sintesis asam 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material...

72
SINTESIS ASAM 4-HIDROKSISINAMAT DARI STARTING MATERIAL 4-HIDROKSIBENZALDEHIDA DAN ASAM MALONAT DENGAN KATALIS AMONIA : TINJAUAN TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH MOL ASAM MALONAT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) Program Studi Ilmu Farmasi Andreas Bob Dwi Putra NIM : 048114002 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: haliem

Post on 07-Jun-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

SINTESIS ASAM 4-HIDROKSISINAMAT

DARI STARTING MATERIAL 4-HIDROKSIBENZALDEHIDA DAN

ASAM MALONAT DENGAN KATALIS AMONIA :

TINJAUAN TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH MOL

ASAM MALONAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Ilmu Farmasi

Andreas Bob Dwi Putra

NIM : 048114002

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

ii

SINTESIS ASAM 4-HIDROKSISINAMAT

DARI STARTING MATERIAL 4-HIDROKSIBENZALDEHIDA DAN

ASAM MALONAT DENGAN KATALIS AMONIA :

TINJAUAN TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH MOL

ASAM MALONAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Andreas Bob Dwi Putra

NIM : 048114002

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Perjalanan hidup telah diatur teratur

Jangan harap seseorang dapat mencapai fajar

sebelum ia menjalani dan melewati malam

Pengetahuan adalah kehidupan

Demikian pula dengan sayap-sayapnya

yang membentang dan berwarna-warni

(Kahlil Gibran)

Kupersembahkan Untuk :

”D`Cinnamic Team” dan teman-temanku....

Dwika..

Almamaterku..

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Andreas Bob Dwi Putra

NIM : 048114002

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas

Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

SINTESIS ASAM 4-HIDROKSISINAMAT DARI STARTING MATERIAL

4-HIDROKSIBENZALDEHIDA DAN ASAM MALONAT DENGAN KATALIS

AMONIA : TINJAUAN TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH MOL ASAM

MALONAT

berserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta

izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 22 Juli 2008

Yang menyatakan

Andreas Bob Dwi Putra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

v

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas semua

rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan

penulisan skripsi yang berjudul “Sintesis Asam 4-Hidroksisinamat Dari

Starting Material 4-Hidroksibenzaldehida dan Asam Malonat Dengan Katalis

Amonia : Tinjauan Terhadap Peningkatan Jumlah Mol Asam Malonat.”

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Farmasi (S.Farm).

Selama penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari

bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Rita Suhadi, M.Si., Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma.

2. Jeffry Julianus, M.Si., selaku dosen pembimbing atas kesediaannya dalam

memberikan arahan, dukungan dan masukan dalam penelitian dan penulisan

skripsi ini.

3. Lucia Wiwid Widjayanti, M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak

memberikan masukan kepada penulis.

4. Christine Patramurti, M.Si, Apt., selaku dosen penguji yang telah banyak

memberikan masukan kepada penulis.

5. Yohannes Dwiatmaka, M.Si., atas izin penggunaan laboratorium; Pak Parlan,

dan segenap laboran Fakultas Farmasi yang telah banyak membantu dan

memberi kepercayaan selama bekerja di laboratorium.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

vi

6. Pak Pardjan dan Pak Pudjono atas masukannya yang sangat berharga

7. Papi, Mami, Oma, Yoyo, Ebet, segenap keluarga besar tercinta atas semua

dukungan, doa, kasih sayang dan semangat yang diberikan.

8. Anggota team sinamat, team besi, dan team nitrofurazon: Coco, Elvan,

Fadhjhar, Yusak, Edvan, Leo, Adit, Kak Budi, Boris dan Probo terimakasih

untuk kerjasama, bantuan, serta suka dan duka dalam masa “perjuangan” di

laboratorium.

9. Teman-teman KKN, Kelompok Praktikum :Oktav, Pipit, Wiwid, Ayu, Sapi;

Andre, Ali, Eli, Ibu Marpaung atas bimbingannya.

10. Teman - teman kosku dan tetangga kos: Noel, Ronal, Dirham, Michael, Frans,

Agung “ndut”, Agung “q-ting”, VD, Ari, Vincent, Niko terimakasih untuk

persahabatan yang diberikan.

11. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam

penelitian dan penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan

kritik dan saran yang menyempurnakan. Semoga penulisan skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi semua pihak serta mendukung perkembangan ilmu

pengetahuan.

Yogyakarta, April 2008

Penulis,

Andreas Bob Dwi Putra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

viii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Penulis menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang penulis

tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah

disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, Juni 2008 Penulis

Andreas Bob Dwi Putra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

ix

INTISARI

Telah dilakukan sintesis asam 4-hidroksisinamat yang memiliki aktivitas antioksidan lebih baik daripada asam sinamat. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis asam 4-hidroksisinamat yang lebih efektif daripada mengisolasinya dari alam. Sintesis dilakukan dengan mereaksikan starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental untuk mengetahui pengaruh meningkatnya jumlah mol asam malonat terhadap persentase rendemen. Perbandingan antara 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat yang dilakukan pada penelitian ini sebesar 1:1, 1:11/2 dan 1:2.

Pada senyawa hasil sintesis uji pendahuluan yang dilakukan antara lain : uji organoleptis, uji kelarutan, uji kualitatif dengan pereaksi kimia, pengukuran titik lebur dan uji kemurnian menggunakan kromatografi lapis tipis. Elusidasi struktur dengan spektrofotometri inframerah dan spektroskopi 1H-NMR

Dari hasi uji yang dilakukan maka diperoleh senyawa berbentuk jarum berwarna kuning dengan rendemen untuk perbandingan mol 1:1 sebesar 7,01%; perbandingan mol 1:11/2 sebesar 21,26% dan 25,6% dari perbandingan mol 1 : 2. Hasil uji kelarutan menunjukkan bahwa senyawa hasil sintesis larut dalam air panas, eter, metanol, etanol dan tidak larut pada benzena dan air dingin. Hasil uji kemurnian dengan sistem KLT menunjukkan bercak tunggal pada tiga jenis fase gerak yang berbeda kepolarannya. Jarak lebur senyawa hasil sintesis sebesar 214-216° C sesuai dengan jarak lebur asam 4-hidroksisinamat. Elusidasi struktur dengan spektrofotometri inframerah dan spektroskopi 1H-NMR menunjukkan bahwa senyawa hasil sintesis merupakan asam 4-hidroksisinamat.

Kata kunci : Asam 4-hidroksisinamat, antioksidan, reaksi kondensasi Knoevenagel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

x

ABSTRACT

It has been done the synthesis of 4-hydroxycinnamic acid which had a stronger antioxidant activity than cinnamic acid. The purpose of this research was to obtain the 4-hydroxycinnamic acid from pure synthesis that more effective than isolated from the plant. Starting material used in this research was 4-hydroxybenzaldehyde and malonic acid and amonia as catalyst. This was an experimental research to examine the effect of raising mol of malonic acid to the rendement. Ratio between 4-hydroxybenzaldehyde and malonic acid in this research was 1:1; 1:1/2 and 1:2

Previous test of the synthetic product was organoleptic, solubilitiy test, identification with chemical reagen, melting point test, and purity test with thin layer chromatography. Structure elucidation was conducted by infrared spectrophotometry, and 1H-NMR spectroscopy.

The synthetic product has yelow needle-shape with rendement of each mol ratio was 7,01 for ratio 1:1, 21,26% for ratio 1:1/2 and 25,6% obtain from synthesis with 1:2 ratio of mol. Result of solubility test showed that synthetic product was soluble in hot water, aether, ethanol, methanol and insoluble in benzena and cold water. Purity of syntethic product was tested by TLC system and have a single spot in three different polarity of mobile phase. Melting point range of synthetic product was 214-216°C. Structure elucidation with infrared spectrophotometry and 1H-NMR spectroscopy showed that synthetic product was identified as 4-hydroxycinnamic acid. Key words : 4-hidroxycinnamic acid, antioxidant, Knoevenagel condensation reaction.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................... Error! Bookmark not defined.

PENGESAHAN SKRIPSI ..................................... Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

PRAKATA .............................................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. viii

INTISARI ............................................................................................................... ix

ABSTRACT ............................................................................................................ x

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii

BAB I

PENGANTAR ........................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

1. Permasalahan .......................................................................................... 3

2. Keaslian penelitian .................................................................................. 3

3. Manfaat Penelitian .................................................................................. 4

a. Manfaat Teoritis. ................................................................................. 4

b. Manfaat Praktis. .................................................................................. 4

B. Tujuan ............................................................................................................. 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

xii

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA .................................................................................. 5

A. Asam Sinamat ............................................................................................. 5

B. Asam 4-hidroksisinamat.............................................................................. 6

C. Amina .......................................................................................................... 7

D. Kereaktifan Senyawa Aldehid..................................................................... 8

E. Kondensasi Knoevenagel ............................................................................ 9

F. Kristalisasi ................................................................................................. 12

G. Pemeriksaan Kemurnian Senyawa Hasil Sintesis ..................................... 12

1. Pemeriksaan Titik Lebur ....................................................................... 12

2. Kromatografi Lapis Tipis ( KLT ) ........................................................ 13

H. Elusidasi Struktur ...................................................................................... 15

1. Spektrofotometri Inframerah (Spektrofotometri IR) ............................. 15

2. Spektroskopi resonansi magnet inti (1H-NMR) .................................... 15

I. Landasan Teori .......................................................................................... 17

J. Hipotesis .................................................................................................... 17

BAB III

METODE PENELITIAN ...................................................................................... 18

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................................ 18

B. Variabel Penelitian .................................................................................... 18

C. Bahan / Materi Penelitian .......................................................................... 18

D. Alat ............................................................................................................ 19

E. Tata Cara Penelitian .................................................................................. 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

xiii

1. Sintesis Asam 4-hidroksisinamat .......................................................... 19

a. Sintesis dengan perbandingan mol 1:1.. ............................................ 19

b. Sintesis dengan perbandingan mol 1:1/2. . ......................................... 20

c. Sintesis dengan perbandingan mol 1:2.. ............................................ 20

2. Rekristalisasi Senyawa Hasil Sintesis ................................................... 21

3. Uji Pendahuluan .................................................................................... 21

a. Uji organoleptis. ................................................................................ 21

b. Uji Kelarutan. .................................................................................... 21

c. Identifikasi senyawa hasil sintesis dengan pereaksi kimiawi ........... 22

d. Uji Titik Lebur .................................................................................. 22

e. Uji Kemurnian dengan Kromatografi Lapis Tipis. ........................... 22

4. Elusidasi struktur senyawa hasil sintesis .............................................. 22

a. Spektrofotometri Infra Merah.. ......................................................... 22

b. Spektroskopi Resonansi Magnetik Inti (1H-NMR) ........................... 22

5. Tata cara analisis hasil .......................................................................... 23

a. Pemeriksaan kemurnian senyawa hasil sintesis. ............................... 23

b. Elusidasi struktur senyawa hasil sintesis. ......................................... 23

c. Perhitungan rendemen ....................................................................... 23

