revisi katak beracun (repaired) news

74
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Amfibi adalah vertebrata pertama yang mampu hidup di darat dan juga kelompok yang kemudian menunjang berkembangnya reptil, aves, dan mamalia, oleh karena itu, amfibi merupakan salah satu kelompok yang penting untuk dipelajari. Adaptasi dan perubahan struktur amfibi dari nenek moyangnya yang hidup di air sampai menjadi penghuni daratan, meliputi perkembangan sirip yang berdaging menjadi kaki primitif yang digunakan untuk bergerak dari suatu perairan ke tempat lain, paru-paru sebagai alat untuk bernafas (Romer, 1955 dalam Lazarus and Attila, 1993), mekanisme pemeliharaan telur pada keadaan lembab (Duellman, 1992 dalam Lazarus and Attila, 1993), dan kelenjar kulit yang menghasilkan sekresi lendir untuk pertahanan diri (Lazarus and Attila, 1993). Terjadinya sekresi pada kelenjar kulit, yang secara histology mirip dengan kelenjar pada ikan (Romer, 1955 dalam Lazarus and Attila, 1993), menunjukkan bahwa kehadiran kelenjar kulit telah ada sebelum terjadi evolusi amfibi. Pada kulit terdapat dua macam kelenjar 1

Upload: cassietamarind

Post on 27-Sep-2015

38 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

katak beracun

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangAmfibi adalah vertebrata pertama yang mampu hidup di darat dan juga kelompok yang kemudian menunjang berkembangnya reptil, aves, dan mamalia, oleh karena itu, amfibi merupakan salah satu kelompok yang penting untuk dipelajari. Adaptasi dan perubahan struktur amfibi dari nenek moyangnya yang hidup di air sampai menjadi penghuni daratan, meliputi perkembangan sirip yang berdaging menjadi kaki primitif yang digunakan untuk bergerak dari suatu perairan ke tempat lain, paru-paru sebagai alat untuk bernafas (Romer, 1955 dalam Lazarus and Attila, 1993), mekanisme pemeliharaan telur pada keadaan lembab (Duellman, 1992 dalam Lazarus and Attila, 1993), dan kelenjar kulit yang menghasilkan sekresi lendir untuk pertahanan diri (Lazarus and Attila, 1993).Terjadinya sekresi pada kelenjar kulit, yang secara histology mirip dengan kelenjar pada ikan (Romer, 1955 dalam Lazarus and Attila, 1993), menunjukkan bahwa kehadiran kelenjar kulit telah ada sebelum terjadi evolusi amfibi. Pada kulit terdapat dua macam kelenjar kulit, yaitu kelenjar mukosa dan kelenjar granular yang tersebar pada permukan dorsal hewan. Sekresi kelenjar granular terjadi sebagai respons untuk mempertahankan diri akibat adanya gangguan dari predator (Lazarus and Attila, 1993).Salah satu ordo dari kelas amfibi, yaitu Anura (katak, kodok), banyak dipergunakan sebagai bahan penelitian dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan. Telah diketahui bahwa katak selalu mengeluarkan lendir pada permukaan kulitnya. Lendir tersebut berguna untuk mambasahi permukaan kulit agar kelembabannya selalu terjaga. Hasil sekresi kulit ini terdiri dari berbagai senyawa bioaktif yang potensial, antara lain alkaloid, amina biogenik, peptida, enzim dan racun (Lazarus et al., 1994).B. Rumusan Masalah1. Menjelaskan hewan ampibhi!2. Menjelaskan jenis-jenis dan ciri ciri katak beracun!

BAB IIPEMBAHASAN A. Pengertian Hewan AmfibiAmphibi merupakan hewan dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh rambut dan mampu hidup di air maupun di darat. Amphibia berasal dari bahasa Yunani yaitu Amphi yang berarti dua dan Bios yang berarti hidup. Karena itu amphibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di darat dan di air. Amfibi adalah kelompok terkecil di antara vertebrata, dengan jumlah hanya 3.000 spesies. Seperti ikan dan reptilia, amfibi adalah hewan berdarah dingin. Ini berarti amfibi tidak dapat mengatur suhu badannya sendiri. Untuk itu, amfibi memerlukan matahari untuk menghangatkan badan. Awalnya amfibi mengawali hidup di perairan dan melakukan pernapasan menggunakan insang. Seiring dengan pertumbuhannya paru-paru dan kakinya berkembang dan amfibi pun dapat berjalan di atas daratan.Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernafas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernafas dengan paru-paru. Perubahan cara bernafas yang seiring dengan peralihan kehidupan dari perairan ke daratan menyebabkan hilangnya insang dan rangka insang lama kelamaan menghilang. Pada anura, tidak ditemukan leher sebagai mekanisme adaptasi terhadap hidup di dalam liang dan bergerak dengan cara melompat. (Zug, 1993).Amphibia memiliki kelopak mata dan kelenjar air mata yang berkembang baik. Pada mata terdapat membrana nictitans yang berfungsi untuk melindungi mata dari debu, kekeringan dan kondisi lain yang menyebabkan kerusakan pada mata. Sistem syaraf mengalami modifikasi seiring dengan perubahan fase hidup. Otak depan menjadi lebih besar dan hemisphaerium cerebri terbagi sempurna. Pada cerebellum konvulasi hampir tidak berkembang. Pada fase dewasa mulai terbentuk kelenjar ludah yang menghasilkan bahan pelembab atau perekat. Walaupun demikian, tidak semua amphibi melalui siklus hidup dari kehidupan perairan ke daratan. Pada beberapa amphibi, misalnya anggota Plethodontidae, tetap tinggal dalam perairan dan tidak menjadi dewasa. Selama hidup tetap dalam fase berudu, bernafas dengan insang dan berkembang biak secara neotoni. Ada beberapa jenis amphibi lain yang sebagian hidupnya berada di daratan, tetapi pada waktu tertentu kembali ke air untuk berkembang biak. Tapi ada juga beberapa jenis yang hanya hidup di darat selama hidupnya. Pada kelompok ini tidak terdapat stadium larva dalam air. (Duellman and Trueb, 1986).Amfibi dijumpai diseluruh dunia kecuali di kutub. Mereka menempati sejumlah habitat yang berbeda-beda seperti hutan hujan, kolam, dan danau. Mereka juga ada di daerah berumput di lereng pegunungan tinggi, bahkan juga di gurun. Meskipun amfibi dewasa dapat bertahan hidup selama periode kemarau panjang, umumnya mereka membutuhkan tempat-tempat lembab seperti sungai dan kolam. Di wilayah hutan hujan tropis yang lembab, banyak katak dapat bertahan hidup tanpa memiliki sumber air tetap. Sebagai hewan yang berdarah dingin, amfibi tidak aktif dalam kondisi dingin. Pada kondisi ini mereka melakukan hibernasi, biasanya dalam lumpur di dasar kolam. Musim kawin amfibi sering berlangsung kacau. Amfibi jantan dan betina berkumpul bersama dalam jumlah besar. Setelah membuahi telur, biasanya amfibi tidak lagi mempedulikan telurnya. Hanya sedikit jenis amfibi yang melindungi telur. Umumnya spesies amfibi kecil mengandalkan penyamaran atau melarikan diri saat terancam pemangsa. Ada pula amfibi yang mengandalkan kulit yang mencolok untuk menakuti musuh. Ada jenis amfibi yang mempunyai racun. Katak beracun dari Amerika Selatan memiliki warna yang mencolok sebagai tanda bahaya pemangsanya. Racun katak sangat kuat racun emas yang dimiliki kodok dart dari kolombia misalnya, dapat menewaskan sekitar 1.000 orang sekaligus.Amfibia mempunyai ciri-ciri:Penutup tubuhkulit yang berlendir

Alat gerakdua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang.

