sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

44
SMAN 72 Jakarta XI – MIA 2 Anggota : M. Emirzaki M. Goldy M Rizky Ferdiansyah Yehezkiel Miracle

Upload: yehezkiel-manopo

Post on 27-Jan-2017

1.814 views

Category:

Education


90 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

SMAN 72 JakartaXI – MIA 2Anggota : M. Emirzaki M. Goldy M

Rizky Ferdiansyah Yehezkiel Miracle

Page 2: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

SAMPEL, FUNGSI DISTRIBUSI, DAN PENARIKAN KESIMPULANYA(matematika peminatan)

Page 3: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

SAMPEL, FUNGSI DISTRIBUSI, DAN

PENARIKAN KESIMPULAN

Sampel dan Fungsi

Distribusi

Variabel Acak

Fungsi Distribusi

Binomial• Hanya memiliki 2

hasil• Peluang hipotesis

sama• Independen

Penarikan Kesimpulan

Menyatakan Hipotesis

Menentukan Tingkat

KesalahanMenyatakan

Hipotesis

Dilakukan Uji Hipotesis

Uji Hipotesis Rata-rata

Uji Hipotesis Persentase

dilakukan pada digunakan untuk

berupa

disebut Memen

uhi syarat

Peta Ko

nsep

Page 4: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

A. SAMPEL DAN FUNGSI DISTRIBUSI BINOMIAL1. Sampel, variabel acak, dan fungsi distribusi• Sampel merupakan bagian dari populasi,

sedangkan populasi adalah himpunan semua unsur yang memiliki beberapa karakteristik yang sama.

• Hasil pengukuran dari sampel itulah yang kemudian dijadikan penaksiran terhadap populasi, misalnya dari ribuan barang produksi diambil hanya 100 barang untuk diuji.

Page 5: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

• Pemilihan secara acak adalah pemilihan yang dilakukan di mana setiap unsur dalam suatu populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih.

• Suatu eksperimen terdiri atas beberapa percobaan. Percobaan yang bersifat acak disebut eksperimen acak atau percobaan acak.

Page 6: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

Contoh percobaanEksperimen: satu buah mata uang logam

dilemparkan sebanyak 3 kali, lalu ditentukan ruang sampelnya (contoh: AAG, AAA, GAG,

GGA, GGG, AGA, AGG, GAG). Dan yang diperlukan adalah jumlah angka yang

muncul dalam percobaan tersebut.Contoh: Jumlah sisi

angka yang muncul

frekuensi

0 11 42 23 1

Page 7: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

Nah, dalam eksperimen tersebut dapat disimpulkan bahwa 0, 1, 2, dan 3 adalah nilai yang didapat dari pemilihan satu sampel secara acak. Nilai-nilai itu pun tidak selalu sama tergantung dari hasil eksperimen.• Variabel seperti ini disebut variabel acak, yaitu

variabel yang nilainya ditentukan berdasarkan hasil suatu percobaan.

• Nilai peluang dari setiap variabel acak disebut fungsi peluang.

Page 8: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

Berikut contoh variabel acak yang berupa jumlah mata dadu dan fungsi peluangnya untuk pengetosan 2 buah dadu.

Perhatikan bahwa jika nilai semua fungsi dijumlahkan, hasilnya adalah 1

x 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 jmlh

F(x)

Page 9: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

2. Percobaan dan eksperimen binomial• Dalam setiap percobaan pasti selalu

menghasilkan 2 hasil yang berbeda. • Misalnya, pada pengambilan sebuah kartu secara

acak dari 1 set kartu bridge, maka kemungkinan kartu yang terpilih dapat berupa “kartu as” atau “bukan kartu as”. Contoh lain adalah kualitas produk pabrik, dapat berupa “memenuhi standar kualiatas” atau “tidak memenuhi standar kualitas”.

Page 10: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

• Dengan demikian, secara statistik dapat kita nyatakan salah satu dari hasil percobaan disebut “sukses”, dan hasil lainnya disebut “gagal”. “sukses-gagal” ini sangat bergantung jenis dan objek percobaannya.

• Percobaan dengan 2 hasil tersebut (sukses-gagal) dikenal dengan istilah percobaan bernoulli atau percobaan binomial. Sedangkan serangkaian percobaan yang hanya terdiri dari percobaan-percobaan binomial disebut eksperimen bernoulli atau eksperimen binomial.