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 24

A. Sintesis Asam 4-Hidroksisinamat ............................................................. 24

B. Rekristalisasi Senyawa Hasil Sintesis ....................................................... 27

C. Uji Pendahuluan ........................................................................................ 29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

xiv

1. Uji Organoleptis .................................................................................... 29

2. Uji Kelarutan ......................................................................................... 30

3. Identifikasi Senyawa Hasil Sintesis Dengan Pereaksi Kimiawi ........... 31

4. Uji Titik Lebur ...................................................................................... 33

5. Uji Kemurnian dengan KLT ................................................................. 34

D. Elusidasi Struktur dan Identifikasi Senyawa Hasil Sintesis ...................... 38

1. Interpretasi Spektra Infra Merah ........................................................... 38

2. Interpretasi Spektra 1H-NMR ................................................................ 41

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 45

A. Kesimpulan ............................................................................................... 45

B. Saran .......................................................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 46

LAMPIRAN .......................................................................................................... 48

BIOGRAFI PENULIS .......................................................................................... 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

xv

DAFTAR TABEL

Tabel I. Urutan kebasaan senyawa amina .......................................................... 8

Tabel II. Klasifikasi kelarutan ............................................................................. 21

Tabel III. Rendemen hasil pemurnian dengan rekristalisasi ................................ 28

Tabel IV. Hasil Uji Organoleptis ......................................................................... 29

Tabel V. Hasil Uji Kelarutan .............................................................................. 30

Tabel VI. Harga Rf hasil uji KLT dengan tiga fase gerak .................................... 36

Tabel VII. Perbandingan interpretasi gugus senyawa hasil sintesis dengan literatur

............................................................................................................. 39

Tabel VIII Analisa Spektra 1H-NMR senyawa hasil sintesis................................ 42

Tabel IX. Kepolaran fase gerak campuran .......................................................... 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bentuk isomer cis dan trans pada asam sinamat. ................................ 5

Gambar 2. Ikatan hidrogen pada asam karboksilat ............................................... 6

Gambar 3. Asam 4-hidroksisinamat ...................................................................... 7

Gambar 4. Resonansi pada benzaldehida .............................................................. 8

Gambar 5. Reaksi asam karboksilat dengan amonia ............................................. 11

Gambar 6. Dekarboksilasi senyawa dengan gugus karbonil β-karboksilat........... 11

Gambar 7. Dekarboksilasi asam malonat dengan tautomerasi keto-enol ............. 11

Gambar 8. Reaksi pembentukan garam malonat dan ion enolat dari asam malonat

............................................................................................................. 24

Gambar 9. Deaktivasi gugus aldehida oleh delokalisasi elektron hidroksi fenol

Gambar 10. Reaksi antara 4-hidroksibenzaldehid dengan ion enolat ................... 25

Gambar 11. Reaksi dehidrasi dan dekarboksilasi pada asam 4-hidroksisinamat .. 26

Gambar 12. Kristal kuning hasil rekristalisasi ...................................................... 30

Gambar 13 Hasil uji kualitatif asam 4-hidroksisinamat. ....................................... 31

Gambar 14. Mekanisme reaksi pada uji kualitatif dengan pereaksi vanilin asam

sulfat .................................................................................................... 32

Gambar 15. Pembentukan warna pada senyawa dengan sistem konjugasi semu . 33

Gambar 16. Profil bercak pada sistem KLT I ...................................................... 36

Gambar 17. Profil Bercak pada sistem KLT II dan III ........................................ 37

Gambar 18. Spektra IR senyawa hasil sintesis ..................................................... 39

Gambar 19. Spektra 1H-NMR ............................................................................... 42

Gambar 20. Jenis proton pada asam 4-hidroksisinamat ........................................ 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

xvii

Gambar 21. Resonansi pada asam 4-hidroksisinamat ........................................... 44

Gambar 22. Rekristalisasi dengan pelarut aquadest .............................................. 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data perhitungan rendemen .............................................................. 48

Lampiran 2. Rekristalisasi dan kristal hasil sintesis.............................................. 51

Lampiran 3. Perhitungan kepolaran fase gerak campuran .................................... 51

Lampiran 4. Data Uji Titik Lebur ......................................................................... 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Oksidasi kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) oleh radikal bebas

merupakan penyebab terjadinya artheosclerosis sehingga memicu dilakukannya

berbagai penelitian mengenai senyawa antioksidan yang dapat menangkal radikal

bebas.

Salah satu senyawa yang diketahui memiliki efek antioksidan adalah

asam sinamat. Asam sinamat memiliki ikatan tak jenuh α dan β diketahui

mempunyai efek sebagai antioksidan. Mekanisme antioksidan pada asam sinamat

yaitu dengan cara mendonorkan atom hidrogen pada ikatan tak jenuhnya (Zang et

al., 2000).

Asam 4-hidroksisinamat (p-coumaric acid) merupakan senyawa turunan

asam sinamat dan termasuk dalam senyawa fenolik golongan fenilpropanoida.

Senyawa golongan fenilpropanoid merupakan salah satu kelompok senyawa yang

berasal dari jalur sikhimat dan banyak terdapat dalam buah-buahan seperti dalam

apel dan buah per, selain itu juga terdapat dalam tumbuhan dan sayuran seperti

kacang, tomat, kentang dan teh.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya gugus hidroksi yang

berada pada sistem aromatis atau gugus fenolik dapat meningkatkan aktifitas

antioksidan suatu senyawa. Gugus hidroksi fenolik dapat meningkatkan efek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

2

antioksidan suatu senyawa karena adanya delokalisasi kerapatan elektron pada

suatu senyawa untuk menstabilkan radikal bebas (Velkov et al., 2007).

Adanya ikatan tak jenuh α dan β dan sebuah gugus fenolik pada asam 4-

hidroksisinamat diharapkan dapat meningkatkan aktifitasnya sebagai antioksidan

dibandingkan asam sinamat yang hanya memiliki ikatan tak jenuh α,β saja sebagai

penangkal radikal bebas. Hal ini sudah dibuktikan melalui penelitian stabilisasi

radikal bebas oleh komponen fenolik secara statistik dan modeling yang

menunjukkan bahwa senyawa asam 4-hidroksisinamat memiliki aktifitas

antioksidan 7,2 lebih kuat dibandingkan asam sinamat (Velkov et al, 2007).

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh asam 4-hidroksisinamat

melalui cara sintesis murni. Hal ini dilakukan karena proses isolasi asam 4-

hidroksisinamat dari tumbuhan Galanthus elwesii hanya menghasilkan rendemen

sebesar 15 % (Tuzen and Ozdemir, 2003). Oleh karena itu jika dapat disintesis

dengan rendemen yang lebih banyak, maka akan sangat membantu dalam

memperoleh senyawa tersebut.

Sintesis turunan asam sinamat dapat dilakukan dengan reaksi Perkin dan

kondensasi Knoevenagel. Reaksi Knoevenagel lebih umum digunakan karena

rendemen yang didapatkan lebih banyak dibandingkan dengan reaksi Perkin.

Reaksi kondensasi Knoevenagel merupakan suatu reaksi kondensasi suatu aldehid

dan senyawa karboksilat yang mempunyai dua gugus karbonil dengan katalis basa

yang memiliki gugus amina (Fessenden dan Fessenden, 1986)

Starting material 4-hidroksibenzaldehida merupakan suatu aldehida

aromatis dan salah satu kekurangan dari penggunaan aldehid aromatis sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

3

starting material ialah sifat elektrofilnya yang lebih lemah dibandingkan aldehid

alifatis sehingga dilakukan variasi dengan meningkatkan jumlah mol asam

malonat dengan tujuan agar ion enolat yang terbentuk dari garam malonat lebih

banyak sehingga meningkatkan jumlah enolat yang akan bereaksi dengan 4-

hidroksibenzaldehida untuk membentuk senyawa target. Selain itu sisa reaksi

berupa asam malonat lebih mudah dipisahkan dari senyawa target karena sifat

kelarutan yang berbeda pada air dingin dimana asam malonat sangat larut dalam

air dingin sementara senyawa target agak sukar larut dalam air dingin (Anonim,

2001).

Pada penelitian ini digunakan katalis amonia karena sifat basanya yang

lebih kuat daripada piridin yang secara umum digunakan sebagai katalis pada

reaksi kondensasi Knoevenagel. Diharapkan dengan semakin kuat katalis yang

digunakan maka pembentukan asam 4-hidroksisinamat semakin cepat dan

diperoleh persentase rendemen yang lebih banyak.

1. Permasalahan

Penelitian ini untuk mengetahui apakah dengan ditingkatkannya jumlah

mol asam malonat dapat meningkatkan rendemen asam 4-hidroksisinamat?

2. Keaslian penelitian

Penelitian tentang sintesis asam 4-hidroksisinamat dengan starting

material 4-hidroksibenzaldehid dan asam malonat dengan katalis amonia sejauh

pengamatan peneliti belum pernah dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

4

3. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dan

memperkaya pengetahuan di bidang sintesis obat khususnya pada sintesis asam 4-

hidroksisinamat

b. Manfaat Praktis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu

alternatif untuk mensintesis senyawa antioksidan yang telah diteliti secara teoritis

B. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peningkatan jumlah

mol asam malonat terhadap rendemen asam 4-hidroksisinamat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

5

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Asam Sinamat

Asam sinamat merupakan senyawa yang diisolasi dari kulit kayu manis

(Cinnamomum burmanni) dan termasuk dalam famili Lauraceae. Kulit kayu

manis digunakan sebagai pewangi atau menimbulkan citarasa dalam makanan,

kosmetik, sabun dan industri farmasi. Minyak kayu manis diketahui juga memiliki

efek antiseptik terhadap mikroorganisme. Kandungan utama minyak kayu manis

adalah sinamaldehid yang jika teroksidasi akan menghasilkan asam sinamat. Ester

asam sinamat seperti etil dan metil sinamat banyak digunakan dalam industri

minuman dan parfum karena memiliki bau yang harum. Dalam industri farmasi,

ester sinamat digunakan untuk obat anestetik lokal dan luka bakar (Anwar et al.,

1994 )

Asam sinamat memiliki perbedaan titik leleh yang berbeda diantara dua

bentuk isomer-nya yaitu cis dan trans. Kedua bentuk isomer ini memiliki titik

leleh yang berbeda, pada trans-asam sinamat memiliki titik leleh 1330C

sedangkan isomer cis memiliki titik leleh 68 0C (Anwar et al., 1994 )

O

OH

OHO

asam cis-sinamatasam trans-sinamat

Gambar 1. Bentuk isomer trans dan cis pada asam sinamat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

6

Asam sinamat termasuk dalam golongan senyawa asam karboksilat

aromatis yang memiliki gugus fenil pada ujung rantai alifatik-nya. Asam sinamat

dapat disintesis dari benzaldehid dan merupakan konstituen utama dari parfum

(Anwar et al., 1994).

Salah satu sifat asam karboksilat yaitu memiliki titik didih yang lebih

tinggi dibandingkan senyawa lain dengan bobot molekul yang hampir sama,

seperti alkohol, aldehid dan keton.

O

O O

OH

H

Ikatan hidrogen pada dimer

Gambar 2. Ikatan hidrogen pada asam karboksilat

Titik didih yang tinggi pada senyawa asam karboksilat merupakan hasil

dari kepolarannya dan biasanya asam karboksilat membentuk ikatan hidrogen

intermolekuler yang sangat kuat. Karena kuatnya ikatan ini, asam karboksilat

seringkali dijumpai dalam bentuk dimer, bahkan dalam fase uapnya.

