skripsi graph cantik imam rofiki 043214013

56
GRAPH CANTIK SKRIPSI Oleh: IMAM ROFIKI 043214013 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA 2008

Upload: imam-rofiki

Post on 22-Jan-2015

3.266 views

Category:

Technology


7 download

DESCRIPTION

Graph merupakan ilmu matematika yang banyak sekali aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya: untuk menentukan lintasan terpendek, pengiriman surat, transportasi, dan sebagainya.

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

GRAPH CANTIK

SKRIPSI

Oleh:

IMAM ROFIKI

043214013

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN MATEMATIKA

2008

Page 2: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

GRAPH CANTIK

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Oleh:

IMAM ROFIKI

043214013

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN MATEMATIKA

2008

Page 3: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

ii

GRAPH CANTIK

Telah layak untuk diujikan sebagai

persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana Sains

IMAM ROFIKI

043214013

PEMBIMBING TANDA TANGAN

Prof. I Ketut Budayasa, Ph.D. ________________

NIP. 132085319 Tanggal 20 Juni 2008

Page 4: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

iii

GRAPH CANTIK

SKRIPSI

Telah diuji

Pada tanggal: 30 Juni 2008

PENGUJI TANDA TANGAN

1. Prof. I Ketut Budayasa, Ph.D. ________________

NIP. 132085319

2. Dr. Agung Lukito, M.S. ________________

NIP. 131948773

3. Budi Rahadjeng, S.Si., M.Si. ________________

NIP. 132163907

Mengetahui:

Dekan FMIPA

Universitas Negeri Surabaya

Prof. Dr. dr. Tjandrakirana, M.S., Sp.And.

NIP. 130368622

Page 5: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan

rahmat, hidayah, dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “GRAPH CANTIK” dengan lancar.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan

memperoleh gelar sarjana sains di bidang matematika murni pada Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya.

Keberhasilan Penulis dalam menyusun skripsi ini tidak lepas dari

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Prof. Dr. dr. Tjandrakirana, M.S., Sp.And. selaku Dekan FMIPA Unesa.

2. Bapak Dr. Tatag Yuli Eko Siswono, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Matematika

Unesa.

3. Bapak Dr. Abadi, M.Sc., selaku Dosen Penasehat Akademik.

4. Bapak Prof. I Ketut Budayasa, Ph.D., selaku Dosen Pembimbing skripsi yang

telah dengan sabar memberikan bimbingan, motivasi dan nasehat sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar.

5. Semua bapak dan ibu dosen jurusan Matematika yang telah memberikan

ilmunya kepada penulis.

6. Ayah, ibu serta adikku “Fendi” dan “Dina” tersayang, yang tak henti-hentinya

memberikan nasehat, doa, dan kasih sayang.

Page 6: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

v

7. Sobat-sobatku: (Argo, Chubeb, Chocky, Fahmi) dan rekan bimbinganku

Marta, Salisa, Titin canda tawa kalian akan selalu penulis kenang.

8. Adik-adikku di Himatrika (Dani, Fibriana, Fitri, Hadi, Ilmi, Saiful, Umu, dan

Yulianti), kalian telah menjadi teman curahan hatiku.

9. Teman-teman seperjuanganku khususnya angkatan 2004B.

10. Dan semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan pada skripsi

ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini

bermanfaat bagi semua pihak.

Surabaya, 20 Juni 2008

Penulis

Page 7: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

vi

GRAPH CANTIK

Imam Rofiki

ABSTRAK

Semua graph yang dibicarakan dalam skripsi ini adalah graph sederhana.

Graph cantik didefinisikan sebagai graph yang memuat sebuah sikel dengan

panjang 0 modulo 3. Sedangkan graph yang tidak memuat sebuah sikel dengan

panjang 0 modulo 3 disebut graph tak cantik. Dalam skripsi ini, kita tunjukkan

bahwa setiap subdivisi dari graph kubik terhubung-3 dengan n ≥ 10 titik

merupakan graph cantik. Ditunjukkan juga bahwa setiap graph kubik merupakan

graph cantik. Akhirnya, ditunjukkan bahwa setiap subdivisi dari graph komplit

dengan 5 titik merupakan graph cantik.

Kata kunci: Graph cantik, Subdivisi.

Page 8: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

vii

GOOD GRAPH

Imam Rofiki

ABSTRACT

All graphs considered in this report are simple graphs. Good graph is

defined as a graph which contains a cycle of length 0 modulo 3. While graph

which does not contains a cycle of length 0 modulo 3 is called bad graph. In this

report, we show that every subdivisions of 3-connected cubic graph with n ≥ 10

vertices is a good graph. It is also shown that every cubic graph is a good graph.

Finally, it is shown that every subdivisions of complete graph on five vertices is a

good graph.

Key words: Good graph, Subdivisions.

Page 9: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

viii

DAFTAR SIMBOL

Simbol Arti

V(G) Himpunan titik dari graph G

)(GV Banyaknya titik dari graph G

E(G) Himpunan sisi dari graph G

)(GE Banyaknya sisi dari graph G

dG(v) atau d(v) Derajat titik v di G

δ (G) Derajat minimum dari graph G

∆ (G) Derajat maksimum dari graph G

H ⊆ G H subgraph dari G

G[V] Graph bagian dari G yang dibangun oleh V

Ck Sikel dengan panjang k

Kn Graph komplit dengan n titik

Z+ Himpunan bilangan bulat positif

dG(u,v) atau d(u,v) Jarak dari titik u ke titik v

NG(v) atau N(v) Persekitaran titik v pada graph G

H ∩ G H irisan G

H ∪ G H gabungan G

G – e Penghapusan sisi e dari G

G.e Pengkonstraksian sisi e dari G

)(Gκ Konektivitas titik G

)(' Gκ Konektivitas sisi G

G Pasangan G

Page 10: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

KATA PENGANTAR................................................................................... iv

ABSTRAK.................................................................................................... vi

ABSTRACT ................................................................................................. vii

DAFTAR SIMBOL....................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 3

BAB III PEMBAHASAN............................................................................. 18

BAB IV PENUTUP...................................................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 45

Page 11: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

1

BAB I

PENDAHULUAN

Banyaknya permasalahan dalam kehidupan sehari-hari mendorong

manusia untuk mencari solusi yang secara tidak langsung permasalahan tersebut

mendorong berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Matematika adalah

salah satu ilmu yang banyak memberikan alternatif dalam menyelesaikan

permasalahan di segala bidang. Salah satu cabang ilmu matematika yang dapat

menyelesaikan suatu permasalahan adalah teori graph.

Teori graph mengalami perkembangan yang sangat pesat karena

aplikasinya yang sangat luas dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dalam

pencarian lintasan terpendek, permasalahan pengiriman surat, transportasi,

komunikasi, perlokasian, desain komputer dan sebagainya. Sebuah graph G berisi

dua himpunan yaitu himpunan berhingga tak kosong V(G) yang elemen-

elemennya disebut titik dan himpunan berhingga (mungkin kosong) E(G) yang

elemen-elemennya disebut sisi sedemikian hingga setiap elemen e dalam E(G)

merupakan pasangan tak berurutan dari titik-titik di V(G). Karena struktur graph

yang sangat sederhana, maka hal inilah yang mengakibatkan banyak

permasalahan nyata yang dapat dimodelkan dalam bentuk graph. Misalnya titik

menyatakan stasiun maka sisi menyatakan rel yang menghubungkan antar stasiun,

jika titik menyatakan orang maka sisi menyatakan hubungan yang ada diantara

orang tersebut, dan masih banyak lagi pemodelan yang lainnya.

1

Page 12: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

2

Dalam skripsi ini tidak dimaksudkan untuk membahas aplikasi dari teori

graph tetapi skripsi ini membahas suatu materi atau teoritis dalam teori graph

yaitu graph cantik. Graph yang memuat sebuah sikel dengan panjang 0 modulo 3

disebut graph cantik. Sedangkan graph yang tidak memuat sebuah sikel dengan

panjang 0 modulo 3 disebut graph tak cantik.

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk membahas kelas-kelas

graph cantik.

Metodologi yang penulis gunakan adalah metodologi studi literatur.

