sejarah majalengkabappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/profilkabmjl.pdf · sebelah utara...

148
Profil Kabupaten Majalengka 1 Sampai abad ke XV kawasan Kabupaten Majalengka sekarang, terdapat beberapa kerajaan Hindu, sekalipun tidak semua kerajaan tersebut sempat meninggalkan data-data sejarah secara kuat. Adapun kerajaan dimaksud sebagai berikut : Kerajaan Rajagaluh Kerajaan Rajagaluh terletak di Kawasan Rajagaluh sekarang, saat itu dipegang oleh Prabu Cakraningrat. Sampai sekarang belum dapat terungkap secara lengkap, masih memerlukan waktu pengungkapannya. Kerajaan Talaga Kerajaan Talaga memang memiliki data-data tertulis sekalipun tidak terlalu lengkap. Selain itu dilengkapi pula adanya sisa-sisa peninggalan kerajaan maupun situs-situs yang dapat dibaca dan cerita rakyat masih terus hidup di kalangan Sejarah Majalengka Pendopo Kabupaten Majalengka

Upload: lethuan

Post on 16-Jun-2019

276 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Profil Kabupaten Majalengka 1

Sampai abad ke XV kawasan Kabupaten Majalengka sekarang, terdapat

beberapa kerajaan Hindu, sekalipun tidak semua kerajaan tersebut sempat

meninggalkan data-data sejarah secara kuat. Adapun kerajaan dimaksud sebagai

berikut :

Kerajaan Rajagaluh

Kerajaan Rajagaluh terletak di Kawasan Rajagaluh sekarang, saat itu dipegang

oleh Prabu Cakraningrat. Sampai sekarang belum dapat terungkap secara lengkap,

masih memerlukan waktu pengungkapannya.

Kerajaan Talaga

Kerajaan Talaga memang memiliki data-data tertulis sekalipun tidak terlalu

lengkap. Selain itu dilengkapi pula adanya sisa-sisa peninggalan kerajaan maupun

situs-situs yang dapat dibaca dan cerita rakyat masih terus hidup di kalangan

Sejarah Majalengka

Pendopo Kabupaten Majalengka

2 Profil Kabupaten Majalengka

masyarakat. Kerajaan Talaga berdiri 1292 M, yaitu dari Batara Gunung Bitung

(R. Syadewata). Ia mempunyai anak bernama R. Darmasuci yang menjadi raja

pertama, kemudian diteruskan oleh puteranya bernama Sunan Talaga Manggung.

Darmasuci meneruskan ayahnya sebagai Rajaguru Budayasarwatiwada

(Mahayana). Kerajaan Hindu ini berlangsung sampai dengan Tahun 1530 ketika

rajanya Parung Gangsa. Ketika beliaulah, Kerajaan Talaga masuk Islam dan diberi gelar

oleh Gunungjati yaitu Pucuk Umum Talaga. Sekalipun demikian sejarah Talaga ini

belum terungkap dengan lengkap.

Kerajaan Sindangkasih

Nama Sindangkasih dapat dipastikan diambil dari Mandala Sindangkasih yang

pada saat itu dipimpin oleh Ki Ageng Surawijaya. Ki Gede Sindangkasih adalah ayah

Nyi Rambut Kasih yang disebut Nyi Gedeng Sindangkasih atau juga Nyi Ambetkasih.

Rambutkasih adalah pendiri kerajaan kecil bercorak Hindu bernama

Sindangkasih. Sekalipun tidak banyak meninggalkan data-data sejarah, tetapi banyak

cerita rakyat yang masih hidup dan berkembang di kalangan masyarakat.

Menurut cerita rakyat Rambutkasih adalah seorang pemberani, memiliki paras

yang cantik molek, berambut panjang, bijaksana dan waspada permana tinggal.

Oleh karenanya Ia diperistri oleh Prabu Siliwangi Tahun 1482-1521 M.

Ia jugalah yang diperintahkan oleh suaminya untuk pindah ke Pakuan dengan

pengikut-pengikutnya dan bala tentaranya.

Nyi Rambutkasih sangat memperhatikan kemakmuran rakyatnya terutama

dalam hal bercocok tanam, sehingga tanahnya subur dan rakyatnya makmur.

Peninggalan Nyi Rambutkasih yang masih utuh adalah paniisan mungkin bekas

padepokan dan kemungkinan merupakan tempat menghilangnya Nyi Rambutkasih

ketika ditemui Pangeran Muhammad yang disertai oleh ayahnya Pangeran Panjunan.

Profil Kabupaten Majalengka 3

Cerita rakyat yang masih hidup dan berkembang di masyarakat bahwa

hilangnya Nyi Rambutkasih, hilang pulalah pohon-pohon maja di Kerajaan

Sindangkasih, yang sangat diperlukan oleh semua masyarakat Cirebon untuk ramuan

obat malaria yang tengah berkecamuk di Cirebon. Sehingga ada kata Majae langka dan

menjadi “Majalengka”. Pada saat itulah terjadi pergantian pimpinan/raja di

Majalengka dari Nyi Rambutkasih kepada Pangeran Muhammad. Sekaligus berganti

menjadi Majalengka pada Tahun 1490 M serta berpindahnya kepercayaan masyarakat

menjadi penganut agama Islam.

Pemerintahan Pangeran Muhammad

Kerajaan ini berawal dari terjadinya penggantian pimpinan di Cirebon Tahun

1479 M, yaitu diangkatnya Sunan Gunung Jati sebagai Naradipa Padjadjaran

menggantikan Pangeran Pakungwati Cirebon. Kemudian lama kelamaan pengiriman

upeti ke Galuh dihentikan, kejadian ini menimbulkan kekecewaan bagi kerajaan hindu

lainnya seperti Talaga dan Kuningan. Untuk mengantisipasi kejadian inilah Pangeran

Muhammad yang memiliki keahlian mendalang dan disebut juga Pangeran Palakaran

Dalang disertai ayahnya Pangeran Panjunan ditugaskan oleh Sunan Gunung Jati untuk

menyebarkan ajaran Islam di kawasan barat yang sekaligus merupakan benteng

pertahanan bilamana Talaga mengadakan penyerangan. Sehingga dengan modal

kemampuan mendalang dan Pangeran Panjunan sebagai Ulama besar penyebaran

ajaran Islam di Sindangkasih tidak banyak hambatan.

Pangeran Muhammad dilahirkan Tahun 1478 M dari Nyi Mas Matangsari

sebagai isteri Pangeran Panjunan, Nyi Mas Matangsari adalah putri dari Ki Ageng

Japura, cucu Ki Amukmurigil dan cicit Susul Tunggal yaitu Sang Maha Raja Sunda,

sehingga kegiatan Pangeran Muhammad di kawasan Sindangkasih dalam

menyebarkan agama Islam tidak dicurigai oleh Galuh karena masih keturunan.

4 Profil Kabupaten Majalengka

Setelah Pangeran Muhammad menggantikan Rambutkasih, maka berdirilah

pesantren-pesantren yang semakin marak. Pada Tahun 1504 M Pangeran Muhammad

memperistri seorang putri Sindangkasih seorang pemuka agama Islam bernama Siti

Armilah. Siti Armilah sangat membantu usaha suaminya dalam menyebarluaskan

ajaran Islam di kawasan Majalengka, sehingga memang lebih cepat penyebaran ajaran

Islamnya daripada daerah-daerah lainnya.

Dari Siti Armilah, Pangeran Muhammad memperoleh putera bernama Pangeran Santri

pada Tahun 1505 M. Pangeran Santri memiliki kemampuan yang demikian cerdas dan

tangkas, sehingga pada Tahun 1530 M Pangeran Santri diangkat menjadi Raja

Sumedanglarang yang berlokasi di Dayeuhluhur Sumedang.

Pangeran Santri dan Dewi Setyasih salah seorang puteri dari Parung Gangsa

yang menikah dengan Sintawati Mas Patuakan mempunyai putera bernama Pangeran

Angkawijaya yang terkenal juga dengan sebutan Geusan Ulun. Geusan Ulun sempat

menggantikan ayahnya yaitu Tahun 1881 M, terkenal juga dengan Pajajaran terakhir.

Pangeran Muhammad meninggal pada Tahun 1546 M dan dimakamkan di

lereng gunung Margatapa sekarang. Adapun Siti Armilah menurut kepercayaan

dimakamkan di belakang Pendopo Kabupaten Majalengka sekarang dan terkenal

disebut Embah Bodori.

Bagaimanapun sejarah Hari Jadi Majalengka masih memerlukan penelusuran terus

menerus dalam rangka pengumpulan data kesejarahan, sehingga benar-benar

diterima dan dibanggakan oleh seluruh lapisan masyarakat Majalengka khususnya.

(Berdasarkan Perda Nomor 05/OP/013/PD/82)

Profil Kabupaten Majalengka 5

PETA ADMINISTRASI KABUPATEN MAJALENGKA

Sumber : Materi Teknis RTRW Kabupaten Majalengka Tahun 2011-2031

6 Profil Kabupaten Majalengka

LETAK GEOGRAFIS

Secara Geografis, Kabupaten Majalengka terletak di bagian timur Provinsi

Jawa Barat yaitu Sebelah Barat antara 1080 03’ – 1080 19’ Bujur Timur, Sebelah Timur

1080 12’ – 1080 25’ Bujur Timur, Sebelah Utara antara 60 36’ – 60 58’ Lintang Selatan

dan Sebelah Selatan 60 43’ – 70 03’ Lintang Selatan.

ADMINISTRASI

Kabupaten Majalengka merupakan

bagian dari wilayah administratif

Provinsi Jawa Barat yang memiliki luas

wilayah 120.424 Hektar, terdiri atas 26

Kecamatan, 13 Kelurahan, dan 330

Desa. Jarak dari Ibukota Kecamatan ke

Ibukota Kabupaten berkisar antara 0-37

Kilometer, Kecamatan Lemahsugih merupakan daerah terjauh dari ibukota

kabupaten. Jarak dari ibukota kabupaten ke Ibukota Provinsi Jawa Barat adalah 91

kilometer. Sedangkan jarak dari ibukota kabupaten ke ibukota negara Adalah 200

Kilometer, adapun batas-batas wilayah Kabupaten Majalengka sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Indramayu

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten

Tasikmalaya,

Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Sumedang

Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cirebon.

Gambaran Umum

Profil Kabupaten Majalengka 7

TOPOGRAFI

Keadaan morfologi dan

fisiografi wilayah Kabupaten

Majalengka sangat bervariasi dan

dipengaruhi oleh perbedaan

ketinggian suatu daerah dengan

daerah lainnya, dengan distribusi

sebagai berikut :

a. Dataran Rendah, mempunyai kemiringan tanah antara 0 - 15%, meliputi semua

kecamatan yang ada di Kabupaten Majalengka. Kecamatan yang mempunyai

kemiringan 0-15% seluruh wilayahnya terdiri dari kecamatan Cigasong, Jatitujuh,

Jatiwangi, Kadipaten, Kertajati, Ligung dan Palasah.

b. Berbukit Gelombang, kemiringan tanahnya berkisar antara 15% - 40%, meliputi

Kecamatan Argapura, Banjaran, Bantarujeg dan Malausma, Cikijing, Cingambul,

Dawuan dan Kasokandel. Lemahsugih, Maja, Majalengka, Rajagaluh,

Sindangwangi, Sukahaji, Sindang, dan Talaga.

c. Perbukitan Terjal, kemiringan tanahnya berkisar antara >40%, meliputi daerah

sekitar Gunung Ciremai, Kecamatan Agapura, Banjaran, Bantarujeg dan

Malausma, Cikijing, Cingambul, Lemahsugih, Leuwimunding, Maja, Majalengka,

Panyingkiran, Rajagaluh, Sindangwangi, Sukahaji dan Sindang, Sumberjaya dan

Talaga.

Keadaan Alam di Kec. Bantarujeg

8 Profil Kabupaten Majalengka

DEMOGRAFI

Jumlah Penduduk Kabupaten Majalengka tahun 2014 sebanyak 1.185.450 jiwa

yang terdiri atas 592.375 laki-laki dan 593.075 perempuan. Rata-rata tingkat

kepadatan penduduk Kabupaten Majalengka mencapai 984 jiwa/km2.

GEOLOGI

Kondisi geologi Kabupaten

Majalengka diperkirakan terdapat

formasi Sesar Baribis yang berpotensi

menyebabkan patahan rawan gempa,

terutama untuk daerah Selatan dan

Timur. Berdasarkan sebaran dan

struktur batuannya, kondisi geologis

Kabupaten Majalengka meliputi :

1. Aluvium, seluas 17.162 ha (14,25%) terdapat di Kecamatan Cikijing, Dawuan

Jatijutuh, Jatiwangi, Kadipaten, Kertajati, Ligung, Sumberjaya, Talaga, Palasah, dan

Cingambul.

2. Pleistocene Sedimentary Facies, merupakan batuan endapan yang berumur,

Pleistocene seluas 13.716 ha (13,39%) terdapat di Kecamatan Agrapura,

Bantarujeg, Jatitujuh, Kertajati, dan Lemahsugih.

3. Miocene Sedimentary Facies, merupakan batuan endapan berumur, Miocene

seluas 23.480 Ha (19,50%) terdapat di Kecamatan Agrapura, Bantarujeg, Cikijing,

Perbukitan Kapur di Kec. SIndangwangi

Profil Kabupaten Majalengka 9

Dawuan, Kadipaten, Lemahsugih, Maja, Majalengka, Talaga, Panyingkiran,

Banjaran dan Cingambul.

4. Undifferentioned Volcanic Product, merupakan batuan endapan hasil Gunung Api

Muda berupa andesit seluas 51.650 ha (42,89%) tersebar di 20 Kecamatan kecuali

Kecamatan Cikijing, Kertajati, dan Banjaran.

5. Pliocene Sedimentary Facies, merupakan batuan endapan yang berumur, Pliocene

seluas 3.870 ha (3,22%) terdapat di Kecamatan Bantarujug, Dawuan, Lemahsugih,

Leuwimunding, Maja, Majalengka, Rajagaluh, Sukahaji, Payingkiran, Cigasong, dan

Sindangwangi.

6. Lipanite Dasite, seluas 179 ha (0.15%) terdapat di Kecamatan Leuwimunding

7. Eosene seluas 78 ha (0.0006%) terdapat di Kecamatan Sindangwangi

8. Old Quartemary Volcanic Product, merupakan batuan endapan gunung api tua

yang berumur quarter seluas 10.283 ha (8.54%) terdapat di Kecamatan Argapura,

Bantarujeg, Cikijing, Ligung, Talaga dan Banjaran.

10 Profil Kabupaten Majalengka

KEDALAMAN & JENIS TANAH

Tanah merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan

manusia, hewan dan tumbuhan. Dilihat dari kedalam tanah efektif, Kabupaten

Majalengka terdiri atas :

1. Kedalaman 0-30 cm, seluas 12.876 Ha terdapat di Kecamatan Bantarujeg dan

Malausma, Cikijing, Kertajati, Lemahsugih, Maja, Majalengka, Talaga, Banjaran,

dan Cingambul.

2. Kedalaman 30-60 cm, seluas 15.003 Ha terdapat di Kecamatan Argapura,

Bantarujeg dan Malausma, Cikijing, Kertajati, Lemahsugih, Maja, Majalengka,

Sukahaji dan Sindang, Talaga, Sindangwangi, Banjaran, dan Cingambul.

3. Kedalaman 60-90 cm, seluas 34.535 Ha terdapat di Kecamatan Bantarujeg,

Dawuan dan Kasokandel, Jatitujuh, Jatiwangi, Kadipaten, Kertajati, Lemahsugih,

Maja, Majalengka, Sukahaji dan Sindang, Talaga, Panyingkiran, Palasah, Cigasong,

dan Cingambul.

4. Kedalaman tanah efektif > 90 cm, seluas 58.009 Ha tersebar di semua Kecamatan.

Jenis tanah memegang peranan penting dalam menentukan sifat dan tingkat

kesuburan tanah dalam menunjang kegiatan pertanian di suatu daerah. Faktor-faktor

yang mempengaruhi pembentukan tanah yaitu bahan induk, topografi, vegetasi dan

waktu yang akan menghasilkan jenis-jenis tanah yang berbeda sifat dan tingkat

kesuburannya. Berdasarkan penyebarannya jenis tanah di Kabupaten Majalengka

dapat dikategorikan ke dalam 15 jenis tanah sebagai berikut :

Profil Kabupaten Majalengka 11

1. Asosiasi podsolik kuning dan hidromorf kelabu seluas 10.767 Ha (8,94 %) yang

tersebar di lima Kecamatan yaitu Jatiwangi, Kertajati, Jatitujuh, Ligung dan

Palasah.

2. Grumosol kelabu seluas 14.137 Ha atau sebesar 11,74 % terdapat di Kecamatan

Lemahsugih, Bantarujeg dan Malausma, Maja, Panyingkiran, Kertajati dan

Jatitujuh.

3. Asosiasi grey humus rendah dan aluvial kelabu seluas 10.609 Ha (8,81 %) terdapat

di Kecamatan Kadipaten, Dawuan dan Kasokandel, Kertajati, Jatitujuh dan Ligung.

4. Asosiasi mediteran coklat dan grumosol seluas 9.781 Ha (8,2 %) terdapat di

Kecamatan Cigasong, Sukahaji dan Sindang, Sindangwangi, Leuwimunding,

Jatiwangi, Dawuan dan Kasokandel, Sumberjaya dan Palasah.

5. Asosiasi regosol kelabu, regosol coklat keabuan dan latosol terdapat di Kecamatan

Argapura, Rajagaluh, Sindangwangi dan Dawuan,Kasokandel. Merupakan jenis

tanah yang paling sedikit yang ada di Kabupaten Majalengka dengan luas 846 Ha

atau sekitar 0,70 %.

6. Asosiasi regosol coklat dan regosol coklat terdapat di Kecamatan Sukahaji,

Rajagaluh, Sindangwangi, Leuwimunding dan Sumberjaya dengan luas 5.469 Ha

(4,54 %).

7. Asosiasi latosol coklat dan regosol coklat hanya terdapat di 3 Kecamatan yaitu

Kecamatan Rajagaluh, Sindangwangi dan Kertajati seluas 3.883 Ha (3,22 %).

8. Komplek podsolik merah kekuningan, podsolik kuning dan regosol seluas 10.573

Ha (8,78 %) terdapat di Kecamatan Bantarujeg dan Malausma, Cikijing,

Cingambul, Maja dan Majalengka.

9. Latosol coklat kemerahan terapat di 3 Kecamatan yaitu di Kecamatan Cikijing,

Cingambul dan Talaga, seluas 6.499 Ha (5,40 %).

12 Profil Kabupaten Majalengka

10. Asosiasi landosol coklat dan regosol coklat seluas 13.023 Ha (10,81 %) terdapat di

Kecamatan Lemahsugih, Banjaran, Argapura, Maja, Sukahaji, Sidang, Rajagaluh

dan Sindangwangi.

11. Asosiasi podsolik merah seluas 1.987 Ha (1,65 %) terdapat di Kecamatan

Bantarujeg, Malusma, Talaga dan Jatiwangi.

12. Latosol coklat merupakan jenis tanah yang paling banyak terdapat di Kabupaten

Majalengka dengan luas 16.327 Ha ( 13,56 %) terdapat di Kecamatan

Lemahsugih, Bantarujeg, Malausma, Talaga, Banjaran, Argapura, Maja,

Majalengka, Cigasong, Jatiwangi, Kadipaten, Panyingkiran dan Dawuan serta

Kasokandel.

13. Regosol coklat seluas 3.057 Ha (2,54 %) terdapat di Kecamatan Argapura, Maja,

Majalengka, Cigasong, Sukahaji dan Sindang.

14. Aluvial kelabu seluas 11.378 Ha (9,70 %) terdapat di Kecamatan Cikijing, Talaga,

Sukahaji, Sindang, Jatiwangi, Kadipaten, Panyingkiran, Dawuan, Kasokandel,

Jatitujuh, Ligung, Sumberjaya dan Palasah.

15. Grumosol kelabu kekuningan, regosol kelabu dan mediteran kekuningan

terdapat di Kecamatan Talaga, Kadipaten dan Dawuan, Kasokandel seluas

1.788 Ha (1,48 %).

Profil Kabupaten Majalengka 13

HIDROLOGI Kondisi Hidrologi Kabupaten

Majalengka dibagi ke dalam dua bagian

yaitu (1) Air Permukaan, di Kabupaten

Majalengka terdapat 2 (dua) sungai besar

yang menjadi jantung kebutuhan air cukup

besar untuk dimanfaatkan terutama bagi

pengairan yaitu Sungai Cimanuk dan Cilutung. Selain itu di Kabupaten Majalengka

terdapat beberapa situ yang mempunyai debit air yang sangat tinggi seperti Situ

Cipadung di Desa Pajajar dan Situ Talagaherang di Desa Jeruk Leueut. (2) Air Tanah,

berdasarkan kondisi potensi yang ada secara umum Wilayah Utara dan Tengah

Kabupaten Majalengka merupakan daerah yang memiliki potensi Air Bawah Tanah

(ABT) yang cukup baik.

Tabel 1

SUNGAI-SUNGAI SUMBERDAYA AIR DI KABUPATEN MAJALENGKA

NO NAMA SUNGAI BENDUNGAN AREAL LAYANAN

(HA)

DEBIT

MAKSIMAL MINIMAL

1 Cilutung Kamun 9.289 50,73 0,41

2 Cideres Tirtanegara, Cigasong 2.741 3,94 0,65

3 Cikeruh Cikeruh, Cibutul 3.354 10,68 0,99

4 Ciherang Ciherang 1.009 1,76 0,3

5 Cikadongdong Cikemangi, Cikondang

2.411 1,47 0,4

6 Ciwaringin Ciwaringin 3.387 6,36 0,44

7 Cilongkrang Ciminggiri Suplai ke Bd Ciawi 0,79 0,29

8 Ciawi Ciawi 151 1,02 0,28

9 Cimanuk Rentang 571 900 500

10 Cihikeu Citeureup 348 1.252 0,26

11 Cihieum Cihieum 556 4.512 0,25

12 Cisampora Cimingking 383 1.439 0,18

JUMLAH 24.230 8.179,75 504,45

Sumber : Materi Teknis RTRW Kabupaten Majalengka Tahun 2011-2031

Sungai Cilutung

14 Profil Kabupaten Majalengka

Tabel 2

KLASIFIKASI POTENSI ABT DI KABUPATEN MAJALENGKA

NO KISARAN INDEKS

RATA-RATA KECAMATAN KELAS KETERANGAN

1 1.64 – 2.01 Kertajati – Ligung – Dawuan dan Kasokandel – Jatiwangi

D Kurang Berpotensi

2 2.01 – 2.31 Palasah – Leuwimunding – Panyingkiran – Majalengka – Cigasong – Sukahaji dan Sindang – Bantarujeg dan Malausma– Talaga – Cingambul

C Potensi Sedang

3 2.31 – 2.61 Sumberjaya – Rajagaluh – Maja – Lemahsugih – Banjaran

B Berpotensi

4 2.61 - 3.14 Kadipaten – Sindangwangi – Argapura – Jatitujuh – Cikijing

A Sangat Berpotensi

Sumber : Materi Teknis RTRW Kabupaten Majalengka Tahun 2011-2031

KLIMATOLOGI

Sepanjang tahun 2014 curah hujan tertinggi di Kabupaten Majalengka terjadi

pada bulan Januari yang mencapai 592 mm dengan jumlah hari hujan 29, sedangkan

curah hujan terendah terjadi pada bulan September yaitu 0 mm dengan jumlah hari

hujan 1. Berdasarkan kondisi tersebut, maka kelompok curah hujan menurut

intensitasnya terbagi menjadi, curah hujan tinggi, curah hujan sedang, dan curah hujan

rendah.

1. Curah hujan dengan intensitas tinggi adalah curah hujan > 351 mm/bln, kondisi ini

terjadi pada pada bulan Januari dan Desember.

2. Curah hujan dengan intensitas sedang adalah curah hujan 131 - 350 mm/bln,

kondisi ini terjadi pada bulan Maret, April, Mei, dan Nopember.

3. Curah hujan dengan intensitas rendah adalah curah hujan < 130 mm/bln, kondisi

ini terjadi pada bulan Juni, Juli, Agustus, September dan Oktober.

Profil Kabupaten Majalengka 15

Persawahan di Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka

Kecepatan angin di wilayah Kabupaten Majalengka rata-rata berkisar antara 2

knot sampai 5 knot dan kecepatan tertinggi terjadi pada bulan April yaitu sebesar 30

knot. Faktor lain yang mempengaruhi hujan dan arah/kecepatan angin adalah

perbedaan tekanan udara.

PENGGUNAAN LAHAN

Berdasarkan data sekunder, penggunaan lahan Kabupaten Majalengka sampai

dengan Tahun 2014 terdiri atas lahan pertanian seluas 82.120 Ha dengan rincian

lahan sawah seluas 50.334 Ha dan lahan bukan sawah seluas 31.786 Ha dengan sub

sektor yang dominan pada penggunaan sebagai Tegal/Kebun seluas 22.058 Ha, serta

lahan Hutan Rakyat seluas 5.702 Ha, sedangkan lahan bukan pertanian seluas 38.304

Ha dengan sektor dominan pada Hutan Negara seluas 17.203 Ha mengingat

Kabupaten Majalengka termasuk dalam Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai

(TNGC).

16 Profil Kabupaten Majalengka

Tabel 3 LUAS LAHAN SAWAH MENURUT KLASIFIKASI

DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010 – 2014

No Klasifikasi Tanah Luas Lahan Sawah

2010 2011 2012 2013 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Irigasi Teknis 17.982 17.982 17.865

2 Irigasi Setengah Teknis 7.970 7.970 7.950 36.513 36.232

3 Irigasi Sederhana Milik PU

5.534 5.533 5.458

4 Irigasi Non PU 7.901 7.989 7.988

5 Tadah Hujan 12.512 12.422 12.167 14.449 14.102

6 Sementara Tidak Diusahakan

- - - - -

7 Lain-lain - - - - -

Kab. Majalengka 51.137 51.899 51.899 51.896 50.334 Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka

Profil Kabupaten Majalengka 17

LAMBANG DAERAH

Bentuk Lambang Daerah berupa sebuah

Perisai bersudut lima bersisi hijau muda, dasar hijau

muda, ukuran Lambang Daerah adalah 2 (dua)

berbanding 3 (tiga) di tengah-tengahnya terdapat

gambar yang terdiri atas 9 (sembilan) macam wujud

benda yaitu :

1. Batang tanpa dahan berwarna hitam putih.

2. Selendang berwarna biru muda bersisi putih bertuliskan Sindangkasih Sugih

Mukti berwarna putih.

3. Air/sungai berwarna putih dan biru muda.

4. Bangunan 3 (tiga) suhunan berwarna kuning tua bergaris sisi hitam dan putih sejajar

5. Gunung berwarna biru

6. Padi berwarna kuning bergaris sisi hitam

7. Kapas berwarna putih kuning bergaris sisi hitam

8. Kompas/mata angin berwarna hitam kuning.

9. Pita merah putih yang mengelilingi 9 (sembilan) wujud benda.

Pemerintahan

18 Profil Kabupaten Majalengka

Lambang Daerah mengandung makna sebagai berikut :

1. PERISAI, Melambangkan perjuangan dalam menempuh gelombang hidup dan

kehidupan dengan ranjau-ranjau bahaya dan aneka pertempuran lahir batin.

