sistem politik korea utara sem 3

29
1. Pendahuluan Korea Utara dengan nama rasmi Republik Demokratik Rakyat Korea merupakan sebuah negara yang terletak di Asia Timur, tepatnya di Semenanjung Korea di bagian utara dan salah satu negara yang mengikut negara satu parti di bawah penyatuan yang dipimpin oleh Parti Buruh Korea dengan dua parti kecilnya iaituyaitu Parti Demokratik Sosial Korea dan Parti Chongu Chondois yang memiliki hak untuk memperkenalkan calon untuk menempati dan memegang posisi baik di pemerintahan maupun di Majlis Tertinggi Rakyat. Dalam bidang ekonomi, negara ini termasuk ke dalam salah satu negara yang mengikuti kebijakan bahawa negara merupakan pemilik ekonomi dan direncanakan sepenuhnya oleh pemerintah serta membatasi pelaksanaan perdagangan internasional melalui kebijakan sehingga menjadi salah satu negara yang paling tertutup didunia,. Korea Utara sebetulnya pernah membuka keterlibatan pihak asing melalui undang-undang pada tahun 1984 yang memperbolehkan adanya investasi asing dengan joint venture-nya, tetapi kebijakan tersebut dinilai gagal karena tidak berhasil mendatangkan dan menarik investor-investor untuk melakukan investasi di negara ini. Tulisan ini akan mendeskripsikan Korea Utara ditinjau dari prespektif budaya strategis. Tujuan penulisan ini adalah mengetahui bagaimana penerapan kepemimpinan di Korea Utara ditinjau dari aspek kepemimpinan strategis, budaya organisasi dan

Upload: idrisahmad

Post on 18-Dec-2015

44 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

SISTEM POLITIK

TRANSCRIPT

1.Pendahuluan

Korea Utara dengan nama rasmi Republik Demokratik Rakyat Korea merupakan sebuah negara yang terletak di Asia Timur, tepatnya di Semenanjung Korea di bagian utara dan salah satu negara yang mengikut negara satu parti di bawah penyatuan yang dipimpin oleh Parti Buruh Korea dengan dua parti kecilnya iaituyaitu Parti Demokratik Sosial Korea dan Parti Chongu Chondois yang memiliki hak untuk memperkenalkan calon untuk menempati dan memegang posisi baik di pemerintahan maupun di Majlis Tertinggi Rakyat. Dalam bidang ekonomi, negara ini termasuk ke dalam salah satu negara yang mengikuti kebijakan bahawa negara merupakan pemilik ekonomi dan direncanakan sepenuhnya oleh pemerintah serta membatasi pelaksanaan perdagangan internasional melalui kebijakan sehingga menjadi salah satu negara yang paling tertutup didunia,. Korea Utara sebetulnya pernah membuka keterlibatan pihak asing melalui undang-undang pada tahun 1984 yang memperbolehkan adanya investasi asing denganjoint venture-nya, tetapi kebijakan tersebut dinilai gagal karena tidak berhasil mendatangkan dan menarik investor-investor untuk melakukan investasi di negara ini.

Tulisan ini akan mendeskripsikan Korea Utara ditinjau dari prespektif budaya strategis. Tujuan penulisan ini adalah mengetahui bagaimana penerapan kepemimpinan di Korea Utara ditinjau dari aspek kepemimpinan strategis, budaya organisasi dan budaya strategis. Ruang lingkup tulisan ini akan mencakup tiga pokok bahasan, yaitu (1) bagaimana memahami kepemimpinan strategis di Korea Utara; (2) bagaimana memahami budaya organisasi yang diciptakan oleh Kim Il Sung dan Kim Jong-il;dan (3) bagaimana memahami budaya strategis yang tercipta di Korea Utara.

2.Memahami Korea Utara

Di bawah kepemimpinan Kim Jong-il, sejak tahun 1994, Korea Utara menjadi negara yang berusaha hidup tanpa bantuan negara lain dengan kata lain bahwa Kim Jong-il menekankan bahwa Korea Utara harus bergerak dengan prinsip berdikari. Politik yang dibangun tersebut membuat kehidupan masyarakat Korea Utara pada umumnya harus menerima kenyataan hidup dengan pertumbuhan ekonomi negara yang rendah. Keadaan ekonomi negara tersebut membuat rakyat Korea Utara hidup dalam kemiskinan dan penderitaan, kondisi tersebut diperparah dengan kondisi sempitnya lahan pertanian serta lapangan pekerjaan yang terbatas. Namun, ironisnya para pemimpin Korea Utara tersebut hidup dalam kemewahan dan kecukupan bahkan dapat dengan bebas menikmati barang-barang impor dan mewah. Tapi keadaan tersebut sepertinya tertutupi dengan gaya kepemimpinan Kim Jong-il, melalui kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan berupa propaganda-propaganda oleh pemerintah, bahkan masyarakatnya yakin bahwa pemimpin mereka adalah pemimpin terbaik yang mampu menyatukan Korea Utara sehingga masyarakat Korea Utara menghormati dan menyembah pemimpin negaranya.

Gaya kepemimpinan Kim Jong-il dalam memimpin Korea Utara sama dengan gaya kepemimpinan mediang ayahnya, Kim Il Sung, dengan menempatkan diri menjadi seorang pemimpin yang terhormat, memimpin Korea Utara dengan gaya otoriter dan diktaktornya serta mengedepankan kekuatan militer negara di atas segala-galanya, membangun persenjataan secara besar-besaran seperti halnya senjata nuklir, maupun dengan tidak segan-segan melakukan tindakan-tindakan represif bagi lawan-lawan politiknya dan rakyatnya yang menentang kebijakan politik pemerintah.

Di sisi lain, kebijakan pemerintah Korea Utara tersebut harus dibayar mahal dengan kondisi kesejahteraan rakyatnya yang harus hidup di bawah garis kemiskinan akibat embargo dunia internasional sebagai konsekuensi dari program senjata nuklir yang dikembangkan oleh Korea Utara. Kemiskinan di negara ini berdampak pada kurangnya gizi masyarakat sehingga banyak ditemukan kasus penyakit katarak yang dapat menyebabkan kebutaan. Angka kebutaan di Korea Utara sangat tinggi hingga mencapai angka ribuan, hal tersebut didorong rendah dan kurangnya fasilitas medis yang mendasar sehingga tidak dapat mengatasi kasus kebutaan secara maksimal.