B. Asam 4-hidroksisinamat

Asam 4-hidroksisinamat merupakan turunan asam sinamat yang

memiliki gugus hidroksi pada posisi para dari cincin aromatis dan terikat pada

rantai alifatik. Senyawa ini juga dikenal dengan nama asam p-kumarat; asam 3-(-

4-hidroksifenil)-2 propionat; asam p-hidroksisinamat; dan asam β-(-4-

hidroksifenilakrilat) memiliki bobot molekul 164,16 gram/mol. Serbuk kristal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

7

asam 4-hidroksisinamat berbentuk jarum dalam keadaan kering, dengan titik lebur

210-213 0C. Mempunyai sifat susah larut dalam air dingin, larut dalam air panas,

alkohol dan eter. Praktis tidak larut dalam benzen, dan ligroin (Anonim, 2001).

OH

O

HO

Gambar 3. Asam 4-hidroksisinamat

Hasil isolasi asam trans-4-hidroksisinamat dari sekam padi telah

diketahui memiliki daya hambat pertumbuhan mikrobia yang efektif dan

dibuktikan dengan pengujian pada 17 spesies bakteri dan 2 spesies yeast. Dari

pengujian ini didapatkan nilai IC50 sebesar 100-170 µg/ml untuk bakteri dan 160

µg/ml untuk yeast yang diuji pada media cair. Sebagian besar bakteri gram positif

dan gram negatif sensitif senyawa asam 4-hidroksisinamat, namun asam trans-4-

hidroksisinamat lebih dianjurkan untuk digunakan pada bakteri gram positif

(Jeung et al.,1998).

C. Amina

Amina memiliki atom nitrogen dengan suatu pasangan elektron bebas,

hal ini menjadikan amonia bersifat basa dan dapat berperan sebagai nukleofil. Jika

amina bebas terstabilkan relatif terhadap kationnya, maka amina itu merupakan

basa lemah dan jika kation itu terstabilkan relatif terhadap amina bebasnya, maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

8

amina itu adalah basa yang lebih kuat. Berikut urutan kebasaan senyawa amina

berdasarkan pKa:

Tabel I. Urutan kebasaan senyawa amina

Nama pKa ion amonium

Amonia 9,26 Alkilamin primer Etilamin Metilamin

10,81 10,66

Alkilamin sekunder Pirolidine Dimetilamin Dietilamin

11,27 10,73 10,49

Alkilamin tersier Trietilamin Trimetilamin

11,01 9,81

Arylamin (anilin) 4,63 Heterosiklik amin Piridin pirol

5,25 0,4

(McMurry, 2004)

Selain itu, resonansi juga mempengaruhi sifat basa suatu amina. Suatu

molekul dengan kemampuan beresonansi akan menurunkan kebasaannya karena

elekteron-elektron menyendiri pada senyawa nitrogen bebas lebih mudah

terstabilkan dengan adanya resonansi tersebut (Fessenden dan Fessenden, 1986).

D. Kereaktifan Senyawa Aldehid

Aldehida memiliki sifat lebih reaktif terhadap nukleofil daripada keton

sehingga lebih sering digunakan dalam reaksi adisi nukleofilik. Dari segi halangan

sterik, dengan hanya adanya satu substituen yang terikat pada C = O pada aldehid

dibandingkan dengan keton yang memiliki dua substituen, maka akan lebih

mudah suatu nukleofil bereaksi dengan aldehid. Demikian juga untuk keadaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

9

elektronnya, pada aldehid polarisasi dari gugus karbonilnya lebih besar bila

dibandingkan dengan keton, disamping itu aldehid hanya memiliki satu alkil yang

menstabilkan muatan positif pada atom C karbonil (McMurry, 2004).

O O O O

HH H H

Gambar 4. Resonansi pada benzaldehid

Aldehida aromatis berbeda dengan aldehida alifatis dimana aldehid

aromatis kurang reaktif sebagai elektrofil, hal ini disebabkan karena adanya donor

elektron dari resonansi cincin benzen pada gugus karbonil. Donor elektron pada

gugus karbonil benzaldehid menyebabkan benzaldehid kurang reaktif sebagai

elektrofil dibandingkan aldehid alifatik (McMurry, 2004)

E. Kondensasi Knoevenagel

Kondensasi Knoevenagel adalah reaksi antara sebuah aldehida dan suatu

senyawa yang mempunyai hidrogen α terhadap dua gugus pengaktif (seperti C =

O atau C = N) dengan menggunakan amonia atau suatu amina sebagai katalis.

Pada kondisi ini asam malonat dapat digunakan sebagai pereaksi (Fessenden dan

Fessenden, 1986)

Sintesis asam sinamat dan turunanannya dapat dilakukan dengan reaksi

Perkin dan Knoevenagel. Hasil sintesis menurut reaksi Perkin menghasilkan

prosentase rendemen yang lebih kecil daripada reaksi Knoevenagel. Oleh karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

10

itu kondensasi Knoevenagel lebih sering digunakan untuk sintesis asam sinamat

dan turunannya (Norman and Coxon, cit Ekowati, 2003).

Knoevenagel (1898) menemukan reaksi kondensasi antara aldehid dan

asam malonat yang dilakukan dalam larutan yang mengandung alkohol dengan

adanya amonia kering, atau senyawa amina primer atau sekunder. Penggunaan

katalis dari kelompok amina ini adalah hasil modifikasi dari reaksi Perkin yang

merupakan reaksi kondensasi antara komponen karbonil yang memiliki hidrogen

aktif (Fieser, 1952).

Pengaplikasian reaksi ini terutama digunakan pada kondensasi keton dan

aldehida dengan senyawa yang mudah terenolisasi yang terdiri dari 2 gugus

pengaktivasi. Ester malonat dan ester sianoasetat merupakan contoh dari 2

senyawa yang mudah terenolisasi. Produk yang dihasilkan merupakan senyawa

“terdehidrasi” dengan intermediet jenuh yang dapat diisolasi pada kondisi khusus.

Proton asam digunakan sebagai nukleofil dikarenakan dua alasan. Pertama, karena

basa lemah seperti amina dapat memberikan konsentrasi enolat yang cukup untuk

reaksi, tanpa menyebabkan deprotonasi dari keton atau aldehid dan alasan kedua

ialah self-condensation dari komponen karbonil dapat diminimalkan. Proton asam

juga membantu tahap eliminasi. Pada umumnya, dekarboksilasi dan eliminasi

pada reaksi Knoevenagel terjadi secara bersamaan (Carey and Sundberg, 1977).

Reaksi asam karboksilat dengan suatu amina tidak akan membentuk

amida karena amina merupakan suatu basa yang mengubah keasaman gugus

karboksilat menjadi bentuk anion karboksilat yang tidak reaktif (McMurry, 2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

11

R

O

OH

NH3

R

O

O NH4

Gambar 5. Reaksi asam karboksilat dengan amonia

Asam karboksilat juga sangat mudah mengalami dekarboksilasi.

Dekarboksilasi ialah hilangnya CO2 dari gugus karboksil yang disebabkan

pemanasan pada senyawa karboksilat. Pada asam karboksilat yang memiliki

gugus karbonil pada posisi β dari gugus karboksilnya, hanya dengan sedikit

pemanasan senyawa tersebut sudah dapat mengalami dekarboksilasi.

O

OH

O

asam 3-oksobutanoat

O

aseton

CO2panas

Gambar 6. Proses dekarboksilasi pada senyawa β-karbonil karboksilat

Dekarboksilasi pada asam karboksilat ini terjadi karena adanya

penataulangan dari enam elektron yang berbentuk siklik sehingga menghasilkan

karbondioksida dan bentuk enol dari gugus karboksil. Bentuk enol sebagai hasil

dari dekarboksilasi ini kemudian akan membentuk suatu senyawa keto dengan

adanya tautomerisasi keto-enol. Dekarboksilasi ini disebabkan karena bentuk keto

pada tautomerisasi keto-enol dari suatu karboksilat lebih stabil. (Brown and Poon,

2005)

CCH2

C

O

O

O

HO

asam malonat

H

HOC

CH2

OH

C O

OO

OH

asam asetat

CO2

Gambar 7. Dekarboksilasi pada asam malonat dengan tautomerasi keto-enol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

12

F. Kristalisasi

Pengkristalan kembali (rekristalisasi) merupakan metode pemurnian

suatu zat padat dengan cara melarutkan zat padat tersebut pada pelarut yang sesuai

dengan pemanasan dan kemudian mendinginkan larutan tersebut. Dengan

memanaskan larutan, maka kelarutan zat akan meningkat. Saat larutan

didinginkan maka kelarutan akan berkurang dan senyawa mulai mengendap.

Beberapa metode rekristalisasi adalah :

1. Mengkristalkan kembali secara langsung dari cairan pelarut

2. Mengkristalkan kembali dengan asam basa

3. Mengkristalkan kembali secara presipitasi dengan solvent kedua

Agar rekristalisasi dapat berjalan dengan baik, pengotor harus dapat larut

dalam pelarut untuk rekristalisasi atau mempunyai kelarutan lebih besar daripada

senyawa yang diinginkan. Jika hal ini tidak terpenuhi, kotoran akan ikut

mengkristal bersama senyawa yang diinginkan (Bresnick, 2004).

G. Pemeriksaan Kemurnian Senyawa Hasil Sintesis

1. Pemeriksaan Titik Lebur

Titik lebur adalah proses perubahan fisika pada suhu tertentu yang

mengakibatkan padatan mulai berubah menjadi cair pada tekanan 1 atmosfer.

Ketika suhu dinaikkan, terjadi penyerapan energi oleh molekul senyawa sehingga

bila energi yang diserap cukup besar maka akan terjadi vibrasi dan rotasi dari

molekul tersebut. Bila suhu tetap dinaikkan terus maka molekul akan rusak dan

berubah menjadi cairan. Pada keadaan cair, molekul masih terikat satu dengan

lainnya tetapi sudah tidak teratur lagi (MacKenzie, 1967).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

13

Pemeriksaan titik lebur merupakan aspek penting yang seringkali

dilakukan dalam penelitian sintesis suatu senyawa, Hal ini dapat dibenarkan

karena pemeriksaan titik lebur dapat memberikan informasi mengenai kemurnian

dari suatu produk hasil sintesis. Ketajaman jarak lebur suatu senyawa merupakan

kriteria kemurnian suatu senyawa. Pada umumnya suatu senyawa mempunyai

kemurnian yang baik bila jarak leburnya tidak lebih dari 20C, rentang jarak lebur

yang lebih besar 20C dapat dikatakan senyawa kurang murni (MacKenzie, 1967).

2. Kromatografi Lapis Tipis ( KLT )

Kromatografi Lapis Tipis ( KLT ) ialah metode pemisahan fisika kimia

yang terdiri dari komponen fase diam dan fase gerak. Fase diam dapat berupa zat

padat atau cairan penyerap yang pada umumnya dipakai adalah silika gel,

alumunium oksida, kieselgur, selulosa, dan turunannya, serta poliamida. Fase

diam ini merupakan lapisan berpori dan akan menghasilkan pemisahan pada pelat.

Fase gerak atau pelarut pengembang ialah media angkut dan terdiri atas satu atau

beberapa pelarut, yang bergerak di dalam fase diam karena adanya gaya kapiler

(Stahl, 1985).

Prinsip kerja KLT berupa lapisan yang dapat memisahkan senyawa yang

terdiri atas fase diam ditempatkan pada penyangga berupa pelat gelas, logam, atau

lapisan yang cocok. Campuran yang akan dipisahkan berupa larutan yang

ditotolkan pada fase diam. Setelah pelat ditaruh di dalam bejana tertutup rapat

yang berisi larutan pengembang atau fase gerak yang cocok, pemisahan terjadi

selama masa perambatan kapiler atau pengembangan, selanjutnya senyawa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

14

tidak berwarna harus dapat dideteksi dengan lampu ultraviolet atau dengan

pereaksi semprot (Stahl, 1985).

