satuan proses

34
SATUAN PROSES ALKANA DAN ALKENA DISUSUN OLEH KELAS 2.KC KELOMPOK I HIKMA TURIYA (061430401225) MELIA (061430401228) SANDI SATRIA WIBISENO (061430401237) SITI RAHAYU (061430401241)

Upload: meimei

Post on 17-Jan-2016

41 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

xxx

TRANSCRIPT

Page 1: Satuan Proses

SATUAN PROSES

ALKANA DAN ALKENA

DISUSUN OLEH

KELAS 2.KC

KELOMPOK I

HIKMA TURIYA (061430401225)

MELIA (061430401228)

SANDI SATRIA WIBISENO (061430401237)

SITI RAHAYU (061430401241)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2015

Page 2: Satuan Proses

ALKANA

I. PENDAHULUAN

Alkana (juga disebut dengan parafin) adalah senyawa kimia hidrokarbon

jenuh asiklis. Alkana termasuk senyawa alifatik. Dengan kata lain, alkana

adalah sebuah rantai karbon panjang dengan ikatan-ikatan tunggal. Rumus

umum untuk alkana adalah CnH2n+2. Alkana yang paling sederhana adalah

metana dengan rumus CH4. Tidak ada batasan berapa karbon yang dapat

terikat bersama. Beberapa jenis minyak dan wax adalah contoh alkana dengan

atom jumlah atom karbon yang besar, bisa lebih dari 10 atom karbon.

Setiap atom karbon mempunyai 4 ikatan (baik ikatan C-H atau ikatan C-

C), dan setiap atom hidrogen mesti berikatan dengan atom karbon (ikatan H-

C). Sebuah kumpulan dari atom karbon yang terangkai disebut juga dengan

rumus kerangka. Secara umum, jumlah atom karbon digunakan untuk

mengukur berapa besar ukuran alkana tersebut (contohnya: C2-alkana).

II. SIFAT-SIFAT DARI ALKANA

Sifat Fisik

- Alkana adalah senyawa nonpolar, dengan gaya antar molekulnya adalah

gaya van der Waals sehingga titik lebur dan titik didih alkana lebih rendah

dari senyawa polar dengan berat molekul sama

- Alkana dengan 1-4 atom karbon (metana, etana, propana, dan butana)

pada temperature kamar berwujud gas

- Alkana dengan 5-17 atom karbon berwujud cair pada temperature kamar

- Alkana dengan atom karbon lebih dari 17 berwujud padat pada

temperature kamar

- Alkana tidak larut dalam air, akan tetapi larut dalam pelarut nonpolar

Page 3: Satuan Proses

Tabel. Sifat Fisik Pada Alkana

Sifat Kimia

- Oksidasi

Alkana dapat teroksidasi membentuk karbondioksida dan air disertai

pembebasan energi. Contoh:

CH4 + 2 O2 CO2 + 2 H2O + Energi

- Halogenasi

Alkana dapat bereaksi dengan halogen dibawah pengaruh panas

membentuk alkil halida dengan hasil samping hidrogen klorida. Contoh :

CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl

- Nitrasi

Alkana dapat bereaksi dengan asam nitrat pada suhu 150-475 0C

membentuk nitroalkana dengan hasil samping uap air. Contoh :

CH4 + HO-NO2 CH3-NO2 + H2O

- Sulfonasi

Page 4: Satuan Proses

Alkana dapt bereaksi dengan asam sulfat berasap (oleum)menghasilkan

asam alkana sulfonat dan air. Contoh

CH4 + HO-HSO3 CH3-HSO3 + H2O

- Isomerisasi

Beberapa alkana dapat mengalami reaksi isomerisasi. Contoh :

CH3-CH2-CH2-CH3 CH3-CH-CH3

CH3

Alkana Jumlah Isomer

C4H10 2

C5H12 3

C6H14 5

C7H16 9

C8H18 28

C9H20 35

C10H22 75

Tabel. Jumlah Isomer Pada Alkana

Alkana Alkil

CH4 = metana CH3- = metal

C2H6 = etana C2H5- = etil

C3H8 = propana C3H7- = propil

C4H10 = butana C4H9- = butil

C5H12 = pentane C5H11- = pentil

(amil)

