Bimbingan Ibadah Pasien

Ditulis kembali oleh : Gun gun Targuna

MUQODIMAH

Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi Muhammad Saw dan kepada seluruh umatnya sampai akhir zaman, aamiin.

Buku ini dapat selesai dengan jauh dari kesempurnaan, mama apabila ada kesalahan, saya mohon koreksinya dan masukannya.

Akhirulkalam, mudah-mudahan buku ini ada manfaatnya, aamiin.

Wassalam,

Penulis

PENDAHULUAN

*) MARI MELURUSKAN NIAT

Katakanlah, “tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah.” (Qs ; An-naml, 65)

Pada suatu ketika Nabi Adam As menderita sakit gigi, maka beliau meminta petunjuk kepada Allah mengenai obat yang harus beliau gunakan. Kemudian Allah SWT berpirman : ”gunakanlah tanaman itu......” dengan izin dan petunjuk-Nya, Nabi Adam As pun sembuh dari sakitnya.

Setelah beberapa masa terlewati, Nabi Adam As kembali menderita sakit gigi, lalu beliau menggunakan obat yang sama dengan yang digunakannya dahulu, tetapi kali ini sakitnya tidak sembuh, beliau pun bertanya kepada Allah SWT, “ya Robb ! dahulu hamba sakit gigi dan atas petunjuk-Mu dengan tanaman ini hamba sembuh, namun sekarang dengan sakit yang sama dan obat yang sama sakit hamba tidak sembuh, apa gerangan yang terjadi Ya Robb”? Allah SWT menjawab: “kali ini kamu tidak dengan seizin-Ku.”

Pada kisah yang lain dizaman Nabi Yusuf As. Beliau mengobati ayahandanya yang buta Nabi Ya’kub As, hanya dengan sehelai baju. Namun izin dan ridla Allah SWT penyakit buta Nabi Ya’kub tersebut sembuh.

Dikisahkan pula ada 10 orang yang berpenyakit sopak yang datang kepada Nabi Isa As seraya memohon dido’akan kepada Allah untuk kesembuhan mereka. Setelah sembahyang dan berdo’a, dengan izin Allah mereka pun sembuh dari sakitnya.

Allah berfirman : “dan apabila aku sakit, Dialah (Allah) yang menyembuhkan aku.” (Qs ; Asy-syu’ara, 80).

Singkirkanlah kesulitan wahai Robb manusia, sembuhkanlah, karena Engkaulah yang Maha Pemberi Kesembuhan. Tidak ada kesembuhan selain kesembuhan-Mu, kesembuhan yang tidak menimbulkan sakit. (HR Bukhari dan Muslim).

Sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa Allah adalah sebaik-baiknya pemberi kesembuhan, karena tidak ada kesembuhan selain dengan izin dari Allah. Dan sesuai dengan firman-Nya dalam surat Al-fatihah : ” hanya kepada-Mu ya Allah aku menyembah, dan hanya kepada-MU ya Allah aku meminta pertolongan.”

Sekarang ini banyak anekdot atau perkataan orang, termasuk kita, yang dapat menjerumuskan kita dalam kemusyrikan (terutama menyangkut niat dan ucapan). Misalkan, kalau anda mau berobat, saya sarankan untuk ke dokter A, waktu berobat ke dokter A tersebut, saya langsung sembuh. Perkataan seperti ini dapat digolongkan pada syirik (ucapan) yang tidak kita sadari. Maukah kita kehilangan hasil ibadah dan amaliah kita selama hidup hanya dengan perkataan atau ajakan seperti ini ?

Pada kasus lain, banyak orang berkata : “ kamu jangan berobat ke dukun, mendingan ke dokter, padahal apa bedanya dukun dengan dokter ? dukun adalah memberi pengobatan dengan kasiat dari keris, air, bunga 7 rupa, telur, ayam putih, mantra, jampi-jampi dan lain-lain yang sifatnya kebendaan, sedangkan dokter menggunakan obat yang juga bersifat kebendaan, lalu mengapa berobat ke dukun dikatakan syirik sedangkan ke dokter tidak ?

Berobat ke dukun dikatakan syirik karena cara-cara yang digunakannya syirik. Namun berobat ke dokter dikatakan dapat mendekati syirik karena niat dan ucapan kita untuk berobat mendekati syirik.

