sabda tuhan - file · web viewmakin kenal, makin sayang, dan makin ingin menyenangkan...

15
Sabda Tuhan dalam hidup sehari- hari Desember 2017 Angela Merici Biblical Center © Sr. Emma G. osu http://ambcosu.wordpress.com Nihil Obstat: P. Martin Harun, OFM, Jakarta 12 Mei 2004 Imprimatur: Rm. Yohanes Subagyo, Jakarta 25 Mei 2004 1. Jumat. Pw S. Dionisius dan Redemptus. Dan. 7:2-14; Luk. 21:29-33. Segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya dan Kerajaan-Nya takkan binasa. Dalam sejarah manusia kerajaan-kerajaan timbul dan tenggelam, digantikan oleh yang lebih kuat. Satu kerajaan dengan satu bangsa, kebudayaan dan bahasa yang sama selama kerajaan itu ada. Di zaman yang baru Kerajaan Allah akan berdiri kokoh kuat untuk selama-lamanya tak terkalahkan. Warganya terdiri dari segala bangsa dan bahasa. Se-muanya anak Allah, tak ada yang dibedakan. Persatuan sempurna itu sudah kita bina mulai dari sekarang. 2. Sabtu. Dan. 7:15-27; Luk. 21:34-36. Berjaga-jagalah senantiasa, sam-bil berdoa, agar kalian mendapat kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu. Banyak bencana akan terjadi menjelang akhir zaman, baik bencana alam, maupun yang disebabkan oleh manusia, seperti perang. Desember 2017

Upload: dohanh

Post on 06-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Sabda Tuhan dalam hidup sehari-hari

Desember 2017Angela Merici Biblical Center © Sr. Emma G. osu

http://ambcosu.wordpress.comNihil Obstat: P. Martin Harun, OFM, Jakarta 12 Mei

2004Imprimatur: Rm. Yohanes Subagyo, Jakarta 25 Mei

2004

1. Jumat. Pw S. Dionisius dan Redemptus. Dan. 7:2-14; Luk. 21:29-33. Segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya dan Kerajaan-Nya takkan binasa. Dalam sejarah manusia kerajaan-kerajaan timbul dan tenggelam, digantikan oleh yang lebih kuat. Satu kerajaan dengan satu bangsa, kebudayaan dan bahasa yang sama selama kerajaan itu ada. Di zaman yang baru Kerajaan Allah akan berdiri kokoh kuat untuk selama-lamanya tak terkalahkan. Warganya terdiri dari segala bangsa dan bahasa. Se-muanya anak Allah, tak ada yang dibedakan. Persatuan sempurna itu sudah kita bina mulai dari sekarang.

2. Sabtu. Dan. 7:15-27; Luk. 21:34-36. Berjaga-jagalah senantiasa, sam-bil berdoa, agar kalian mendapat kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu. Banyak bencana akan terjadi menjelang akhir zaman, baik bencana alam, maupun yang disebabkan oleh manusia, seperti perang. Bagaimana kita menghadapinya? Dengan selalu ber-jaga-jaga dan berdoa. Hidup sadar dengan mata terbuka untuk meli-hat apa yang terjadi dan memaknainya. Berdoa supaya Allah menga-rahkan semua kejadian demi kebaikan orang-arang yang mengasihi Dia. Doa menyatukan kita dengan Tuhan dan di situlah kita mendapat kekuatan untuk menghadapi apa pun juga, bersama Dia!

3. Minggu Adven I. Yes. 63:16b-17; 64:1,3b-8; 1Kor.1:3-9; Mrk.13:33-37. Kami ini tanah liat dan kami semua adalah buatan tangan-Mu. Tuhan membuat kita bukan seperti robot, melainkan menurut gambar dan rupa-Nya. Ia memberi kita nafas kehidupan dan kasih karunia. Seba-gai hamba-hamba Tuhan, dan terlebih lagi sebagai anak-anak-Nya kita diberi tanggung jawab atas hidup dan bumi ini. Perlu bekerja dan melayani dengan setia dan tekun sesuai tugas masing-masing. Bumi

Desember 2017

ini bukan milik kita, kita hanya pengelola dan boleh menikmatinya. Semoga kita siap setiap waktu untuk memberi petanggung jawab kepada Allah, Pencipta, pemilik segalanya.