Alat pernapasanpernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidung amfibi mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam

Suhu tubuhtidak tetap, berubah-ubah mengikuti suhu lingkungannya (berdarah dingin/poikiloterm)

Peredaran darah Tertutup

Alat penglihatanMata dan matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam

Berkembang biakdengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal

Jantungterdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik

B. Morfologi KatakAmfibi memiliki beragam ciri morfologis yang berbeda antar ordo. Secara umum, semua amfibi memiliki kulit yang tipis dan halus. Berberapa jenis menggunakan kulitnya untuk respirasi dan pertukaran gas dengan udara. Sebagian besar jenis amfibi memiliki mata yang besar untuk mencari mangsanya.Amfibi adalah satwa vertebrata dengan jumlah jenis terkecil, yaitu sekitar 4,000 jenis. Walaupun sedikit, amfibi merupakan vertebrata pertama yang berevolusi untuk kehidupan di darat dan merupakan nenek moyang reptil. Dari ketiga Ordo tersebut, salamander adalah satu-satunya kelompok yang tidak terdapat di Indonesia. Salamander dijumpai di Amerika utara dan tengah sampai Amerika Selatan bagian utara, Eropa, Afrika, Jepang dan Taiwan.Ordo Gymnophiona juga dikenal dengan nama lain sesilia. Ordo ini terdiri dari 34 genera dan 5 famili. Jumlah jenis dari Ordo tersebut adalah sebanyak 163 jenis, atau sekitar 3.5% dari seluruh jenis amfibi. Satwa dari Ordo Gymnophiona memiliki tubuh panjang tanpa kaki, seperti cacing. Ciri-ciri seperti bentuk tulang, gigi dan lemak dalam tubuh menyerupai amfibi, sehingga sesilia termasuk dalam kelas tersebut. Sebagian besar sesilia berwarna abu-abu kebiruan. Ukurannya berkisar dari 7 cm sampai 1.5 m. Satwa sesilia jarang ditemui. Ordo Gymnophiona tersebar di Asia Tenggara, Amerika Tengah dan Selatan, serta Afrika Tengah. Di Asia Selatan sesilia terdapat dari bagian selatan Cina, India, Sri Lanka sampai Filipina selatan. Di Indonesia sesilia terdapat di pulau Sumatra, Jawa dan Kalimantan.Katak dan kodok adalah anggota dari Ordo Anura. Untuk penjelasan seterusnya, kelompok ini akan disebut katak. Ordo tersebut terdiri dari 20 famili dengan 303 genera. Saat ini terdapat lebih dari 4,100 jenis Anura di dunia, atau sekitar 87% dari semua jenis amfibi. Indonesia memiliki sekitar 376 jenis amfibi (IUCN 2007). Jumlah jenis amfibi terus bertambah dengan adanya penemuan jenis-jenis baru.Katak dan kodok merupakan amfibi yang paling mudah dikenal. Kata anura berarti tanpa ekor. Anura dewasa tidak memiliki ekor. Tubuh katak tampak seperti berjongkok dengan empat kaki. Kaki depan berukuran lebih kecil daripada kaki depan. Kaki belakang berfungsi untuk melompat. Kepala katak tidak dipisahkan dari badan oleh leher yang jelas. Katak memiliki mata yang besar dengan pupil horizontal atau vertikal.Katak dan kodok berbeda dari ciri katak yang memiliki kulit tipis dan halus, tubuh ramping, dan kaki yang lebih kurus dan panjang. Kodok memiliki tubuh yang lebih pendek dan gemuk dengan kulit kasar dan tertutup bintil-bintil. Warna katak bervariasi, dari hijau, coklat, hitam, merah, oranye, kuning dan putih. Ukuran SVL (snout vent length) Anura berkisar dari 1-35 cm, tetapi kebanyakan berkisar antara 2-12 cm.Morfologi katak berbeda tergantung pada habitatnya. Katak pohon seperti famili Rhacophoridae memiliki piringan (discs) pada ujung jarinya untuk membantu dalam memanjat. Katak akuatik atau semi-akuatik seperti famili Ranidae memiliki selaput diantara jari-jarinya untuk membantu dalam berenang. Katak terestrial tidak memiliki selaput ataupun piringan, tetapi cenderung memiliiki warna yang menyerupai serasah atau lingkungan sekelilingnya, seperti pada genus Megophrys.Katak dan kodok tersebar pada seluruh benua kecuali pada kedua kutub dan daerah gurun yang sangat kering, dengan lebih dari 80% dari seluruh jenis terdapat di daerah tropik dan sub-tropik. Kelompok ini terdapat di seluruh Indonesia, dari Sumatra sampai Irian.

C. Anatomi Katak Sistem Pencernaan KatakAlat pencernaan makanan diawali oleh cavum oris dan di akhiri oleh anus. Pada beberapa bagian dari trackus digestoria mempunyai struktur dan ukuran yang berbeda. Mangsa yang berupa hewan kecil yang ditangkap untuk dimakan akan dibasahi oleh air liur. Katak tidak begitu banyak mempunyai kelenjar ludah. Dari cavum oris makanan akan melalui pharynx, oesophagus yang menghasilkan sekresi alkalis dan mendorong makanan masuk ke dalam vetriculus yang berfungsi sebagai gudang pencernaan. Kontraksi dinding otot ventriculus meremas makanan menjadi hancur dan dicampur dengan sekresi ventriculus yang mengandung enzim, yang merupakan katalisator. Enzim yang dihasilkan oleh ventriculus dan intestinum terdiri atas pepsin, tripsin, erepsin untuk protein, lipase untuk lemak. Di samping itu ventrikulus menghasilkan asam klorida untuk mengasamkan bahan makanan. Gerakan yang menyebabkan bahan makanan berjalan dalam saluran disebut gerak peristaltik. Makanan masuk ke dalam intestinum dari ventriculus melalui klep pyloris. Kelenjar pencernaan yang besar ialah hepar dan pancreaticum yang memberikan sekresinya pada intestinum. Hepar yang besar terdiri dari beberapa lobus dan bilus (zat empedu) yang dihasilkan akan ditampung sementara dalam vesica felea, yang kemudian akan dituangkan dalam intestinum melalui ductus Cystecus dahulu kemudian melalui ductus cholydocus yang merupakan saluran gabungan dengan dengan saluran yang dari pankreas. Fungsi bilus untuk mengemulsikan zat lemak. Bahan yang merupakan sisa di dalam intestinum mayor menjadi feses dan selanjutnya di keluarkan melalui anus. Amfibi darat juga memiliki kelenjar intermaksilari pada dinding mulutnya. Ada beberapa amfibi yang lidahnya tidak dapat bergerak, tetapi sebagian besar bangsa Amfibi mempunyai lidah yang dapat dijulurkan ke luar serta katak dan kodok lidah digulung ke lambung. Usus menunjukkan berbagai variasi. Pada Caecillia menunjukkan ada gulungan kecil dan tidak dibedakan antara usus kecil dan usus besar, pada katak dan kodok terdapat usus yang relatif panjang, menggulung yang membuka kloaka

Sistem pencernaan Amphibi hampir sama seperti pada Pisces, meskipun keduanya memiliki makanan yang berbeda. Sistem pencernaan Amphibi lebih rincinya sebagai berikut:1. Rongga mulutRongga mulut atau cavum oris pada katak dilengkapi dengan gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa. Gigi Amphibi berbentuk V dengan perkembangan yang tidak sempurna. Giginya terdapat pada rahang atas dan rahang bawah. Pada rahang atas disebut gigi maxilaris sedangkan pada rahang bawah disebut gigi vomerin.Lidah katak berbentuk menggulung, panjang dan bertekstur kenyal dan lengket, digunakan untuk menangkap mangsa. Mangsa yang berupa hewan kecil, kebanyakan serangga, akan dibasahi oleh air liur. Meskipun demikian, Amphibi tidak begitu banyak memiliki kelenjar ludah.

