skripsi pelaksanaan international standards …instruksi kerja dalam iso 9001:2008 berkurang. kata...

111
i SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS ORGANIZATION (ISO) 9001:2008 PADA SMK NEGERI 1 MAKALE ANDREW PARAMBAN E 211 08 285 UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA 2013

Upload: others

Post on 21-Mar-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

i

SKRIPSI

PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS

ORGANIZATION (ISO) 9001:2008 PADA SMK

NEGERI 1 MAKALE

ANDREW PARAMBAN

E 211 08 285

UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA

2013

Page 2: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

ii

UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PROGRAM SARJANA

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda-tangan dibawah ini:

Nama : Andrew Paramban

NIM : E211 08 285

Program Studi : ILMU ADMINISTRASI NEGARA

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PELAKSANAAN INTERNATIONAL

STANDARDS ORGANIZATION (ISO) 9001:2008 PADA SMK NEGERI 1

MAKALE ” benar-benar merupakan hasil karya pribadi dan seluruh sumber yang

dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Makassar, 4 November 2013

ANDREW PARAMBAN E211 08 285

Page 3: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

iii

UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PROGRAM SARJANA

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Andrew Paramban

NIM : E211 08 285

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Judul : Pelaksanaan International Standards Organization (ISO)

9001:2008 Pada SMK Negeri 1 Makale

Telah diperiksa oleh Pembimbing dan diketahui oleh Ketua Jurusan serta

dinyatakan layak untuk diajukan ke sidang tugas karya akhir Program Sarjana

Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Hasanuddin.

Makassar, November 2013

Menyetujui, Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Sangkala, MA NIP : 19631111 199103 1 002

Dr. H.Muhammad Yunus, MA NIP : 19591030 198703 1 002

Mengetahui, Ketua Jurusan Ilmu Administrasi

Prof. Dr. Sangkala, MA NIP : 19631111 199103 1 002

Page 4: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

iv

UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PROGRAM SARJANA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Nama Penulis : Andrew Paramban

Nomor Pokok : E211 08 285

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Judul Skripsi : Pelaksanaan International Standards Organization

(ISO) 9001:2008 Pada SMK Negeri 1 Makale

telah dipertahankan dihadapan sidang Penguji Skripsi Program Studi

Administrasi Negara Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Hasanuddin, pada Hari Jumat, Tanggal 6 Desember 2013

Penguji Skripsi,

Ketua Sidang : Prof. Dr. Sangkala, MA (..……….………)

Sekretaris Sidang : Dr. H. Muhammad Yunus, MA (..……….………)

Anggota :

Prof. Deddy T. Tikson, Ph.D (..……....………)

Dr. Hamsinah, M.Si (.............………)

Dr. H. Baharuddin, M.Si (……......………)

Page 5: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

v

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI

PROGRAM SARJANA

ABSTRAK

Andrew Paramban (E211 08 285), Pelaksanaan International Standards Organization (ISO) 9001:2008 Pada SMK Negeri 1 Makale, xiv + 98 halaman + 11 tabel + 6 gambar + 20 pustaka (2001-2013). Dibimbing oleh Prof. Dr. Sangkala, MA dan Dr. H.Muhammad Yunus, MA Pelaksanaan International Standards Organisation (ISO) 9001:2008 merupakan hal yang baru dalam dunia pendidikan nasional yang diadopsi dari dunia industri produk. ISO 9001 menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian, yang bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan. SMK Negeri 1 Makale sebagai suatu lembaga pendidikan formal diharapkan mampu menciptakan lulusan/tamatan yang memiliki kompetensi dan salah satu upayanya adalah dengan menerapkan standar mutu internasional ISO 9001:2008. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengambarkan pelaksanaan ISO 9001:2008 pada Sekolah Menengah Kejuruan SMK Negeri 1 Makale. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan International Standards Organization (ISO) 9001:2008 pada SMK Negeri 1 Makale dengan menggunakan metode PDCA (plan-do-check-act) yang dikembangkan oleh Edward Deming, kemudian diadopsi kedalam klausul-klausul yang dipersyaratkan dalam ISO 9001:2008 sebagian besar telah berjalan baik, walaupun belum terlalu maksimal ditinjau dari hasil audit internal, dimana ditemukan bahwa ketidaksesuain (KTS) minor meningkat dari tahun ke tahun yang mengindikasikan bahwa kepatuhan personil terhadap prosedur dan instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang.

Kata kunci : Mutu, ISO 9001

Page 6: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

vi

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI

PROGRAM SARJANA

ABSTRACT

Andrew Paramban (E211 08 285), Implementation of the International Standards Organization (ISO) 9001:2008 At SMK Negeri 1 Makale, xiv + 98 pages + 11 table + 6 picture + 20 literature (2001-2013). Guided by Prof. Dr. Sangkala, MA and Dr. H.Muhammad Yunus, MA Implementation of the International Standards Organisation (ISO) 9001:2008 is nothing new in the world of national education which was adopted from the world of industrial products. ISO 9001 establishes requirements and recommendations for the design and assessment, which aims to ensure that the organization will provide a product that meets the requirements set. SMK Negeri 1 Makale as a formal educational institution is expected to create graduates who are competent and is one of the efforts to implement international quality standard ISO 9001:2008. The purpose of this study was to portray the implementation of ISO 9001:2008 in the Vocational School SMK Negeri 1 Makale. In this research uses descriptive qualitative method approach to data collection techniques through interview, observation and documentation Based on the results of the study it can be concluded that the implementation of the International Standards Organization (ISO) 9001:2008 SMK Negeri 1 Makale using PDCA (plan-do-check-act) developed by Edward Deming, later adopted into clauses required in ISO 9001:2008 have largely been going well, although not quite up, in terms of the results of the internal audit, which found that the non-conformance (KTS) minor increases from year to year, which indicates that compliance personnel with procedures and work instructions in ISO 9001:2008 reduced.

Keywords: Quality, ISO 9001

Page 7: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

limpahan rahmat dan kasih karunianya, Ucapan terima kasih yang sebesar-

besarnya penulis ucapkan atas semua dukungan dan doa keluarga, juga teman-

teman sehingga skripsi yang berjudul “Pelaksanaan International Standards

Organization (ISO) 9001:2008 Pada SMK Negeri 1 Makale” ini, dapat penulis

selesaikan dengan baik. Penulis menyusun skripsi ini sebagai karya ilmiah yang

merupakan persyaratan memperoleh gelar kesarjanaan pada Program Studi Ilmu

Administrasi Jurusan Ilmu Politik Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Hasanuddin.

Penulis sangatlah menyadari bahwa di dalam penyusunan skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi teknik penulisan maupun dari segi

isinya. Untuk itu, penulis menerima segala bentuk usul, saran ataupun kritikan

yang sifatnya membangun demi penyempurnaan berikutnya.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari berbagai

rintangan, mulai dari pengumpulan literatur, pengumpulan data sampai pada

pengolahan data maupun dalam tahap penulisan. Namun dengan kesabaran dan

ketekunan yang dilandasi dengan rasa tanggung jawab selaku mahasiswa dan

juga bantuan dari berbagai pihak, baik material maupun moril, akhirnya skripsi ini

dapat diselesaikan.

Olehnya itu dalam kesempatan ini izinkanlah penulis mengucapkan rasa

Terima Kasih setulus hati kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Idrus Paturusi, Sp. BO. FICS, selaku Rektor Universitas

Hasanuddin yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

Page 8: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

viii

menyelesaikan studi Strata Satu (S1) di kampus terbesar di Indonesia Timur

ini, Universitas Hasanuddin.

2. Bapak Prof. Dr. Hamka Naping, MA. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Hasanuddin beserta seluruh stafnya.

3. Bapak Prof.Dr.Sangkala,MA dan Ibu Dr.Hj. Hamsinah M.Si ,selaku ketua

dan sekretaris jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

4. Bapak Prof. Dr. Sangkala, MA dan Dr. H.Muhammad. Yunus, MA selaku

pembimbing penulis yang telah banyak memberikan masukan dan waktunya

untuk penyelesaian.

5. Bapak Dr. Suryadi Lambali, MA sebagai Penasihat Akademik penulis.

Terimakasih atas bimbingannya selama penulis kuliah.

6. Seluruh Dosen di lingkungan jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial

Dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin yang sudah memberikan banyak

ilmunya kepada penulis baik di ruang-ruang kuliah maupun di luar waktu

kuliah.

7. Seluruh Staf di lingkungan jurusan ilmu administrasi Fakultas Ilmu Sosial

Dan Ilmu Politik Kak Aci, Ibu Ina, Ibu Ani dan Pak Lili yang selalu

memberikan pelayanan yang terbaik kepada penulis selama menuntut ilmu

di jurusan ilmu administrasi.

8. Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Makale, Drs. Martinus Samben, MM beserta

jajaran stafnya yang selama ini telah memberikan kesempatan dan

menerima saya dengan baik untuk meneliti di SMK Negeri 1 Makale.

9. Kedua orang tua penulis yang tercinta, Ayahanda Pieter Paramban dan

Ibunda (Almh,) Dalma Hasna yang telah melahirkan saya, yang telah

mencurahkan seluruh kasih sayang, merawat dan membimbing penulis

Page 9: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

ix

dengan penuh cinta dan kasih sayang yang hingga kapanpun penulis takkan

bisa membalasnya.

10. Saudara-saudaraku tersayang Kakak Theresia Paramban, Kakak Inggrid

Paramban, dan Adik Agnes Paramban. yang selalu memberikan dorongan

dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Seluruh Keluarga Paramban yang telah banyak membantu baik itu Doa

maupun Materi. Om Frans, Om Simeng, Tante Lince, dan Paulus

Patampang. Terima Kasih atas banyak bantuannya. Buat Apo dan Akung

terkasih yang telah merawat dan membimbing saya, selalu menjadi dari

sosok panutan buat saya.

12. Seluruh Keluarga di Makassar, Pak Toper Sekeluarga yang begitu banyak

memberikan bantuan yang tak ternilai harganya selama penulis

menyelesaikan kuliahnya di Makassar.

13. Sahabat-sahabat di PMKO yang selalu menjadi teman berbagi suka dan

duka semasa kuliah. Jansen, Ivan, Efrianto, Okta, Apri, Btr, Eric, Rano,

Victor, Galih dan Seluruh Aset C181 , Senior dan Adek-adek

14. Teman-teman BRAVO 08 yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang

telah menjadi sumber inspirasi selama masa perkuliahan penulis.

15. Kepada kakak Prima Permatasari yang sudah bersabar menemani dan

menyumbangkan waktu, tenaga, pikiran, dan masih banyak lagi yang

penulis tidak bisa uraikan dengan kata-kata.

16. Seluruh keluarga, rekan, sahabat dan yang memberikan bantuan yang

semuanya tak bisa penulis sebutkan satu persatu dan telah banyak

membantu penulis dalam penyelesaian studi penulis.

Page 10: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

x

Selain itu, penulis juga mengucapkan permohonan maaf yang sedalam-

dalamnya jika penulis telah banyak melakukan kesalahan dan kekhilafan, baik

dalam bentuk ucapan maupun tingkah laku, semenjak penulis menginjakkan kaki

pertama kali di Universitas Hasanuddin hingga selesainya studi penulis. Semua

itu adalah murni dari penulis sebagai manusia biasa yang tak pernah luput dari

kesalahan dan kekhilafan

Akhirnya, penulis berharap bahwa apa yang disajikan dalam skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Semoga semua ini

dapat bernilai baik di mata Tuhan. Sekian dan terimakasih.

Makassar, 4 November 2013

Penulis

Page 11: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

xi

DAFTAR ISI

halaman

LEMBAR JUDUL ........................................................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................ ii

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................. iv

ABSTRAK ..................................................................................................................... v

ABSTRACK ................................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR .................................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

I.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

I.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 8

I.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 8

I.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 10

II.1 Konsep Mutu ........................................................................................... 10

II.1.1 Pengertian Mutu .........................................................................10

II.1.2 Indikator Mutu Pendidikan ......................................................... 12

II.1.3 Sumber-Sumber Mutu ................................................................ 13

II.2 Konsep Jasa .............................................................................................15

II.2.1 Pengertian Jasa Pendidikan ...................................................... 15

II.2.2 Karakteristik Jasa Pendidikan .................................................... 15

II.3 Penjaminan Kualitas (Quality Assurance) ..................................................16

II.3.1 Konsep Penjaminan Kualitas ..................................................... 16

II.3.2 Elemen-Elemen Dalam Penjaminan Kualitas ............................ 17

II.3.2 Standar Penjaminan Kualitas ..................................................... 18

II.3.4 Penjaminan Kualitas Dengan ISO 9000 ......................................20

II. 4. Konsep Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 ........................................... 21

II. 4.1 Pengertian ISO 9000 ................................................................ 21

II. 4.2 Penerapan ISO 9001:2008 ....................................................... 22

II. 4.3 Manfaat Penerapan ISO 9001 ...................................................24

II. 4.4 Persyaratan standar (Klausul) ISO 9001:2008 .......................... 25

II. 4.5 Aplikasi PDCA dalam ISO 9001 ................................................ 30

II. 5 Kerangka Pikir ..........................................................................................35

Page 12: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

xii

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................. 36

III. 1 Pendekatan Penelitian......................... ....................................................36

III. 2 Jenis dan Dasar Penelitian ......................................................................36

III. 3 Tempat Penelitian ...................................................................................37

III. 4 Fokus Penelitian ......................................................................................37

III. 5 Informan........ ..........................................................................................38

III. 6 Jenis Dan Sumber Data ..........................................................................39

III. 7 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 39

III. 8. Teknik Analisis Data ..............................................................................41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................... 43

IV. 1 Deskripsi Lokasi Penelitian .................................................................... 43

IV. 1.1 Sejarah SMK Negeri 1 Makale................................................. 43

IV. 1.2 Visi Dan Misi Sekolah .............................................................. 44

IV. 1.3 Kondisi Pegawai ...................................................................... 45

IV. 1.4 Tenaga Pengajar (Guru) ...........................................................46

IV. 1.5 Program Pendidikan ................................................................ 47

IV. 1.6 Fasilitas Pendidikan ..................................................................49

IV. 1.7 Struktur Organisasi ................................................................. 49

IV. 2 Hasil Penelitian .......................................................................................51

IV. 2.1 Pelaksanaan ISO 9001:2008 Pada SMK Negeri 1 Makale ......51

IV. 2.2 Pelaksanaan Prinsip PDCA (Plan-Do-Check-Act) dalam

ISO 9001:2008 di SMK Negeri 1 Makale ............................54

IV.3 Pembahasan ............................................................................................78

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ..........................................................................91

VI. 1 Kesimpulan ........................................................................................... 91

VI. 2 Saran................................ ..................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA.... ................................................................................................ xv

LAMPIRAN.............................................................................................................. ... xviii

Page 13: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Model Hierarki Dokumentasi SMM ISO 9001:2008 .................................23

Gambar 2. Model Proses Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 ....................................28

Gambar 3. Gambaran Pendekatan Proses .................................................................29

Gambar 4. Konsep PDCA Dalam model ISO 9001 .....................................................34

Gambar 5. Kerangka Pikir ...........................................................................................35

Gambar 6. Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Makale ................................................50

Page 14: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Contoh Penjaminan Kualitas Formal..............................................................18

Tabel 2. Persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001............................................26

Tabel 3.Tenaga Kependidikan dan Kebutuhan Pegawai..............................................46

Tabel 4. Jumlah Tenaga Guru......................................................................................47

Tabel 5. Data Siswa Per Tingkat pada SMK Negeri 1 Makale.....................................48

Tabel 6. Tim ISO 9001:2008 SMK Negeri 1 Makale.....................................................58

Tabel 7. Laporan Ketidaksesuaian (KTS) Hasil Audit Internal SMM ISO

9001:2008 Tahun 2012.....................................................................................76

Tabel 8. Pelaksanaan Metodologi Peningkatan Berkelanjutan Dalam

Sistem Manajemen Mutu ISO...........................................................................79

Tabel 9. Laporan Ketidaksesuaian (KTS) Hasil Audit Internal Ke-1 SMM ISO

9001:2008.........................................................................................................85

Tabel 10. Laporan Ketidaksesuaian (KTS) Hasil Audit Internal Ke-2 SMM ISO

9001:2008.........................................................................................................86

Tabel 11.Laporan Ketidaksesuaian (KTS) Hasil Audit Internal Ke-3 SMM ISO

9001:2008............................,............................................................................87

Page 15: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Era globalisasi saat ini menimbulkan kompetisi di berbagai bidang baik

ekonomi, politik, budaya, sosial dan lain sebagainya. Kondisi seperti ini menuntut

masyarakat untuk menyadari segala kemampuan yang dimiliki agar mampu

menghadapi tantangan tersebut. Salah satu faktor yang dapat merubah

masyarakat adalah keterampilan dan kreativitas. Oleh karena itu, saat ini yang

diperlukan adalah bagaimana menciptakan kehidupan yang lebih baik melalui

manusia berkualitas. Manusia yang berkualitas tersebut meliputi aspek fisik,

mental maupun spriritual.

Masalah pengganguran adalah masalah serius yang saat ini dialami oleh

pemerintah, menurut data dari Kementerian Tenaga Kerja Dan Transmigrasi,

saat ini masih ada 7,24 juta orang di Indonesia yang menganggur

(Republika.co.id, 13 November 2012) sedangkan menurut data dari Dinas

Tenaga Kerja Sulsel, setiap tahunnya jumlah pencari kerja di sulsel bertambah

sampai 100 ribu orang, pada tahun 2011 jumlah tenaga kerja yang mampu

terserap hanya 25 ribu orang (Tribun-timur.com, 21 Februari 2012. 19:37 WITA).

Juga Berdasarkan Sumber Dari Dinas Sosial, Tenaga Kerja, Dan Transmigrasi

(Dinsosnakertrans) Kabupaten Tana Toraja tahun 2013, jumlah pengangguran di

kabupaten Tana Toraja masih cukup tinggi, hal ini terbukti dari jumlah pencari

kerja yang mengurus kartu kuning hingga juni 2013 sebanyak 4.505 orang dari

berbagai tingkatan pendidikan.(sindonews.com, 16 juli 2013. 16.42 WITA).

Page 16: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

2

Membahas mengenai kualitas sumber daya manusia, pendidikan

memegang peranan penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya

manusia. Pemerintah telah berusaha untuk mewujudkan pembangunan

pendidikan yang lebih berkualitas, hal ini dapat dilihat dari pengembangan dan

perbaikan kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan sarana pendidikan,

pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga

pendidikan lainnya, tetapi dalam kenyataannya upaya pemerintah tersebut belum

cukup berarti dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Pada Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Pasal 3, menyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab. Hal ini bermakna bahwa masyarakat Indonesia diharapkan

mampu mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki.

Salah satu sarana untuk membangun masyarakat adalah Sekolah.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan mengemban amanat masyarakat untuk

membantu menciptakan siswa yang memiliki kualitas yang diharapkan. Hal ini

sesuai dengan Visi Pendidikan Nasional tahun 2020 yaitu: “Terwujudnya

bangsa, masyarakat, dan manusia Indonesia yang berkualitas tinggi, maju, dan

mandiri. Dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas tinggi maka pemerintah

menerapkan pemerataan kesempatan pendidikan yang bermutu pada semua

Page 17: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

3

jalur, jenis dan jenjang pendidikan. Termasuk dalam kebijakan ini adalah

pengembangan pendidikan kejuruan (SMK).

Pendidikan kejuruan merupakan sebuah program strategis yang

diharapkan mampu menyediakan tenaga kerja tingkat menengah, dan

diharapkan mampu mengurangi penggangguran. Untuk meningkatkan sumber

daya manusia, pemerintah Indonesia saat ini telah mencoba untuk mempertinggi

rasio SMK menjadi lebih besar daripada SMA. Pada akhir 2006 rasio jumlah

SMA : SMK diupayakan menjadi 60:40. Hal ini dimaksudkan untuk mempercepat

pertumbuhan SDM di tingkat menengah yang siap kerja, cerdas, dan kompetitif

yang pada akhirnya mengurangi jumlah pengangguran.

Sejalan dengan itu, dalam upaya peningkatan mutu pendidikan kejuruan,

Direktorat Pembinaan SMK berhasrat pada tahun 2014 mewujudkan visi:

“Terselenggaranya layanan prima pendidikan menengah kejuruan untuk

membentuk lulusan SMK yang berjiwa wirausaha, cerdas, siap kerja, kompetitif,

dan memiliki jati diri bangsa, serta mampu mengembangkan keunggulan lokal

dan dapat bersaing di pasar global”. Dengan visi ini diharapkan SMK mampu

menciptakan manusia Indonesia yang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM).

SDM adalah salah satu faktor dalam persaingan global, sehingga dengan

menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya

saing tinggi diharapkan mampu memenangi persaingan global.

Edward Sallis menyatakan bahwa sebab-sebab rendahnya mutu

pendidikan biasa disebabkan oleh beberapa sumber yang mencakup desain

kurikulum yang lemah, bangunan yang tidak memenuhi syarat, lingkungan kerja

yang buruk, system dan prosedur yang tidak sesuai, jadwal kerja yang

Page 18: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

4

serampangan, sumberdaya yang kurang, dan pengembangan staff yang tidak

memadai (Sallis 2011:104).

Salah satu upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan

menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 yang telah ditetapkan sebagai

standar mutu internasional. Standar ISO 9001 : 2008 adalah persetujuan

terdokumentasi yang berisi spesifikasi dan kriteria lainnya untuk digunakan

secara konsisten sebagai peraturan, petunjuk atau definisi karakteristik untuk

memastikan bahwa material, produk. Dalam dunia pendidikan produk yang

dimaksud lulusan atau jasa pendidikan, proses dan layanan sesuai dengan

tujuannya. (Purwadi 2012:29)

Fokus ISO adalah Persyaratan minimal untuk menerapkan sistem

manajemen mutu, merupakan standar sistem manajemen mutu atau standar

percepatan layanan bukan standar Produk, sebagai acuan untuk meninjau

keefektifan sistem manajemen mutu, bertujuan untuk memenuhi persyaratan

pelanggan, dan dapat diterapkan untuk internal sekolah, organisasi, lembaga,

kelompok, untuk memperoleh sertifikasi atau tujuan kontrak (Purwadi 2012:30).