Biasanya KLT digunakan untuk menguji kemurnian secara kualitatif dari

campuran senyawa. Hal ini berkaitan dengan pembuktian ada atau tidaknya

komponen yang dicari dan apakah komponen tersebut murni atau tidak. Biasanya

pembuktian ini membutuhkan suatu sistem pelarut yang cocok dan pereaksi warna

(Gasparic, 1978).

Pembuktikan kemurnian suatu campuran selama proses pemurnian

dengan KLT dilakukan dengan membandingkan sampel dengan material awal.

Terkadang dapat terjadi suatu komponen yang murni memberikan dua bercak

pada kromatogram dan kecurigaan pada bercak kedua kemungkinan karena bercak

tersebut berasal dari bercak pertama selama elusi sampel atau hasil dari oksidasi,

hidrolisis, atau degradasi komponen pertama (Gasparic, 1978).

Terbentuknya bercak tunggal tidak dapat disimpulkan sebagai bercak

murni sebelum digunakan dua atau lebih sistem pelarut yang berbeda

kepolarannya (Gasparic, 1978).

Identifikasi dari komponen yang dianalisis memiliki prinsip bahwa setiap

komponen memiliki kondisi dan karakteristik pada kromatogram yang disebut

sebagai harga Rf. Karakteristik tersebut dapat berupa fluoresensi warna, dan lain-

lain. Variasi dari harga Rf dan ketajaman warna adalah gambaran dari komponen

yang dapat dikonfirmasi hanya dengan cara membandingkan secara langsung pada

kromatogram yang sama. Reliabilitas dari identifikasi dapat ditingkatkan dengan

memilih kondisi operasi, misalnya komponen yang diidentifikasi dielusi hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

15

sampai bagian tengah kromatogram dimana pemisahan lebih jelas daripada daerah

di dekat awal elusi atau yang paling dekat dengan pelarut. Untuk mengeliminasi

adanya efek gangguan dari suatu komponen, standar diaplikasikan pada

kromatogram tidak hanya sebagai senyawa tunggal tetapi berada di dalam

campuran yang mengandung sebagian konsentrasi dari masing-masing komponen.

Jika standar tidak bisa diperoleh, maka aturan tentang sifat kromatografi dan

struktur suatu komponen dapat digunakan untuk identifikasi sampel yang

dianalisis.

H. Elusidasi Struktur

1. Spektrofotometri Inframerah (Spektrofotometri IR)

Spektrofotometri IR biasanya digunakan untuk mengetahui gugus

fungsional yang terdapat dalam sampel. Namun demikian, spektrofotometri

IR tidak memberikan informasi mengenai struktur sebanyak yang diberikan

spektroskopi Nuclear Magnetic Ressonance (Spektroskopi NMR).

Semua ikatan kimia memiliki frekuensi khas yang membuat ikatan mengulur

(stretch) atau menekuk (bend). Bila frekuensi energi elektromagnetik inframerah

yang dilewatkan pada suatu molekul sama dengan frekuensi mengulur atau

menekuknya ikatan maka energi tersebut akan diserap. Serapan inilah yang

dapat direkam oleh detektor pada spektrofotometri IR (Bresnick, 2004).

2. Spektroskopi resonansi magnet inti (1H-NMR)

Inti atom hidrogen mempunyai satu proton yang dianggap berputar dan

dalam melakukan putarannya inti tersebut dipandang sebagai sebuah batang

magnet kecil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

16

Bila sejumlah proton ditempatkan dalam medan magnet, beberapa proton

akan terletak searah sedangkan yang lain terletak berlawanan arah terhadap

medan magnet yang digunakan. Proton yang terletak searah dengan medan

magnet dianggap lebih stabil, sehingga untuk "membalik" medan magnet proton

ke arah yang berlawanan dibutuhkan energi yang lebih besar. Apabila inti yang

berputar ini dikenai radiasi elektromagnetik pada frekuensi yang tepat

(frekuensi radio), proton yang berenergi spin lebih rendah dapat menyerap

energi dan akan "meloncat” ke keadaan spin berenergi lebih tinggi.

Keadaan resonansi adalah kesetimbangan dinamis yang terjadi antara

status spin yang berenergi lebih rendah dengan status spin yang berenergi lebih

tinggi. Keadaan resonansi ini dapat dikenali dan dihubungkan dengan frekuensi

energi yang diserap dan diperlukan agar terjadi keadaan resonansi (Bresnick,

2004).

Pergerakan elektron mengelilingi proton akan menciptakan medan

magnet tersendiri. Medan magnet ini terletak searah sedemikian rupa sehingga

melawan medan magnet yang diberikan. Dengan demikian, pengaruh medan

magnet yang dirasakan oleh proton akan berkurang dan proton dikatakan

terperisai. Apabila sirkulasi elektron (terutama elektron π) menginduksi suatu

medan yang memperkuat medan yang diberikan, proton tersebut dinyatakan tak

terperisai.

Proton yang terperisai membutuhkan pemberian medan magnet yang

lebih kuat sehingga kekuatan medan efektif tertentu tercapai guna berlangsungnya

penyerapan. Oleh karena itu proton yang terperisai akan menggeser penyerapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

17

ke ”atas-medan” (sinyal muncul di bagian kanan spektra). Di sisi lain, proton

yang tidak terperisai akan menggeser penyerapan ke “bawah-medan". Pergeseran

posisi penyerapan akibat pemerisaian atau pembukaan perisai oleh elektron disebut

geseran kimia. Setiap jenis ikatan mempunyai nilai pergeseran kimia masing-

masing (Bresnick, 2004).

Gugus elektronegatif akan membuka perisai proton sehingga

memungkinkan proton lebih "merasakan" medan magnet yang diberikan. Semakin

besar elektronegativitas suatu gugus yang berdekatan, semakin jauh sinyal

bergeser ke bawah medan (Bresnick, 2004).

I. Landasan Teori

Sintesis suatu senyawa organik adalah reaksi antara suatu nukleofil dan

elektrofil. Aldehida aromatis adalah suatu senyawa yang sifat elektrofilnya lebih

lemah dibandingkan dengan aldehid alifatis. Salah satu cara untuk mengatasi

masalah ini ialah dengan cara meningkatkan jumlah nukleofil yang akan bereaksi

dengan elektrofilnya sehingga meningkatkan jumlah enolat yang akan bereaksi

dengan 4-hidroksibenzaldehida daripada meningkatkan jumlah elektrofil yang

kurang reaktif.

J. Hipotesis

Peningkatan jumlah mol asam malonat dapat meningkatkan rendemen

dari asam 4-hidroksisinamat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental karena adanya

perlakuan pada subjek uji berupa peningkatan jumlah mol asam malonat.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas pada penelitian ini adalah 4-hidroksibenzaldehid dan asam

malonat sebagai starting material dalam pembentukan asam 4-

hidroksisinamat.

2. Variabel tergantung pada penelitian ini adalah pembentukan rendemen asam

4-hidroksisinamat.

3. Variabel perantara pada penelitian ini adalah pembentukan ion enolat dari

garam malonat sebagai nukleofil yaitu reaksi antara asam malonat dengan

katalis amonia.

4. Variabel pengacau terkendali pada penelitian ini adalah suhu percobaan,

kondisi peralatan dan kemurnian bahan karena dapat mempengaruhi hasil

reaksi dari 4-hidroksibenzaldehid dengan asam malonat untuk membentuk

asam 4-hidroksisinamat

C. Bahan / Materi Penelitian

Asam malonat (p.a, E. Merck), piridin (p.a, E. Merck), 4-hidroksi

benzaldehid (p.a, E. Merck), vanilin (p.a, E. Merck), aquadest (laboratorium

Farmasi Universitas Sanata Dharma), asam klorida (p.a, E. Merck), etanol (p.a, E.

Merck), n-heksan (mutu teknis, Brataco Chemika), etil asetat (teknis, Brataco

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

19

Chemika), kloroform (p.a, E. Merck), asam asetat glacial (teknis, Asia Lab),

aseton (teknis, Asia Lab), amonium hidroksida (p.a, E. Merck), besi (III) klorida

(teknis, Brataco Chemika), asam sulfat (p.a, E. Merck), petroleum eter (p.a, E.

Merck), eter (teknis, Brataco Chemika), dimetil sulfoksida (p.a, E. Merck),

Kieselgel 60 GF254, es batu.

D. Alat

Pendingin alihn (Vuline), kompor listrik (Herdolph MR 2002), beaker

glass (Duran schott mainz), klem, erlenmeyer bertutup (Duran schott mainz),

stirrer magnetik, selang air, baskom, termometer, corong buchner, pompa vakum

(Robinair High Vacuum Pump model no. 15100), corong kaca, cawan petri, oven

(Memmert oven model 400), flakon, kertas saring, lempeng KLT, alat pembuat

KLT, gelas pengaduk, timbangan elektrik (Mextler PM 100), lampu UV254 nm,

kaca arloji, gelas ukur (Iwaki pyrex), labu ukur (Iwaki pyrex), pipet ukur (Brand),

bejana KLT, pipa kapiler, alat uji titik lebur (Thermophan), spektrofotometer

UV/Vis (MILTON Roy Spectronic 3000 ARR), spektrometer IR (IR Prestige-21

Shimadzu), Spektrometer H1-NMR (H-NMR JOEL-MY60).

E. Tata Cara Penelitian

1. Sintesis Asam 4-hidroksisinamat

a. Sintesis dengan perbandingan mol 1:1. Asam malonat sebanyak 20

mmol dilarutkan dalam 60 mmol amonia, sambil dipanaskan di atas penangas air,

kemudian ke dalam campuran tadi 4-hidroksibenzaldehida dimasukkan sebanyak

20 mmol dan dipanaskan pada suhu 800C sambil diaduk selama 2 jam. Kemudian

larutan HCl 2N 50 ml ditambahkan ke dalam larutan dan diaduk selama kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

20

lebih 2 jam hingga tidak terdapat gelembung. Larutan didinginkan hingga terdapat

endapan dan disaring dengan corong Buchner dan dicuci dengan larutan HCl 2N,

air dan petroleum eter. Endapan yang diperoleh selanjutnya dimurnikan dengan

rekristalisasi menggunakan pelarut air panas.

b. Sintesis dengan perbandingan mol 1:1/2. Asam malonat sebanyak

30 mmol dilarutkan dalam 90 mmol amonia, sambil dipanaskan di atas penangas

air, kemudian ke dalam campuran tadi 4-hidroksibenzaldehida dimasukkan

sebanyak 20 mmol dan dipanaskan pada suhu 800C sambil diaduk selama 2 jam.

Kemudian larutan HCl 2N 50 ml ditambahkan ke dalam larutan dan diaduk

selama kurang lebih 2 jam hingga tidak terdapat gelembung. Larutan didinginkan

hingga terdapat endapan dan disaring dengan corong Buchner dan dicuci dengan

larutan HCl 2N, air dan petroleum eter. Endapan yang diperoleh selanjutnya

dimurnikan dengan rekristalisasi menggunakan pelarut air panas.

c. Sintesis dengan perbandingan mol 1:2. Asam malonat sebanyak 40

mmol dilarutkan dalam 120 mmol amonia, sambil dipanaskan di atas penangas

air, kemudian ke dalam campuran tadi 4-hidroksibenzaldehida dimasukkan

sebanyak 20 mmol dan dipanaskan pada suhu 800C sambil diaduk selama 2 jam.

