satuan acara perkuliahan

21
SATUAN ACARA PERKULIAHAN A. Identitas Nama Dosen : Desny Dwi K, AM.Keb Institusi : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM) Mata kuliah : Asuhan Kebidanan III (Nifas) Kode mata kuliah : Bd.303 Beban studi : 2 SKS ( T1 ; P1 ) Penempatan : Semester III ( Tiga ) Pokok bahasan : Respon orang tua terhadap bayi baru lahir Sub pokok bahasan : Bounding Attachment Pertemuan : IV (empat) Waktu pertemuan : 25 menit Hari/tanggal : Senin , 1 Agustus 2014 B. TUJUAN INSTRUKSIONAL 1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah menyelesaikan sub pokok bahasan ini mahasiswa diharapkan mampu memahami tentang respon orang tua terhadap bayi baru lahir

Upload: desny-dwi-khairunnisa

Post on 21-Nov-2015

72 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

A. IdentitasNama Dosen: Desny Dwi K, AM.KebInstitusi: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)Mata kuliah : Asuhan Kebidanan III (Nifas)Kode mata kuliah : Bd.303Beban studi : 2 SKS ( T1 ; P1 )Penempatan : Semester III ( Tiga )Pokok bahasan : Respon orang tua terhadap bayi baru lahirSub pokok bahasan : Bounding AttachmentPertemuan : IV (empat)Waktu pertemuan : 25 menitHari/tanggal : Senin , 1 Agustus 2014

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah menyelesaikan sub pokok bahasan ini mahasiswa diharapkan mampu memahami tentang respon orang tua terhadap bayi baru lahir

2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSSetelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa diharapkan dapat :a. Menjelaskan dengan benar konsep bounding attachmentb. Menjelaskan dengan benar perubahan peran orangtuac. Menjelaskan dengan benar peran bidan dalam bounding attachment3. TUJUAN POTENSI DASAR MENGAJARPada proses pembelajaran ini calon dosen diharapkan mampu menerapkan menjelaskan materi pembelajaran secara terintegrasi dengan mengutamakan aspek membuka dan menutup pembelajaran.

C. POKOK-POKOK MATERI (Terlampir)i. Konsep bounding attachmentii. Perubahan peran orangtuaiii. Peran bidan dalam bounding attachment

D. KEGIATAN PERKULIAHANNo.TahapKegiatan PembelajaranMetodeMediaSumber BelajarAlokasi Waktu

1.Pendahuluan

1. Memberi salam dan memperkenalkan diri2. Menginformasikan cakupan materi yang akan disampaikan3. Menyampaikan relevansi mempelajari bounding attachment dikaitkan dengan profesi kebidanan4. Menyampaikan tujuan pembelajaran5. Melakukan apersepsi sehubungan dengan materi yang akan diberikan Ceramah

Ceramah

Ceramah

Ceramah

Ceramah PC

Laptop

LCD Buku

5 menit

2.Penyajian1. Menjelaskan materi tentanga. Pengertian bounding attachmentb. Periode perubahan orangtuac. Jelaskan peran bidan dalam bounding attachment2. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya

3. Memberi kesempatan pada mahasiswa lain untuk menjawab 4. Memberi penguatan atas jawaban mahasiswa

Ceramah

Tanya Jawab

Tanya Jawab/ Diskusi

Ceramah

PC

Laptop

LCD15 menit

3.Penutup1. Mengevaluasi mahasiswa dengan memberikan pertanyaan secara lisan berhubungan dengan materi yang telah disampaikan.2. Menyimpulkan perihal materi yang telah disampaikan3. Menginformasikan kepada mahasiswa tentang materi yang akan disampaikan berikutnya4. Menutup pertemuan dengan mengucapkan salam penutup Tanya Jawab / Diskusi