2. BERSUDUT LIMA, Melambangkan Dasar Negara Republik Indonesia yaitu Pancasila.

3. DASAR HIJAU MUDA, Melambangkan kemakmuran dan kebahagiaan.

4. BATANG tanpa dahan, tanpa ranting, tanpa daun, tanpa pucuk, tegak lurus

tunggal, muncul dari sudut bawah perisai menjulang ke atas sampai ke bawah

puncak gunung, melambangkan pohon maja sebagai pohon pangkal dan asal

permulaannya, yang dilambangkan dengan warna hitam dan putih berseling-seling.

5. SELENDANG dengan warna biru tua adalah suatu pelengkap pakaian wanita:

melambangkan kepada masa kebesaran Ratu Nyi Rambut Kasih.

6. AIR/SUNGAI, Melambangkan watak jiwa manusia yang tidak pernah putus asa,

berwarna biru muda sebagai tanda kesetiaan, berseling putih sebagai ciri

kesucian

Gerbang Masuk Kota Majalengka

Profil Kabupaten Majalengka 19

VISI 2014-2018

TERWUJUDNYA SUATU TATANAN MASYARAKAT, PEMERINTAHAN, DAN PEMBANGUNAN MAJALENGKA YANG MAJU, AMAN, KONDUSIF, MANDIRI, UNGGUL,

DAN RELIGIUS

MISI 2014-2018

1. MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN, KESEHATAN,

INFRASTRUKTUR, LINGKUNGAN, DAN SARANA PRASARANA

PEREKONOMIAN;

2. MEMBANGUN TATAKELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD

GOVERNANCE) DENGAN BERORIENTASI PADA PENINGKATAN KUALITAS

PELAYANAN PUBLIK DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN APARATUR;.

3. MEMBANGUN IKLIM INVESTASI YANG KONDUSIF DAN PEMBERDAYAAN

USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM).

4. MENINGKATKAN DAYA SAING DAERAH DENGAN BERFOKUS PADA

PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM, SUMBER DAYA MANUSIA, INOVASI,

ILMU PENGETAHUAN, DAN TEKNOLOGI;

5. MEWUJUDKAN DESA MANDIRI;

6. MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AJARAN AGAMA

DISERTAI PENYEDIAAN SARANA PRASARANA KEAGAMAAN YANG

MEMADAI.

20 Profil Kabupaten Majalengka

PROGRAM UNGGULAN BUPATI 2014-2018

1. WAJIB BELAJAR 12 TAHUN;

2. MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN GRATIS DI

PUSKESMAS DAN TERBANGUNNYA PONED DI SELURUH PUSKESMAS DI

KABUPATEN MAJALENGKA;

3. PENUNTASAN PROGRAM RUTILAHU;

4. PENINGKATAN PUAP DAN PNPM KE DALAM UKM, KOPERASI ATAU

LEMBAGA SEJENIS LAINNYA;

5. MENINGKATKAN PROGRAM TNI MANUNGGAL SINDANGKASIH, BHAKTI

SILIWANGI MANUNGGAL SATATA SARIKSA DAN TNI MANUNGGAL DESA;

6. PENGEMBANGAN SEKOLAH LAPANGAN PERTANIAN ATAU SEJENISNYA

UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN;

7. PEMBERDAYAAN EKONOMI PONDOK PESANTREN DAN MAJELIS-MAJELIS

TAKLIM;

8. MENUMBUHKEMBANGKAN PERDAGANGAN DAN INDUSTRI DI

KABUPATEN MAJALENGKA;

9. MEWUJUDKAN DESA MANDIRI.

Profil Kabupaten Majalengka 21

ORGANISASI PEMERINTAHAN

Kabupaten Majalengka dipimpin oleh seorang Bupati dan dibantu oleh seorang

Wakil Bupati, dengan ibukota Kabupaten adalah Majalengka. Untuk melaksanakan

tugasnya, dalam merumuskan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan, serta pelayanan masyarakat dibentuk Organisasi Perangkat Daerah

(OPD) yang terdiri Sekretariat Daerah (Setda), Sekretariat DPRD, Bappeda,

Inspektorat, Satpol PP, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Staf Ahli, Dinas

Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah.

Sekretaris Daerah membawahi 3 Asisten, yaitu:

1. Asisten Pemerintahan;

2. Asisten Pembangunan;

3. Asisten Administrasi.

22 Profil Kabupaten Majalengka

Ketiga Asisten tersebut membawahi 9 Bagian, yaitu:

1. Bagian Tata Pemerintahan;

2. Bagian Hukum;

3. Bagian Organisasi;

4. Bagian Pengendalian Program dan Pembangunan;

5. Bagian Perekonomian;

6. Bagian Kesejahteraan Rakyat;

7. Bagian Keuangan dan Sarana;

8. Bagian Umum;

9. Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol.

Sekretariat DPRD, membawahi 3 Bagian, yaitu:

1. Bagian Umum;

2. Bagian Keuangan dan Sarana;

3. Bagian Legislasi dan Dokumentasi Hukum;

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Dipimpin oleh Kepala Badan

yang membawahi seorang Sekretaris dan 4 Bidang, yaitu:

1. Bidang Ekonomi;

2. Bidang Sosial dan Budaya;

3. Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah;

4. Bidang Monitoring, Evaluasi dan Data.

Inspektorat, dikepalai oleh seorang Inspektur, membawahi 1 Sekretaris dan 4

Inspektur pembantu:

1. Inspektur Pembantu Bidang Pemerintahan;

2. Inspektur Pembantu Bidang Perekonomian dan Pembangunan;

3. Inspektur Pembantu Bidang Kesejahteraan Rakyat;

4. Inspektur Pembantu Bidang Keuangan dan Aset.

Profil Kabupaten Majalengka 23

Satpol PP, dikepalai oleh seorang Kepala Satuan, membawahi seorang sekretaris

dan 4 Bidang, yaitu:

1. Bidang Penegakan Perundang-undangan Daerah;

2. Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat;

3. Bidang Sumber Daya Aparatur;

4. Bidang Perlindungan Masyarakat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dikepalai Seorang Kepala Badan yang

membawahi Unsur Pengarah dan Kepala Pelaksana, Kepala Pelaksana membawahi

seorang Sekretaris dan 3 Bidang yaitu:

1. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan;

2. Bidang Kedaruratan dan Logistik;

3. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi.

Staf Ahli terdiri dari:

1. Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik;

2. Staf Ahli Bidang Pemerintahan;

3. Staf Ahli Bidang Pembangunan;

4. Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia; dan

5. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan.

Dinas Daerah, terdiri dari:

1. Dinas Pendidikan;

2. Dinas Kesehatan;

3. Dinas Bina Marga Cipta Karya;

4. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi;

5. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika;

6. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

24 Profil Kabupaten Majalengka

7. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

8. Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;

9. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;

10. Dinas Pertanian dan Perikanan;

11. Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan;

12. Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata.

Lembaga Teknis Daerah, terdiri dari:

1. Badan Kepegawaian Daerah;

2. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Perempuan dan Keluarga

Berencana;

3. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal;

4. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;

5. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

6. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik;

7. Kantor Arsip Daerah;

8. Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka;

9. Rumah Sakit Umum Daerah Cideres.

Sumber: Bagian Organisasi Setda Kab. Majalengka, 2012

Profil Kabupaten Majalengka 25

JUMLAH PNS

Pelaksanaan kegiatan pemerintahan di Kabupaten Majalengka pada tahun

2015 didukung oleh 13.627 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang terdiri atas 7.284

orang laki-laki dan 6.343 orang perempuan. Menurut golongan dari total PNS di

Kabupaten Majalengka, 137 orang menduduki golongan I, 2.156 orang golongan II,

5.846 orang golongan III, dan golongan IV sebanyak 5.488 orang.

Tabel 4 JUMLAH PNS KABUPATEN MAJALENGKA BERDASARKAN GOLONGAN

TAHUN 2015

GOLONGAN PANGKAT Jumlah A B C D E

Golongan I 17 12 85 23 137

Golongan II 296 699 764 397 2.156

Golongan III 1.733 2.082 1.038 993 5.846

Golongan IV 4.361 1.008 117 2 - 5.488

Jumlah 13.627 Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Majalengka, 2015

HUT Korpri di Kabupaten Majalengka

26 Profil Kabupaten Majalengka

Tabel 5 JUMLAH PNS KABUPATEN MAJALENGKA BERDASARKAN ESELON

DAN JENIS JABATAN TAHUN 2015

ESELON (orang) JABATAN (orang)

II III IV V F. Umum Struktural F. Tertentu

31 173 727 87 2.954 1.023 9.650

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Majalengka, 2015

Tabel 6 JUMLAH PNS KABUPATEN MAJALENGKA BERDASARKAN PENDIDIKAN

TAHUN 2015

NO

TINGKAT PENDIDIKAN

JENIS KELAMIN (ORANG) JUMLAH (ORANG) LAKI-LAKI PEREMPUAN

1 2 3 4 5

1 SD 129 3 132

2 SLTP 256 9 265

3 SLTA 1.699 653 2.352

4 DIPLOMA I 19 93 112

5 DIPLOMA II 551 931 1.482

6 DIPLOMA III 322 673 995

7 DIPLOMA IV 25 64 89

8 S1 3.937 3.813 7.750

9 S2 342 104 446

10 S3 4 - 4

Total 7.284 6.343 13.627

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Majalengka, 2015

Profil Kabupaten Majalengka 27

28 Profil Kabupaten Majalengka

KOMPOSISI ANGGOTA DPRD

Komposisi keanggotaan

DPRD Kabupaten

Majalengka periode

2014-2019 sebanyak 50

orang dengan rincian

sebagai berikut:

1. PDIP sebanyak 18 Orang;

2. PKB Sebanyak 6 Orang;

3. Partai Golkar sebanyak 5 Orang;

4. Partai Gerindra sebanyak 5 Orang;

5. PPP sebanyak 4 Orang;

6. PKS sebanyak 4 Orang;

7. Partai Demokrat sebanyak 4 Orang;

8. PAN sebanyak 3 Orang;

9. Partai Nasdem sebanyak 1 Orang.

Gedung Juang/Gedung DPRD Kab. Majalengka

Profil Kabupaten Majalengka 29

PENDUDUK

Penduduk merupakan faktor

yang sangat penting dalam

perencanaa maupun proses

pembangunan, karena penduduk

tidak saja menjadi sasaran

pembangunan (obyek) tetapi juga

berperan sebagai pelaksana

pembangunan (subyek). Jumlah

penduduk yang besar dan berkualitas rendah, disadari atau tidak hanya akan menjadi

beban pembangunan, apalagi jika distribusinya tidak merata dan komposisi secara

sosial dan budayanya beraneka ragam. Perkembangan penduduk hendaknya

diarahkan pada pengendalian kuantitas, pengembangan kualitas serta pengerahan

mobilitas sehingga mempunyai ciri dan karakteristik yang menguntungkan

pembangunan bagi Kabupaten Majalengka.

Jumlah penduduk merupakan pelaku sekaligus sasaran pembangunan, sehingga

data penduduk merupakan data pokok yang perlu diketahui karakteristiknya

(kuantitas, distribusi, komposisi dan kualitas) untuk mengetahui potensi dan

kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam rangka memperoleh subyek yang

berkualitas.

Sosial Ekonomi

30 Profil Kabupaten Majalengka

Berbagai aspek yang menyangkut kependudukan diantaranya yaitu laju

pertumbuhan penduduk, struktur umur, rumah tangga, kepadatan dan kelompok

umur.

Untuk lebih jelasnya perkembangan penduduk dapat dilihat pada Tabel berikut

ini.

Tabel 7 JUMLAH PENDUDUK, LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK

DAN KEPADATAN PENDUDUK KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010-2014

Penduduk 2010 2011 2012 2013 2014 *)

Jumlah (Jiwa) 1.166.473 1.171.478 1.176.117 1.180.774 1.185.450

Laki-laki (Jiwa) 582.892 585.393 587.711 590.038 592.375

Perempuan (Jiwa) 583.581 586.085 588.406 590.736 593.075

Laju Pertumbuhan

Penduduk (Persen)

0,40 0,40 0,40 0,40 0,40

Kepadatan per km2 969 973 977 981 984

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Majalengka, Tahun 2014 Keterangan : *) Data Sementara

Pada tahun 2014 jumlah penduduk Kabupaten Majalengka berjumlah

1.185.450 jiwa atau tumbuh 0,4 persen per tahun. Secara absolut dalam kurun waktu

2011-2014 penduduk Kabupaten Majalengka bertambah kurang lebih dibawah

10.000 orang yang merupakan hasil dari proses dinamika penduduk yang berasal dari

kelahiran/fertilitas, kematian/mortalitas dan perpindahan (migrasi).

Profil Kabupaten Majalengka 31

Kestabilan laju pertumbuhan penduduk (LPP) Kabupaten Majalengka yang

berada dalam pertumbuhan sebesar 0,40 persen didukung oleh tingkat kesadaran

masyarakat akan pentingnya keluarga yang berkualitas serta didorong oleh program

keluarga berencana yang semakin intensif ke pelosok-pelosok daerah di kabupaten

Majalengka sehingga tingkat kelahirannya rendah.

Faktor lain yang mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk adalah faktor

migrasi. Migrasi keluar kabupaten Majalengka terjadi cukup tinggi sehingga

pertumbuhan penduduk berjalan reatif rendah.

Penduduk berdasarkan struktur usia didominasi oleh usia 15-44 tahun yaitu

sebesar 44,86 persen. Hal ini menunjukkan potensi usia produktif di Kabupaten

Majalengka cukup besar. Persentase penduduk Kabupaten Majalengka berdasarkan

struktur usia dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 8

PERSENTASE PENDUDUK BERDASARKAN STRUKTUR USIA KABUPATEN MAJALENGKA

TAHUN 2010-2014

No. Usia Penduduk Tahun (%)

2010 2011 2012 2013 2014*)

1. 0 – 4 8,70 8,84 8,01 8,18 8,62

2. 5 – 14 18,45 18,55 18,40 19,88 16,94

3. 15 – 44 45,46 45,33 42,66 40,87 44,86

4. 45 – 64 20,23 20,15 22,37 23,50 22,04

5. 65 + 7,16 7,13 8,56 7,57 7,55

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Majalengka, Tahun 2014 Keterangan : *) Data Sementara

32 Profil Kabupaten Majalengka

Pada tahun 2014 penduduk Kabupaten Majalengka berumur 15 tahun ke atas

yang bekerja menurut lapangan usaha didominasi oleh bidang pertanian, Kehutanan,

Perburuan, dan Perikanan sebanyak 199.423 orang, bidang Perdagangan Besar,

Eceran, Rumah Makan, dan Hotel sebanyak 126.641 orang dan bidang Jasa

Kemasyarakatan sebanyak 120.811 orang. Rincian penduduk Kabupaten Majalengka

yang bekerja menurut lapangan usaha, seperti pada Tabel berikut ini.

Tabel 9 PERSENTASE PENDUDUK USIA 15 TAHUN KE ATAS YANG BEKERJA MENURUT

LAPANGAN USAHA DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014

Lapangan Usaha Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. Pertanian, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan

112.448 86.975 199.423

2. Industri Pengolahan 40.587 32.220 72.807

3. Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan, dan Hotel

68.781 57.860 126.641

4. Jasa Kemasyarakatan 65.398 55.413 120.811

5. Lainnya (Pertambangan dan Penggalian, Listrik, Gas & Air, Bangunan, Angkutan, Pergudangan, dan Komunikasi, Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan , Tanah dan Jasa Perusahaan

77.983 4.420 82.403

Jumlah 365.197 236.888 602.085

Sumber : Sakernas, Badan Pusat Statistik Kabupaten Majalengka, Tahun 2014

Profil Kabupaten Majalengka 33

KETENAGAKERJAAN 1. Angkatan Kerja

Ketenagakerjaan merupakan aspek yang amat mendasar dalam kehidupan

manusia karena mencakup dimensi ekonomi dan sosial. Setiap upaya pembangunan

selalu diarahkan kepada perluasan kesempatan kerja dan berusaha, sehingga

penduduk dapat memperoleh manfaat langsung dari pembangunan. Salah satu

sasaran utama pembangunan dalam rencana kerja pemerintah adalah terciptanya

lapangan kerja baru dalam jumlah dan kualitas yang memadai untuk dapat menyerap

tambahan angkatan kerja yang memasuki pasar kerja setiap tahun.

Secara garis besar kegiatan penduduk suatu wilayah dibedakan atas

penduduk yang dikelompokkan partisipatif dalam memutar roda perekonomian yaitu

penduduk usia kerja dan penduduk yang termasuk dalam kelompok tidak partisipatif

dalam perekonomian keluarga yang disebut penduduk bukan usia kerja (menurut ILO

penduduk berumur kurang dari 15 tahun). Banyaknya penduduk usia kerja dalam

jumlah besar bukan merupakan jaminan akan meningkatkan tenaga kerja yang

34 Profil Kabupaten Majalengka

potensial, karena tidak semua penduduk usia kerja masuk dalam angkatan kerja, bisa

saja masuk dalam kelompok bukan angkatan kerja.

Tabel 10 menggambarkan kondisi ketenagakerjaan di Kabupaten

Majalengka untuk tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Jumlah penduduk yang

termasuk usia kerja dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 mengalami

peningkatan. Tahun 2010 penduduk usia kerja berjumlah sebanyak 852.591 orang,

sedangkan pada tahun 2012 jumlah penduduk usia kerja berjumlah 883.366 orang.

Namun untuk tahun 2013 jumlah penduduk usia kerja turun sekitar 2,59% atau

sebanyak 22.841 orang. Akan tetapi tahun 2014 jumlah penduduk usia kerja kembali

mengalami peningkatan sebesar 2,53% atau 21.732 orang dari tahun sebelumnya.

TABEL 10 PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KEATAS MENURUT JENIS

KEGIATAN UTAMA DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010 – 2014

No KEGIATAN UTAMA

(ORANG) TAHUN

2010 2011 2012 2013 2014

1 Angkatan Kerja 570.927 531.260 597.143 585.232 630.259

a. Bekerja 537.671 489.817 557.086 542.205 602.085

b. Penganggur 33.256 41.443 40.057 43.027 28.174

2 Bukan Angkatan Kerja (sekolah, mengurus rumah tangga dan lainnya)

281.664

332.802

286.223 275.293 252.257

Jumlah Usia Kerja 852.591 864.062 883.366 860.525 882.257

Sumber : Sakernas, BPS Kabupaten Majalengka 2014

2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

Tingginya persentase penduduk usia muda di Kabupaten Majalengka akan

mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pengadaan angkatan kerja di masa

Profil Kabupaten Majalengka 35

mendatang. Salah usaha untuk mengurangi angkatan kerja pada usia muda adalah

melalui peningkatan partisipasi sekolah/pendidikan. Pendidikan dapat mengurangi

tingkat partisipasi angkatan kerja.

TPAK di Kabupaten Majalengka pada tahun 2014 mengalami peningkatan

sebesar 3,41 persen dari 68,01 persen pada tahun 2013 menjadi sebesar 71,42 persen

pada tahun 2014. Sedangkan Tingkat Kesempatan Kerja di Kabupaten Majalengka

pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 2,88 persen dari 92,65 persen pada

tahun 2013 menjadi sebesar 95,53 persen pada tahun 2014.

Tabel 11 TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010-2014

No KETERANGAN TAHUN

2010 2011 2012 2013 2014

1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

66,96 61,48 67,60 68,01 71,42

2 Tingkat Kesempatan Kerja (TKK)

94,18 92,20 93,29 92,65 95,53

Sumber : Sakernas BPS Kabupaten Majalengka, 2014 (diolah)

3. Tingkat Penganguran Terbuka (TPT)

Tingkat pengangguran terbuka (TPT) menunjukkan proporsi penduduk yang

mencari pekerjaan secara aktif terhadap seluruh angkatan kerja. Tinggi rendahnya

angka ini memiliki kepekaan terhadap dinamika pasar kerja dan tingkat kesejahteraan

masyarakat.

Tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Majalengka tahun 2014

mengalami peningkatan sebesar 3,12 persen atau berada pada posisi 4,47 persen jika

dibandingkan dengan tahun 2013 yang berada pada posisi 7,35 persen.

36 Profil Kabupaten Majalengka

Tabel 12 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA

KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010-2014

No KETERANGAN TAHUN

2010 2011 2012 2013 2014 1 Tingkat Pengangguran

Terbuka (%) 5,82 7,80 6,71 7,35 4,47

Sumber : Sakernas BPS Kabupaten Majalengka, 2014 (diolah)

4. Pencari Kerja Terdaftar yang Ditempatkan

Jumlah pekerja yang ditempatkan selama tahun 2014 di Kabupaten

Majalengka sebanyak 2.955 Orang, yang terdiri dari 647 orang laki-laki dan 2.308

orang perempuan. Rincian tentang pencari kerja terdaftar berdasarkan tingkat

pendidikannya dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 13 PENCARI KERJA TERDAFTAR YANG DITEMPATKAN

MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014

PENDIDIKAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

SD 24 576 600

SLTP 88 1.070 1.158

SLTA 455 589 1.044

D1,D2 3 7 10

D3 15 14 29

D4/S1 62 52 114

Total 647 2.308 2.955 Sumber : Dinsosnakertrans Kabupaten Majalengka

Profil Kabupaten Majalengka 37

PENDIDIKAN Tersedianya Sumber Daya Manusia

(SDM) yang berkualitas merupakan

salah satu faktor utama

keberhasilan pembangunan di

suatu daerah. Peningkatan SDM

lebih difokuskan pada pemberian

kesempatan seluas-luasnya kepada

penduduk untuk mengecap

pendidikan.

Berdasarkan latar belakang pendidikan, penduduk Kabupaten Majalengka

sebagian besar berpendidikan SD (42,91 persen), SLTP 20,33 persen, SLTA 12,46

persen, D1/D3 1,14 persen dan S1/S2 2,75 persen.

Penduduk Kabupaten Majalengka berdasarkan tingkat pendidikan yang

ditamatkan tahun 2010-2014 dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 14 PERSENTASE PENDUDUK USIA 10 TAHUN KE ATAS

MENURUT JENJANG PENDIDIKAN YANG DITAMATKAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010-2014

Jenjang Pendidikan Tahun (%)

2010 2011 2012 2013 2014 Tidak Punya Ijazah SD 21,94 19,95 19,20 19,34 20,41

SD 46,84 45,37 46,93 47,49 42,91

SLTP 14,88 18,62 18,23 18,48 20,33

SLTA 11,88 12,04 12,04 11,39 12,46

D1/D3 1,66 1,19 1,19 0,95 1,14

>=S1 2,80 2,83 2,83 2,35 2,75

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Majalengka

38 Profil Kabupaten Majalengka

1. Taman Kanak-kanak (TK)

Jumlah sekolah Taman

Kanak-kanak (TK) di Kabupaten

Majalengka dari tahun ke tahun

mengalami peningkatan yang

cukup signifikan terutama yang

dilaksanakan oleh pihak swasta

dalam upaya membantu

pemerintah mensukseskan

program pendidikan anak usia dini (PAUD). Perkembangan jumlah taman kanak-

kanak selama kurun waktu 5 (lima) tahun (2010-2014) berjumlah sebanyak 37 TK.

Tabel 15 menunjukkan perkembangan jumlah taman kanak-kanak dari

tahun 2010 berjumlah 295 buah, sementara jumlah Taman Kanak-Kanak pada

tahun 2014 berjumlah 332 buah.

Tabel 15 BANYAKNYA SEKOLAH, SISWA, GURU DAN RASIO MURID TERHADAP GURU

PADA TAMAN KANAK-KANAK TAHUN 2010 – 2014

No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

1 Jumlah TK 295 303 305 312 332

Negeri 4 4 4 4 4

Swasta 291 299 301 308 328

2 Jumlah Murid 9.575 9.713 9.469 10.833 13.054

3 Jumlah Guru 1.129 1.151 1.180 1.247 1.232

4 Rasio Murid-Guru 8 8 8 9 11 Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Majalengka

Profil Kabupaten Majalengka 39

2. Sekolah Dasar (SD)

Jumlah sekolah dasar (SD) di

Kabupaten Majalengka dari tahun

ke tahun mengalami penurunan.

Hal ini dikarenakan sebagai akibat

dari keberhasilan program

keluarga berencana dalam

menekan kelahiran penduduk.

Penurunan jumlah Sekolah Dasar

akibat ketersediaan murid di setiap sekolah dasar yang semakin berkurang tiap

tahun sehingga kebijakan Pemerintah Daerah melakukan merger pada Sekolah

Dasar.

Tabel 16 menunjukkan perkembangan jumlah sekolah dasar dari tahun

2010 sampai dengan tahun 2014.

Tabel 16 BANYAKNYA SEKOLAH, SISWA, GURU DAN RASIO MURID TERHADAP GURU

PADA SEKOLAH DASAR TAHUN 2010-2014

No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

1 Jumlah SD 820 811 807 800 802

Negeri 817 808 804 797 797

Swasta 3 3 3 3 5

2 Jumlah Murid 127.004 126.155 123.263 120.088 117.571

3 Jumlah Guru 7.058 6.816 7.527 7.781 5.192

4 Rasio Murid-Guru 18 19 16 15 23 Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Majalengka

40 Profil Kabupaten Majalengka

3. Sekolah Pendikan Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)

Jumlah Sekolah Lanjutan

Tingkat Pertama (SLTP) di

Kabupaten Majalengka dari tahun

ke tahun mengalami peningkatan

yang cukup signifikan.

Perkembangan jumlah sekolah

pendidikan lanjutan pertama

selama kurun waktu 2010-2014

berjumlah sebanyak 17 SLTP.

Tabel 17 menunjukkan perkembangan jumlah sekolah lanjutan pendidikan

tingkat pertama dari tahun 2009 berjumlah 79 buah sementara jumlah sekolah

lanjutan pendidikan tingkat pertama pada tahun 2013 berjumlah 96 SLTP.

Tabel 17 BANYAKNYA SEKOLAH, SISWA, GURU DAN RASIO MURID TERHADAP GURU

PADA SLTP TAHUN 2009-2013

No. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

1 Jumlah SLTP 79 79 85 91 101

Negeri 69 70 75 77 79

Swasta 10 9 10 14 22

2 Jumlah Murid 41.734 41.734 39.698 38.696 40.619

Negeri 40.136 40.246 38.144 36.937 37.971

Swasta 1.598 1.488 1.554 1.759 2.648

3 Jumlah Guru 2.392 2.392 2.475 2.632 2.670

Negeri 2.227 2.239 2.315 2.405 2.370

Swasta 165 153 160 227 300

4 Rasio Murid-Guru 17 17 16 15 15 Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Majalengka

Profil Kabupaten Majalengka 41

4. Sekolah Menengah Atas (SMA)

Pada tahun 2014 jumlah murid

SMA sebanyak 11.229 orang

mengalami peningkatan

sebesar 4,44% atau 477 murid

jika dibandingkan dengan

tahun sebelumnya. Sedangkan

jumlah guru pada tahun 2014

mengalami penurunan sebesar 2,21% menjadi 815 guru jika dibandingkan

dengan tahun 2013 sebanyak 833 guru..

