retardasi mental
DESCRIPTION
pptTRANSCRIPT
Oleh:Ade Riza Afthoni (08711061)
Qonitatun Nahdliyyah(08711075)Farid Bambang Utama(08711141)
04/18/23 1Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 2
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 3
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 4
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 5
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 6
PROFIL KELUARGANO NAMA UMUR PEND. PEKERJAAN HUB.
KELUARGA
STATUS PERKAWINAN
KET. KESEHATAN
1 Muhisyam 70 tahun SD Buruh tani Kk Menikah Sehat
2 Parni 65 tahun SD Pembuat tempe Istri Menikah Sehat
3 Ahmad 32 tahun SMP Buruh pabrik Anak Belum menikah
Sehat
4 Wahyudi 24 tahun SD (Kelas 5)
Tidak bekerja Anak Belum menikah
Sakit
04/18/23 Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 7
Ekonomi keluarga1 Rumah (permanen,semi darurat ,templan) Rumah yang ditinggali adalah rumah permanen yang
terletak di perkampungan di dusun Sabrangkali, desa Brongkeng
2 Barang mewah (TV, Video, AC, Kulkas, Setrika
Listrik, dll)
Keluarga sudah memiliki barang mewah yang berupa 1
buah TV 14 inchi yang digunakan untuk memperoleh
informasi dan sebagai sarana hiburan keluarga. Selain
itu keluarga juga mempunya 1 buah setrika listrik.
3 Daya Listrik 450 Watt
4 Lain-lain Penghasilan keluarga perbulan Pengeluaran keluarga perbulan
Penghasilan keluarga berasal dari ayah, ibu, dan kakak dengan penghasilan masing-masing: Ayah : Rp 300.000,00 Ibu : Rp 300.000,00 Kakak : Rp 350.000,00 Sehingga total penghasilan adalah Rp 950.000,00 perbulan Pengeluaran keluarga sebesar 950rb/bulan
04/18/23 Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 8
Perilaku Kesehatan Keluarga1
Pelayanan promotif dan preventif bayi dan
balita
Tidak terdapat anggota kelurga
yang masih balita sehingga tidak
dilakukan pelayanan promotif dan
preventif bayi dan balita
2 Pembinaan kesehatan anggota keluarga lainnya Anggota keluarga mendapatkan pembinaan kesehatan di Puskesmas Ngluwar.
3 Pelayanan pengobatan Puskesmas Ngluwar
4 Jaminan kesehatan Belum memperoleh jaminan kesehatan dari pemerintah.
04/18/23 Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 9
Pola makan keluargaBayi Tidak terdapat anggota keluarga yang masih bayi
Balita Tidak terdapat anggota keluarga yang masih bayi
Anak Tidak terdapat anggota keluarga yang masih anak-anak
Dewasa Makanan sehari-hari keluarga yang berusia dewasa berupa makanan
pokok (nasi), lauk pauk (tempe, tahu, telur, ikan), dan sayuran.
Usia lanjut Konsumsi makanan untuk usia lanjut sama dengan dewasa yaitu berupa makanan pokok (nasi), lauk pauk, dan sayuran
04/18/23 Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 10
Aktivitas keluarga / pengisian waktu luang
1 Aktivitas Fisik - Ayah bekerja di sawah dekat rumah-Ibu membuat tempe -Anak (ahmad) buruh pabrik-Anak (wahyudi di rumah membantu membuat tempe) kadang bermain besama anak kecil di sekitar misal main kelereng dan memancing dan mengisi waktu luang biasanya menonton tv)
2 Aktivitas mental
Aktivitas mental yang dilakukan oleh keluarga seperti shalat lima waktu. Selain itu ibu mengikuti pengajian tiap minggu di Watucongol, Muntilan
04/18/23 Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 11
Lingkungan 1 Sosial rumah asal Lingkungan rumah berada di kawasan desa yang penduduknya cukup padat.
Rumah terletak menghadap jalan kecil yang dilewati warga untuk menuju ke jalan utama. Lingkungan sekitar rumah kurang bersih, hubungan dengan tetangga baik.
2 Sosial tempat kerja Ayah (KK) bekerja di sawah milik orang lain yang beliau garap. Sawah terletak di dekat rumah dan berdampingan dengan sawah-sawah milik warga yang lain.