Kemudian larutan HCl 2N 50 ml ditambahkan ke dalam larutan dan diaduk

selama kurang lebih 2 jam hingga tidak terdapat gelembung. Larutan didinginkan

hingga terdapat endapan dan disaring dengan corong Buchner dan dicuci dengan

larutan HCl 2N, air dan petroleum eter. Endapan yang diperoleh selanjutnya

dimurnikan dengan rekristalisasi menggunakan pelarut air panas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

21

2. Rekristalisasi Senyawa Hasil Sintesis

Serbuk hasil sintesis dilarutkan dalam air panas, apabila pelarut berlebih

dijenuhkan hingga perbandingan serbuk : aquadest panas sebesar 1 : 36

(berdasarkan hasil uji kelarutan). Kemudian larutan disaring dan filtrat ditampung

dalam labu alas bulat. Filtrat tersebut didinginkan dalam ice bath hingga terbentuk

kristal. Kristal yang diperoleh disaring dan dikeringkan dalam oven pada suhu

1000C hingga kering. Setelah kering, kristal ditimbang dan dihitung rendemennya

3. Uji Pendahuluan

a. Uji organoleptis. Senyawa hasil sintesis diamati bentuk kristal,

warna, bau dan rasa dan dibandingkan dengan asam 4-hidroksisinamat

berdasarkan literatur.

b. Uji Kelarutan. Kristal hasil sintesis kurang lebih 10 mg

dimasukkan dalam erlenmeyer kemudian ditambahkan air 0,01 ml (10 µl) bila

perlu digojog, apabila belum larut kemudian ditambahkan air hingga larut.

Dilakukan hal yang sama dengan pelarut etanol, air panas, eter, dan benzena.

Tabel II. Klasifikasi kelarutan Istilah kelarutan Jumlah bagian pelarut

yang diperlukan untuk melarutkan 1 bagian zat

sangat mudah larut < 1 mudah larut 1 – 10

larut 10 – 30 agak sukar larut 30 – 100

sukar larut 100 – 1000 sangat sukar larut 1000 – 10000 praktis tidak larut > 10000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

22

c. Identifikasi senyawa hasil sintesis dengan pereaksi kimiawi

Sejumlah kristal hasil sintesis diletakkan pada drople plate kemudian ditetesi

dengan larutan vanilin + asam sulfat, amati warna yang terbentuk

d. Uji Titik Lebur. Sejumlah kristal hasil sintesis diisikan kedalam

electrothermal capillary tubes, kemudian dimasukkan ke dalam alat pengukur

titik lebur (Thermophan). Amati peleburan kristalnya dan catat suhu pada waktu

pertama kali melebur hingga semua kristal melebur dengan kenaikan suhu 0,2° C

per menitnya

e. Uji Kemurnian dengan Kromatografi Lapis Tipis. Kemurnian hasil

sintesis diuji dengan mengamati jumlah bercak dan harga Rf senyawa hasil

sintesis yang dibandingkan dengan harga Rf material awal. Sistem KLT yang

digunakan ialah : fase diam kieselgel 60 GF254, fase gerak : n-heksana : etil

asetat (4:2); n-heksana : kloroform : asam asetat (10:8:2); kloroform : aseton :

asam asetat (10:5:0,5) dan penampak bercak : sinar UV 254 nm

4. Elusidasi struktur senyawa hasil sintesis

a. Spektrofotometri Infra Merah. Sampel sebanyak kurang lebih 0,5-1

mg dicampur homogen KBr kurang lebih 10 mg, kemudian dikempa dan dibuat

tablet. Cahaya infra merah dari sumber dilewatkan melalui cuplikan, kemudian

dipecah menjadi frekuensi-frekuensi individunya dalam monokromator dan

intensitas relatif dari masing-masing frekuensi diukur oleh detektor hingga

didapat spektra infra merah dari senyawa yang bersangkutan.

b. Spektroskopi Resonansi Magnetik Inti (1H-NMR). Sample

sebanyak 10-50 mg dimasukkan dalam tabung dan tambahkan pelarut DMSO d6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

23

serta 1-2 tetes tetrametilsilan (TMS) sebagai standar internal. Sel sampel berupa

tabung gelas kecil silindris diletakkan diantara kutub-kutub magnet. Sel sampel

dipusingkan maka akan didapat sinar resonansi proton dari spektrometer 1H

NMR. Kekuatan 1H NMR yang digunakan adalah 60 MHz.

Data yang diperoleh dari instrumen diatas dapat digunakan untuk

menentukan struktur senyawa hasil sintesis

5. Tata cara analisis hasil

a. Pemeriksaan kemurnian senyawa hasil sintesis. Dilakukan

berdasarkan data kromatografi lapis tipis dan data titik lebur

b. Elusidasi struktur senyawa hasil sintesis. Dilakukan berdasarkan

spektra infra merah dan spektra resonansi magnetik inti 1H-NMR

c. Perhitungan rendemen %100 teoritissecara senyawaberat sintesis hasil senyawaberat

×=

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

24

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sintesis Asam 4-Hidroksisinamat

Penelitian ini dilakukan untuk mengamati pengaruh peningkatan jumlah

mol asam malonat terhadap rendemen asam 4-hidroksisinamat. Dalam reaksi

pembentukan asam 4-hidroksisinamat, ion enolat yang terbentuk dari garam

malonat merupakan nukleofil dan elektrofilnya berupa 4-hidroksibenzaldehida.

Dalam penelitian ini digunakan katalis amonia karena sifat basanya lebih kuat

dibandingkan katalis yang pada umumnya digunakan yaitu piridin, sehingga

apabila diharapkan pembentukan ion enolat semakin cepat dan reaksi dengan

gugus karboksilat dapat membentuk ikatan yang lebih kuat sehingga atom C-alfa

dari asam malonat lebih cepat melepas proton untuk membentuk garam malonat.

Reaksi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

O

OH

O

HO

NH3

O

O

O

O NH4NH4

asam malonat

NH3

CH

O

O

O

O NH4NH4

H

NH3

CH

O

O

O

O NH4NH4

CH

O

O

O

O NH4NH4

-NH4

Gambar 8. Reaksi pembentukan garam malonat dan ion enolat dari asam malonat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

25

Dengan terbentuknya garam malonat, jika ada satu mol basa maka akan

terbentuk enolat dari garam malonat hasil reaksi dengan amonia. Hal ini karena

atom H alfa pada malonat semakin mudah dilepas bila dibantu dengan sifat

nukleofil amonia yang kuat. Kuatnya sifat basa amonia dibandingkan katalis yang

umum digunakan seperti piridin diharapkan dapat membentuk ion enolat lebih

cepat dan semua asam malonat akhirnya menjadi ion enolat sehingga diharapkan

akan meningkatkan rendemen senyawa hasil sintesis.

Dilihat dari sifat elektrofilnya, gugus hidroksi fenolik yang terdapat pada

4-hidroksibenzaldehid dapat mendelokalisasikan elektronnya ke dalam cincin

aromatis dari 4-hidroksibenzaldehida dan beresonansi sehingga menyebabkan

atom C karbonilnya kurang reaktif. Cara yang digunakan untuk mengatasi

lemahnya sifat elektrofil dari 4-hidroksibenzaldehida pada penelitian ini ialah

dengan meningkatkan jumlah mol nukleofilnya tetapi jumlah mol dari

elektrofilnya tidak diubah untuk mengamati pengaruh penambahan asam malonat

terhadap jumlah rendemen yang terbentuk.

OH

O

O

O

H H

-H

Gambar 9. Deaktifasi gugus aldehida oleh delokalisasi elektron hidroksi fenol.

Dari hasil orientasi untuk mendapatkan kondisi sintesis yang optimum

maka cara sintesis dilakukan dengan mereaksikan asam malonat dan amonia

dengan perbandingan mol 1:3 terlebih dahulu, karena untuk membentuk ion

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

26

enolat dari asam malonat diperlukan 3 mol amonia dan digunakan refluks untuk

mencegah menguapnya katalis amonia.

Setelah ion enolat dari garam malonat terbentuk maka enolat tersebut

direaksikan dengan 4-hidroksibenzaldehida yang memiliki gugus aldehid sebagai

elektrofil dan hasil reaksi ini akan membentuk suatu senyawa yang dapat

mengalami dehidrasi dan dekarboksilasi jika dipanaskan dengan penambahan

asam.

CH

O

O

O

O NH4NH4

O

OH

OH

OH

O

O

O

O

H3N

NH4

H

NH3

H

H

Gambar 10. Reaksi antara 4-hidroksibenzaldehid dengan ion enolat

Proses dehidrasi dan dekarboksilasi ini terjadi bersamaan ketika asam

klorida ditambahkan sambil dipanaskan. Dekarboksilasi dapat diamati dengan

terbentuknya gelembung pada larutan. Pengadukan dihentikan bila gelembung

sudah hilang yang menandakan reaksi dekarboksilasi sudah tidak terjadi lagi.

Berdasarkan hasil orientasi, proses dari pembentukan garam malonat

hingga hilangnya gelembung setelah ditambahkan asam klorida berlangsung

selama 4 jam. Namun bila masih terdapat gelembung pada larutan maka

pemanasan dan pengadukan diteruskan gelembung hilang dan tidak terebentuk

kembali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

27

OH

OH

O

O

O

O

NH4

NH4

HClOH

OH

O

OH

O

O

H

OH

O

HO

OH

O

OH

HO

O

H

OH

O

OH

O

O

OH

H

OH

OH

O

OH

HO

O

H

HH

-H2O, -H

-H , -CO2

H H

Gambar 11. Reaksi dehidrasi dan dekarboksilasi pada asam 4-hidroksisinamat

Pengendapan dilakukan dengan mendinginkan larutan dalam ice bath.

Hal ini dilakukan karena asam 4-hidroksisinamat adalah senyawa yang sulit larut

dalam air dingin dan lebih larut dalam air panas. Hal inilah yang menyebabkan

terbentuknya endapan ketika larutan didinginkan.

B. Rekristalisasi Senyawa Hasil Sintesis

Untuk mendapatkan senyawa yang murni dilakukan rekristalisasi hasil

sintesis dengan menggunakan pelarut air panas. Serbuk yang didapatkan dari hasil

sintesis dilarutkan seluruhnya dalam air panas sebab asam 4-hidroksisinamat sulit

larut dalam air dingin dan lebih mudah larut dalam air panas sehingga jika larutan

didinginkan, diharapkan senyawa tersebut mengendap kembali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

28

Sisa reaksi yang tidak larut dalam air panas disaring dengan kertas saring

untuk memisahkan dari senyawa yang diinginkan. Penyaringan dilakukan saat

larutan masih dalam keadaan panas karena jika larutan sudah dingin, maka

senyawa yang diinginkan akan mengendap kembali.

Untuk menghilangkan pereaksi yang berupa asam malonat dapat

digunakan air, sebab senyawa ini sangat mudah larut dalam air (1 gram dalam 0,6

ml air). Untuk mendapatkan senyawa murni pada penelitian ini, senyawa hasil

sintesis harus direkristalisasi beberapa kali hingga sisa reaksi berupa asam

malonat dan 4-hidroksibenzaldehida dapat dipisahkan namun proses rekristalisasi

yang dilakukan berulang-ulang dapat mengurangi rendemen hasil sintesis.