Tabel 18

BANYAKNYA SEKOLAH, SISWA, GURU DAN RASIO MURID TERHADAP GURU PADA SMA TAHUN 2010-2014

No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

1 Jumlah SMA 21 21 21 20 20

Negeri 16 16 16 16 16

Swasta 5 5 5 4 4

2 Jumlah Murid 11.479 12.069 10.863 10.752 11.229

Negeri 10.537 10.582 10.020 9.977 10.502

Swasta 942 1.487 843 775 727

3 Jumlah Guru 858 822 865 833 815

Negeri 730 698 743 738 709

Swasta 128 124 122 95 106

4 Rasio Murid-Guru 13 15 13 13 14 Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Majalengka

42 Profil Kabupaten Majalengka

5. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Jumlah SMK di Kabupaten

Majalengka tahun 2014 sebanyak

52 buah dengan jumlah murid

sebanyak 22.852 murid,

mengalami peningkatan sebanyak

3.915 murid jika dibandingkan

dengan tahun sebelumnya. Jumlah pengajar/guru tahun 2014 sebanyak

1.690 guru mengalami peningkatan sebanyak 21 guru jika dibandingkan

dengan tahun 2013 sebanyak 1.669 guru. Hal tersebut menunjukkan

bahwa animo orang tua untuk mengarahkan anaknya untuk bersekolah di

sekolah kejuruan berorientasi kerja sangat tinggi.

Tabel 19 BANYAKNYA SEKOLAH, SISWA, GURU DAN RASIO MURID TERHADAP GURU

PADA SMK TAHUN 2010-2014

No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

1 Jumlah SMK 32 34 45 46 52

Negeri 8 8 11 11 10

Swasta 24 26 34 35 42

2 Jumlah Murid 12.192 14.811 17.455 18.937 22.852

Negeri 6.742 7.215 8.964 9.611 11.169

Swasta 5.450 7.596 8.491 9.326 11.683

3 Jumlah Guru 999 1.219 1.554 1.669 1.690

Negeri 411 435 596 648 628

Swasta 588 784 958 1.021 1.062

4 Rasio Murid-Guru 12 12 11 11 14 Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Majalengka

Profil Kabupaten Majalengka 43

Tingginya permintaan jasa pendidikan yang semakin bermutu untuk

meningkatkan kualitas hidup dan moral, membuat tuntutan para pelaku

pendidikan menyediakan sekolah keagamaan baik negeri maupun swasta di

Kabupaten Majalengka.

Tabel 20 BANYAKNYA SEKOLAH, MURID, GURU DAN RASIO MURID TERHADAP GURU

PADA RAUDHATUL ATHFAL (RA) TAHUN 2010-2014

No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

1 Jumlah RA 211 260 267 266 266

2 Jumlah Murid 7.192 8.768 8.494 9.865 10.103

3 Jumlah Guru 988 1.268 1.342 1.444 1.342

4 Rasio Murid-Guru 7 7 6 7 8

Sumber: Kementerian Agama Kabupaten Majalengka

Tabel 21

BANYAKNYA SEKOLAH, MURID, GURU DAN RASIO MURID TERHADAP GURU PADA MADRASAH DINIYAH (MD) TAHUN 2010-2014

No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

1 Jumlah MD 596 608 628 634 643

2 Jumlah Murid 37.254 38.875 38.973 39.348 40.534

3 Jumlah Guru 3.748 3.696 3.774 3.413 3.778

4 Rasio Murid-Guru 10 10 10 12 11

Sumber: Kementerian Agama Kabupaten Majalengka

44 Profil Kabupaten Majalengka

Tabel 22 BANYAKNYA SEKOLAH, MURID, GURU DAN RASIO MURID TERHADAP GURU

PADA MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) TAHUN 2010-2014

No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

1 Jumlah MI 62 72 72 74 74

Negeri 7 7 7 7 7

Swasta 56 65 65 67 67

2 Jumlah Murid 7.515 7.797 8.213 8.383 8.560

Negeri 1.131 1.178 1.064 1.152 1.163

Swasta 6.384 6.619 7.149 7.231 7.397

3 Jumlah Guru 624 711 775 802 775

Negeri 97 96 111 112 85

Swasta 527 615 664 690 690

4 Rasio Murid-Guru 12 11 10 10 11

Sumber: Kementerian Agama Kabupaten Majalengka

Tabel 23 BANYAKNYA SEKOLAH, MURID, GURU DAN RASIO MURID TERHADAP GURU

PADA MADRASAH TSNAWIYAH (MTs) TAHUN 2010-2014

No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

1 Jumlah MTs 68 69 69 71 71

Negeri 15 15 15 15 15

Swasta 53 54 54 56 56

2 Jumlah Murid 17.514 18.353 20.648 21.558 23.026

Negeri 6.295 6.980 7.850 8.126 8.798

Swasta 11.219 11.373 12.798 13.432 14.228

3 Jumlah Guru 1.463 1.399 1.550 1.754 1.636

Negeri 377 439 482 610 482

Swasta 1.086 960 1.068 1.144 1.154

4 Rasio Murid-Guru 12 12 13 12 14

Sumber: Kementerian Agama Kabupaten Majalengka

Profil Kabupaten Majalengka 45

Tabel 24

BANYAKNYA SEKOLAH, MURID, GURU DAN RASIO MURID TERHADAP GURU PADA MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN 2009-2013

No. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

1 Jumlah MA 21 22 23 24 26

Negeri 3 3 3 3 3

Swasta 18 19 20 21 23

2 Jumlah Murid 2.740 3.241 3.578 4.352 5.069

Negeri 910 1.064 1.098 1.401 1.976

Swasta 1.830 2.177 2.480 2.951 3.093

3 Jumlah Guru 449 493 416 555 484

Negeri 113 107 108 105 126

Swasta 336 386 308 450 358

4 Rasio Murid-Guru 6 7 8 8 10

Sumber: Kementerian Agama Kabupaten Majalengka

46 Profil Kabupaten Majalengka

KESEHATAN

Pelayanan dasar di bidang kesehatan

di Kabupaten Majalengka ditunjang

dengan beberapa sarana kesehatan,

pada Tahun 2014 jumlah sarana

kesehatan tersebut adalah 2 buah

Rumah Sakit Umum Daerah, 1 buah

Rumah Sakit Milik Swasta, 23 buah

Puskesmas Non DTP, 9 Puskesmas DTP, 72 Puskesmas Pembantu, 35 Puskesmas

Keliling, Apotek 89 Buah, dan Toko Obat 63 Buah. Sedangkan jumlah tenaga

kesehatan pada tahun 2014 yang bertugas di Puskesmas terdiri atas 76 orang Dokter

Umum, 16 orang Dokter Gigi, 192 orang Bidan Puskesmas, dan 310 orang Bidan Desa.

Tabel 25 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN DI KABUPATEN MAJALENGKA

TAHUN 2010 - 2014

No Pelayanan Kesehatan Tahun (Buah)

2010 2011 2012 2013 2014

1 Rumah Sakit 3 3 3 3 3

2 Puskesmas 31 31 31 32 32

3 Puskesmas Pembantu 72 72 72 71 72

4 Puskesmas Keliling 33 33 33 35 35

5 Posyandu 1.416 1.418 1.442 1.444 1.444

6 Apotek 62 66 55 87 89

7 Toko Obat 46 43 64 66 63

Sumber: Dinas Kesehatan dan RSUD Kabupaten Majalengka

RSUD Majalengka

Profil Kabupaten Majalengka 47

Tabel 26 JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI KABUPATEN MAJALENGKA

TAHUN 2010 – 2014

NO TENAGA

KESEHATAN

TAHUN (orang)

2010 2011 2012 2013 2014

1 Dokter Umum 48 51 53 62 76

2 Dokter Gigi 11 13 13 14 16

3 Bidan Puskesmas 142 127 155 171 192

4 Bidan Desa 360 358 352 331 310 Sumber: Dinas Kesehatan dan RSUD Kabupaten Majalengka

Program Keluarga Berencana di Indonesia telah diakui keberhasilannya dalam

upaya menekan laju pertumbuhan penduduk, bahkan dijadikan acuan model program

KB di beberapa negara berkembang.

Program KB di Kabupaten Majalengka telah berhasil menjangkau sebanyak

41.707 akseptor KB baru, dengan 36.853 akseptor menggunakan KB Hormonal, dan

4.854 Akseptor menggunakan KB Non Hormonal.

Tabel 27 CAPAIAN PESERTA KB BARU DI KABUPATEN MAJALENGKA

TAHUN 2010 – 2014

NO JENIS KB TAHUN (orang)

2010 2011 2012 2013 2014

I HORMONAL 39.675 39.468 44.877 46.997 36.853

1 IMPLANT 1.773 1.569 2.500 3.653 2.999

2 SUNTIK 29.077 26.795 29.522 28.952 24.331

3 PIL 8.825 11.104 12.855 14.392 9.523

II NON HORMONAL 5.701 7.922 11.112 6.521 4.854

1 IUD 2.835 3.842 5.625 3.191 2.468

2 MOW 540 814 813 897 826

3 MOP 17 30 99 12 95

4 KONDOM 2.309 3.236 4.575 2.421 1.465

Sumber : BPMDPKB Kabupaten Majalengka

48 Profil Kabupaten Majalengka

Tabel 28 PESERTA KB AKTIF DI KABUPATEN MAJALENGKA

TAHUN 2010 - 2014

NO JENIS KB TAHUN (orang)

2010 2011 2012 2013 2014

I HORMONAL 175.868 192.110 180.784 178.229 177.429

1 IMPLANT 10.091 10.135 9.510 11.212 11.028

2 SUNTIK 125.900 133.029 130.340 127.602 131.001

3 PIL 39.977 48.946 40.934 39.415 35.400

II NON HORMONAL 29.824 30.966 31.979 30.775 27.814

1 IUD 13.083 14.586 14.925 13.832 11.929

2 MOW 8.728 9.273 9.303 10.016 10.478

3 MOP 3.524 3.602 3.847 3.221 2.931

4 KONDOM 2.489 3.505 3.904 3.706 2.476

Sumber : BPMDPKB Kabupaten Majalengka

Profil Kabupaten Majalengka 49

KEAGAMAAN

Jumlah tempat peribadatan umat Islam tahun 2014 di Kabupaten Majalengka

sebanyak 6.743 buah dengan rincian 1.020 Mesjid, 4.891 Langgar dan 832 Mushola,

sementara untuk Gereja ada 12 buah, Pura ada 1 dan Vihara sebanyak 3 buah. Jumlah

pemeluk agama Islam pada tahun 2014 sebanyak 1.181.098 orang, Protestan

sebanyak 3.518 orang, Khatolik sebanyak 571 orang, Hindu sebanyak 54 orang, Budha

sebanyak 201 orang dan pemeluk agama lainnya sebanyak 8 orang.

Tabel 29 JUMLAH PEMELUK AGAMA DI KABUPATEN MAJALENGKA

TAHUN 2010 - 2014

NO AGAMA Tahun (Orang)

2010 2011 2012 2013 2014

1 Islam 1.227.625 1.168.527 1.243.155 1.177.079 1.181.098

2 Kristen Protestan 1.564 1.865 2.170 1.819 3.518

3 Kristen Katolik 1.136 825 683 1.610 571

4 Hindu 114 114 117 133 54

5 Budha 142 142 145 127 201

6 Lainnya 40 6 - 6 8

Sumber: Kementerian Agama Kabupaten Majalengka

Masjid Al Imam Kab. Majalengka

50 Profil Kabupaten Majalengka

Tabel 30

JUMLAH SARANA IBADAH DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010 - 2014

NO SARANA IBADAH

Tahun (Buah)

2010 2011 2012 2013 2014

1 Mesjid 974 1.004 880 890 1.020

2 Langgar 4.464 4.693 4.556 4.891 4.891

3 Mushola 1.402 1.126 1.200 900 832

4 Gereja 13 14 11 12 12

6 Pura - - - - 1

7 Vihara 3 3 3 3 3 Sumber: Kementerian Agama Kabupaten Majalengka

Tabel 31 JUMLAH JEMAAH HAJI YANG DIBERANGKATKAN KE TANAH SUCI

DAN YANG MENINGGAL DUNIA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010 – 2014

NO URAIAN Tahun (Orang)

2010 2011 2012 2013 2014

1 Jemaah Haji yang diberangkatkan

1.068 1.124 1.121 924 933

2 Jemaah Haji yang Meninggal Dunia

5 6 2 4 3

3 Jemaah Haji yang Kembali Pulang

1.063 1.118 1.119 920 930

Sumber : Kementerian Agama Kabupaten Majalengka (Urusan Haji)

Profil Kabupaten Majalengka 51

SOSIAL

Jumlah Panti Asuhan di Kabupaten Majalengka sebanyak 42 buah dengan

jumlah penghuni sebanyak 1.508 orang, jumlah Panti Cacat sebanyak 2 buah dengan

jumlah penghuni sebanyak 75 orang.

Selama tahun 2014, kejadian bencana alam yang paling banyak terjadi di

Kabupaten Majalengka adalah kejadian kebakaran sebanyak 27 kejadian. Selain itu

kejadian longsor sebanyak 34 kejadian, angin puting beliung sebanyak 17 kejadian,

banjir sebanyak 8 kejadian dan sambaran petir sebanyak 3 kejadian.

Tabel 32 JUMLAH PANTI ASUHAN DAN PANTI JOMPO

DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010 – 2014

NO JENIS PANTI Tahun (Buah)

2010 2011 2012 2013 2014

1 Panti Asuhan 41 43 40 41 42

2 Panti Jompo 1 1 - - -

3 Panti Cacat 1 1 1 1 2 Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Majalengka

Tabel 33 BANYAKNYA KEJADIAN BENCANA ALAM

DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010 – 2014

NO JENIS PANTI Tahun (Kali)

2010 2011 2012 2013 2014

1 Kebakaran 34 42 38 27 51

2 Angin Puting Beliung 22 25 23 17 32

3 Longsor 76 50 28 34 59

4 Banjir 14 1 5 8 7

5 Gempa Bumi 1 - - - -

6 Sambaran Petir 1 15 3 3 8 Sumber : Badan Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Majalengka

52 Profil Kabupaten Majalengka

KESENIAN DAN KEBUDAYAAN

Kabupaten Majalengka kaya akan aneka macam budaya dan kesenian. Pada

tahun 2014 jenis kesenian di Kabupaten Majalengka didominasi oleh : Organ Tunggal,

Jaipong , Orkes Dangdut, Kuda Renggong, Genjring Qosidah, Tarling, Wayang Kulit dan

Wayang Golek.

Profil Kabupaten Majalengka 53

Selain itu, di Kabupaten Majalengka terdapat juga kesenian/kebudayaan yang

bersifat tradisional seperti Sintren, Sampyong dan Tari Topeng Beber.

Tabel 34 JUMLAH KELOMPOK KESENIAN DI KABUPATEN MAJALENGKA

TAHUN 2010 - 2014

NO JENIS KESENIAN Tahun (Kelompok)

2010 2011 2012 2013 2014

1 Degung 27 22 15 8 9

2 Jaipong 70 76 77 77 69

3 Genjring Qosidah 23 19 35 22 17

4 Calung 8 11 7 3 2

5 Reog 8 8 4 3 1

6 Pencak Silat 5 7 8 10 7

7 Wayang Golek 22 19 19 12 11

8 Wayang Kulit 12 14 16 15 17

9 Kacapi Suling 8 8 5 9 8

10 Sintren 2 2 2 3 2

11 Sandiwara 2 2 4 3 4

12 Kuda Renggong 34 38 37 30 40

13 Orkes Dangdut 23 33 28 48 30

14 Tarling 1 1 3 20 7

15 Organ Tunggal 135 136 142 151 174

Sumber : Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Majalengka

54 Profil Kabupaten Majalengka

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan indikator ekonomi

makro yang dapat digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan pembangunan

ekonomi suatu daerah. PDRB Kabupaten Majalengka Tahun 2014 atas dasar harga

berlaku sebesar 19.203.738,8 juta rupiah, dan tanpa migas sebesar 19.120.022,8 juta

rupiah.

Sedangkan atas dasar harga konstan sebesar 15.745.285,6 juta rupiah, dan

tanpa migas sebesar 15.668.618,5 juta rupiah.

Perekonomian Kabupaten Majalengka pada tahun 2014 mengalami

perlambatan dibandingkan dengan pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya. Laju

pertumbuhan PDRB Kabupaten Majalengka tahun 2014 mencapai 4,88 persen,

sedangkan tahun 2013 sebesar 4,93 persen. Pertumbuhan yang melambat ini

disebabkan karena menurunnya produksi minyak mentah dan gas bumi. Sedangkan

jika dilihat dari pertumbuhan PDRB tanpa migas, pada tahun 2014 tumbuh sebesar

5,43 persen dan 4,96 persen pada tahun 2013.

Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa Kesehatan

dan Kegiatan Sosial sebesar 15,28 persen. Sedangkan untuk kategori Pertambangan

dan Penggalian serta Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib pada tahun 2014 mencatat pertumbuhan yang negatif. Jika dibandingkan

dengan laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat, Kabupaten Majalengka masih berada

dibawah.

Produk Domestik Regional Bruto

Profil Kabupaten Majalengka 55

Tabel 35 PDRB KABUPATEN MAJALENGKA ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA

TAHUN 2010 – 2014

LAPANGAN USAHA/INDUSTRY 2010 2011 2012 2013 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing 3.686.975,1 3.974.730,6 4.351.879,9 4.938.859,3 5.224.373,9

B Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying 434.055,3 474.915,6 499.792,2 538.869,8 455.350,0

C Industri Pengolahan/Manufacturing 1.744.198,8 1.924.971,9 2.052.997,2 2.262.843,9 2.660.579,9

D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas 9.950,4 10.997,3 12.021,1 10.431,4 11.719,0

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang/Water supply, Sewerage, Waste Management and Remediation Activities

6.522,7 7.243,6 8.122,8 9.305,3 9.838,1

F Konstruksi/Construction 1.196.853,8 1.360.418,0 1.717.214,5 1.921.580,7 2.151.628,3

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles

2.237.837,2 2.475.307,0 2.729.803,6 3.064.120,0 3.318.994,1

H Transportasi dan Pergudangan/Transportation and Storage 517.206,6 543.873,0 562.552,3 642.844,7 725.688,7

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/Accommodation and Food Service Activities

411.429,7 452.338,8 493.316,9 544.206,7 587.128,7

J Informasi dan Komunikasi/Information and Communication 410.003,3 440.755,9 465.991,4 494.338,7 551.713,4

K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance Activities 384.855,2 401.626,8 427.383,3 484.048,1 518.148,6

L Real Estat/Real Estate Activities 176.062,1 190.105,0 203.481,1 221.418,4 238.490,4

M,N Jasa Perusahaan/Business Activities 45.427,6 49.267,7 52.759,2 58.292,5 63.313,5

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public Administration and Defence; Compulsory Social Security

595.781,5 640.671,9 713.651,3 736.582,1 763.486,5

P Jasa Pendidikan/Education 588.086,5 703.042,5 870.866,8 1.024.946,2 1.269.636,3

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities

113.387,0 119.531,4 136.013,3 154.473,6 178.479,8

R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities 324.555,0 365.477,3 393.382,4 436.027,3 475.169,4

Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic Product 12.883.187,8 14.135.274,0 15.691.229,4 17.543.188,5 19.203.738,8

Produk Domestik Regional Bruto Tanpa Migas/Gross Regional Domestic Product Without Oil and Gas

12.752.047,5 13.989.733,0 15.532.532,6 17.373.196,1 19.120.022,8

Sumber : BPS Kabupaten Majalengka

56 Profil Kabupaten Majalengka

Tabel 36 PDRB KABUPATEN MAJALENGKA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2010 MENURUT LAPANGAN USAHA

TAHUN 2010 – 2014

LAPANGAN USAHA/INDUSTRY 2010 2011 2012 2013 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing 3.686.975,1 3.705.632,7 3.808.560,5 3.916.642,9 3.950.747,0

B Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying 434.055,3 454.310,6 465.740,0 481.029,0 408.620,7

C Industri Pengolahan/Manufacturing 1.744.198,8 1.825.252,2 1.870.313,2 1.963.522,0 2.132.092,9

D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas 9.950,4 10.698,8 11.526,5 12.367,4 12.976,9

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang/Water supply, Sewerage, Waste Management and Remediation Activities

6.522,7 7.036,6 7.703,2 8.440,9 8.849,6

F Konstruksi/Construction 1.196.853,8 1.315.833,6 1.610.651,0 1.738.879,1 1.889.997,1

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles

2.237.837,2 2.387.090,2 2.531.675,7 2.690.230,4 2.867.079,9

H Transportasi dan Pergudangan/Transportation and Storage 517.206,6 539.269,6 555.368,9 574.047,2 592.861,7

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/Accommodation and Food Service Activities

411.429,7 440.161,6 467.679,2 495.214,7 527.380,2

J Informasi dan Komunikasi/Information and Communication 410.003,3 447.519,5 462.283,1 490.528,5 557.122,0

K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance Activities 384.855,2 400.048,4 414.617,2 449.101,1 456.848,9

L Real Estat/Real Estate Activities 176.062,1 184.823,9 192.573,0 202.051,6 212.425,9

M,N Jasa Perusahaan/Business Activities 45.427,6 48.022,5 50.196,4 53.100,3 55.699,6

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public Administration and Defence; Compulsory Social Security

595.781,5 593.389,0 609.370,3 594.298,5 577.107,8

P Jasa Pendidikan/Education 588.086,5 653.430,5 742.045,6 803.252,3 898.811,2

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities

113.387,0 119.328,5 127.137,6 137.129,7 158.085,8

R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities 324.555,0 358.409,2 379.985,5 403.058,3 438.578,5

Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic Product 12.883.187,8 13.490.257,4 14.307.426,7 15.012.894,0 15.745.285,6

Produk Domestik Regional Bruto Tanpa Migas/Gross Regional Domestic Product Without Oil and Gas

12.752.047,5 13.353.959,8 14.159.886,6 14.861.613,1 15.668.618,5

Sumber : BPS Kabupaten Majalengka

Profil Kabupaten Majalengka 57

Tabel 37 DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KABUPATEN MAJALENGKA ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA

TAHUN 2010 – 2014

LAPANGAN USAHA/INDUSTRY 2010 2011 2012 2013 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing 28,62 28,12 27,73 28,15 27,20

B Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying 3,37 3,36 3,19 3,07 2,37

C Industri Pengolahan/Manufacturing 13,54 13,62 13,08 12,90 13,85

D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas 0,08 0,08 0,08 0,06 0,06

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang/Water supply, Sewerage, Waste Management and Remediation Activities

0,05 0,05 0,05 0,05 0,05

F Konstruksi/Construction 9,29 9,62 10,94 10,95 11,20

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles

17,37 17,51 17,40 17,47 17,28

H Transportasi dan Pergudangan/Transportation and Storage 4,01 3,85 3,59 3,66 3,78

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/Accommodation and Food Service Activities

3,19 3,20 3,14 3,10 3,06

J Informasi dan Komunikasi/Information and Communication 3,18 3,12 2,97 2,82 2,87

K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance Activities 2,99 2,84 2,72 2,76 2,70

L Real Estat/Real Estate Activities 1,37 1,34 1,30 1,26 1,24

M,N Jasa Perusahaan/Business Activities 0,35 0,35 0,34 0,33 0,33

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public Administration and Defence; Compulsory Social Security

4,62 4,53 4,55 4,20 3,98

P Jasa Pendidikan/Education 4,56 4,97 5,55 5,84 6,61

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities

0,88 0,85 0,87 0,88 0,93

R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities 2,52 2,59 2,51 2,49 2,47

Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic Product 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Produk Domestik Regional Bruto Tanpa Migas/Gross Regional Domestic Product Without Oil and Gas

98,98 98,97 98,99 99,03 99,56

Sumber : BPS Kabupaten Majalengka

58 Profil Kabupaten Majalengka

Tabel 38 DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KABUPATEN MAJALENGKA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2010 MENURUT LAPANGAN USAHA

TAHUN 2010 – 2014

LAPANGAN USAHA/INDUSTRY 2010 2011 2012 2013 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing 28,62 27,47 26,62 26,09 25,09

B Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying 3,37 3,37 3,26 3,20 2,60

C Industri Pengolahan/Manufacturing 13,54 13,53 13,07 13,08 13,54

D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang/Water supply, Sewerage, Waste Management and Remediation Activities

0,05 0,05 0,05 0,06 0,06

F Konstruksi/Construction 9,29 9,75 11,26 11,58 12,00

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles

17,37 17,69 17,69 17,92 18,21

H Transportasi dan Pergudangan/Transportation and Storage 4,01 4,00 3,88 3,82 3,77

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/Accommodation and Food Service Activities

3,19 3,26 3,27 3,30 3,35

J Informasi dan Komunikasi/Information and Communication 3,18 3,32 3,23 3,27 3,54

K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance Activities 2,99 2,97 2,90 2,99 2,90

L Real Estat/Real Estate Activities 1,37 1,37 1,35 1,35 1,35

M,N Jasa Perusahaan/Business Activities 0,35 0,36 0,35 0,35 0,35

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public Administration and Defence; Compulsory Social Security

4,62 4,40 4,26 3,96 3,67

P Jasa Pendidikan/Education 4,56 4,84 5,19 5,35 5,71

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities

0,88 0,88 0,89 0,91 1,00

R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities 2,52 2,66 2,66 2,68 2,79

Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic Product 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Produk Domestik Regional Bruto Tanpa Migas/Gross Regional Domestic Product Without Oil and Gas

98,98 98,99 98,97 98,99 99,51

Sumber : BPS Kabupaten Majalengka

Profil Kabupaten Majalengka 59

Tabel 39 LAJU PERTUMBUHAN PDRB KABUPATEN MAJALENGKA ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA

TAHUN 2010 – 2014

LAPANGAN USAHA/INDUSTRY 2011 2012 2013 2014

(1) (2) (3) (4) (5)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing 7,80 9,49 13,49 5,78

B Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying 9,41 5,24 7,82 -15,50

C Industri Pengolahan/Manufacturing 10,36 6,65 10,22 17,58

D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas 10,52 9,31 -13,22 12,34

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang/Water supply, Sewerage, Waste Management and Remediation Activities

11,05 12,14 14,56 5,73

F Konstruksi/Construction 13,67 26,23 11,90 11,97

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles

10,61 10,28 12,25 8,32

H Transportasi dan Pergudangan/Transportation and Storage 5,16 3,43 14,27 12,89

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/Accommodation and Food Service Activities

9,94 9,06 10,32 7,89

J Informasi dan Komunikasi/Information and Communication 7,50 5,73 6,08 11,61

K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance Activities 4,36 6,41 13,26 7,04

L Real Estat/Real Estate Activities 7,98 7,04 8,82 7,71

M,N Jasa Perusahaan/Business Activities 8,45 7,09 10,49 8,61

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public Administration and Defence; Compulsory Social Security

