silakan kunjungi my website · prediksi soal ujian tengah semester iii tahun 2016/2017 mata kuliah...
TRANSCRIPT
Prediksi Soal Ujian Tengah Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Perikatan
Created By Muhammad Nur Jamaluddin - Website: www.mnj.my.id
Halaman 1
Silakan kunjungi My Website www.mnj.my.id
PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER III
TAHUN 2016/2017
MATA KULIAH HUKUM PERIKATAN
Disusun oleh
MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN
NPM. 151000126
KELAS D
UNIVERSITY
Muh_Nur_Jamal
D070AF70
16jamal
muh.jamal08
081223956738
muh.nurjamaluddin
Prediksi Soal Ujian Tengah Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Perikatan
Created By Muhammad Nur Jamaluddin - Website: www.mnj.my.id
Halaman 2
Silakan follow ya
muhnurjamaluddin.blogspot.co.id
mnurjamaluddin.blogspot.co.id
creativityjamal.blogspot.co.id
SAAT INI
Jalan PH. Hasan Mustapa Nomor 23, Gang Senang Raharja,
RT 02, RW 15, Kelurahan Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul,
Kode POS 40124, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia
ASAL
Kampung Pasir Galuma, RT 02, RW 06, Desa Neglasari,
Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut,
Provinsi Jawa Barat, Indonesia
Muhammad Nur Jamaluddin
Prediksi Soal Ujian Tengah Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Perikatan
Created By Muhammad Nur Jamaluddin - Website: www.mnj.my.id
Halaman 3
Renungan
Ya Tuhan, saya lupa
Saya benar-benat lupa, padahal sudah belajar dan menghafalnya
Ingat:
Ingatlah Aku, maka akan Ku ingatkan pula semua yang kamu lupa?
Ya Tuhan, karena saya lupa
Izinkan saya untuk melihat pekerjaan temanku
Izinkan pula saya untuk menyontek melalui Hand Phone
Atau melalui buku yang sudah saya bawa ini
Atau melalui catatan kecil yang sudah saya siapkan ini
Ingat:
Bukankah Aku lebih mengetahui apa yang kamu tidak ketahui?
Bukankah Aku lebih dapat melihat apa yang kamu sembunyikan itu?
Ya Tuhan, karena saya ingin mendapat nilai terbaik
Supaya dapat membanggakan diriku, kelurgaku dan juga yang
lainnya
Izinkan saya mengahalalkan semua cara ini
Ingat:
Bukankah yang memberikan nilai terbaik itu Aku?
Dosen hanyalah sebagai perantara saja dariku?
Jikalau kamu ingin mendapatkan kebahagian di dunia
Dan juga kebahagiaan di akhirat
Jangan pernah menghalalkan semua yang telah Aku haramkan
Ingat:
Kebahagian di dunia itu hanya bersifat sementara bagimu
Aku akan siapkan 99% lagi kebahagiaan untukmu kelak di akhirat
Prediksi Soal Ujian Tengah Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Perikatan
Created By Muhammad Nur Jamaluddin - Website: www.mnj.my.id
Halaman 4
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
FAKULTAS HUKUM
Jalan Lengkong Besar Nomor 68 Bandung 40261
UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2016/2017
MATA KULIAH : HUKUM PERIKATAN
HARI, TANGGAL : RABU, 9 NOVEMBER 2016
KELAS/SEMESTER : A-B-C-D-E-F-G / III
WAKTU : 60 MENIT
DOSEN : TIM DOSEN
SIFAT UJIAN : CLOSE BOOK
Petunjuk: Selama ujian berlangsung tidak diperkenankan membuka alat eletronik dalam bentuk
apapun!
Soal:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hukum perikatan! Bagaimana hubungannya dengan
perjanjian?
