simbolisme dalam kesenian jaranan
Post on 02-Jun-2018
279 views
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
8/11/2019 Simbolisme Dalam Kesenian Jaranan
1/16
8/11/2019 Simbolisme Dalam Kesenian Jaranan
2/16
URNA, Jurnal Seni Rupamerupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Jurusan Pen-
didikan Seni Rupa, Universitas Negeri Surabaya. URNAberisikan artikel konsep-
tual, resume penelitian, dan tinjauan buku. Bertujuan untuk mengembangkan dan
mengomunikasikan secara luas perkembangan seni rupa dan pendidikan seni rupa
baik yang sifatnya teoretis maupun pragmatis. Terbit dua kali setahun, tiap bulan
Juni dan Desember.
Penanggung Jawab : Eko A.B. Oemar
Ketua Penyunting : I Nyoman Lodra
Wakil Ketua Penyunting : Asy Syams Elya Ahmad
Penyunting Ahli : Djuli Djatiprambudi (Universitas Negeri Surabaya)
Martadi (Universitas Negeri Surabaya)
Sofyan Salam (Universitas Negeri Makassar)
Tjetjep Rohendi Rohidi (Universitas Negeri Semarang)
Penyunting Pelaksana : Salamun Kaulam
Asidigisianti Surya Patria
Muhajir Nadhiputro
Marsudi
Sekretaris : Nova Kristiana
Administrasi : Fera Ratyaningrum
Alamat Redaksi:
Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Universitas Negeri SurabayaGedung T3 Lt. 2, Kampus Lidah Wetan Surabaya 64732
Telp/Fax. 031-7530865 | E-mail: [email protected]
[email protected] | Website: hp://www.urna-jurnalsenirupa.org
ISSN 23018135
2012 Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Universitas Negeri Surabaya
Gambar sampul depan: Dark Blue Face.Vector Graphics karya Salamun Kaulam (2010).
8/11/2019 Simbolisme Dalam Kesenian Jaranan
3/16
ISSN 23018135
Vol. 1, No. 2 (Desember 2012): 107213
d a f t a r i s i
Artikel:
PRESIDEN SUKARNO DAN
PELUKIS Le MAYEUR DI BALIMikke Susanto (Institut Seni Indonesia, Yogyakarta)
BENTUK PEWARISAN SENI UKIR DI SANGGAR
SUNGGING ADI LUWIHJEPARA
Sulbi Prabowo (Universitas Negeri Surabaya)
SIMBOLISME DALAM KESENIANJARANAN
Salamun Kaulam (Universitas Negeri Surabaya)
FUNGSI DAN MAKNA KESENIAN
SAPE` SONO MADURABudi Hariyanto (SMAN Pademawu, Pamekasan, Madura)
KONSTRUKSI SOSIAL DALAM DESAIN SAMPUL
AL QUR AN BERMOTIF BATIK
Tri Cahyo Kusumandyoko (Universitas Negeri Surabaya)
MAKNA TANDA PADA POSTER
FILM KUNTILANAK 2
Hendro Aryanto (Universitas Negeri Surabaya)
MEMOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA
Siti Mutmainah (Universitas Negeri Surabaya)
107
115
127
139
150
162
172
8/11/2019 Simbolisme Dalam Kesenian Jaranan
4/16
ISSN 23018135
Vol. 1, No. 2 (Desember 2012): 107213
Resume Penelitian:
PENGARUH TEKNIK TUKING TERHADAP
KEMAMPUAN MENGGAMBARAgus Mardiwasono (SMPN 1 Prambon, Nganjuk)
TINJAUAN VISUAL RAGAM HIAS PERLENGKAPAN
PENGANTIN MADURA (BUSANA DAN TEMPAT
DUDUK PENGANTIN)
Fera Ratyaningrum & Asidigisianti S.P. (Universitas Negeri Surabaya)
Tinjauan Buku:
SELAMAT DATANG PENTAFONIK SENIAnas Ahmadi (Universitas Negeri Surabaya)
Indeks Vol. 1, 2012
179
192
205
208
8/11/2019 Simbolisme Dalam Kesenian Jaranan
5/16
SIMBOLISME DALAM KESENIANJARANAN
Salamun Kaulam
Abstrak:Pada awalnya, kesenian jaranandilakukan orang dalam rangka upa-cara ritual (ritus) permohonan keselamatan dan keselarasan hidup. Bonekajaranan, penari, perapian, sesaji, trancedan seluruh prosesi pementasan adalahsimbol yang melekat pada pelaksanaan upacara ritual (ritus). Pada saat itu sim-
bol diyakini mempunyai makna yang kuat, bahkan merupakan syarat mutlakyang harus ada dalam suatu ritus. Keyakinan tentang makna simbol ada padaseluruh komunitas pendukungnya. Sekarang, terutama pada masyarakat mo-dern, pementasan kesenianjaranantidak lagi diyakini memiliki kekuatan untukmenyelamatkan desa, atau kemampuan supranatural lainnya. Maka simboldalam kesenianjarananjuga telah kehilangan kekuatan nilai simboliknya.
Abstract: At the beginning of its emergence, the art of jaranan were performed forritual ceremonies as a request for prosperity and harmony in life. Jaranan dolls, dancers,reworks, oers, trance and the whole processions of the performance were prominentsymbols aached to the rituals. In the past, these symbols were believed to have a strongmeaning, and even an absolute requisite for the rituals. The beliefs on the symbols werecomprehended and accepted by the whole supporting communities. Nowadays, particu-larly for modern societies, the performance ofjaranan is no longer believed to be able toprovide prosperity or other supra natural entities. Therefore, the meaning of symbols injaranan are currently fade away.
Kata kunci:kesenianjaranan, simbol, ritus
Manusia adalah mahluk budaya yang di dalamnya penuh dengan simbol.