3 Fisik rumah asal - luas bangunan - ventilasi dan cahaya - limbah dan jamban - tempat bermain - sumber air bersih
-Luas bangunan 10x6 m2 dengan lantai masih beralaskan semen dan tembok belum tercat. - Ventilasi dan cahaya: Terdapat jendela dengan ventilasi di atas jendela. Cahaya yang masuk ke rumah dirasakan cukup.- Limbah dan Jamban: Air limbah dialirkan melalui selokan. Rumah memiliki satu buah kamar mandi, terdapat jamban jongkok dalam kamar mandi yang digunakan oleh seluruh anggota keluarga- Tempat bermain: Karena letak rumah yang menghadap ke jalanan dan tidak terdapatnya halaman yang cukup luas sehingga tempat yang digunakan untuk bermain tidak ada- Sumber air bersih: Jenis air yang digunakan untuk minum dan keperluan lainnya diperoleh dari air sumur.
04/18/23 Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 12
Istri pernah dirawat di RS karena sakit demam berdarah
Anak pertama meninggal karena demam saat berusia 1 tahun
Anak kedua meninggal karena sakit Saat berusia 9 bulan
Anak keempat meninggal karena kejang saat berusia 11 tahun
Anak kelima mengalami retardasi mental
04/18/23 13Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa
Daftar permasalahan keluargaNo Jenis
permasalahanWaktu terjadinya
Rencana penatalaksanaan Sasaran
1 Ekonomi Sekarang Melakukan penghematan
pengeluaran bulanan serta
menyisihkan penghasilan untuk
perawatan kesehatan anggota
keluarga
Seluruh
anggota
keluarga
2 Pelayanan Kesehatan
Sekarang Karena kesukitan ekonomi maka akan berdampak pada pelayanan kesehatan maka harus mengusahakan jaminan kesehatan agar mendapat keringanan saat berobat
Seluruh
anggota
keluarga
3 Kesehatan Sekarang Berobat ke Puskesmas sebagai tempat
pelayanan kesehatan dan
berkonsultasi mengenai penyakit yang
diderita atau bila fasilitas kurang
memadai dapat dirujuk ke RS.
Seluruh
anggota
keluarga
04/18/23 Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 14
Keluarga dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah sehingga kurang dalam pengobatan anggota keluarga yang sakit khususnya anak dengan retardasi mental.
04/18/23 15Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa
Memberikan edukasi, informasi, dan anjuran yang mampu menumbuhkan kesadaran pasien dan keluarga akan pentingnya kesehatan fisik dan mental.
Memberikan motivasi pada pasien dan keluarga untuk sabar dan berusaha.
Memberikan saran kepada keluarga untuk mengajukan bantuan kepada pemerintah setempat untuk mendapatkan jaminan kesehatan orang miskin sehingga meringankan beban keluarga mendapat pelayanan kesehatan.
04/18/23 16Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa
Kesulitan ekonomi dan kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan dapat teratasi bila seluruh anggota keluarga bekerja sama dan saling mendukung.
Selain itu dukungan dan peran serta dari pemerintah penyedia pelayanan kesehatan juga sangat diperlukan
04/18/23 17Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa
Nama : wahyudi Umur : 24 tahun Jenis kelamin : laki- laki Agama : islam Suku bangsa : jawa Pendidikan : SD (kelas5) Pekerjaan : belum bekerja Status perkawinan : belum menikah Waktu kunjungan awal : 2 november 2010 Alamat : sabrangkali, blongkeng
04/18/23 18Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa
Keluhan utama : sifat seperti anak kecil tidak seperti seusianya
04/18/23 19Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa
Walaupun sudah berusia 24 tahun tetapi pasien masih bersikap seperti anak kecil. Dalam kesehariannya pasien suka bermain dengan anak-anak yang usianya jauh di bawahnya dan tidak mau bermain dengan orang seusianya, Gaya berbicara pasien juga masih seperti anak kecil. Pasien dapat ganti baju, mandi, makan sendiri, dan mengerti apa yang dikatakan dan menjawab meskipun sedikit.
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 20
Pasien lahir pada usia kesembilan bulan dari kehamilan yang dikehendaki. Usia ibu saat melahirkan 41 tahun. Saat masa kehamilan ibu tidak pernah memeriksakan dirinya ke dokter karena tidak ada biaya. Pasien lahir dengan berat badan lahir rendah yaitu sekitar 1800 gram di dukun beranak. Setelah lahir pasien hanya disusui ASI oleh ibunya selama 2 bulan karena ibunya sakit dan harus dirawat di RS. Perkembangan masa balita termasuk lambat seperti berjalan baru sekitar umur 20 bulan.