Secara garis besar sistematika penulisan skripsi ini dibagi dalam 4 BAB, yaitu

BAB I tentang pendahuluan yang berisi tujuan dan garis besar isi skripsi, BAB II

tentang kajian pustaka yang berisi beberapa definisi dan teorema yang akan

digunakan dalam pembahasan, BAB III membahas tentang kelas-kelas graph

cantik, dan BAB IV berisi tentang simpulan.

Page 13: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

3

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini akan diuraikan beberapa definisi dan teorema yang disertai

dengan contoh-contoh yang digunakan dalam Bab III Pembahasan. Definisi dan

teorema yang digunakan dalam skripsi ini mengacu pada Budayasa [2] dan

Chartrand [4].

Definisi 2.1:

Sebuah graph G berisikan dua himpunan yaitu himpunan berhingga tak

kosong V(G) dari obyek-obyek yang disebut titik dan himpunan berhingga

(mungkin kosong) E(G) yang elemen-elemennya disebut sisi sedemikian hingga

setiap elemen e dalam E(G) merupakan pasangan tak berurutan dari titik-titik di

V(G). Himpunan V(G) disebut himpunan titik G dan himpunan E(G) disebut

himpunan sisi G. Misalkan u dan v adalah dua titik di G dan e = {u, v} (sering

ditulis e = uv) adalah sebuah sisi di G. Maka titik u dan titik v disebut

berhubungan langsung (adjacent) di G atau sisi e terkait (incident) dengan titik u

dan juga titik v. Jika G tidak memiliki sisi, maka G disebut graph kosong.

Sebuah graph G dapat direpresentasikan dalam bentuk diagram (gambar),

dimana setiap titik di G digambarkan dengan sebuah noktah dan setiap sisi yang

menghubungkan dua titik di G digambarkan dengan sebuah kurva sederhana

(ruas garis) dengan titik-titik akhir di kedua titik tersebut.

3

Page 14: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

4

Contoh 2.1:

Perhatikan Gambar 2.1. G1 adalah graph dengan V(G1) = {v1, v2, v3, v4,

v5} dan E(G1) = {e1, e2,, e3, e4, e5, e6, e7} dengan e1 = v1v2, e2 = v1v3, e3 = v1v4, e4 =

v2v4, e5 = v3v4, e6 = v4v5 dan e7 = v3v5. Titik v1 dan v2 berhubungan langsung, sisi

e1 terkait dengan titik v1 dan v2. Karena E(G2) = φ , maka G2 adalah graph kosong.

Definisi 2.2:

Sebuah sisi graph G yang menghubungan sebuah titik dengan dirinya

sendiri disebut gelung (loop). Jika terdapat lebih dari satu sisi yang

menghubungkan dua titik u dan v di G, maka sisi-sisi tersebut disebut sisi

rangkap. Sebuah graph yang tidak memiliki gelung (loop) dan tidak memiliki sisi

rangkap disebut graph sederhana.

Contoh 2.2:

Gambar 2.1

v3

v1 v2

G2

v1

v2 v4

v5 v3

e1

e2

e3

e4

e5 e6

G1

e7

G1

v2

v1

v3

e5

e2 e1

e3

e4

Gambar 2.2

G2

v2

v5 v3

v4

v1

e1

e2

e3

e4 e5

Page 15: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

5

Perhatikan Gambar 2.2. G1 bukan graph sederhana karena memiliki gelung

yaitu sisi e5 dan memiliki sisi rangkap yaitu e1 dan e2. G2 merupakan graph

sederhana.

Definisi 2.3:

Sebuah graph komplit adalah graph sederhana sedemikian hingga setiap

dua titik yang berbeda dihubungkan oleh sebuah sisi. Graph komplit dengan n

titik dilambangkan dengan Kn, dimana n adalah bilangan asli.

Contoh 2.3:

Gambar 2.3: Graph komplit dengan 5 titik (K5)

Definisi 2.4:

Misalkan G sebuah graph dan v sebuah titik G. Derajat titik v,

dilambangkan dengan dG(v) atau d(v), adalah banyaknya sisi G yang terkait

dengan titik v (dengan catatan setiap gelung dihitung dua kali).

Derajat minimum dan maksimum dari graph G berturut-turut

dilambangkan dengan δ (G) dan ∆(G), didefinisikan sebagai berikut:

δ (G) = minimum {d(v) | v ∈V(G)}

∆(G) = maksimum {d(v) | v ∈V(G)}

v4

v5

v2 v1

v3

Page 16: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

6

Contoh 2.4:

Gambar 2.4

Perhatikan graph G pada Gambar 2.4. Untuk setiap titik v di G derajat

titiknya adalah d(v1) = 3, d(v2) = 3, dan d(v3) = 6. Sehingga δ (G) = 3 dan ∆(G) =

6.

Definisi 2.5:

Jika setiap titik di G berderajat k, maka G disebut graph beraturan-k.

Graph komplit Kn adalah graph beraturan-(n-1). Karena setiap titik pada graph

komplit berderajat (n-1).

Contoh 2.5:

Gambar 2.5: Graph beraturan-3

v1

v3

v4

v2

v3

v1 v2

G

Page 17: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

7

Definisi 2.6:

Misalkan G adalah sebuah graph. Sebuah jalan (walk) di G adalah sebuah

barisan berhingga (tak kosong) W = {v0, e1, v1, e2, v2, … ,vi-1, ei, vi, … , vk-1, ek, vk}

yang suku-sukunya bergantian titik dan sisi, sedemikian hingga vi-1 dan vi adalah

titik-titik akhir dari sisi ei, untuk ki ≤≤1 . Kita katakan W adalah sebuah jalan

dari titik v0 ke titik vk, atau jalan-(v0,vk). Titik v0 dan titik vk berturut-turut disebut

titik awal dan titik akhir W. Sedangkan titik-titik v1, v2, . . . , vk-1 disebut titik-titik

internal W; dan k disebut panjang jalan W. Perhatikan bahwa panjang jalan W

adalah banyaknya sisi dalam W. Sebuah titik G, mungkin saja muncul lebih dari

satu kali dalam jalan W, begitu juga dengan sebuah sisi G, boleh muncul lebih

dari satu kali pada jalan W. Jika titik awal dan titik akhir sama maka W disebut

jalan tertutup, sebaliknya jika titik awal dan titik akhir berbeda maka W disebut

jalan terbuka. Jika semua sisi dalam jalan W berbeda, maka W disebut jejak

(trail). Jika semua titik dan semua sisi dalam jalan W berbeda, maka W disebut

lintasan (path). Lintasan dari titik u ke titik v dapat ditulis sebagai lintasan-(u, v).

Jejak tertutup disebut sirkit. Sikel (cycle) adalah sebuah jejak tertutup yang titik

awal dan semua titik internalnya berbeda. Banyaknya sisi dalam suatu sikel

disebut panjang dari sikel tersebut. Sikel dengan panjang k (memuat sebanyak k

sisi) disebut k-sikel, disimbolkan dengan Ck.

Contoh 2.6:

Gambar 2.6

v0

v1 v2

v4 v3

e1

e4

e3

e2

e6 e8

e5

e7

G

Page 18: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

8

Perhatikan graph G pada Gambar 2.6.

1) Barisan (v0, e1, v1, e2, v2, e6, v3, e7, v4, e7, v3) adalah sebuah jalan di G dengan

panjang 5.

2) Barisan (v0, e1, v1, e2, v2, e6, v3, e7, v4, e8, v2) adalah sebuah jejak buka di G

dengan panjang 5.

3) Barisan (v0, e1, v1, e2, v2, e8, v4, e7, v3) adalah sebuah lintasan di G dengan

panjang 4.

4) Barisan (v0, e1, v1, e5, v3, e6, v2, e8, v4, e7, v3, e4, v0) adalah sebuah sirkit di G

dengan panjang 6.

5) Barisan (v0, e1, v1, e2, v2, e6, v3, e4, v0) adalah sebuah sikel di G dengan

panjang 4.

Catatan:

Jika G graph sederhana, label sisi biasanya tidak ditulis dalam barisan.

Misalnya lintasan (v0, e4, v3, e6, v2, e8, v4) pada graph G di Gambar 2.6 biasanya

ditulis lintasan (v0, v3, v2, v4).

Definisi 2.7:

Sebuah graph H disebut graph bagian (subgraph) dari graph G, ditulis

GH ⊆ , jika )()( GVHV ⊆ dan )()( GEHE ⊆ . Jika GH ⊆ dan )()( GVHV = ,

maka H disebut graph bagian rentang (spanning subgraph) dari G. Misalkan

)()( GVHV ⊆ . Graph bagian dari G yang dibangun (diinduksi) oleh V,

dilambangkan dengan G[V], adalah sebuah graph bagian dari G yang himpunan

titiknya adalah V dan himpunan sisinya beranggotakan semua sisi G yang

mempunyai titik-titik akhir di V.

Page 19: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

9

Contoh 2.7:

Gambar 2.7

Perhatikan Gambar 2.7. H1 adalah graph bagian G. H2 adalah graph bagian

rentang dari G. H3 adalah graph bagian G yang dibangun oleh V = {v1, v3, v4}.

Definisi 2.8:

Sebuah graph G dikatakan terhubung (connected) jika untuk setiap dua

titik u dan v yang berbeda di G terdapat sebuah lintasan yang menghubungkan

kedua titik tersebut. Sebaliknya, jika hal tersebut tidak dipenuhi maka graph G

disebut tak terhubung (disconnected).

Sebuah komponen graph G adalah sebuah graph bagian terhubung

maksimal (titik dan sisi) dari G. Graph H dikatakan graph bagian terhubung

maksimal dari graph G, jika tidak ada graph bagian lain dari G yang terhubung

dan memuat H. Jadi setiap graph terhubung memiliki tepat satu komponen

sedangkan graph tak terhubung memiliki paling sedikit dua komponen.

v3

v4

v2

v1

G

v3

v1

v2

H1

v4

v3 v2

v1

H2

v3

v4 v1

H3

Page 20: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

10

Contoh 2.8:

Perhatikan Gambar 2.8. G adalah graph terhubung dan H adalah graph tak

terhubung dengan tiga komponen yaitu G1, G2, dan G3.

Catatan:

Sebuah komponen dari graph G yang hanya berupa satu titik disebut

komponen trivial. Sedangkan komponen dari graph G yang memiliki minimal satu

sisi disebut komponen nontrivial. Perhatikan graph H pada Gambar 2.8,

komponen trivial dari graph H adalah G3 dan komponen nontrivial dari graph H

adalah G1 dan G2.

Definisi 2.9:

Misalkan G sebuah graph terhubung dan V1⊂V(G). Himpunan V1 disebut

himpunan titik pemutus G, jika G–V1 graph tak terhubung atau graph trivial

(graph dengan hanya satu titik). Minimum |V1| sedemikian hingga V1 himpunan

titik pemutus G disebut konektivitas titik G, disimbolkan dengan ).(Gκ Dengan

kata lain, konektivitas titik graph G atau )(Gκ adalah minimum banyaknya titik

G yang harus dihapus agar graph yang baru tak terhubung atau graph trivial.

G

v3

v1

v2 v4

v5

v2 v1

v3

G1

v1

G3

H

v2 v1

v3

G2

Gambar 2.8

Page 21: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

11

Definisi 2.10: (Keterhubungan Titik)

Graph G dikatakan graph terhubung-k, jika penghapusan sebanyak kurang

dari k titik G, menghasilkan graph baru yang tetap terhubung. Kiranya jelas

bahwa graph G terhubung-k jika dan hanya jika .)( kG ≥κ

Catatan :

Jika G dikatakan graph terhubung-3, maka G juga merupakan graph

terhubung-2 dan graph terhubung-1, tetapi sebaliknya tidak berlaku.

Contoh 2.9:

Gambar 2.9

Perhatikan graph pada Gambar 2.9. G1 dikatakan graph terhubung-3

karena banyaknya titik yang dihapus itu kurang dari tiga sedemikian hingga graph

tersebut tetap terhubung. Sedangkan G2 dikatakan graph terhubung-2 karena

banyaknya titik yang dihapus itu kurang dari dua sedemikian hingga graph

tersebut tetap terhubung.

Graph terhubung-3

G1

Graph terhubung-2

G2

Page 22: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

12

Definisi 2.11:

Misalkan G sebuah graph terhubung dan E1⊂E(G). Himpunan E1 disebut

himpunan sisi pemutus G, jika G–E1 graph tak terhubung. Minimum |E1|

sedemikian hingga E1 himpunan sisi pemutus G disebut konektivitas sisi G,

disimbolkan dengan )(' Gκ . Dengan kata lain, konektivitas sisi suatu graph adalah

minimum banyaknya sisi graph tersebut yang harus dihapus agar dihasilkan graph

tak terhubung.

Contoh 2.10:

Gambar 2.10: Graph G dengan )(Gκ = )(' Gκ = 3

Perhatikan graph G pada Gambar 2.10. Konektivitas titik dan konektivitas

sisi dari graph tersebut bernilai sama yaitu 3. Dengan kata lain, )(Gκ = )(' Gκ = 3.

Dalam hal ini, himpunan {v2, v3, v4} adalah sebuah himpunan titik pemutus

minimum G, sedangkan {e4, e5, e6} adalah sebuah himpunan sisi pemutus

minimum G.

G v1

v4

v3

v2 v5

v6

v7

v8

e4

e2

e1 e7

e5 e8

e3

e6

e9

Page 23: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

13

Definisi 2.12:

Graph G disebut graph kubik jika setiap titik di G berderajat 3.

Contoh 2.11:

Perhatikan graph G pada Gambar 2.11. G adalah graph kubik karena setiap

titik di G berderajat 3.

Teorema 2.1:

Jika G graph kubik, maka ).(')( GG κκ =

Bukti: (Lihat [4], hal. 119)

Definisi 2.13:

Misalkan u dan v dua titik di graph G. Jarak dari titik u ke titik v,

dinotasikan dengan dG(u, v) atau d(u, v), didefinisikan sebagai panjang lintasan

terpendek antara titik u dan titik v di G.

Contoh 2.12:

v1 v2

v3

v4

G

Gambar 2.11

u

q

s

r

p

t

G

e5

e4

e3

e2

e1

e6

Gambar 2.12: d(u, t) = 3

Page 24: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

14

Perhatikan graph G pada Gambar 2.12. Lintasan (u, p, q, t) adalah lintasan

terpendek di graph G dengan panjang 3. Sehingga d(u, t) = 3.

Definisi 2.14:

Misalkan G sebuah graph. Himpunan lintasan di G disebut disjoin-internal

jika titik-titik internalnya tidak ada yang bersekutu atau sama.

Teorema 2.2:

Misalkan G sebuah graph dengan paling sedikit 3 titik. Graph G

terhubung-2 jika dan hanya jika setiap dua titik G dihubungkan oleh paling sedikit

dua lintasan disjoin-internal.

Bukti:

Jika setiap dua titik G dihubungkan oleh paling sedikit dua lintasan

disjoin-internal, maka jelas G terhubung dan tidak memiliki satu titik pemutus.

Jadi G terhubung-2.

Konversinya, dibuktikan dengan induksi pada jarak antara dua titik pada

graph. Misalkan G graph terhubung-2. Pertama-tama misalkan d(u, v) = 1. Karena

G terhubung-2, maka sisi uv bukan sisi pemutus G. Sehingga sisi uv terletak pada

suatu sikel G. Ini berarti u dan v dihubungkan oleh dua lintasan disjoin-internal

pada graph G. Sekarang, misalkan d(u, v) = k ≥ 2. Asumsikan pernyataan dalam

teorema benar untuk setiap dua titik pada G yang berjarak kurang dari k. Pikirkan

sebuah lintasan-(u, v) dengan panjang k di graph G dan misalkan w titik persis

sebelum v pada lintasan tersebut. Karena d(u, w) = k-1, berdasarkan asumsi, maka

terdapat dua lintasan-(u, w) disjoin-internal di graph G. Namakan lintasan tersebut

Page 25: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

15

P dan Q. Karena G terhubung-2, maka graph G-w terhubung. Sehingga terdapat

lintasan-(u, v) pada graph G-w dan namakan lintasan ini dengan R. Misalkan x

adalah titik terakhir di R yang juga terletak di P∪Q. Tanpa menghilangkan

keumuman, misalkan titik x terletak di lintasan P (lihat Gambar 2.13).