Jawaban:
Menurut Pitlo bahwa hukum perikatan adalah suatu hubungan hukum yang bersifat harta
kekayaan antara dua orang atau lebih atas dasar mana pihak yang satu berhak (kreditur) dan pihak
yang lain berkewajiban (debitur) atas sesuatu prestasi. Kemudian menurut MNJ bahwa hukum
perikatan adalah hubungan hukum mengenai harta kekayaan yang terjadi di antara dua orang
(pihak) atau lebih, yakni pihak yang satu berhak atas prestasi dan pihak lainnya wajib memenuhi
prestasi. Selanjutnya hubungan antara perikatan dan perjanjian adalah bahwa perjanjian itu
menerbitkan perikatan. Sebagaimana bahwa perjanjian adalah sumber perikatan, disamping
sumber-sumber yang lain. Suatu perjanjian juga dinamakan persetujuan, karena dua pihak itu
setuju untuk melakukan sesuatu. Dengan kata lain bahwa ketika melakukan perjanjian tentu
terdapat suatu perikatan yang setuju atas terwujudnya tujuan dari perjanjian yang dilakukan.
Prediksi Soal Ujian Tengah Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Perikatan
Created By Muhammad Nur Jamaluddin - Website: www.mnj.my.id
Halaman 5
2. Jelaskan unsur-unsur dari perikatan! Bagaimana konsekuensi dari Buku III KUHPerdata sebagai
sistem terbuka?
Jawaban:
Unsur-unsur perikatan, yaitu:
1) Hubungan hukum berarti bahwa hubungan yang terjadi dalam masyarakat, hukum melekatkan
hak pada satu pihak dan kewajiban pada pihak lain dan apabila salah satu pihak tidak
menjalankan kewajibannya, maka hukum dapat memaksakannya.
2) Antara dua pihak atau lebih bermakna bawa perikatan terjadi bila dilakukan oleh dua pihak
atau lebih.
3) Harta kekayaan, yakni untuk menilai bahwa suatu hubungan hukum di bidang harta kekayaan,
yang dapat dinilai dengan uang. Hal ini yang membedakannya dengan hubungan hukum di
bidang moral dalam perkembangannya, ukuran penilaian tersebut didasarkan pada rasa
keadilan masyarakat.
4) Para pihak yaitu bahwa pihak yang berhak atas prestasi disebut kreditur, sedangkan yang
wajib memenuhi prestasi disebut debitur.
5) Prestasi menurut pasal 1234 KUHPerdata, yaitu:
a) Tindakan memberikan sesuatu, misalnya penyerahan hak milik dalam jual beli, sewa
menyewa dan lain-lain.
b) Melakukan suatu perbuatan, misalnya melaksanakan pekerjaan tertentu.
c) Tidak berbuat sesuatu, misalnya tidak akan membangun suatu bangunan pada suatu
bidang tanah tertentu.
Kemudian konsekuensi dari Buku III KUHPerdata sebagai sistem terbuka menjelaskan bahwa
orang dapat mengadakan perikatan mengenai apapun asal tidak bertentangan dengan undang-
undang.
3. Jelaksan subjek perikatan, objek perikatan dan syarat-syarat objek perikatan!
Jawaban:
Subjek perikatan adalah mereka yang memperoleh hak (kreditur) dan mereka yang dibebani
kewajiban (debitur) atas suatu prestasi. Pada prinsipnya, semua orang, baik natuurlijke persoon
maupun rechts persoon (badan hukum) dapat menjadi subjek perikatan. Kemudian objek
perikatan (voorwerp der verbintenissen) adalah hak pada kreditur dan kewajiban pada debitur
yang dinamakan prestasi.
Prediksi Soal Ujian Tengah Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Perikatan
Created By Muhammad Nur Jamaluddin - Website: www.mnj.my.id
Halaman 6
Prestasi tersebut dapat berupa:
a. Tindakan memberikan sesuatu, misalnya penyerahan hak milik dalam jual beli, sewa
menyewa dan lain-lain.
b. Melakukan suatu perbuatan, misalnya melaksanakan pekerjaan tertentu.
c. Tidak berbuat sesuatu, misalnya tidak akan membangun suatu bangunan pada suatu bidang
tanah tertentu.