C6H14 = heksana C6H13- = heksil

C7H16 = heptana C7H15- = heptil

C8H18 = oktana C8H17- = oktil

C9H20 = nonana C9H19- = nonil

C10H22 = dekana C20H21- = dekil

Page 5: Satuan Proses

Tabel. Senyawa Alkil

III. TATA NAMA SENYAWA PADA ALKANA

Cara memberi nama senyawa alkana menurut aturan IUPAC

- Untuk rantai lurus (tak bercabang), diberi nama normal alkana yang

disingkat n-alkana

Contoh :

CH3-CH2-CH2-CH3 (n-butana)

- Untuk alkana yang bercabang

Menentukan rantai utama, yaitu rantai yamg terpanjang, selain rantai

utama ada rantai cabang (gugus alkil)

Rantai utama diberi nomor, dimulai dari ujung rantai yang mulai

cabangnya terdekat ke arahnya

Contoh :

CH3-CH-CH2-CH2-CH2-CH3

CH3

C1-C2-C3-C4-C5-C6

C

Urutan penulisan nama

Nomor cabang, nama cabang (alkil), nama alkana rantai utama.

Contoh :

CH3-CH-CH2-CH2-CH2-CH3

CH3

2-metil heksana

- Untuk alkana yang memiliki cabang sama, nama cabang digabung jadi

satu dengan awalan di, tri, tetra untuk 2, 3, 4, cabang sama. Contoh :

CH3

Page 6: Satuan Proses

CH3-CH2-CH-CH-CH3 2,3-dimetil pentane

CH3

- Jika alkana memiliki cabang yang berbeda, diurutkan berdasarkan urutan

abjad

CH3-CH2-CH-CH-CH2-CH2-CH3

CH3 CH2

CH3

Huruf e (etil) lebih dulu daripada huruf m (metil)

IV. REAKSI-REAKSI PADA ALKANA

- Penghalogenan

Reaksi antara alkana dengan halogen disebut dengan reaksi "halogenasi

radikal bebas". Atom hidrogen pada alkana akan secara bertahap

digantikan oleh atom-atom halogen. Radikal bebas adalah senyawa yang

ikut berpartisipasi dalam reaksi, biasanya menjadi campuran pada

produk. Reaksi halogenasi merupakan reaksi eksotermik dan dapat

menimbulkan ledakan. Reaksi ini sangat penting pada industri untuk

menghalogenasi hidrokarbon. Ada 3 tahap:

1. Inisiasi:

radikal halogen terbentuk melalui homolisis. Biasanya, diperlukan

energi dalam bentuk panas atau cahaya.

2. Reaksi rantai atau Propagasi:

radikal halogen akan mengabstrak hidrogen dari alkana untuk

membentuk radikal alkil.

3. Terminasi rantai:

tahap dimana radikal-radikal bergabung.

Alkana dapat bereaksi dengan halogen (F2, Cl2, Br2, I2) menghasilkan

alkil halida

CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl (metil klorida)

Page 7: Satuan Proses

C2H6 + Br2 C2H5Br + HBr (etil bromida)

Urutan reaktifitas unsure halogen: F2 > Cl2 > Br2 > I2

Reaksi dengan I2 berlangsung sangat lambat

Reaksi alkana dengan Cl2 dan Br2 berlangsung dengan tidak seberapa

cepat sehingga mudah dikendalikan

Reaksi dengan F2 berlangsung sangat cepat sehingga sulit

dikendalikan

- Pembakaran (Oksidasi)

Semua alkana dapat bereaksi dengan oksigen pada reaksi pembakaran,

meskipun pada alkana-alkana suku tinggi reaksi akan semakin sulit untuk

dilakukan seiring dengan jumlah atom karbon yang bertambah. Rumus

umum pembakaran adalah:

CnH(2n+2 ) + O2 → n CO2 (n+1) + H2O

Ketika jumlah oksigen tidak cukup banyak, maka dapat juga membentuk

karbon monoksida, seperti pada reaksi berikut ini:

CnH(2n+2) + n O2 → n CO + (n+1) H2O

Contoh reaksi, metana:

C3H8 + 5 O2 3 CO2 + 4 H2O

- Pirolisis atau Cracking

Cracking akan memecah molekul besar menjadi molekul-molekul yang

lebih kecil. Reaksi cracking dapat dilakukan dengan metode pemanasan

atau dengan katalis. Metode cracking dengan pemanasan akan melibatkan

mekanisme homolitik dengan pembentukan radikal bebas. Metode

cracking dengan bantuan katalis biasanya melibatkan katalis asam,

prosesnya akan menyebabkan pemecahan ikatan heterolitik dengan

menghasilkan ion yang muatannya berbeda. Ion yang dihasilkan biasanya

berupa karbokation dan anion hidrida yang tidak stabil.

Page 8: Satuan Proses

V. PENGGUNAAN ALKANA

1. Bahan Bakar

Secara umum, alkana berguna sebagai bahan bakar dan bahan baku dalam

industri petrokimia.

- Metana, berguna sebagai bahan bakar untuk memasak, dan bahan baku

pembuatan zat kimia seperti H2 dan NH3.

- Etana, berguna sebagai bahan bakar untuk memasak dan sebagai

refrigerant dalam sistem pendinginan dua tahap untuk suhu rendah.

- Propana, merupakan komponen utama gas elpiji untuk memasak dan

bahan baku senyawa organik.

- Butana, berguna sebagai bahan bakar kendaraan dan bahan baku karet

sintesis.

- Oktana, merupakan komponen utama bahan bakar kendaraan bermotor,

yaitu bensin.

Alkana dari pentana (C5H12) sampai oktana (C8H18) akan disuling

menjadi bensin, sedangkan alkana jenis nonana (C9H20) sampai

heksadekana (C16H34) akan disuling menjadi diesel, kerosene dan bahan

bakar jet. Alkana dengan jumlah atom karbon 1 sampai 4 akan berbentuk

gas dalam suhu ruangan, dan dijual sebagai elpiji (LPG). Di musim dingin,

butana (C4H10), digunakan sebagai bahan campuran pada bensin, karena

tekanan uap butana yang tinggi akan membantu mesin menyala pada

musim dingin.

Bensin merupakan salah satu fraksi minyak bumi yang banyak

digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama digunakan sebagai bahan

bakar pada mesin pembakaran dalam, misalnya pada mobil dan sepeda

motor. Penggunaan bensin sebagai bahan bakar tidak terlepas dari

besarnya energi yang dihasilkan dari pembakaran bensin tersebut. Pada

dasarnya, bensin merupakan campuran senyawa- senyawa hidrokarbon

yang terdiri dari isomer- isomer heptana dan oktana. Jika bensin yang

Page 9: Satuan Proses

digunakan sebagai bahan bakar mesin tersebut terdiri dari heptana dan

oktana rantai lurus, maka di dalam mesin, bensin tersebut tidak terbakar

dengan sempurna, sehingga menimbulkan bunyi ketukan (knocking) yang

mengganggu gerakan piston dalam mesin. Hal ini menyebabkan mesin

tidak berfungsi dengan baik (kehilangan sejumlah energi), dan pada tahap

selanjutnya dapat merusak mesin.

Sementara itu, bila bensin yang digunakan sebagai bahan bakar

mesin terdiri dari heptana dan oktana yang bercabang, maka pembakaran

yang terjadi di dalam mesin sangat efektif (menghasilkan energi yang

besar) sehingga jumlah ketukan mesin dapat dikurangi. Kualitas bensin

dapat ditentukan berdasarkan jumlah ketukan yang ditimbulkannya, dan

dinyatakan dengan bilangan oktan. Jika bensin mempunyai bilangan oktan

tinggi, maka bensin tersebut berkualitas baik dan sebaliknya, bensin yang

mempunyai bilangan oktan rendah merupakan bensin yang tidak baik

digunakan sebagai bahan bakar. Bilangan oktan pada bensin dinyatakan

dengan angka 0 sampai 100. Untuk menentukan bilangan oktan, digunakan

dua jenis senyawa sebagai pembanding yaitu, n-heptana (alkana rantai

lurus, bilangan oktan=0) dan isooktana (alkana rantai bercabang, bilangan

oktan= 100) yang keduanya merupakan senyawa yang terdapat pada

bensin.