Barang siapa yang mendatangi peramal lalu menanyakan sesuatu kepadanya, maka sholatnya tidak diterima selama empat puluh malam (hari). (HR Muslim)

Barang siapa mendatangi dukun atau peramal, lalu mempercayai apa yang diucapkannya, maka dia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad. (HR Ahmad dan Hakim)

Barang siapa yang kufur sesudah dia iman, maka hapuslah semua amalnya, dan dia di akhirat termasuk orang-orangyang merugi. (QS ; Al-Maidah, 5)

Masih banyak gambaran kasus lain yang tidak bisa diungkapkan, namun kiranya kedua kasus diatas dapat mewakili kesalahan-kesalahan yang kita anggap sepele tapi berakibat sangat fatal bagi kita.

Marilah kita bersihkan hati dan ucapan kita, meluruskan niat dan amaliah kita dengan ikhlas. Sabda Rosulullah Saw : “sesungguhnya segala amal perbuatan tergantung pada niatnya.” (HR Bukhari dan Muslim)

*) BERBAIK SANGKA KEPADA ROBB

Sesungguhnya Allah tidak berbuat zhalim kepada manusia sedikitpun, tetapi manusia itulah yang berbuat zhalim kepada mereka sendiri. (QS ; Yunus, 44)

Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seorang pun walaupun sebesar zarrah. (QS : An-Nisa, 40)

Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya aku mengharamkan kezhalimam atas Diri-Ku, dan Aku menjadikannya sesuatu yang diharamkan diantara kalian. Maka janganlah kalian saling zhalim-menzhalimi. (HQR Muslim)

Allah Azza wa Jalla berfirman, Aku berada pada persangkaan hamba-Ku tentang-Ku, dan Aku bersamanya tatkala dia mengingat-Ku. (HQR Bukhari dan Muslim)

Sesungguhnya berbaik sangka itu termasuk ibadah yang baik. (di takhrij Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi dan Hakim).

Janganlah salah seorang seorang diantara kalian meninggal dunia kecuali dia berbaik sanga kepada Allah. (HR Muslim)

*) KEWAJIBAN UNTUK BERUSAHA

Kejarlah duniamu seolah kamu akan hidup seribu tahun, dan kejarlah akhiratmu seolah kamu akan mati besok. (HR Bukhari)

Sesungnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak). (QS ; Al-Muzzamil, 7)

Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan sholat. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. Dan janganlah kalian katakan orang-orang yang gugur dijalan Allah itu mati, tetapi hidup, akan tetapi mereka tidak merasa. (QS ; Al-Baqarah, 153-154)

Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual-beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS ; Al-Jumu’ah)

Apabila telah ditunaikan sembahyang maka bertebaranlah kamu dimuka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah karunia Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (QS ; Al-Jumu’ah, 10)

Allah tidak menurunkan penyakit melainkan pasti menurunkan obatnya. (HR Bukhari)

Setiap penyakit ada obatnya, jika sesuatu obat tepat untuk suatu penyakit, maka penyakit itu akan sembuh dengan seizin Allah Azza wa Jalla. (ditakhrij Muslim)

Dari keterangan-keterangan diatas, manusia hidup di dunia ini haruslah mencari rizki yang telah diatur oleh Allah SWT dengan cara yang diridhoi-Nya. Rizki itu tidak turun dari langit dengan sendirinya tetapi harus dicari dan ditemukan. “Allah tidak akan mengubah suatu kaum, sampai kaum itu sendiri yang mengubahnya.”

Bila manusia itu ditimpa musibah, baik itu hartanya atau kesehatannya, maka hendaknya dia meminta tolong kepada Allah dengan jalan sabar dan sholat. Sholat itu dapat diidentikkan dengan do’a, karena didalam sholat itu terdapat do’a.

Jadi, dalam menghadapi kesulitan tertentu, Allah memerintahkan kepada kita untuk berusaha mencari pemecahannya, bersabar menghadapinya, dan sholat serta berdo’a untuk diringankan atau dihilangkan kesulitanya.

Kemudian dalam menghadapi suatu penyakit, kita harus berusaha mencari obat yang telah Allah tentukan dan haruslah diiringi bersabar, sholat dan berdo’a supaya sakitnya itu sembuh.

