ringkasan riwayat nabi

Upload: bagus-fitri-utomo

Post on 05-Jan-2016

259 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Riwayat Rasulullah SAW

TRANSCRIPT

Qushayy (lahir 400M) | +----------------------+----------------------+ | | | 'Abd'l-'Uzza 'Abd Manaf 'Abd'd-Dar | (lahir 430M) | | | +----------+-----------+----------+ Asad | | | | | Muttalib Hasyim Naufal 'Abd Syams | (lahir 464M) | Khuwailid | Umayya | 'Abd'l-Muttalib | +----+----+ (lahir 497M) Harb | | | |'Awwam Khadijah | Abu Sufyan | | | Zubair | Mu'awiya | +--------+----------+-------+--+-----------+----------+ | | | | | |Hamzah 'Abbas 'Abdullah Abu Lahab Abu Talib Harith (lahir 545M) | | +----------+----------+ | | | | MUHAMMAD 'Aqil 'Ali Ja'far (lahir 570M) | | | +---+---+ | | | Muslim Hasan Husain

Abd Mutholib nadzar, jika anaknya mencapai 10, 1 org akan dikorbankan.Terpilih Abdullah. Ditebus 100 unta.Abdullah bin Abd Muthalib/syaiba >< St Aminah bint wahab ka. Suku zuhraAbdullah berdagang ke Suria, St Aminah kondisi hamil. Di Medinah sakit, meninggal mewariskan lima ekor unta, sekelompok ternak kambing dan seorang budak perempuan,yaitu Umm Ayman - yang kemudian menjadi pengasuh Nabi. Aminah melahirkan, oleh Abd Mutholib diberi nama MuhammadTh kelahiran simpang siur: a. Saat tahun gajahb. 15 th sebelum th gajahc. 30 th setelah th gajahBulan :Robiul awal, rajab, muharram, ramadhan

Kelainan pendapat itu juga mengenai hari bulan ia dilahirkan.Satu pendapat mengatakan pada malam kedua Rabiul Awal, ataumalam kedelapan, atau kesembilan. Tetapi pada umumnyamengatakan, bahwa dia dilahirkan pada tanggal duabelas RabiulAwal. Ini adalah pendapat Ibn Ishaq dan yang lain.

Selanjutnya terdapat perbedaan pendapat mengenai waktukelahirannya, yaitu siang atau malam, demikian juga mengenaitempat kelahirannya di Mekah. Caussin de Perceval dalam Essaisur l'Histoire des Arabes menyatakan, bahwa Muhammaddilahirkan bulan Agustus 570, yakni Tahun Gajah, dan bahwa diadilahirkan di Mekah di rumah kakeknya Abd'l-Muttalib. Pada hari ketujuh, disembelih onta dan diberikan nama Muhammad oleh Abd Mutholib: "Kuinginkan dia akan menjadi orang yang Terpuji,1 bagi Tuhan di langit dan bagi makhlukNya di bumi,"Kini mereka sedang menantikan orang yang akan menyusukannya dari Keluarga Sa'd (tradisi bangsawan )Sambil menunggu, disusukan pada Thuwaiba, budak abu jahal.

Akhirnya datang juga Wanita-wanita Keluarga Sa'd yang akanmenyusukan itu ke Mekah. Mereka memang mencari bayi yang akanmereka susukan. Akan tetapi mereka menghindari anak-anakyatim. Sebenarnya mereka masih mengharapkan sesuatu jasa darisang ayah. Sedang dari anak-anak yatim sedikit sekali yangdapat mereka harapkan. Oleh karena itu di antara mereka itutak ada yang mau mendatangi Muhammad. Mereka akan mendapathasil yang lumayan bila mendatangi keluarga yang dapat merekaharapkan.Halimah bint Abi-Dhua'ib (istri Harith bin Abd'l-'Uzza) yang pada mulanya juga menolak Muhammad, seperti yang lain-lain juga, ternyata tidak mendapatbayi lain sebagai gantinya. Dia bercerita, bahwa sejak diambilnya anak itu ia merasa mendapatberkah. Ternak kambingnya gemuk-gemuk dan susunyapunbertambah. Tuhan telah memberkati semua yang ada padanya.Hingga 2 th rasulullah disusui halimah dan diasuh oleh putrinya, Syaima'Sebelum usianya mencapai tiga tahun, ketika itulah terjadi cerita yang banyak dikisahkan orang. Yakni,bahwa sementara ia dengan saudaranya yang sebaya sesamaanak-anak itu sedang berada di belakang rumah di luarpengawasan keluarganya, tiba-tiba anak yang dari Keluarga Sa'ditu kembali pulang sambil berlari, dan berkata kepadaibu-bapanya: "Saudaraku yang dari Quraisy itu telah diambiloleh dua orang laki-laki berbaju putih. Dia dibaringkan,perutnya dibedah, sambil di balik-balikan.""Lalu saya pergi dengan ayahnya ke tempat itu. Kami jumpai dia sedang berdiri. Mukanyapucat-pasi. Kuperhatikan dia. demikian juga ayahnya. Lalu kamitanyakan: "Kenapa kau, nak?" Dia menjawab: "Aku didatangi olehdua orang laki-laki berpakaian putih. Aku di baringkan, laluperutku di bedah. Mereka mencari sesuatu di dalamnya. Tak tahuaku apa yang mereka cari." Takut kena kesurupan, nabi dibawa kembali ke mekah. Karena ada wabah penyakit disuruh dibawa lagi ke pedalaman. Diperjalanan beberapa orang Nasrani Abisinia memperhatikan Muhammad danmenanyakan kepada Halimah tentang anak itu. Dilihatnyabelakang anak itu, lalu mereka berkata: "Biarlah kami bawa anak ini kepada raja kami di negeri kami. Anak ini akan menjadi orang penting. Kamilah yang mengetahui keadaannya." Halimah lalu cepat-cepat menghindarkan diri dari mereka dengan membawa anak itu.

Baik kaum Orientalis maupun beberapa kalangan kaum Musliminsendiri tidak merasa puas dengan cerita dua malaikat ini danmenganggap sumber itu lemah sekali. Yang melihat kedualaki-laki (malaikat) dalam cerita penulis-penulis sejarah ituhanya anak-anak yang baru dua tahun lebih sedikit umurnya.Sesudah lima tahun, kemudian Muhammad kembali kepada ibunya.Dikatakan juga, bahwa Halimah pernah mencari tatkala ia sedangmembawanya pulang ketempat keluarganya tapi tidakmenjumpainya. Ia mendatangi Abd'l-Muttalib dan memberitahukanbahwa Muhammad telah sesat jalan ketika berada di hulu kotaMekah. Lalu Abd'l-Muttalibpun menyuruh orang mencarinya, yangakhirnya dikembalikan oleh Waraqa bin Naufal, demikiansetengah orang berkata. Aminah kemudian membawa anaknya itu ke Medinah untukdiperkenalkan kepada saudara-saudara kakeknya dari pihakKeluarga Najjar.Dalam perjalanan itu dibawanya juga Umm Aiman, budak perempuanyang ditinggalkan ayahnya dulu. Sesampai mereka di Medinahkepada anak itu diperlihatkan rumah tempat ayahnya meninggaldulu serta tempat ia dikuburkan. Itu adalah yang pertama kaliia merasakan sebagai anak yatim. Sebulan tinggal di Medinah, Aminah kembali pulangdengan dua ekor unta yang membawa mereka dari Mekah. Tetapi ditengah perjalanan, ketika mereka sampai di Abwa',2 ibundaAminah menderita sakit, yang kemudian meninggal dan dikuburkanpula di tempat itu.Anak itu oleh Umm Aiman dibawa pulang ke Mekah, pulangmenangis dengan hati yang pilu, sebatang kara. Ia makin merasakehilangan; sudah ditakdirkan menjadi anak yatim. Kenangan yang memilukan hati ini barangkali akan terasa agak meringankan juga sedikit, sekiranya Abd'l-Muttalib masih dapathidup lebih lama lagi. Tetapi orang tua itu juga meninggal,dalam usia delapanpuluh tahun, sedang Muhammad waktu itu baruberumur delapan tahun. Sekali lagi Muhammad dirundungkesedihan karena kematian kakeknya itu, seperti yang sudahdialaminya ketika ibunya meninggal.Sebenarnya kematian Abd'l-Muttalib ini merupakan pukulan beratbagi Keluarga Hasyim semua. Di antara anak-anaknya itu tak adayang seperti dia: mempunyai keteguhan hati, kewibawaan,pandangan yang tajam, terhormat dan berpengaruh di kalanganArab semua. Dia menyediakan makanan dan minuman bagi merekayang datang berziarah, memberikan bantuan kepada pendudukMekah bila mereka mendapat bencana. Pengasuhan Muhammad di pegang oleh Abu TalibAnak itu lalu turut serta dalam rombongan kafilah, hinggasampai di Bushra di sebelah selatan Syam. Dalam buku-bukuriwayat hidup Muhammad diceritakan, bahwa dalam perjalananinilah ia bertemu dengan rahib Bahira, dan bahwa rahib itutelah melihat tanda-tanda kenabian padanya sesuai denganpetunjuk cerita-cerita Kristen. Sebagian sumber menceritakan,bahwa rahib itu menasehatkan keluarganya supaya janganterlampau dalam memasuki daerah Syam, sebab dikuatirkanorang-orang Yahudi yang mengetahui tanda-tanda itu akanberbuat jahat terhadap dia.Ia melakukan pekerjaan yang biasa dikerjakan oleh mereka yangseusia dia. Bila tiba bulan-bulan suci, kadang ia tinggal diMekah dengan keluarga, kadang pergi bersama mereka kepekan-pekan yang berdekatan dengan 'Ukaz, Majanna danDhu'l-Majaz, Karena jiwanya yang besar, yang kemudianpengaruhnya tampak berkilauan menerangi dunia, jiwa besar yangselalu mendambakan kesempurnaan, itu jugalah yang menyebabkandia menjauhi foya-foya, yang biasa menjadi sasaran utamapemduduk Mekah. Ia mendambakan cahaya hidup yang akan lahirdalam segala manifestasi kehidupan, dan yang akan dicapainyahanya dengan dasar kebenaran penduduk Mekah semua memanggilnya Al-Amin (artinya 'yang dapat dipercaya').Yang menyebabkan dia lebih banyak merenung dan berpikir, ialahpekerjaannya menggembalakan kambing sejak dalam masa mudanyaitu. Di antaranya iaberkata: "Nabi-nabi yang diutus Allah itu gembala kambing."Dan katanya lagi: "Musa diutus, dia gembala kambing, Dauddiutus, dia gembala kambing, aku diutus, juga gembala kambingkeluargaku di Ajyad."Pemikiran dan permenungan demikian membuat ia jauh dari segalapemikiran nafsu manusia duniawi.Oleh karena itu, dalam perbuatan dantingkah-lakunya Muhammad terhindar dari segala penodaan namayang sudah diberikan kepadanya oleh penduduk Mekah, dan memangbegitu adanya: Al-Amin.Semua ini dibuktikan oleh keterangan yang diceritakannyakemudian, bahwa ketika itu ia sedang menggembala kambingdengan seorang kawannya. Pada suatu hari hatinya berkata,bahwa ia ingin bermain-main seperti pemuda-pemuda lain. Halini dikatakannya kepada kawannya pada suatu senja, bahwa iaingin turun ke Mekah, bermain-main seperti para pemuda digelap malam, dan dimintanya kawannya menjagakan kambingternaknya itu. Tetapi sesampainya di ujung Mekah, perhatiannyatertarik pada suatu pesta perkawinan dan dia hadir di tempatitu. Tetapi tiba-tiba ia tertidur. Pada malam berikutnyadatang lagi ia ke Mekah, dengan maksud yang sama. Terdengarolehnya irama musik yang indah, seolah turun dari langit. Iaduduk mendengarkan. Lalu tertidur lagi sampai pagi.