Pembakaran bahan bakar dalam mesin kendaraan atau dalam

industri tidak terbakar sempurna. Pembakaran sempurna senyawa

hidrokarbon (bahan bakar fosil) membentuk karbon dioksida dan uap air.

Sedangkan pembakaran tak sempurna membentuk karbon monoksida dan

uap air. 

2.    Pelarut

Rantai karbon dengan C5-7 semuanya ringan, dan mudah menguap,

nafta jernih. Senyawaan tersebut digunakan sebagai pelarut, cairan pencuci

kering (dry clean), dan produk cepat-kering lainnya. Semua alkana

merupakan senyawa polar sehingga sukar larut dalam air. Pelarut yang

Page 10: Satuan Proses

baik untuk alkana adalah pelarut non polar, misalnya eter. Jika alkana

bercampur dengan air, lapisan alkana berada di atas, sebab massa jenisnya

lebih kecil daripada 1. Petroleum ether atau heksan adalah bahan pelarut

lemak nonpolar yang paling banyak digunakan karena harganya relatif

murah, kurang berbahaya terhadap risiko kebakaran dan ledakan, serta

lebih selektif untuk lemak nonpolar.

3. Sumber Hidrogen dan Bahan Mentah Industri

Gas alam dan gas petroleum merupakan sumber hidrogen dalam

industri, misalnya industri amonia dan pupuk. Ketika alkana dipanaskan

sampai temperatur tinggi dalam udara vakum, alkana akan pecah

atau terpecah menjadi molekul yang lebih kecil. Perengkahan

metana (CH4) menghasilkan serbuk karbon murni, seperti yang digunakan

pada ban mobil; pembentukan pelapis intan buatan; dan

menghasilkan hidrogen, sebagai bahan mentah untuk industri kimia.

CH4(g) → C(s) + 2H2(g)

Perengkahan etana menghasilkan etena, salah satu bahan mentah

yang penting dalam industri kimia (terutama dalam pembuatan

plastik) sama halnya seperti hidrogen.

C2H6(g) → CH2=CH2(g) + H2(g)

4. Pelumas 

Alkana dengan atom karbon 16 atau lebih akan disuling menjadi

oli/pelumas. Pelumas adalah alkana suhu tinggi (jumlah atom karbon tiap

molekulnya cukup besar, misalnya C18H38. Proses cracking atau alkilasi

penting untuk minyak bumi dalam mencari senyawa yang lebih

dibutuhkan oleh konsumen, yaitu untuk mendapatkan bensin lebih banyak

dari minyak pelumas.   Contoh cracking adalah minyak diesel (C16-C24)

dan minyak pelumas (C20-C30) yang dipecah menjadi bensin (C4-C10) dan

senyawa lain yang lebih banyak digunakan.

Page 11: Satuan Proses

5.      Bahan baku untuk senyawa organik lain

Minyak bumi dan gas alam merupakan bahan baku utama untuk

sintesis berbagai senyawa organik seperti alkohol, asam cuka dan lain-lain.

6.      Pendingin Kulkas

Seiring dengan kesadaran banyak pihak tentang penggunaan gas

freon yang sudah tidak ramah lingkungan lagi, muncul yang namanya

Metil Klorida atau Monoklor metana. Senyawa yang dihasilkan dari reaksi

subtitusi alkana dengan gas klor ini banyak digunakan sebagai pada

pendingan kulkas. Zat ini lebih ramah lingkungan karena tidak merusak

ozon.