3.MemahamiKepemimpinan StrategisKorea Utara

Menurut U.SArmy War College Strategic Leadership Primer (2004)S. Schambach (Ed.) kepemimpinan strategis adalah proses yang digunakan oleh seorang pemimpin untuk mempengaruhi visi yang diinginkan dan jelas dipahami dengan mempengaruhi budaya organisasi, mengalokasikan sumber daya, mengarahkan melalui kebijakan dan direktif, dan membangun konsesus dalam lingkungan global yang mudah menghilang, tidak pasti, kompleks, dan ambigu yang ditandai dengan peluang dan kendala. Dalam kasus kepemimpinan strategis di Korea Utara, Pemimpin Korea Utara, dalam kepemimpinan Kim Il Sung telah memikirkan sebuah visi yang harus di wujudkan untuk jangkauan jauh ke depan. Sebagai negara yang pernah diduduki oleh penjajahan Jepang, berpikir bahwa untuk membangun Korea Utara memerlukan suatu persatuan yang kuat di kalangan rakyatnya, dengan terus memberikan propagandanya kepada masyarakat untuk tetap bersatu karena adanya ancaman yang sewaktu-waktu datang dari Korea Selatan maupun Jepang. Guna memperoleh persatuan tersebut Kim Il Sung membentuk sebuah ideologi yang bernamaJuchepada tahun 1972 ketika Korea Utara mengadopsi konstitusi yang baru[2]. Juchediartikan sebagai manusia menguasai segala sesuatu dan memutuskan segala sesuatu.

MelaluiJucheini Kim Il Sung membangun Korea Utara dengan memperkuat pengaruhnya salah satunya dengan menindas semua lawan politiknya yang menentang kebijakan-kebijakan melalui kamp-kamp konsentrasi atau pengasingan maupun dengan memberikan hukuman mati. Sepeninggal Kim Il Sung, kepemimpinan Korea Utara dilanjutkan oleh Kim Jong-il. Visi yang dibangun adalah menjadikan Korea Utara menjadi negara yang berdikari dan mandiri. Dengan kebijakan tersebut, negara ini membatasi berhubungan dan berinteraksi dengan negara lain. Kebijakan isolasi ini juga berlaku bagi masyarakat dengan melarang penggunaan seperti halnya internet maupun telepon, hal ini merupakan sebuah cara yang dilakukan oleh pemimpin Korea Utara dalam mengemban visi dan misi yang kuat untuk dapat mengubah keadaan. Kim Jong-il dalam kepemimpinannya telah menerapkan visi dan misinya dengan meyakinkan kepada masyarakat Korea Utara bahwa dia akan menyelamatkan negaranya dari ancaman musuh-musuhnya.

Oleh Kim Jong-il ideologijuchediaplikasikan untuk mempengaruhi pencapaian visinya, dan mampu mempengaruhi budaya organisasi dikalangan institusi dan militernya. Loyalitas dan kepatuhan serta kecintaan kepada Kim Jong-il oleh masyarakat menjadi sebuah pertanda bahwa mereka telah berhasil memberikan pengaruh yang besar sehingga dapat mengarahkan melalui kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintahannya.Pengaruh yang diberikan adalah kepercayaan akan persatuan dan kesatuan rakyat untuk kelangsungan hidup Korea Utara melalui kepemimpinannya.

4.Memahami Budaya Organisasi di Korea Utara

Gibson (1997: 372)mendefinisikan bahwabudayaorganisasisebagai sistem yang menembus nilai-nilai, keyakinan, dan norma yang ada disetiap organisasi. Kultur organisasi dapat mendorong atau menurunkan efektifitas tergantung dari sifat nilai-nilai, keyakinan dan norma-norma yang dianut.Kemudian Eliott Jacquest menyebutkan bahwa perilaku organisasi adalah:the customary or traditional ways of thinking and doing things, which are shared to a greater or lesser extent by all members of the organization and which new numbers must learn and least partially accept in order to be accept into the sevice of the firmartinya budaya organisasi adalah cara berfikir dan melakukan sesuatu yang mentradisi, yang dianut bersama oleh semua anggota organisasi dan para anggota baru harus mempelajari atau paling sedikit menerimanya sebagian agar mereka diterima sebagai bagian dari organisasi.

Merujuk pengertian di atas, dapat diambil beberapa intisari bahwa di dalam budaya organisasi terdapat norma-norma perilaku maupun aturan yang harus diikuti oleh anggotanya. Bila kita analisis budaya organisasi yang ada di Korea Utara, bisa diambil beberapa poin penting di mana terlihat adanya budaya organisasi yang kaku. Hal tersebut dapat dilihat pada organisasi militer Korea Utara, anggota militernya berada dalam hirarki organisasi yang kaku, dan kekakuannya ini menyebabkan lemahnya inisiatif dan kreatifitasan anggotanya dalam memutuskan sesuatu terutama di level taktikal, seperti halnya terlihat dalam filmInside North Koreabahwa para penjaga di DMZ(Demilitarized Zone)tidak berani memutuskan manakala pihak penjaga DMZ dari AS dan Korea Selatan mengumumkan pemulangan warga Korea Utara yang meninggal akibat hanyut dari sungai, akan tetapi militer Korea Utara tidak mengambil inisiatif untuk menanggapinya. Mereka tetap berpatokan dan hanya patuh terhadap keputusan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-il. Peristiwa ini menggambarkan budaya organisasi yang dibangun dalam organisasi militer Korea Utara memiliki hirarki organisasi yang sangat kaku. Pendelegasian yang seharusnya dapat dilakukan oleh level di bawahnya tidak terjadi sehingga tugas-tugas di level bawah seperti halnya kasus di atas tidak didelegasikan kepada para pimpinan di lapangan. Hal ini berdampak kepada kurangnya inisiatif dalam mengambil keputusan pemimpin di lapangan bila didasari dengan situasi dan kondisi di lingkungan sekitar mereka.