Jadi apakah gerangan pengaruh segala daya penarik Mekah ituterhadap kalbu dan jiwa yang begitu padat oleh pikiran danrenungan? Gerangan apa pula artinya segala daya penarik yangkita gambarkan itu yang juga tidak disenangi oleh mereka yangmartabatnya jauh di bawah Muhammad? Karena itu ia terhindar dari cacatSuatu waktu Abu thalib mendengar berita, bahwa Khadijahbint Khuwailid mengupah orang-orang Quraisy untuk menjalankanperdagangannya. Khadijah adalah seorang wanita pedagang yangkaya dan dihormati,

Tatkala Abu Talib mengetahui, bahwa Khadijah sedang menyiapkanperdagangan yang akan dibawa dengan kafilah ke Syam, iamemanggil kemenakannya - yang ketika itu sudah berumurduapuluh lima tahun.Setelah mendapat nasehat paman-pamannya Muhammad pergi denganMaisara, budak Khadijah.Dengan kejujuran dan kemampuannya ternyata Muhammad mampubenar memperdagangkan barang-barang Khadijah, dengan caraperdagangan yang lebih banyak menguntungkan daripada yangdilakukan orang lain sebelumnya. Demikian juga dengan karakteryang manis dan perasaannya yang luhur ia dapat menarikkecintaan dan penghormatan Maisara kepadanya. Setelah tibawaktunya mereka akan kembali, mereka membeli segala barangdagangan dari Syam yang kira-kira akan disukai oleh Khadijah. Kemudian perkawinan itu berlangsung dengan diwakili oleh paman Khadijah, Umar bin Asad, sebab Khuwailid ayahnya sudah meninggal DENGAN duapuluh ekor unta muda sebagai mas kawin Muhammadmelangsungkan perkawinannya itu dengan Khadijah.Dari perkawinannya itu ia beroleh beberapa orang anak, laki-laki dan perempuan. Kematian keduaanaknya, al-Qasim dan Abdullah at-Tahir at-Tayyib1 telahmenimbulkan rasa duka yang dalam sekali. Anak-anak yang masihhidup semua perempuan.Perawakan nabi saw:Paras mukanya manis dan indah, Perawakannya sedang, tidakterlampau tinggi, juga tidak pendek, dengan bentuk kepala yangbesar, berambut hitam sekali antara keriting dan lurus.Dahinya lebar dan rata di atas sepasang alis yang lengkunglebat dan bertaut, sepasang matanya lebar dan hitam, ditepi-tepi putih matanya agak ke merah-merahan, tampak lebihmenarik dan kuat: pandangan matanya tajam, dengan bulu-matayang hitam-pekat. Hidungnya halus dan merata dengan barisangigi yang bercelah-celah. Cambangnya lebar sekali, berleherpanjang dan indah. Dadanya lebar dengan kedua bahu yangbidang. Warna kulitnya terang dan jernih dengan kedua telapaktangan dan kakinya yang tebal.

Bila berjalan badannya agak condong kedepan, melangkahcepat-cepat dan pasti. Air mukanya membayangkan renungan danpenuh pikiran, pandangan matanya menunjukkan kewibawaan,membuat orang patuh kepadanya.Semua itu terbawa oleh kodratnya yang selalu lapang dada, berkemauan baik danmenghargai orang lain. Bijaksana ia, murah hati dan mudahbergaul. Tapi juga ia mempunyai tujuan pasti, berkemauankeras, tegas dan tak pernah ragu-ragu dalam tujuannya.Sifat-sifat demikian ini berpadu dalam dirinya danmeninggalkan pengaruh yang dalam sekali pada orang-orang yangbergaul dengan dia. Bagi orang yang melihatnya tiba-tiba,sekaligus akan timbul rasa hormat, dan bagi orang yang bergauldengan dia akan timbul rasa cinta kepadanya.Pergaulan Muhammad dengan penduduk Mekah tidak terputus, jugapartisipasinya dalam kehidupan masyarakat hari-hari bencana banjir besaryang turun dari gunung, pernah menimpa dan meretakkandinding-dinding Ka'bah yang memang sudah rapukSudut-sudut Ka'bah itu oleh Quraisy dibagi empat bagian tiapkabilah mendapat satu sudut yang harus dirombak dan dibangunkembali. merekapun ramai-ramai merombaknya dan memindahkanbatu-batu yang ada. Dan Muhammad ikut pula membawa batu itu. Sesudah bangunan itu setinggi orang berdiri dan tiba saatnyameletakkan Hajar Aswad yang disucikan di tempatnya semula disudut timur, maka timbullah perselisihan di kalangan Quraisy,siapa yang seharusnya mendapat kehormatan meletakkan batu itudi tempatnya. Demikian memuncaknya perselisihan itu sehinggahampir saja timbul perang saudara karenanya. KeluargaAbd'd-Dar dan keluarga 'Adi bersepakat takkan membiarkankabilah yang manapun campur tangan dalam kehormatan yang besarini. Untuk itu mereka mengangkat sumpah bersama. KeluargaAbd'd-Dar membawa sebuah baki berisi darah. Tangan merekadimasukkan ke dalam baki itu guna memperkuat sumpah mereka.Karena itu lalu diberi nama La'aqat'd-Dam, yakni 'jilatandarah.'

Abu Umayya bin'l-Mughira dari Banu Makhzum, adalah orang yangtertua di antara mereka, dihormati dan dipatuhi. Setelahmelihat keadaan serupa itu ia berkata kepada mereka:

"Serahkanlah putusan kamu ini di tangan orang yang pertamasekali memasuki pintu Shafa ini." Tatkala mereka melihat Muhammad adalah orang pertama memasukitempat itu, mereka berseru: "Ini al-Amin; kami dapat menerimakeputusannya."Lalu mereka menceritakan peristiwa itu kepadanya. Iapunmendengarkan dan sudah melihat di mata mereka betapaberkobarnya api permusuhan itu. Ia berpikir sebentar, lalukatanya: "Kemarikan sehelai kain," katanya. Setelah kaindibawakan dihamparkannya dan diambilnya batu itu laludiletakkannya dengan tangannya sendiri, kemudian katanya;"Hendaknya setiap ketua kabilah memegang ujung kain ini."Mereka bersama-sama membawa kain tersebut ke tempat batu ituakan diletakkan. Lalu Muhammad mengeluarkan batu itu dari kaindan meletakkannya di tempatnya. Dengan demikian perselisihanitu berakhir dan bencana dapat dihindarkan.Ada beberapa keterangan yang menyebutkan, bahwa pada suatuhari masyarakat Quraisy sedang berkumpul di Nakhla merayakanberhala 'Uzza; empat orang di antara mereka diam-diammeninggalkan upacara itu. Mereka itu ialah: Zaid b. 'Amr,Usman bin'l-Huwairith, 'Ubaidullah b. Jahsy dan Waraqa b.Naufal.

Mereka satu sama lain berkata: "Ketahuilah bahwa masyarakatmuini tidak punya tujuan; mereka dalam kesesatan. Apa artinyakita mengelilingi batu itu: memdengar tidak, melihat tidak,merugikan tidak, menguntungkanpun juga tidak. Hanya darahkorban yang mengalir di atas batu itu. Saudara-saudara,marilah kita mencari agama lain, bukan ini."Dari antara mereka itu kemudian Waraqa menganut agama Nasrani.Konon katanya dia yang menyalin Kitab Injil ke dalam bahasaArab. 'Ubaidullah b. Jahsy masih tetap kabur pendiriannya.Kemudian masuk Islam dan ikut hijrah ke Abisinia. Di sana iapindah menganut agama Nasrani sampai matinya. Tetapi isterinya- Umm Habiba bint Abi Sufyan - tetap dalam Islam, sampaikemudian ia menjadi salah seorang isteri Nabi danUmm'l-Mu'minin.Selama bertahun-tahun Muhammad tetap bersama-sama pendudukMekah dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Ia menemukandalam diri Khadijah teladan wanita terbaik; wanita yang suburdan penuh kasih, menyerahkan seluruh dirinya kepadanya, dantelah melahirkan anak-anak seperti: al-Qasim dan Abdullah yangdijuluki at-Tahir dan at-Tayyib, serta puteri-puteri sepertiZainab, Ruqayya, Umm Kulthum dan Fatimah. Tentang al-Qasim danAbdullah tidak banyak yang diketahui, kecuali disebutkan bahwamereka mati kecil pada zaman Jahiliah dan tak ada meninggalkansesuatu yang patut dicatat Ia berpikir dan merenungkan. Di kalangan masyarakatnyadialah orang yang paling banyak berpikir dan merenung. Jiwayang kuat dan berbakat ini, jiwa yang sudah mempunyaipersiapan kelak akan menyampaikan risalah Tuhan kepada umatmanusia, serta mengantarkannya kepada kehidupan rohani yanghakiki, jiwa demikian tidak mungkin berdiam diri saja melihatmanusia yang sudah hanyut ke dalam lembah kesesatan. Sudahseharusnya ia mencari petunjuk dalam alam semesta ini,sehingga Tuhan nanti menentukannya sebagai orang yang akanmenerima risalahNya. Begitu besar dan kuatnya kecenderunganrohani yang ada padanya, ia tidak ingin menjadikan dirinyasebangsa dukun atau ingin menempatkan diri sebagai ahli pikirseperti , dilakukan oleh Waraqa b. Naufal dan sebangsanya.Yang dicarinya hanyalah kebenaran semata. Pikirannya penuhuntuk itu, banyak sekali ia bermenung. Pikiran dan renunganyang berkecamuk dalam hatinya itu sedikit sekali dinyatakankepada orang lain.Sudah menjadi kebiasaan orang-orang Arab masa itu bahwagolongan berpikir mereka selama beberapa waktu tiap tahunmenjauhkan diri dari keramaian orang, berkhalwat danmendekatkan diri kepada tuhan-tuhan mereka dengan bertapa danberdoa, mengharapkan diberi rejeki dan pengetahuan.Pengasingan untuk beribadat semacam ini mereka namakantahannuf dan tahannuth.6Di puncak Gunung Hira, - sejauh dua farsakh7 sebelah utaraMekah -terletak sebuah gua yang baik sekali buat tempatmenyendiri dan tahannuth. Sepanjang bulan Ramadan tiap tahunia pergi ke sana dan berdiam di tempat itu, cukup hanya denganbekal sedikit yang dibawanya. Ia tekun dalam renungan danibadat, jauh dari segala kesibukan hidup dan keributanmanusia. Ia mencari Kebenaran, dan hanya kebenaran semata.Tahun telah berganti tahun dan kini telah tiba pula bulanRamadan. Ia pergi ke Hira', ia kembali bermenung, sedikit demisedikit ia bertambah matang, jiwanyapun semakin penuh. Sesudahbeberapa tahun jiwa yang terbawa oleh Kebenaran Tertinggi itudalam tidurnya bertemu dengan mimpi hakiki yang memancarkancahaya kebenaran yang selama ini dicarinya Bersamaan denganitu pula dilihatnya hidup yang sia-sia, hidup tipu-daya dengansegala macam kemewahan yang tiada berguna.Muhammad sudah menjelang usia empatpuluh tahun. Pergi ia keHira' melakukan tahannuth. Jiwanya sudah penuh iman atassegala apa yang telah dilihatnya dalam mimpi hakiki itu. Iatelah membebaskan diri dari segala kebatilan. Tuhan telahmendidiknya, dan didikannya baik sekali. Dengan sepenuh kalbuia menghadapkan diri ke jalan lurus, kepada Kebenaran yangAbadi. Ia telah menghadapkan diri kepada Allah dengan seluruhjiwanya agar dapat memberikan hidayah dan bimbingan kepadamasyarakatnya yang sedang hanyut dalam lembah kesesatan.Tatkala ia sedang dalam keadaan tidur dalam gua itu, ketikaitulah datang malaikat membawa sehelai lembaran seraya berkatakepadanya: "Bacalah!" Dengan terkejut Muhammad menjawab: "Sayatak dapat membaca". Ia merasa seolah malaikat itumencekiknya, kemudian dilepaskan lagi seraya katanya lagi:"Bacalah!" Masih dalam ketakutan akan dicekik lagi Muhammadmenjawab: "Apa yang akan saya baca." Seterusnya malaikat ituberkata: "Bacalah! Dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan.Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah. Dan TuhanmuMaha Pemurah. Yang mengajarkan dengan Pena. Mengajarkan kepadamanusia apa yang belum diketahuinya ..." (Qur'an 96:1-5)