Bagaimana mencapai keridhoan Allah ?

Allah akan ridho apabila kita senantiasa melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Kalau kita sedang sakit, maka harus sholat, jangan sampai ditinggalkan, puasa jika mampu, berdo’a dan berdzikir kepada Allah. Dengan begitu insyaallah Allah akan ridho dan kesembuhan yang kita kehendaki pun akan segera tercapai.

BAB SABAR

*) COBAAN ADALAH SUNATULLAH

Kami akan menguji kalian dengankeburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami lah kalian dikembalikan. (QS ; Al-Anbiya, 35)

Tentang ayat ini, Ibnu Abbas ra berkata, “Kami akan menguji kalian dengan kesulitan dan kemudahan, kesehatan dan penyakit, kekayaay dan kemiskinan, halal dan haram, ketaatan dan kedurhakaan, petunjuk dan kesesatan.”

Dan, Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran). (QS , AL-A’raf: 168)

*) HIKMAH DAN FAIDAH KEBERADAAN PENYAKIT

Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin, sesungguhnya semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika dia mendapat kegembiraan maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya, dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini merupakan kebaikan baginya. (HR Muslim)

Dan, sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan, berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, ‘inna lillahi wa inna ilaihi roji’un ‘. Mereka itulah orang-orang yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Robb nya, dan mereka itulah yang mendapat petunjuk. (QS , Al-Baqarah: 155-157)

Dan, apa saja musibah yang menimpa kalian, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahan mu). (QS, Asy-Syura : 30)

Tidaklah ada pembuluh darah dan mata yang bergetar, melainkan karena suatu dosa, dan apa yang dihilangkan Allah darinya, lebih banyak lagi. (HR, Ath-Thabrany)

Tidaklah seorang muslim ditimpa kesusahan, keletihan, penyakit dan lain-lain, melainkan Allah menggugurkan kesalahan-kesalahannya sebagaimana pohon menggugurkan daunnya. (ditkhrij Al-Bukhari dan Muslim)

Janganlah berlebih-lebihan dan carilah kebaikan, karena dalam setiap musibah yang menimpa orang muslim terkandung pengampunan dosa, hingga kaki yang terpeleset dan duri yang menusuk. (HR, Muslim)

Sesungguhnya Allah benar-benar akan menguji hamba-Nya dengan penyakit, sehingga Dia menghapuskan darinya setiap dosa. (HR, Al-Hakim)

Diantara faidah penyakit, bahwa jika manusiabersabar dalam menghadapinya, maka dia diberi pahala, dengan dituliskan berbagai kebaikan baginya dan ditinggikan derajatnya.

Sakit kepalanya orang muslim atau duri yang menusunya atau sesuatu yang menimbulkan madharat kepadanya, maka karenanya Allah akan meninggikan satu derajatnya pada hari kiamat dan mengampuni dosa-dosanya. (HR, Ibnu Abid-dunya, Isnadnya Jayyid, rijalnya tsiqat)

Hai anak Adam, jika engkau sabar dan mencari keridhaan pada saat musibah yang pertama, maka Aku tidak meridhai pahala bagimu selain surga. (HQR, Ibnu Majah)

Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dari neraka. (HR, Al-Bazzar)

Dan, sesungguhnya Kami telah mengutus (rosul-rosul) kepada umat-umat sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk memasrahkan diri. (QS, Al-An’am: 42)

*) SABARLAH WAHAI SAUDARAKU

Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa. (QS, Al-Baqarah : 177)

Dan, Allah mencintai orang-orang yang sabar. (QS, Ali Imran : 146)

Dan, bersabarlah, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS, Al-Anfal : 46)

Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (QS, Az-Zumar : 10)

Tetapi, orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan. (QS, Asy-Syura : 43)

Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.(QS, Fushilat : 35)

Sesungguhnya orang yang berbahagia itu, bagi orang yang dijauhkan dari berbagai cobaan dan bagi orang yang mendapat cobaan lalu bersabar. (HR, Abu Daud)

BAB MAIYIT

*) MELAWAT ORANG SAKIT

Sesungguhnya seorang muslim apabila melawat (yang sakit), berarti ia tetap duduk di taman surga hingga ia kembali. (HR, Muslim)