Kebiasaan budaya yang berkembang saat ini, tradisi dan cara-cara umum yang ada di Korea Utara merupakan hasil dari budaya sebuah organisasi dan telah dilaksanakan sebelumnya secara turun temurun. Usaha-usaha pengembangan ini menemukan tingkat keberhasilan yang signifikan dalam mempengaruhi nilai-nilai, keyakinan, dan norma yang ada disetiap organisasi saat ini. Para pendiri organisasi mempunyai peranan yang penting dalam pembentukan budaya awal berorganisasi. Dalam budaya organisasi di Korea Utara ini, pengaruh Kim Il Sung sangat besar dalam memberikan ide-ide awal dan mempunyai bias tentang bagaimana ide-ide tersebut dapat dipenuhi dan dijalankan oleh para pengikutnya. Ajaran-ajaran dan nilai-nilai yang dikerjakan oleh Kim Il Sung banyak dipelajari oleh masyarakat Korea Utara untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya termasuk menganggap bahwa Kim Il sung merupakan dewa penyelamat dan pemersatu bagi rakyat Korea Utara. Hal ini di pertegas oleh Robbins (1999: 296) yang mengatakan bahwa budaya organisasi merupakan hasil dari interaksi antara bias dan asumsi pendirinya serta apa yang telah dipelajari oleh anggota pertama organisasi, yang dipekerjakan oleh pendirinya. Teori ini sejalan dengan budaya organisasi yang berkembang di Korea Utara.

Menurut Robbins (1999:294) fungsi budaya didalam sebuah organisasi adalah sebagai berikut; (1) Budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas; (2) Budaya berarti identitas bagi suatu anggota organisasi; (3) Budaya mempermudah timbulnya komitmen; dan (4) Budaya meningkatkan kemantapan sistem sosial[3].Para pemimpin Korea Utara memahami betul tentang pentingnya budaya dalam berorganisasi. Dengan menciptakan budaya organisasi yang kuat akan memberikan tanda atau identitas kekhususan yang hanya dimiliki oleh organisasi tersebut, sehingga memberikan suatu kebanggaan tersendiri bagi para pengikutnya, dalam hal ini masyarakat Korea Utara secara luas. kemudian juga dari budaya yang diciptakan memberikan kemudahan untuk timbulnya sebuah komitmen untuk hidup bersatu dan bekerja keras dalam mempertahankan negara yang diasumsikan selalu mengancam negaranya hal ini sudah menjadi penjiwaan yang mendalam bagi rakyat Korea Utara dari anak kecil hingga orang tua. Kebiasaan orang tua menyanyikan lagu-lagu kebangsaan di depan anak-anaknya sehingga membentuk rasa bela negara yang tinggi, demikian juga budaya menyanyikan lagu kebangsaan di organisasi atau perusahaan yang dapat menambah semangat nasionalisme.

5.Memahami Budaya Strategis Korea Utara

Menurut Jack Snyder[4], budaya strategis adalah budaya yang diinterpretasikan sebagai suatu sistem tingkah laku, sikap dan kepercayaan yang melandasi dan membatasi suatu pemikian dalam mempengaruhi arah pengambilan kebijakan. Artinya bahwa sekelompok masyarakat, organisasi atau negara dalam pencapaian suatu tujuan harus mampu beradaptasi dan peka dengan lingkungannya mengingat lingkungan mempunyai pengaruh yang besar terhadap suatu sistem tingkah laku, sikap dan kepercayaan sehingga berdampak pada pengambilan kebijakan dan dapat merubah tujuan suatu organisasi. Budaya strategis dapat digambarkan dalam tiga dimensi; (1) dimensi politik; (2) dimensi kemampuan dalam militer; dan (3) dimensi institusional[5].

5.1Budaya Strategis dalam Dimensi Politik

Memahami budaya strategis Korea Utara merupakan bagian penting untuk mengetahui proses dari pembangunan karakter bangsa, karena hal ini akan memberikan arah dalam proses pembentukan budaya nasional Korea Utara. Pada masa kepemimpinan Kim Jong-il, dengan mewarisi ideologi yang diajarkan Kim Il Sung,Juchedijadikan sebagai ideologi resmi yang dianut oleh Korea Utara. Dalam proses perkembangannya, ideologiJucheini diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, dengan demikian budaya masyarakat Korea Utara tidak pernah berpikiran untuk berpaling dari ajaran ideologi yang dibawakan pemimpin nasionalnya yang dianggap sebagai seorang pekerja keras demi kemajuan bangsanya untuk mewujudkan persatuan yang kuat, loyalitas kepada negara serta meyakini hidup tanpa ketergantungan sebagai sesuatu hal yang memiliki kedudukan terhormat.Juchemerupakan perwujudan budaya strategis yang memiliki dimensi politik, dimanajuchemampu membawa isu-isu tentang bagaimana politik negara memandang ancaman dan digunakan sebagai sarana untuk memerangi ancaman baik yang timbul dari dalam maupun datang dari luar negara.

5.2Budaya Strategis Dalam Dimensi Kemampuan Militer

Untuk mendapatkan dan memahami pemikiran-pemikiran strategis di Korea Utara dapat dilihat dari pemikiran yang memprioritaskan kekuatan dan kemampuan militernya. Hal tersebut memiliki keterkaitan dengan sejarah berdirinya negara Korea Utara. Bagaimana sebuah negara yang berdiri dari hasil perjuangan keras guna mengusir dan menghapuskan penjajahan di bumi Korea Utara. Dengan kekuatan militer yang besar, Korea Utara berusaha meyakinkan kepada dunia bahwa militer negara tersebut layak diperhitungkan serta memberikan cerminan sebagai negara besar. Kekuatan ini di representasikan dengan penyiapan senjata nuklir yang mampu membuat resah negara-negara lain di dunia, terutama Korea Selatan dan AS. Artinya bahwa kemampuan militer yang dimiliki Korea Utara mempunyai relevansi bahwa militer suatu negara dapat mencerminkan status negara.