Ceramah

Ceramah

Ceramah

PC

Laptop

LCD5 menit

E. EVALUASIa. Prosedur test :a. Tes awal ada dalam kegiatan awal (pretest)b. Tes dalam proses yang ada dalam proses pembelajaran ( embeded test)c. Tes akhir yang ada dalam kegiatan akhir (Post Test )b. Jenis test : Lisanc. Alat : Soal buatan dosen

F. REFERENSIVarneys, 1997 , MidweferyAmbarwati retna, 2010, Asuhan Kebidanan nifas, Nuha offset : jogjakarta

MATERIRESPON ORANG TUA TERHADAP BAYI BARU LAHIR

A. RESPON ORANG TUA TERHADAP BAYI BARU LAHIRRespon dari setiap ibu dan ayah kepada bayi mereka dan cara mereka mengasuh anak berbeda-beda dan meliputi keseluruhan bagian dari reaksi dan emosi, mulai dari tingkatan-tingkatan kebahagian sampai pada kesedihan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya reaksi emosi maupun pengalaman. Masalah lain juga dapat berpengaruh, misalnya masalah pada jumlah anak, keadaan ekonomi, dan lain-lain. Respon yang mereka perlihatkan pada bayi baru lahir, ada yang positif dan ada juga yang negatif. Sehingga Bidan harus lebih peka dalam memahami dan menunjukkan respon psikologis terhadap masalah yang timbul agar dapat membantu orang tua melalui masa postpartum yang wajar dan sehat serta memberikan asuhan kebidanan yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Faktor-faktor yang memengaruhi repon orang tua terhadap bayi baru lahir adalah :1. Faktor InternalYang termasuk faktor internal antara lain genetika, kebudayaan yang mereka praktekkan dan menginternalisasikan dalam diri mereka, moral dan nilai, kehamilan sebelumnya, pengalaman yang terkait, pengidentifikasian yang telah mereka lakukan selama kehamilan ( mengidentifikasikan diri mereka sendiri sebagai orang tua, keinginan menjadi orang tua yang telah diimpikan dan efek pelatihan selama kehamilan) .2. Faktor EksternalYang termasuk faktor eksternal antara lain perhatian yang diterima selama kehamilan, melahirkan dan postpartum, sikap dan perilaku pengunjung dan apakah bayinya terpisah dari orang tua selama satu jam pertama dan hari-hari dalam kehidupannya.

B. PERUBAHAN PERAN ORANGTUAPeriode perubahan peran orangtua setelah bayi baru lahir dimulai sejak kehamilan sampai ke fase-fase post partum1. Periode awal post partumTugas dan tanggung jawab baru muncul lebih memodifikasi peran lama.2. Tiga sampai empat minggu pertama Reorganisasi hubungan mereka dan bayi3. Empat sampai enam minggu berikutnyaMenyusun kembali keutuhan keluarga, konsolidasi dan negosiasi peran suami istri dalam merawat anak

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi respon orangtua :a. Usiab. Dukungan sosialc. Budayad. Kondisi soasial ekonomie. Aspirasi individu