7,53 11,39 3,21 3,65

P Jasa Pendidikan/Education 19,55 23,87 17,69 23,87

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities

5,42 13,79 13,57 15,54

R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities 12,61 7,64 10,84 8,98

Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic Product 9,72 11,01 11,80 9,47

Produk Domestik Regional Bruto Tanpa Migas/Gross Regional Domestic Product Without Oil and Gas

9,71 11,03 11,85 10,05

Sumber : BPS Kabupaten Majalengka

60 Profil Kabupaten Majalengka

Tabel 40 LAJU PERTUMBUHAN PDRB KABUPATEN MAJALENGKA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2010 MENURUT LAPANGAN USAHA

TAHUN 2010 – 2014

LAPANGAN USAHA/INDUSTRY 2011 2012 2013 2014

(1) (2) (3) (4) (5)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing 0,51 2,78 2,84 0,87

B Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying 4,67 2,52 3,28 (15,05)

C Industri Pengolahan/Manufacturing 4,65 2,47 4,98 8,59

D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas 7,52 7,74 7,30 4,93

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang/Water supply, Sewerage, Waste Management and Remediation Activities

7,88 9,47 9,58 4,84

F Konstruksi/Construction 9,94 22,41 7,96 8,69

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles

6,67 6,06 6,26 6,57

H Transportasi dan Pergudangan/Transportation and Storage 4,27 2,99 3,36 3,28

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/Accommodation and Food Service Activities

6,98 6,25 5,89 6,50

J Informasi dan Komunikasi/Information and Communication 9,15 3,30 6,11 13,58

K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance Activities 3,95 3,64 8,32 1,73

L Real Estat/Real Estate Activities 4,98 4,19 4,92 5,13

M,N Jasa Perusahaan/Business Activities 5,71 4,53 5,79 4,90

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public Administration and Defence; Compulsory Social Security

(0,40) 2,69 (2,47) (2,89)

P Jasa Pendidikan/Education 11,11 13,56 8,25 11,90

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities

5,24 6,54 7,86 15,28

R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities 10,43 6,02 6,07 8,81

Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic Product 4,71 6,06 4,93 4,88

Produk Domestik Regional Bruto Tanpa Migas/Gross Regional Domestic Product Without Oil and Gas

4,72 6,04 4,96 5,43

Sumber : BPS Kabupaten Majalengka

Profil Kabupaten Majalengka 61

Tabel 41

CAPAIAN INDIKATOR MAKRO KABUPATEN MAJALENGKA BERDASARKAN TAHUN DASAR 2000

TAHUN 2009-2013

No INDIKATOR TAHUN

2009 2010 2011 2012 2013

1

IPM 69,94 70,25 70,81 71,16 71,90

- A H H (Tahun) 66,09 66,35 66,62 66,88 67,38

- A M H (%) 95,03 95,09 95,11 95,14 96,03

- RLS (Tahun) 6,83 6,84 7,17 7,19 7,27

- PPP (000 RP) 631,79 633,85 635,71 638,12 640,85

2

Jumlah Penduduk (Jiwa) 1.163.533 1.166.473 1.171.478 1.176.117 1.180.774

LPP (%) 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40

3 T P T (%) 6,47 5,82 7,80 6,71 7,35

4 Tingkat Kemiskinan (%) 17,12 15,52 14,98 14,46 14,07

5 PDRB ADH Berlaku (Miliar RP.) 8.994,42 10.157,41 10.994,06 11.969,77 13.344,02

PDRB Per Kapita ADH Berlaku (RP.) 7.730.273 8.808.029 9.486.639 10.277.127 11.400.280

6 PDRB ADH Konstan (Miliar RP.) 4.233,44 4.427,88 4.634,80 4.855,36 5.091,67

7 LPE (%) 4,73 4,59 4,67 4,76 4,87

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Majalengka

Tabel 42 CAPAIAN INDIKATOR MAKRO KABUPATEN MAJALENGKA

BERDASARKAN TAHUN DASAR 2010 TAHUN 2010-2014

No INDIKATOR TAHUN

2010 2011 2012 2013 2014

1

IPM 62,30 62,67 63,13 63,71 64,07

- A H H (Tahun) 68,22 68,35 68,48 68,60 68,66

- RHLS/EYS (Tahun) 11,00 11,08 11,22 11,38 11,61

- RLS/MYS (Tahun) 6,35 6,46 6,59 6,72 6,75

- PPP (RP) 7.918 7.987 8.049 8.194 8.233

2 T P T (%) 5,82 7,80 6,71 7,35 4,47

3 Tingkat Kemiskinan (%) 15,52 14,98 14,46 14,07 13,53

4 PDRB ADH Berlaku (Miliar RP.) 12.883,19 14.135,27 15.691,23 17.543,19 19.203,74

5 PDRB ADH Konstan (Miliar RP.) 12.883,19 13.490,26 14.307,43 15.012,89 15.745,29

6 LP PDRB ADH Berlaku (%) 12,93 9,72 11,01 11,80 9,47

7 LPPDRB ADH Konstan(%) 4,59 4,71 6,06 4,93 4,88

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Majalengka

Indikator Makro

62 Profil Kabupaten Majalengka

PERTANIAN DAN PERIKANAN Sektor pertanian merupakan sektor yang

paling dominan dalam struktur

perekonomian Kabupaten Majalengka. Oleh

sebab itu, pembangunan ekonomi pada

sektor pertanian merupakan hal sangat

penting yang dimaksudkan untuk

meningkatkan pendapatan petani dan

mensukseskan pemerataan pembangunan

perdesaan. Adapun komoditas sektor

pertanian dan perikanan tahun 2011-2015

sebagaimana berikut : 1. Padi

Tabel 43 LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH

KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011-2015

URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015*

Luas Tanam (Ha) 104.980 100.740 104.572 106.565 62.819

Luas Panen (Ha) 96.767 99.465 106.084 102.484 90.198

Produksi (Ton) 615.158 646.625 699.214 664.220 594.433

Produktivitas (Ku/Ha) 63,57 65,01 65,91 64,81 65,90

Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan Oktober

Tabel 44 LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN PRODUKTIVITAS PADI LADANG

KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011-2015

URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015*

Luas Tanam (Ha) 1.832 1.892 1.473 2.758 795

Luas Panen (Ha) 1.534 1.818 1.887 2.758 2.133

Produksi (Ton) 6.138 7.337 7.824 11.492 9.052

Produktivitas (Ku/Ha) 40,01 40,36 41,46 41,67 42,44

Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan Oktober

H. Sutrisno, SE, M.Si (Bupati Majalengka)

Pertanian Kehutanan

Profil Kabupaten Majalengka 63

2. Palawija

Tabel 45 LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN PRODUKTIVITAS JAGUNG

KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011-2015

URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015*

Luas Tanam (Ha) 17.483 18.859 15.045 17.708 8.053

Luas Panen (Ha) 16.062 19.735 17.137 15.910 15.546

Produksi (Ton) 103.258 130.388 119.701 119.335 116.562

Produktivitas (Ku/Ha) 64,29 66,07 69,85 75,01 74,98

Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan Oktober

Tabel 46 LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN PRODUKTIVITAS KEDELAI

KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011-2015

URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015*

Luas Tanam (Ha) 1.598,00 1.454,00 517,00 1.393,00 2.147,00

Luas Panen (Ha) 1.514,00 1.425,00 503,00 1.339,00 1.852,49

Produksi (Ton) 1.877,00 1.912,00 814,00 1.938,00 2.949,46

Produktivitas (Ku/Ha) 12,40 13,42 16,18 14,47 15,92

Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan Oktober

Tabel 47

LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN PRODUKTIVITAS KACANG TANAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011-2015

URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015*

Luas Tanam (Ha) 808 661 635 471 200

Luas Panen (Ha) 981 695 674 550 290

Produksi (Ton) 1.404 1.051 1.140 983 467

Produktivitas (Ku/Ha) 14,31 15,12 16,91 17,87 16,08

Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan Oktober

64 Profil Kabupaten Majalengka

Tabel 48 LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN PRODUKTIVITAS KACANG HIJAU

KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011-2015

URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015*

Luas Tanam (Ha) 1.694 995 812 1.177 1.117,00

Luas Panen (Ha) 1.600 965 809 1.132 14,43

Produksi (Ton) 1.419 924 845 2.041 14,00

Produktivitas (Ku/Ha) 8,87 9,58 10,44 10,25 9,71

Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan Oktober

Tabel 49

LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN PRODUKTIVITAS UBI KAYU/SINGKONG KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011-2015

URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015*

Luas Tanam (Ha) 1.249 934 655 562 117,00

Luas Panen (Ha) 1.153 1.123 920 581 592,77

Produksi (Ton) 19.420 18.753 16.926 11.983 12.788,00

Produktivitas (Ku/Ha) 168,43 166,99 183,98 206,28 215,73

Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan Oktober

Tabel 50

LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN PRODUKTIVITAS UBI JALAR KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011-2015

URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015*

Luas Tanam (Ha) 635 649 614 734 420,00

Luas Panen (Ha) 668 724 617 452 702,93

Produksi (Ton) 11.828 12.170 12.328 12.567 17.260,00

Produktivitas (Ku/Ha) 177,07 168,09 199,81 277,96 245,54

Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan Oktober

Profil Kabupaten Majalengka 65

3. Sayuran

Tabel 51

LUAS TANAM SAYURAN TAHUN 2011-2015

NO URAIAN Luas Tanam (Ha)

2011 2012 2013 2014 2015*

1 Bawang Merah 1.901 1.820 2.263 2.491 2.221

2 Bawang Daun 664 734 562 664 555

3 Kentang 502 818 487 497 168

4 Kubis 454 899 368 504 188

5 Kembang Kol 25 6 7 20 5

6 Petsai/Sawi 270 375 233 376 193

7 Wortel 64 25 20 57 19

8 Lobak 7 - - 4 -

9 Kacang Merah 161 127 74 91 42

10 Kacang Panjang 244 204 230 245 59

11 Cabe Besar 1.179 1.099 845 682 805

12 Cabe Rawit 341 291 265 344 331

13 Jamur 523 11.318 62.694 55.415 34.752

14 Tomat 330 308 192 207 88

15 Terung 170 108 64 157 43

16 Buncis 127 144 22 25 8

17 Ketimun 611 336 431 375 195

18 Labu Siam 7 14 3 - 2

19 Kangkung 3 15 12 11 3

20 Bayam - - - - - Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan Oktober

66 Profil Kabupaten Majalengka

Tabel 52

LUAS PANEN SAYURAN TAHUN 2011-2015

NO URAIAN Luas Panen (Ha)

2011 2012 2013 2014 2015*

1 Bawang Merah 1.901 1.847 2.150 2.522 2.159

2 Bawang Daun 664 681 577 668 651

3 Kentang 502 578 966 375 408

4 Kubis 454 480 825 445 318

5 Kembang Kol 25 14 4 15 13

6 Petsai/Sawi 270 312 333 337 255

7 Wortel 64 25 15 62 29

8 Lobak 7 - - - 2

9 Kacang Merah 161 160 90 73 44

10 Kacang Panjang 244 196 325 123 364

11 Cabe Besar 1.179 1.066 1.237 756 2.088

12 Cabe Rawit 341 297 399 317 1.135

13 Jamur 523 6.742 52.016 57.795 141.840

14 Tomat 330 266 345 197 385

15 Terung 170 108 150 83 341

16 Buncis 127 74 41 27 41

17 Ketimun 611 327 535 237 654

18 Labu Siam 7 17 21 10 100

19 Kangkung 3 10 15 - 18

20 Bayam - - - - - Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan Oktober

Profil Kabupaten Majalengka 67

Tabel 53

PRODUKSI SAYURAN TAHUN 2011-2015

NO URAIAN Produksi (Ton)

2011 2012 2013 2014 2015*

1 Bawang Merah 17.867,50 22.312,00 23.683,00 30.290,20 26.910,90

2 Bawang Daun 664,00 15.812,00 7.911,34 9.851,10 10.672,70

3 Kentang 8.906,00 12.543,00 14.357,30 5.177,80 8.335,00

4 Kubis 11.238,80 11.574,00 18.340,70 9.400,60 6.731,35

5 Kembang Kol 491,80 206,00 46,00 196,00 143,50

6 Petsai/Sawi 5.754,30 6.100,00 5.093,91 5.778,30 4.189,70

7 Wortel 1.355,20 384,00 219,00 1.174,10 475,80

8 Lobak 136,30 - - - 42,30

9 Kacang Merah 830,10 1.082,00 849,60 776,00 249,90

10 Kacang Panjang 1.769,30 1.899,00 1.164,00 1.639,00 1.790,50

11 Cabe Besar 10.642,00 9.652,00 11.144,10 5.295,60 5.498,81

12 Cabe Rawit 4.857,50 5.301,00 5.264,10 4.247,00 2.453,40

13 Jamur 10.969,00 62.732,00 30.858,70 281.439,00 392.481,27

14 Tomat 10.051,00 5.580,00 5.408,48 3.562,50 2.647,30

15 Terung 5.242,30 561,00 848,50 1.017,00 4.305,40

16 Buncis 1.456,90 681,00 928,30 348,70 305,40

17 Ketimun 7.906,90 3.851,00 6.132,40 3.343,30 5.223,10

18 Labu Siam 451,00 283,00 255,00 251,50 123,00

19 Kangkung 44,70 24,00 52,82 - 64,10

20 Bayam - - - - - Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan Oktober

68 Profil Kabupaten Majalengka

Tabel 54

PRODUKTIVITAS SAYURAN TAHUN 2011-2015

NO URAIAN Produktivitas (Ku/Ha)

2011 2012 2013 2014 2015*

1 Bawang Merah 96,74 120,80 110,15 120,10 124,65

2 Bawang Daun 164,29 232,19 137,11 147,47 163,94

3 Kentang 171,27 216,99 148,63 138,07 204,29

4 Kubis 217,38 241,12 222,31 211,25 211,68

5 Kembang Kol 129,42 146,86 115,00 130,67 110,38

6 Petsai/Sawi 203,33 195,49 152,97 171,46 164,30

7 Wortel 148,92 153,52 146,00 189,37 164,07

8 Lobak 194,71 - - - 211,50

9 Kacang Merah 60,15 67,80 94,40 106,30 56,80

10 Kacang Panjang 86,73 96,87 35,82 133,25 49,19

11 Cabe Besar 115,42 90,54 90,09 70,05 26,34

12 Cabe Rawit 115,65 178,48 131,93 133,97 21,62

13 Jamur 11,17 93,05 2,74 48,70 27,67

14 Tomat 376,44 209,75 156,77 180,84 68,76

15 Terung 260,81 51,95 56,57 122,53 126,26

16 Buncis 103,33 92,08 226,41 129,15 74,49

17 Ketimun 138,47 117,75 114,62 141,07 79,86

18 Labu Siam 902,00 166,41 121,43 251,50 12,30

19 Kangkung 111,75 24,15 35,21 - 35,61

20 Bayam - - - - - Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan Oktober

Profil Kabupaten Majalengka 69

4. Buah-buahan

Tabel 55

LUAS TANAM BUAH-BUAHAN TAHUN 2011-2015

NO URAIAN Luas Tanam (Ha)

2011 2012 2013 2014 2015*

1 Alpukat 1.809,68 1.960,71 1.971,05 1.966,80 1.965,85

2 Belimbing 77,36 76,59 75,64 73,14 218,75

3 Duku/Langsat/Kokosan 30,80 30,49 30,33 30,29 30,36

4 Durian 1.916,42 2.164,06 2.194,50 2.200,79 2.200,52

5 Jambu Biji 430,11 495,10 561,56 611,25 615,47

6 Jambu Air 454,08 615,81 627,27 623,91 622,90

7 Jeruk Siam/Kepok 165,67 188,77 192,77 192,68 192,90

8 Jeruk Besar 8,90 8,92 8,73 8,68 8,68

9 Mangga 10.495,86 10.716,35 10.845,59 10.880,52 10.880,23

10 Manggis 57,18 56,94 67,93 67,90 67,06

11 Nangka/Cempedak 1.487,54 1.489,63 1.486,81 1.484,41 1.483,82

12 Nenas 1,27 1,23 1,16 1,15 1,15

13 Pepaya 55,29 54,68 59,28 59,62 66,07

14 Pisang 1.754,60 1.558,32 1.514,54 1.486,58 1.472,14

15 Rambutan 836,68 1.045,82 1.060,91 1.051,70 1.053,36

16 Salak 11,74 11,68 11,67 11,46 11,39

17 Sawo 122,21 135,61 135,23 134,88 134,73

18 Markisa/Konyal 0,08 0,07 0,07 0,05 0,05

19 Sirsak 63,32 91,87 101,75 102,54 102,72

20 Sukun 529,04 709,24 707,75 702,37 701,57

21 Anggur 0,24 - - - -

22 Semangka 259,00 69,00 90,00 212 52,00

23 Blewah - 8,00 21,00 - 109,00 Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan September

70 Profil Kabupaten Majalengka

Tabel 56

LUAS PANEN BUAH-BUAHAN TAHUN 2011-2015

NO URAIAN Luas Panen (Ha)

2011 2012 2013 2014 2015*

1 Alpukat 1.324,38 1.623,90 1.629,49 1.644,95 748,07

2 Belimbing 72,05 64,89 63,14 62,48 61,66

3 Duku/Langsat/Kokosan 12,09 27,06 26,91 26,91 8,36

4 Durian 1.031,16 1.617,38 1.569,98 1.565,76 1.000,75

5 Jambu Biji 526,65 378,52 379,99 458,55 664,31

6 Jambu Air 269,40 429,59 432,01 481,68 186,40

7 Jeruk Siam/Kepok 50,64 133,59 118,06 118,90 106,71

8 Jeruk Besar 5,61 7,30 7,15 7,21 2,04

9 Mangga 5.419,31 7.515,58 7.142,94 7.502,90 6.753,80

10 Manggis 30,24 52,43 52,95 55,03 33,37

11 Nangka/Cempedak 1.136,63 1.408,51 1.398,70 1.399,46 1.241,00

12 Nenas 1,46 1,09 1,09 1,08 0,88

13 Pepaya 85,15 45,85 44,92 46,46 81,23

14 Pisang 2.394,62 1.471,50 1.382,44 1.313,90 1.696,35

15 Rambutan 483,36 890,28 899,91 886,78 752,46

16 Salak 14,15 10,86 10,85 10,64 11,21

17 Sawo 78,63 94,87 95,70 94,53 56,99

18 Markisa/Konyal - 0,07 0,07 0,05 -

19 Sirsak 72,20 91,87 67,29 75,58 38,45

20 Sukun 180,01 464,82 548,75 547,66 311,02

21 Anggur 0,04 0,05 - - -

22 Semangka 259,00 - 92,00 - 51,00

23 Blewah - 8,00 - - - Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan September

Profil Kabupaten Majalengka 71

Tabel 57

PRODUKSI BUAH-BUAHAN TAHUN 2011-2015

NO URAIAN Produksi (Ton)

2011 2012 2013 2014 2015*

1 Alpukat 7.344,20 5.805,00 10.899,10 10.105,20 4.575,20

2 Belimbing 556,30 452,90 179,00 133,80 91,60

3 Duku/Langsat/Kokosan 58,80 103,60 95,30 47,50 42,60

4 Durian 7.355,70 8.072,20 3.196,10 5.198,30 5.240,70

5 Jambu Biji 4.539,00 3.817,20 3.012,60 4.255,60 3.715,00

6 Jambu Air 670,80 858,90 341,70 492,90 432,80

7 Jeruk Siam/Kepok 604,90 1.547,50 520,20 310,10 1.359,40

8 Jeruk Besar 123,90 116,80 95,30 35,60 19,50

9 Mangga 43.279,70 48.220,30 10.242,70 51.508,90 42.163,92

10 Manggis 173,10 1.512,20 118,20 274,10 153,60

11 Nangka/Cempedak 4.495,40 4.140,70 4.460,60 8.585,40 4.275,60

12 Nenas 55,74 44,58 39,40 69,00 32,60

13 Pepaya 1.607,40 1.402,70 1.030,60 1.274,20 1.263,40

14 Pisang 32.316,30 38.798,00 36.222,60 45.593,20 27.217,50

15 Rambutan 2.434,30 4.621,70 735,30 3.225,90 3.707,90

16 Salak 335,80 452,50 189,00 413,90 230,50

17 Sawo 417,90 396,40 286,60 301,10 295,00

18 Sirsak 333,10 483,80 126,70 179,90 169,90

19 Sukun 731,50 1.106,70 275,30 2.422,80 2.117,90

20 Anggur 0,50 0,90 - - -

21 Semangka 5.414,00 807,00 1.366,80 - 1.016,60

22 Blewah - 16,00 - - - Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan September

72 Profil Kabupaten Majalengka

Tabel 58

PRODUKTIVITAS BUAH-BUAHAN TAHUN 2011-2015

NO URAIAN Produktivitas (Ku/Ha)

2011 2012 2013 2014 2015*

1 Alpukat 55,45 35,75 66,89 61,43 61,16

2 Belimbing 77,21 69,80 28,35 21,42 14,86

3 Duku/Langsat/Kokosan 48,64 38,29 35,41 17,65 50,96

4 Durian 71,33 49,91 20,36 33,20 52,37

5 Jambu Biji 86,19 100,84 79,28 92,81 55,92

6 Jambu Air 24,90 19,99 7,91 10,23 23,22

7 Jeruk Siam/Kepok 119,45 115,84 44,06 26,08 127,39

8 Jeruk Besar 220,86 160,05 133,29 49,36 95,82

9 Mangga 79,86 64,16 14,34 68,65 62,43

10 Manggis 57,24 288,42 22,32 49,81 46,03

11 Nangka/Cempedak 39,55 29,40 31,89 61,35 34,45

12 Nenas 381,78 408,00 362,00 635,99 372,30

13 Pepaya 188,77 305,92 229,45 274,29 155,53

14 Pisang 134,95 263,66 262,02 347,01 160,45

15 Rambutan 50,36 51,91 8,17 36,38 49,28

16 Salak 237,31 416,78 174,20 388,84 205,63

17 Sawo 53,15 41,78 29,95 31,85 51,76

18 Sirsak 46,14 76,64 18,83 23,80 44,19

19 Sukun 40,64 23,81 5,02 44,24 68,10

20 Anggur 125,00 191,49 - - -

21 Semangka 209,03 120,45 148,57 - 199,33

22 Blewah - 19,38 - - - Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan September

Profil Kabupaten Majalengka 73

5. Perikanan Tabel 59

PERKEMBANGAN PRODUKSI PERIKANAN PER JENIS IKAN DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011-2015

No Jenis Ikan Tahun (Ton)

2011 2012 2013 2014 2015 *

1 Gurame 869,89 806,31 844,21 877,12 531,21

2 Lele 1.088,24 1.298,75 1.436,38 1.618,07 1.258,36

3 Mas 1.386,31 1.444,85 1.512,61 1.552,34 1.190,95

4 Mujaer 41,10 33,25 38,01 39,34 30,86

5 Nila 3.138,95 3.443,79 3.716,22 3.898,05 3.460,83

6 Nilem 230,64 216,91 235,95 246,64 171,87

7 Sepat 107,48 105,52 108,43 116,80 103,80

8 Tambak 48,15 41,94 47,81 59,32 53,42

9 Tawes 67,67 99,32 110,59 108,57 90,84

10 Udang Galah 25,71 23,20 21,47 20,14 16,61 Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan Oktober

74 Profil Kabupaten Majalengka

Tabel 60

PERKEMBANGAN PRODUKSI PERIKANAN BERDASAR TEMPAT USAHA

DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011-2015

NO TEMPAT USAHA Tahun (Ton)

2011 2012 2013 2014 2015 *

1 KOLAM AIR TENANG 5.757,24 6.248,21 6.795,14 7.485,04 6.037,05

2 SAWAH/MINAPADI 90,45 142,60 165,06 125,18 162,38

3 KOLAM AIR DERAS 223,84 220,42 224,43 52,60 68,40

4 SUNGAI 253,12 235,18 221,73 213,23 169,03

5 DANAU/SITU 771,14 733,61 734,23 737,98 578,38

6 RAWA 96,85 86,14 86,82 88,96 66,37

Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka

Profil Kabupaten Majalengka 75

KEHUTANAN, PERKEBUNAN & PETERNAKAN

1. Kehutanan

Hutan merupakan sumberdaya alam yang memiliki multifungsi bagi

kehidupan manusia, namun demikian masih sering diabaikan oleh berbagai

kepentingan. Fungsi hutan sebagai penjaga iklim dan tata air bagi ekosistem

dipersyaratkan minimal 30 % dari total hamparan daratan (Undang-Undang No. 41

tahun 1999 tentang Kehutanan).

Komoditas unggulan kehutanan tahun

2014 antara lain aneka kayu, lebah madu,

sutra alam dan jamur kayu. Produksi kayu

sebanyak 6.038,16 meter kubik, lebah

madu sebanyak 10.739 kilogram. Sentra

kayu di Kecamatan Kertajati, Sukahaji,

Cigasong, Majalengka, Maja dan Talaga,

sedangkan sentra lebah madu di Kecamatan Lemahsugih, Argapura dan Banjaran.

Produksi Jamur kayu 289.664 kg, sentra produksi di Kecamatan Cingambul,

Cikijing, Maja dan Rajagaluh. Berikut, tabel data luas hutan dan lahan kritis di

Kabupaten Majalengka tahun 2011-2015 :

Budidaya Lebah Madu di Kec. Lemah Sugih

76 Profil Kabupaten Majalengka

Tabel 61 LUAS HUTAN DAN LAHAN KRITIS DI KABUPATEN MAJALENGKA

TAHUN 2011 – 2015

NO KAWASAN HUTAN TAHUN (Ha)

2011 2012 2013 2014 2015*

1 Hutan Rakyat 10.757,00 10.910,00 11.360,00 12.038,00 12.538,00

2 Hutan Negara :

- Perum Perhutani 18.429,43 18.429,43 18.429,43 18.429,43 18.429,43

- TNGC 6.800,13 6.800,13 6.800,13 6.800,13 6.800,13

3 Lahan Kritis Luar Kawasan 16.485,00 12.635,00 10.458,05 7.322,51

4 Angka Rehabilitasi 1.900,00 7.421,00 1.290,00 724,36 500,00

Sumber : Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Majalengka 2015* sampai dengan bulan September

2. Perkebunan

Perkebunan memegang

peranan penting dalam

mengembangkan industri,

khususnya agroindustri.

Oleh karena itu peningkatan

mutu dan produksi menjadi

tujuan dalam pembangunan

sub sektor perkebunan.

