebakan atau keterikatan dengan benda-benda di dalam air, kehilangan

kemampuan untuk bergerak sekunder akibat cedera, penilaian buruk akibat kejang

alkohol atau narkoba saat berada di air (Lewis, et al, 2000).

Page 72: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

5.3.3 Akibat yang akan terjadi pada korban tenggelam

1. Akibat yang terjadi pada korban tenggelam adalah trauma, merusak

pernapasan dalam tubuh, sesak, kematian.

Akibat yang terjadi pada korban tenggelam adalah trauma, merusak

pernapasan dalam tubuh, sesak, kematian. Pernyataan diatas merupakan hasil

wawancara dari 4 partisipan. Dengan pernyataan sebagai berikut:

P1: “akibat yang akan terjadi pada korban tenggelam yaitu trauma, merusak

pernapasan dalam tubuh, sesak, kematian”.

P1/P2: “akibat yang akan terjadi pada korban tenggelam yaitu sulit untuk bernafas,

sesak, tidak bisa bernafas”.

P1/P3: “akibat yang akan terjadi pada korban tenggelam yaitu gangguan pada

pernafasan, tidak dapat bernafas, henti nafas henti jantung, gangguan

perfusi jaringan otak”.

P1/P5: “akibat yang terjadi pada korban tenggelam yaitu minum air banyak, tidak bisa

bernafas, tidak sadarkan diri, meninggal”.

Dari hasil jawaban partisipan peneliti berasumsi akibat yang akan terjadi

pada korban tenggelam adalah gangguan pada pernafasan atau merusak

pernafasan, sesak, dan kematian karena masuknya air kedalam paru-paru dari

mulut dan hidung saat terbenam di dalam air yang menyebabkan sulit bernafas

atau tidak dapat menghirup oksigen dan dapat menghambat saluran pernafasan

dan dapat mengakibatkan kematian pada seseorang.

Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini didukung dari beberapa

penelitian seperti yang telah dituliskan dalam (Egar Rahardiantomo, 2016) bahwa

pertama terjadi suatu periode panik dan usaha yang hebat dengan berhenti

bernafas selama 1-2 menit, selanjutnya refleks menelan sejumlah air diikuti

laringospasme, hipoksia menyebabkan apnea, penurunan kesadaran, lalu air

masuk ke dalam paru-paru dalam jumlah banyak akhirnya menjadi asfiksia dan

kematian. Penelitian yang dilakukan oleh (wulur, 2011) juga yaitu menuliskan

bahwa tenggelam merupakan salah satu jenis asfiksia yang disebabkan masuknya

Page 73: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

cairan kedalam saluran pernafasan, kematian akibat tenggelam merupakan salah

satu hal yang sulit didiagnosis di bidang ilmu kedokteran forensik.

Akibat yang terjadi pada seseorang yang mengalami tenggelam adalah

pernafasan yang tidak efektif, dispnea, gangguan pernapasan, henti napas, ronki,

batuk dengan dahak berbusa merah muda, gangguan jantung, takikardia,

bradikardia, aritmia, henti jantung, panik, kelelahan, koma, cedera tulang

belakang leher, hipotermia (Lewis, et al, 2000). Pada saat tenggelam hal-hal yang

sering terjadi seperti hipotermia, takipnea, batuk, tersedak, muntah, dan memiliki

kulit, rambut, atau pakaian yang basah (Mahadevan dan Garmel, 2012).

2. Akibat yang terjadi pada korban tenggelam adalah henti napas henti

jantung.

Akibat yang terjadi pada korban tenggelam adalah henti napas henti jantung.

Pernyataan diatas merupakan hasil wawancara dari 2 partisipan, dengan

pernyataan sebagai berikut:

P3: “akibat yang terjadi pada korban tenggelam yaitu gangguan pada pernafasan,

tidak dapat bernafas, henti napas henti jantung, gangguan perfusi jaringan

otak”.

P3/P4: “akibat yang terjadi pada korban tenggelam yaitu henti napas henti jantung,

tidak sadarkan diri, pingsan, hipotermi, infeksi”.

Dari jawaban partisipan peneliti berasumsi bahwa akibat yang dapat terjadi

pada korban tenggelam adalah henti nafas dan henti jantung, gangguan perfusi

jaringan otak karena saat korban tenggelam tidak dapat mempertahankan jalan

nafasnya agar bebas cairan maka air akan masuk ke dalam mulut dan ketika tidak

dapat menahan nafas maka air akan masuk ke saluran pernafasan sehingga dapat

mengakibatkan henti jantung karena terisinya jalan nafas.

Page 74: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

Hal ini juga didukung dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

yang mengatakan akibat yang dapat ditemukan pada korban tenggelam adalah

pneumonia, sindrom distres pernapasan akut, gangguan elektrolit, cedera ginjal

akut, aritmia, dan henti jantung (Putranda, 2017). Berbagai komplikasi yang dapat

ditemukan pada korban tenggelam adalah pneumonia aspirasi, hypotermia,

sindrome distres pernapasn akut, henti jantung, dan infeksi (Tipton, 1997).

Akibat yang terjadi pada seseorang yang mengalami tenggelam adalah

pernafasan yang tidak efektif, dispnea, gangguan pernapasan, henti napas, ronki,

batuk dengan dahak berbusa merah muda, gangguan jantung, takikardia,

bradikardia, aritmia, henti jantung, panik, kelelahan, koma, cedera tulang

belakang leher, hipotermia (Lewis, et al, 2000).

3. Akibat yang terjadi pada korban tenggelam yaitu hipotermi dan infeksi.

Akibat yang terjadi pada korban tenggelam yaitu hipotermi dan infeksi.

Pernyataan diatas merupakan hasil wawancara dari seorang partisipan, dengan

pernyataan:

P4: “akibat yang akan terjadi pada korban tenggelam yaitu henti nafas henti jantung,

tidak sadarkan diri, pingsan, hipotermi, infeksi”.

Dari jawaban partisipan peneliti berasumsi bahwa akibat yang dapat terjadi

pada korban tenggelam adalah hipotermi dan infeksi karena saat korban

tenggelam akan masuk banyak air ke paru-paru yang dapat menyebabkan infeksi

akibat air yang masuk tidak bersih dan hipotermi akibat air yang masuk kedalam

tubuh terlalu banyak dan menyebabkan suhu tubuh tidak stabil.

Hal ini juga didukung dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

yang mengatakan akibat yang dapat ditemukan pada korban tenggelam adalah

Page 75: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

pneumonia, sindrom distres pernapasan akut, gangguan elektrolit, cedera ginjal

akut, aritmia, dan henti jantung (Putranda, 2017). Berbagai komplikasi yang dapat

ditemukan pada korban tenggelam adalah pneumonia aspirasi, hypotermia,

sindrome distres pernapasn akut, henti jantung, dan infeksi (Tipton, 1997).