D. Respon Ibu Terhadap Bayi Baru Lahir1.Konsep Bonding Attachmenta. Bounding AttachementAttachment adalah proses penggabungan berdasarkan cinta dan penerimaan yang tulus dari orang tua terhadap anaknya dan memberikan dukungan asuhan dalam perawatannya. Bounding adalah masa sensitive pada menit pertama dan beberapa jam setelah kelahiran dimana kontak ibu dan ayah ini akan menentukan tumbuh kembang anak menjadi optimal.Bounding attachment adalah sentuhan awal/kontak kulit antara ibu dan bayi padamenit-menit pertama sampai beberapa jam setelah kelahiran bayi.Jadi, Bonding attachment / keterikatan awal / ikatan batin adalah suatu proses sebagai hasil dari suatu interaksi terus menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai, memberikan keduanya pemenuhan emosional dan saling membutuhkan.Bagian penting dari ikatan ialah perkenalan (Klaus, Kennel, 1982). Orang tua melakukan kontak mata, menyentuh, dan berbicara. Selama periode ini, keluarga mencari identifikasi bayinya melalui proses klaim. Mula-mula anak akan dicari kesamaannya dengan anggota keluarganya, kemudian perbedaannya, dan akhirnya keunikannya. Ikatan diperkuat melalui penggunaan respon sensual atau kemampuan kedua pasangan dalam melakukan interaksi orang tua-anak.Respons tersebut antara lain :a) Sentuhan dan kontak mata Meraba atau menyentuh anggota badan (ekstremitas) bayi serta kepalanya, mengusap bayi dengan telapak tangan lalu menggendongnya di lengan dan memposisikannya sedemikian rupa sehingga matanya bisa bertatapan langsung dengan mata bayi.b)SuaraSaling mendengar dan meresponi suara antara orang tua dan bayinya juga penting. Orang tua menunggu tangisan pertama bayinya dengan tegang. Saat suara yang membuat mereka yakin bayinya dalam keadaan sehat terdengar mereka mulai melakukan tindakan untuk menghibur. Sewaktu orang tua berbicara dengan suara bernada tinggi, bayi menjadi tenang dan berpaling ke arah mereka.c) AromaIbu berkomentar terhadap aroma bayi mereka ketika baru lahir dan mengetahui bahwa setiap anak memiliki aroma yang unik. Bayi belajar dengan cepat untuk membedakan aroma susu ibunya.d) Bodi Warm (Kehangatan Tubuh). Jika tidak ada komplikasi yang serius, seorang ibu akan dapat langsung meletakkan bayinya di atas perut ibu, baik setelah tahap kedua dari proses melahirkan atau sebelum tali pusat dipotong. Kontak yang segera ini memberi banyak manfaat baik bagi ibu maupun si bayi yaitu terjadinya kontak kulit yang membantu agar si bayi tetap hangat.

e)EntrainmentTerjadi saat anak mulai berbicara. Bayi menggoyangkan tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki mengikuti nada suara orang tuanya. Irama ini juga berfungsi memberi umpan balik positif kepada orang tua dan menegakkan suatu pola komunikasi efektif yang positif.f) Bioritme Setelah lahir, bayi yang menangis dapat ditenangkan mendengar denyut jantung ibunya dengan dipeluk dalam posisi sedemikian rupa sehingga ia dapat mendengar denyut jantung ibunya.

2.Manfaat Bounding AttachmentAdapun manfaat dari implementasi teori bounding attachment jika dilakukan secara baik yaitu:1.Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap sosial.2. Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi.3.Akan sangat berpengaruh positif pada pola perilaku dan kondisi psikologis bayi kelak.

3. Hambatan Bounding AttachmentSesuatu yang prosesnya tidak sealur dengan tujuan dari bounding attachment dan dapat dikatakan sebagai penghambat dalam bounding attachment adalah:1. Kurangnya support sistem.2. Ibu dengan resiko (ibu sakit).3. Bayi dengan resiko (bayi prematur, bayi sakit, bayi dengan cacat fisik).4. Kehadiran bayi yang tidak diinginkan.

4. Peran Bidan dalam Mendukung Terjadinya Bonding Attachment1. Membantu menciptakan terjadinya ikatan antara ibu dan bayi dalam jam pertama pasca kelahiran.2. Memberikan dorongan pada ibu dan keluarga untuk memberikan respon positif tentang bayinya, baik melalui sikap maupun ucapan dan tindakan.3.Sewaktu pemeriksaan ANC, Bidan selalu mengingatkan ibu untukmenyentuh dan meraba perutnya yang semakin membesar 4. Bidan mendorong ibu untuk selalu mengajak janin berkomunikasi5.Bidan juga mensupport ibu agar dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilannya dalam merawat anak, agar saat sesudah kelahiran nanti ibu tidak merasa kecil hati karena tidak dapat merawat bayinya sendiri dan tidak memiliki waktuyang seperti ibuinginkan6. Ketika dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan salah satu cara bonding attachment dalam beberapa saat setelah kelahiran, hendaknya Bidan tidak benar-benar memisahkan ibu dan bayi melainkan Bidan mampu untuk mengundang rasa penasaran ibu untuk mengetahui keadaan bayinya dan ingin segera memeluk bayinya. Pada kasus bayi atau ibu dengan risiko, ibu dapat tetap melakukan bonding attachment ketika ibu memberi ASI bayinya atau ketika mengunjungi bayi di ruang perinatal.

E. RESPON AYAH TERHADAP BAYI BARU LAHIRRespon terhadap bayi baru lahir berbeda antara Ayah yang satu dengan yang lain. Hal ini tergantung, bisa positif bisa negatif.a. Respon positif dapat ditunjukkan dengan:1. Ayah menyambut kelahiran bayinya dengan bahagia.2. Ayah bertambah giat bekerja untuk memenuhi kebutuhan bayi dengan baik.3. Ayah dan keluarga melibatkan diri dalam perawatan bayi.4. Perasaan sayang terhadap ibu yang telah melahirkan bayib. Respon negatif dapat ditunjukkan karena:1. Kelahiran bayi tidak dinginkan keluarga karena jenis kelamin yang tidak sesuai keinginan.2. Kurang berbahagia karena kegagalan KB.3. Perhatian ibu pada bayi yang berlebihan yang menyebabkan ayah merasa kurang mendapat perhatian.4. Faktor ekonomi mempengaruhi perasaan kurang senang atau kekhawatiran dalam membina keluarga karena kecemasan dalam biaya hidupnya.5. Rasa malu baik bagi ibu dan keluarga karena anak lahir cacat.6. Anak yang dilahirkan merupakan hasil hubungan zina atau perkosaan, sehingga menimbulkan rasa malu dan aib bagi keluarga

F. Faktor yang Memengaruhi Respon Orangtua Cara orang tua berespon terhadap kelahiran anaknya dipengaruhi berbagai faktor :a. Usia maternal lebih dari 35 tahunBeberapa ibu yang telah berusia merasa bahwa merawat bayi baru lahir melelahkan secara fisik. Tindakan yang bertujuan membantu ibu memperoleh kembali kekuatan dan tonus otot seperti latihan senam prenatal dan pasca partm sangat dianjurkan.b. Jaringan sosialPrimipara dan multipara memiliki kebutuhan yang berbeda. Multi para dapat lebih mudah beradaptasi terhadap peran, sedangkan primipara memerlukan dukungan yang lebih besar. Jaringan sosial dapat memberikan dukungan, diamana orang tua dapat meminta bantuan. Orang tua, keluarga mertua, yang membantu urusan rumah tangga dapat memberikan kritikan dan dihargai.c. Budaya Budaya mempengaruhi interaksi orang tua dengan bayi, demikian juga dengan orang tua atau keluarga yang mengasuh bayi. Contohnya: wanita Vietnam hampir tidak mau merawat bayinya, menolak untuk menggendong bayinya. Penampakan luar yang sepertinya tidak ada perhatian terhadap bayi baru lahir dalam kelompok budaya mereka ialah upaya untuk menjauhkan roh-roh jahat. Dalam kepercayaan wanita ini justru sangat mengasihi dan khawatir terhadap keselamatan bayinya.

d. Kondisi Sosio ekonomiKeluarga yang mampu membayar pengeluaran tambahan dengan hadirnya bayi baru ini mungkin hampir tidak merasakan beban keuangan. Keluarga yang menemukan kelahiran seorang bayi suatu beban financial dapat mengalami peningkatan stres. Stress ini mengganggu perilaku orang tua sehingga membuat masa transisi menjadi orang tua lebih sulit.e. Aspirasi PersonalBagi beberapa wanita, menjadi orang tua mengganggu kebebasan pribadi atau kemajuan karir mereka. Kekecewaan yang timbul akibat tidak mencapai kenaikan jabatan, misalnya akan berdampak pada cara merawat dan mengasuh bayinya dan bahkan mereka bisa menelantarkan bayinya. Atau sebaliknya, hal tersebut membuat mereka menunjukkan rasa khawatir yang berlebihan atau menetapkan standar yang tinggi terhadap diri mereka dalam memberi perawatan.