Barang siapa yang memberi makan orang sakit yang ia ingini, niscaya Allah akan beri makan dia dari buah-buahan surga. (HR, Thabrani)

*) JANGANLAH TAKUT MATI

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). (QS, Al-Anbiya : 35)

Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati pula. (QS, Az-Zumar : 30)

Maka apabila telah datang waktunya (mati) mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya. (QS, Al-A’raf : 34)

Dan, Allah sesekali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematianya. Dan, Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan. (QS, Al-Munafiqun : 11)

Dan, sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang tertentu waktunya. (QS, Ali Imran : 45)

Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu, dan diantara kamu ada yang dikembalikan pada umur yang paling lemah (pikun) supaya dia tidak mengetahui sesuatu pun yang

pernah diketahuinya, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. (QS, 16 : 70)

*) JANGAN BERHARAP MATI DAN JANGAN BERDO’A AGAR CEPAT MATI

Janganlah salah seorang diantara kalian mengharapkan kematian dan janganlah berdoa untuk mati sebelum kematian itu mendatanginya. Sesungguhnya jika salah seorang diantara kalian mati, maka amalnya menjadi terputus, dan sesungguhnya tidak ada yang menambah umur orang mukmin kecuali kebaikan. (HR, Bukhari dan Muslim)

Janganlah salah seorang diantara kalian mengharapkan kematian karena madharat yang turun kepadanya. Sesungguhnya jika dia benar-benar harus berharap maka hendaklah berucap, “ya Allah, hidupkanlah aku selagi kehidupan itu baik bagiku, dan matikanlah aku selagi kematian itu baik bagiku.” (ditkhrij Bukhari dan Muslim)

*) HENDAKLAH TIDAK MERATAPI JENAZAH

Nabi SAW, bersabda : “jenazah itu akan disiksa di dalam kuburnya, dengan sebab ia diratapi diatasnya.” (HR, Bukhari)

Bukan termasuk golongan kami, orang-orang yang menampar-nampar pipinya, merobek-robek bajunya dan menjerit-jerit, seperti jeritan jahiliyah (sebab meratapi jenazah). (HR, Bukhari)

*) TALQINKAN ORANG YANG SAKT

Ingatkanlah orang-orang yang hampir mati dari antara kamu itu akan (kalimah) Laa ilaaha illallaah. (HR, Muslin)

Ingatkanlah orang-orang yang hampir mati dari antara kamu akan (kaliamh) Laa ilaaha illallaah, karena barang siapa yang menyebutkan Laa ilaaha illallaah diakhir umurnya, niscaya ia

masuk surga pada suatu hari, walaupun dia menerima (siksa) yang (patut) ia terima sebelumnya. (HR, Ibnu Hibban)

Apabila telah berat orang yang sakit diantara kamu, maka janganlah kamu membikin mereka jemu dengan perkataan, “laa ilaaha illallaah”, tetapi hendaklah kamu ingatkan ia. (HR, IbnuHibban)

BAB PUASA

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (QS, Al-Baqarah : 183)

(yaitu) dalam beberapa hari tertentu, maka barang siapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka) maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang berat menjalankan (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) : memberi makan seorang miskin. Barang siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagi mu jika kamu mengetahui. (QS, Al-Baqarah : 184)

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadlan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an....(QS, Al-Baqarah : 185)

Bahwasanya seorang arab gunung datang, lalu berkata : Ya Rosullullah !...kabarkanlah apa puasa yang Allah wajibkan atas ku ? Maka sabda Rosulullah : “sebulan Ramadlan, kecuali kalau engkau mau puasa sunnat. “ (HSR Bukhari)

*) HAL YANG MEMBATALKAN PUASA

Maka sekarang bercampurlah dengan istri-istri kamu, dan carilah (keturunan) yang telah ditentukan oleh Allah untuk kamu, dan makan minumlah hingga ternyata bagi kamu tanda putih daripada tanda hitam, diwaktu fajar, kemudian sempurnakanlah puasa hingga waktu malam. (QS, Al-Baqarah : 187)

Maksudnya, bahwa dipermulaan Islam, dibulan puasa, orang-orang tidak bercampur laki-istri, walaupun pada malam hari. Maka datang ayat ini membolehkan percampuran percampuran

laki-istri dan makan minum sepanjang malam, hingga terbit fajar, dari mulai terbit fajar,hendaklah disempurnakan puasa smapai malam (masuk matahari)