Page 11: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

Suatu percobaan dinamakan percobaan bernoulli jika dan hanya memiliki ciri-ciri:1. Setiap percobaan hanya memiliki 2 hasil, yaitu

sukses atau gagal2. Peluang sukses untuk setiap percobaan harus

sama, misalnya p3. Setiap percobaan harus bersifat independen4. Banyaknya rangkaian percobaan pada suatu

percobaan bernoulli harus tertentu

Page 12: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

• Pada percobaan binomial, karena hasilnya hanya ada 2, yaitu “sukses” dan “gagal”, maka ruang sampelnya pun juga hanya dua, yaitu S (sukses) dan G (gagal), ditulis {S,G}.

• Peluang dari kedua hasil tersebut adalah :P(S) = pP(G) = 1 – p , dgn 0 ≤ p ≤ 1Jika 1 – p = q maka p + q = 1

Page 13: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

3. Distribusi binomialSebuah eksperimen terdiri atas n percobaan binomial dengan peluang p untuk sukses dan q untuk gagal pada setiap percobaannya, maka fungsi peluang variabel x dapat dinyatakan dalam persamaan:

b(x =, dengan x = 0, 1, 2, …, n

Page 14: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

Keterangan :b(x : peluang binomial x bila dilakukan n

kali percobaan dengan peluang sukses adalah p.: kombinasi x unsur dari n unsur, yang dirumuskan dengan = , dengan n! = 1 × 2 × 3 × … × x Perlu diingat pula bahwa 0! = 1p : peluang suksesq : peluang gagaln : banyaknya percobaan

Page 15: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

Contoh soal 1.11. Setelah dilakukan penelitian bertahun-tahun terhadap hasil panen buah apel, diketahui dari setiap 1.200 buah apel yang dipanen akan terdapat 120 buah apel yang busuk. Jika diambil 4 buah apel secara acak, berapakah peluang ditemukannya:a. tidak ada buah apel yang busuk ?b. ada 1 buah apel yang busuk ?c. ada 2 buah apel yang busuk ?d. ada 3 buah apel yang busuk ?e. Semua buah apel busuk ?

Page 16: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

JawabanPeluang ditemukannya buah apel yg busuk adalah = . Karena penelitian sudah dilakukan bertahun-tahun, maka kita anggap peluang tersebut konstan. Kita pilih peluang terambil apel yang busuk adalah p, dan peluang tidak terambil apel yang busuk adalah q. Dengan demikian, p = dan q = 1 – p

= 1 - =

Page 17: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

Jawabana) Peluang tidak ada apel yang busuk adalah:b(x untuk x = 0 dan n = 4, yaitub(0 = = 0,6561b) Peluang ditemukan 1 apel yang busuk adalah: b(x untuk x = 1 dan n = 4, yaitub(1 = = 0,2916c) Peluang ditemukan 2 apel yang busuk adalah: b(x untuk x = 2 dan n = 4, yaitub(2 = = 0,0486

Page 18: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

Jawaband) Peluang ditemukan 3 apel yang busuk adalah: b(x untuk x = 3 dan n = 4, yaitub(3 = = 0,0036e) Peluang ditemukan semua apel busuk adalah: b(x untuk x = 4 dan n = 4, yaitub(4 = = 0,0001

Page 19: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

4. Statistik deskriptif distribusi binomiala) rata-rata (µ) µ = =+++…+ Ket: merupakan variabel acak merupakan peluang dari setiap variabel tersebut

*Khusus untuk distribusi binomial, nilai rata-rata dapat dicari dengan rumus : µ = np

Page 20: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

Contoh soal 1.2Data diambil dari contoh 1.2Berapa rata-ratanya?Jawab : µ = 0 × (0,6561) + 1 × (0,291) + 2 × (0,0486) + 3 × (0,0036) + 4 × (0,0001) = 0,4Atau dgn cara lain:Dik : n = 4 dan p = 0,1Jawab : µ = np µ = 4 × (0,1) = 0,4

Page 21: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

b) Varians dan simpangan baku- Varians () = -

- Simpangan baku =

Khusus untuk distribusi binomial, nilai varians dapat dihitung dengan cara lain : = npq