CH4 + Cl2   → CH⎯ 3Cl  +  HCl

7.      Obat Bius

Kegunaan senyawa alkana berikutnya adalah kloroform. Kloroform

merupakan hasil reaksi subtitusi metana dengan gas klor berlebih. Zat ini

berupa cairan yang dahulu digunakan sebagai bahan anestesi, pemati rasa

atau lebih dikenal dengan nama obat bius. Dalam dunia medis zat ini

sangat penting guna membantu mengurangi rasa sakit saat operasi tetapi

karena sifatnya yang toksik terhadap hati, maka senyawa ini tidak lagi

digunakan sebagai bahan anestesi. International Agency for Research on

Cancer (IARC) menggolongkan kloroform ke dalam Grup 2B,

kemungkinan karsinogenik terhadap manusia. Selain itu, kloroform pada

suhu kamar punya wujud cair sering digunakan sebagai bahan pelarut

organik.

8.      Memadamkan Api

Alkana terhalogenasi sempurna, seperti karbon tetraklorida (CCl4),

dani.bromoklorodifluorometana (BCF) dapat memadamkan api.  Zat-zat

Page 12: Satuan Proses

tersebut mempunyai massa jenis yang cukup besar sehingga dapat

mengusir udara dan memadamkan api, dimana cairan menguap dan

memadamkan api dengan cara menghambat reaksi berantai kimia dari

proses pembakaran. Tetapi pada suhu tinggi CCl4 dapat bereaksi dengan

air membentuk fosgen (COCl2), suatu gas yang sangat beracun sehingga

ditarik dan dilarang. BCF juga dapat merusak ozon dilapisi statosfir

sehingga penggunakan bahan tersebut dilarang.

Page 13: Satuan Proses

ALKENA

I. PENDAHULUAN

Alkena (senyawa hidrokarbon tak jenuh) adalah sebuah kelompok

hidrokarbon (senyawa-senyawa yang hanya mengandung hidrogen dan

karbon) yang mengandung ikatan karbon-karbon rangkap (C=C) . Suku

a lkena yang pa l i ng kec i l t e rd i r i da r i dua a tom C , ya i t u

e t ena . Nama alkena sesuai dengan nama alkana dengan mengganti

akhiran – ana menjadi -ena. Rumus molekul untuk alkena adalah CnH2n.

II. SIFAT-SIFAT DARI ALKENA

Sifat Fisik

- Pada suhu kamar, tiga suku yang pertama adalah gas, suku-suku

berikutnya adalah cair dan suku-suku tinggi berbentuk padat. Jika

cairan alkena dicampur dengan air maka kedua cairan itu akan

membentuk lapisan yang saling tidak bercampur. Karena kerpatan

cairan alkena lebih kecil dari 1 maka cairan alkena berada di atas

lapisan air.

- Dapat terbakar dengan nyala yang berjelaga karena kadar karbon alkena

lebih tinggi daripada alkana yang jumlah atom karbonnya sama.

Page 14: Satuan Proses

Tabel. Sifat Fisik Pada Alkena

Sifat Kimia

Sifat khas dari alkena adalah terdapatnya ikatan rangkap dua antara dua buah

atom karbon. Ikatan rangkap dua ini merupakan gugus fungsional dari alkena

sehingga menentukan adanya reaksi-reaksi yang khusus bagi alkena, yaitu adisi,

polimerisasi dan pembakaran

- Alkena dapat mengalami adisi Adisi adalah pengubahan ikatan

rangkap (tak jenuh) menjadi ikatan tunggal (jenuh) dengan cara

menangkap atom/gugus lain. Pada adisi alkena 2 atom/gugus atom

ditambahkan pada ikatan rangkap C=C sehingga diperoleh ikatan

tunggal C-C. Beberapa contoh reaksi adisi pada alkena:

a. Reaksi alkena dengan hidrogen (hidrogenasi)

Reaksi ini akan menghasilkan alkana.

b. Reaksi alkena dengan halogen (halogenisasi)

Page 15: Satuan Proses

c. Asam Halogenida

Urutan kereaktifan adisi asam halogenida : HI > HBr > HCl.

