skenario 1 blok panca indra i (tutor10)

86
Blok Cerebro & Panca Indra I

Upload: fitra-ananta

Post on 04-Jan-2016

279 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

s

TRANSCRIPT

Page 1: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Blok Cerebro & Panca Indra I

Page 2: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

DOA BELAJAR

ر� ل�ي س� ح� ل�ي صد�ر�ي وي ر ب� اش� ر�ي ان ل�ل� ع�ق�دة� م�ن� ل�س م�ر�ي  واح�

أف�قه�وا قو�ل�ي  ي

Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul 'uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii’

“Ya Allah, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti

perkataanku”

(QS. Thoha: 25-28)

Page 3: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

DOA BELAJAR

ـا م� ه� ي� ف� نـ� ق� ز� ـاو�ر� ل�م� ب� ز�د� ن�ي� ع� .ر�ال� ه� ع�ل�ت�ه� س� ا ج� ل� إ�ال م� ه� م ال س� �لل ه� ا

ئ�ت� �ذ�ا ش� ن� إ ز� ع�ل� ال�ح� �ن�ت� ت�ج� و� أال� ه� س�

Rabbi zidnii ‘ilman war zuqnii fahman

Allaahumma Laa Sahla Illaa Maa Ja’altahu Sahlaa Wa Anta Taj’alul Hazna Idza Syi’ta Sahlaa

“Ya Allah, tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah aku pengertian yang baik”. (QS. Thaha : 114)

“Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Dan apabila Engkau berkehendak, Engkau akan menjadikan kesusahan menjadi

kemudahan.” (HR Anas bin Malik ra)

Page 4: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

DOA BELAJAR

ع�ا ا ن�اف� ل�م� أ�ل�ك� ع� س��ن�ي� أ� م إ �لل ه� ا

ب ال� ت�ق� ال� م� ا ط�ي�ب�ا و�ع�م� ق� و�ر�ز�Allahumma inni as’aluka ilman naafi’an wa rizqon thoyyiban wa

‘amalan mutaqobalan

Ya Allah aku mohon kepadamu berikanlah kepadaku ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan amalan yang diterima di sisi-Mu

(HR Ibnu Majah dishahihkan oleh Syaikh Al Bani dalam Shahih Ibnu Majah no 762)

Page 5: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Kelompok Tutorial 10

1. Achmad Fauzan Ailani 201410330311170

2. Faradila Isnaini 201410330311130

3. Ari Viandri Wismananda201410330311043

4. Nabila Besari Putri201410330311122

5. Swastika Dyah Permatasari 201410330311127

6. Etsa Amilia Febriyanti 201410330311149

7. Fitra Aananta Taqwa 201410330311157

8. Laili Niami Faiza 201410330311151

9. Erika Yuli Susanti 201410330311140

10. Siti Qomariyah 201410330311188

11. Alief Mabrur Ramatullah 201410330311041

12. Bharata Bintang P 201410330311114

Tutor: PROF. DR. SOEBAKTININGSIH, DTM&H, MSC(TROP.MED), SP.PARK

Page 6: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Skenario

Seorang mahasiswi FK UMM Sedang mengerjakan tugas di laptopnya. Kedua orbitanya tak lepas memandang layar monitor laptop, terkadang dia mengedipkan kedua palpebra dan cilia matanya. Penglihatan dekatnya mencermati kata demi kata yang tertulis di sana. Terkadang dia mengalihkan pandangan kedua orbitanya ke arah textbook di sampingnya, berusaha mencari penjelasan atas beberapa patofisiologi yang tidak dimengerti. Setelah satu dua jam dia konsentrasi bekerja, tampaknya matanya telah cukup lelah sehingga dia mempercepat kedipan kedua palpebranya sehingga keluarlah lebih banyak air mata membasahi sesegmen anterior matanya. Sambil istirahat, mahasiswi itu merenungkan betapa besar karunia penglihatan dari Allah ini. Alhamdulillah dia sangat bersyukur diberi mata yang sehat sehingga dapat belajar untuk menggapai cita-citanya menjadi seorang dokter.

Kata sulit: orbita, palpebra, cilia mata

Page 7: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Klarifikasi Istilah• Orbita: adalah suatu rongga yang berisikan bola mata dengan jaringan lunak

sebagai bantalan bola mata. Rongga tersebut berbentuk piramid, yang memiliki dasar berbentuk kuardrangular terbuka disebelah anterior, berukuran 4 cm horizontal dan 3,5 cm vertikal. Atap orbita memiliki bentuk triangular. Dinding medial orbita berjarak 2,5 cm satu sama lainnya, dan dinding lateralnya saling membentuk sudut dengan fossa lakrimal yang terletak pada kedalaman 2 cm. dinding orbita terdiri 7 macam tulang, yaitu tulang etmoid, frontal, lakrimal, maksila, palatum, sphenoid dan zigomatik. Para ahli membagi rongga orbita menjadi 4 bagian, yaitu atap orbita, dinding lateral, dinding medial dan dasar orbita. (Soewirno, 2010)

• Palpebra: adalah lipatan tipis kulit, otot dan jaringan fibrosa yang berfungsi melindungin struktur-struktur mata yang rentan. Palpebra sangat mudah digerakkan karena kulit disini palingtipis diantara kulit di bagian lain. Muskulus orbikularis oculi melekat pada kulit. Permukaan dalamnya disyarafi nervus facialis (nervus VII), dan fungsinya adalah untuk menutup palpebra.Otot disini terbagi dalam bagian orbital, preseptal, dan paratarsal. Bagian orbital, yang terutama berfungsi untuk menutup mata kuat, adalah otot melingkar tanpa insertion temporal. Otot praseptal dan paratarsal memiliki kaput medial superfisial dan profundus, yang turut serta dalam pemompaan air mata

Page 8: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

• Cilia mata: merupakan rambut pendek yang tumbuh di ujung kelopak mata dan berfungsi membantu melindungi mata dengan bertindak sebagai barrier (penghalang).