Lalu ia mengucapkan bacaan itu. Malaikatpun pergi, setelahkata-kata itu terpateri dalam kalbunya.8Tetapi kemudian ia terbangun ketakutan, sambil bertanya-tanyakepada dirinya: Gerangan apakah yang dilihatnya?! Ataukahkesurupan yang ditakutinya itu kini telah menimpanya?! Iamenoleh ke kanan dan ke kiri, tapi tak melihat apa-apa. Iadiam sebentar, gemetar ketakutan. Kuatir ia akan apa yangterjadi dalam gua itu. Ia lari dari tempat itu. Semuanya serbamembingungkan. Tak dapat ia menafsirkan apa yang telahdilihatnya itu.Ia memasuki pegunungan itu masih dalam ketakutan, masihbertanya-tanya. Tiba-tiba ia mendengar ada suara memanggilnya.Dahsyat sekali terasa. Ia melihat ke permukaan langit.Tiba-tiba yang terlihat adalah malaikat dalam bentuk manusia.Dialah yang memanggilnya. Ia makin ketakutan sehingga tertegunia di tempatnya. Ia memalingkan muka dari yang dilihatnya itu.Tetapi dia masih juga melihatnya di seluruh ufuk langit.Sebentar melangkah maju ia, sebentar mundur, tapi rupamalaikat yang sangat indah itu tidak juga lalu dari depannya.Seketika lamanya ia dalam keadaan demikian. Setelah rupa malaikat itu menghilang Muhammad pulang sudahberisi wahyu yang disampaikan kepadanya. Jantungnya berdenyut,hatinya berdebar-debar ketakutan. Dijumpainya Khadijah sambilia berkata: "Selimuti aku!" Ia segera diselimuti. Tubuhnyamenggigil seperti dalam demam. Setelah rasa ketakutan ituberangsur reda dipandangnya isterinya dengan pandangan mataingin mendapat kekuatan.

"Khadijah, kenapa aku?" katanya. Kemudian diceritakannya apayang telah dilihatnya, dan dinyatakannya rasa kekuatirannyaakan teperdaya oleh kata hatinya atau akan jadi seperti jurunujum saja."O putera pamanku.9 Bergembiralah, dan tabahkan hatimu. DemiDia Yang memegang hidup Khadijah,10 aku berharap kiranyaengkau akan menjadi Nabi atas umat ini. Samasekali Allahtakkan mencemoohkan kau; sebab engkaulah yang mempererat talikekeluargaan, jujur dalam kata-kata, kau yang mau memikulbeban orang lain dan menghormati tamu dan menolong mereka yangdalam kesulitan atas jalan yang benar."Muhammad sudah merasa tenang kembali. Dipandangnya Khadijahdengan mata penuh terimakasih dan rasa kasih. Sekujur badannyasekarang terasa sangat letih dan perlu sekali ia tidur. Ia puntidur, tidur untuk kemudian bangun kembali membawa suatukehidupan rohani yang kuat, yang luarbiasa kuatnya. Suatukellidupan yang sungguh dahsyat dan mempesonakan. . Tidak tahan ia tinggal seorang diri lama-lama. Pikirannyaberpindah-pindah dari harapan yang manis sedap kepadakesangsian dan harap-harap cemas. Terpikir olehnya akanmencurahkan segala isi hatinya itu kepada orang yang sudahdikenalnya bijaksana dan akan dapat memberikan nasehat.Untuk itu, kemudian ia pergi menjumpai saudara sepupunya (anakpaman), Waraqa b. Naufal. Seperti sudah disebutkan, Waraqaadalah seorang penganut agama Nasrani yang sudah mengenalBible dan sudah pula menterjemahkannya sebagian ke dalambahasa Arab. Ia menceritakan apa yang pernah dilihat dandidengar Muhammad dan menceritakan pula apa yang dikatakanMuhammad kepadanya, dengan menyebutkan juga rasa kasih danharapan yang ada dalam dirinya. Waraqa menekur sebentar,kemudian katanya: "Maha Kudus Ia, Maha Kudus. Demi Dia yangmemegang hidup Waraqa. Khadijah, percayalah, dia telahmenerima Namus Besar1 seperti yang pernah diterima Musa. Dansungguh dia adalah Nabi umat ini. Katakan kepadanya supayatetap tabah."Khadijah pulang. Dilihatnya Muhammad masih tidur. Dipandangnyasuaminya itu dengan rasa kasih dan penuh ikhlas, bercampurharap dan cemas. Dalam tidur yang demikian itu, tiba-tiba iamenggigil, napasnya terasa sesak dengan keringat yang sudahmembasahi wajahnya. Ia terbangun, manakala didengarnyamalaikat datang membawakan wahyu kepadanya:"O orang yang berselimut! Bangunlah dan sampaikan peringatan.Dan agungkan Tuhanmu. Pakaianmupun bersihkan. Dan hindarkanperbuatan dosa. Jangan kau memberi, karena ingin menerimalebih banyak. Dan demi Tuhanmu, tabahkan hatimu." (Qur'an 74:17)Dipandangnya ia oleh Khadijah, dengan rasa kasih yang lebihbesar. Didekatinya ia perlahan-lahan seraya dimintanya, supayakembali ia tidur dan beristirahat."Waktu tidur dan istirahat sudah tak ada lagi, Khadijah,"jawabnya. "Jibril membawa perintah supaya aku memberiperingatan kepada umat manusia, mengajak mereka, dan supayamereka beribadat hanya kepada Allah. Tapi siapa yang akankuajak? Dan siapa pula yang akan mendengarkan?"Khadijah berusaha menenteramkan hatinya. Cepat-cepat iamenceritakan apa yang didengarnya dari Waraqa tadi. Sesudah peristiwa itu, pada suatu hari Muhammad pergi akanmengelilingi Ka'bah. Di tempat itu Waraqa b. Naufalmenjumpainya. Sesudah Muhammad menceritakan keadaannya, Waraqaberkata: "Demi Dia Yang memegang hidup Waraqa. Engkau adalahNabi atas umat ini. Engkau telah menerima Namus Besar sepertiyang pernah disampaikan kepada Musa. Pastilah kau akandidustakan orang, akan disiksa, akan diusir dan akandiperangi. Kalau sampai pada waktu itu aku masih hidup, pastiaku akan membela yang di pihak Allah dengan pembelaan yangsudah diketahuiNya pula." Lalu Waraqa mendekatkan kepalanyadan mencium ubun-ubun Muhammad. Muhammadpun segera merasakanadanya kejujuran dalam kata-kata Waraqa itu, dan merasakanpula betapa beratnya beban yang harus menjadi tanggungannya.Sekarang ia jadi memikirkan, bagaimana akan mengajak Quraisysupaya turut beriman; padahal ia tahu benar mereka sangat kuatmempertahankan kebatilan itu. Mereka bersedia berperang danmati untuk itu. Ditambah lagi mereka masih sekeluarga dansanak famili yang dekat.Ia sedang menantikan bimbingan wahyu dalam menghadapimasalahnya itu, menantikan adanya penyuluh yang akan menerangijalannya. Tetapi, wahyu itu sekarang terputus! Jibrilpun tidakdatang lagi kepadanya. Tempat di sekitarnya jadi sunyi, bisu.Ia merasa terasing dari orang, dan dari dirinya. Kembali iamerasa dalam ketakutan seperti sebelum turunnya wahyu. KononKhadijah pernah mengatakan kepadanya: "Mungkin Tuhan tidakmenyukai engkau."Sementara ia sedang dalam kekuatiran demikian itu - sesudahsekian lama terhenti - tiba-tiba datang wahyu membawa firmanTuhan:"Demi pagi cerah yang gemilang. Dan demi malam bila senyapkelam. Tuhanmu tidak meninggalkan kau, juga tidak merasabenci. Dan sungguh, hari kemudian itu lebih baik buat kaudaripada yang sekarang. Dan akan segera ada pemberian dariTuhan kepadamu. Maka engkaupun akan bersenang hati. BukankahIa mendapati kau seorang piatu, lalu diberiNya tempatberlindung? Dan Ia mendapati kau tak tahu jalan, laludiberiNya kau petunjuk? Karena itu, terhadap anak piatu,jangan kau bersikap bengis. Dan tentang orang yang meminta,jangan kau tolak. Dan tentang kurnia Tuhanmu, hendaklah kausebarkan."(Qur'an, 93: 1-11)Maha Mulia Allah. Betapa damainya itu dalam jiwa. Betapagembira dalam hati! Rasa cemas dan takut dalam diri Muhammadsemuanya hilang sudah. Terbayang senyum di wajahnya.Bibirnyapun mengucapkan kata-kata syukur, kata-kata kudus danpenuh khidmat. Tidak lagi Khadijah merasa takut, bahwa Tuhansudah tidak menyukai Muhammad dan iapun tidak lagi merasatakut dan gelisah. Bahkan Tuhan telah melindungi mereka berduadengan rahmatNya. Segala rasa takut dan keraguan-raguan hilangsama sekali dari hatinya. Tak ada lagi bunuh diri.Tuhan telah mengajarkan Nabi bersembahyang, maka iapunbersembahyang, begitu juga Khadijah ikut pula sembahyang.Selain puteri-puterinya, tinggal bersama keluarga itu Ali binAbi Talib sebagai anak muda yang belum balig. Lalu Muhammadpun mengajak sepupunya itu beribadat kepada Allahsemata tiada bersekutu serta menerima agama yang dibawa nabiutusanNya dengan meninggalkan berhala-berhala semacam Lat dan'Uzza. Muhammad lalu membacakan beberapa ayat Qur'an. Alisangat terpesona karena ayat-ayat itu luarbiasa indahnya.