Dengan propaganda pemerintahannya, pemimpin Korea Utara mampu memberikan pemahaman kepada masyarakatnya dengan mengkontruksi budaya melalui pemikiran strategis sebagai hasil dari karakter yang dibangun oleh seorang pemimpin dengan karakter yang kuat sehingga membentuk suatu budaya strategis yang dapat menyatukan berbagai macam latar belakang budaya masyarakat Korea Utara itu sendiri. Bentuk kepatuhan, kecintaan dan penghormatan terhadap Kim Il Sung dan Kim Jong-il oleh rakyat Korea Utara menjadi sesuatu hal yang menarik bagi pengembangan budaya strategis di negara tersebut. Budaya yang dikembangkan tersebut mampu memberikan pemahaman yang sama tentang adanya ancaman yang datang sehingga pengaruh politik yang dikembangkan melalui kebijakan-kebijakan pemimpinnya dapat dipatuhi dan dilaksanakan oleh rakyatnya, seperti halnya dukungan terhadap pembangunan kekuatan militernya secara besar-besaran.

5.3Budaya Strategis Dalam Dimensi Kelembagaan

Dimensi kelembagaan adalah tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alat-alat kebijakan luar negeri suatu negara dengan dunia internasional yang memiliki implikasi keamanan[6]. Merujuk pada kepemimpinan Kim Il Sung dan Kim Jong-il, kebijakan yang diterapkan adalah kebijakan untuk dapat hidup tanpa bergantung dengan negara lain. Hidup mandiri dan berdikari menjadikan Korea Utara menjadi negara yang sangat tertutup dan terisolasi dari dunia internasional. Budaya strategis yang diciptakan baik melalui militer maupun masyarakatnya adalah dengan memberikan nilai-nilai kecintaan dan kepatuhan kepada pemimpinnya dengan korelasi kecintaan terhadap tanah air dan negaranya. Lembaga dalam konteks ini adalah negara, yang direpresentasikan oleh para pemimpin Koerea Utara menempatkan nilai-nilai budaya strategis tersebut dalam pelaksanaannya. Penanaman kecintaan rakyat Korea Utara terhadap tanah air berdampak kepada rasa memiliki terhadap negara, kondisi ini memberikan kontribusi positif terhadap terciptanya keamanan dan ketertiban di Korea Utara.

Budaya strategis dalam dimensi kelembagaan diaplikasikan melalui kebijakan berdikari dan hidup mandiri terisolasi dengan dunia internasional. Menjadi sesuatu hal kontras ketika masyarakat Korea Utara mengalami penderitaan dan kemisikinan akibat kebijakan isolasi dari dunia luar. Namun, kecintaan kepada pemimpin mereka sangat besar hal tersebut menjadi menarik ketika masyarakat Korea Utara dilatih sejak lahir untuk mencintai baik Kim Il Sung maupun Kim Jong-il yang menurut mereka sebagai seorang pemimpin terhormat yang selalu dipuja dan dielu-elukan. Pemujaan dan penghormatan tersebut seolah menghilangkan penderitaan yang dialami. Budaya untuk membenci Amerika Serikat (AS) juga di tanamkan sejak dini sehingga tumbuh sikap anti AS dan timbulnya militansi yang tinggi guna memeranginya. Dengan cara-cara inilah, tumbuh budaya strategis di tengah-tengah masyarakat Korea Utara yang memunculkan sikap, tingkah laku dan kepercayaan yang besar terhadap Kim Il Sung dan Kim Jong-il tentang kemampuan kepemimpinannya di Korea Utara yang tidak mungkin dipertanyakan oleh semua masyarakat Korea Utara. Kebijakan politik yang diambil oleh Kim Jong-il saat itu memberikan kontribusi dan pengaruh yang besar terhadap pembentukan budaya strategis sehingga masyarakat Korea Utara memiliki sifat kecenderungan lebih militan dibanding dengan negara lain yang memiliki sifat lebih terbuka. Dengan sifat tersebut masyarakat Korea Utara lebih dapat untuk mempertahankan rezim kekuasaan para pemimpinnya.

Penutup

Belajar dari kepemimpinan strategis yang dikembangkan dan diaplikasikan di Korea Utara, dapat diambil beberapaintisari sebagai berikut; (1) Para pemimpin Korea Utara membangun sebuah kepercayaan dan ideologijucheuntuk dapat meraih visi yang diinginkan; (2) Ideologi dan proganda-propaganda yang diterapkan dapat mempengaruhi budaya organisasi berkaitan erat dengan pembentukan budaya strategis sehingga timbul kebanggaan terhadap identitas yang dimiliki dan komitmen besar dalam pengabdian terhadap pemimpin negaranya; (3) Pemimpin Korea Utara sangat yakin bahwa kepemimpinan yang dilaksanakan melalui kebijakan-kebijakannya mampu mempersatukan rakyat yang secara historis mempunyai sejarah penjajahan dan penindasan;dan (4) Kebijakan berdikari yang mengisolasikan diri dari dunia luar dipandang sebagai cara agar rakyatnya dapat bekerja keras dalam menjalankan hidupnya serta meningkatkan kepercayaan yang tinggi terhadap pemimpin negaranya.