Adapun rincian

perkembangan luas tanam dan produksi komoditas perkebunan di Kabupaten

Majalengka tahun 2011-2015 sebagai berikut :

Perkebunan Teh Cipasung di Kec. Lemah Sugih

Profil Kabupaten Majalengka 77

Tabel 62 PERKEMBANGAN LUAS TANAM KOMODITAS PERKEBUNAN

KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011 – 2015

NO KOMODITAS TAHUN (Ha)

2011 2012 2013 2014 2015*

1 AREN 975,27 975,27 972,27 972,27 972,27

2 BAMBU 2.187,43 - - - -

3 CASSIAVERA 9,00 9,00 0,51 0,51 0,51

4 CENGKEH 1.822,42 1.825,42 1.880,92 2.086,96 2.086,96

5 KAPOK 332,47 332,47 332,47 332,47 332,47

6 KELAPA DALAM 2.135,61 2.135,61 2.135,61 2.135,61 2.135,61

7 KELAPA HIBRIDA 104,96 104,96 104,96 104,96 35,00

8 KEMIRI 263,80 263,80 263,80 181,30 181,00

9 KENANGA 29,22 29,22 29,22 27,09 27,09

10 KINA 72,00 72,00 72,00 72,00 72,00

11 KOPI 901,87 801,87 833,37 833,38 833,38

12 LADA 206,30 206,30 206,30 206,30 206,30

13 MURBEI 10,50 - - - -

14 NILAM 21,00 5,00 5,00 5,00 3,00

15 TEBU 1.228,67 1.233,19 1.212,34 1.006,97 70,29

16 TEH 672,31 672,31 672,31 673,31 673,31

17 TEMBAKAU 984,70 1.590,70 883,00 1.452,70 1.062,00

Sumber : Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Majalengka 2015* sampai dengan bulan September

78 Profil Kabupaten Majalengka

Tabel 63 PERKEMBANGAN PRODUKSI KOMODITAS PERKEBUNAN

KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011 – 2015

NO KOMODITAS TAHUN (Ton)

2011 2012 2013 2014 2015*

1 AREN 3.065,32 3.041,72 3.006,71 348,96 6,98

2 BAMBU 1.208.504 - -

3 CASSIAVERA 2,10 4,50 0,25 0,04 -

4 CENGKEH 999,00 3.180,45 2.986,04 2.145,35 25,69

5 KAPOK 346,95 392,91 342,41 342,42 0,68

6 KELAPA DALAM 3.932,00 3.937,00 3.901,01 3.901,01 16,75

7 KELAPA HIBRIDA 365,00 369,00 369,30 369,30 0,33

8 KEMIRI 65,46 65,46 65,46 57,16 0,23

9 KENANGA 50,00 49,44 49,09 48,10 0,19

10 KINA - - - - 9,18

11 KOPI 1.362,00 1.364,48 1.365,53 1.160,05 57,77

12 LADA 65,20 65,36 64,96 64,80 0,32

13 MURBEI 175,00 - - - -

14 NILAM 290,00 68,00 68,00 72,09 0,01

15 TEBU 3.788,00 4.858,58 4.527,08 3.243,69 169,87

16 TEH 1.023,31 1.001,50 1.005,99 1.772,81 297,73

17 TEMBAKAU 4.578,85 6.919,55 3.844,67 7.284,73

Sumber : Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Majalengka 2015* sampai dengan bulan September

Profil Kabupaten Majalengka 79

3. Peternakan

Pembangunan sub sektor

peternakan ditujukan untuk

meningkatkan populasi dan

produksi ternak dalam usaha

memperbaiki gizi masyarakat di

samping meningkatkan pendapatan

peternak serta menciptakan

komoditi yang baik bagi perkembangan industri ternak.

Tabel 64 PERKEMBANGAN POPULASI PETERNAKAN KABUPATEN MAJALENGKA

TAHUN 2011-2015

No Jenis Ternak Tahun (Ekor)

2011 2012 2013 2014 2015*

1 Sapi Potong 11.637 12.040 12.195 12.810 13.003

2 Sapi Perah 1.134 1.235 778 820 652

3 Kerbau 1.728 1.995 1.842 1.768 1.848

4 Kuda 288 321 333 353 444

5 Kambing 18.954 19.081 19.850 19.927 21.004

6 Domba 408.650 487.959 586.413 645.063 761.108

7 Ayam Buras 1.430.993 1.365.224 1.010.130 969.337 979.835

8 Ayam Ras Pedaging 8.068.185 8.406.965 15.011.898 17.066.169 14.351.165

9 Ayam Ras Petelur 136.043 136.377 268.768 358.762 126.463

10 Itik 124.455 134.385 97.818 100.296 96.648 Sumber : Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Majalengka 2015* sampai dengan bulan September

80 Profil Kabupaten Majalengka

Tabel 65 PERKEMBANGAN PRODUKSI PETERNAKAN KABUPATEN MAJALENGKA

TAHUN 2011-2015

No Jenis Produksi Tahun Produksi

2011 2012 2013 2014 2015*

1 2 4 5 6 7 8

I Telur (Kg)

1 Ayam Petelur 1.250.450 1.253.520 2.470.410 3.297.600 4.156.690

2 Ayam Kampung 562.570 558.690 69.500 633.650 600.920

3 Itik 720.090 658.920 639.560 655.760,00 826.850,00

II Susu (Liter) 1.596.816 1.688.544 1.646.964 1.735.874,40 1.380.231,84

III Daging (Ton)

1 Sapi 2.509,080 2.519,32 1.799,16 2.012,59 1.655,81

2 Kerbau 12,260 13,10 19,12 15,80 12,26

3 Domba 842,190 843,36 578,72 1.026,77 859,34

4 Kambing 56,520 56,67 32,61 124,77 101,12

5 Ayam Pedaging 12.102,280 12.610,450 22.517,85 25.599,25 21.526,75

6 Ayam Buras 598,090 597,450 833,96 599,15 449,58

Sumber : Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Majalengka 2015* sampai dengan bulan September

Profil Kabupaten Majalengka 81

Kontribusi Bank dalam pembangunan sangat signifikan dalam menggerakkan

roda perekonomian. Bank sebagai lembaga finansial akan menarik dunia bisnis sebagai

mitra untuk meningkatkan investasinya sehingga saling memperoleh keuntungan.

Di lain pihak, secara makro akan meningkatkan Nilai Tambah Bruto.

Tahun 2014 jumlah pinjaman bank umum di Kabupaten Majalengka

mencapai 4.296.321 juta rupiah dimana 39,53 persen digunakan sebagai modal kerja,

5,45 persen untuk investasi dan sisanya 55,02 persen dipakai untuk konsumsi.

Dari segi kegiatan, jumlah bank dibagi menjadi Bank Konvensional dan Bank

Syariah yang masing-masing dirinci menjadi Bank Umum dan BPR. Bank umum

Konvensional dibagi menjadi Bank Umum Devisa dan Bank Umum Bukan Devisa. Dari

segi kepemilikan, Bank Umum terdiri dari Bank Pemerintah, Bank Pembangunan

Daerah, Bank Swasta Nasional, dan Bank Asing/campuran. Bank Perkreditan Rakyat

(BPR) terdiri dari BPR baru, BPR bukan badan kredit desa, BPR badan kredit desa dan

Lembaga Dana dan Kredit Pedesaan (LDKP). Jumlah kantor bank meliputi Kantor

Pusat, Kantor Wilayah, Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas dan BRI

Unit. Sementara itu, jumlah perusahaan meliputi Multifinance, Sewa Guna Usaha,

Anjak Piutang, Kartu Kredit dan Pembiayaan Konsumen. Berikut rekapitulasi

jaringan perbankan di Kabupaten Majalengka.

Perbankan

82 Profil Kabupaten Majalengka

Tabel 66 PERKEMBANGAN POSISI PINJAMAN YANG DIBERIKAN BANK UMUM

MENURUT JENIS PENGGUNAAN DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010 – 2014

NO URAIAN Tahun (Dalam Jutaan Rupiah)

2010 2011 2012 2013 2014

1 Modal Kerja 869.613 1.204.141 1.385.100 1.498.064 1.698.425

2 Investasi 93.848 124.781 134.045 160.416 234.010

3 Konsumsi 1.199.453 1.575.860 1.711.613 2.045.003 2.363.886

Jumlah 2.007.055 2.162.913 2.904.782 3.230.758 4.296.321

Sumber : Bank Indonesia

Tabel 67 PERKEMBANGAN POSISI KREDIT PERBANKAN PADA BANK UMUM

MENURUT SEKTOR EKONOMI PER DESEMBER DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010 – 2014

NO URAIAN Tahun (Dalam Jutaan Rupiah)

2010 2011 2012 2013 2014

1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 54.720 36.933 157.693 156.396 149.799

2 Pertambangan dan Penggalian 964 1.089 2.788 2.756 3.382

3 Industri Pengolahan 67.220 56.043 178.951 178.258 199.473

4 Listrik, gas dan air minum - - 1.950 10.905 9.791

5 Konstruksi 15.227 11.554 21.971 27.186 35.820

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 596.403 430.811 874.425 1.089.333 1.267.911

7 Pengangkutan, Pergudangan dan dan Komunikasi 6.207 9.302 16.569 14.263 39.547

8 Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 64.927 27.966 27.697 33.804 52.080

9 Jasa Sosial Masyarakat 21.731 - - - -

10 Jasa-jasa Lainnya 1.202.362 370.864 237.101 166.068 195.047

Jumlah 2.007.055 2.029.761 944.560 1.519.145 1.952.850

Sumber : Bank Indonesia

Profil Kabupaten Majalengka 83

Tabel 68 DATA JUMLAH JARINGAN KANTOR BANK UMUM DAN

BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KABUPATEN MAJALENGKA

No Nama Bank KP KC KCP OC KK KF KU

1 PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk

- - 2 - - 1 -

2 PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

- - 2 - - - -

3 PT. Bank Negara Indonesia Syariah

- - - 2 - - -

4 PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),Tbk

- 1 1 - 1 - 34

5 PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah

- - 1 - - - -

6 PT. Bank Tabungan Negara (Persero)

- - - - 7 - -

7 PT. BPD Bank Jabar dan Banten - 1 3 - 1 - - 8 PT. Bank Jabar Syariah - - 1 - - - - 9 PT. Bank Central Asia, Tbk - - 1 - - - -

10 PT. Bank CIMB Niaga - - 1 - - - - 11 PT. Bank Danamon Indonesia,

Tbk - - 4 - - - -

12 PT. Bank PANIN - - 2 - - - - 13 PT. Bank OCBC NISP, Tbk - - - - - 2 - 14 PT. Bank BTPN, Tbk - - 6 - - - - 15 PT. Bank Syariah Mandiri - - 1 - - - - 16 PT. Bank Muamalat Indonesia - - - 1 1 - - 17 PT. Bank Himpunan Saudara

1906 - - 1 - - - -

18 PT. Bank Mega Syariah - 1 2 - - - - 19 Bank Perkreditan Rakyat 1 7 - - 7 - -

Sumber: Bank Indonesia Cirebon

84 Profil Kabupaten Majalengka

Tabel 69 DAFTAR BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)

DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014-2015

NO NAMA BPR ALAMAT

1 Perumda BPR Majalengka Jl. K. H. Abdul Halim No. 388 Majalengka

2 Perumda BPR Majalengka Cab. Sukahaji Jl. Pangeran Muhamad No. 03 Sukahaji

3 Perumda BPR Majalengka Cab. Rajagaluh Jl. Mutiara No. 24 Rajagaluh

4 Perumda BPR Majalengka Cab. Kadipaten Jl. Raya Pasar Balong No. 25 Kadipaten

5 Perumda BPR Majalengka Cab. Cikijing Jl. Cikijing No. 22 Cikijing

6 Perumda BPR Majalengka Cab. Kertajati Jl. Raya Kertajati Km 12 Kertajati

7 Perumda BPR Majalengka Cab. Jatitujuh Jl. Raya Jatitujuh No. 13 Jatitujuh

8 Perumda BPR Majalengka Cab. Ligung Jl. Raya Ligung No. 12 Ligung

9 Perumda BPR Majalengka Cab.Bantarujeg Jl. Siliwangi No. 9 Bantarujeg

10 PD. BPR PK Cingambul Jl. Cikijing – Ciamis No. 32 Cingambul

11 PD. BPR PK Banjaran Jl. Raya Banjaran No. 23 Banjaran

12 PD. BPR PK Cigasong Jl. Raya Barat No. 42 Cigasong

13 PD. BPR PK Panyingkiran Jl. Raya Siliwangi No. 40 Panyingkiran

14 PT. BPR Wahana Sentra Artha Jl. Pasar Balong Blok Babakan Tipes RT.004/008 Kadipaten

15 PT. BPR Wahana Sentra Artha RT.002/002 Desa Sukamukti Kec. Cikijing

16 PT. BPR Wahana Sentra Artha Dsn Tanah Beureum RT.01/01 Desa Loji

17 PT. BPR Karyajatnika Sadaya Jl. Raya Cideres Ruko Cipaku Prima Blok G No.8-10 Kadipaten

18 PT. BPR Mitra Harmoni Jl. Siliwangi Desa Liangjulang Kec. Kadipaten

19 PT. BPRS Harta Insan Karimah Parahyangan

Desa Kadipaten Kec. Kadipaten

20 PT. BPR Syariah PNM Al-Ma’sum Jl. Raya Burujul Kulon Desa Burujul Kulon Kec. Jatiwangi

21 PT. BPR Harap Ganda Kel. Munjul Kec. Majalengka

Sumber: Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Majalengka

Profil Kabupaten Majalengka 85

Salah satu faktor utama

untuk membiayai pembangunan

daerah adalah penerimaan

pemerintah daerah. Penerimaan

pemerintah daerah bersumber dari

pendapatan asli daerah berupa

pajak daerah dan bantuan

pemerintah pusat. Tolok ukur

meningkatnya kegiatan pembangunan suatu daerah dapat diamati dari realisasi

pengeluaran pemerintah daerah, yang terdiri dari pengeluaran rutin dan pengeluaran

pembangunan.

Realisasi pendapatan pemerintah Kabupaten Majalengka selama Tahun

Anggaran 2014 tercatat mencapai Rp. 2.057.001.723.549,-, sedangkan realisasi

pengeluaran mencapai Rp. 2.010.112.733.955,00,-. Jenis pengeluaran terbesar

berasal dari Belanja Tidak Langsung yang terdiri dari Belanja Pegawai sebesar 1.074,11

Miliyar Rupiah, Belanja Hibah sebesar 2,45 Miliyar Rupiah, Belanja Bantuan Sosial

sebesar 210 Juta Rupiah, Bagi Hasil kepada Prov./Kab./Kota dan Pemerintah Daerah

sebesar 387,81 Juta Rupiah dan Belanja Bantuan Keuangan sebesar 41,61 Miliyar

Rupiah.

Bila dilihat dari penerimaan daerah maka Bagian Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten Majalengka selama Tahun Anggaran 2014 mencapai

Rp. 223.120.890.621,-. Sedangkan Bagian terbesar pendapatan masih berada pada

bagian pendapatan dari dana perimbangan yang mencapai Rp.1.272.696.815.940,-.

Keuangan Daerah

86 Profil Kabupaten Majalengka

Tabel 70 RENCANA ANGGARAN DAN REALISASI PENDAPATAN DAERAH MENURUT JENISNYA

TAHUN ANGGARAN 2014

PENDAPATAN DAERAH

JENIS PENDAPATAN Anggaran ( Rp.) Realisasi ( Rp.)

1. Pendapatan Asli Daerah 198.122.446.078,00 223.120.890.621,00

1.1. Pajak Daerah 35.777.141.938,00 39.580.123.472,00

1.2. Retribusi Daerah 17.125.492.391,00 26.693.633.361,00

1.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

5.475.950.349,00 5.483.345.612,00

1.4. Lain-lain PAD yang Sah 139.743.861.400,00 151.363.788.176,00

2. Dana Perimbangan 1.263.511.502.876,00 1.272.696.815.940,00

2.1. Dana Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak

90.865.829.876,00 100.051.142.940,00

2.2. Dana Alokasi Umum (DAU) 1.092.495.173.000,00 1.092.495.173.000,00

2.3. Dana Alokasi Khusus (DAK) 80.150.500.000,00 80.150.500.000,00

3. Lain-lain Pendapatan yang sah 565.241.856.887,14 561.184.016.988,00

3.1. Pendapatan Hibah dari Pemerintah

- -

3.2. Dana Darurat Penanggulangan Kerusakan Akibat Bencana Alam

- -

3.3. Dana Bagi hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

95.972.161.498,14 97.457.792.958,00

3.4. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

279.958.668.000,00 279.958.668.000,00

3.5. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

189.311.027.389,00 183.767.556.030,00

JUMLAH PENDAPATAN 2.026.875.805.841,14 2.057.001.723.549,00

Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Majalengka

Profil Kabupaten Majalengka 87

Tabel 71

RENCANA ANGGARAN DAN REALISASI BELANJA DAERAH MENURUT JENISNYA TAHUN ANGGARAN 2014

PENGELUARAN DAERAH

JENIS PENGELUARAN Anggaran ( Rp.) Realisasi ( Rp.)

A Belanja Tidak Langsung 1.181.231.072.677,79 1.119.526.911.370,00

1. Belanja Pegawai 1.121.881.399.555,79 1.074.115.287.939,00

2. Belanja Bunga - -

3. Belanja Subsidi - -

4. Belanja Hibah 3.384.099.250,00 2.452.599.250,00

5. Belanja Bantuan Sosial 300.000.000,00 210.000.000,00

6. Bagi Hasil kepada Provinsi/Kab./Kota dan Pemerintah Daerah

3.045.267.872,00 387.618.500,00

7. Belanja Bantuan Keuangan Provinsi/ Kabupaten/Kota dan Pemdes Lainnya

50.620.306.000,00 41.615.151.681,00

8. Belanja Tidak terduga 2.000.000.000,00 746.254.000,00

B Belanja Langsung 961.806.183.783,35 890.585.822.585,00

1. Belanja Pegawai 104.961.237.765,00 99.271.469.927,00

2. Belanja Barang dan Jasa 300.925.720.846,11 261.457.838.285,00

3. Belanja Modal 555.919.225.172,24 529.856.514.373,00

C Jumlah Belanja (A+B) 2.143.037.256.461,14 2.010.112.733.955,00

Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Majalengka

88 Profil Kabupaten Majalengka

Tabel 72 RENCANA ANGGARAN DAN REALISASI PEMBIAYAAN DAERAH MENURUT JENISNYA

TAHUN ANGGARAN 2014

PEMBIAYAAN DAERAH

JENIS PEMBIAYAAN Anggaran ( Rp.) Realisasi ( Rp.)

A Penerimaan Pembiayaan Daerah 147.661.450.620,00 148.082.255.739,00

1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya

147.257.050.620,00 147.848.430.739,00

2. Pencairan Dana Cadangan - -

3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

- -

4. Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah

- -

5. Penerimaan Piutang Daerah 404.400.000,00 233.825.000,00

B Pengeluaran Pembiayaan Daerah 31.500.000.000,00 30.000.000.000,00

1. Pembentukan Dana Cadangan 30.000.000.000,00 30.000.000.000,00

2. Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah

1.500.000.000,00 -

3. Pembayaran Pokok Utang - -

4. Pemberian Pinjaman Daerah - -

Pembiayaan Netto (A-B) 116.161.450.620,00 118.082.255.739,00

C Sisa Lebih Pembiayaan Tahun Berjalan 164.971.245.333,00

Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Majalengka

Profil Kabupaten Majalengka 89

KOPERASI

Kabupaten Majalengka memiliki keragaman koperasi sebanyak 624 buah

dengan kondisi 213 buah koperasi aktif dan 411 buah koperasi tidak aktif yang

tersebar di 26 kecamatan. Adapun keragaman koperasi sebagai berikut :

Tabel 73 KERAGAAN KOPERASI PER JENIS

DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014

No Jenis Koperasi Jumlah Kondisi

Aktif Non Aktif

1 Koperasi Unit Desa (KUD) 26 14 12

2 Koperasi Serba Usaha (KSU) 8 3 5

3 Koperasi Pondok Pesantren (KOPPONTREN) 73 11 62

4 Koperasi Simpan Pinjam (KSP) 12 5 7

5 Koperasi KJKS/KBMT (BMT) 32 24 8

6 Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) 66 51 15

7 Koperasi Karyawan 35 12 23

8 Koperasi Angkatan Darat 2 2 -

9 Koperasi Angkatan Udara 1 1 -

10 Koperasi Kepolisian 1 1 -

11 Koperasi Wanita (KOPWAN) 20 12 8

12 Koperasi Veteran 1 1 -

13 Koperasi Wedratama 11 5 6

14 Koperasi PEPABRI 12 5 7

15 Koperasi Mahasiswa 1 1 -

16 Koperasi Pemuda 7 - 7

17 Koperasi Industri Kerajinan (KOPINKRA) 14 1 13

18 Koperasi Tahu Tempe (KOPTI) 1 1 -

19 Koperasi Pertanian 71 15 56

20 Koperasi Peternakan 8 - 8

21 Koperasi Perikanan 1 - 1

22 Koperasi Perkebunan 3 1 2

23 Koperasi Jasa 6 - 6

24 Koperasi Telekomunikasi 1 - 1

25 Koperasi Perumahan 1 - 1

26 Koperasi Angkutan 3 - 3

Koperasi, Industri & Perdagangan

90 Profil Kabupaten Majalengka

No Jenis Koperasi Jumlah Kondisi

Aktif Non Aktif

27 Koperasi Pemasaran 16 2 14

28 Koperasi Pusat 3 2 1

29 Koperasi Lainnya 188 43 145

Jumlah 624 213 411 Sumber: Dinas KUKM Perindag Kabupaten Majalengka

Tabel 74 KERAGAAN KOPERASI PER KECAMATAN

DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014

No Kecamatan Jumlah Kondisi

Aktif Non Aktif 1 Argapura 14 5 9

2 Banjaran 18 5 13

3 Bantarujeg 30 15 15

4 Cigasong 25 13 12

5 Cikijing 34 10 24

6 Cingambul 15 4 11

7 Dawuan 18 5 13

8 Jatitujuh 37 12 25

9 Jatiwangi 33 15 18

10 Kasokandel 34 12 22

11 Kadipaten 29 8 21

12 Kertajati 10 5 5

13 Lemahsugih 30 16 14

14 Leuwimunding 17 6 11

15 Ligung 20 5 15

16 Maja 25 9 16

17 Majalengka 127 65 62

18 Malausma 10 2 8

19 Palasah 22 12 10

20 Panyingkiran 10 5 5

21 Rajagaluh 23 8 15

22 Sindangwangi 13 4 9

23 Sukahaji 18 7 11

24 Sindang 9 2 7

25 Sumberjaya 22 8 14

26 Talaga 27 13 14

Jumlah 670 271 399 Sumber: Dinas KUKM Perindag Kabupaten Majalengka

Profil Kabupaten Majalengka 91

Tabel 75 KERAGAAN KOPERASI BERDASARKAN MODAL DAN VOLUME USAHA

DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014

No Jenis Koperasi Modal Sendiri

(Rp.000) Modal Luar

(Rp.000) Volume Usaha

(Rp.000) Asset

(Rp.000)

1 KUD 121.012.764 12.324.239 403.687.371 18.479.268 2 Koperasi Serba Usaha 2.196.663 7.114.870 19.806.198 9.724.508 3 KOPONTREN 2.996.733 2.503.836 7.656.649 5.725.206 4 Koperasi Simpan Pinjam 18.895.298 44.005.446 123.195.060 62.816.637 5 Koperasi KJKS/KBMT 15.135.074 75.625.375 201.132.393 103.153.385 6 KPRI 54.954.314 55.004.587 210.482.924 126.259.602 7 Koperasi Karyawan 3.916.703 7.224.928 20.054.782 10.768.058 8 Koperasi Angkatan Darat 3.380.763 2.202.789 11.138.657 6.241.616 9 Koperasi Angkatan Udara 351.238 44.859 792.196 396.096

10 Koperasi Kepolisian 8.180.869 622.524 28.455.704 14.227.856 11 Koperasi Wanita 1.865.079 3.696.990 10.600.475 6.184.894 12 Koperasi Veteran 256.938 71.329 655.536 327.768 13 Koperasi Wedratama 1.357.071 383.562 2.856.177 1.630.904 14 Koperasi PEPABRI 602.425 183.302 1.548.230 806.453 15 Koperasi Mahasiswa 729.887 - 2.062.557 1.031.285 16 Koperasi Pemuda - - - - 17 KOPINKRA 3.424.978 92.458 1.018.979 622.765 18 KOPTI 480.820 875.000 1.875.640 954.320 19 Koperasi Pertanian 2.517.393 3.401.367 9.556.437 6.554.513 20 Koperasi Peternakan - - - - 21 Koperasi Perikanan - - - - 22 Koperasi Perkebunan 107.265 1.607.767 29.788.608 17.894.304 23 Koperasi Wisata/Jasa 20.156 58.990 29.495 3.440 24 Koperasi Telkom - - - - 25 Koperasi Perumahan - - - - 26 Koperasi Angkutan Darat 120.177 17.770 233.434 191.982 27 Koperasi Pasar 1.004.956 2.165.236 6.713.686 3.237.117 28 Koperasi Skunder/Pusat 2.428.437 2.130.826 4.623.552 3.145.619 29 Koperasi Lainnya 5.500.450 8.151.571 29.168.850 16.384.393

Jumlah 251.436.451 229.509.621 1.127.133.590 416.761.989

Sumber: Dinas KUKM Perindag Kabupaten Majalengka

92 Profil Kabupaten Majalengka

INDUSTRI

Sektor industri memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan

pembangunan ekonomi suatu daerah, karena sektor ini selain cepat meningkatkan

nilai tambah juga sangat besar perannya dalam penyerapan tenaga kerja, disamping

itu sektor ini pun merangsang kegiatan ekonomi sektor lainnya seperti sektor jasa,

angkutan dan perdagangan. Sebagai gambaran pada PDRB Kabupaten Majalengka

bahwa sektor industri mempunyai peranan sebesar 13,85 % dengan laju pertumbuhan

sebesar 17,58 %.

Kabupaten Majalengka merupakan daerah potensi pertanian maka

pengembangan industri perlu diarahkan juga ke arah agro industri sehingga

keseimbangan pembangunan industri dan pertanian dapat berjalan secara mantap.

Pengklasifikasian industri yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik didasarkan

pada jumlah tenaga kerja dengan standar sebagai berikut :

1. Industri Rumah tangga, yaitu usaha dengan tenaga kerja kurang dari 5 orang

2. Industri Kecil, yaitu usaha industri dengan tenaga kerja antara 5 – 19 orang

3. Industri Sedang, yaitu usaha industri dengan tenaga usaha antara 20 – 99 orang

4. Industri Besar, yaitu usaha industri dengan tenaga kerja di atas 100 orang

Data yang disajikan untuk sektor industri ini adalah industri dengan kategori

industri besar dan industri sedang. Pada tahun 2014 jumlah industri besar di

Kabupaten Majalengka sebanyak 17 perusahaan dengan 10.552 orang tenaga yang

terserap dan industri sedang sebanyak 288 perusahaan dengan tenaga kerja yang

terserap sebanyak 10.592 orang.

Bila dilihat dari jenis produksinya, industri besar/sedang yang berada di

Kabupaten Majalengka 86,15 % merupakan industri genteng.