Page 9: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Rumusan Masalah

1. Apa fungsi cilia dan palpebra serta bagaimana mekanisme kerjanya?

2. Bagaimana mekanisme akomodasi mata dan cara mempertahankannya?

3. Apa fungsi sekresi air mata?

Page 10: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Peta Konsep

Mahasiswi FK UMM

Orbita fokus pada layar

monitor

Palpebra dan cilia berkedip

Penglihatan dekat

Mata lelah

Fungsi proteksi

Akomodasi, Konvergensi, dan Kontriksi

pupil

Kedipan palpebra

bertambah cepat, air

mata lebih banyak

Page 11: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Penjelasan Peta Konsep

• Seorang mahasiswi FK UMM tengah sibuk belajar di depan layar monitor laptopnya. Ia terus memfokuskan orbitanya pada layar monitor. Selama penglihatan, terkadang cilia mata dan palpebranya berkedip. Ditambah dengan penglihatan pada jarak dekat dalam waktu yang cukup lama, menyebabkan kedipan tersebut semakin cepat, sehingga air mata yang disekresikan lebih banyak.

Page 12: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

PembahasanPalpebra bekerja sebagai penutup untuk melindungi bagian

anterior mata pada keadaan-keadaan yang mengancam, misalnya benda yang datang cepat, sinar yang menyilaukan, dan situasi di mana bagian mata terpajan atau bulu mata tersentuh. Kedipan mata yang berulang membantu menyebabkan air mata yang berfungsi sebagai pelumas, pembersih, dan bahan bakterisidal. Air mata diproduksi secara terus-menerus oleh kelenjar lakrimal di sudut lateral atas di bawah kelopak mata. Cairan pencuci mata ini mengalir di atas permukaan anterior mata dan keluar melalui saluran-saluran halus di sudut mata untuk akhirnya sampai ke bagian belakang saluran hidung

Saat mata melihat ke suatu objek yang dekat, terjadi tiga jenis respons; akomodasi, konvergensi, dan konstriksi pupil – yang membawa bayangan tajam ke fokus di titik retina yang sesuai. Jaras akhir diperantarai oleh nervus oculomotorius yang bersinaps pada ganglion ciliare. Jaras aferen memasuki otak tengah – ventral dari nukleus Edinger-Westhpal dan mengirim serat ke kedua sisi korteks.

Page 13: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Learning Object

1. Anatomi Organon Visus

2. Fisiologi Organon Visus

3. Neurofisiologi Organon Visus

4. Tanda Kebesaran Allah dalam Penglihatan

Page 14: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

LO 1ANATOMI ORGANON VISUS

Page 15: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Cavum Orbita

Cavum orbita berisi beberapa bagian, yaitu : Bulbus oculi,

saraf, pembuluh darah, muskulus oculi, lemak, dan aparatus

lacrimalis. Saraf - saraf pada cavum orbita meliputi : N. Opticus (N.

II), N. Oculomotorius (N. III), N. Trochlearis (N. IV), dan N.

Abducens (N. VI) beserta cabangnya. Sedangkan, pembuluh darah

yang ada pada cavum orbita adalah vasa opthalmica beserta

cabangnya.

Dalam cavum orbita terdapat foramen. Foramen pada

cavum orbita disebut foramen opticum (berisi N. Opticus dan arteri

opthalmica) dan Foramen ethmoidalis anterior et posterior (berisi

nervi dan vasa ethmoidalis).

Page 16: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Dalam cavum orbita juga terdapat beberapa fissura, yaitu :

Fissura orbitalis superior dan inferior. Pada fissura orbitalis superior

terdapat N. Oculomotorius, N. Trochlearis, N. Abducens, N.

Opthalmica (N. Lacrimalis, N. Frontalis, N. Nasoociliaris), dan Vena

Opthalmica superior. Sedangkan, pada fissura orbitalis inferior

terdapat N. Maxillaris dan vasa infraorbitalis.

Cavum orbita dikelilingi oleh beberapa bagian. Pada bagian

atap, berhubungan dengan Fossa cranii anterior dan sinus frontalis.

Pada bagian dasar, berhubungan dengan sinur maxillaris. Pada

bagian medial, cavum orbita berhubungan dengan cellulae

ethmoidalis dan sinus sphenoidalis. Dan pada bagian lateral, cavum

orbita berhubungan dengan fossa temporalis dan fossa cranii media.

Page 17: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

ORGANANON VISUS

Dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Oculi• Bulbus oculi• Nervus opticus

2. Oculi accessorius• Alis mata• Palpebra - conjungtiva• Musculus Extrinsik• Apparatus lacrimalis

(F. Kiss, J. Szentágothai, 2002)

Page 18: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

BULBUS OCULI

Page 19: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

ISI BULBUS OCULI

Isi dari bulbus oculi ada 3, yaitu:

1. Aqueous humor

2. Lensa crystalina

3. Vitreous humor

(Sobotta, 2010)

Page 20: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

PEMBUNGKUS BULBUS OCULI

Pembungkus bulbus oculi ada 3, yaitu:

1. Tunica Fibrosa, tediri dari:

Cornea

Sclera

2. Tunica Vasculosa (Uvea), tediri dari:

Choroidea

Corpus ciliaris

Iris

3. Tunica Neurosa, tediri dari:

Retina(Sobotta, 2010)

Page 21: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

1. TUNICA FIBROSA OCULI

1/6 bagian anterior adalah CORNEA (tampak transparan)

5/6 bagian posterior adalah SCLERA (tidak tampak transparan)

Page 22: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

KORNEA

Fungsi dari cornea adalah media refraksi dan proteksi. Kornea avaskuler dan tampak transparan. Pada kornea, terdapat free nerve ending dari Nervus I atau Nervus Olfactorius sehingga kornea sangat sensitif.

