refrat anatomi fisiologi mata

25
ANATOMI DAN FISIOLOGI MATA 1. Anatomi kelompak mata Kelopak mata auatu palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, serta mengeluarkan sekresi kelenjar yang membentuk film air mata di depan kornea. Kelopak merupakan alat menutup mata yang berguna untuk melindungi bola mata terhadap trauma, trauma sinar dan pengeringan bola mata. Kelopak mempunyai lapis kulit yang tipis pada bagian depan sedang di bagian belakang ditutupi selaput lendir tarsus yang disebut konjungtiva tarsal. Gangguan penutupan kelopak akan mengakibatkan keringnya permukaan mata sehingga terjadi keratitis et lagoftalmus. Pada kelopak terdapat bagian-bagian - Kelenjar : kelenjar sebasea, kelenjar moll atau kelenjar keringat, kelenjar zeis pada pangkal rambut dan kelnjar meibom pada tarsus.

Upload: asep-suryatna

Post on 24-Dec-2015

54 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Antatomi fisiologi mata

TRANSCRIPT

Page 1: Refrat Anatomi Fisiologi Mata

ANATOMI DAN FISIOLOGI MATA

1. Anatomi kelompak mata

Kelopak mata auatu palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, serta

mengeluarkan sekresi kelenjar yang membentuk film air mata di depan kornea.

Kelopak merupakan alat menutup mata yang berguna untuk melindungi bola mata

terhadap trauma, trauma sinar dan pengeringan bola mata. Kelopak mempunyai lapis

kulit yang tipis pada bagian depan sedang di bagian belakang ditutupi selaput lendir

tarsus yang disebut konjungtiva tarsal.

Gangguan penutupan kelopak akan mengakibatkan keringnya permukaan mata

sehingga terjadi keratitis et lagoftalmus. Pada kelopak terdapat bagian-bagian

- Kelenjar : kelenjar sebasea, kelenjar moll atau kelenjar keringat, kelenjar zeis

pada pangkal rambut dan kelnjar meibom pada tarsus.

Di dalam kelopak terdapat tarsus yang merupakan jaringan ikat dengan

kelnjar di dalamnya atau kelenjar meibom yang bermuara pada margo palpebra.

Septum orbita yang merupakan jaringan fibrosis berasal dari rima orbita merupakan

pembatas isi orbita dengan kelopak. Tarsus ditahan oleh septum orbita yang melekat

pada rima orbita pada seluruh lingkaran pembukaan rongga orbita. Tarsus (terdiri

atas jaringan ikat yang merupakan jaringan penyokong kelopak dengan kelenjar

meibom (40 di kelopak atas dan 20 pada kelopak bawah). Pembuluh darah yang

memperdarahinya adalah arteri palpebra.

Page 2: Refrat Anatomi Fisiologi Mata

Konjungtiva tarsal yang terletak dibelakang kelopak hanya dapat dilihat

dengan melakukan eversi kelopak. Konjungtiva merupakan membrane mukosa yang

mempunya sel goblet yang menghasilkan musin.

2. Anatomi dan Fisiologi Sistem Lakrimalis

Sistem sekresi air mata atau lakrimal terletak di daerah temporal bola mata.

Sistem ekskresi mulai pada pungtum lakrimalis, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal

yang terletak di bagian depan rongga orbita, air mata dari duktus lakrimal akan

mengalir ke dalam rongga hidung di dalam meatus inferior.

Page 3: Refrat Anatomi Fisiologi Mata

3. Anatomi dan Fisiologi Bola Mata

A. Sklera

Sklera merupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk pada

mata serta bagian putih pada bola mata yang bersama kornea sebagai pembungkus

dan pelindung isi bola mata. Kekakuan tertentu pada sklera mempengaruhi tekanan

bola mata.

B. Kornea

Kornea (Latin cornum=seperti tanduk) adalah selaput bening mata, bagian

selaput mata yang tembus cahaya. Kornea merupakan lapisan jaringan yang

menutupi bola mata sebelah depan dan terdiri atas 5 lapis, yaitu:

1. Epitel

• Tebalnya 50 μm, terdiri atas 5 lapis selepitel tidak bertanduk yang saling tumpang

tindih; satu lapis sel basal, sel poligonal dan sel gepeng.

• Pada sel basal sering terlihat mitosis sel, dan sel muda ini terdorong ke depan

menjadi lapis sel sayap dan semakin maju ke depan menjadi sel gepeng, sel basal

berikatan erat berikatan erat dengan sel basal di sampingnya dan sel poligonal di

Page 4: Refrat Anatomi Fisiologi Mata

depannya melalui desmosom dan makula okluden; ikatan ini menghambat

pengaliran air, eliktrolit, dan glukosa yang merupakan barrier.

• Sel basal menghasilkan membran basal yang melekat erat kepadanya. Bila terjadi

gangguan akan mengakibatkan erosi rekuren.

• Epitel berasal dari ektoderm permukaan

2. Membran Bowman

• Terletak di bawah membran basal epitel kornea yang merupakan kolagen yang

tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan stroma.

• Lapisan ini tidak mempunyai daya regenerasi

3. Stroma

• Terdiri atas lamel yang merupakan susunan kolagen yang sejajar satu dengan

lainnya, pada permukaan terlihat anyaman yang teratur sadangkan dibagian

perifer serat kolagen ini bercabang; terbentuknya kembali serat kolagen memakan

waktu lama yang kadang-kadang sampai 15 bulan. Keratosit merupakan sel

stroma kornea yang merupakan fibroblas terletak di antara serat kolagen stroma.

Diduga keratosit membentuk bahan dasar dan serat kolagen dalam perkembangan

embrio atau sesudah trauma.

4. Membran Descement

• Merupakan membran aselular dan merupakan batas belakang stroma kornea

dihasilkan sel endotel dan merupakan membran basalnya

• Bersifat sangat elastis dan berkembang terus seumur hidup, mempunyai tebal 40

μm.

Page 5: Refrat Anatomi Fisiologi Mata

5. Endotel

• Berasal dari mesotelium, berlapis satu,bentuk heksagonal, besar 20-40 μm. Endotel

melekat pada membran descement melalui hemi desmosom dan zonula okluden.

Kornea dipersarafi oleh banyak saraf sensoris terutama berasal dari saraf

siliar longus, saraf nasosiliar, saraf V. saraf siliar longus berjalan supra koroid,

masuk ke dalam stroma kornea, menembus membran Boeman melepaskan selubung

Schwannya. Seluruh lapis epitel dipersarafi samapai kepada kedua lapis terdepan

tanpa ada akhir saraf. Bulbus Krause untuk sensasi dingin ditemukan di daerah

limbus. Daya regenerasi saraf sesudah dipotong di daerah limbus terjadi dalam

waktu 3 bulan.

Trauma atau panyakkit yang merusak endotel akan mengakibatkan sistem

pompa endotel terganggu sehingga dekompresi endotel dan terjadi edema kornea.

Endotel tidak mempunya daya regenerasi. Kornea merupakan bagian mata yang

tembus cahaya dan menutup bola mata di sebelah depan. Pembiasan sinar terkuat

dilakukan oleh kornea, dimana 40 dioptri dari 50 dioptri pembiasan sinar masuk

kornea dilakukan oleh kornea.

Page 6: Refrat Anatomi Fisiologi Mata

C. Aqueous Humor

Aqueous humor mengandung zat-zat gizi untuk kornea dan lensa, keduanya

tidak memiliki pasokan darah. Adanya pembuluh darah di kedua struktur ini akan

mengganggu lewatnya cahaya ke fotoreseptor. Aqueous humor dibentuk dengan

kecepatan 5 ml/hari oleh jaringan kapiler di dalam korpus siliaris, turunan khusus

lapisan koroid di sebelah anterior. Cairan ini mengalir ke suatu saluran di tepi kornea

dan akhirnya masuk ke darah. Jika aqueous humor tidak dikeluarkan sama cepatnya

dengan pembentukannya (sebagai contoh, karena sumbatan pada saluran keluar),

kelebihan cairan akan tertimbun di rongga anterior dan menyebabkan peningkatan

tekanan intraokuler (“di dalam mata”). Keadaan ini dikenal sebagai glaukoma.

Kelebihan aqueous humor akan mendorong lensa ke belakang ke dalam vitreous

humor, yang kemudian terdorong menekan lapisan saraf dalam retina. Penekanan ini

menyebabkan kerusakan retina dan saraf optikus yang dapat menimbulkan kebutaan

jika tidak diatasi.

D. Lensa

Jaringan ini berasal dari ektoderm permukaan yang berbentuk lensa di dalam

bola mata dan bersifat bening. Lensa di dalam bola mata terletak di belakang iris dan

terdiri dari zat tembus cahaya (transparan) berbentuk seperti cakram yang dapat

menebal dan menipis pada saat terjadinya akomodasi.

Lensa berbentuk lempeng cakram bikonveks dan terletak di dalam bilik mata

belakang. Lensa akan dibentuk oleh sel epitel lensa yang membentuk serat lensa di

dalam kapsul lensa. Epitel lensa akan membentuk serat lensa terus-menerus sehingga

Page 7: Refrat Anatomi Fisiologi Mata

mengakibatkan memadatnya serat lensa di bagian sentral lensa sehingga membentuk

nukleus lensa. Bagian sentral lensa merupakan serat lensa yang paling dahulu

dibentuk atau serat lensa yang tertua di dalam kapsul lensa. Di dalam lensa dapat

dibedakan nukleus embrional, fetal dan dewasa. Di bagian luar nukleus ini terdapat

serat lensa yang lebih muda dan disebut sebagai korteks lensa. Korteks yang terletak

di sebelah depan nukleus lensa disebut sebagai korteks anterior, sedangkan

dibelakangnya korteks posterior. Nukleus lensa mempunyai konsistensi lebih keras

dibanding korteks lensa yang lebih muda. Di bagian perifer kapsul lensa terdapat

zonula Zinn yang menggantungkan lensa di seluruh ekuatornya pada badan siliar.

Secara fisiologis lensa mempunyai sifat tertentu, yaitu:

• Kenyal atau lentur karena memegang peranan terpenting dalam akomodasi untuk

menjadi cembung

• Jernih atau transparan karena diperlukan sebagai media penglihatan,

• Terletak ditempatnya, yaitu berada antara posterior chamber dan vitreous body dan

berada di sumbu mata.

Keadaan patologik lensa ini dapat berupa:

• Tidak kenyal pada orang dewasa yang mengakibatkan presbiopia,

• Keruh atau apa yang disebut katarak,

• Tidak berada di tempat atau subluksasi dan dislokasi

Lensa orang dewasa dalam perjalanan hidupnya akan menjadi bertambah

besar dan berat.

Page 8: Refrat Anatomi Fisiologi Mata

E. Badan Vitreous (Badan Kaca)

Badan vitreous menempati daerah mata di balakang lensa. Struktur ini

merupakan gel transparan yang terdiri atas air (lebih kurang 99%), sedikit kolagen,

dan molekul asam hialuronat yang sangat terhidrasi. Badan vitreous mengandung

sangat sedikit sel yang menyintesis kolagen dan asam hialuronat (Luiz Carlos

Junqueira, 2003). Peranannya mengisi ruang untuk meneruskan sinar dari lensa ke

retina. Kebeningan badan vitreous disebabkan tidak terdapatnya pembuluh darah dan

sel. Pada pemeriksaan tidak terdapatnya kekeruhanbadan vitreous akan memudahkan

melihat bagian retina pada pemeriksaan oftalmoskopi. Vitreous humor penting untuk

mempertahankan bentuk bola mata yang sferis.

F. Uvea

Uvea merupakan lapis vaskuler di dalam bola mata yang banyak

mengandung pembuluh darah yaitu ; iris, badan siliar, koroid. Iris atau selaput

pelangi mempunyai kemampuan mengatur secara otomatis masuknya sinar ke dalam

bola mata. Badan siliar mengandung otot untuk melakukan akomodasi sehingga

lensa dapat mencembung dan merupakan susunan otot melingkar dan mempunyai

sistem ekskresi di belakang limbus. Koroid itu sendiri lapis tengah pembungkus bola

mata yang banyak mengandung pembuluh darah dan memberikan makan lapis luar

retina.

Page 9: Refrat Anatomi Fisiologi Mata

G. Pupil

Pupil pada anak-anak pupil berukuran kecil karena belum berkembangnya

saraf simpatis. Orang dewasa ukuran pupil sedang, dan orang tua pupil mengecil

akibat rasa silau yang dibangkitkan oleh lensa yang sklerosis. Pada waktu tidur pupil

mengalami pengecilan akibat dari berkurangnya rangsangan simpatis dan kurang

rangsangan hambatan miosis. Mengecilnya pupil berfungsi untuk mencegah aberasi

kromatis pada akomodasi.

H. Retina

Retina atau selaput jala merupakan bagian mata yang mengandung reseptor

dan akan meneruskan rangsangan cahaya yang diterimanya berupa bayangan. Dalam

retina terdapat macula lutea atau bintik kuning yang merupakan bagian kecil dari

retina dan area sensitif paling rentan pada siang hari.

Page 10: Refrat Anatomi Fisiologi Mata

I. Saraf Optik

Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak

2. Cara Kerja Indra Penglihatan

Mata manusia memiliki cara kerja otomatis yang sempurna, mata dibentuk

dengan 40 unsur utama yang berbeda dan kesemua bagian ini memiliki fungsi

penting dalam proses melihat kerusakan atau ketiadaan salah satu fungsi bagiannya

Page 11: Refrat Anatomi Fisiologi Mata

saja akan menjadikan mata mustahil dapat melihat. Lapisan tembus cahaya di bagian

depan mata adalah kornea, tepat dibelakangnya terdapat iris, selain member warna

pada mata iris juga dapat merubah ukurannya secara otomatis sesuai kekuatan

cahaya yang masuk, dengan bantuan otot yang melekat padanya. Misalnya ketika

berada di tempat gelap iris akan membesar untuk memasukkan cahaya sebanyak

mungkin. Ketika kekuatan cahaya bertambah, iris akan mengecil untuk mengurangi

cahaya yang masuk ke mata. System pengaturan otomatis yang berkeja pada mata

bekerja sebagaimana berikut.

Ketika cahaya mengenai mata sinyal saraf terbentuk dan dikrimkan ke otak,

untuk memberikan pesan tentang keberadaan cahaya, dan kekuatan cahaya. Lalu

otak mengirim balik sinyal dan memerintahkan sejauh mana otot disekitar iris harus

mengerut. Bagian mata lainnya yang bekerja bersamaan dengan struktur ini adalah

lensa. Lensa bertugas memfokuskan cahaya yang memasuki mata pada lapisan retina

di bagian belakang mata. Karena otot-otot disekeliling lensa cahaya yang datang ke

mata dari berbagai sudut dan jarak berbeda dapat selalu difokuskan ke retina.Semua

system yang telah kami sebutkan tadi berukuran lebih kecil, tapi jauh lebih unggul

daripada peralatan mekanik yang dibuat untuk meniru desain mata dengan

menggunakan teknologi terbaru, bahkan system perekaman gambar buatan paling

modern di dunia ternyata masih terlalu sederhana jika dibandingkan mata. Jika kita

renungkan segala jerih payah dan pemikiran yang dicurahkan untuk membuat alat

perekaman gambar buatan ini kita akan memahami betapa jauh lebih unggulnya

teknologi penciptaan mata.

Page 12: Refrat Anatomi Fisiologi Mata

Jika kita amati bagian-bagian lebih kecil dari sel sebuah mata maka

kehebatan penciptaan ini semakin terungkap. Anggaplah kita sedang melihat

mangkuk Kristal yang penuh dengan buah-buahan, cahaya yang datang dari

mangkuk ini ke mata kita menembus kornea dan iris kemudian difokuskan pada

retina oleh lensa jadi apa yang terjadi pada retina, sehinggasel-sel retina dapat

merasakan adanya cahaya ketika partikel cahaya yang disebut foton mengenai sel-sel

retina. Ketika itu mereka menghasilkan efek rantai layaknya sederetan kartu domino

yang tersusun dalam barisan rapi. Kartu domino pertama dalam sel retina adalah

sebuah molekul bernama 11-cis retinal. Ketika sebuah foton mengenainya molekul

ini berubah bentuk dan kemudian mendorong perubahan protein lain yang berikatan

kuat dengannya yakni rhodopsin.

Kini rhodopsin berubah menjadi suatu bentuk yang memungkinkannya

berikatan dengan protein lain yakni transdusin. Transdusin ini sebelumnya sudah ada

dalam sel namun belum dapat bergabung dengan rhodopsin karena ketidak sesuaian

bentuk. Penyatuan ini kemudian diikuti gabungan satu molekul lain yang bernama

GTP kini dua protein yakni rhodopsin dan transdusin serta 1 molekul kimia bernama

GTP telah menyatu tetapi proses sesungguhnya baru saja dimulai senyawa bernama

GDP kini telah memiliki bentuk sesuai untuk mengikat satu protein lain bernama

phosphodiesterase yang senantiasa ada dalam sel. Setelah berikatan bentuk molekul

yang dihasilkan akan menggerakkan suatu mekanisme yang akan memulai

serangkaian reaksi kimia dalam sel.

Page 13: Refrat Anatomi Fisiologi Mata

Mekanisme ini menghasilkan reaksi ion dalam sel dan menghasilkan energy

listrik energy ini merangsang saraf-saraf yang terdapat tepat di belakang sel retina.

Dengan demikian bayangan yang ketika mengenai mata berwujud seperti foton

cahaya ini meneruskan perjalanannya dalam bentuk sinyal listrik. Sinyal ini berisi

informasi visual objek di luar mata.Agar mata dapat melihat sinyal listrik yang

dihasilkan dalam retina harus diteruskan dalam pusat penglihatan di otak. Namun

sel-sel saraf tidak berhubungan langsung satu sama lain ada celah kecil yang

memisah titik-titik sambungan mereka lalu bagaimana sinyal listrik ini melanjutkan

perjalanannya disini serangkaian mekanisme rumit terjadi energy listrik diubah

menjadi energy kimia tanpa kehilangan informasi yang sedang dibawa dan dengan

cara ini informasi diteruskan dari satu sel saraf ke sel saraf berikutnya. Molekul

kimia pengangkut ini yang terletak pada titik sambungan sel-sel saraf berhasil

membawa informasi yang datang dari mata dari satu saraf ke saraf yang lain.

Ketika dipindahkan ke saraf berikutnya sinyal ini diubah lagi menjadi sinyal

listrik dan melanjutkan perjalanannya ke tempat titik sambungan lainnya dengan

cara ini sinyal berhasil mencapai pusat penglihatan pada otak disini sinyal tersebut

dibandingkan informasi yang ada di pusat memori dan bayangan tersebut ditafsirkan

akhirnya kita dapat melihat mangkuk yang penuh buah-buahan sebagaimana kita

saksikan sebelumnya karena adanya system sempurna yang terdiri atas ratusan

kompenen kecil ini dan semua rentetan peristiwa yang menakjubkan ini terjadi pada

waktu kurang dari 1 detik.

Page 14: Refrat Anatomi Fisiologi Mata

Secara singkat Mekanisme melihat adalah :

1) Cahaya masuk ke dalam mata melalui pupil.

2) Lensa mata kemudian memfokuskan cahaya sehingga bayangan

benda yang dimaksud jatuh tepat di retina mata.

3) Kemudian ujung saraf penglihatan di retina menyampaikan bayangan

benda tersebut ke otak.

Otak kemudian memproses bayangan benda tersebut sehingga kita dapat

melihat benda tersebut.

Otot Penggerak Mata

Otot ini menggerakan mata dengan fungsi ganda dan untuk pergerakan mata

tergantung pada letak dan sumbu penglihatan sewaktu aksi otot.

Otot penggerak mata terdiri atas 6 otot yaitu :

1. M. Oblik inferior, aksi primer : -ekstorsi dalam abduksi

Sekunder : -elevasi dalam aduksi

-abduksi dalam elevasi

2. M. Oblik superior, aksi primer : -intorsi pada abduksi

Sekunder : -depresi dalam abduksi

3. M. Rectus inferior, aksi primer : -depresi pada abduksi

Sekunder : -ekstorsi pada abduksi

-aduksi pada depresi

4. M. Rectus lateral, aksi : -abduksi

5. M. Rectus Medius, aksi : -aduksi

Page 15: Refrat Anatomi Fisiologi Mata

6. M. Rectus Superior, aksi primer : -elevasi dalam abduksi

Sekunder : - intorsi dalam aduksi

-aduksi dalam elevasi

1. Otot oblik inferior

oblik inferior mempunyai origo pada fosa lakrimal tulang lakrimal,

berinsersi pada sclera posterior 2 mm dari kedudukan macula, dipersarafi saraf

okulomotor, bekerja untuk menggerakan mata ke atas, abduksi dan eksiklorotasi

2. Otot oblik superior

Mempunyai origo pada annulus zinn superior dipersarafi saraf ke IV arau

saraf troklearis yang keluar dari bagian dorsal susunan saraf pusat.

Mempunyai aksi pergerakan miring dari troklea pada bola mata dengan

kerja utama terjadi bila sumbu aksi dan sumbu penglihatan searah atau mata

melihat ke arah nasal. Berfungsi menggerakan bola mata untuk depresi terutama

bila mata melihat ke nasal, abduksi dan insiklotorsi.

3. Otot Rektus Inferior

Rektus inferior mempunyai origo pada annulus zinn, berjalan antara oblik

inferior dan bola mata atau sclera dan insersi 6 mm di belakang limbus yang

pada persilangan dengan oblik inferior diikat kuat oleh ligament lockwood.

Rectus inferior dipersarafi oleh N III

Fungsi menggerakan mata : depresi, eksoklotorsi, aduksi

Rectus inferior membentuk sudut 23 derajat dengan sumbu penglihatan.

Page 16: Refrat Anatomi Fisiologi Mata

4. Otot rectus lateral

Rectus lateral mempunyai origo pada annulus zinn di atas dan di bawah

foramen optic. Rectus lateral dipersarafi oleh N. VI. Dengan pekerjaan

menggerakan mata terutama abduksi.

5. Otot Rektus medius

Rektus medius mempunyai origo pada annulus ziin dan pembungkus dura

saraf optic yang sering memberikan dan rasa sakit pada pergerakan mata bila

terdapat neuritis retrobulbar, dan berinsersi 5 mm di belakang limbus. Rectus

medius merupakan otot mata paling tebal dengan tendon terpendek.

Menggerakan mata untuk aduksi

6. Otot rectus superior

Rectus superior mempunyai origo pada annulus zinn dekat fisura orbita

superior beserta lapus dura saraf optic yang akan memberikan rasa sakit pada

pergerakan bola mata bila terdapat neuritis retrobulbar. Otot ini berinsersi 7 mm

dibelakang limbus dan dipersarafi cabang superior N III.

Fungsinya menggerakan mata elevasi, terutama bila mata melihat ke

lateral, aduksi, terutama bila melihat ke lateral dan insiklotorsi.