Proses sertifikasi ISO meliputi penyusunan program kualitas yang memenuhi

persyaratan yang telah ditetapkan. Sertifikasi ISO 9001:2008 sendiri, merupakan

pengakuan internasional terhadap sistem manajemen mutu (quality management

system) suatu organisasi, juga merupakan pengakuan bahwa suatu organisasi

telah menerapkan ISO 9001:2008 yang merupakan titik awal atau gerbang untuk

memasuki era sistem manajemen mutu internasional dalam upaya mencapai

kinerja yang lebih baik.

Tujuan dari pelaksanaan ISO adalah untuk mempromosikan arus

pertukaran barang dan jasa internasional melalui pengembangan stadarisasi,

Page 19: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

5

sedangkan tujuan riil konsep ISO adalah meningkatkan kualitas dengan

memberikan panduan pada institusi atau organisasi dengan kriteria yang dapat

mereka pergunakan untuk menetapkan dan mengukur sistem kualitas (Ariani

2003: 141). ISO adalah alat pemasaran yang sangat jitu bagi organisasi dengan

menunjukkan logo registrasinya. Salah satu keuntungan utamanya adalah

lembaga-lembaga akan mengupayakan disiplin untuk menspesifikasikan dan

mendokumentasikan sistem mutu mereka dengan mendapatkan akreditasi dari

pihak ketiga (Edward Sallis 2011:121).

Kesuksesan penerapan prinsip manajemen mutu tersebut diharapkan

mampu menghasilkan manfaat bagi peningkatan kinerja untuk mencapai tujuan

meningkatnya kualitas mutu pendidikan. Dengan penerapan manajemen mutu

ISO 9001:2008, diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang mampu bersaing

baik di tingkat nasional maupun internasional. Penerapan sistem manajemen

mutu yang konsisten SMK sebagai lembaga yang menerapkan manajemen mutu

akan menghasilkan tenaga kerja dengan mutu yang lebih terjamin bagi

perusahaan dan dunia industri.

Robert Caine, Presiden American Society for Quality Control (ASQC)

Menyatakan “Agar ISO berjalan dengan baik, hal itu harus melampaui laporan

konsultan kualitas yang didatangkan atau professional kualitas internal. Orang-

orang diseluruh organisasi itu harus menyadari standar tersebut. Orang di bagian

produksi, pembelian, dokumentasi, dilapangan, orang dalam pekerjaan pasca

produksi, semua harus menerima standar, memiliki, terlibat dalam seluruh proses

tersebut. (Patterson 2010:8). Dari pernyataan tersebut, bila dikaitkan dengan

penggunaan ISO pada dunia pendidikan dapat diambil makna bahwa itu

melaksanakan ISO secara maksimal, dibutuhkan komitmen yang tinggi karena

Page 20: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

6

inti dari ISO adalah komitmen terhadap pengembangan terus menerus, bukan

hanya dari top management tetapi seluruh komponen-kompenen yang berada

pada lingkungan sekolah harus memahami betul apa yang dimaksud dengan

ISO dan bagaimana bekerja dibawah sistem ISO.

SMK Negeri I Makale merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan

yang telah menerapkan standar internasional ISO 9001:2008. Sistem

manajemen mutu tersebut telah diimplementasikan oleh SMK Negeri 1 Makale

sejak tahun 2006 dan telah memperoleh sertifikat ISO 9001:2008 dari PT. Tuv

Rheinland Indonesia sebagai lembaga pemberi sertifikasi mutu internasional.

Dengan pelaksanaan ISO 9001:2008 pada SMK Negeri 1 Makale artinya bahwa

sekolah telah menetapkan suatu metodologi peningkatan terus-menerus yang

lebih dikenal sebagai pendekatan Plan-Do-Check-Act (PDCA). Gaspersz (2012)

Gaspersz (2012) mengemukakan bahwa standar ISO 9001

mempromosikan suatu adopsi dari pendekatan proses ketika mengembangkan,

menerapkan, dan meningkatkan sistem manajemen mutu. Pendekatan proses

artinya bahwa setiap aktivitas, atau sekumpulan aktivitas, yang menggunakan

sumber-sumber daya untuk mentransformasikan input menjadi output dapat

dipertimbangkan sebagai suatu proses. Pendekatan proses bertujuan untuk

mencapai suatu siklus dinamik dari peningkatan terus menerus.

Dalam proses pelaksanaan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ini

tentu saja tidak luput dari berbagai masalah yang terjadi, idealnya pelaksanaan

sistem manajemen mutu ISO 9001 berarti suatu komitmen terhadap

pengembangan terus-menerus. Berdasarkan hasil Observasi awal dan

wawancara awal saya kepada staff pegawai di SMK Negeri 1 Makale, ditemukan

berbagai kendala. Adapun kendala yang berkaitan dengan pelaksanaan ISO

Page 21: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

7

9001 adalah masih adanya personil-personil yang belum memahami betul apa

yang dimaksud dengan ISO, khusus pada staff tingkat bawah. Kemudian kendala

lain dari pelaksanaan ISO 9001 adalah kurangnya sumber daya manusia yang

mamadai untuk menjalankan sistem ISO, seperti yang diketahui dalam

pelaksanaan ISO, pada prinsipnya apa yang dikerjakan itu dicatat dan apa yang

dicatat dikerjakan, seluruh aktivitas layanan memerlukan prosedur yang

terdokumentasikan, sedangkan para personil kadang tidak mempunyai waktu

untuk mendokumentasikan itu semua dikarenakan banyaknya kesibukan lain dan

padatnya waktu mengajar.

Kendala lain dari pelaksanaan ISO di SMK Negeri 1 Makale adalah

terbatasnya dana anggaran untuk mendukung program pelaksanaan ISO.

Seperti yang diketahui ISO adalah skema penilaian pihak ketiga artinya segala

sistem yang berlaku di sekolah dinilai oleh suatu lembaga sertifikasi

internasional, dan untuk mendapatkan pengakuan dari lembaga sertifikasi

tersebut tentu mengeluarkan biaya yang bisa dibilang tidak sedikit. Hal ini

menjadi sebuah dilema bagi sekolah, disatu sisi sekolah ingin mendapatkan

pengakuan internasional dan disisi lain biaya ‘pengakuan’ tersebut tentu

‘menguras’ anggaran dari sekolah.

Masalah lain yang pelaksanaan ISO 9001 adalah komitmen dari personil

untuk menjalankan sistem ini. Patterson (2010) mengatakan bahwa alasan

terburuk untuk mematuhi ISO adalah karena terpaksa. Perlu diketahui bahwa

pelaksanaan ISO 9001 pada SMK Negeri 1 Makale awalnya adalah karena

tuntutan Program RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional), dimana salah

satu syarat utama untuk mendapatkan status sekolah bertaraf internasional

adalah pelaksanaan ISO pada sekolah. Pasca Mahkamah Konstitusi (MK)

Page 22: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

8

menghapuskan kebijakan RSBI, semangat sebagian beberapa orang pegawai

untuk tetap menjalankan dan mematuhi ISO boleh dikatakan menurun.

Dengan melihat uraian masalah tersebut di atas, maka penulis

bermaksud mengadakan penelitian berjudul: Pelaksanaan International

Standards Organization (ISO) 9001:2008 Pada Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) Negeri 1 Makale

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan tersebut diatas,

maka permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah “Bagaimana

Pelaksanaan ISO 9001:2008 Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1

Makale?”

I.3 Tujuan Penelitian

Untuk lebih mengarahkan pada persoalan yang ada pada rumusan

masalah, maka perlu satu tujuan yang jelas, Adapun tujuan yang hendak dicapai

dalam penelitian ini, adalah untuk mengambarkan pelaksanaan ISO 9001:2008

pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Makale

I.4 Manfaat Penelitian

Dengan tujuan penelitian tersebut, maka penelitian ini diharapkan

memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Praktis

a. Bagi penulis, sebagai pengalaman langsung untuk melihat kenyataan di

lapangan dan menambah serta memperluas pengetahuan penulis

dalam melaksanakan penelitian.

Page 23: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

9

b. Bagi SMK Negeri 1 Makale sebagai bahan pertimbangan untuk

tercapainya tujuan pendidikan berkualitas yang diselenggarakan di

tingkat sekolah (SMK)

2. Manfaat Teoritis

a. Sebagai syarat akademis untuk menempuh ujian sidang S1 Program

Studi Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Hasanuddin.

b. Memberikan sumbangan berupa tambahan wawasan atau sumbangan

pemikiran mengenai Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 bagi

masyarakat luas pada umumnya.

c. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan penelitian

selanjutnya.

Page 24: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II. 1 Konsep Mutu

II. 1.1 Pengertian Mutu

Dalam kamus Indonesia-Inggris kata kualitas memiliki arti dalam bahasa

inggris quality, artinya taraf atau tingkatan kebaikan; penilaian sesuatu. Jadi mutu

berarti kualitas atau nilai kebaikan suatu hal. Istilah ini banyak digunakan dalam

bisnis, rekayasa, dan manufaktur dalam kaitannya dengan teknik dan konsep

untuk memperbaiki kualitas produk atau jasa yang dihasilkan.

Menurut Fandy Tjiptono & Gregorius Chandra (2007:308) “ Mutu suatu

produk adalah kondisi fisik, sifat, dan kegunaan suatu barang yang dapat

memberi kepuasan konsumen secara fisik maupun psikologis sesuai dengan

nilai uang yang dikeluarkan.” Maksud produk disini adalah jasa.

Mutu adalah salah satu hal yang selalu dipertimbangkan oleh seorang

pelanggan dalam membeli suatu produk (baik barang maupun jasa). Pelanggan

mempunyai angan-angan tentang perasaan mereka yang ingin mereka rasakan

ketika mereka menikmati pelayanan yang telah mereka bayar

Fandy Tjiptono & Anastasia Diana (2003:3) mengutip Goetsh dan Davis

(1994, p. 4) membuat defenisi mengenai kualitas yang lebih luas cakupannya.

Defenisi tersebut adalah. “Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang

berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang

memenuhi atau melebihi harapan”.

Sedangkan menurut Feigenbaum dalam Ariani (2003:8) mendefinisikan

Mutu merupakan keseluruhan karakteristik produk dan jasa yang meliputi

Page 25: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

11

marketing, engineering, manufacture, dan maintenance, dimana produk dan jasa

tersebut dalam pemakainya akan sesuai dengan kebutuhan dan harapan

pelanggan

Pendapat lain tantang mutu dikemukakan Prawirosentomo (2001), beliau

mendefinisikan mutu sebagai berikut. “Mutu suatu produk adalah suatu kondisi

fisik, sifat, dan kegunaan suatu barang yang dapat member kepuasan konsumen

secara fisik maupun psikologis, sesuai dengan nilai uang yang dikeluarkan”.

Dalam perbendaharaan istilah ISO 8420 dan dari Standar Nasional

Indonesia (SNI 19-8402-1991) Mutu adalah keseluruhan ciri dan karakteristik

produk atau jasa yang kemampuannya dapat memuaskan kebutuhan baik yang

dinyatakan secara tegas maupun tersama. Istilah kebutuhan diartikan sebagai

spesifikasi yang tercantum dalam kontrak maupun kriteria-kriteria yang harus

didefinisikan terlebih dahulu.

Hal yang penting dipikirkan dalam upaya pencapaian kesempurnaan

produk maupun jasa pelayanan adalah masalah-masalah yang ada dalam

segenap aktivitas penciptaan produk maupun yang melebihi dari apa yang

menjadi harapan konsumen. Pada prinsipnya, harapan konsumen terletak pada

masalah-masalah harga dan tingkat kualitas yang ditawarkan. Dengan demikian,

harapan dapat diartikan sebagai bagian dari indikator pengubah kinerja kualitas

selain sebagai bagian dari indikator segmentasi pasar.

Jika dilihat dari korelasi mutu dengan pendidikan, sebagaimana yang

dikemukakan oleh Dzaujak Ahmad dalam Umiarso (2011:124), bahwa mutu

pendidikan adalah kemampuan sekolah dalam pengelolaan secara operasional

dan efisien terhadap komponen-komponen yang berkaitan dengan sekolah,

Page 26: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

12

sehingga menghasilkan nilai tambah terhadap komponen tersebut menurut

norma atau standar yang berlaku

II. 1.2 Indikator Mutu Pendidikan

Indikator yang dapat dijadikan tolok ukur dalam mutu pendidikan menurut

Nur Hasan dalam Umiarso (2011,132) yaitu hasil akhir pendidikan, hasil

langsung pendidikan ( hasil langsung inilah yang dipakai sebagai titik tolak

pengukuran mutu pendidikan suatu lembaga pendidikan, misalnya tes tertulis,

daftar cek, anekdot, skala rating, dan skala sikap), proses pendidikan, instrument

input (alat interaksi dengan raw input, yakni siswa), serta raw input dan

lingkungan.

Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu dalam hal ini berpedoman

pada konteks hasil pendidikan yang mengacu pada prestasi yang dicapai oleh

sekolah setiap kurun waktu tertentu ( misalnya: setiap semester, setahun, 5

tahun, dan sebagainya). Prestasi yang dicapai dapat berupa hasil tes

kemampuan akademis (misalnya: ulangan umum, ujian nasional, dll) atau

prestasi dibidang lain (misalnya: dalam cabang olah raga atau seni). Bahkan

prestasi sekolah dapat berupa kondisi yang tidak dapat dipegang (intangible),

seperti suasana disiplin, keakraban, saling menghormati, dan sebagainya.

Dalam proses pendidikan yang bermutu, tercakup berbagai input, seperti

bahan ajar (kognitif, afektif, atau psikomotorik), metodologi (bervariasi sesuai

kemampuan guru), administrasi, sarana dan prasarana, sumber daya lainnya,

serta penciptaan suasana yang kondusif. Manajemen sekolah menyingkronkan

berbagai input tersebut atau menyinergikan semua komponen antara interaksi

(proses) belajar mengajar, baik antara guru, siswa, dan sarana pendukung di

kelas maupun diluar kelas, baik konteks kurikuler maupun ekstrakurikuler, baik

Page 27: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

13

dalam lingkup substansi akademis maupun non akademis dalam suasana yang

mendukung proses pembelajaran.

Antara proses dan pendidikan yang bermutu saling berhubungan. Akan

tetapi, agar proses itu tidak salah arah, maka mutu dalam arti hasil output harus

dirumuskan terlebih dahulu oleh sekolah, dan target yang akan dicapai untuk

setiap tahun kurun waktu tertentu harus jelas. Selain itu, berbagai input dan

proses harus selalu mengacu pada mutu hasil output yang ingin dicapai.

II. 1.3 Sumber-Sumber Mutu

Manajemen Mutu di lingkungan organisasi non profit, termasuk

pendidikan, tidak mungkin diwujudkan jika tidak didukung dengan tersedianya

sumber-sumber untuk mewujudkan mutu atau kualitas proses dan hasil yang

akan dicapai.

Di lingkungan organisasi yang kondisinya sehat, terdapat berbagai

sumber kualitas yang dapat mendukung pelaksanaan manajemen mutu secara

maksimal (Umiarso 2011:139). Beberapa sumber Mutu tersebut yaitu:

a. Komitmen Pucuk Pimpinan (Kepala Sekolah) terhadap kualitas

Komitmen ini sangat penting karena berpengaruh langsung pada setiap

pembuatn keputusan dan kebijakan, pemilihan serta pelaksanaan

program dan proyek, pemberdayaan SDM, dan pelaksanaan control.

Tanpa komitmen ini, tidak mungkin diciptakan dan dikembangkan

pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang berorientasi pada produk

dan pelayanan umum

b. Sistem Informasi Manajemen

Sumber ini sangat penting karena usaha melaksanakan semua fungsi

manajemen yang berkualitas sangat tergantung pada ketersediaan

Page 28: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

14

informasi dan data yang akurat, lengkap, dan terjamin kekiniannya sesuai

dengan kebutuhan dalam melaksanakan tugas pokok organisasi

c. Sumber Daya Manusia yang potensial

SDM di lingkungan sekolah sebagai asset bersifat kuantitatif, dalam arti

dapat dihitung jumlahnya. Di samping itu, SDM juga merupakan potensi

yang berkewajiban melaksanakan tugas pokok organisasi (sekolah) untuk

mewujudkan eksistensinya. Kualitas pelaksanaan tugas pokok sangat

ditentukan oleh potensi yang dimiliki oleh SDM, baik yang telah

diwujudkan dalam dalam prestasi kerja maupun yang masih bersifat

potensial dan dapat dikembangkan.

d. Keterlibatan Semua fungsi

Semua fungsi dalam organisasi sebagai sumber kualitas sama

pentingnya antara satu dengan lainnya, yaitu sebagai satu kesatuan yang

tidak dapat dipisahkan. Untuk itu, semua fungsi harus dilibatkan secara

maksimal sehingga saling menunjang satu dengan yang lainnya.

e. Filsafat perbaikan kualitas secara berkesinambungan

Sumber-sumber kualitas yang ada bersifat sangat mendasar, karena

tergantung pada kondisi pucuk pimpinan (kepala sekolah) yang selalu

menghadapi kemungkinan dipindahkan atau dapat memohon

dipindahkan.

II. 2 Konsep Jasa

II. 2.1 Pengertian Jasa Pendidikan

Dewasa ini pendidikan memegang peranan penting dalam

mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Akan tetapi,

minat dan perhatian pada aspek kualitas jasa pendidikan dikatakan baru

Page 29: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

15

berkembang dalam satu dekade terakhir. Keberhasilan jasa pendidikan

ditentukan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas pada para pelanggan

jasa pendidikan tersebut (siswa/peserta didik).

Fandi Tjiptono dalam Rochaety (2006:102) Mengemukakan pengertian

jasa adalah aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.

Dalam hal ini jasa berupa suatu kegiatan yang bermanfaat bagi pihak lain dalam

memenuhi keinginan dan kebutuhannya.

Sedangkan Berry seperti dikutip Rochaety (2006:102) mengemukakan

bahwa Jasa dapat diartikan sebagai Unjuk kerja (performance) ataupun prosedur

kerja, tindakan dan aktivitas (deeds), maupun proses yang dilakukan oleh

seseorang atau institusi yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumennya.

II. 2.2 Karakteristik Jasa Pendidikan

Menurut Kotler dan Fox dalam Rochaety (2006:104) bahwa karakteristik

jasa pendidikan antara lain:

1. Lembaga pendidikan termasuk jasa murni (pure services), dimana

pemberian jasa yang dilakukan didukung alat kerja atau sarana

pendukung semata, seperti ruangan kelas, kursi, meja, dan buku-buku.

2. Jasa yang diberikan lembaga pendidikan membutuhkan kehadiran

penggunan jasa (siswa). Jadi, dalam hal ini pelanggan yang mendatangi

lembaga pendidikan untuk mendapatkan jasa yang diinginkan.

3. Penerima jasa pendidikan adalah orang (people), jadi merupakan

pemberian jasa yang berbasis orang. Jadi berdasarkan hubungan dengan

pengguna jasa (siswa adalah high contact system yaitu hubungan

pemberi jasa dengan pelanggan tinggi). Pelanggan dan penyedia jasa

Page 30: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

16

terus berinteraksi selama proses pemberian jasa berlangsung. Untuk

menerima jasa pendidikan, pelanggan harus menjadi bagian sistem

lembaga pendidikan tersebut.

4. Hubungan antara lembaga pendidikan dengan pelanggan adalah

berdasarkan member relationship, yaitu pelanggan adalah berdasarkan

member relationship, yaitu pelanggan telah menjadi anggota lembaga

pendidikan tersebut, sistem pemberian jasanya secara terus-menerus

dan teratur sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan.

II. 3 Penjaminan Kualitas (Quality Assurance)

II. 3.1 Konsep Penjaminan Kualitas

Menurut Elliot, 1993 dalam Ariani (2003:121) Penjaminan Kualitas

(Quality Assurance) adalah seluruh rencana dan tindakan sistematis yang

penting untuk menyediakan kepercayaan yang digunakan untuk memuaskan

kebutuhan tertentu dari kualitas.

Sementara itu menurut Gryna (1988), penjaminan kualitas adalah (quality

assurance) merupakan kegiatan untuk memberikan bukti-bukti untuk

membangun kepercayaan bahwa kualitas dapat berfungsi secara efektif. (Ariani

2011:122). Tujuan dari penjaminan kualitas (assurance) terhadap Kualitas

menurut Yorke (1997) antara lain sebagai berikut:

1. Membantu memperbaiki dan peningkatan secara terus-menerus dan

berkesinambungan melalui praktek yang terbaik dan mau

mengadakan inovasi.

2. Memudahkan mendapat bantuan, baik pinjaman uang atau fasilitas

atau bantuan lain dari lembaga yang kuat dan dapat dipercaya.

Page 31: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

17

3. Menyediakan informasi pada masyarakat sesuai sasaran dan waktu

secara konsisten, dan bila mungkin, membandingkan standar yang

telah dicapai dengan standar pesaing.

4. Menjamin tidak akan adanya hal-hal yang tidak dikehendaki

Dalam melaksanakan quality Assurance di sekolah, Menurut Bahrul

Hidayat dalam Umiarso (2011: 149) sekolah harus: Menekankan pada kualitas

hasil belajar, Hasil kerja siswa harus dimonitor secara terus-menerus, informasi

dan data dari sekolah dikumpulkan serta dianalisis untuk memperbaiki proses di

sekolah, dan semua pihak mulai kepala sekolah, guru, pegawai administrasi, dan

juga orang tua siswa harus memiliki komitmen untuk bersamaa mengevaluasi

kondisi sekolah yang kritis dan berusaha untuk memperbaiki.

II. 3.2 Elemen-Elemen Dalam Penjaminan Kualitas.

Menurut teminologi bahasa, Kualitas adalah tingkat kesempurnaan yang

sifatnya relatif, bukan absolut. Oleh karena itu, kualitas memiliki arti yang

berbeda untuk orang-orang yang berbeda, tetapi defenisi secara garis besar

dapat dibaca “kualitas adalah keseluruhan cirri atau karakteristik yang berkaitan

dengan kemampuan memuaskan kebutuhan tertentu”. Kegiatan penjaminan

kualitas mempunyai beberapa komponen yang harus diperhatikan. Menurut Patel

(1994) dalam Ariani (2011:124-125), terdapat tiga komponen dalam Quality

Assurance yaitu:

1. Kualitas Pelanggan, yang menunjukkan apakah kebutuhan pelanggan

dapat dipenuhi dengan produk atau jasa yang ada. Hal ini dapat

diketahui dengan mengukur tingkat kepuasan pelanggan.