Ia minta waktu akan berunding dengan ayahnya lebih dulu.Semalaman itu ia merasa gelisah. Tetapi besoknya ia memberitahukan kepada suami-isteri itu, bahwa ia akan mengikutimereka berdua, tidak perlu minta pendapat Abu Talib. "Tuhanmenjadikan saya tanpa saya perlu berunding dengan Abu Talib.Apa gunanya saya harus berunding dengan dia untuk menyembahAllah."Jadi Ali adalah anak pertama yang menerima Islam. KemudianZaid b. Haritha, bekas budak Nabi. Dengan demikian Islam masihterbatas hanya dalam lingkungan keluarga Muhammad: diasendiri, isterinya, kemenakannya dan bekas budaknya. Masihjuga ia berpikir-pikir, bagaimana akan mengajak kaum Quraisyitu. Tahu benar ia, betapa kerasnya mereka itu dan betapa pulakuatnya mereka berpegang pada berhala yang disembah-sembahnenek moyang mereka itu.

Pada waktu itu Abu Bakr b. Abi Quhafa dari kabilah Taim adalahteman akrab Muhammad. Ia senang sekali kepadanya, karena sudahdiketahuinya benar ia sebagai orang yang bersih, jujur dandapat dipercaya. Oleh karena itu orang dewasa pertama yangdiajaknya menyembah Allah Yang Esa dan meninggalkanpenyembahan berhala, adalah dia. Juga dia laki-laki pertamatempat dia membukakan isi hatinya akan segala yang dilihatserta wahyu yang diterimanya. Abu Bakr tidak ragu-ragu lagimemenuhi ajakan Muhammad dan beriman pula akan ajakannya itu.Jiwa yang mana lagi yang memang mendambakan kebenaran masihakan ragu-ragu meninggalkan penyembahan berhala dan untukkemudian menyembah Allah Yang Esa! Jiwa yang mana lagi yangmasih disebut jiwa besar di samping menyembah Allah masih maumenyembah batu yang bagaimanapun bentuknya! Jiwa yang manalagi yang sudah bersih masih akan ragu-ragu membersihkanpakaian dan jiwanya, berderma kepada orang yang membutuhkandan berbuat kebaikan kepada anak piatu!Keimanannya kepada Allah dan kepada RasulNya itu segeradiumumkan oleh Abu Bakr di kalangan teman-temannya. Ia memangseorang pria yang rupawan. "Menjadi kesayangan masyarakatnyadan amikal sekali. Dari kalangan Quraisy ia termasuk orangQuraisy yang berketurunan tinggi dan yang banyak mengetahuisegala seluk-beluk bangsa itu, yang baik dan yang jahat.Sebagai pedagang dan orang yang berakhlak baik ia cukupterkenal. Kalangan masyarakatnya sendiri yang terkemukamengenalnya dalam satu bidang saja. Mereka mengenalnya karenailmunya, karena perdagangannya dan karena pergaulannya yangbaik."

Dari kalangan masyarakatnya yang dipercayai oleh Abu Bakrdiajaknya mereka kepada Islam. Usman b. 'Affan, Abdurrahman b.'Auf, Talha b. 'Ubaidillah, Sa'd b. Abi Waqqash dan Zubairbin'l-'Awwam mengikutinya pula menganut Islam. Kemudianmenyusul pula Abu 'Ubaida bin'l-Djarrah, dan banyak lagi yanglain dari penduduk Mekah. Mereka yang sudah Islam itu laludatang kepada Nabi menyatakan Islamnya, yang selanjutnyamenerima ajaran-ajaran agama itu dari Nabi sendiri.Mengetahui adanya permusuhan yang begitu bengis dari pihakQuraisy terhadap segala sesuatu yang melanggar paganisma, makakaum Muslimin yang mula-mula masih sembunyi-sembunyi. Apabilamereka akan melakukan salat, mereka pergi ke celah-celahgunung di Mekah. Keadaan serupa ini berjalan selama tigatahun, sementara Islam tambah meluas juga di kalangan pendudukMekah. Wahyu yang datang kepada Muhammad selama itu makinmemperkuat iman kaum Muslimin. Saudagar-saudagar dan kaum bangsawan Mekah yang sudah mengenalarti kesucian, sudah menyadari arti kebenaran, pengampunan danarti rahmat, mereka beriman kepada ajaran Muhammad. Semua kaumyang lemah, semua orang yang sengsara dan semua orang yangtidak punya, beriman kepadanya. Ajaran Muhammad sudah tersebardi Mekah, orang sudah berbondong-bondong memasuki Islam, priadan wanita.Orang banyak bicara tentang Muhammad dan tentangajaran-ajarannya. Akan tetapi penduduk Mekah yang masihberhati-hati, yang masih tertutup hatinya, pada mulanya tidakmenghiraukannya. Mereka menduga, bahwa kata-katanya tidakkanlebih dan kata-kata pendeta atau ahli-ahli pikir semacam Quss,Umayya, Waraqa dan yang lain. Orang pasti akan kembali kepadakepercayaan nenek-moyangnya; yang akhirnya akan menang ialahHubal, Lat dan 'Uzza, begitu juga Isaf dan Na'ila yang dibawaikurban. Mereka lupa bahwa iman yang murni tak dapatdikalahkan, dan bahwa kebenaran pasti akan mendapatkemenangan.

Tiga tahun kemudian sesudah kerasulannya, perintah Allahdatang supaya ia mengumumkan ajaran yang masih disembunyikanitu, perintah Allah supaya disampaikan. Ketika itu wahyudatang:"Dan berilah peringatan kepada keluarga-keluargamu yang dekat.Limpahkanlah kasih-sayang kepada orang-orang beriman yangmengikut kau. Kalaupun mereka tidak mau juga mengikuti kau,katakanlah, 'Aku lepas tangan dari segala perbuatan kamu.'"(Qur'an 26: 214-216)"Sampaikanlah apa yang sudah diperintahkan kepadamu, dan tidakusah kauhiraukan orang-orang musyrik itu."(Qur'an 15: 94)Muhammadpun mengundang makan keluarga-keluarga itu kerumahnya, dicobanya bicara dengan mereka dan mengajak merekakepada Allah. Tetapi Abu Talib, pamannya, lalu menyetoppembicaraan itu. Ia mengajak orang-orang pergi meninggalkantempat. Keesokan harinya sekali lagi Muhammad mengundangmereka.Selesai makan, katanya kepada mereka: "Saya tidak melihat adaseorang manusia di kalangan Arab ini dapat membawakan sesuatuke tengah-tengah mereka lebih baik dari yang saya bawakankepada kamu sekalian ini. Kubawakan kepada kamu dunia danakhirat yang terbaik. Tuhan telah menyuruh aku mengajak kamusekalian. Siapa di antara kamu ini yang mau mendukungku dalamhal ini?"Mereka semua menolak, dan sudah bersiap-siap akanmeninggalkannya. Tetapi tiba-tiba Ali bangkit - ketika itu iamasih anak-anak, belum lagi balig."Rasulullah, saya akan membantumu," katanya. "Saya adalahlawan siapa saja yang kautentang."Banu Hasyim tersenyum, dan ada pula yang tertawaterbahak-bahak. Mata mereka berpindah-pindah dari Abu Talibkepada anaknya. Kemudian mereka semua pergi meninggalkannyadengan ejekan.Sesudah itu Muhammad kemudian mengalihkan seruannya darikeluarga-keluarganya yang dekat kepada seluruh penduduk Mekah.Suatu hari ia naik ke Shafa2 dengan berseru: "Hai masyarakatQuraisy." Tetapi orang Quraisy itu lalu membalas: "Muhammadbicara dari atas Shafa." Mereka lalu datang berduyun-duyunsambil bertanya-tanya, "Ada apa?""Bagaimana pendapatmu sekalian kalau kuberitahukan kamu, bahwapada permukaan bukit ini ada pasukan berkuda. Percayakahkamu?""Ya," jawab mereka. "Engkau tidak pernah disangsikan. Belumpernah kami melihat engkau berdusta.""Aku mengingatkan kamu sekalian, sebelum menghadapi siksa yangsungguh berat," katanya, "Banu Abd'l-Muttalib, Banu Abd Manaf,Banu Zuhra, Banu Taim, Banu Makhzum dan Banu Asad Allahmemerintahkan aku memberi peringatan kepadakeluarga-keluargaku terdekat. Baik untuk kehidupan dunia atauakhirat. Tak ada sesuatu bahagian atau keuntungan yang dapatkuberikan kepada kamu, selain kamu ucapkan: Tak ada tuhanselain Allah."Abu Lahab - seorang laki-lakiberbadan gemuk dan cepat naik darah - kemudian berdiri sambilmeneriakkan: "Celaka kau hari ini. Untuk ini kau kumpulkankami?"Muhammad tak dapat bicara. Dilihatnya pamannya itu. Tetapikemudian sesudah itu datang wahyu membawa firman Tuhan:"Celakalah kedua tangan Abu Lahab, dan celakalah ia. Tak adagunanya kekayaan dan usahanya itu. Api yang menjilat-jilatakan menggulungnya" (Qur'an 102:1-8)Kemarahan Abu Lahab dan sikap permusuhan kalangan Quraisy yanglain tidak dapat merintangi tersebarnya dakwah Islam dikalangan penduduk Mekah itu. Setiap hari niscaya akan ada sajaorang yang Islam - menyerahkan diri kepada Allah. Lebih-lebihmereka yang tidak terpesona oleh pengaruh dunia perdaganganuntuk sekedar melepaskan renungan akan apa yang telahdiserukan kepada mereka. Mereka sudah melihat Muhammad yangberkecukupan, baik dari harta Khadijah atau hartanya sendiri.Tidak dipedulikannya harta itu, juga tidak akanmemperbanyaknya lagi. Ia mengajak orang hidup dalamkasih-sayang, dengan lemah-lembut, dalam kemesraan dan tasamuh(lapang dada, toleransi). Ya, bahkan dia yang menerima wahyumenyebutkan, bahwa memupuk-mupuk kekayaan adalah suatu kutukanterhadap jiwa."Kamu telah dilalaikan oleh perlombaan saling memperbanyak.Sampai nanti kamu menuju kubur. Sekali lagi, jangan! Akan kamuketahui juga nanti. Jangan. Kalau kamu mengetahui denganmeyakinkan. Niscaya akan kamu lihat neraka. Kemudian, tentuakan kamu lihat itu dengan mata yang meyakinkan. Hari itukemudian baru kamu akan ditanyai tentang kesenangan itu."(Qur'an 111: 1-3)