Profil Kabupaten Majalengka 93

Tabel 76 BANYAKNYA PERUSAHAAN INDUSTRI BESAR DAN SEDANG

MENURUT PRODUKSI UTAMA DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010 – 2014

NO PRODUKSI UTAMA Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

1 Pakaian 14 15 16 13 9

2 Makanan 5 7 8 10 7

3 Genteng 341 384 336 273 275

4 Keramik 5 - - 1 -

5 Tiang Beton 1 1 1 1 1

6 P. Jaringan Listrik 1 1 - - -

7 Rokok - - - - 1

8 Bubuk Plastik 3 3 4 2 1

9 Bola 1 1 1 1 -

10 Sapu Ijuk 2 2 3 - -

11 Anyaman Rotan 22 14 14 11 7

11 Lainnya 1 7 7 16 4 Sumber : Stat. Produksi (Survei Industri Besar/Sedang) BPS Kab.Majalengka

Tabel 77 BANYAKNYA PERUSAHAAN INDUSTRI BESAR DAN SEDANG

MENURUT JUMLAH TENAGA KERJA DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010 – 2014

NO PERUSAHAAN Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

1 Industri Besar

Jumlah Perusahaan 8 10 32 16 17

Jumlah Tenaga Kerja 4.712 4.582 13.569 7.465 10.552

2 Industri Sedang

Jumlah Perusahaan 391 424 358 312 288

Jumlah Tenaga Kerja 14.005 15.104 12.789 12.246 10.592 Sumber : Stat. Produksi (Survei Industri Besar/Sedang) BPS Kab.Majalengka

94 Profil Kabupaten Majalengka

Jumlah pelaku usaha industri kecil dan menengah Kabupaten Majalengka

pada tahun 2014 sebanyak 9.699 kelompok usaha dengan jumlah tenaga kerja

sebanyak 60.357 orang. Adapun rincian pelaku usaha industri kecil menengah adalah

sebagai berikut :

Tabel 78 JUMLAH USAHA INDUSTRI KECIL MENENGAH

KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014

No Kelompok Usaha Jumlah Jumlah Tenaga Kerja

1 Sandang 399 5.061

2 Kulit 9 31

3 Logam 211 732

4 Kerajinan 2.393 11.197

5 Makanan 2.648 10.181

6 Minuman 8 53

7 Batu 100 731

8 Bahan Baku 240 1.897

9 Bahan Bangunan 1.590 20.714

10 Kimia 13 135

11 Jasa 1.431 4.056

12 Kayu 560 2.337

13 Aneka 97 3.232

Jumlah 9.699 60.357 Sumber: Dinas KUKM Perindag Kabupaten Majalengka

Profil Kabupaten Majalengka 95

PERDAGANGAN

Kabupaten Majalengka memiliki 4 Pasar Pemda dengan fasilitas ruko

sebanyak 37 buah, toko sebanyak 81 buah, kios sebanyak 1.263 buah, los sebanyak

1.845 buah, auning sebanyak 331 buah dan emprakan sebanyak 756 buah yang

berlokasi di 4 Kecamatan, serta memiliki 37 Pasar Desa dan 77 Toko Modern.

Tabel 79 SARANA PERDAGANGAN DI KABUPATEN MAJALENGKA

TAHUN 2014

No Pasar Jumlah

Fasilitas Pasar

Ruko Toko Kios Los Auning Emprakan

1 Pasar Pemda 4 37 81 1.263 1.845 331 756

2 Pasar Desa 37 - - 2.138 431 - -

3 Toko Modern 77 Sumber: Dinas KUKM Perindag Kabupaten Majalengka

Tabel 80

DAFTAR HARGA SEMBAKO DI KABUPATEN MAJALENGKA PER DESEMBER TAHUN 2015

NO KOMODITI SATUAN HARGA (RP)

1 BERAS IR 64 KG 8.250

2 JAGUNG KG 5.250

3 KACANG KEDELAI LOKAL KG 9.200

4 DAGING SAPI MURNI KG 81.000

5 DAGING AYAM, BROILER (KARKAS) KG 27.000

6 TELUR AYAM RAS KG 17.000

7 MINYAK GORENG CURAH KG 8.750

8 GULA PASIR DN (KW MEDIUM) KG 11.500

9 CABE MERAH KRITING KG 20.000 Sumber: Dinas KUKM Perindag Kabupaten Majalengka

96 Profil Kabupaten Majalengka

Kabupaten Majalengka termasuk ke dalam wisata budaya pesisir Cirebon yang

memiliki sejumlah obyek dan daya tarik wisata yang pada umumnya masih dalam

tahap pengembangan dan masih memerlukan banyak pembenahan untuk

menempatkan kabupaten ini sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Jawa Barat.

Kabupaten Majalengka cukup prospektif dan potensial bagi pengembangan

sektor pariwisata sebagai penggerak perekonomian masyarakat. Obyek wisata di

Kabupaten Majalengka dikelompokkan antara lain :

Tabel 81 OBYEK WISATA BUDAYA KABUPATEN MAJALENGKA

NO OBYEK WISATA LOKASI DAYA TARIK

1 Hutan Lindung Patilasan Prabu Siliwangi

Pajajar – Rajagaluh Makom(tempat beristirahatnya Prabu Siliwangi), Situ, Talaga dan Kolam Renang

2 Makam Buyut Israh Sukasari Kidul - Argapura Situs Makam Kuno

3 Makam Buyut Kyai Arsitem

Sumber Wetan – Jatitujuh

Situs Makam Kuno

4 Makam Eyang Natakusumah

Talaga Wetan - Talaga Situs Makam Kuno

5 Museum Talaga Manggung

Talaga Wetan - Talaga Museum, benda cagar budaya peninggalan Kerajaan Talaga Manggung

6 Rumah Adat Penjalin Panjalin Kidul – Sumberjaya

Rumah peninggalan sejarah dari Eyang Sanata

7 Sumur Dalem Pilangsari – Jatitujuh Sumur Kramat Peninggalan Sejarah

8 Sumur Sindu Sumber Wetan – Jatitujuh

Sumur Kramat Peninggalan Sejarah

Sumber: Dinas Porabudpar Kabupaten Majalengka

Pariwisata

Profil Kabupaten Majalengka 97

Tabel 82 OBYEK WISATA ALAM KABUPATEN MAJALENGKA

NO OBYEK WISATA LOKASI DAYA TARIK 1 Curug Cibali Cikondang - Cingambul Air Terjun/Curug

2 Curug Cilutung Campaga - Talaga Air Terjun/Curug

3 Curug Muara Jaya

Argamukti - Argapura

Keindahan Alam dan Air Terjun/Curug

4 Curug Sawer Argalingga - Argapura Air Terjun/Curug

5 Curug Tonjong

Teja – Rajagaluh

Keindahan Alam dan Air Terjun/Curug

6 Gunung Batu Tilu

Jatimulya - Kasokandel Tiga Bukit yang memiliki keunikan dan keindahan alam

7 Kebun Teh Cipasung

Cipasung – Lemahsugih

Keindahan alam berupa hamparan kebuh teh

8 Panorama Cikebo

Tegalsari -. Maja

Tempat Beristirahat dan bakar Jagung

9 Pendakian Gunung Ciremai

Argamukti – Argapura

Pendakian

10 Situ Batu Malausma Danau/Situ

11 Situ Cikuda

Padaherang – Sindangwangi

Danau/Situ

12 Situ Cipanten Gunung Kuning - Sindang Danau/Situ

13 Situ Janawi Teja – Rajagaluh Danau/Situ

14 Situ Resmi Sukasari Kidul - Argapura Danau/Situ

15 Situ Sangiang (Makam Sunan Parung)

Sangiang – Banjaran

Danau dan Situs Makam Kramat

16 Talaga Herang

Sindangwangi

Danau/Situ dengan air yang jernih dan terdapat mata air

Sumber: Dinas Porabudpar Kabupaten Majalengka

Perkebunan Teh Cipasung di Kec. Lemah Sugih

Situ sangiang di Kec. Banjaran Patilasan Prabu Siliwangi

98 Profil Kabupaten Majalengka

Tabel 83 OBYEK WISATA MINAT KHUSUS KABUPATEN MAJALENGKA

NO OBYEK WISATA LOKASI DAYA TARIK

1 Panorama Lemahputih Lemahputih – Lemahsugih Pemandangan alam berupa Taman Dinosaurus (Marga Buana) dan Buana Puri (Kolam Renang, Lapangan Golf dan Tempat Hiburan)

2 Kolam Renang Tirta Indah

Ujungberung – Sindangwangi

Kolam Renang

3 Kolam Renang Sangraja Cigasong Kolam Renang

4 Kolam Renang Surya Liangjulang - Kadipaten Kolam Renang

5 Sirkuit Gagaraji Pangkalanpari - Jatitujuh Grasstrack dan Motocross

6 Bendungan Rentang Jatitujuh Bendungan

7 Situ Anggrahan Desa Pilangsari Kec. Jatitujuh

Danau/Situ

8 Situ Cijawura Desa Kertajati Kec. Kertajati Situ dengan sistem tadah hujan

9 Paralayang Gunung Panten, Kec. Majalengka

Olah Raga kedirgantaraan Paralayang

Sumber: Dinas Porabudpar Kabupaten Majalengka

Tahun 2012 di Kabupaten Majalengka dikembangkan Obyek wisata Minat

Khusus baru berupa Olah raga Kedirgantaraan Paralayang yang diikuti atlet baik

nasional maupun internasional yang bertempat di Gunung Panten Kabupaten

Majalengka.

Marga Buana (Taman Dnosaurus) Kolam Renang Tirta Indah Bukit Alam Hejo

Profil Kabupaten Majalengka 99

Agrowisata :

Perkebunan Mangga Gedong Gincu (Kecamatan Kertajati, Jatitujuh, Ligung), Wisata

Agrobatu (Kecamatan Sindangwangi), Perkebunan Mangga Gedong Gincu (Kecamatan

Majalengka, Panyingkiran), Bercocok Tanam (Kecamatan Rajagaluh, Sukahaji,

Majalengka), Kebun Teh Sadarehe Desa Payung (Kecamatan Rajagaluh), Durian

Sinapeul (Kecamatan Sindangwangi), Kebun Teh Cipasung (Kecamatan Lemahsugih),

Pisang Apuy (Kecamatan Argapura), dan Jagung (Kecamatan Argapura, Banjaran,

Lemahsugih).

Ekowisata :

Batu Luhur (Kecamatan Sindangwangi), Curug Baligo (Kecamatan Sindangwangi), dan

Talaga Herang/Loa (Kecamatan Sindangwangi).

Wisata Belanja :

Kerajinan Besi (Kecamatan Sumberjaya), Anyaman dan Renda (Kecamatan

Leuwimunding, Palasah, Sindangwangi, Sukahaji, Rajagaluh), Industri Rotan

(Kecamatan Sumberjaya, Leuwimunding, Sindangwangi, Rajagaluh), Industri Bola

(Kecamatan Kadipaten), Kecap (Kecamatan Kadipaten, Majalengka), Jeruk Sambal

(Kecamatan Palasah), Kerajinan Batik (Kecamatan Palasah), Emping Melinjo

(Kecamatan Rajagaluh, Sukahaji, Sindangwangi, Talaga), Batu Alam (Kecamatan

Sindangwangi), Industri Jeans (Kecamatan Cikijing), Industri Keripik (Kecamatan

Cingambul).

Wisata Kuliner :

Depo Ikan Tawar (Kecamatan Argapura), Depo Ikan Lengkong Kulon (Kecamatan

Sindangwangi).

Desa Wisata :

- Jeruk Sambal Desa Weragati (Kecamatan Palasah).

- Ekonomi Kreatif (JAF= Jatiwangi Art Festival) Desa Jatisura (Kecamatan Jatiwangi).

100 Profil Kabupaten Majalengka

Selain itu, beberapa kegiatan yang dilakukan di Kabupaten Majalengka guna

mendukung Kabupaten Majalengka sebagai tujuan wisata juga diwujudkan, antara

lain pembangunan Air Mancur Munjul, Taman Dirgantara, Pembangunan Air Mancur

Aerocity di alun-alun Majalengka dan Penataan alun-alun majalengka

Tabel 84 DATA RESTORAN DAN HOTEL DI KABUPATEN MAJALENGKA

NO. SARANA KEPARIWISATAAN JUMLAH

1 Restoran/Rumah Makan 110

2 Hotel Melati 9

3 Hotel Bintang - Sumber: Dinas Porabudpar Kabupaten Majalengka

Air Mancur Bunderan Munjul Taman Dirgantara Munjul

Air Mancur Aerocity Alun-alun Majalengka Alun-alun Majalengka

Profil Kabupaten Majalengka 101

JALAN

Jalan raya merupakan sarana utama lalu lintas yang sangat diperlukan untuk

transportasi dan kelancaran roda perekonomian, maka kondisi dan penggunaannya

harus diperhatikan. Secara keseluruhan panjang jalan yang berada di wilayah

Kabupaten Majalengka mencapai 878,314 Km. Dari panjang jalan tersebut semuanya

merupakan jalan aspal.

Tabel 85 KONDISI JALAN KABUPATEN DI KABUPATEN MAJALENGKA

TAHUN 2010 – 2014

NO KONDISI JALAN Panjang Jalan (Km)

2010 2011 2012 2013 2014

1 BAIK 362,080 367,592 480,365 563,050 445,600

2 SEDANG 107,850 76,144 65,582 29,850 98,600

3 RUSAK 166,970 110,469 119,550 69,650 66,250

4 RUSAK BERAT 78,700 161,395 50,103 40,250 106,150

JUMLAH 715,600 715,600 715,600 702,800 716,600 Sumber : Dinas BMCK Kabupaten Majalengka

Sarana Prasarana Perhubungan

102 Profil Kabupaten Majalengka

Tabel 86 KONDISI JALAN PROVINSI DI KABUPATEN MAJALENGKA

TAHUN 2010 – 2014

NO KONDISI JALAN Panjang Jalan (Km)

2010 2011 2012 2013 2014

1 BAIK 73,840 122,929 122,929 135,279 135,279

2 SEDANG 46,089 - - - -

3 RUSAK 3,000 - - - -

4 RUSAK BERAT - - - - -

JUMLAH 122,929 122,929 122,929 135,279 135,279

Sumber : Dinas BMCK Kabupaten Majalengka

Tabel 87

KONDISI JALAN NEGARA DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010 – 2014

NO KONDISI JALAN Panjang Jalan (Km)

2010 2011 2012 2013 2014

1 BAIK 24,785 25,985 25,985 25,985 25,985

2 SEDANG 1,200 - - - -

3 RUSAK - - - - -

4 RUSAK BERAT - - - - -

JUMLAH 25,985 25,985 25,985 25,985 25,985

Sumber : Dinas BMCK Kabupaten Majalengka

Profil Kabupaten Majalengka 103

SARANA ANGKUTAN

Jumlah angkutan umum yang ada di

Kabupaten Majalengka pada tahun 2014

sebanyak 1.692 unit, yang terdiri atas 227 unit

angkutan perdesaan, 922 unit angkutan kota,

235 unit angkutan AKDP dan 8 unit angkutan

AKAP. Optimalisasi trayek angkutan dalam

Kabupaten, meliputi :

1. Angkutan Kota :

1) Jurusan 1A : Terminal Cipaku – Kadipaten – Munjul – Jln. Pahlawan – Jln.

Suma – Jln. Kartini – Jln. Jatisampay – Tonjong – Terminal Cigasong, dengan

jumlah kendaraan sebanyak 52 unit;

2) Jurusan 1B : Terminal Cipaku – Kadipaten – Munjul – Jln. Imam Bonjol – Jln.

Letkol A. Gani – Pasar Mambo – Pujasera – Tonjong – Terminal Cigasong,

dengan jumlah kendaraan sebanyak 94 unit;

3) Jurusan 1C : Terminal Cipaku – Kadipaten – Munjul – Alun-alun Majalengka –

Rumah Sakit Umum Daerah – Jln. Jatisampay – Stadion Warung Jambu – Jln.

Gerakan Koperasi – Tonjong – Terminal Cigasong, dengan jumlah kendaraan

sebanyak 68 unit;

4) Jurusan 1D : Terminal Cipaku – Kadipaten – Leuwingseeng – Pasirmuncang –

Munjul – Jln. Siti Armilah – Jln. Satari – Jln. Babakan Jawa – Stadion Warung

Jambu – Tonjong – Terminal Cigasong, dengan jumlah kendaraan sebanyak 13

unit.

2. Angkutan Pedesaan :

1) Terminal Cigasong – Terminal Rajagaluh, sebanyak 111 unit kendaraan;

2) Terminal Cigasong – Sukaraja – Jatiwangi, sebanyak 65 unit kendaraan;

3) Terminal Cigasong – Kulur – Cibodas, sebanyak 11 unit kendaraan;

104 Profil Kabupaten Majalengka

4) Terminal Cigasong – Baribis – Kasokandel – Kadipaten, sebanyak 14 unit

kendaraan;

5) Terminal Cigasong – Tajur – Maja, sebanyak 31 unit kendaraan;

6) Terminal Cigasong – Leuwikidang – Kadipaten, sebanyak 53 unit kendaraan;

7) Kadipaten – Kertajati – Jatitujuh, sebanyak 77 unit kendaraan;

8) Kadipaten – Jatiwangi – Bantarwaru – Ampel, sebanyak 23 unit kendaraan;

9) Rajagaluh – Salagedang – Weragati – Pos – Jatiwangi, sebanyak 32 unit

kendaraan;

10) Rajagaluh – Leuwikujang – Heuleut – Sindanghaji – Tarikolot – Waringin,

sebanyak 10 unit kendaraan;

11) Rajagaluh – Sindangwangi – Bantaragung, sebanyak 17 unit kendaraan;

12) Rajagaluh – Cisetu – Trajaya – Pasir – Jatiwangi, sebanyak 23 unit kendaraan;

13) Maja – Malongpong – Cipicung, sebanyak 28 unit kendaraan;

14) Maja – Padahanten – Sukahaji, sebanyak 55 unit kendaraan;

15) Talaga – Bantarujeg – Sadawangi – Kepuh, sebanyak 4 unit kendaraan;

16) Talaga – Bantarujeg – Lemahsugih, sebanyak 45 unit kendaraan;

17) Cikijing – Maniis – Jahim, sebanyak 1 unit kendaraan;

18) Sumberjaya – Bongas – Bantarwaru, sebanyak 16 unit kendaraan;

19) Sumberjaya (Prapatan) – Cidenok – Bantarwaru, sebanyak 6 unit kendaraan;

20) Rajagaluh – Prapatan, sebanyak 34 unit kendaraan;

21) Cikijing – Talaga – Maja, sebanyak 70 unit kendaraan;

22) Rajagaluh – Leuwimunding – Jatiwangi, sebanyak 21 unit kendaraan;

23) Kadipaten (Terminal Cipaku) – Sumberjaya (Prapatan), sebanyak 36 unit

kendaraan;

24) Talaga – Bantarujeg – Kalapadua, sebanyak 2 unit kendaraan;

25) Kadipaten(Terminal Cipaku) – Gandu – Wanasalam – Ampel, sebanyak 25 unit

kendaraan

3. Mini Bus/Micro :

1) Cikijing – Majalengka – Kadipaten, sebanyak 112 unit kendaraan;

Profil Kabupaten Majalengka 105

Sedangkan optimalisasi trayek angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), meliputi:

1. Cikijing – Bandung;

2. Bantarujeg – Cikarang;

3. Rajagaluh – Cikarang;

4. Rajagaluh – Bandung;

5. Cikijing – Kuningan – Cirebon;

6. Kadipaten – Cirebon; dan

7. Bantarujeg – Wado – Bandung.

Selain itu, dalam rangka melayani tour dan travel baik Antar Kota Dalam

Provinsi (AKDP) maupun Antar Kota Antar Propinsi (AKAP), di Kabupaten Majalengka

terdapat Perusahaan Bus Pariwisata yaitu PO. Metropolitan yang berlokasi di Desa

Tegalsari Kecamatan Maja dan PO. BS Guvilli yang berlokasi di Pasar Cigasong.

106 Profil Kabupaten Majalengka

TERMINAL

Terminal adalah tempat putus arus atau peralihan/perpindahan penumpang

orang dan barang dari sistem transportasi yang satu ke sistem transportasi yang

lainnya sebagai tuntutan wajar untuk efisiensi dalam sistem transportasi. Terminal

selain sebagai bagian integral dari suatu sistem lalu lintas dan angkutan jalan raya juga

berupa bagian dari tata ruang kota yang membantu efisiensi pemanfaatan jalan.

Kabupaten Majalengka memiliki terminal antar wilayah yang terdapat di

Kecamatan Kadipaten dengan klasifikasi terminal C.

Tabel 88 TERMINAL DI KABUPATEN MAJALENGKA

NO TERMINAL/ SUB

TERMINAL JENIS TERMINAL

LUAS (M2) PENUMPANG BARANG

1 Bantarujeg X - 1000

2 Cikijing X - 4132

3 Talaga X - 6180

4 Maja X - 3153

5 Kadipaten X - 11325

6 Rajagaluh X - 4758

7 Cigasong X - 2925

Sumber : Materi Teknis RTRW Kabupaten Majalengka Tahun 2011-2031

KETENAGALISTRIKAN

Pada tahun 2015 jumlah rumah tangga di Kabupaten Majalengka sebanyak

367.832 rumah tangga. Jumlah rumah tangga dengan akses listrik sudah mencapai

94,56 % atau sebanyak 347.808 rumah tangga, sedangkan rumah tangga yang belum

berlistrik sebanyak 20.024 rumah tangga.

Profil Kabupaten Majalengka 107

Tabel 89 KONDISI KETENAGALISTRIKAN KABUPATEN MAJALENGKA

TAHUN 2015

NO KECAMATAN JUMLAH RUMAH TANGGA

JUMLAH RT BELUM BERLISTRIK

JUMLAH RT DENGAN AKSES

LISTRIK

1 ARGAPURA 11.081 826 10.255

2 BANJARAN 8.095 766 7.329

3 BANTARUJEG 12.588 1.348 11.240

4 CIKIJING 16.761 1.201 15.560

5 CINGAMBUL 10.143 851 9.292

6 CIGASONG 9.533 701 8.832

7 DAWUAN 13.234 981 12.253

8 JATIWANGI 24.214 805 23.409

9 JATITUJUH 17.675 417 17.258

10 KASOKANDEL 13.790 634 13.156

11 KADIPATEN 11.519 339 11.180

12 KERTAJATI 15.399 1.261 14.138

13 LIGUNG 19.713 209 19.504

14 LEMAHSUGIH 20.325 1.451 18.874

15 LEUWIMUNDING 16.344 531 15.813

16 MAJALENGKA 20.043 866 19.177

17 MALAUSMA 13.841 1.506 12.335

18 MAJALENGKA 13.813 992 12.821

19 PALASAH 13.963 726 13.237

20 PANYINGKIRAN 9.131 465 8.666

21 RAJAGALUH 13.737 252 13.485

22 SINDANGWANGI 9.323 344 8.979

23 SINDANG 4.765 278 4.487

24 SUKAHAJI 12.187 728 11.459

25 SUMBERJAYA 23.541 758 22.783

26 TALAGA 13.074 788 12.286

JUMLAH 367.832 20.024 347.808

108 Profil Kabupaten Majalengka

Dalam RTRW Kabupaten

Majalengka telah ditetapkan

rencana struktur ruang yang akan

dikembangkan di Kabupaten

Majalengka yang bertujuan untuk

mengoptimalkan masing-masing

wilayah, sehingga tercipta

pemenuhan kebutuhan antara

wilayah satu terhadap wilayah

yang lainnya, dan didasarkan pada tujuan yang akan dicapai melalui pengembangan

suatu pusat kegiatan yang rencana pengembangan ke depan dalam kurun waktu

perencanaan 20 (dua puluh) tahun.

Pengembangan sistem perkotaan di Kabupaten Majalengka sesuai dengan

RTRWN dan RTRW Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut :

1. PKW (Pusat Kegiatan Wilayah), merupakan pusat kegiatan jasa, pusat pengolahan

dan simpul transportasi yang melayani beberapa kabupaten. Kondisi ini terjadi di

Kecamatan Kadipaten yang terletak pada simpul perlintasan utama (regional)

yang menghubungkan PKN Bandung dan PKN Cirebon, sehingga merupakan

kawasan perkotaan dan atau pusat kecamatan dengan kemampuan pelayanan

dan kelengkapan fasilitas dan utilitas paling tinggi dibandingkan dengan pusat

kecamatan lainnya.

Struktur Ruang Majalengka

Profil Kabupaten Majalengka 109

Ruang yang termasuk dalam PKW ini tidak hanya dibatasi oleh batas-batas

administrasi saja, akan tetapi juga mencakup wilayah sekitar simpul jalur utama

antara koridor Bandung – Cirebon dan koridor Utara – Selatan, sehingga ruang

kecamatan yang termasuk ke dalam PKW Kadipaten, selain Kecamatan

Kadipaten, adalah Kecamatan Dawuan.

2. PKL (Pusat Kegiatan Lokal) merupakan pusat kegiatan yang memiliki potensi

sebagai pusat jasa, pusat pengolahan dan simpul transportasi yang mempunyai

pelayanan satu kabupaten atau beberapa kecamatan. PKL diharapkan dapat

berfungsi sebagai pusat koleksi dan distribusi lokal di setiap kabupaten dan atau

beberapa kecamatan terdekat. Untuk itu, setiap PKL akan dilengkapi dengan

fasilitas minimum yang perlu ada untuk mendorong berfungsinya PKL. Adapun

kecamatan yang mempunyai fungsi sebagai PKL adalah Kecamatan Majalengka,

Cigasong, Panyingkiran, Kertajati, Jatiwangi, Talaga, Cikijing, dan Argapura.

3. PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk

melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa. Adapun kecamatan yang

mempunyai fungsi sebagai PPK adalah Kecamatan Kasokandel, Jatitujuh, Ligung,

Sumberjaya, Leuwimunding, Palasah, Maja, Rajagaluh, Bantarujeg, Cikijing,

Banjaran, Sukahaji, dan Lemahsugih.

4. PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan) adalah pusat permukiman yang berfungsi

untuk melayani kegiatan skala antar-desa. Kecamatan yang ditetapkan sebagai

PPL adalah Kecamatan Sindang, Cingambul, dan Malausma.

Untuk lebih jelas mengenai rencana pengembangan pusat kegiatan beserta

fungsinya di Kabupaten Majalengka dapat dilihat sebagai berikut:

110 Profil Kabupaten Majalengka

Tabel 90 RENCANA PENGEMBANGAN PUSAT KEGIATAN DAN FUNGSINYA

DI KABUPATEN MAJALENGKA

NO STRUKTUR RUANG KECAMATAN FUNGSI

A. PUSAT KEGIATAN PERKOTAAN

1. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)

PKW Kadipaten Kadipaten, Dawuan

Sebagai simpul transportasi regional, pusat komersial (perdagangan dan jasa), pusat pelayanan sosial, serta pendukung kegiatan industri.