2. Kualitas Professional, yang menunjukkan apakah kebutuhan

pelanggan secara professional, dan apakah prosedur dan standar

Page 32: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

18

professional yang dipercaya untuk menghasilkan produk dan jasa

yang diinginkan dapat tetap terpelihara dengan baik.

3. Kualitas Proses, yang merupakan desain dan operasional dalam

proses produksi atau pelayanan dengan menggunakan sumber daya

yang ada secara efisien untuk memenuhi kebutuhan dan harapan

pelanggan.

Ketiga komponen tersebut harus dipenuhi dan harus ada dalam kegiatan

penjaminan kualitas yang dilakukan oleh organisasi, terhadap produk atau jasa

yang dihasilkannya.

II. 3.3 Standar Penjaminan Kualitas

Ada sejumlah standar penjaminan kualitas yang sudah dikenal di

berbagai Negara, misalnya ISO 9000, BS 5750, CAN3-Z299, AS 1821,

ANSI/ASME NQA-1, dan masih banyak lagi. Standar penjaminan kualitas dibagi

menjadi penjaminan kualitas secara formal dan penjaminan kualitas secara

informal. Penjaminan Kualitas formal merupakan penjaminan kualitas yang

secara resmi digunakan di satu atau berbagai Negara. Penjaminan kualitas

tersebut menyangkut pengendalian manajemen. Contoh penjamin kualitas formal

dapat dilihat di tabel 1.

Tabel 1. Beberapa Contoh Penjaminan Kualitas Formal

Negara Standar Penjaminan Kualitas

Australia

AS 1821

AS 1822

AS 1823

Sistem Kualitas pemasok untuk desain, pengembangan, produksi dan instalasi Sistem Kualitas pemasok untuk produksi dan instalasi Sistem inspeksi kualitas pemasok

Page 33: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

19

Sumber: Stebbing (1993) dalam Ariani (2003:132)

Dari tabel 2.1 nampak bahwa standar penjaminan kualitas ini sebenarnya

telah banyak digunakan oleh berbagai Negara, hanya saja, mereka mengadopsi

standar tersebut kemudian mengganti dengan nama lain menurut Negara

dimana standar penjaminan mutu itu digunakan.

AS 2990

AS 3901

AS 3902

AS 3903

Sistem Kualitas untuk perancangan dan Konstuksi Proyek Adopsi ISO 9001 Adopsi ISO 9002 Adopsi ISO 9003

Internasional

ISO 9001

ISO 9002

ISO 9003

Model penjaminan kualitas dalam desain/pengembangan produksi, instalasi, dan pelayanan Model penjaminan Kualitas dalam produksi dan instalasi Model penjaminan kualitas dalam inspeksi dan pengujian akhir

U.K.

BS 5750

BS 5882

Sistem Kualitas

Bagian 1 – Adopsi ISO 9001

Bagian 2 – Adopsi ISO 9002

Bagian 3 – Adopsi ISO 9003

Spesifikasi program penjaminan kualitas untuk

tenaga nuklir

USA ANSI/ASME

NQA - 1

Syarat program penjaminan kualitas untuk fasilitas

tenaga nuklir

Page 34: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

20

II. 3.4 Penjaminan Kualitas Dengan ISO 9000

Penjaminan kualitas dengan seri ISO 9000 dapat digolongkan menjadi

penjaminan kualitas kualitas formal. Organisasi yang menerapkan standar ISO

9000 tidak secara otomatis memiliki kualitas produk yang baik, tetapi ada

kemungkinan produk atau jasa dari organisasi atau perusahaan yang terdaftar

tersebut mempunyai kualitas yang konstan, karena produk atau jasa tersebut

dihasilkan dengan prosedur yang seragam atau standar. (Meegan and Taylor,

1997) dalam Ariani 2003.

Ada beberapa keunggulan dan kelemahan dalam penerapan ISO 9000.

Keunggulan dari penggunaan ISO 9000 dapat dilihat dari aspek internal maupun

eksternal.

Keunggulan dari aspek internal yaitu: keunggulan Nampak pada fungsi

organisasi secara internal yang berkaitan dengan struktur dan tanggung jawab

yang jelas, peningkatan produktivitas, perbaikan efisiensi, pengurangan biaya

dan pemborosan, pengendalian manajemen yang baik memperbaiki struktur

koordinasi, mendukung pengambilan keputusan, meningkatkan motivasi personil.

Keunggulan dari aspek eksternalnya antara lain keunggulan bersaing,

meningkatkan pangsa pasar, kemungkinan memasuki pasar baru dan

mendapatkan pelanggan, meningkatkan kepuasan pelanggan, serta

meningkatkan kepercayaan dan reputasi organisasi atau pelanggan.

Sedangkan kelemahan dari penerapan ISO 9000, antara lain : biaya

untuk mendapatkan sertifikasi ISO 9000, meningkatnya dokumentasi yang

berupa penumpukan kertas dan tidak ada perhatian terhadap pengembangan

personil, memperkecil kreativitas dan pemikiran kritis organisasi karena

Page 35: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

21

karyawan hanya dituntut melaksanakan prosedur dan aturan yang ada dalam

sertifikasi tersebut.

II. 4 Konsep Sistem Manajemen Mutu ISO 9000

II. 4.1 Pengertian IS0 9000

International Standards Organization adalah suatu federasi seluruh dunia

yang didirikan pada tahun 1946 untuk meningkatkan standar dunia bagi produksi,

perdagangan, dan komunikasi dan terdiri atas lembaga-lembaga anggota sekitar

90 negara. (James G. Patterson 2010:3). ISO 9000 sebagai salah satu standar

yang paling penting, yang dihasilkan oleh International Organization for

Standardization di Jenewa, Swiss. ISO 9000 dapat didefinisikan sebagai

sekumpulan standar sistem kualitas universal. (Fandy Tjiptono 2003:88)

Istilah ISO 9000 biasanya menunjuk pada seperangkat standar yang

meliputi ISO 9000, ISO 9001, ISO 9002, ISO 9003 dan ISO 9004. Standar ini

mengacu pada perancangan kualitas, manajemen kualitas, dan penjaminan

kualitas untuk Berbagai macam-macam perusahaan yang berbeda-beda.

Standar ISO 9000 mencakup pembicaraan mengenai resiko, biaya, manfaat,

tangggung jawab manajemen, prinsip-prinsip sistem kualitas, dan blok-blok lain

yang membantu memasyarakatkan standar kualitas sesuai dengan situasi nyata

(James G. Patterson, 2010:23)

ISO 9001 adalah bagian ISO yang paling komprehensif. ISO ini berlaku

untuk fasilitas yang mendesain, mengembangkan, memproduksi, memasang dan

memberikan layanan produk atau jasa kepada pelanggan yang menetapkan

bagaimana produk atau jasa harus tampil. ISO ini paling lazim digunakan

perusahaan produksi yang mendesain produknya sendiiri atau membangunnya

Page 36: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

22

II. 4.2 Penerapan ISO 9001:2008

Untuk mewujudkan suatu lembaga yang berkualitas, maka dibutuhkan

suatu sistem manajemen mutu yang berstandar internasional. ISO adalah salah

satu stndar mutu bidang manajemen yang banyak diterapkan di bidang industri

dan jasa, termasuk pada jasa pendidikan

Penerapan ISO 9001 pada dunia pendidikan adalah hal yang baru.

Karena berasal dari dunia industri produk, istilah Standar menjadi tidak akrab

bagi kebanyakan masyarakat dalam pendidikan. Oleh karena itu, dibutuhkan

penerjemahan istilah standar tersebut kedalam konteks pendidikan (Edward

Sallis, 2011:127)

ISO 9001 adalah suatu standar internasional untuk manajemen mutu

yang ditinjau sedikitnya lima tahun sekali. Sejalan dengan perkembangannya

sistem manajemen mutu ISO 9001 yang semula lebih familiar dengan sistem

manajemen mutu ISO 9001:2000 berubah menjadi sistem manajemen mutu ISO

9001:2008. Perubahan ini tidak mengakibatkan persyaratan berubah secara

total, perubahan hanya bersifat pengembangan.

Sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 merupakan sistem manajemen

yang diterapkan dalam dunia pendidikan yang mencakup manajemen sistem

jaminan kualitas dalam bidang desain,pengembangan, produksi, instalasi dan

pelayanan. Sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ini juga disebut sistem

manajemen dengan pendekatan kepada kepuasan pelanggan. Pelanggan disini

adalah pelanggan internal, pelanggan eksternal, dan pihak yang berkepentingan

Sistem Manjemen Mutu ISO 9001:2008 mensyaratkan adanya sistem

dokumentasi pada perusahaan / institusi. Dokumentasi tersebut dapat dilihat

melalui piramida berikut ini:

Page 37: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

23

Gambar 1. Model Hierarki Dokumentasi SMM ISO 9001:2008

a. Level 1 : Manual Mutu (Quality Manual). Manual mutu merupakan

dokumen yang memuat sistem manajemen mutu secara umum dan

disusun untuk mengarahkan perusahaan dalam menjalankan sistem

manajemen mutu. Sistem manajemen yang tercakup dalam manual mutu

antara lain: Struktur organisasi, dan penjelasan unsur sistem mutu.

b. Level 2 : Prosedur Mutu (Quality Prosedure). Prosedur mutu merupakan

dokumen yang berisi langkah-langkah dan tanggung jawab pelaksanaan

proses manajemen. Prosedur disusun untuk menjelaskan bagaimana

cara menjalankan kebijakan mutu yang telah disusunndalam manual

mutu serta penanggung jawab dari masing-masing aktivitas dalam proses

manajemen. Dalam prosedur mutu harus ditentukan bagaimana suatu

kegiatan dilakukan, dicatat, dan dikendalikan. Prosedur-prosedur yang

harus didokumentasikan adalah: 1. Pengendalian dokumen, 2.

Pengendalian rekaman, 3. Audit internal, 4.Pengendalian produk yang

tidak sesuai, 5.Tindakan Koreksi, dan 6.Tindakan Pencegahan

c. Level 3: Instruksi Kerja (Work Instruktion). Instruksi kerja menjelaskan

lebih rinci bagaimana suatu kegiatan dalam prosedur mutu dilakukan,

Manual Mutu

Prosedur Mutu

Instruksi Mutu

Rekaman Mutu

Page 38: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

24

dimana kegiatan tersebut berada pada suatu departemen. Tujuan

pembuatan instruksi kerja yang ada tetap konsisten dan dapat mencapai

kesesuaian dengan standar.

d. Level 4 : Rekaman Mutu (Quality Record). Rekaman Mutu merupakan

suatu bukti objektif bahwa sistem manajemen mutu telah

diimplementasikan untuk membuktikan efektifitasnya. Rekaman harus

diverifikasi keabsahannya, mudah diperoleh dan disimpan selama

periode tertentu, dilindungi dari kerusakan, dan pencegahan kehilangan

atau cacat selama penyimpanan. Rekaman mutu dibagi dua yaitu internal

dan eksternal.

II. 4.3 Manfaat Penerapan ISO 9001

Persaingan dalam merebut pasar merupakan tuntutan yang tidak bisa

ditawar-tawar lagi. Mutu produk dan pelayanan terbaiklah yang kemudian

menjamin pilihan konsumen. Melalui penerapan ISO 9001, diharapkan mampun

merubah pandangan pada masa lalu. Masyarakat bukan lagi melayani ,

birokrasilah yang berperan melakukan layanan terbaiknya, bagi kepuasan

pelanggan.

Vincent Gaspersz (2005:17-18), menjelaskan manfaat penerapan ISO

9001 yaitu: Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui

jaminan kualitas yang terorganisasi dan sistematik, proses dokumentasi

kebijakan, prosedur, dan instruksi yang berkaitan dengan kualitas telah

direncanakan dengan baik, produsen yang telah bersertifikat ISO 9001:2000

diijinkan untuk mengiklankan pada media massa, Audit sistem manajemen mutu

dari instansi yang telah memperoleh sertifikat ISO 9001 dilakukan secara

Page 39: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

25

periodik oleh lembaga Registrasi, sehingga pelanggan tidak perlu melakukan

audit sistem mutu.

Demikian pula dengan organisasi yang telah memperoleh Sertifikat ISO

9001 secara otomatis terdaftar pada Lembaga Registrasi. Jika nama instansi

telah terdaftar pada lembaga registrasi bertaraf internasional, maka hal itu berarti

terbuka kesempatan pasar baru, manfaat lain adalah meningkatkan mutu dan

produktivitas dari manajemen. Melalui penerapan ISO 9001, juga meningkatkan

kesadaran mutu dalam institusi.

Manfaat lainnya yakni: Memberikan pelatihan secara sistematik kepada

seluruh pegawai melalui prosedur-prosedur dan instruksi yang terdefenisi secara

baik. Terjadinya perubahan positif dalam hal mutu, karena pimpinan dan pegawai

terdorong untuk mempertahankan sertifikat ISO 9002 yang umumnya hanya

berlaku selama tiga tahun.

II. 4.4 Persyaratan standar (Klausul) ISO 9001:2008

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 merupakan sistem manajemen mutu

yang berfokus pada proses dan pelanggan, maka pemahaman terhadap

persyaratan-persyaratan standar dari ISO 9001 ini akan mambantu manajemen

organisasi dalam mengembangkan sistem manajemen mutu secara sistematik

untuk memenuhi kepuasan pelanggan (costumers satisfaction) dan peningkatan

proses terus menerus (continual processes improvement)

Terdapat delapan persyaratan SMM ISO 9001:2008 yang saling

berkaitan. Persaratan SMM ISO 9001 tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah

ini:

Page 40: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

26

Tabel 2. Delapan (8) Persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001

Kode Keterangan Kode Keterangan

1

2

3

4

5

Ruang Lingkup

1.1 Umum

1.2 Aplikasi

Acuan Normatif

Istilah dan Defenisi

Sistem Manajemen Mutu

4.1. Persyaratan Umum

4.2 Persyaratan Dokumentasi

4.2.1 Umum

4.2.2 Panduan Mutu

4.2.3 Pengendalian Dokumen

4.2.4 Pengendalian Rekaman

Tanggung Jawab Manajemen

5.1. Komitmen Manajemen

5.2 Fokus Pelanggan

5.3 Kebijakan Mutu

5.4 Perencanaan Mutu

5.4.1 Sasaran Mutu

5.4.2 Perencanaan Sistem

Manajemen Mutu

5.5 Tanggung Jawab, wewenang

dan Komunikasi

5.5.1 Tanggung Jawab dan

Wewenang

5..5.2 Wakil Manajemen

5.5.3 Komunikasi Internal

5.6 Tinjauan Manajemen

5.6.1 Umum

5.6.2 Masukan untuk tinjauan

Manajemen

5.6.3 Keluaran dari tinjauan

Manajemen

7 Realisasi Produk

7.1 Perencanaan Realisasi

Produk

7.2 Proses Yang Berkaitan

dengan Pelanggan

7.2.1 Persyaratan yang

berkaitan dengan Produk

7.2.2 Persyaratan yang

berkaitan dengan pelanggan

7.2.3 Komunikasi pelanggan

7.3 Desain dan Pengembangan

7.3.1 Perencanaan Desain dan

pengembangan

7.3.2 Masukan desain dan

pengembangan

7.3.3 Keluaran desain dan

pengembangan

7.3.4 Tinjauan desain dan

pengembangan

7.3.5 Verifikasi desain dan

pengembangan

7.3.6 Validasi desain dan

pengembangan

7.3.7 Pengendalian perubahan

desain dan pengembagan

7.4 Pembelian

7.4.1 Proses Pembelian

7.4.2 Informasi pembelian

7.4.3 Verifikasi produk yang

dibeli

7.5 Produksi dan penyedian jasa

7.5.1 Pengendalian produksi

dan penyediaan jasa

7.5.2 Validasi proses produksi

dan penyediaan jasa

7.5.3 Identifikasi dan

kemampuan telusur

7.5.4 Hak milik pelanggan

7.5.5 Preservasi Produk

7.6 Pengendalian sarana

pemantau dan pengukuran

Page 41: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

27

6 Manajemen Sumber Daya

6.1 Penyediaan Sumber Daya

6.2 Sumber Daya Manusia

6.2.1 Umum

6.2.2 Kompetensi, Pelatihan dan

Kepedulian

6.3 Infrastuktur

6.4 Lingkungan Kerja

8 PENGUKURAN ANALISIS

PERBAIKAN

8.1 Umum

8.2 Pemantauan dan

pengukuran

8.2.1 Kepuasan pelanggan

8.2.2 Audit Internal

8.2.3 Pemantauan dan

pengukuran proses

8.2.4 Pemantauan dan

pengukuran produk

8.3 Pengendalian Produk tidak

sesuai

8.4 Analisis Data

8.5 Perbaikan

8.5.1 Perbaikan

Berkesinambungan

8.5.2 Tindakan korektif

8.5.3 Tindakan Pencegahan

Sumber: Badan Standarisasi Nasional SNI ICS 03.120.10 dalam, Sobana, Tips Memahami Sistem Manajemen Mutu ISO 9001, 2012:22

Standar ISO 9001:2008 dibuat secara umum untuk dapat

mengakomodasi segala jenis ukuran institusi/perusahaan. Penjabaran dari setiap

klausul ISO 9001:2008 disesuaikan dengan perusahaan yang mengajukan

sertifikasi ISO.

Didalam ISO 9001:2008 yang menjadi persyaratan hanyalah pasal 4:

sistem manajemen mutu, pasal 5: tanggung jawab manajemen, pasal 6:

Manajemen sumber Daya, pasal 7: Realisasi Produk, dan pasal 8: Pengukuran,

Analisa dan Perbaikan. Jadi suatu perusahaan yang ingin menerapkan ISO 9000

atau ingin mendapatkan sertifikasi ISO 9001 cukup dengan menerapkan kelima

pasal tersebut.

ISO 9001:2008 menganggap semua persyaratan-persyaratan (klausul)-

nya sebagai proses, oleh karena itu pemenuhan persyaratan-persyaratan ISO

juga dilakukan dengan pendekatan tersebut.

Page 42: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

28

Gambar 2. Model Proses Sistem Manajemen Mutu ISO 9001

Sumber : Gaspersz, Three-in-one ISO 9001, 2012:35

Standar Internasional ISO 9001 didasarkan pada metodologi peningkatan

terus-menerus yang dikenal sebagai Plan-Do-Check-Act (PDCA). PDCA dapat

dijelaskan secara singkat sebagai berikut:

1. Plan (Rencanakan): tetapkan tujuan-tujuan dan proses yang

diperlukan untuk memberikan hasil sesuai dengan kebutuhan

pelanggan dan kebijakan organisasi

2. Do (Laksanakan) : implementasi proses-proses

3. Check (Periksa) : memonitor atau memantau dan mengukur proses-

proses beserta produk terhadap kebijakan, tujuan-tujuan dan

persyaratan produk terhadap kebijakan, tujuan-tujuan dan

persyaratan produk, dan melaporkan hasil-hasil

OUTPUT

K E B U T U H A N

P E L A N G G G A N

Pengukuran, Analisa,

dan Perbaikan

Realisasi

Produk

PENINGKATAN SISTEM MANAJEMEN KUALITAS TERUS-

MENERUS

K E P U A S A N

P E L A N G G G A

N

Tanggung Jawab

Manajemen

Manajemen

Sumber Daya

INPUT

Page 43: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

29

4. Act (Bertindak) : melakukan tindakan untuk meningkatkan terus-

menerus kinerja proses

Konsep PDCA sudah dikembangkan sejak tahun 1920-an oleh Walter

Shewhart, kemudian dipopulerkan oleh Edward Deming yang juga membawa

konsep ini ke jepang. Sampai saat ini konsep ini diyakini merupakan pemikiran

terbaik dalam melakukan perbaikan secara berkesinambungan terhadap suatu

sistem.

Gambar 3.Gambaran Pendekatan Proses

Sumber : Sobana, Tips Memahami SMM ISO 9001, 2012:17

II. 4.5 Apikasi PDCA dalam Model Sistem Manajemen Kualitas ISO 9001

Dalam buku Sistem Manajemen Kualitas,K3, Lingkungan (SMK4L) dan

Peningkatan Terus Menerus, Karangan Vincent Gaspersz (2012:64-70)

dikatakan bahwa aplikasi metodologi peningkatan terus menerus PDCA (Plan-

Do-Check-Act) dalam model sistem manajemen mutu akan memungkinkan

organisasi untuk menetapkan, menerapkan, dan memelihara kebijakan

kualitasnya (Klausul 5.3) yang didasarkan pada kepemimpinan manajemen

puncak dan komitmen terhadap sistem manajemen kualitas (klausul 4.1).