Dalam pandangan penulis, kepemimpinan baik Kim Il Sung dan Kim Jong-il tersebut banyak memberikan dampak merugikan bagi rakyat dan negaranya sehingga menurut penulis Korea Utara tidak termasuk kedalam kategoriWelfare State.Dari konsep sebuahWelfare Stateyang merupakankonsepdimanapemerintahansuatunegaramemainkan peran pentingdalammemberikanperlindungan danpromosiekonomidan sosialuntukkesejahteraanwarganya.Hal inididasarkan padaprinsip-prinsippersamaan kesempatan,pemerataankekayaan,dan tanggung jawabpublik bagimereka yang tidak mampuuntuk memanfaatkandiri dariketentuanminimal untukkehidupan yang baik.Istilahumumdapatmencakup berbagaibentukorganisasi ekonomidan sosial[7]. Kondisi Korea Utara selama rezim diktator dibawah kepemimpinanKim Il Sung dan Kim Jong-il tidak dapat memainkan apa yang menjadi nilai-nilai kemanusiaan dimana negara tidak mampu memberikan perlindungan dan rasa aman, kemerosotan bidang ekonomi dan sosial dan juga buruknya tingkat kesejahteraan rakyat Korea Utara. Hal tersebut didorong oleh kondisi seperti halnya; (1) Sistem pemerintahan diktator yang diterapkan di Korea Utara (meskipun nama resmi negara tersebut adalah Republik Demokratik Rakyat Korea) membuat kehidupan rakyat Korea Utara menjadi terbatas dan tidak memiliki akses ke dunia luar sehingga seperti jauh dari peradaban dibandingkan dengan negara-negara maju lain di dunia ini; (2) Prioritas pembangunan yang diutamakan kepada sektor militer secara besar-besaran berdampak kepada rendahnya tingkat kesejahteraan rakyat di Korea Utara; (3) Terbatasnya hak kebebasan membuat banyak masyarakat Korea Utara berusaha keluar dari negaranya demi kehidupan yang lebih layak; dan (4) Rasa takut berkepanjangan bagi masyarakat yang tidak dapat mematuhi kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintahan Korea Utara.

Mempelajari kepemimpinan strategis para pemimpin Korea Utara, penulis berpendapat bahwa penerapan model kepemimpinan di negara tersebut kurang tepat di masa sekarang ini, dimana hidup bernegara sebagai bagian dari kehidupan global. Penulis juga menyarankan perlu adanya reformasi politik dan model kepemimpinan di Korea Utara guna menjamin terwujudnya nilai-nilai inti kemanusiaan. Kebebasan yang terukur,perlindungan,promosiekonomidan sosialuntukkesejahteraanwarganyaadalah nilai-nilai inti yang harus dibangun dalam sebuah budaya strategis yang dihasilkan melalui pemikiran-pemikiran strategis. Merujuk kepada keuntungan dan kerugian dari penerapan kepemimpinan strategis di Korea Utara, dapat diambil makna untuk diterapkan sehingga dalam memimpin suatu organisasi maupun negara mampu memberikan nilai-nilai inti seperti halnya kesejahteraan, HAM, kebebasan hidup bagi rakyat dan negaranya. Penerapan gaya kepemimpinan mempengaruhi seorang pemimpin dalam berpikir strategis yang kemudian menghasilkan suatu budaya strategis. Dari budaya strategis yang dibangun inilah karakter seorang pemimpin dalam menciptakan kepemimpinan strategis dapat dillihat.

Seorang pemimpin harus visioner artinya bahwa pemimpin tersebut mempunyai sebuah visi dan mampu menggerakan anggotanya untuk meraih visi tersebut secara bersama-sama. Visi yang dirumuskan juga merupakan visi yang efektif yang artinya bahwa ada keterkaitan antara kondisi yang ada sekarang ini dengan kondisi akan datang, yang semata-mata untuk kesejahteraan masyaralat dan bangsanya. Dalam upaya meraihnya perlu suatu gaya dan budaya yang bila diterapkan sedapat mungkin tidak mengorbankan sebagian besar rakyatnya. Seorang pemimpin dalam menerapkan kepemimpinannya juga harus dapat memberikan contoh, memberikan inspirasi dan berkomitmen bahwa kesejahteraan anggota/rakyat adalah bagian dari keberhasilan dalam sebuah kepemimpinan. Kemampuan berpikir strategis yang meliputi kemampuan mengelolaends, meansdanwaysadalah suatu modal utama bagi keefektifitasan bagi pemimpin dalam melaksanakan kepemimpinan strategis.

Sistem politik korea utaraKerea utara atau nama rasminya Republik Rakyat Demokratik Korea merupakan sebuah negara yang terletak di bahagian utara semenanjung korea. Ibu negara dan bandar raya terbesarnya adalah Pyongyang. Negara ini bersempadan dengan Republik Rakyat China di utara dan barat laut, disepanjang sungai Yalu (Amrok) dan sungai Tumen. Sebahagian kecil sungai Tumen turut menjadi sempadan negara ini dengan Persekutuan Rusia di timur laut. Kawasan zon bebas tentera korea menandakan sempadan antara korea utara dan korea selatan.

Korea Utaraatau nama rasminyaRepublik Rakyat Demokratik Korea merupakan sebuah negara yang terletak di bahagian utara Semenanjung Korea. Ibu negara dan bandar raya terbesarnya adalahPyongyang. Negara ini bersempadan denganRepublik Rakyat Chinadi utara dan barat laut, di sepanjang sungaiYalu(Amrok) dan sungaiTumen. Sebahagian kecil sungai Tumen turut menjadi sempadan negara ini denganPersekutuan Rusiadi timur laut.[8]KawasanZon Bebas Tentara Koreamenandakan sempadan antara Korea Utara denganKorea Selatan(Republik Korea). Kepengesahan sempadan ini tidak diterima oleh kedua-dua pihak kerana negara-negara tersebut mendakwa bahawa mereka adalah pemerintah yang sah bagi seluruh semenanjung