Melalui uji kemurnian dengan menggunakan kromatografi lapis tipis dan

uji titik lebur, dapat dibuktikan bahwa cara rekristalisasi ini dapat memurnikan

senyawa hasil sintesis. Dari hasil rekristalisasi didapatkan rendemen sebagai

berikut:

Tabel III. Rendemen Senyawa Hasil Sintesis Perbandingan mol

(4-hidroksibenzaldehid : asam malonat)

Persen

rendemen 1 : 1 7,01 %

1 : 11/2 21,26 % 1 : 2 25,6 %

Berdasarkan hasil rekristalisasi diketahui bahwa dengan semakin

meningkatnya jumlah asam malonat maka persentase rendemen yang didapatkan

juga meningkat. Hal ini terjadi karena semakin banyak ion enolat yang terbentuk

dari garam malonat maka kesempatan bereaksi enolat tersebut dengan nukleofil

berupa 4-hidroksibenzaldehid semakin besar sehingga akan meningkatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

29

rendemen. Dari data dapat diketahui bahwa peningkatan persentase rendemen

yang cukup tinggi terjadi setelah perbandingan antara 4-hidroksibenzaldehida dan

asam malonat dinaikkan dari 1:1 ke perbandingan mol 1:11/2 (7,01% menjadi

21,26%), dan peningkatan persentase rendemen dari perbandingan mol 1:11/2 ke

perbandingan mol 1:2 tidak begitu tinggi (21,26% menjadi 25,6%). Hal ini terjadi

karena pengaruh sifat elektrofil yang lemah dari 4-hidroksibenzaldehida dan

kurangnya waktu reaksi sehingga tidak semua 4-hidroksibenzaldehida bereaksi

dengan asam malonat untuk membentuk asam 4-hidroksisinamat.

C. Uji Pendahuluan

1. Uji Organoleptis

Uji organoleptis dilakukan untuk mengamati spesifikasi senyawa hasil

sintesis yang dibandingkan dengan starting material sebagai identifikasi awal

bahwa senyawa yang terbentuk dari hasil sintesis berbeda dengan starting

material. Hasil uji organoleptis senyawa hasil sintesis ditunjukkan pada tabel

dibawah ini

Tabel IV. Hasil uji organoleptis Pengamatan Senyawa hasil sintesis 4-hidroksibenzaldehid

Bentuk serbuk jarum serbuk

Warna kuning mengkilat putih kecoklatan

Rasa tidak berasa tidak berasa

Bau tidak berbau tidak berbau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

30

Gambar 12. Kristal jarum berwarna kuning hasil rekristalisasi

Hasil pengamatan diatas menunjukkan perbedaan antara starting

material dengan senyawa hasil sintesis dan menunjukkan bahwa telah terbentuk

senyawa baru dari hasil sintesis. Senyawa hasil sintesis berbentuk jarum sehingga

memiliki salah satu ciri dari asam 4-hidroksisinamat. Oleh karena adanya ciri

yang sama dengan asam 4-hidroksisinamat maka uji pendahuluan lainnya dapat

dilakukan.

2. Uji Kelarutan

Hasil uji ini nantinya dapat digunakan sebagai acuan penggunaan pelarut

dalam identifikasi senyawa hasil sintesis menggunakan KLT maupun pada saat

elusidasi struktur. Data uji kelarutan yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Tabel V. Hasil Uji Kelarutan

Pelarut

Kelarutan

Senyawa hasil sintesis

Asam 4-hidroksi sinamat

(Merck I., 2001) aquadest Tidak larut Sukar larut

aquadest panas Agak sukar larut (1 : 36)

Larut

etanol Larut (1:15) Larut metanol Larut (1:12) -

eter Larut (1: 25) Larut benzena Tidak larut Praktis tidak larut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

31

Berdasarkan data uji kelarutan tersebut, senyawa hasil sintesis memiliki

kelarutan yang sama dengan asam 4-hidroksi sinamat berdasarkan literatur. Hasil

uji kelarutan ini menunjukkan bahwa senyawa hasil sintesis cenderung polar

karena larut pada pelarut organik yang lebih polar, sehingga dapat digunakan

sebagai acuan untuk pemilihan pelarut yang digunakan pada berbagai uji yang

akan dilakukan selanjutnya.

3. Identifikasi Senyawa Hasil Sintesis Dengan Pereaksi Kimiawi

Identifikasi senyawa hasil sintesis dengan pereaksi kimia dilakukan

dengan menggunakan larutan vanilin dalam asam sulfat yang diencerkan. Pereaksi

vanilin dan asam sulfat dapat digunakan untuk mengidentifikasi senyawa turunan

sinamat. Pada asam 4-hidroksisinamat pengkoplingan ini akan menyebabkan

larutan berwarna ungu (Tuzen dan Ozdemir, 2003).

Gambar 13. Hasil uji kualitatif asam 4-hidroksisinamat

Keterangan : A. Larutan vanilin asam sulfat B. Larutan vanilin asam sulfat + senyawa hasil sintesis

Dari hasil uji pada senyawa hasil sintesis, terbentuk warna ungu ketika

ditambahkan pereaksi vanilin dalam asam sulfat. Hasil ini menunjukkan bahwa

warna yang terbentuk dari hasil reaksi asam 4-hidroksisinamat sama dengan

warna yang terbentuk pada senyawa hasil sintesis ketika direaksikan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

32

vanilin dalam asam sulfat. Hal ini menguatkan dugaan bahwa senyawa hasil

sintesis merupakan asam 4-hidroksisinamat. Reaksi yang terjadi adalah antara

vanilin asam sulfat sebagai elektrofil dan asam 4-hidroksisinamat sebagai

nukleofil.

HO

OO

HHO

OHO

HO

O

OH

HO

O

O

OH

O

OH

OH

H

O

OH

HO

O

O

OH

O

OH

H

Gambar 14. Mekanisme reaksi pada uji kualitatif dengan pereaksi vanilin asam sulfat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

33

Senyawa yang terbentuk dari reaksi antara vanilin asam sulfat dengan

asam 4-hidroksisinamat ialah senyawa yang memiliki sistem konjugasi lebih

panjang daripada asam 4 hidroksisinamat sendiri sehingga menyebabkan senyawa

ini berwarna. Sistem konjugasi pada senyawa ini ialah sistem konjugasi semu

dimana pasangan elektron bebas (elektron π) atom oksigen dapat didonorkan

karena adanya resonansi pada ikatan C-O karbonil sehingga membentuk sistem

konjugasi yang lebih panjang saat terjadi resonansi dan terbentuk warna ungu.

Pembentukan sistem kromofor tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

HO

O

O

OH

O

OH HO

O

O

O

O

OH

H

HO

O

O

O

O

OH

H

HO

OH

O

O

O

OH Gambar 15. Pembentukan warna pada senyawa dengan sistem konjugasi semu

4. Uji Titik Lebur

Uji titik lebur digunakan untuk mengetahui informasi mengenai

identifikasi dan kemurnian dari suatu senyawa hasil sintesis dengan menggunakan

alat uji titik lebur. Berdasarkan pemeriksaan diketahui bahwa senyawa hasil

sintesis mempunyai jarak lebur sebesar 214-2160C. Hasil ini menunjukkan bahwa

senyawa hasil sintesis telah murni karena jarak lebur tidak lebih dari 20C, sebab

jika lebih dari 20C dapat diperkirakan adanya senyawa lain yang mempengaruhi

jarak lebur. Hal ini karena adanya senyawa sisa reaksi menyebabkan panas yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

34

digunakan untuk melebur senyawa tersebut tidak sama sehingga dapat

diperkirakan bahwa jarak leburnya akan lebih dari 20C.

Untuk uji kualitatif, titik lebur senyawa hasil sintesis dibandingkan

dengan titik lebur asam 4-hidroksisinamat. Berdasarkan literatur diketahui bahwa

asam 4-hidroksisinamat memiliki titik lebur 210-2130C (Merck Index edisi 13).

Jika dibandingkan antara titik lebur senyawa hasil sintesis dengan titik lebur asam

4-hidroksisinamat, maka perbedaan sebesar 10C tidak memberi perbedaan yang

berarti karena untuk senyawa yang memiliki titik lebur di atas 2000C, adanya

perbedaan ±100C tidak memberi arti yang signifikan sehingga dapat disimpulkan

bahwa titik lebur senyawa hasil sintesis sama dengan titik lebur asam 4-

hidroksisinamat.

5. Uji Kemurnian dengan KLT

Pemeriksaan kemurnian dengan kromatografi lapis tipis (KLT) dilakukan

dengan menggunakan 3 fase gerak yang berbeda dan fase diam silika gel GF254.

Selain bertujuan untuk memeriksa kemurnian, uji dengan KLT juga bertujuan

untuk mengetahui apakah sudah terbentuk senyawa hasil sintesis. Terbentuknya

senyawa baru dapat diketahui dari adanya nilai Rf yang berbeda pada senyawa

hasil sintesis yang diuji bila dibandingkan dengan senyawa awal.

Starting material dan senyawa hasil sintesis yang diidentifikasi tidak

berfluoresensi dibawah sinar UV 254 nm sedangkan silika gel GF254 memiliki

indikator fluoresensi pada UV dengan panjang gelombang 254 nm sehingga

semua bercak senyawa baik starting material maupun senyawa hasil sintesis dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

35

terlihat dan dibandingkan dengan jelas pada fase diam dengan indikator lampu

UV dengan panjang gelombang 254 nm.

Untuk identifikasi kemurnian, digunakan tiga fase gerak yang berbeda

kepolarannya. Hal ini bertujuan untuk memastikan kemurnian senyawa hasil

sintesis yang dapat dibuktikan melalui terbentuknya bercak tunggal pada ketiga

fase gerak yang digunakan. Terbentuknya bercak tunggal pada salah satu fase

gerak belum dapat dikategorikan bahwa senyawa hasil sintesis sudah murni

karena suatu fase gerak belum tentu dapat memisahkan senyawa secara sempurna.

Oleh karena itulah perlu diubah kepolarannya agar pada setiap kepolaran fase

gerak dapat dibuktikan bahwa senyawa hasil sintesis sudah murni. Urutan

kepolaran fase gerak dari paling kecil hingga paling polar pada penelitian ini yaitu

n-heksana : etil asetat (4:2); klorofom : eter (3:1); kloroform : aseton : asam asetat

(10:5:0,5).

Dari hasil elusi dengan fase gerak n heksan : etil asetat (4:2) terlihat

bahwa senyawa hasil sintesis (bercak C, D, E) memiliki nilai Rf yang berbeda dari

starting material yaitu 4-hidroksibenzaldehid dan asam malonat, namun bercak

senyawa hasil sintesis dan asam malonat belum terelusi dengan baik karena

kepolaran yang kecil dari fase gerak I belum mampu mengangkat bercak sehingga

menyebabkan bercak lebih tertahan pada fase diam. Bercak senyawa hasil sintesis

dan asam malonat masih terlihat mengekor (tailing) yang dapat disebabkan oleh

ketidakjenuhan fase gerak yang digunakan, tetapi bercak yang terelusi adalah

bercak tunggal dan tidak terjadi pemisahan bercak. Oleh karena itulah diperlukan

fase gerak II dan II untuk memastikan kemurnian senyawa hasil sintesis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

36

Tabel VI. Harga Rf hasil uji KLT dengan tiga fase gerak

Senyawa Fase gerak I Fase gerak II Fase gerak III

Harga Rf Harga Rf Harga Rf p-hidroksibenzaldehid 0,36 0,51 0,72

asam malonat 0,04 0,08 0,24

hasil sintesis (1 : 1) 0,08 0,25 0,54

hasil sintesis (1 : 11/2) 0,08 0,25 0,56

hasil sintesis (1 : 2) 0,09 0,26 0,55

Gambar 16. Profil bercak pada sistem KLT I

Keterangan : Fase diam : silika gel GF254 Bercak A : 4-hidroksibenzaldehid Fase gerak I : n heksan : etil asetat (4:2) Bercak B : asam malonat Deteksi : sinar UV254 nm Bercak C : hasil sintesis (1 : 1) Jarak rambat : 10 cm Bercak D : hasil sintesis (1 : 11/2) Bercak E : hasil sintesis (1 : 2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

37

Nilai Rf senyawa hasil sintesis menunjukkan bahwa senyawa tersebut

merupakan senyawa yang lebih polar daripada 4-hidroksibenzaldehid karena jarak

rambatnya pada silika lebih rendah daripada jarak rambat 4-hidroksibenzaldehid.