2. Kerongkongan ( esofagus )Setelah dari dari cavum oris, makanan menuju esofagus yang berupa saluran pendek. Esofagus akan menghasilkan sekresi alkalis dan mendorong makanan masuk lambung.3. Lambung ( ventrikulus )Lambung berfungsi sebagai gudang makanan. Berbentuk kantung yang bila terisi makanan menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus. Bagian muka ventrikulus yang besar disebut cardiac, sedang bagian posterior mengecil dan berakhir di pyloris. Kontraksi dinding otot ventrikulus meremas makanan menjadi hancur dan dicampur dengan sekresi ventrikulus yang mengandung enzim atau fermen, yang merupakan katalisator. Tiap tiap enzim mengubah sekelompok makanan menjadi ikatan ikatan yang lebih sederhana. Enzim yang dihasilkan oleh ventrikulus dan intestinum terdiri atas pepsin, tripsin, erepsin untuk protein, lipase untuk lemak. Di samping itu, ventrikulus juga menghasilkan asam klorida untuk mengasamkan bahan makanan. Mengasamkan bahan makanan berguna untuk membunuh mangsa dan membunuh kuman penyakit, mengingat mangsa katak adalah serangga atau hewan kecil lainnya yang mungkin masih hidup. Gerakan yang menyebabkan makanan berjalan dalam saluran disebut gerakan peristaltik.Di dekat lambung, menempel pankreas yang berwarna kuning yang menghasilkan enzim untuk mencerna makanan.Selain itu juga terdapat hepar yang menghasilkan cairan empedu yang menetralisir racun dan zat zat toxic yang masuk ke saluran pencernaan katak. Hepar yang besar terdiri ats beberapa lobus dan bilus ( zat empedu ) yang dihasilkan akan ditampung sementara dalam vesica felea yang kemudian akan dituangkan dalam intestinum melalui ductus cystecus dahulu kemudian melalui ductus cholydocus yang merupakan saluran gabungan dengan saluran yang dari pancreas. Fungsi bilus untuk mengemulsi zat lemak. 4. Usus ( intestinum )Dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya. Di dalam usus terjadi penyerapan makanan oleh enzim yang dihasilkan pankreas. Makanan masuk ke dalam intestinum melalui ventrikulus melalui klep pyloris.5. Usus besarDi dalam usus besar katak hanya terjadi penyerapan air dan pembusukan sisa makanan. Bahan makanan yang merupakan sisa dalam intestinum mayor akan menjadi feses. Usus besar berakhir pada rektum dan akan menuju kloaka.6. KloakaMerupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan urine. Kelenjar pencernaan pada amfibi terdiri atas kelenjar ludah hati dan pankreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan. Pankreas berwarna kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari (duodenum). Pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada duodenum. Sistem RespirasiSistem pernapasan pada katak untuk katak dewasa dan larva selama proses perkembangan katak berbeda seperti katak lainnnya. Dimana pada berudu terdapat insang eksternal dan (kemudian) insang inteernal. Katak dewasa bernapas dengan paru paru, yaitu berupa kantung kantung yang pada dindingnya terdapat banyak ruang. Paru paru berhubungan dengan udara luar melalui 2 bronki, laring, (kotak suara) yang mengandung tali tali vokal, lalu faring dan lorong lorong nasal. Lubang dari faring ke laring berupa celah longitudinal yang di sebut glottis. Lubang lubang dalam dari lorong lorong nasal itu di sebut nares internal ( hidung dalam). Pertukaran gas terjadi melalui kulit. Sistem SirkulasiJantung katak terdiri 2 aurikel dan satu ventrikel. Aliran darah dari jantung yaitu darah dari sinusvenosus masuk ke dalam aurikel kanan. Darah meninggalkan ventrikel melalui trunkus anteriosus yang bercabang dua di sebelah anterior jantung, lalu terbagi pada setiap sisi tubuh menjadi tiga pokok, yaitu ;arteri karotis, arterisistemik, dan arteri pulmo-kutaneus (berurutan dari anterior ke pasterior). Tiap arteri karotis interna dan karotis eksterna yang menuju ke dalam kepala. Arteri pulmo-kutaneus membuat cabang cabang ke paru paru dan kulit.Arteri sistemik (2 buah) bersatu menjadi aorta dorsal. Aorta dorsal itu bercabang cabang menjadi seliako-mesenterik (lambung, hati, intestinum), segmental(otot otot), renal (mesonefros), genital(gonad), dan iliakal (kaki kaki).Sedangkan darah dari paru paru kembali ke aurikel kiri melalui vena pulmonary. Semua darah memasuki aurikel kanan, terus melalui sinus venosus (berupa kantong besar di sebelah sisi dorsal). Sinus venosus menerima dua vena cava anterior yang membawa darah dari bagian anterior tubuh, dan 1 vena cava posterior yang membawa darah dari mestanofers dan mengalirkannya langsung ke hati (tidak dalam kapiler kapiler) dan terus ke jantung. Darah masuk ke dalam jaringan hati baik dari arteri hepatic (cabang seliako-mesenterik) atau pun dari vena porta hepatic yang membawa darah dari lambung dan usus. Sistem EkskresiKatak memiliki ginjal tipemesonefroid dan saluransaluran kemih yang di sebut saluransaluran Wolff (atau saluransaluran mesonefros).Saluransaluran itu langsung membawa secret ke kloaka, walaupun terdapat juga kandung kemih di sebelah sisi ventral kloaka. Sistem SarafOtak katak terbagi atas 5 bagian dan sarebellum merupakan bagian yang terkecil.Ada 10 saraf kranial. Tiga saraf pertama membentuk pleksus brekeal (serabut serabut saraf yang silang menyilang). Saraf ke-7, ke-8, ke-9 membentuk pleksus inskiadikus. Sesuai dengan adanya pelebaran korda saraf, maka di sini terdapat saraf brakial dan saraf lumba. Sistem SensoriMata, katak terdiri dari 3 kelopak, yaitu kelopak mata atas, kelopak mata bawah, dan ada lagi kelopak mata ketiga yang transparan, yang di sebut membrane niktitans. Bola mata kurang lebih sferis (bulat). Permukaan luarnya tertutup dengan konjuntiva tipis transparan (yang bergerak berbalik di bawah kelopak mata). Di bawa konjuntiva terdapat kornea yang tebal tetapi juga transparan.Kornea itu terus berkesinambungan dengan sclera yaitu penutup luar bola yang tidak tembus cahaya. Di bawa sklera terdapat koroid yang bagian depannya bersatu dengan laci berbentuk kue donat, tetapi tidak berkontak dengan kornea, dan yang di sebut dengan iris. Lubang dalam iris itu adalah pupil.Lensa kritalin terletak tepat di bagian belakang iris, mentup pupil.Sebelah kanan bola mata terdapat jaringan saraf yang di sebut retina, terus melanjut sebagai sarafoptikus.Ruang dalam lensa dan iris mengandung humor aqueus (cairan seperti air).Ruang di belakang lensa dan iris di isi dengan houmor vitreus (cairan seperti kaca).Mata pada katak di gerakkan oleh 6 otot, yaitu otot otot seprior, inferiol, rektus internal, rektus eksternal, oblikus inferior, dan oblikus superior. Dan juga saraf kranial III, IV, dan VI menginervasi otot otot mata itu.Katak memiliki telinga, dengan organorgan pendengar dan keseimbangan yang berupa 3 saluran semisirkular, yaitu vertical anterior, vertical posterior, dan horizontal. Membran timpani (dalam telinga tengah, tapi tidak ada telinga luar), membawa impuls impuls ke kolumella, yaitu tulang tipis dan telinga tengah yang memancarkan impuls impuls melalui stapes ke koklea, yaitu organ pendengaran. Telinga tengah berhubungan dengan faring melalui tabung tabung Eustachii. Kelenjar EndokrinPada katak kelenjar pituitari (hipofisis) terletak di bawah otak, yang terdiri dari3 lobus dimanamasing masing menghasilkan hormon. Lobus anterior membuat hormon peransang pertumbuhan dan peransang metamorphosis, dan juga hormon peransang gonad.Hormon peransang yang terdapat dalam urin wanita hamil itu berefek sama dengan hormone perangsang gonad yang di buat oleh katak. Inilah dasar penggunaan katak dalam uji kehamilan pada wanita.Lobus intermedus membuat hormon untuk mengendalikan perluasan (ekspansi) sel sel pigmen, dan berakibat menjadi lebih gelapnnya warnah kulit katak. Lobus posterior membuat hormon yang berhubungan dengan keseimbangan air dan kontraksi otot otot polos.Selain kelenjar pituatari, juga terdapat kelenjar tiroid, yang terdiri atas dua buah lobus, masing masing di dekat dasr arteri karotis internal. Sekretnya (hormone) mungkin meransang aktivitas metabolic pada umumnya.Secara deftinitif, hormone itu meransang metamorphosis dari berudu menjadi katak dewasa.Pulau pulau Lagerhans dalam pancreas, mungkin mengatur keseimbangan karbohidrat antara darah dan hati.Pada katak juga terdapat kelenjar adrenal yang mengandung dua tipe jaringan khas seperti pada manusia, yaitu jaringan korteks dan medulla. Pada katak, kelenjar adrenalnya terletak di sepanjang permukaan ginjal. Medulla menghasilkan epinefrin yang menyebabkan kontraksi otot polos pada beberapa arteri sedang arteriol arteriol dalam otot bergaris relaksasi dan jantung teransang. Gonad juga membuat hormon yang berhubungan dengan karakteristik seksual sekunder, yaitu ibu jari yang membengkak pada katak jantan salam musim perkawinan itu di sebabkan oleh secret (hormon) yang di buat oleh testes. Reproduksi Dan PerkembanganFertilisasi pada katak seperti katak pada umumnya yaitu terjadi fertilisasi eksternal. Fertilisasi eksternel, terjadi dimana katak jantan menjepit katak betina ketika perkawinan (yaitu ketika telur di lepaskan segera sperma di semprotkan). Katak betina mempunyai 2 ovarium, yang terletak di sebelah ventral mesonefros. Telur dewasa keluar lalu masuk ke dalam selom, lalu tertarik ke dalam ovinduk. Di sekitar sejumlah telur itu, terbentuk selubung gelatinosa dan pembentukan selubung itu terjadi ketika telur masih dalam ovinduk. Katak jantan mempunyai 2 testes yang berhubungan dengan ginjal melalui beberapa vasa efrensia. Spermatozoa mencapai kloaka melalui saluran Wolff.Perkembangan selanjutnya terjadi dalam air. Pembelahan total inekual. Gastrulasi berakhir terutama setelah terbentuknya 2 lapisan mesoderm. Dalam perkembangan selanjutnya terbentuk stadium larva akuatis, yang bernapas dengan insang dan di sebut berudu, dan dengan metamorphosis terjadi katak dewasa. Proses Metamorfosis Pada KatakKatak merupakan salah satu hewan amfibia yang paling populer. Saat kanak-kanak, biasanya kita mengejar katak dan menjadikannya sahabat saat bermain. Namun beranjak dewasa, pola pikir terhadap katak berubah dan kita menganggapnya sebagai salah satu binatang yang menjijikan. Hal ini boleh jadi dikarenakan kulitnya yang berlendir. Banyak di antara kita yang gagal membedakan yang mana katak dan yang mana kodok. Memang sepintas keduanya mirip. Meski demikian, jika Anda jeli Anda akan dengan mudah menemukan perbedaannya. Katak sendiri memiliki kulit yang kasar dengan bintil hingga berbingkul. Ia memiliki kulit yang cenderung kering dan kaki pada bagian belakangnya cenderung pendek. Hal sebaliknya terdapat pada kodok. Ia memiliki kulit yang lembab berlendir, kaki belakang yang panjang dan tubuh yang bulat atau gempal. Meski dibedakan, namun metamorfosis katak dan juga kodok sama saja. Hidup mereka dimulai dari telur kemudian menjadi kecebong atau berudu dan kemudian menjadi katak atau kodok yang dewasa. Kehidupan katak juga kodok dimuali dari telur yang oleh sang indukan diletakkan di air atau di tempat-tempat yang basah seperti lumut. Dalam sekali bertelur, induk katak atau kodok bisa mengeluarkan hingga 20000 butir telur. Jumlah ini bergantung pada tingkat kesehatan sang induk. Dalam setahun, induk katak atau kodok bisa bertelur sebanyak 3 kali. Selanjutnya, telur katak akan menetas dan jadilah berudu atau yang biasa kita namai kecebong. Bentuknya serupa dengan anak ikan dengan warna hitam pada sekujur tubuhnya. Kecebong ini bernafas dengan insang yang pada usia tiga minggu akan tertutup secara alamiah oleh kulitnya yang terus tumbuh.