Selanjutnya syarat-syarat objek perikatan, yaitu:
a. Harus tertentu atau dapat ditentukan. Sebagaimana tercantum dalam Pasal 1320 KUHPerdata
bahwa objek itu harus dapat ditentukan dan diakui sah oleh undang-undang.
b. Objek diperkenankan. Sebagaimana terdapat dalam Pasal 1335 dan 1337 KUHPerdata bahwa
objek perikatan itu tidak boleh bertentangan dengan ketentuan umum lainnya.
c. Prestasinya dimungkinkan. Tentu dalam melakukan perikatan prestasi harus benar mungkin
untuk dapat dilaksanakan.
4. Jelaskan syarat sahnya perjanjian sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata!
Bagaimana bila unsur subjektif dan unsur objektif tidak dipenuhi, dengan kondisi ini bagaimana
kondisi ini bagaimana konsekuensi dari sifat Buku III KUHPerdata, memaksa atau mengatur?
Jawaban:
Menurut Pasal 1320 KUHPerdata bahwa syarat perjanjian terdiri atas:
a. Adanya kesepakatan antara dua belah pihak.
b. Para pihak cakap dalam membuat perjanjian.
c. Adanya objek/suatu hal tertentu.
d. Suatu sebab yang diperkenankan atau kausa yang halal.
Syarat pertama dan kedua disebut sebagai syarat subjektif yang harus dipenuhi oleh subjek
hukum. Kemudian syarat ketiga dan keempat disebut sebagai syarat objektif yang harus dipenuhi
oleh objek perjanjian. Selanjutnya tidak dipenuhinya syarat subjektif akan mengakibatkan suatu
perjanjian menjadi dapat dibatalkan. Maksudnya bahwa perjanjian tersebut menjadi batal apabila
ada yang memohonkan pembatalan. Apabila tidak dipenuhinya syarat objektif akan
mengakibatkan perjanjian tersebut menjadi batal demi hukum. Artinya dianggap tidak pernah
dilahirkan suatu perjanjian dan tidak pernah ada suatu perikatan. Adapun konsekuensi dari sifat
Buku III KUHPerdata itu mengatur, maksudnya karena sifat hukum perdata Indonesia itu bukan
memaksa tetapi disepakati oleh kedua belah pihak.
Prediksi Soal Ujian Tengah Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Perikatan
Created By Muhammad Nur Jamaluddin - Website: www.mnj.my.id
Halaman 7
5. Jelaskan perbedaan antara Perjanjian dengan Perikatan disertai contohnya!
Jawaban:
Menurut Subketi bahwa perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seseorang berkehendak kepada
seorang lain atau dimana dua orang itu saling berkehendak untuk melaksanakan suatu hal,
contohnya orang tua berjanji kepada anaknya akan membelikan motor baru bila anaknya juara
umum kesatu di sekolahnya, sedangkan perikatan adalah suatu perhubungan hukum antara dua
orang atau dua pihak, berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut suatu hal dari pihak
lain, dan pihak yang lain berkewajiban untuk memenuhi tuntutan itu, contohnya yaitu jual beli,
sewa menyewa, utang piutang, dan lain-lain.
6. Soalnya, yaitu:
a. Jelaskan pengertian Hukum Perikatan dan bagaimana unsur-unsur dari Perikatan!
Jawaban:
Menurut Pitlo bahwa hukum perikatan adalah suatu hubungan hukum yang bersifat harta
kekayaan antara dua orang atau lebih atas dasar mana pihak yang satu berhak (kreditur) dan
pihak yang lain berkewajiban (debitur) atas sesuatu prestasi. Kemudian menurut MNJ bahwa
hukum perikatan adalah hubungan hukum mengenai harta kekayaan yang terjadi di antara dua
orang (pihak) atau lebih, yakni pihak yang satu berhak atas prestasi dan pihak lainnya wajib
memenuhi prestasi. Kemudian yang termasuk unsur-unsur dari Perikatan, yaitu:
1) Hubungan hukum berarti bahwa hubungan yang terjadi dalam masyarakat, hukum
melekatkan hak pada satu pihak dan kewajiban pada pihak lain dan apabila salah satu
pihak tidak menjalankan kewajibannya, maka hukum dapat memaksakannya. Contohnya
jual beli yang tercantum dalam Pasal 1457 KUHPerdata.
