rm gagal jantung kon (2) - dr. sanjoto
DESCRIPTION
Rehab MedikTRANSCRIPT
REHABILITASI GAGAL JANTUNG KONGESTIF
Oleh:
Dr. Hi. Sanjoto S. SpRM.
MASALAH
• Morbiditas - infark miokard
- stroke
- atrial fibrilasi
• Mortalitas resiko kematian 60 % (pada NYHA kelas IV)
• Sering masuk rumah sakit masalah psikososial
DEFINISI :
• Ketidakmampuan jantung mempertahankan curah jantung (co : cardiac output) dalam memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh.
ETIOLOGI
• Penyakit miokard - PJ koroner- kardiomiopati- miocarditis- peny. jantung
reumatik• Gangguan mekanik miokard
– Pressure overload : - Hipertensi - Stenosis aorta
- Koartasio aorta- Hipertrofi kardiomiopati
– Volume overload : - insufisiensi aorta
- transfusi berlebihan
- left to right shunt– Hambatan pengisian : - pericarditis kontriktif
- tamponade jantung
GEJALA KLINIK
• Gagal jantung kiri dyspnoe deffort ortopnoe parosismal nokturnal dyspnoe
• Gagal jantung kanan kongestif vena jugularis externa hepato megali spleno megali edema tungkai
• Gagal jantung kongestif gagal jantung kanan & kiri terjadi bersamaan sesak nafas spleno megali kongesti vena jugularis hepato megali ascites edema perifer
FUNGSIONAL NYHA (New York Heart Association)
kelas 1 : AKS tidak terganggu
sesak (+) bila melakukan aktivitas fisik berat
kelas 2 : AKS sedikit terganggu
kelas 3 : AKS sangat terganggu, saat istirahat rasa nyaman
kelas 4 : saat istirahat sesak (+)
KLASIFIKASI MENURUT JANIEKI BERDASARKAN NILAI VO2 MAX
Kelas A : > 20 cc/kgbb/men ringan
B : 16 – 20 ringan – sedang
C : 10 – 16 sedang – berat
D : < 10 berat
PENATALAKSANAAN
• Atasi sindroma gagal jantung
• Tangani faktor presipitasi/ kelainan yang mendasari
• Cegah komplikasi, misal. Tromboemboli
• Rehabilitasi
MEDIKA MENTOSA
Tujuan :a. ↓ “after load” : ACE inhibitor, Antagonis
Calsium
b. kontraktilitas jantung : digitalis, dopamin, dobutamin
c. ↓ “preload” : nitrat, diuretik, vasodilator
batasi intake cairan
FISIOLOGI LATIHAN
• Gagal jantung inaktivitas masa otot skeletal&jumlah sel mitokondria ↓ proses metabolisme kurang baik efektivitas penggunaan oksegen ↓ kapasitas erobik ↓ intoleransi latihan
• Latihan erobikruang ventrikel jantung volume darah saat distolik isi sekuncup curah jantung densitas jantung oksigenasi otot skeletal
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS EROBIK1. Sistem kardiovaskuler & kardio pulmoner
berfungsi adekwat.
O2 dari paru2 ke dalam darah
2. Sistem transpor O2 ke jaringan∑ eritrosit (kadar Hb) dalam batas normal.pembuluh darah mengalirkan darah dari jaringan yang kurang aktif bekerja ke jaringan yang aktif bekerja O2 lebih banyak
3. Sistem muskuler
Proses metabolisme & fungsi mitokondria normal otot menggunakan O2 dengan baik
KETELHUT cs.
• Latihan erobik max. 60 menit
lat. berlebihan fatique otot jantung, karena:
1. Radikal bebas & asam lemak bebas depresi miokard
2. Cairan tubuh hilang volume intravaskuler ↓ pengisian ventrikel kiri ↓ cardiac output ↓ .
REHABILITASI• Tahapan :
– Anamnesis– Pemeriksaan fisik– Pemeriksaan penunjang– Diagnosis – Problematika– Goal/ tujuan– Prognosis
• Pedoman CRSPP (Cardiac Rehabilitation and Secondary Prevention Program)
I. Masa rawat inap (inpatient)
– Tentukan diagnosis– Tahu level kapasitas fungsional ~NYHA– Tahu faktor penyakit & faktor resiko
check EKG&Echokardiografi), Ro, Kateterisasi, laboratorium, analisa gas ekspiran (VO2 max).
– Obat yang dipakai– Intervensi latihan
• Stabil secara klinik• Latihan peregangan +/- 5 menit.
• Latihan mobilisasi dini & ADL/ AKS ~ NYHA
NYHA I : > 6 Mets
II : 5 – 6 Mets
III : 3 – 4 Mets
IV : 1 – 2 Mets
II. Masa Rawat Jalan (Out Patient)
– Klinik stabil– Tentukan stratifikasi resiko– Uji latih : Test jalan 6 menit. Test treadmill
↓
bila didapatkan exercise induced ventricular arrhythmia latihan tidak boleh.
Intervensi latihan– Intensitas rendah 40 – 60% VO2 max.
– Lat. Pemanasan & pendinginan. 5 – 10 menit– Lat. Inti 20 – 30 menit (jalan/ sepeda) dengan interval
exercise 2 – 6 menit.
Note:• Perlengkapan resusitasi tersedia & siap pakai.• Perhatikan keluhan subyektif&tanda obyektif sebelum, selama
dan sesudah latihan.• Periksa tensi, nadi, respirasi sebelum, selama dan sesudah
latihan.• EKG & respon ekokardiografi• Konseling & edukasi dilakukan rutin tiap minggu.
PROGRAM LATIHAN
• Manfaat : - kapasitas fungsi
- kualitas hidup
- keluhan ↓
- mortalitas ↓
- remisi ↓
• Dosis latihana. Fase awal
– latihan jalan interval 2 – 6 menit (periode istirahat 1 – 2 menit).
– Intensitas rendah. 40 – 60% VO2 max.– Frek. 2 – 3X/hari– Pemanasan/pendinginan 10’ – 15’– Alat yang diperlukan
» Perlengkapan resusitasi» Supervisi terus menerus» Monitoring tekanan darah» EKG» Echokardiografi
b. Fase lanjut (progresi)– Durasi , sampai 30 – 40 menit.– Intensitas 40 – 75 % VO2 max. (atau 70-80 % denyut
nadi maks.)– Frekuensi 3 – 4X/minggu (selama ≥ 12 minggu).– Cara latihan : - lat. Jalan 6 menit
- ergocycle– Lama 12 minggu
EDUKASI• Informasi mengenai gagal jantung, keluhan &
gejala• Faktor penyebab & faktor pencetus• Pemakaian obat – obatan• Advis nutrisi : diet rendah garam ≤ 2 gr, rendah
lemak• Kenali faktor resiko dan penanganannya.• Hindari aktivitas yang menyebabkan sesak• Atur periode istirahat selama aktivitas• Latihan fisik yang teratur• Edukasi keluarga terapi suportif&efek
psikologis
TERAPI OKUPASI (KONSERVASI ENERGI)
• Perhatikan : – respon kardiovaskuler setelah latihan– Aktivitas dengan Borg Scale– Tekanan darah, denyut jantung
• Observasi : - ADL/AKS - Toleransi thd latihan - aktivitas jalan
• Edukasi– Respon latihan fisik & aktivitas– Saat aktivitas perlu interval periode istirahat
– Menekankan ADL dengan Weight Bearing– Menyederhanakan tugas/kegiatan &
rekomendasikan modifikasi peralatan/ perlengkapan ADL di rumah.
– Latihan relaksasi bila terdapat masalah psikologis.