Akibat yang terjadi pada seseorang yang mengalami tenggelam adalah

pernafasan yang tidak efektif, dispnea, gangguan pernapasan, henti napas, ronki,

batuk dengan dahak berbusa merah muda, gangguan jantung, takikardia,

bradikardia, aritmia, henti jantung, panik, kelelahan, koma, cedera tulang

belakang leher, hipotermia (Lewis, et al, 2000).

4. Akibat yang akan terjadi pada korban tenggelam adalah minum air

banyak.

Akibat yang terjadi pada korban tenggelam adalah minum air banyak.

Pernyataan ini merupakan jawaban wawancara dari seorang partisipan dengan

pernyataan:

P5: “minum air banyak, tidak bisa bernafas, tidak sadarkan diri, meninggal”.

Dari jawaban partisipan maka peneliti berasumsi bahwa akibat yang terjadi

pada korban tenggelam adalah minum air banyak. Hal ini dikarenakan ketika

seseorang tenggelam maka tidak tahu cara memposisikan mulut dan hidung untuk

berada di atas permukaan air sehingga terbenam didalam air dan korban akan

bernafas didalam air sambil minum air dan masuk melalui hidung.

Hal ini didukung dari pendapat yang mengatakan bahwa ketidakmampuan

diri untuk memposisikan mulut dan hidung diatas permukaan, dan menahan nafas

ketika berada di dalam air untuk jangka waktu tertentu dapat mengakibatkan

masuknyaair melalui mutut dan hidung. Pada saat kondisi ini, air akan masuk ke

Page 76: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

saluran pernapasan sehingga oksigen menjadi terhenti, yang berakibat pada

kerusakan atau terganggunya sistem tubuh (Aladokter.com, 2019).

Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini didukung dari beberapa

penelitian seperti yang telah dituliskan dalam (Egar Rahardiantomo, 2016) bahwa

pertama terjadi suatu periode panik dan usaha yang hebat dengan berhenti

bernafas selama 1-2 menit, selanjutnya refleks menelan sejumlah air diikuti

laringospasme, hipoksia menyebabkan apnea, penurunan kesadaran, lalu air

masuk ke dalam paru-paru dalam jumlah banyak akhirnya menjadi asfiksia dan

kematian. Penelitian yang dilakukan oleh (wulur, 2011) juga yaitu menuliskan

bahwa tenggelam merupakan salah satu jenis asfiksia yang disebabkan masuknya

cairan kedalam saluran pernafasan, kematian akibat tenggelam merupakan salah

satu hal yang sulit didiagnosis di bidang ilmu kedokteran forensik.

Akibat yang terjadi pada seseorang yang mengalami tenggelam adalah

pernafasan yang tidak efektif, dispnea, gangguan pernapasan, henti napas, ronki,

batuk dengan dahak berbusa merah muda, gangguan jantung, takikardia,

bradikardia, aritmia, henti jantung, panik, kelelahan, koma, cedera tulang

belakang leher, hipotermia (Lewis, et al, 2000). Pada saat tenggelam hal-hal yang

sering terjadi seperti hipotermia, takipnea, batuk, tersedak, muntah, dan memiliki

kulit, rambut, atau pakaian yang basah (Mahadevan dan Garmel, 2012).

5.3.4 Cara menolong korban yang tenggelam

1. Cara menolong korban yang tenggelam yaitu melemparkan ban,

melemparkan tali, menyodorkan kayu, menolong langsung berenang,

melakukan pengkajian ABC, melakukan RJP.

Cara menolong korban tenggelam dapat dilakukan dengan melemparkan ban,

tali, menyodorkan kayu, menolong langsung berenang, melakukan pengkajian

Page 77: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

ABC, melakukan RJP. Pernyataan diatas merupakan hasil wawancara dari 5

partisipan dengan pernyataan sebagai berikut:

P1: “cara menolong korban tenggelam dapat dilakukan dengan melemparkan ban,

tali, menolong langsung dengan berenang, melakukan pemeriksaan nadi,

melakukan RJP”.

P1/P2: “cara menolong korban tenggelam dapat dengan menggunakan ban,

memberi palampung, berenang langsung ke dalam, menyodorkan kayu,

melakukan pemeriksaan ABC, melakukan RJP”.

P1/P3: “cara menolong korban tenggelam dapat dengan berenang langsung,

melempar pelampung, melempar kayu, melakukan pengkajian ABC,

lakukan RJP”.

P1/P4: “cara menolong korban tenggelam dapat dengan melemparkan ban,

memberikan pelampung, menolong langsung, menggunakan kapal,

melemparkan ban, kayu atau karet yang bisa mengapung, memeriksa nadi,

memberikan nafas buatan, lakukan RJP, miringkan pasien”.

P1/P5: “cara menolong korban tenggelam dapat dengan menarik rambutnya,

menarik ke pinggir, memberikan nafas buatan, mengecek nadi dan

pernafasan, lakukan RJP”.

Peneliti berasumsi bahwa setiap melakukan pertolongan hal pertama yang

harus diketahui penolong adalah tidak boleh panik. Dalam hal menolong korban

tenggelam dapat dilakukan dengan melempar ban, tali atau kayu jika korban

masih dekat dengan permukaan dan korban masih sadar. Membawa korban ke

pinggir dengan berenang langsung kedalam air untuk meraih korban,

menggunakan perahu atau kapal. Untuk korban yang tidak sadarkan diri dapat

diberikan nafas buatan, memeriksa keadaan korban dengan melakukan

pemeriksaan airwey, breathing, circulation dan jika korban tidak ditemukan

denyut jantung maka dapat dilakukan tindakan RJP.

Dari hasil penelitian diatas hal yang mendukung juga mengatakan untuk

bantuan korban tenggelam hal pertama yang dapat dilakukan ialah membawa

korban ke tepi pantai dengan cara terjun langsung ke air, apabila kondisi laut

berbahaya bagi korban dapat terlebih dahulu di lempari alat , setelah korban dapat

dibawa ke pinggir dapat lakukan dengan mengangkat kepala korban,

Page 78: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

membersihkan jalan nafas dari sumbatan, memberikan nafas buatan dan jika

korban tidak ditemukan denyut jantung maka perlu lakukan RJP (Priambodo,

2017).

Untuk melakukan pertolongan pada korban tenggelam yaitu, memastikan

jalan nafas yang paten, melindungi tulang belakang leher dengan imobilisasi,

memberikan oksigen 100% melalui kanula hidung atau masker non-rebreather,

menilai cedera lain, melepas pakaian basah dan tutup dengan selimut hangat,

dapatkan suhu badan kembali, pantau tanda-tanda vital, tingkat kesadaran, status

pernafasan, saturasi oksigen, irama jantung (Lewis, et.al, 2000).