Kaidah Aturan Markovnikoff

Pada adisi bagian negative dari zat yang diadisi terikat pada C

yang mempunyai H paling sedikit. Pada asam halogenida,

halogen terikat pada atom C yang mempunyai H tersedikit dan

H pada atom C dengan atom H terbanyak.

CH3-CH=CH2 + HBr CH3-CH-CH3 2-

monobromo-propana

Br

Efek peroksida (anti Markovnikoff) yang dikemukakan oleh

Kharash

Jika ada peroksida (misalnya benzoil peroksida) adisi HBr

berlangsung terbalik dari yang dikemukakan Markovnikoff.

CH3-CH=CH2 + HBr Peroksida CH3-CH2-CH2Br 1-

monobromo-propana

Page 16: Satuan Proses

d. Penghidratan (hidrasi) Alkena

Hidrolisis alkena akan menghasilkan suatu alkohol. Contoh :

CH2=CH2+H2O CH3-CH2-OH

e. Reaksi alkena dengan asam sulfat (H2SO4)

CH2=CH2(g) + H2SO4

CH3-CH2-SO3+ H2O

C2H5OH + H2SO4

f. Polimerisasi adisi pada alkena

Pada senyawa alkena jika antara molekul-molekul (manomer)

yang sama mengadakan reaksi adisi, maka akan terbentuk

molekul-molekul besar dengan rantai yang panjang. Peristiwa ini

disebut polimerisasi. Polimer-polimer sintesis banyak dibutuhkan

dalam kehidupan sehari-hari. Contoh polimer dari alkena

misalnya polietilen (plastik), polivinil klorida (pipa paralon), dan

politetraetena (teflon).

Polimerisasi etena : n/2(CH2=CH2)

(CH2)n Etena katalis polietena

- Pembakaran alkena

C2H4(g) + 3O2(g) 2CO2(g) + 2H2O(g) , bersifat eksotermik

- Reaksi oksidasi alkena

Page 17: Satuan Proses

OH-CH2=CH2 + KMnO4 CH2OH-CH2OH Etena 1,2-

etanadiol (etilen

glikol).

III. TATA NAMA SENYAWA ALKENA

Tata nama alkena menurut IUPAC adalah sebagai berikut:

1. Tentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang dari ujung satu

ke ujung yang lain yang melewati ikatan rangkap, berilah nama alkena

sesuai jumlah atom C pada rantai induk.

2. Penomoran.            Penomoran dimulai dari ujung rantai induk yang terdekat dengan rangkap.

3. Jika terdapat cabang berilah nama cabang dengan alkil sesuai jumlah

atom C cabang tersebut. Jika terdapat lebih dari satu cabang, aturan

penamaan sesuai dengan aturan pada tatanama alkana.

4. Urutan penamaan: nomor cabang-nama cabang-nomor rangkap-rantai

induk

Contoh:

5. 3-metil-1-butena (benar)    2-metil-3-butena (salah)

Page 18: Satuan Proses

Isomer alkena

Etena (C2H4) dan propena (C3H6) tidak mempunyai isomeri katena hanya ada satu struktur.

Isomer dari Butena (C4H8):

IV. PENGGUNAAN PADA ALKENA

1. Etena; digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik polietena

(PE).

2. Propena, digunakan untuk membuat plastik Beberapa kegunaan

monomer dan polimer, yaitu polimer untuk membuat serat sintesis dan

peralatan memasak.

Kursi yang berbahan baku plastik polipropilena (PP)

Page 19: Satuan Proses

Selain itu terdapat beberapa kegunaan lain dari senyawa alkena

Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur dengan O2)

Untuk memasakkan buah-buahan

Bahan baku industri plastik, karet sintetik, dan alkohol.

PERTANYAAN DAN PENYELESAIAN

Pertanyaan 1 : (Aqila)

Sebutkan dan jelaskan aplikasi dari alkana dan alkena ?

Jawaban 1 : (Melia)

Aplikasi dari senyawa alkana

1. Bahan Bakar

- Metana, berguna sebagai bahan bakar untuk memasak, dan bahan baku

pembuatan zat kimia seperti H2 dan NH3.