Akan tetapi Abu Lahab, Abu Sufyan dan bangsawan-bangsawanQuraisy terkemuka lainnya, hartawan-hartawan yang gemarbersenang-senang, mulai merasakan, bahwa ajaran Muhammad itumerupakan bahaya besar bagi kedudukan mereka. Jadi yangmula-mula harus mereka lakukan ialah menyerangnya dengan caramendiskreditkannya, dan mendustakan segala apa yangdinamakannya kenabian itu.Langkah pertama yang mereka lakukan dalam hal ini ialahmembujuk penyair-penyair mereka: Abu Sufyan bin'l-Harith, 'Amrbin'l-'Ash dan Abdullah ibn'z-Ziba'ra, supaya mengejek danmenyerangnya. Dalam pada itu penyair-penyair Muslimin jugatampil membalas serangan mereka tanpa Muhammad sendiri yangharus melayani.Sementara itu, selain penyair-penyair itu beberapa orangtampil pula meminta kepada Muhammad beberapa mujizat yang akandapat membuktikan kerasulannya: mujizat-mujizat seperti padaMusa dan Isa. Kenapa bukit-bukit Shafa dan Marwa itu tidakdisulapnya menjadi emas, dan kitab yang dibicarakannya itudalam bentuk tertulis diturunkan dari langit? Dan kenapaJibril yang banyak dibicarakan oleh Muhammad itu tidak munculdi hadapan mereka? Kenapa dia tidak menghidupkan orang-orangyang sudah mati, menghalau bukit-bukit yang selama ini membuatMekah terkurung karenanya? Kenapa ia tidak memancarkan mataair yang lebih sedap dari air sumur Zamzam, padahal ia tahubetapa besar hajat penduduk negerinya itu akan air?Tidak hanya sampai disitu saja kaum musyrikin itu maumengejeknya dalam soal-soal mujizat, malahan ejekan merekamakin menjadi-jadi, dengan menanyakan: kenapa Tuhannya itutidak memberikan wahyu tentang harga barang-barang dagangansupaya mereka dapat mengadakan spekulasi buat hari depan?Debat mereka itu berkepanjangan. Tetapi wahyu yang datangkepada Muhammad menjawab debat mereka"Katakanlah: 'Aku tak berkuasa membawa kebaikan atau menolakbahaya untuk diriku sendiri, kalau tidak dengan kehendakAllah. Dan sekiranya aku mengetahui yang gaib-gaib, niscayakuperbanyak amal kebaikan itu dan bahayapun tidak menyentuhku.Tapi aku hanya memberi peringatan dan membawa berita gembirabagi mereka yang beriman." (Qur'an 7: 188)Ya, Muhammad hanya mengingatkan dan membawa berita gembira.Bagaimana mereka akan menuntutnya dengan hal-hal yang takmasuk akal. Sedang dia tidak mengharapkan dari mereka kecualiyang masuk akal, bahkan yang diminta dan diharuskan oleh akal? (Dan ini, yang mereka katakan tuhan-tuhan mereka itu, tidaklebih adalah batu-batu atau kayu yang disangga atauberhala-berhala yang tegak di tengah-tengah padang pasir, yangtidak dapat membawa kebaikan ataupun menolak bahaya.Sungguhpun begitu mereka menyembahnya juga, tanpa menuntutpembuktian sifat-sifat ketuhanannya. Dan kalaupun itu yangdituntut, pasti ia akan tetap batu atau kayu, tanpa hidup,tanpa gerak; untuk dirinyapun ia tak dapat menolak bahaya ataumembawa kebaikan. Dan jika ada yang datang menghancurkannyaiapun takkan dapat mempertahankan diri.) Abu Talib pamannya belum lagi menganut Islam. Tetapi tetap iasebagai pelindung dan penjaga kemenakannya itu. Ia sudahmenyatakan kesediaannya akan membelanya. Atas dasar itupemuka-pemuka bangsawan Quraisy - dengan diketahui oleh AbuSufyan b. Harb - pergi menemui Abu Talib."Abu Talib," kata mereka, "kemenakanmu itu sudah memakiberhala-berhala kita, mencela agama kita, tidak menghargaiharapan-harapan kita dan menganggap sesat nenek-moyang kita.Soalnya sekarang, harus kauhentikan dia; kalau tidak biarlahkami sendiri yang akan menghadapinya. Oleh karena engkau jugaseperti kami tidak sejalan, maka cukuplah engkau dari pihakkami menghadapi dia."Akan tetapi Abu Talib menjawab mereka dengan baik sekali.Sementara itu Muhammad juga tetap gigih menjalankan tugasdakwahnya dan dakwa itupun mendapat pengikut bertambah banyak.Quraisy segera berkomplot menghadapi Muhammad itu. Sekali lagimereka pergi menemui Abu Talib. Sekali ini disertai 'Umarabin'l-Walid bin'l-Mughira, seorang pemuda yang montok danrupawan, yang akan diberikan kepadanya sebagai anak angkat,dan sebagai gantinya supaya Muhammad diserahkan kepada mereka.Tetapi inipun ditolak. Muhammad terus juga berdakwah, danQuraisypun terus juga berkomplot.Untuk ketiga kalinya mereka mendatangi lagi Abu Talib."Abu Talib'" kata mereka, "Engkau sebagai orang yangterhormat, terpandang di kalangan kami. Kami telah mintasupaya menghentikan kemenakanmu itu, tapi tidak jugakaulakukan. Kami tidak akan tinggal diam terhadap orang yangmemaki nenek-moyang kita, tidak menghargai harapan-harapankita dan mencela berhala-berhala kita - sebelum kausuruh diadiam atau sama-sama kita lawan dia hingga salah satu pihaknanti binasa."Berat sekali bagi Abu Talib akan berpisah atau bermusuhandengan masyarakatnya. Juga tak sampai hati ia menyerahkan ataumembuat kemenakannya itu kecewa. Gerangan apa yang harusdilakukannya?Dimintanya Muhammad datang dan diceritakannya maksud seruanQuraisy. Lalu katanya: "Jagalah aku, begitu juga dirimu.Jangan aku dibebani hal-hal yang tak dapat kupikul."Muhammad menekur sejenak, menekur berhadapan dengan sebuahsejarah alam wujud ini, sejarah yang sedang tertegun tak tahuhendak ke mana tujuannya.

Pamannya, ini pamannya seolah sudah tak berdaya lagi membeladan memeliharanya. Ia sudah mau meninggalkan danmelepaskannya. Sedang kaum Muslimin masih lemah, mereka takberdaya akan berperang, tidak dapat mereka melawan Quraisyyang punya kekuasaan, punya harta, punya persiapan dan jumlahrmanusia. Sebaliknya dia tidak punya apa-apa selain kebenaran.(Dan atas nama kebenaran sebagai pembelanya ia mengajak orang.Tak punya apa-apa ia selain imannya kepada kebenaran itusebagai perlengkapan. Terserahlah apa jadinya! Hari kemudianitu baginya lebih baik daripada yang sekarang. Ia akanmeneruskan misinya, akan mengajak orang seperti yangdiperintahkan Tuhan kepadanya. Lebih baik mati ia membawa imankebenaran yang telah diwahyukan kepadanya daripada menyerahatau ragu-ragu.)Karena itu, dengan jiwa yang penuh kekuatan dan kemauan, iamenoleh kepada pamannya seraya berkata:"Paman, demi Allah, kalaupun mereka meletakkan matahari ditangan kananku dan meletakkan bulan di tangan kiriku, denganmaksud supaya aku meninggalkan tugas ini, sungguh tidak akankutinggalkan, biar nanti Allah yang akan membuktikankemenangan itu ditanganku, atau aku binasa karenanya."Ya, demikian besarnya kebenaran itu, demikian dahsyatnya imanitu! Gemetar orang tua ini mendengar jawaban Muhammad,tertegun ia. Ternyata ia berdiri dihadapan tenaga kudus dankemauan yang begitu tinggi, di atas segala kemampuan tenagahidup yang ada.Muhammad berdiri. Airmatanya terasa menyumbat karena sikappamannya yang tiba-tiba itu, sekalipun tak terlintaskesangsian dalam hatinya sedikitpun akan jalan yangditempuhnya itu.Seketika lamanya Abu Talib masih dalam keadaan terpesona. Iamasih dalam kebingungan antara tekanan masyarakatnya dengansikap kemanakannya itu. Tetapi kemudian dimintanya Muhammaddatang lagi, yang lalu katanya: "Anakku, katakanlahsekehendakmu. Aku tidak akan menyerahkan engkau bagaimanapunjuga!" umat islam mengalami berbagai siksaan (bilal disiksa, rumah nabi dilempari najis, nabi saat sholat dilempar jeroan kambing, dll)

Karena posisi Muhammad dan pengikut-pengikutnya yang begituagung, Banu Hasyim dan Banu al-Muttalib tambah ketatmenjaganya dari setiap gangguan. Pada suatu hari Abu Jahlbertemu dengan Muhammad, ia mengganggunya, memaki-makinya danmengeluarkan kata-kata yang tidak pantas dialamatkan kepadaagama ini. Tetapi Muhammad tidak melayaninya. Ditinggalkannyaia tanpa diajak bicara. Hamzah, pamannya dan saudaranyasesusu, yang masih berpegang pada kepercayaan Quraisy, adalahseorang laki-laki yang kuat dan ditakuti. Ia mempunyaikegemaran berburu. Bila ia kembali dan berburu, terlebih dulumengelilingi Ka'bah sebelum langsung pulang ke rumahnya.Hari itulah, bilamana ia datang dan mengetahui bahwakemenakannya itu mendapat gangguan Abu Jahl, ia meluap marah.Ia pergi ke Ka'bah, tidak lagi ia memberi salam kepada yanghadir di tempat itu seperti biasanya, melainkan terus masukkedalam mesjid menemui Abu Jahl. Setelah dijumpainya,diangkatnya busurnya lalu dipukulkannya keras-keras dikepalanya. Beberapa orang dan Banu Makhzum mencoba mau membelaAbu Jahl. Tapi tidak jadi. Kuatir mereka akan timbul bencanadan membahayakan sekali, dengan mengakui bahwa ia memangmencaci maki Muhammad dengan tidak semena-mena.Sesudah itulah kemudian Hamzah menyatakan masuk Islam. Iaberjanji kepada Muhammad akan membelanya dan akan berkurban dijalan Allah sampai akhir hayatnya.BAGIAN KELIMA: DARI MASA KERASULAN SAMPAI ISLAMNYA UMAR (3/4)Muhammad Husain HaekalSikap dan kata-kata kemenakannya itu oleh Abu Talibdisampaikan kepada Banu Hasyim dan Banu al-Muttalib.Pembicaranya tentang Muhammad itu terpengaruh oleh suasanayang dilihat dan dirasakannya ketika itu. Dimintanya supayaMuhammad dilindungi dari tindakan Quraisy. Mereka semuamenerima usul ini, kecuali Abu Lahab. Terang-terangan iamenyatakan permusuhannya. Ia menggabungkan diri pada pihaklawan mereka. Permintaan mereka supaya ia dilindungi itu sudahtentu karena terpengaruh oleh fanatisma golongan danpermusuhan lama antara Banu Hasyim dan Banu Umayya. Tetapibukan fanatisma itu saya yang mendorong Quraisy bersikapdemikian. Ajarannya itu sungguh berbahaya bagi kepercayaanyang biasa dilakukan oleh leluhur mereka. Kedudukan Muhammaddi tengah-tengah mereka, pendiriannya yang teguh sertaajarannya pada kebaikan supaya orang hanya menyembah Zat YangTunggal, yang pada waktu itu memang sudah meluas juga dikalangan kabilah-kabilah Arab, bahwa agama Allah itu bukanlahseperti yang ada pada mereka sekarang, membuat mereka dapatmembenarkan juga sikap kemenakan mereka itu, Muhammad, dalammenyatakan pendiriannya, seperti yang pernah dilakukan olehUmayya b. Abi'sh-Shalt dan Waraqa b. Naufal dan yang lain.Kalau Muhammad memang benar - dan ini yang tidak dapat merekapastikan - maka kebenaran itu akan tampak juga dan merekapunakan merasakan pula kemegahannya. Sebaliknya, kalau tidak atasdasar kebenaran, maka orangpun akan meninggalkannya sepertiyang sudah terjadi sebelum itu. Akhirnya ajaran demikian initidak akan meninggalkan bekas dalam mengeluarkan mereka daritradisi yang ada dan dia sendiripun akan diserahkan kepadamusuh supaya dibunuh.