2. Cara menolong korban tenggelam adalah dengan memberikan

pelampung.

cara menolong korban tenggelam adalah dengan memberikan pelampung.

Pernyataan ini merupakan hasil wawancara dari 2 partisipan dengan pernyataan:

P2: “cara menolong korban tenggelam dapat dengan menggunakan ban, memberi

palampung, berenang langsung ke dalam, menyodorkan kayu, melakukan

pemeriksaan ABC, melakukan RJP”.

P2/P3: “cara menolong korban tenggelam dapat dengan berenang langsung,

melempar pelampung, melempar kayu, melakukan pengkajian ABC,

lakukan RJP”.

Dari jawaban responden peneliti berasumsi bahwa cara menolong korban

tenggelam juga dapat dilakukan dengan memberikan pelampung kepada korban

karena dengan pelampung korban dapat mengapung diatas air untuk menuju ke

pinggir air.

Hal ini didukung dari pendapat bahwa cara menolong korban tenggelam

dapat dilakukan dengan segera bantu korban untuk keluar dari air dan

memindahkanya ke daratan, atau minta pertolongan kepada orang yang memiliki

Page 79: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

kemampuan berenang, atau kepada tim penjaga pantai atau kolam renang. Segera

bantu korban untuk keluar dari air dan memindahkanya ke daratan, atau minta

pertolongan kepada orang yang memiliki kemampuan berenang, atau kepada tim

penjaga pantai atau kolam renang. Jika tidak ada, segera hubungi pusat bantuan

gawat darurat. Lemparkan objek yang dapat mengapung ke titik yang mampu

dijangkau oleh korban, seperti jaket pelampung, ban renang, atau tali. Objek yang

dilemparkan sebaiknya tidak membahayakan korban. Bantuan ini bisa membuat

korban tetap terapung dan sadarkan diri. Jika tidak ada, segera hubungi pusat

bantuan gawat darurat. Pada korban tenggelam yang sudah berhasil dipindahkan

ke permukaan, dapat diperiksa mulut dan hidungnya, apakah mengeluarkan udara

atau tidak. Lihat juga pergerakan dada korban. Selanjutnya, periksa denyut nadi di

leher korban selama 10 detik. Jika tidak terdapat denyut nadi, maka lakukan

teknik resusitasi jantung paru (RJP) (Aladokter, 2019).

Untuk melakukan pertolongan pada korban tenggelam yaitu, memastikan

jalan nafas yang paten, melindungi tulang belakang leher dengan imobilisasi,

memberikan oksigen 100% melalui kanula hidung atau masker non-rebreather,

menilai cedera lain, melepas pakaian basah dan tutup dengan selimut hangat,

dapatkan suhu badan kembali, pantau tanda-tanda vital, tingkat kesadaran, status

pernafasan, saturasi oksigen, irama jantung (Lewis, et.al, 2000).

3. Cara menolong korban tengelam adalah dengan memberikan nafas

buatan, membawa ke pinggir, dan miringkan pasien.

Cara menolong korban tenggelam adalah dengan memberikan nafas buatan,

membawa ke pinggir dan miringkan pasien. Pernyataan ini merupakan hasil

wawancara dari 2 partisipan dengan pernyataan dibawah ini:

Page 80: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

P4: “cara menolong korban tenggelam dapat dengan melemparkan ban, memberikan

pelampung, menolong langsung, menggunakan kapal, melemparkan ban,

kayu atau karet yang bisa mengapung, memeriksa nadi, memberikan nafas

buatan, lakukan RJP, miringkan pasien”.

P4/P5: “menarik rambutnya, menarik ke pinggir, memberikan nafas buatan,

mengecek nadi dan pernafasan, lakukan RJP”.

Dari jawaban partisipan peneliti berasumsi bahwa cara menolong korban

tenggelam dapat dilakukan dengan memberikan nafas buatan, miringkan pasien,

dan menarik rambut korban, karena dengan memberikan nafas buatan dapat

membantu untuk mengeluarkan air yang ada di saluran pernafasan.

Hal ini juga di dukung dari pernyatan yang mengatakan bahwa jika tidak

ada napas buatan dengan cara menutup hidung dan meniupkan napas dari mulut

ke mulut sebanyak 2 kali selama 2 detik. Saat melakukan hal ini mata

memperhatikan dada orang tersebut, apakah bergerak atau tidak. Jika pasien sudah

bisa bernapas maka letakkan pada recovery position yaitu dalam posisi terlentang

letakkan tangan kiri keatas dan tangan kanan menyilang ke telinga, tekuk kaki

kanan lalu miringkan pasien ke arah kiri dengan dengan mendorong pundak dan

kakinya secara bersamaan. Namun jika pasien kembali tidak bernapas lagi,

terlentangkan kembali dan berikan napas buatan serta tekanan di dada

(Detikhealth.com, 2014).

Untuk melakukan pertolongan pada korban tenggelam yaitu, memastikan

jalan nafas yang paten, melindungi tulang belakang leher dengan imobilisasi,

memberikan oksigen 100% melalui kanula hidung atau masker non-rebreather,

menilai cedera lain, melepas pakaian basah dan tutup dengan selimut hangat,

dapatkan suhu badan kembali, pantau tanda-tanda vital, tingkat kesadaran, status

pernafasan, saturasi oksigen, irama jantung (Lewis, et.al, 2000).

Page 81: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

BAB 6

SIMPULAN

6.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di STIKes Santa Elisabeth

Medan Tahum 2019, tentang gambaran pengetahuan tentang pertolongan pada

korban tenggelam, dari 5 orang responden dapat disimpulkan bahwa:

6.1.1Tenggelam merupakan dimana seseorang tidak bisa menjaga atau

mempertahankan keseimbangan di dalam air. Tenggelam adalah

kemampuan seseorang yang tidak bisa diselamatkan oleh dirinya sendiri dan

itu biasanya terjadi di dalam air bisa. Tenggelam itu adalah korban yang

tidak sengaja mungkin terjatuh kedalam air atau tidak sengaja ikut dalam

arus air yang misalnya kayak terjadi banjir atau tsunami. Tenggelam itu

merupakan suatu kondisi ketika seluruh tubuh atau sebagian tubuh dari

korban masuk kedalam air menyebabkan korban tidak bisa bernafas kembali

itu saja.

6.1.2 Penyebab tenggelam adalah tidak tahu berenang, terpeleset, bencana banjir,

tidak tahu cara memposisikan mulut dan hidung untuk bernafas di dalam air,

hilangnya keseimbangan di dalam tubuhnya, penyakit atau cedera yang

dialami seperti kram, konsumsi obat dan alkohol, panik, kecapekan.