- Etana, berguna sebagai bahan bakar untuk memasak dan sebagai refrigerant

dalam sistem pendinginan dua tahap untuk suhu rendah.

- Propana, merupakan komponen utama gas elpiji untuk memasak dan bahan

baku senyawa organik.

- Butana, berguna sebagai bahan bakar kendaraan dan bahan baku karet

sintesis.

Page 20: Satuan Proses

- Oktana, merupakan komponen utama bahan bakar kendaraan bermotor,

yaitu bensin.

2.  Pelarut

Rantai karbon dengan C5-7 semuanya ringan, dan mudah menguap, nafta jernih.

Senyawaan tersebut digunakan sebagai pelarut, cairan pencuci kering (dry

clean), dan produk cepat-kering lainnya. Semua alkana merupakan senyawa

polar sehingga sukar larut dalam air. Pelarut yang baik untuk alkana adalah

pelarut non polar, misalnya eter. Jika alkana bercampur dengan air, lapisan

alkana berada di atas, sebab massa jenisnya lebih kecil daripada 1.

3. Sumber Hidrogen dan Bahan Mentah Industri

Gas alam dan gas petroleum merupakan sumber hidrogen dalam industri,

misalnya industri amonia dan pupuk. Ketika alkana dipanaskan

sampai temperatur tinggi dalam udara vakum, alkana akan pecah atau terpecah

menjadi molekul yang lebih kecil.

4. Pelumas 

Alkana dengan atom karbon 16 atau lebih akan disuling menjadi oli/pelumas.

Pelumas adalah alkana suhu tinggi (jumlah atom karbon tiap molekulnya cukup

besar, misalnya C18H38.

5. Bahan baku untuk senyawa organik lain

Minyak bumi dan gas alam merupakan bahan baku utama untuk sintesis

berbagai senyawa organik seperti alkohol, asam cuka dan lain-lain.

6. Pendingin Kulkas

Senyawa yang dihasilkan dari reaksi subtitusi alkana dengan gas klor ini

banyak digunakan sebagai pada pendingan kulkas. Zat ini lebih ramah

lingkungan karena tidak merusak ozon.

CH4 + Cl2  ⎯→ CH3Cl  +  HCl

7. Obat Bius

Kegunaan senyawa alkana berikutnya adalah kloroform. Kloroform merupakan

hasil reaksi subtitusi metana dengan gas klor berlebih. Zat ini berupa cairan

Page 21: Satuan Proses

yang dahulu digunakan sebagai bahan anestesi, pemati rasa atau lebih dikenal

dengan nama obat bius. Dalam dunia medis zat ini sangat penting guna

membantu mengurangi rasa sakit saat operasi tetapi karena sifatnya yang toksik

terhadap hati, maka senyawa ini tidak lagi digunakan sebagai bahan anestesi. 

8.  Memadamkan Api

Alkana terhalogenasi sempurna, seperti karbon tetraklorida (CCl4), dan

bromoklorodifluorometana (BCF) dapat memadamkan api.  Zat-zat tersebut

mempunyai massa jenis yang cukup besar sehingga dapat mengusir udara dan

memadamkan api, dimana cairan menguap dan memadamkan api dengan cara

menghambat reaksi berantai kimia dari proses pembakaran.

Aplikasi dari senyawa alkena

1. Etena; digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik polietena (PE).

2. Propena, digunakan untuk membuat plastik Beberapa kegunaan monomer dan

polimer, yaitu polimer untuk membuat serat sintesis dan peralatan memasak.

3. Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur dengan O2)

4. Untuk memasakkan buah-buahan

Pertanyaan 2 : (Samapta Probowisnu)

Apa fungsi dari penomoran pada senyawa alkana dan alkena dan jelasskan apakah

senyawa tersebut berbahaya atau tidak ?