Hasil ini juga didukung dengan data kromatogram dari dua fase gerak lainnya

yang lebih polar yaitu kloroform : eter (3:1) dan kloroform : aseton : asam asetat

(10 : 5 : 0,5) yang ditunjukkan pada gambar berikut:

Gambar 17. Profil bercak pada sistem KLT II dan III Keterangan :

Fase diam : silika gel GF254 Bercak A : 4-hidroksibenzaldehid Fase gerak II : kloroform : eter (3:1) Bercak B : asam malonat Fase gerak III : kloroform : aseton : asam asetat Bercak C : hasil sintesis (1 : 1) (10 : 5 : 0,5) Bercak D : hasil sintesis (1 : 11/2) Jarak rambat : 10 cm Bercak E : hasil sintesis (1 : 2) Deteksi : sinar UV254 nm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

38

Fase gerak II yang lebih polar daripada fase gerak I menunjukkan bercak

tunggal senyawa hasil sintesis dan bercak terelusi lebih jauh karena kepolaran fase

gerak dapat membawa senyawa namun bercak senyawa hasil sintesis masih

terlihat mengekor (tailing). Oleh karena itu dibutuhkan fase gerak III yang paling

polar untuk mngetahui bahwa senyawa hasil sintesis sudah murni yang

ditunjukkan oleh bercak tunggal senyawa dan tidak mengekor (tailing) dan

senyawa juga terelusi lebih jauh karena interaksi antara senyawa hasil sintesis

dengan fase gerak III lebih kuat daripada fase gerak I dan II.

Perbedaan nilai Rf yang jelas pada senyawa awal (A) dan senyawa hasil

sintesis (C, D, dan E) menunjukkan bahwa senyawa hasil sintesis memiliki

interaksi lebih kuat dan lebih tertahan pada fase diam diam dibandingkan dengan

4-hidroksibenzaldehida.

Uji kemurnian ini sesuai dengan persyaratan dalam literatur yang

menyebutkan bahwa terbentuknya suatu bercak tunggal tidak dapat disimpulkan

sebagai bercak murni sebelum digunakan sistem pelarut dengan kepolaran yang

berbeda. (Gasparic, 1978).

D. Elusidasi Struktur dan Identifikasi Senyawa Hasil Sintesis

1. Interpretasi Spektra Infra Merah

Spektrofotometri infra merah dilakukan untuk mengetahui keberadaan

gugus-gugus fungsional pada senyawa hasil sintesis. Dengan diketahuinya gugus

fungsional tersebut akan dapat membantu dalam penentuan struktur senyawa hasil

sintesis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

39

Gambar 18. Spektra IR senyawa hasil sintesis

Tabel VII. Perbandingan interpretasi gugus senyawa hasil sintesis dengan literatur Bilangan

Gelombang (cm-1)

Intensitasnya Gugus fungsional

3387 kuat-tajam OH (fenolik) 3024, 38 Lemah Ikatan C-H aromatis 1674,21 kuat-tajam karakteristik karbonil (ikatan C=O

karbonil) 1597,06 dan

1625 sedang-tajam ikatan ena C=C yang terkonjugasi dengan

bentuk trans pada cincin aromatik dan gugus karbonil

1219-1319,31 kuat-sedang Ikatan C-O karboksilat (COOH) 941,26 sedang-tajam pendukung adanya cincin aromatis 833,25 sedang-tajam senyawa aromatis tersubtitusi posisi

para (Silverstein,1991)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

40

Pada spektra infra merah senyawa hasil sintesis terdapat tujuh profil pita

yang menunjukkan keberadaan gugus-gugus fungsional yang dimiliki senyawa

asam 4-hidroksisinamat. Pita vibrasi ulur dengan serapan tajam berintensitas kuat

pada 3387 cm-1(pita A) menunjukkan adanya gugus OH fenolik. Pita vibrasi

dengan intensitas lemah dan melebar pada bilangan gelombang 3024 cm-1 (Pita

B), mendukung adanya ikatan C-H aromatis. Adanya senyawa aromatis juga

ditunjukkan pada vibrasi ulur ikatan C=C aromatis dengan serapan sedang-tajam

pada bilangan gelombang 941,26 cm-1 (pita F).

Pada bilangan gelombang 1674,21 cm-1 (pita C) tampak vibrasi ulur

berintensitas kuat yang menunjukkan ikatan C=O karbonil yang khas untuk gugus

karboksilat terkonjugasi dengan ikatan ena (olefinik). Hal ini didukung dengan

adanya serapan tumpang tindih C-O pada bilangan gelombang 1219-1319 cm-1

(pita E).

Ikatan C=C ena (olefin) terkonjugasi biasanya ditunjukkan dengan

adanya dua pita vibrasi ulur yang memiliki serapan pada bilangan gelombang

sekitar 1625 cm-1 dan 1600 cm-1. Pada spektra di atas kedua pita ini muncul pada

serapan ± 1625 cm-1 dan 1597,06 cm-1 (pita D). Pita vibrasi ulur ini menunjukkan

ciri senyawa olefin yang terkonjugasi dengan suatu karbonil dan cincin aromatis

karena serapan ikatan olefinik yang terkonjugasi dengan gugus karbonil

berkurang kira-kira 30 cm-1(Silverstein,1991).

Berdasarkan serapan pada bilangan gelombang 1597,06 cm-1 dapat

diketahui pada senyawa hasil sintesis terbentuk konjugasi ikatan olefinik dengan

bentuk trans. Ikatan olefinik yang terkonjugasi dengan bentuk cis biasanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

41

memiliki serapan yang sama kuat dengan karbonil, namun bentuk struktur trans

tidak menyerap sekuat cis dan hal ini terlihat jelas pada spektra yang

menunjukkan serapan pita vibrasi ulur C=C ena terpisah dan tidak sekuat dan

setajam serapan karbonil. Pada bilangan gelombang 833,25 cm-1 (pita G) spektra

IR tersebut juga ditemukan pita vibrasi yang menunjukkan hasil sintesis ialah

senyawa tersubsitusi pada posisi para.

Dari hasil interpretasi spektra inframerah ini terlihat bahwa senyawa

hasil sintesis merupakan senyawa aromatis yang tersubtitusi pada posisi para dan

memiliki gugus hidroksi fenolik. Senyawa hasil sintesis juga memiliki ikatan

rangkap olefinik yang terkonjugasi dengan suatu karbonil dan cincin aromatis

dengan struktur berbentuk trans yang tidak dimiliki oleh senyawa awal (4-

hidroksibenzaldehid). Ikatan C=O karbonil yang membentuk ikatan konjugasi

dengan ikatan rangkap olefinik ini berasal dari gugus karboksil yang didukung

dengan adanya ikatan C-O pada pita E (1219-1319 cm-1). Dari hasil interpretasi

data spektra inframerah ini dapat disimpulkan bahwa senyawa hasil sintesis

tersebut merupakan asam 4-hidroksisinamat.

2. Interpretasi Spektra 1H-NMR

Spektroskopi resonansi magnet inti digunakan untuk mengidentifikasi

keberadaan atom hidrogen dalam suatu senyawa dan sifat lingkungan dari setiap

tipe atom hidrogen di dalam senyawa. Hasil elusidasi struktur dengan

spektroskopi NMR dari senyawa hasil sintesis ditunjukkan pada gambar di bawah

ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

42

Gambar 19. Spektra 1H-NMR

Tabel VIII. Analisa spektra 1H-NMR senyawa hasil sintesis

Jenis proton Determinasi δ H (DMSO d6) asam karboksilat (COOH)

O

O

Ha

δ 9,4 ppm (1H, singlet)

gugusan hidroksi pada cincin aromatis

O

Hb δ 7,8 ppm (1H, singlet)

proton-proton pada cincin aromatik

Hc

Hc

δ 7,3-7,5 ppm (2H, doblet)

proton-proton pada cincin aromatik jika dikombinasikan dengan sinyal C

Hd

Hd

δ 6,7-6,9 ppm (2H, doblet)

proton pada ikatan C=C

He

δ 6,4 ppm (1H, singlet)

proton pada ikatan C=C

Hf δ 6,1 ppm (1H, singlet)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

43

Dari gambar spektra di atas dapat dilihat bahwa senyawa hasil sintesis

memiliki 6 sifat lingkungan atom hidrogen. Sinyal yang dihasilkan antara lain

sinyal A, B, C, D, E dan F. Berdasarkan keberadaan lingkungan proton pada

senyawa asam 4-hidroksisinamat maka jumlah sinyal yang terlihat di spektra

sesuai dengan lingkungan proton pada senyawa.

O

O

O

Hf

He

Hc

Hc

Hd

Hd

Hb

Ha

Gambar 20. Jenis proton pada asam 4-hidroksisinamat.

Sinyal A yang merupakan sinyal singlet yang tidak terperisai dan

menunjukkan proton yang terikat pada suatu gugus karboksilat (Ha). Proton

tersebut sangat tidak terlindungi karena adanya efek induksi magnetik dan efek

elektronegativitas dari kedua oksigen didekatnya sehingga menyebabkan

pergeseran sinyal A jauh di bawah medan pada ± δ 9,4 ppm. Pada umumnya

sinyal proton karboksilat berada pada δ 10,0- δ 13,2 ppm, pergeseran pada spektra

hasil analisis disebabkan karena penggunaan pelarut DMSO d6 yang memiliki

kepolaran cukup besar (indeks kepolaran = 7,2) sehingga dapat memutus ikatan

dimer pada gugus karboksilat. Pemutusan ikatan dimer oleh pelarut polar dapat

menggeser letak sinyal (Silverstein, 1991).

Proton fenolik pada spektra ditunjukkan oleh sinyal sinyal B. Tinggi

sinyal menunjukkan adanya 1 proton berdasarkan perbandingan tinggi sinyal.

Proton pada gugus fenolik senyawa hasil sintesis berada pada δ 7,8 ppm karena

proton tersebut dipengaruhi langsung oleh elektronegatifitas atom oksigen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

44

Sinyal C menunjukkan proton pada cincin benzen yaitu pada posisi Hc

yang berada pada sinyal di δ 7,3-7,5 ppm. Sinyal yang tampak pada spektra

berupa sinyal doublet karena memiliki satu proton tetangga. Sinyal dari proton Hc

muncul lebih di bawah medan daripada proton cincin aromatis lainnya (Hd)

karena pengaruh resonansi yang menyebabkan efek anisotropik dari cincin

aromatis pada proton Hc lebih besar sehingga sinyalnya tergeser lebih ke bawah

medan daripada proton Hd yang berada pada δ 6,7-6,9 ppm.