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 21
Pasien masuk SD saat berusia 7 tahun. Pada saat pasien berusia 12 tahun yang seharusnya ia sudah kelas enam SD bersama teman-teman sebayanya, tetapi karena kemampuan intelektualnya rendah ia masih saja duduk di kelas empat SD. Menurut gurunya, ia agak lambat dalam mengikuti pelajaran di sekolahnya. Pasien dari kelas satu sampai kelas tiga SD untuk masing-masing tingkat ditempuh dua tahun. Pasien berhenti sekolah saat pasien tidak naik kelas di kelas V SD.
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 22
Riwayat kejang (-) Riwayat trauma kepala (-)
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 23
Riwayat penyakit keluarga : Tidak terdapat riwayat penyakit serupa dengan pasien.
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 24
Tb :160 cm Bb : 65 kg Nadi : 86 kali/menit Nafas : 21 kali/menit Suhu : 36,5 derajat celsius Tekanan darah : 120/70 mmhg Keadaan umum : baik Status gizi : cukup Mata : Sclera ikterik (-), konjungtiva anemis
(-) Mulut : Lidah tidak kotor
04/18/23 25Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa
THT : - Leher : Pembesaran limfonodi leher (-), deviasi
trachea (-), struma (-), JVP normal Jantung : I : dinding dada simetris, ketinggalan gerak(-)
retraksi (-)
P : ictus cordis teraba
P : tidak ada pembesaran
A : S1/S2 tunggal, reguler, bising (-) Paru : I : simetris, ketinggalan gerak (-)
: P : fokal fremitus kanan = kiri
P : sonor lapang paru kanan dan kiri
A : vesikuler, ronkhi (-), wheezing (-)
04/18/23 26Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa
Abdomen : I : dinding perut simetris dengan dinding dada, edema (-), striae (-),
jejas (-)
A : bising usus normal, bising aorta (-)
P : timpani, pembesaran hepar dan lien (-)
P : nyeri tekan (-), nyeri lepas tekan (-)
ekstremitas : Superior: hangat, edema (-)
inferior : hangat ,edema (-)
pola makan dan minum: pasien makan 3-4 kali sehari, dengan makanan pokok
(nasi), lauk (tempe tahu ikan) serta sayuran dan minuman
yang cukup
Aktivitas mental dan fisik : membantu buat tempe,nonton tv,main kelereng dan memancing dengan anak usianya di bawahnya
04/18/23 27Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa
Retardasi mental ringan
Terdiagnosis kelas V SD s.d. sekarang
Melakukan tes IQ untuk mengetahui tingkat intelektual dan memastikan diagnosis.
Melakukan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui etiologinya.
04/18/23 28Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa
Pasien tidak bekerja
Sekarang
Mengembangkan keahlian (skill) yang sudah dimilikinya seperti memancing dan membuat tempe agar dapat mencari nafkah kelak.
04/18/23 29Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa
Dukungan KeluargaSekarangMemberikan pengertian pada orang tua
bahwa tidak salah mereka memiliki anak retardasi mental, tetapi yang salah adalah jika mereka tidak mau memperbaiki keadaan anaknya.
Memberitahu orang tua bahwa pasien masih dapat dididik dan dilatih sehingga dangat membutuhkan dorongan dan dukungan dari seluruh anggota keluarga.
04/18/23 30Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa
Orang tua membantu pasien untuk mengembangkan skill (keahlian) yang sudah dimiliki.
Orang tua memberi pengertian kepada pasien mengenai perilaku yang baik dan yang tidak baik agar pasien tidak melakukan tindakan yang membahayakan dirinya maupun orang lain.
04/18/23 31Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa
Aksis I : R 69 (Diagnosis aksis I tertunda)
Aksis II : F 70 (Retardasi mental ringan) Aksis III : tidak ada (none) Aksis IV :
Masalah dengan “primary support group”. Masalah berkaitan dengan lingkungan social. Masalah pekerjaan. Masalah ekonomi. Masalah akses ke pelayanan kesehatan.
Aksis V : GAF 70-61= beberapa gejala ringan & menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik
04/18/23 32Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa
Masalah dengan ‘primary support group’ (keluarga).