2) Antara dua pihak atau lebih bermakna bawa perikatan terjadi bila dilakukan oleh dua pihak
atau lebih. Contohnya A melakukan perjanjian dengan B sebagaimana tercantum dalam
Pasal 1313 KUHPerdata.
3) Harta kekayaan, yakni untuk menilai bahwa suatu hubungan hukum di bidang harta
kekayaan, yang dapat dinilai dengan uang. Hal ini yang membedakannya dengan
hubungan hukum di bidang moral dalam perkembangannya, ukuran penilaian tersebut
didasarkan pada rasa keadilan masyarakat. Contohnya mobil sebagaimana terncantum
dalam Pasal 499 KUHPerdata.
Prediksi Soal Ujian Tengah Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Perikatan
Created By Muhammad Nur Jamaluddin - Website: www.mnj.my.id
Halaman 8
4) Para pihak yaitu bahwa pihak yang berhak atas prestasi disebut kreditur, sedangkan yang
wajib memenuhi prestasi disebut debitur. Contohnya A memenuhi prestasi kepada B
sebagaimana tercantum dalam Pasal 1131 dan 1132 KUHPerdata.
5) Prestasi menurut pasal 1234 KUHPerdata, yaitu:
a) Tindakan memberikan sesuatu, misalnya penyerahan hak milik dalam jual beli, sewa
menyewa dan lain-lain.
b) Melakukan suatu perbuatan, misalnya melaksanakan pekerjaan tertentu.
c) Tidak berbuat sesuatu, misalnya tidak akan membangun suatu bangunan pada suatu
bidang tanah tertentu.
b. Jelaskan tentang Perikatan verbintenis dan Perikatan natuurlijk verbentenis, mana yang
memiliki schuld dan haftung dan siapa saja yang memiliki schuld dan haftung itu?
Jawaban:
Perikatan verbintenis dikenal sebagai perikatan keperdataan. Dalam hal ini bahwa yang
perikatan verbintenis menimbulkan hubungan hukum sehingga memiliki akibat hukum dan
pelaksanaannya dapat dipaksakan atau dapat dilaksanakan eksekusi. Kemudian perikatan
natuurlijk verbentenis dikenal sebagai perikatan alam. Kemudian bahwa dalam perikatan
natuurlijk verbentenis hanya menimbulkan hubungan moral sehingga tidak mempunyai
akibat hukum dan tidak dapat dipaksakan. Selanjutnya dalam hal ini yang memiliki schuld
dan haftung adalah perikatan verbintenis karena dalam hubungan hukum yang dilakukan
adalah dalam lapangan harta kekayaan. Adapun yang memiliki memiliki schuld dan haftung
yakni debitur atau pihak yang memiliki kewajiban untuk melakukan sesuatu terhadap kreditur
dan harus mempertanggungjawabkan harta kekayaannya sebagai upaya sesuatu terhadap
kreditur.
c. Jelaskan perjajian yang hanya melahirkan schuld tanpa haftung!
Jawaban:
Hal ini dapat dijumpai dalam perikatan alam (natuurlijke verbentenis). Dalam perikatan alam
sekalipun debitur memiliki hutang (schuld) kepada kreditur, namun jika debitur tidak
melaksanakan prestasinya, kreditur tidak dapat menuntut pemenuhannya. Contohnya dapat
ditemukan dalam hutang yang timbul karena perjudian. Sebaliknya jika debitur memenuhi
prestasi, debitur tidak dapat menuntut pengembalian sesuatu yang telah dibayarkan.
Prediksi Soal Ujian Tengah Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Perikatan
Created By Muhammad Nur Jamaluddin - Website: www.mnj.my.id
Halaman 9
7. Jelaskan asas kebebasan berkontrak, asas konsensualisme dan asas Pacta Sunt Servanda!
Jawaban:
Asas kebebasan berkontrak adalah suatu asas yang memberikan kebebasan kepada pihak untuk
membuat atau tidak membuat perjanjian, mengadakan perjanjian dengan siapapun, menentukan
isi perjanjian/pelaksanaan dan persyaratannya, menentukan bentuknya perjanjian yaitu tertulis
atau lisan. Asas kebebasan berkontrak merupakan sifat atau ciri khas dari Buku III BW, yang
hanya mengatur para pihak, sehingga para pihak dapat saja mengenyampingkannya, kecuali
terhadap pasal-pasal tertentu yang sifatnya memaksa. Asas kebebasan berkontrak terdapat dalam
Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata yang berbunyi “semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku
sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya.”