Jawaban 2 : (Sandi Satria Wibiseno)

Dilakukan penomoran pada senyawa alkana maupun alkena ialah untuk

mengetahui jenis dari pemanfaatannya. Disamping itu ada senyawa yang

berbahaya atau tidak, hal tersebut dilihat dari pemanfaatannya dalam kehidupan

sehari-hari. Seperti yang diketahui jika suatu bahan melebihi kapasitasnya maka

akan terjadi kecelakaan. Sebagai contoh etena yang berguna sebagai bahan baku

plastik sedangkan propana yang digunakan sebagai bahan baku gas elpiji. Hal

tersebut tidak terlepas dari penggunaannya sendiri.

Page 22: Satuan Proses

Pertanyaan 3 : (Ria Afriany)

Sebutkan diantara senyawa alkana dan alkena, manakah yang lebih reaktif dan

mengapa senyawa tersebut dapat lebih reaktif serta bagaimana kereaktifan dari

senyawa tersebut ?

Jawaban 3 : (Siti Rahayu)

Diantara kedua senyawa tersebut yang paling reaktif ialah senyawa alkena. Hal

tersebut disebabkan alkena mempunyai ikatan rangkap dua yang tidak dimiliki

senyawa alkana yang hanya mempunyai satu ikatan dengan unsur lain. Jika

mempunyai ikatan rangkap dua maka akan lebih memudahkan senyawa tersebut

unttuk berikatan dengan unsur lain. Kereaktifan dari senyawa alkena sendiri

karena alkena itu dapat lebih mudah utuk berikatan dan kekuatan ikatannya lemah

dengan atom lain.

Pertanyaan 4 : (Rally Art Indah)

Pada senyawa alkana pasti terdapat jumlah isomer. Keisomeran dari senyawa itu

sendiri seperti apa? Dan tolong contohkan serta jelaskan dari posisi/letak isomer-

isomer tersebut!

Jawaban 4 : (Hikma Turiya)

Terlebih dahulu kita harus mengetahui apa itu isomer atau keisomeran.

Sebagaimana isomer adalah senyawa yang berbeda tetapi mempunyai rumus

molekul yang sama. Bisa dicontohkan salah satu senyawa alkana dimana C6H14

mempunyai jumlah isomer 5, sehingga dapat di buktikan sebagai berikut:

1. CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 (n-heksana)

2. CH3 1-CH 2-CH2 3-CH2

4-CH3 5 (2-metil-pentana)

CH3

3. CH3 1-CH 2-CH 3-CH2

4 (2,3-dimetil-butana)

Page 23: Satuan Proses

CH3 CH3

4. CH3 1-CH 2-CH2 3-CH3

4 (2-etil butana)

C2H5

5. CH3 1-CH2 2-CH 3-CH2

4-CH3 5 (3-metil-pentana)

CH3

Dari pembuktian diatas dapat diketahui jika benar pada C6H14 terdapat 5 isomer.

Dimana dengan jumlah atom C yang 6 dan atom H 14.

KESIMPULAN

I. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui perbedaan dari senyawa

alkana dan alkena terlebih dahulu harus mengenal arti dari keduanya. Selain itu

mengetahui cara penomoran dan penamaan kedua senyawa baik melalui Trivia

ataupun IUPAC dengan tatanama senyawa yang telah ditentukan. Baik alkana

maupun alkena masing-masing mempunyai keisomeran dimana isomer adalah

senyawa yang berbeda tetapi mempunyai rumus molekul yang sama. Intinya

hanya rumus kimianya saja yang berbeda namun tetap memiliki fungsi yang

sama.

Penggunaan senyawa alkana dan alkena dalam kehidupan sehari-hari

cukup membantu. Sepertt senyawa alkana yang berfungsi sebagai bahan bakar,

obat bius, sumber energi, pelarut, pendingin kulkass, bahan baku senyawa

organik lain dan bahkan untuk memadamkan api. Senyawa alkena sangat

berperan penting dalam bahan baku pembuatan plastik, obat bius dan untuk

memasakkan buah. Namun jika untuk mamasakkan buah fungsinya kurang

efektif karena akan membahayakan kandunga buah dan kurang bermanfaat

untuk dikonsumsi.

Page 24: Satuan Proses
Page 25: Satuan Proses