6.1.3 Akibat yang terjadi pada korban tenggelam adalah trauma, sulit bernafas,

masuknya air kedalam paru-paru sehingga sesak nafas, henti nafas dan henti

jantung, tidak sadarkan diri, hipotermi, gangguan perfusi jaringan otak,

minum air banyak, infeksi, dan meninggal.

Page 82: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

6.1.4 Cara menolong korban tenggelam dapat dilakukan dengan melemparkan

ban, melemparkan tali, menolong langsung kedalam dengan berenang,

menyodorkan kayu, memberikan pelampung dan jika korban tidak bernafas

lakukan dengan membersihkan jalan nafas dari sumbatan dan bisa diberikan

nafas buatan dan lakukan pemeriksaan airwey, breathing, circulation untuk

melakukan RJP pada korban tidak sadarkan diri.

6.2. Saran

6.2.1 Bagi institusi pendidikan STIKes Santa Elisabeth Medan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi

institusi pendidikan STIKes Santa Elisabeth Medan, memberikan materi

dalam mata kuliah keperawatan kritis untuk meningkatkan pengetahuan

seluruh mahasiswa.

6.2.2 Bagi responden

Hasil penelitian ini diharapkan dijadikan sebagai informasi untuk

meningkatkan pengetahuan tentang pertolongan pada korban tenggelam.

6.2.3 Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk data dasar dan

mengembangkan untuk penelitian berikutnya terkait dengan pertolongan

tenggelam. Dan lebih memperbanyak pertanyaan untuk mendapatkan

tujuan dari suatu penelitian.

Page 83: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth’s. (2010). Textbook Of Medical-Surgical Nursing Volume 1.

Cresswell, John. (2009). Research Design Qualitative And Mixed Methods

Approaches Third Edition. American: Sage.

Dimas Dwi Prasetyo. (2017). Identifikasi Tingkat Pengetahuan Masyarakat

Pesisir Tentang Pertolongan Pertama Pada Kejadian Tenggelam Di

Desa Batu Gong Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara.

Gobel, Anggun Magfhira, Lucky T. Kummat, and Ns Mulyadi. (2014). Pengaruh

Pendidikan Kesehatan Tentang Penanganan Pertama Korban Tenggelam

Air Laut Terhadap Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Nelayan Di

Desa Bolang Itang II Kabupaten Bolang Mongondow Utara. Jurnal

Keperawatan2.2

Golden, F. S., Tipton, M. J., & Scott, R. C. (1997). Immersion, near-drowning and

drowning. British Journal of Anaesthesia,79(2), 214-225.

Klayar, Pacitan, And Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada. (2011).

Pengetahuan Life Guard Tentang Bantuan Hidup Dasar Pada

Wisatawan Tenggelam Di Pantai.

Krisanty, Paula. (2016). Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. Jakarta: trans info

media.

Lewis, Et Al. (2000). Medical Surgical Nursing Volume 2. United States Of

America:Mosby Inc

Mahadevan Dan Garmel. (2012). Clinical Emergency Medicine.

America:Cambridge Unversity Newyork

Makhfudli , Efendi , dan Ferry. (2013). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori

Dan Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta:salemba medika.

Malik. (2015). Tingkat Pengetahuan Pengawas Kolam Renang Tentang Bantuan

Hidup Dasar Pada Korban Hampir Tenggelam Di Kolam Renang Di

Kota Medan.

Misrah panjaitan, Utomo, Wardiyah Daulay. (2013). Relationship Of Knowledge,

Interpersonal Communication, And Technical Skills With The Nursing

Process Application.

Page 84: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

Murwani, Anita. (2014). Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan.

Yogyakarta:fitramaya

Nursalam. (2014). Metodologi Penelitian Ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba

Medika.

Polit, D. F, & Beck, C. T. (2012). Nursing research appraising evidence for

nursing practice, Lippincott Williams & Wilkins.

Prawedana, G. H. K., & Suarjaya, P. P. (2013). Bantuan Hidup Dasar Dewasa

Pada Near Drowning Di Tempat Kejadian. E-Jurnal Medika Udayana,

2(5), 840-852.

Putranda. (2017). Pertolongan Pertama pada Kegawatan dan Kedaruratan.

Quan, L., & Cummings, P. (2003). Characteristics of drowning by different age

groups. Injury Prevention, 9(2), 163-168.

Rifino wulur, dkk. (2011). Gambaran Temuan Autopsi Kasus Tenggelam di BLU

RSU PROF.Dr.R.D.Kandou Manado Periode Januari 2007­2011. Jurnal

Kesehatan Ilmu Kedokteran Forensik.

Suharty Dahlan, Et all. (2014). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Bantuan

Hidup Dasar (Bhd) Terhadap Tingkat Pengetahuan Tenaga Kesehatan

Di Puskesmas Wori Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara.

Veronica A. Kumurur. (2008). Pengetahuan, Sikap Dan Kepedulian Mahasiswa

Pascasarjana Ilmu Lingkungan Terhadap Lingkungan Hidup Kota

Jakarta.

Widyastuti, M., & Rustini, S. A. (2017). Gambaran Pengetahuan Masyarakat

Pesisir Tentang Pertolongan Korban Tenggelam Di Kenjeran Surabaya.

Prosiding HEFA (Health Events For All), 1(1).

World Health Organization (WHO). (2014). Global Report On Drowning.

Available from :http://www.who.int/ diakses tahun 2017.

https://lifestyle.okezone.com/. diakses 05 juli 2018

https://id.wikipedia.org/wiki/. diakses 02 Desember 2017

https://m.detik.com/health/. diakses 05 mei 2014

http://dokterpost.com/kegawatdaruratan/. diakses 23 juli 2016

Page 85: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan
Page 86: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan
Page 87: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan
Page 88: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan
Page 89: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan
Page 90: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan
Page 91: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth

Calon responden penelitian

Di tempat

STIKes Santa Elisabeth Medan

Dengan Hormat,

Dengan perantaraan surat ini saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Septa Arnesia Br Ginting

Nim : 012016025

Alamat : JL. Bunga Terompet No. 118 Pasar VIII Medan Selayang

Mahasiswa program studi D3 Keperawatan yang sedang melakukan

penelitian dengan judul “Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Ners Tingkat III

Tentang Pertolongan Pada Korban Tenggelam di STIKes Santa Elisabeth

Medan Tahun 2019”. Penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti tidak akan

menimbulkan kerugian terhadap calon responden, segala informasi yang diberikan

oleh responden kepada penulis akan dijaga kerahasiaannya, dan hanya digunakan

untuk kepentingan penelitian semata. Peneliti sangat mengharapkan kesediaan

individu untuk menjadi responden dalam penelitian ini tanpa adanya ancaman dan

paksaan.