Maka graph G memuat dua lintasan disjoin-internal, yaitu: lintasan pertama terdiri

dari bagian lintasan P dari titik u ke titik x, kemudian dilanjutkan dengan bagian

lintasan R dari titik x ke titik v; lintasan kedua terdiri dari lintasan Q dari titik u ke

titik w dan dilanjutkan lintasan (sisi) wv. Dengan demikian lengkaplah bukti

teorema.

Definisi 2.15:

Graph terhubung dan tidak memiliki sikel disebut pohon.

Contoh 2.13:

v2 v1

v4

v3

G

Gambar 2.14: Graph G sebuah pohon

Gambar 2.13

u

x

v w

P

Q

R

G

Page 26: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

16

Definisi 2.16:

Sebuah blok dari graph G adalah graph bagian maksimal G yang tidak

memiliki titik pemutus.

Contoh 2.14:

Definisi 2.17:

Persekitaran titik v pada graph G, dinotasikan dengan NG(v) atau N(v)

didefinisikan sebagai NG(v) = { )(|)( GEuvGVu ∈∈ }.

Contoh 2.15:

Gambar 2.16: NG(v1) = {v2, v3, v4}

v1

v4

v3

v7

v5 v6

G

v2

G

K4 C2 C3

Gambar 2.15: Graph G dengan 3 blok yaitu C3, C2, dan K4

Page 27: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

17

Definisi 2.18:

Misalkan G sebuah graph dan e = uv sebuah sisi di G. Pengkonstraksian

sisi e dari G adalah penghapusan sisi e dari G dan menyatukan titik u dan titik v.

Graph baru yang diperoleh dilambangkan dengan G.e. Misalnya, graph G dan

graph G.e dapat dilihat pada Gambar 2.17 berikut.

Contoh 2.16:

Gambar 2.17: Graph G dan graph G.e

Definisi 2.19:

Misalkan m bilangan bulat positif dengan 1>m untuk suatu a, b anggota

himpunan bilangan bulat. Dikatakan a kongruen dengan b modulo m dan biasa

ditulis ba ≡ (modulo m) jika m | (a – b) atau ekuivalen dengan kmba += untuk

sebarang k anggota himpunan bilangan bulat.

G

e

G.e

Page 28: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

18

BAB III

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diawali dengan membahas definisi graph cantik dan

subdivisi dari sebuah graph terlebih dahulu yang kemudian dilanjutkan dengan

membahas kelas-kelas graph cantik. Selanjutnya semua graph yang dibicarakan

adalah graph yang tidak memiliki sisi rangkap dan tidak memiliki loop. Berikut

ini akan dibahas lebih lanjut mengenai graph cantik.

Definisi 3.1:

Graph yang memuat sebuah sikel dengan panjang 0 modulo 3 disebut

graph cantik (good). Sedangkan graph yang tidak memuat sebuah sikel dengan

panjang 0 modulo 3 disebut graph tak cantik (bad).

Contoh 3.1:

Misalnya graph G1 pada Gambar 3.1 merupakan graph cantik karena

memuat sikel dengan panjang 3 ≡ 0 (modulo 3) yaitu sikel (v1, v2, v3, v1).

Sedangkan graph G2 memuat sikel-sikel dengan panjang 5 dan 8, sehingga G2

merupakan graph tak cantik.

v5 v4

v1

v6 v3

v2

G1

v8

v7

v6 v5

v4

v3

v2 v1

G2

Gambar 3.1: G1 adalah graph cantik dan G2 adalah graph tak cantik

18

Page 29: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

19

Berikut ini akan ditunjukkan bahwa setiap graph cantik, subgraphnya juga

cantik.

Teorema 3.1:

Graph G tak cantik jika dan hanya jika setiap subgraph G tak cantik.

Bukti:

Misalkan graph G tak cantik. Berdasarkan Definisi 3.1, maka graph G

tidak memuat sebuah sikel dengan panjang 0 modulo 3. Sehingga setiap subgraph

G tidak memuat sebuah sikel dengan panjang 0 modulo 3. Jadi setiap subgraph G

tak cantik.

Konversinya, misalkan setiap subgraph G tak cantik. Andaikan graph G

cantik. Berdasarkan Definisi 3.1, maka graph G memuat sebuah sikel dengan

panjang 0 modulo 3. Sehingga, ada subgraph G yang memuat sebuah sikel dengan

panjang 0 modulo 3 yang disebut subgraph G cantik. Kontradiksi bahwa setiap

subgraph G tak cantik. Dengan demikian bukti teorema lengkap.

Untuk selanjutnya akan dibahas graph subdivisi dari sebuah graph.

Definisi 3.2:

Misalkan G sebuah graph. Jika graph H dibentuk dari G dengan cara

menyisipkan beberapa (mungkin nol) titik pada beberapa sisi G, maka graph H

disebut graph subdivisi dari G.

Contoh 3.2:

Perhatikan Gambar 3.2 berikut. Graph H1 dan H2 masing-masing

merupakan graph subdivisi dari G. Perhatikan bahwa operasi penyisipan titik pada

beberapa sisi graph, dapat mengubah sifat "cantik" suatu graph. Artinya, jika G

Page 30: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

20

graph cantik, maka subdivisi dari G mungkin tak cantik. Sebagai contoh G graph

cantik, tetapi H2 sebuah subdivisi dari G adalah tak cantik.

Perhatikan bahwa, jika pada beberapa sisi disisipkan cukup banyak titik,

maka jelas bahwa pada graph subdivisinya akan memiliki titik yang cukup

banyak. Sehingga kita akan mengalami kesulitan untuk menggambar graph

tersebut. Untuk mengatasi masalah ini dapat digunakan teknik pelabelan sisi yang

dijelaskan berikut ini.

Misalkan uve = sebuah sisi graph G. Jika pada sisi e disisipkan sebanyak

a buah titik yang berbeda, maka sisi e akan terpartisi menjadi 1+a sisi. Karena

dalam pembahasan skripsi ini kita tertarik pada bilangan 0 modulo 3 maka untuk

menggambar subdivisi dari G sebanyak a buah titik yang disisipkan pada sisi e

tidak perlu digambar, tetapi cukup dilabel dengan bilangan x dimana

xa ≡+1 (modulo3).

Misalnya dari Contoh 3.2 graph H1 dan H2 yang merupakan subdivisi dari

G dapat digambar dengan pelabelan berikut.

G H1 H2

Gambar 3.2: H1 dan H2 adalah graph-graph subdivisi dari G

Page 31: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

21

Perhatikan bahwa, sebagai akibat dari definisi pelabelan tersebut, sangat

mungkin beberapa subdivisi dari graph G bisa direpresentasikan dengan pelabelan

yang sama. Misalnya graph H3 dan H4 pada gambar berikut merupakan subdivisi-

subdivisi dari graph G.

Jika graph H3 dan H4 direpresentasikan dengan teknik pelabelan sisi, maka

akan diperoleh representasi yang sama yaitu pelabelan H1.

1

1

0

1

2

H1

1

0

1

0

0

H2

Gambar 3.3: Pelabelan H1 dan H2

H3 H4

Gambar 3.4

1

1

0

1

2

H1

Gambar 3.5: Pelabelan H1

Page 32: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

22

Definisi 3.3:

Misalkan H sebuah subdivisi dari graph G yang direpresentasikan dalam

bentuk pelabelan sisi. Jika setiap label sisi H dikalikan dengan 2 modulo 3, maka

akan diperoleh pelabelan baru yang disebut pasangan H yang selanjutnya

disimbolkan dengan .∧

H

Contoh 3.3:

Perhatikan graph H1 pada Gambar 3.6. Sisi ux berlabel 1 di H1, jika

dikalikan 2 maka labelnya menjadi 2 ≡ 2 (modulo 3), sehingga pada graph 1

H

sisi ux berlabel 2. Sisi vw berlabel 2 di H1, jika dikalikan 2 maka labelnya

menjadi 14 ≡ (modulo 3), sehingga pada graph 1

H sisi vw berlabel 1. Jika

dilakukan untuk semua sisi, maka akan diperoleh graph 1

H seperti terlihat pada

Gambar 3.6.

