sekilas tentang pendirian pt bank fama international 3 · dalam aspek kehati-hatian, bank masih ......

129

Upload: vonhu

Post on 08-Apr-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN TAHUNAN 2012

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

DAFTAR ISI

Sambutan Komisaris Utama ......................................................................... 1

Sambutan Direktur Utama ............................................................................ 2

Sekilas Tentang Pendirian PT Bank Fama International ................................ 3

Kepemilikan Saham ..................................................................................... 4

Visi, Misi, Strategi dan Kebijakan Manajemen ............................................. 5

Penghargaan ................................................................................................. 7

Informasi Perusahaan dan Mitra Kerja .......................................................... 8

Produk dan Jasa .......................................................................................... 10

Kepengurusan Bank ................................................................................... 11

Struktur Organisasi ..................................................................................... 18

Operasional dan Penggunaan Teknologi Informasi ..................................... 19

Sumber Daya Manusia ............................................................................... 21

Informasi Lain ............................................................................................ 22

Pembahasan Manajemen ............................................................................ 24

Tinjauan Perkembangan Usaha Bank.......................................................... 26

Penerapan Manajemen Risiko dan Pengungkapan Eksposur Risiko ............ 32

Daftar Tabel Manajemen Risiko ................................................................. 38

Laporan Keuangan Audit PT Bank Fama International ............................... 64

LAPORAN TAHUNAN 2012 1

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Junus Jen Suherman

Komisaris Utama

SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA

Ekonomi Indonesia tetap tumbuh dengan baik dan stabil

meskipun ekonomi dunia mengalami berbagai gejolak. Pertumbuhan

ekonomi sebesar 6,2% tahun 2012 memberikan peluang bagi industri

perbankan untuk tetap menyalurkan dana ke usaha yang produktif.

Dengan kondisi eksternal tersebut PT Bank Fama

International selama tahun 2012 dapat mempertahankan kinerja

keuangan dan non keuangan dengan cukup baik. Total aset

mengalami kenaikan 11,4% menjadi sebesar Rp 664 milyar yang

didorong oleh peningkatan pemberian kredit yang meningkat 12,49%

menjadi Rp 469 milyar. Sementara itu kualitas kredit dapat

dipertahankan yang ditunjukkan oleh NPL sebesar 3,40%. Fokus

Bank pada sektor usaha menengah ditunjukkan dengan rasio pemberian kredit UMKM

terhadap total kredit yang mencapai 94,49%. Bank juga memiliki kecukupan modal yang

cukup, seperti ditunjukkan dari rasio KPMM setelah risiko kredit dan risiko operasional

sebesar 26,33%.

Tahun 2012 sektor perbankan mengalami perubahan yang signifikan dengan

dikeluarkannya beberapa peraturan seperti pengaturan jasa bank dan jaringan kantor serta

pengaturan modal yang dikaitkan dengan tingkat kesehatan dan tingkat GCG masing-masing

Bank. Sebagai industri yang diatur dengan ketat oleh otoritas maka Bank Fama berkomitmen

untuk mengerahkan segala usaha untuk dapat memenuhi peraturan yang telah ditetapkan

tersebut. Menghadapi tahun tahun mendatang Bank optimistis bahwa kinerja dan pemenuhan

terhadap ketentuan yang berlaku dapat dicapai dengan baik.

Kami mewakili Dewan Komisaris memberikan apresiasi kepada Bank Indonesia yang

telah memberikan nasehat dan arahan sehingga Bank dapat melakukan kegiatan operasional

dengan baik; kepada nasabah yang setia menggunakan produk dan jasa Bank; kepada mitra

usaha; kepada jajaran manajemen dan para karyawan yang telah bekerja keras untuk

mencapai target bisnis dan target operasional yang ditetapkan.

Kami mengharapkan semua kerja sama yang terbina dengan baik selama tahun 2012

dapat terus kita lanjutkan di tahun-tahun mendatang.

Junus Jen Suherman Komisaris Utama

LAPORAN TAHUNAN 2012 2

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Michael Hoetabarat

Direktur Utama

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

Pada tahun 2012 Bank Fama International berhasil

membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 20,3 milyar. Dari sisi

Aset, Bank telah tumbuh dari Rp 595,9 milyar menjadi Rp 664 milyar.

Dalam aspek kehati-hatian, Bank masih mempertahankan rasio

kecukupan modal yang telah memperhitungkan risiko kredit dan risiko

operasional pada 26,33%, kredit bermasalah (NPL) dapat tetap dijaga

pada tingkatan yang cukup rendah sebesar 3,40% serta tidak adanya

pelanggaran maupun pelampauan Batas Maksimum Pemberian

Kredit (BMPK).

Seperti pada tahun - tahun sebelumnya kami fokus kepada

pemberian kredit kepada debitur kecil-menengah dengan pagu kredit berkisar Rp 5 milyar.

Kami juga mempunyai keyakinan bahwa kelompok debitur tersebut sudah terbukti kuat

menghadapi risiko perubahan ekonomi.

Perolehan pendapatan operasional 2012 mencapai Rp 20,4 milyar, lebih tinggi

daripada tahun sebelumnya sebesar Rp 19,3 milyar. Adanya penghapusan buku yang cukup

signifikan ditahun 2012 untuk tetap menjaga rasio NPL di tingkatan yang cukup baik

menyebabkan Pendapatan Bersih tahun 2012 sebesar Rp 15,2 milyar lebih rendah dari tahun

sebelumnya yang sebesar Rp 18,3 milyar.

Kami menyadari bahwa keberhasilan Bank Fama adalah berkat kerja sama dan kerja

keras dari seluruh stakeholders kami yaitu pemegang saham, nasabah, mitra kerja, karyawan

dan masyarakat umum. Kami juga berterima kasih kepada otoritas pengawas khususnya

kepada Bank Indonesia yang telah memberikan bimbingan dan dukungan kepada Bank

Fama. Direksi jugat berterima kasih kepada seluruh jajaran Komisaris yang telah berperan

aktif dalam melaksanakan fungsi pengawasan yang efektif sehingga manajemen dapat

melaksanakan tugasnya dengan baik.

Michael Hoetabarat Direktur Utama

LAPORAN TAHUNAN 2012 3

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

SEKILAS TENTANG PENDIRIAN PT BANK FAMA

INTERNATIONAL

PT BANK FAMA INTERNATIONAL (selanjutnya disebut "Bank") berkedudukan dan

berkantor pusat di Bandung, didirikan dengan akta nomor 36 tanggal 5 Maret 1993 di hadapan

Notaris Herlien, S.H. yang kemudian disahkan oleh Menteri Kehakiman RI dengan surat

keputusan tertanggal 17 Juni 1993 nomor C-2-4750 HT.01.01 tahun 1993 dan telah

diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 3538/1993, Tambahan Berita

Negara Republik Indonesia tanggal 6 Agustus 1993, No. 63. Ijin usaha sebagai Bank Umum

diperoleh berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI nomor 834/KMK.017/1993

tanggal 11 Oktober 1993. Mulai 1 November 1993 perusahaan mulai menjalankan operasinya

sebagai Bank Umum dengan modal dasar perseroan berjumlah Rp 25 milyar dan modal

ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 10 milyar.

Pada tahun 1998 terdapat perubahan atas seluruh anggaran dasar perseroan untuk

memenuhi ketentuan Undang-Undang nomor 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas yang

diaktakan dengan akta Notaris Josanti Anggraeni Gunawan, S.H. nomor 23 tanggal 6 Maret

1998. Pada tanggal 19 November 1998 dengan akta Perubahan nomor 6 yang dibuat di

hadapan Notaris Josanti Anggraeni Gunawan, S.H. telah dilakukan perubahan nilai nominal

saham perseroan dari Rp.1.000,00 per saham menjadi Rp. 100 juta per saham, sehingga

jumlah lembar saham berubah dari 25 juta lembar menjadi 250 lembar saham; dan

menambah modal ditempatkan dan disetor dari Rp. 10 milyar menjadi Rp. 15 milyar.

Dengan akta nomor 17 tanggal 29 Maret 1999 juncto Berita Rapat Umum Luar Biasa

Pemegang Saham no. 19 tertanggal 29 Juni 2000 yang dibuat di hadapan Notaris Josanti

Anggraeni Gunawan, S.H. telah dilakukan penambahan modal yang ditempatkan dan disetor

dari Rp. 15 milyar menjadi sebesar Rp. 20 milyar.

Pada tanggal 21 Januari 2003 dengan akta nomor 20 yang dibuat di hadapan Notaris

Josanti Anggraeni Gunawan, S.H. telah dilakukan penambahan modal ditempatkan atau

disetor dari Rp. 20 milyar menjadi sebesar Rp. 25 milyar sehingga seluruh modal dasar

perseroan telah ditempatkan dan disetor penuh.

Pada tanggal 9 Februari 2004 dengan akta nomor 10 yang dibuat di hadapan Notaris

Josanti Anggraeni Gunawan, S.H. tentang dilakukan peningkatan modal dasar perseroan dari

Rp. 25 milyar menjadi Rp. 50 milyar yang terbagi atas 500 lembar saham.

Pada tanggal 7 Desember 2005 dengan akta No. 01 yang dibuat di hadapan notaris

Henny Hendrawaty, S.H. telah dilakukan peningkatan kembali modal dasar perseroan dari

Rp. 50 milyar menjadi Rp. 75 milyar yang terbagi atas 750 lembar saham dengan sekaligus

LAPORAN TAHUNAN 2012 4

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

menambah modal yang telah ditempatkan dan disetor dari Rp. 25 milyar menjadi

Rp. 30 milyar.

Pada tanggal 12 Desember 2006 dengan Akta nomor 11 yang telah dibuat di hadapan

Notaris Henny Hendrawaty, S.H. telah dilakukan penambahan modal dasar perseroan dari

Rp. 75 milyar menjadi sebesar Rp. 100 milyar dengan sekaligus menambah modal

ditempatkan dan disetor dari Rp. 30 milyar menjadi sebesar Rp. 35 milyar; dan mengenai

perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia No. 8-00119H.T01.04 tahun 2007 tanggal 15 Januari 2007.

Pada tanggal 27 Maret 2007 dengan Akta nomor 16 yang telah dibuat di hadapan

Notaris Henny Hendrawaty, S.H. telah dilakukan penambahan modal ditempatkan dan disetor

dari Rp. 40 milyar menjadi sebesar Rp. 45 milyar.

Pada tanggal 06 Juli 2007 dengan Akta nomor 07 yang telah dibuat di hadapan

Notaris Henny Hendrawaty, S.H. telah dilakukan penambahan modal ditempatkan dan disetor

dari Rp. 45 milyar menjadi sebesar Rp. 65 milyar.

Perubahan terakhir pada tanggal 07 Desember 2007 dengan Akta nomor 10 yang

telah dibuat di hadapan Notaris Henny Hendrawaty, S.H. telah dilakukan penambahan modal

ditempatkan dan disetor dari Rp. 65 milyar menjadi sebesar Rp. 65,5 milyar.

KEPEMILIKAN SAHAM

Berdasarkan akta notaris No. 10 tanggal 07 Desember 2007 dari notaris Henny

Hendrawaty S.H., komposisi kepemilikan saham PT Bank Fama International adalah sebagai

berikut :

Junus Jen Suherman : 393 lembar saham atau Rp 39,3 milyar (60 %)

Edi Susanto : 131 lembar saham atau Rp 13,1 milyar (20 %)

Dewi Janti : 131 lembar saham atau Rp 13,1 milyar (20 %)

LAPORAN TAHUNAN 2012 5

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

VISI

Menjadi Bank Ritel yang tumbuh dengan kokoh, sehat dan terpercaya.

MISI

Menyediakan jasa layanan perbankan umum bagi usaha menengah dan kecil, khususnya

di Wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.

Tumbuh berkesinambungan dengan tetap menjaga tingkat kesehatan bank melalui

pengelolaan risiko dengan prinsip kehati-hatian.

Memberikan nilai tambah dan imbal balik yang optimal kepada pemegang saham dan

seluruh karyawan serta stake holder pada umumnya.

STRATEGI DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN

Di dalam menjalankan kegiatan usahanya, arah kebijakan dan strategi usaha Bank

Fama International ke depan akan tetap berpegang teguh dan berpedoman pada landasan

visi dan misi usaha yang telah ditetapkan oleh manajemen yaitu :

Arah Kebijakan Bank Fama International

Jangka Pendek, Bank akan melakukan konsolidasi internal melalui perbaikan

kebijakan maupun pelaksanaan yang berkenaan dengan risiko kredit serta risiko

operasional khususnya sumber daya manusia dan teknologi informasi. Di lain pihak

bank tetap secara maksimal meningkatkan fungsi intermediasi melalui penyaluran

kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga, serta menjaga kualitas aktiva produktif.

Jangka Menengah, secara bertahap akan menekuni segmen pasar tertentu (niche

market) sambil terus mengembangkan produk-produk baru yang mempunyai daya

saing yang lebih baik, serta memperluas jaringan pelayanan terutama melalui

penambahan kantor cabang dan meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga

pemasaran dan kredit agar dapat menjadi bank dengan aset di atas Rp. 1 trilyun pada

akhir tahun 2015.

LAPORAN TAHUNAN 2012 6

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Langkah Strategis Bank Fama International

Langkah-langkah strategis yang akan ditempuh untuk mencapai visi dan misi Bank

adalah sebagai berikut :

Memperbaiki / menyempurnakan kebijakan maupun prosedur kredit, proses

analisis kredit, proses perrsetujuan / perpanjangan kredit, proses pengikatan

agunan kredit serta monitoring.

Menggunakan tenaga bantuan konsultan SDM dalam menyusun ulang kebijakan-

kebijakan yang berkenaan dengan SDM.

Penyempurnaan IT Strategic Plan berdasarkan Strategic Business Plan.

Meningkatkan pemahaman dan penerapan Good Corporate Governance (GCG)

di semua aktifitas agar dapat menjaga kualitas GCG minimal penilaian dengan

peringkat 2 (dua).

Memperbaiki kualitas aktiva produktif melalui sistem monitoring yang lebih baik,

peningkatan disiplin pengelolaan account, serta perbaikan kualitas SDM.

LAPORAN TAHUNAN 2012 7

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

PENGHARGAAN

Bank Fama International sejak tahun 2002 sampai dengan tahun 2011 selalu

mendapatkan penghargaaan dari majalah Infobank dalam kategori " Bank dengan Kinerja

Sangat Bagus."

LAPORAN TAHUNAN 2012 8

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

INFORMASI PERUSAHAAN dan MITRA KERJA

Tahun Pendirian

Ijin usaha sebagai Bank Umum diperoleh berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Keuangan RI nomor 834/KMK.017/1993

tanggal 11 Oktober 1993. Beroperasi mulai 1 November 1993

Jaringan Kantor

Kantor Pusat Operasional

Jl. Asia Afrika No. 115 Bandung.

Kantor Cabang Tanah Abang Jakarta

Jl. KH. Fahrudin No. 36 Tanah Abang - Jakarta Pusat

Kantor Cabang Pembantu

Cihampelas

Jl. Cihampelas No. 40 Bandung.

Otista

Jl. Otista No. 95 Bandung

Sudirman

Jl Sudirman No. 189 Bandung

Kopo

Ruko TKI II 1A No. 45 Bandung

KCP BSD (Bumi Serpong Damai)

BSD Junction Ruko Blok A / 45

Jl. Pahlawan Seribu Tangerang (dibuka 15 Feb. 2013)

Kantor Akuntan Publik

KAP Darmawan, Hendang & Yogi - Gedung Majapahit

Permai Blok B 103-104, Jl Majapahit 18-20 Jakarta 10160

Notaris Tina Rosilawati, S.H. - Jl. Cibabat No. 310 Cimahi

Rosalia, S.H. - Jl. Kopo No. 608 Bandung

Henny Hendrawaty,S.H. - Jl. BKR No. 166 D Bandung

Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H. - Jl. Tanjung

Duren 6 No. 207 Jakarta Barat

Lily Harjati Soedewo, S.H. - Jl. Bendungan Hilir Raya

Blok A No. 19 C Jakarta Pusat

LAPORAN TAHUNAN 2012 9

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

INFORMASI PERUSAHAAN dan MITRA KERJA

Asuransi PT Asuransi Wahana Tata - Jl. Wastukencana No. 7

Bandung

PT Asuransi Bintang - Jl. Lembong No. 20 Bandung

PT Asuransi Avrist - World Trade Center II lt 8

Jl. Jenderal Sudirman kav. 29-31 Jakarta 12920

Teknologi

Informasi

PT. Teradata Megah Corporation - Jl. Hegarmanah

No. 53 Bandung

PT Telekomunikasi Indonesia

PT Lintas Arta

PT Centrin Online Tbk

LAPORAN TAHUNAN 2012 10

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

PRODUK DAN JASA

Penghimpunan Dana

Tabungan Fama

Rekening Giro

Deposito Berjangka

Penyaluran Dana

Kredit Investasi

Pinjaman yang diberikan untuk pembelian barang modal yang diperlukan untuk rehabilitasi, modernisasi, relokasi atau ekspansai usaha

Pinjaman Dengan Angsuran Investasi

Pinjaman Aksep Non Revolving Investasi

Kredit Modal Kerja

Pinjaman yang diberikan untuk pembiayaan modal kerja usaha

Pinjaman Rekening Koran (PRK)

Pinjaman Aksep Modal Kerja

Pinjaman Aksep Non Revolving Modal Kerja

Pinjaman Dengan Angsuran Modal Kerja

Pinjaman Tetap

Kredit Konsumtif

Pinjaman yang diberikan bukan untuk tujuan bisnis.

Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)

Kredit Multi Guna (KMG)

Jasa Perbankan Transfer/pengiriman uang

Kliring - SKN (Sistem Kliring Nasional) - Kliring antar Wilayah (intercity)

RTGS (Real Time Gross Settlement)

Bank Garansi

Safe Deposit Box (SDB)

Sistem Bank telah tergabung dalam jaringan Sistem Kliring Nasional dan RTGS

Website www. bankfama.co.id

Bank Fama Kantor Pusat

Bank Fama Cabang BSD

LAPORAN TAHUNAN 2012 11

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

KEPENGURUSAN BANK

Susunan Pengurus Bank pada 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

DEWAN KOMISARIS

Komisaris Utama : Junus Jen Suherman

Komisaris Independen : Sutantra

Komisaris Independen : Rifdan Aminoe’ddin

DIREKSI

Direktur Utama : Michael Hoetabarat

Direktur Bisnis : Edi Susanto

Direktur Compliance & Risk Management : Ananto Widodo*

Catatan :

Sdr Ardian Hak, Direktur Compliance & Risk Management, mengundurkan diri per 1 Mei 2012, maka Sdr Edi Susanto ditunjuk sebagai Direktur Compliance & Risk Management sampai dengan pengangkatan Sdr Ananto Widodo sebagai Direktur pada 1 Agustus 2012.

PEJABAT EKSEKUTIF :

Kepala Satuan Kerja Audit Intern : Nettyana

Kepala Divisi Operasional : Jason Junus Jen Suherman

Kepala Divisi Kredit & Hukum : Itjang Wibisono

Kepala Divisi Marketing : Tommy Langkun

Kepala Divisi Compliance & Risk Management : Haryadi Lukiman

LAPORAN TAHUNAN 2012 12

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Riwayat Singkat Pengurus Bank

Dewan Komisaris

Junus Jen Suherman – Komisaris Utama

Lahir di Bandung tanggal 06 September 1956, menyelesaikan pendidikan Perguruan

Tinggi di California, AS jurusan Business Administration tahun 1981. Sejak tahun 1987

sampai dengan tahun 2005 menjadi Presiden Direktur di PT Famatex dan PT Bandung

Sakura Textile Mills (BSTM) dan sejak tahun 1993 sampai sekarang menjabat

Komisaris Utama Bank Fama International.

Sutantra – Komisaris Independen

Lahir di Ciamis tanggal 03 Januari 1932, pernah mengikuti pendidikan di Universitas

Parahyangan Bandung Fakultas Ekonomi tahun 1959 (tidak selesai) dan kemudian

mengikuti SESPI -BI angkatan ke 14 pada tahun 1988. Tahun 1956 sampai tahun 1994

bekerja di Sejahtera Bank Umum, terakhir menjabat sebagai Direktur Operasional dan

Komisaris. Sejak tahun 1993 sampai sekarang menjabat sebagai Komisaris

Independen di Bank Fama International.

Rifdan Aminoe’ddin – Komisaris Independen

Lahir di Bandung tanggal 23 Mei 1956, menyelesaikan pendidikan di Universitas

Padjadjaran Fakultas Ekonomi Akuntansi tahun 1984. Tahun 1985 sampai dengan

tahun 2000 bekerja di Bank Duta dengan jabatan terakhir sebagai Branch Manager

Cabang Medan. Mulai awal tahun 2002 sampai dengan tahun 2012 menjabat sebagai

Komisaris Utama PT BPR Duta Pasundan yang berkedudukan di Bandung. Bergabung

dengan Bank Fama International sejak bulan Juni 2012 sebagai Komisaris Independen

merangkap Ketua Komite Audit.

LAPORAN TAHUNAN 2012 13

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Direksi

Michael Hoetabarat – Direktur Utama

Lahir di Tarutung tanggal 18 Agustus 1953, menyelesaikan pendidikan di Universitas

Indonesia Fakultas Ekonomi tahun 1975. Tahun 1977 sampai dengan tahun 2000

bekerja di PT Bank Niaga Tbk (sekarang PT Bank CIMB Niaga Tbk) dengan jabatan

terakhir sebagai Human Resources Group Head. Kurun waktu antara tahun 2000

sampai dengan tahun 2007 pernah menjabat di beberapa perusahaan sebagai Direktur

Utama Bank Prima Ekspres (tahun 2000-2002), PT Energy Resources Indonesia

(tahun 2002-2005), Bank Fama International (tahun 2005-2007). Sejak tahun 2007

sampai dengan tahun 2010 bekerja di Bank BTPN sebagai Direktur Operasi & IT

sebelum kemudian bergabung kembali dengan Bank Fama International sejak bulan

Juni 2011 sebagai Direktur Utama.

Edi Susanto – Direktur Bisnis

Lahir di Bandung tanggal 08 Mei 1949, menyelesaikan pendidikan SLTA di Bandung

tahun 1968. Sejak tahun 1968 sampai dengan tahun 1993 bekerja di Pabrik Tenun

”Sinar” menjabat sebagai Asisten Direktur dan Direktur. Sejak tahun 1993 sampai

sekarang bekerja di Bank Fama International dan pernah menjabat sebagai Komisaris

selama 3 tahun, Direktur Utama selama 7 tahun dan sejak tahun 2004 sampai

sekarang menjabat sebagai Direktur Bisnis. Selama ini Ybs. sudah mengikuti pelatihan

mengenai manajemen risiko, IICD Proffessional Directors Program dan pelatihan-

pelatihan untuk manajemen puncak yang diselenggarkan oleh Perbanas.

Ananto Widodo – Direktur Compliance & Risk Management

Lahir di Yogyakarta tanggal 21 Maret 1957, menyelesaikan pendidikan di Fakultas

Ekonomi jurusan Manajemen Universitas Gadjah Mada tahun 1982. Kemudian di tahun

2005 lulus Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada. Sejak tahun 1984 sampai

dengan tahun 2012 bekerja di berbagai posisi di PT Bank CIMB Niaga tbk (dahulu

Bank Niaga) dengan jabatan terakhir sebagai Compliance Monitoring & Reporting Head

Kantor Pusat di Karawaci-Tangerang. Bergabung dengan Bank Fama International

sejak bulan April 2012 sebagai kepala divisi Compliance & Risk Management dan sejak

1 Agustus 2012 ditetapkan sebagai Direktur Compliance & Risk Management.

LAPORAN TAHUNAN 2012 14

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Pejabat Eksekutif

Jason Junus Jen Suherman

Lahir di Bandung tanggal 20 Mei 1984, menyelesaikan pendidikan di Purdue University

Amerika Serikat, Fakultas Manajemen pada tahun 2005. Yang bersangkutan sejak

bulan Maret tahun 2006 bergabung dan berkarier dengan Bank Fama International

menjabat sebagai Kepala Divisi Operasional.

Itjang Wibisono

Lahir di Semarang tanggal 17 Juni 1961, menyelesaikan pendidikan di Universitas

Parahyangan Bandung, Fakultas Hukum kemudian menyelesaikan pendidikan notariat

di Universitas Padjadjaran Bandung. Karier yang bersangkutan di perbankan tercatat di

Bank Artha Graha di bidang administrasi kredit pada tahun 1989 sampai dengan 1994.

Kemudian di Bank Fama International yang bersangkutan meneruskan karier di bagian

Hukum dan Appraisal dan telah mengikuti berbagai pelatihan mengenai hukum,

penilaian jaminan, perkreditan, kepemimpinan dan sertifikasi manajemen risiko.

Tommy Langkun

Lahir di Bandung tanggal 16 Juli 1963, menyelesaikan pendidikan di STIE YPKP

Bandung Jurusan Manajemen. Pada tahun 1987 – 1990 bekerja di Bank Umum

Nasional dengan posisi terakhir sebagai Staf Penilaian Jaminan dan Informasi Kredit

KPO Jakarta. Pada tahun 1990 – 2000 bekerja di Bank Putera dengan posisi terakhir

sebagai Pemimpin Cabang Pembantu Ahmad Yani Bandung.Tahun 2000. Yang

bersangkutan meneruskan karier di Bank Fama International hingga saat ini.