Apabila saudara/i yang bersedia menjadi responden dalam penelitian ini,

peneliti memohon kesediaan responden untuk menandatangani surat persetujuan

untuk menjadi responden dan bersedia untuk memberikan informasi yang

dibutuhkan Peneliti guna pelaksanaan penelitian. Atas segala perhatian dan

kerjasama dari seluruh pihak saya mengucapkan banyak terimakasih.

Hormat saya,

Peneliti

(Septa Arnesia Br Ginting)

Page 92: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

INFORMED CONSENT (SURAT PERSETUJUAN)

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta mengetahui tentang

tujuan yang jelas dari penelitian yang berjudul “Gambaran Pengetahuan

Mahasiswa Ners Tingkat III Tentang Pertolongan Pada Korban Tenggelam

di STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun 2019”. Maka dengan ini saya

menyatakan persetujuan untuk ikut serta dalam penelitian ini dengan catatan bila

sewaktu-waktu saya merasa dirugikan dalam bentuk apapun, saya berhak

membatalkan persetujuan ini.

Medan, April 2019

Peneliti Responden

(Septa Arnesia Br Ginting) ( )

Page 93: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

PERTANYAAN PENELITIAN

GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWA NERS TINGKAT III

TENTANG PERTOLONGAN PADA KORBAN TENGGELAM

DI STIKes SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2019

A. Data Demografi

Inisial :

Umur :

B. Pertanyaan pengetahuan tentang pertolongan pada korban tenggelam

Petunjuk: Jawablah pertanyaan dengan jujur

No Pertanyaan

1. Apakah pengertian dari tenggelam?

2. Apakah penyebab dari tenggelam?

3. Apa akibat yang akan terjadi pada korban tenggelam?

4. Bagaimanakah cara anda menolong korban yang tenggelam?

Page 94: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan
Page 95: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan
Page 96: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan
Page 97: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan
Page 98: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan
Page 99: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

Manuskrip Wawancara

Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Ners Tingkat III Tentang Pertolongan Pada Korban Tenggelam

di STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun 2019

Pengetahuan

pertolongan

tenggelam

P1 P2 P3 P4 P5

Pengertian

jadi menurut anda

itu pengertian

tenggelam yang

saya tahu itu

tentang tenggelam

yaitu mm..

kemampuan

seseorang ee..

untuk eh...

kemampuan

seseorang dalam...

kemampuan

seseorang yang

tidak bisa

diselamatkan oleh

dirinya sendiri dan

itu biasanya terjadi

di dalam air bisa

kita itu ee... itu jadi

di kolam renang di

sungai bahkan

apakah pengertian

dari tenggelam

menurut saya setahu

saya sih pengertian

tenggelam itu korban

yang tidak sengaja

mungkin terjatuh

kedalam air atau

tidak sengaja ikut

dalam arus air yang

misalnya kayak

terjadi banjir atau

tsunami seperti

itulah jadi itu

tenggelam itu saat

korban jatuh

kedalam air mungkin

saluran

pernapasannya

tertutup karena air

yang masuk terus

apakah itu

pengertian dari

tenggelam jadi

menurut saya

yang dapat saya

simpulkan

tenggelam itu

merupakan suatu

kondisi ketika

seluruh tubuh

atau sebagian

tubuh dari korban

masuk kedalam

air menyebabkan

korban tidak bisa

bernafas kembali

itu saja.

menurut anda apasih

itu arti dari tenggelam

tenggelam itu

dimana seseorang

tidak bisa menjaga

keseimbangan

didalam air jadi

nggak sampai ke

permukaan air itu

nggak bisa menjaga

keseimbangan

berpengaruh nggak

kedalam airnya

berpengaruh dengan

kedalaman dan

tinggi kita jadi kita

bisa tenggelam

nggak bisa berenang

apa itu kira kira

pengertian dari

tenggelam menurut

saya pengertian dari

tenggelam itu

ketidakmampuan kita

untuk ee...

mempertahankan

keseimbangan atau

ketidakmampuan kita

untuk bertahan di

dalam air

Page 100: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

didanau . itu

maksudnya tidak

mampu

menyelamatkan diri

sendiri apakah dia

pakai alat atau

badannya sendiri

yah tenggelam kan

bisa saja itu

disebabkan karena

dia tidak mampu

berenang kemudian

kan biasanya kan

kalau pada anak

anak itu kan

maunya orangtua

kan membiarkan

anak anaknya

dalam kolam

renang itu tanpa

diperhatikannya

tanpa ketika hal itu

terjadi iya anak

anak ini kan

istilahnya kan kita

tahu kekmana sifat

anak anak kan

dunia kan dunia

menerus sehingga

ee... susah untuk

bernafas di dalam air

Page 101: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

bermain jadi ketika

kita ajak anak

tersebut dalam air

pasti dia akan

kesana kemari

bahkan ketika

seorang ibu yang

tidak

memperhatikannya

bisa saja hal itu

terjadi pada anak

itu

Penyebab

jadi menurut anda

itu penyebab bisa

terjadi tenggelam itu

pada seseorang

penyebabnya saya

tahu yaitu

ketidakmampuan

seseorang dalam

bernafas didalam

air diama kan e...

kita dia berenang

dan kemudian

tenggelam dia tidak

tahu harus cara

untuk

apa penyebab yang

bisa menyebabkan

orang tenggelam e...

menurut

sepengetahuan saya

penyebab beberapa

orang tenggelam ini

slaah satunya

misalnya kayak

tergelincir mungkin

lewat dipinggir

danau atau dipinggir

sungai tergelincir

sehingga jatuh

kedalam air tersebut

apa kira kira

penyebab yang

bisa menyebabkan

seseorang

tenggelam jadi

menurut

pengalaman saya

yang pernah saya

lihat juga jadi

berdasarkan

pengalaman saya

ada beberapa

penyebab yang

dapat saya

simpulkan yang

jadi kira kira apa saja

sih yang

menyebabkan

seseorang itu bisa

tenggelam tentunya

nggak bisa berenang

kan terus dibawah

pengaruh obat-

obatan misalnya

kecapekan juga itu

aja sih bisa juga dia

panik didalam air

terus jatuh dan

terpeleset baru

mengkonsumsi

penyebab yang bisa

menyebabkan

seseorang tenggelam

apa salah satunya

dari pengalaman saya

karena kepanikan

sebetulnya tahu

berenang cuman

karena panik itu

menjadi salah satu

penyebab ee..