Pembahagian pentadbiranSelepas pendudukan Jepun di Korea yang berakhir dengan kekalahan Jepun dalam Perang Dunia II pada tahun 1945, Korea dibahagikan di selari yang 38 mengikut satu susunan Bangsa-Bangsa Amerika untuk menjadi yang ditadbir oleh Kesatuan Soviet di utara dan Amerika Syarikatdi selatan. Sejarah Korea Utara secara rasmi bermula dengan penubuhan Republik Rakyat Demokratik pada tahun 1948. Pada Ogos 1945, Tentera Soviet telah menubuhkan Pihak Berkuasa Awam Soviet untuk memerintah bahagian utara Semenanjung Korea. Ini menjadi ditadbir oleh Jawatankuasa Rakyat Sementara bagi Korea Utara melalui 1948. Selepas angkatan Soviet pada tahun 1948, agenda utama dalam tahun-tahun berikut adalah penyatuan Korea sehingga penyatuan rejim Rhee Syngman di Selatan dengan sokongan tentera Amerika dan penindasan pemberontakan Oktober 1948 berakhir harapan bahawa negara ini boleh melalui revolusi Komunis di Selatan. Pada tahun 1949, campur tangan ketenteraan ke Korea Selatan dianggap oleh Kim Il-sung, telah gagal untuk menerima sokongan dari Kesatuan Soviet. Penarikan balik kebanyakan Amerika Syarikat kuasa-kuasa dari Selatan pada bulan Jun telah melemahkan rejim Selatan dan menyebabkan Kim Il-sung untuk memikirkan semula pelan pencerobohan terhadap Selatan. Idea itu telah ditolak oleh Joseph Stalin tetapi dengan pembangunan senjata nuklear Soviet, kemenangan Mao Zedong di China dan petunjuk Cina bahawa ia akan menghantar tentera dan sokongan yang lain untuk Korea Utara, Stalin meluluskan serangan yang membawa kepada Perang Korea.Perang KoreaSelepas Korea dibahagikan olehPBB, kedua-dua kuasa Korea kedua-duanya cuba untuk mengawal seluruh Korea di bawah kerajaan masing-masing. Ini membawa kepada konflik sempadan yang semakin meningkat selari ke-38 dan percubaan untuk merundingkan pilihan raya bagi seluruh Korea. Percubaan berakhir apabila tentera Korea Utara menyerang Selatan pada 25 Jun, 1950, yang membawa kepada perang sivil yang besar-besaran . Dengan pengesahan daripada Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu (PBB), negara-negara yang bersekutu dengan Amerika Syarikat campur tangan bagi pihak Korea Selatan. Selepas kemajuan pesat dalam serangan balasan Korea Selatan, Utara-angkatan bersekutu Cina campur tangan bagi pihak Korea Utara, memindahkan baki perang. Pertempuran berakhir pada 27 Julai, 1953, dengan gencatan senjata yang memulihkan sempadan asal antara Korea Utara dan Korea Selatan. Lebih daripada 2 juta orang awam dan askar terbunuh dalam peperangan.Walaupun ada yang merujuk kepada konflik sebagai perang saudara, faktor-faktor penting lain yang terlibat. Perang Korea juga konfrontasi bersenjata pertama Perang Dingin dan menetapkan standard untuk banyak konflik kemudian. Ia menciptakan idea perang proksi, di mana kedua-dua kuasa besar tidak akan turut berperang di negara lain, memaksa rakyat di negara yang mengalami kemusnahan dan kematian yang terlibat dalam peperangan di antara negara-negara sedemikian besar. Kuasa-kuasa besar mengelak turun ke dalam perang habis-habisan terhadap satu sama lain, serta penggunaan bersama senjata nuklear. Ia juga berkembang Perang Dingin, yang pada ketika itu kebanyakannya bimbang dengan Eropah. Zon yang dikawal ketat didemilitarisasi selari ke-38 masih membahagikan Semenanjung, dan sentimen Korea yang anti-Komunis dan anti-Utara kekal di Korea Selatan.SejakGencatan senjatapada tahun 1953, hubungan antara kerajaan Korea Utara dan Korea Selatan, Kesatuan Eropah, Kanada, Amerika Syarikat, dan Jepun kekal tegang dan insiden bermusuhan sering berlaku. Korea Utara dan Korea Selatan telah menandatangani Jun 15 Utara-Selatan Pengisytiharan Bersama pada tahun 2000, di mana mereka berjanji untuk mendapatkan penyatuan semula secara aman. Pada Oktober 4, 2007, pemimpin-pemimpin Korea Utara dan Korea Selatan berjanji untuk mengadakan sidang kemuncak secara rasmi mengisytiharkan perang ke atas dan mengesahkan prinsip bersama bukan agresif.GeografiKorea Utara menduduki bahagian utaraSemenanjung Korea, terletak di antara garis lintang 37 dan 43 N, dan longitud 124 dan 131 E. Ia meliputi kawasan seluas 120.540 kilometer persegi (46541 batu persegi). Korea Utara berkongsi sempadan darat dengan Republik Rakyat China dan Rusia di utara, dan sempadan Korea Selatan sepanjang Zon didemilitarisasi Korea.Laut Kuning dan Korea Bay terletak di sebelah barat, di sebelah timur adalah Jepun di seberang Laut Jepun (Laut Timur Korea). Titik tertinggi di Korea Utara Paektu-san Mountain pada 2744 meter (9003 kaki). Sungai terpanjang Sungai Amnok yang mengalir selama 790 kilometer (491 batu) Kota terbesar Pyongyang; bandar-bandar utama yang lain termasuk Kaesong di selatan, Sinuiju di barat laut, Wonsan dan Hamhung di timur dan Chongjin di timur laut.TopografiPelawat Eropah yang awal ke Korea mengatakan bahawa negara ini menyerupai "laut dalam angin ribut" kerana banyak banjaran gunung yang berturut-turut bahawa menyilang Semenanjung. Kira-kira 80% daripada Korea Utara adalah terdiri daripada gunung dan uplands, dipisahkan dengan mendalam danlembah yang sempit, dengan semua gunung semenanjung dengan ketinggian 2,000 meter (6600 kaki) atau lebih terletak di Korea Utara. Dataran-dataran pantai yang luas di barat dan tak selanjar di