4. Senin. Yes. 2:1-5 atau Yes. 4:2-6; Mat. 8:5-11. Mari kita naik ke gunung Tuhan, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuh jalan itu. Ke gunung Tuhan, yaitu ke Rumah Allah untuk beribadah sebagai umat-Nya. Dalam ibadah kita berdoa, memuji, bersyukur, mohon ampun, tapi juga mendengarkan ajaran. Mungkin yang terakhir ini kurang diperhatikan dalam khotbah-khotbah kita. Umat dianggap sudah tahu. Padahal ada banyak yang belum diketahui atau dimengerti atau sudah dilupakan. Setelah mene-rima ajaran tentang jalan yang menuju keselamatan, perlu menempuh jalan itu. Percuma kalau kita tahu harus mengasihi sesama termasuk musuh, tetapi tidak mau mengampuni.

5. Selasa. Yes.11:1-10; Luk.10:21-24. Seluruh bumi penuh dengan pe-ngenalan akan Tuhan. Makin kenal, makin sayang, dan makin ingin menyenangkan dia yang kita sayangi. Tuhan pantas mendapat segala kecintaan kita sebab Ia maha sempurna. Bayangkan semua orang di bumi ini mngenal dan mencintai Tuhan dengan sempurna, melakukan hanya yang berkenan pada-Nya, maka tidak ada lagi yang berbuat dosa, tidak ada lagi kejahatan, kekerasan atau ketidak adilan di bumi. Serigala tinggal bersama domba. Manusia tidak merupakan ancaman bagi sesamanya. Memang kejahatan sulit diberantas. Tapi dengan makin mengenal Tuhan, kita makin melakukan yang baik melulu. Untuk itu perlu menjadi kecil dan rendah hati.

6. Rabu. Yes. 25:6-10a; Mat.15:29-37. Sesungguhnya, inilah Allah kita yang kita nanti-nantikan supaya menyelamatkan kita. Menantikan se-suatu mengandaikan adanya harapan. Berharap berarti percaya situasi yang buruk ini tak akan berlanjut. Akan ada perubahan kepada yang lebih baik. Siapa yang bisa membuat perubahan itu? Siapa yang mampu menyelamatkan kita? Siapa lagi kalau bukan Tuhan? Harapan nabi-nabi Perjanjian Lama sudah dipenuhi dalam Yesus Kristus. Dia menyembuhkan segala penyakit, memulihkan segala cacat, mengusir roh jahat, meniadakan maut, kesedihan dan perkabungan. Apa yang dilakukan Yesus menggambarkan Kerajaan Allah dalam kepenuhan-nya di akhir zaman. Itulah yang kita nantikan penuh pengharapan.

7. Kamis. Pw S. Ambrosius. Yes. 26:1-6; Mat.7:21,24-27. Percayalah kepada Tuhan selama-lamanya, sebab Tuhan Allah adalah gunung batu yang kekal. Kalau kita membaca koran, kita menemukan banyak kasus penipuan dan janji-janji kosong yang merugikan banyak orang. Kita bertanya: Siapa yang bisa dipercaya, apalagi bila menyangkut modal yang besar? Ya, manusia pandai meraup keuntungan bagi dirinya dengan menipu orang lain. Hanya Allah bisa dipercaya dan

Desember 2017

diandalkan. Ia tidak perlu memperkaya diri. Janji-Nya teguh. Ia seperti gunung batu yang kokoh kuat, bukan tanah yang mudah longsor. Tuhan akan memenuhi janji-Nya pada waktu yang berkenan kepada-Nya, bukan pada saat yang kita kehendaki.