tenggelam kepanikan

penyebab yang lain

yang mungkin bisa

terjadi di danau atau

Page 102: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

memposisikan

mulut dan

hidungnya untuk

berusaha bernafas

di dalam air selain

posisi untuk

bernafas apalagi

kira kira penyebab

yang bisa

menyebabkan

tenggelam

tenggelam kan bisa

disebabkan oleh

ketika seseorang

tidak tahu

berenang kan

didorong oleh

kawannya

kemudian kan baru

terpeleset di dalam

air lalu itu juga

bisa terjadi karena

adanya tiba2 suatu

bencana jadi kalau

dia nggak bisa

berenang apakah

sudah pasti dia

kalau masuk kolam

misalnya airnya

dalam kemudian

selanjutnya banjir

kalau ada bencana

banjir kan pastinya

arusnya kuat pasti

diterjang juga kan

jadi badan ikut

bersamaan dengan

arus air tersebut itu

seperti itu jadi tadi

kata anda ada

tergelincir jadi jika

dia tergelincir tapi

masih bisa berenang

dalam suasana banjir

itu itu apakah bisa

penyebab tenggelam

dikatakan kalau

menurut saya selagi

kakinya tergelicir

tentunya susah

bergerak susah

bergerak walaupun

tangannya walaupun

bisa berenang tetapi

kalau misalnya

airnya dalam

pertama itu

karena seseorang

tidak bisa

berenang

kemudian kedua

akibat dari

lingkungan itu

sendiri misalnya

tadi banjir

kemudian akibat

dari suatu

penyakit yang

dialami si korban

misalnya sikorban

mengalami

gangguan pada

jantung sehingga

menyebabkan

ketika korban

mengalami sesak

atau mengalami

kejang di dalam

air kemudian

akibat dari cedera

yang dialami

korban ketika

berenang

misalnya ketika

alkohol misalnya ada

juga karena penyakit

yang dideritanya

kambuh didalam air

secara tiba tiba itu

aja sih

disungai gitu

penyebab yang bisa

membuat orang

tenggelam juga

ketidaktahuan

berenang pasti salah

satunya

ketidaktahuan

berenang kepanikan

tadi yang ketiga

menurut saya karena

ee.. seperti

pengalaman saya

yang didanau toba

tadi karena kan

pakain terlalu berat

sehingga

keseimbangan

tubuhnya pun

berkurang gitu dalam

air

Page 103: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

itu atau masuk

danau itu tenggelam

karna dia nggak

tahu berenang

apakah sudah pasti

bisa tenggelam

belum tentu kenapa

salah satunya yaitu

misalnya kan ketika

kita lihat seseorang

tenggelam

kemudian ee...

bukan berarti dia

monoton langsung

istilahnya tidak

dilihat orang lain

pasti ada itu kan

berarti ee... orang

lain akan melihat

kejadian tersebut

dan orang lain

akan berusaha

menyelamatkannya

yang tenggelam

tadi dan mencari

bantuan untuk hal

tersebut kira-kira

apa akibat yang bisa

kakinya tergelincir

pasti akan susah

untuk meraih ee..

apa air yang dangkal kira kira kalau

dikolam apa saja

penyebab yang bisa

menyebabkan orang

tenggelam di kolam

renang itu satunya

tadi tergelincir

kemudian tidak bisa

berenang ada lagi

hanya itusih sejauh

ini yang saya tahu

seseorang

mengalami kram

didalam air

sehingga dia tidak

mampu berenang

dan hilangnya

keseimbngan

didalam tubuhnya

sehingga ia

mengalami

kondisi yang

namanya

tenggelam

Page 104: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

terjadi pada korban

tenggelam biasanya

yang saya tahu itu

orang tenggelam

Akibat

iya apa akibat yang

akan terjadi pada

korban tenggelam

salah satunya pasti

trauma lah bagi

orang yang pernah

mengalami

tenggelam kenapa

bisa trauma

mungkin dalam hal

trauma ini kan

orang yang

tenggelam tadi

berfikir bahwa

pengalaman yang

sudah dialaminya

tidak akan lagi

diulanginya karena

itu membuatnya

akan semakin tidak

mampu untuk

apa saja akibat yang

bisa muncul yang bisa

terjadi pada korban

tenggelam akibat

yang bisa muncul

dari korban

tenggelam itu salah

satunya susah sulit

untuk bernafas

akibat dari masuknya

air kedalam saluran

pernafasan sehingga

menyebabkan

sikorban tersebut

sesak dan tidak bisa

bernafas dalam air

apalagi air itu kan

menutupi saluran

pernapasan

Jadi akibat atau

apa apa saja yang

mungkin terjadi

pada korban

tenggelam yang

pertama itu

gangguan pada

pernafasan

korban akibat dari

cairan yang

masuk kedalam

paru paru dimana

seharusnya kan

tidak boleh ada

cairan dari luar

yang masuk

kedalam paru

paru jadi

menyebabkan

sikorban tidak

dapat bernafas

apa saja yang bisa

terjadi atau akibat

pada korban

tenggelam misalnya

dia bisa henti nafas

iya henti jantung

nggak sadarkan diri

bisa pingsan bisa

hipotermia baru

infeksi waktu anda

tenggelam kira kira

apa penyebabnya iya

kemaren itu saya sok

sok hebat iya

kekmana iya airnya

lebih dalam dari

tinggi saya jadi

membuat saya

tenggelam itu

kekmana sok sok

bisa berenang

apa akibat yang bisa

terjadi pada korban

tenggelam setelah

sudah mengalami

setelah sudah terjadi

tenggelam iya pada

korban tenggelam

mmm pertama kan

dia pasti minum air

banyak baru nggak

bisa bernafas jadi

mungkin ee... tidak

sadarkan diri menjadi

dampaknya atau bisa

udah lama lama

disitu bahkan

meninggal pun bisa

tidak sadarkan diri itu

apakah bisa dikolam

bisa kah terjadi atau

hanya didanau bisa

Page 105: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

melakukan hal

yang sama karna

dia sudah tahu

mungkin dia pun

punya istilahnya

was waslah dia

pada hal tersebut

lalu ada juga istilah

nya syok kan kalau

tenggelam pasti

syok dia kan keluar

dia dari air pasti

sudah istilahnya

ee... takut baru

sesudah takut pun

dia kan kalau

sudah tenggelam

itu kan istilahnya

dia ketika dia sudah

tenggelam tiba tiba

yang dibilangkan

ah...m... selamat

nggak aku dari apa

ini dari kejadian ku

ini bahkan

dibilangnya

udahlah pasrah aja

aku mati aja pun

atau mengalami

yang namanya

henti nafas henti

jantung gangguan

pada perfusi

jaringan otak

korban karena

akibat dari tidak

masuknya lagi

oksigen karena

sikorban tidak

dapat menhirup

oksigen karena

cairan yang ada

dalam paru paru

padahal nggak bisa

nggak bisalah

menjaga

keseimbangan dalam

air saat itu itu

pengalam anda itu

udah lama nggak

udah sekitar smp

terjadi di kolam juga

karena pernah juga

pengalaman itu anak

anak kecil jadi

kolamnya memang

eee.. kurang bersih

boleh dikatakan terus

di lantainya licin

kayak banyak lumut

jadi tanpa kami

sadari ternyata adek

itu udah di dasar

kolam itu sudah

meninggal jadi itu

dikolam tidak tidak

ee...tidak

menghilangkan

kemungkinan gitu

Page 106: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

aku bisa selain itu

apakah masih ada

akibat yang bisa

terjadi pada korban

tenggelam menurut

anda ada apalagi

ee... mungkin kita

tahu bahwa ketika

orang tenggelam

itu juga kan e...