Metamorfosis Katak

1) Pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur 2) Kemudian telur tersebut akan menetas setelah 10 hari. 3) Setelah menetas, telur katak tersebut menetas menjadi Berudu. 4) Setelah berumur 2 hari, Berudu mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas. 5) Setelah berumur 3 minggu insang berudu akan tertutup oleh kulit. 6) Menjelang umur 8 minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk 7) Kemudian membesar ketika kaki depan mulai muncul. 8) Umur 12 minggu, kaki depannya mulai berbentuk, ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan paru-paru. 9) Setelah pertumbuhan anggota badannya sempurna, katak tersebut akan berubah menjadi katak dewasa. Perubahan Morfologi 1) Morfologi pada amphibi, metamorfosis umumnya digabungkan dengan perubahan persiapan yang mana dari organisme aquatik untuk menjadi organisme daratan. 2) Pada urodela (salamander), perubahan ini meliputi berkurangnya ekor dan rusaknya insang bagian dalam dan berubahnya struktur kulit. 3) Pada anura, perubahan metamorfosis berlangsung secara dramatis dan kebanyakan organ-organnya telah termodifikasi.4) Perubaan terjadi pada hilangnya gigi dan insang internal pada anak katak, 5) Juga hilangnya ekor pada fase terbentuknya katak dewasa 6) Juga terjadi proses pembentukan seperti berkembangnya anggota tubuh dan morfogenesis kelenjar dermoid. 7) Perubahan lokomosi terjadi dari pergerakan ekor menjadi terbentuknya lengan depan dan lengan belakang. 8) Gigi yang digunakan untuk mencabik tanaman hilang dan digantikan dengan perubahan bentuk baru dari mulut dan rahangnya, otot dari lidah juga berkembang, 9) Insang mengalami degenerasi, paru-paru membesar, otot dan tulang rawan berkembang untuk memompa udara masuk dan keluar pada paru-paru. 10) Mata dan telinga berdiferensiasi. Telinga bangian tengah berkembang dan membran timfani terletak pada bagian telinga luar.