8. Jumat. HR SP Maria dikandung tanpa noda. Kej. 3:9-15,20; Ef. 1:3-6,11-12; Luk.1:26-38. Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku. Hawa, wanita pertama, tidak taat, dan menjerumuskan Adam dan semua keturunannya ke da-lam dosa, sengsara dan maut. Maria dari Nasaret disebut Hawa ke-dua. Dengan ketaatannya ia melahirkan Yesus Penyelamat yang me-nebus dosa-dosa manusia dengan sengsara dan wafat-Nya. Semua orang dikandung dan lahir dalam dosa. Tidak demikian Maria. Ia dikuduskan sejak awal karena dialah yang akan mengandung Mesias, Putra Allah yang mahakudus. Semoga doa dan teladan Bunda Maria membantu kita untuk menjadi semakin kudus.

9. Sabtu. Yes. 30:19-21,23-26; Mat. 9:35 – 10:1,6-8. Melihat orang ba-nyak yang mengikuti-Nya, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan. Yesus keliling dari kota ke kota, dari desa ke desa. Ke mana Dia pergi, orang banyak mengikuti Dia. Mereka itu orang miskin yang lapar dan haus akan makan dan minum, atas layanan kesehatan dan sosial. Mereka terlebih membutuhkan kasih, perhatian, bimbingan dan ajaran. Mereka lelah karena beban hidup, terlantar karena tak ada yang memimpin. Mereka ikut Yesus karena Ia dapat memenuhi segala harapan mereka. Panenan banyak, pekerja sedikit. Tidak cukup hanya minta kepada Bapa supaya mengirim pekerja-pekerja. Perlu juga kesediaan untuk diutus menjadi gembala bagi orang orang terlantar.

10. Minggu Adven II. Yes. 40:1-5,9-11; 2Ptr. 3:8-14; Mrk.1:1-8. Tuhan sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya semua orang berbalik dan bertobat. Tuhan tidak menghendaki siapa pun binasa. Manusialah yang suka nekad memilih jalan yang mencelakakan diri. Sudah tahu bahwa judi bisa menghancurkan diri dan keluarga. Tapi masih senang dan tidak kapok-kapoknya berjudi. Orang bisa bertobat langsung seperti Rasul Paulus. Tapi bagi kebanyakan orang bertobat makan waktu yang lama. Orang bangkit pelan-pelan, dengan jatuh ba-ngun lagi. Tuhan sabar dan memberi waktu orang menapaki jalan kekudusan. Maka perlulah kita juga bersabar dengan diri sendiri dan dengan sesama, saling meneguhkan untuk maju terus.

11. Senin. Yes. 35:1-10; Luk. 5:17-26. Lihatlah, Allahmu akan datang me-nyelamatkan kalian. Jika Perjanjian Lama dijadikan sebuah nyanyian, maka nada dasarnya adalah kerinduan. Beban dosa dan kejahatan terasa begitu berat. Allah mengutus nabi-nabi-Nya yang menjanjikan keselamatan. Mereka mengalami bahwa manusia yang paling berkua-sa dan bijak seperti Daud dan Salomo tak mampu menyelamatkan.

Desember 2017

Tuhanlah satu-satunya harapan mereka. Memang Tuhan sendiri akan datang menyelamatkan. Itulah yang menjadi kerinduan orang-orang yang takwa. Mereka melihat kerinduan itu terpenuhi dalam Yesus. Dialah Anak Manusia yang tidak hanya menyembuhkan segala pe-nyakit dan mengusir roh jahat, tapi juga berkuasa mengampuni dosa.

12. Selasa. Yes. 40:1-11; Mat. 18:12-14. Seluruh umat manusia seperti rumput; semaraknya seperti bunga di padang. Planit bumi kita sudah berumur jutaan tahun, dan umat manusia ribuan tahun. Sepuluh ribu tahun lalu mulai peradaban pertama ketika orang-orang berkumpul mendiami bagian bumi yang subur. Beberapa abad kemudian mereka belajar bertani dan memelihara ternak. Umur kita paling seratus tahun lebih sedikit, sedangkan Allah kekal adanya. Maka firman-Nya pun kekal. Betapa beruntungnya kita boleh menangkap firman yang kekal itu. Firman bahwa kita yang fana ini berharga dan dikasihi oleh Allah yang kekal. Ia bagaikan gembala yang mencari kita bila kita sesat. Dialah Bapa kita yang tidak menghendaki satu pun anak-Nya hilang.