Kepuasan

Pelanggaan

Waktu

Peningkatan Effort

SMM ISO 9001

PLAN

ACTION CHECK

DO

Page 44: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

30

setelah organisasi telah dievaluasi posisi saat ini dalam kaitannya dengan

manajemen kualitas (klausul 4.1), maka langkah-langkah dari proses yang

sedang berlangsung dapat mengikuti PDCA (Plan-Do-Check-Act) sebagai

berikut:

1. Perencanaan (Plan)

Menetapkan proses perencanaan Sistem Manajemen Kualitas yang

sedang berlangsung (klausul 5.4 ) akan memungkinkan organisasi untuk:

Menetapkan proses-proses beserta sekuens dan interaksi di

antara proses-proses, termasuk menetapkan kriteria dan metode

yang dibutuhkan untuk operasi pengendalian proses (klausul 4.1)

Mengidentikasi tujuan-tujuan kualitas (klausul 5.4.1)

Menetapkan sumber-sumber daya yang diperlukan (klausul 6.1)

Menetapkan kompetensi, pelatihan, dan kesadaran dari sumber

daya manusia yang diperlukan (klausul 6.2.2)

Menetapkan sumber daya infrastuktur yang dibutuhkan (klausul

6.3)

Menetapkan lingkungan kerja yang diperlukan untuk mencapai

kesesuaian terhadap persyaratan produk (klausul 6.4)

Mengidentifikasi persyatan-persyaratan dokumentasi yang

diperlukan dalam Sistem Manajemen Mutu (klausul 4.2)

2. Laksanakan (Do)

Menerapkan dan mengoperasikan Sistem Manajemen kualitas melalui:

Msenciptakan struktur manajemen, menetapkan tanggung jawab

dengan kewenangan yang memadai (klausul 5.5.1)

Page 45: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

31

Mengangkat secara formal seorang wakil manajemen yang

bebas dari tugas-tugas lain dan bertanggung jawab penuh

terhadap sistem manajemen kualitas (klausul 5.5.2)

Menetapkan dan melakukan proses komunikasi internal tentang

sistem manajemen kualitas ke seluruh organisasi (klausul 5.5.3)

Memberikan sumber daya yang cukup untuk melaksanakan dan

memelihara Sistem Manajemen Kualitas serta secara terus

menerus meningkatkan efektivitasnya dalam memuaskan

pelanggan melalui kebutuhan pelanggan (klausul 6.1)

Menyediakan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi,

pelatihan yang cukup dan kesadaran untuk mempromosikan dan

melaksanakan Sistem Manajemen Kualitas (klausul 6.2.2)

Memberikan infrastuktur yang dibutuhkan untuk mencapai

kesesuaian terhadap persyaratan produk (klausul 6.3)

Mengelolah lingkungan kerja yang diperlukan untuk mencapai

kesesuaian terhadap persyaratan produk (klausul 6.4)

Melaksanakan realisasi produk dengan memperhatikan

perencanaan realisasi produk (klausul 7.1), proses-proses terkait

pelanggan (klausul 7.2), desain dan pengembangan produk

(klausul 7.3), persyaratan kualitas dalam proses pembelian

(klausul 7.4), melaksanakan ketentuan produksi dan pelayanana

dibawah kondisi terkendali (klausul 7.5), serta mengendalikan

pemantauan dan peralatan pengukuran (klausul 7.6)

Page 46: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

32

3. Periksa (Check = C)

Menilai proses Sistem Manajemen Kualitas melalui:

Melakukan pemantauan dan pengukuran terhadap kepuasan

pelanggan (klausul 8.2.1),

Melakukan audit internal secara berkala (klausul 8.2.2)

Melakukan pemantauan dan pengukuran proses-proses (klausul

8.2.3)

Melakukan pemantauan dan pengukuran produk (klausul 8.2.4)

Mengevaluasi status kesesuaian dan mengendalikan produk-

produk yang tidak memenuhi persyaratan (klausul 8.3)

Melakukan analisis data yang berkaitan dengan kepuasan

pelanggan, kesesuaian terhadap persyaratan produk, kinerja

proses dan produk, serta kinerja pemasok (8.4)

Mengidentifikasi penyebab ketidaksesuaian dan mengambil

tindakan korektif (klausul 8.5.2) dan / atau tindakan pencegahan

(klausul 8.5.3)

Mengendalikan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk

efektivitas Sistem Manajemen Kualitas (klausul 4.2.3)

Mengendalikan catatan-catatan atau rekaman-rekaman yang

berkaitan dengan Sistem Manajemen kualitas (klausul 4.2.4)

4. Bertindak (Act=A)

Mengambil tindakan untuk memperbaiki atau meningkatkan terus-

menerus Sistem Manajemen Kualitas melalui:

Page 47: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

33

Melakukan peninjauan-ulang manajemen terhadap Sistem

Manajemen Kualitas pada interval waktu yang tepat (klausul 5.6)

dan

Mengidentifikasi area untuk perbaikan atau peningkatan terus-

menerus (klausul 8.5.1)

Melakukan tindakan-tindakan korektif untuk menghilangkan

penyebab-penyebab ketidaksesuaian itu (klausul 8.5.2) dan

Melaksanakan tindakan-tindakan pencegahan untuk

menghilangkan penyebab-penyebab potensial ketidaksesuaian

sehingga mencegah terjadinya ketidaksesuaian (klausul 8.5.3)

Aplikasi PDCA (Plan-Do-Check-Act) dalam model Sistem Manajemen

Kualitas ISO 9001 di atas, akan menungkinkan organisasi untuk terus menerus

meningkatkan Sistem Manajemen Kualitas beserta kinerja organisasi secara

keseluruhan seperti yang ditunjukkan pada gambar 4 Pada berikut ini

Page 48: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

34

Gambar 4.Konsep PDCA dalam Model Sistem Manajemen Kualitas

ISO 9001 dalam Gaspersz (2012)

8.2 Peman-

tauan dan

Pengukuran

(8.2.1-

8.2.4)

8.3

Pengendalian

Ketidakse-

suain Produk

8.4

Analisis

Data

4.2.3

Pengenda-

lian

Dokumen

4.2.4

Pengendalian

Catatan atau

Rekaman

Bertindak

(Act = A)

Pelaksanaan

(Do = D)

Pemeriksaan

(Check = C)

5.5.

Tanggung

Jawab,

Kewenangan

dan

Komunikasi

6.2.2

Kompetensi,

Pelatihandan

Kesadaran

6.3

Infras-

trukur

6.4

Lingkungan

Kerja

7. Realisasi

Produk (7.1

– 7.6)

5.6 Peninjauan ulang Manajemen dan 8.5 Peningkatan (8.5.1-8.5.3)

5.4 Perencanaan

5.4.1 Tujuan Kualitas & 5.4.2

Perencanaan Sistem Manajemen

Mutu

6.Manajemen Sumber

Daya (6.1-6.4)

4.2 Persyaratan Dokumentasi (4.2.1 – 4.2.2)

5.1 Komitmen Manajemen 5.2 Fokus Pelanggan 5.3 Kebijakan Mutu

F

E

E

D

B

A

C

K

&

F

E

E

D

F

O

R

D

W

A

R

D

Perencanaan

(Plan = P)

Page 49: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

35

II.5 Kerangka Pikir

Dalam pelaksanaan ISO 9001, SMK Negeri 1 Makale, dapat dikaji

dengan menerapkan prinsip PDCA yang dikembangkan oleh Edward Deming.

Perencanaan (Plan) adalah tahap awal dalam aplikasi SMM ISO 9001, kemudian

Pelaksanaan (Do) adalah tahap selanjutnya, kemudian untuk mengecek

keefektifan sistem manajemen mutu, diuji dalam tahap Pengecekan (Check),

kemudian tahap terakhir dalam sistem manajemen mutu adalah tahap Tindakan

(Act) yaitu bentuk peninjauan ulang manajemen dan peningkatan berkelanjutan.

Penerapan prinsip PDCA dalam Standar Internasional ISO 9001 didasarkan

pada metode Peningkatan berkelanjutan (Gaspersz, 2012:35).

Gambar 5. Kerangka Pikir

Pelaksanaan

ISO 9001:2008

1. Perencanaan (Plan)

2. Pelaksanaan (Do)

3. Pengecekan (Check)

4. Tindakan (Act)

PRINSIP ISO 9001

BERDASARKAN

PENDEKATAN PROSES

Peningkatan

Kualitas

Pendidikan Secara

Berkelanjutan

Page 50: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

36

BAB III

METODE PENELITIAN

III. 1 Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan oleh penulis adalah

pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif yaitu untuk mengolah data-data yang

diperoleh dari lokasi penelitian, dimana data kualitatif dapat berupa data yang

berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar. Penelitian kualitatif bertujuan untuk

mengungkapkan informasi kualitatif sehingga lebih menekankan pada masalah

proses dan makna dengan cara mendeskripsikan suatu masalah (Sugiyono,

2007: 11).

Tujuan penelitian melalui pendekatan kualitatif ini adalah bermaksud

untuk mengetahui fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian,

misalnya Orientasi sistem Manajemen, Perilaku Staff, Budaya Organisasi dan

Proses Pelayanan dan lain-lainya . Secara holistik dan dengan cara deskriptif

dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks yang alamiah dan

dengan memanfaatkan berbagai metode yang alamiah.

Selanjutnya digunakan teknik deskriptif untuk mengetahui dan

menggambarkan tentang Pelaksanaan ISO 9001:2008 pada sekolah menengah

kejuruan (SMK) Negeri 1 Makale

III. 2 Jenis Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam peneltian ini yaitu tipe penelitian

deskriptif, dimana tipe penelitian deskriptif adalah penyelidikan yang dilakukan

terhadap variabel mandiri atau satu variabel, yaitu tanpa membuat perbandingan,

atau menghubungkan dengan variabel yang lainnya. Oleh karena itu penulis

Page 51: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

37

menggunakan tipe penelitian deskriptif yang dimaksudkan untuk memberi

gambaran secara jelas mengenai masalah-masalah yang diteliti yaitu tentang

Pelaksanaan International Standard Organisation (ISO) 9001:2008 pada Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Makale.

III. 3 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SMK Negeri I Makale. Alasan memilih lokasi

penelitian ini adalah karena SMK Negeri I Makale menerapkan standar

manajemen mutu ISO 9001:2008 dan telah mendapatkan sertifikasi ISO

9001:2008.

III. 4 Fokus Penelitian

Fokus penelitian pada penelian ini adalah pelaksanaan sistem

manajemen mutu ISO 9001:2008 di SMK Negeri 1 Makale Kabupaten Tana

Toraja. Pelaksanaan ISO 9001:2008 pada SMK Negeri 1 Makale, berarti

mengadopsi suatu prinsip pengembangan berkelanjutan (continunous quality

improvement). Dalam pelaksanaan ISO 9001:2008, terdapat 8 klausul-klausul

yang harus dipenuhi oleh institusi yang mengadopsi sistem ini, klausul-klausul

ini adalah penjabaran dari prinsip peningkatan berkelanjutan yang didasarkan

pada teori PDCA yang dikembangkan oleh Edward Deming.

Berdasarkan situasi yang ditetapkan, penelitian difokuskan pada

keberhasilan sekolah melaksanakan sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008

dalam penyelenggaraan pendidikan di SMK Negeri 1 Makale. Keberhasilan dari

pelaksanaan ISO 9001:2008 pada SMK Negeri 1 Makale dapat diketahui dengan

cara melihat pemenuhan delapan klausul dalam ISO 9001:2008 yang telah

ditetapkan dalam dokumen mutu sekolah. keberhasilan pelaksanaan ISO

Page 52: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

38

9001:2008 pada SMK Negeri 1 Makale dapat dilihat dengan cara

membandingkan hasil audit mutu internal terbaru dengan hasil audit mutu

internal sebelumnya.

III. 5 Informan

Informan adalah orang yang berada pada lingkup penelitian, artinya

orang yang dapat memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar

penelitian. Untuk memperoleh data secara representatif, maka diperlukan

informan kunci yang memahami dan mempunyai kaitan dengan permasalahan

yang sedang dikaji.

Informan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang berpotensi untuk

memberikan informasi tentang Gambaran Pelaksanaan Manajemen Mutu ISO

9001:2008 di SMK Negeri I Makale.

Teknik pemilihan informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling, yaitu informan yang dipilih secara sengaja atau menunjuk

langsung kepada orang yang diinginkan peneliti dalam pertimbangan bahwa

informan yang dipilih dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan

(Sugiyono, 2011:219). Penggunaan teknik ini senantiasa mempunyai

pertimbangan-pertimbangan tertentu, yaitu penelitian harus terlebih dahulu

memiliki pengetahuan tentang ciri-ciri tertentu yang didapat dari populasi

sebelumnya.

Adapun informan dalam penelitian ini yang dipilih secara purposive

sampling adalah :

1. Kepala Sekolah

2. Wakil Kepala Sekolah

3. Wakil Manajemen Mutu (QMR)

Page 53: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

39

4. Guru

5. Staff Pegawai

III. 6 Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

1. Data Kualitatif, yaitu data yang berupa informasi non angka, seperti

data berupa informasi hasil interpretasi, dan hasil wawancara secara

lisan maupun tertulis.

2. Data Kuantitatif, yaitu data berupa angka numerik, seperti laporan-

laporan yang berhubungan dengan penulisan ini.

b. Sumber Data

1. Data Primer, yaitu data hasil wawancara secara langsung kepada

Guru Dan Pegawai

2. Data Sekunder, yaitu data-data pendukung lain yang dapat

mendukung data primer untuk kelanjutan penelitian.

III. 7 Teknik Pengumpulan Data

Sebelum mengumpulkan data, perlu diketahui jenis dan sumber data yang

digunakan pada penelitian ini. Jenis dan sumber data yang digunakan ada dua,

data primer dan data sekunder, yaitu:

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya,

kemudian diamati, dan dicatat oleh penulis. Data primer merupakan data utama

yang kemudian akan diolah dan menghasilkan jawaban penelitian. Data Primer

tersebut adalah:

Page 54: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

40

1. Wawancara Mendalam

Wawancara adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara lisan yang

diperlukan untuk keperluan penelitian. Wawancara dilakukan untuk

memperoleh data guna kelengkapan data sebelumnya. Wawancara

mendalam merupakan proses menggali informasi secara mendalam,

terbuka, dan bebas sesuai dengan masalah dan fokus penelitian dan

diarahkan pada pusat penelitian.

2. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap

gejala-gejala yang diteliti.Kegiatan pengamatan terhadap obyek penelitian

ini untuk memeperoleh keterangan data yang lebih akurat mengenai hal-hal

yang teliti serta untuk mengetahui relevansi antara jawaban responden

dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah dokumen yang sudah ada sebelum dan ketika

penelitian dilakukan, data sekunder pada penelitian ini adalah:

1. Studi Dokumentasi

Pengumpulan data yang dapat menunjang data primer ini didapat dari

SMK Negeri I Makale, seperti: profil Sekolah, Sejarah Sekolah, Struktur

Organisasi dan dokumentasi lainnya

2. Studi Pustaka

Studi Pustaka yaitu cara pengumpulan data dan telaah pustaka, dimana

dokumen-dokumen yang dianggap menunjang dan relevan dengan

permasalahan yang akan diteliti baik berupa literatur, laporan tahunan,

tabel, karya tulis ilmiah maupun dokumen peraturan pemerintah dan

Page 55: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

41

undang-undang yang telah tersedia yang terkait dengan masalah yang

akan diteliti.

III. 8 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, untuk menghasilkan dan memperoleh data

yang akurat dan objektif sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dalam

penelitian ini, maka model analisis data yang digunakan adalah pendekatan

model Miles and Huberman. Miles and Huberman (1984) dalam buku Metode

Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Sugiyono, 2011:246) mengemukakan

bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah

jenuh. Aktivitas dalam analisis data,, meliputi reduksi data (data reduction),

penyajian data (data display) serta penarikan kesimpulan dan verifikasi

(conclusion drawing/ verification).

Analisis data kualitatif model Miles and Huberman terdapat 3 tahap yaitu:

1. Tahap Reduksi Data (Data Reduction).

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

maka perlu dicata secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, makin lama

penelitian di lapangan, maka jumlah data akan makin banyak, maka jumlah data

akan makin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan

analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih

hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya

dan membuang yang tidak perlu.

2. Tahap Penyajian Data/ Analisis Data setelah pengumpulan data (Data

Display)

Page 56: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

42

Pada tahap ini, peneliti banyak terlibat dalam kegiatan penyajian atau

penyampaian (display) dari data yang dikumpulkan dan dianalisis sebelumnya,

mengingat bahwa penelitian kualitatif banyak menyusun teks naratif. Display

adalah format yang menyajikan informasi secara tematik kepada pembaca. Milis

and Huberman (1986) dalam buku Sugiyono (2011:249) memperkenalkan

format, yaitu: diagram, grafik, phie, chard, dan sejenisnya.

Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi terorganisasi, tersusun

dalam pola hubungan, sehingga makin mudah dipahami dan merencanakan

kerja penelitian selanjutnya. Pada langkah ini peneliti berusaha menyusun data

yang relevan sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki

makna tertentu. Prosesnya dapat dilakukan dengan cara menampilkan data,

membuat hubungan antar fenomena untuk memaknai apa yang sebenarnya

terjadi dan apa yang perlu ditindaklanjuti untuk mencapai tujuan penelitian.

3. Tahap Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi (Conclusion Drawing/

Verification).

Langkah ketiga dalam analisis data kualititatif menurut miles and

Huberman dalam Sugiyono (2011: 252) adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan

akan berubah bilah tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan

pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsistensi pada saat

peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang

dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Page 57: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. 1. Deskripsi Lokasi Penelitian

IV. 1.2. Sejarah SMK Negeri 1 Makale

SMK Negeri 1 Makale terletak di kabupaten Tana Toraja, lokasi sekolah

adalah di Jalan Tilangga, 9 KM dari Pusat Kota Makale, Ibukota dari kabupaten

Tana Toraja. SMK Negeri 1 Makale didirikan pertama tanggal 29 Agustus 1965

dengan Surat Keputusan Direktorat Pendidikan Tehnik SK. No:108/DIRPT/B.I/65

tanggal 29-8-1965 diberi nama STM Instruktur. Tamatan STM Instruktur pada

waktu itu lebih banyak dipersiapkan untuk mengisi kebutuhan guru pada sekolah

tehnik (ST), dan sebagian dapat bekerja pada bidang yang relevan seperti

Departemen PU, PLN, Departemen Pertambangan dan bidang pekerjaan lain

yang membutuhkan.

Memasuki masa Orde Baru, pemerintah membangun gedung permanen

dan pengadaan peralatan praktik melalui bantuan Asia Development Bank/ADB

(Bank Pembangunan Asia) seri 704 sehingga tampil menjadi salah satu SMK

Negeri yang menghasilkan lulusan bertaraf nasional.

Untuk meningkatkan mutu lulusan secara berkesinambungan, Komite

Sekolah terus mengadakan peralatan terbaru seperti komputer, mesin , dan

peralatan pendukung OHP, Laptop, LCD, serta peralatan fisika, kimia.

Pembekalan bahasa juga menjadi titik perhatian, khususnya Bahasa Inggris,

dengan kegiatan Club English Student, English Training Area, menghadirkan

guru tamu (Native Speaker) serta pemberian Bahasa Jepang sejak tahun 2002.

Page 58: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

44

IV. 1.2 VISI DAN MISI SEKOLAH

Dalam mengemban tugasnya sebagai sebagai salah satu lembaga

pendidikan kejuruan, SMK Negeri 1 Makale menetapkan visi kedepan dan

adapun Visi SMK Negeri 1 Makale adalah :

“Menjadi SMK Bertaraf Internasional yang menghasilkan lulusan berkualitas

langsung terserap di dunia Kerja,berwiraswasta dan dapat melanjutkan ke

Perguruan tinggi”

Sedangkan untuk mewujudkan Visi yang telah ditetapkan oleh sekolah

maka SMK Negeri 1 Makale menjalankan misinya sebagai lembaga pendidikan

kejuruan. Adapun Misi SMK Negeri 1 Makale adalah sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan program diklat berkualitas pada Program Studi Keahlian

Teknik Bangunan, Teknik Elektronika, Teknik Mesin , Teknik Komputer dan

Informatika, Teknik Otomotif dan Teknik Ketenagalistrikan, yang dikelola

secara profesional

2. Meningkatkan keterampilan melalui kegiatan ekstrakurikuler untuk

mengembangkan bakat minat;

3. Melaksanakan pemelajaran tuntas secara konsekuen;

4. Meningkatkan kompetensi guru dan staf administrasi;

5. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris;

6. Menumbuhkan kebiasaan belajar disiplin, efektif, efisien, mandiri dan bekerja

keras;

7. Menumbuhkan sikap keterbukaan yang mencintai, kebaikan, keadilan,

kejujuran, kebenaran dan estetika;

8. Meningkatkan jaringan kerja dengan dunia kerja bertaraf Nasional dan

Internasional;

Page 59: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

45

9. Meningkatkan kerjasama dengan Pemda, lembaga kependidikan, ormas,

LSM;

10. Meningkatkan kemampuan guru menggunakan media pengajaran berbasis

teknologi Informasi dan Komunikasi;

11. Menumbuhkan sikap dan perilaku kewirausahaan;

12. Meningkatkan kualitas barang dan jasa melalui unit produksi sekolah.

Adapun tujuan dari Pendidikan Menengah Kejuruan adalah:

1. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan

sikap professional

2. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karier, mampu berkompetisi dan

mampu mengembangkan diri.

3. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk memenuhi kebutuhan

dunia usaha dan industri pada saat ini maupun yang akan datang.

4. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga Negara yang produktif, adaptif,

kreatif dan normatif

IV. 1.3 Kondisi Pegawai

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, SMK Negeri 1 Makale

didukung 26 orang pegawai dengan rincian sebagai berikut:

Page 60: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

46

Tabel 3. Data Jumlah Tenaga Kependidikan Pada SMK Negeri 1 Makale

menurut status kepegawaian

(Sumber : Data Sekunder, SMK Negeri 1 Makale, Tahun 2013)

Dari tabel diatas, dapat dikatakan bahwa jumlah tenaga pendidikan pada

SMK Negeri 1 Makale telah cukup memadai, dimana terdapat total 26 orang,

walau yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) masih 7 orang.

IV. 1.4 Tenaga Pengajar (Guru)

Sekolah mempunyai tenaga pengajar yang berkualifikasi Sarjana (S1)

dan juga pascasarjana (S2) serta guru tamu yang kompeten

dibidangnya.Sekolah memberi kesempatan kepada Tenaga pengajar untuk

mengikuti pendidikan dan pelatihan didalam dan diluar negeri. Adapun data

tenaga pendidik SMK Negeri 1 Makale dapat dilihat pada Tabel dibawah ini:

No Tenaga Kependidikan Total Pegawai Status Kepegawaian

PNS NON PNS

1. Kepala tata usaha 1 1 - 2 Tenaga teknis keuangan 2 1 1 3 Tenaga perpustakaan 3 1 2 4 Tenaga laboratorium - - - 5 Tenaga teknis praktek kejuruan 6 - 6 6. Pesuruh/ Penjaga sekolah 2 - 2 7. Tenaga administrasi lainnya 9 4 5 8 Satpam 3 - 3

TOTAL 26 7 19

Page 61: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

47

Tabel 4. Jumlah Tenaga Kepengajar (Guru) berdasarkan Status

kepegawaian.