Perhatikan bahwa, 1

H merupakan sebuah subdivisi dari graph G pada

Gambar 3.2. Graph H1 maupun 1

H adalah graph cantik. Ternyata ini berlaku

secara umum. Kita buktikan hal tersebut pada teorema berikut.

1

1

0

1

2

H1 u

v

x

w

2

2

0

2

1

1

H u w

x

v

Gambar 3.6: 1

H adalah pasangan H1

Page 33: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

23

Teorema 3.2:

Graph G cantik jika dan hanya jika pasangan G cantik.

Bukti:

Jika G graph cantik, maka graph G memuat sebuah sikel C dengan panjang

0 modulo 3. Berarti panjang sikel C adalah 3k, untuk suatu k∈Z+. Graph

G

diperoleh dengan mengalikan label setiap sisi di G dengan 2 modulo 3 sehingga

diperoleh pelabelan baru. Maka panjang sikel C pada graph ∧

G adalah 6k, untuk

suatu k∈Z+. Karena 6k ≡ 0 (modulo 3), maka

G graph cantik.

Konversinya, misalkan graph G tak cantik. Maka graph G tidak memuat

sikel dengan panjang 0 modulo 3 atau panjang sikel bukan kelipatan 3. Dengan

demikian setiap sikel di G panjangnya p dengan:

p = 3m + 1, untuk suatu m∈Z+

atau

p = 3m + 2, untuk suatu m∈Z+.

(i) Untuk p = 3m + 1.

Panjang sikel ∧

G = 2 x (3m + 1)

= 6m + 2

= 2(3m) + 2 (bukan kelipatan 3).

(ii) Untuk p = 3m + 2.

Panjang sikel ∧

G = 2 x (3m + 2)

= 6m + 4

= 2(3m) + 4 (bukan kelipatan 3).

Page 34: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

24

Dari (i) dan (ii), diperoleh ∧

G tidak memuat sikel dengan panjang 0 modulo 3.

Sehingga ∧

G graph tak cantik. Dengan demikian bukti teorema lengkap.

Perhatikan bahwa teorema di atas memberikan kita suatu cara untuk

mengkonstruksi sebuah graph cantik baru dari suatu graph cantik tertentu.

Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa setiap subdivisi dari graph kubik

terhubung-3 dengan titik yang cukup banyak pasti merupakan graph cantik.

Namun tidak demikian halnya dengan subdivisi dari graph kubik terhubung-2.

Sebagai contoh berikut ini diberikan sebuah subdivisi dari graph kubik terhubung-

2 ternyata merupakan graph tak cantik.

Contoh 3.4:

Perhatikan bahwa, graph tersebut subdivisi dari graph kubik terhubung-2

dan memuat m jiplakan dari K4 - e, dimana m adalah bilangan bulat positif yang

bukan kelipatan 3. Perhatikan sikel C = (v11, v21, v31, v12, v22, v32, ... , v1m, v2m,

v3m, v11) pada G. Panjang sikel C adalah t, dengan

t = 2m + 3(m-1) + 3

G

v11

v21

v41

v31

1

1

0

1

1

1

1

0

1

1

1

1

0

1

1 0

0

… v12

v22

v42

v32 v1m

v4m

v2m

v3m 0

Gambar 3.7: Subdivisi dari graph kubik terhubung-2 yang tak cantik

Page 35: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

25

= 2m + 3m – 3 + 3

= 5m, untuk suatu m ∉3Z+.

Jadi panjang sikel C bukan kelipatan 3. Perhatikan setiap blok G memuat 3 sikel.

Misalkan pada blok ke-i, 1≤ i ≤ m, terdapat:

1) sikel (v1i, v2i, v3i, v4i, v1i) dengan panjang 4 ≡ 1 (modulo 3)

2) sikel (v1i, v2i, v4i, v1i) dengan panjang 2 ≡ 2 (modulo 3)

3) sikel (v2i, v3i, v4i, v2i) dengan panjang 2 ≡ 2 (modulo 3).

Sehingga graph G tak cantik.

Sebelum kita buktikan hasil utama, maka kita tinjau beberapa fakta

berikut.

Fakta 3.1:

Setiap graph kubik dengan n ≤ 14 titik merupakan graph cantik.

Berikut ini diberikan beberapa contoh graph kubik dengan n ≤ 14 titik

ternyata merupakan graph cantik.

Tabel 3.1: Graph kubik dengan n ≤ 14 titik

No Titik Graph Kubik

n = 4 1

Page 36: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

26

n = 6 2

n = 8 3

n = 10 4

n = 12 5

Page 37: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

27

Untuk lebih lengkapnya daftar semua graph kubik dengan n ≤ 14 titik

dapat dilihat pada Bussemaker [3].

Subdivisi graph kubik belum tentu merupakan graph cantik. Berikut

khusus untuk n ≤ 8 titik, diberikan daftar graph tak cantik yang merupakan

subdivisi dari graph kubik.

Fakta 3.2:

Daftar semua subdivisi graph kubik terhubung-3 dengan n ≤ 8 titik

merupakan graph tak cantik dapat dilihat pada Gambar 3.8 berikut.

0 1 0

1 1

2

1 0 1

1 1

0

1 0 1

1 1

2

2

1 1

1

0

1

2 2

1

2

2 0

2

0

1

1 1

1

n = 14 6

Page 38: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

28

1

1 0

0

0

1

1 1

1

2

1 1

0

0

0

1 1

0

1

0 1

0

0

1

1 1

0

1

0

1 1 1 1

0

0

1 1

0

1 0 0 1

1

1

0 0

0

0

1 1

0

1

1

1

1

0

0

1

0

0

1 1

0 0

0

1

0

1

1

2

0

1

1 1

1 1

0

2

0

1

1

2

0

1

1 1

2

1

2

0

0

0

1

1

0

0

1 1

1

2

1

0

1

1

2

1

0

2

1 2

1

1

1

0

2

2

1

0

0

1

0

0 1

0

1

1

1

1

0

Gambar 3.8: Subdivisi graph kubik terhubung-3 dengan n ≤ 8 titik yang tak cantik

Page 39: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

29

Berikut ini akan ditunjukkan bahwa setiap subdivisi graph kubik

terhubung-3 dengan 10 titik merupakan graph cantik.

Subdivisi dari graph kubik terhubung-3 dengan 10 titik, diperoleh dari

subdivisi graph kubik terhubung-3 dengan 8 titik yang tak cantik dengan

menambahkan dua titik yang disisipkan pada 2 sisi sebarang yang berbeda dan

menghubungkan dua titik itu dengan sebuah sisi baru. Pada Gambar 3.8 diberikan

daftar semua graph kubik terhubung-3 dengan 8 titik yang tak cantik. Padahal

penambahan dua titik pada dua sisi yang berbeda dengan menghubungkan kedua

titik tersebut dengan sebuah sisi baru, akan diperoleh graph terhubung-3 dengan

10 titik dan ternyata setiap graph yang diperoleh merupakan graph cantik. Seperti

diperlihatkan oleh beberapa contoh berikut (lihat Gambar 3.9). Untuk lebih

lengkapnya dapat dilihat pada Bussemaker [3].