Keluarga terutama orang tua belum memberikan dukungan sepenuhnya untuk memperbaiki keterbatasan yang dimiliki oleh anaknya karena kurangnya pengetahuan mengenai penyakit yang diderita oleh pasien.
Masalah berkaitan dengan lingkungan social. Pergaulan pasien dengan anak-anak yang jauh
di bawah umurnya menyebabkan terkadang pasien mendapat ejekan dari orang lain sebayanya.
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 33
Masalah ekonomi. Tingkat ekonomi keluarga tergolong
menengah ke bawah sehingga masalah keuangan menjadi kendala penatalaksanaan keterbelakangan mental yang diderita pasien.
Masalah akses ke pelayanan kesehatan. Kondisi keuangan yang kurang
menjadikan akses ke pelayanan kesehatan untuk berobat atau sekedar berkonsultasi menjadi terhambat.
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 34
Pasien dapat melaksanakan fungsinya secara maksimal dengan dukungan dari keluarga dan bimbingan untuk melakukan pekerjaannya sendiri tanpa bantuan orang lain.
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 35
Puskesmas tidak memberikan pengobatan medikamentosa kepada pasien. Selain itu pasien tidak pernah melakukan konseling.
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 36
Orang tua diberikan pemahaman untuk terus membantu dan mendukung pasien agar dapat mengembangkan skill (keahlian) pasien supaya kelak dapat digunakan untuk mencari nafkah.
Orang tua diberitahu untuk memberi pengertian pada pasien mengenai rencana masa depannya sehubungan usia pasien yang sudah dewasa dan kemungkinan adanya keinginan pasien untuk mendapatkan pasangan hidup.
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 37
IQ 70 atau lebih rendah.
Terdapat kekurangan atau hendaya dalam perilaku adaptif yang dipertimbangkan menurut umur dan budaya.
Timbul sebelum usia 18 tahun.
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 38
1. Retardasi Mental Ringan (IQ 50-70; mampu dididik)
2. Retardasi Mental Sedang (IQ 35-50; mampu dilatih)
3. Retardasi Mental Berat (IQ 20-35)
4. Retardasi Mental Sangat Berat (IQ di bawah 20)
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 39
Terbanyak dari retardasi mental. Diagnosis dibuat setelah anak beberapa
kali tidak naik kelas. Mampu didik:dapat diajar baca tulis,
kemampuan intelektualnya bisa s.d. kls 4-6 SD, bisa dilatih keterampilan tertentu sbg bekal hidupnya kelak dan mampu mandiri seperti orang dewasa yang normal.
Kurang mampu menghadapi stress sehingga tetap membutuhkan bimbingan dari keluarganya.
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 40
12% dari seluruh penderita retardasi mental.
Mampu dilatih tetapi tidak mampu didik. hanya dapat sampai kelas dua SD saja. Tapi dapat dilatih menguasai suatu
keterampilan tertentu, misalnya pertukangan, pertanian, dll. Apabila bekerja nanti mereka ini perlu pengawasan.
Perlu dilatih mengurus diri sendiri. kurang mampu menghadapi stress dan
kurang mandiri sehingga perlu bimbingan dan pengawasan.
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 41
7% dari seluruh penderita retardasi mental Diagnosis mudah ditegakkan dini krn
adanya gejala fisik yg menyertai, keluhan orang tua dimana sejak awal sudah ada keterlambatan perkembangan motorik & bahasa.
Kelompok ini termasuk tipe klinik. Mereka dapat dilatih hygiene dasar saja
dan kemampuan berbicara yang sederhana tidak dapat dilatih keterampilan kerja, dan
memerlukan pengawasan dan bimbingan sepanjang hidupnya.
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 42
sekitar 1% tipe klinik Diagnosis dini mudah dibuat karena
gejala baik mental dan fisik sangat jelas. Kemampuan berbahasanya sangat
minimal. Mereka ini seluruh hidupnya tergantung
orang disekitarnya
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 43
Tujuan penatalaksanaan:mengembangkan potensi anak semaksimal
mungkin. Sedini mungkin diberikan pendidikan dan
pelatihan khusus, yang meliputi pendidikan dan pelatihan kemampuan sosial untuk membantu anak berfungsi senormal mungkin
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 44
Pencarian bakat dan minat juga perlu digali dan dikenali agar anak dapat diarahkan pada latihan dan keterampilan yang dapat menunjang kehidupan mereka selanjutnya.