Nettyana (Ng Tai Na)

Lahir di Pontianak pada 23 Juli 1953, Ybs. lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas

Parahyangan Bandung pada tahun 1980, sambil bekerja di Kantor Akuntan Tanadi

(1975-1976) dan PT Bandung Sakura Textile Mills (1977-1993). Jabatan di Bank Fama

International dimulai di tahun 1993 -1995 sebagai Direktur Pengawasan. Sejak tahun

1995 sampai sekarang menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).

Haryadi Lukiman

Lahir di Bandung tanggal 18 Februari 1977, menyelesaikan pendidikan di Universitas

Parahyangan Bandung Jurusan Akuntansi pada tahun 1999. Pada tahun 2001 – 2003

bekerja di PT Feng Tay Indonesia sebagai Team Leader Finance. Pada tahun 2003 –

2006 bekerja di BPR Karyajatnika Sadaya sebagai Chief Accounting dan di tahun 2006

yang bersangkutan meneruskan karier di Bank Fama International hingga saat ini.

LAPORAN TAHUNAN 2012 15

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Komite – Komite

Bank membentuk komite di bawah Dewan Komisaris dan Direksi dengan tujuan untuk

membantu Dewan Komisaris dalam mengawasi operasional Bank dan dalam memberikan

nasehat kepada Direksi. Komite di bawah Direksi bertujuan untuk membantu Direksi dalam

pengambilan keputusan.

Komite Di Bawah Dewan Komisaris Di bawah Dewan Komisaris terdapat 3 (tiga) Komite yang keanggotaannya terdiri dari

Komisaris Independen dan pihak-pihak yang mempunyai keahlian dalam perbankan, hukum,

akuntansi, SDM dan manajemen risiko. Selengkapnya keanggotaan komite-komite tersebut

adalah :

Komite Audit :

Ketua : Rifdan Aminoe’ddin

Anggota : Ramson Sinaga

M. Ali Abdullah

Komite Pemantau Risiko :

Ketua : Rifdan Aminoe’ddin

Anggota : Adrianus Kadharusman

Panji Kartiko

Komite Remunerasi dan Nominasi :

Ketua : Sutantra

Anggota : Junus Jen Suherman

Jason Junus Jen Suherman

LAPORAN TAHUNAN 2012 16

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Nama dan Latar Belakang Anggota Komite

Moh. Ali Abdullah, SE

Lahir di Tebilahan tanggal 18 Juli 1953, menyelesaikan pendidikan S1 jurusan

Ekonomi di Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Sejak tahun 1982 sampai

dengan tahun 2000 bekerja di PT Bank Dagang Negara (Persero) dengan jabatan

terakhir adalah sebagai Kepala Administrasi Kas dan Dana. Sejak tahun 2003 sampai

sekarang menjadi anggota Komite Audit. Bidang keahlian adalah dalam bidang

keuangan.

Adrianus Kadharusman, S.T, S.H.

Lahir di Bandung tanggal 05 April 1965, menyelesaikan pendidikan S1 jurusan Hukum

dan Teknik Sipil di Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Saat ini berprofesi

sebagai pengacara dan mediator. Sejak tahun 2007 sampai sekarang menjadi

anggota Komite Pemantau Risiko.

Ramson Sinaga

Lahir di Bandung tanggal 12 Oktober 1959, menyelesaikan pendidikan S1 jurusan

Akuntansi di Universitas Padjadjaran Bandung. Berpengalaman di bidang perbankan

selama 15 tahun. Selain itu saat ini beliau menjadi tenaga pengajar di bidang

Keuangan Akuntansi di STIE Ekuitas, Bandung. Sejak tahun 2011 sampai sekarang

menjadi anggota Komite Audit.

Panji Kartiko, S.H.

Lahir di Jakarta tanggal 13 Juli 1975, menyelesaikan pendidikan S1 jurusan Hukum di

Universitas Atmajaya Jakarta. Sejak tahun 1999 sampai dengan tahun 2005 bekerja

di PT Bank CIC International dengan jabatan terakhir sebagai Compliance Supervisor.

Sejak tahun 2005 sampai tahun 2009 bekerja di PT Bank Century, jabatan terakhir

adalah Departement Head of Credit, Market & Operational Risk. Sejak tahun 2011

menjadi anggota Komite Pemantau Risiko.

Sedangkan untuk latar belakang anggota Komite yang lain dapat dilihat pada bagian yang

menguraikan riwayat hidup singkat Dewan Komisaris, Direksi maupun Pejabat Eksektutif.

LAPORAN TAHUNAN 2012 17

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Komite Di Bawah Direksi

Terdapat 6 (enam) Komite Eksekutif di bawah Direksi yang anggotanya terdiri Direksi,

pejabat eksekutif dan pejabat senior yang kompeten di bidangnya. Komite Eksekutif ini

membantu Direksi dalam mengambil keputusan melalui rapat atau persetujuan tertulis.

Adapun komite-komite tersebut selengkapnya adalah sebagai berikut :

Komite Manajemen Risiko

Komite Kebijakan Kredit

Komite Kebijakan Personalia

Ketua Direktur Compliance & Risk Management

Direktur Utama Direktur Utama

Sekretaris Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko

Kepala Divisi Kredit dan Hukum

Kepala Divisi Operasional

Anggota

1. Direktur Utama 2. Direktur Bisnis 3. Kepala Divisi

Operasional 4. Kepala Divisi Kredit

dan Hukum 5. Kepala Divisi

Marketing 6. Kepala Satuan Kerja

Audit Intern

1. Direktur Bisnis 2. Direktur Compliance

& Risk Management 3. Kepala Divisi

Operational 4. Kepala Divisi Kredit

dan Hukum 5. Kepala Divisi

Marketing 6. Kepala Satuan Kerja

Audit Intern

1. Direktur Bisnis 2. Direktur Compliance

& Risk Management 3. Kepala Divisi

Operasional 4. Kepala Divisi Kredit

& Hukum 5. Kepala Divisi

Marketing 6. Kepala Satuan Kerja

Audit Intern

Komite Assets &

Liabilities Komite Pengarah

Teknologi Informasi Komite Pembelian &

Investasi

Ketua Direktur Bisnis Direktur Utama Direktur Utama

Sekretaris Kepala Unit Treasury Kepala Divisi Operasional

Kepala Bagian Umum

Anggota

1. Direktur Utama 2. Direktur Compliance

& Risk Management 3. Kepala Divisi

Operasional 4. Kepala Divisi

Marketing 5. Kepala Satuan Kerja

Audit Intern

1. Direktur Bisnis 2. Direktur Compliance

& Risk Management 3. Kepala Divisi

Operasional 4. Kepala Divisi

Marketing 5. Kepala Satuan Kerja

Audit Intern

1. Direktur Bisnis 2. Direktur Compliance

& Risk Management 3. Kepala Divisi

Operasional 4. Kepala Divisi Kredit

& Hukum 5. Kepala Divisi

Marketing 6. Kepala Satuan Kerja

Audit Intern

LAPORAN TAHUNAN 2012 18

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi Bank posisi 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut :

DIVISI

KREDIT & HKM

DIVISI

PEMASARAN

DIREKTUR

UTAMA SKAI

DIREKTUR

COMPLIANCE &

RISK MGT

DIVISI

OPERASIONAL

KC / KCP

DIREKTUR

BISNIS

DEWAN

KOMISARIS

MANAGER

OPERASIONAL

TREASURY

FINANCE

SDM

DIVISI COMPLIANCE&

RISK MANAGEMENT

FUNDING

LAPORAN TAHUNAN 2012 19

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

OPERASIONAL DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI

Teknologi Informasi

Organisasi TI

Unit organisasi Teknologi Informasi dikelola di bawah pengawasan dari Kepala Divisi

Operasional. Karyawan dalam unit ini memilki latar belakang keahlian di bidang teknologi

informasi yang memadai untuk menjalankan perangkat keras dan perangkat lunak serta

pengamanannya.

Perangkat Keras

Perangkat keras di Bank merupakan peralatan yang digunakan sebagai komponen pokok

untuk memberikan pelayanan dalam sarana teknologi informasi yang meliputi access device

yaitu server dan desktop PC dan networking device berupa router, switch dan firewall. Bank

mempunyai 90 unit PC Dell dengan perjanjian pelayanan purna jual.

Aplikasi dan Pengembangan

Bank telah memiliki aplikasi pendukung yang memungkinkan kegiatan operasional Bank dapat

dilakukan secara on-line antara cabang-cabang di Bandung dan Jakarta. Aplikasi core

banking memungkinkan Bank untuk menerapkan standar akuntansi sesuai dengan PSAK 50

dan 55. Sedangkan aplikasi untuk kliring dan pengiriman uang menempatkan Bank dalam

jaringan kliring nasional.

Aplikasi pendukung yang digunakan Bank adalah :

a. core banking Teradata

b. RTGS (Real Time Gross Settlement)

c. SKN (Sistem Kliring Nasional)

d. Aplikasi Laporan Bank Indonesia

e. Aplikasi pelaporan ke PPATK (Pusat Penelitian dan Analisis Transaksi Keuangan)

f. Aplikasi perpajakan.

Jaringan Komunikasi

Hubungan antar cabang dilakukan melalui jaringan komunikasi IPVPN Lintas Arta sebagai

primary link dan IPVPN Telkom sebagai back-up link.

LAPORAN TAHUNAN 2012 20

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Pengamanan Informasi

Pengamanan terhadap informasi yang dimiliki oleh Bank mencakup pengamanan fisik dan

pengamanan logik. Server bank ditempatkan dalam ruangan khusus yang sesuai dengan

memperhatikan suhu, kelembaban dan lokasi. Ruangan tersebut dilengkapi dengan UPS,

detektor asap, perangkat close circuit television, pengamanan terhadap kebakaran, pendingin

udara, dan dipastikan memiliki akses yang terbatas untuk mencegah pihak-pihak yang tidak

berwenang masuk ke dalam ruangan.

Pengamanan terhadap akses data oleh pihak yang tidak berwenang dilakukan dengan anti

virus Symatec Endpoint Enterprises, Cisco Firewall ASA 5055 dan pengamanan melalui kode

sandi terhadap karyawan pengguna program Windows dan Teradata.

Bank saat ini telah memiliki Rencana Strategik Teknologi Informasi.

LAPORAN TAHUNAN 2012 21

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

SUMBER DAYA MANUSIA

Bank memperhatikan kecukupan dan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM)

dalam menunjang kelancaran kegiatan usaha dan mencapai target bisnis.

Sampai dengan akhir tahun 2012, jumlah pegawai Bank adalah 154 orang dengan

komposisi menurut tingkat pendidikan sebagai berikut :

Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai Sarjana (S2) 3 2 % Sarjana (S1) 81 53 % Sarjana Muda (D3) 22 14 % Sampai dengan Diploma 1 (D1) 48 31 %

Total 154

Pelatihan tahun 2012

Selama 2012 telah dilakukan beberapa pelatihan kepada karyawan pimpinan dan karyawan

klerikal dengan perincian :

1. Pelatihan Penilaian Kualitatif dan Kuantitatif Laporan Keuangan pada 6-7 Juli 2012 yang

diikuti oleh Area Manager, Pemimpin Cabang, Pemimpin Cabang Pembantu dan analis

kredit. Pelatihan ini diberikan oleh Bapak Nasrul Husin- Komisaris Independen dari Bank

QNB Kesawan yang telah berpengalaman dalam berbagai perusahaan dengan

spesialisasi khusus di bidang analisis kredit.

2. Diskusi bersama Dewan Komisaris dan Area Manager dan Pemimpin Cabang

diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan pejabat yang mengelola perkreditan

Bank. Sharing ini diselenggarakan oleh Komisaris independen yang disertai dengan

anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko serta diikuti oleh16 karyawan peserta.

3. Sosialisasi PSAK 50/55 untuk 18 orang supervisor.

4. Super Service Training oleh Talenta untuk karyawan frontliners dan karyawan lain.

5. Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) kepada 16

karyawan di cabang Tanah Abang Jakarta. Peserta ini termasuk calon karyawan untuk

cabang pembantu BSD.

6. Sesi Pengenalan Bank yang diselenggarakan untuk karyawan baru Bank. Pelatihan ini

diikuti oleh 21 karyawan.

7. Dua orang anggota Komisaris, Direktur Bisnis dan Kepala Divisi Legal mengikuti kursus

penyegaran Manajemen Risiko.

LAPORAN TAHUNAN 2012 22

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Edi Susanto, Direktur Bisnis, mengikuti

IICD-the 94 th Batch Proffesional Directors

Program- Oktober 2012 di Jakarta.

8. Sedangkan pelatihan/sosialisasi eksternal meliputi topik Manajemen Risiko, OJK, LPS,

kepatuhan, Basel III, anti fraud, sumberdaya manusia dan pelaporan Bank.

INFORMASI LAIN

Sebagai bagian dari transparansi maka Bank menyampaikan hal-hal sebagai berikut :

1. Aset Bank yang Dijaminkan : Tidak ada

2. Transaksi-transaksi penting dalam jumlah signifikan yaitu sebesar 10 (sepuluh)

prosen dari total aset Bank : tidak ada.

3. Suku Bunga Dasar Kredit

Tingkat suku bunga dasar kredit untuk posisi 31 Desember 2012 adalah sebesar

12,45%, sedangkan tingkat suku bunga Dana Pihak Ketiga untuk posisi 31 Desember

2012 adalah sebesar 7,41%. Suku bunga dasar kredit Bank dapat dilihat pada

website Bank.

Training Analisis Kuantitatif dan Kualitatif untuk Analis Kredit - Juli 2012

Training Analisis Kuantitatif dan Kualitatif untuk Analis Kredit - Juli 2012

LAPORAN TAHUNAN 2012 23

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Informasi Penting Setelah Tanggal Laporan Akuntan Publik

Bank dapat memberikan tambahan informasi penting yang perlui diketahui oleh stakeholders

(subsequent event) yaitu :

Pada tanggal 15 Februari 2013 kantor cabang pembantu BSD (Bumi Serpong Damai)

yang beralamat di BSD Junction Ruko Blok A/ 45 Jl. Pahlawan Seribu Tangerang secara

resmi telah dibuka.

Penggantian kepala SKAI dari Sdri Nettyana (Ng Tai Na) yang mengundurkan diri sejak

11 Maret 2013 oleh Sdr Rosep Tunggal Lesmana. Perubahan di tingkat Pejabat Eksekutif

ini sudah dilaporkan kepada Bank Indonesia.

Perubahan struktur organisasi per April 2013 dapat dilihat seperti di bawah ini :

KEPALA DIVISI

HUKUM

KEPALA DIVISI

KREDIT

DIREKTUR

UTAMA

SKAI

DIREKTUR

COMPLIANCE &

RISK MGT

KEPALA DIVISI

MARKETING

DIREKTUR

BISNIS

KEPALA BAGIAN

LEGAL & REMEDIAL

KEPALA DIVISI

COMPLIANCE& RISK

MANAGEMENT

KEPALA DIVISI

OPERASIONAL & IT

PIMPINAN KC / KCP KEPALA BAGIAN ITKEPALA BAGIAN

OPERASIONAL

KEPALA BAGIAN ACC /

ADM CR/REPORING

HRD TREASURY

LAPORAN TAHUNAN 2012 24

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

PEMBAHASAN MANAJEMEN

Kinerja Perekonomian Umum

Berdasarkan Laporan Perekonomian Indonesia (LPI 2012) yang diterbitkan oleh Bank

Indonesia, kondisi ekonomi Indonesia 2012 dapat disampaikan sebagai di bawah ini.

Perekonomian Indonesia pada tahun 2012 masih tumbuh cukup baik sebesar 6,2%,

meski lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 6,5%. Belum pulihnya

ekonomi negara-negara maju telah memberi dampak rambatan kepada kinerja perekonomian

negara - negara emerging market yang melambat pada tahun 2012.

Pertumbuhan ekonomi terutama ditopang oleh masih kuatnya kinerja permintaan

domestik, khususnya konsumsi rumah tangga dan investasi. Kuatnya permintaan domestik

mampu menahan pertumbuhan ekonomi sehingga tetap tumbuh tinggi di atas 6%, dan lebih

tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi pada sepuluh tahun terakhir sebesar 5,5%.

Di sisi lain, masih kuatnya permintaan domestik tersebut menyebabkan impor tercatat

tumbuh cukup tinggi. Sementara itu, perlambatan permintaan global telah mengakibatkan

menurunnya pertumbuhan ekspor, terutama pada semester II 2012. Pada periode

perlambatan ekspor tersebut, kinerja sektor terkait ekspor seperti sektor pertambangan

tumbuh relatif rendah. Sementara itu, sektor-sektor yang berhubungan dengan konsumsi

rumah tangga dan investasi tumbuh meningkat.

Masih baiknya pertumbuhan ekonomi disokong oleh stabilitas ekonomi makro dan

sistem keuangan. Pada tahun ini inflasi tercatat rendah, volatilitas nilai tukar terjaga stabil

sesuai fundamentalnya, serta suku bunga kredit yang bergerak dalam tren menurun. Stabilitas

tersebut tidak terlepas dari peran kebijakan yang terkoordinasi sehingga menghasilkan situasi

yang kondusif.

Dari sisi permintaan, motor penggerak pertumbuhan didominasi oleh konsumsi rumah

tangga dan investasi, menggeser peranan ekspor Konsumsi rumah tangga tumbuh tinggi

5,3% dan mencapai titik tertinggi sejak krisis finansial global 2008/2009 didukung terjaganya

daya beli dan keyakinan konsumen yang terus menguat. Terjaganya daya beli sejalan dengan

meningkatnya pendapatan konsumen serta pencapaian tingkat inflasi yang rendah. Investasi

tumbuh tinggi sebesar 9,8%, melebihi rata-rata pertumbuhannya pada sepuluh tahun terakhir

yaitu sebesar 7,5%, didukung oleh iklim usaha yang kondusif dan optimisme pelaku usaha.

Konsumsi pemerintah hanya tumbuh 1,3%, lebih rendah dari pertumbuhan tahun sebelumnya

3,2%, disebabkan penurunan realisasi belanja pemerintah.

Pada sisi sektoral, kontributor utama pertumbuhan ekonomi yaitu sektor industri

pengolahan, perdagangan hotel dan restoran (PHR), serta pengangkutan dan komunikasi.

Tetap tingginya pertumbuhan PDB ditopang oleh kinerja sektor penghasil barang dan sektor

LAPORAN TAHUNAN 2012 25

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

penghasil jasa. Sektor penghasil barang tumbuh stabil didukung pertumbuhan positif sektor

pertanian dan sektor industri pengolahan yang mampu mengompensasi pertumbuhan rendah

di sektor pertambangan. Sektor pertanian tumbuh meningkat didukung oleh produksi padi di

subsektor tanaman bahan makanan dan produksi kelapa sawit di subsektor perkebunan.

Pertumbuhan sektor industri sejalan dengan laju permintaan domestik, seperti tercermin pada

aktivitas produksi subsektor makanan dan minuman, alat angkut, semen, dan kimia.

Sedangkan rendahnya pertumbuhan di sektor pertambangan terutama disebabkan oleh

berlanjutnya kontraksi di subsektor migas. Pada sektor penghasil jasa, sektor PHR masih

mencatat pertumbuhan yang tinggi, meskipun lebih rendah dari tahun sebelumnya sejalan

dengan arus perdagangan domestik dan eksternal. Sementara itu, pertumbuhan sektor

pengangkutan dan komunikasi masih tinggi ditopang kinerja subsektor angkutan jalan, jasa

angkutan dan komunikasi. Sektor keuangan persewaan dan jasa tumbuh meningkat ditopang

oleh kinerja subsektor bank dan lembaga keuangan nonbank yang tumbuh positif.

Secara spasial, perekonomian daerah pada tahun 2012 secara umum menunjukkan

kinerja yang tetap terjaga. Pertumbuhan yang tinggi terutama terjadi di Kawasan Timur

Indonesia (KTI) yang mencapai 6,0%, dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun 2011

sebesar 5,5%. Pertumbuhan yang tinggi di KTI pada 2012 didukung oleh kinerja ekspor

berbasis Sumber Daya Alam (SDA) dan peningkatan investasi infrastruktur. Pertumbuhan

yang masih tetap tinggi juga terjadi di kawasan Jawa, Jakarta dan Sumatera meskipun

dipengaruhi dinamika penurunan permintaan global. Pertumbuhan ekonomi kawasan

Sumatera tercatat sebesar 5,8%, sedikit melambat sejalan dengan penurunan permintaan

ekspor pada subsektor perkebunan, khususnya dari komoditas karet,dan pada sektor

pertambangan. Walaupun terjadi perlambatan pada ekspor manufaktur di kawasan Jawa dan

Jakarta, perekonomian di kedua kawasan tersebut masih mampu tumbuh cukup tinggi

sebesar masing-masing 6,6% dan 6,5% pada 2012.

Aglomerasi ekonomi di kawasan Jawa dan Jakarta dengan dukungan sektor

manufaktur dan pertumbuhan jumlah penduduk merupakan salah satu faktor yang

menyebabkan kontribusi kawasan Jawa lebih besar dibandingkan daerah lainnya. Tumbuhnya

investasi di sektor manufaktur serta terjaganya konsumsi domestik mendukung kinerja

ekonomi di kawasan Jawa dan Jakarta di tengah ekonomi dunia yang tumbuh melambat pada

tahun 2012. Kondisi tersebut berbeda dengan pada periode krisis pada tahun 2008-2009.

Pada periode tersebut, kontribusi pertumbuhan ekonomi Jawa menurun cukup dalam akibat

dari kontraksi pertumbuhan ekspor manufaktur yang signifikan (-13,2% pada 2008 dan -1,9%

pada 2009). Setelah periode krisis 2008-2009, perekonomian kawasan Jawa dapat kembali

pulih dalam waktu relatif singkat sejalan dengan menguatnya permintaan dan harga

komoditas global.

LAPORAN TAHUNAN 2012 26

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

TINJAUAN PERKEMBANGAN USAHA BANK

Pencapaian Kinerja 2012

Neraca

Dalam menyusun rencana kerja tahun 2012 Direksi Bank menetapkan asumsi seperti

pertumbuhan PDB riil sebesar 7,0%, tingkat inflasi 6,5% dan nilai tukar Rp/USD Rp 9.000

(sumber dari Departemen Keuangan). Sedangkan tingkat sukubunga diperkirakan untuk giro

sebesar 1,5%, tabungan 3,5%, deposito berjangka 7,6% dan SBI 6,5%. Sedangkan tingkat

suku bunga kredit berkisar sebesar 13,0%.

Berikut ini ringkasan Neraca dan Laba Rugi Bank selama tiga tahun terakhir untuk

dapat diperbandingkan.

Dalam Juta Rupiah

KETERANGAN 2012 2011 2010 2011-2012 (%)

TOTAL ASSET 664.119 595.969 509.872 11,44%

AKTIVA PRODUKTIF 692.596 627.430 558.944 10,39%

Kredit yang diberikan 469.366 417.256 362.575 12,49%

Penempatan Pada Bank Lain 61.836 85.946 33.224 -28,05%

Surat Berharga 50.494 16.798 72.396 200,60%

Bank garansi 878 251 3.251 249,80%

Kelonggaran Tarik 110.022 107.179 87.499 2,65%

DANA PIHAK KETIGA 481.205 454.722 367.287 5,82%

Giro 34.677 38.810 25.888 -10,65%

Tabungan 25.059 22.588 24588 10,94%

Deposito 421.469 393.324 316.811 7,15%

MODAL 151.117 135.924 117.629 11,18%

- Modal Disetor 65.500 65.500 65.500 -

- Cadangan Umum 13.100 13.100 13.100 -

- Saldo Laba 72.517 57.324 39.029 26,50%

LABA / RUGI

Pendapatan Bunga 69.906 67.638 57.457 3,35%

Beban Bunga 32.253 34.566 27.052 -6,69%

Pendapatan Bunga Bersih 37.653 33.072 34.404 13,85%

Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya

9.233 4.949 4.734 86,56%

Jumlah Beban Operasional Lainnya

26.449 18.676 18.070 41,62%

Laba (Rugi) Operasional 20.437 19.344 17.068 5,65%

Pendapatan Non Operasional 110 5.307 3.093 -97,93%

Beban Non Operasional 228 218 337 4,59%

Laba (Rugi) Sebelum Pajak 20.319 24.433 19.824 -16,84%

Taksiran Pajak Penghasilan 5.127 6.138 5.055 -16,47%

Laba (Rugi) Tahun Berjalan 15.192 18.295 14.769 -16,96%

LAPORAN TAHUNAN 2012 27

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Total Aset sampai akhir tahun 2012 sebesar Rp. 664.119 juta, meningkat sebesar

Rp. 68.150 juta atau 11,44 % bila dibandingkan total asset tahun 2011 sebesar

Rp. 595.969 juta. Pertumbuhan aset selama tiga tahun terakhir berhasil dipertahankan pada

tingkat di 11% hingga 12%.

Dari total aset tersebut, total kredit yang berhasil disalurkan oleh Bank sebesar

Rp. 469.366 juta atau 70,67%. Sedangkan penempatan pada bank lain sebesar

Rp. 61.836 juta. Kelonggaran tarik atas fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur namun

belum digunakan relatif tetap pada kisaran angka Rp.110 milyar.

Bank banyak memberikan kredit ke sektor UMKM seperti data di bawah ini. Dengan

demikian meskipun skala usaha Bank relatif kecil namun dalam proses intermediasi Bank

berperan aktif dalam pengembangan industri tersebut.

2012 2011 2010

1 Kredit Usaha Mikro 17.810 9.846 13.245

2 Kredit Usaha Kecil 74.969 60.247 54.957

3 Kredit Usaha Menengah 355.363 305.389 238.101

4 Selain UMKM 21.224 41.025 56.271

Total 469.366 416.507 362.574

Target pasar

Penyaluran kredit terbanyak pada sektor industri pengolahan dan sektor

perdagangan baik perdagangan besar maupun eceran dengan total sebesar Rp 297.314 juta

atau 63,34 % dari total kredit. Berikut rincian kredit per sektor ekonomi:

No. Sektor Ekonomi 2012 2011 2010

1 Pertanian, Perburuan & Kehutanan 1.785 929 929

2 Perikanan 835 499 1.243

3 Pertambangan & Penggalian 4.935 6.019 1.599

4 Industri Pengolahan 149.247 146.764 136.172

5 Listrik, Gas & Air 1.057 1.145 2.366

6 Konstruksi 34.388 27.527 31.127

7 Perdagangan Besar & Eceran 148.067 125.084 95.981

8 Penyediaan Akomodasi & Makan Minum 26.371 15.193 16.138

9 Transport., Pegudangan & Komunikasi 12.669 16.690 5.990

10 Perantara Keuangan 627 1.568 135

11 Real Estat, Persewaan & jasa Perum. 29.747 25.869 22.589

12 Jasa Pendidikan 11.199 7.482 4.681

13 Jasa Kesehatan & Keg. Sosial 1.579 1.076 3.319

14 Jasa Kemasy, SosBud, Hiburan & Jasa Perorangan.

28.238 22.687 18.743

15 Jasa perorangan melayani Rumah Tangga 1.143 1.180 1.204

16 Rumah Tangga 17.479 16.795 20.358

Total 469.366 416.507 362.574

LAPORAN TAHUNAN 2012 28

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Sedangkan jika dibagi berdasarkan jenis produk kredit, maka porsi terbesar

disalurkan dalam bentuk pinjaman rekening koran sebesar Rp. 225.411 juta atau 48,02 % dari

total kredit yang diberikan.

Pemberian kredit per jenis produk kredit terlihat pada tabel berikut :

2012 2011 2010

1 Pinj Rekening Koran 225.411 202.082 177.233 2 Pinj. Aksep 107.723 99.711 86.783 3 Pinj. Tetap 16.719 14.250 11.135 4 Pinj. Dg Angsuran 102.215 73.043 59.495 5 KPR 17.148 16.811 17.421 6 KKB 150 187 549

Lebih lanjut di bawah ini data penggunaan kredit yang diberikan :

Jenis Penggunaan 2012 2011 2010

1 Modal Kerja 405.656 374.164 326.348 2 Investasi 46.162 23.682 16.392 3 Konsumsi 17.548 18.661 19.834 Total 469.366 416.507 362.574

Penghimpunan Dana Pihak Ketiga

Dana pihak ketiga masih didominasi oleh penempatan deposito berjangka yang

merupakan 87,5% dari total simpanan. Deposito berjangka tersebut berdasarkan data historis

selalu diperpanjang sehingga tidak mengganggu likuiditas. Perkembangan dana pihak ketiga

relatif tetap namun memadai seperti yang ditunjukkan oleh rasio LDR yang berada di 97,5%.

Secara rinci dana pihak ketiga terlihat pada tabel berikut :

2012 2011 2010 2012/2011

Giro 34.677 38.810 25.888 (10,6%)

Tabungan 25.059 22.588 24.588 10,9%

Deposito Berjangka 421.468 393.323 316.811 7,2%

Total 481.204 454.721 367.287 5,8%

LAPORAN TAHUNAN 2012 29

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Laba Rugi Tahun 2012 Bank membukukan laba bersih Rp 15,2 milyar yang menurun dari tahun

sebelumnya sebesar Rp 18,3 milyar. Penurunan ini terutama disebabkan pada pos

pendapatan non operasional yang menurun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 5,3 milyar

menjadi Rp 110 juta karena tidak dilakukan koreksi pencadangan kerugian aktiva non

produktif dan rekening administratif dan operasional di tahun ini. Selain itu pembentukan

CKPN juga meningkat dari Rp 3,9 milyar menjadi Rp 7,7 milyar.

Di bawah ini perincian Laba Rugi Bank :

2012 2011 2010

Pendapatan Bunga 69.906 67.638 57.457

Beban Bunga 32.253 34.567 27.053

Pendapatan Bunga Bersih 37.653 33.071 30.404

Pendapatan Operasional Lainnya 9.233 4.949 4.734

Beban Operasional Lainnya 18.766 14.731 14.096

Beban Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif 7.683 3.945 3.973

Pendapatan (beban) Non Operasional (117) 5.089 2.756

Laba Sebelum Pajak 20.319 24.433 19.825

Laba Bersih 15.192 18.295 14.769

Bank memperoleh laba operasional tahun 2012 sebesar Rp 20,44 milyar yang berarti

naik dari perolehan sebesar Rp19,34 milyar tahun sebelumnya. Laba Operasional itu

diperoleh dari pendapatan bunga bersih sebesar Rp 37,65 milyar yang naik 13,8% dari

pendapatan bunga bersih tahun sebelumnya yaitu RP 33,07 milyar. Peningkatan pendapatan

diperoleh dari pendapatan bunga dan pendapatan provisi dan komisi yang naik dari

peningkatan kredit yang diberikan pada tahun 2012. Pendapatan bunga naik dari

Rp 67,6 milyar menjadi Rp 69,9 milyar, sedangkan biaya bunga turun dari Rp 34,5 milyar

menjadi Rp 32,2 milyar sehingga pendapatan bunga bersih menjadi sebesar Rp 37,6 milyar

meningkat bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 33,1 milyar. Penurunan

rata-rata bunga deposito berjangka yang lebih tinggi daripada rata-rata penurunan suku bunga

kredit menjadi penyebab hal tersebut.

Beban operasional yang terdiri dari cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif

dan non produktif (CKPN), beban umum dan administrasi serta beban personalia adalah

Rp 26,45 milyar. Beban operasional ini meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar

Rp 18,68 milyar karena peningkatan CKPN dan beban personalia (pencadangan imbalan

pasca kerja)

LAPORAN TAHUNAN 2012 30

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Rasio Keuangan

URAIAN 2012 2011 2010

Rasio Permodalan

Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM)

26,33% 25.44% 26.65%

Modal inti terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)

25,30% 24,35% 25,66%

Rasio Aktiva Produktif

NPL gross 3,40% 2,50% 5.97%

NPL net 2,72% 1,48% 5,09%

Rasio kredit thd aktiva produktif 67,77% 66,50% 64,87%

Aset Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif

2,60% 1,59% 3,87%

LDR 97,54% 91,60% 98,72%

Rasio Rentabilitas

ROE 10,33% 15,68% 13,91%

ROA 3,23% 4,29% 4,46%

Rasio Efisiensi

BOPO 74,39% 73,35% 79,69%

NIM 5,74% 5,33% 5,95%

Rasio Kepatuhan

Pelanggaran BMPK Tidak ada

Pelampauan BMPK Tidak ada

GWM 8,03% 8,03% 8,05%

Rasio Tertentu Lainnya

Rasio kredit Mikro thd Kredit UMKM

3,97% 2,62% 4,32%

Rasio Kredit UMKM thd Total kredit

94,49% 90,15% 67,91%

Kecukupan Permodalan

2012 2011 2010

Modal Inti 140.182 123.009 108.801

Modal Pelengkap 5.691 5.479 4.188

Total Modal 145.873 128.488 112.989

Aktiva Tertimbang Mnrt Risiko (ATMR) untuk risiko kredit

495.362 451.893 391.111

Aktiva Tertimbang Mnrt Risiko (ATMR) untuk risiko operasional

58.642 53.252 32.904

Aktiva Tertimbang Mnrt Risiko (ATMR) untuk risiko pasar

- - -

ATMR utk risiko kredit, operasional dan pasar

26,33% 25,44% 26,65%

LAPORAN TAHUNAN 2012 31

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Bank mampu mencukupi kebutuhan permodalan dengan sangat baik yang

ditunjukkan oleh KPMM 26,33% yang masih di atas ketentuan yang berkisar 9-10%.

Kecukupan permodalan tersebut dapat dipertahankan dalam tiga tahun terakhir. Kecukupan

permodalan dipenuhi secara organik dari sumber internal Bank. Berdasarkan data historis

Bank tidak melakukan pembagian dividen kepada pemegang saham. Dengan tingkat KPMM

yang masih jauh dari ketentuan maka Bank masih memiliki ruang yang cukup untuk

meningkatkan skala usahanya.

Aktiva Produktif, kualitas aktiva produktif dapat dijaga dengan kredit bermasalah

(NPL net) pada tingkat di bawah 5% meskipun sedikit meningkat dibandingkan dengan tahun

sebelumnya.

Rentabilitas, selama tahun 2012 rentabilitas menurun bila dibandingkan tahun

sebelumnya, hal ini terlihat dari nilai ROA, ROE. Namun demikian tingkat efisiensi tetap baik

walaupun sedikit meningkat seperti tercermin dari rasio BOPO dari 73,35 % menjadi 74,39

%.Tingkat NIM membaik dari 5,33% menjadi 5,74%.

Likuiditas, kondisi likuiditas selama tahun 2012 relatif stabil, diukur dari kewajiban

GWM dan Bank tidak pernah mengalami kesulitan likuiditas selama tahun 2012.

Kepatuhan, Bank mampu memenuhi rasio yang terkait dengan risiko kepatuhan

seperti tidak pernah melampaui dan melanggar BMPK dan dapat memenuhi GWM primer,

GWm sekunder dan GWM LDR.

Selain hal-hal tersebut di atas, Bank secara konsisten fokus terhadap penyaluran

kredit kepada UMKM.

LAPORAN TAHUNAN 2012 32

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN PENGUNGKAPAN

EKSPOSUR RISIKO

Penerapan Manajemen Risiko dan Jenis-Jenis Risiko

Penerapan manajemen risiko berdasarkan pada ketentuan Peraturan Bank Indonesia

No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 Tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia

Nomor 5/8/PBI/2003 Tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum dan sesuai

dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal

Perubahan atas Surat Edaran 5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank

Umum.

Penerapan manajemen risiko yang efektif dan menyeluruh akan menciptakan suatu

budaya yang sadar akan pentingnya manajemen risiko dan memberikan manfaat kepada

Bank dan stakeholder-nya.

Bank menerapkan pengelolaan terhadap 8 (delapan) jenis risiko yaitu :

1. Risiko Kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counter party)

memenuhi kewajibannya.

2. Risiko Pasar adalah risiko yang timbul karena adanya perubahan variabel pasar dari

portofolio yang dimiliki Bank yang berpotensi merugikan. Risiko pasar yang dikelola

hanya akibat dari perubahan suku bunga.

3. Risiko Likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan Bank tidak mampu

memenuhi kewajiban yang telah jatuh waktu.

4. Risiko Operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan atau

tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau adanya

problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.

5. Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan atau kelemahan aspek yuridis.

6. Risiko Strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan

pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak

tepat atau kurang responsif terhadap perubahan eksternal.

7. Risiko Kepatuhan adalah risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak

melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti

pelanggaran terhadap ketentuan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM)

atau ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).

8. Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholders

yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.

LAPORAN TAHUNAN 2012 33

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Pengungkapan Eksposur Risiko

Sesuai dengan penilaian profil risiko Bank yang disusun dengan menggabungkan

hasil penilaian tingkat risiko inheren dan kualitas penerapan manajemen risiko, menghasilkan

peringkat risiko komposit 2012 Low to Moderate, terdiri dari:

Jenis Risiko Kuartal 1 Kuartal 2 Kuartal 3 Kuartal 4

Risiko Kredit M M M LM

Risiko Pasar LM LM LM LM

Risiko Likuiditas M M M LM

Risiko Operasional LM LM LM LM

Risiko Hukum L L L L

Risiko Stratejik L LM LM LM

Risiko Kepatuhan L L L L

Risiko Reputasi L L L L

Risiko komposit LM LM LM LM

Keterangan : LM : low to moderate

M : moderate L : low

Penilaian tersebut berdasarkan pengukuran terhadap risiko inheren dan kualitas manajemen

risiko Bank. Per jenis risiko dapat disampaikan uraian di bawah ini.

RISIKO KREDIT

Proses pemberian kredit yang memperhatikan prinsip kehati-hatian dan memenuhi

ketentuan yang berlaku menjadi dasar dalam pengelolaan risiko kredit. Mitigasi risiko kredit

dilakukan dengan membentuk komite kredit yaitu komite yang berwenang untuk memberikan

persetujuan terhadap usulan pemberian kredit oleh pejabat kredit (Account Officer). Anggota

Komite Kredit dipilih dari jajaran Direksi, Pejabat Eksekutif dan account officer yang senior.

Direktur Kepatuhan juga menjadi anggota Komite Kredit yang tidak mempunyai limit, namun

mempunyai wewenang untuk menolak kredit yang diusulkan,

Usulan kredit kepada pihak terkait harus disetujui oleh Dewan Komisaris.

Bank memberikan kredit dengan fokus kepada segmen UMKM yang karakteristik

bisnisnya sesuai dengan Bank. Pengelolaan konsentrasi risiko kredit dilakukan dengan

memenuhi ketentuan untuk mengukur konsentrasi kredit kepada 10 debitur besar dan

LAPORAN TAHUNAN 2012 34

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

penerbitan perhitungan BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit) baik terhadap pihak

terkait maupun bukan pihak terkait setiap bulan.

Mekanisme pengukuran risiko dilakukan dengan mengukur risiko-risiko yang terkait

dengan perkreditan seperti rasio Non Performing Loan, kecukupan pencadangan kerugian

dan perhitungan kecukupan modal untuk menutup risiko kredit.

Sedangkan pengendalian risiko dilakukan dengan proses kredit yang baik, peningkatan mutu

SDM di fungsi Marketing, review kredit dan Legal, serta monitor kredit bermasalah secara

efektif.

Bank membentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai untuk kredit-kredit yang

mengalami penurunan nilai. Untuk penurunan kredit dengan plafond di atas Rp. 5 milyar dan

memiliki kolektibilitas 3 maka akan dibentuk CKPN Individual dengan menyusun arus kas

yang baru, sedangkan untuk kredit dengan plafond di bawah Rp. 5 milyar atau di atas

Rp. 5 milyar namun belum memiliki kolektibilitas 3 maka akan dibentuk CKPN Kolektif yang

dihitung dari jumlah hari tunggakan.

Sampai akhir tahun 2012 bank belum memiliki debitur yang memiliki rating dari

lembaga pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia dan belum melakukan aktivitas

sekuritisasi asset, sedangkan untuk melakukan mitigasi risiko kredit, bank mewajibkan adanya

agunan untuk setiap kredit yang diberikan antara lain cash colateral, fixed asset, mesin, dan

kendaraan bermotor.

RISIKO PASAR

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia, Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)

risiko pasar wajib dibentuk apabila memenuhi salah satu syarat sebagai berikut :

a. Total Aset Bank Rp 1 trilyun,

b. Bank termasuk kategori bank devisa dengan trading book sebesar Rp 20 milyar,

c. Bank termasuk kategori bukan devisa dengan trading book Rp 25 milyar.

Bank tidak mempunyai eksposur terhadap risiko pasar berdasarkan kriteria yang

ditentukan tersebut di atas.

RISIKO OPERASIONAL

Pengelolaan risiko operasional dikelola secara terpusat sesuai dengan best practice.

Karakteristik transaksi, jasa dan produk Bank yang relatif sederhana, tidak adanya corporate

action dan pengembangan bisnis baru, serta tidak ada tenaga alih daya, maka mitigasi risiko

operasional masih menggunakan pendekatan yang mendasar. Bank memiliki teknologi

informasi (core system) yang handal untuk melaksanakan transaksi dan membuat laporan

yang diperlukan. Fraud internal maupun fraud eksternal maupun kejadian eksternal selama

tahun 2012 tidak tercatat di Bank.

LAPORAN TAHUNAN 2012 35

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

RISIKO LIKUIDITAS

Bank mempunyai mekanisme untuk mengelola risiko likuiditas yaitu melalui

pelaksanaan Asset Liabilities Committee (ALCO). Sebagai Bank skala kecil, ketergantungan

Bank terhadap dana jangka pendek nasabah yaitu deposito berjangka cukup besar. Namun

Bank dapat mengelola kondisi itu karena pada umumnya deposan memperpanjang

penempatan dananya di Bank. Bank selama tahun 2012 dapat memenuhi ketentuan Giro

Wajib Minimum dan rasio Kredit/Dana (LDR). Unit Treasury bersama dengan Direktur Bisnis

menjaga likuiditas Bank. Satuan Kerja Manajemen Risiko turut berperan untuk melakukan

monitor terhadap kecukupan likuditas. Dalam hal Bank mengalami kekurangan likuiditas yang

selama tahun 2012 relatif jarang, selain dukungan dari bank koresponden juga Bank

mengandalkan dukungan dari pemegang saham untuk memberikan dana jangka pendek.

RISIKO HUKUM

Untuk mengelola Risiko Hukum, Bank menggunakan jasa notaris yang

direkomendasikan oleh unit legal dan disetujui oleh Direksi karena reputasinya yang baik.

Risiko Hukum, yang dikelola oleh unit Legal, relatif tidak signifikan di Bank, ditunjukkan

dengan tidak adanya kasus hukum yang dihadapi oleh Bank. Penyelesaian kredit macet pada

umumnya dilakukan melalui proses lelang oleh pihak independen (Balai Lelang). Beberapa

pengaduan debitur yang diterima pada umumnya Bank berada pada posisi hukum yang kuat.

RISIKO STRATEJIK

Risiko Strategik dikelola oleh Direksi yang bertanggung jawab langsung terhadap

pencapaian target bisnis jangka pendek maupun jangka penjang. Pencapaian target

dibicarakan secara berkala dengan seluruh unit organisasi dan kantor cabang. Pada tahun

2012 ini perubahan-perubahan peraturan yang berdampak terhadap Bank telah dibicarakan

dan diukur dampaknya. Bank berusaha menjaga tingkat kesehatan dan GCG pada peringkat

1 (satu) atau 2 (dua).

RISIKO KEPATUHAN

Risiko Kepatuhan dikelola oleh unit Kepatuhan dan Manajemen Risiko yang berada di

bawah Direktur Kepatuhan. Bank memenuhi ketentuan mengenai pelaksanaan fungsi

kepatuhan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Secara umum rasio kepatuhan seperti

pemenuhan ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit, Giro Wajib Minimum, permodalan

dan ketentuan lain dapat dipenuhi melalui kerjasama antar unit independen seperti

Kepatuhan, Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Audit Internal.

LAPORAN TAHUNAN 2012 36

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

RISIKO REPUTASI

Pengaduan nasabah dan kasus-kasus yang merugikan nama baik Bank selama tahun

2012 tidak signifikan. Risiko Reputasi dikelola dengan memberikan transparansi produk dan

jasa Bank secara baik kepada nasabah. Bank mempunyai pedoman penanganan pengaduan

nasabah dan menunjuk petugas yang bertanggung jawab terhadap hal itu. Risiko ini bagi

Bank relatif rendah selain karena tidak ada isu negatif yang diterima, juga dipengaruhi oleh

skala usaha, produk dan jasa Bank yang relatif sederhana.

Praktik Manajemen Risiko Bank Dalam struktur organisasi manajemen risiko Bank telah terdapat pemisahan fungsi

secara independen antara Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Operasional

(Risk Taking Unit).

Satuan Kerja Operasional secara bertahap telah melaksanakan penerapan

Manajemen Risiko dengan mematuhi pedoman atau sisdur yang berlaku untuk meminimalisir

timbulnya risiko.

Satuan Kerja Manajemen Risiko dalam melaksanakan tugas penerapan manajemen

risiko melakukan pengamatan apakah seluruh jajaran organisasi di Bank telah terlibat dalam

pelaksanaan proses manajemen risiko sesuai fungsi masing-masing.

Penerapan Manajemen risiko diusahakan dapat dilaksanakan secara efektif meliputi:

1. Pengawasan efektif dari Dewan Komisaris dan Direksi

Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan dan

memberikan nasehat terhadap pelaksanaan kegiatan perusahaan oleh Direksi.

Dalam hal tertentu Dewan Komisaris wajib memberikan persetujuan yaitu antara

lain:

a. risk appetite dan risk tolerance Bank.

b. usulan pemberian kredit kepada pihak terkait.

c. usulan kebijakan tertentu seperti kebijakan kredit, kebijakan pemberian kredit

kepada pihak terkait, kebijakan anti pencucian uang.

2. Kecukupan kebijakan di bidang kredit, operasional, Teknologi Informasi dan

Sumberdaya Manusia.

3. Prosedur dan penetapan limit risiko untuk risiko kredit, penempatan, limit-limit

persetujuan transaksi operasional dan limit persetujuan pengeluaran biaya usaha

Bank.

4. Proses, identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko.

5. SIM (Sistem Informasi Manajemen) serta sistem pengendalian intern yang

menyeluruh.

LAPORAN TAHUNAN 2012 37

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Kepatuhan Bank

Bank Indonesia mewajibkan Bank untuk menunjuk seorang Direksi menjadi Direktur

Kepatuhan dan Bank diwajibkan juga untuk membentuk Satuan Kerja Kepatuhan. Ketentuan

tersebut telah dipenuhi oleh Bank

Tingkat Kepatuhan Bank selama tahun 2012 tergolong baik, dimana Bank selalu

memenuhi ketentuan yang berlaku sesuai yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia, terutama

ketaatan terhadap peraturan dan ketentuan seperti :

Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM)

Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)

Giro Wajib Minimum (GWM)

Transaksi Dengan Pihak Terkait

Pihak terkait adalah perusahaan dan perorangan yang memiliki hubungan

keuangan, kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung.

Berdasarkan pembukuan Bank, transaksi pihak terkait posisi Desember 2012 yaitu sebagai

berikut :

Kredit yang diberikan kepada pihak terkait sebesar Rp. 4,66 milyar atau 0,99% dari

total kredit diberikan.

Giro yang diterima dari pihak terkait sebesar Rp. 17,9 milyar atau 3,54 % dari total

DPK.

Tabungan yang diterima dari pihak terkait sebesar Rp. 6,53 milyar atau 1,29% dari

total DPK.

Deposito berjangka yang diterima dari pihak terkait sebesar Rp. 158,8 milyar atau

31,37 % dari total DPK.

Barang dan jasa kepada pihak terkait sebesar Rp. 2,74 milyar atau 35,04 % dari total

beban umum dan administrasi.

LAPORAN TAHUNAN 2012 38

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

DAFTAR TABEL MANAJEMEN RISIKO

Tabel Judul

Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum

Tabel 2.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah – Bank Secara Individual

Tabel 2.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak – Bank Secara Individual

Tabel 2.3.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi – Bank Secara Individual

Tabel 2.4.a Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah – Bank Secara Individual

Tabel 2.5.a Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi – Bank Secara Individual

Tabel 2.6.a Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai – Bank Secara Individual

Tabel 3.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portfolio dan Skala Peringkat – Bank Secara Individual

Tabel 4.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit – Bank Secara Individual

Tabel 4.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit – Bank Secara Individual

Tabel 6.1.1 Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca

Tabel 6.1.2 Pengungkapan Eksposur Liabilitas Komitmen/Kontijensi Pada Transaksi Rekening Administratif

Tabel 6.1.7 Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit

Tabel 8.1.a Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional – Bank Secara Individual

Tabel 9.1.a Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah – Bank Secara Individual

LAPORAN TAHUNAN 2012 39

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Tabel 1.a

Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum

(dalam jutaan rupiah)

KOMPONEN MODAL

31 DESEMBER 2012

Bank

I KOMPONEN MODAL

A

Modal Inti 140,182

1 Modal disetor 65,500

2 Cadangan Tambahan Modal 74,682

3 Modal Inovatif

4 Faktor Pengurang Modal Inti

5 Kepentingan Non Pengendali

B

Modal Pelengkap 5,691

1 Level Atas (Upper Tier 2) 5,691

2 Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti

3 Faktor Pengurang Modal Pelengkap

C Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pel engkap

Eksposur Sekuritisasi

D Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3)

E MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR

II TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B - C) 145,873

III TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP,DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A + B - C + E)

IV ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT

495,362

V ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL

58,642

VI ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR

-

A Metode Standar

B Model Internal

VII RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)]

26.33%

LAPORAN TAHUNAN 2012 40

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Tabel 2.1.a

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah – Bank Secara

Individual

(dalam jutaan rupiah)

No. Kategori Portofolio

31 DESEMBER 2012

Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah

BANTEN DKI

JAKARTA JAWA

BARAT KALIMANTAN

TENGAH SUMATERA SELATAN

Total

1

Tagihan Kepada Pemerintah

- - 117,353 - - 117,353

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

- - - - - -

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

- - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank - - 60,735 - - 60,735

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal

909 26,716 14,180 - - 41,804

6 Kredit Beragun Properti Komersial

8,789 16,327 5,533 1,837 - 32,486

7 Kredit Pegawai/Pensiunan

- - - - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

4,251 16,189 111,649 - - 132,088

9 Tagihan kepada Korporasi

- - 303,301 - 1,237 304,538

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

238 243 12,389 - - 12,870

11 Aset Lainnya - - 20,035 - - 20,035

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

- - - - - -

Total 14,187 59,474 645,175 1,837 1,237 721,910

LAPORAN TAHUNAN 2012 41

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Tabel 2.2.a

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak

– Bank Secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

No. Kategori Portofolio

31 DESEMBER 2012

Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak

< 1 tahun >1 thn s.d. 3 thn

>3 thn s.d. 5 thn

> 5 thn Non-

Kontraktual Total

1 Tagihan Kepada Pemerintah

117,353 - - - - 117,353

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

- - - - - -

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

- - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank

60,735 - - - - 60,735

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal

22,890 1,374 3,396 14,144 - 41,804

6 Kredit Beragun Properti Komersial

24,772 1,631 1,139 4,945 - 32,486

7 Kredit Pegawai/Pensiunan

- - - - - -

8

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

98,180 5,710 8,972 19,227 - 132,088

9 Tagihan kepada Korporasi

252,655 11,677 12,280 27,927 - 304,538

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

8,903 483 1,455 2,028 - 12,870

11 Aset Lainnya - - - - 20,035 20,035

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

- - - - - -

Total 585,489 20,875 27,241 68,271 20,035 721,910

LAPORAN TAHUNAN 2012 42

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Tabel 2.3.a

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi –

Bank Secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

No. Sektor Ekonomi Tagihan Kepada Pemerintah

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

31 DESEMBER 2012

1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan - - -

2 Perikanan - - -

3 Pertambangan dan Penggalian - - -

4 Industri pengolahan - - -

5 Listrik, Gas dan Air - - -

6 Konstruksi - - -

7 Perdagangan besar dan eceran - - -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum

- - -

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi

- - -

10 Perantara keuangan - - -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan

- - -

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib

- - -

13 Jasa pendidikan - - -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - - -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya

- - -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga

- - -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya

- - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya - - -

19 Bukan Lapangan Usaha - - -

20 Lainnya 117,353 - -

Total 117,353 - -

LAPORAN TAHUNAN 2012 43

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Tabel 2.3.a

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi –

Bank Secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

No. Sektor Ekonomi Tagihan Kepada Bank

Kredit Beragun Rumah Tinggal

Kredit Beragun Properti Komersial

31 DESEMBER 2012

1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan - - -

2 Perikanan - - -

3 Pertambangan dan Penggalian - - -

4 Industri pengolahan - 4,090 12,943

5 Listrik, Gas dan Air - - -

6 Konstruksi - - -

7 Perdagangan besar dan eceran - 20,867 11,617

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum

- - 917

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi

- - 2,394

10 Perantara keuangan 60,735 - -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan

- 1,811 4,615

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib

- - -

13 Jasa pendidikan - - -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - - -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya

- 96 -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga

- - -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya

- - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya - - -

19 Bukan Lapangan Usaha - 14,940 -

20 Lainnya - - 875

Total 60,735 41,804 33,361

LAPORAN TAHUNAN 2012 44

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Tabel 2.3.a

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi –

Bank Secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

No. Sektor Ekonomi Kredit Pegawai / Pensiunan

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

Tagihan kepada Korporasi

31 DESEMBER 2012

1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan - 2,125 -

2 Perikanan - 841 -

3 Pertambangan dan Penggalian - 1,513 3,685

4 Industri pengolahan - 39,449 107,423

5 Listrik, Gas dan Air - 1,133 -

6 Konstruksi - 10,005 27,366

7 Perdagangan besar dan eceran - 48,528 82,656

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum

- 7,271 19,132

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi

- 3,367 9,683

10 Perantara keuangan - 631 -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan

- 4,319 23,674

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib

- - -

13 Jasa pendidikan - 2,684 8,665

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - 1,825 -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya

- 6,917 21,379

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga

- - -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya

- - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya - 1,383 -

19 Bukan Lapangan Usaha - 98 -

20 Lainnya - - -

Total - 132,088 303,663

LAPORAN TAHUNAN 2012 45

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Tabel 2.3.a

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi –

Bank Secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

No. Sektor Ekonomi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

Aset Lainnya

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

31 DESEMBER 2012

1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan - - -

2 Perikanan - - -

3 Pertambangan dan Penggalian - - -

4 Industri pengolahan 5,330 - -

5 Listrik, Gas dan Air - - -

6 Konstruksi - - -

7 Perdagangan besar dan eceran 4,102 - -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum

- - -

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi

- - -

10 Perantara keuangan - - -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan

174 - -

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib

- - -

13 Jasa pendidikan - - -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - - -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya

1,576 - -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga

800 - -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya

- - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya - - -

19 Bukan Lapangan Usaha 888 - -

20 Lainnya - 20,035 -

Total 12,870 20,035 -

LAPORAN TAHUNAN 2012 46

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Tabel 2.4.a

Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah –

Bank Secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

No. Keterangan

31 DESEMBER 2012

Wilayah

BANTEN DKI

JAKARTA JAWA

BARAT KALIMANTAN

TENGAH SUMATERA SELATAN

Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

(7)

1 Tagihan 13,474 50,953 600,011 1,823 1,227 667,489

2

Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired )

a. Belum jatuh tempo

13,225 50,668 584,490 1,823 1,227 651,434

b. Telah jatuh tempo

249 285 15,521 - - 16,055

3

Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual

- - 453 - - 453

4

Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif

27 56 4,134 - - 4,217

5

Tagihan yang dihapus buku

- - - - - -

LAPORAN TAHUNAN 2012 47

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Tabel 2.5.a

Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi

– Bank Secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

No. Sektor Ekonomi Tagihan

Tagihan yang Mengalami Penurunan

Nilai

Belum Jatuh Tempo

Telah jatuh

tempo

(1) (2) (3) (4) (5)

31 DESEMBER 2012

1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan 1,785 1,785 -

2 Perikanan 835 835 -

3 Pertambangan dan Penggalian 4,935 4,935 -

4 Industri pengolahan 149,247 142,702 6,545

5 Listrik, Gas dan Air 1,057 1,057 -

6 Konstruksi 34,388 34,388 -

7 Perdagangan besar dan eceran 148,067 143,248 4,819

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum

26,371 26,371 -

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 12,669 12,669 -

10 Perantara keuangan 61,362 61,362 -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan

29,747 29,565 182

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib

- - -

13 Jasa pendidikan 11,199 11,199 -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 1,579 1,579 -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya

28,238 26,024 2,214

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga

1,143 - 1,143

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya

- - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya 1,374 1,374 -

19 Bukan Lapangan Usaha 16,104 14,952 1,152

20 Lainnya 137,388 137,388 -

Total 667,488 651,433 16,055

LAPORAN TAHUNAN 2012 48

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Tabel 2.5.a

Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi

– Bank Secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

No. Sektor Ekonomi

Cadangan kerugian

penurunan nilai (CKPN) - Individual

Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif

Belum Jatuh Tempo

Telah jatuh tempo

(1) (2) (6) (7) (8)

31 DESEMBER 2012

1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan

- - -

2 Perikanan - - -

3 Pertambangan dan Penggalian - 16 -

4 Industri pengolahan 453 1,600 -

5 Listrik, Gas dan Air - - -

6 Konstruksi - 169 -

7 Perdagangan besar dan eceran - 936 -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum

- 100 -

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi

- - -

10 Perantara keuangan - - -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan

- 45 -

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib

- - -

13 Jasa pendidikan - 26 -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial

- - -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya

- 670 -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga

- 343 -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya

- - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya

- - -

19 Bukan Lapangan Usaha - 312 -

20 Lainnya - - -

Total 453 4,217 -

LAPORAN TAHUNAN 2012 49

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Tabel 2.6.a

Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai –

Bank Secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

No. Keterangan

31 DESEMBER 2012

CKPN Individual CKPN Kolektif

(1) (2) (3) (4)

1 Saldo awal CKPN - 5,186

2 Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net)

453 2,022

2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan

453 18,014

2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan

- 15,992

3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride berjalan

- 2,991

4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan

- -

Saldo akhir CKPN 453 4,217

LAPORAN TAHUNAN 2012 50

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Tabel 3.1.a

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portfolio dan Skala

Peringkat – Bank Secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

31 DESEMBER 2012

Kategori Portofolio

Tagihan Bersih

Lembaga Pemeringkat

Peringkat Jangka panjang

Standard and Poor's AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A-

Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A-

Moody's Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3

PT. Fitch Ratings Indonesia

AAA (idn) AA+(idn) s.d

AA-(idn) A+(idn) s.d.

A-(idn)

PT ICRA Indonesia [Idr]AAA

[Idr]AA+ s.d [Idr]AA-

[Idr]A+ s.d [Idr]A-

PT Pemeringkat Efek Indonesia

idAAA idAA+ s.d

idAA- idA+ s.d id

A-

1 Tagihan Kepada Pemerintah

- - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

- - -

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

- - -

4 Tagihan Kepada Bank - - -

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal

- - -

6 Kredit Beragun Properti Komersial

- - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan

- - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

- - -

9 Tagihan kepada Korporasi

- - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

- - -

11 Aset Lainnya - - -

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

- - -

TOTAL - - -

LAPORAN TAHUNAN 2012 51

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Tabel 3.1.a

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portfolio dan Skala

Peringkat – Bank Secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

31 DESEMBER 2012

Kategori Portofolio

Tagihan Bersih

Lembaga Pemeringkat

Peringkat Jangka panjang

Standard and Poor's BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B-

Fitch Rating BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B-

Moody's Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3

PT. Fitch Ratings Indonesia

BBB+(idn) s.d BBB-(idn)

BB+(idn) s.d BB-(idn)

B+(idn) s.d B-(idn)

PT ICRA Indonesia [Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB-

[Idr]BB+ s.d [Idr]BB-

[Idr]B+ s.d [Idr]B-

PT Pemeringkat Efek Indonesia

id BBB+ s.d id BBB-

id BB+ s.d id BB-

id B+ s.d id B-

1 Tagihan Kepada Pemerintah

- - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

- - -

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

- - -

4 Tagihan Kepada Bank - - -

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal

- - -

6 Kredit Beragun Properti Komersial

- - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan

- - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

- - -

9 Tagihan kepada Korporasi

- - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

- - -

11 Aset Lainnya - - -

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

- - -

TOTAL - - -

LAPORAN TAHUNAN 2012 52

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Tabel 3.1.a

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portfolio dan Skala

Peringkat – Bank Secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

31 DESEMBER 2012

Kategori Portofolio

Tagihan Bersih

Lembaga Pemeringkat

Peringkat Jangka panjang

Peringkat Jangka Pendek

Standard and Poor's Kurang dari B- A-1 A-2

Fitch Rating Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2

Moody's Kurang dari B3 P-1 P-2

PT. Fitch Ratings Indonesia

Kurang dari B-(idn)

F1+(idn) s.d F1(idn)

F2(idn)

PT ICRA Indonesia Kurang dari [Idr]B-

[Idr]A1+ s.d [Idr]A1

[Idr]A2+ s.d [Idr]A2

PT Pemeringkat Efek Indonesia

Kurang dari idB- idA1 idA2

1 Tagihan Kepada Pemerintah

- - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

- - -

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

- - -

4 Tagihan Kepada Bank - - -

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal

- - -

6 Kredit Beragun Properti Komersial

- - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan

- - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

- - -

9 Tagihan kepada Korporasi

- - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

- - -

11 Aset Lainnya - - -

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

- - -

TOTAL - - -

LAPORAN TAHUNAN 2012 53

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Tabel 3.1.a

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portfolio dan Skala

Peringkat – Bank Secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

31 DESEMBER 2012

Kategori Portofolio

Tagihan Bersih

Lembaga Pemeringkat

Peringkat Jangka Pendek

Tanpa Peringkat

Total

Standard and Poor's

A-3 Kurang dari

A-3

Fitch Rating F3

Kurang dari F3

Moody's P-3

Kurang dari P-3

PT. Fitch Ratings Indonesia

F3(idn) Kurang dari

F3(idn)

PT ICRA Indonesia

[Idr]A3+ s.d [Idr]

A3

Kurang dari [Idr]A3

PT Pemeringkat Efek Indonesia

idA3 s.d id A4

Kurang dari idA4

1 Tagihan Kepada Pemerintah

- - 117,353 117,353

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

- - - -

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

- - - -

4 Tagihan Kepada Bank - - 60,735 60,735

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal

- - 41,804 41,804

6 Kredit Beragun Properti Komersial

- - 32,486 32,486

7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

- - 132,087 132,087

9 Tagihan kepada Korporasi - - 304,541 304,541

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

- - 12,869 12,869

11 Aset Lainnya - - 20,035 20,035

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

- - - -

TOTAL - - 721,910 721,910

LAPORAN TAHUNAN 2012 54

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Tabel 4.1.a

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah

Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit – Bank Secara

Individual

(dalam jutaan rupiah)

No. Kategori Portofolio

31 DESEMBER 2012

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit

0% 20% 35% 40% 45% 50%

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

A Eksposur Neraca

1 Tagihan Kepada Pemerintah 117,353 - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

- - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank - 60,735 - - - -

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 43 - 30,751 4,320 2,358 -

6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

1,825 - - - - -

9 Tagihan kepada Korporasi 3,350 - - - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - - - - - -

11 Aset Lainnya 4,088 - - - - -

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

- - - - - -

Total Eksposur Neraca 126,659 60,735 30,751 4,320 2,358 -

LAPORAN TAHUNAN 2012 55

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Tabel 4.1.a

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah

Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit – Bank Secara

Individual

(dalam jutaan rupiah)

No. Kategori Portofolio

31 DESEMBER 2012

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit

0% 20% 35% 40% 45% 50%

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif

1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

- - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank - - - - - -

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - 3,830 334 168 -

6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

- - - - - -

9 Tagihan kepada Korporasi - - - - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - - - - - -

11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

- - - - - -

Total Eksposur TRA - - 3,830 334 168 -

C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)

1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

- - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank - - - - - -

5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

- - - - - -

6 Tagihan kepada Korporasi - - - - - -

7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

- - - - - -

Total Eksposur Counterparty Credit Risk - - - - - -

LAPORAN TAHUNAN 2012 56

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Tabel 4.1.a

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah

Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit – Bank Secara

Individual

(dalam jutaan rupiah)

No. Kategori Portofolio

31 DESEMBER 2012

ATMR Beban Modal

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi

Risiko Kredit

75% 100% 150% Lainnya

(1) (2) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

A Eksposur Neraca

1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

- - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank - - - - 12,147 972

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - 13,552 1,084

6 Kredit Beragun Properti Komersial - 29,520 - - 29,520 2,362

7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

115,989 - - - 86,992 6,959

9 Tagihan kepada Korporasi - 266,942 - - 266,942 21,355

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - 736 12,064 - 18,832 1,507

11 Aset Lainnya - 12,233 3,714 - 17,804 1,424

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

- - - - - -

Total Eksposur Neraca 115,989 309,431 15,778 - 445,789 35,663

LAPORAN TAHUNAN 2012 57

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Tabel 4.1.a

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah

Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit – Bank Secara

Individual

(dalam jutaan rupiah)

No. Kategori Portofolio

31 DESEMBER 2012

ATMR Beban Modal

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak

Mitigasi Risiko Kredit

75% 100% 150% Lainnya

(1) (2) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif

1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

- - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank - - - - - -

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - 1,550 124

6 Kredit Beragun Properti Komersial - 2,966 - - 2,966 237

7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

14,273 - - - 10,705 856

9 Tagihan kepada Korporasi - 34,249 - - 34,249 2,740

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - - 69 - 104 8

11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - -

Total Eksposur TRA 14,273 37,215 69 - 49,573 3,966

C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)

1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

- - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank - - - - - -

5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

- - - - - -

6 Tagihan kepada Korporasi - - - - - -

7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - -

Total Eksposur Counterparty Credit Risk - - - - - -

LAPORAN TAHUNAN 2012 58

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Tabel 4.2.a

Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit –

Bank Secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

No. Kategori Portofolio

31 DESEMBER 2013

Tagihan Bersih

Bagian Yang Dijamin Dengan Bagian Yang Tidak Dijamin

Agunan Garansi Asuransi

Kredit Lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (3)-

[(4)+(5)+(6)+(7)]

A Eksposur Neraca

1 Tagihan Kepada Pemerintah

117,353 - - - - 117,353

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

- - - - - -

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

- - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank 60,735 - - - - 60,735

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal

37,472 43 - - - 37,429

6 Kredit Beragun Properti Komersial

29,520 - - - - 29,520

7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

117,814 1,825 - - - 115,989

9 Tagihan kepada Korporasi 270,292 3,350 - - - 266,942

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

12,800 - - - - 12,800

11 Aset Lainnya 20,035 - - - - 20,035

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

- - - - - -

Total Eksposur Ne raca 666,021 5,218 - - - 660,803

LAPORAN TAHUNAN 2012 59

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Tabel 4.2.a

Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit –

Bank Secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

No. Kategori Portofolio

31 DESEMBER 2013

Tagihan Bersih

Bagian Yang Dijamin Dengan Bagian Yang Tidak Dijamin Agunan Garansi

Asuransi Kredit

Lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (3)-

[(4)+(5)+(6)+(7)]

B

Eksposur Rekening Adminsitratif

1 Tagihan Kepada Pemerintah

- - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

- - - - - -

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

- - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank - - - - - -

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal

4,332 - - - - 4,332

6 Kredit Beragun Properti Komersial

2,966 - - - - 2,966

7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

14,273 - - - - 14,273

9 Tagihan kepada Korporasi 34,249 - - - - 34,249

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

69 - - - - 69

11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

- - - - - -

Total Eksposur Rekening Administratif

55,889 - - - - 55,889

C

Eksposur Counterparty Credit Risk

1 Tagihan Kepada Pemerintah

- - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

- - - - - -

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

- - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank - - - - - -

5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

- - - - - -

6 Tagihan kepada Korporasi - - - - - -

7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

- - - - - -

Total Eksposure Counterparty Cre dit Risk

- - - - - -

Total (A+B+C) 721,910 5,218 - - - 716,692

LAPORAN TAHUNAN 2012 60

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Tabel 6.1.1

Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca

(dalam jutaan rupiah)

31 DESEMBER 2012

No Kategori Portofolio Tagihan Bersih

ATMR Sebelum

MRK

ATMR Setelah

MRK

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Tagihan Kepada Pemerintah 117,353 - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

- - -

4 Tagihan Kepada Bank 60,735 12,147 12,147

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 37,472 13,567 13,552

6 Kredit Beragun Properti Komersial 29,520 29,520 29,520

7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

117,814 88,361 86,992

9 Tagihan Kepada Korporasi 270,292 270,292 266,942

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 12,800 18,832 18,832

11 Aset Lainnya 20,035 - 17,804

TOTAL 666,021 432,719 445,789

LAPORAN TAHUNAN 2012 61

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Tabel 6.1.2

Pengungkapan Eksposur Liabilitas Komitmen/Kontijensi Pada Transaksi

Rekening Administratif

(dalam jutaan rupiah)

31 DESEMBER 2012

No Kategori Portofolio Tagihan Bersih

ATMR Sebelum

MRK

ATMR Setelah

MRK

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Tagihan Kepada Pemerintah - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - -

3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

- - -

4 Tagihan kepada Bank - - -

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 4,332 1,550 1,550

6 Kredit Beragun Properti Komersial 2,966 2,966 2,966

7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

14,273 10,705 10,705

9 Tagihan Kepada Korporasi 34,249 34,249 34,249

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 69 69 69

TOTAL 55,889 49,538 49,538

LAPORAN TAHUNAN 2012 62

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Tabel 6.1.7

Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit

(dalam jutaan rupiah)

31 DESEMBER 2012

TOTAL ATMR RISIKO KREDIT 495,362

TOTAL FAKTOR PENGURANG M ODAL -

Tabel 8.1.a

Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional – Bank Secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

No. Pendekatan Yang Digunakan

31 DESEMBER 2012

Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun

terakhir)

Beban Modal

ATMR

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Pendekatan Indikator Dasar 31,276 4,691 58,642

Total 31,276 4,691 58,642

LAPORAN TAHUNAN 2012 63

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

Tabel 9.1.a

Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah – Bank Secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

31DESEMBER 2012

No Pos-pos Saldo

Jatuh Tempo

< 1 bulan

> 1 bln s.d. 3 bln

> 3 bln s.d. 6 bln

> 6 bln s.d.

12 bln

> 12 bulan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

I NERACA

A Aset

1 Kas 4,088 4,088 - - - -

2

Penempatan pada Bank Indonesia

118,172 88,172 - 5,000 25,000 -

3

Penempatan pada bank lain

61,836 36,736 25,100 - - -

4 Surat Berharga - - - - - -

5 Kredit yang diberikan 469,365 9,701 74,880 59,453 208,713 116,618

6 Tagihan lainnya - - - - - -

7 Lain- lain - - - - - -

Total Aset 653,461 138,697 99,980 64,453 233,713 116,618

B. Kewajiban

1 Dana Pihak Ketiga 506,205 373,998 131,425 770 12 -

2

Kewajiban pada Bank Indonesia

- - - - - -

3

Kewajiban pada bank lain

25,000 25,000 - - - -

4

Surat Berharga yang Diterbitkan

- - - - - -

5 Pinjaman yang Diterima - - - - - -

6 Kewajiban lainnya - - - - - -

7 Lain- lain - - - - - -

Total Kewajiban 531,205 398,998 131,425 770 12 -

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca

(260,301) (31,445) 63,683 233,701 116,618

II

REKENING ADMINISTRATIF

A.

Tagihan Rekening Administratif

1 Komitmen - - - - - -

2 Kontijensi - - - - - -

Total Tagihan Rekening Administratif

B.

Kewajiban Rekening Administratif

1 Komitmen 110,022 2,822 24,537 24,831 57,832 -

2 Kontijensi - - - - - -

Total Kewajiban Rekening Administratif

110,022 2,822 24,537 24,831 57,832 -

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif

(2,822) (24,537) (24,831) (57,832) -

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]

(263,123) (55,982) 38,852 175,869 116,618

Selisih Kumulatif

(263,123) (319,105) (280,253) (104,384) 12,234

LAPORAN TAHUNAN 2012 64

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

LAPORAN KEUANGAN AUDIT PT BANK FAMA

INTERNATIONAL

Laporan Auditor Independen

Laporan Keuangan Halaman

Laporan Posisi Keuangan 1 – 2

Laporan Laba Rugi Komprehensif 3 – 4

Laporan Perubahan Ekuitas 5

Laporan Arus Kas 6 – 7

Catatan atas Laporan Keuangan 8 – 61

Catatan 2 0 1 2 2 0 1 1

ASET

Kas 2a,4 4,088,468,250 3,985,282,950

Giro pada Bank Indonesia 2a,5 37,671,530,650 36,379,742,369

Penempatan pada Bank Indonesia 2a,d,i,6dan Bank Lainsetelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai

Rp - tahun 2012Rp 950,000,000 tahun 2011 112,330,832,677 101,793,787,806

Efek - efek 2f,7setelah dikurangi pendapatan bungaditerima dimuka

Rp 812,835,542 tahun 2012Rp 339,532,496 tahun 2011 29,187,164,458 29,660,467,504

Kredit yang diberikan 2h,r,i,8,32Pihak ketiga 466,482,477,162 407,665,589,527Pihak berelasi 4,659,502,657 9,590,609,322

----------------------------- ---------------------------------Jumlah 471,141,979,819 417,256,198,849

Provisi diterima dimuka (1,776,372,533) (748,544,483) Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (4,669,904,355) (5,185,750,564)

----------------------------- ---------------------------------Jumlah 464,695,702,931 411,321,903,802

----------------------------- ---------------------------------

Aset tetap 2j,9setelah dikurangi akumulasi penyusutan

Rp 5,588,071,651 tahun 2012Rp 4,988,266,716 tahun 2011 5,544,000,931 5,042,646,436

Pendapatan masih akan diterima 10 3,225,842,310 2,529,501,544

Biaya yang ditangguhkan 2l,11 1,826,607,630 1,521,605,406

Aset pajak tangguhan 2p,18 197,988,516 172,171,726

Aset lain-lain 2i,k,12Agunan yang diambil alihsetelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilaiRp - tahun 2012Rp - tahun 2011 3,713,545,527 2,484,679,720

Lainnya 1,637,437,462 1,077,682,752----------------------------- ---------------------------------

Jumlah aset lain-lain - bersih 5,350,982,989 3,562,362,472----------------------------- ---------------------------------

JUMLAH ASET 664,119,121,341 595,969,472,014================= ====================

1

PT BANK FAMA INTERNATIONALLAPORAN POSISI KEUANGAN31 Desember 2012 dan 2011

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini

Catatan 2 0 1 2 2 0 1 1

LIABILITAS DAN EKUITASLIABILITASLiabilitas segera 2m, 13

Bunga deposito berjangka 2,045,100,897 1,515,669,806Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain :- Penempatan pada Bank Indonesia- Giro pada Bank lainGiro 2r,14,32- Deposito berjangka pada Bank lainPihak ketiga 16,766,717,127 10,966,941,354

Pihak berelasi 17,910,538,291 27,843,454,555----------------------------- ---------------------------------

Jumlah giro 34,677,255,418 38,810,395,909----------------------------- ---------------------------------

Tabungan 2r,15,32Pihak ketiga 18,532,146,589 17,500,557,611Pihak berelasi 6,526,664,387 5,087,731,717

----------------------------- ---------------------------------Jumlah tabungan 25,058,810,976 22,588,289,328

----------------------------- ---------------------------------Deposito berjangka 2r,16,32Pihak ketiga 262,665,599,934 280,345,920,063Pihak berelasi 158,803,095,517 112,977,911,922

----------------------------- ---------------------------------Jumlah deposito berjangka 421,468,695,451 393,323,831,985

----------------------------- ---------------------------------

Simpanan dari bank lain 17 25,000,000,000 67,477,107----------------------------- ---------------------------------

Jumlah simpanan 506,204,761,845 454,789,994,329

Utang pajak 2p,18 1,765,024,094 2,332,793,991

Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 2q,19 - -

Imbalan pasca kerja 2s,20 1,156,596,656 88,919,718

Liabilitas lain-lain 2k,21 1,830,822,584 1,317,285,097

Cadangan risiko operasional 22 - ------------------------------ ---------------------------------

Jumlah Liabilitas 510,957,205,179 458,528,993,135----------------------------- ---------------------------------

E K U I T A SModal Disetor 23- Modal saham nilai nominal @ Rp 100.000.000,-

Modal dasar 1000 lembar saham.Modal ditempatkan dan disetor penuh655 lembar saham. 65,500,000,000 65,500,000,000

Saldo laba 24- Belum ditentukan penggunaannya 72,516,815,265 57,324,809,073- Ditentukan penggunaannya

Cadangan umum 13,100,000,000 13,100,000,000----------------------------- ---------------------------------

Jumlah ekuitas 151,116,815,265 135,924,809,073----------------------------- ---------------------------------

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 664,119,121,341 595,969,472,014================= ====================

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini

2

31 Desember 2012 dan 2011

PT BANK FAMA INTERNATIONALLAPORAN POSISI KEUANGAN

Catatan 2 0 1 2 2 0 1 1

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

PENDAPATAN BUNGA

Bunga yang diperoleh 2o,26 65,545,859,388 63,775,409,140

Provisi dan komisi kredit 2o 4,360,711,782 3,862,988,812------------------------------ -------------------------------

Jumlah pendapatan bunga 69,906,571,170 67,638,397,952

------------------------------ -------------------------------

BEBAN BUNGA

Bunga yang dibayar 2o,27 (32,253,417,623) (34,566,588,793)

------------------------------ -------------------------------

PENDAPATAN BUNGA BERSIH 37,653,153,547 33,071,809,159

------------------------------ -------------------------------

PENDAPATAN (BEBAN) OPERASIONAL LAINNYA

Pendapatan operasional lainnya

Provisi dan komisi diterima selain dari

pemberian kredit 2o 1,048,694,128 504,093,721

Penerimaan kembali kredit yang telah

dihapusbukukan 8,184,731,016 4,444,791,999------------------------------ -------------------------------

9,233,425,144 4,948,885,720

------------------------------ -------------------------------

Beban operasional lainnya

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

aset produktif dan non produktifif 2d,h,i,k,q,28 (7,683,383,392) (3,945,000,000)

Beban umum dan administrasi 2r,29,32 (7,825,621,454) (6,469,600,343)

Beban personalia 2s,30 (10,940,545,406) (8,261,821,543)

------------------------------ -------------------------------

Jumlah beban operasional lainnya (26,449,550,252) (18,676,421,886)

------------------------------ -------------------------------

BEBAN OPERASIONAL LAINNYA-BERSIH (17,216,125,108) (13,727,536,166)

------------------------------ -------------------------------

LABA OPERASIONAL 20,437,028,439 19,344,272,994

------------------------------ -------------------------------

3

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

LAPORAN LABA-RUGI KOMPREHENSIF

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

LAPORAN LABA-RUGI KOMPREHENSIF

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

Catatan 2 0 1 2 2 0 1 1

PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL

Pendapatan non operasional 31 110,484,295 5,306,991,401

Beban non operasional (228,413,331) (217,890,240)

------------------------------ -------------------------------

JUMLAH PENDAPATAN NON OPERASIONAL (117,929,036) 5,089,101,161

------------------------------ -------------------------------

LABA SEBELUM PAJAK 20,319,099,403 24,433,374,155

------------------------------ -------------------------------

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2p,18

Pajak kini (5,152,910,000) (4,946,139,500)

Pajak tangguhan 25,816,789 (1,192,423,691)

------------------------------ -------------------------------

(5,127,093,211) (6,138,563,191)

------------------------------ -------------------------------

LABA BERSIH 15,192,006,192 18,294,810,964

------------------------------ -------------------------------

LABA KOMPREHENSIF LAIN - -

------------------------------ -------------------------------

LABA KOMPREHENSIF 15,192,006,192 18,294,810,964

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain :

- Penempatan pada Bank Indonesia ================= =================

- Giro pada Bank lain

- Deposito berjangka pada Bank lain

4

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini

(dalam Rupiah)

Saldo Laba -

Cadangan Belum ditentukan

Catatan Modal Disetor Umum penggunaannya Jumlah Ekuitas

Saldo per 31 Desember 2010 65,500,000,000 13,100,000,000 39,029,998,109 117,629,998,109

Laba bersih komprehensif

tahun berjalan - - 18,294,810,964 18,294,810,964

-------------------------- --------------------------- --------------------------- ---------------------------

Saldo per 31 Desember 2011 65,500,000,000 13,100,000,000 57,324,809,073 135,924,809,073

Laba bersih komprehensif

tahun berjalan - - 15,192,006,192 15,192,006,192

-------------------------- --------------------------- --------------------------- ---------------------------

Saldo per 31 Desember 2012 23 65,500,000,000 13,100,000,000 72,516,815,265 151,116,815,265

=============== ================ ================ ================

5

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini

(dalam Rupiah)

2 0 1 2 2 0 1 1

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Laba bersih komprehensif tahun berjalan 15,192,006,192 18,294,810,964

Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih menjadi

Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi :

Penghasilan (beban) pajak tangguhan (25,816,790) 1,192,423,691

Pemulihan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai aset

non produktif AYDA - (12,877,685)

Penyisihan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai 8,633,383,391 3,335,000,000

Penyisihan Cadangan Kerugian Kerugian Penurunan

Nilai aset non produktif AYDA - (1,574,437,522)

Penyisihan/pemulihan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai penempatan pada (950,000,000) 610,000,000

bank lain

Penghapusan kredit (write off) (9,149,229,600) (1,415,221,534)

Penyusutan aset tetap 599,804,935 567,421,737

Amortisasi biaya ditangguhkan 121,588,205 60,974,774

Penyisihan kerugian estimasi komitmen dan

kontinjensi - (1,210,000,000)

Penyisihan cadangan risiko operasional - (2,519,753,755)

------------------------------ -----------------------------

Laba operasi sebelum perubahan dalam aktiva dan

Liabilitas operasi 14,421,736,334 17,328,340,669

Penurunan (kenaikan) dalam aset operasi :

Kredit yang diberikan (52,857,952,921) (53,932,985,729)

Pendapatan yang masih akan diterima (696,340,766) 232,862,951

Biaya yang ditangguhkan (426,590,428) 564,162,405

Agunan Yang Diambil Alih (1,228,865,807) 85,851,235

Aset Lainnya (559,754,711) (565,081,532)

Kenaikan (penurunan) dalam Liabilitas operasi :

Liabilitas segera 529,431,091

Giro (4,133,140,491) 12,922,680,038

Tabungan 2,470,521,648 (2,000,003,865)

Deposito berjangka 28,144,863,467 76,512,771,116

Simpanan dari bank lain 24,932,522,893 (16,959,907,010)

Utang pajak (567,769,897) 894,783,056

Imbalan pasca kerja 1,067,676,938 -

Liabilitas lain-lain 513,537,487 161,611,768

------------------------------ -----------------------------

Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas

operasi 11,609,874,837 35,245,085,103

------------------------------ -----------------------------

6

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

LAPORAN ARUS KAS

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini

(dalam Rupiah)

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

LAPORAN ARUS KAS

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

2 0 1 2 2 0 1 1

ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS INVESTASI

Pembelian aset tetap (1,101,159,431) (429,294,804)

Efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo 473,303,046 4,135,267,323

------------------------------ -----------------------------

Arus kas yang diperoleh dari (digunakan untuk)

aktivitas investasi (627,856,385) 3,705,972,519

------------------------------ -----------------------------

ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS PENDANAAN - -

------------------------------ -----------------------------

KENAIKAN KAS DAN SETARA KAS 10,982,018,452 38,951,057,622

SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 143,108,813,125 104,157,755,503

------------------------------ -----------------------------

SALDO KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 154,090,831,577 143,108,813,125

================== =================

Rincian Kas dan setara kas akhir tahun :

Kas 4,088,468,250 3,985,282,950

Giro pada Bank Indonesia 37,671,530,650 36,379,742,369

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain :

- Penempatan pada Bank Indonesia 50,494,392,005 16,797,900,787

- Giro pada Bank lain 1,736,440,672 945,887,019

- Deposito berjangka pada Bank lain 60,100,000,000 85,000,000,000

------------------------------ -----------------------------

154,090,831,577 143,108,813,125

================== =================

CATATAN TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS :

Pembayaran kas selama tahun berjalan untuk :

Bunga 31,723,986,532 34,529,407,015

Pajak penghasilan 5,753,559,436 3,403,072,439

7

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

1. U M U M

8

Akta perubahan berdasarkan akta notaris Henny Hendrawaty, S.H No. 10 tanggal 7 Desember 2007 tentang

perubahan modal yang ditempatkan dan disetor penuh serta perubahan susunan pengurus bank.

Akta perubahan berdasarkan akte notaris Henny Hendrawaty,S.H No 1 tanggal 15 Juni 2011 tentang Pernyataan

Keputusan Para pemegang Saham sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang Saham yaitu mengenai perubahan

susunan pengurus untuk periode 2011-2014 (3 tahun) dimana akte tersebut telah diterima dan dicatat dalam data

base sistem administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia No AHU-

AH.01.10-21513 tanggal 8 Juli 2011.

Akte perubahan berdasarkan akta notaris Henny Hendrawaty, S.H No. 1 tanggal 8 Januari 2008 tentang perubahan

pada pasal 3 anggaran dasar perseroan.

Akta perubahan No.10 tanggal 7 Desember 2007 dan No.1 tanggal 8 Januari 2008 yang dibuat oleh notaris Henny

Hendrawaty, S.H telah mendapat persetujuan/pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundangan Republik

Indonesia No. AHU-05085.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 31 Januari 2008 dan telah diberitakan dalam Berita

Negara Republik Indonesia No.4028 tahun 2008 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4 April

2008 No.28.

Dalam tahun 2013 terdapat Pembukaan Kantor Cabang Pembantu Bumi Serpong Damai, Tangerang.di Bumi

Serpong Damai Junction Ruko Blok A No. 45. dan telah mendapat persetujuan Bank Indonesia berdasarkan surat

dari Bank Indonesia No. 15/49/DPIP tertanggal 31 Januari 2013 dan telah resmi beroperasi sejal tanggal 15

Februari 2013.

Anggaran dasar bank telah mengalami beberapa kali perubahan. Akta perubahan berdasarkan Akta notaris Henny

Hendrawaty, S.H No.11 tertanggal 12 Desember 2006 tentang perubahan modal dasar dan modal yang

ditempatkan dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundangan Republik Indonesia No. 8-

00119 H.T 01.04 tahun 2007 tanggal 15 Januari 2007 telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia

tanggal 27 April 2007 No. 34, Tambahan No. 4058/2007.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL (untuk selanjutnya disebut sebagai " Bank") berkedudukan dan berkantor pusat

di Jl. Asia Afrika No. 115 Bandung yang didirikan dengan akta No. 36 pada tanggal 5 Maret 1993 dihadapan

Notaris Herlien, S.H dan akta ini telah disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan

tertanggal 17 Juni 1993 No. C-2-4750HT.01.01 tahun 1993 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik

Indonesia tanggal 6 Agustus 1993 No. 63, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 3538/1993.

Bank telah mendapat izin sebagai Bank Umum sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik

Indonesia No. 834/KMK.017/1993 tanggal 11 Oktober 1993. Mulai bulan November 1993 Bank telah mulai

menjalankan operasinya sebagai Bank umum.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

1. U M U M (Lanjutan)

-

-

-

Susunan pengurus Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut :

2 0 1 2 2 0 1 1

Dewan Komisaris :Komisaris Utama : Junus Jen Suherman Junus Jen SuhermanKomisaris : Sutantra SutantraKomisaris Independen : Rifdan Aminoe'ddin Rifdan Aminoe'ddin

Dewan Direksi :Direktur Utama : Michael Hoetabarat Michael HoetabaratDirektur : Edi Susanto Edi SusantoDirektur : Ananto Widodo Ardian Hak

Komite Audit :

Ketua : Rifdan Aminoe'ddin Rifdan Aminoe'ddin

Anggota : Ramson Sinaga M Ali Abdullah

: M Ali Abdullah Adrianus Kadarusman

Ramson Sinaga

9

Susunan Komite Audit tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut :

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2012 ditentukan berdasarkan Akte Notaris

Henny Hendrawaty SH. No 1 tanggal 1 Agustus 2012 untuk masa 3 tahun (2011-2014).

Susunan Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank No. 001/SKEP-DIR/BFI/I/2012 Tanggal 13

Januari 2012.

Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (Tahunan) PT. Bank Fama International tahun 2012 yang tidak

diaktakan oleh Notaris tertanggal 29 Juni 2012 tentang :

Laporan direksi periode 2011.

Pengesahan neraca dan laba rugi tahun 2011.

Tanya jawab dll.

Akta perubahan yang terakhir berdasarkan akta notatis Henny Hendrawaty SH No. 1 tertanggal 1 Agustus 2012

tentang risalah rapat pengangkatan Direktur Kepatuhan dan perubahan susunan pengurus yang disetujui oleh

Gubernur Bank Indonesia dengan Surat No. 14/59/GBI/DPIP Rahasia tertanggal 21 Juni 2012, akta tersebut telah

diterima dan dicatat dalam data base sistem administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia No. AHU-AH.10.10-3179 tertanggal 31 Agustus 2012.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan utama Bank adalah menjalankan usaha

dibidang perbankan.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

1. U M U M (Lanjutan)

2 0 1 2 2 0 1 1

1 11 14 4

-------------------------- --------------------------6 6

=============== ===============

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI

a.

10

Pernyataan kepatuhan dan dasar Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan

2011 disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.

Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah.

Laporan keuangan merupakan penggabungan laporan keuangan Kantor Pusat dan Cabang - cabang

sebagai suatu kesatuan usaha.

Laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas adalah akrual. Laporan keuangan tersebut disusun

berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain

sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung. Kas dan setara kas terdiri dari kas,

giro dan pada Bank Indonesia, giro pada bank lain , penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, sertifikat

bank Indonesia dan simpanan Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam 3 bulan dan penggunaannya tidak

dibatasi.

Imbalan jasa yang diberikan kepada Komisaris dan Direksi sebesar Rp 2.226.702.010,- dan Rp.1.383.032.849,-

masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

Jumlah karyawan sebanyak 154 orang pada tanggal 31 Desember 2012 dan 128 orang pada tanggal 31 Desember

2011. (tidak diaudit).

Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Bank, yang mempengaruhi penentuan posisi keuangan dan

hasil usahanya dijelaskan dibawah ini.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 jumlah seluruh kantor di Indonesia adalah sebagai berikut :

Kantor PusatKantor CabangKantor Cabang Pembantu

Jumlah

Kantor Pusat Bank beralamat di Jalan Asia-Afrika No. 115 Bandung.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

b. Perubahan kebijakan akuntansi

- PSAK 10 (Revisi 2010) – Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing,

- PSAK 13 (Revisi 2011) – Properti Investasi,

- PSAK 16 (Revisi 2011) – Aset Tetap,

- PSAK 18 (Revisi 2010) – Akuntansi dan Pelaporan berdasarkan Program Manfaat Pensiun,

- PSAK 24 (Revisi 2010) – Imbalan Kerja,

- PSAK 26 (Revisi 2011) – Biaya Pinjaman,

- PSAK 28 (Revisi 2010) – Akuntansi untuk Asuransi Kerugian,

- PSAK 30 (Revisi 2011) – Sewa,

- PSAK 33 (Revisi 2010) – Akuntansi untuk Pertambangan,

- PSAK 34 (Revisi 2010) – Kontrak Konstruksi,

- PSAK 36 (Revisi 2010) – Akuntansi Asuransi Jiwa,

- PSAK 45 (Revisi 2010) – Laporan Keuangan untuk Organisasi Nirlaba,

- PSAK 46 (Revisi 2010) – Pajak Penghasilan,

- PSAK 50 (Revisi 2010) – Instrumen Keuangan: Penyajian,

- PSAK 53 (Revisi 2010) – Pembayaran Berbasis Saham,

- PSAK 55 (Revisi 2011) – Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran,

- PSAK 56 (Revisi 2011) – Laba per Saham,

- PSAK 60 (Revisi 2010) – Instrumen Keuangan: Pengungkapan,

- PSAK 61 (Revisi 2010) – Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah,

- PSAK 63 – Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiper Inflasi,

- PSAK 64 (Revisi 2010) – Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Alam,

- PSAK 109 – Akuntasi Zakat dan Infak/Sedekah,

- PPSAK 7 - Pencabutan PSAK 44 tentang Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat,

- PPSAK 8 – Pencabutan PSAK 27 tentang Akuntansi Koperasi,

-

- PPSAK 11 – Pencabutan PSAK 39 tentang Akuntansi Kerja Sama Operasi,

11

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah melakukan revisi atas

beberapa standar akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2012 sebagai berikut:

PPSAK 9 – Pencabutan PSAK 50 (Revisi 2008) tentang Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek

dalam Kelompok Tersedia Untuk Dijual dan ISAK 5 tentang Interpretasi Paragraf 14,

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

b. Perubahan kebijakan akuntansi (Lanjutan)

- ISAK 13 – Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri,

- ISAK 15 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya,

- ISAK 16 – Pengelolaan Jasa Konsesi,

- ISAK 18 – Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi,

- ISAK 19 – Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali pada PSAK 63,

- ISAK 20 – Pajak Penghasilan – Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya,

- ISAK 22 – Perjanjian Konsensi Jasa: Pengungkapan,

- ISAK 23 – Sewa Operasi Insentif,

- ISAK 24 – Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa,

- ISAK 25 – Hak Atas Tanah,

- ISAK 26 – Penilaian Ulang Derivatif Melekat.

a.

b. Item-item pengungkapan

Standar yang direvisi ini mengemukakan beberapa persyaratan pengungkapan, antara lain:

i. Persentase atau jumlah setiap kategori utama yang membentuk nilai wajar dari aset program;

ii.

iii.

iv.

12

Deskripsi naratif mengenai dasar yang digunakan untuk menentukan ekspektasi tingkat imbal hasil

aset program keseluruhan;

Jumlah atas nilai kini kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aset program untuk periode tahun

berjalan dan empat periode tahunan sebelumnya; dan

Jumlah penyesuaian pengalaman yang muncul atas liabilitas program dan aset program untuk

periode tahun berjalan dan empat periode tahunan sebelumnya.

Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi di atas yang relevan dan signifikan terhadap

laporan keuangan Bank yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2012: PSAK 24 (Revisi 2010): “Imbalan Kerja”

Beberapa revisi penting pada standar ini yang relevan bagi Bank adalah sebagai berikut:

Pengakuan keuntungan/(kerugian) aktuarial. Standar yang direvisi ini memperbolehkan pengakuan

segera atas seluruh keuntungan/(kerugian) actuarial melalui pendapatan komprehensif lainnya, pada

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

a.

b.

a.

b.

c. Aset dan liabilitas keuangan

Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan yaitu:

(i). Aset keuangan

a. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif

13

Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama

untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio

instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung

dalam jangka pendek (short term profit-taking)yang terkini. Derivatif juga dikategorikan dalam

kelompok diperdagangkan, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung

nilai.

PSAK 60 (Revisi 2010): “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. PSAK 60 (Revisi 2010) mensyaratkan

pengungkapan yang lebih ekstensif atas risiko keuangan apabila dibandingkan dengan PSAK 50 (Revisi

2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”. Pengungkapan tersebut antara lain:

Instrumen keuangan yang signifikan atas posisi keuangan dan performa entitas. Pengungkapan ini

sejalan dengan PSAK 50 (Revisi 2010).

Informasi kualitatif dan kuantitatif atas eksposur risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk

pengungkapan minimum atas risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Pengungkapan kualitatif

menjelaskan tujuan manajemen, kebijakan dan proses untuk mengelola risiko tersebut. Pengungkapan

kuantitatif menjelaskan informasi tentang batas risiko yang dihadapi entitas, berdasarkan informasi yang

disiapkan secara internal kepada personel manajemen kunci.

Pada tanggal 19 Oktober 2012, DSAK-IAI mengeluarkan penyesuaian atas PSAK 60 (Revisi 2010) diatas

yang akan efektif pada tanggal 1 Januari 2013. Penerapan dini atas penyesuaian tersebut diperkenankan.

Penyesuaian tersebut terutama terkait dengan pengungkapan atas aset keuangan, termasuk pencabutan atas

ketentuan penyajian untuk:

Nilai wajar atas agunan yang digunakan sebagai jaminan; dan

Nilai tercatat atas aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai yang

telah dinegosiasi ulang.

Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok

diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank

untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi komprehensif.

Bank mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (a) aset keuangan yang diukur pada nilai

wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, (b) aset keuangan tersedia untuk dijual, (c) aset keuangan

dimiliki hingga jatuh tempo, dan (d) pinjaman yang diberikan dan piutang. Klasifikasi ini tergantung dari

tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut

pada saat awal pengakuannya.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

b. Aset keuangan tersedia untuk dijual

c. Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo

-

- investasi yang ditetapkan oleh Bank dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan

- investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

14

Instrumen keuangan yang dikelompokan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat

pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi komprehensif.

Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan

diakui di dalam laporan laba rugi dan dicatat masing-masing sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari

perubahan nilai wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungan/(kerugian) dari penjualan instrumen

keuangan”. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatat

sebagai “Pendapatan bunga”.

Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan

dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan

suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau

piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset

keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif.

Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya

ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau

kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba

rugi selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk

dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui pada

pendapatan/(beban) komprehensif lainnya, diakui pada laba rugi. Pendapatan bunga dihitung

menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat

perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual

diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan nonderivatif dengan

pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Bank mempunyai

intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali:

investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada

nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif;

keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan

selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif

dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

Pendapatan bunga dari investasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi

komprehensif dan diakui sebagai “Pendapatan bunga”. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian

penurunan nilai diakui sebagai pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui di dalam laporan

keuangan sebagai “Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan”.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

d. Pinjaman yang diberikan dan piutang

-

- yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau

-

e. Pengakuan

(ii) Liabilitas keuangan

a. Liabilitas keuangan yang di ukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif.

15

yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam

kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi;

dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial

kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya

ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan

menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Pendapatan

dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan

laba rugi komprehensif dan dilaporkan sebagai “Pendapatan bunga”. Dalam hal terjadi penurunan

nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan

dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi

komprehensif sebagai “Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan”.

Bank menggunakan akuntansi tanggal perdagangan untuk mencatat seluruh transaksi aset

keuangan yang lazim (regular). Aset keuangan yang dialihkan kepada pihak ketiga tetapi tidak

memenuhi syarat penghentian pengakuan disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai “Aset

yang dijaminkan”, jika pihak penerima memiliki hak untuk menjual atau mentransfer kembali.

Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori (a) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai

wajar melalui laporan laba rugi komprehensif (b) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan

diamortisasi. liabilitas keuangan dikeluarkan ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau

kadaluarsa .

Liabilitas keuangan ini merupakan liablitas keuangan yang di klasifikasikan sebagai diperdagangkan.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangankan jika diperoleh terutama untuk tujuan

dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrument

keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam

jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali

ditetapkan dan efektif sebagai instrument lindung nilai.

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan dan non derivatif dengan pembayaran

tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

b. Liabilitas keuangan yang di ukur dengan biaya perolehan di amortisasi

(iii) Penghentian pengakuan

(iv) Saling Hapus

(v) Nilai Wajar

16

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan

posisi keuangan jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas

jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk

merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai

pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Termasuk di dalam nya adalah nilai pasar dari

IDMA (Interdealer Market Association) atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price) dari

Bloomberg dan Reuters pada tanggal laporan posisi keuangan.

Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar ditetapkan

dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus

kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut.

Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu

dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok

industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan

transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak

terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah

terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam

selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.

Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang

diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai

("Keuntungan/(Kerugian) dari perubahan nilai wajar instrument keuangan.) Beban bunga dari liabilitas

keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat di dalam "Beban bunga".

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai

wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya peroelhan diamortisasi

diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi.

Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya

perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari

aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara

substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset telah ditransfer (jika, secara substansial

seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Bank melakukan evaluasi untuk memastikan

keterlibatan berkelanjutan atas kontrol yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan).

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau

kadaluwarsa.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

(iv) Reklasifikasi aset keuangan

d. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain

17

Nilai wajar untuk semua instrumen keuangan lainnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian.

Dengan teknik ini, nilai wajar merupakan suatu estimasi yang dihasilkan dari data yang dapat diobservasi

dari instrumen keuangan yang sama, menggunakan model-model untuk mendapatkan estimasi nilai kini

dari arus kas masa depan yang diharapkan atau teknik penilaian lainnya menggunakan input (sebagai

contoh LIBOR yield curve, nilai tukar mata uang asing, volatilitas, dan counterparty spreads) yang

tersedia pada tanggal laporan posisi keuangan.

Bank menggunakan beberapa teknik penilaian yang digunakan secara umum untuk menentukan nilai

wajar dari instrumen keuangan dengan tingkat kompleksitas yang rendah, seperti swap suku bunga dan

swap mata uang. Input yang digunakan dalam teknik penilaian untuk instrumen keuangan di atas adalah

data pasar yang dapat diobservasi.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (jika aset keuangan tidak disyaratkan untuk

diklasifikasikan sebagai diperdagangkan pada saat pengakuan awal) dapat direklasifikasikan ke

pinjaman yang diberikan dan piutang jika memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan

entitas memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat

diperkirakan atau hingga jatuh tempo.

Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika

dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi

investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum

jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan total nilai investasi dimiliki

hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual

dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap diakui dalam

pendapatan komprehensif lainnya sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada

saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif

lainnya harus direklasifikasi dari ekuitas ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo

dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasi

menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut.

Giro pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar nilai nominal atau nilai saldo bruto, dikurangi

penyisihan kerugian penurunan nilai diukur bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan

metodologi penurunan nilai.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

e. Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia

f. Efek-efek yang diperdagangkan

g. Efek-efek untuk tujuan investasi

18

Dan perubahan terakhir berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 13/10/PBI/2011 tentang perubahan atas

Peraturan Bank Indonesia No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010, dimana GWM Utama dalam Rupiah

ditetapkan sebesar 8% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah

ditetapkan sebesar 2,5 % dari DPK dalam Rupiah mulai berlaku pada tanggal 1 November 2010. Mulai 1

Maret 2011 sampai 31 Mei 2011, efektif diberlakukannya GWM Valas sebesar 5% dari DPK dalam valuta

asing dan mulai 1 Juni 2011, efektif diberlakukan GWM Valas sebesar 8% dari DPK dalam valuta asing.

Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia merupakan penanaman dana dalam bentuk Fasilitas

Simpanan Bank Indonesia (FASBI), call money, deposito berjangka dan lain - lain.

Efek-efek untuk tujuan investasi merupakan investasi pada efek-efek, obligasi rekapitalisasi pemerintah yang

dikategorikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual.

Setelah pengakuan awal, investasi keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh

tempo ("held-to-maturity") diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku

bunga efektif. Investasi keuangan yang dikategorikan tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajar.

Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan dari kenaikan atau penurunan nilai wajar, setelah pajak,

diakui dan disajikan sebagai komponen pendapatan komprehensif lainnya. Ketika investasi tersebut dihapus,

keuntungan dan kerugian kumulatif setelah pajak, yang sebelumnya diakui di pendapatan komprehensif

lainnya, diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Kerugian yang timbul dari penurunan nilai pada

investasi tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif dan dikeluarkan dari pendapatan komprehensif

lainnya.

Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan

menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.

Efek-efek yang diperdagangkan diakui dan diukur pada nilai wajar di laporan posisi keuangan pada saat

pengakuan awal dan setelah pengakuan awal, dengan biaya transaksi yang terjadi diakui langsung di dalam

laba rugi. Semua perubahan nilai wajar efek-efek yang diperdagangkan diakui sebagai pendapatan dalam

laporan laba rugi komprehensif. Laba atau rugi yang direalisasi pada saat efek-efek yang diperdagangkan

dijual, diakui sebagai laba rugi tahun berjalan. Efek-efek yang diperdagangkan tidak direklasifikasi setelah

pengakuan awal.

Pada tanggal 23 Oktober 2008, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 10/25/PBI/2008 tentang

perubahan atas PBI No. 10/19/PBI/2008 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank

Indonesia dalam Rupiah dan valuta asing. Peraturan ini berlaku efektif 24 Oktober 2008. Berdasarkan

peraturan tersebut, GWM Rupiah ditetapkan sebesar 7,5% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah terdiri dari

GWM Utama dan GWM Sekunder, dan GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 1% dari DPK dalam

valuta asing. GWM Utama dalam Rupiah ditetapkan sebesar 5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah

mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari

DPK dalam Rupiah mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2009.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

h. Kredit yang diberikan

i.

19

Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila

nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit

yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari

nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.

Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan Non Produktif dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Bank membentuk penyisihan kerugian atas aset produktif dan aset non-produktif berdasarkan penelaahan

manajemen terhadap kualitas aset produktif dan aset non-produktif tersebut pada tiap akhir tahun, evaluasi

manajemen atas prospek usaha, kinerja keuangan dan kemampuan membayar setiap debitur. Serta

mempertimbangkan juga hal-hal lain seperti klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan Bank Indonesia,

klasifikasi yang ditetapkan oleh bank umum lainnya atas aset produktif yang diberikan oleh lebih dari satu

bank (BI checking) dan ketersediaan laporan posisi keuangan debitur yang telah diaudit.

Dalam menentukan penyisihan kerugian dan peringkat kualitas aset, Bank menerapkan PBI No.

8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 13/13/PBI/2011 tanggal 24

Maret 2011.

Premi dan/atau diskonto diamortisasi sebagai pendapatan bunga dengan menggunakan metode suku bunga

efektif.

Jika Bank akan menjual atau mengklasifikasikan kembali investasi-investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo

sebelum jatuh tempo (selain dari kondisi-kondisi spesifik melebihi jumlah yang tidak signifikan, seluruh

kategori tersebut akan terpengaruh dan harus diklasifikasikan kembali sebagai investasi tersedia untuk dijual.

Selanjutnya Bank tidak diperbolehkan untuk mengklasifikasikan aset keuangan sebagai dimiliki hingga jatuh

tempo selama dua tahun berikutnya.

Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi

hutang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.

Kredit sindikasi, kredit dalam rangka pembiayaan langsung dan pembiayaan bersama serta penerusan dicatat

sesuai dengan porsi kredit yang risikonya ditanggung oleh Bank dinyatakan sebesar biaya perolehan

diamortisasi.

Restrukturisasi kredit dilakukan terhadap debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya,

yang dilakukan antara lain melalui penurunan suku bunga kredit; perpanjangan jangka waktu kredit; dan

perubahan fasilitas kredit

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

Klasifikasi Batas waktu Persentase minimum

penyisihan kerugian

Lancar Sampai dengan 1 tahun 0%

Kurang lancar Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun 15%

Diragukan Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun 50%

Macet Lebih dari 5 tahun 100%

Penurunan nilai aset keuangan

20

Penyisihan khusus terhadap kredit bermasalah dihitung berdasarkan kemampuan debitur dalam membayar

hutang. Penyisihan khusus dibentuk ketika timbul keraguan akan kemampuan debitur dalam membayar dan

menurut pertimbangan manajemen, estimasi jumlah yang akan diperoleh kembali dari debitur berada di bawah

jumlah pokok dan bunga kredit yang belum terbayar.

Penyisihan kerugian untuk agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai dikelompokkan dalam 4 (empat)

kategori dengan besarnya minimum persentase sebagai berikut:

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa

aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset

keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti

yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi

setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang menyebabkan penurunan nilai), yang berdampak pada

estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi

secara andal.

Bukti penurunan nilai meliputi indikasi kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak

peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam

akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi

mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya

perubahan tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok

tersebut.

Jika terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara

nilai tercatat aset dan nilai sekarang dari estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di

masa datang yang diharapkan tapi belum terjadi).

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Bank pertama kali menentukan apakah

terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual,

atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang memiliki bukti objektif

penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang

memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan dilakukan penilaian secara kolektif.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

21

Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank

mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami

penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar investasi dalam

instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan

menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang

tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar

kini, dikeluarkan`dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

Jika pada periode berikutnya, nilai wajar aset keuangan dalam instrumen hutang yang diklasifikasikan dalam

kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan

dengan`peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka

kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif.

Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan

dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan. Penerimaan kembali atas kredit yang diberikan yang telah

dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga.

Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara

individual, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki

karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.

Penyisihan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus

kas (discounted cash flows). Sedangkan penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif dihitung dengan

menggunakan metode statistik dari data historis berupa probability of default di masa lalu, waktu

pengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi (Loss Given Default) yang selanjutnya disesuaikan lagi

dengan pertimbangan manajemen terkait kondisi ekonomi dan kredit saat ini.

Jika, pada suatu periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut

dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti

meningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui

harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada

laporan laba rugi komprehensif.

Aset keuangan dan penyisihan yang terkait tersebut dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk

pengembalian di masa datang dan semua jaminan telah direalisasi atau sudah diambil alih oleh Bank. Aset

keuangan tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik penyisihan kerugian penurunan nilai. Aset keuangan

tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian

telah ditentukan.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

j. Aset tetap

Masa manfaat Penyusutan

tahun %

Bangunan 20 tahun 5 %

Inventaris kelompok I 4 tahun 25%

Inventaris kelompok II 8 tahun 12.5%

Komputer dan software 8 tahun 12.5%

Instalasi 8 tahun 12.5%

Kendaraan bermotor 4 tahun 25%

k. Agunan yang diambil alih (AYDA)

22

Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya

dihapuskan dari laporan keuangan. Keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi

tahun berjalan.

Agunan yang diambil alih disajikan dalam akun “Aset Lain-lain”.

Agunan yang diambil alih dinyatakan sebesar nilai realisasi bersih atau sebesar nilai outstanding kredit yang

diberikan, mana yang lebih rendah. Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi

dengan estimasi biaya untuk menjual agunan tersebut. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih

dari agunan yang diambil alih dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai kredit.

Suatu aset mengalami penurunan nilai jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai yang dapat dipulihkan.

Nilai tercatat dari aset non-keuangan, kecuali aset pajak tangguhan, ditelaah setiap periode, untuk

menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, maka Bank akan

melakukan estimasi jumlah nilai yang dapat dipulihkan.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai.

Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba

rugi komprehensif pada saat terjadinya.

Aset tetap, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) dengan berdasarkan

taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :

Aset tetap untuk pertama kalinya disusutkan pada periode perolehan aset tetap yang bersangkutan.

Biaya-biaya setelah pengakuan awal diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang

terpisah sebagaimana mestinya, hanya jika kemungkinan besar Bank akan mendapatkan manfaat ekonomis

masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai

tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan

laba-rugi pada saat terjadinya.

Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable

amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan

sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Penurunan nilai aset tersebut diakui sebagai

kerugian penurunan nilai aset dan dibebankan pada tahun berjalan.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

l. Biaya yang ditangguhkan

m. Liabilitas segera

n. Simpanan nasabah

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan dan Beban Bunga

23

Nilai tercatat aset keuangan disesuaikan jika Bank merevisi estimasi pembayaran maupun penerimaan. Nilai

tercatat yang disesuaikan tersebut dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal dan perubahan

nilai tercatat dicatat di laporan laba rugi konsolidasian. Tetapi untuk aset keuangan yang telah direklasifikasi,

dimana pada tahun berikutnya Bank meningkatkan estimasi penerimaan kas sebagai hasil dari peningkatan

pengembalian penerimaan kas, dampak peningkatan pemulihan tersebut diakui sebagai penyesuaian suku

bunga efektif sejak tanggal perubahan estimasi.

Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian

pada saat penjualan.

Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan kerugian agunan yang

diambil alih dibentuk berdasarkan penurunan nilai agunan yang diambil alih.

Beban pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun

berjalan pada saat terjadinya.

Beban perbaikan (reconditioning cost) yang timbul setelah pengambilalihan agunan dikapitalisasi.

Terdiri dari aset yang tidak material yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya. Aset lain-lain

dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi amortisasi,

penurunan nilai atau penyisihan kerugian.

Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya liabilitas. Liabilitas segera dinyatakan sebesar jumlah liabilitas

Bank. Liabilitas segera diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi.

Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh nasabah kepada Bank berdasarkan perjanjian

penyimpanan dana. Simpanan nasabah terdiri dari giro, tabungan dan deposito berjangka.

Giro, tabungan dan deposito berjangka diakui sebesar nilai wajar pada awalnya dan selanjutnya diukur

sebesar biaya perolehan diamortisasi. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan

adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan nasabah dan biaya transaksi yang

merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Secara prospektif, untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dan aset

keuangan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, pendapatan maupun beban bunganya diakui

dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang akan mendiskonto secara tepat

estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan umur instrumen keuangan

tersebut atau, jika lebih tepat untuk masa yang lebih singkat, sebagai nilai tercatat bersih dari aset atau

liabilitas keuangan tersebut. Perhitungan dilakukan dengan mempertimbangkan seluruh syarat dan ketentuan

kontraktual instrumen keuangan termasuk fee/biaya tambahan yang terkait secara langsung dengan

instrumen tersebut yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

Pendapatan Provisi dan Komisi

p. Perpajakan

24

Saldo beban dan pendapatan provisi dan komisi yang ditangguhkan atas kredit yang diberikan yang diakhiri

atau diselesaikan sebelum jatuh tempo langsung diakui sebagai pendapatan pada saat penyelesaiannya.

Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kredit yang diberikan dan pinjaman diterima atau jangka waktu

kredit yang diberikan dan pinjaman diterima atau tidak material, diakui sebagai pendapatan atau beban pada

saat terjadinya transaksi.

Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika

pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di pendapatan komprehensif lain atau

langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan

komprehensif lain atau ekuitas.

Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya

diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas laporan keuangan (balance sheet liability method).

Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan.

Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang

akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan

tersebut.

Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan

hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan

liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena

pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut

secara neto.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan

keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian

penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui atas bagian aset keuangan yang

tidak mengalami penurunan nilai dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai, berdasarkan suku

bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan

nilai.

Kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya (tidak termasuk efek-efek) diklasifikasikan sebagai non-

performing jika telah masuk dalam klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet. Sedangkan, efek-efek

diklasifikasikan sebagai non-performing jika penerbit efek mengalami wanprestasi dalam memenuhi

pembayaran bunga dan/atau pokok atau memiliki peringkat paling kurang 1 (satu) tingkat di bawah peringkat

investasi.

Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang jumlahnya material yang berkaitan langsung dengan kegiatan

pemberian aset keuangan diakui sebagai bagian/(pengurang) dari biaya perolehan aset keuangan yang

bersangkutan dan akan diakui sebagai pendapatan dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku

bunga efektif sepanjang perkiraan umur aset atau liabilitas keuangan.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

q. Penggunaan estimasi

Usaha yang berkelanjutan

Nilai wajar atas instrumen keuangan

Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang

25

Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas

taksiran akuntansi diakui pada periode dimana taksiran tersebut direvisi dan periode-periode yang akan

datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.

Informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan-

pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap

jumlah yang diakui dalam laporan keuangan sebagai berikut:

Bank menelaah kredit yang diberikan dan piutang yang signifikan secara individual pada setiap tanggal

neraca untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Secara

khusus, pertimbangan manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang

ketika menentukan kerugian penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas tersebut, Bank melakukan penilaian

atas kondisi keuangan peminjam dan nilai realisasi bersih agunan. Estimasi tersebut didasarkan pada asumsi

dari sejumlah faktor dan hasil akhirnya mungkin berbeda, yang mengakibatkan perubahan di masa

mendatang atas penyisihan penurunan nilai.

Bank juga membentuk cadangan kerugian penurunan nilai kolektif atas eksposur kredit yang dimiliki, dimana

evaluasi dilakukan terhadap kelompok kredit berdasarkan data kerugian historis.

Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan

usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa

mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan

keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya.

Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada neraca tidak tersedia di pasar aktif,

nilainya ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika.

Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia.

Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk

menentukan nilai wajar.

Penyusunan laporan posisi keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia

mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan, estimasi-estimasi, dan asumsi-

asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan

beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas

kejadian dan kegiatan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

Penurunan nilai aset keuangan tersedia untuk dijual

Aset pajak tangguhan

r.

i.

ii. Perusahaan asosiasi (associated company) ;

iii.

iv.

v.

26

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Bank menerapkan perubahan PSAK No 7 (Revisi 2010), "Pengungkapan

Pihak-pihak Berelasi". PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-

pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan posisi keuangan.

Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam laporan

posisi keuangan Bank.

Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries) , mengendalikan, atau dikendalikan

oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding

companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries );

Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara

diperusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan dan anggota keluarga dekat dari perorangan

(yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan

mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor) ;

Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk

merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan-perusahaan pelapor yang meliputi

anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-

orang tersebut;

Perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki hak secara langsung

maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (iii) atau (iv), atau setiap orang tersebut

mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang

dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama, perusahaan pelapor dan

perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan

pelapor.

Bank mereview efek piutang yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual pada setiap tanggal laporan

posisi keuangan untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai. Penilaian tersebut memerlukan

pertimbangan yang sama seperti yang diterapkan pada penilaian secara individual atas kredit yang diberikan.

Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode

mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan. Justifikasi manajemen diperlukan

untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan

tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan.

Transaksi dengan pihak-pihak berelasi

Dalam menjalankan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang

didefinisikan dalam PSAK No 7 (Revisi 2010) tentang "Pengungkapan Pihak=pihak Berelasi".

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

s. Imbalan pasca kerja

Kewajiban pensiun

t. Cadangan umum

27

Seluruh keuntungan/(kerugian) aktuarial diakui sebagai pendapatan komprehensif lain dan disajikan

sebagai bagian dari saldo laba.

Apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari imbalan pasti atau 10% dari nilai

wajar aset program maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada pendapatan atau beban

selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.

Menurut Undang - undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007, Bank

wajib setiap tahun menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan, sampai

cadangan mencapai sekurang - kurangnya 20 % dari modal yang ditempatkan. Penentuan

jumlah penyisihan sebagaimana yang dimaksud akan ditentukan oleh Rapat Umum Para Pemegang

Saham.

Bank harus menyediakan program pensiun dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan Undang-

undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Karena Undang-undang Ketenagakerjaan menentukan rumus

tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun

berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti.

Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang

akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih

seperti usia, masa kerja atau kompensasi.

Kewajiban imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti

pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan

keuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung

setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban

imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan

menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif

untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang

akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang

bersangkutan.

Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman

dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

3. MANAJEMEN RISIKO

Jenis - jenis risiko yang dimaksud tersebut adalah :

1. Risiko Kredit

A. Jenis risiko yang melekat pada bank (secara umum)

a. Konsentrasi Kredit :

- Kredit modal kerja

- Kredit retail

b. Batas Maksimum Pemberian Kredit

c. Capital Adequancy Ratio

d. Non Performing Loan

e. Loan Deposit Ratio

f. Collateral

28

Dalam melaksanakan kegiatan Bank menyadari bahwa lingkungan eksternal maupun internal mengalami

perkembangan yang diikuti dengan semakin kompleksnya risiko kegiatan perbankan. Proses penerapan

Manajemen Risiko akan lebih efektif dan tepat sasaran apabila dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan prinsip

tata kelola perusahaan yang sehat (Good Corporate Governance) dan Prinsip Pengenalan Nasabah (KYC).

Didalam penerapan manajemen risiko, PT Bank Fama International menerapkan struktur organisasi dengan

membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko (Risk Manajemen Unit) dan Komite Manajemen Risiko (Risk

Manajement Committe) dimana Satuan Kerja Manajemen Risiko bertanggungjawab langsung kepada Direktur

Kepatuhan.

Agar penerapannya dapat lebih efektif, Bank telah melaksanakan identifikasi dan analisis mengenai kondisi yang

lama dikaitkan dengan manajemen risiko serta mengadakan rapat-rapat manajemen dalam pembahasan

pengelolaan risiko, melakukan pembaharuan secara berkala Manual Sistem dan Prosedur, penetapan batas

maksimum toleransi risiko (limit) yang dapat ditanggung Bank untuk berbagai macam eksposur.

Risiko Kredit adalah risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan counterparty memenuhi Liabilitasnya.

Parameter pengukuran risiko kredit adalah :

Bank telah mengimplementasikan prosedur manajemen risiko sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang

Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank umum No. 5/8/PBI/2003 yang telah diubah dengan Peraturan Bank

Indonesia No. 11/25/PBI/2009, Surat Edaran BI No 5/21/DPNP dan Surat Edaran BI No. 13/23/DPNP tentang

Penerapan Manajemen Risiko bagi bank umum. Menurut surat edaran tersebut, penerapan manajemen risiko harus

dilakukan pada risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko

strategis dan risiko kepatuhan.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

3. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)

B. Jenis risiko yang melekat pada debitur (secara khusus)

a. Risiko Kredit

b. Risiko Pasar

c. Risiko Operasional :

- Kekurangan dan penyimpangan dokumen

- Collateral Risk

- Marketibility

- Proses Kredit

- Analisa Keuangan Debitur

d. Risiko Hukum :

- Kasus Pengadilan

- Pengikatan Agunan

2. Risiko Pasar

A. Perubahan suku bunga

3. Risiko Likuiditas

A. Net Taking

B. Komposisi dana : Primary Reserve dan Secondary Reserve

C. Maturity Profile

4. Risiko Operasional

A. Internal Kontrol

B. Pencatatan akuntansi

C. Prinsip Know Your Customer (KYC)

D. Kegagalan sistem

E. Jumlah kerugian

29

Risiko pasar, adalah risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar (adverse movement)

dari portofolio yang dimiliki oleh bank, yang dapat merugikan bank. Variabel pasar dalam hal ini adalah

suku bunga. Parameter pengukuran risiko pasar adalah :

Risiko Likuiditas, adalah risiko yang antara lain disebabkan bank tidak mampu memenuhi

Liabilitas yang telah jatuh waktu. Parameter pengukuran risiko likuiditas adalah :

Risiko operasional, adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya ketidakcukupan dan atau tidak

berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan system, atau adanya problem eksternal

yang mempengaruhi operasional bank. Parameter pengukuran risiko operasional adalah :

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

3. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)

5. Risiko Kepatuhan

A. Pelanggaran atas ketentuan KPMM

B. Pelanggaran atas ketentuan KAP (kualitas aktiva produktif)

C. Pelanggaran atas ketentuan PPAP

D. Pelanggaran atas ketentuan BMPK

E. Pelanggaran atas ketentuan Pemerintah Lainnya

6. Risiko Strategi

Parameter pengukuran risiko strategi adalah :

A. Pencapaian target kredit

B. Kredit dengan kolektibilitas lancar

C. Pencapaian laba

D. Pencapaian BOPO

E. Pencapaian DPK

F. Ratio deposan inti

7. Risiko Hukum

Parameter pengukuran risiko hukum adalah :

A. Kelengkapan dan keabsahan dokumen

B. Kerugian/ biaya yang berhubungan dengan kasus hukum

C. Kerugian/biaya akibat tidak/ kurangnya transparansi produk

D. Tuntutan karyawan

30

Merupakan risiko yang disebabkan bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan

perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Parameter pengukuran (meliputi frekuensi dan

jumlah) risiko kepatuhan adalah :

Merupakan risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi bank yang

tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang rensponsifnya bank terhadap

perubahan eksternal.

Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, antara lain adanya

tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan

seperti tidak terpenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

3. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)

8. Risiko Reputasi

Parameter pengukuran risiko reputasi adalah :

A. Publikasi negatif

B. Keluhan nasabah

C. Tuntutan karyawan

4. K A S

2 0 1 2 2 0 1 1

Kas - rupiah 4,088,468,250 3,985,282,950

=============== ===============

31

Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari

persepsi negatif terhadap bank.

Penyempurnaan kebijakan dan pedoman penerapan manajemen risiko dalam setiap aktivitas bisnis yang

dilaksanakan Bank dilakukan secara berkelanjutan untuk mengakomodasi perubahan eksposur risiko yang dikelola

serta regulasi. Dalam rangka mencegah Bank sebagai sarana atau sasaran tindak pidana, khususnya pencucian

uang dan pendanaan terorisme serta memenuhi regulasi dari Bank Indonesia, Bank telah mengembangkan suatu

metodologi dan pendekatan yang bertujuan untuk mengelompokkan nasabah berdasarkan tingkat risiko

kemungkinan terjadinya pencucian yang dan atau pendanaan terorisme (Risk Based Approach).

Proses identifikasi risiko dilakukan dengan menentukan karakteristik risiko yang melekat untuk setiap nasabah

dengan melakukan analisis terhadap parameter risiko, yaitu identitas nasabah, lokasi usaha, profil nasabah,

kegiatan usaha, struktur kepemilikan bagi nasabah perusahaan, jumlah traksaksi, dan informasi lainnya yang dapat

digunakan untuk mengukur tingkat risiko nasabah. Hasil identifikasi dan pengukuran tersebut akan menghasilkan

profil risiko nasabah yang wajib dilakukan tindak lanjut pemantauan dan pengendalian terhadap masing-masing

profil risiko tersebut. Bank juga akan mendokumentasikan secara terpisah nasabah yang termasuk PEP (Politically

Exposed Person). Proses bisnis Risk Based Approach tersebut terangkum dalam pedoman Anti Pencucian Uang

(APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) Bank.

Kas (cash in transit dan cash in safe) telah diasuransikan terhadap risiko kebongkaran kepada PT Asuransi

Wahana Tata dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 9.190.000.000,- dan Rp 9.190.000.000,- masing -

masing untuk tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian

dari risiko tersebut

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

5. GIRO PADA BANK INDONESIA

2 0 1 2 2 0 1 1

Giro pada Bank Indonesia 37,671,530,650 36,379,742,369

=============== ===============

6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN

a. Berdasarkan jenis

2 0 1 2 2 0 1 1

Penempatan pada Bank Indonesia

Fasilitas Bank Indonesia 50,500,000,000 16,800,000,000

Dikurangi bunga diterima di muka (5,607,995) (2,099,213)

---------------------------- ----------------------------

50,494,392,005 16,797,900,787

---------------------------- ----------------------------

Penempatan pada Bank Lain

Giro

Pihak ketiga bank lain

PT Bank Central Asia, Tbk 204,212,182 436,779,540

PT Bank Danamon Indonesia, Tbk 1,532,228,489 509,107,479

---------------------------- ----------------------------

Jumlah 1,736,440,672 945,887,019

---------------------------- ----------------------------

32

Pada tahun 2010 peraturan tersebut telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No 12/19/PBI/2010 tanggal 4

Oktober 2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam rupiah dan valuta asing, yang

mulai diberlakukan pada tanggal 1 November 2010.

Bank diwajibkan mempunyai saldo Giro Wajib Minimum di Bank Indonesia sebesar 8 % dari dana pihak ketiga

dalam rupiah.

Giro Wajib Minimum Bank pada tanggal 31 Desember 2012 menurut ketentuan Bank Indonesia seharusnya

sebesar Rp 37.643.000.000,- atau sebesar 8,03 % dan Rp 36.345.000.000,- atau sebesar 8,03% untuk tanggal 31

Desember 2011.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang

Giro Wajib Minimum Bank Umum.

Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia untuk tahun 2009 mengacu pada Peraturan Bank Indonesia

No 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (Lanjutan)

2 0 1 2 2 0 1 1

Deposito berjangka

Pihak ketiga bank lain

PT Bank Sinar Mas - 20,000,000,000

PT Bank Artos Indonesia 25,000,000,000 20,000,000,000

PT bank bjb Syariah - 20,000,000,000

PT Bank Nusantara Parahyangan,Tbk 25,000,000,000 20,000,000,000

PT Bank Yudha Bakti 10,100,000,000 5,000,000,000

---------------------------- ----------------------------

Jumlah 60,100,000,000 85,000,000,000

---------------------------- ----------------------------

Jumlah penempatan pada bank lain 112,330,832,677 102,743,787,806

Dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - -950,000,000

---------------------------- ----------------------------

Jumlah bersih 112,330,832,677 101,793,787,806

=============== ===============

b. Berdasarkan koletibilitas

c. Perubahan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai penempatan pada Bank Indonesia dan

Bank Lain sebagai berikut :

Saldo awal tahun 950,000,000 340,000,000

Penyisihan/pemulihan selama tahun berjalan -950,000,000 610,000,000

---------------------------- ----------------------------

Saldo akhir tahun - 950,000,000

=============== ===============

33

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain akan diselesaikan dalam waktu tidak lebih dari 12 bulan setelah

tanggal Laporan Posisi Keuangan.

Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank lain pada

tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 diklasifikasikan sebagai lancar.

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai yang dibentuk dimaksudkan untuk menutupi kemungkinan terjadinya

kerugian dan disajikan sebagai pos pengurang. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian

yang telah dibentuk adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak

tertagihnya penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 tidak dibuat penyisihan kerugian penurunan nilai penempatan

pada Bank Indonesia karena penempatan pada Bank Indonesia dijamin oleh pihak pemerintah. Pada tanggal

31 Desember 2011 Bank membuat penyisihan pada penempatan pada Bank lain sebesar Rp 950.000.000,- .

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 tidak terdapat penempatan pada bank lain yang digunakan sebagai

jaminan.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (Lanjutan)

7. EFEK-EFEK

a. Berdasarkan jenis

2 0 1 2 2 0 1 1

Sertifikat Bank Indonesia 30,000,000,000 30,000,000,000

Dikurangi bunga diterima di muka -812,835,542 -339,532,496

---------------------------- ----------------------------

Jumlah bersih 29,187,164,458 29,660,467,504

=============== ===============

b. Berdasarkan kolektibilas

c.

Nilai pada saat Beban

jatuh tempo Perolehan Nilai Pasar Laba (rugi)

Efek-efek

31 Desember 2012 30,000,000,000 29,187,164,458 29,187,164,458 -

=============== ================ =============== ===============

31 Desember 2011 30,000,000,000 29,660,467,504 29,660,467,504 -

=============== ================ =============== ===============

34

Tingkat suku bunga fasbi rata-rata adalah 4 % dan 4,5% per tahun masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Bunga FASBI yang diterima sebesar Rp 978.091.416,- dan Rp.

2.680.670.388,- masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku Efek-efek pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011,

diklasifikasikan sebagai lancar.

Jenis dan tanggal jatuh tempo efek-efek yang dibeli tergantung pada likuiditas bank serta sensitivitas

tingkat bunga. Biaya perolehan setelah amortisasi dan nilai pasar dari efek yang dimiliki hingga

jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Tingkat suku bunga giro rata-rata adalah 0,5 % dan 0,5 % per tahun masing-masing untuk tahun-tahun yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Bunga giro pada bank lain yang diterima sebesar Rp 717.823,-

dan Rp 9.158.191,- masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

Kepemilikan deposito hingga jatuh tempo selama 1 bulan dan dapat diperpanjang dengan tingkat suku bunga 7,41

% dan 7,92 % per tahun masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan

2011. Bunga deposito yang diterima sebesar Rp 5.159.096.467,- dan Rp 3.477.947.187,- masing-masing untuk

tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

7. EFEK-EFEK (Lanjutan)

d. Jatuh tempo efek utang dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut :

31 Desember 2012 31 Desember 2011

Beban Beban

Perolehan Nilai pasar Perolehan Nilai pasar

Jatuh tempo

Kurang dari 1 tahun 29,187,164,458 29,187,164,458 29,660,467,504 29,660,467,504

=============== ================ =============== ===============

8. KREDIT YANG DIBERIKAN

Komposisi kredit yang diberikan adalah sebagai berikut :

a. Jenis kredit

Pihak ketiga

2 0 1 2 2 0 1 1

Kredit Investasi 46,581,344,940 23,736,483,709

Kredit Modal Kerja 402,255,587,638 365,244,484,745

Kredit Konsumsi 17,645,544,584 18,684,621,073

---------------------------- ----------------------------

Jumlah 466,482,477,162 407,665,589,527

---------------------------- ----------------------------

Pihak berelasi

Kredit modal kerja 4,659,502,657 9,590,609,322

---------------------------- ----------------------------

Pihak berelasi (Catatan 32) 4,659,502,657 9,590,609,322

---------------------------- ----------------------------

Jumlah 471,141,979,819 417,256,198,849

Dikurangi provisi diterima dimuka (1,776,372,533) (748,544,483)

Dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (4,669,904,355) (5,185,750,564)

---------------------------- ----------------------------

Jumlah kredit yang diberikan 464,695,702,931 411,321,903,802

=============== ===============

35

Efek-efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia dengan tingkat bunga rata - rata per tahun sebesar 4,7 % per

tahun untuk tahun 2012 dan 6,61 % per tahun untuk tahun 2011. Bunga Sertifikat Bank Indonesia yang

diterima sebesar Rp 1.112.803.536,- untuk tahun 2012 dan Rp 1.968.922.292,- untuk tahun 2011.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)

Berikut ini adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan :

-

-

-

-

-

b. Sektor ekonomi 2 0 1 2 2 0 1 1

Pertanian 1,805,331,950 1,428,907,709

Pertambangan 4,998,920,133 6,040,482,661

Industri skala menengah 149,302,294,455 147,234,417,593

Listrik/Gas/Air 1,058,896,315 1,144,741,800

Perdagangan skala menengah 148,838,686,114 125,307,434,024

Pengangkutan umum darat 12,727,263,142 16,744,328,359Jasa dunia usaha 60,375,882,071 44,874,793,832

Jasa sosial masyarakat 41,312,494,772 31,320,038,438

Angsuran kredit pemilikan rumah 16,060,486,649 15,405,831,398

Angsuran pemilikan kendaraan bermotor 150,149,240 186,993,768

Konstruksi 34,511,574,978 27,568,229,267

---------------------------- ----------------------------

Jumlah 471,141,979,819 417,256,198,849

Dikurangi provisi diterima dimuka -1,776,372,533 -748,544,483

Dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai -4,669,904,355 -5,185,750,564

---------------------------- ----------------------------

Jumlah kredit yang diberikan 464,695,702,931 411,321,903,802

=============== ===============

36

Kredit kepada pihak ketiga yang direstrukturisasi tahun 2012 sebesar Rp 4.288.000.000,- dan pada

akhir tahun 2011 sebesar Rp. 5.856.000.000- .

Saldo kredit yang diberikan yang telah dihapusbuku pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011,

sebesar Rp. 11.709.398.977,- dan Rp. 6.610.539.487,- sebagai tagihan kontijensi.

Tingkat bunga rata-rata kredit yang diberikan adalah sebesar 13,25 % dan 13,8 % per tahun

masing- masing untuk tahun 2012 dan 2011. Jumlah bunga kredit yang diterima pada tahun 2012

sebesar Rp 58.085.776.418,- dan bunga kredit yang diterima pada tahun 2011 sebesar Rp

55.434.901.280,-

Kredit kepada nasabah dijamin dengan jaminan tanah, bangunan, kendaraan, hak tanggungan atau

surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka dan jaminan lainnya yang dapat diterima oleh bank

secara umum.

Kepatuhan Bank terhadap Peraturan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit

(BMPK), sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober

2006. Posisi Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang diperkenankan Bank Indonesia

untuk non group sebesar Rp 29.175.000.000,- dan Rp 25.698.000.000,- untuk tahun - tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan untuk pihak berelasi sebesar Rp

14.587.000.000,- dan Rp 12.849.000.000,- untuk tahun - tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2012 dan 2011. Tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan terhadap BMPK pada

masing-masing periode.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)

c. Jangka waktu

2 0 1 2 2 0 1 1

s/d 12 bulan 350,586,465,080 320,358,500,952

1 s/d 2 tahun 2,833,952,929 10,226,901,501

2 s/d 3 tahun 9,120,555,781 10,937,306,309

3 s/d 5 tahun 33,129,074,734 34,650,948,859

5 s/d 10 tahun 73,051,123,325 36,740,026,255

> 10 Tahun 2,420,807,970 4,342,514,973

---------------------------- ----------------------------

Jumlah 471,141,979,819 417,256,198,849

Dikurangi provisi diterima dimuka -1,776,372,533 -748,544,483

Dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai -4,669,904,355 -5,185,750,564

---------------------------- ----------------------------

Jumlah kredit yang diberikan 464,695,702,931 411,321,903,802

=============== ===============

d. Berdasarkan sisa umur sampai saat jatuh tempo

2 0 1 2 2 0 1 1

s/d 12 bulan 350,586,465,080 331,442,669,580

12 s/d 24 bulan 2,833,952,929 6,892,764,570

>24 bulan 117,721,561,810 78,920,764,699

---------------------------- ----------------------------

Jumlah 471,141,979,819 417,256,198,849

Dikurangi provisi diterima dimuka -1,776,372,533 -748,544,483

Dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai -4,669,904,355 -5,185,750,564

---------------------------- ----------------------------

Jumlah kredit yang diberikan 464,695,702,931 411,321,903,802

=============== ===============

37

Golongan jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan periode kredit sebagaimana yang tercantum dalam

perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut :

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)

e. Kolektibilitas

2 0 1 2 2 0 1 1

Rp % Rp %

Lancar 399,646,064,015 84.82 356,077,539,595 85.34

Dalam perhatian khusus 55,554,085,210 11.79 50,755,364,721 12.16

Kurang lancar 2,878,581,466 0.61 1,597,721,787 0.38

Diragukan 1,120,550,358 0.24 1,392,728,460 0.33

Macet 11,942,698,770 2.53 7,432,844,286 1.78

-------------------------------- ----------------------------------- --------------------------------- ---------------------------------

Jumlah 471,141,979,819 100.00 417,256,198,849 100.00

Dikurangi provisi

diterima dimuka -1,776,372,533 -0.38 -748,544,483 -0.18

Dikurangi Cadangan

Kerugian Penurunan Nilai -4,669,904,355 -0.99 -5,185,750,564 -1.24

-------------------------------- ----------------------------------- --------------------------------- ---------------------------------

Jumlah bersih 464,695,702,931 98.63 411,321,903,802 98.58

================== =================== ================== ==================

2 0 1 2 2 0 1 1

f. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai

kredit yang diberikan adalah sebagai berikut :

Saldo awal tahun 5,185,750,564 3,265,972,098

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai selama

tahun berjalan 8,633,383,391 3,335,000,000

Penghapusan kredit (write off) -9,149,229,600 -1,415,221,534

---------------------------- ----------------------------

Saldo akhir tahun 4,669,904,355 5,185,750,564

=============== ===============

38

Manajemen berpendapat bahwa jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai kredit yang telah dibentuk

adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak tertagihnya kredit yang

diberikan.

Ketidaklancaran dalam pengembalian kredit dapat menimbulkan kredit bermasalah yang dapat

menurunkan pendapatan, likuiditas dan kesehatan Bank.

Kebijakan Bank dalam pemberian kredit untuk mengurangi resiko kredit adalah kredit berjangka pendek

untuk perindustrian dan perdagangan yang berukuran menengah ke bawah serta beragunan cukup dengan

tingkat bunga yang umum berlaku dipasar.

Konsentrasi resiko kredit pada umumnya timbul bila satu atau beberapa nasabah yang bergerak dibidang

usaha dan mempunyai sifat ekonomi yang sama, kemampuan untuk memenuhi liabilitas kontraktual dapat

terpengaruh oleh kondisi ekonomi atau faktor lain yang sama pula.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)

g. Kredit bermasalah menurut sektor ekonomi

31 Desember 2012 Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah

Sektor ekonomi

Perdagangan skala

menengah 1,801,274,492 605,481,638 2,419,738,585 4,826,494,715

Jasa dunia usaha - - 3,356,789,590 3,356,789,590

Lain-lain 1,077,306,974 515,068,720 6,166,170,595 7,758,546,289

-------------------------------- ----------------------------------- --------------------------------- ---------------------------------

2,878,581,466 1,120,550,358 11,942,698,770 15,941,830,594

================== =================== ================== ==================

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Perdagangan skala

menengah (81,057,353) (81,242,530) (557,439,627) (719,739,510)

Jasa dunia usaha - - (980,936,877) (980,936,877)

Lain-lain (48,478,814) (34,440,979) (1,431,453,926) (1,514,373,719)

-------------------------------- ----------------------------------- ---------------------------------- ---------------------------------

-129,536,167 -115,683,509 -2,969,830,430 -3,215,050,106

================== =================== ================== ==================

Langkah-langkah Bank untuk mengatasi kredit bermasalah dilakukan dengan cara :

- Memberikan surat pemberitahuan keterlambatan kewajiban untuk membayar ke Bank.

- Memberikan Surat Peringatan I,II dan yang terakhir.

- Melakukan panggilan untuk menghadap ke Bank.

- Melakukan penagihan dengan mendatangi debitur bermasalah.

-

-

- Bila langkah-langkah tersebut di atas belum ada penyelesaian maka akan dilakukan langkah AYDA.

- Bila debitur tidak dapat bekerja sama maka akan dilakukan proses hukum.

39

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 kredit dalam proses penyelamatan masing-masing sebesar Rp

15.941.830.594,- dan Rp 10.423.294.533,- .Kenaikan kredit bermasalah dari 31 Desember 2011 ke 31

Desember 2012 sebesar 52,94 %.

Melakukan musyawarah untuk debitur yang akan menjual aset jaminan atau aset yang lain di luar

jaminan

Bila debitur bermasalah yang masih mempunyai prospek usaha untuk disehatkan kembali akan

diajukan restrukturisasi.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)

31 Desember 2011 Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah

Sektor ekonomi

Perdagangan skala

menengah 399,546,847 249,996,291 519,134,849 1,168,677,987

Jasa dunia usaha 1,141,032,088 1,142,732,169 6,913,709,437 9,197,473,694

Lain-lain 57,142,852 - - 57,142,852

-------------------------------- ----------------------------------- --------------------------------- ---------------------------------

1,597,721,787 1,392,728,460 7,432,844,286 10,423,294,533

================== =================== ================== ==================

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Perdagangan skala

menengah (4,177,027) - (13,034,849) (17,211,876)

Jasa dunia usaha - (308,866,085) (136,194,905) (445,060,990)

-------------------------------- ----------------------------------- --------------------------------- ----------------------------------

(4,177,027) (308,866,085) (149,229,754) (462,272,866)

================== =================== ================== ==================

9. ASET TETAP

Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir

Biaya perolehan

Tanah 3,130,000,000 - - 3,130,000,000

Gedung 120,000,000 - - 120,000,000

Inventaris kantor 6,205,410,937 1,036,143,431 - 7,241,554,368

Instalasi 575,502,214 65,016,000 - 640,518,214

-------------------------------- ----------------------------------- --------------------------------- ---------------------------------

Jumlah 10,030,913,152 1,101,159,431 - 11,132,072,583

-------------------------------- ----------------------------------- --------------------------------- ---------------------------------

Akumulasi penyusutan

Gedung 96,500,000 6,000,000 - 102,500,000

Inventaris kantor 4,440,398,714 558,976,125 - 4,999,374,839

Instalasi 451,368,002 34,828,810 - 486,196,812

-------------------------------- ----------------------------------- --------------------------------- ---------------------------------

4,988,266,716 599,804,935 - 5,588,071,651

-------------------------------- ----------------------------------- --------------------------------- ---------------------------------

Nilai buku

Tanah 3,130,000,000 3,130,000,000

Gedung 23,500,000 17,500,000

Inventaris kantor 1,765,012,223 2,242,179,529

Instalasi 124,134,212 154,321,402

-------------------------------- ---------------------------------

5,042,646,436 5,544,000,931

-------------------------------- ---------------------------------

40

31 Desember 2012

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

10. PENDAPATAN MASIH AKAN DITERIMA

2 0 1 2 2 0 1 1

Bunga Kredit Umum 3,007,658,998 2,173,756,702

Bunga dari Bank lain 211,110,086 348,345,701

Bunga lainnya 7,073,226 7,399,141

---------------------------- ----------------------------

Jumlah 3,225,842,310 2,529,501,544

=============== ===============

11. BIAYA YANG DITANGGUHKAN

2 0 1 2 2 0 1 1

Renovasi gedung 36,371,312 140,923,180

Premi asuransi 9,994,382 5,941,534

Uang muka sewa gedung 603,050,000 1,196,783,322

Uang muka makan minum 70,000 435,000

Uang muka lainnya 1,177,121,937 177,522,370

---------------------------- ----------------------------

Jumlah 1,826,607,630 1,521,605,406

=============== ===============

12. ASET LAIN - LAIN

a. Agunan Yang Diambil Alih :

a.1

Agunan Yang Diambil Alih terutama terdiri dari tanah,bangunan dan kendaraan.

2 0 1 2 2 0 1 1

Saldo awal 2,484,679,720 2,570,530,955

Penambahan 1,343,868,041 -

Pengurangan / penebusan kembali (115,002,234) (85,851,235)

---------------------------- ----------------------------

Saldo akhir 3,713,545,527 2,484,679,720

=============== ===============

42

Agunan Yang Diambil Alih merupakan aset yang diperoleh sehubungan dengan debitur-debitur yang tidak

dapat memenuhi atau melunasi Kewajibannya.

Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas Agunan Yang

Diambil Alih.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

12. ASET LAIN - LAIN (Lanjutan)

a.2

Dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai : 2 0 1 2 2 0 1 1

Saldo awal - 1,587,315,207

Penambahan - -

Pengurangan - (12,877,685)

Pemulihan/koreksi sesuai dengan SE BI

No 13/658/DPNP/DPnP tanggal 23 Desember

2011 - (1,574,437,522)

---------------------------- ----------------------------

Saldo akhir - -

---------------------------- ----------------------------

Jumlah bersih 3,713,545,527 2,484,679,720

=============== ================

a.3 Kolektibilitas 2 0 1 2 2 0 1 1

Rp % Rp %

Lancar 1,343,868,041 36.19 - 0.00

Kurang lancar 600,000,000 16.16 916,136,187 36.87

Diragukan 249,988,588 6.73 48,854,635 1.97

Macet 1,519,688,898 40.92 1,519,688,898 61.16

-------------------------------- ----------------------------------- --------------------------------- ---------------------------------

Jumlah 3,713,545,527 100 2,484,679,720 100

Cadangan Kerugian

Penurunan Nilai - - - -

-------------------------------- ----------------------------------- --------------------------------- ---------------------------------

Jumlah bersih 3,713,545,527 100.00 2,484,679,720 100.00

-------------------------------- ----------------------------------- --------------------------------- ---------------------------------

43

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No 13/658/DPNP/DPnP tanggal 23 Desember 2011 bahwa

penurunan nilai untuk transaksi aset non produktif tidak diperhitungkan lagi di posisi laporan keuangan

(neraca) dan laporan laba rugi komprehensif bank, sehingga penurunan nilai untuk transaksi aset non

produktif yang telah dibentuk Bank selama ini dilakukan pemulihan/koreksi dalam laporan laba rugi

komprehensif tahun berjalan (2011).

Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

12. ASET LAIN - LAIN (Lanjutan)

2 0 1 2 2 0 1 1

b. Lainnya :

Persediaan alat kantor 347,334,968 449,204,043

Tagihan pajak bunga deposito 341,981,163 279,446,394

PPN Masukan 741,442,368 283,366,032

Rupa - rupa tagihan 206,678,963 65,666,282

---------------------------- ----------------------------

Jumlah 1,637,437,462 1,077,682,752

---------------------------- ----------------------------

Jumlah aset lain - lain 5,350,982,989 3,562,362,472

=============== ===============

13. LIABILITIES SEGERA

2 0 1 2 2 0 1 1

Bunga deposito berjangka 2,045,100,897 1,515,669,806

---------------------------- ----------------------------

2,045,100,897 1,515,669,806

=============== ===============

14. GIRO

2 0 1 2 2 0 1 1

Pihak ketiga bukan Bank 16,766,717,127 10,966,941,354

Pihak berelasi (Catatan 32) 17,910,538,291 27,843,454,555

---------------------------- ----------------------------

Jumlah 34,677,255,418 38,810,395,909

=============== ===============

44

Tingkat bunga rata-rata jasa giro adalah sebesar 3,17 % dan 2,75 % per tahun masing-masing untuk tahun 2012

dan 2011. Beban bunga jasa giro sebesar Rp 1.132.537.814,- dan Rp 1.033.933.374,- masing- masing untuk tahun-

tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

15. TABUNGAN

2 0 1 2 2 0 1 1

Tabungan harian pihak ketiga 18,532,146,589 17,500,557,611

Tabungan harian pihak berelasi (Catatan 32) 6,526,664,387 5,087,731,717

---------------------------- ----------------------------

Jumlah 25,058,810,976 22,588,289,328

=============== ===============

16. DEPOSITO BERJANGKA

2 0 1 2 2 0 1 1Menurut jangka waktu :Deposito pihak ketiga bukan bank

s/d 1 bulan 161,953,933,483 144,923,998,9373 bulan 99,991,666,451 107,999,921,1266 bulan 720,000,000 27,392,000,00012 bulan - 30,000,000

---------------------------- ----------------------------Jumlah 262,665,599,934 280,345,920,063

---------------------------- ----------------------------

Deposito pihak berelasi (Catatan 32)

s/d 1 bulan 97,743,826,061 79,593,169,243diatas 1 bulan s/d 12 bulan 61,059,269,456 33,384,742,679

---------------------------- ----------------------------Jumlah 158,803,095,517 112,977,911,922

---------------------------- ----------------------------

Jumlah deposito berjangka 421,468,695,451 393,323,831,985=============== ===============

Menurut sisa umur sampai saat jatuh tempo :

1 bulan 319,081,013,926 346,185,432,2503 bulan 101,605,681,525 41,758,399,7356 bulan 782,000,000 5,380,000,000

---------------------------- ----------------------------Jumlah 421,468,695,451 393,323,831,985

=============== ===============Menurut kepemilikan :

Penduduk :- Perorangan 401,468,695,451 393,173,831,985- Badan hukum 20,000,000,000 150,000,000

---------------------------- ----------------------------Jumlah 421,468,695,451 393,323,831,985

=============== ===============

45

Tingkat bunga rata - rata tabungan adalah masing - masing sebesar 4 % per tahun untuk tahun - tahun yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Beban bunga tabungan sebesar Rp 1.202.537.588,-

dan Rp 1.212.546.369,- masing-masing untuk tahun - tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan

2011.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

16. DEPOSITO BERJANGKA (Lanjutan)

17. SIMPANAN DARI BANK LAIN

2 0 1 2 2 0 1 1

Giro

PT BPR Karyajatnika Sadaya, Bandung - 7,199,752

PT BPR Mitra Dana Utama,Jakarta - 60,277,355

---------------------------- ----------------------------

Jumlah - 67,477,107

---------------------------- ----------------------------

Deposito berjangka

PT. Bank Dinar Indonesia 25,000,000,000 -

---------------------------- ----------------------------

Jumlah 25,000,000,000 67,477,107

=============== ===============

18. UTANG PAJAK

Utang pajak terdiri dari : 2 0 1 2 2 0 1 1

PPh pasal 21 karyawan 64,577,826 26,484,409

PPh pasal 23 bunga tabungan 21,508,535 19,324,015

PPh pasal 23 bunga deposito 550,973,164 554,280,845

PPh pasal 23 jasa giro 17,324,235 21,383,030

PPh pasal 23 imbalan jasa 102,000 133,922

PPh pasal 25 (Desember) 401,342,958 11,919,560

PPh pasal 29 709,195,376 1,699,268,210 ---------------------------- ----------------------------

Jumlah 1,765,024,094 2,332,793,991

=============== ===============

46

Deposito berjangka yang dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diberikan oleh bank sebesar Rp

31.043.791.701,- dan Rp 21.393.777.294,- masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2012 dan 2011. Tingkat bunga rata-rata deposito adalah sebesar 5,17 % dan 6,7% per tahun masing-

masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Beban bunga deposito

sebesar Rp 29.129.759.560,- dan Rp 31.884.198.091,- masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

Rekening giro yang dapat ditarik setiap saat dengan suku bunga rata-rata per tahun sebesar 3,5 % untuk tahun

2011, sedangkan suku bunga rata-rata pertahun untuk deposito berjangka dari Bank lain sebesar 5,5% untuk tahun

2012.

Beban bunga jasa giro simpanan dari Bank lain sebesar Rp 375.060,- dan Rp 1.251.468,- masing-masing untuk

tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011. Beban bunga deposito berjangka simpanan dari

Bank lain sebesar Rp 788.207.601,- dan Rp 435.910.959,- masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada

31 Desember 2012 dan 2011.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

18. UTANG PAJAK (Lanjutan)

a. Perhitungan Laba Fiskal

2 0 1 2 2 0 1 1

Laba sebelum beban pajak sesuai dengan laporan

laba-rugi komprehensif 20,319,099,403 24,433,374,155

Beda permanen

Pengurangan yang tidak diperkenankan 189,273,656 120,798,179

---------------------------- ----------------------------

Beda temporer

Beda penyusutan dan amortisasi antara komersial

dan fiskal -14,409,780 -62,544,795

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Non Produktif (AYDA) - -1,574,437,522

Cadangan Penyisihan/pemulihan Kerugian Penurunan Nilai

penempatan pada bank lain -950,000,000 610,000,000

Pembentukan imbalan pasca kerja 1,067,676,938 -

Cadangan kerugian penurunan nilai estimasi komitmen

dan kontinjensi - -1,210,000,000

Pemulihan Aset Non Produktif (AYDA) - -12,877,685

Cadangan risiko operasional - -2,519,753,755

---------------------------- ----------------------------

Jumlah beda temporer 103,267,158 -4,769,613,757

---------------------------- ----------------------------

Jumlah penghasilan kena pajak 20,611,640,217 19,784,558,577

=============== ===============

Perhitungan pajak penghasilan

25 % x Rp 20,611,639,999 5,152,910,000 -

25 % x Rp 19,784,558,000 - 4,946,139,500---------------------------- ----------------------------

Pajak terhutang 5,152,910,000 4,946,139,500

PPh pasal 25 yang telah disetor -4,443,714,624 -3,246,871,290---------------------------- ----------------------------

Pajak penghasilan kurang disetor (PPh pasal 29) 709,195,376 1,699,268,210

=============== ===============

47

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak yang disajikan dalam laporan laba-rugi komprehensif dengan taksiran

laba fiskal untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

18. UTANG PAJAK (Lanjutan)

d. Administrasi

19. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI

Perhitungannya adalah sebagai berikut :

2 0 1 2 2 0 1 1

Liabilitas komitmen dan kontijensi fasilitas kredit

kepada nasabah yang belum digunakan 110,021,579,064 107,179,953,401

Bank Garansi 877,725,000 251,000,000

---------------------------- ----------------------------

Jumlah 110,899,304,064 107,430,953,401

=============== ===============

Estimasi 1% wajib dibentuk

Telah dibentuk - -

=============== ===============

Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai

komitmen dkontinjensi adalah sebagai berikut :

Saldo awal tahun - 1,210,000,000

Penyisihan kerugian penurunan nilai - -

Pemulihan/ koreksi sesuai dengan SE BI No 13/658/DPNP/

DPnP/tanggal 23 Desember 2011 - (1,210,000,000)---------------------------- ----------------------------

Saldo akhir tahun - -=============== ===============

49

Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan dan dikompensasikan dengan laba

fiskal pada masa mendatang.

Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Bank menghitung,menetapkan dan

membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktur Jendral Pajak (DJP) dapat menetapkan atau

mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 10 Tahun sejak saat terutangnya pajak. Ketentuan baru yang

diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat

menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu 5 tahun sejak saat terutangnya

pajak.

Merupakan penyisihan kerugian penurunan nilai terhadap liabilitas komitmen dan kontinjensi untuk tahun yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Bank membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai aset

produktif terhadap liabilitas komitmen dan kontinjensi sebesar Rp 1.210.000.000,- untuk tahun 2010, sesuai

dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI tanggal 20 Januari 2005.

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No 13/658/DPNP/DPnP tanggal 23 Desember 2011 bahwa penyisihan

penghapusan aset (PPA) untuk transaksi rekening administratif (TRA) tidak diperhitungkan lagi di posisi laporan

keuangan (neraca) dan laporan laba rugi komprehensif bank, sehingga penurunan nilai untuk transaksi rekening

administratif (TRA) yang telah dibentuk Bank selama ini dilakukan pemulihan/koreksi dalam laporan laba rugi

komprehensif tahun berjalan (2011).

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

20. IMBALAN PASCA KERJA

Liabilitas imbalan kerja 2 0 1 2 2 0 1 1

Nilai Kini liabilitas imbalan kerja 4,710,882,924 -

Nilai yang belum diakui :

Biaya jasa lalu (3,859,123,529) -

Keuntungan aktuaria 304,837,261 -

---------------------------- ----------------------------

Jumlah 1,156,596,656 -

=============== ===============

Mutasi atas imbalan kerja

Saldo awal tahun 88,919,718 88,919,718

Penyisihan selama tahun berjalan 1,067,676,938 -

Pembayaran manfaat - -

---------------------------- ----------------------------

Saldo akhir tahun 1,156,596,656 88,919,718

=============== ===============

Perhitungan beban yang diakui dalam tahun 2012 adalah sebagai berikut :

Biaya imbalan kerja

Biaya jasa masa kini 530,165,768 -

Biaya bunga - -

keuntungan / kerugian aktuaria 215,917,543 -

Amortisasi biaya jasa lalu 321,593,627 -

---------------------------- ----------------------------

Jumlah 1,067,676,938 -

=============== ===============

50

Bank menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13

Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Liabilitas imbalan kerja per tanggal 31 Desember 2012 dihitung oleh Aktuaris

Independen, PT Konsultan Aktuaria Mizan dalam laporannya dengan menggunakan metode "Projected Unit Credit"

sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004). Jumlah liablitas berdasarkan perhitungan Aktuaria Independen per

tanggal 31 Desember 2012 dengan asumsi sebagai berikut:

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank mencatat saldo liabilitas diestimasi atas imbalan kerja sebesar Rp

1.156.596.656,- dan Rp. 88.919.718,-.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

20. IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan)

2 0 1 2

Tingkat diskonto 6 % per tahun

Tingkat proyeksi kenaikan gaji 8 % per tahun

Tingkat mortalita Tabel Mortalita TMI II 2000

Tingkat cacat 0,2 per mill pertahun per usia dari Tabel Mortalita

Tingkat pengunduran diri 2,5 % per tahundigunakan linear

merata padasemua usia

Usia pensiun normal 55 tahun

21. LIABILITAS LAIN-LAIN

2 0 1 2 2 0 1 1

Seksi pinjaman 72,710,960 78,440,870 Premi jamsostek 2,559,264 3,012,685 Cadangan listrik 7,185,666 7,315,180 Cadangan telpon 11,152,843 12,768,662 Cadangan lainnya 1,509,265,810 1,072,912,832 Provisi komisi 132,180,544 33,520,831 Setoran jaminan SDB 32,200,000 27,600,000 Seksi pembukuan 9,297,831 4,203,060 Seksi sundries 26,113 -

Bunga diterima dimuka restrukturisasi kredit 5,424,972 26,069,551 Cadangan pajak 5,700,000 3,450,000 Personalia 42,675,274 47,991,426 Pengobatan dan rewat inap 443,307 -

---------------------------- ----------------------------Jumlah 1,830,822,584 1,317,285,097

=============== ===============

22. CADANGAN RISIKO OPERASIONAL

Merupakan cadangan risiko operasional terhadap kerugian risiko operasional.

Untuk tahun 2010 Bank membentuk Cadangan Risiko Operasional sebesar Rp 2.519.753.755,-

51

Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja tersebut 77 karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2012. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun oleh Aktuaria

Independen untuk tahun 2012, adalah sebagai berikut:

Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 sejak 1 Juli 2010 perhitungan

beban modal risiko operasional menggunakan rumusan 10 % kali rata-rata pendapatan bruto positif selama 3 tahun

terakhir .

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No 13/658/DPNP/DPnP tanggal 23 Desember 2011 bahwa Penyisihan

Penghapusan Aset (PPA) untuk transaksi rekening aset non produktif dan transaksi rekening administrasi (TRA)

tidak diperhitungkan lagi diposisi laporan keuangan (neraca) dan laporan laba rugi komprehensif bank dengan

melakukan penyesuaian /koreksi untuk transaksi yang telah dibentuk selama ini dilakukan penyesuaian/koreksi

dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan (2011).

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

22. CADANGAN RISIKO OPERASIONAL(Lanjutan)

Perubahan cadangan risiko operasional adalah sebagai berikut :

2 0 1 2 2 0 1 1

Saldo awal tahun - 2,519,753,755

Cadangan risiko operasional selama tahun berjalan - -

Pemulihan/ koreksi sesuai dengan SE BI No 13/658/DPNP/

DPnP/tanggal 23 Desember 2011 dan memo intern

No 093/MI-/MI-OPS/XII/2011 tanggal 21 Desember 2011 - (2,519,753,755)

---------------------------- ----------------------------

Saldo akhir tahun - -

=============== ===============

23. MODAL DISETOR

Kepemilikan saham dan persentase per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut :

Jumlah Kepemilikan Jumlah

Pemegang Saham Lembar Saham % Rp

Junus Jen Suherman 393 60.00 39,300,000,000

Dewi Janti 131 20.00 13,100,000,000

Edi Susanto 131 20.00 13,100,000,000

----------------------------- ---------------------------- ----------------------------

Jumlah 655 100.00 65,500,000,000

================ =============== ===============

52

Berdasarkan akta notaris Henny Hendrawaty S.H No.10 tertanggal 7 Desember 2007 telah dilakukan

perubahan jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 655 lembar saham dengan nilai nominal @

Rp. 100.000.000,- atau sebesar Rp. 65.500.000.000,-

31 Desember

Maka Cadangan Resiko Operasional yang telah dibentuk Bank dalam tahun 2010 sebesar Rp. 2.519.753.755,-

dikoreksi dengan memo intern PT Bank Fama International No 093/MI/MI-OPS/XII/2011 tanggal 21 Desember 2011

dan diintruksikan agar mengkoreksi Cadangan Resiko Operasional tersebut kedalam laba rugi komprehensif tahun

berjalan (2011).

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

24. SALDO LABA

Rincian saldo laba adalah sebagai berikut :2 0 1 2 2 0 1 1

Belum ditentukan penggunaannya :- Tahun 2011 dan 2010 57,324,809,073 39,029,998,109 - Laba bersih tahun berjalan 2012 dan 2011 15,192,006,192 18,294,810,964

---------------------------- ----------------------------72,516,815,265 57,324,809,073

---------------------------- ----------------------------Ditentukan penggunaannya :Cadangan Umum :

- Tahun 2012 dan 2011 13,100,000,000 13,100,000,000 ---------------------------- ----------------------------

13,100,000,000 13,100,000,000---------------------------- ----------------------------

Saldo laba 85,616,815,265 70,424,809,073=============== ===============

25. KOMITMEN DAN KONTIJENSI

2 0 1 2 2 0 1 1

Komitmen

Liabilitas komitmen

Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan -110,021,579,064 -107,179,953,401

---------------------------- ----------------------------

Kontinjensi

Tagihan kontinjen

Pendapatan bunga dalam penyelesaian 1,984,504,958 1,730,908,588

Pinjaman yang dihapusbukukan 10,442,821,259 8,610,539,487

---------------------------- ----------------------------

Jumlah tagihan kontijen 12,427,326,217 10,341,448,075

---------------------------- ----------------------------

Liabilitas kontijen

Bank Garansi -877,725,000 -251,000,000

---------------------------- ----------------------------

Jumlah Liabilitas komitmen dan kontinjensi bersih -98,471,977,847 -97,089,505,326

=============== ===============

53

Berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas N0 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007 dan Rapat Umum

Luar Biasa Pemegang Saham tanggal 29 Maret 2010 yang tidak di aktakan oleh notaris,telah di bentuk cadangan

umum sebesar Rp 13.100.000.000,-.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

26. PENDAPATAN BUNGA

2 0 1 2 2 0 1 1

Bunga dari Bank Indonesia 2,300,180,347 4,853,402,482Dari bank lain 5,159,902,622 3,487,105,378Dari pihak ketiga bukan bank (kredit yang diberikan) 58,085,776,418 55,434,901,280

---------------------------- ----------------------------Jumlah 65,545,859,388 63,775,409,140

=============== ===============

27. BEBAN BUNGA

2 0 1 2 2 0 1 1

Kepada bank lain 788,582,661 435,910,959Kepada pihak ketiga bukan Bank 31,464,834,962 34,130,677,834

---------------------------- ----------------------------Jumlah 32,253,417,623 34,566,588,793

=============== ===============

28. PENYISIHAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ATAS ASET KEUANGAN

2 0 1 2 2 0 1 1

Beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai kredit yang diberikan 8,633,383,392 3,335,000,000

Beban (pemulihan) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai penempatan pada bank lain (950,000,000) 610,000,000

---------------------------- ----------------------------Jumlah 7,683,383,392 3,945,000,000

=============== ===============

29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

2 0 1 2 2 0 1 1

Promosi 318,700,990 215,136,936Premi asuransi 77,006,197 162,232,987 Pajak - pajak 104,200,081 101,394,961Pemeliharaan dan perbaikan 1,346,579,973 939,337,300Penyusutan aset tetap dan amortisasi renovasi 721,393,140 628,396,511Barang dan jasa (catatan 32) 5,257,741,073 4,423,101,648

---------------------------- ----------------------------Jumlah 7,825,621,454 6,469,600,343

=============== ===============

54

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

30. BEBAN PERSONALIA

2 0 1 2 2 0 1 1

Gaji 7,354,717,720 5,930,519,549Pengobatan 339,755,366 366,389,807Tunjangan khusus 29,963,535 36,352,744Honorarium komisaris 641,024,900 471,667,019Bonus/jasa produksi/THR 1,036,887,106 1,033,798,532Pendidikan dan latihan 462,000,000 398,000,000Jamsostek 8,519,841 25,093,892Imbalan pasca kerja 1,067,676,938 -

---------------------------- ----------------------------Jumlah 10,940,545,406 8,261,821,543

=============== ===============

31. PENDAPATAN NON OPERASIONAL

2 0 1 2 2 0 1 1

Pemulihan/koreksi atas penyisihan penghapusan asetuntuk transaksi rekening administratif berdasarkan SE BINo 13/658/DPNP/DPnP tanggal 23 Desember 2011 - 1,210,000,000

Pemulihan/koreksi atas penurunan nilai untuk transaksiaset non produktif berdasarkan SE BINo 13/658/DPNP/DPnP tanggal 23 Desember 2011 - 1,574,437,522

Pemulihan/ koreksi sesuai dengan SE BI No 13/658/DPNP/DPnP/tanggal 23 Desember 2011 dan memo internNo 093/MI-/MI-OPS/XII/2011 tanggal 21 Desember 2011 - 2,519,753,755

Lainnya 75,486,529 2,800,124 Pendapatan kembali dari agunan diambil alih 34,997,766 -

---------------------------- ----------------------------Jumlah 110,484,295 5,306,991,401

=============== ===============

32. TRANSAKSI PIHAK BERELASI

a.

b.

c.

55

Giro yang diterima dari pihak berelasi adalah sebesar Rp 17.910.538.291,- atau 3,51 % dan Rp

27.843.454.555,- atau 4,67 % dari total liabilitas masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan

2011 (Catatan 14).

Tabungan yang diterima dari pihak berelasi adalah sebesar Rp 6.526.664.387,- atau 1,28 % dan Rp

5.087.731.717,- atau 0,85 % dari total liabilitas masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Catatan 15).

Pihak berelasi adalah perusahaan dan perorangan yang memiliki keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan

secara langsung maupun tidak langsung.

Transaksi dan saldo dengan pihak berelasi serta persentase terhadap masing-masing total transaksi dan saldo

akun-akun yang terkait, terinci sebagai berikut :

Kredit yang diberikan kepada pihak berelasi adalah sebesar Rp 4.659.502.657,- atau 0,70 % dan Rp

9.590.609.322,- atau 1,61 % dari total asset masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Catatan 8).

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

33. PENGUNGKAPAN HAL-HAL PENTING LAINNYA (Lanjutan)

33.2 Rasio kecukupan modal

2 0 1 2 2 0 1 1(Juta) (Juta)

Modal Inti (Tier I)Modal disetor 65,500 65,500 Cadangan umum 13,100 13,100 Saldo laba 57,127 37,666 Laba bersih tahun berjalan 7,596 9,744 PPA atas aset non produktif -1,748 (1,682) Selisih kurang PPAP -1,393 (1,318)

---------------------------- ----------------------------Jumlah 140,182 123,010

---------------------------- ----------------------------Modal pelengkap (Tier II)Penyisihan atas kemungkinan kerugian

pada aset produktif 5,691 5,479---------------------------- ----------------------------

Jumlah 5,691 5,479---------------------------- ----------------------------

Jumlah Modal (Tier I dan Tier II) 145,873 128,489

Jumlah ATMR 554,004 505,145CAR setelah risiko kredit dan operasional 26.33% 25.44%Persentase Modal Inti terhadap ATMR 25.30% 24.35%

58

Bank diwajibkan untuk memenuh persyaratan Rasio Liabilitas Penyediaan Modal Minimum (KPMM) atau

Capital Adequacy Ratio (CAR) yang ditetapkan Bank Indonesia, yang mempertimbangkan secara

kuantitatif seperti aset, Liabilitas dan akun off balance sheet tertentu, juga pertimbangan secara kualitatif

komponen dan risiko tertimbang.

Capital Adequacy Ratio (CAR) atau Rasio Liabilitas Penyediaan Modal Minimum (KPMM) merupakan salah

satu indikator untuk mengetahui kesehatan dan permodalan bank.

Bank Indonesia menetapkan rasio kecukupan modal pada akhir tahun 2001 adalah sebesar 8 % dari Aset

Tertimbang Menurut Risiko. Capital Adequacy Ratio Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

adalah sebesar 26,33 % dan 25,44 %.

Tabel dibawah ini menunjukkan modal dan rasio kecukupan modal (CAR) untuk tahun - tahun yang akhir

pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

Bank akan selalu memenuhi ketentuan Bank Indonesia termasuk dalam bidang permodalan, sehingga bila

terdapat perubahan ketentuan dalam perbankan Indonesia, manajemen akan segera menyusun perancanaan

untuk memenuhi ketentuan tersebut. Bilamana Bank tidak memenuhi persyaratan ratio kecukupan modal

(CAR), maka Bank Indonesia dapat mengambil tindakan yang dapat mempengaruhi operasi bank.

ATMR = Aset Tertimbang Menurut Risiko bilamana bank tidak memenuhi persyaratan rasio kecukupan modal

(CAR) maka Bank Indonesia dapat mengambil tindakan yang dapat mempengaruhi operasi Bank.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

33. PENGUNGKAPAN HAL-HAL PENTING LAINNYA (Lanjutan)

33.3 Rasio aset produktif yang diklasifikasi terhadap total aset produktif

2 0 1 2 2 0 1 1

(Juta) (Juta)

Kategori

Lancar 539,611 589,452

Perhatian khusus 55,368 56,819

Kurang lancar 2,879 1,601

Diragukan 1,121 1,393

Macet 11,905 7,420

---------------------------- ----------------------------

Jumlah (A) 610,884 656,685

---------------------------- ----------------------------

Aset yang diklasifikasikan

Perhatian khusus 13,842 14,205

Kurang lancar 1,440 800

Diragukan 841 1,045

Macet 11,905 7,420

---------------------------- ----------------------------

Jumlah (B) 28,028 23,469

---------------------------- ----------------------------

Rasio Kualitas aset produktif (B/A x 100 %) 4.59% 3.57%

=============== ===============

59

Krisis ekonomi yang sedang terjadi dapat berdampak negatif terhadap kualitas aset produktif yang dimiliki

oleh Bank terutama kredit yang diberikan oleh Bank. Namun Bank dapat memper tahankan kualitas aset

produktif dari aspek kualitasnya dan aspek kuantitatifnya.

Tabel dibawah ini menunjukkan perkembangan kualitas aset produktif Bank untuk tahun - tahun yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

33. PENGUNGKAPAN HAL-HAL PENTING LAINNYA (Lanjutan)

33.4 Rasio-rasio lainnya

I. Permodalan 2 0 1 2 2 0 1 1

- Rasio Kecukupan Modal 26.33% 25.44%

- Aset Tetap terhadap modal 7.61% 7.81%

II. Aset produktif

- Aset produktif bermasalah 2.60% 1.59%

- Non Performing Loan (NPL) 3.40% 2.50%

- CKPN terhadap Aset produktif 0.76% 0.93%

- Pemenuhan CKPN Produktif 77.02% 119.96%

III. Rentabilitas

- Return On Assets (ROA) 3.35% 4.29%

- Return On Equity (ROE) 11.61% 15.68%

- Net Interest Margin (NIM) 6.53% 5.33%

- Beban Operasi terhadap

Pendapatan Operasi (BOPO) 74.41% 73.35%

IV. Likuiditas

- Loan Deposit Rasio (LDR) 97.54% 91.60%

V. Kepatuhan (compliance)

1.a Persentase Pelanggaran BMPK

Pihak terkait

Pihak tidak terkait

b Presentase Pelampauan BMPK

Pihak Terkait

Pihak Tidak Terkait

2. Giro Wajib Minimum Rupiah (GWM) 8.03% 8.03%

3. Posisi Devisa Netto (PDN) NA NA

Tidak terdapat pelanggaran dan pelampauan

BMPK dan Giro Wajib Minimum

60

RASIO (%)

PT BANK FAMA INTERNATIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(dalam Rupiah)

34. JAMINAN PEMERINTAH

35. PERJANJIAN PENTING

36. PERKARA PERDATA

Pada akhir tahun tidak terdapat perkara perdata yang dapat menimbulkan tagihan/liabilitas kontinjen.

37. PERISTIWA AKHIR PERIODE LAPORAN

38. PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

61

Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan terlampir yang diselesaikan dan

setujui untuk diterbitkan pada tanggal 5 April 2013.

Nilai simpanan yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan sebagaimana diatur dalam UU LPS Nomor 24

Tahun 2004 adalah maksimum Rp 100.000.0000,- untuk setiap nasabah dalam satu Bank. Namun demikian,pada

tanggal 13 Oktober 2008 nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan di ubah menjadi maksimum Rp

2.000.000.000,- sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun

2008 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 juncto Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun

2008 tentang Besaran Nilai Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, PT Bank Fama Internasional adalah peserta dari program penjaminan

tersebut.

Pada tanggal 5 Oktober 2009 Bank telah mengadakan perjanjian dengan PT. Teradata Megah Corporation tentang

"Pengembangan dan penerapan program komputer aplikasi perbankan". Berdasarkan perjanjian No.

101/SOFT/X/2009 tanggal 5 Oktober 2009 bahwa penerapan program Teradata termasuk dengan perubahan-

perubahan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak beserta Surat Perjanjian Tambahan (addendum)

tertanggal 30 November 2009 dengan nilai kontrak sebesar USD 150,000.00

Sampai dengan tanggal laporan auditor, tidak terdapat peristiwa setelah tanggal neraca yang memerlukan

penyesuaian terhadap atau pengungkapan lain dalam laporan keuangan.