No Nama Mata Pelajaran

Status Kepegawaian

Total Guru PNS Non PNS

GT GTT GT GTT

1 Normatif 6 5 - 10 21

2 Adaptif 15 - - 10 25

3 Produktif 48 - - 6 54

Jumlah 74 26 100

(Sumber : Data Sekunder, SMK Negeri 1 Makale, Tahun 2013)

Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah tenaga pengajar (Guru) pada SMK

Negeri 1 Makale telah memadai, dimana terdapat 100 orang personil dan

sebahagian besar telah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan berstatus

Guru Tetap (GT). Adapun guru pada mata pelajaran Normatif (kelompok mata

pelajaran yang dialokasikan secara tetap) yang meliputi Pendidikan Agama,

Pendidikan Kewarganegaraan dan Sejarah,Bahasa Indonesia, Pendidikan

Jasmani dan Olah Raga, Seni dan Budaya, BP/BK sebanyak 21 orang dan

sebahagian besar masih berstatus Non PNS dan Guru Tidak tetap (GTT). Guru

Mata Pelajaran Adaptif (Mencakup Matematika, Bahasa Inggris, IPA, IPS,

Kewirausahaan) sebanyak 25 Orang. Dan Guru mata pelajaran Produktif

(menyangkut bidang keahlian seperti Teknik Bangunan, Teknik Audio Video,

Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Las, dan Teknik Komputer Jaringan) relative

telah memadai dimana terdapat 54 orang dan 48 orang diantaranya telah

berstatus PNS dan Guru Tetap (GT).

IV. 1.5 Program Pendidikan

SMK Negeri 1 Makale telah melaksanakan proses pendidikan dengan

pendekatan BBC (Broad Based Curriculum) atau Kurikulum Berbasis luas CBT

Page 62: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

48

(Competency Based Training ) atau Kurikulum Berbasis kompetensi dan juga

Mastery Learning atau belajar tuntas

Sekolah menyelenggarakan pendidikan pada program studi keahlian

yaitu: Teknik Bangunan & Teknik Survey Pemetaan, Teknik Elektronika & Teknik

Ketenagalistrikan, Teknik Mesin, Teknik Otomotif, dan Teknik Komputer dan

Informatika. Sedangkan berdasarkan kompetensi Keahlian, SMK Negeri 1

Makale terdiri dari 8 kompetensi keahlian yaitu: Teknik gambar bangunan, Teknik

Servey dan pemetaan, Teknik Konstruksi Batu Beton, Teknik Komputer Jaringan,

Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Pengelasan, Teknik Audio Video, Teknik

Otomasi Industri dengan data jumlah siswa sebagai berikut:

Tabel 5. Data Siswa Per Tingkat pada SMK Negeri 1 Makale

Kompetensi Keahlian

SISWA

Ro

mb

el

Tk.1

Ro

mb

el

Tk. 2

Ro

mb

el

Tk.3

L P L P L P L+P

Teknik Gambar Bangunan 2 61 5 2 40 3 1 16 2 127

Teknik Konstruksi Batu Beton 1 24 - 1 14 - 1 19 - 57

Teknik Survey Pemetaan - - - - - - 1 13 1 14

Teknik Audio Video 2 49 11 2 41 2 2 40 1 143

Teknik Pengelasan 1 42 - 1 28 - 1 24 - 94

Teknik Otomasi Industri / Listrik 1 41 - 1 32 - 1 22 - 95

Teknik Kendaraan Ringan 5 190 - 5 140 - 5 140 - 469

Teknik Komputer Jaringan 2 49 27 2 35 30 2 40 22 203

TOTAL 14 456 43 14 330 34 14 314 26 1.202

(Sumber : Data sekunder, SMK Negeri 1 Makale Tahun 2013)

Page 63: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

49

IV. 1.6 Fasilitas Pendidikan

Sekolah berada dilingkungan yang asri, tenang dan nyaman sangat

menunjang suasana pendidikan dengan luas 35.396 m2. Untuk menunjang

proses belajar mengajar sekolah mempunyai fasilitas antara lain :bengkel

bangunan, ruang teori, bengkel eletronika, ruang guru, bengkel Komputer /

Informatika, ruang perpustakaan, bengkel Las, ruang tata usaha, bengkel

otomotif,ruang studio gambar, ruang Normatif / Adaptif, ruang audio video, ruang

bahasa, ruang kurikulum, ruang UKS, genset, ruang hubungan industri, ruang

serbaguna, ruang kepala Sekolah, gudang, ruang WKS1,WKS2,WKS3,WKS4,

ruang OSIS, ruang Penggandaan, ruang shalat, ruang koperasi.

IV. 1.7. Struktur Organisasi

Sebagaimana lazimnya lembaga pendidikan atau sekolah lainnya, SMK

Negeri 1 Makale juga memiliki bagan struktur organisasi. Berikut bagan struktur

organisasi SMK Negeri 1 Makale akan jelaskan di halaman berikut:

Page 64: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

50

Keterangan :

QMR

KEPALA SEKOLAH

KEPALA PERPUSTAKAAN

PENGA. & PENGE. SARPRAS

M & R SARPRAS

WKS 4. SARPRAS

INVENTARISASI SARPRAS

WKS 2. HUBIN

HUBUNGAN INDUSTRI

PENELUSURAN TAMMATAN

LKS & UJI KOMPETENSI

WKS 1. KURIKULUM

PENGAJARAN & EVALUASI

PENG. KURIKULUM & KBM

PENG. SDM & KETENAGAAN

Garis Koordinasi

Garis Tanggung Jawab

EKSTRA KURIKULER

STUDIO MUSIK

Kapro Otomotif

Kabeng Engine/Listrik

Kabeng Chasis

Kapro Mesin

Kabeng Las

Kapro TIK

Kabeng Hardware

Kabeng Software

WALI KELAS

GURU DAN PEGAWAI

Kapro. Bangunan

Kabeng. TKB/ Survey Kabeng. Audio Video

Kabeng. ListrikKa. Studio Gambar

KOMITE SEKOLAH

KA. TATA USAHAWKS 3. KESISWAAN

BP/BK/SPIRITUAL

PEMBINA OSIS

PRAMUKA & PBKB

PMI & UKS

Ka. LaB. Fisika / Kimia

KOORD N & A

Ka. Lab. Bhs. Inggris

Kapro. Elektronika

Gambar 6. Struktur Organisasi Smk Negeri 1 Makale Tahun Pelajaran

2012/2013

Page 65: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

51

IV. 2 Hasil Penelitian

IV. 2.1 Pelaksanaan ISO 9001:2008 Pada SMK Negeri 1 Makale

SMK Negeri 1 Makale telah menerapkan SMM ISO 9001:2000 sejak

tahun 2006 yang setahun kemudian SMK Negeri 1 Makale memperoleh sertifikat

SMM ISO 9001:2000 dari lembaga sertifikasi mutu internasional, PT. TUV

Rheinland Indonesia sebagai bukti penerapan Sistem Manajemen Mutu. Dengan

memperoleh sertifikat ISO tersebut, SMK Negeri 1 Makale menjadi sekolah yang

pertama di kabupaten Tana Toraja yang menerapkan Sistem manajemen mutu

ISO 9001. Kemudian pada 2 tahun kemudian tepatnya 2010, semua yang

menggunakan standar sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 harus

menggunakan standar ISO 9001:2008, karena standar ISO 9001:2000 dianggap

sudah tidak berlaku lagi. SMK Negeri 1 Makale kembali memperbaharui SMM

ISO 9001 hal ini dibuktikan dengan kembalinya SMK Negeri 1 Mendapatkan

sertifikasi SMM ISO 9001:2008 dari PT. TUV Rheinland Indonesia dengan nomor

registrasi 01 100 085418.

Dalam pelaksanaan SMM ISO 9001:2008, SMK Negeri 1 Makale

mempersiapkan dokumen-dokumen seperti yang diperoleh dari wawancara

dengan Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Makale, Bapak Drs. Martinus Samben,

MM:

“Dengan adanya standar ISO maka kita memiliki Dokumen Mutu yang kita pedomani nanti dalam melaksanakan tugas. Dalam dokumen mutu itu sudah diatur semua, ada Pedoman Mutu yang mencakup 8 klausul, kemudian ada dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP), yang lebih rinci lagi ada Instruksi Kerja (IK), kemudian ada formulir rekaman. jadi memang kita punya pedoman dalam melaksanakan tugas”

(Hasil wawancara tanggal 11 April 2013)

Dari hasil wawancara itu kita mengetahui bahwa SMK Negeri 1 Makale

telah melaksanakan SMM ISO 9001, yang mensyaratkan setiap instansi yang

Page 66: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

52

menerapkan standar ISO 9001:2008 memiliki hierarki dokumentasi yaitu

dokumen tingkat I mencakup Pedoman Mutu (PM), dokumen tingkat II mencakup

Standar Operasional Prosedur (SOP), dokumen tingkat III yaitu Instruksi Kerja

(IK) yang bersifat lebih teknis, kemudian dokumen tingkat IV berisi formulir

rekaman.

Hal Senada dipaparkan oleh Wakil Kepala Sekolah 1 bagian Kurikulum

sekaligus merangkap jabatan Quality Management Representatif (QMR), Bapak

Nasrullah Sa’pangallo, S.Pd. Beliau mengatakan bahwa:

“Penerapan ISO 9001:2008 pada SMK Negeri 1 Makale ini, kami sangat sepakat karena dimana kami disini memiliki buku Pedoman Mutu yang mengatur semua tentang Hierarki dan bagian-bagian tugas personil yang harus dikerjakan, jadi dengan penerapan SMM ISO 9001, segala sistem yang berlaku di sekolah ini diatur dalam pedoman mutu jadi kami tidak terlalu repot lagi, kami punya arah yang jelas dalam bekerja dari acuan yang jelas”

(Hasil wawancara tanggal 12 April 2013)

Pendapat lain tentang pelaksanaan sistem manajemen mutu ISO

9001:2008 dipaparkan oleh Wakil Kepala Sekolah 3 bagian Kesiswaan, Bapak

Drs. Alexander Tarampak. Beliau mengatakan bahwa:

“…adanya Sistem Manajemen Mutu ISO ini, itu kan sudah merupakan pedoman, baik dari segi pelaksanaan administrasi dan yang paling utama disini adalah tidak ada istilah spekulasi disitu, karena betul-betul harus dibuktikan dengan nyata. Itulah untungnya dengan adanya SMM ISO 9001. Jadi ada yang sudah digariskan kemudian kita berupaya bagaimana mencapai sasaran itu, misalnya ditentukan dalam jangka waktu 1 tahun, kita harus berupaya capai dalam jangka waktu tersebut.”

(Hasil wawancara tanggal 15 April 2013)

Dari penyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan ISO

9001:2008 ini, menyangkut tentang bagamaina suatu tugas harus

terdokumentasi dengan baik. Segala sistem yang berlaku diatur dalam Pedoman

Page 67: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

53

Mutu yang menjadi acuan bagi personil-personil yang berada dalam organisasi

untuk melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing.

Pelaksanaan sistem manajemen ISO 9001 akan memungkinkan

organisasi untuk menetapkan, menerapkan dan memelihara kebijakan

kualitasnya yang didasarkan pada kepemimpinan puncak dan komitmen

terhadap sistem manajemen kualitas (Gaspersz 2012:64)

Pada SMK Negeri 1 Makale telah menetapkan, menerapkan dan

memelihara kebijakan mutu. Hal ini dapat dilihat dari penyataan yang dilontarkan

oleh Nasrullah Sa’pangallo,S.Pd yang menyatakan bahwa:

“Kebijakan mutu kami disini itu “SENYUM SEHAT”, jadi sebagian telah berjalan dengan baik dan berjalan secara bertahap. Salah satu prinsip ISO adalah perbaikan berkelanjutan jadi setiap tahun itu kami melakukan audit internal untuk memastikan apakah semua kebijakan mutu dalam sistem itu berjalan atau tidak, hal-hal yang belum berjalan itu,akan dibuatkan koreksinya kemudian tindakan-tindakan pencegahan.” (Hasil wawancara tanggal 12 April 2013)

Uraian Dari Kebijakan Mutu pada SMK Negeri 1 Makale mengandung

makna sebagai berikut:

Sekolah merupakan lembaga Pendidikan Menengah Kejuruan, yang

diharapkan oleh pemerintah dan masyarakat mampu menghasilkan tenaga kerja

trampil tingkat menengah untuk mengisi lapangan kerja yang tersedia di tingkat

regional, nasional dan internasional.

Sekolah bertekad memenuhi persyaratan stakeholders dengan bekerja

keras untuk membentuk sumber daya / lulusan yang SENYUM yaitu :

S emangat : Bersemangat dalam melaksanakan tugas dan

penguasaan ketrampilan teknik,

E tos kerja : Memiliki motivasi belajar dan motivasi kerja yang tumbuh

dari dalam diri sendiri

Page 68: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

54

N orma : Mempunyai keutuhan moral dengan mengutamakan

kejujuran, keiklasan, kebenaran untuk mencapai tujuan,

Y akin : Memiliki kenyakinan teguh untuk meraih keberhasilan;

U let : Mempunyai kemampuan produktif, berkreasi dan inovasi

serta berjiwa wirausaha.

M andiri : Dapat mengatasi setiap permasalahan dan sanggup

menyelesaikan tugas secara profesional.

Untuk mewujudkan harapan stakeholders, sekolah membangun mutu organisasi

yang SEHAT dari setiap unsur organisasi yakni :

S erasi : Mempunyai kepedulian yang tinggi sehingga

terciptalingkungan kerja yang bersih, indah dan kondusif.

E mpati : Memahami perasaan orang lain, solider dan mampu

mengaplikasikan dalam bentuk nyata

H armonis : Mampu membangun kerjasama yang baik dengan semua

pihak,

A dil : Menerapkan prinsip keadilan secara proporsional,

T ertib : Menerapkan disiplin waktu, belajar, mengajar, administrasi

dan Cara berbusana

IV. 2.2 Proses Pelaksanaan Prinsip PDCA (Plan-Do-Check-Act) dalam ISO

9001:2008 di SMK Negeri 1 Makale

1. Perencanaan (Plan)

Perencanaan ialah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk

dilaksanakan pada suatu periode tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang

ditetapkan

Page 69: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

55

Dalam pelaksanaan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008, sekolah

meninjau tujuan-tujuan akhir kualitas (Sesuai klausul 5.4.1 tentang Sasaran Mutu

Sekolah) dalam Pedomam Mutu SMK Negeri 1 Makale, menyatakan bahwa

kepala sekolah memastikan Sasaran mutu ditetapkan pada fungsi dan tingkat

yang relevan dalam organisasi sekolah dan kemudian Sasaran mutu tersebut

harus terukur dan taat asas dengan kebijakan mutu.

Adapun Sasaran Mutu yang telah ditetapkan oleh SMK Negeri 1 Makale

pada tahun ajaran 2012/2013 adalah

1. Minimal 85% Siswa Lulus Ujian Negara Bhs. Inggris dengan nilai > 7,25

2. Minimal 60% Siswa Lulus Ujian Negara Matematika dengan nilai > 7,25

3. Minimal 55% Siswa Lulus Ujian Negara Bhs. Indonesia dengan nilai > 7,3

Demi mendukung tercapainya sasaran mutu yang telah ditetapkan, maka

Kepala sekolah dibantu oleh Wakil Manajemen Mutu (Quality Management

Representative) memastikan apa saja sumber daya yang diperlukan untuk

memenuhi sasaran mutu yang telah ditetapkan sebelumnya (Sesuai klausul 6.1

Pedoman Mutu tentang Penyediaan Sumber Daya). Sumber daya yang

diperlukan meliputi Sumber Daya Manusia (SDM), Prasarana, dan Lingkungan

kerja.

Perencanaan penyediaan sumber daya manusia demi mendukung

pelaksanaan ISO 9001:2008 dan tercapainya sasaran mutu yang telah

ditetapkan sebelumnya adalah dengan cara menyediakan tenaga-tenaga yang

kompeten pada masing-masing bidangnya. Untuk pelaksanaan ISO sendiri,

Kepala Sekolah telah membentuk Tim Inti ISO yang dikepalai oleh seorang Wakil

Manajemen Mutu atau yang biasa disebut sebagai Quality Management

Representative (QMR). Tim ISO inti ISO ini terdiri dari Pegawai dan Staff

Page 70: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

56

pengajar yang telah mengikuti program pembinaan dari konsultan sistem

manajemen mutu, program pembinaan terdiri dari pelatihan pemahaman

penerapan sistem manajemen mutu dan pelatihan Audit Mutu Internal. Demi

mendukung tercapainya sasaran mutu tersebut, sekolah juga menyediakan

tenaga kerja yang kompeten. Berdasarkan data yang didapat, terdapat 100

orang tenaga pengajar di SMK Negeri 1 Makale dan 60 orang diantaranya telah

mendapatkan sertifikasi profesi.

Untuk menunjang pelaksanaan sistem manajemen mutu ISO 9001 di

sekolah, maka sekolah harus menyediakan dan merencanakan tersedianya

prasarana yang memadai. Prasara tersebut terdiri dari 1. Ruang Pembelajaran

umum seperti ruang kelas, ruang laboratorium, ruang perpustakaan. 2.Ruang

Praktik khusus seperti bengkel / workshop. Dan 3. Ruang penunjang seperti

ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang pelayanan administrasi, aula, toilet

ruang ibadah, dll. Setiap tahunnya demi meningkatkan harapan stakeholders,

sekolah selalu melakukan perbaikan-perbaikan dan penambahan prasarana

melalui rencana kebutuhan tahunan dan rencana pengembangan sarana dan

prasarana tidak habis pakai. Sedangkan pada upaya perencanaan lingkungan

kerja, SMK Negeri 1 Makale yang menempati lahan seluas 35.396 meter persegi

merencanakan lingkungan yang bersih dan terawat dengan cara membuat

jadwal perawatan lingkungan, dan denah lokasi kebersihan.

Dalam Perencanaan Sistem Manajemen Mutu perlu adanya pengelolaan

dokumentasi (sesuai dengan klausul 4.2 Pedoman Mutu tentang Pengelolaan

Dokumen). Dalam dokumen mutu yang terdapat pada SMK Negeri 1 Makale

dijelaskan bahwa dokumentasi sistem manajemen mutu harus mencakup :

Page 71: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

57

1. Rumusan Kebijakan Mutu (lihat lampiran) dan sasaran mutu yang

ditetapkan, didokumentasikan,diterapkan dan dipelihara

2. Pedoman Mutu

3. Prosedur dan rekaman terdokumentasi yang diminta oleh standar

Internasional, yaitu

a. Prosedur Pengendalian Dokumen

b. Prosedur Pengendalian Rekaman

c. Prosedur Audit Internal

d. Prosedur Pengendalian Produk Tidak Sesuai

e. Prosedur Tindakan Korektif

f. Prosedur Tindakan Preventif.

4. Dokumen termasuk rekaman yang diperlukan oleh sekolah untuk

memastikan bahwa perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian

proses-prosesnya efektif.

2. Tahap Pelaksanaan (Do)

a) Tanggung Jawab, Wewenang dan Komunikasi

Pada tahap pelaksanaan, hal pertama yang dilakukan oleh sekolah dalam

menjalankan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 adalah dengan

menciptakan struktur manajemen, menetapkan tanggung jawab dengan

kewenangan yang memadai (klausul 5.5.1 Pedoman Mutu tentang Tanggung

Jawab dan kewenangan). salah satu bentuk upaya mendukung pelaksanaan

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 adalah kepala sekolah membentuk tim

ISO 9001:2008. Gambaran tim ISO 9001:2008 dapat dilihat pada tabel di bawah

ini.

Page 72: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

58

Tabel 6. Tim ISO 9001:2008 SMK Negeri 1 Makale

No Nama Jabatan Dalam Tim

1 Nasrullah Sa’pangallo, S.Pd QMR (WKS 1)

2 Drs. Baharuddin DQMR (Kapro I)

3 Wanny Kombong, S.Pd Sekretaris

4 Sofyan Linggi, S.Pd Wakil Sekretaris

5 Esrom Pakidi, S.Pd. MM Lead Auditor

6 Drs. Ahmad Gazali Bendahara

7 Drs. Tinus Anggota (WKS 2)

8 Drs. Alaxander Tarampak Anggota (WKS 3)

9 Yohanis Bongga Mangesa, S.Pd Anggota (WKS 4)

10 Drs.Luther Sulle Palin Anggota (Ka. Perpustakaan)

11 Drs. Yohanis Rombe Paggua Anggota (Kapro B)

12 Indra Christian Rempe, ST Anggota (Kapro E)

13 Alexander Pasepang, ST Anggota (Kapro M)

14 Markus Minggu Palamban, S.Pd Anggota (Kapro O)

15 Hilda Calvin, S.Pd Anggota (Guru Bahasa Inggris)

16 Irdayanti Sorean, S.Pd Anggota (Guru Bahasa Indonesia)

17 Drs. Fanny Paelongan Anggota (Koord.N/A)

(Sumber: Data Sekunder, SMK Negeri 1 Makale, 2013)

Kepala sekolah juga menunjuk salah satu personil sebagai QMR (Quality

Management Representative). Tanggung jawab QMR adalah sebagai berikut:

1. Memastikan proses yang diperlukan untuk Sistem Manajemen Mutu

ditetapkan, diterapkan, dan dipelihara.

Page 73: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

59

2. Melaporkan kepada KS tentang perikerja Sistem Manajemen Mutu di

sekolah dan kebutuhan apapun untk perbaikannya,

3. Membangkitkan dan meningkatkan kesadaran di sekolah tentang

pentingnya harapan Stakeholders,

4. Menjadi penghubung dengan pihak luar dalam masalah yang

berkaitan dengan Sistem Manajemen Mutu.

Adapun kewenangan yang diberikan kepada QMR untuk dapat

melaksanakan tanggung jawabnya berupa:

a) Mengatur, menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya harapan

stakeholders, mengendalikan, dan mengembangkan sistem dari

seluruh proses yang terjadi sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen

Mutu, serta kewenangan untuk menjalin hubungan dengan pihak luar

khususnya mengenai Sistem Manajemen Mutu,

b) Mengesahkan dokumen SOP (Standar Operasional Prosedur) dan

dokumen-dokumen lain seperti yang diatur dalam Dokumen Mutu.