Page 22: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

Contoh soal 1.3Data diambil dari contoh 1.2a) Berapa nilai variansnya?b) Berapa nilai simpangan bakunya?Jawab : a) = × (0,6561) + × (0,291) + ×

(0,0486) + × (0,0036) + × (0,0001) – = 0,36 *dgn cara lain: = npq = 4 × (0,1) × (0,9)

= 0,36b) = = 0,6

Page 23: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

B. Uji hipotesis dan penarikan kesimpulan1. Populasi dan sampel• Populasi adalah keseluruhan unsur-unsur yang

memiliki beberapa karakteristik yang sama. Misalnya populasi yang terdiri atas semua siswa SMAN dj indonesia. Populasi dapat berbentuk kriteria (kualitatif) atau angka (kuantitatif).

• Untuk mengukur karakteristik dari suatu populasi, diperlukan observasi atau pengukuran, atau juga disebut dengan istilah sensus.

• Penaksiran karakteristik dari suatu populasi berdasarkan pengukuran sampelnya disebut pengambilan atau penarikan kesimpulan

Page 24: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

2. Hipotesis• Tujuannya untuk memfokuskan atau membatasi

pengukuran sehingga hasilnya dapat lebih tepat sasaran, tidak melebar kemana-mana.

• Dalam menguji suatu hipotesis, perlu dihindari kesalahan hasil pengujian. Kesalahan tersebut terdiri dari 2 macam, yaitu:

a) Kesalahan jenis pertama (type-1 error), yaitu “bila menolak suatu hipotesis yang seharusnya diterima”

b) Kesalahan jenis kedua (type-2 error), yaitu bila “menerima hipotesis yang seharusnya ditolak”

Page 25: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

3. Jenis-jenis hipotesis• Penelitian untuk menguji sebuah hipotesis yang

selanjutnya disebut pengujian hipotesis pada ujungnya adalah kesimpulan untuk menerima atau menolak hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya.

• Hipotesis yang mengandung pengertian sama atau tidak ada perbedaan dilambangkan ().

• Setiap penetapan suatu hipotesis, diperlukan hipotesis lain yang isinya berlawanan sebagai alternatif (dilambangkan ).

Page 26: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

• Misalnya yang akan diuji adalah parameter (berupa rata-rata, persentase, varians, dsb) terhadap nilai yang diketahui. Pasangan hipotesis antara dan dapat dirumuskan sebagai berikut.

a. : = : b. : = : c. : = :

, atau

, atau

.

Page 27: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

4. Jenis-jenis pengujian hipotesisa. Uji 2 pihakApabila hipotesis tandingan yaitu mempunyai perumusan “tidak sama”, yaitu : maka pengujian yang digunakan adalah uji 2 pihak. Luas daerah penolakan ini pada setiap ujungnya adalah .

𝑑1 𝑑2

Daerah penolakan

Luas : Daerah

penolakan Luas :

Daerah penerima

an

Page 28: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

• Dari gambar tersebut, dan adalah batas-batas antara daerah penolakan dan daerah penerimaan.

• Nilai sudah ditentukan sebelumnya• Kriteria pengambilan kesimpulan adalah “terima

jika nilai rasio uji berdasarkan sampel berada di daerah penerimaan, yaitu di antara dan . Jika tidak demikian maka ditolak”

Page 29: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

b. Uji 1 pihak: pihak kananApabila hipotesis tandingan yaitu mempunyai perumusan “lebih besar”, yaitu : maka pengujian yang digunakan adalah uji satu pihak, yaitu pihak kanan. Luas daerah penolakan adalah .

Daerah penerima

an

Daerah penolakan

Luas :

𝑑

Page 30: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

• Dari gambar tersebut, adalah batas-batas antara daerah penolakan dan daerah penerimaan

• Nilai sudah ditentukan sebelumnya• Kriteria pengambilan kesimpulan adalah “tolak

jika nilai rasio uji berdasarkan sampel tidak kurang dari . Jika tidak demikian maka ditolak”

Page 31: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

c. Uji 1 pihak: pihak kiriApabila hipotesis tandingan yaitu mempunyai perumusan “lebih kecil”, yaitu : maka pengujian yang digunakan adalah uji satu pihak, yaitu uji pihak kiri. Luas daerah penolakan adalah .