13. Rabu. Pw S. Lusia. Yes. 40:25-31; Mat. 11:28-30. Tuhan memberi ke-kuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada mereka yang tak berdaya. Firman Allah melalui nabi Yesaya dikukuhkan oleh Yesus: ”Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan ber-beban berat. Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Untuk melayani Tuhan kita tidak perlu lulus test kesehatan dan kebugaran. Kita boleh datang apa adanya dengan segala beban dan kelemahan kita. Hanya perlu mengharapkan Tuhan untuk diberi kekuatan baru. Kekuatan dari Tuhan tidak tanggung-tanggung, tapi memampukan kita terbang tinggi seperti rajawali. Tak perlu takut belajar pada Yesus, sebab Ia guru yang lemah lembut dan rendah hati.

14. Kamis. Pw S. Yohanes dr Salib. Yes.41:13-20; Mat.11:11-15. Aku ini Tuhan Allahmu. Aku memegang tangan kananmu. Janganlah takut. Akulah yang menolong engkau. Kita sering membutuhkan pertolong-an. Hidup menjadi lebih indah kalau kita tolong menolong. Tapi tidak semua penolong bisa sungguh menolong. Ada orang yang menawar-kan jasanya membetulkan sepeda motorku yang rusak. Tapi karena ia bukan ahlinya, barang itu malah tambah rusak. Kita mempunyai penolong yang ampuh, yaitu Tuhan sendiri. Tentu bukan untuk mem-betulkan barang-barang kita yang rusak, tapi untuk memulihkan hidup kita yang rusak, bahkan rusak berat. Untuk itu perlu mendengarkan Dia dan mengikuti petunjuk-Nya.

15. Jumat. Yes. 48:17-19; Mat. 11:16-19. Akulah Tuhan Allahmu yang mengajarkan hal-hal yang berfaedah bagimu. Umumnya orang memi-lih mendengar apa yang ia suka dengar, entah itu berguna atau tidak. Sering melakukan yang berfaedah itu sulit dan merepotkan, misalnya membalas kejahatan dengan kebaikan. Spontan timbul keinginan

Desember 2017

unuk membalas kejahatan dengan kejahatan juga. Yang kita lihat hanya yang di depan mata. Tuhan mengajak kita melihat jauh ke depan. Apa yang berfaedah bagi masa depan kita, bagi anak cucu kita, ya, bagi hidup kekal kita. Untuk itulah Tuhan memberi kita perin-tah-perintah-Nya. Melakukan perintah Tuhan memberi kita damai sejahtera dan kebahagiaan berlimpah.

16. Sabtu. Sir. 48:1-4,9-11; Mat. 17:10-13. Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia dan memperlakukannya menurut kehendak mere-ka. Elia adalah nabi yang hebat dalam perkataan dan perbuatan. Orang percaya bahwa Elia akan kembali sebelum kedatangan Mesias. Yohanes Pembaptis itulah Elia. Yohanes ditolak bahkan dibunuh karena secara gamblang menyatakan kebenaran. Kebenaran itu bisa menyakitkan karena menantang orang untuk berubah dan bertobat. Karena tidak mau berubah, Herodias membungkam suara kebenaran itu dengan meminta kepala Yohanes dari Herodes. Di zaman ini kebohongan sudah menjadi budaya sosial. Apakah suara kebenaran masih terdengar? Maukah kita mendengarnya?

17. Minggu Adven III. Yes. 61:1-2a,10-11; 1Tes. 5:16-24; Yoh. 1:6-8,19-28. Tuhan akan menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian di depan semua bangsa. Dewasa ini kebohongan tidak hanya dilakukan oleh pribadi-pribadi, tapi sudah meluas menjadi kebohongan publik. Orang berbohong antara lain untuk mendapat keuntungan ekonomi dan me-nutup kesalahan pribadi. Bahkan hakim-hakim yang sudah bersumpah untuk menegakkan kebenaran dan keadilan melupakan sumpahnya demi mendapat uang suap. Hidup dalam masyarakat yang dihantui oleh perilaku kebohongan publik, kita dipanggil untuk seperti Yohanes meluruskan jalan bagi Tuhan, secara bertahap menjadikan kejujuran sebagai landasan menuju kemajuan bangsa. (Kompas 16 Okt 2017, p.5)