diakibatkan ada

akibatnya

akibatnya yaitu

merusak apa.. e

pernapasan

didalam tubuh kita

kan tenggelam

berarti tinggelam

ini kan karena

istilahnya ada

masuk air di dalam

paru-paru kan ee...

air yang masuk tadi

kan istilahnya

belum dikeluarkan

jadi mengakibatkan

mungkin bisa sesak

mungkin bisa saja

Page 107: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

nafasnya henti dan

mungkin juga bisa

meyebabkan

kematian pada

seseorang

Cara

menolong

jadi menurut anda

bagaimanakah cara

kita menolong

ketika ada korban

tenggelam di sekitar

kita biasanya kalau

kita orang awam

mungkin ada

beberapa yang bisa

dilakukan oleh

mereka yaitu ketika

melihat orang

tenggelam itu

biasanya mereka

melemparkan ban

kepada sitenggelam

atau pun

melemparkan tali

bagaimana cara

menolong korban

yang tenggelam

kemaren saat

disimulasikan cara

menolong korban

yang tenggelam itu

dengan

menggunakan ban

bisa dilemparkan

dengan tali yang

sudah diikatkan di

ban itu yang sudah

dilemparkan ke

sikorban kemudian

penolong ada juga

yang memakai

pelampung untuk

jadi bagaimana

anda menolong

korban yang

tenggelam jadi

ada beberapa cara

yang bisa kita

lakukan untuk

menolong korban

seperti yang saya

ikuti pada

seminar kemarin

yang pertama itu

kita lakukan kita

dapat menolong

korban atau

mengangkat

korban dari air

ketika kita bisa

jadi menurut anda

bagaimana sih cara

kita menolong korban

tenggelam

penanganannya

caranya kalau kita

menemukan dikolam

dengan cara iya

selama aku udah

simulasi kemarin di

koalm stikes

dilempar ban terus

dikasih pelampung

kita bisa berenang

kita tolong bawa

kedaratan misalnya

kalau dia di danau

gitu lain hal iya

jadi menurut anda

bagaimana cara kita

menolong korban

tenggelam

sebenarnya saya pun

belum pernah

menyelamatkan

korban tenggelam

Cuman dari

pengalaman

pengalaman yang

pernah saya dengar

dan saya lihat

alangkah lebih baik

kita menarik

rambutnya baru kita

raih misalnya di

danau kita sampai ke

Page 108: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

tapi ini talinya yang

bisa dijangkau oleh

si tenggelam si

korbannya tadi

kemudian juga

mereka bisa saja

istilahnya langsung

masuk kedalam

kolam tersebut baru

mendorong dorong

sipasien tadi dan

berusaha berenang

terus terus tanpa

henti untuk

mengeluarkan

sitenggelam

tersebut terus kalau

kita sebagai

perawat kan istilah

ketika hal itu

terjadi pasti kita

sudah tahu hal

pertama yang kita

lakukan yaitu

dengan ketika

mengeluarkan si

korban tadi dari

dalm air hal

menolong sikorban

jadi jika ada korban

yang tenggelam

didanau apakah masih

bisa dilempar dengan

ban kemungkinan

bisa selain dengan

ban apalagi yang bisa

dilakukan untuk

menolong korban

tenggelam yang bisa

dilakukan untuk

menolong korban

tenggelam itu

mungkin bisa anda

temui di sungai

menurut saya kalau

misalnya korban

tenggelamnya di

sungai salah satu

tindakan pertolongan

yang bisa dilakukan

yaitu untuk

penyelamatnya

mungkin salah satu

dari penyelamatnya

itu yakin dirinya bisa

berenang bisa

berenang kita bisa

langsung

mengangkat

korban ketika kita

tidak dapat

berenang kita

dapat melempar

seperti pelampung

atau jika disungai

kita dapat

melempar seperti

kayu untuk

menolong korban

atau misalnya

pohon pohon

pisang itu kita

lempar untuk

menolong

sikorban

kemudian setelah

kita mengangkat

korban ke atas

yang pertama kita

lakukan

pengkajian pada

korban

pengkajian ABC

yang pertama kita

pakai kapal lah terus

kalau disungai

sungai gitu kalau

masih arusnya masih

bisa terjangkau

masih bisa kita

berenang iya kita

tolong kita berenang

kalau tidak kita

ambil alat misalnya

kayak kayu atau ada

ban atau karet yang

bisa mengapung kita

lemparkan ke dia

supaya dia bisa

mengapung atau bisa

naik kepermukaan

air

jadi jika kita seperti

yang anda bilang tadi

kita bisa

menolongnya dengan

berenang bagaimana

cara kita membawa

korban pertama iya

kita bawa dia ke

daratan dataran

rendah terus jika ada

pinggir dari simulasi

yang anda ikuti

adakah cara lain yang

dilakukan yang saya

perhatikan orang itu

seperti memegang

leher baru menarik

sampai ke pinggir

gitu jika kita temukan

korban tidak sadarkan

diri yang pertama

kan kita membawa ke

pinggir selanjutnya

ee... kita

kitamemberikan

nafas mungkin nafas

kepada sikorban dari

mulut atau dari

hidung mungkin

apabila sebenarnya

yang pertama kita

mencek keadaan

sikorban apakah dia

henti nafas atau henti

jantung apabila henti

nafas kita coba

memberikan ee..

melalui mulut apabila

Page 109: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

pertama yang kita

lakukan yaitu

memriksa nadinya

ketika kita periksa

hal tersebut kita

periksa apakah

teraba atau tidak

kalau tidak teraba

maka kita lakukan

istilahnya ada kom

kompres itu

ataupun istilah RJP

yang setelah itu

sudah kita lakukan

kemudian kita cari

bantuan dari

rumah sakit untuk

itu bantuan dari

rumah sakit ini

ketika sikorban itu

kita tahu

mengalami hal hal

yang tidak kita

inginkan misalnya

ada gangguan

paru-paru kita

langsung bawa ke

rumah sakit tapi

langsung jatuh

terjun kedalam air

untuk menolong

sikorban kemudian

bisa juga biasanya

dengan

menggunakan alat

yang ada di

sekitarsungai

tersebut misalnya

seperti kayu

disodorkan kayu

yang agak panjang

kearah sikorban jika

kita menemukan

korban tenggelam

yang sudah tidak

sadarkan diri jadi

tindakan apa yang

bisa kita lakukan

untuk selanjutnya

menolong korban e...