2. Pusat Kegiatan Lingkungan (PKL)

a. Perkotaan Majalengka

Majalengka, Cigasong, Panyingkiran

Sebagai pusat pemerintahan, pusat pendidikan, pelayanan sosial, komersial, industri, pengembangan perumahan, pariwisata, pertanian, perikanan dan peternakan.

b. Perkotaan Kertajati

Kertajati, Jatitujuh, Ligung

Sebagai kawasan komersial dan jasa, kawasan industri terpadu, kawasan BIJB serta pengembangan kawasan perkotaan “aerocity”, dan pertanian.

c. Perkotaan Jatiwangi

Jatiwangi, Kasokandel, Sumberjaya, Palasah, Leuwimunding

Sebagai kawasan pengembangan industri, kawasan komersial, pelayanan sosial termasuk pengembangan perumahan, serta pertanian.

d. Perkotaan Rajagaluh

Rajagaluh, Sukahaji, Sindang, Sindangwangi

Sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, pengembangan kawasan perkotaan, komersial, industri, pengembangan pariwisata dan terminal regional, serta pertanian, perikanan dan peternakan.

e. Perkotaan Cikijing

Cikijing, Cingambul, Banjaran, Argapura

Sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, pengembangan pertanian dan peternakan, komersial, pengembangan pariwisata, pengembangan kawasan

Profil Kabupaten Majalengka 111

NO STRUKTUR RUANG KECAMATAN FUNGSI

perkotaan & terminal regional, serta industri kecil.

f. Perkotaan Talaga

Talaga, Maja, Bantarujeg, Lemahsugih, Malausma

Sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, pengembangan pertanian, pengembangan kawasan perkotaan, komersial, Industri, pengembangan pariwisata dan terminal regional

3. Pusat Pelayanan Kawasan

a. Perkotaan Kasokandel

Kasokandel Sebagai kawasan pengembangan perumahan, pelayanan sosial dan jasa, industri dan kawasan perdagangan, serta pertanian.

b. Perkotaan Leuwimunding

Leuwimunding Sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, pengembangan pertanian, pengembangan kawasan perkotaan, industri, pendukung kawasan perumahan.

c. Perkotaan Palasah

Palasah Sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, pengembangan perkotaan, industri, pendukung kawasan perumahan, serta pertanian.

d. Perkotaan Jatitujuh

Jatitujuh Sebagai kawasan pengembangan perumahan, jasa, industri, pendukung komersial, dan pertanian.

e. Perkotaan Ligung

Ligung Sebagai kawasan pertahanan keamanan (Lanud S. Sukani), pengembangan industri dan pelayanan sosial, serta pertanian.

f. Perkotaan Sumberjaya

Sumberjaya Sebagai kawasan pengembangan industri, kawasan perdagangan dan pelayanan sosial, serta pertanian.

g. Perkotaan Sindangwangi

Sindangwangi Sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, komersial, pengembangan pariwisata dan sarana pendukung pariwisata, serta pertanian, perikanan dan peternakan.

112 Profil Kabupaten Majalengka

NO STRUKTUR RUANG KECAMATAN FUNGSI

h. Perkotaan Sukahaji

Sukahaji Sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, komersial, pendukung kawasan perumahan dan pengembangan pariwisata, serta pertanian, perikanan dan peternakan.

i. Perkotaan Lemahsugih

Lemahsugih Sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, komersial, pengembangan pertanian (tanaman pangan, perkebunan dan peternakan), serta pengembangan pariwisata.

j. Perkotaan Bantarujeg

Bantarujeg Sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, komersial, pengembangan pertanian, pengembangan pariwisata.

k. Perkotaan Maja Maja Sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, komersial, pengembangan pertanian, perikanan, pengembangan pariwisata, pengembangan terminal regional.

l. Perkotaan Argapura

Argapura Sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, komersial, pengembangan pertanian (tanaman pangan, perkebunan dan peternakan), pengembangan pariwisata.

m. Perkotaan Bantarujeg

Banjaran Sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, komersial, pengembangan pertanian (tanaman pangan, perkebunan dan peternakan), pengembangan pariwisata.

B. PUSAT KEGIATAN PERDESAAN

1. Pusat Pelayanan Lingkungan

a. PPL Sindang Sindang Sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, komersial, pendukung kawasan perumahan dan pengembangan pariwisata, serta pertanian, perikanan dan peternakan.

Profil Kabupaten Majalengka 113

NO STRUKTUR RUANG KECAMATAN FUNGSI

b. PPL Malausma Malausma Sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, komersial, pengembangan pertanian, pengembangan kawasan perbatasan.

c. PPL Cingambul Cingambul Sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, komersial, pengembangan pertanian, pengembangan pariwisata, pengembangan “home industri”.

Sumber : Materi Teknis RTRW Kabupaten Majalengka Tahun 2011 – 2031

114 Profil Kabupaten Majalengka

Kabupaten Majalengka adalah salah satu Kabupaten di Jawa Barat yang

merupakan bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, dikaruniai

hampir semua prasyarat untuk mampu menjadikan dirinya sebagai kekuatan besar

dalam perekonomian, baik kekayaan sumber daya alam, jumah penduduk yang

produktif, maupun akses yang strategis ke jaringan mobilitas lokal, regional dan global

dengan akan dibangunnya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) dan Kawasan

Aerocity di Kertajati, jalan tol Cisumdawu dan Cikapa serta pembangunan mega

proyek lainnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, berikut ini adalah rencana pembangunan

infrastruktur pemerintah pusat dan provinsi dan telah masuk dalam Masterplan

Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang

berpengaruh terhadap pembangunan Kabupaten Majalengka :

1. Pembangunan Jalan Tol Cikapa (Cikopo – Palimanan)

NO RUAS

1 Cikampek-Palimanan

(116 km)

2 Kanci-Pejagan

(34 km)

3 Bogor Ring Road

(11 km)

4 Cikarang-Tj.Priok

(34,5 km)

5 Ciawi-Sukabumi

(54 km)

6 Sukabumi-Ciranjang

(28 km)

7 Ciranjang-Padalarang

(33 km)

8 Cimanggis-Cibitung

(25,4 km)

9 Cileunyi-Sumedang-

Dawuan (CISUMDAWU,

60,1 km)

10 Soreang - Pasirkoja

(SOROJA, 15 km)

11 Depok-Antasari

(21,7 km)

12 Tol Dalam Kota Bandung

(20,9 km)

JALAN TOL : Diusulkan untuk dapatdibiayai melalui APBN dan APBD

Total Panjang Jalan Tol: 453,6 km

Jalan Nasional (44,64 km)

Jalan Provinsi ( 118,78 km)

Jalan Non Status (257,75 km)

JakartaProv. Banten

Prov. Jawa Tengah

1

2

3

9

4

5

6

7

8

10

12

11Bandara Int. Jabar Kertajati

Pangandaran

Rancabuaya

Surade

Palabuhanratu

Jalan Lintas Selatan Jabar : 421, 17 km

RENCANA JALAN TOL CIKAPALI DAN CISUNDAWUYANG MELINTAS KABUPATEN MAJALENGKA

Doc. Bappeda Kab. Majalengka Tahun 2009

Kawasan Strategis

Profil Kabupaten Majalengka 115

2. Rencana Pembangunan Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan

DATA TEKNIS

Panjang : 60,1 km

(termasuk interchange)

Kec.Rencana : 100 km/jam

Jml Lajur Awal : 2 x 2 lajur

(awal)

: 2 x 3 lajur

(akhir)

Lebar Ruang Milik Jalan : min. 60 m

PERKIRAAN BIAYA PROYEK

Biaya Tanah : Rp. 536,8 milyar

Biaya Konstruksi : Rp. 2.107,11milyar

Biaya Investasi : Rp. 4.660 milyar

PERKIRAAN VOLUME LALU

LINTAS

Vol. Lalu Lintas : 13.010 kend/hari

(2011)

PERIODE PELAKSANAAN

Pengadaan Tanah : 2 tahun

Konstruksi : 2 tahun

DATA FINANSIAL

EIRR : 23,32 %

Tarif (operasi 2014) : Rp. 858,-/ km

Masa konsesi : 35 tahun

FIRR (tanpa dukungan pemerintah) : 11,35 %

Untuk mencapai FIRR 16% diperlukan

dukungan pemerintah sebesar Rp. 1.599,8

milyar terdiri dari :

- Biaya Tanah Rp. 536,8 milyar

- Sebagian konstruksi Rp. 1.063 milyar (±27 km)

STATUS STUDI (BANTUAN APBD PROV)

Pra FS : Pemkab Sumedang 2003 (Tahap I)

FS : Pemkab Sumedang 2004 (Tahap II)

AMDAL : Pemkab Sumedang 2005

SHARING BIAYA PEMBEBASAN TANAH

(50% PUSAT, 50% PEMDA):

Pemprov Jabar : Rp. 100,6 milyar

Kab. Bandung : Rp 11 milyar

Kab. Sumedang : Rp. 149,8 milyar

Kab. Majalengka : Rp. 7 milyar

Pemerintah Pusat : Rp. 268,4 milyar

CILEUNYIRANCAKALONG

CIMALAKAUJUNGJAYA

SUMEDANG

LEGOKDAWUAN

BIJB KERTAJATI

RENCANA TOL

CIKAMPEK-PALIMANAN

Tanah pada daerah segmen Ujung Jaya-

Dawuan seluas 34 Ha sepanjang 4 km

akan dibebaskan oleh Pemkab Majalengka

Tanah pada daerah batas Perhutani sampai

Interchange Ujung Jaya seluas 60 Ha akan diruislag

dengan tanah Pemkab Sumedang

Tanah yang akan dibebaskan oleh Pemprov Jabar

pada segmen Rancakalong – Sumedang

seluas 153,5 Ha sepanjang 17,5 km

Tanah yang akan dibebaskan oleh APBN pada Segmen

Cileunyi – Rancakalong dikurangi lahan IPDN yang

menjadi kewajiban Kab. Sumedang

Lahan pada akses tol sampai batas kota/kab

Bandung akan dibebaskan oleh Pemkab Bandung

PERKEMBANGAN PEMBEBASAN

LAHANTahun 2008 : Rp. 25,21 M (APBN)

seluas 29 Ha (Seksi Cileunyi –

Rancakalong)

Tahun 2009:

1. APBN : Rp. 30 milyar

2. APBD Prov : Rp. 50 milyar

Cileunyi –Sumedang – Dawuan 60,1 km

Rencana Makro Jabar

RENCANA PEMBANGUNAN JALAN TOL CISUNDAWU

Doc. Bappeda Kab. Majalengka Tahun 2009

Pembangunan Tol Cisumdawu Sesi 2 Ruas Rancakalong-Sumedang

116 Profil Kabupaten Majalengka

3. Peningkatan Pelabuhan Laut Nasional Cirebon

Adapun rencana pembangunan infrastruktur dari pemerintah provinsi Jawa

Barat yang berpengaruh terhadap rencana pembangunan infrastruktur di Kabupaten

Majalengka antara lain :

1. Rencana Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati

NETWORK PLANNING BIJB

Kawasan Bandara 1.800 HaFasilitas :

• Area Bandar Udara: 1.800 ha• Runway ( R1:3.500m x 60m dan R2:3.000 x 60 m),

tidak termasuk R3 .• Area Dasar Gedung Penumpang: 320.814 m2

• Area Terminal Kargo: 77.401 m 2Kapasitas :

• Kapasitas penumpang 27 juta orang per tahun• Kapasitas penanganan kargo 191.423 ton per tahunBiaya :

• Phase I = Rp. 3,593 trilyun• Phase II = Rp. 2,367 trilyun• Phase III = Rp. 2,339 trilyun• Total Biaya = Rp. 8,299 trilyun

KAWASAN PENUNJANG 3.200 ha

• Industri: 5.950.000 m2

• Bisnis: 2.887.000 m2

• Rekreasi: 2.334.000 m2

• Riset dan Pendidikan: 447.000 m2

• Resort: 1.337.00 m2

• Central Park: 992.000 m2

• Apartemen: 287.000 m2

• Hunian Murah: 1.810.000 m2

• Hunian Mewah: 5.939.000 m2

• Relokasi Penduduk Setempat:5.000.000 m2

• Utilitas Kota dan Hunian: 5.000.000 m2

Luas Total 5.000 Ha

Sambil mempersiapkan pengembangan

BIJB, untuk kebutuhan jangka pendek

diusulkan optimalisasi Bandara Husein

Sastranegara Bandung

2009-2010 20102011 2014

RENCANA PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT (BIJB)KERTAJATI MAJALENGKA

Doc. Bappeda Kab. Majalengka Tahun 2009

Profil Kabupaten Majalengka 117

2. Kertajati Aerocity

Kertajati Aerocity adalah suatu

kawasan yang di dalamnya

terdapat berbagai aktifitas

perkotaan yang saling mendukung

dengan kegiatan bandar udara

(Perda Provinsi Jabar Nomor 13

Tahun 2010). Kertajati Aerocity

meliputi kawasan industri,

perdagangan dan pariwisata, pemukiman. Dengan konsep Aerocity diharapkan

kawasan Bandara menjadi kawasan yang sangat representatif baik dari sisi moda

transportasi, akomodasi, hingga berbagai sarana pendukung lainnya. Dimana

dalam pelaksanaan pengembangannya menggunakan konsep Public Private

Partnership (PPP) atau Pola Kemitraan Pemerintah dan Swasta (KPS).

Pembangunan Kertajati Aerocity diharapkan akan mendongkrak

perkembangan kawasan Jawa Barat bagian Timur sehingga terjadi percepatan

pertumbuhan investasi yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di

Jawa Barat.

Rencana Tata Ruang Kertajati Aerocity :

a. Airport Area f. Business Area

b. Reserve Area g. Tourism & Recreation Area

c. Green Area h. Central Park

d. Residence Area i. Cultural Centre.

e. Integrated Industry Area

118 Profil Kabupaten Majalengka

3. Relokasi Kawasan Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT)

4. Pembangunan Jalur Kereta Api

Rancaekek-Tanjungsari-Kertajati:• FS ( 2008)• Pra Desain (2010)

Shortcut Tanjungrasa-Cibungur:

• FS ( 2009/2010)

Jalur KA Pasoso-Tj.Priok:Upaya pembebasan

lahan (2010)

Banjar- Cijulang :• FS (2007)

Kertajati-Kadipaten –Cirebon:• FS (2009)

Double track dan elektrifikasi jalur rel Rancaekek-Cicalengka:• FS ( 2008)• DED ( 2010/2011)• Fisik ( 2011/2012)

Double track dan elektrifikasi jalur rel Kiaracondong-Rancaekek:• FS ( 2008)• DED ( 2009/2010)• Fisik ( 2011/2012)

Elektrifikasi jalur relPadalarang-Kiaracondong:• DED (2009/2010)• Fisik ( 2011/2012)

Terowongan Lampegan:• Tidak operasional sejak 2001,

akibat adanya longsoran.

Rencana Makro Jabar

Doc. Bappeda Kab. Majalengka Tahun 2009 /

Profil Kabupaten Majalengka 119

Selain dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat,

Pemerintah Kabupaten Majalengka juga mempunyai rencana strategis diantaranya

adalah:

1. Rencana Kawasan Industri Terpadu (KIT)

Kawasan Industri Terpadu adalah pengelompokan perusahaan yang meliputi

berbagai jenis industri dan membentuk kerjasama dalam bentuk perdagangan

sehingga lebih efektif dan efisien dan secara finansial tidak akan menambah cost

karena dilakukan secara dinamis antara beberapa pelaku usaha yang

terkoordinasi, rencana Kawasan industri di Kabupaten Majalengka terletak di 2

tempat yaitu :

Kawasan Industri Terpadu (KIT) Kertajati dengan luas 1500 Ha, Orientasi dan

sistem sirkulasi adalah menuju BIJB dan menggunakan akses interchange tol

di kawasan BIJB untuk pergerakan menuju Jakarta/Cirebon/Bandung.

120 Profil Kabupaten Majalengka

Kawasan Industri Palasah dengan luas 459 Ha. Orientasi dan sistem sirkulasi

adalah menuju akses tol dan jalan arteri primer (Koridor Bandung –Cirebon)

dengan dilayani jalan lingkar luar (rencana jalan) untuk menuju

Jakarta/Cirebon/Bandung.

2. Majalengka Spektakuler

Adalah sebuah konsep

wisata dengan berbagai wahana

yang menerapkan suasana City

of Light atau kota cahaya

sebagai setting utama. Lahan

yang digunakan sekitar 5 Ha

dengan lahan pengembangan

sebagai commercial blocks yang mempunyai fasilitas ruko, trade center, pusat

olahraga, budget hotel.

Profil Kabupaten Majalengka 121

3. Jabar Education Park

Selama ini di

Jawa Barat tempat

didominasi wisata

alam sehingga sangat

dimungkinkan dibuat

tempat wisata dengan

sebuah konsep taman

bermain yang

memasukkan unsur playing dan studying tersaji dalam berbagai wahana

dimana para pegunjung dapat menikmati wahan permainan dengan sambil

belajar begitu pula sebaliknya belajar dengan ditambah wahana bermain.

122 Profil Kabupaten Majalengka

TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

Pengembangan Hortikultura di Kabupaten Majalengka memiliki potensi besar

melalui usaha intensifikasi yaitu peningkatan produksi per kesatuan luas dengan

meningkatkan penggunaan teknologi kimia-biologi seperti penggunaan varietas

unggul, pupuk organik/anorganik, teknologi mekanik dan teknologi budidaya.

Pengembangan tanaman pangan dan hortikultura didukung oleh kondisi :

a. Tersedianya potensi lahan bukan pertanian sebesar 35.721 ha yang dapat

digunakan untuk pengembangan hortikultura (buah-buahan dan sayur-sayuran).

Disamping itu, Kabupaten Majalengka memiliki kesuburan tanah yang tinggi dan

spesifik, agroekologi yang sangat cocok untuk pengembangan berbagai jenis

tanaman hortikultura.

b. Potensi sumber daya manusia atau tenaga kerja berlimpah. Namun sementara ini

tenaga kerja pedesaan lebih banyak melakukan urbanisasi, karena sempitnya

kesempatan kerja di pedesaan dan kalaupun ada usaha tani dan atau usaha tani

kebun dianggapnya tidak menjanjikan masa depan.

c. Adanya Modal Sosial Tinggi (Social Capital) tinggi dalam mengembangkan agribisnis

hortikultura, memiliki pengalaman dalam membangun pertanian dan modal

tersendiri untuk membangun agribisnis hortikultura yang berdaya saiing tinggi. Di

samping itu, sifat orang Kabupaten Majalengka yang suka berkelompok akan

sangat membantu mempercepat diffusi inovasi teknologi hortikultura.

d. Kabupaten Majalengka memiliki empat kelebihan alam yaitu panjang dan

intensitas penyinaran, suhu, bebas taifun dan curah hujan. Jumlah radiasi matahari

Produk Unggulan

Profil Kabupaten Majalengka 123

dalam setahun yang melebihi daerah lain sehingga dengan iklim tropis,

dimungkinkan di Kabupaten Majalengka dilakukan penanaman secara rotatif tiga

sampai empat kali dalam setahun.

Pertanian dengan ragam komoditas yang dibudidayakan oleh petani di

Kabupaten Majalengka meliputi :

a. Bawang Merah.

Bawang Merah merupakan

salah satu Komoditas Unggulan

Kabupaten Majalengka. Banyak

digunakan sebagai bumbu khususnya

pada masakan Asia Tenggara dan

banyak dimanfaatkan juga sebagai

obat tradisional, karena mengandung efek antiseptik dan senyawa alliin. Senyawa

alliin oleh enzim alliinase selanjutnya diubah menjadi asam piruvat, amonia, dan

alliisin sebagai anti mikoba yang bersifat bakterisida. Penanaman Bawang Merah

memerlukan kondisi tanah yang subur, gembur , mengandung bahan organik

dengan tata udara dan drainase yang baik. Masa panen tanaman bawang yaitu

90 -100 hari setelah tanam. Produk lain bawang merah yang banyak digunakan

adalah bawang goreng. Produksi bawang merah di Kabupaten Majalengka masih

relatif kecil sehingga perlu ditingkatkan dengan menerapkan teknologi pasca

panen dalam memberikan nilai tambah dan daya saing bawang merah.

Penanganan pasca panen mulai dari proses pengangkutan, pengemasan dan

penyimpanan akan sangat berpengaruh terhadap kualitas produk. Pemasaran

bawang merah memenuhi kebutuhan dalam daerah dan luar daerah dimana

124 Profil Kabupaten Majalengka

pelaksanaannya dilakukan melalui pengumpul dan bandar besar daerah. Varietas

bawang merah di Kabupaten Majalengka ada 4 macam yaitu : Bawang Sumenep,

Bawang Batu, Bawang Karet dan Bawang Merah. Sentra bawang merah di

Kabupaten Majalengka tersebar di beberapa kecamatan antara lain : Kecamatan

Argapura, Banjaran, Maja, Majalengka, Ligung, Kertajati, dan Kecamatan

Jatitujuh.

Rata-rata produksi bawang merah selama 5 tahun (2010-2014) mencapai

23.406,24 Ton.

b. Jagung

Kegunaan jagung sebagai

komoditas pangan dewasa ini semakin

meningkat. Dalam memenuhi

kebutuhan pangan, alternatif produksi

jagung dapat dikembangkan menjadi

beberapa jenis produk pangan

diantaranya berupa produk olahan segar, produk primer, produk siap santap dan

produk instan. Produk jagung dapat dapat ditemukan dalam produk-produk

pangan bernilai ekonomi tinggi misalnya corn-flake, pop-corn, tepung jagung, pati

jagung , minyak jagung, ethanol, methanol dan pada beberapa kebutuhan

konsumsi hewan ternak. Produksi jagung di Kabupaten Majalengka sudah diakui

secara regional dan nasional menduduki peringkat ke dua di Jawa Barat setelah

kabupaten Garut. Produksi Jagung yang cenderung meningkat dari tahun ke

tahun merupakan peluang investasi berpotensi untuk dikembangkan. Peluang

investasi pengembangan komoditi jagung di Kabupaten Majalengka saat ini lebih

Profil Kabupaten Majalengka 125

banyak di bidang budidaya (on farm) dan pengolahan jagung. Sentra jagung

berada di Kecamatan : Argapura, Banjaran, Talaga, Cikijing, Maja, Bantarujeg,

Lemahsugih, Majalengka, dan Malausma.

Rata-rata produksi jagung selama 5 tahun (2010-2014) mencapai

117.142 Ton.

c. Ubi Jalar

Ubi Jalar merupakan salah

satu sumber makanan pokok yang

penting. Selain umbinya yang bisa

dimanfaatkan, daunnya juga bisa

dimanfaatkan sebagai sebagai

sayuran dan tanaman hias.

Tanaman Ubi Jalar memerlukan

proses penanaman , pemeliharaan

yang cukup mudah dan hanya cukup terkena sinar matahari secara langsung

tanaman ubi jalar bisa tumbuh dengan sangat bagus. Ubi jalar di Majalengka

terkenal karena mempunyai beberapa keunggulan yaitu kualitasnya yang baik,

kadar air rendah, rasa lebih manis dan pulen, bisa dijadikan antioksidan dan

memiliki harga jual yang stabil. Sentra ubi jalar berada di Kecamatan : Maja,

Bantarujeg, Lemahsugih, Cikijing, Banjaran, Cigasong, dan Majalengka.

Rata-rata produksi ubi jalar selama 5 tahun (2010-2014) mencapai

12.193,80 Ton.

126 Profil Kabupaten Majalengka

d. Cabai merah

Cabai merah merupakan salah

satu jenis sayuran yang mempunyai

nilai ekonomi tinggi seringkali

digunakan sebagai bumbu penguat

makanan yang bercita rasa pedas dan

memberikan kehangatan panas.

Tanaman cabai masuk kedalam jenis

terong-terongan banyak dibudidaya oleh petani karena mempunyai nilai jual

yang tinggi. Selain itu cabai merah juga banyak mengandung manfaat dalam

kesehatan yaitu bisa mengendalikan penyakit kanker dan kandungan vitamin C

yang tinggi cukup untuk memenuhi kebutuhan harian seseorang. Hasil panen

cabai merah yang berlimpah dan untuk menghindari kerugian akibat harga cabai

merah yang jatuh, nilai tambah cabai merah didapat dengan dikelola menjadi

saus cabai. Sentra cabai merah berada di Kecamatan Argapura, Banjaran, Talaga,

Cikijing, Cingambul, Lemahsugih, Kertajati, Jatitujuh, dan Ligung.

Rata-rata produksi cabai merah selama 5 tahun (2010-2014) mencapai

8.195,98 Ton.

e. Kentang

Kentang merupakan tanaman jenis

umbi-umbian. Secara umum dikenal 2 jenis

kentang yaitu kentang granola dan kentang

tes. Kentang dapat diolah menjadi berbagai

macam olahan makanan tergantung dari

Profil Kabupaten Majalengka 127

karakteristik kadar air dan kadar patinya dengan cara direbus, dipanggang atau

digoreng. Budidaya kentang dapat dilakukan di ketinggian 1200-1300 dpl dengan

lingkungan yang segar dan bersih serta irigasi yang sangat bagus. Potensi

investasi kentang di Kabupaten Majalengka dapat dikembangkan dengan

budidaya (on farm). Daerah sentra kentang berada di Kecamatan Argapura,

Banjaran, Talaga, Lemahsugih, Cikijing, dan Rajagaluh.

Rata-rata produksi kentang selama 5 tahun (2010-2014) mencapai

10.569,66 Ton.

f. Mangga

Mangga merupakan buah-

buahan yang mempunyai kandungan

vitamin C dan E yang cukup tinggi dan

sangat digemari oleh masyarakat

karena dapat dikonsumsi segar (secara

langsung) maupun diolah dalam

bentuk sirup, jus, permen, asinan,

manisan, buah kering dan selai. Di Kabupaten Majalengka terdapat beberapa

jenis mangga yaitu : mangga harum manis, cengkir, manalagi, lalijiwo, bapang ,

gedong gincu dll. Majalengka merupakan penghasil Mangga jenis Gedong Gincu

terbesar dengan jangkakuan pemasaran hingga ke luar negeri yaitu diantaranya

Arab Saudi, Amerika dan Pasar Asia. Setiap tahunnya ratusan ton mangga

diangkut dari Majalengka ke luar daerah. Dan kini setiap saat mangga di

Majalengka selalu ada karena para petani dan bandar berupaya mempercepat

pembuahan, sehingga kini nyaris tak kenal musim. Mangga Gedong Gincu

128 Profil Kabupaten Majalengka

memiliki penampilan dan keunggulan yang khas dibandingkan dengan mangga

jenis lainnya, yaitu warna kulit buah yang kuning kemerahan saat kematangan

90-100%. Selain itu juga berserat halus, rasa asam manis segar, berbentuk bulat,

daya tahan panca panen 8 hari tanpa perlakuan, rasa dominan manis setelah

3 hari pasca panen, bobot 200-300 gram, dan aroma yang wangi. Kabupaten

Majalengka merupakan daerah percontohan.

Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

Luas Tanam (Ha) 4.351 4.356 4719 4.820 4.831

Luas Panen (Ha) 1.099 2.620 2.854 446 3.901

Produksi (Ton) 6.901 17.681 18.665 5.337 26.785

Produktivitas (Ku/Ha)

62,79 67,48 65,40 119,66 68,66

Rata-rata produksi mangga gedong gincu selama 5 tahun (2010-2014)

mencapai 15.073,80 Ton.