Berdasarkan hasil observasi, QMR pada SMK Negeri 1 Makale sendiri

masih dijabat rangkap oleh WKS 1 Bagian kurikulum, Bapak Nasrullah

Sa’pangallo, S.Pd.

Kemudian pada klausul 5.5.3 Pedoman Mutu Mengenai Komunikasi

Internal dikatakan bahwa Kepala Sekolah menetapkan proses komunikasi

dengan menerbitkan Instruksi Kerja (IK) tentang komunikasi internal. Adapun

gambaran komunikasi internal dijelaskan oleh Kepala Sekolah SMK Negeri 1

Makale, Bapak Martinus Samben, MM. Beliau mengatakan bahwa:

“Selalu kita melaksanakan komunikasi internal untuk mengevaluasi dimana kekurangan kita, apa yang mau diperbaiki, jadi istilahnya itu perbaikan berkelanjutan. Selalu ada perbaikan berkelanjutan, dokumen mutu juga itu tidak menjadi barang mati, tetapi kita selalu ada revisi-revisi.

Page 74: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

60

Nanti itu akan kita lihat dari laporan-laporan ketika kita mengadakan audit internal maupun audit eksternal jadi dilaporkan nanti didalam manajemen review.”

(Hasil wawancara tanggal 11 April 2013)

b) Peningkatan Sumber Daya Manusia.

Mengelola SDM merupakan bidang yang sangat penting dalam

melaksanakan proses pendidikan di sekolah, diantara SDM tersebut yang paling

berhubungan langsung dengan kegiatan pembelajaran atau pendidikan adalah

guru, sehingga bagaimana kualitas guru dalam proses proses pembelajaran

akan memberikan dampak yang sangat besar bagi kualitas hasil pembelajaran

yang pada akhinya akan menentukan pada kualitas lulusannya.

Dalam rangka peningkatan peningkatan kualitas guru, dalam Pedoman

Mutu (PM) klausul 6.2.2 tentang Kemampuan, Kesadaran, dan Pelatihan

menyatakan bahwa bila memungkinkan menyediakan pelatihan atau melakukan

tindakan lain untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Seperti yang dikatakan oleh kepala sekolah SMK Negeri 1 Makale, Bapak

Drs.Martinus Samben, MM. beliau menyatakan bahwa:

“…Sekolah selalu berupaya mendukung dan menfasilitasi, usaha-usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia baik itu guru maupun tenaga administrasi, karena itu demi kebaikan kita bersama. Bentuk dukungan dari sekolah seperti kesempatan bagi guru atau pegawai untuk mengikuti program pendidikan baik itu dalam bentuk diklat maupun seminar-seminar, sekolah selalu dukung..”

(Hasil wawancara tanggal 11 April 2013)

Hal senada dikatakan oleh Wakil Kepala Sekolah 1 Bagian Kurikulum,

Bapak Nasrullah Sa’pangallo, S.Pd. Beliau mengatakan bahwa

“Peningkatan SDM itu dibawa koordinasi bidang kurikulum tetapi dalam ISO 9001 lebih fokus pada manajemennya bahwa didalam itu mereka tetap dituntut disetiap unit-unit kerja itu ada program-program pengembangan SDM.”

(Hasil wawancara tanggal 23 April 2013)

Page 75: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

61

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan ISO

mendukung pengembangan SDM di sekolah, karena dalam ISO telah diatur

bahwa perlu adanya pengembangan sumber daya manusia (sesuai klausul 6.2

tentang sumber daya manusia). Mengenai program pengembangan sumber daya

manusia yang dilakukan oleh SMK Negeri 1 Makale, dapat dilihat dari hasil

wawancara dibawah ini terhadap ketua tata usaha, sekaligus menjabat sebagai

sekretaris quality management sistem (QMS) di SMK Negeri 1 Makale, Ibu

Wanny Kombong, S.Pd. beliau mengatakan bahwa:

“Kalau pelatihan yang ada pada unit kami,ada pelatihan komputer, dalam pelatihan tersebut bertujuan untuk mengembangkan keterampilan pegawai dalam menggunakan program yang berhubungan dengan tugas administrasi, seperti word, excel, dan powerpoint. kalau menurut saya pelatihan ini perlu karena dalam menggunakan sistem ISO 9001, kita banyak berhubungan dengan komputer namun saya kira pelatihan itu belum terlalu maksimal.”

(Hasil wawancara tanggal 11 April 2013)

Senada dengan pendapat diatas, bapak Nasrullah Sa’pangallo, S.Pd

yang menjabat Wakil Manajemen Mutu/Quality management Representative

(QMR) mengatakan bahwa:

“Kelemahan dikami disini, karena sebagian besar form-form itu disiapkan dalam bentuk softcopy, ketika itu diberikan, sebagian dari teman-teman belum memiliki SDM untuk mendukung itu.”

(Hasil Wawancara tanggal 12 April 2013)

Sistem manajemen mutu ISO 9001 adalah sebuah standar mutu

internasional, sekolah yang mengaplikasikan sistem ini tentu merupakan sekolah

yang berfokus pada peningkatan mutu pendidikan. Dalam pengembangan mutu

pendidikan, tentu hal utama adalah pengembangan kompetensi guru. Dalam

Buku Pedoman Mutu yang ada di SMK Negeri 1 Makale, pada klausul 6.2.2.

tentang kemampuan, kesadaran dan pelatihan, point a (klausul 6.2.2 a),

Pedoman Mutu SMK Negeri 1 Makale menyatakan bahwa sekolah harus

Page 76: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

62

menetapkan kemampuan (kompetensi) yang diperlukan untuk tugas yang

mempengaruhi mutu pendidikan. Lebih rinci mengenai gambaran

pengembangan kompetensi guru, WKS 1 Bagian Kurikulum SMK Negeri 1

Makale, bapak Nasrullah Sa’pangallo, S.Pd menyatakan bahwa:

“Bentuk pengembangan SDM pada guru di sini itu ada pelatihan-pelatihan, contohnya pelatihan e-learning yang dilaksanakan tahun lalu. Disitu guru diajar bagaimana pembuatan bahan ajar berbasis pada TIK. semester ini juga sudah dibentuk (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) MGMP tetapi baru 2 MGMP yang agak efektif berjalan yakni MGMP Teknik Bangunan dan Teknik Otomotif. khusus untuk peningkatan tapi program yang khusus untuk ini, itu kadang dikondisikan jadi tergantung kebutuhan apa yang perlu ditingkatkan.”

(Hasil wawancara Tanggal 17 Juli 2013)

Dari hasil wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa pengembangan

SDM pada guru di SMK Negeri 1 Makale, telah berjalan dengan baik walaupun

belum sepenuhnya maksimal. Masih banyak guru yang belum memahami betul

tugasnya dalam ISO 9001, yaitu pengembangan mutu pendidikan. Hal tersebut

sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh WKS 2 Bagian Hubungan

Industri, Bapak Drs. Tinus. Beliau mengatakan bahwa:

“Paradigma teman-teman tentang ISO itu ada beberapa memang yang belum memahami betul, dan ada juga yang memang namum mungkin persentasenya kecil yang tidak mau tau, karena begini, dengan ISO ini memang kita dituntut untuk bekerja lebih aktif, sementara ada saja orang yang Cuma mau lipat tangan, tanda tangan. Orang-orang yang seperti inilah yang bermasalah dalam sistem ISO.”

(Hasil wawancara tanggal 16 April 2013)

Dikonfirmasi sehubungan mengenai hal ini, salah seorang guru

mengemukakan pendapatnya mengenail pelaksanaan ISO 9001 membebankan

guru, Ibu Sudarmin S.Pd. beliau mengatakan bahwa:

“Kalo membebankan guru itu relatif, maksudnya kalo person gurunya berpikiran itu untuk kebaikan bersama dan untuk meningkatkan mutu pendidikan maka tidak akan menjadi beban tetapi ada guru yang Cuma sekedar datang untuk melaksanakan tugas, tidak ada niat untuk minmeningkatkan kualitas maka itu menjadi beban.” (Hasil wawancara tanggal 17 April 2013)

Page 77: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

63

c) Infrastruktur (Sarana Dan Prasarana)

Sarana parasarana pendidikan adalah segala sesuatu yang dipakai

sebagai alat dan penunjang utama dalam proses pendidikan. Sarana dan

prasarana secara umum dipakai sebagai alat atau penunjang utama

terselenggaranya proses pendidikan. Sarana prasarana pendidikan terbagi atas

2 macam yaitu sarana prasarana yang habis pakai dan tidak habis pakai. Sarana

prasaranana pendidikan yang habis pakai adalah sarana yang akan habis untuk

pemakaian jangka pendek dan atau untuk sekali pemakaian, sedangkan yang

tidak habis pakai adalah yang dapat dipergunakan berulang kali untuk jangka

waktu panjang.

Gambaran mengenai Infrastruktur di SMK Negeri 1 Makale, dapat dilihat

dari wawancara dengan guru SMK Negeri 1 Makale, Bapak Obed R.Loloallo,

S.Pd. Beliau mengatakan bahwa:

“Menurut saya, fasilitas di SMK ini sudah cukup memadai walaupun kita sebagai guru masih mengharapkan untuk dilakukan peningkatan secara terus menerus. Salah satu bukti bahwa fasilitas kita sudah baik yaitu banyak sekolah-sekolah lain, ada yang dari Makassar, Palopo, Soppeng, dan lain-lain yang datang studi banding ke sekolah kita dan mereka rata-rata kagum dengan fasilitas kita “

(Hasil wawancara tanggal 17 April 2013)

Hal senada dikatakan oleh Ibu Sudarmin, S.Pd, berhubungan dengan

fasilitas yang terdapat pada SMK Negeri 1 Makale. Beliau mengatakan bahwa:

“Peningkatan fasilitas disekolah ini selalu ada peningkatan karena semua kembali pada Sistem manajemen manajemen mutu ISO itu sendiri sehingga ada bagian-bagian yang selalu terpenuhi.” (Hasil wawancara tanggal 17 April 2013).

Dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) nomor 63 tentang sarana

dan prasarana yang terdapat pada Dokumen Mutu SMK Negeri 1 Makale, telah

diatur mengenai tata cara pengelolaan dan pemberdayaan sarana dan prasarana

Page 78: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

64

pendididikan. Adapun prosedur tanggung jawab pengelolaan sarana dan

prasarana yaitu:

a) Tanggung jawab dalam pengelolaan dan pemberdayaan sarana

prasarana pendidikan di sekolah terletak pada WKS 4

b) Tanggung jawab dalam pengelolaan dan pemberdayaan sarana

prasarana umum terletak pada WKS 4

c) Tanggung Jawab dalam pengelolaan dan pemberdayaan sarana dan

prasarana pendidikan secara teknis terletak pada WKS 4, Kapro, dan

KTU

Kemudian selanjutnya dalam bentuk pengadaan dan pengembangan

sarana dan prasarana yang tidak habis pakai ditetapkan prosedur yaitu :

1. WKS 4 bersama Kapro menyusun Rencana Kebutuhan Tahunan Sarana

Prasarana. Rencana kebutuhan dibuat atas usulan wari WKS, Kapro

setiap awal tahun pelajaran

2. WKS 4 mengajukan Rencana Kebutuhan Tahunan Sarana Prasarana

kepada Kepala sekolah

3. WKS 4 menyusun rencana pengembangan sarana prasarana pendidikan

untuk barang-barang yang tidak habis pakai, setiap awal tahun pelajaran

atas usulan WKS/Kapro/KTU

4. WKS atau Kapro yang membutuhkan sarana prasarana diluar rencana

kebutuhan tahunan dapat mengajukan permintaan sarana prasarana

dengan mengisi formulir F/63/WKS/3 tentang Permintaan Sarana Unit

Kerja, kepada WKS 4.

5. Pengadaan bahan dan material praktek bengkel diatur dan dikelolah oleh

WKS dan Kapro

Page 79: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

65

Adapun prosedur yang juga diatur dalam SOP Nomor 63 tentang Sarana

dan Prasarana yang terdapat pada SMK Negeri 1 Makale meliputi: (1)

Inventarisasi, Alokasi dan Pemanfaatan,(2) Pengecekan, Perawatan dan

Perbaikan, (3) Penghapusan Sarana Prasarana, (4) Kehilangan, (5) Peminjaman

dan (6) Penerimaan bantuan sarana dan prasarana dari pemerintah dan institusi

lain.

d) Lingkungan Kerja

Lingkungan Kerja adalah daerah atau ruangan dimana segala aktifitas

KBM atau ruang penunjang proses pendidikan dilaksanakan. Lingkungan kerja

terbagi atas lingkungan dalam ruang dan lingkungan di luar ruang. Dalam klausul

6.4 Pedoman Mutu SMK Negeri 1 Makale mengenai Lingkungan kerja, dikatakan

bahwa sekolah mengidentifikasi dan mengelola lingkungan kerja mengenai

aspek yang berpengaruh terhadap faktor manusia dan fisik agar memenuhi

syarat-syarat untuk kegiatan belajar mengajar sesuai dengan Pedoman

penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional tahun 2010 Bab.IV tentang

Kultur Sekolah Poin A (lingkungan sekolah). Adapun bunyi dari poin tersebut

bahwa: “Mengembangkan lingkungan sekolah yang bersih, tertib, indah, rindang,

aman, bebas asap rokok dan narkoba, bebas budaya kekerasan, berbudaya dan

akhlak mulia”

Gambaran mengenai lingkungan kerja pada SMK Negeri 1 Makale, dapat

dilihat dari pendapat dari WKS 3 Bagian Kesiswaan, Bapak Drs. Alexander

Tarampak. Beliau mengatakan bahwa:

“Saya pikir lingkungan kerja sudah bagus tapi bukan berarti kalau sudah bagus dan mendukung begini kita diam, pokoknya kita berupaya meningkatkan. Itulah salah satu nilai tambah dari SMM ISO, karena apa yang kita anggap sudah baik harus ada tindak lanjut, upaya yang lebih baik atau perbaikan berkelanjutan. Itulah prinsip dari ISO”

(Hasil wawancara tanggal15 April 2013)

Page 80: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

66

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa SMK Negeri 1 Makale selalu

melakukan perbaikan-perbaikan secara bertahap demi mencapai lingkungan

kerja yang diidamkan bersama.

Adapun prosedur dalam merawat, mengecek dan memperbaiki

lingkungan kerja yang ada di SMK Negeri 1 Makale sesuai dalam SOP Nomor 64

tentang Lingkungan Kerja:

1. Perawatan, pengecekan dan perbaikan lingkungan kerja dilakukan

oleh WKS 4

2. Bila terjadi ketidaksesuaian atau kerusakan di lingkungan kerja WKS,

atau KBM maka WKS atau Kapro melaporkan kepada WKS 4,

dengan memakai Nota SMM

3. WKS 4 Menerima laporan dari WKS atau KTU dan mencatat

kejadiannya, selanjutnya melaporkan kerusakan terjadi kepada KS

untuk ditindaklanjuti

Berdasarkan observasi penulis selama melakukan penelitian di SMK

Negeri 1, SMK Negeri 1 Makale relatif bersih dan terawatt , sampah-sampah

tidak ada berserakan, Ruangan kelas juga bersih, namun bengkel dan

laboratorium masih ada yang belum terlalu bersih. Lokasi lingkungan sekolah

sendiri sangat rindang karena banyak pohon-pohon di sekitar lokasi sekolah.

Menyangkut masalah ketertiban juga sudah memadai. Namun Menyangkut

bebas asap rokok, berdasarkan observasi penulis, masih jauh dari harapan

karena masih banyak guru dan pegawai sekolah yang merokok di lokasi sekolah

dan sekolah belum sepenuhnya steril dari asap rokok.

Page 81: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

67

e) Realisasi Hasil Proses Pendidikan

Dalam Bab 7 Pedoman Mutu SMK Negeri 1 Makale tentang realisasi hasil

proses pendidikan, sekolah merencanakan dan mengembangkan proses

pendidikan yang mengacu pada visi, misi, kurikulum, kebijakan pemerintah,

kebijakan sekolah, dan mempertimbangkan hal-hal lain yang diperlukan untuk

dapat meningkatkan kualitas tamatan atau lulusan dari SMK Negeri 1 Makale.

Indikator dari Realisasi haril Proses Pendidikan adalah Pengembagan Kurikulum,

Pembelian, Kegiatan Belajar Mengajar, dan Pengendalian Sarana Pemantauan

dan Pengukuran

Pengembangan Kurikulum

Kurikulum adalah elemen strategis dalam sebuah layanan program

pendidikan. Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, kurikulum didefenisikan sebagai seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan tertentu.

Dalam Pedoman Mutu SMK Negeri 1 Makale pada klausul 7.3. tentang

Pengembangan kurikulum dikatakan bahwa sekolah mengelola bidang temu

antara kelompok berbeda terkait dengan pengembangan kurikulum untuk

memastikan komunikasi efektif dan kejelasan penugasan tanggung jawab.

Sekolah lalu memastikan penerapan kurikulum 2004 dan KTSP setelah melalui

tahapan-tahapan yang telah ditetapkan dalam prosedur pengembangan

kurikulum. Keluaran atau output perencanaan harus dimutakhirkan, agar sesuai

dengan perkembangan kurikulum berlaku.

Page 82: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

68

Hal ini didukung dengan hasil wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah

1 bagian kurikulum, Bapak Nasrullah Sa’pangallo, Beliau menyatakan bahwa:

“Untuk sampai sekarang kami masih menerapkan KTSP, sebenarnya mulai tahun 2013 ini, ada perubahan kurikulum untuk kurikulum 2013. Cuma dari pemerintah itu hanya menetapkan sekitar 200 sekolah sasaran dan sekarang ini kami belum masuk sehingga kurikulum yang kami terapkan sekarang masih kurikulum KTSP”

(Hasil wawancara tanggal 17 Juli 2013)

Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa:

“SMK Negeri 1 menggunakan kurikulum spektrum, kurikulum Spektrum sendiri merupakan induksi dari kurikulum SMK Edisi 2004, Spektrum adalah daftar kompetensi yang harus diajarkan di SMK, lengkap dengan durasi-durasi jam setiap kali pertemuan. Spetrum itu mulai berlaku tahun 2008 dan itu sampai sekarang kami gunakan”

(Hasil wawancara tanggal 17 Juli 2013)

Verifikasi Pengembangan kurikulum juga dilakukan oleh SMK Negeri 1

Makale. Verifikasi pengembangan kurikulum sesuai dalam klausul 7.3.5

Pedoman Mutu sekolah, dilakukan dengan metode komparasi pada hasil analisa

kurikulum dengan beberapa komponen masukan yaitu, tinjauan pengembangan

kurikulum yang lalu, kurikulum dari pemerintah, dan masukan dari stakeholders

atau industri.

Gambaran dari verifikasi pengembangan kurikulum dapat dilihat dari

pernyataan dari WKS 1 Bagian Kurikulum, Bapak Nasrullah Sa’pangallo,S.Pd.

beliau menyatakan bahwa:

“kurikulum yang kita terapkan itu terdiri dari standar kompetensi-kompetensi dasar dan juga dimasukkan di RPP Silabus, dibutuhkan oleh guru. saya kira dalam hal pengembangan ini yang kita lakukan diawal semester itu adalah mengumpulkan guru-guru untuk menata dan menyusun kembali Silabus yang akan dipergunakan untuk 1 tahun berikutnya.”

(Hasil wawancara 17 Juli 2013)

Lebih lanjut beliau memaparkan gambaran mengenai masukan dari

stakeholders atau industri dalam pengembangan kurikulum bahwa :

Page 83: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

69

“Kendala dari pengembangan kurikulum itu ada keterlibatan industri dalam menyusun kurikulum, kesulitan kami adalah agak sulit menghadirkan orang-orang industri untuk duduk bersama-sama merumuskan itu, jadi selama ini yang kami lakukan hanya disusun oleh tim pengembangan di sekolah kemudian kami validasi, tanda tangan pengesahan dari industri”

(Hasil wawancara 17 Juli 2013)

Dari Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan kurikulum

SMK Negeri 1 Makale telah sesuai dengan Pedoman Mutu Klausul 7.3 telah

berjalan baik namun tidak terlepas dari kendala dalam memenuhi seluruh kriteria

dalam klausul tersebut, salah satu kriteria yang masih menjadi kendala yaitu

dalam memperoleh masukan dari industri masih sulit karena tidak ada

partisipasi industri sebagai stakeholders dalam penyusunan kurikulum.

Pembelian

Dalam Pedoman Mutu SMK Negeri 1 Makale, Klausul 7.4 tentang

Pembelian. Diatur bagaimana pembelian yang ada pada sekolah. Prosedur ini

diatur lebih rinci dalam SOP Nomor 74 Dokumen Mutu Sekolah tentang

pembelian. Adapun Prosedurnya :

1. Persyaratan Pembelian

a. Yang berwenang melakukan pembelian adalah WKS 4 untuk barang

dan jasa yang dibutuhkan oleh umum dan Kapro untuk barang dan

jasa yang dibutuhkan oleh jurusan masing-masing

b. Sebelum tahun sekolah dimulai WKS 4 dan setiap kapro menyusun

daftar barang dan jasa yang dibutuhkan untuk tahun sekolah yang

akan dating dan dilengkapi dengan Spesifikasi, Jumlah, Harga Pasti

atau harga perkiraan dan pemasoknya

Page 84: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

70

c. QMR melakukan tinjauan atas daftar barang atau jasa yang akan

dibeli sehubungan dengan pengaruhnya terhadap mutu jasa

pendidikan yang dihasilkan oleh sekolah

d. Berdasarkan hasil tinjauan QMR, Kepala Sekolah memberikan

persetujuan atas daftar barang atau jasa yang akan dibeli, apabila

memang benar-benar sesuai dengan kebutuhan.

e. Kepala sekolah menyerahkan dana yang diperlukan untuk membeli

barang dan jasa yang dibutuhkan kepada WKS 4 dan para Kapro

melalui bendahara sekolah. Besarnya dana yang diserahkan

tergantung ketersediaan dana dan skala prioritas tahun sekolah

terkait

2. Proses Pembelian

a. Dalam proses pembelian, Kepala Sekolah harus membuat Daftar

Pemasok yang dilengkapi dengan hasil penilaian atas kemampuan

memasok barang dan jasa yang sesuai dengan yang dibutuhkan

sekolah. Daftar pemasok ini harus diperbaharui setiap dua tahun

sehubungan penilaian ulang.