jika kita menemukan

korban yang tidak

sadarkan diri itu

sudah kita

selamatkan bisa kita

periksa dulu

kaji Airway atau

pernafasan

korban kita kaji

apakah ada

sumbatan atau

ada benda benda

asing yang

menghalangi

pernafasan

korban misalnya

ada sekret yang

tertinggal atau

ada misalnya

siapa tahu ada

ikan yang masuk

kedalam

pernafasan

korban jadi bisa

kita keluarkan

terlebih dahulu

untuk

melonggarkan

atau agar

sikorban dapat

bernafas setelah

itu jika ee..

setelah kita

lakukan

orang kita minta

tolong dulu kepada

orang kita cek dulu

nadinya denyut

nadinya denyut nadi

di leher sikorban

terus itu kita tengok

pernapasnnya kita

tengok masih bisa

nggak bernapas baru

setelah itu jika tidak

ada kita berusaha

untuk memberikan

nafas buatan setelah

itu kalau tidak bisa

kita RJP lah berapa

lama waktu misalnya

kita kasih dulu 5

menit atau 3 siklus

setelah sipasien udah

sadarkan diri kita

miringkan pasien

dengan posisi

nyaman dan jika dia

lemas gitu dia maka

kita panggil bantuan

atau dirujuk ke RS

atau puskesmas

kita sudah

menemukan dia henti

jantung kita bisa

melakukan tindakan

RJP atau resusitasi

jantung paru apakah

masih ada yang saya

tahu hanya itu

baiklah terimakasih

atas jawaban yang

telah diberikan kepada

saya dan terima kasih

juga atas waktu yang

diberikan kepada

saya.

Page 110: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

kalau misalnya kita

yang sudah ketika

kita

menyelamatkan

dengan tadi cara

RJP tapi itu

berhasil maka tidak

perlu lagi kita

panggil rumah

sakit tak perlu kita

bawa dia ke rumah

sakit jadi seperti

yang anda bilang

tadi orang awam

jadi semua orang

kah bis berenang

atau nggak perlu

kita tahu kedalaman

airnya atau sebelum

berenang apa yang

perlu kita perhatikan

sebelum kita

berenang menolong

korban yang perlu

kita perhatikan

pasti tempat

kejadian korban

tersebut kan

pernapasannya

dengan pemeriksaan

ABC yaitu kita

periksa Airwey nya

Brething dan

Circulation nya jika

tidak terdengar

nafasnya bisa kita

lakukan tindakan

RJP

pengkajian bahwa

sikorban

mengalami henti

nafas si korban

tidak dapat

mengalami

sikorban tidak

bisa bernafas kita

dapat mengecek

nadi karotis

apakah masih ada

nadi jika tidak

ada nadi kita

dapat melakukan

RJPuntuk

memberikan

pijatan pada

jantung korban

sehingga dapat

mengalirkan

darah kembali

keseluruh tubuh

korban setelah itu

setelah kita

lakukan RJP kita

dapat kita dapat

menunggu hingga

bantuan datang

baiklah terimakasih

atas jawaban yang

telah diberikan

kepada saya dan

terima kasih juga atas

waktu yang diberikan

kepada saya.

Page 111: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

misalnya kalau

tempat korbannya

ini kalu dikolam

renang iya

tentukan pasti

orang-orang yang

bisa berenang pasti

menyelamatkannya

tapi kalau biasanya

korbannya

tenggelam didanau

dilaut mungkin

tidak bisa kita

lakukan sendiri

dengan langsung

berenang didalam

air itu yang harus

kita perhatikan

mungkin kondisi

seberapa

jangkauan kita

untuk mendapatkan

sikorban yang

didalam iar tadi

kemudian

kedalaman air

tersebut nggak

mungkin kan kalau

dan membawa

korban ke rumah

sakit untuk

menhindari

trejadinya

komplikasi

komplikasi yang

akan datang jadi

menurut

pengalaman yang

anda alami waktu

tenggelam itu

apakah sudah

dilakukan

pertolongan cara

pertolongan

seperti itu atau ada

cara lain yang bisa

digunakan waktu

itu kemarin itu

ketika yang terjadi

pada diri saya

sendiri memang

sudah ada

dilakukan

pertolongan itu

dilakukan oleh

teman saya dia

Page 112: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

misalnya didalam

kedalaman air nya

itu misalnya lebih

dari apa nggak

mungkin kita apa

kita selamatkan dia

mungkin dengan

bantuan lain atau

ataupun memanggil

bantuan

pemerintah

setempat yang

berkewajiban untuk

menyelamatkan

sikorban terus

kalau yang dia

medis tadi setelah

dia bisa bernafas

setelah di RJP posisi

apa yang bisa kita

lakukan pada

korban setelah kita

tolong dia selamat

dari RJP itu posisi

seperti apa yang kita

berikan pada korban

kalau kita sebagai

medis biasanya itu

langsung menarik

saya keatas

menarik saya

ketepi kolam

renang tersebut

sehingga saya

tidak jadi

tenggelamdan

yang pernah

terjadi yang sya

lihat itu sudah

dilakukan

pertolongan yaitu

melempar

beberapa rakitan

bambu untuk

menolong

sikorban dan

mereka naik

keatas rakitan

bambu tresebut

karena air yang

cukup dalam

tetapi memang

korban tidak bis

diselamatkan lagi

korban sudah

meninggal tetapi

Page 113: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan

posisi supinasi

mungkin itu

supinasi istilahnya

kita baringkan

klien kemudian kan

tadi sesudah kita

baringkan yang

kita namakn RJP

tadi kemudian

ketika air itu sudah

keluar pasiennya

langsung ada

respon kemudian

kita rilekskan dia

kemudian kita

dudukkan sebentar

untuk agar bisa di

rileks dan istirahat

mungkin seperti itu

baiklah terimakasih

atas jawaban dari

pertanyaan saya dan

terima kasih juga

atas waktu yang

sudah disempatkan

kepada saya.

sudah ada usaha

dari warga sekitar

untuk menolong

sikorban tersebut

baiklah

terimakasih atas

jawaban yang

telah diberikan

kepada saya dan

terima kasih juga

atas waktu yang

diberikan kepada

saya

Page 114: SKRIPSI - STIKes Santa Elisabeth Medanrepository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp...memahami materi dalam mata kuliah keperawatan kritis tentang pertolongan tenggelam untuk meningkatkan