Kemudian asas konsensualisme dapat disimpulkan melalui Pasal 1320 ayat 1() KUHPerdata.
Bahwa salah satu syarat sahnya perjanjian adalah adanya kesepakatan kedua belah pihak. Dengan
adanya kesepakatan oleh para pihak, jelas melahirkan hak dan kewajiban bagi mereka atau biasa
juga disebut bahwa kontrak tersebut telah bersifat obligatoir yakni melahirkan kewajiban bagi para
pihak untuk memenuhi kontrak tersebut.
Selanjutnya asas pacta sunt servanda atau disebut juga sebagai asas kepastian hukum, berkaitan
dengan akibat perjanjian. Asas pacta sunt servanda merupakan asas bahwa hakim atau pihak
ketiga harus menghormati substansi kontrak yang dibuat oleh para pihak, sebagaimana layaknya
sebuah undang-undang, mereka tidak boleh melakukan intervensi terhadap substansi kontrak
yang dibuat oleh para pihak. Asas pacta sunt servanda didasarkan pada Pasal 1338 ayat (1)
KUHPerdata yang menegaskan “perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-
undang.”
8. Bagaimana analisis Saudara terhadap orang yang hilang kendaraannya saat berparkir!
Jawaban:
Dalam hal hilangnya kendaraan milik konsumen, pemilik tempat parkir tidak bisa melepaskan
tanggung jawab begitu saja. Pemilik tempat parkir dapat digugat secara perdata karena Perbuatan
Melawan Hukum berdasarkan Pasal 1365, 1366, dan 1367 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
Prediksi Soal Ujian Tengah Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Perikatan
Created By Muhammad Nur Jamaluddin - Website: www.mnj.my.id
Halaman 10
Di sisi lain, secara pidana, ada Pasal 406 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang
menentukan bahwa “Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum menghancurkan,
merusakkan, membikin tak dapat dipakai atau menghilangkan barang sesuatu yang seluruhnya
atau sebagian milik orang lain, diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan
bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.”
Akan tetapi, dalam pasal tersebut ada unsur “dengan sengaja” yang harus dipenuhi. Sehingga, jika
pemilik tempat parkir tidaklah sengaja menghilangkan kendaraan, melainkan lalai, maka tidak
dapat dituntut atas dasar Pasal 406 ayat (1) KUHPidana. Tentunya unsur kelalaian atau
kesengajaan ini kemudian harus dibuktikan dalam proses pembuktian di pengadilan. Umumnya,
pemilik kendaraan atau pengguna jasa tempat parkir lebih mengutamakan untuk memperoleh
ganti kerugian atas kerugian yang dialaminya, yakni hilangnya kendaraannya. Oleh karena itu,
penyelesaian melalui jalur perdata lebih banyak dipilih untuk memperoleh ganti kerugian. Hal ini
tidak menutup kemungkinan bagi para pihak untuk menyelesaikannya dengan cara kekeluargaan.
Jadi, pemilik atau pengelola tempat parkir harus bertanggung jawab terhadap kendaraan yang
telah dititipkan kepadanya, dan konsumen parkir yang dirugikan karena kendaraannya hilang di
lokasi parkir dapat menggugat pemilik atau pengelola tempat parkir secara perdata.
9. Bagaimana analisis Saudara terhadap korban banjir dalam menanggung ganti kerugian!
Jawaban:
Banjir termasuk kecelakaan, dalam hal ini termasuk pula sebagai overmacht. Berdasarkan Pasal
1245 KUHPerdata tidak ada penggantian biaya, kerugian dan bunga yang harus menanggung
ganti kerugian karena overmacht baik dalam perjanjian sepihak maupun timbal balik.