v5

1

0

0

1 1

0 0

1

0

1

1

1

0

v1

v2

v3

v4

v6

v7

v8

v9

v10

0

1

1

0

0

1 1

0 0

1

0

1

0

1

0

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

v10

2

1

v10

1

0

0

1 1

0 0

1

0

1

2

1

0

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

2

1

1

0

0

1 1

0 0

0

1

0

1

1

0

0

0

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

1

0

0

1 1

0 0

0

1

0

1

1

1

0

0

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

1

0

0

1 1

0 0

0

1

0

1

1

2

0

0

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

v10

v10

v10

Page 40: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

30

0

1

2

2

0

0

1

1

1

1

2

2

0

0

1

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

v10

0

1

2

2

0

2

1

1

0

1

2

2

0

0

1

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

v10

0

1

2

2

0

1

1

1

2

1

2

2

0

0

1

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

v10

0

0

1 2

0

1

1 1

2

1

2

0

0

0

1

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

v10

1

0

1 2

0

1

1 1

2

1

2

0

0

0

1

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

v10

2

0

1 2

0

1

1 1

2

1

2

0

0

0

1

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

v10

2

0

1

1 1

1 1

2

0

1

0

1

0

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

v10

0

0

v10

2

0

1

1 1

1 1

2

0

1

1

1

0

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

1

1

v10

2

0

1

1 1

1 1

2

0

1

1

1

0

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

2

2

2

0

1

1 1

1 1

0

2

0

1

1

1

1

1

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

v10

2

0

1

1 1

1 1

0

2

0

2

2

2

1

1

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

v10

2

0

1

1 1

1 1

0

2

0

1

0

2

1

1

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

v10

Page 41: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

31

0

2

1 0

1

0

0 1

0

1

1

1

1

0

0

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

v10

2

0

1 0

1

0

0 1

0

1

1

1

1

0

0

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

v10

1

0

1 0

1

0

0 1

0

1

1

1

1

0

0

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

v10

1

0

0

0

1

1

0

1

0

1

1

2

1

0

0

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

v10

1

0

0

0

1

0

0

1

2

1

1

2

1

0

0

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

v10

1

0

0

0

1

1

0

1

1

1

1

2

1

0

0

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

v10

0

1

1

1

0

0

2

2

0

1

1

0

2

2

1

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

v10

0

1

1

1

0

0

2

2

1

1

1

1

2

2

1

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

v10

0

1

1

1

0

2

2

2

0

1

1

1

2

2

1

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

v10

0

2

0 1

0

0

1 1

1

2

1

0

1

1

2

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

v10

1

0

0 1

0

0

1 1

1

2

1

0

1

1

2

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

v10

2

2

2 1

0

0

1 1

1

2

1

0

1

1

2

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

v10

Page 42: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

32

Gambar 3.9: Subdivisi dari graph kubik terhubung-3 dengan10 titik

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan fakta berikut.

Fakta 3.3:

Setiap subdivisi graph kubik terhubung-3 dengan 10 titik merupakan graph

cantik.

Berikut ini akan ditunjukkan bahwa jika G graph terhubung-3 dengan titik

yang cukup banyak, maka G memuat sisi e sedemikian hingga graph G.e adalah

graph terhubung-3 dan G - e merupakan subdivisi graph terhubung-3.

Lemma 3.1:

Misalkan G sebuah graph terhubung-3 dengan 5)( ≥GV . Maka G

memuat sisi e sedemikian hingga graph G.e merupakan graph terhubung-3 dan

eG − merupakan subdivisi dari graph terhubung-3.

0

0

1 1

0

2

1 2

1

1

1

0

2

2

1

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

v10

1

0

2 1

0

2

1 2

1

1

1

0

2

2

1

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

v10

2

0

2 1

0

2

1 2

1

1

1

0

2

2

1

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

v10

0

1

1

1

0

0

0

1

2

2

1

1

1

1

2

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

v10

0

1

1

1

0

0

0

1

0

2

1

1

1

1

2

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

v10

0

1

1

1

0

2

0

1

2

2

1

1

1

1

2

v1

v2

v3

v4

v5

v6

v7

v8

v9

v10

Page 43: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

33

Bukti:

Andaikan bahwa untuk setiap e di E(G), graph G.e tak terhubung-3.

Karena G.e tak terhubung-3, maka ada 2 titik di G.e, misalkan titik u dan titik v

sedemikian hingga G.e – {u,v} graph tak terhubung dan himpunan titik pemutus

tersebut pasti memuat sebuah titik di G.e yang diperoleh dengan mengkontraksi

sisi e = xy. Tanpa menghilangkan keumuman, misalkan titik uxy ='' maka {x, y,

v} adalah himpunan titik pemutus di G. Dengan kata lain G - {x, y, v} merupakan

graph tak terhubung. Misalkan H adalah sebuah komponen dari G - {x, y, v} yang

memiliki titik sebanyak mungkin dan 'H adalah sebuah komponen yang lain dari

G - {x, y, v} (lihat Gambar 3.10).

Karena G terhubung-3, maka {x, y, v} merupakan titik pemutus minimal di G.

Sehingga setiap titik tersebut memiliki persekitaran di H dan 'H . Misalkan a

sebuah titik persekitaran v di H. Misalkan b sebuah titik di G sedemikian hingga

{v, a, b} merupakan himpunan titik pemutus di G. Jelas bahwa graph bagian G

yang dibangun oleh },{)( yxHV ∪ atau [ ]},{)( yxHVG ∪ adalah graph

terhubung. Jika b adalah sebuah titik di [ ]},{)( yxHVG ∪ , maka

[ ]},{)( yxHVG ∪ - {b} adalah graph terhubung, sebab jika tidak, maka G - {v, b}

v

Gambar 3.10

x

y

G

Page 44: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

34

tak terhubung. Hal ini kontradiksi dengan G terhubung-3. Oleh sebab itu

[ ]},{)( yxHVG ∪ - {b} adalah sebuah komponen dari G - {v, a, b} yang memiliki

titik melebihi titiknya H. Hal ini kontradiksi dengan H memiliki titik sebanyak

mungkin.

Misalkan sisi e menghubungkan titik s dan titik t di G. Karena G - e, maka

derajat titik s dan titik t di G - e paling sedikit 2. Jadi G - e merupakan subdivisi

dari graph terhubung-3. Dengan demikian lemma terbukti.

Berikut ini akan ditunjukkan hasil utama bahwa setiap subdivisi dari graph

kubik terhubung-3 dengan titik yang cukup banyak merupakan graph cantik.

Teorema 3.3:

Setiap subdivisi dari graph kubik G terhubung-3 dengan n ≥ 10 titik

merupakan graph cantik.

Bukti:

Kita buktikan dengan induksi pada n. Berdasarkan Fakta 3.2, G

merupakan graph cantik untuk n = 10. Asumsikan, pernyataan benar untuk graph

G < n titik. Artinya, setiap subdivisi dari graph kubik G terhubung-3 kurang dari n

titik, maka G merupakan graph cantik. Selanjutnya, akan ditunjukkan bahwa

pernyataan benar untuk graph G dengan n titik, n ≥ 12. Misalkan G merupakan

subdivisi dari graph terhubung-3 dengan n titik. Andaikan G graph tak cantik.

Berdasarkan Lemma 3.1, maka ada sisi e = uv di G sedemikian hingga G-e

merupakan subdivisi dari graph kubik terhubung-3. Misalkan sisi uv di G dan P

berkorespondensi dengan lintasan-(u, v) di G. Maka komponen nontrivial dari G-

Page 45: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

35

E(P) merupakan subdivisi dari graph kubik terhubung-3 yang tak cantik dengan

paling banyak n – 2 ≥ 10 titik. Hal ini kontradiksi dengan hipotesis induksi.

Dengan demikian teorema terbukti.

Lemma 3.2:

Jika G sebuah graph kubik terhubung-2, maka G memuat subgraph Hi

untuk suatu i = 1, 2 yang memenuhi:

(i) V(H1)∩V(H2) = φ

(ii) Hi memuat dua titik ui dan vi berderajat 2 dan semua titik yang lainnya

masing-masing berderajat 3

(iii) )(GEvu ii ∉

(iv) G memuat dua lintasan disjoin-internal yaitu lintasan-Pu = (u1, u2) dan

lintasan-Pv = (v1, v2) sedemikian hingga (V(Pu)∪V(Pv))∩V(Hi)= {ui, vi}

(v) .3)( =+ iii vuHκ

Bukti:

Karena G graph kubik, berdasarkan Teorema 2.1, ).(')( GG κκ = Karena

2)( =Gκ , maka .2)(' =Gκ Misalkan { 21 ',' ee } merupakan himpunan sisi

pemutus di G dan misalkan iH ' untuk suatu i = 1, 2 adalah komponen-komponen

dari G - { 21 ',' ee }. Dari semua kemungkinan subgraph iH ' , yang mungkin

diperoleh sebagai sebuah komponen dari G - { 2,1, , ii ee } untuk suatu

)(, 2,1, GEee ii ∈ . Misalkan Hi adalah komponen yang memiliki titik sesedikit

mungkin. Jelas Hi memenuhi (i) dan (ii). Karena G graph kubik, maka Hi

Page 46: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

36

memenuhi (iii) (lihat Gambar 3.11). Karena G graph terhubung-2, berdasarkan

Teorema 2.2, G memuat dua lintasan disjoin-internal yaitu lintasan-Pu = (u1, u2)

dan lintasan-Pv = (v1, v2) sedemikian hingga (V(Pu)∪V(Pv))∩V(Hi)= {ui, vi}.

Karena Hi minimalitas (titik paling sedikit), maka himpunan sisi-sisi dari Hi tidak

memuat sisi pemutus di G. Akibatnya, jika Hi ditambahkan sebuah sisi yang

menghubungkan titik ui dan titik vi, maka Hi merupakan graph terhubung-3.

Sehingga .3)( =+ iii vuHκ Dengan demikian bukti lemma lengkap.

Gambar 3.11: Subgraph Hi

Berikut ini akan ditunjukkan bahwa setiap graph kubik merupakan graph

cantik.

Teorema 3.4:

Setiap graph kubik G merupakan graph cantik.

Bukti:

Kita tinjau 3 kasus yaitu 3)( =Gκ , 2)( =Gκ , dan .1)( =Gκ

Kasus 1. .3)( =Gκ

Berdasarkan Fakta 3.1 dan Teorema 3.3, maka graph kubik G merupakan

graph cantik.

u2 u1

v2 v1

H1 H2

Page 47: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

37

Kasus 2. .2)( =Gκ

Andaikan G graph tak cantik. Maka graph Hi + uivi untuk suatu i = 1, 2,

dideskripsikan pada Lemma 3.2 merupakan subdivisi dari graph kubik terhubung-

3 yang tak cantik ketika diberi label sebagai berikut. Setiap sisi kecuali uivi diberi

label 1. Label sisi uivi adalah label sebarang lintasan-(ui, vi) di G yang memuat u3-i

dan v3-i. Oleh karena itu, graph Hi + uivi merupakan subdivisi dari graph kubik

terhubung-3 yang tak cantik dengan sisi uivi mempunyai label kecuali 1 modulo 3.

Berdasarkan Fakta 3.2 dan Teorema 3.3, tidak ada graph yang demikian. Kita

simpulkan bahwa G merupakan graph cantik.

Kasus 3. .1)( =Gκ

Misalkan H blok terakhir G dan misalkan v titik pemutus G di V(H).

Asumsikan u dan w dua titik di H berhubungan langsung dengan v.

Subkasus 3.1.

Jika titik u dan titik w berhubungan langsung di G, maka sikel (u, v, w, u)

mempunyai panjang 3 ≡ 0 (modulo 3) di G. Sehingga G graph cantik.

Subkasus 3.2.

Jika titik u dan titik w tidak berhubungan langsung di G, maka

berdasarkan Lemma 3.2 graph H – v + uw memiliki κ ( H – v + uw) = 3.

Sehingga graph H – v + uw merupakan graph kubik terhubung-3. Andaikan graph

G tak cantik. Maka graph H – v + uw merupakan subdivisi dari graph kubik

terhubung-3 yang tak cantik ketika diberi label sebagai berikut. Setiap sisi kecuali

uw diberi label 1. Label sisi uw adalah label sebarang lintasan-(u, w) di G. Oleh

karena itu, graph H – v + uw merupakan subdivisi dari graph kubik terhubung-3

Page 48: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

38

yang tak cantik dengan sisi uw mempunyai label kecuali 1 modulo 3.

Berdasarkan Fakta 3.2 dan Teorema 3.3, tidak ada graph yang demikian. Kita

simpulkan bahwa G merupakan graph cantik. Dengan demikian bukti teorema

lengkap.

Teorema 3.3 menunjukkan bahwa setiap subdivisi dari graph kubik

terhubung-3 dengan titik yang cukup banyak adalah graph cantik. Tetapi, jika kata

kubik dihilangkan belum tentu graph subdivisinya merupakan graph cantik.

Misalkan T sebuah pohon dengan n – 2 ≥ 2 titik. Misalkan graph Gn dibentuk dari

T dengan menambahkan dua titik baru x dan y diluar T dengan cara

menghubungkan titik x dan titik y ke setiap titik di T dan titik x dan y

dihubungkan oleh sebuah sisi. Karena graph Gn mempunyai n ≥ 4 titik, jelas Gn

merupakan graph terhubung-3. Misalkan subdivisi dari Gn diperoleh dengan cara

pelabelan berikut: Setiap sisi Gn di T diberi label 0; setiap sisi yang

menghubungkan titik x ke setiap titik T diberi label 1; setiap sisi yang

menghubungkan titik y ke setiap titik T diberi label 1; dan sisi xy diberi label 0.

Maka dapat ditunjukkan subdivisi graph tersebut merupakan graph tak cantik.

Ambil 2 titik u dan v di T. Karena T pohon, maka u dan v dihubungkan oleh

sebuah lintasan P = (u = z0, z1, z2, . . . , v = zk) di T. Karena u dan v masing-

masing berhubungan langsung dengan x dan y, dan x dan y berhubungan

langsung, maka terdapat 4 jenis sikel di Gn yaitu:

1) (x, zi, zi + 1, . . . , zt, x) dengan 0 ≤ i ≤ k; 0 ≤ t ≤ k ; i < t merupakan

sikel dengan panjang 2 modulo 3.

Page 49: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

39

2) (y, zi, zi + 1, . . . , zt, y) dengan 0 ≤ i ≤ k; 0 ≤ t ≤ k ; i < t merupakan

sikel dengan panjang 2 modulo 3.

3) (x, zi, zi + 1, . . . , zt, y, x) dengan 0 ≤ i ≤ k; 0 ≤ t ≤ k ; i < t merupakan

sikel dengan panjang 2 modulo 3.

4) (x, zi, y, zt, x) dengan 0 ≤ i ≤ k; 0 ≤ t ≤ k ; i ≠ t merupakan sikel

dengan panjang 4 ≡ 1 (modulo 3).

Jadi dari uraian di atas menunjukkan bahwa subdivisi dari graph Gn tidak

memuat sikel dengan panjang 0 modulo 3. Sehingga subdivisi dari graph Gn

merupakan graph tak cantik.

Berikut ini akan ditunjukkan bahwa subdivisi dari graph Gn merupakan

graph tak cantik maksimal. Artinya, tidak ada graph lain yang memuat subdivisi

graph Gn yang tak cantik.

Teorema 3.5:

Jika subdivisi graph Gn yang diperoleh dengan cara pelabelan berikut:

setiap sisi T di Gn dan sisi xy diberi label 0; sedangkan setiap sisi yang lain diberi

label 1, maka subdivisi dari graph Gn yang demikian merupakan graph tak cantik

maksimal.

1

1

T 0

y

x

Gn :

Gambar 3.12: Subdivisi dari graph terhubung-3 yang tak cantik dengan n titik

Page 50: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

40

Bukti:

Perhatikan subdivisi dari graph Gn pada Gambar 3.12. Subdivisi dari graph

Gn merupakan graph tak cantik. Jika graph G dibentuk dari subdivisi graph Gn

dengan menambahkan sebuah sisi baru yang menghubungkan dua titik T yang

tidak berhubungan langsung, maka graph G dapat ditunjukkan merupakan graph

cantik. Misalkan sisi baru tersebut adalah e = uv dan lintasan P = (u = z0, z1, z2, ...

, v = zk) di T. Ada tiga kemungkinan melabel sisi e tersebut yaitu 0, 1, atau 2

modulo 3.

Kasus 1. Sisi e = uv dilabel 0 modulo 3.

Graph G memuat sebuah sikel (u, z1, z2, . . . , v, u) dengan panjang 0

modulo 3. Sehingga G merupakan graph cantik.