*) PERKARA LAIN TENTANG PUASA

1. muntah dengan tidak sengaja, tidak batal, bahkan ada hadist yang mengatakan tidak batal, “barang siapa yang tidak kuat menahan muntah, maka dia tidak perlu qadha (puasa) dan barang siapa yang muntah secara sengaja, maka hendaklah dia mengqadhanya (ditkhrij Abu Daud dan Al Tirmidzi)

2. bercantuk (bekam), mengeluarkan darah, mendonorkan darah, hukumnya makruh, malahan ada hadist yang mengatakan tidak batal

3. bercela di mata, tidak membatalkan karena hadist nya tidak syah.

4. obat suntikan atau infus yang fungsinya serupa dengan makanan dan minuman, hukumnya batal karena diserupakan dengan makan dan minum.

5. makan minum dengan tidak sengaja tidak membatalkan karena ada hadist yang mengatakan begitu.

6. berkumur dan menaikan air ke hidung tidak membatalkan, malah diperintahkan berkumur-kumur, tetapi jangan sangat (jangan sampai tertelan)

7. menaikan obat dari jalan kemaluan (supositoria) atau pompa keluarkan kotoran, atau memasukan obat dari jalan injeksi dan mimpi lantas ihtilam (keluar mani), itu tidak membatalkan.

Begitulah menurut Muhammad bin Utsaimin.

BAB THOHAROH (bersuci)

Hai orang-orang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai siku, dan sapulah kepalamu, dan (basuhlah) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus), atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih), sapulah tanganmu dan mukamu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkanmu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan ni’mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. (QS, Al-Maidah : 6)

Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kalian dalam agama suatu kesempitan. (QS, Al-Hajj : 78)

Allah menghendaki kemudahan bagi kalian dan tidak menghendaki kesukaran bagi kalian (QS, Al-Baqarah : 185)

Maka bertaqwalah kalian kepada Allah menurut kesanggupan kalian dan dengarlah serta taatlah. (QA, Al-Taghabun)

*) HAL TENTANG WUDLU

Tidak diterima sholat seseorang yang mempunyai hadats, kecuali kalau ia berwudlu. (HR, Bukhari)

Bahwasanya ada seorang laki-laki bertanya kepada Abdullah bin Zaid r.a : “apakah kamu bisa memperlihatkan kepadaku, bagaimana Rosulullah Saw berwudlu “, Abdullah bin Zain menjawab, “ya bisa, lalu ia menyuruh membawakan air dan menuangkan atas kedua tangannya lalu mencucinya dua kali, lalu berkumur-kumur dan menghirup air kedalam hidungnya lalu

mengeluarkannya tiga kali, kemudian membasuh mukanya tiga kali, kemudian membasuh kedua tangannya sampai ke siku dua kali, kemudian mengusap kepalanya dengan kedua tangannya sekali kemuka dan sekali kebelakang yang dimulai dari muka kepalanya hingga sampai ke tengkuknya kemudian membalikan ketempat mulainya, kemudian ia membasuh kedua kakinya. (HR Bukhari)

Dari Abdullah bin ‘Amr r.a berkata, “Nabi Saw, terlambat datang dalam suatu perjalanan yang kami lakukan bersama-sama beliau, ketika beliau dapat menyusul kami, waktu sholat telah tiba, sedang kami berwudlu, dankami kurang sempurna dalam membasuh kaki kami, kemudian beliau memanggil dengan suara sangat keras “ celakalah bagi tumit-tumit yang terbakar oleh api neraka “, beliau ulangi dua atau tiga kali. (HR Bukhari)

*) HAL TENTANG TAYAMUM

Dan jika kalian sakit atau sedang dalam perjalanan atau datang dari tempat air atau kalian telah menyentuh perempuan, kemudian tidak mendapatkan air, maka bertayamumlah kalian dengan tanah yang suci, sapulah muka kalian dan tangan kalian (HR Bukhari)

Dari Abdur Rahman bin Abza r.a : serang laki-laki datang pada Umar bin Khothob dan berkata, “aku junub padahal tidak ada air “, lalu Ammar bin Yasir berkata kepada Umar bin Khothob, apakah kamu tidak ingat, sewaktu kita dalam perjalanan aku dan kamu, sedang kamu tidak sholat dan aku berguling-guling ditanah lalu aku sholat, kemudian aku ceritakan kepada Nabi Saw. Lantas Beliau bersabda :” sesungguhnya kamu sebenarnya cukup begini saja, Nabi Saw, sambil memukulkan telapak tangannya ke tanah lalu meniupnya, kemudian mengusapkan kedua telapak tangannya ke wajah dan punggung telapak tangannya. (HR Bukhari).

