sedimen karbonat dimas

14
Petrologi Batuan Sedimen 2.2.2.3. Sedimen Karbonat Batuan ini adalah batuan yang tersusun ole garam– garam karbonat, batuan ini terbentuk dari tiga cara, yaitu secara mekanik, kimia maupun organaik. Batuan karbonat yang utama adalah batuan karbonat yang terbentuk dari akumulasi cangkang – cangkang organik yang mengandung garam karbonat. Selanjutnya diyakini bahwa batuan karbonat barasal dari batuan karbonat kimia dan organik yang mengalami rombakan. Komposisi mineral penyusun yang utama adalah kalsit, aragonit, dolomit kadang juga hadir siderit dan magnesit. Jenis batuan karbonat yang umum adalah batu gamping yang dominan di susun oleh mineral kalsit dan batu dolomit (dolostone) yang dominan disusun oleh mineral dolomit. Berdasarkan proses pembentukannya, teksture batuan karbonat dibedakan atas : 1. Tekstur primer, dibedakan atas : a) Kerangka organik (organic framework texture) b) Butiran atau klastik (clastic texture) c) Massa dasar (matriks texture) 2. Tekstur sekunder atau tekstur diagenesa, diperlihatkan oleh: a. Semen, mengisi rongga-rongga antar butir. b. Penghaburan kembali sebagian atau seluruh massa dasar ataupun kerangka atau butir. Dimas Hardiyantara/13307015 BAB II - 41

Upload: dimasge07

Post on 18-Jul-2016

60 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

sedimen karbonat

TRANSCRIPT

Page 1: Sedimen Karbonat Dimas

Petrologi Batuan Sedimen

2.2.2.3. Sedimen Karbonat

Batuan ini adalah batuan yang tersusun ole garam–garam karbonat, batuan

ini terbentuk dari tiga cara, yaitu secara mekanik, kimia maupun organaik. Batuan

karbonat yang utama adalah batuan karbonat yang terbentuk dari akumulasi

cangkang – cangkang organik yang mengandung garam karbonat. Selanjutnya

diyakini bahwa batuan karbonat barasal dari batuan karbonat kimia dan organik

yang mengalami rombakan. Komposisi mineral penyusun yang utama adalah

kalsit, aragonit, dolomit kadang juga hadir siderit dan magnesit. Jenis batuan

karbonat yang umum adalah batu gamping yang dominan di susun oleh mineral

kalsit dan batu dolomit (dolostone) yang dominan disusun oleh mineral dolomit.

Berdasarkan proses pembentukannya, teksture batuan karbonat dibedakan atas :

1. Tekstur primer, dibedakan atas :

a) Kerangka organik (organic framework texture)

b) Butiran atau klastik (clastic texture)

c) Massa dasar (matriks texture)

2. Tekstur sekunder atau tekstur diagenesa, diperlihatkan oleh:

a. Semen, mengisi rongga-rongga antar butir.

b. Penghaburan kembali sebagian atau seluruh massa dasar ataupun kerangka

atau butir.

Dari tekstur tersebut akan memberikan pengertian mengenai proses sedimentasi

dan digenesa dalam pembentukan batuan, seperti :

Adanya kerangka/butiran yang dasar menunjukkan energi mekanis yang telah

mengendapkannya.

Adanya massa dasar diantara butir-butir menunjukkan tingkat efektivitas energi

mekanis yang bekerja dalam memilah unsur-unsur gamping.

Sifat kehaburan memberikan gambaran tentang proses-proses diagenesa yang

telah dialami batuan sejak diendapkan.

Dimas Hardiyantara/13307015 BAB II - 41

Page 2: Sedimen Karbonat Dimas

untuk ukuran kerikil atau lebih

Petrologi Batuan Sedimen

Secara umum dari tekstur batuam karbonat diharapkan dapat digunakan

untuk menafsirkan lingkungan pengendapan, terutama energi mekanis/gelombang

yang bekerja dalam lingkungan pengendapannya.