Terhadap gangguan Quraisy ia dapat berlindung kepadagoIongannya, seperti kepada Khadijah bila ia mengalamikesedihan. Baginya - dengan imannya yang sungguh-sungguh dancinta-kasihnya yang besar - Khadijah adalah lambang kejujuranyang dapat menghilangkan segala kesedihan hatinya, yang dapatmenguatkan kembali setiap ciri kelemahan yang mungkin timbulkarena siksaan musuh-musuhnya yang begitu keras menentangnyaserta melakukan penyiksaan terus-menerus terhadappengikut-pengikutnya.Sebelum itu sebenarnya Quraisy memang tidak pernah mengenalhidup tenteram. Bahkan setiap kabilah itu langsung menyerbukaum Muslimin yang ada di kalangan mereka: disiksa dan dipaksamelepaskan agamanya; sehingga di antara mereka ada yangmencampakkan budaknya, Bilal, ke atas pasir di bawah terikmatahari yang membakar, dadanya ditindih dengan batu dan akandibiarkan mati. Soalnya karena ia teguh bertahan dalam Islam!Dalam kekerasan semacam itu Bilal hanya berkata: "Ahad, Ahad,Hanya Yang Tunggal!" Ia memikul semua siksaan itu demiagamanya.Ketika pada suatu hari oleh Abu Bakr dilihatnya Bilalmengalami siksaan begitu rupa, ia dibelinya lalu dibebaskan.Tidak sedikit budak-budak yang mengalami kekerasan serupa ituoleh Abu Bakr dibeli - diantaranya budak perempuan Umarbin'l-Khattab, dibelinya dari Umar [sebelum masuk Islam]. Adapula seorang wanita yang disiksa sampai mati karena ia tidakmau meninggalkan Islam kembali kepada kepercayaan leluhurnya.Kaum Muslimin di luar budak-budak itu, dipukuli dan dihinadengan berbagai cara. Muhammad juga tidak terkecuali mengalamigangguan-gangguan - meskipun sudah dilindungi oleh Banu Hasyimdan Banu al-Muttalib. Umm Jamil, isteri Abu Jahl, melemparkannajis ke depan rumahnya. Tetapi cukup Muhammad hanyamembuangnya saja. Dan pada waktu sembayang, Abu Jahlmelemparinya dengan isi perut kambing yang sudah disembelihuntuk sesajen kepada berhala-berhala. Ditanggungnya gangguandemikian itu dan ia pergi kepada Fatimah, puterinya, supayamencucikan dan membersihkannya kembali. Ditambah lagi, disamping semua itu, kaum Muslimin harus menerima kata-katabiadab dan keji kemana saja mereka pergi.Cukup lama hal serupa itu berjalan. Tetapi kaum Muslimintambah teguh terhadap agama mereka. Dengan dada terbuka merekamenerima siksaan dan kekerasan itu - demi akidah dan imanmereka.Perioda yang telah dilalui dalam hidup Muhammad a.s. iniadalah perioda yang paling dahsyat yang pernah dialami olehsejarah umat manusia. Baik Muhammad atau mereka yang menjadipengikutnya, bukanlah orang-orang yang menuntut hartakekayaan, kedudukan atau kekuasaan, melainkan orang-orang yangmenuntut kebenaran serta keyakinannya akan kebenaran itu.Muhammad adalah orang yang mengharapkan bimbingan bagi merekayang mengalami penderitaan, dan membebaskan mereka daribelenggu paganisma yang rendah, yang menyusup kedalam jiwamanusia sampai ke lembah kehinaan yang sangat memalukan.Demi tujuan rohani yang luhur itulah - tidak untuk tujuan yanglain - ia mengalami siksaan. Penyair-penyair memakinya,orang-orang Quraisy berkomplot hendak membunuhnya di Ka'bah.Rumahnya dilempari batu, keluarga dan pengikut-pengikutnyadiancam. Tetapi dengan semua itu malah ia makin tabah, makingigih meneruskan dakwah. Jiwa kaum mukmin yang mengikutinyaitu sudah padat oleh ucapannya: "Demi Allah, kalaupun merekameletakkan matahari di tangan kananku dan meletakkan bulan ditangan kiriku, dengan maksud supaya aku meninggalkan tugasini, sungguh tidak akan kutinggalkan, biar nanti Allah yangakan membuktikan kemenangan itu; di tanganku atau aku binasakarenanya."Segala pengorbanan yang besar-besar itu tak ada artinya bagimereka, mautpun sudah tak berarti lagi demi kebenaran, danmembimbing Quraisy ke arah itu. Kadang orang heran, iman sudahbegitu mempersonakan jiwa penduduk Mekah pada waktu agama inibelum lengkap, pada waktu ayat-ayat Qur'an yang turun masihsedikit. Kadang juga orang mengira, bahwa pribadi Muhammad,sifatnya yang lemah-lembut, keindahan akhlaknya sertakejujurannya yang sudah cukup dikenal, di samping kemauan yangkeras dan pendiriannya yang teguh, adalah sebab dari semuaitu. Sudah tentu ini juga ada pengaruhnya. Akan tetapi adasebab-sebab lain yang juga patut diperhatikan yang tidaksedikit pula ikut memegang peranan.Muhammad tinggal dalam suatu daerah yang merdeka mirip-miripsebuah republik Dari segi keturunan ia menempati puncak yangtinggi. Hartapun sudah cukup seperti yang dikehendakinya. Iadari Keluarga Hasyim pula, juru kunci Ka'bah dan penguasaurusan air. Gelar-gelar keagamaan yang tinggi-tinggi ada padamereka. Jadi dalam keadaan itu ia tidak lagi membutuhkan hartakekayaan, pangkat atau sesuatu kedudukan politik atau agama.Dalam hal ini ia berbeda pula dengan para rasul dan nabi-nabisebelumnya. Musa yang dilahirkan di Mesir bertemu denganFiraun yang oleh penduduk sudah dituhankan, dan Firaun jugayang berkata: "Aku adalah tuhanmu yang tertinggi," yangdibantu pula oleh pemuka-pemuka agama melakukan tekanan kepadaorang dengan pelbagai macam kekejaman, pemerasan danpemaksaan. Revolusi yang dilakukan Musa atas perintah Tuhanadalah revolusi dalam struktur politik dan agama sekaligus.Bukankah keinginannya supaya Firaun dan orang yang menimba airdengan syaduf dari sungai Nil itu dihadapan Tuhan samasederajat? Jadi dimana ketuhanan Firaun itu dan dimana pulaketentuan yang berlaku! Harus dihancurkan semua itu danrevolusi itupun terlebih dulu harus bersifat politik.Oleh karena itu, dari semula ajaran Musa itu sudah mendapatperlawanan hebat dari Firaun. Dengan demikian, supaya orangmenerima seruannya itu, ia diperkuat oleh mujizat-mujizat. Iamelemparkan tongkatnya, dan tongkat itu menjadi seekor ularyang bergerak-gerak, menelan semua hasil pekerjaan tukangtukang sihir Firaun itu. Itupun tidak memberi hasil apa-apabuat Musa. Terpaksa ia meninggalkan Mesir tanah airnya. Dalamhijrahnya itupun diperkuat pula ia dengan sebuah mujizat yaituterbelahnya jalan di tengah-tengah air lautan itu.Juga Isa, yang dilahirkan di Nazareth di bilangan Palestina,yang pada waktu itu merupakan wilayah Rumawi yang berada dibawah kekuasaan kaisar-kaisar dengan segala kekejamannyasebagai pihak penjajah dan kekuasaan dewa-dewa Rumawi,mengajak orang supaya sabar menghadapi kekejaman itu danbertobat bagi yang menyesal dan macam-macam perasaanbelaskasih lagi, yang oleh pihak penguasa justru dianggappemberontakan terhadap kekuasaan mereka. Maka Isa jugadiperkuat dengan mujizat-mujizat: menghidupkan orang mati danmenyembuhkan orang sakit; dan yang lain diperkuat oleh RuhKudus. Memang benar, bahwa inti ajaran-ajaran mereka itu padadasarnya bertemu dengan inti ajaran-ajaran Muhammad juga,lepas dari detail yang bukan tempatnya untuk dijelaskan disini. Akan tetapi motif yang berbagai macam ini, dan yangterutama motif politik, adalah yang menjadi tujuannya juga.Sebaliknya Muhammad, keadaannya seperti yang kita sebutkan diatas, sifat ajarannya adalah intelektual dan spiritual.Dasarnya adalah mengajak kepada kebenaran, kebaikan dankeindahan. Suatu ajakan yang berdiri sendiri dari mula sampaiakhir. Karena jauhnya dari segala pertentangan politik,struktur republik yang sudah ada di Mekah itu tidak pernahmengalami sesuatu kekacauan.Mungkin pembaca akan terkejut bila saya katakan, bahwa antaradakwah Muhammad dengan metoda ilmiah modern mempunyaipersamaan yang besar sekali. Metoda ilmiah ini ialahmengharuskan kita - apabila kita hendak mengadakan suatupenyelidikan - terlebih dulu membebaskan diri dari segalaprasangka, pandangan hidup dan kepercayaan yang sudah ada padadiri kita yang berhubungan dengan penyelidikan itu. Di situlahkita memulai dengan mengadakan observasi dan eksperimen,mengadakan perbandingan yang sistematis, kemudian baru dengansilogisma yang sudah didasarkan kepada premisa-premisa tadi.Apabila semua itu sudah dapat disimpulkan, maka kesimpulandemikian itu dengan sendirinya masih perlu dibahas dandiselidiki lagi. Tetapi bagaimanapun juga ini sudah merupakansuatu data ilmiah selama penyelidikan tersebut belummemperlihatkan kekeliruan. Metoda ilmiah demikian ini ialahyang terbaik yang pernah dicapai umat manusia demi kemerdekaanberpikir. Metoda dan dasar-dasar dakwah demikian inilah pulayang menjadi pegangan Muhammad.Bagaimana pula mereka yang menjadi pengikutnya itu puas danberiman sungguh-sungguh akan ajarannya? Segala kepercayaanlama terkikis habis dari jiwa mereka, dan sekarang merekamulai memikirkan masa depan mereka.Waktu itu setiap kabilah Arab mempunyai berhalasendiri-sendiri. Mana pula gerangan berhala yang benar danmana yang sesat? Di negeri-negeri Arab dan negeri-negerisekitarnya ketika itu memang sudah ada penganut-penganutSabian dan Majusi penyembah api, juga ada yang menyembahmatahari. Mana diantara mereka itu yang benar dan mana pulayang sesat?Baiklah kita kesampingkan dulu semua ini, kita hapuskanjejaknya dari jiwa kita. Kita bebaskan dulu diri kita darisegala konsepsi dan kepercayaan lama. Baiklah kita renungkan.Merenungkan dan meninjau pada dasarnya sama. Yang pasti ialahbahwa seluruh alam ini satu sama lain saling berhubungan.Manusia, puak-puak dan bangsa-bangsa saling berhubungan.Manusia berhubungan juga dengan hewan dan dengan benda, bumikita berhubungan dengan matahari, dengan bulan dan tata-suryalainnya. Dan semua itupun berhubungan pula denganundang-undang yang sudah tali-temali, tak dapat ditukar-tukaratau diubah-ubah lagi. Matahari tidak seharusnya akan mengejarbulan, malampun takkan dapat mendahului siang. Andaikata diantara isi alam ini ada yang berubah atau berganti, niscayaakan berganti pulalah segala yang ada dalam alam ini.Andaikata matahari tidak lagi menyinari dan memanasi bumi,menurut undang-undang yang sudah berjalan sejak jutaan tahunyang lalu, niscaya bumi dan langit ini sudah akan berubahpula. Dan oleh karena yang demikian ini tidak terjadi, makaatas semua itu sudah tentu ada zat yang menguasainya. Darisitu ia tumbuh, dengan itu ia berkembang dan ke situ pula iakembali. Hanya kepada Zat ini sajalah semata manusia menyerah.Demikian juga, segala yang ada dalam alam ini menyerah sematakepada Zat ini, persis seperti manusia. Baik manusia, alam,ruang dan waktu adalah suatu kesatuan. Maka Zat itulah intidan sumbernya. Jadi, hanya kepada Zat itu sajalah semataibadat dilakukan. Hanya kepada Zat itu sajalah jantung danjiwa manusia dihadapkan. Ke dalam alam itu juga kita harusmelihat dan merenungkan undang-undang alam yang kekal abadiitu. Jadi segala yang disembah manusia selain Allah berupaberhala-berhala, raja-raja, firaun-firaun, api dan matahari,hanyalah suatu ilusi batil saja, tidak sesuai dengan martabatdan kehormatan manusia, tidak sesuai dengan akal pikiranmanusia serta dengan kemampuan yang ada dalam dirinya; yangdapat membuat kesimpulan atas undang-undang Tuhan terhadapciptaanNya itu, dengan jalan merenungkannya.Inilah rasanya esensi ajaran Muhammad seperti yang diketahuikaum Muslimin yang mula-mula itu. Ajaran yang disampaikanwahyu kepada mereka melalui Muhammad itu adalah puncak daribahasa sastra yang telah menjadi mujizat dan akan terusberlaku demikian. Terpadunya kebenaran dan cara melukiskannyadengan keindahan yang luarbiasa itu kini tampak di hadapanmereka. Di sini jiwa dan kalbu mereka meningkat lebih tinggi,berhubungan dengan Zat Yang Maha Mulia. Lalu datang Muhammadmenuntun mereka bahwa kebaikan itulah jalan yang akan sampaike tujuan. Mereka akan mendapat balasan atas kebaikan itubilamana mereka sudah menunaikan kewajiban dalam hidup dengantekun. Setiap orang akan mendapat balasan sesuai denganperbuatannya."Barangsiapa berbuat kebaikan seberat atompun akan dilihatnya;dan barangsiapa berbuat kejahatan seberat atompun akandilihatnya pula." (Qur'an 99: 7-8)Dalam menjunjung pikiran manusia ke tempat yang lebih tinggikiranya tak ada yang lebih tinggi dari ini! Juga menghancurkanbelenggu yang senantiasa mengikatnya itu! Terserah kepadamanusia. Ia mau memahami ini, mau beriman dan mengerjakannyauntuk mencapai puncak ketinggian martabat manusia itu! Demimencapai tujuan, segala pengorbanan terasa ringan bagi orangyang sudah beriman itu.Karena posisi Muhammad dan pengikut-pengikutnya yang begituagung, Banu Hasyim dan Banu al-Muttalib tambah ketatmenjaganya dari setiap gangguan. Pada suatu hari Abu Jahlbertemu dengan Muhammad, ia mengganggunya, memaki-makinya danmengeluarkan kata-kata yang tidak pantas dialamatkan kepadaagama ini. Tetapi Muhammad tidak melayaninya. Ditinggalkannyaia tanpa diajak bicara. Hamzah, pamannya dan saudaranyasesusu, yang masih berpegang pada kepercayaan Quraisy, adalahseorang laki-laki yang kuat dan ditakuti. Ia mempunyaikegemaran berburu. Bila ia kembali dan berburu, terlebih dulumengelilingi Ka'bah sebelum langsung pulang ke rumahnya.Hari itulah, bilamana ia datang dan mengetahui bahwakemenakannya itu mendapat gangguan Abu Jahl, ia meluap marah.Ia pergi ke Ka'bah, tidak lagi ia memberi salam kepada yanghadir di tempat itu seperti biasanya, melainkan terus masukkedalam mesjid menemui Abu Jahl. Setelah dijumpainya,diangkatnya busurnya lalu dipukulkannya keras-keras dikepalanya. Beberapa orang dan Banu Makhzum mencoba mau membelaAbu Jahl. Tapi tidak jadi. Kuatir mereka akan timbul bencanadan membahayakan sekali, dengan mengakui bahwa ia memangmencaci maki Muhammad dengan tidak semena-mena.Sesudah itulah kemudian Hamzah menyatakan masuk Islam. Iaberjanji kepada Muhammad akan membelanya dan akan berkurban dijalan Allah sampai akhir hayatnya.Pihak Quraisy merasa sesak dada melihat Muhammad dankawan-kawannya makin hari makin kuat. Di samping itu, gangguandan siksaan yang dialamatkan kepada mereka, tidak dapatmengurangi iman mereka dan menyatakannya terus-terang, tidakdapat menghalangi mereka melakukan kewajiban agama. Terpikiroleh Quraisy akan membebaskan diri dari Muhammad, dengan caraseperti yang mereka bayangkan, memberikan segala keinginannya.Mereka rupanya lupa bahwa keagungan dakwah Islam, kemurnianesensi ajaran rohaninya yang begitu tinggi, berada di atassegala pertentangan ambisi politik. 'Utba b. Rabi'a, seorangbangsawan Arab terkemuka, mencoba membujuk Quraisy ketikamereka dalam tempat pertemuan dengan mengatakan bahwa ia akanbicara dengan Muhammad dan akan menawarkan kepadanya hal-halyang barangkali mau menerimanya. Mereka mau memberikan apasaja kehendaknya, asal ia dapat dibungkam.Ketika itulah 'Utba bicara dengan Muhammad."Anakku," katanya, "seperti kau ketahui, dari segi keturunan,engkau mempunyai tempat di kalangan kami. Engkau telah membawasoal besar ketengah-tengah masyarakatmu, sehingga merekacerai-berai karenanya. Sekarang, dengarkanlah, kami akanmenawarkan beberapa masalah, kalau-kalau sebagian dapatkauterima Kalau dalam hal ini yang kauinginkan adalah harta,kamipun siap mengumpulkan harta kami, sehingga hartamu akanmenjadi yang terbanyak di antara kami. Kalau kau menghendakipangkat, kami angkat engkau diatas kami semua; kami takkanmemutuskan suatu perkara tanpa ada persetujuanmu. Kalaukedudukan raja yang kauinginkan, kami nobatkan kau sebagairaja kami. Jika engkau dihinggapi penyakit saraf4 yang takdapat kautolak sendiri, akan kami usahakan pengobatannyadengan harta-benda kami sampai kau sembuh."Selesai ia bicara, Muhammad membacakan Surah as-Sajda (41 = HaMim). 'Utba diam mendengarkan kata-kata yang begitu indah itu.Dilihatnya sekarang yang berdiri di hadapannya itu bukanlahseorang laki-laki yang didorong oleh ambisi harta, inginkedudukan atau kerajaan, juga bukan orang yang sakit,melainkan orang yang mau menunjukkan kebenaran, mengajak orangkepada kebaikan. Ia mempertahankan sesuatu dengan cara yangbaik, dengan kata-kata penuh mujizat.Selesai Muhammad membacakan itu 'Utba pergi kembali kepadaQuraisy. Apa yang dilihat dan didengarnya itu sangatmempesonakan dirinya. Ia terpesona karena kebesaran orang itu.Penjelasannya sangat menarik sekali.Persoalannya 'Utba ini tidak menyenangkan pihak Quraisy, jugapendapatnya supaya Muhammad dibiarkan saja, tidakmenggembirakan mereka, sebaliknya kalau mengikutinya, makakebanggaannya buat mereka.