EVALUASIRESPON ORANG TUA TERHADAP BAYI BARU LAHIR

Pertanyaan :1. Jelaskan pengertian bounding attachment !2. Jelaskan periode perubahan orangtua !3. Jelaskan peran bidan dalam bounding attachment !

Jawab :1. Bounding attachment adalah proses dimana orangtua menjadi mencintai dan menerima anaknya atau proses sebaliknya ( merupakan proses alamiah )2. Periode perubahan peran orangtua :a. Periode awal post partumTugas dan tanggung jawab baru muncul lebih memodifikasi peran lama.b. Tiga sampai empat minggu pertamaReorganisasi hubungan mereka dan bayic. Empat sampai enam minggu berikutnyaMenyusun kembali keutuhan keluarga, konsolidasi dan negosiasi peran suami istri dalam merawat anak3. Peran bidan dalam bounding attachment :a. Membantu mengidentifikasi , menggali dan mengembangkan support system dalam keluargab. Mempertimbangkan dan menginterprestasikan pandangan orangtua untuk mengasuh anak (budaya )c. Meningkatkan perubahan yang memberi kesempatan untuk interaksi yang maksimald. Membantu mengidentifikasi sumber-sumber masyarakat

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN(GBPP)

Mata kuliah : Asuhan Kebidanan III (Nifas)Kode Mata Kuliah : Bd.303Bobot : 2 SKS ( T1 ; P1 )Semester : III ( Tiga )Nama dosen/Tim : Desny Dwi K, AM.Keb

Kompetensi DasarIndikatorPengalaman BelajarMateri PokokAlokasi WaktuSumber /bahanPenilaian

Mampu memahami tentang respon orang tua terhadap bayi baru lahirSetelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan dapat :1. Menjelaskan pengertian respon orang tua terhadap bayi baru lahir 2. Periode perubahan orangtua

3. Menjelaskan tentang konsep bonding attachment4. Menjelaskan peran bidan dalam bounding attachment 5. Menjelaskan respon ayah terhadap bayi baru lahir

1. Mendiskusikan pengertian respon orang tua terhadap bayi baru lahir

2. Mendiskusikan periode perubahan peran orang tua.

3. Mendiskusikan konsep bonding attachment.

4. Mendiskusikan peran Bidan dalam bonding attachment.

5. Mendiskusikan respon ayah terhadap bayi baru lahir

Respon Orang Tua Terhadap Bayi Baru Lahir1 x 30BWPortofolio, tes obyektif

PROSES PEMBELAJARANT : Dilaksanakan di kelas dengan menggunakan ceramah, diskusi, seminar dan penugasanP : Dilaksanakan di kelas, laboratorium (baik di kampus maupun di lahan praktek) dengan menggunakan metode simulasi, demonstrasi, role play dan bed site teaching.

EVALUASIEvaluasi dilakukan dengan menggunakan cara : TeoriUTS : %UAS : % Kuis : % Praktik Praktikum : %

REFERENSIBuku Wajib (BW)Varney, H (1997), Varney Midwifery, Third Edition, Jones and Berttlet Pubhliser, Sudbury, EnglandSweet, BR (2000), Mayes Midwifery, A Text Book for Midwives, Twelfth Edition, Bailicre Tindall, LondonPusdiknakes, WHO, JHPIEGO (2001). Buku 4 : Pos Partum, MNH, JakartaMinchin M (1998). Breast Feeding Matters, edisi 4, Alma Publications, Victoria, AustraliaHole, T (1999). Medications and Mothers Hilk, edisi 8, Pharmasoft Medical PublishingPrawirohardjo, S (1997) Ilmu Kebidanan, YBPSP, UI, JakartaSaifudin, A.B et all (2000) Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesahatan, YBPSP, JakartaSaifudin, A.B dkk (2002) Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal, YBPSP, Jakarta