Gambaran pelaksanaan pembelian pada SMK Negeri 1 Makale

dapat diketahui dari wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah 4 bagian

Sarana dan Prasarana. Bapak YB Mangesa, S.Pd. Beliau mengatakan

bahwa:

“… saya pikir proses pembelian yang sudah berjalan sesuai format namun kadang tidak sesuai dengan prosedur yang telah ada, jalur urusan pembelian kadang tidak mengacu pada aturan yang ada. Saya kurang mengerti apa penyebabnya, namun kita telah mengupayakan untuk memperbaiki kedepannya supaya sesuai dengan harapan.”

(Hasil wawancara tanggal 18 juli 2013)

Page 85: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

71

Hal senada juga dikatakan oleh seorang guru SMK Negeri 1. Beliau

mengatakan bahwa:

“…masalah pembelian masih belum berjalan maksimal karena kadang pembelian itu tidak sesuai dengan prosedur yang ada, juga kadang menurut saya tidak sesuai dengan skala prioritas”

(Hasil wawancara tanggal 18 Juli 2013)

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa Pembelian yang

ada pada SMK Negeri 1 Makale, belum berjalan secara maksimal. Hal ini

dikarena karena prosedur-prosedur yang telah ditetapkan pada Pelaksanaan

Pembelian, kadang tidak dilaksanakan sesuai dengan yang telah diatur.

Proses Pendidikan dan Kegiatan Belajar Mengajar

Dalam klausul 7.5 Pedoman Mutu tentang Proses Pendidikan dan

Kegiatan Belajar Mengajar yang terdapat pada SMK Negeri 1 Makale, terdapat

beberapa poin-poin yang di atur. Yaitu 1. Pengendalian Kegiatan Belajar

Mengajar (dalam klausul 7.5.1), 2. Pembenaran Proses Pendidikan (dalam

klausul 7.5.2), 3. Identifikasi dan Kemampuan telusur (dalam klausul 7.5.3), 4.

Kepemilikan siswa (dalam klausul 7.5.4), dan Pendampingan dan perlindungan

Siswa (dalam klausul 7.5.5)

Gambaran mengenai kondisi belajar mengajar pada SMK Negeri 1 Makale

dapat dilihat dari pernyataan dari WKS 1 Bidang Kurikulum, Bapak Nasrullah

Sa’pangallo, S.Pd, Beliau mengatakan bahwa:

“Gambaran Kegiatan Belajar mengajar kami disini mengerjakan secara administrasi, ada kontrol. jadi dalam pengaturan KBM, kami sudah menggunakan sistem elektronik jadi pergantian jam itu dikontrol dan pemantauan apakah proses berjalan pada tiap-tiap kelas ada absen kami buat untuk mengontrol. Setiap pergantian jam, ada guru piket yang keliling untuk memastikan di setiap-setiap kelas ada guru sementara mengajar.” (Hasil wawancara tanggal 17 juli 2013)

Page 86: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

72

Sedangkan gambaran mengenai pendampingan dan perlindungan siswa

dapat dilihat dari pernyataan WKS 3 Bidang Kesiswaan, Bapak Alexander

Tarampak, S.Pd. Beliau mengatakan bahwa:

“Bentuk perlindungan kita itu adalah kewajiban sekolah. Yang kita lakukan disini pertama Asuransi. Jadi kita bekerja sama dengan asuransi. Sejak masuk sebagai siswa baru, sudah langsung semua siswa kita asuransikan termasuk juga anak-anak yang keluar prakerin, termasuk gurunya kita juga asuransikan.”

(Hasil wawancara tanggal 15 April 2013)

Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa:

“Bentuk perlindungan didalam sistem manajemen mutu ISO bukan hanya dalam bentuk asuransi termasuk disini pendampingan, mencarikan beasiswa, juga pendampingan dalam kegiatan ekstrakurikuler. Itu semua bentuk perlindungan”

(Hasil wawancara tanggal 15 April 2013)

Didalam Dokumen Mutu sendiri pada SOP 755 pasal 5.2 tentang

Pendampingan dan Perlindungan Siswa. yang berlaku di SMK Negeri 1 Makale,

dijelaskan bahwa: pendampingan terhadap siswa dilaksanakan dengan

pembinaan berupa pelayanan BP-BK, kegiatan kesiswaan yang meliputi: OSIS,

Latihan Dasar Kepemimpinan, Widyatamandala, ekstrakurikuler. Dan bentuk

pendampingan lainnya yang direkomendasikan oleh Kepala Sekolah. Kemudian

Perlindungan terhadap seluruh siswa dilaksanakan dengan mengikutsertakan

siswa pada asuransi kecelakaan.

Gambaran mengenai Asuransi yang terdapat disekolah, dijelaskan oleh

WKS 3 Kesiswaan, sebagai berikut:

“Asuransinya itu kita kerjasama dengan Perusahaan Asuransi Bumi Putera, selama berapa tahun kita kerjasama, preminya itu dibayar pertahun sebesar Rp.5000 (lima ribu rupiah) per tahun. Khusus yang kami asuransikan itu asuransi kecelakaan”. (Hasil Wawancara tanggal 15 april 2013)

Page 87: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

73

Pengendalian Sarana Pemantauan dan Pengukuran

Untuk memantau ketecapaian ketercapaian dari Realisasi hasil proses

pendidikan maka sekolah menetapkan cara untuk memantau dan mengukur

keberhasilan KBM (terdapat dalam Klausul 7.6) dengan cara memperhatikan

kebijakan pemerintah dan internal sekolah. Sarana pemantau dan pengukur

yang diperlukan untuk memberikan bukti kesesuaian proses pendidikan dengan

persyaratan yang ditetapkan.

Adapun gambaran mengenai pemantauan keberhasilan KBM pada SMK

Negeri 1 Makale dapat dilihat dari wawancara dengan WKS 1 Bagian kurikulum.

Bapak Nasrullah Sa’pangallo, S.Pd. Beliau mengatakan bahwa:

“Efektif tidaknya proses ini ada beberapa proses pemantauan yang dilakukan yang pertama adalah daftar hadir, baik itu yang menggunakan sidik jari maupun tanda tangan itu yang kami pantau, yang kedua adalah melakukan pemantauan setiap pergantian jam, yang ketiga memantau jurnal, karena didalam kelas itu kita siapkan jurnal, karena didalam kelas itu kita siapkan jurnal mengajar guru yang harus ditandatangani, selanjutnya setiap hari sabtu, oleh bapak Kepala sekolah mengambil semua jurnal itu untuk diperiksa jadi dari situlah nanti menjadi dasar bagi kami untuk menyusun perbaikan, dst.”

(Hasil wawancara tanggal 17 Juli 2013)

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pengendalian dan

pemantauan sarana belajar, telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan

klausul yang dipersyaratkan.

3. Tahap Pemeriksaan (Check)

a) Audit Internal

Sesuai dengan Klausul 8.2.2 dalam Pedoman Mutu, tentang Audit

Internal dikatakan bahwa sekolah menetapkan pelaksanaan audit intenel dalam

selang waktu tertentu dan menetapkan tata cara audit internal.

Page 88: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

74

Hasil wawancara dengan QMR SMK Negeri 1 Makale, Bapak Nasrullah

Sa’pangallo, S.Pd. beliau menaparkan:

Salah satu prinsip ISO adalah perbaikan berkelanjutan jadi setiap tahun itu kami melakukan audit internal untuk memastikan apakah semua kebijakan mutu dalam sistem itu berjalan atau tidak, hal-hal yang belum berjalan itu dibuatkan koreksinya kemudian tindakan-tindakan

(Hasil wawancara tanggal 12 april 2013)

Pelaksanaan audit internal bertujuan untuk menilai apakah pelaksanaan

ISO 9001:2008 telah dilaksanakan sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang

telah ditentukan dan yang lebih penting lagi adalah untuk menilai apakah ISO

9001:2008 telah berjalan secara efektif. Audit internal pada SMK Negeri 1

Makale dilaksanakan 1 kali dalam setahun biasanya pada bulan September.

Sejak diterapkannya ISO 9001:2008 pada SMK Negeri 1 Makale, telah

dilaksanakan 3 kali Audit Internal.

Adapun tujuan dari pelaksanaa audit internal adalah:

a. Melihat kekurangan sistem manajemen mutu

b. Mengevaluasi kekurangan untuk tindakan koreksi

c. Menilai kesiapan untuk audit eksternal (audit surveilance)

d. Mendorong pemeliharaan dan perbaikan dari pelaksanaan sistem

manajeme mutu

e. Hasil audit internal sebagai masukan buat tinjauan manajemen

Dalam Audit internal dimulai dari Perencanaan, kemudian Kesiapan audit

internal, Kemudian pelaksanaan.Tahap-tahap pelaksanan audit internal pada

SMK Negeri 1 Makale ialah:

a. QMR menetapkan waktu yang disetujui bersama auditee (yang

diaudit)

Page 89: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

75

b. Auditor berkoordinasi dengan WKS, Kapro, dan KTU sebelum

pelaksanaan audit

c. Hasil audit internal ditulis dalam form audit untuk pelaporan rekaman

a. Bila hasil audit internal menunjukkan adanya KTS

(Ketidaksesuaian), WKS, Kapro, dan KTU harus menentukan

penyebab KTS, melakukan tindakan koreksi dan korektif dalam

batas waktu yang disetuju auditor.

Ketidaksesuaian (KTS) pada SMK Negeri 1 terbagi atas 3 macam, yaitu:

KTS Mayor, KTS Minor, dan KTS Observasi. Ketidaksesuaian Mayor adalah

ketidaksesuaian yang berpotensi menimbulkan dampak serius terhadap

pencapaian mutu dan efektifitas sistem mutu, ketidaksesuaian Minor adalah

ketidaksesuaian yang tidak mempunyai dampak yang serius terhadap mutu atau

sistem mutu dan juga dapat diartikan sebagai ketidaksesuaian pada dokumen

seperti prosedur atau instruksi kerja terhadap pelaksanaan yang sebenarnya

atau terhadap persyaratan standar yang ada. Sedangkan Ketidaksesuaian

Observasi adalah ketidaksesuaian yang diharapkan itu bagus kalau itu ada,

tetapi tidak masalah bila itu tidak terlaksanakan, jadi ketidaksesuaian observasi

hanya semacam saran saja untuk perbaikan kedepannya.

Gambaran mengenai hasil audit internal sistem manajemen mutu dapat

dilihat pada tabel pada halaman selanjutnya.

Page 90: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

76

Tabel 7. Laporan Ketidaksesuaian (KTS) Hasil Audit Internal SMM ISO

9001:2008 Pada SMK Negeri 1 Makale Tahun 2012

No. Unit Kerja Jumlah Ketidaksesuaian (KTS)

KTS Observasi KTS Minor KTS Mayor

1 KS 3 Temuan - - 2 WKS 1 4 Temuan - - 3 WKS 2 2 Temuan - - 4 WKS 3 2 Temuan - - 5 WKS 4 4 Temuan - - 6 KTU 3 Temuan 1 Temuan - 7 KBKB 2 Temuan - - 8 KBKE 1 Temuan 3 Temuan - 9 KBKO 1 Temuan 2 Temuan - 10 KBKI 5 Temuan - - 11 KBKM 1 Temuan - - 12 Perpustakaan 3 Temuan - - 13 QMS 1 Temuan - - Total 32 Temuan 6 Temuan -

(Sumber: Data Sekunder SMK Negeri 1 Makale 2012)

Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa masih ada sejumlah

ketidaksesuaian yang ditemukan saat audit internal ketiga. Namun SMK Negeri 1

Makale terus berupaya memperbaiki keefektifan sistem manajemen mutu ISO

9001:2008 seperti yang dikemukakan oleh QMR SMK Negeri 1 Makale, Bapak

Nasrullah Sa’pangallo, S.Pd. Beliau mengatakan:

“Tetap ada peningkatan berkelanjutan, apapun yang ditemukan dalam audit, dipastikan tidak akan terulang lagi, karena itu sudah ada tindakan korektif, dan tindakan preventifnya.”

(Hasil wawancara tanggal 12 April 2013)

4. Tahap Tindakan (Act)

a) Rapat Tinjauan Manajemen

Setelah pelaksanaan Audit Internal dilaksanakan, manajemen

menyelenggakan rapat tinjauan manajemen, dimana pelaksanaannya mengacu

pada prosedur rapat tinjauan manajemen dalam Standar Operasional Prosedur

(SOP) Nomor 56 Dokumen Mutu SMK Negeri 1 Makale. Dalam prosedur

Page 91: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

77

tersebut diatur bahwa rapat tinjauan manajemen harus dilaksanakan paling

sedikit 1 kali dalam setahun. Rapat yang dipimpin oleh Kepala Sekolah atau

personil yang ditunjuk harus dihadiri oleh staf pimpinan, Tim ISO, Auditor, dan

Auditee dan Personil lain yang ditunjuk.

Adapun agenda rapat tersebut memuat tinjauan-tinjauan atau evaluasi

menyangkut:

1. Hasil Audit sejak rapat terakhir

2. Tindakan koreksi sejak rapat terakhir

3. Tindak lanjut dari Tinjauan Manajemen terakhir

4. Umpan balik pelanggan/stakeholders

5. Tindakan pencegahan dan tindakan koreksi

6. Masalah mutu lainnya

7. Kinerja proses dan kesesuaian pencapaiannya

8. Perubahan-perubahan atau usul untuk memperbaiki sistem

9. Penetapan sasaran mutu dan peningkatan produktifitas/efisiensi kerja

Keluaran dari Rapat tinjauan manajemen merupakan dasar penyusunan

program dan pelaksanaan sistem manajemen mutu yang akan datang yang

meliputi :

1. Perubahan pada keefektifan sistem manajemen mutu dan proses-

prosesnya

2. Perbaikan pada produk berkaitan dengan persyaratan pelanggan

3. Sumber daya yang diperlukan

Page 92: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

78

IV. 3 Pembahasan

Salah satu tujuan dalam pelaksanaan sistem manajemen mutu ISO

9001:2008 yaitu peningkatan berkelanjutan (Vincent Gazpersz 2012:21).seperti

dalam Bab 8 Pedoman Mutu SMK Negeri 1 Makale tentang Pengukuran,Analisis

Dan Perbaikan, yang menyatakan bahwa sekolah merencanakan dan

menetapkan proses-proses pemantauan,pengukuran,analisis dan perbaikan

yang diperlukan untuk menunjukkan kesesuaian persyaratan pelanggan

(stakeholders), memastikan kesesuaian sistem manajemen,dan memperbaiki

keefektifan sistem manajemen mutu secara terus menerus.

Dalam Pelaksanaan Aplikasi Motodologi peningkatan terus menerus

PDCA (Plan-Do-Check-Act) dalam model Sistem Manajemen Mutu ISO 9001

pada SMK Negeri 1 Makale dapat dilihat pada gambar 3. Untuk lebih jelasnya

penulis akan memaparkan hubungan antara teori PDCA dengan fakta

pelaksanaannya di lapangan.

Page 93: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

79

Tabel 8. Pelaksanaan prinsip peningkatan Berkelanjutan (PDCA) dalam

Sistem Manajemen Kualitas ISO 9001 Menurut Gaspersz (2012)

A. PERENCANAAN (PLAN)

NO PERSYARATAN DALAM ISO

9001:2008

PELAKSANAAN DI SMK NEGERI 1

MAKALE

1 Penekanan pada Kebutuhan untuk peningkatan terus-menerus

Sekolah telah menetapkan,

mendokumentasikan, menerapkan, dan

memelihara Sistem Manajemen Mutu sesuai

dengan persyaratan ISO 9001 : 2008 yang di

rumuskan dalam Pedoman Mutu dan terus

menerus memperbaikinya.

2 Manajemen Organisasi

menetapkan tujuan-tujuan kualitas

pada fungsi Dan tingkatan (level)

yang relevan dengan organisasi

Sekolah telah menetapkan Sasaran Mutu

sekolah yang tiap tahunnya ditinjau ulang

sesuai dengan tingkat relevan dalam sekolah

3 Menetapkan sumber daya yang

diperlukan untuk menerapkan dan

mempertahankan sistem

manajemen mutu serta

meningkatkan keefektifannya

Sekolah telah membentuk Tim ISO yang

terdiri dari personil-personil yang dianggap

kompeten dalam menjalankan Sistem

Manajemen Mutu

4 Menetapkan Kompetensi,

Pelatihan, dan kesadaran dari

SDM

Sekolah telah menetapkan personil-personil

yang telah mengikuti pelatihan-pelatihan

yang berhubungan dengan ISO yang

diadakan sekolah serta memberikan

kesempatan kepada setiap staff guru untuk

mengembangkan kemampuannya

Page 94: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

80

NO PERSYARATAN DALAM ISO

9001:2008

PELAKSANAAN DI SMK NEGERI 1

MAKALE

5

Menetapkan Infrastruktur yang

diperlukan

Sekolah telah menetapkan infrastruktur yang

telah sesuai dengan cara, selalu

mengembangkan sarana dan prasarana di

sekolah agar sesuai dengan kebutuhan

pelanggan seperti sarana laboratorium,

penambahan ruang belajar, alat-alat praktik,

toilet, dll.

6 Menetapkan lingkungan kerja

yang diperlukanuntuk mencapai

kesesuaian terhadap persyaratan

produk

Sekolah memiliki lingkungan kerja yang telah

memenuhi standar, lingkungan kerja yang

asri, sejuk, nyamaan serta jauh dari pusat

keramaian.

7 Mengidentifikasi persyatan-

persyaratan dokumentasi yang

diperlukan dalam sistem

manajemen

Sekolah telah memiliki rumusan kebijakan

mutu yaitu SENYUM SEHAT dan sasaran

mutu. SMK memiliki pedoman mutu dan

telah memenuhi prosedur dan rekaman

terdokumentasi yang diminta oleh standar

internasional

Page 95: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

81

B. LAKSANAKAN (DO)

NO PERSYARATAN DALAM ISO

9001:2008

PELAKSANAAN DI SMK NEGERI 1

MAKALE

1. Menyediakan sumber daya

manusia yang memiliki

kompetensi

Sekolah selalu mendukung dan menfasilitasi

upaya-upaya peningkatan SDM seperti

memberikan kesempatan kepada guru dan

personil-personil untuk mengikuti program

pendidikan dan pelatihan conthnya pelatihan

e-learning, pembentukan MGMP

(Musyawarah Guru Mata Pelajaran), dll

2 Memberikan Infrastruktur yang

dibutuhkan untuk mencapai

kesesuaian terhadap persyaratan

produk

Sekolah telah memiliki infrastruktur yang

sangat menunjang persyaratan baik itu

sarana maupun prasarana sekolah.

3 Mengelolah lingkungan kerja yang

diperlukan untuk mencapai

kesesuaian terhadap peryaratan

produk

Telah ada prosedur yang mengatur

mengenai lingkungan kerja meliputi

perawatan lingkungan kerja, pengecekan

dan perbaikan lingkungan kerja.

Page 96: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

82

B. LAKSANAKAN (DO)

NO PERSYARATAN DALAM ISO

9001:2008

PELAKSANAAN DI SMK NEGERI 1

MAKALE

4 Melaksanakan realisasi produk

yang meliputi:

Pengembangan Produk

Proses pembelian

Pelayanan dalam kondisi

terkendali

Pengendalian pemantauan

dan peralatan pengukuran

Melaksanakan realisasi produk yang

meliputi:

Pengembangan produk dalam SMK

Negeri 1 Makale melalui pengembangan

kurikulum. Pengembangan kurikulum

dilakukan dengan cara komparasi antara

kurikulum dari pemerintah dan masukan

dari dunia industri

Pembelian pada SMK Negeri 1 Makale

mengacu pada prosedur yang telah

ditetapkan namun proses pembelian

belum maksimal karena personil-personil

yang menjalankan masih sering

mengindahkan prosedur yang ditetapkan

sebelumnya

Sekolah telah mengatur proses

pendidikan dan kegiatan belajar mengajar

dengan cara e-learning, dan mengontrol

proses belajar mengajar melalui guru

piket yang selalu mengecek proses

Belajar mengajar di setiap kelas

Bentuk pendampingan proses pendidikan

adalah dengan mengasuransikan seluruh

siswa, mencarikan beasiswa dan

pendampingan kegiatan ekstrakurikuler.

Pemantauan daftar hadir dan absensi

menggunakan sidik jari, pemantauan

jurnal kelas yang setiap akhir pekan

diperiksa oleh kepala sekolah.

Page 97: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

83

C. PEMERIKSAAN (CHECK)

NO PERSYARATAN DALAM ISO

9001:2008

PELAKSANAAN DI SMK NEGERI 1

MAKALE

1 Pemantauan dan pengukuran

produk

Bentuk pemantauan dan pengukuran produk

/ hasil pendidikan adalah dengan evaluasi

Kegiatan belajar mengajar yang terdiri dari 1.

Tes formatif contohnya kuis, dan ulangan

harian dan ujian kompetensi dasar. 2.Tes

sumatif seperti ulangan semester dan ujian

kenaikan kelas dan 3. Ujian akhir sekolah

2 Mengevaluasi status kesesuaian

dan mengendalikan produk-

produk yang tidak memenuhi

persyaratan

Sekolah telah menetapkan prosedur

mengenai pengendalian ketidaksesuaian

dan pelanggaran tata tertib siswa

3 Melakukan analisis data yang

berkaitan dengan kepuasan

pelanggan, kesesuaian terhadap

persyaratan produk, kinerja

proses dan produk, serta kinerja

pemasok

Sekolah telah melakukan analisis data yang

berdasarkan pada daya serap dan daya

capai siswa, harapan stakeholders, lager

kenaikan kelas, lager kelulusan, dan data

nilai.

4 Mengidentifikasi penyebab

ketidaksesuaian dan mengambil

tindakan korektif dan tindakan

pencegahan

Sekolah telah mengidentifikasi

ketidaksesuaian dan mengambil tindakan

korektif dan preventif dengan cara sekolah

mencatat setiap keluhan dan masukan,

melakukan penyelidikan untuk menemukan

penyebab ketidaksesuaian, kemudian

mengadakan rapat-rapat koordinasi.