BAB SHOLAT

Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang taqwa (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghoib, yang mendirikan sholat dan menafkahkan rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dan mereka yang beriman kepada kitab (Al-Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. (QS; Al-Baqarah : 2-4)

Dirikanlah sholat, karena sesungguhnya sholat itu kewajiban yang ditentukan waktunya atas mu’min-mu’min. (QS; Annisa : 102). Dan dirkanlah sholat dan keluarkanlah zakat. (QS; Al-Baqarah : 42)

Sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku sholat, maka hendaklah salah seorang dari kalian beradzan dan jadikanlah imam yang lebih tua diantara kalian. (HR. Bukhari )

*) SHOLAT BAGI ORANG SAKIT

Allah tidak memberatkan seseorang, melainkan kadar yang ia bisa pikul. (QS; Al-Baqarah : 286)

Apabila Aku perintah kamu mengerjakan sesuatu, hendaklah kamu kerjakan dia seberapa kamu bisa. (HR. Bukhari dan Ibnu Majah)

Telah berkata Imran : “saya perpenyakit bawasir,lalu saya bertanya kepada Nabi Saw dari hal sholat, maka jawabnya, ‘sholatlah dengan berdiri, kalau tidak bisa maka sholatlah dengan duduk, kalau tidak bisa maka sholatlah dengan berbaring.’” (HR Bukhari)

Dari Jabir, Ia berkata : Nabi Saw pernah melawat seorang yang sakit, Nabi lihat dia bersholat atas satu bantal. Ia buang dia dan bersabda ; sholatlah di bumi jika engkau bisa tetapi jika tidak, maka kerjakanlah dengan isyarat, dan jadikanlah sujudmu lebih rendah dari ruku’mu. (HR Bukhari)

‘Aisyah berkata : saya lihat Rosululloh Saw, sholat dengan bersila. (HR Nasa’i)

*) HAL TENTANG MENGQODLO SHOLAT

Syaikh Muhammad bin Utsaimin ditanya tentang orang sakit yang dioperasi, sehingga dia tidak sempat mengerjakan beberapa sholat. Apakah dia harus mengerjakan (mengqodlo) sholat-sholat itu itu semuanya setelah sembuh sekaligus, ataukah mengerjakannya sesuai dengan waktunya masing-masing ? dengan kata lain, apakah dia harus mengqodlo sholat subuh yang tertinggal pada waktu sholat subuh setelah dia sembuh, sholat dzuhur pada waktu sholat dzuhur dan seterusnya ?

Syaikh menjawab, “ dia harus mengqodlonya sekaligus pada satu waktu, sebab tatkala Nabi Saw tidak bisa mengerjakan sholat ashar pada saat perang khondaq, maka beliau mengerjakan (mengqodlo) nya sebelum sholat maghrib.

Syaikh Abdul Azis diberi sebuah pertanyaan, apakah orang yang pingsan atau tidak sadar selama tiga hari harus mengqodlo sholat-sholat yang tidak sempat dikerjakan jika kesadarannya sudah pulih ? Syaikh menjawab, “jika jangka waktunya hanya sebentar, seperti tiga hari atau lebih sedikit dari itu maka dia harus mengqodlo sholat-sholatnya, sebab pingsan atau tidak sadarkan diri bisa diserupakan dengan tidur, sehingga tidak ada alasan untuk tidak mengqodlo. Pernah diriwayatkan dari sejumlah sahabat, bahwa mereka mengqodlo sholatnya.

Namun jika waktunya lebih dari tiga hari, maka dia tidak perlu mengqodlo,hal ini didasarkan pada sabda Nabi Saw,

“kewajiban dibebaskan dari tiga orang, yaitudari orang tidur hingga dia bangun, dari anak kecil hingga dia baligh, dari orang gila hingga kembali sadar.” Orang yang tidak sadar lebih dari tiga hari diserupakan dengan orang gila yang hilang kesadarannya secara total.