Kasus 2. Sisi e = uv dilabel 1 modulo 3.

Graph G memuat sebuah sikel (u, v, x, u) dengan panjang 3 ≡ 0 (modulo

3). Sehingga G merupakan graph cantik.

Kasus 3. Sisi e = uv dilabel 2 modulo 3.

Graph G memuat sebuah sikel (u, v, y, zi, x, u), 0 < i < k dengan panjang

06 ≡ (modulo 3). Sehingga G merupakan graph cantik.

Jadi untuk semua kemungkinan didapat G merupakan graph cantik dan memuat

subdivisi dari graph Gn. Dengan demikian teorema terbukti.

Page 51: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

41

Berikut ini akan ditunjukkan bahwa setiap subdivisi dari K5 merupakan

graph cantik.

Fakta 3.4:

Setiap subdivisi dari K5 merupakan graph cantik.

Bukti:

Berdasarkan Fakta 3.2, daftar semua subdivisi dari K4 merupakan graph

tak cantik dapat dilihat pada Gambar 3.8. Misalkan Graph G = K5 – e. Perhatikan

bahwa G dikurangi titik v2 adalah graph K4 (lihat Gambar 3.13).

Padahal pada Fakta 3.2, setiap subdivisi dari K4 adalah graph tak cantik.

Penghapusan titik v2 pada G mengakibatkan 3 sisi yang terkait dengan titik v2

terhapus yaitu sisi v1v2, v2v3, dan v2v4. Kemudian setiap sisi mungkin dilabel

dengan 3 cara yaitu 0, 1, atau 2 modulo 3. Sehingga seluruhnya terdapat 33 = 27

kemungkinan melabel ketiga sisi tersebut. Dari semua kemungkinan tersebut

hanya pelabelan berikut yang mengakibatkan subdivisi dari graph G yang tak

cantik.

v5

v1 v3

v4

v2

G = K5 – e

Gambar 3.13: G adalah graph K5 – e

Page 52: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

42

Selanjutnya, jika titik v2 dan v5 di G1, G2, maupun G3 dihubungkan oleh

sebuah sisi baru, maka akan terbentuk K5. Kemudian sisi baru tersebut, dilabel

dengan 3 cara yaitu 0, 1, atau 2 modulo 3. Setiap kemungkinan akan diperoleh

sebuah sikel dengan panjang 0 modulo 3 seperti terlihat pada Gambar 3.15

berikut.

v5

v1 v3

v4

v2

1 1 0

0

1 1

1 1 0

G1

v5

v1 v3

v4

v2

1 1 0

2

1 1

1 1 0

G2

v5

v1 v3

v4

v2

0 0 1

2

1 1

1 1 0

G3

Gambar 3.14: Subdivisi dari K5 - e yang tak cantik

v5

v1 v3

v4

v2

1 1 0

0

1 1

1 1 0

G11

0

v5

v1 v3

v4

v2

1 1 0

2

1 1

1 1 0

G21

0

v5

v1 v3

v4

v2

0 0 1

2

1 1

1 1 0

G31

0

v5

v1 v3

v4

v2

1 1 0

0

1 1

1 1 0

G12

1

v5

v1 v3

v4

v2

1 1 0

2

1 1

1 1 0

G22

1

v5

v1 v3

v4

v2

0 0 1

2

1 1

1 1 0

G32

1

Page 53: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

43

Perhatikan Gambar 3.15. Misalnya pada graph G11 terdapat sikel (v2, v4,

v5, v2) dengan panjang 0 modulo 3. Sehingga G11 adalah graph cantik. Misalnya

pada graph G12 terdapat sikel (v1, v2, v5, v1) dengan panjang 3 ≡ 0 (modulo 3).

Sehingga G12 adalah graph cantik. Misalnya pada graph G13 terdapat sikel (v1, v2,

v5, v3, v4, v1) dengan panjang 6 ≡ 0 (modulo 3). Sehingga G13 adalah graph

cantik. Misalnya pada graph G21 terdapat sikel (v2, v4, v5, v2) dengan panjang 0

modulo 3. Sehingga G21 adalah graph cantik. Misalnya pada graph G22 terdapat

sikel (v2, v4, v3, v5, v2) dengan panjang 3 ≡ 0 (modulo 3). Sehingga G22 adalah

graph cantik. Misalnya pada graph G23 terdapat sikel (v1, v3, v2, v5, v1) dengan

panjang 6 ≡ 0 (modulo 3). Sehingga G23 adalah graph cantik. Misalnya pada

graph G31 terdapat sikel (v2, v5, v3, v4, v1, v2) dengan panjang 3 ≡ 0 (modulo 3).

Sehingga G31 adalah graph cantik. Misalnya pada graph G32 terdapat sikel (v4, v5,

v2, v3, v1, v4) dengan panjang 6 ≡ 0 (modulo 3). Sehingga G32 adalah graph

cantik. Misalnya pada graph G33 terdapat sikel (v2, v3, v5, v2) dengan panjang 3 ≡

0 (modulo 3). Sehingga G33 adalah graph cantik. Dari semua kemungkinan

tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap subdivisi dari K5 merupakan graph

cantik.

v5

v1 v3

v4

v2

1 1 0

0

1 1

1 1 0

G13

2

v5

v1 v3

v4

v2

1 1 0

2

1 1

1 1 0

G23

2

v5

v1 v3

v4

v2

0 0 1

2

1 1

1 1 0

G33

2

Gambar 3.15

Page 54: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

44

BAB IV

PENUTUP

Dari hasil pembahasan pada BAB III, dapat disimpulkan bahwa:

1. Graph G tak cantik jika dan hanya jika setiap subgraph G tak cantik.

2. Graph G cantik jika dan hanya jika pasangan G cantik.

3. Setiap subdivisi dari graph kubik terhubung-3 dengan n ≥ 10 titik merupakan

graph cantik.

4. Setiap graph kubik merupakan graph cantik.

5. Misalkan T sebuah pohon dengan n – 2 ≥ 2 titik. Misalkan graph Gn dibentuk

dari T dengan menambahkan dua titik baru x dan y diluar T dengan cara

menghubungkan titik x dan titik y ke setiap titik di T dan titik x dan y

dihubungkan oleh sebuah sisi. Jika subdivisi graph Gn yang diperoleh dengan

cara pelabelan berikut: setiap sisi T di Gn dan sisi xy diberi label 0; sedangkan

setiap sisi yang lain diberi label 1, maka subdivisi dari graph Gn yang

demikian merupakan graph tak cantik maksimal.

6. Setiap subdivisi dari K5 merupakan graph cantik.

44

Page 55: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

45

DAFTAR PUSTAKA

[1] Barefoot, C. A. dkk. 1991. Cycle of Length 0 Modulo 3 in Graphs. Graph

Theory Combinatorics and Applications. Vol. 1: 87-101. Newyork/

Chichester/ Brisbane/ Toronto/ Singapore: John Wiley & Sons, Inc.

[2] Budayasa, Ketut. 2007. Teori Graph dan Aplikasinya. Surabaya: Unesa

University Press Surabaya.

[3] Bussemaker, F.C. dkk. 1976. Computer Investigation of Cubic Graphs. T. H.

Report 76-WSK-01 (Online), (http://www.sciencedirect.com, diakses pada

17 April 2008).

[4] Chartrand, Gary dan Ping Zhang. 2005. Introduction to Graph Theory.

Newyork: The McGraw Hill Companies, Inc.

45

Page 56: Skripsi Graph Cantik Imam Rofiki  043214013

46

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Imam Rofiki

No. Registrasi : 043214013

Program Studi : S-1

Jurusan : Matematika

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Menyatakan dengan sebenarnya dan sungguh-sungguh bahwa skripsi yang saya

tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri; bukan merupakan

pengambil-alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil

tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan

atau ada pihak yang mengajukan gugatan, maka saya bersedia menerima seluruh

sanksi atas perbuatan tersebut, termasuk pembatalan ijazah yang saya peroleh dari

Universitas Negeri Surabaya.

Surabaya, 20 Juni 2008

Yang membuat pernyataan,

Imam Rofiki