Banyak cara dan variasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesulitan adaptasi pada penderita retardasi mental, baik intervensi pribadi atau kombinasi.
Terapi perilaku berguna untuk membentuk tingkah laku sosial, mengontrol perilaku agresif atau tingkah laku yang merusak
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 45
Obat-obatan digunakan apabila disertai dengan gejala hiperaktivitas (selalu bergerak, konsentrasi kurang dan perhatian mudah dibelokkan).
Obat-obat yang sering digunakan dalam bidang retardasi mental adalah terutama untuk menekan gejala-gejala hiperaktivitas, misalnya : Imipramin dosis 1,5 mg/kg/hari.Amphetamin dosis 0,2 - 0,4 mg/kg/hari.Valium, Nobrium, Haloperidol.
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 46
Terapi perilakuuntuk membentuk dan meningkatkan
perilaku sosial untuk mengendalikan dan menekan perilaku agresif dan destruktif pasien.
Dorongan positif untuk perilaku yang diharapkan dan memulai hukuman (seperti mencabut hak istimewa) untuk perilaku yang tidak diinginkan
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 47
Pendidikan keluarga banyak keluarga yang dapat beradaptasi
dengan baik ketika memiliki anak yang menderita retardasi mental, tetapi ada pula yang tidak.
Diantaranya karena faktor-faktor yang berkaitan dengan kemampuan keluarga dalam menghadapi masalah perkawinan, usia orang tua, self-esteem (harga diri) orang tua, banyaknya saudara kandung, status sosial ekonomi, tingkat kesulitan, harapan orang tua & penerimaan diagnosis, dukungan dari anggota keluarga dan tersedianya program-program dan pelayanan masyarakat.
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 48
Salah satu bagian yang tidak kalah pentingnya adalah pendidikan bagi keluarga penderita retardasi mental, agar keluarga dapat tetap menjaga rasa percaya diri dan mempunyai harapan-harapan yang realistik tentang penderita.
Perlu penerimaan orang tua mengenai taraf kemampuan yang dapat dicapai anak. Orang tua disarankan untuk menjalani konsultasi dengan tujuan mengatasi rasa bersalah, perasaan tidak berdaya, penyangkalan dan perasaan marah terhadap anak.
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 49
Selain itu orang tua dapat berbagi informasi mengenai penyebab, pengobatan dan perawatan penderita baik dengan ahli maupun dengan orang tua lain.
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 50
Evaluasi Secara BerkalaWalaupun retardasi mental adalah suatu
gangguan statis, kebutuhan-kebutuhan anak dan keluarga berubah setiap waktu. Seiring perkembangan anak, informasi tambahan harus diberikan kepada orang tua, dan tujuan harus ditetapkan kembali, serta program perlu diatur.
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 51
Diagnosis pasien adalah Retardasi mental ringan
Penyebabnya belum dapat dipastikan karena belum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dilihat dari kondisi keluarga kemungkinan faktor ekonomi dan deprivasi dapat menjadi penyebabnya.
Keberhasilan dalam penatalaksanaan penyakit sangat bergantung pada motivasi dan dukungan dari seluruh anggota keluarga supaya keadaan pasien menjadi lebih baik.
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 52
MahasiswaLebih memahami dan aktif dalam
menganalisa permasalahan kesehatan baik pada keluarga maupun lingkungannya.
Lebih menggali dalam komunikasi dengan orang tua pasien untuk menindak lanjuti suatu penyakit yang dialami oleh keluarga tersebut.
Lebih menggali dalam komunikasi dengan pasien.
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 53
PuskesmasDiharapkan dapat lebih sering melakukan
pendekatan kepada masyarakat melalui penyuluhan-penyuluhan dalam usaha promotif dan preventif kesehatan masyarakat termasuk penyakit kejiwaan yang biasanya kurang mendapat perhatian.
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 54
Pasien dan Orang tuaMembicarakan masalahnya kepada orang
terdekat atau orang yang dipercaya, sehingga mengurangi beban pikiran.
Berusaha untuk lebih memahami penyakit yang dideritanya.
Tetap rajin mengontrol dan berkonsultasi ke pelayanan kesehatan masyarakat terdekat.
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 55
04/18/23Presentasi PPK Blok Kesehatan Jiwa 56