O

O

O

Hf

He

Hc

Hc

Hd

Hd

Hb

Ha

O

O

O

Hf

He

Hc

Hc

Hd

Hd

Hb

Ha

Gambar 21. Resonansi pada asam 4-hidroksisinamat

Proton yang berada pada ikatan olefinik dekat gugus karbonil (He) lebih

tidak terperisai dan berada pada δ 6,4 bila dibandingkan dengan proton olefinik Hf

disebelah cincin benzen yang berada pada δ 6,1; sebab pengaruh atom oksigen

pada proton He tersebut lebih besar. Pergeseran kedua proton tersebut tidak

berbeda jauh karena memiliki lingkungan proton yang mirip.

Pemecahan sinyal (spliting) pada proton ikatan olefinik pada spektra

berupa sinyal singlet dimana seharusnya pemecahan sinyal kedua proton tersebut

adalah doblet karena adanya satu proton ”tetangga” disebelahnya. Hal ini karena

frekuensi yang digunakan untuk analisis hanya sebesar 60 MHz, sehingga pada

pemecahan dan pemisahan sinyal tidak sempurna dan menyebabkan sinyal He dan

Hf hanya terlihat sebagai sinyal singlet. Secara keseluruhan spektra 1H-NMR

membuktikan bahwa asam 4-hidroksisinamat terbentuk pada hasil sintesis ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

45

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa peningkatan jumlah mol

asam malonat dapat meningkatkan rendemen asam 4-hidroksisinamat yaitu pada

perbandingan mol antara 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat 1:1 sebesar

7,01%; 1:11/2 sebesar 21,26% dan 1:2 sebesar 25,6%.

B. Saran

Setelah asam 4-hidroksisinamat berhasil disintesis mengunakan katalis

amonia dengan senyawa awal 4-hidroksi benzaldehid dan pereaksi asam malonat,

maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai: (1) optimasi kondisi

sintesis untuk mendapatkan persentase rendemen yang lebih tinggi.(2) variasi

perbandingan mol dengan meningkatan jumlah 4-hidroksibenzaldehida untuk

mengamati pengaruh peningkatan jumlah mol 4-hidroksibenzaldehida terhadap

rendemen senyawa hasil sintesis dan (3) Uji farmakologi untuk aktivitas

antioksidan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

46

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2001, Merck Index 13th ed: An Encyclopedia of Chemicals, drugs and

biological. Merck & Co.,Inc., USA Anwar, C., Purwono, B., Pranowo, H.D., Wayuningsih, T.D., 1994, Pengantar

Praktikum Kimia Organik, 335, 341-342. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Bisset, N.G. and Wichtl, M., 2003, Herbal Drugs and Phytopharmaceuticals,

149-150, Mecpharm Scientific Publishers, Stuttgart Bresnick, S.M.D, 2004, Intisari Kimia Organik, 96-97, 101-107 Penerbit

Hipokrates, Jakarta Brown, W. and Poon, T., 2005. Introduction to Organic Chemistry 3thedition.

419-421 Willey and Sons, Inc. USA. Carey, F.A and Sunberg, R.J., 1977, Advanced Organic Chemistry : Reaction and

Synthesis, 42, 44, Plenum Publishing Corporation, New York Ekowati, J. dan Suzana, B.T., 2005, Pengaruh Posisi Gugus Metoksi para dan

meta Terhadap Hasil Sintesis Asam para-metoksisinamat dan Asam meta-metoksisinamat, Majalah Farmasi Airlangga Vol.5 No.3

Fessenden, R.J. and Fessenden, J., 1986, Kimia Organik, terj. Pudjaatmaka, A.H.,

Edisi III, Jilid 2, 184, Penerbit Erlangga, Jakarta Fieser, L.F. and Fieser, M., 1952, Textbook of Organic Chemistry, 532, 544,

Marizen Company, LTD, Jepang Gasparic, J. and Churacek, J., 1978, Laboratory Handbook of Paper and Thin-

Layer Chromatography, 63, Ellis Horwood Limited, England Jeung, Y.C., Jae. H.M., Ki Y.S., and Keun,H.P., 1998, Antimicrobial activity of 4-

hydroxybenzoic acid and trans-4-hydroxycinnamic acid isolated from rice hull. Departement of food science and technology, Chonnam National University, Kwangju 500-757, Korea

Lee, H.S., 2002, Inhibitory Activity of Cinnamomum cassia Bark-Derived

Component against Rat Lens Aldose Reductase, J Pharm Pharmaceuicalt Scl 5(3):226-230

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

47

Lee, H.S., 2002, Tyrosinase Inhibitors of Pulsatilla cernua Root-Derived Materials, J. Agric. Food Chem 50 : 1400-3

MacKenzie, 1967, Experimental Organic Chemistry, 3rd ed., Prentice-hall Inc.,

Engelwood Cliffs, New Jersey. McMurry, J., 2004, Fundamentals of Organic Chemistry, 6th ed., Thomson

Learning, Inc., USA. Norman, R. & M. Coxon J. 1993. Principle ofOrganic Synthesis. 3rd Ed.

Chapmann and Hall.USA: 224-6. Reksohadiprojo, S. Moch., 1975, Seri Kimia Fisika Organik : Kuliah dan Paktika

Kimia Farmasi Preparat, vol 0, 7, 15, 35-37, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Sherma, Joseph and Fried, Bernard, 1996. Handbook of Thin Layer

Chromatography 72, 73. Marcell Dekker. Inc, Ney York, USA Silverstein., Bassler and Morrill, 1991. Spectrometric Identification Of Organic

Compunds. John Wiley and Sons. Inc, USA Sastrohamidjodjo, H., 2001, Spektroskopi, 11, 99-100, 163-164, Penerbit Liberty,

Yogyakarta Stahl, E., 1985, Analisis Obat secara Kromatografi dan Mikroskopi, 16-18,

diterjemahkan oleh Padmawinata, K. Dan Soediro, I. Penerbit Institut Teknologi Bandung, Bandung

Sun, J., Liang, F., Bin, Y., Li, P., dan Duan, C., 2007, Screening Non-colored

Phenolics in Red Wines using Liquid Chromatography / Ultraviolet and Mass Spectrometry/Mass Spectrometry Libraries, Molecules, 2007, 12, 679-693, ISSN 1420-3049.

Tuzen, M. and Ozdemir, M., 2003, Chromatographic Determination of Phenolic

Acid in the Snowdrop by HPLC, Turk J Chem 27 (2003), 49-54 Velkov, Z.A., Kolev, M.K., Tadjer,A.V., 2007, Modeling and Statistical Analysis

of DPPH Scavenging Activity of Phenolics, Institute of Organic Chemistry and Biochemistry, Czech.

Zang, LY., Cosma, G., Gardner, H., Shi, X., Castranova, V., dan Vallyathan, V.,

2000, Effect of Antioxidant Protection by P-Coumaric Acid on Low-Density Lipoprotein Cholesterol Oxidation, Am J Physiol Cell Physiol 279:954-960.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

48

LAMPIRAN

Lampiran 1. Data perhitungan rendemen

• Perbandingan mol 1 : 1

O

OH

O

HO

asam malonat

H2O CO2

O

p-hidroksibenzaldehid

O

OH2

asam p -hidroksisinamatHOOH

amoniaH

Awal : 20 mmol 20 mmol

Reaksi : 20 mmol 20 mmol 20 mmol 20 mmol

Sisa : - - 20 mmol 20 mmol

Jadi berat rendemen secara teoritis = 20 mmol x 164,15

= 3.283 mg

= 3,283 g

Penimbangan Rendemen Hasil Percobaan

Berat kertas saring = 0,750 g

Berat kertas saring + rendemen = 0,98 g

Berat rendemen yang diperoleh = 0,23 g

Maka, % berat rendemen yang diperoleh

%100teoritissecarasenyawaberat

sintesishasilsenyawaberat×=

= %100283,323,0 x

= 7,01%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

49

• Perbandingan mol 1 : 11/2

O

OH

O

HO

asam malonat

H2O CO2

O

p-hidroksibenzaldehid

O

OH2

asam p -hidroksisinamatHOOH

amoniaH

Awal : 20 mmol 30 mmol

Reaksi : 20 mmol 30 mmol 20 mmol 20 mmol

Sisa : - 10 mmol 20 mmol 20 mmol

Jadi berat rendemen secara teoritis = 20 mmol x 164,15

= 3.283 mg

= 3,283 g

Penimbangan Rendemen Hasil Percobaan

Berat cawan + kertas = 0,770 g

Berat cawan + kertas + rendemen = 1,468 g

Berat rendemen yang diperoleh = 0,698 g

Maka, % berat rendemen yang diperoleh

%100teoritissecarasenyawaberat

sintesishasilsenyawaberat×=

= %100283,3698,0 x

= 21,26 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

50

• Perbandingan mol 1 : 2

O

OH

O

HO

asam malonat

H2O CO2

O

p-hidroksibenzaldehid

O

OH2

asam p -hidroksisinamatHOOH

amoniaH

Awal : 20 mmol 40 mmol

Reaksi : 20 mmol 40 mmol 20 mmol 20 mmol

Sisa : - 20mmol 20 mmol 20 mmol

Jadi berat rendemen secara teoritis = 20 mmol x 164,15

= 3.283 mg

= 3,283 g

Penimbangan Rendemen Hasil Percobaan

Berat kertas saring = 0,775 g

Berat kertas saring + rendemen = 1,616 g

Berat rendemen yang diperoleh = 0,841 g

Maka, % berat rendemen yang diperoleh

%100teoritissecarasenyawaberat

sintesishasilsenyawaberat×=

= %100283,3841,0 x

= 25,6 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

51

Lampiran 2. Rekristalisasi dan kristal hasil sintesis

Gambar 22. Rekristalisasi dengan pelarut aquades

Lampiran 3. Perhitungan kepolaran fase gerak campuran

Tabel IX. Kepolaran fase gerak campuran Fase gerak Kepolaran n heksana : etil asetat (3:1) 9,2 kloroform : eter (3:1) 15

kloroform : aseton : asam asetat (10 : 5: 0,5) 68

Keterangan : N heksan : 0,1 Rumus penghitungan kepolaran senyawa Etil asetat : 4,4 BBAAAB PPP φφ +=`

Kloroform : 4,1 Aφ = fraksi pelarut A

Eter : 2,8 Bφ =fraksi pelarut B Aseton : 5,1 P = polaritas fraksi Asam asetat : 6,0 P` = polaritas campuran pelarut

(Sherma & Fried, 1996)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

52

Lampiran 4. Data Uji Titik Lebur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: SINTESIS ASAM 4revisi - core.ac.uk filesintesis asam 4-hidroksisinamat dari starting material 4-hidroksibenzaldehida dan asam malonat dengan katalis amonia : tinjauan terhadap peningkatan

53

BIOGRAFI PENULIS

Andreas Bob Dwi Putra, adalah anak ketiga dari tiga

bersaudara pasangan Irwan Nauli dengan Yuliana

Falconiere Elly Hastuti. Lahir di Padangsidempuan, 21

Mei 1986. Penulis ini menempuh pendidikan

pertamanya di TK St. Bernadeta, kemudian dilanjutkan

pendidikan dasar di SD Xaverius pada tahun 1992.

Enam tahun kemudian pada 1998, penulis melanjutkan

sekolahnya di SLTP Kesuma Indah dan selanjutnya

menyelesaikan pendidikan SMU-nya di SMUN 2

Padangsidempuan. Lulus dari jenjang SMU, penulis melanjutkan pendidikan

Strata 1-nya pada pertengahan 2004 di Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah menjadi asisten

pendamping praktikum sintesis obat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI