rencana pengembangan kawasan desa

26

Upload: teguh-kristyanto

Post on 16-Apr-2017

204 views

Category:

Government & Nonprofit


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rencana pengembangan kawasan desa
Page 2: Rencana pengembangan kawasan desa

RENCANA PENGEMBANGAN

KAWASAN PEDESAAN

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Sandang, pangan, papan adalah persoalan dasar kebutuhan manusia yang harus

terpenuhi. Berangkat dari kondisi riil yang ada bahwa pola pembangunan yang sifatnya

sektoral ternyata belum mampu mengatasi persoalan kemiskinan yang ada. Maka

terkait dengan Program Pengembangan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas

sangatlah penting dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat dari segi social maupun

segi ekonomi yang diantaranya meliputi :

• Terwujudnya masyarakat yang hidup secara harmonis dalam lingkungan yang

aman, tertib, sehat, bersih, dan produktif dengan menjunjung nilai-nilai budaya lokal

adalah cita-cita tentang peradaban masyarakat perkotaan ke depan.

• Pengembangan komunitas menuju tatanan masyarakat Madani merupakan upaya

untuk membantu penghuninya bertanggung jawab membangun hubungan-

hubungan dengan komunitas yang lebih luas dan bahkan lingkungan permukiman

mereka yang harmonis.

• Pengembangan komunitasnya diawali dengan memperkokoh perilaku masyarakat

yang berbasis nilai-nilai universal (kebersamaan, kekeluargaan, kerelawanan,

kejujuran, dll) serta nilai-nilai kearifan lokal sebagai modal sosial yang memperkuat

tatanan komunitas dengan saling mempererat sesama anggota masyarakat,

sehingga terwujud budaya warga yang tertib, bersih, sehat dan produktif.

• Di dalam perilaku masyarakat ini, masyarakat telah mampu menciptakan pengaturan

ketertiban dan keamanan lingkungan serta pengaturan kebersihan dan kesehatan

lingkungan.

• Selanjutnya upaya pengembangan komunitas juga dilakukan dengan terus

memperkokoh model kepemimpinan kolektif berbasis nilai (BKM) yang mampu

mendorong UP-UP untuk terus mengembangkan kapasitasnya sehingga mampu

menjadi pusat pelayanan masyarakat (community service center) di bidang ekonomi,

lingkungan dan sosial.

• Diharapkan dengan menjadi pusat pelayanan masyarakat tersebut dapat mencapai

suatu kondisi tatanan kehidupan masyarakat yang mampu untuk mengelola dan

menyelenggarakan pembangunan sosial-ekonomi masyarakatnya serta mampu

mengelola pembangunan lingkungan permukiman mereka secara mandiri, termasuk

mampu mengakses berbagai sumberdaya yang mungkin didapat sehingga dinamika

pembangunan di masyarakat dapat terus berlangsung. (community management).

• Dalam lingkungan permukiman dengan tatanan masyarakat seperti ini (community

management), akan membuka peluang tumbuh suburnya daya inovasi dan

kreativitas masyarakat untuk mendayagunakan sumber daya yang dimilikinya

menuju kehidupan yang harmonis, baik kehidupan sosial, pertumbuhan ekonomi

Page 3: Rencana pengembangan kawasan desa

maupun lingkungan permukiman yang sehat, produktif, berjati diri dan berkelanjutan.

(Entrepreneurship).

Perjalanan PNPM yang ada di Dukuhjati Kidul mulai dari tahun 2007 s/d 2011 sudah merealisasikan beberapa program yang menjadi skala prioritas penanggulangan kemiskinan. Dari 17 program kegiatan yang tertuang dalam PJM Pronangkis dengan nilai total biaya Rp.1.523.500.000,- sudah teralisasi dengan dana BLM baik dari APBN maupun APBD sejumlah Rp.400.000.000,-. Jumlah KSM terbentuk di desa Dukuhjati Kidul sampai tahun 2010 (tahun terakhir) secara keseluruhan sebanyak 30 KSM dengan rincian 28 KSM di BLM Putaran I dan 3 KSM di BLM Putaran II. Dana BLM Putaran I yang dialokasikan dan telah didistribusikan di Desa ini sejumlah Rp.300.000.000,- sedangkan untuk BLM Putaran II sebesar Rp.200.000.000,- namun baru dilaksanakan Tahap I 30% Porsi APBN sebesar Rp.60.000.000,- dan Tahap II 20% Porsi APBD sebesar Rp.40.000.000,-. Kegiatan yang dilaksanakan oleh panitia dan KSM yaitu Pembangunan Prasarana Lingkungan, Kegiatan Sosial (Pendidikan, Kesehatan) dan Pengembangan Ekonomi produktif. Secara kualitatif ada perubahan pola pikir kearah transformasi social masyarakat. Dari yang belum tahu menjadi paham tentang akar penyebab persoalan kemiskinan, untuk mengenali persoalan dan potensi, sekarang masyarakat sudah belajar untuk menemukenali persoalan-persoalan serta potensi yang ada serta merumuskan strategi penanganan masalah. Lebih lanjut, masyarakat belajar untuk menentukan jenis kebutuhan apa serta kebutuhan dana dalam menyelesaikan persoalan yang tertuang dalam PJM Pronangkis. Secara fisik ada perubahan pola hidup sehat. Dari rumah yang tidak layak huni, sebagian masyarakat dapat mengakses mendapatkan pelayanan rehab rumah tidak layak huni, pembangunan MCK Perumahan. Selain itu juga, masyarakat belajar bekerja bersama dalam mengatasi persoalan. Hal ini menunjukkan adanya tingkat kepedulian dan kemandirian warga. Sebagai misal masyarakat selama ini dimanjakan dari program yang sifatnya instan, carity, dan sebagainya dan tidak mau berswadaya. Tetapi semenjak adanya PNPM masuk ke Dukuhjati Kidul, masyarakat sanggup berswadaya baik dalam bentuk tenaga, material maupun biaya.

II. PERMASALAHAN

Struktur sosial yang terbangun di Dukuh Jati Kidul adalah masyarakat agraris dimana sebagian besar kehidupan ekonomi masyarakat ditopang dari sektor pertanian. Dari data monografi yang ada bahwa jumlah masyarakat yang hidup sebagai petani dan buruh tani kecil sejumlah 1.609 jiwa atau sekitar 37% dari jumlah total penduduk Dukuh Jati Kidul. Kemudian sebagian besar masyarakat yang lain bekerja di sektor non pertanian yaitu bekerja sebagai peternak sapi, kambing, kuda, ayam, ikan, dll. Kondisi social ekonomi masyarakat yang dominan bisa dilihat dalam grafik dibawah ini: Grafik. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Page 4: Rencana pengembangan kawasan desa

Sumber data : Monografi Desa Dukuh Jati Kidul 2010

Masyarakat yang bekerja sebagai peternak umumnya berada di wilayah bantaran

sungai tepatnya di RW.II & III. Namun di wilayah RW yang lainpun sebagian juga

banyak masyarakat yang bekerja sebagai peternak.

Grafik. Tingkat Kesejahteraan Masyarakat

Kemudian jika dilihat dari grafik tersbut diatas, sebenarnya ada korelasi antara struktur

social masyarakat dominan yang ada di Dukuhjati Kidul berbanding lurus dengan tingkat

kesejahteraan masyarakat. Maka dalam hal ini secara spesifik lebih dipertajam

pembahasannya dalam dua sector yaitu sector pertanian dan peternakan.

Foto. Aktifitas Ekonomi Masyarakat di Sektor Pertanian & Peternakan

Secara umum gambaran persoalan yang ada di Dukuhjati Kidul terkait di sector

pertanian dan peternakan bisa dilihat dalam table berikut ini:

Tabel. Persoalan di Sektor Pertanian & Peternakan

NO PERSOALAN SEKTOR PERTANIAN SEKTOR PETERNAKAN

1 Pola kepemilikan Lahan / Alat

Produksi

Lemahnya aksesibilitas atas pola

kepemilikan lahan sawah dan alat-

alat produksi pertanian.

Lemahnya aksesibilitas atas pola

kepemilikan modal usaha.

Page 5: Rencana pengembangan kawasan desa

NO PERSOALAN SEKTOR PERTANIAN SEKTOR PETERNAKAN

2 Strategi Mengatasi Persoalan - Sewa lahan & alat-alat produksi

- Menerapkan system Bagi Hasil

- Menjadi Buruh Tani

- Bekerja diluar sector pertanian

salah satunya adalah beternak

- Menerapkan system Bagi Hasil

- Menjadi Buruh di peternakan

3 Tingkat Pendapatan Belum bisa mencukupi kebutuhan

hidup jika mengandalkan dari sector

pertanian.

4 Aksesibilitas Layanan

Kesehatan

Belum bisa mengakses layanan

kesehatan yang cukup memadai

Belum bisa mengakses layanan

kesehatan yang cukup memadai

5 Aksesibilitas Layanan

Pendidikan

Belum bisa mengakses layanan

pendidikan yang layak

Belum bisa mengakses layanan

pendidikan yang layak

6 Kondisi Pemukiman Sebagian besar masyarakat tinggal

di pemukiman kumuh di wilayah

bantaran sungai

Sebagian besar masyarakat tinggal

di pemukiman kumuh di wilayah

bantaran sungai

7 Pola kepemilikan Lahan

Pemukiman

Sebagian menyewa lahan pengairan

di sepanjang bantaran sungai

Sebagian menyewa lahan pengairan

di sepanjang bantaran sungai

Potensi :

Ada beberapa potensi yang bisa dikembangkan baik sumber daya alam maupun

sumber daya manusia. Beberapa potensi tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

Tabel. Potensi di Sektor Pertanian & Peternakan

NO POTENSI

SEKTOR PERTANIAN SEKTOR PETERNAKAN

1 Ada 47 jiwa warga masyarakat yang bekerja menjadi

petani

Ada 1.677 jiwa warga masyarakat yang bekerja di sector

lain selain pertanian yang sebagian besar bekerja di sector

peternakan (ternak kambing, sapi, kuda, ayam, ikan, dll.).

2 Ada 1.563 jiwa warga masyarakat yang bekerja sebagai

buruh tani kecil

Ada pemukiman penduduk yang jadi sentra peternakan

yaitu di RW.II & III.

3 Belum bisa mencukupi kebutuhan hidup jika

mengandalkan dari sector pertanian.

Sudah ada kelompok-kelompok peternak salah satunya

adalah Asosiasi Peternak Sapi Indonesia (APTESI).

4 Lahan pertanian yang sangat produktif yang bisa

dijadikan sebagai suplai pakan ternak sehingga bisa

berpotensi untuk dikembangkan lahan pertanian organic.

5 Lahan pengairan yang belum berfungsi secara optimal

sehingga perlu dikembangkan agar dapat berfungsi

secara optimal

Keterlibatan masyarakat Dukuhjati Kidul dalam pengambilan keputusan ikut serta

dilibatkan. Hal ini tercermin dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh BKM

seperti RWT, Pemilu ulang BKM, Pelatihan-pelatihan, dll.

Pola kelembagaan yang terbangun di Dukuhjati Kidul dimana hubungan kelembagaan

antara BKM dengan Pemerintah Desa serta lembaga lain yang ada di tingkat desa

seperti LKMD, BPD, Posyandu, dll pada dasarnya sangat baik. Salah satu indikatornya

adalah pelibatan Pemerintah Desa serta lembaga lain dalam kegiatan yang

diselenggarakan oleh BKM. Indikator lain adalah pada saat PJM Pronangkis dijadikan

rujukan dalam penyusunan RPJMdes sehingga secara otomatis Program

Penanggulangan Kemiskinan terintegrasi dalam perencanaan desa.

III. TUJUAN DAN SASARAN

Page 6: Rencana pengembangan kawasan desa

Secara umum, pengembangan lingkungan permukiman berbasis komunitas bertujuan

untuk mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang harmonis dengan lingkungan

hunian yang sehat, tertib, selaras, berjatidiri dan lestari. Sedangkan tujuan khususnya

adalah mewujudkan :

a. Kesadaran masyarakat akan arti pentingnya tinggal dalam sebuah lingkungan

hunian/permukiman yang tertata selaras dengan lingkup pengembangan wilayah

yang lebih luas serta tanggap terhadap bencana,

b. Masyarakat yang berbudaya sehat, bersih, dan tertib dalam menjalankan aktifitas

kehidupan sehari-hari, termasuk dalam proses pembangunan lingkungan secara

keseluruhan,

c. Masyarakat kreatif dan inovatif dalam melakukan proses perencanaan,

pengelolaan, serta evaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan lingkungan

permukiman,

d. Tata kelembagaan kelurahan yang transparan, efektif, dan efisien dalam setiap

kebijakannya menganut prinsip tata kelola pembangunan dan pemerintahan

setempat yang baik (good local governance).

Kelompok sasaran dalam pengembangan lingkungan permukiman berbasis komunitas

ini meliputi (a) masyarakat kelurahan khususnya masyarakat miskin dengan BKM yang

memenuhi kriteria berdaya menuju mandiri; (b) perangkat pemerintahan dari tingkat

kota, kecamatan hingga kelurahan, khususnya yang terkait dengan penataan ruang,

pembangunan permukiman, penataan bangunan dan lingkungan, pertanahan serta

mitigasi bencana bersama masyarakat; (c) pihak terkait (pemangku kepentingan) di luar

kelompok masyarakat kelurahan sasaran dan perangkat pemerintahan seperti:

perbankan, pengusaha, Ormas, LSM, Perguruan Tinggi, asosiasi profesi, dan usaha

sejenis lainnya.

IV. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pengembangan lingkungan permukiman berbasis komunitas ini meliputi ruang lingkup wilayah yang mencakup wilayah kelurahan (makro) dan kawasan prioritas pengembangan (mikro). Namun dalam ruang lingkup kajiannya tidak hanya menghasilkan (a) Perencanaan Makro (pengembangan lingkungan permukiman kelurahan); dan (b) Perencanaan Mikro (Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan kawasan prioritas); namun juga dilakukannya (c) Pemasaran Sosial RTBL berbasis komunitas; dan (d) Pelaksanaan Pembangungan Mandiri oleh Masyarakat. Ruang lingkup materi yang dibahas dalam ND Kelurahan Yosorejo dan kawasan prioritas meliputi beberapa aspek kajian dan perencanaan seperti : - Aspek ekonomi wilayah - Aspek transportasi dan sirkulasi kawasan - Aspek pariwisata - Aspek fisik lokasi - Aspek konservasi dan ruang terbuka hijau - Aspek kelembagaan - Aspek infrastruktur yang meliputi jaringan jalan, air bersih, drainase, pematusan,

sanitasi lingkungan, dan persampahan - Aspek pemerintahan - Aspek pemasaran sosial

V. KERANGKA DAN ALUR PIKIR PENGEMBANGAN KAWASAN PEDESAAN

Page 7: Rencana pengembangan kawasan desa

VI. KELUARAN

Hasil akhir atau keluaran dari rencana pengembangan lingkungan permukiman berbasis

komunitas di Kelurahan Dukuhjatikidul ini nantinya berupa :

a. Rencana Pengembangan Permukiman (RPP) kelurahan dan Rencana Tata

Bangunan dan Lingkungan (RTBL) kawasan prioritas yang disusun secara

partisipatif oleh masyarakat bersama pemerintah,

b. Aturan tertulis tentang pembangunan/pengelolaan permukiman dan tanggap

bencana yang disepakati masyarakat bersama pemerintah sebagai komitmen

bersama,

c. Unit pengelola pembangunan SEL (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan) yang handal

dan mampu berperan sebagai pusat pelayanan masyarakat (community services)

dalam memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya,

d. Lingkungan permukiman yang sehat, tertib, selaras, berjati diri dan lestari yang

dilakukan oleh masyarakat dengan bimbingan pemerintah dan dukungan berbagai

pihak dengan berbagai sumberdaya.

Tata kehidupan dan hunian yang

sehat, produktif, berjatidiri, dan

berkelanjutan

Menuju cita-cita: Masyarakat

Sejahtera (Madani).

Masyarakat berencana

membangun tatanan

kehidupan warganya,

berdasarkan visi masa

depan yang dibangun

bersama.

Masyarakat diberi

kebebasan untuk

membangun kerangka

permasalahan,

mengembangkan

alternatif-alternatif, dan

mengelola hasil-hasil

pembangunannya,

… … tentunya dengan

masukan dari para

profesional dan

perangkat pemerintah.

Neighbourhood Development Plan (RTBL)

Perilaku :

Tertib

Aman

Bersih

Sehat

Produktif

Pengaturan Ketertiban

dan Keamanan

Lingkungan

Pengaturan

Kebersihan dan

Kesehatan

Lingkungan

Perencanaan

Lingkungan

permukiman dalam

bentuk RTBL

Kelurahan

Pembangunan

fasos/fasum dan

sarana/prasarana

lingkungan

permukiman

Pembangunan Pranata

(community management)

Menumbuhkan

Kreatifitas dan

Inovasi

(Community

Enterpreneurship)

HASIL:

Lingkungan

Permukiman yg

Sehat,

Produktif,

Berjati Diri &

Berkelanjutan

Pengembangan Lanjut “Modal Sosial”

Pengembangan Sentra

Ekonomi Bersama, Jaring

Produksi dan Pemasaran

Pemb Sentra Pelayanan

Sosial Komunitas

Pemb.Badan Usaha

Kel, Pengemb.

koperasi/UKM,

akses modal

perbankan, dll

Pemb.akses pelaya-

nan pendidikan, ke-

sehatan, gizi, dll

Page 8: Rencana pengembangan kawasan desa

BAB II

GAMBARAN UMUM WILAYAH

I. KARAKTERISTIK WILAYAH

a. Kondisi Georafis

Secara geografis desa Dukuh Jati Kidul berada 10m diatas permukaan air laut. Luas wilayah Desa Dukuh Jati Kidul ± 184.27 Ha, dengan ketinggian ±10 m diatas permukaan laut. Luas wilayah yang di gunakan untuk pemukiman seluas ± 20,580 Ha dan untuk persawahan seluas ± 35,500 Ha. Desa Dukuh Jati Kidul memiliki posisi yang berada di jalur jalan antara Depok dan Dermasuci. Adapun posisi serta batas wilayah desa bias dilihat pada gambar dibawah ini. Gbr. Peta Desa Dukuhjati Kidul

Sumber : Data Monografi desa tahun 2010

b. Kondisi Demografi

Sesuai dengan data monografi di

bulan oktober 2011, jumlah

Penduduk Desa 4.311 orang yang

terdiri 2.127 pria dan 2.84 wanita.

Jumlah kepala keluarga 916 KK.

Pekerjaan dan mata pencaharian

utama penduduk adalah Petani,

Buruh Tani. Jumlah KK miskin di

Desa ini sebanyak 592 KK. Secara

rinci data jumlah penduduk

berdasarkan kelompok umum

disajikan pada grafik dibawah ini.

Desa : Dukuhjati Kidul

Jumlah RW : 4 Jumlah RT : 17 Jumlah Dusun : -

Ju

mla

h P

end

ud

uk KK : 916

Jiwa Pria : 2.127 Jiwa Wanita : 2.184 Total Jiwa : 4.311 Pend. Dewasa

: 2.675

KK Miskin : 592 Jiwa Miskin : 2.365

Pagu Dana : 300.000.000 KK Miskin Yang Terpetakan (Hasil PS) :

592

Page 9: Rencana pengembangan kawasan desa

Grafik. Komposisi Penduduk menurut umur dan jenis kelamin

Sumber data : Monografi Desa per Bulan Oktober Tahun 2011

II. KONDISI SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT

Tingkat pendidikan merupkan salah satu factor penunjang kemajuan masyarakat.

Rendahnya kesadaran masyarakat Dukuh Jati Kidul akan pentingnya pendidikan sangat

berpengaruh terhadap tingkat pendidikan. Adapun factor lain yang turut memicu

rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Desa Dukuh Jati Kidul yaitu : Alasan

ekonomi. Kurang biaya, Anak diminta /ikut bekerja dengan orang tua, tidak tahu tentang

lembaga pendidikan gratis, pemahaman yang salah tentang banyak sarjana yang masih

menganggur dan paradigma masyarakat akan relevansi pendidikan dengan dunia kerja.

Pada tabel berikut ini disajikan daftar lembaga pendidikan yang ada di Desa Dukuh Jati

Kidul.

Tabel. Lembaga pendidikan yang ada di Desa Dukuh Jati Kidul

TPQ AZAHRA LOKASI : RT 03 / RW IV

TPQ LOKASI : RT 03 / RW I

SD DUKUH JATI KIDUL 01 LOKASI : RT 01 / RW I

SD DUKUH JATI KIDUL 02 LOKASI : RT 03 / RW II

Sumber data : Monografi Desa Dukuh Jati Kidul Tahun 2010

Keadaan Sarana sosial budaya di Desa Dukuh Jati Kidul dapatlah dikatakan cukup baik.

Hal ini dibuktikan dengan meratanya sarana pendidikan dari TK / TPQ sampai dengan

pendidikan dasar, ditunjang pula terdapatnya 2 buah masjid 7 mushola. Pendidikan

penduduk di suatu desa dapat menggambarkan kualitas sumber daya manusia

masyarakat. Semakin tinggi pendidikan penduduk dapat menggambarkan tingkat

inovasi dan daya tanggap masyarakat terhadap program-program pembangunan yang

sedang dilaksanakan. Sebagian besar penduduk Desa Dukuh Jati Kidul perpendidikan

Page 10: Rencana pengembangan kawasan desa

rendah hanya tamat SD, yaitu sebanyak 825 orang (29,3%). Tamat Akademi /

Perguruan Tinggi sebanyak 206 orang (7,4%). Hal ini menunjukkan bahwa sumberdaya

manusia yang ada relatif kurang. Sehingga Pemerintah daerah perlu memperhatikan

dalam perencanaan pembangunan di sektor pendidikan masyarakatnya untuk

meningkatkan kualitas SDM. Secara rinci data mengenai penduduk menurut pendidikan

disajikan pada diagram dibawah ini.

Grafik. Penduduk menurut Pendidikan (umur 5 tahun ke atas)

Sumber Data : Monografi Desa Dukuh Jati Kidul Tahun 2010

III. KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

Usaha perekonomian masyarakat Dukuh Jati Kidul di dominasi bidang perdagangan

(35 buah), dan sebagian kecil dibidang industri. Secara rinci data jenis usaha dan

sarana perekonomian disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel. Jenis Usaha Perekonomian

Sumber data : Monografi Desa Dukuh Jati Kidul 2010

Tabel. Sarana Perekonomian

No Sarana Jumlah

1 2 3 4 5 6

Pasar Toko/ kios/ warung BUUD/KUD Koperasi Simpan Pinjam Badan Kredit Desa Lumbung desa

- 40 - - 1 -

Sumber data : Monografi Desa Dukuh Jati Kidul 2010

Gambaran tentang mata pencaharian penduduk dapat dipergunakan untuk mengetahui

tentang tingkat pengangguran dan kesejahteraan mayarakat secara umum. Mata

206

7.4

429

15.5

616

22.3

825

29.8 632.3

378

13.7

250

90100200300400500600700800900

Ta

ma

t

Pe

rgu

rua

n

Ta

ma

t

SL

TA

Ta

ma

t

SL

TP

Ta

ma

t S

D

Td

k.

Ta

ma

t S

D

Be

lum

Ta

ma

t S

D

Tid

ak

Se

ko

lah

JML WARGA

PROSENTASE

53

35

20

00

5

10

15

20

25

30

35

Jumlah

Industri

Warung Makan

Perdagangan

Angkutan

Lain-lain

Page 11: Rencana pengembangan kawasan desa

pencarian utama penduduk desa Dukuh Jati Kidul adalah sebagai petani dan buruh tani,

secara rinci data jumlah penduduk berdasarkan jenis mata pencahariannya disajikan

dalam tabel di bawah ini. Tabel. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Sumber data : Monografi Desa Dukuh Jati Kidul 2010

IV. KONDISI FISIK LINGKUNGAN

Dukuh Jati Kidul merupakan salah satu desa wilayah kecamatan Pangkah yang terletak

paling barat dan berbatasan langsung dengan wilayah kecamatan Sragi, karena

letaknya cukup terpencil maka pembangunan infrastruktur di wilayah ini agak tertinggal

dari desa - desa lainya. Secara rinci daftar sarana dan prasarana yang ada di Desa

Dukuh Jati Kidul disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel. Panjang Jalan dan Jembatan

JALAN KELAS IIIA, 5 Km

JALAN DESA ASPAL, 8 Km

JALAN DESA TDK ASPAL, 2 Km

JEMBATAN, 2 UNIT

Sumber data : Monografi Desa Dukuh Jati Kidul Tahun 2010

Page 12: Rencana pengembangan kawasan desa

Sementara itu di bidang sarana perumahan, Desa Dukuh Jati Kidul masih sedikit

tertinggal dari desa – desa tetangganya, di Dukuh Jati Kidul masih terdapat beberapa

rumah yang tidak layak huni dan rumah yang tidak memiliki instalasi MCK. Daftar

mengenai tipe rumah berserta jumlahnya disajikan pada tabel berikut.

V. IDENTIFIKASI STRUKTUR, POLA, DAN FUNGSI RUANG

Pola kepemilikan :

Ada tiga pola kepemilikan lahan yang ada di Dukuh Jati Kidul yaitu tanah milik

perorangan, tanah milik kas desa dan lahan milik dinas pengairan.

Pola pemanfaatan :

Struktur tata ruang yang ada di desa dukuh Jati Kidul selain kawasan merupakan

kawasan pemukiman penduduk sebesar 51.5ha, sebagian besar merupakan lahan

pertanian sebesar 45ha dan lahan tegalan sebesar 76ha. Selain itu ada lahan juga yang

dimanfaatkan untuk tambak ikan yang dikelola oleh Dinas Kelautan Perikanan Dan

Kelautan kab. Tegal. Sebesar 1.5ha. Pola pemanfaatan lahan tanah kas desa

digunakan sebagai lahan pertanian sebesar 9.5ha dan berupa tanah kering sebesar

0.5ha. Kemudian selain lahan milik perorangan dan tanah kas desa, ada lahan milik

dinas pengairan sebesar 10ha yang sebagian dimanfaatkan oleh masyarakat untuk

lahan pertanian namun kurang berfungsi secara maksimal.

Pola kepemilikan lahan dan pemanfaatan lahan :

Tempat Pembibitan Ikan yang dikelola oleh Dinas Perikanan – Lok. RW.I

Tanah Kas Desa Yang Dimanfaatkan Untuk Lahan Pertanian – Lok. RW.IV

Tanah Kas Desa Yang Dimanfaatkan Untuk Lahan Pertanian – Lok. RW.I

Pemukiman Bantaran Sungai yg Jd Sentra Peternakan – Lok. RW.II, III

Lahan Pertanian Yang Kurang Produktif – Lok. RW.II

Pemukiman Bantaran Sungai yg Jadi TPS – Lok. RW.II, III

Kantor Balai Desa Dukuh Jati Kidul – Lok. RW.II

Pemukiman Bantaran Sungai yg Jd Sentra Peternakan – Lok. RW.II, III

Page 13: Rencana pengembangan kawasan desa

Gbr. Peta Potensi Wilayah Desa Dukuh Jati Kidul

Tempat Pembibitan Ikan yang dikelola oleh Dinas Perikanan – Lok. RW.I

Tanah Kas Desa Yang Dimanfaatkan Untuk Lahan Pertanian – Lok. RW.I

Lahan Pertanian Yang Kurang Produktif – Lok. RW.II (masalah

sekaligus potensi)

Lahan Pertanian Produktif – Lok. RW.I,II

Lahan Tegalan – Lok. RW.II,III

Tanah Kas Desa Yang Dimanfaatkan Untuk Lahan Pertanian – Lok. RW.IV

Kelompok Peternak – Lok. RW.III

Page 14: Rencana pengembangan kawasan desa

Gbr. Peta Masalah Wilayah Desa Dukuh Jati Kidul

Lahan Pertanian Yang Kurang Produktif – Lok. RW.II (masalah sekaligus potensi)

Pemukiman Penduduk – Lok. RW.II, III

Sentra Peternakan di Pemukiman Penduduk – Lok. RW.II, III

Sungai dijadikan TPS – Lok. RW.II, III

Page 15: Rencana pengembangan kawasan desa

Gbr. Prioritas Pengembangan Kawasan Desa Dukuh Jati Kidul

Pembangunan Infrastruktur Peternakan : - Penataan Lahan bantaran sungai yang tdk produktif menjadi

Sentra Peternakan - Pengelolaan Kotoran Ternak menjadi Bio Gas

- Pengelolaan Kotoran Ternak menjadi Pupuk Organik

Pemb. Infrastruktur Ekonomi : Penataan pasar tradisional

sebagai pusat ekonomi

Penataan Lingkungan Kumuh : - Penataan Pemukiman kumuh di wilayah bantaran

sungai yang merupakan sentra peternakan

Pembangunan Infrastruktur Peternakan : - Penataan Lahan bantaran sungai yang tdk

produktif menjadi Sentra Peternakan

Pembangunan Infrastruktur Pertanian: - Penataan irigasi teknis - Penataan Lahan sawah dan lahan tegalan yang berkelanjutan sehingga tidak ketergantungan dari pihak pabrik

dengan membangun pertanian organik. - Sebagai penghasil pakan ternak yang sangat potensial mengingat luas lahan sawah dan lahan tegalan

mencapai 76 Ha.

Page 16: Rencana pengembangan kawasan desa

BAB III

KONSEP DAN GAGASAN

PENGEMBANGAN WILAYAH

I. KONSEP DASAR PENGEMBANGAN WILAYAH

Struktur sosial yang terbangun di Dukuh Jati Kidul adalah masyarakat agraris dimana

sebagian besar kehidupan ekonomi masyarakat ditopang dari sektor pertanian. Dari

data monografi yang ada bahwa jumlah masyarakat yang hidup sebagai petani dan

buruh tani kecil sejumlah 1.609 jiwa atau sekitar 37% dari jumlah total penduduk Dukuh

Jati Kidul. Kemudian sebagian besar masyarakat yang lain bekerja di sektor non

pertanian yaitu bekerja sebagai peternak sapi, kambing, kuda, ayam, ikan, dll.

Masyarakat yang bekerja sebagai peternak umumnya berada di wilayah bantaran

sungai tepatnya di RW.II & III. Namun di wilayah RW yang lainpun sebagian juga

banyak masyarakat yang bekerja sebagai peternak.

Persoalan :

Persoalan yang muncul adalah bahwa tingkat pendapatan masyarakat yang bekerja di

sector pertanian sangat minim terutama bagi para petani kecil dan buruh tani kecil. Hal

tersebut disebabkan oleh beberapa factor tidak memiliki alat produksi sendiri terutama

tanah sawah yang akan digarap sehingga untuk bisa menggarap sawah, masyarakat

masih harus menyewa lahan sawah. Selain itu, lemahnya aksesibilitas masyarakat

petani atas alat produksi yang lain seperti alat-alat pertanian, obat-obatan, pupuk,

bibit/benih, sehingga masih sangat ketergantungan terhadap pihak pabrik. penghasilan

didapat setiap masa panen. Hal tersebut diataslah yang menyebabkan kondisi

kehidupan masyarakat kurang dari layak mengingat cost produksi yang dikeluarkan

untuk biaya pertanian sangat besar namun penghasilan pada saat musim panen sangat

minim. Sebagai sebuah strategi untuk mempertahankan hidup, di sela-sela masa

tanam, masyarakat bekerja diluar sector pertanian seperti halnya berdagang kecil-

kecilan, menjadi buruh bangunan, beternak, dll. Muncul persoalan lagi ketika

masyarakat hendak bekerja di sector pertanian (misal sebagai peternak), masyarakat

tidak memiliki modal ketrampilan dan modal usaha yang dibutuhkan. Seandainya

masyarakat memiliki modal usaha untuk beternakpun masih belum mencukupi biaya

hidup apalagi untuk bisa mengakses layanan pendidikan, kesehatan serta tinggal dalam

kondisi lingkungan yang layak. Hal ini terbukti dengan masih banyak warga yang tinggal

di daerah bantaran sungai dengan kondisi rumah tinggal yang kuran layak. Persoalan-

persoalan inilah yang perlu mendapat penanganan secara serius. Secara ringkas

persoalan terkait sector pertanian dan sector peternakan bisa dilihat table berikut:

Tabel. Persoalan di Sektor Pertanian & Peternakan NO PERSOALAN SEKTOR PERTANIAN SEKTOR PETERNAKAN

1 Pola kepemilikan Lahan / Alat

Produksi

Lemahnya aksesibilitas atas pola

kepemilikan lahan sawah dan alat-

alat produksi pertanian.

Lemahnya aksesibilitas atas pola

kepemilikan modal usaha.

2 Strategi Mengatasi Persoalan - Sewa lahan & alat-alat produksi

- Menerapkan system Bagi Hasil

- Menjadi Buruh Tani

- Bekerja diluar sector pertanian

- Menerapkan system Bagi

Hasil

- Menjadi Buruh di peternakan

Page 17: Rencana pengembangan kawasan desa

NO PERSOALAN SEKTOR PERTANIAN SEKTOR PETERNAKAN

salah satunya adalah beternak

3 Tingkat Pendapatan Belum bisa mencukupi kebutuhan

hidup jika mengandalkan dari sector

pertanian.

4 Aksesibilitas Layanan Kesehatan Belum bisa mengakses layanan

kesehatan yang cukup memadai

Belum bisa mengakses layanan

kesehatan yang cukup memadai

5 Aksesibilitas Layanan Pendidikan Belum bisa mengakses layanan

pendidikan yang layak

Belum bisa mengakses layanan

pendidikan yang layak

6 Kondisi Pemukiman Sebagian besar masyarakat tinggal

di pemukiman kumuh di wilayah

bantaran sungai

Sebagian besar masyarakat tinggal

di pemukiman kumuh di wilayah

bantaran sungai

7 Pola kepemilikan Lahan

Pemukiman

Sebagian menyewa lahan pengairan

di sepanjang bantaran sungai

Sebagian menyewa lahan

pengairan di sepanjang bantaran

sungai

Potensi :

Ada beberapa potensi yang bisa dikembangkan baik sumber daya alam maupun

sumber daya manusia. Beberapa potensi tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

- Ada 47 jiwa warga masyarakat yang bekerja menjadi petani

- Ada 1.563 jiwa warga masyarakat yang bekerja sebagai buruh tani kecil

- Ada 1.677 jiwa warga masyarakat yang bekerja di sector lain selain pertanian yang

sebagian besar bekerja di sector peternakan (ternak kambing, sapi, kuda, ayam,

ikan, dll.).

- Ada pemukiman penduduk yang jadi sentra peternakan.

- Lahan pertanian yang sangat produktif yang bisa dijadikan sebagai suplai pakan

ternak sehingga bisa berpotensi untuk dikembangkan lahan pertanian organic.

- Sudah ada kelompok-kelompok peternak salah satunya adalah Asosiasi Peternak

Sapi Indonesia (APTESI).

- Lahan pengairan yang belum berfungsi secara optimal sehingga perlu dikembangkan

agar dapat berfungsi secara optimal

Secara singkat potensi yang ada Dukuhjati Kidul Bisa dilihat dalam table berikut ini: Tabel. Potensi di Sektor Pertanian & Peternakan

NO POTENSI

SEKTOR PERTANIAN SEKTOR PETERNAKAN

1 Ada 47 jiwa warga masyarakat yang bekerja menjadi

petani

Ada 1.677 jiwa warga masyarakat yang bekerja di sector

lain selain pertanian yang sebagian besar bekerja di sector

peternakan (ternak kambing, sapi, kuda, ayam, ikan, dll.).

2 Ada 1.563 jiwa warga masyarakat yang bekerja sebagai

buruh tani kecil

Ada pemukiman penduduk yang jadi sentra peternakan

yaitu di RW.II & III.

3 Belum bisa mencukupi kebutuhan hidup jika

mengandalkan dari sector pertanian.

Sudah ada kelompok-kelompok peternak salah satunya

adalah Asosiasi Peternak Sapi Indonesia (APTESI).

4 Lahan pertanian yang sangat produktif yang bisa

dijadikan sebagai suplai pakan ternak sehingga bisa

berpotensi untuk dikembangkan lahan pertanian organic.

5 Lahan pengairan yang belum berfungsi secara optimal

sehingga perlu dikembangkan agar dapat berfungsi

secara optimal

Page 18: Rencana pengembangan kawasan desa

Berangkat dari persoalan dan potensi yang ada di Dukuh Jati Kidul maka gagasan ide

yang hendak dibawa dalam pengembangan kawasan adalah Menjadikan Dukuh Jati

Kidul Sebagai Sentra Peternakan Yang Sehat Dan Mampu Berdaya Saing Di Pasar

Global.

Ada beberapa prinsip yang menjadikan kenapa harus Menjadikan Dukuh Jati Kidul

Sebagai Sentra Peternakan Yang Sehat Dan Mampu Berdaya Saing Di Pasar Global

diantaranya adalah sebagai berikut:

- Semangat Kebersamaan

Persoalan kemiskinan bukan persoalan individu melainkan persoalan system social

yang sudah terbangun sejak lama. Maka suatu hal yang mustahil jika persoalan

kemiskinan hanya dilakukan oleh masin-masing individu. Untuk itu dalam mengatasi

persoalan kemiskinan butuh semangat kebersamaan, gotong-royong, saling

membantu satu sama lain. Factor inilah yang menuntut adanya partsipasi

masyarakat secara keseluruhan.

- Sustainibilitas Program

Pengelolaan ternak secara terpadu akan berdampak pada keberlanjutan program

terhadap sector pertanian demikian juga sebaliknya.

- Kemandirian & Kesejahteraan

Menumbuhkembangkan kelompok usaha bersama di sector Pertanian, Peternakan

dan Perdagangan demi menuju cita-cita bersama dalam membangun tatanan social

masyarakat yang mandiri dan sejahtera.

- Kearifan Lokal

Penataan lingkungan yang sehat berbasis pada kondisi lokal masyarakat desa

Dukuh Jati Kidul sehingga tidak menimbulkan dampak sosial.

Penataan Lingkungan Kumuh : - Penataan Pemukiman kumuh di wilayah bantaran

sungai yang merupakan sentra peternakan

Pembangunan Infrastruktur Peternakan : - Penataan Lahan bantaran sungai yang tdk produktif menjadi

Sentra Peternakan - Pengelolaan Kotoran Ternak menjadi Bio Gas

- Pengelolaan Kotoran Ternak menjadi Pupuk Organik

Pemb. Infrastruktur Ekonomi : Penataan pasar tradisional

sebagai pusat ekonomi

Pembangunan Infrastruktur Pertanian: - Penataan Lahan sawah dan lahan tegalan yang berkelanjutan

sehingga tidak ketergantungan dari pihak pabrik dengan membangun pertanian organik.

- Sebagai penghasil pakan ternak yang sangat potensial mengingat

luas lahan sawah dan lahan tegalan mencapai 76 Ha.

Pembangunan SDM : - Membangun Pola Pikir Masyarakat ( Mandiri, Partisipasi,

Kesetaraan, Pola Hidup Sehat dll)

- Pengembangan Kapasitas SDM

Page 19: Rencana pengembangan kawasan desa

II. VISI DAN MISI PENGEMBANGAN KAWASAN DUKUH JATI KIDUL

Visi pengembangan kawasan :

Menjadikan Dukuh Jati Kidul Sebagai Sentra Peternakan Yang Sehat Dan Mampu

Berdaya Saing Di Pasar Global.

Misi pengembangan kawasan :

1. Membangun serta meningkatkan Kesadaran Masyarakat menuju Pola Pikir Yang

Mandiri

2. Menumbuhkan Partisipasi masyarakat dengan membangun kelompok usaha

masyarakat.

3. Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia serta Mengoptimalkan Potensi

Sumber Daya Alam Yang Ada.

4. Penguatan Kapasitas Kelembagaan Masyarakat Yang Sudah ada di Dukuh Jati

Kidul.

5. Menumbuhkan Budaya Hidup Sehat Dan Budaya Belajar Masyarakat Dengan Cara

Melakukan Penataan Pemukiman Kumuh.

6. Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Dengan Cara Membangun Infrastruktur

Penunjang Perokonomian Masyarakat di Sektor Peternakan, Pertanian Dan

Perdagangan.

7. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dengan membangun budaya sehat,

budaya belajar dan penguatan peran perempuan dalam pembangunan.

III. SKENARIO PENGEMBANGAN KAWASAN

Berangkat dari persoalan dan potensi yang ada di Dukuh Jati Kidul maka gagasan ide

yang hendak dibawa dalam pengembangan kawasan adalah Menjadikan Dukuh Jati

Kidul Sebagai Sentra Peternakan Yang Sehat Dan Mampu Berdaya Saing Di Pasar

Global. Untuk merealisasikan konsep tersebut maka perlu adanya scenario rancangan

pengembangan kawasan diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Membangun Pola Pikir Masyarakat yang Mandiri.

2. Menumbuhkan Partisipasi masyarakat dengan membangun kelompok usaha

masyarakat.

3. Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia yang terampil.

4. Penataan Pemukiman kumuh di wilayah bantaran sungai yang merupakan sentra

peternakan.

5. Penataan Lahan bantaran sungai yang tdk produktif menjadi Sentra Peternakan

6. Pengelolaan Kotoran Ternak menjadi Bio Gas sebagai salah satu solusi

penanganan limbah sekaligus mengatasi krisis energy.

7. Pengelolaan Kotoran Ternak menjadi Pupuk Organik sebagai salah satu solusi

penanganan limbah sekaligus sebagai jawaban atas persoalan petani agar tidak

ketergantungan dengan pihak pabrik.

8. Penataan Lahan sawah dan lahan tegalan yang berkelanjutan sehingga tidak

ketergantungan dari pihak pabrik dengan membangun pertanian organik.

9. Penataan pasar tradisional sebagai pusat ekonomi masyarakat Dukuh Jati Kidul.

Page 20: Rencana pengembangan kawasan desa

Gbr. Gagasan Pengembangan Kawasan Desa Dukuh Jati Kidul

Pembangunan Infrastruktur Pertanian: - Penataan irigasi teknis - Penataan Lahan sawah dan lahan tegalan yang berkelanjutan

sehingga tidak ketergantungan dari pihak pabrik dengan membangun pertanian organik.

- Sebagai penghasil pakan ternak yang sangat potensial mengingat

luas lahan sawah dan lahan tegalan mencapai 76 Ha.

Pembangunan Infrastruktur Ekonomi : Penataan pasar tradisional yang dulu pernah ada sebagai

pusat ekonomi masyarakat

Pembangunan Infrastruktur Peternakan : - Pengelolaan Kotoran Ternak menjadi Pupuk

Organik

Pembangunan Infrastruktur Peternakan : - Pengelolaan Kotoran Ternak menjadi Bio Gas

Pembangunan Infrastruktur Peternakan :

- Penataan Lahan bantaran sungai yang tdk produktif

menjadi Sentra Peternakan

Penataan Lingkungan Kumuh : - Penataan Pemukiman kumuh di wilayah bantaran sungai yang

merupakan sentra peternakan - Penataan saluran limbah, talud, jalan sehingga lingkungan menjadi

bersih dan sehat serta nyaman

- Penyediaan kebutuhan air bersih, sanitasi & MCK

Page 21: Rencana pengembangan kawasan desa

BAB IV

PROFIL BKM DAN DUKUNGAN PEMERINTAH DESA

I. PROFIL BKM SIDA MULYA

I.a. Visi Dan Misi BKM Sida Mulya

BKM Sida Mulya dibentuk melalui Rembug Pembentukan BKM pada tanggal 07

November 2007, diaktanotariskan pada pada notaris Farah Fauziah tanggal 17

November 2007 nomor 105 , dengan masa bhakti BKM selama 2 tahun dan telah

melakukan pemilihan ulang pada tanggal 16 November 2009 yang dihadiri oleh 68

peserta. Dalam rembug tersebut juga terpilih 13 orang sebagai anggota Pimpinan

Kolektif BKM periode 2009 - 2011, yang terdiri dari 9 pria dan 4 wanita dengan

profesi dan latar belakang pekerjaan antara lain PNS, Pegawai Swasta, dan

Pedagang. Saat ini Koordinator BKM dijabat oleh Bambang Sulastomo.

Visi BKM :

Visi BKM mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan tatanan keserasian

hubungan antar sesama masyarakat maupun masyarakat dengan lingkungan

Misi BKM :

Misi BKM terbangun kapital sosial dengan menumbuhkan kembali nilai nilai

kemanusiaan, memperkokoh kapital sosial dan menggalang solidaritas serta

kesatuan sosial sesama warga diwilayahnya agar saling bersinergi dan

bekerjasama demi kebaikan, kepentingan dan kebutuhan bersama serta akhirnya

akan memperkuat kemandirian masyarakat menuju tatanan masyarakat yang

madani.

Gbr. Struktur Kelembagaan BKM Sida Mulya Desa Dukuh Jati Kidul

Selanjutnya BKM memfasilitasi Rembug Penyepakatan dan Penetapan

Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan (PJM

Pronangkis), yang disepakati pada tanggal 20 Desember 2010.

Visi PJM Pronagkis:

Menurunkan angka kemiskinan menjadi 10% dan memberdayakan masyarakat

pada tahun 2013.

Misi PJM Pronagkis:

PIMPINAN

KOLEKTIF BKM

SEKRETARIAT

UPS UPK UPL

D.P

Page 22: Rencana pengembangan kawasan desa

1 Mengajak seluruh potensi Desa Dukuh Jati Kidul untuk bersama-sama dan

beritikad baik dalam membangun Desa yang mandiri menuju kesejahteraan

bersama.

2 Membantu pembangunan ekonomi dengan konsep pemberdayaan dan

menunjang pelaksanaan kegiatan pemberdayaan bermitra dengan BUMN,

Swasta, Perbankan maupun gerakan koperasi dan luar negeri.

3 Memberikan dan menumbuhkan peran terutama masyarakat marginal untuk

terlibat aktif penyelesaian persoalan kemiskinan.

4 Membantu para KK miskin untuk memiliki jiwa Wira Usaha Baru (WUB),

berwawasan luas dan lingkungan yang sehat.

I.b. Serapan Dana di Masyarakat

Jumlah KSM terbentuk di desa Dukuhjati Kidul sampai tahun 2010 (tahun terakhir)

secara keseluruhan sebanyak 30 KSM dengan rincian 28 KSM di BLM Putaran I

dan 3 KSM di BLM Putaran II. Dana BLM Putaran I yang dialokasikan dan telah

didistribusikan di Desa ini sejumlah Rp.300.000.000,- sedangkan untuk BLM

Putaran II sebesar Rp.200.000.000,- namun baru dilaksanakan Tahap I 30% Porsi

APBN sebesar Rp.60.000.000,- dan Tahap II 20% Porsi APBD sebesar

Rp.40.000.000,-. Kegiatan yang dilaksanakan oleh panitia dan KSM yaitu

Pembangunan Prasarana Lingkungan, Kegiatan Sosial (Pendidikan, Kesehatan)

dan Pengembangan Ekonomi produktif.

Serapan Dana BLM Putaran I

Serapan Dana BLM Putaran I

Grafik. Pemanfaatan Dana Putaran I BLM (APBN & APBD)

Foto Kegiatan : Pemanfaatan Dana Putaran I BLM Kegiatan Rehab Rumah Tidak Layak Huni

Page 23: Rencana pengembangan kawasan desa

I.c. Pola Kelembagaan yang terbangun di Dukuhjati Kidul

Pola kelembagaan yang terbangun di Dukuhjati Kidul dimana hubungan

kelembagaan antara BKM dengan Pemerintah Desa serta lembaga lain yang ada

di tingkat desa seperti LKMD, BPD, Posyandu, dll pada dasarnya sangat baik.

Salah satu indikatornya adalah pelibatan Pemerintah Desa serta lembaga lain

dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh BKM. Indikator lain adalah pada saat

PJM Pronangkis dijadikan rujukan dalam penyusunan RPJMdes sehingga secara

otomatis Program Penanggulangan Kemiskinan terintegrasi dalam perencanaan

desa.

I.d. Prestasi yang pernah diraih

Sejak berdirinya BKM Sida Mulya di tahun 2007 hingga saat ini, prestasi yang

pernah diraih oleh BKM adalah mendapat peringkat ke-II tingkat kabupaten pada

BKM Award tahun 2010.

Grafik. Pemanfaatan Dana Putaran II BLM (APBN & APBD)

Foto Kegiatan : Pemanfaatan Dana BLM Putaran II Tahap I Kegiatan Pemb. Jalan Paving

Blok & Pemb. Saluran Air.

Foto Kegiatan : Pemanfaatan Dana BLM Putaran II Tahap II Kegiatan Pemb. MCK Perumahan.

Foto. KSM Ekonomi Unggulan (Best Practice)

Page 24: Rencana pengembangan kawasan desa

Foto. Piagam Penghargaan BKM Terbaik II Tingkat Kabupaten

I.e. Kemitraan Program Penanggulangan Kemiskinan

Sejak berdirinya BKM Sida Mulya hingga saat ini belum ada kemitraan yang

terbangun. Namun sebagai sebuah proses pembelajaran, BKM Sida Mulya

pernah mendapatkan program PAKET di tahun 2009 dengan alokasi dana

sebesar Rp.97.500.000,- yang digunakan untuk kegiatan pembangunan jalan

aspal desa.

I.f. Kesiapan BKM Dalam Rencana Pengembangan Kawasan Desa

Diluar BKM, secara eksternal ada supporting system dari berbagai pihak terkait

seperti Pemerintah Desa Dukuhjati Kidul hingga Kecamatan sampai pada

Pemerintah Daerah kabupaten Tegal. Keterlibatan pemerintah desa secara

langsung sejak tahapan identifikasi potensi dan permasalahan hingga perumusan

gagasan pengembangan wilayah memberikan andil yang sangat besar. Demikian

pula dengan keterlibatan aparatur pemerintah daerah dari Dinas terkait yang

dalam hal ini Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan serta Bappeda yang turut

mendampingi dan memberikan konsultasi teknis selama berlangsungnya proses

penyusunan konsep pengembangan kawasan pedesaan merupakan bukti

keseriusan dan dukungan Pemerintah Kabupaten Tegal agar desa Dukuhjati Kidul

benar-benar dapat mewujudkan impiannya menjadi desa yang mandiri.

Keterlibatan forum LPM, PKK dan Karang Taruna menjadi bagian tak terpisahkan

dalam serangkaian proses penyusunan proposal, terutama dalam hal validasi dan

crosscheck atas fakta data lapangan guna lebih menguatkan analisis yang ada.

Foto. Fasilitasi Bappeda dalam FGD Perencanaan Pengembangan Kawasan Pedesaan

Berangkat dari proses yang telah ada serta mendahului, maka BKM Sida Mulya desa Dukuhjati Kidul menyatakan kesanggupannya untuk bermitra dan bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Tegal dan juga Dinas terkait, Pemerintah Desa Dukuhjati Kidul serta lembaga-lembaga lain baik Dinas maupun instansi, swasta dan juga lembaga-lembaga tingkat desa lainnya. Termasuk dalam hal pengelolaan program kedepan, BKM sanggup untuk mengelola kegiatan Pengembangan Kawasan Desa secara partisipasi, transparan, akuntable, visioning dan responsip/proaktif. Dengan cara pelibatan segenap lapisan

Page 25: Rencana pengembangan kawasan desa

masyarakat menjadi tumpuan harapan keberhasilan Program Pengembangan Kawasan Desa. Komunitas Belajar Kelurahan (KBK) yang selama ini menjadi advocator BKM merupakan salah satunya. Secara structural kaum perempuan merupakan kaum yang termarginalkan. Untuk itu dalam membangun sebuah gerakan dimasyarakat dalam konteks penanggulangan kemiskinan, penuh dengan syarat pelibatan kaum perempuan. Sebagai misal BKM dalam merealisasikan program yang hendak dicapai yaitu menjadikan Dukuhjati Kidul sebagai sentra ternak yang sehat berbasis pada kearifan local, kaum perempuan bisa dilibatkan dalam pemberian pakan ternak atau penanaman rumput sebagai persediaan pakan ternak. Sejak berdirinya BKM Sida Mulya di tahun 2007 hingga saat ini, prestasi yang pernah diraih oleh BKM adalah mendapat peringkat ke-II tingkat kabupaten pada BKM Award tahun 2010. Hal tersebut disebabkan karena dilihat dari ketiga aspek baik dari segi kelembagaan, segi program dan segi pengelolaan keuangan sangat baik. Dari segi kelembagaan BKM, sangat solid. Salah satu indikatornya adalah tingkat kehadiran anggota BKM lebih dari 75%. Kemudian keterlibatan kaum perempuan dalam rapat-rapat pengambilan keputusan juga aktif. Kemudian kalau dari segi program, sudah sangat bagus dengan ditandai adanya sinergitas antara PJM Pronangkis dengan RPJMdes. Sedangkan jika dilihat dari segi pengelolaan keuangan yang ada di UPK dan Sekretaris bisa dilihat dalam diagram dibawah ini.

Grafik. Tingkat Perkembangan Repayment Rate dari Januari s/d September 2011

Sumber. Laporan UPK per Bulan September 2011

Grafik. Tingkat Perkembangan Return of Investmen (ROI) dari Januari s/d September 2011

Sumber. Laporan UPK per Bulan September 2011

Page 26: Rencana pengembangan kawasan desa

Grafik. Tingkat Perkembangan Cost Coverage Ratio (CCR) dari Januari s/d September 2011

Sumber. Laporan UPK per Bulan September 2011

Grafik. Kinerja Sekretariat BKM dari Januari s/d September 2011

Sumber. Laporan Sekretariat BKM per Bulan September 2011

Konsep gagasan perencanaan pengembangan kawasan pedesaan ini disusun pada

akhir tahun 2011 dan belum mendapat dukungan dana untuk merealisasikannya.

Semoga tulisan ini dapat ditangkap oleh pihak-pihak terkait dan memberikan dukungan

baik dalam bentuk supporting system ataupun dalam kontek penggalangan dana agar

konsep pengembangan kawasan pedesaan di Desa Dukuh Jatikidul dapat

terrealisasikan.

Terima Kasih…

Salam Desa Mandiri…

www.pondokedukasidesa.blogspot.com