Waktu itu 'Umar ibn'l-Khattab adalah pemuda yang gagahperkasa, berusia antara tigapuluh dan tigapuluh lima tahun.Tubuhnya kuat dan tegap, penuh emosi dan cepat naik darah.Kesenangannya foya-foya dan minum-minuman keras. Tetapiterhadap keluarga ia bijaksana dan lemah-lembut. Dari kalanganQuraisy dialah yang paling keras memusuhi kaum Muslimin.Pada waktu itu Fatimah, saudaranya, beserta Sa'id b. Zaidsuami Fatimah sudah masuk Islam. Tetapi setelah mengetahui halini dari Nu'aim, Umar cepat-cepat pulang dan langsung menemuimereka. Di tempat itu ia mendengar ada orang membaca Qur'an.Setelah mereka merasa ada orang yang sedang mendekati, orangyang membaca itu sembunyi dan Fatimah menyembunyikan kitabnya."Aku mendengar suara bisik-bisik apa itu?!" tanya Umar.Karena mereka tidak mengakui, Umar membentak lagi dengan suaralantang: "Aku sudah mengetahui, kamu menjadi pengikut Muhammaddan menganut agamanya!" katanya sambil menghantam Sa'idkeras-keras. Fatimah, yang berusaha hendak melindungisuaminya, juga mendapat pukulan keras. Kedua suami isteri itujadi panas hati."Ya, kami sudah Islam! Sekarang lakukan apa saja," katameteka.Tetapi Umar jadi gelisah sendiri setelah melihat darah di mukasaudaranya itu. Ketika itu juga lalu timbul rasa iba dalamhatinya. Ia menyesal. Dimintanya kepada saudaranya supayakitab yang mereka baca itu diberikan kepadanya. Setelahdibacanya, wajahnya tiba-tiba berubah. Ia merasa menyesalsekali atas perbuatannya itu. Menggetar rasanya ia setelahmembaca isi kitab itu. Ada sesuatu yang luarbiasa dan agungdirasakan, ada suatu seruan yang begitu luhur. Sikapnya jadilebih bijaksana.Umat islam diboikot hingga mengungsi di celah2 gunungDalam halini Hisyam ibn 'Amr termasuk salah seorang dari kalanganQuraisy yang paling simpati kepada Muslimin.Tengah malam ia datang membawa unta yang sudah dimuati makananatau gandum. Bilamana ia sudah sampai di depan celah gunungitu, dilepaskannya tali untanya lalu dipacunya supaya terusmasuk ke tempat mereka dalam celah itu.Boikot dicabut, umat muslim kembali ke mekah.Abu thalib dan hadijah meninggal, tekanan quraish makin kuatItusebabnya ia segera melamar puteri Abu Bakr, Aisyah. Olehkarena waktu itu ia masih gadis kecil yang baru berusia tujuhtahun, maka yang sudah dilangsungkan baru akad nikah, sedangperkawinan berlangsung dua tahun kemudian, ketika usianyamencapai sembilan tahun.Sementara itu ia kawin pula dengan Sauda, seorang janda yangsuaminya pernah ikut mengungsi ke Abisinia dan kemudianmeninggal setelah kembali ke Mekah.

Pada masa itulah Isra' dan Mi'raj terjadi. Malam itu Muhammadsedang berada di rumah saudara sepupunya, Hindun puteri AbuTalib yang mendapat nama panggilan Umm Hani'. Ketika ituHindun mengatakan:"Malam itu Rasulullah bermalam di rumah saya. Selesai salatakhir malam, ia tidur dan kamipun tidur. Pada waktu sebelumfajar Rasulullah sudah membangunkan kami. Sesudah melakukanibadat pagi bersama-sama kami, ia berkata: 'Umm Hani', sayasudah salat akhir malam bersama kamu sekalian seperti yangkaulihat di lembah ini. Kemudian saya ke Bait'l-Maqdis(Yerusalem) dan bersembahyang di sana. Sekarang sayasembahyang siang bersama-sama kamu seperti kaulihat."Kataku: "Rasulullah, janganlah menceritakan ini kepada oranglain. Orang akan mendustakan dan mengganggumu lagi!""Tapi harus saya ceritakan kepada mereka," jawabnya.Isra miraj

"Pada tengah malam yang sunyi dan hening, burung-burungmalampun diam membisu, binatang-binatang buas sudah berdiamdiri, gemercik air dan siulan angin juga sudah tak terdengarlagi, ketika itu Muhammad terbangun oleh suara yangmemanggilnya: "Hai orang yang sedang tidur, bangunlah!" Danbila ia bangun, dihadapannya sudah berdiri Malaikat Jibrildengan wajah yang putih berseri dan berkilauan seperti salju,melepaskan rambutnya yang pirang terurai, dengan mengenakanpakaian berumbaikan mutiara dan emas. Dan dari sekelilingnyasayap-sayap yang beraneka warna bergeleparan. Tangannyamemegang seekor hewan yang ajaib, yaitu buraq yang bersayapseperti sayap garuda. Hewan itu membungkuk di hadapan Rasul,dan Rasulpun naik."Maka meluncurlah buraq itu seperti anak panah membubung diatas pegunungan Mekah, di atas pasir-pasir sahara menuju arahke utara. Dalam perjalanan itu ia ditemani oleh malaikat. Laluberhenti di gunung Sinai di tempat Tuhan berbicara denganMusa. Kemudian berhenti lagi di Bethlehem tempat Isadilahirkan. Sesudah itu kemudian meluncur di udara"Seterusnya mereka sampai ke Bait'l-Maqdis. Muhammadmengikatkan hewan kendaraannya itu. Di puing-puing kuilSulaiman ia bersembahyang bersama-sama Ibrahim, Musa dan Isa.Kemudian dibawakan tangga, yang lalu dipancangkan diatas batuYa'qub. Dengan tangga itu Muhammad cepat-cepat naik ke langit."Langit pertama terbuat dari perak murni denganbintang-bintang yang digantungkan dengan rantai-rantai emas.Tiap langit itu dijaga oleh malaikat, supaya jangan adasetan-setan yang bisa naik ke atas atau akan ada jin yang akanmendengarkan rahasia-rahasia langit. Di langit inilah Muhammadmemberi hormat kepada Adam. Di tempat ini pula semua makhlukmemuja dan memuji Tuhan. Pada keenam langit berikutnyaMuhammad bertemu dengan Nuh, Harun, Musa, Ibrahim, Daud,Sulaiman, Idris, Yahya dan Isa. Juga di tempat itu ia melihatMalaikat maut Izrail, yang karena besarnya jarak antara keduamatanya adalah sejauh tujuh ribu hari perjalanan. Dan karenakekuasaanNya, maka yang berada di bawah perintahnya adalahseratus ribu kelompok. Ia sedang mencatat nama-nama merekayang lahir dan mereka yang mati, dalam sebuah buku besar. Iamelihat juga Malaikat Airmata, yang menangis karena dosa-dosaorang, Malaikat Dendam yang berwajah tembaga yang menguasaianasir api dan sedang duduk di atas singgasana dari nyala api.Dan dilihatnya juga ada malaikat yang besar luar biasa, separodari api dan separo lagi dari salju, dikelilingi olehmalaikat-malaikat yang merupakan kelompok yang tiada hentinyamenyebut-nyebut nama Tuhan: O Tuhan, Engkau telah menyatukansalju dengan api, telah menyatukan semua hambaMu setia menurutketentuan Mu."Langit ketujuh adalah tempat orang-orang yang adil, denganmalaikat yang lebih besar dari bumi ini seluruhnya. Iamempunyai tujuhpuluh ribu kepala, tiap kepala tujuhpuluh ribumulut, tiap mulut tujuhpuluh ribu lidah, tiap lidah dapatberbicara dalam tujuh puluh ribu bahasa, tiap bahasa dengantujuhpuluh ribu dialek. Semua itu memuja dan memuji sertamengkuduskan Tuhan. "Kemudian terasa lagi ia membubung ke atas ke tempat Yang MahaTinggi. Terpesona sekali ia. Tiba-tiba bumi dan langit menjadisatu, hampir-hampir tak dapat lagi ia melihatnya, seolah-olahsudah hilang tertelan. Keduanya tampak hanya sebesarbiji-bijian di tengah-tengah ladang yang membentang luas."Begitu seharusnya manusia itu, di hadapan Raja semesta alam."Kemudian lagi ia sudah berada di hadapan 'Arsy, sudah dekatsekali. Ia sudah dapat melihat Tuhan dengan persepsinya, danmelihat segalanya yang tidak dapat dilukiskan dengan lidah, diluar jangkauan otak manusia akan dapat menangkapnya. MahaAgung Tuhan mengulurkan sebelah tanganNya di dada Muhammad danyang sebelah lagi di bahunya. Ketika itu Nabi merasakankesejukan di tulang punggungnya. Kemudian rasa tenang, damai,lalu fana ke dalam Diri Tuhan yang terasa membawa kenikmatan.Nabi mengunjungi surge

Salah satu contoh misalnya cerita Ibn Hisyam melalui ucapanNabi 'alaihissalam sesudah berjumpa dengan Adam di langitpertama, ketika mengatakan: "Kemudian kulihat orang-orangbermoncong seperti moncong unta, tangan mereka memegangsegumpal api seperti batu-batu, lalu dilemparkan ke dalammulut mereka dan keluar dari dubur. Aku bertanya: "Siapamereka itu, Jibril?". "Mereka yang memakan harta anak-anakyatim secara tidak sah," jawab Jibril. Kemudian kulihatorang-orang dengan perut yang belum pernah kulihat dengan carakeluarga Fir'aun menyeberangi mereka seperti unta yang kenapenyakit dalam kepalanya, ketika dibawa ke dalam api. Merekadiinjak-injak tak dapat beranjak dari tempat mereka. Akubertanya: "Siapa mereka itu, Jibril?". "Mereka itutukang-tukang riba," jawabnya. Kemudian kulihat orang-orang,di hadapan mereka ada daging yang gemuk dan baik, di sampingada daging yang buruk dan busuk. Mereka makan daging yangburuk dan busuk itu dan meninggalkan yang gemuk dan baik. Akubertanya: "Siapakah mereka itu, Jibril"? "Mereka orang-orangyang meninggalkan wanita yang dihalalkan Tuhan dan mencariwanita yang diharamkan," jawabnya. Kemudian aku melihatwanita-wanita yang digantungkan pada buah dadanya. Lalu akubertanya: "Siapa mereka itu, Jibril?" "Mereka itu wanita yangmemasukkan laki-laki lain bukan dari keluarga mereka ..."Kemudian aku dibawa ke surga. Di sana kulihat seorang budakperempuan, bibirnya merah. Kutanya dia: "Kepunyaan siapaengkau?"-Aku tertarik sekali waktu kulihat. "Aku kepunyaanZaid ibn Haritha," jawabnya. Maka Rasulullah s.a.w. lalumemberi selamat kepada Zaid ibn Haritha."

Tidak sedikit mereka yang sudah Islam itu kemudian berbalikmurtad. Mereka yang masih menyangsikan hal ini lalu mendatangiAbu Bakr dan keterangan yang diberikan Muhammad itu dijadikanbahan pembicaraan."Kalian berdusta," kata Abu Bakr."Sungguh," kata mereka. "Dia di mesjid sedang bicara denganorang banyak.""Dan kalaupun itu yang dikatakannya," kata Abu Bakr lagi,"tentu dia bicara yang sebenarnya. Dia mengatakan kepadaku,bahwa ada berita dari Tuhan, dari langit ke bumi, pada waktumalam atau siang, aku percaya. Ini lebih lagi dari yang kamuherankan."Abu Bakr lalu mendatangi Nabi dan mendengarkan ia melukiskanBait'l-Maqdis. Abu Bakr sudah pernah berkunjung ke kota itu.Selesai Nabi melukiskan keadaan mesjidnya, Abu Bakr berkata:"Rasulullah, saya percaya."Sejak itu Muhammad memanggil Abu Bakr dengan "AshShiddiq."9Hijrah

Kejadian di gua thaur"Ingatlah tatkala orang-orang kafir (Quraisy) itu berkomplotmembuat rencana terhadap kau, hendak menangkap kau, ataumembunuh kau, atau mengusir kau. Mereka membuat rencana danAllah membuat rencana pula. Allah adalah Perencana terbaik."(Qur'an, 8: 30)

UUmz