Daerah penerima

an Daerah

penolakan Luas :

Page 32: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

• Dari gambar tersebut, adalah batas-batas antara daerah penolakan dan daerah penerimaan

• Nilai sudah ditentukan sebelumnya• Kriteria pengambilan kesimpulan adalah “terima

jika nilai rasio uji berdasarkan sampel tidak lebih besar dari . Jika tidak demikian maka ditolak”

Page 33: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

5. Menentukan distribusi pengujian yang digunakan• Untuk menguji hipotesis, diperlukan nilai-nilai

distribusi-distribusi probalbilitas atau distribusi peluang secara teoritis

• Nilai-nilai tersebut disajikan dalam bentuk tabel dan merupakan nilai-nilai standar penelitian

• Nilai-nilai probabilitas yang paling sering digunakan adalah distribusi normal (z) dan distribusi student (t)

• Pengujian hipotesis yang dipelajari pada bab ini adalah pengujian rata-rata dan pengujian persentase. Apabila nilai simpangan baku populasi sudah diketahui maka yang digunakan adalah distribusi-z

Page 34: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

• Apabila nilai simpangan baku populasi tidak diketahui, dapat digunakan nilai varians atau simpangan baku sampel. Dan distribusi yang digunakan adalah distribusi-t

• Pada distribusi-t, perlu ditentukan terlebih dahulu nilai derajat kebebasannya, yaitu dk = n -1, dengan n adalah banyak sampel yang digunakan

Page 35: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

6. Menghitung nilai rasio uji• Rasio uji adalah hasil perbandingan data statistik

sampel yang telah dihitung dengan data populasi.• Ada 2 jenis uji hipotesis: a. uji hipotesis rata-rata b. uji hipotesis persentase

Page 36: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

Tabel distribusi-z

Page 37: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

a. Uji hipotesis rata-rata• Rasio uji (RU) untuk uji hipotesis rata-rata

populasi yang menggunakan tabel-z adalahRU =

• ket: n = banyaknya sampel = rata-rata sampel = rata-rata asumsi populasi yang dinyatakan pada = simpangan baku atau deviasi standar populasi

Page 38: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

• jika simpangan baku populasi tidak diketahui, maka rumus yang digunakan adalah

RU = = • ket : s = simpangan baku sampel

Page 39: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

Contoh soal 2.1Direktur pemasaran sebuah perusahaan minuman mengatakan bahwa rata-rata produk minuman yang terjual setiap harinya adalah 2.000 botol. Seorang wartawan ingin menguji pernyataan direktur pemasaran itu. Ia memeriksa catatan perusahaan, dan adalah 150 botol, lalu melakukan penelitian selama 49 hari. Dia mencatat bahwa jumlah penjumlahan rata-rata per hari adalah 1.950 botol. Dengan menggunakan tingkat kesalahan = 0,05, apa kesimpulan yang dapat ditarik oleh wartawan itu?

Page 40: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

Jawaban Diketahui : = 2.000 = 150 = 0,05 = 1.950 n = 49

Jawab : Langkah 1 : merumuskan hipotesisHipotesis :• : = 2.000, artinya rata-rata produk minuman yang

terjual setiap hari adalah 2.000 botol• : 2.000, artinya rata-rata produk minuman yang

terjual setiap hari bukan 2.000 botol

Page 41: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

JawabanLangkah 2 : menentukan tabel yang digunakan• Karena simpangan baku populasi diketahui maka

tabel distribusi yang digunakan adalah tabel distribusi normal (tabel-z)

Langkah 3 : menentukan batas-batas daerah penolakan hipotesis

• Karena : 2.000 maka uji yang dilakukan adalah uji 2 pihak

• Luas daerah penolakan uji 2 pihak = = x 0,05

= 0,025

Page 42: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

Jawaban• Dari tabel distribusi-z (slide ke-36), batas yang

bersesuaian adalah = = 1,96

0,025

0,025Daerah

penerimaan

-1,96 +1,96

Page 43: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

Langkah 4 : menentukan kriteria pengambilan kesimpulan

Page 44: Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya

b. Uji hipotesis persentase• RU = = • ket: : = persentase sampel = persentase asumsi populasi yang dinyatakan dlm