2.2.2.3.1. Tahap Pendiskripsian.

Dalam pendiskripsian batuan karbonat didasarkan pada hal-hal sebagai

berikut, yaitu :

1. Butiran/kerangka

2. Semen

3. Massa dasar

4. Ukuran Butir

5. Bentuk Butir

6. Porositas

Dalam pendiskripsian batuan karbonat didasarkan pada hal-hal sebagai

berikut, yaitu :

Butiran/kerangka

Semen

Massa dasar

Ukuran Butir

Bentuk Butir

Porositas

1. Ukuran Butir

Klasifikasi Folk (1961)

Klasifikasi Grabau (1912) :

- Calacirudite, ukuran diatas 2 mm (grevel)

- Calacarenite, ukuran antara 2 - 1/16 mm (pasir)

- Calcilutite, ukuran dibawah 1 – 1/16 mm (mud)

Klasifikasi Embry dan Klovan (1971) :

- Rudstones

- Floatstones

Dimas Hardiyantara/13307015 BAB II - 42

Page 3: Sedimen Karbonat Dimas

Klasifikasi/skala Wenthworth :

Petrologi Batuan Sedimen

2.

Bentuk Butir

Untuk penentuan atau penafsiran energi dalam lingkungan pengendapan.

Bentuk untuk masing-masing jenis kerangka dibedakan atas :

1. Untuk bioklastik, dibedakan atas :

Dimas Hardiyantara/13307015 BAB II - 43

8,0 mm ......................................................

Breccia

4,0 mm Conglomerat

2,0 mm ......................................................

Very coarse – grained

1,0 mm ......................................................

Coarse-grained

0,5 mm ......................................................

Medium-grained

0,25 mm ......................................................

Fine-grained

0,125 mm ......................................................

Very Fine-grained

0,00625 mm ......................................................

coarsely micrograined

0,0312 mm ......................................................

Finely micrograined

0,004 mm ......................................................

0,002 mm Cryptograined

0,01 mm ......................................................

Page 4: Sedimen Karbonat Dimas

Petrologi Batuan Sedimen

Cangkang-cangkang yang utuh atau fragman kerangka yang utuh

atau bekas pecahan jelas.

Hasil atau terabrasi atau bundar.

2. Untuk chemiklastik, dibedakan atas :

speroidal

ooid, dsb

3. Untuk kerangka, dapat digunakan untuk menunjukkan lingkungan pengendapan

terutama energi gelombang, dibedakan atas :

a. Kerangka pertumbuhan (growth-framework), berupa :

Masive skeletal frames :

Hemispherical

Domal

Irregular

Columnar, globular, bulbous

Branching skeletal frames :

Delicate branching

Robust dendroid branching

Platy skelatal frames :

Thin platy delicate

Tabular

b. Kerangka Pengerakan (Encrustation), dibedakan ataas :

Columnar stromatolite encrustation

Delicate kinky (stromatolite) encrustation

Binding Laminated.

3. Butiran atau kerangka

Jenis-jenis butiran atau kerangka , yaitu :

d) Kerangka Organik, merupakan struktur tumbuh dari gamping sebagai

bangunan-bangunan yang tak lepas, sebagai proses alamiah dari organisme

dan membentuk jaringan. Disebut juga skeletal atau frame builder (Nelson,

et all).

Dimas Hardiyantara/13307015 BAB II - 44

Page 5: Sedimen Karbonat Dimas

Petrologi Batuan Sedimen

e) Bioklatik terdiri dari fragmen-fragmen atau cangkang-cangkang binatang

yang lepas-lepas (klas), seperti cocquina, foraminifera, koral, dan lain-lain.

f) Intraklastik (fragmen non organik), dibentuk ditempat atau ditranspor

sebagai hasil fragmentasi dari batuan atau sedimen gamping sebelumnya.

g) Chemiklastik (non fragmenter) merupakan butir-butir yang dibentuk

ditempat sedimentasi karena proses coagulasi, akresi, penggumpalan dan

lain-lain. Contoh : oolit, pisolite.

4. Semen

Terdiri dari hablur-hablur kalsit yang jelas

Disebut spar atau spary calcite (Folk, 1952, 1962)

Terbentuk pada saat diagenesa pengisian rongga-rongga oleh larutan, yang

mengendapkan kalsit sebagai hablur yang jelas.

Sukar dibedakan dengan kalsit hasil rekristalisasi yang biasanya lebih halus

dan disebut microspar.

5. Massa Dasar (Matrik)

Merupakan butir-butir halus dari karbonat yang mengisi rongga-rongga dan

terbentuk pada waktu sedimentasi.

biasanya berukuran sangat halus, sehingga bentuk-bentuk kristal tidak

dapat diidentifikasi.

Dibawah mikroskop kenampakkan hampir opak.

Hadirnya matrik diantara butiran-butiran menunjukkan lingkungan

pengendapan air tenang.