Terdapat Ligamen Pectinatum yang merupakan tonjolan endotel. Selain itu, juga terdapat bentukan Anguli Iridocornealis yang membentuk Spatium fontana dan berhubungan dengan Canalis schlemm/Sinus venosus sclerae. Dimana, fungsi dari canalis sclemm adalah untuk sekresi humor aqueous.

Kornea diinervasi oleh r. Ciliaris n. Opthalmicus.

(Dorland, 2011)

Page 23: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

(Spalteholz, 2013)

Page 24: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

SCLERA

(Dorland, 2011)

Sklera terdiri dari serabut kolagen dan elastis. Fungsi dari sklera, yaitu: → Menyesuaikan diri terhadap tekanan dari dalam bulbus oculi.→ Mempertahankan bentuk bola mata→ Melindungi dari trauma Bagian lamina cribbosa sclera ditembus oleh musculi ekstrinsik dan n. Opticus.

(Sobotta, 2010)

Page 25: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Tunica Vaskulosa

1. Iris

Page 26: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Iris adalah perpanjangan corpus ciliare ke anterior. Iris

berupa permukaan pipih dengan apertura bulat yang terletak di

tengah, pupil. Iris terletak bersambungan dengan permukaan

anterior lensa. Di dalam stroma iris terdapat sfingter dan otot- otot

dilator. Pendarahan iris didapat dari circulus major iris (Gambar 1-

4). Kapiler-kapiler iris mempunyai lapisai endotel yang tak

berlulang. Persarafan sensoris iris melalui serabut-serabut dalam

nervi ciliares. Iris mengendalikan banyaknya cahaya yang masuk ke

dalam mata.

Page 27: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

2. Corpus Ciliare

Page 28: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)
Page 29: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Corpus ciliare, yang secara kasar berbentuk segitiga pada potongan

melintang, membentang ke depan dari ujung anterior koroid ke pangkal iris

(sekitar 6 mm). Corpus ciliare terdiri atas zona anterior yang berombak-ombak,

pars plicata (2 mm), dan zona posterior yang datar, pars plana (4 mm). Processus

ciliares berasal dari pars plicata (Gambar 1-11). Processus ciliares dan epitel

siliaris pembungkusnya berfungsi sebagai pembentuk aqueous humor. Musculus

ciliaris, tersusun dari gabungan serat-serat longitudinal, sirkular, dan radial. Fungsi

serat-serat sirkular adalah untuk mengerutkan dan relaksasi serat-serat zonula

(Gambar 1-12). Otot ini mengubah tegangan pada kapsul lensa sehingga lensa

dapat mempunyai berbagai fokus baik untuk objek berjarak dekat maupun yang

berjarak jauh dalam lapangan pandang. Serat-serat longitudinal musculus ciliaris

menyisip ke dalam anyaman trabekula untuk mempengaruhi besar porinya.

Pembuluh-pembuluh darah yang mendarahi corpus ciliare berasal dari circulus

arteriosus major iris. Persarafan sensoris iris melalui saraf-saraf siliaris.

Page 30: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

3. Koroid

Page 31: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Koroid tersusun atas tiga lapis pembuluh darah koroid;

besar, sedang, dan kecil. Semakin dalam pembuluh terletak di dalam

koroid, semakin lebar lumennya (Gambar 1-13). Bagian dalam

pembuluh darah koroid dikenal sebagai koriokapilaris. Darah dari

pembuluh koroid dialirkan melalui empat vena vorticosa, satu di tiap

kuadran posterior. Koroid di sebelah dalam dibatasi oleh membran

Bruch dan di sebelah luar oleh sklera. Ruang suprakoroid terletak di

antara koroid dan sklera. Koroid melekat erat ke posterior pada tepi-

tepi nervus opticus. Di sebelah anterior, koroid bergabung dengan

corpus ciliare. Kumpulan pembuluh darah koroid mendarahi bagian

luar retina yang menyokongnya (Gambar 1-4).

Page 32: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Tunica NervosaRetina terdiri dari tiga pars, yaitu : Pars Optica, pars ciliaris,

dan pars iridis.

Jika dilihat dengan oftalmoskop, pada retina akan terlihat

“Makula lutea”. Makula lutea merupakan daerah retina yang

berpigmen pada sisi temporal discus opticus. Pada makula terdapat

cekungan yang disebut “Fovea centralis”. Fovea centralis

merupakan bagian avaskuler yang berfungsi untuk penglihatan

detail. Pada retina juga akan terlihat discus opticus jika dilihat

dengan oftalmoskop. Discus opticus tidak sensitif terhadap cahaya.

Pada discus opticus tidak terdapat reseptor tetapi hanya terdapat

Nervus opticus.

Page 33: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Pada mata, terdapat beberapa muskulus atau otot yang

dikelompokkan menjadi dua yaitu muskulus ekstrinsik dan

muskulus intrisik.

Muskulus ekstrinsik terdiri dari : M. Orbicularis Oculi, M.

Levator Palpebrae Superior, M. Rectus Superior, M. Rectus Inferior,

M. Rectus Lateralis, M. Rectus Medialis, M. Obliqus Superior, dan

M. Obliqus Inferior. Sedangkan yang termasuk dalam muskulus

intrinsik adalah M. Ciliaris dan M. Iridis.

Page 34: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Muskulus Oculi

Page 35: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

OCULI ACESSORIA

Oculi accessoria meliputi :

Alis mata Palpebrae – Konjungtiva Musculi extrinsik Apparatus lacrimalis

Page 36: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Konjungtiva

Konjungtiva adalah membrana mukosa (selaput lendir) yang melapisi kelopak dan melipat ke bola mata untukk melapisi bagian depan bola mata. Terdapat banyak pembuluh darah.

Konjungtiva ada dua yaitu konjungtiva palpebra (melapisi kelopak) dan konjungtiva bulbi (menutupi bagian depan bola mata).

Fungsi konjungtiva adalah sebagai proteksi pada sklera dan memberi pelumasan pada bola mata.

(Sudibjo, 2012)

Page 37: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

(Sobotta, 2010)

Page 38: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Musculi extrinsik

Nama otot Fungsi Inervasi

M. Orbicularis occuli Pars palpebralis Pars orbicularis Pars lacrimalis

Menutup mataMenutup mataMengatur pengeluaran air mata

N. Facialis

M. Levator Palpebralis

Membuka mata N. occulomotorius

Page 39: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Apparatus Lacrimalis

Apparatus lacrimalis terdiri dari aparatus sekretori dan aparatus ekskretori.

1. Aparatus Sekretorius Lakrimalis.

Apparatus sekretorius lakrimalis terdiri dari kelenjar lakrimal utama, kelenjar lakrimal assesoris (kelenjar Krausse dan Wolfring), glandula sebasea palpebra (kelenjar Meibom) dan sel-sel goblet dari konjungtiva (musin). Sistem sekresi terdiri dari sekresi basal dan refleks sekresi. Sekresi basal adalah sekresi air mata tanpa ada stimulus dari luar sedangkan refleks sekresi terjadi hanya bila ada rangsangan eksternal. (Sullivan, 2011)

Page 40: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

2. Aparatus Ekskretorius Lakrimalis.

Dalam keadaan normal, air mata dihasilkan sesuai dengan kecepatan penguapannya sehingga hanya sedikit yang sampai ke sistem ekskresi lalu akan dilanjutkan ekskresi air mata yang masuk ke kanalikulus kemudian bermuara di sakus lakrimalis melalui ampula. Pada 90% orang, kanalikulus superior dan inferior akan bergabung menjadi kanalikulus komunis tetapi sebelum ditampung dalam sakus lakrimalis di kanalikulus terdapat katup Rosenmuller yang berfungsi untuk mencegah aliran balik air mata. Setelah ditampung disakus lakrimalis, air mata akan diekskresikan melalui duktus nasolakrimalis sepanjang 12-18 mm ke bagian akhir di meatus inferior.

(Sullivan, 2011)

Page 41: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

(Sobotta, 2010)

Page 42: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

VASKULARISASI MATA

Page 43: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Arteri: ( cabang A. opthalmica )• A. centralis retina• A. ciliaris posterior longus et brevis• A. ciliaris anterior

Vena:• melalui vena opthalmica menuju ke Sinus cavernosus

Vaskularisasi Mata

Page 44: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

A. centralis retina

A. ciliaris posterior longus et brevis

A. ciliaris anterior

A. opthalmicaA. Carotis interna

(Sobotta, 2010)

Page 45: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

LO 2Fisiologi Organon Visus

Page 46: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

• Dinding bola mata tdd :

1. Sklera

2. Kornea

• Isi bola mata tdd :

1. Uvea: Iris, corpus ciliaris, choroid

2. Lensa

3. Humor vitreus

4. Retina

Page 47: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Dinding Bola Mata

1. Sklera

• Berupa lapisan yang tebal, sehingga mempertahankan bentuk bola mata

• Terdiri dari:

-substansi propia, disusun oleh serabut kolagen

-lamina fuschka pigmen (Ilmu Penyakit Mata, 2005)

Page 48: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

2. Kornea

• Jernih, transparan, avaskular• Diameter 12 nm, tebal 0,5-1 mm• Lapisan-lapisan:- Tear film nutrisi dan O2 bagi bola mata- Epitel lanjutan dari cons bulbi yaitu epitel squamus- Membran bowman (lamina basals anterior)

- Stroma terdiri dari lamel-lamel halus yang sejajar lengkung bola mata, membuat kornea tmpak jernih

- Membrana descement (lamina basalis posterior)- Endotel difusi makanan dari humor aqueous yang berasal dari

Camera Oculi Anterior

Page 49: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Isi Bola Mata1. Uvea

a. Iris

- merupakan diafragma yang membatasi Camera Oculi Posterior dengan Camera Oculi Anterior

- otot polos : myosis : m.sfingter pupillaeparasimpatis N.III

midriasis : m.dilator pupillae simpatis

b. Corpus Cilliaris

>> Pars Pilicata(corona)

- epitel, procesus ciliaris, plica ciliaris, terdiri dari stroma dan pembuluh darah menghasilkan humor aquous menjaga tekanan intra okuler

- melekat zonula zinii

Page 50: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

>>Pars Plana (orbiculus iridis), terdiri dari :

- jaringan otot (m.ciliaris) dengan serabut radier, meridional, dan sirkular berkontraksi lensa mencembung akomodasi

- pembuluh darah

- jaringan ikat dan pigmen

- epitel

c. Koroid

Mengandung banyak pigmen dan pembuluh darah untuk menutrisi retina

Page 51: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

2. Lensa- Berbentuk cembung, avaskuler, tidak berwarna- Bagian–bagian lensa : capsula anterior dan posterior, epithelium

subcapsularis, cortex, nucleus- Komposisi lensa : 65% air, 33% protein, mineral- Fungsi utama : memfokuskan sinar pada retina

Page 52: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

• Penglihatan jauh : Supaya sinar sejajar jatuh pada retina, m.ciliaris relaksasi serabut-serabut zonula zinii teregang diameter anteroposterior lensa minimal

• Penglihatan dekat : Sinar masuk berasal dari obyek dekat sinar yang masuk ke mata adalah sinar menyebar sehingga untuk memfokuskan sinar lensa harus lebih cembung otot siliaris kontraksi zonula zinii mengendur diameter anteroposterior lensa lebih cembung

Jain, 2006

Page 53: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

2. Lensa- Berbentuk cembung, avaskuler, tidak berwarna- Bagian–bagian lensa : capsula anterior dan posterior, epithelium

subcapsularis, cortex, nucleus- Komposisi lensa : 65% air, 33% protein, mineral- Fungsi utama : memfokuskan sinar pada retina

Page 54: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

3. Humor vitreous- Berbentuk seperti bola sesuai lengkungan bulbus oculi,

mempertahankan agar bentuk bola mata tetap bulat- Volume : 4-5 ml- Substansi : 99% air, 1% solid (protein, mukopolisakarida, asam

hyaluronik)- pH : 7,21- Avaskuler- Nutrisi : corpus siliaris, tunica choroidea, retina

Page 55: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

4. Retina- Membran tipis, halus, tidak berwarna dan transparan- Reseptor sinar- Permukaan luar berhubungan dengan tunica choroidea dan bagian

dalam berhubungan dengan membran hyaloidea- Terdiri dari : pars caeca retinae, ora serata, pars optica retinae- Dari luar ke dalam, terdapat lapisan:

a. Stratum pigmenti retinae melindungi retina dari cahaya berlebihan

b. Lapisan conus dan bacillusmelihat cahaya dengan intensitas rendah, tidak dapat melihat warna

Page 56: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

c. Membrana limitans externa

d. Stratum granulosum externa

e. Stratum fibrosum

f. Stratum recticulare externum

g. Stratum granulosum internum

h. Stratum reticulare internum

i. Stratum ganglionare

j. Membran limitans interna

(Ilmu Penyakit Mata, 2005)

Page 57: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

AQUEOUS HUMOR

Aqueous humor adalah cairan jernih yang dibentuk oleh korpus siliaris dan mengisi bilik mata anterior dan posterior. Aqueous humor mengalir dari korpus siliaris melewati bilik mata posterior dan anterior menuju sudut kamera okuli anterior. Aqueous humor dieksresikan oleh trabecular meshwork (Simmons et al,2007-2008)

Aqueous humor diproduksi dengan kecepatan 2-3 μL/menit dan mengisi bilik anterior sebanyak 250 μL serta bilik posterior sebanyak 60 μL (Solomon,2002). Aqueous humor berfungsi memberikan nutrisi (berupa glukosa dan asam amino) kepada jaringan-jaringan mata di segmen anterior,seperti lensa,korea,dan trabecular meshwork.

Page 58: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Selain itu,zat sisa metabolisme (seperti asam piruvat dan asam laktat) juga dibuang dari jaringan-jaringan tersebut. Fungsi yang tidak kalah penting adalah menjaga kestabilan tekanan intraokuli, yang penting untuk menjaga integritas struktur mata. Aqueous humor juga menjadi media transmisi cahaya ke jaras penglihatan (Cibis et al,2007-2008)

Page 59: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Ketika cahaya masuk melalui bagian kornea,kemudian dibiaskan oleh aqueous humor ke arah pupil. Pada bagian pupil,jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata dikontrol secara otomatis, dimana untuk jumlah cahaya yang banyak, bukaan pupil akan mengecil sedangkan untuk jumlah cahaya yang sedikit bukaan pupil akan membesar. Pupil akan meneruskan cahaya ke bagian lensa mata dan oleh lensa mata cahaya difokuskan ke bagian retina melalui vitreus humor. Jumlah cahaya yang memasuki mata diatur oleh ukuran dari pupil. Diameter pupil ini sendiri diatur oleh dua elemen kontraktil pada iris yaitu papillary constrictor yang terdiri dari otot-otot sirkuler dan papillary dilator yang terdiri dari sel-sel epitelial kontraktil yang telah termodifikasi. Sel-sel tersebut dikenal juga sebagai myoepithelial cells (Saladin,2006)

PUPIL

Page 60: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Jika sistem saraf simpatis teraktivasi, sel-sel ini berkontraksi dan melebarkan pupil sehingga lebih banyak cahaya yang dapat memasuki mata. Kontraksi dan dilatasi pupil terjadi pada kondisi dimana intensitas cahaya berubah dan ketika kita memindahkan arah pandangab kita ke benda atau objek yang dekat atau jauh. Pada tahap selanjutnya, setelah cahaya memasuki mata, pembentukan bayangan pada retina bergantung pada kemampuan refraksi mata (Saladin,2006)

Page 61: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Prinsip optik

Berkas cahaya merupakan gerakan maju suatu gelombang cahaya dalam arah tertentu. Berkas cahaya berjalan lebih cepat melalui udara daripada melalui media transparan lain (air dan kaca) dengan kecepatan 300.000 km/detik. Ketika masuk ke medium dengan densitas tinggi, berkas cahaya melambat. Indeks bias udara adalah 1,00 sedangkan indeks bias kaca adalah 1,50. Berkas cahaya akan berbelok, berbias atau mengalami refraksi apabila berjalan dari satu medium ke medium lain yang berbeda kepadatan/indeks biasnya. Bila berkas cahaya membentur permukaan yang tegak lurus terhadap berkas maka berkas cahaya akan memasuki medium kedua tanpa mengalami pembelokan. Akibat yang terjadi hanya berupa penurunan kecepatan dan pemendekan panjang gelombang.

Page 62: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Pembiasan

Pembelokan berkas cahaya pada bidang peralihan yang miring disebut pembiasan. Derajat pembiasan akan meningkat sesuai dengan rasio indeks bias dari kedua media transparan dan derajat kemiringan antara bidang peralihan dan permukaan gelombang yang datang. Indeks bias merupakan perbandingan kecepatan. Misalnya, indeks bias kaca yang merupakan perbandingan kecepatan cahaya dalam udara sebesar 300.000 km/detik dengan kecepatan cahaya melalui kaca sebesar 200.000 km/detik sehingga indeks bias kaca adalah 1,5.

Page 63: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Penerapan prinsip pembiasan pada lensa

Lensa konveks memfokuskan berkas cahaya. Berkas cahaya yang masuk melalui bagian tengah menembus lensa tepat tegak lurus sehingga tidak dibiaskan. Makin dekat ke tepi lensa, berkas cahaya membentur permukaan media yang semakin bersudut dan akan semakin dibelokkan ke arah tengah yang disebut konvergensi cahaya. Bila lensa memiliki kelengkungan yang sempurna, berkas cahaya sejajar yang melalui berbagai bagian lensa akan dibelokkan sehingga seluruh berkas cahaya menuju suatu titik yang disebut titik fokus.

Page 64: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Penerapan prinsip pembiasan pada lensa

Lensa konkaf menyebarkan berkas cahaya. Cahaya yang mengenai bagian sentral dari lensa membentur permukaan yang benar – benar tegak lurus terhadap berkas sehingga tidak dibiaskan. Cahaya di bagian tepi memasuki lensa lebih dulu dari cahaya yang masuk di sentral. Hal ini berlawanan dengan efek pada lensa konveks dan menyebabkan cahaya di bagian perifer mengalami divergensi atau menyebar menjauhi cahaya yang masuk ke sentral lensa.

Page 65: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Daya bias

Ukuran daya bias lensa disebut dioptri. Daya bias lensa konveks dalam dioptri sama dengan 1 meter dibagi jarak fokusnya. Apabila memiliki daya bias sebesar +1 dioptri, artinya lensa itu memusatkan cahaya sejajar menuju satu titik fokus 1 meter di belakang lensa. Daya bias konkaf tidak dapat dinyatakan dengan jarak fokus di belakang lensa karena cahaya menyebar dan bukan terfokus di satu titik. Namun, jika suatu lensa konkaf menyebarkan berkas cahaya dengan kekuatan yang sama dengan lensa konveks yang berkekuatan 1 dioptri, lensa konkaf itu disebut mempunyai daya bias -1 dioptri.

Page 66: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

LO 3Neurofisiologi Organon Visus

Page 67: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

• SEL BIPOLAR

Penghantar utama signal dari sel rods dan cones ke sel ganglion• SEL GANGLION

Aksonnya berkonvergensi dan meninggalkan mata sebagai N.optikus

• SEL HORIZONTAL

Penghubung antar sel reseptor• SEL AMACRIN

Menghantarkan signal antar sel ganglion

Page 68: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

FOTORESEPTOR INDERA PENGLIHATAN

• SEL RODS (Sel Batang)

- Di perifer >>

- Reseptor penglihatan malam (penglihatan skotopik)

- Cahaya dgn intensitas rendah, penglihatan perifer

- Lebih peka cahaya

- Tdk mampu utk penglihatan warna, tidak mengurai detail

• SEL CONES (Sel Kerucut)

- Di makula >>

- Reseptor penglihatan terang (penglihatan fotopik)

- Cahaya dgn intensitas tinggi, penglihatan sentral

- Ketajaman penglihatan lebih besar

- Untuk penglihatan warna dan penglihatan detail

Page 69: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

TEORI DUPLISITAS• Terdapat masukan dari dua reseptor yaitu sel rods dan cones

menuju SSP yang masing-masing bekerja maksimal atas kondisi pencahayaan yang berbeda.

• Sel Rods dan Cones tdd 3 segmen utama, yaitu :

1. Segmen luar

berhubungan dgn lapisan pigmen retina

di dalamnya tdd ribuan lempeng yg mengandung pigmen peka cahaya

2. Segmen dalam

mengandung sitoplasma,mitokondria beserta organela lain dan inti mitokondria.

menyediakan energi untuk berfungsi sebagai fotoreseptor

3. Badan Sinaps : berhubungan dgn sel neuron bipolar dan horizontal

Page 70: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

FOVEA CENTRALIS

• Cekungan seukuran pentul jarum yg terletak tepat di tengah retina, lapisan sel bipolar dan sel ganglion tersisih ke tepi shg cahaya lgsg ke fotoreseptor

• Sel cones >> > titik dgn penglihatan plg jelas• Macula lutea ketajaman makula lebih rendah daripada fovea

msh ada sel bipolar dan ganglion di atasnya• Bintik buta / diskus optikus : titik di retina tempat N.optikus dan

PD, bayangan tdk terdeteksi (rods dan cones tdk ada)

Page 71: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Neurofisiologi Mata

• Saraf Optikus (N. II): Serabut-serabut afferent berkumpul di papila nervi optisi dan membentuk saraf optikus. Saraf optikus berjalan ke intra kranial melalui foramen optikus. Saraf optikus kiri dan kanan bergabung di kiasma optikus, di depan tuber sinerium. Serabut dari retina bagian nasal menyilang garis tengah menuju kontralateral, sedangkan serabut retina temporal tetap ipsilateral. Setelah melewati kiasma optikus disebut sebagai traktus optikus. Serabut traktus optikus bersinap di korpus geniculatum lateral. Traktus visual, yang berakhir di kolikulus superior adalah reflek optosomatik. Di korpus genikulatum lateral diteruskan oleh serabut genikulo kalkarina (area 17) pada lobus oksipitalis

Page 72: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

(Bahrudin, 2011)

Page 73: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

• Saraf Okulomotorius (N. III): Saraf Okulomotorius berasal dari permukaan ventral dari mesensefalon dan menembus dinding posterior orbital sampai celah orbital superior. Saraf Okulomotorius mengontrol 4 dari 6 otot ekstraokular dan otot levator palpebrae superior yang mengangkat kelopak mata atas. Saraf Okulomotorius juga menghantarkan preganglion serabut saraf otonom ke ciliary ganglion. Ganglion mengatur otot mata instrinsik. Otot ini mengubah diameter pupil, menyesuaikan jumlah cahaya yang masuk ke mata, dan mengubah bentuk lensa untuk memfokuskan gambar pada retina

• Saraf Troklearis (N. IV): Saraf troklearis merupakan saraf terkecil dari saraf kranial, Inti motorik terletak di ventrolateral mesensefalon, nukleus saraf IV setinggi kolikuli inferior di substansia grisea priakuaductal dan di bawag nukleus N. III. N. IV meninggalkan otak tengah di bawah kolikulus inferior. Satu-satunya yang keluar dari sisi dorsal batang otak. Dari sinus kavernosus, N. IV masuk orbita bersama dengan N.III menginervasi otot obliqus superior.

Page 74: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

• Saraf Abdusens (N. VI): Saraf VI berjalan ke atas melalui spasium sub arachnoid pada sisi a. Basilaris ke spasium subdural di depan klivus, bergabung dengan 2 saraf (N. III dan N. IV) dalam sinus kavernosus. Saraf ini merupakan saraf kranial yang terpanjang sehingga tidak punya tanda lokasi yang khas, bila saraf ini terkena lesi. Saraf ini menginervasi otot rectus lateralis.

Page 75: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

• Otot atau musculus penggerak bola mata dipelihara oleh N. III, N. IV, dan N. VI. Ketiga saraf tersebut dinamakan saraf okularis.

• Gerakan Konjugat: Gerakan bola mata dilaksanaakn oleh saraf okularis yang diurus oleh saraf otak III, IV, dan VI. Dalam gerakan tersebut kedua mata bertindak sebagai organ visual yang tunggal, yang berarti bahwa hasil penglihatan yang mata kedua sisi adalah suatu penglihatan yang tunggal. Hasil tersebut hanya dapat diperoleh bila mana gambar objek yang tiba di retina kedua sisi menduduki tempat yang identik. Gerakan itu dikenal sebagai gerakan konjugat. Bila bola mata melirik ke kiri (N. VI kiri berkontraksi) maka bola mata kanan melirik pula ke kiri (N. III kanan berkontraksi) secara sinkron, tanpa selisih dalam arah dan kecepatan.

Page 76: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

• Gerakan diskonjugat: Gerakan kedua bola mata untuk menatapkan mata pada sesuatu tidak selalu berjalan sxearah, melainkan bisa juga ke arah yang berlawanan. Gerakan bola mata yang sinkron dengan arah yang berlawanan dimana gerakan kedua bola mata ke arah nasal. Dalam gerakan itu, bola mata kiri bergerak ke kanan dan bola mata kanan bergerak ke kiri. Gerakan kedua bola mata ke arah nasal dinamakan gerakan konvergen, yang terjadi karena kedua otot rektus medialis (internus) berkontraksi

• Reflek cahaya langsung: Bila sorotan lampu baterai tiba pada retina, impuls visual optokinetik akan dikirimkan ke olikulus superior untuk mencetuskan potensial aksi yang akan merangsang inti Edinger-Westphal, sehingga kontriksi pupil terjadi. Utuhnya lintasan afferent dan efferent serta utuhnya efektor menjamin reflek cahaya yang positif.

• Reflek cahaya tidak langsung: Penyinaran terhadap pupil sesisi akan menimbulkkan miosis pada pupil kedua sisi. Peristiwa tersebut dikenal sebagai reaksi pupil konsesual atau reaksi cahaya tak langsung. Hal ini terjadi karena cahaya akan dikirikan ke pretectal nucleus kontra lateral setelah sampai pada kolikulus superior

Page 77: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

LO 4Tanda Kebesaran Allah dalam Penglihatan

Page 78: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Allah memberikan kita indera penglihatan yang jelas sangat fungsional yaitu mata. Mata dibentuk untuk menerima rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina, lantas dengan perantaraan serabut-serabut nervus optikus mengalihkan rangsangan ini ke pusat penglihatan pada otak untuk ditafsirkan (Evelyn C. Pearce, 2009, hal.384).

Allah menciptakan setiap manusia dengan memiliki dua bola mata, mengapa? Agar manusia dapat melihat betapa luasnya dunia ini, betapa besarnya kuasa Allah sehingga kita harus menggunakannya agar bermanfaat bagi diri kita. Bayangkan, ketika kita tidak memiliki mata, sudah berapa banyak hal-hal menakjubkan yang telah dilewatkan. Tanpa mata, kita sebagai manusia tidak dapat lebih menyadari Maha Besar Allah yang telah menciptakan segala hal di dunia. Selain untuk melihat, tujuannya agar kita dapat lebih mensyukuri dari segala yang ada di dunia ini sehingga kita menjadi lebih beriman kepada Allah SWT.

Page 79: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Allah telah menciptakan mata dengan bagian-bagian yang sempurna dengan sangat rumit, tiap bagiannya berkaitan satu sama lain untuk menjalankan fungsi kerjanya dengan baik sehingga kita dapat melihat dengan jelas. Sebagian dari kita ada yang tidak dapat melihat walaupun mereka memiliki dua mata yang sempurna, hal itu karena ada beberapa bagian yang tidak dapat bertugas dengan baik sehingga mengganggu fungsi kerja mata yaitu melihat. Hal itu terjadi bukan karena Allah tidak adil kepada makhluknya, sebagai manusia kita harus lebih melihat kepada sisi positifnya, bahwa Allah begitu menyayangi manusia sehingga tidak ingin makhluknya menggunakan mata dengan tidak berguna. Ketika mata yang diberikan oleh Allah tidak dapat berfungsi dengan baik, kita sebagai manusia harus tetap mensyukuri nikmatnya, bahwa masih dapat hidup di dunia ini sudah merupakan suatu anugerah yang sangat indah.

Page 80: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Dari kelima fungsi dari indera manusia, indera pendengar dan penglihat lah yang fungsinya paling penting, walaupun dalam realitanya manusia akan sempurna ketika memiliki kelima indera tersebut. Seperti firman Allah dalam Al-Qur’an yang selalu lebih dulu menyebutkan pendengaran, baru kemudian penglihatan. “Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur.” (Q.S Al-Mu’minuun 23:78).

Dilihat dari proses kerjanya, pendengaran terkesan lebih penting karena gelombang bunyi bersifat membelok di sekitar objek-objek berukuran sedang, sedangkan gelombang cahaya bergerak menurut garis lurus. Artinya, kita hanya bisa melihat sesuatu bila kita melihatnya secara langsung, tetapi kita bisa mendengar sesuatu bagaimanapun posisi kita terhadap sesuatu itu (Isaac Asimov, 2007, hal.302-303).

Indera penglihatan butuh pendukung agar dapat berfungsi. Seperti mata, kita dapat melihat benda apapun ketika terdapat cahaya yang memantulkannya ke mata dan dikirimkan ke saraf di pusat otak. Sehingga ketika dalam kegelapan mata kita tidak dapat menangkap pantulan cahaya yang biasa kita terima pada mata kita sebagai hasil dari tafsir otak yang dapat berupa bentuk benda dan keadaan sekitar kita. Sedangkan, untuk pendengaran, dalam kondisi apapun kita akan selalu dapat mendengar dengan jelas, baik hal itu yang ingin ataupun tidak ingin kita dengarkan.

Page 81: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Sebagai manusia yang beruntung dan telah diberikan anugerah oleh Allah berupa indera pendengaran dan penglihatan, kita harus memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Karena Allah memberikan hal itu kepada manusia agar kita dapat selalu menyadari tentang kebesaran Allah SWT dan dapat kita rasakan di muka bumi ini. Allah berfirman dalam Al-Quran “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (Q.S Al-Israa’ 17:36).

Indera yang telah diberikan oleh Allah akan menjalankan fungsinya masing-masing dengan baik, jadi gunakanlah sesuai dengan ketentuan Allah SWT. Hal itu diberikan kepada kita tidak hanya diberikan dan tidak ada maksudnya, indera kita juga akan menjadi saksi dari segala apapun yang telah kita lakukan di dunia ini selama kita hidup dan akan menjawab segala pertanyaan ketika kita di akhirat nanti. “Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S Fushshilat 41:20).

Sebagai manusia yang beragama islam, kita harus senantiasa berada di jalan Allah SWT, menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya sehingga kita dapat meningkatkan iman dan ketaqwaan kita dan kelak nanti akan menjadi manusia yang beruntung serta selalu berada dalam lindungan-Nya, Amin.

Page 82: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Kesimpulan

• Palpebra dan cilia mata berfungsi sebagai pelindung dari mata melalui refleks berkedip. Kedipan tersebut juga akan menghasilkan air mata

• Penglihatan dekat akan menimbulkan tiga respon, yaitu akomodasi, konvergensi, dan kontriksi pupil

• Indra Penglihatan adalah suatu karunia besar yang diberikan oleh Allah. Sebagai manusia, kita harus mempergunakannya dengan baik, terlebih lagi mata juga akan menjadi saksi di akhirat kelak

Page 83: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

Daftar PustakaAsimov, Isaac. 2007. Keajaiban Otak Manusia. Yogyakarta: Erfani

Press.

Bahrudin, Moch. 2011. Neuroanatomi dan Aplikasi Klinis Diagnosis Topis. Malang: UMM Press

Departemen Agama. 1992. Alquran dan Terjemahannya. Semarang: Tanjung Mas.

Guyton, Arthur. 2012. Fisiologi Kedokteran. Singapura:Sanders.

Guyton AC, Hall JE. 1997 Neurofisiologi Penglihatan Sentral. Dalam : Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9.. Jakarta : EGC. p 825.

P. Riordan-Eva; 2007; OFTALMOLOGI UMUM VAUGHAN & ASBURY Ed. 17; Jakarta; EGC

Page 84: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

• Sherwood, Lauralee. 2009. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC

• Vaughan & Asbury. 2007. Oftalmologi Umum. Jakarta: EGC

Page 85: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

DOA SELESAI BELAJAR

ل�م7 ال� ذ� ب�ك� م�ن� ع� �ن�ي� أ�ع�و� م إ �لل ه� اع� و�م�ن� ش� ل�ب7 ال� ي�خ� ع� و�م�ن� ق� ي�ن�ف�

ب�ع� و�م�ن� د�ع�و�ة7 ال� ن�ف�س7 ال�ت�ش�اب� ل�ه� �Allahumma inni a’uudzubika min ‘ilmin laa yanfa’, wa min qolbin laaي�ست�ج�

yakhsya’, wa minnafsin laa tasyba’, wamin da’ watin laa yustajaabulaha

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusu’, nafsu yang tidak pernah puas, dan do’a yang

tidak dikabulkan”.

Page 86: Skenario 1 Blok Panca Indra I (Tutor10)

DOA SELESAI BELAJAR

ن�ا ق� ز� ار� و� ا Dق ح� ق ال�ح� ن�ا ر�� أ م �لل ه� ا

� ب�اط�ال ال�ب�اط�ل� ن�ا ر�� أ و� ب�اع�ه اتـ�

ت�ن�اب�ه� اج� ن�ا ق� ز� ار� و�Allahumma arinal_haqqo _haqqon warzuqnat  tibaa’ahu  wa arinal 

baathila baa-thilan warzuqnaj tinaabahu

Ya Allah, Tunjukkanlah kepada kami kebenaran sehinggga kami dapat mengikutinya Dan tunjukkanlah kepada kami kejelekan

sehingga kami dapat menjauhinya