C. Asal Racun KatakKatak penghasil racun yang dimaksud dalam artikel kali ini adalah katak panah beracun (poison dart frog) dari Amerika Tengah & Amerika Selatan, khususnya Hutan Amazon. Ada lebih dari 170 spesies katak panah beracun & semuanya termasuk dalam famili Dendrobatidae. Nama "panah beracun" sendiri diberikan pada katak ini karena penduduk asli Amazon kerap menggunakan racun dari katak yang bersangkutan untuk mengolesi jarum proyektil senjata tiup mereka.Semua spesies katak panah beracun memiliki kulit yang berwarna warni dengan motif & kombinasi warna yang bervariasi antar spesies. Katak panah beracun memiliki panjang tubuh maksimal yang tidak sampai 6 cm. Biarpun kecil, jangan sekali-sekali menganggap remeh katak ini karena katak panah beracun merupakan salah satu hewan paling beracun di dunia! Adapun spesies katak panah beracun yang paling mematikan adalah katak racun emas (golden poison frog; Phyllobates terribilis) di mana racunnya cukup untuk menewaskan 10 manusia dewasa!Racun / toksin dari katak panah beracun dihasilkan oleh semacam kelenjar khusus yang terletak di bawah kulit. Kelenjar itu sendiri bisa mendapatkan bahan-bahan kimia yang dibutuhkannya untuk memproduksi racun karena mendapatkan senyawa kimia alkaloid dari hewan-hewan serangga yang dimakan oleh katak panah. Itulah sebabnya katak panah beracun yang dipelihara dalam tangkapan & tidak diberi makan serangga dari habitat liarnya akan memiliki kadar toksin yang jauh lebih sedikit.Walaupun beracun, manusia sebenarnya tidak perlu menaruh ketakutan berlebihan kepada katak panah beracun karena racun katak ini hanya aktif bila tertelan atau masuk ke dalam aliran darah. Katak panah beracun sendiri bukanlah hewan yang tidak memiliki musuh sama sekali di alam liar karena spesies ular Leimadophis epinephelus diketahui memiliki kekebalan khusus terhadap racun katak panah. Sejauh ini, ular L. epinephelus merupakan satu-satunya musuh alamiah katak panah beracun yang sudah teridentifikasi oleh manusia.

D. Jenis-jenis Katak Beracun di Dunia1. Golden Poison Frog (Phyllobates terribilis)

Kingdom: AnimaliaPhylum: ChordataClass: AmphibiaOrder: AnuraFamily: DendrobatidaeGenus: PhyllobatesSpecies: Phyllobates terribilisMyers, Daly, and Malkin, 1978

Berasal dari pantai Pasifik Kolombia, katak racun emas yang indah namun mematikan, Phyllobates terribilis, adalah salah satu hewan paling beracun di planet ini. Cukup kecil sehingga bisa dengan mudah berada di telapak tangan Anda (meskipun menyentuhnyanya akan menjadi hal terakhir yang Anda lakukan!). Katak ini memiliki racun dalam sekresi kulit yang cukup kuat untuk membunuh 10 sampai 20 orang, atau dua gajah Afrika. Katak ini dikabarkan telah mengakhiri kehidupan orang-orang yang telah menyentuhnya, sedangkan ayam dan anjing telah tewas hanya karena kontak dengan bekas bekas jejak katak iniRacun katak panah emas ini adalah batrachotoxin yang membunuh dengan menghalangi impuls saraf tubuh, membuat otot-otot kejang, dan akhirnya menyebabkan gagal jantung. Racun juga berlangsung: ketika suku Choco Embera menggunakannya untuk racun panah mereka, ujung panah beracun yang mematikan bisa bertahan sampai dua tahun. Jika Anda melihat katak-katak cantik diatas dalam penangkaran, jangan begitu khawatir - mereka membutuhkan bahan kimia dari serangga yang mereka makan di alam liar untuk tetap beracun - tetapi karena racun tidak mudah hilang begitu saja. tetaplah menjaga jarak darinya.Di alam liar, terribilis P. adalah hewan sosial, hidup dalam kelompok sampai enam ekor, namun Terribilis penangkaran dapat hidup dalam kelompok yang jauh lebih besar dari itu. Terribilis sering dianggap berbahaya karena ukurannya kecil dan warna-warna cerah, namuns pesimen liar beracun mematikan. Ini katak panah beracun dikonfirmasi telahmembunuh manusia yang menyentuh katak liar langsung.Kulit Poison Golden Frog adalah basah kuyup dalam racun alkaloid, salah satu daris ejumlah racun umum untuk katak panah (batrachotoxins) yang mencegah dari impulssaraf transmisi, meninggalkan otot-otot dalam keadaan tidak aktif kontraksi. Hal ini dapat menyebabkan gagal jantung atau fibrilasi. Batrachotoxins alkaloid dapat disimpan oleh kodok selama bertahun-tahun setelah katak ini dirampas sumber berbasis pangan, dan racun seperti itu tidak mudah memburuk, bahkan ketika ditransfer ke permukaan lain. Ayam dan anjing telah mati dari kontak dengan handuk kertas yang kodok telah berjalan.Racun katak emas tidak berbisa, tetapi beracun; binatang berbisa menggunakan racun untuk membunuh mangsanya. Seperti kebanyakan racun katak panah, yang terribilis P. menggunakan racun hanya sebagai mekanisme pertahanan diri dan bukan untuk membunuh mangsa. Binatang paling berbisa adalah ubur-ubur kotak, yang hanyasedikit kurang beracun dari terribilis P..Dosis rata-rata dilakukan akan bervariasi antara lokasi, dan diet lokal konsekuen,namun rata-rata P. terribilis liar umumnya diperkirakan mengandung sekitar satu miligram racun, cukup untuk membunuh sekitar 10.000 tikus. Perkiraan ini akan bervariasi pada gilirannya, namun kebanyakan setuju bahwa dosis ini cukup untuk membunuh antara 10 dan 20 manusia, yang berkorelasi untuk sampai dengan duagajah jantan Afrika Ini kira-kira 15.000 manusia per gram.2. Black-legged Dart Frog (Phyllobates bicolor)

Kingdom: AnimaliaPhylum: ChordataClass: AmphibiaOrder: AnuraSuborder: NeobatrachiaFamily: DendrobatidaeGenus: PhyllobatesSpecies: Phyllobates bicolor (Dumril and Bibron, 1841)

Katak kedua yang paling beracun di Bumi adalah katak panah beracun black-legged, atau Phyllobates bicolor, ditemukan di barat Kolombia. Ini adalah sedikit lebih kecil dari Phyllobates terribilis dan toksisitasnya juga tidak sekuat Phyllobates terribilis, tapi sama sama berbahaya. Cukup 150 mikrogram dari racunnya yang diperlukan untuk membunuh seseorang, dan kematian manusia telah dikonfirmasi. batrachotoxin menyebabkan demam, sakit luar biasa, kejang dan, akhirnya, kematian dengan kelumpuhan pernapasan dan otot.

Katak panah black-legged mendapatkan namanya karena sering kaki depan dan kaki belakangnya berwarna gelap kehijauan. Terlepas dari toksisitasnya, katak ini, seperti katak panah beracun lainnya, adalah orang tua yang berdedikasi: laki-laki membawa berudu di punggungnya, yang dilengketkan dengan lendir. Sementara punggung katak adalah tempat yang aman untuk berudu, calon predator yang cerdas akan segera menjauh karena diperingatkan oleh warna yang cerah.

3. Kokoe Poison Dart Frog (Phyllobates aurotaenia)

Kingdom: AnimaliaPhylum: ChordataClass: AmphibiaOrder: AnuraSuborder: NeobatrachiaFamily: DendrobatidaeGenus: PhyllobatesSpecies: Phyllobates aurotaenia (Dunn, 1957)Phyllobates aurotaenia, juga dikenal sebagai katak panah beracun kokoe, adalah yang terkecil dari tiga katak paling beracun dari genus Phyllobates. Seperti spesies adiknya, katak ini mengeluarkan batrachotoxins yang sangat ampuh melalui kulitnya. Racun yang efeknya seperti asam, merembes melalui luka, dan mungkin pori-pori, menyebabkan gejala mulai dari sakit yang tak tertahankan dan demam kejang serta kelumpuhan. Sejauh ini belum ada dikonfirmasi kematian manusia, tetapi diduga bisa juga menyebabkan kematian. Untuk memperoleh racun katak panah beracun kokoe dan spesies terkait, suku dari hutan Kolombia menusuk katak dengan tongkat dan menempatkannya di atas api sehingga racun muncul ke permukaan, siap untuk dioleskan ke ujung panah mereka.4. Phantasmal Poison Frog (Epipedobates tricolor)

Kingdom: AnimaliaPhylum: ChordataClass: AmphibiaOrder: AnuraFamily: DendrobatidaeGenus: EpipedobatesSpecies: Epipedobates tricolor (Boulenger, 1899)

Katak pembunuh ini benar-benar kecil namun memiliki toksisitas yang memungkiri ukurannya. Kurang dari Hanya setengah inci panjangnya, tapi merupakan paket pukulan yang sangat kuat. Racunnya dengan mudah dapat membunuh calon predator maupun manusia, tetapi juga unik karena fakta bahwa obat penghilang rasa sakit yang 200 kali lebih kuat daripada morfin - bernama epibatadine - telah dikembangkan dari katak ini. Mereka terancam punah di Ekuador, habitat aslinya, katak racun Phantasmal banyak dipelihara di penangkaran oleh para ilmuwan yang juga berusaha untuk mendapatkan toksin mereka. Sarung tangan dan masker wajah adalah suatu keharusan.

5. Splash-backed Poison Frog (Ranitomeya variabilis)

Kingdom: AnimaliaPhylum: ChordataClass: AmphibiaOrde: AnuraFamily: DendrobatidaeGenus: RanitomeyaSpecies: Ranitomeya variabilis (Zimmermann and Zimmermann, 1988)Spesies yang tinggal di pohon ini ditemukan di hutan hujan Ekuador dan Peru, katak beracun splash-backed ini adalah katak yang paling beracun dalam genusnya, dengan sekresi dari kulit yang dikatakan mampu membunuh hingga lima manusia. Warnanya yang burik mungkin terlihat cantik, tetapi mengandung pesan yang sangat jelas dan sederhana: Menjauhlah. 6. Golfodulcean Poison Frog (Phyllobates vittatus)

Kingdom: AnimaliaPhylum: ChordataClass: AmphibiaOrder: AnuraFamily: DendrobatidaeGenus: PhyllobatesSpecies: Phyllobates vittatus(Cope, 1893)Katak racun Golfodulcean berwarna mencolok dan dinamai dari garis-garis yang berada di punggungnya. Katak ini adalah katak keempat yang paling beracun dari genus Phyllobates, mengandung racun kurang dari tiga spesies didepannya dalam toksisitas. Meskipun demikian, katak ini beracun serius, dengan racun yang dapat menyebabkan sakit luar biasa, kejang ringan, dan bahkan dalam beberapa kasus, menyebakan kelumpuhan . Sudah dilaporkan bahwa mencicipi katak ini (sapa juga yang mau memakan katak beracun dengan sengaja .. hehehe) menyebabkan "mati rasa di lidah yang tidak hilang-hilang, diikuti oleh sensasi tidak menyenangkan pengetatan di tenggorokan." Saya cukup yakin bahwa hal tersebut hanyalah awal.7. Lovely Poison Frog (Phyllobates lugubris)

Kingdom: AnimaliaPhylum: ChordataClass: AmphibiaOrder: AnuraFamily: DendrobatidaeGenus: PhyllobatesSpecies: Phyllobates lugubris (O. Schmidt, 1857)Juga dikenal sebagai katak panah beracun bergaris, katak racun yang indah dari Amerika Tengah ini adalah katak yang paling kurang beracun dalam genus Phyllobates, namun masih menghasilkan racun yang berbahaya. Jumlah toksinnya relatif rendah, mulai dari nol sampai 0,8 mikrogram, namun katak ini masih jauh dari tidak berbahaya dan dapat menyebabkan resiko gagal jantung pada predator yang memakannya. Jangan terkecoh dengan namanya!

8. Blue Poison Dart Frog (Dendrobates azureus)

Kingdom: AnimaliaPhylum: ChordataClass: AmphibiaOrder: AnuraSuborder: NeobatrachiaFamily: DendrobatidaeGenus: DendrobatesSpecies: Dendrobates azereus Hoogmoed, 1969

Katak bungkuk menakjubkan ini mungkin tidak seberacun Phyllobates yang terkenal diantara katak panah racun lainnya, tapi itu tidak berarti dia tidak berbahaya.Racun katak panah racun biru, dapat melumpuhkan atau membunuh predator yang mengabaikan peringatan warna terang mereka, dan bahkan bisa berpotensi mematikan untuk manusia: 2 mikrogram senyawa beracun cukup untuk menjadi fatal, dan makhluk ini memiliki lebih banyak racun dalam sistemnya! Namun, seperti semua katak panah racun, katak ini juga asli Amerika Selatan dan akan kehilangan racunnya di penangkaran saat kekurangan makanan alami.9. Strawberry Poison Dart Frog (Oophaga Pumilio)

Kingdom: AnimaliaPhylum: ChordataClass: AmphibiaOrder: AnuraFamily: DendrobatidaeGenus: OophagaSpecies: Oophaga pumilio(Schmidt, 1857)

Dengan kulitnya yang merah, katak panah racun stroberi kecil, yang asli Amerika Tengah ini, adalah salah satu yang paling indah dari spesies yang terdaftar di sini. Racunnya cukup kuat, menyebabkan pembengkakan dan sensasi terbakar, namun masih jauh lebih lemah bila dibandingkan dengan genus katak panah racun Phyllobates. Katak panah racun stroberi memperoleh racun dari makanannya yaitu tungau. Tungau adalah spesies yang arachnida kecil yang merupakan sumber utama dari alkaloid beracun yang ditemukan di kulit katak. Ini berarti keanekaragaman hayati dalam habitat katak mempengaruhi toksisitas racun - dan dengan demikian juga mempengaruhi kemampuannya untuk mengusir predator. Upaya konservasi perlu mempertimbangkan bukan hanya katak tetapi tungau yang memasok sistem pertahanan diri nya.

10. Red-backed Poison Frog (Ranitomeya reticulatus)

Kingdom: AnimaliaPhylum: ChordataClass: AmphibiaOrder: AnuraFamily: DendrobatidaeGenus: RanitomeyaSpecies: Ranitomeya reticulata(Boulenger 1884)

Katak yang paling beracun kedua dalam genusnya, setelah katak beracun splash-backed , adalah katak beracun red-backed Peru (Ranitomeya reticulatus) yang memiliki toksisitas yang dianggap 'moderat'. Ini tidak berarti Anda dapat mengambil nya dengan mudah, karena meskipun racunnya moderat, tapi masih bisa membuat cedera serius pada manusia dan membunuh binatang seperti ayam. Racun katak ini adalah neurotoksik ysng berasal dari semut semut yang dia makan, lalu disimpan dalam kelenjar kulitnya - dan dijadikan pertahanan yang ampuh terhadap calon penyerang yang tidak mempedulikan warna-warna peringatannya. Mengingat fakta bahwa hanya ada satu ular tanah (Epinephelus Leimadophis) yang memiliki ketahanan terhadap racun ini dan racun dari katak panah racun lainnya, makhluk ini tidak akan menjadi santapan anda dalam waktu dekat.