Dapat dihasilkan dari :

a. Pengendapan langsung secara kimiawi/biokimiawi sebagai jarum

aragonit yang kemudian berubah menjadi kalsit.

b. merupakan hasil abrasi dari gamping yang telah terbentuk. Misalnya

koral, algae dierosi dan abrasi oleh pukulan-pukulan gelombang dan

merupakan tepung kalsit, dimana tepung kalsit itu membentuk lumpur

(Lime mud) dan umumnya diendapkan didaerah yang tenang.

Dimas Hardiyantara/13307015 BAB II - 45

Page 6: Sedimen Karbonat Dimas

Petrologi Batuan Sedimen

6. Porositas

Porositas batuan karbonat dibedakan atas dua macam, yaitu :

a. Porositas Primer, terbentuk pada waktu sedimentasi di daerah atau zona :

Terumbu

Porositas antar partikel, antar cangkang, dalam cangkang atau kerangka oolit,

antar butir bioklas)

Sedimentasi kompelatif, (fosil terjebak dalam lumpur gamping, jika

pengendapan bioklas lebih cepat dari lumpur, maka terjadi porositas)

c. Porositas sekunder, merupakan lubang-lubang pori yang terbentuk lama

sesudah

proses sedimentasi selesai, seperti oleh pelarutan, retakan-retakan oleh aktivitas

organik, antara lain :

- Cetakan (Mold), pelarutan dari butiran ataau fosil

- Saluran (channelling)

- Gerowong (vug)

- Lubang bor organisme

- Retakan desikasi atau breksi

- Retakan tektonik atau kekar, dan sebagainya.

2.2.2.3.2. Dasar Penamaan

Berdasarkan tekstur karbonat, maka batugamping ini dibedakan atas

beberapa jenis atau tipe, yaitu :

1. Tipe gamping Kerangka

2. Tipe gamping Klastik

3. Tipe gamping Aphanitic

4. Tipe gamping Kristalin

1. Tipe Gamping Kerangka

Di indonesia banyak dijumpai pada batuan karbonat tersier

Sering membentuk tebing terjal pada singkapan

Stuktur masiv, tidak berlapis atau perlapisan buruk yang terlihat

hanya dari jauh atau laminasi yang tidak sejajar dengan perlapisan

Dimas Hardiyantara/13307015 BAB II - 46

Page 7: Sedimen Karbonat Dimas

Petrologi Batuan Sedimen

dimana laminasinya sering keriput dan disebut kerangka

pengerakan.

Pada tipe ini menggunakan klasifikasi Ebrie dan klovan (1975), terutama

kerangka yang berasosiasi dengan terumbu. Dimana pengklasifikasian

berdasarkan pada kehadiran lumpur karbinat diantara kerangka atau pecahan-

pecahan kerangka, yaitu :

a. Frame Stone

Batuan ini terdiri seluruhnya dari kerangka organik, seperti koral, bryzoa,

ganggang, kehadiran matrik kurang sekali (< 10 %) dan ruang antar

kerangka makin kosong atau disemen oleh spary calcite.

b. Bindstone

Batuannya terdiri dari kerangka ataupun pecahan-pecahan kerangka

organik, seperti koral, bryozoa, dan sebagainya, tetapi telah diikat kembali

oleh kerak-kerak lapisan (encrustation) gamping yang dikeluarkan oleh

ganggang merah, dan sebagainya. Batu an ini juga digolongkan Bounstone

(Dunham, 1962)

c. Beffestone

Batuan terdiri dari kerangka organik, seperti koral (misalnya jenis

branching coral), sering dalam posisi tumbuh berdiri (growth Position) dan

diselimuti oleh lumpur gamping. Kerangka organiknya berperan sebagai

beffle yang menjebak lumpur gamping.

d. Floatstone

Batuan yang terdiri dari potongan – potongan kerangka organik (misalnya

dari branching coral) yang mengambang dari lumpur karbonat (matrik).

Jenis gamping ini sulit digolongkan dalam gamping kerangka apabila

Bounstone, tetapi jelas masih berasosiasi dengan gamping kerangka.

e. Rudstone

Batuan ini termasuk jenis gamping klastik yang sangat kasar sebagai hasil

rombakan suatu gamping kerangka dan terkumpul setempat atau

ditransportasi oleh gaya berat.

Dimas Hardiyantara/13307015 BAB II - 47

Page 8: Sedimen Karbonat Dimas

Petrologi Batuan Sedimen

Gambar 2.25. Gambar sketsa batugamping kerangka Embry & Klovan (1971)

2. Tipe Gamping Klastik atau Butiran

Tipe gamping klstik ini dibedakan atas :

- Gamping Tipe Bioklastik

- Gamping Intraklas atau fragmenter non organik

- Gamping tipe chemiklastik

Jika ukuran butirnya halus (< 0,25 mm), dimana sukar untuk membedakan

partikel-partikel pembentuknya, maka micrograined atau microgranular.