Page 98: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

84

C. PEMERIKSAAN (CHECK)

NO PERSYARATAN DALAM ISO

9001:2008

PELAKSANAAN DI SMK NEGERI 1

MAKALE

5 Mengendalikan dokumen-

dokumen yang diperlukan untuk

efektivitas Sistem Manajemen

Kualitas

Telah dibuat tata cara pengendalian

dokumen-dokumen yang berkaitan dengan

Sistem manajemen mutu yang terdiri dari

tata cara meninjau, merevisi, dan menyetujui

dokumen.

6 Mengendalikan catatan-catatan

atau rekaman-rekaman yang

berkaitan dengan Sistem

Manajemen kualitas

Sekolah telah menetapkan prosedur-

prosedur pengendalian rekaman yang berisi

tata cara penyimpanan rekaman,

perlindungan, rekaman,pengambilan

rekaman,penyimpan dokumen,

dan pembuangan dokumen

D. TINDAKAN (ACT)

1 Melakukan peninjauan ulang

sistem manajemen mutu pada

interval waktu yang tepat

Sekolah telah melakukan peninjauan ulang

melalui rapat tinjauan manajemen yang

dilaksanakan setelah audit internal.

2 Mengidentifikasi area-area

perbaikan atau peningkatan terus

menerus

Sekolah melaksanakan perbaikan dan

peningkatan berkelanjutan. Hal ini

dibicarakan dalam rapat tinjauan manajemen

dan evaluasi bulanan.

3 Melakukan tindakan-tindakan

korektif untuk menghilangkan

penyebab-penyebab

ketidaksesuaian itu

Sekolah melaksanakan tindakan koreksi

sesuai dengan prosedur yang ada. Tindakan

koreksi ini, merupakan salah satu agenda

dalam rapat tinjauan manajemen.

4 Melaksanakan tindakan-tindakan

pencegahan untuk

menghilangkan potensial

ketidaksesuaian sehingga terjadi

ketidaksesuaian

Bentuk tindakan pencegahan

ketidaksesuaian dalam sistem manajemen

mutu yaitu dengan dilaksanakan audit

internal dan tinjauan manajemen yang

dilaksanakan sekali dalam setahun.

Page 99: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

85

Untuk mengetahui sejauh mana efektifitas pelaksanaan sistem

manajemen mutu ISO 9001:2008 pada SMK Negeri 1 Makale dapat dilakukan

dengan membandingkan hasil audit internal sebelumnya dengan hasil audit

terbaru. Sejak menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, SMK

Negeri 1 Makale telah melaksanakan 3 kali audit internal. Yaitu yang pertama

pada tahun 2010, kemudian yang kedua pada tahun 2011, dan terakhir pada

tahun 2012.

Berikut ini tabel hasil audit internal ke-1 dari SMK Negeri 1 Makale. Audit

Internal sendiri dilaksanakan pada tanggal 20-21 September 2010.

Tabel 9. Laporan Ketidaksesuaian (KTS) Hasil Audit Internal Ke-1 SMM ISO

9001:2008

No. Unit Kerja Jumlah Ketidaksesuaian (KTS)

KTS Observasi KTS Minor KTS Mayor

1 KS 4 Temuan - - 2 WKS 1 7 Temuan 2 Temuan - 3 WKS 2 3 Temuan - - 4 WKS 3 7 Temuan - - 5 WKS 4 6 Temuan 1 Temuan - 6 KTU 3 Temuan - - 7 KBK Bangunan 4 Temuan - - 8 KBK Elektro 4 Temuan - - 9 KBK Otomotif 6 Temuan - - 10 KBK Informatika 3 Temuan - - 11 KBK Mesin 3 Temuan 1 Temuan - 12 Perpustakaan 1 Temuan - - 13 QMS 7 Temuan - -

Total 58 Temuan 4 Temuan -

(Sumber : Data Sekunder SMK Negeri 1 Makale 2010)

Dari hasil laporan ketidaksesuaian (KTS) diatas, ditemukan tidak ada (0)

ketidaksesuaian (KTS) Mayor, 4 temuan ketidaksesuaian (KTS) Minor, dan 58

temuan ketidaksesuaian (KTS) Observasi.

Page 100: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

86

Sedangkan pada Audit Internal ke-2 Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 yang dilaksanakan pada tanggal 19-20 september 2011 ditemukan

ketidaksesuaian, seperti pada tabel di berikut ini:

Tabel 10. Laporan Ketidaksesuaian (KTS) Hasil Audit Internal Ke-2 SMM

ISO 9001:2008

No. Unit Kerja Jumlah Ketidaksesuaian (KTS)

KTS Observasi KTS Minor KTS Mayor

1 KS 3 Temuan - - 2 WKS 1 5 Temuan - - 3 WKS 2 2 Temuan - - 4 WKS 3 4 Temuan - - 5 WKS 4 4 Temuan - - 6 KTU 1 Temuan 3 Temuan - 7 KBK Bangunan 2 Temuan - - 8 KBK Elektro 5 Temuan - - 9 KBK Otomotif 3 Temuan 2 Temuan - 10 KBK Informatika 5 Temuan - - 11 KBK Mesin 6 Temuan - -

12 Perpustakaan 3 Temuan - - 13 QMS 4 Temuan - -

Total 47 Temuan 5 Temuan - (Sumber : Data Sekunder SMK Negeri 1 Makale 2011)

Dari hasil laporan ketidaksesuaian (KTS) diatas, ditemukan tidak ada

ketidaksesuaian (KTS) Mayor, 5 temuan ketidaksesuaian (KTS) Minor, dan 47

temuan ketidaksesuaian (KTS) Observasi.

Kemudian pada rapat audit internal terakhir yang dilaksanakan pada

tanggal 26-28 November 2012, ditemukan ketidaksesuaian (KTS) seperti pada

table berikut ini:

Page 101: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

87

Tabel 11. Laporan Ketidaksesuaian (KTS) Hasil Audit Internal Ke-3 SMM

ISO 9001:2008

No. Unit Kerja Jumlah Ketidaksesuaian (KTS)

KTS Observasi KTS Minor KTS Mayor 1 KS 3 Temuan - - 2 WKS 1 4 Temuan - - 3 WKS 2 2 Temuan - - 4 WKS 3 2 Temuan - - 5 WKS 4 4 Temuan - - 6 KTU 3 Temuan 1 Temuan - 7 KBK Bangunan 2 Temuan - - 8 KBK Elektro 1 Temuan 3 Temuan - 9 KBK Otomotif 5 Temuan 2 Temuan - 10 KBK Informatika 1 Temuan - - 11 KBK Mesin 1 Temuan - -

12 Perpustakaan 3 Temuan - - 13 QMS 1 Temuan - -

Total 32 Temuan 6 Temuan -

(Sumber : Data Sekunder SMK Negeri 1 Makale 2012)

Dari hasil laporan ketidaksesuaian (KTS) diatas, ditemukan tidak ada (0)

ketidaksesuaian (KTS) Mayor, 6 temuan ketidaksesuaian (KTS) Minor, dan 32

temuan ketidaksesuaian (KTS) Observasi.

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam pelaksanaan audit mutu

internal terdapat 3 jenis ketidaksesuainya (KTS). Yang pertama adalah

ketidaksesuaian (KTS) Minor , ketidaksesuaian minor artinya bahwa bila ada

salah satu dari persyaratan ISO 9001:2008 tidak konsisten diterapkan. Yang

kedua adalah ketidaksesuaian Mayor artinya bahwa adanya ketidaksesuaian

yang berpotensi menimbulkan dampak serius terhadap pencapaian mutu dan

efektifitas sistem mutu sehingga dapat membuat sistem yang berhenti secara

total. Dan yang ketiga adalah ketidaksesuaian observasi artinya bahwa adanya

Page 102: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

88

kecenderungan atau potensi ketidaksesuaian yang dapat berdampak pada

masa depan

Berdasarkan hasil pelaporan audit mutu internal kedua Sistem

manajemen mutu ISO 9001:2008 pada tahun 2011. Ditemukan ketidaksesuaian

minor secara keseluruhan sebanyak 5 temuan. Pada unit kerja KTU sebanyak 3

temuan. Ketiga ketidaksesuaian Minor tersebut adalah: 1. Rekaman dan

dokumen di unit kerja Tata Usaha tidak teridentifikasi dengan baik (tidak sesuai

dengan SOP 423 Mengenai Pengendalian Rekaman). 2. Sasaran mutu pada unit

kerja KTU yakni 92% pengadministrasian dikerjakan dengan komputer tidak tidak

tercapai karena tidak sebanding dengan jumlah personil yang menguasai

Komputer yaitu hanya 3 orang dari 10 orang personil (tidak sesuai dengan

Pedoman Mutu Bab 5 tentang Tanggung Jawab Manajemen). 3. Kegiatan

pelatihan Komputer bagi anggota KTU tidak teridentifikasi karena tidak adanya

catatan dan rekaman pelaksanaannya. (tidak sesuai dengan Pedoman Mutu Bab

6 tentang Pengelolaan Sumber Daya). Sedangkan pada Unit kerja Ketua

Program Studi Keahlian Otomotif (KBK O), ditemukan sebanyak 2

ketidaksesuaian minor yaitu 1. Tidak adanya daftar rekaman dokumen yaitu data

pendukung sasaran mutu yaitu rekaman nilai ujian kompetensi (tidak sesuai

dengan Pedoman Mutu Bab 4 tentang Sistem Manajemen Mutu). 2. Tidak

lengkapnya daftar pemasok ( tidak sesuai dengan Pedoman Mutu Bab 6 tentang

Pengelolaan Sumber Daya)

Kemudian pada hasil pelaporan Audit Mutu Internal ketiga Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada tahun 2012. Ditemukan secara

keseluruhan, ada 6 temuan ketidaksesuaian minor. Ketidaksesuaian tersebut

terdiri dari 1 temuan pada unit kerja KTU yaitu Sasaran mutu tidak tercapai

Page 103: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

89

karena ada dokumen yang seharusnya di input kedalam komputer tidak

dilaksanaka sehingga analisa ketercapaian sasaran mutu tidak dapat diukur

(tidak sesuai dengan Pedoman Mutu Bab 4 tentang Sistem Manajemen Mutu).

Kemudian pada unit kerja kerja Ketua Program Studi Keahlian Elektro (KBK E)

ditemukan sebanyak 3 ketidaksesuaian minor, yaitu: 1. Barang/alat yang dibeli

tidak diverifikasi (tidak sesuai dengan SOP 74 tentang Pembelian). 2. Dokumen

belum ditata dengan baik (tidak sesuai dengan Pedoman Mutu Bab 4 tentang

Sistem Manajemen Mutu). 3 Beberapa Dokumen tidak dilegalisir (tidak sesuai

dengan SOP 423 tentang Pengendalian Dokumen). Terakhir ditemukan

ketidaksesuaian minor pada Ketua Program Studi Keahlian Otomotif (KBK O)

sebanyak 2 temuan yakni: 1.Tidak adanya uraian tugas dan wewenang pada

Unit kerja (tidak sesuai dengan SOP 62 tentang Sumber Daya Manusia). 2

Sasaran mutu pada unit kerja tidak sesuai sesuai dengan sasaran mutu sekolah.

(tidak sesuai dengan SOP 423 Mengenai Pengendalian Rekaman)

Berdasarkan hasil pelaksanaan audit internal, yang menjadi tolok ukur

dalam menilai peningkatan berkelanjutan dari sistem manajemen mutu telah

berjalan dengan baik namum belum maksimal karena masih banyak ditemukan

ketidaksesuaian (KTS) baik itu KTS observasi maupun KTS Minor. Dari data di

atas dapat dilihat ketidaksesuaian (KTS) observasi, setiap tahunnya berkurang,

dari 58 temuan, ke 47 temuan, dan terakhir audit internal ditemukan 32 temuan.

Namun pada ketidaksesuaian (KTS) Minor, setiap tahunnya Ketidaksesuaian

(KTS) bertambah tiap tahunnya,dari yang hanya di temukan 4 KTS pada audit

internal pertama tahun 2010, menjadi 5 temuan pada audit kedua tahun 2011,

dan pada audit terakhir bertambah jadi 6 temuan pada audit ketiga tahun 2012.

Walaupun Ketidaksesuaian minor tidak mempunyai dampak serius terhadap

Page 104: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

90

sistem mutu, namun mengindikasikan temuan adanya pelaksanaan yang tidak

sesuai dengan prosedur atau instruksi kerja prosedur. Dan itu setiap tahunnya

bertambah, artinya bertambah pula ketidakpatuhan personil-personil di SMK

Negeri 1 Makale pada sistem manajemen mutu yang telah ditetapkan

sebelumnya.

Page 105: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

91

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V. 1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pelaksanaan

ISO 9001:2008 pada SMK Negeri 1 Makale, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan International Standar Organization (ISO) 9001:2008 pada

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Makale telah berjalan

dengan baik, dimana SMK Negeri 1 Makale telah mendapatkan sertifikasi

SMM ISO 9001:2008 dari lembaga sertifikasi mutu internasional, PT. TUV

Rheindland sebagai bukti komitmen SMK Negeri 1 Makale terhadap

pengembangan mutu. Dengan pelaksanaan SMM ISO 9001 pada SMK

Negeri 1 Makale, para personil di sekolah memiliki pedoman dari acuan

yang jelas dalam melaksanakan tugasnya karena semua diatur dalam

Dokumen Mutu Sekolah.

2. Pelaksanaan International Standards Organization (ISO) 9001:2008 pada

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Makale dengan

menggunakan konsep PDCA (Plan-Do-Check-Act) yang dikembangkan

oleh Edward Deming dan dikondisikan dengan klausul-klausul yang

terdapat dalam standar ISO 9001:2008 (Vincent Gaspersz, 2012), telah

berjalan dengan baik. Dimulai dari proses perencanaan (Plan), untuk itu

sekolah telah berkomitmen untuk melaksanakan sistem manajemen mutu

sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang diminta oleh ISO

9001:2008, dimana terdapat klausul-klausul yang mesti dipenuhi, sekolah

Page 106: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

92

membentuk tim ISO. Kemudian apa yang telah direncanakan kemudian

dilaksanakan (Do), proses pelaksanaan ini di bawah kontrol seorang

yang menjabat sebagai wakil manajemen mutu. Dalam pelaksanaan ISO

ini dituntut pada masing-masing unit kerja membuat program-program

pengembangan mutu. Kemudian untuk mengetahui jalan tidaknya suatu

program, maka diadakan Audit Mutu Internal setiap setahun sekali. Audit

Mutu Internal bertujuan untuk memeriksa (Check) dan mengevaluasi

kinerja dari masing-masing unit kerja. Setelah proses pemeriksaan

selasai maka kemudian diambil tindakan (Act). Tindakan ini dalam bentuk

Tindakan Korektif artinya mengoreksi ketidaksesuaian dalam sistem dan

Tindakan Preventif artinya mencegah terjadinya ketidaksesuan dalam

sistem sehingga kekurangan-kekurangan yang ditemukan pada saat

audit, dihapkan tidak terulang.

3. Hal yang paling utama dalam menyukseskan pelaksanaan ISO di sekolah

dan demi mendapatkan manfaat dari pelaksanaan ISO 9001:2008 adalah

komitmen dan keseriusan dari seluruh komponen yang terlibat dalam

sistem ini. Karena dari penemuan yang saya dapatkan pada pelaksanaan

ISO 9001 di SMK Negeri 1 Makale, kebanyakan ketidaksesuaian minor

yang sering terjadi pada unit-unit kerja adalah lemahnya pengendalian

dokumen dan rekaman. Hal ini cukup krusial mengingat pada prinsipnya

pengambilan keputusan dalam pelaksanaan ISO selalu berdasarkan

fakta.

Page 107: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

93

V. 2 Saran

Dari hasil penelitian yang ada dan melihat dari kondisi yang ada, maka

penulis dapat mengemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Perlu adanya sosialisasi yang lebih intens dari pihak top management

dalam hal ini kepala sekolah dan wakil manajemen mutu kepada semua

personil sehingga seluruh personel mengerti apa tujuan dari pelaksanaan

ISO, menanamkan manfaat-manfaat dari pelaksanaan ISO 9001:2008

kepada para pegawai dan staff sehingga muncul semangat kerja yang

berujung pada komitmen peningkatan terus menerus.

2. Perlu sering diadakan pelatihan-pelatihan yang mendukung pelaksanaan

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 kepada personil-personil yang

ada pada SMK Negeri 1 Makale. Sehingga meningkatkan pengetahuan

dan keterampilan dari personil dalam menjalankan Sistem Manajemen

Mutu ISO 9001:2008.

3. Diharapkan semangat dari personil-personil sekolah untuk tetap

menjalankan dan mematuhi sistem manajemen mutu yang telah dibangun

walaupun telah dihapuskannya program RSBI. Karena tujuan utama dari

pelaksanaan ISO 9001:2008 adalah peningkatan mutu secara konsisten

melalui proses bukan pada hasil akhir yakni mendapatkan sertifikasi .

Page 108: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

xv

DAFTAR PUSTAKA

Buku-buku Rujukan:

Ariani, Dorothea Wahyu. 2003. Manajemen Kualitas Pendekatan Sisi Kualitatif.

Jakarta: Ghalia Indonesia

Bayangkara, IBK. 2011. Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi. Jakarta:

Penerbit Salemba Raya

Gaspersz, Vincent. 2005. ISO 9001:2000 And Continual Quality Improvement.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

_______________. 2012. Sistem Manajemen Kualitas, K3, Lingkungan (SMK4L)

dan Peningkatan Kinerja Terus-Menerus. Jakarta: Vinchristo Publication

Hadis, Abdul dan Nurhayati. 2012. Manajemen Mutu Pendidikan. Bandung : CV.

Alfabeta

Nasution, M. N. 2004. Manajemen Jasa Terpadu. Bogor : Ghalia Indonesia

____________. 2005. Manajemen Mutu Terpadu. Bogor : Ghalia Indonesia

Patterson, James G. 2010. ISO 9000 Standar Kualitas Seluruh Dunia. Jakarta:

PT Indeks

Prawirosentono dan Suyadi. 2001. Manajemen Operasi, Analisi dan Studi Kasus.

Jakarta: Bumi Aksara

Purwadi. 2012. ISO 9001:2008 Document Development Compliance Manual.

Jakarta: Media Guru

Riduwan. 2012. Metode dan Teknik Menyusunan Proposal Penelitian. Bandung:

CV. Alfabeta

Sallis, Edward. 2011. Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan. Jogjakarta:

Penerbit IRCiSoD

Rochaety, Ety. 2006. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT.

Bumi Aksara

Sobana. 2012. Tips Memahami Sistem Manajemen Mutu ISO 9001. Bandung:

CV. Alfabeta

Page 109: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

xvi

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV. Alfabeta

________. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: CV.

Alfabeta

Suharsaputra, Uhar. 2013. Administrasi Pendidikan Edisi Revisi. Bandung: PT

Refika Aditama

Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2003. Total Quality Management.

Yogyakarta : Penerbit Andi

Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra, 2007. Service, Quality, & Statisfaction.

Yogyakarta: Penerbit Andi Umiarso dan Imam Gojali, 2011. Manajemen Mutu Sekolah Di Era Otonomi

Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit IRCiSoD

Dokumen dan Peraturan Perundang-undangan :

Dokumen Mutu Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 SMK Negeri 1 Makale

Tahun 2012

Laporan Audit Mutu Internal 1 Sistem Manajemen Mutu SMK Negeri 1 Makale

Tahun 2010

Laporan Audit Mutu Internal 2 Sistem Manajemen Mutu SMK Negeri 1 Makale

Tahun 2011

Laporan Audit Mutu Internal 3 Sistem Manajemen Mutu SMK Negeri 1 Makale

Tahun 2012

“Garis-garis Besar Program Pembinaan SMK Tahun 2012”

http://dikmen.kemdiknas.go.id/bantuansmk/00garis-garis-besar-program.pdf

(diunduh pada Tanggal 12 Januari 2013)

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 78 Tahun

2009 Tentang Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional Pada

Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah

“Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional.” www.unpad.ac.id/wp content/uploads/2012/10/UU20-

2003-Sisdiknas.pdf (diunduh tanggal 12 Januari 2013)

Page 110: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

xvii

Referensi Lainnya: 1. Diunduh dari internet,

(http://smkn1makale.sch.id/infusions/dokuwiki/doku.php?id=sbi) diakses pada

tanggal 23 Desember 2012 pukul 17.35 WITA

2. Diunduh dari internet,

(www.smkn1makale.sch.id/infusions/dokuwiki/doku.php?id=iso&sb_action=re

frh) diakses pada tanggal 23 Desember 2012 pukul 17.41 WITA

3. Diunduh dari internet,

(m.sindonews.com/read/2012/11/22/34/690595/pencari-kerja-di-tana-toraja-4-

514-orang) diakses pada tanggal 14 Januari 2013 pukul 16.53 WITA

4. Diunduh dari internet,

(m.makassar.tribunnews.com/mobile/indeks.php//2012/02/21.angka-

penganguran-di-sulsel-mengkhawatirkan.html) diakses pada tanggal 14

Januari 2013 pukul 17:21 WITA

5. Diunduh dari internet,

(//m.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/11/14/mdfqa5-pengangguran-di-

indonesia-capai-724-juta) diakses pada tanggal 14 Januari 2013 pukul 17.53

WITA

Page 111: SKRIPSI PELAKSANAAN INTERNATIONAL STANDARDS …instruksi kerja dalam ISO 9001:2008 berkurang. Kata kunci : Mutu, ISO 9001 . vi UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Andrew Paramban

Tempat, Tanggal Lahir : Makale, 14 Agustus 1990

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat Rumah : BTP Blok L / 58

No Telepon dan HP : 085285136123

Alamat E-mail : [email protected]

Nama Orang Tua

Ayah : Pieter Paramban

Ibu : (Almh) Dalma Hasnah

Riwayat Pendidikan

Pendidikan Formal:

1995-1996 : TK Pertiwi Makale Kabupaten Tana Toraja

1996-2002 : SD Kristen Makale 1 Kabupaten Tana Toraja

2002-2005 : SMP Katolik Makale Kabupaten Tana Toraja

2005-2008 : SMA Katolik Makale Kabupaten Tana Toraja