timur. Sebahagian besar penduduk yang tinggal di dataran dan kawasan tanah rendah.Titik tertinggi di Korea Utara Gunung Baekdu yang merupakan gunung berapi berhampiran sempadan China dengan dataran tinggi lava basalt dengan ketinggian antara 1400 dan 2,000 meter (4600 dan 6600 kaki) atas paras laut. Banjaran Korea Utara, yang terletak di bahagian timur laut semenanjung, puncak yang tinggi termasuk Gwanmosan pada kira-kira 1756 m (5761 kaki).Lain-lain banjaran utama termasuk Mountains Rangrim, yang terletak di bahagian utara Korea Utara dan berjalan ke arah utara-selatan, membuat komunikasi antara bahagian timur dan barat negara ini agak sukar; dan Range Kangnam, yang menjalankan di sepanjang sempadan Korea Utara-China. Geumgangsan, sering ditulis Gunung Kumgang, atau Diamond Mountain, (kira-kira 1638 meter atau 5374 kaki) di Banjaran Taebaek, yang menjangkau ke Korea Selatan, terkenal dengan pemandangan indah.Bagi sebahagian besar, dataran kecil. Yang paling banyak adalah Pyongyang dan Chaeryong dataran, masing-masing yang meliputi kira-kira 500 kilometer persegi (190 batu persegi). Kerana gunung ganang di drop pantai timur tiba-tiba ke laut, dataran yang lebih kecil di sana berbanding di pantai barat. Tidak seperti Jepun jiran atau utara China, Korea Utara mengalami beberapa gempa bumi yang teruk.IklimKorea Utara mempunyai iklim benua dengan empat musim yang jelas. Musim sejuk yang panjang membawa cuaca sejuk pahit dan jelas yang diselang-seli dengan ribut salji sebagai hasil utara dan barat laut angin yang bertiup dari Siberia. Salji purata 37 hari semasa musim sejuk.Musim panas cenderung menjadi pendek, panas, lembab, dan hujan kerana angin monsun selatan dan tenggara yang membawa udara lembab dari Lautan Pasifik. Taufan memberi kesan semenanjung pada purata sekurang-kurangnya sekali setiap musim panas. Musim luruh adalah musim peralihan yang ditandai dengan suhu sederhana dan angin berubah-ubah dan membawa cuaca yang paling menyenangkan. Bencana alam termasuk kemarau musim bunga lewat yang selalunya diikuti oleh banjir yang teruk. Terdapat taufan sekali-sekala semasa kejatuhan awal.Iklim Korea Utara temperat. Kebanyakan negara diklasifikasikan sebagai jenis Dwa dalam skim klasifikasi iklim Kppen, dengan musim panas yang kering dan musim sejuk yang sejuk. Pada musim panas yang pendek dipanggil changma. Pada 7 Ogos, 2007, banjir yang paling teruk dalam 40 tahun menyebabkan kerajaan Korea Utara memintaSeni dan budaya[sunting|sunting sumber]Korea Utara berkongsi budaya tradisional dengan Korea Selatan, tetapi kedua - duanya telah membangunkan bentuk kontemporari yang berbeza budaya sejak Semenanjung telah dibahagikan pada tahun 1945. Dari segi sejarah pula, budaya Korea telah dipengaruhi oleh China , ia berjaya membangunkan identiti budaya yang unik dan berbeza daripada jiran mereka yang lebih besar.Sastera dan seni di Korea Utara dikawal oleh kerajaan, kebanyakannya melalui Jabatan Kebudayaan dan Kesenian Pusat .Budaya Korea datang semasa pemerintahan Jepun dari 1910 hingga 1945. Jepun menguatkuasakan dasar asimilasi budaya. Semasa pemerintahan Jepun, Korea digalakkan untuk belajar dan bercakap Jepun, menerima pakai sistem nama keluarga Jepun dan agama Shinto, dan dilarang untuk menulis atau bercakap bahasa Korea di sekolah-sekolah, tempat perniagaan, atau tempat-tempat awam. Di samping itu, Jepun mengubah dan memusnahkan pelbagai tugu-tugu Korea termasuk Gyeongbok Palace dan dokumen-dokumen yang digambarkan Jepun sebagai negatif telah disemak.Pada bulan Julai 2004, Kompleks Makam Goguryeo menjadi tapak pertama di negara ini untuk dimasukkan ke dalam senarai Tapak Warisan Dunia UNESCO.Pada Februari 2008, The New York Philharmonic Orchestra menjadi orkestra Amerika Syarikat yang pertama membuat persembahan di Korea Utara, walaupun untuk handpicked "dijemput penonton." konsert itu disiarkan oleh televisyen nasional. U.S Kristian band sebelum ini dijemput untuk membuat persembahan di Festival Seni Persahabatan Spring pada bulan April 2007, yang diadakan di Pyongyang.Acara popular di Korea Utara Sukan Massa. Sukan Massa yang paling terkini dan terbesar adalah dipanggil "Arirang". Ia dilakukan enam malam seminggu selama dua bulan, dan melibatkan lebih 100,000 penghibur. Hadirin untuk acara ini pada tahun-tahun kebelakangan ini melaporkan bahawa sentimen anti-Barat telah turun berbanding dengan persembahan sebelumnya. Permainan besar-besaran ini melibatkan persembahan tarian, gimnastik, dan rutin berhubung dgn perancangan tarian yang meraikan sejarah dan Revolusi Parti Pekerja Korea Utara. Permainan besar-besaran yang diadakan di Pyongyang di pelbagai tempat-tempat (yang berbeza-beza mengikut skala Sukan pada tahun tertentu) termasuk Rungrado May Day Stadium, iaitu stadium terbesar di dunia dengan kapasiti 150,000 orang.Korea Utara menggunakan artis untuk menghasilkan seni untuk eksport di Studio Seni Mansudae di Pyongyang. Lebih 1,000 artis bekerja. Produk termasuk warna air, lukisan dakwat, poster, mosaik dan sulaman. Realisme sosialis adalah gaya yang diluluskan dengan Korea Utara yang digambarkan sebagai makmur dan progresif dan rakyat gembira dan bersemangat. Reka bentuk dan tema tradisional Korea hadir paling kerap dalam sulaman. Kualiti seni dan teknikal