Jika jenis buti tidak dapat diidentifikasi, maka digunakan :

Kalkarenit terutama jika tekstur/ukuran butir jelas menyerupai

ukuran pasir (grabau).

Grainy atau granular limestone (Thomas, 1961)

Clastic limestone

Fragmental limestone (Nelson at all, 1961)

Penamaan tipe gamping klastik menggunakan klasifikasi Dunham :

Gamping tipe Bioklastik

Penamaan sering didasarkan pada organisme pembentuk utamanya,

seperti gamping foraminifera, gamping koral, gamping cocquina dan

gamping Globigerina.

Jenis-jenis butir bioklastik dikenal enam jenis kerangka atau cangkang

organik (Ginsburg vide wilson, 1974) yaitu kerangka yang berspikula

(sheated and spiculed skeleton), kerangka berbuku-buku (secmented

skeleton), kerangka bercabang (branched skeleton), kerangka berbilik

(chambered skeleton), kerangka berkerak (encrusted skeleton), kerangka

masif.

Dimas Hardiyantara/13307015 BAB II - 48

Page 9: Sedimen Karbonat Dimas

Petrologi Batuan Sedimen

Gamping tipe intraklas atau fragmenter

Tipe ini merupakan hasil rombakan lapisan yang baru diendapkan,

biasanya berbutir kasar sehingga merupakan breksi ataupun konglomerat.

Tekstur dalam gamping tipe ini menyerupai tekstur batupasir meliputi

besar butir, kebundaran, pemilahan dengan memperhatikan kehadiran

matrik atau semen dan hubungan antara matrik dengan butir.

gamping tipe chemiklastic (klastik non fragmenter)

merupakan batuan reservoir minyak yang penting.

Sering bergradasi (beralih) ke tipe bioklastik dan tipe klastik fragmenter

(intraklas) atau percampuran dari ketiganya. Unsur-unsur butir terdiri dari

pellet atau ovoid, lump, oolit.

3. Tipe Gamping afanitik dan Mikrokristakin

Terdiri dari butiran-butiran berukuran butir < 0,005 mm, tidak

dapat diketahui dengan jelas apakah terdiri dari fragmen-fragmen halus

(pecahan-pecahan gamping) atau kristal-kristal halus.

Biasanya kaya akan zat organik dan diacak-acak binatang,

sehingga tidak memperlihatkan perlapisan.

4. Tipe Gamping Kristalin dan Dolomit

Gamping kristalin berukuran besar tidak dibentuk secara langsung

dari pengendapan tetapi biasanya dari hasil rekristalisasi dari

gamping yang lain, dan gamping klastik ataupun gamping terumbu

atau afanitik.

Proses kristalisasi terjadi sewaktu diagenesa dan disebut ne-

morphisme.

Gamping kristalin yang kasar ada yang diendapkan secara

langsung dalam asosiasinya dengan pengendapan evvaporit.

Dolomite, umumya selalu dijumpai secara kristalin membentuk

kristal euhedral romb, tekstur sucrosic dan tekstur mozaic.

Dimas Hardiyantara/13307015 BAB II - 49

Page 10: Sedimen Karbonat Dimas

Petrologi Batuan Sedimen

Cara pembentukan dolomit dapat berupa pengendapan langsung,

pengendapan dalam pori-pori gamping klastik dan terbentuk dari

hasil ubahan (replacement).

Syarat dalam pembentukan dolomit harus terjadi konsentrasi Mg

atau Ca dengan rasio 5 : 1 sehingga diperlukan penguapan yang

luar biasa.

2.2.2.3.3. Kesimpulan

Batuan karbonat merupakan salah satujenis batuan sedimen non klastik.

Seacara definisi, batuan karbonat adalah batuan yang mengandung mineral

karbonat lebih dari 50 %. Mineral karbonat sendiri terdiri dari gugusan Co2-3 dan

satu atau lebih kation. Jenis yang paling umum adalah kalsit (CaCo3).

Berdasarkan tekstur karbonat, maka batugamping ini dibedakan atas

beberapa jenis atau tipe, yaitu :

1. Tipe gamping Kerangka

2. Tipe gamping Klastik

3. Tipe gamping Aphanitic

4. Tipe gamping Kristalin

Dimas Hardiyantara/13307015 BAB II - 50