Hanya manusia yang menciptakan kebudayaan, hanya manusia pula yang men-
ciptakan simbol. Manusia sebagai animal rationale, lebih tepat memahami manusia
sebagai animal symbolicumatau binatang bersimbol, atau bisa dikatakan sebagaibinatang yang hidup dalam simbol. Rasio amat tidak memadai untuk mema-
hami bentuk-bentuk kehidupan budaya dalam seluruh kekayaan yang bermacam-
macam. Semua itu adalah bentuk-bentuk simbolik. (Cassirer. 1944; A. Nugroho.
1987: 36-40). Herusatoto (1984: 10) manggarisbawahi pandangan Cassirer, bahwa
manusia tidak pernah melihat, menemukan dan mengenal dunia secara langsung
Salamun Kaulam adalah Staf Pengajar pada Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas
Negeri Surabaya. e-mail: [email protected]
127
8/11/2019 Simbolisme Dalam Kesenian Jaranan
6/16
tetapi melalui berbagai simbol. Kenyataan adalah selalu lebih daripada hanya tum-
pukan fakta-fakta, tetapi ia mempunyai makna yang bersifat kejiwaan.
Istilah atau kata simbol berasal dari kata Yunani symbolos yang berarti
tanda atau ciri yang memberitahukan sesuatu hal kepada seseorang (Herusatoto,
1984:10). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia(1989: 490) dijelaskan bahwa simbol
adalah lambang yang mengacu pada sesuatu seperti tada (lukisan, lencana, dan
sebagainya) yang menyatakan suatu hal atau mengandung maksud tertentu. Di-
contohkan; gambar tunas kelapa sebagai lambang Pramuka; warna biru sebagai
lambang kesetiaan. Dari pengertian tersebut, seakan-akan simbol adalah kata
benda. Simbol tidak sekedar kata benda. Untuk menjelaskan pengertian simbol,
Herusatoto (1984: 11-12) membandingkan antara isyarat, tanda dan simbol. Isyarat
adalah suatu hal atau keadaan yang diberitahukan oleh subjek kepada objek, agar
objek mengetahuinya saat itu juga, tidak ditunda. Contohnya; peluit kereta api,
morse, gerak-gerik polisi yang mengatur lalu-lintas dan sebagainya. Tanda ialahsesuatu hal atau keadaan yang menerangkan atau memberitahukan objek kepada
subjek. Sedangkan simbol adalah sesuatu hal atau keadaan yang memimpin pema-
haman subjek kepada objek. Contoh tanda; ada asap tanda ada api, ada kilat tanda
akan ada petir, tanda lalu-lintas, tanda baca, tanda ukuran dan sebagainya. Tanda
memberi pengertian yang sempit, terbatas atau bahkan tunggal. Sementara simbol
mempunyai arti yang luas dan memerlukan pemahaman makna yang terkandung
di dalam simbol atau lambang tersebut.
Menurut Victor Turner (dalam Winangun, 1990: 18-19) simbol adalah sesuatu
yang dianggap, dengan persetujuan bersama, sebagai sesuatu yang memberikansifat alamiah atau mewakili atau mengingatkan kembali dengan memiliki kualitas
yang sama atau dengan membayangkan dalam kenyataan atau pikiran. Simbol
merangsang perasaan seseorang, tanda tidak mempunyai sifat merangsang. Simbol
berpartisipasi dalam arti dan kekuatan yang disimbolkan, tanda tidak berpartisi-
pasi dalam realitas yang ditandakan. Simbol cenderung multivokal (banyak arti),
sedangkan tanda cenderung univokal.
Saidi (2008:29) setelah membahas berbagai pandangan tentang simbol, meru-
muskan bahwa simbol bisa diidentifkasi sebagai kata benda, kata kerja, dan kata
sifat. Sebagai kata benda, simbol dapat berupa barang, objek, tindakan, dan hal-
hal konkret lain. Sebagai kata kerja, simbol berfungsi menggambarkan, menyinari,
menyelubungi, menggantikan, menunjukkan, menandai, dan seterusnya. Sebagai
kata sifat, simbol berarti sesuatu yang lebih besar, lebih tinggi, sebuah kepercayaan,
nilai, prestasi, dan lain sejenisnya.
SIMBOL DAN BUDAYA JAWA
Manusia memang makhluk yang beraktivitas dan aktivitasnya itu bersifat
produktif. Aktivitas itu bisa berupa aktivitas pragmatis semata, atau aktivitas yang
bersifat religius atau ruhaniah dan transendental. Tetapi tidak semua hal, keadaan,
128 URNA, Jurnal Seni Rupa: Vol. 1, No. 2 (Desember 2012): 127138
8/11/2019 Simbolisme Dalam Kesenian Jaranan
7/16
SALAMUN K., Simbolisme dalam Kesenian Jaranan 129
atau aktivitas manusia adalah simbol. Rangkaian bunga bisa sekedar dekoratif atau
bisa bermakna simbolis. Ia sekedar dekoratif jika hanya sebagai penghias ruangan,
sementara ia bisa bermakna simbolis, lambang cinta, atau bahkan bisa lambang
duka-cita. Membasuh kaki seseorang bisa sekedar membersihkan dari kotoran,
tetapi dalam konteks tertentu bermakna pengabdian.
Segala sesuatu yang telah diciptakan manusia melalui aktivitasnya yang bisa
berupa benda, bahasa, tulisan, adat istiadat, nyanyian, tarian, lukisan, dan lain
sebagainya bisa bermakna simbolik, bisa pula tidak. Namun dalam kepercayaan
Jawa, banyak hal atau keadaan yang sarat dengan muatan simbolik. Lebih luas lagi
dikatakan oleh Herusatoto (1984: 29) b