sistem respirasi

Upload: donny-ang-bencii-pengkhianat

Post on 16-Jul-2015

120 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SISTEM RESPIRASINUR MAHMUDAH

MEDICAL FACULTY OF MUHAMMADIYAH UNIVERSITY SURAKARTA, INDONESIA

THE IMAGES COURTESSY OF BLUE HISTOLOGY

SISTEM RESPIRASI BATASAN

Alat pernafasan merupakan suatu sistem yang menurut tugasnya terdiri atas 2 komponen pokok, yaitu : - pars conductoria : Bertugas memasukkan udara pernafasan dari luar tubuh ke komponen yang mampu meneruskan oksigen kepada aliran darah untuk diedarkan ke Jaringan tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida yang diperoleh dari aliran darah, dan - pars respiratoria : Bertugas menyelenggarakan pertukaran gas pernafasan dengan aliran darah. Peralihan antara 2 komponen ini berupa bronchiolus

DINDING KAVUM NASI

DINDING KAVUM NASIRongga hidung terdiri atas : 1. vestibulum nasi : - epithelium : stratificatum squamosum noncornificatum. - lamina propria : textus connectivus fibrosus compactus, loose connective tissue, kelenjar bersifat mucous. - rambut dan kelenjar : perintang pertama bagi partikel yang masuk. 2. regio respiratoria - epithelium : pseudostratificatum ciliatum. (sel piala banyak) - lamina propria : textus connectivus fibrosus, menempel pada periosteum. - sifat khas : o glandula seromucosa menjaga kelembaban rongga hidung.

DINDING KAVUM NASI

o sel epitel yang banyak bersinggungan dengan udara pernapasan bentuknya lebih tinggi dan sel piala lebih banyak. o cilia menggerakkan sekret glandula seromucosa sepanjang permukaan tunica ke arah nasopharynx. o concha nasalis berbentuk kulit kerang. Lamina propria banyak mengandung plexus venosus yang bertugas menghangatkan udara pernafasan. Pada influenza, alergi, plexus ini dapat membengkak dan menghambat aliran udara pernafasan. Penderita secara salah faham sering mengeluh tentang adanya "polip". 3. regio olfactoria : dibicarakan pada bab Akhiran syaraf

KONKA INFERIOR

EPIGLOTISa. Facies lingualis: dataran yang menghadap ke arah lidah - tunica mucosa: * epithelium squamosum stratificatum: sel pipih berlapis * membrana basalis * lamina propria : - textus connectivus areolaris : longgar - lymphocyti tersebar - tela submucosa : * textus connectivus fibrosus irregularis: padat kurang teratur * glandula seromucosa * textus connectivus adiposus : jaringan lemak - textus cartilagenius. Pada sediaan ini dapat dibandingkan : - cartilago pada epiglottis: elastis kemerahmerahan - cartilago pada trachea: hyalina: kebiru-biruan

EPIGLOTIS b. Facies laryngis: dataran yang menghadap ke

arah larynx - tunica mucosa: epithelium. Perhatikan di dua bagian yang berbeda : * proximal : sel kolumner semu berla pis membentuk epithelium pseudostratificatum * distal : sel pipih berlapis membentuk epithelium squamosum stratificatum - lamina propria : - textus connectivus areolaris yang kelihatan longgar - lymphocyti tersebar - tela submucosa : - textus connectivus areolaris: longgar - glandula seromucosa

EPIGLOTIS

epitel epiglotis, pada pars lingual berupa epitel gepeng berlapis dan para pars laringeal berupa epitel respiratori

TRAKEA

Tunica mucosa : a. epithelium pseudostratificatum ciliatum. Cellula ciliata pada trachea paling banyak, dilengkapi dengan : o mitochondria di puncak sel : produksi tenaga penggerak cilia. o microvilli sedikit dan pendek. Di antara cellula ciliata ada : o cellula peniciliata di bagian basal, tak mencapai permukaan. o cellula caliciformis. b. membrana basalis : tempat sel epitel bersandar. c. lamina fibrarum elasticarum : ialah lamina propria yang longgar penuh serabut elastik.

TRAKEA Dalam lamina propria ini khas dijumpai

* glandula trachealis : bersifat mucosa. Sekret bersama sekret sel piala dicurahkan ke dalam lumen trachea, membentuk lapisan dinding dalam, sebagai perintang bagi debu yang masuk ke lumen. * noduli lymphatici : sebagai sistem pertahanan tubuh. - Tunica fibromusculocartilaginea : Cartilago berbentuk C berderet-deret menjaga lumen tidak menutup. Cartilago hyalina, ujung bebas menghadap ke belakang saling dihubungkan oleh *musculus trachealis : otot polos. *ligamenta annularia. - Tunica adventitia : di sebelah luar sebagai jaringan ikat longgar.

TRAKEA

epitel trakea, khas berupa adanya tulang rawan hialin yang berbentuk tapal kuda ("cshaped")

TRAKEA- tunica mucosa : * epithelium : sel kolumner semu berlapis epithelium pseudostratificatum dengan sel piala antara sel epitel * membrana basalis * lamina propria: textus connectivus elasticus glandula trachealis - tela submucosa : jaringan ikat elastis lebih padat - tunica fibromusculocartilaginea. Perhatikan di sini : * ligamenta annularia * cartilago trachealis : hyalina, berbentuk huruf C. * m.trachealis: otot polos melekat pada ujung bebas cartilago - tunica adventitia: jaringan ikat di sini. longgar.

BRONKUS

BRONKUStunica mucosa : - epithelium : sel kolumner semu berlapis dengan cilia; epithelium pseudostratificatum ciliatum - membrana basalis - lamina propria : *textus connectivus elasticus *nodus lymphaticus tunica musculocartilaginea. Perhatikan : - musculus spiralis: otot polos - cartilago bronchialis : hyalina tunica adventitia: jaringan ikat longgar dengan glandula seromucosa

DUKTUS ALVEOLARISPada sediaan ini perhatikan : 1. ductus alveolaris : - epithelium squamosum simplex : sel pipih selapis - berkas-berkas elastis - sisa-sisa m.spiralis sebagai otot polos 2. alveolus pulmonaris. Perhatikan : - septum interalveolare - cellula : * respiratoria * magna atau granularis phagocytus

BRONKIOLUS TERMINALIS

DUKTUS DAN ALVEOLI PULMONALIS

ALVEOLI Alveoli merupakan invaginasi kecil seperti

kantong dari bronchiolus respiratorius dengan diameter 200 mikron. Umumnya tiap-tiap dinding dari 2 alveoli yang berdekatan bersatu dan disebut septa interalveolaris. Struktur dinding alveoli dikhususkan untuk menyelenggarakan difusi antara lingkungan eksterna dan interna.

ALVEOLI

.

ALVEOLI PULMONALISThe epithelium of the alveoli is formed by two cell types: 1.Alveolar type I cells (small alveolar cells or type I pneumocytes) are extremely flattened (the cell may be as thin as 0.05 m) and form the bulk (95%) of the surface of the alveolar walls. The shape of the cells is very complex, and they may actually form part of the epithelium on both faces of the alveolar wall.

2.Alveolar type II cells (large alveolar cells or type II pneumocytes) are irregularly (sometimes cuboidal) shaped. They form small bulges on the alveolar walls. Type II alveolar cells contain are large number of granules called cytosomes (or multilamellar bodies), which consist of precursors to pulmonary surfactant (the mixture of phospholipids which keep surface tension in the alveoli low) . There are just about as many type II cells as type I cells. Their small contribution to alveolar area is explained by their shape

PARU FETUS

sawar udara-kapiler