Profil Kabupaten Majalengka 129

g. Jambu Biji Merah

Jambu biji merah adalah varian jambu biji yang berdaging merah muda,

tebal, manis, harum dan segar dengan bobot rata-rata 400 gr/buah. Warna yang

khas daging jambu biji mengindikasikan jambu biji kaya akan vitamin A untuk

kesehatan mata, antioksidan serat memiliki kandungan serat tinggi sehingga

sangat cocok sekali dikonsumsi untuk menjaga kesehatan. Buah jambu biji sangat

cocok sekali dikonsumsi di siang hari karena buahnya yang segar dan

mendinginkan badan.

Keunggulan dalam pembudidaya jambu biji merah ini tidak mengenal

musim, dan selalu berbuah setiap saat . Kebanyakan dikembangbiakkan

dilakukan dengan cara pencangkokan.

Jambu biji akan tumbuh dengan subur

di tanah yang cerul, banyak

mengandung bahan organis, dan

dapat menyerap air dengan baik.

Usaha budidaya jambu biji

merah dinilai sangat menguntungkan

bagi petani karena memiliki daya jual tinggi dan relative sangat mudah dalam

perawatannya. Konsumsi jambu biji merah selain untuk pasar tradisional dapat

juga diolah sebagai bahan minuman kemasan dan dodol. Daerah sentra jambu

biji merah berada di Kecamatan : Panyingkiran, Majalengka, Kertajati dan

Jatitujuh.

Rata-rata produksi jambu biji merah selama 5 tahun (2010-2014) mencapai

3.668,34 Ton.

130 Profil Kabupaten Majalengka

h. Jeruk Farrel

Jeruk Farrel atau lebih dikenal

Jeruk Keprok (Citrus Nobilis Lour)

tumbuh daerah tropis dan subtropis.

Jeruk farrel ini merupakan varietas

jeruk yang baru dan pertama di

Indonesia. Berbentuk bulat dan

mempunyai kulit kehijauan, jika sudah

matang buahnya manis dan disukai hampir semua kelompok umur. Selain enak

dikonsumsi sebagai buah penyegar, Jeruk keprok farrel juga bermanfaat bagi

kesehatan. Bahkan kulitnya ternyata dapat mencegah pertumbuhan sel kanker.

Pada saat ini peluang pemasaran jeruk keprok farrel masih terbuka lebar dan

sudah memiliki pasar tetap yaitu Carefour, Jogja Departemen Store, serta pasar

pasar tradisional di wilayah Kabupaten Majalengka dengan kapasitas permintaan

antara 5 sampai 10 ton per hari. Sentra jeruk Farrel di Kabupaten Majalengka

adalah Kecamatan Sukahaji.

i. Durian

Buah Durian dikenal dengan

Sebutan populernya adalah "raja dari

segala buah" (King of Fruit). Durian

adalah buah yang kontroversial,

meskipun banyak orang yang

menyukainya, namun sebagian yang

lain tidak menyukai dengan aromanya

yang terkenal tajam dan menyengat.

Profil Kabupaten Majalengka 131

Memiliki kulit berduri tajam dan ketika dikupas rasa buahnya begitu manis.

Buah Durian paling banyak dikonsumsi dalam keadaan segar , utk memenuhi

pemesanan ekspor daging durian dipress, dibungkus dan dibekukan untuk

memperpanjang masa penyediaan durian. Buah durian dapat juga dinikmati

dalam berbagai produk olahan misalnya kue, dodol, asinan, es krim, minuman dll.

Selain buahnya yang dapat dinikmati, biji, daun, kulit buah dan kayunya dapat

juga dimanfaatkan.

Di Kabupaten Majalengka, durian menjadi produk unggulan diantaranya

durian Montong, Durian Bawor dll. Banyak petani durian menjual hasil panennya

di kios-kios sepanjang jalan Rajagaluh-Sumber. Hal ini menjadi daya tarik

tersendiri bagi pengguna jalan ke arah Kuningan, Ciamis dll. Potensi durian

menjadi salah satu komoditi ekspor daerah, serta menjadi salah satu nilai lebih

Kabupaten Majelengka, dengan memiliki keunggulan tersendiri di produk

pertanian yaitu sebagai daerah penghasil durian. Daerah sentra durian berada di

Kecamatan : Rajagaluh, Sindangwangi, Leuwimunding, dan Sindang.

Rata-rata produksi durian selama 5 tahun (2010-2014) mencapai

4.963,12 Ton.

132 Profil Kabupaten Majalengka

PERIKANAN

a. Gurame

Ikan Gurame berasal dari

Daerah Jawa Barat mempunyai

beberapa keunggulan yaitu

mempunyai tekstur daging yang

khas, mempunyai kandungan

protein yang cukup tinggi dengan

harga yg terjangkau oleh

masyarakat sehingga mempunyai

tingkat permintaan pasar yang cukup tinggi. Mitra usaha peternak ikan Gurame

Kabupaten Majalengka antara lain pedagang lokal, Jakarta, Tasikmalaya, dan

Sumedang. Daerah sentra ikan gurame di Kabupaten Majalengka adalah

Kecamatan Rajagaluh, Sindangwangi, Sukahaji, Leuwimunding, dan Palasah.

Rata-rata produksi ikan gurame selama 5 tahun (2010-2014) mencapai

839,64 Ton.

b. Lele

Ikan Lele adalah sejenis ikan yang

hidup di air tawar, mempunyai kulit

yang licin, berbentuk pipih dan

berwarna kehitaman dengan ciri khas

memiliki kumis yang panjang dari

mulutnya. Ikan Lele disukai konsumen

karena berdaging lunak, sedikit tulang, tidak berduri, dan murah.

Profil Kabupaten Majalengka 133

Keunggulan ikan lele yaitu mudah dijumpai di berbagai tempat dari pasar

tradisional hingga supermaket dengan harga yang sangat terjangkau dan stabil.

Tidak hanya mudah diperoleh, ikan lele juga mempunyai keunggulan masa

tunggu panen yang singkat, kemudahan dalam pemeliharaannya yaitu dapat

dilakukan di lahan sempit bahkan dapat hidup di air yang tercemar misal got atau

saluran pembuangan air. Kebutuhan ikan lele semakin hari semakin mengalami

peningkatan hal ini karena pengolahan Ikan lele yang dahulu hanya bisa digoreng

saja , dalam perkembangannya ikan lele semakin banyak diolah menjadi berbagai

macam produk olahan yaitu abon, nugget, bakso, kripik, krupuk, dendeng,

makanan kaleng. Untuk memenuhi kebutuhan ekspor dan supply supermaket

dibuat dalam bentuk fillet. Sentra lele terdapat di Jatitujuh dan Ligung

Rata-rata produksi lele selama 5 tahun (2010-2014) mencapai

1.288,66 Ton.

c. Ikan Mas

Ikan mas merupakan jenis

ikan air tawar yang sangat bagus

untuk dibudidayakan karena

mempunyai cita rasa yang tinggi

sehingga disukai banyak

konsumen. Tingkat pertumbuhan

yang cepat merupakan salah satu

keunggulan dari budidaya ikan mas ini. Budidaya ikan mas bisa dipelihara dalam

Kantong Jaring Apung, Kolam air deras, kolam tanah, kolam beton dan lain-lain

tergantung ketersediaan lokasi. Makanan dalam budidaya ikan mas juga

134 Profil Kabupaten Majalengka

bermacam-macam mulai dari pemberian pakan alami sampai pemberian pelet

buatan pabrik. Karena pada dasarnya Ikan mas dapat memangsa berbagai jenis

makanan, baik yang berasal dari tumbuhan maupun binatang renik. Makanan

utamanya adalah tumbuhan dan binatang yang terdapat di dasar dan tepi

perairan. Yang perlu diperhatikan dalam budiddaya ikan mas adalah kualitas air

pada media untuk budidaya ikan mas. Ikan mas menyukai tempat hidup (habitat)

di perairan tawar yang airnya tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu

deras, seperti di pinggiran sungai atau danau. Sehingga kebanyakan budidaya

ikan mas, lingkungan pemeliharaannya dibuat mirip seperti kondisi asli/alam.

Terdapat dua jenis ikan Mas berdasarkan pemanfaatannya yaitu untuk konsumsi

dan sebagai ikan hias. Ikan mas konsumsi bisa bervariasi mulai ukuran 300 gram

sampai 1 kg. Pengolahan pangan hasil budidaya Ikan Mas dapat disajikan dalam

berbagai macam masakan utama di Rumah Makan, Keripik Ikan Mas Balita (Baby

Fish Chips), Pindang Ikan Mas, Bekasam dll. Sentra : Kertajati, Jatitujuh, Palasah,

Dawuan, Panyingkiran, Majalengka, Cigasong, Maja, Sukahaji, Rajagaluh,

Sindangwangi, Leuwimunding, Cikijing, Lemahsugih, Talaga, Cingambul,

Bantarujeg, Banjaran, dan Argapura.

Budidaya ikan Mas di Kabupaten Majalengka, lebih banyak dikembangkan

ikan mas untuk Konsumsi. Permintaan kebutuhan ikan mas cukup banyak hingga

dari luar Majalengka. Selama ini Kabupaten Majalengka hanya memasok

permintaan dari Kuningan dan Cirebon saja.

Rata-rata produksi ikan mas selama 5 tahun (2010-2014) mencapai

1.435,64 Ton.

Profil Kabupaten Majalengka 135

d. Ikan Nila

Ikan nila adalah sejenis ikan konsumsi dan banyak dibudidaya di air tawar.

Berwarna kehitaman atau keabuan, dengan beberapa pita gelap melintang

(belang) yang makin mengabur pada ikan dewasa. Ekor bergaris-garis tegak, 7-12

buah. Keunggulan dalam budidaya ikan nila yaitu laju pertumbuhan cepat, lebih

mudah beradaptasi dengan lingkungan atau perubahan cuaca, serta tahan

terhadap penyakit . Karena budidaya yang mudah , Ikan nila merupakan sumber

protein hewani yang mempunyai harga jual rendah bagi konsumsi manusia. Ikan

nila banyak dijual dalam keadaan segar dan dalam bentuk fillet.

Permintaan yang tinggi

terhadap benih ikan nila dari

pembudidaya baru wilayah

Ciayumajakuning baru dapat

dipenuhi sebesar 5%, karena pelaku

yang masih sangat minim di bidang

pembenihan ikan nila. Pembenihan

ikan nila sekarang ini hanya ada di

Kabupaten Majalengka dan kota Cirebon di Wilayah III, hal ini dikarenakan

kondisi wilayah yang sesuai dengan budidaya ikan nila. Sentra ikan nila berada di

Kecamatan Kertajati, Jatitujuh, Ligung, Sumberjaya, Palasah, Jatiwangi, Dawuan,

Kadipaten, Panyingkiran, Majalengka, Cigasong, Maja, Sukahaji, Rajagaluh,

Sindangwangi, Leuwimunding, Cikijing, Lemahsugih, Talaga, Cingambul,

Bantarujeg, Banjaran, dan Argapura.

Rata-rata produksi ikan nila selama 5 tahun (2010-2014) mencapai

3.409,61 Ton.

136 Profil Kabupaten Majalengka

PETERNAKAN

a. Sapi Potong

Salah satu jenis usaha

pada sub sektor

peternakan yang

berpotensi untuk

dikembangkan adalah

peternakan sapi potong.

Pengembangan budidaya

sapi potong dinilai sangat

menguntungkan. Dari sapi potong, selain mendapatkan daging dan susu, kotoran

sapi juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organic yang bisa menjadi sumber

hara untuk memperbaiki struktur tanah menjadi lebih gembur dan subur. Selain

itu tenaga Sapi juga dapat digunakan untuk membantu petani membajak sawah.

Semua organ tubuh sapi dapat dimanfaatkan antara lain : a) Kulit, sebagai bahan

industri tas, sepatu, ikat pinggang, topi, jaket; b) Tulang, dapat diolah menjadi

bahan bahan perekat/lem, tepung tulang dan barang kerajinan; serta c) Tanduk,

digunakan sebagai bahan kerajinan seperti : sisir, hiasan dinding dan masih banyak

manfaat sapi bagi kepentingan manusia.

Sapi potong ditetapkan sebagai komoditas unggulan sub sektor peternakan

di Kabupaten Majalengka. Kabupaten Majalengka ditetapkan sebagai kawasan

integrasi tanaman pangan dan ternak sapi potong oleh Kementrian Pertanian RI.

Karena banyaknya ditemukan penduduk yang memelihara/budidaya sapi

potong sehingga sangat bisa membantu masyarakat untuk peningkatan

kesejahteraan dan menciptakan peluang kerja baru. Saat ini Pengembangan

Profil Kabupaten Majalengka 137

budidaya sapi potong di Majalengka baru pada skala usaha kecil dan menengah

dengan pasar berupa pasar lokal dan regional (Jakarta, Bandung, Indramayu,

Sumedang, Kuningan dan Subang). Sentra : Lemahsugih, Majalengka, Kertajati,

dan Ligung.

b. Domba

Usaha penggemukan domba merupakan usaha peternakan yang

penerapannya cukup sederhana namun menjanjikan. Budidaya Domba tidak

membutuhkan Modal yang begitu besar . Permintaan terhadap domba di dalam

negeri cukup tinggi baik itu untuk konsumsi maupun untuk keperluan acara

keagamaan tertentu. Budidaya domba banyak dilakukan di pedesaan, karena

pakan utama dari domba adalah rumput, daun-daunan (hijauan) dan limbah

pertanian yang umumnya terdapat di pedesaan.

Manfaat dari daging dan susu

domba merupakan sumber protein

dan lemak hewani. Bulu domba

dapat digunakan sebagai industri

tekstil. Peternakan domba telah

menghidupkan perekonomian

pedesaan, perluasan lapangan kerja

dan usaha terutama di daerah basis populasi domba. Pengembangan Budidaya

domba didukung oleh adanya kemudahan aksesbilitas (jalan dan transportasi),

ketersediaan lahan, ketersediaan pasar hewan dan RPH, ketersediaan bibit hasil

penangkaran merupaka potensi yang sangat bagus untuk dikembangkan di

138 Profil Kabupaten Majalengka

Kabupaten Majalengka dimana mempunyai mayoritas penduduk muslim. Sentra :

Kertajati, Jatitujuh, Lemahsugih, Bantarujeg, LIgung dan Dawuan.

d. Itik Petelur

Itik adalah jenis unggas yang hidup didarat dan di air. Budidaya itik sangat

menjanjikan mengingat permintaan telor dan daging itik yang sangat tinggi sebagi

pelengkap menu makan terutama di rumah makan dan restoran. Selain daging dan

telur yang dapat dikonsumsi, kotoran itik bisa juga dimanfaatkan sebagai pupuk

tanaman pangan/palawija. Untuk beternak itik tidak memerlukan modal yang

relatif besar . Diperlukan waktu enam

bulan bagi anak itik atau disebut meri

untuk tumbuh menjadi dewasa dan

siap bertelur. Minimal 60 persen dari

jumlah itik yang dipelihara akan

bertelur setiap hari. Bahkan, apabila

musim sedang bagus dan itik tidak

stres, persentase bertelurnya dapat

mencapai 80 persen.

Meningkatnya tren bisnis makanan berbahan baku daging bebek/itik sebagai

pengaruh urbanisasi ke kota besar, menjadi peluang besar yang dapat

dimanfaatkan para peternak itik di Majalengka untuk mengembangkan ternak

itiknya. Dengan penggunaan bibit unggul, diharapkan produksi daging dan telur

akan meningkat sampai 25 persen sehingga para peternak akan memperoleh

kenaikan pendapatan dari hasil bobot dan produksi telur. Dengan didukung lahan

perkampungan yang masih sangat tersedia di Kabupaten Majalengka, hal ini

Profil Kabupaten Majalengka 139

merupakan potensi untuk dikembangkannya ternak itik mengingat Kabupaten

Majalengka adalah sentra itik di Jabar ke dua setelah kabupaten Indramayu.

PERKEBUNAN

a. Cengkeh

Tanaman cengkeh adalah Tanaman asli Indonesia ini tergolong ke dalam

keluarga tanaman Myrtaceae pada ordo Myrtales. Kebutuhan cengkeh dunia

sebanyak 80% masih dipasok oleh Indonesia,

Cengkeh digunakan

sebagai bahan campuran

rokok kretek, dan juga

penyedap masakan.

Tanaman Cengkeh di

beberapa daerah di

Kabupaten Majalengka

merupakan

Pengembangan Cengkeh di Kabupaten Majalengka memiliki prospek cukup baik,

hal ini antara lain didukadanya kelembagaan tani (Assosiasi Petani Kabupaten).

Dukungan sarana dan prasarana yang tersedia antara lain berupa ketersediaan

lahan, pedagang perantara dan sumber benih/bibit yang cukup. Sentra :

Lemahsugih, Banjaran, Maja, dan Argapura.

140 Profil Kabupaten Majalengka

b. Tembakau

Tembakau merupakan produk pertanian yang termasuk dalam komoditas

perkebunan. Produk tembakau digunakan sebagai bahan baku rokok dan cerutu.

Kandungan metabolit sekunder dalam tembakau bermanfaat sebagai pestisida

dan bahan baku obat.

Kabupaten Majalengka

merupakan salah satu

daerah dari 5 penghasil

tembakau di Jawa Barat.

Selain sebagai daerah

penghasil tembakau,

kabupaten majalengka

sekaligus sebagai daerah

penghasil cukai.

Tanaman tembakau sangat sensitif terhadap lokasi tanam, musim/cuaca,

dan cara pengolahan. Hal ini menciptakan jenis-jenis tembakau yang berbeda

disetiap lokasi tanam tembakau. Dengan total luas area 1.092,95 Ha Tembakau di

majalengka mampu menyerap tenaga kerja atau pengurangan pengangguran dan

ikut berperan dalam pengurangan tingkat kemiskinan dengan dihasilkannya cukai.

Sentra : Bantarujeg, Malausma, Lemahsugih, Panyingkiran, Majalengka, dan

Kertajati.

Profil Kabupaten Majalengka 141

KERAJINAN

a. Rotan

Perabot

rumah tangga

berbahan dasar

rotan banyak

diminati oleh

masyarakat baik

dari dalam negeri

ataupun luar

negeri. Daya tarik

perabot rotan selain berbahan dasar alami juga mempunyai warna-warna

natural/alam yang sesuai dengan minat masyarakat. Pemakaian rotan banyak

digunakan pada pembuatan produk-produk tempat tidur, meja dan kursi tamu,

meja makan, dudukan vas bunga, suvenir dll dengan harga yang bervariasi.

Pemasaran Produk Rotan dari Kabupaten Majalengka dengan Hasil produksi

disamping dipasarkan untuk kebutuhan pasar lokal juga telah mampu menembus

pasar ekspor dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat majalengka. Hal

ini terlihat dari Data Dinas Perindustrian Kecamatan Majalengka yaitu terdapat 14

eksportir anyaman rotan dan menyerap 30.000 tenaga kerja. Sentra : Rajagaluh,

Leuwimunding, dan Sindangwangi

142 Profil Kabupaten Majalengka

b. Bola

Dalam dunia peralatan olahraga, Kabupaten Majalengka mempunyai produk

unggulan yaitu bola. Industri bola di kabupaten Majalengka merupakan salah satu

industri lokal yang bisa merambah pasar internasional. Produk bola yang

dihasilkan telah mendapatkan pengakuan Internasional ISO 9001–2000 / SNI 19-

9001-2001, Sertifikat FIFA (Federasi Sepak Bola Dunia), FIBA. Sehingga tidak

diragukn lagi bola buatan Majalengka menjadi bagian dalam ajang piala dunia

1998 di Perancis serta Piala Dunia 2002 di Korea dan Jepang. Proses Produksi

pembuatan Bola jahit yang memakai bahan kulit banyak melibatkan warga yaitu

sekitar 3000 tenaga kerja sehingga turut membantu kesejahteraan warga.

Sentra : Kadipaten

Profil Kabupaten Majalengka 143

c. Genteng

Genteng produksi

Majalengka terkenal dengan

sebutan genteng Jatiwangi.

Jatiwangi berasal dari nama

Kecamatan sentra penghasil

genteng di Kabupaten Majalengka.

Genteng produk Kabupaten

majalengka terkenal akan

kualitasnya yang terkenal kuat dan tahan lama karena diolah memakai tanah liat

terbaik dengan berbagai macam bentuk dan ukuran. Pemasaran Genteng

Jatiwangi saat ini bahkan sudah menjangkau untuk keperluan

ekspor/mancanegara dan sudah menjadi ikon tingkat nasional utk industri

genteng.

d. Konveksi Kerudung dan Jeans

Kecamatan Cikijing merupakan

sentra konveksi kerudung dan jeans. Hal

ini didukung oleh letak kecamatan

Cikijing yang sering disebut sebagai

“daerah segitiga emas” berbatasan

dengan kuningan dan ciamis sehingga

mempermudah jangkauan pemasaran.

Karena kualitas yang baik dan model fashion terus update, permintaan terus

bertambah tidak hanya datang dari Kabupaten Majalengka saja melainkan sudah

144 Profil Kabupaten Majalengka

mampu untuk melayani permintaan luar daerah bahkan hingga Kalimantan dan

Sumatra. Sentra : Cikijing

e. Kerajinan Bambu

Kerajinan anyaman bambu

adalah salah satu bentuk karya seni

yang indah, unik, berkualitas tinggi

karena dalam proses pembuatannya

membutuhkan ketekunan, ketelitian,

ketrampilan dan kreativitas. Dalam

proses pembuatannya memakan

waktu yang tidak sebentar dan

kualitas bambu yang digunakan akan menentukan harga jual dari produk kerajinan

anyaman bambu. Produk anyaman bambu dapat kita lihat pada perabot rumah

tangga atau furniture, misalnya kursi bambu, besek bambu, bakul bambu,

keranjang bambu, piring bambu, rantang bambu, tenong bambu, berbagai

souvenir bambu, bahkan interior lantai atau dinding. Kerajinan anyaman bambu

sangat diminati oleh masyarakat karena menimbulkan aksen tradisional dan alami

di era modern ini.

Kerajinan anyaman bambu di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat menjadi

sumber penghasilan sampingan masyarakat. Sebagian besar wargadi salah satu

desa menggantungkan rezeki dari kerajinan anyaman bambu sehingga menjadi

lumbung pendapatan penduduk setempat. Tidak terlalu sulit untuk menemukan

sentra kerajinan tersebut, karena kita bisa melihat beberapa kios yang menjajakan

kerajinan bambu beraneka bentuk. Kios tersebut sebagai penanda bahwa

masyarakat di sekitar merupakan perajin anyaman bambu. Semua perajin di desa

Profil Kabupaten Majalengka 145

tersebut akan menjual produknya kepada seorang pengepul, pelancong atau

pedagang lain yang berasal dari Majalengka dan luar kota. Sentra : Cingambul,

Palasah, Sindangwangi, dan Rajagaluh

f. Batu alam

Batu Alam adalah Batu-Batuan yang memang berasal dari alam yang dibuat

dan dibentuk untuk kegunaan pada bangunan dengan berbagai macam model,

jenis, tekstur dan keunikan yang berbeda. Batu alam diproduksi guna memenuhi

konsumsi pembangunan property baik sebagai pelengkap interior, eksterior

maupun taman untuk memberikan kesan mewah, natural atau alami.

Di wilayah jawa barat batu alam dapat di temui di beberapa kecamatan

kabupaten majalengka yang merupakan wilayah perbukitan dengan gugusan

gunung ciremai sehingga banyak bukit yang mengandung batu alam. Batu alam ini

di tambang dari daerah perbukitan dimana struktur tanah nya padas atau keras

sehingga sulit sekali

tanaman tumbuh di

daerah tersebut. Batu

alam diolah oleh industry

kecil menengah sesuai

permintaan pasar yaitu

diantaranya para pelaku-

pelaku property dari

Indonesia maupun

mancanegara seperti

Australia dan Singapura. Sentra : Kecamatan Sindangwangi, Sukahaji, dan

Bantarujeg.

146 Profil Kabupaten Majalengka

g. Kecap

Kecap di kota

Majalengka terkenal karena

sudah puluhan tahun dan

diproduksi secara tradisional

sehingga tercipta cita rasa

kecap yang khas dari kedelai

hitam. Ada dua merek kecap

yang sangat melegenda di

Majalengka, yakni cap Maja Menjangan (MM) dan Segi Tiga yag hingga kini masih

terus bertahan dan disukai lidah masyarakat. Keunggulan dari kecap majalengka

yaitu pada proses pembuatannya yang masih menggunakan cara tradisional

dilakukan secara manual tanpa bantuan mesin. Demikian juga dalam menjaga

agar kecap tahan lama yaitu hingga dua tahun, cukup dengan cara tradisional

tanpa penambahan bahan pengawet kimia tetapi dengan penambahan garam

dalam jumlah banyak saat proses fermentasi. Kecap Majalengka menjadi oleh-

oleh cukup legendaris yang bisa dibawa ke kota asal dan dengan mudah bisa

ditemui sentra oleh-oleh atau pasar-pasar tradisional. Pemasaran Kecap

Majalengka bahkan sudah menjangkau beberapa kota di tanah air.

Profil Kabupaten Majalengka 147

No Nama Tahun

1 RT. Dendranegara 1819 – 1848

2 RAA. Kartadiningrat 1848 – 1857

3 RAA. Bahudenda 1857 – 1863

4 RAA. Supradiningrat 1863 – 1883

5 RAA. Supriadipraja 1883 – 1885

6 RMA. Supraadiningrat 1885 – 1902

7 RA. Sastrabahu 1902 – 1922

8 RMA. Suriatanudibrata 1922 – 1944

9 RA. Umar Said 1944 - 1945

10 R. Enoch 1945 – 1947

11 R. H. Hamid 1947 – 1948

12 R. Sulaeman Nata Amijaya 1948 – 1949

13 M. Chavil 1949

14 RM. Nuratmadibrata 1949 – 1957

15 H. Aziz Halim 1957 – 1960

16 H.R.A. Sutisna 1960 – 1966

17 R. Saleh Sediana 1966 – 1978

18 H. Moch. S. Paindra 1978 – 1983

19 H.R.E. Djaelani, SH 1983 – 1988

20 Drs. H. Moch. Djufri Prigradi 1988 – 1993

21 Drs. H. Adam Hidayat, SH, M.Si. 1993 – 1998

22 Hj. Tutty Hayati Anwar, SH, M.Si. 1998 – 2008

23 H. Sutrisno, SE, M.Si. 2008 - Sekarang

Nama-nama Bupati Majalengka

148 Profil Kabupaten Majalengka

Bappeda, 2009. ”Data Sektoral Kabupaten Majalengka Tahun 2008”.

Bappeda, 2011. “Materi Teknis Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

Majalengka 2011-2031”

Dinas KUKM Perindag. 2013. Profil KUKMPerindag Kab. Majalengka 2013.

Bappeda, 2013. “Profil Kabupaten Majalengka Tahun 2013”.

Bappeda, 2013. ”Data Sektoral Kabupaten Majalengka Tahun 2013”.

Bappeda, 2014. “Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Majalengka

2013”.

Bappeda, 2014. ”Data Sektoral Kabupaten Majalengka Tahun 2013”.

Bappeda, 2015. ”Data Sektoral Kabupaten Majalengka Tahun 2014”.

Daftar Pustaka