11. Dyeing Dart Frog (Dendrobates tinctorius)

Kingdom: AnimaliaPhylum: ChordataClass: AmphibiaOrder: AnuraFamily: DendrobatidaeGenus: DendrobatesSpecies: Dendrobates tinctorius(Schneider, 1799)Katak ini adalah katak Terbesar ketiga dari katak panah racun (poison dart frog), sekitar dua inci, katak ini mempergunakan racun untuk membela diri dan terlihat dalam berbagai warna dan pola. Apa yang benar-benar unik tentang katak panah racun ini adalah cara suku-suku asli dari Guyana Shield memanfaatkannya. Mereka memijat kulit beo muda dengan katak, dan efek racun dari racun katak membuat bulu burung tumbuh dalam warna yang berbeda - hal inilah yang dijadikan nama dari katak ini. Racun ini juga digunakan oleh suku-suku untuk tujuan berburu, bagaimanapun, jangan coba ini di rumah anda.12. Giant Leaf Frog (Phyllomedusa bicolor)

Kingdom: AnimaliaPhylum: ChordataClass: AmphibiaOrder: AnuraFamily: HylidaeSubfamily: PhyllomedusinaeGenus: PhyllomedusaSpecies: Phyllomedusa bicolorKatak ini sangat menarik, juga dikenal sebagai katak monyet, mengeluarkan racun ringan yang dapat memiliki berbagai efek, mulai dari sedasi dan lambung berulah sampai halusinasi. Hebatnya, suku-suku Amazon sengaja menggunakannya pada diri mereka sendiri. Mereka menggunakannya untuk mengobati luka bakar atau luka luka lain di kulit untuk mendapatkan perasaan penyegaran, serta efek opioid tertentu. Sederhananya, racun katak ini dapat membuat anda mabok! Katak raksasa daun juga di bawah ancaman dari biopiracy karena beberapa bahan dari racunnya mungkin digunakan dalam mengobati AIDS dan kanker.13. Green-and-black Poison Dart Frog ( Dendrobates auratus )

Kingdom: AnimaliaPhylum: ChordataClass: AmphibiaOrder: AnuraSuborder: NeobatrachiaFamily: DendrobatidaeGenus: DendrobatesSpecies: Dendrobates auratus (Girard, 1855)Katak mungil ini juga dikenal dengan sebutan poison frog atau poison arrow frog. Karena, tubuh hewan ini diselimuti racun. Racun tersebut di pedalaman Amerika, khususnya oleh orang Indian Amerika dari Amazon dan Kolombia banyak digunakan sebagai isi anak panah atau lembing (tombak) sebagai senjata untuk berburu atau berperang, sehingga katak ini sering juga disebut-sebut sebagai poison dart frog dan poison arrow frog.Katak beracun ini beberapa diantaranya sangat cantik dengan perpaduan warna yang indah menutupi tubuhnya, diantaranya merah, kuning, bahkan hijau dan biru. Katak yang aktif sepanjang hari ini sering melakukan aktivitas berbahaya dan berada pada daerah terbuka serta dapat dengan mudah terlihat oleh ular predator, burung, dan mamalia kecil.Katak roket mamiliki warna paling sedikit, dan racun pada kulitnya pun kurang jelas. Sebenarnya memang katak yang memiliki racun sangat kuat cenderung memiliki warna yang sangat cerah.14. Yellow Banded Poison Dart Frog

Kingdom: AnimaliaPhylum : ChordataClass: AmphibiaOrder: AnuraSuborder: NeobatrachiaFamily: DendrobatidaeGenus: DendrobatesSpecies: Dendrobates leucomelasSteindachner, 1864Dendrobates Leucomelas adalah katak anak panah dari genus Dendrobates & famili Dendrobatidae. D. Leucomelas dapat ditemukan di bagian utara Amerika Selatan, terutama di Venezuela. Katak ini juga bisa ditemukan di bagian Guyana, Brazil & bagian timur Kolombia. Hewan amfibi ini ditemukan di tempat yang berkondisi lembab & di hutan hujan tropis, dekat dengan air segar. Selama musim kering, diperkirakan species ini diketahui berkumpul di bawah batu, atau batang pohon tumbang. D. Leucomelas biasanya hidup di suhu rata-rata 20-an sampai 30-an derajat celcius. Katak ini sangat sensitif dengan temperatur suhu yang tinggi. Meskipun memilih tingkat kelembaban yang tinggi, spesies ini dapat menangani tingkat kelembaban yang lebih rendah jauh lebih baik daripada spesies lain dalam genus. Spesimen ini juga dapat ditemukan di pulau-pulau hutan kering musiman, & pada ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. D. Leucomelas hidup berkelompok.15. Blue Yellow Spotted Frog

Scientific classificationKingdom: AnimaliaPhylum: ChordataClass: AmphibiaOrder: AnuraFamily: HyperoliidaeGenus: LeptopelisSpecies: Leptopelis flavomaculatusWalaupun memiliki tubuh yang memiliki warna yang sama dengan D. Tinctorius, blue yellow spotted frog dapat dibedakan. Perbedaannya adalah di tengah warna biru & kuning, tidak ada bercak-bercak hitam, & kuningnya tidak begitu cerah. Spotted frog dapat tumbuh hingga panjang mencapai 6,4 cm (2,5 inci). Sama dengan katak anak panah yang lainnya, spotted frog adalah hewan asli dari Amerika Selatan.16. Kodok Perut-Api Oriental ( Bombina arientalis )

Klasifikasi IlmiahKerajaan: AnimaliaFilum: Chordata Kelas: AmphibiaOrder: AnuraKeluarga: BombinatoridaeGenus: BombinaSpesies: Bombina orientalis

Sesuai namanya, kodok ini memiliki warna merah seperti apa di bawah bagian tubuhnya, sedangkan bagian atasnya berwarna hijau muda agak kekuningan, & dengan bercak-bercak berwarna hitam. Kodok perut-api oriental adalah hewan semi-aquatik sepanjang 4-7,6 cm (2-3 inci) yang dapat ditemukan di Korea, Utara-Timur Cina & bagian yang berdekatan dengan wilayah di Rusia, & banyak wilayah di Beijing. Walaupun disebut kodok, sebenarnya hewan amfibi ini adalah jenis katak. Banyak yang menyebutkan kodok karena memiliki kulit yang memiliki bentol-bentol yang biasanya umum dimiliki oleh kodok. Perutnya yang berwarna merah digunakan sebagai pertahanan diri. Saat predator mendekat, katak ini berdiri & menunjukan perutnya. Predator akan mengetahui bahwa hewan ini beracun. Betina dapat bertelur antar 40 hingga 100 butir telur. Larva akan menetas dalam waktu antara 3 sampai 10 hari, tergantung pada suhu air. Larva akan mendapatkan kaki pada usia 6-8 minggu, & bisa mulai berkeliaran di tanah dalam waktu 12-14 minggu. Di penangkaran, katak perut-api oriental dapat hidup hingga usia sampai dengan 15 tahun.

17. Granular Poison Frog ( Oophaga granulifera )

Kerajaan: AnimaliaFilum: ChordataKelas: AmphibiaOrder: AnuraKeluarga: DendrobatidaeGenus: OophagaSpesies: Oophaga granulifera (Oophaga granulifera) adalah spesies katak dalam keluarga Dendrobatidae, ditemukan di Kosta Rika dan Panama. Awalnya digambarkan sebagai Dendrobates granuliferus, itu dipindahkan ke Oophaga pada tahun 1994. habitat alamnya yang tropis hutan dataran rendah lembab.

18. Harlequin Poison Frog ( O. Histrionica )

Kerajaan: AnimaliaFilum: ChordataKelas: AmphibiaOrder: AnuraKeluarga: DendrobatidaeGenus: OophagaSpesies: O. histrionica

Racun katak Harlequin (Oophaga histrionica), adalah spesies katak beracun endemik ke daerah El Choco Kolombia barat. katak ini biasanya ditemukan di tanah hutan hujan tropis, antara tungkai jatuh atau sampah daun .

19. Katak Corroboree (Corroboree pseudophryne)

Kerajaan: AnimaliaFilum: ChordataKelas: AmphibiaOrder: AnuraKeluarga: MyobatrachidaeGenus: PseudophryneSpesies: Corroboree Pseudophryne

Katak Corroboree spesies kecil, asli Southern Tablelands Australia. Dua spesies katak selatan Corroboree (Pseudophryne Corroboree) dan katak Corroboree utara (Pseudophryne pengilleyi).20. Katak Puru (Ingerophrynus biporcatus)

Katak Puru (bahasa Inggris: toad) atau juga dikenal dengan kodok, ranto, kodok buduk dan bangkong adalah katak yang berkulit kasar, berbintik-bintik, berwarna kehitam-hitaman, kadang-kadang berwarna seperti tanah . Spesies amfibia, terutama familia Bufonidae. Namun beberapa spesies yang tergolong familia amfibia yang lain juga disebut dengan "katak puru", seperti famili Bombinatoridae, Discoglossidae, Pelobatidae, Rhinophrynidae, Scaphiopodidae, dan sebagian spesies yang tergolong familia Microhylidae. Hal ini dikarenakan spesies ini memiliki ciri-ciri yang digunakan untuk membedakan antara katak puru atau kodok dengan katak biasa (bahasa Inggris: frog).Hampir semua katak puru dalam famili Bufonidae memiliki dua biji bonggol di kedua-dua belah pada belakang kepala yang dipanggil kelenjar parotid. Kelenjar-kelenjar ini memiliki racun, yang mengalir keluar jika katak puru merasa terancam. Beberapa jenis katak puru, seperti kodok Bufo marinus (bahasa Inggris: Cane Toad), lebih beracun dibandingkan dengan yang lain. Katak puru merupakan sejenis hewan amfibia yang berdarah dingin dan bertelur. Telur katak puru akan menetas sebagai berudu, sebelum berubah menjadi katak puru dewasa. Kulit katak puru lebih kering berbanding katak dan pada umumnya memiliki bentol atau bintik . Katak puru memakan serangga kecil, dan cacing.21. Harlequin Toad (Atelopus varius)

Kerajaan: AnimaliaFilum: ChordataKelas: AmphibiaOrdo: AnuraFamil: BufonidaeGenus: AtelopusSpesies: Atelopus variusKatak asal Kosta Rika ini memiliki nama latinAtelopus varius, namun lebih popular dengan Katak Harlequien. Namun diakibatkan perubahan iklim dan penyebaran fungus (jamur, cendawan), keberadaan mereka semakin menyusut dan terisolasi. Saat ini katak harlequin termasuk kategori diujung kepunahan.Katak Harlequin memiliki beragam warna ada yang hijau, ungu, hitam ataupun kuning, setiap warna merupakan sebuah pesan bagi pemangsa yang mencoba mengganggunya. Katak harlequin dikenal sebagai katak yang berbahaya karena memiliki racun yang sangat kuat, bahkan 100 kali lebih kuat dari potasium sianida. Uniknya musuh yang mereka takuti bukanlah manusia ataupun hewan yang lebih besar melainkan lalat parasit, serangga bersayap itu sangat gemar menempelkan telur mereka di bagian kaki katak. Sehingga setelah menetas, larvanya akan masuk ke dalam tubuh dan memakan organ dalam katak harlequin.

22. Adelphobates

Kingdom: AnimaliaPhylum: ChordataClass: AmphibiaOrder: AnuraFamily: DendrobatidaeGenus: AdelphobatesSpecies: Adelphobates castaneoticusAdelphobates adalah genus kecil dari katak panah beracun. Mereka ditemukan di lembah Amazon tengah dan bawah dari Peru dan Brasil, mungkin Bolivia.

23. Andinobates

Kingdom: AnimaliaPhylum: ChordataClass: AmphibiaOrder: AnuraFamily: DendrobatidaeSubfamily: DendrobatinaeGenus: AndinobatesSpecies: Andinobates bombetesAndinobates adalah genus katak panah beracun dari Amerika Selatan..Andinobates mendiami Andes utara Kolombia, departemen Choc, dan menurunkan Amerika Tengah. Spesies jenis dari genus Andinobates adalah Andinobates bombetes

24. Excidobates

Kingdom: AnimaliaPhylum: ChordataClass: AmphibiaOrder: AnuraFamily: DendrobatidaeSubfamily: DendrobatinaeGenus: ExcidobatesSpecies: Dendrobates mysteriosusExcidobates adalah genus katak panah beracun endemik drainase Maran Sungai di Peru dan Ekuador, Amerika Selatan. Karakteristik dari genus ini adalah adanya pucat, bintik-bintik bulat telur pada permukaan bawah paha.

25. Minyobates steyermarki

Kingdom: AnimaliaPhylum: ChordataClass: AmphibiaOrder: AnuraFamily: DendrobatidaeGenus: MinyobatesSpecies: Minyobates steyermarkiMinyobates steyermarki adalah spesies katak dalam keluarga Dendrobatidae endemik Cerro Yapacana di Venezuela selatan. Hal ini juga dikenal dengan nama-nama umum dari setan racun katak, setan racun-panah katak, atau sedikit katak merah Yapacana ini. Hal ini monotypic dalam genus Minyobates. Habitat alamnya adalah hutan tepui pegunungan di mana itu adalah umum di habitat darat antara batuan lumut-berpakaian dan berkembang biak di bromeliad. Ancaman terhadap spesies ini mencakup tambang terbuka tambang emas, koleksi untuk perdagangan hewan peliharaan (dan kadang-kadang, untuk tujuan ilmiah), dan mungkin kebakaran hutan, dan IUCN telah dinilai sebagai yang "kritis terancam punah".26. Hyloxalus

Kingdom: AnimaliaPhylum: ChordataClass: AmphibiaOrder: AnuraFamily: DendrobatidaeSubfamily: HyloxalinaeGenus: HyloxalusSpecies: Hyloxalus subpunctatusHyloxalus adalah genus katak panah beracun. Genus di Amerika Tengah dan Selatan, dari Panama selatan ke Peru (sepanjang pantai Pasifik), bersama dengan Venezuela, Kolombia dan Ekuador . Spesies juga mendiami kaki timur Andes di Bolivia ke Venezuela, timur ke Amazon Basin atas.

28. Andinobates geminisae

Menurut penelitian terbaru, spesies baru katak panah beracun yang berukuran sangat kecil telah ditemukan di daerah hutan hujan di Panama. Para ilmuwan menyatakan bahwa amfibi mini dengan kulit berwarna oranye tersebut, ditemukan di daerah Rio Cao distrik Donoso, Coln Province, Panama. 29. Katak Mantella

Katak Mantella merupakan katak Malagasy yang paling populer dalam perdagangan hewan peliharaan. Katak cantik mencolok ini berada dalam ekologi yang sama dengan katak beracun Amerika Selatan dan sama-sama memfungsikan warna terang kulit mereka untuk memperlihatkan kemampuan sekresi racun mereka kepada predator.30. Katak Anak Panah Gelap

Katak anak panah beracun merupakan hewan domestik dari Amerika Selatan & Amerika Tengah. Tidak seperti namanya, katak anah panah gelap memiliki warna yang menarik & indah, tetapi ini pertanda bahwa katak ini beracun. Tidak seperti kebanyakan katak, species ini aktif pada siang hari. Disebut katak anak panah karena racun katak berwarna cerah ini digunakan oleh suku-suku setempat untuk dioleskan ke ujung anak panah mereka untuk berburu. Racun katak ini dapat membunuh. Katak ini berukuran sekitar ukuran kuku orang dewasa.31. Katak Anak Panah Amazon (Ranitomeya amazonica)

Kingdom: AnimaliaPhylum: ChordataClass: AmphibiaOrder: AnuraFamily: DendrobatidaeGenus: RanitomeyaSpecies: Ranitomeya amazonicaSesuai namanya, katak yang memiliki warna perpaduan antara biru, merah, dan kuning dengan bercak-bercak hitam ini adalah satwa beracun endemik dari Amerika Selatan. Katak beracun ini memiliki ukuran sama seperti katak anak panah gelap, yaitu sebesar kuku jari manusia dewasa bagi jantan dewasa, kemungkinan betina memiliki ukuran yang lebih kecil. Semua katak yang beracun memiliki warna yang cerah & racunnya kebanyakan digunakan penduduk setempat untuk memburu, termasuk katak anak panah amazon.

BAB IIIPENUTUPA. Kesimpulan

1