18. Senin. Yer. 23:5-8; Mat. 1:18-24. Engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mere-ka. Yesus atau aslinya Yehoshua artinya Tuhan menyelamatkan. Ia digambarkan oleh Yesaya sebagai pemimpin yang bijaksana, yang melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. Di sepanjang zaman orang mendambakan “Raja adil”. Raja mempunyai peran besar bagi kesejahteraan bangsa. Kita yang mengaku pengikut Yesus sudah diselamatkan dari dosa. Namun dosa sudah menjamur di dunia kita dan berusaha menjerat kita. Beranikah kita mengatakan “tidak” kepada dosa, terlebih dosa terselubung yang tampil sebagai kebaik-an? Datanglah Kerajaan-Mu ya Tuhan, Raja yang benar dan adil.

19. Selasa. Hak. 13:2-7,24-25a; Luk.1:5-25. Ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan. Dalam seluruh Alkitab Tuhan ditampilkan sebagai penyelamat yang membebaskan. Dosa memper-budak kita, menjadikan kita hamba nafsu jahat, kejahatan dan keke-

Desember 2017

rasan. Karena dosa, orang yang satu menjadi hamba orang lain, bangsa yang satu menjadi hamba bangsa lain. Simson dipanggil untuk membebaskan bangsa Israel dari perhambaan orang Filistin. Penyelamatan oleh Yesus Kristus lebih menyeluruh, membebaskan manusia dari akar segala macam perhambaan, yaitu dosa. Yohanes dipanggil menyiapkan jalannya, membuat orang bertobat kepada Tu-han dan hidup dalam kebebasan sejati.

20. Rabu. Yes. 7:10-14; Luk 1:26-38. Sesungguhnya, aku ini hamba Tuhan. Terjadilah padaku menurut perkataanmu. Saat seorang gadis sederhana mengucapkan kata-kata itu merupakan momen paling dahsyat dalam sejarah manusia. Keselamatan yang dijanjikan selama berabad-abad kini diwujudkan. Keselamatan bagi seluruh umat manu-sia di muka bumi menjadi kenyataan oleh kesediaan Maria untuk menjadi hamba Tuhan. Dalam hidup ini kita dihadapkan dengan ba-nyak tawaran dan pilihan. Seringkali kalau orang diminta untuk suatu pelayanan, jawaban spontan adalah “tidak” dengan macam-macam alasan. Kita cenderung memilih apa yang gampang dan enak. Bunda Maria menjadi teladan kita menjawab “ya” kepada Tuhan.

21. Kamis. Kid 2:8-14 atau Zef. 3:14-18a; Luk.1:39-45. Tuhan Allah ada di tengah-tengah-mu. Ia membarui engkau dalam kasih-Nya. Elisabet dan Yohanes yang masih dalam kandungan ibunya mengenali kedatangan Tuhan di tengah kita dan bersorak kegirangan. Di mana Tuhan hadir, di situ ada sukacita, biar di tengah derita. Sukacita karena kita dikasihi Tuhan. Kasih-Nya membebaskan untuk mengam-puni dan melayani. Berbuat baik tidak lagi terasa berat, tetapi menjadi kesukaan. Penderitaan menjadi memikul salib, tidak lagi terasa pahit dan berat. Menderita bersama Kristus menjadi manis, karena kita boleh menikmati kekuatan dan penghiburan-Nya setiap saat. Maka bersama Dia bisalah kita menanggung segala perkara.

22. Jumat. 1Sam. 1:24-28; Luk.1:46-56. Untuk mendapat anak inilah aku berdoa … maka aku pun menyerahkannya kepada Tuhan. Demikian-lah kata Hana, ibu Samuel, kepada imam Eli di rumah Tuhan di Silo. Dia sadar benar anak itu adalah anugerah Tuhan, milik Tuhan, maka dikembalikannya kepada Tuhan supaya melayani Dia seumur hidup. Sayang banyak orangtua kita tidak memiliki kesadaran itu. Mereka melarang keras bila anak mereka mau menjadi imam, biarawan atau biarawati. Mereka lebih suka punya keturunan untuk menjamin hari tua mereka. Maria menyadari bahwa anak yang dikandungnya bukan miliknya, tapi Anak Allah untuk dipakai menurut kehendak dan tujuan Allah. Hatinya penuh syukur dan ia memuji Tuhan.

23. Sabtu. Mal. 3:1-4; 4:5-6; Luk.1:57-66. Menjadi apakah anak ini nanti? Sebab tangan Tuhan menyertai dia. Kalau ada kelahiran bayi, kadang timbul pertanyaan: Nanti anak ini menjadi apa, ya? Kepada anak kecil

Desember 2017

pun kita suka bertanya: Nanti kalau sudah besar, mau jadi apa? Jawabannya bisa macam-macam, dari sopir bis sampai presiden. Yohanes anak ajaib yang lahir dari orangtua yang sudah sangat lanjut usia. Tidak heran para tetangga yang datang menjenguk bertanya-tanya menjadi apa anak itu kelak. Pastilah Tuhan mempunyai rencana khusus baginya. Bukan bagi Yohanes saja, tapi bagi kita masing-masing juga. Apa rencana Tuhan bagi hidupku? Yang pasti supaya aku menjadi kudus sesuai dengan bimbingan Roh Kudus.

24. Minggu Adven IV. 2Sam.7:1-5,8b-12,14a,16; Rm.16:25-27; Luk.1:26-38. Engkau akan melahirkan seorang anak laki-laki… Ia akan menjadi besar dan disebut Anak Allah yang Mahatinggi. Anak Allah yang dilahirkan Maria adalah pribadi kedua dari Allah Tritunggal Maha-kudus: Bapa, Putra dan Roh Kudus yang sudah ada sebelum segala abad. Allah Putra yang sudah ada dari kekal menjelma atau ber-inkarnasi menjadi anak manusia, dilahirkan oleh Maria dan diberi nama Yesus. Ia akan menjadi raja dan kerajaan-Nya tidak berkesu-dahan. Ia raja yang bermahkota duri dan bertakhta di salib. Begitulah Ia mengalahkan dosa dan maut dan mengokohkan kerajaan-Nya yang bukan dari dunia ini. Janganlah kita menjadikan Natal pesta duniawi.

25. Senin. HR Natal. Malam: Yes. 9:1-6; Tit. 2:11-14; Luk. 2:1-14. Aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan, di kota Daud. Natal menyadarkan kita bahwa pikiran Allah bukanlah pikiran kita. Kalau pewaris takhta Daud yang sangat istimewa ini lahir, mestinya diberikan kepada-Nya segala yang terbaik dari dunia ini. Sebaliknya, Ia lahir dalam keluarga yang sangat sederhana: Maria dan Yusuf, tukang kayu. Tidak tersedia tempat tidur yang mewah baginya, hanya ada palungan, tempat makan hewan. Pengunjung yang pertama para gembala, orang-orang yang tak masuk bilangan. Memang yang kecil di mata dunia adalah besar di mata Tuhan. Selamat Natal!

26. Selasa. Pesta S. Stefanus. Kis. 6:8-10; 7:54-59; Mat.10:17-22. Stefa-nus penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak. Martir pertama ini adalah korban iri hati para penguasa agama Yahudi. Waktu bersoal jawab, mereka tidak mampu melawan hikmat Stefanus dan Roh Kudus yang mendo-rong dia berbicara. Ditambah lagi dengan kesaksiannya bahwa ia melihat Yesus yang mulia di sisi kanan Allah. Mengakui kelebihan orang lain tidak gampang, terlebih bagi orang yang ada di atas dan punya kuasa. Perlu kerendahan hati dan kesadaran terhadap kenya-taan bahwa tak ada manusia yang sempurna. Kita selalu masih bisa belajar dari orang lain, juga yang pendidikannya lebih rendah dari kita.

27. Rabu. Pesta S. Yohanes. 1Yoh.1:1-4; Yoh.20:2-8. Apa yang kami lihat dan kami dengar, kami beritakan kepada kamu juga supaya kamu pun

Desember 2017

beroleh persekutuan dengan kami. Injil bukan isapan jempol para pe-ngarangnya, melainkan kesaksian dari orang-orang yang telah meli-hat, mendengar dan meraba sendiri Firman yang hidup. Dengan menerima kesaksian mereka, kita bersekutu dengan mereka. Dan bukan dengan mereka saja, melainkan dengan Allah Bapa dan Putra. Sebab suara merekalah yang terekam dalam kata-kata Injil. Di situ Allah menyapa kita dalam bahasa manusia supaya kita mengerti. Membaca Injil membawa kita ke dalam dialog dengan Allah. Dia menyapa dan menanti jawaban kita.

28. Kamis. Pesta Kanak-kanak Suci. 1Yoh.1:5 – 2:2; Mat. 2:13-18. Jika kita mengaku dosa kita, Allah akan mengampuni segala dosa kita. Banyak orang berdosa tidak merasa diri berdosa. Contohnya, kalau dalam retret diberi kesempatan menerima Sakramen Tobat, ada saja yang bertanya-tanya: “Dosa saya apa, ya?” Banyak orang merasa kesalahan yang mereka lakukan memang wajar dilakukan, jadi bukan dosa. Sejak presiden Filipina memerintah, sekitar 20.000 orang pemakai dan pengedar narkoba dibunuh tanpa proses pengadilan. Dia merasa itulah yang terbaik, dan celakanya, banyak orang mendukung dia. Mohon terang Tuhan menerangi kegelapan hati kita agar menya-dari kedosaan kita di hadapan kekudusan Allah.

29. Jumat. 1Yoh. 2:3-11; Luk. 2:22-35. Barangsiapa membenci sauda-ranya, ia berada dalam kegelapan dan hidup dalam kegelapan. Mencintai orang baik itu mudah. Tapi tidak ada manusia yang sem-puna. Dalam pergaulan mudah timbul salah faham dan perselisihan. Rasa tidak suka tumbuh menjadi jengkel dan benci. Bagaimana mencintai orang yang menjengkelkan dan yang kita benci? Perlu membedakan perasaan dan kemauan. Perasaan perlu diolah. Mungkin orang yang saya anggap “jahat” sebenarnya “sakit” karena kurang dicinta. Maka rasa benci bisa berubah menjadi kasihan. Rasa benci yang dibiarkan merugikan diri kita sendiri, karena menggelapkan pandangan kita. Mari masuk ke dalam terang Tuhan!

30. Sabtu. 1Yoh 2:12-17; Luk 2:36-40. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada dalam orang itu. Yang dimaksud de-ngan “dunia” di sini bukan alam ciptaan Allah, melainkan kerakusan badan, kerakusan mata dan keangkuhan hati. Kalau orang hanya memikirkan makan dan minum yang enak serta barang mewah, dan hatinya angkuh, mana ada tempat bagi kasih Allah. Padahal semua yang ada di dunia ini akan berlalu, dan hanya kasih Allah yang kekal. Yang tidak menemukan kasih Allah dalam hidup ini tak akan mene-mukannya dalam hidup kekal. Kasih Allah kita temukan dengan mencari dan melakukan kehendak-Nya. Itulah yang menyelamatkan, sebab Allah hanya menghendaki keselamatan kita.

Desember 2017

31. Minggu. Pesta Keluarga Kudus, Yesus, Maria, Yusuf. Sir. 3:2-6,12-14; Kol. 3:12-21; Luk. 2:22-40. Di atas semuanya itu kenakanlah cinta-kasih, tali pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Tahun 2017 sudah berakhir. Besok kita membuka lembaran baru. Manakah kata yang pantas kita tulis sebagai kata pertama dalam agenda? Tulislah kata CINTAKASIH, karena di situ termasuk segalanya. Pikirkanlah cinta, tulislah cinta, ucapkan cinta, lakukan cinta kepada Tuhan dan semua orang serta alam ciptaan. Dengan demikian kita mempersatukan semua dalam Allah, Bapa dan Pencipta kita sekalian. Segala kerusakan yang disebabkan oleh dosa akan semakin dipulihkan dan disempurnakan. Selamat Tahun Baru.

Desember 2017

Desember 2017

Desember 2017