DO’A

*) KEDUDUKAN DO’A

Barang siapa yang tidak berdo’a kepada-Ku niscaya Aku

murka kepadanya. (HQR. ‘’Askari)

Apabila Kami berikan ni’mat kepada manusia, dia

memalingkan diri dan berlaku sombong. Tetapi apabila bahaya

datang menimpanya dia berdo’a panjang lebar (QS; Fushilat : 51)

Do’a itu merupakan inti ibadah (HR Bukhari)

Rob kita turun setiap malam ke langit dunia, ketika tinggal

sepertiga malam terakhir. Dia berfirman : “siapa yang memohon

kepada-Ku, Aku akan memberinya, siapa yang memohon ampun-

Ku, Aku akan mengampuninya, (HQR. Malik, Bukhari, Muslim,

Tirmidzi, dll)

*) DO’A NABI SAW SEBELUM WAFAT

“wahai Allah ! ampuni aku, kasihanilah aku dan

hubungkanlah aku dengan kerabat yang Maha Tinggi. (HR Bukhari

ي والحقنى وارحمنى اغفرلى اللهم ا لى لرر

*) DO’A MENGHADAPI KESUSAHAN

مم ا رهللا الل مم اللل اللر ر ب ا رهللا الل الحل

واا ر ب ا رهللا الل الل م مل اللر ر ب وا ر اللر

مم اللر

Tiada Tuhan selain Allah ysng Maha Mengetahui lagi Maha

Penyantun, tiada Tuhan selain Allah Tuhan ‘Arsy yang besar, tiada

Tuhan selain Allah Tuhan langit dan Tuhan bumi, serta Tuhan ‘Arsy

yang mulya. (HR. Bukhari)

*) DO’A KETIKA MENJENGUK ORANG SAKIT

اف ا ى الار وانا اا النر ر ب ال ا

لقم ا راف ام مغ درم اف ا

Hilangkanlah penyakitnya, wahai Tuhan manusia dan

sembuhkanlah ia, Engkau lah yang bisa menyembuhkan, tidak ada

kesembuhan selain kesembuhan dari Engkau, kesembuhan yang

menghilangkan semua penyakit. (HR Bukhari)

*) RUQYAH SECARA SYARIAT

Dan, Kami turunkan Al-Qur’an sesuatu yang menjadi

penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS; Al-Isra :

82)

Katakanlah, Al-Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi

orang-orang yang beriman. (QS ; Fushilat : 44)

*) DO’A RUQYAH

الار ى، انا واا الن ، ر ر ، ال ا

، اف ا ا اف ام لقم اف ا مغ درم

Singkirkanlah kesulitan wahai Robb manusia, sembuhkanlah,

karena Engkau-lah yang Maha Pemberi Kesembuhan, tidak ada

kesembuhan selain kesembuhan-Mu, kesembuhan yang tidak

meninggalkan sakit. (HR, Bukhari Muslim)

*) SALAH SATU DO’A YANG MUSTAJAB

، ودم مرد، المجد، االلر ودم لم ال لم ل

لل م رامم، الر ى ل ر ال ي ومم

مض مم، ال ى و نموروجه رل ا م ا

ن اا را ، االلص، ل لف غثم غثنى مم ا

Ya Allah, Al Wadud ! wahai yang memiliki ‘Arsy yang tinggi, wahai

dzat yang Maha kuasa melakukan apa saja, aku memohon atas

nama kemulyaan-Mu yang tiada terjangkau, dan kerajaan-Mu yang

tiada teraniaya, dan dengan nur cahaya wajah-Mu yang meliputi

seluruh penjuru kerajaan-Mu, selamatkanlah aku dari kejahatan si

penyamun ini. Wahai Allah yang maha penolong, tolonglah aku

diselamatkan.

Allah berfirman : sampaikanlah berita gembira ini, dan

ketahuilah, siapa yang berwudlu dan sholat empat rakaat,

kemudian berdo’a dengan do’a itu, maka akan disambut-Nya, baik

bagi yang sedang ditimpa duka derita maupun tidak.