10. Soal kasus, yaitu:
Andi meminjam uang dari Bana untuk membeli motor bekas seharga Rp 10 juta, janji akan
dibayar lunas tanggal 5 Agustus 2014, karena akan mendapat arisan. Tanggal 3 Agustus 2014
uang beserta tasnya dijamret ketika perjalanan pulang. Sampai sekarang belum membayar
walaupun sudah diperingati. Selain itu sapi milik Bana makan tanaman padi milik Dira.
a. Jelaskan dalam kasus pinjaman uang tersebut di atas siapa yang mempunyai unsur schuld dan
haftung? Perikatan apa yang hanya ada unsur schuld tanpa haftung? Jelaskan!
Prediksi Soal Ujian Tengah Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Perikatan
Created By Muhammad Nur Jamaluddin - Website: www.mnj.my.id
Halaman 11
Jawaban:
Yang mempunyai unsur schuld dan haftung yaitu Andi. Dengan penjelasan bahwa Andi
sebagai debitur berkewajiban (schuld) untuk membayar hutang kepada Bana, kemudian hasil
arisan yang dijadikan jaminan untuk membayar hutang (haftung) harus dibayarkan oleh Andi
kepada Bana. Kemudian perikatan yang hanya ada unsur schuld tanpa haftung adalah
perikatan perdata karena hal ini timbul antara dua pihak atau lebih melakukan perikatan dalam
harta kekayaannya.
b. Dalam kasus tersebut di atas, mana yang termasuk overmacht, wanprestasi, perbuatan
melawan hukum?
Jawaban:
Dalam kasus di atas yang termasuk dalam overmacht yaitu Andi tidak dapat membayar hutang
kepada Bana secara tepat waktu karena uang hasil arisan yang dijadikan jaminan pembayaran
dijamret (dicuri). Kemudian dalam kasus di atas yang termasuk wanprestasi adalah tidak
tepatnya Andi membayar hutang kepada Bana. Selanjutnya dalam kasus di atas yang termasuk
perbuatan melawan hukum yaitu kejadian dijamretnya uang beserta tas Andi saat perjalanan
pulang ke rumah.
11. Berikan contoh dalam satu kasus ada unsur pidana dan perdata!
Jawaban:
A meminjam mobil B dan berjanji mengambalikannya itu setelah 7 hari mulainya peminjaman.
Namun, setelah 10 hari mulainya peminjaman mobil B belum dikembalikan kepada A. Akhirnya
B pun tahu bahwa mobilnya itu dijual oleh A kepada C.
Penjelasan:
Unsur pidana dalam kasus di atas yakni A menjual mobil B kepada C. Kemudian unsur perdata
dalam kasus di atas adalah setelah 7 hari mobil B seharusnya dikembalikan oleh A.
12. Jelaskan apa yang dimaksud dengan wanprestasi! Bagaimana akibat hukumnya, bagaimana syarat
materil dan formil adanya wanprestasi, dan bagaimana ganti ruginya!
Jawaban:
Menurut J. Satrio bahwa wanprestasi adalah suatu keadaan di mana debitur tidak memenuhi
janjinya atau tidak memenuhi sebagaimana mestinya dan kesemuanya itu dapat dipersalahkan
kepadanya.
Prediksi Soal Ujian Tengah Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Perikatan
Created By Muhammad Nur Jamaluddin - Website: www.mnj.my.id
Halaman 12
Kemudian Yahya Harahap menyatakan bahwa wanprestasi sebagai pelaksanaan kewajiban yang
tidak tepat pada waktunya atau dilakukan tidak menurut selayaknya, sehingga menimbulkan
keharusan bagi pihak debitur untuk memberikan atau membayar ganti
rugi (schadevergoeding), atau dengan adanya wanprestasi oleh salah satu pihak, pihak yang
lainnya dapat menuntut pembatalan perjanjian. Selanjutnya menurut MNJ bahwa wanprestasi
dapat diartikan sebagai tidak terlaksananya prestasi karena kesalahan debitur baik karena
kesengajaan atau kelalaian. Adapun akibat hukum dari debitur yang telah
melakukan wanprestasi adalah hukuman atau sanksi berupa:
a. membayar kerugian yang diderita oleh kreditur (ganti rugi);
b. pembatalan perjanjian;
c. peralihan risiko, benda yang dijanjikan objek perjanjian sejak saat tidak dipenuhinya
kewajiban menjadi tanggung jawab dari debitur;
d. membayar biaya perkara, kalau sampai diperkarakan di depan hakim.
Disamping debitur harus menanggung hal tesebut di atas, berdasarkan Pasal Pasal 1276
KUHPerdata yang dapat dilakukan oleh kreditur dalam menghadapi debitur yang wanprestasi,
yaitu:
a. memenuhi/melaksanakan perjanjian;
b. memenuhi perjanjian disertai keharusan membayar ganti rugi;
c. membayar ganti rugi;
d. membatalkan perjanjian; dan
e. membatalkan perjanjian disertai dengan ganti rugi.
Selanjutnya syarat terjadinya keadaan wanprestasi, yaitu:
a. Syarat materiil, yaitu adanya unsur kesalahan debitur secara sengaja atau pun lalai.
b. Syarat formil, yaitu adanya peringatan atau teguran kreditur terhadap debitur.
Berikut ganti rugi yang dapat dituntut:
a. Debitur wajib membayar ganti rugi, setelah dinyatakan lalai debitur tetap tidak memenuhi
prestasi itu, tercantum dalam Pasal 1243 KUHPerdata. Ganti rugi terdiri atas biaya, rugi, dan
bunga, tercantum dalam Pasal Pasal 1244 s.d. 1246 KUHPerdata. Penjelasannya, yaitu:
1) Biaya adalah segala pengeluaran atau perongkosan yang nyata-nyata sudah dikeluarkan
oleh suatu pihak.
2) Rugi adalah kerugian karena kerusakan barang-barang kepunyaan kreditur yang
diakibatkan oleh kelalaian si debitur.
Prediksi Soal Ujian Tengah Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Perikatan
Created By Muhammad Nur Jamaluddin - Website: www.mnj.my.id
Halaman 13
3) Bunga adalah kerugian yang berupa kehilangan keuntungan, yang sudah dibayarkan atau
dihitung oleh kreditur.
b. Ganti rugi harus mempunyai hubungan langsung (hubungan kausal) dengan ingkar janji,
(Pasal 1248 KUHPerdata) dan kerugian dapat diduga atau sepatutnya diduga pada saat waktu
perikatan dibuat.
c. Ada kemungkinan bahwa ingkar janji (wanprestasi) itu terjadi bukan hanya karena kesalahan
debitur (lalai atau kesengajaan), tetapi juga terjadi karena keadaan memaksa.
d. Kesengajaan adalah perbuatan yang diketahui dan dikehendaki.
e. Kelalaian adalah perbuatan yang mana si pembuatnya mengetahui akan kemungkinan
terjadinya akibat yang merugikan orang lain.
13. Jelaskan apa yang dimaksud dengan overmacht! Bagaimana syaratnya, siapa yang harus
menanggung ganti kerugian karena overmacht baik dalam perjanjian sepihak maupun timbal
balik?
Jawaban:
Overmacht (keadaan memaksa) adalah suatu keadaan dimana debitur tidak dapat melakukan
prestasinya kepada kreditur setelah dibuatnya persetujuan, yang menghalangi debitur untuk
memenuhi prestasinya, dimana debitur tidak dapat dipersalahkan dan tidak harus menanggung
risiko serta tidak dapat menduga pada waktu persetujuan dibuat yang disebabkan adanya
kejadiaan yang berbeda di luar kuasanya. Seperti gempa bumi, banjir dan kecelakaan. Dalam
KUHPerdata overmacht atau keadaan memaksa diatur dalam Buku III Pasal 1244 dan 1245.
Kemudian syarat-syarat overmacht, yaitu:
a. Debitur tidak memenuhi prestasi walaupun telah berusaha secara patut.
b. Ada sebab yang terletak diluar kesalahan debitur.
c. Faktor penyebab itu tidak dapat diduga oleh siapapun dan tidak dapat dipertanggungjawabkan
kepada debitur.
Berdasarkan Pasal 1245 KUHPerdata tidak ada penggantian biaya, kerugian dan bunga yang
harus menanggung ganti kerugian karena overmacht baik dalam perjanjian sepihak maupun
timbal balik.