kerja-kerja yang dihasilkan adalah sangat tinggi.POLITIKKorea Utara adalah diterangkan Juche sendiri (berdikari) menyatakan, ] digambarkan oleh sesetengah pemerhati sebagai monarki mutlak atau "pemerintahan diktator keturunan" dengan kultus ketara personaliti yang dianjurkan di sekitar Kim Il-sung (pengasas Korea Utara dan presiden-satunya negara) dan anaknya dan waris, Kim Jong-il. Berikutan kematian Kim Il-sung pada tahun 1994, beliau tidak diganti tetapi sebaliknya menerima jawatan "Presiden Abadi", dan dikebumikan di Palace Memorial Kumsusan yang luas di tengah-tengah Pyongyang.Walaupun jawatanPresidendiadakan olehKim Il-sung, ketua de facto negara sehingga meninggal dunia pada bulan Disember 2011 adalahKim Jong-il, yang merupakan Ketua Setiausaha Parti Pekerja Korea dan Pengerusi Suruhanjaya Pertahanan Kebangsaan Korea Utara. Badan perundangan Korea Utara Perhimpunan Rakyat Agung, yang kini dipimpin oleh Pengerusi Kim Yong-nam. Pemimpin kanan kerajaan yang lain adalah Premier Choe Yong-rim.Struktur kerajaan telah disebut dalam Perlembagaan Korea Utara, dalam versi terbaru pada 2009 secara rasmi menolak ideologi pengasas Korea Utara menganut amalan komunisme. Parti yang mentadbir oleh undang-undang ialah , sebuah gabungan Parti Pekerja Korea dan dua parti yang lebih kecil iaitu, Parti Demokratik Sosial Korea dan Parti Chondoist Chongu. Pihak-pihak ini mencalonkan semua calon-calon untuk memegang jawatan dan memegang semua tempat di dalam Dewan Rakyat Agung.Pada bulan Jun 2009, Media Korea Selatan melaporkan bahawa risikan menunjukkan bahawa pemimpin akan datang di negara ini ialah Kim Jong-un, anak bongsu Kim Jong-il. Ini telah disahkan pada 19 Disember 2011, apabila Kim Jong -il meninggal dunia.Hubungan luarKorea Utara telah lama mengekalkan hubungan rapat dengan Republik Rakyat China dan Rusia. Kejatuhankomunismedi Eropah Timur pada tahun 1989, dan kehancuranKesatuan Sovietpada tahun 1991, mengakibatkan kejatuhan teruk dalam bantuan kepada Korea Utara dari Rusia, walaupun China terus memberikan bantuan yang besar. Korea Utara terus mempunyai hubungan yang kukuh dengan sekutu sosialis tenggara Asia di Vietnam dan Laos, serta dengan Kemboja. Korea Utara telah mula memasang satu wayar pagar konkrit dan berduri di sempadan utara itu, sebagai respons kepada hasrat untuk membendung pelarian China yang melarikan diri dari Korea Utara. Sebelum ini, sempadan di antara China dan Korea Utara hanya mempunyai ringan patrolled.Berikutan program senjata nuklear Korea Utara , rundingan enam pihak telah diadakan untuk mencari satu penyelesaian damai kepada ketegangan yang semakin meningkat antara kedua-dua kerajaan Korea,Persekutuan Russia,Republik Rakyat China,Jepun, danAmerika Syarikat.Pada 17 Julai, 2007, Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu mengesahkan penutupan lima kemudahan nuklear Korea Utara, mengikut perjanjian Februari 2007.Pada 4 Oktober 2007, Presiden Korea Selatan Roh Moo-Hyun dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-il telah menandatangani satu perjanjian damai 8-mata, mengenai isu-isu keamanan , perbincangan peringkat tinggi, kerjasama ekonomi, pembaharuan kereta api, lebuh raya dan perjalanan udara, dan skuad Olimpik bersama.Amerika SyarikatdanKorea Selatansebelum ini menetapkan Korea Utara sebagai penaja keganasan. Pengeboman pada 1983 yang mengorbankan anggota kerajaan Korea Selatan dan kemusnahan sebuah pesawat Korea Selatan telah dirancang oleh Korea Utara. Korea Utara juga mengaku menculik 13 wargaJepundalam tahun 1970-an dan 1980-an, lima daripada mereka telah kembali ke Jepun pada tahun 2002. Pada 11 Oktober, 2008, Amerika Syarikat mengeluarkan Korea Utara daripada senarai negeri-negeri yang menaja keganasan.Pada tahun 2009, hubungan antara Korea Utara dan Selatan menjadi semakin tegang, Korea Utara telah dilaporkan mempunyai peluru berpandu yang dikerahkan, yang berakhir bekas perjanjian dengan Korea Selatan, dan mengancam Korea Selatan dan Amerika Syarikat tidak mengganggu pelancaran satelit itu telah dirancang. Korea Utara dan Korea Selatan yang masih berperang ( tidak pernah menandatangani perjanjian damai selepas Perang Korea) . Untuk terus merumitkan dan mempergiatkan terikan antara kedua-dua negara, yang tenggelam itu kapal perang Korea Selatan Cheonan Mac 2010, membunuh 46 pelaut, Mei 20, 2010 dituntut oleh satu pasukan penyelidikan multi-nasional telah disebabkan oleh torpedo Korea Utara , manakala Korea Utara menafikannya. Korea Selatan telah bersetuju dengan penemuan dari kumpulan penyelidikan dan Presiden Lee Myung-bak yang diisytiharkan pada bulan Mei 2010 bahawa Seoul akan mengurangkan semua perdagangan dengan Korea Utara sebagai sebahagian daripada langkah utama yang bertujuan untuk menarik kembali di Korea Utara secara diplomatik dan kewangan. Sebagai hasil daripada ini, Korea Utara terputus segala hubungan, yang benar-benar dibatalkan pakatan sebelumnya pencerobohan bukan dan mengusir semua Korea Selatan dari zon perindustrian bersama di Kaesong. Pada 23 November 2010, Korea Utara menyerang Pulau Yeonpyeong, hubungan diplomatik bertambah buruk dengan negara-negara Selatan.Kebanyakan kedutaan-kedutaan asing yang mempunyai hubungan diplomatik dengan Korea Utara terletak diBeijingdan bukannyaPyongyang.