referat katarak traumatika

Upload: riza-zahara

Post on 03-Apr-2018

260 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 referat katarak traumatika

    1/23

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Katarak berarti sebuah opasitas lensa dan istilah katarak berasal dari bahasa

    yunani katarraktes (air terjun) karena pada awalnya terdapat anggapan bahwa

    katarak adalah cairan beku yang berasal dari cairan otak yang mengalir didepan lensa.

    Katarak adalah penyebab kebutaan yang paling sering dihadapi oleh ahli bedah mata.

    Hal ini tidak berarti bahwa setiap orang yang menderita katarak kemungkinan besar

    akan menjadi buta. Untungnya, hasil pengobatan dengan operasi memberikan hasil

    yang baik, peningkatan kemampuan penglihatan yang didapatkan cukup memuaskan

    pada lebih dari 90% kasus. Proses penuaan adalah penyebab katarak yang paling

    banyak, tetapi masih banyak faktor lain yang dapat terlibat, yang mencakup trauma,

    keracunan, penyakit sistemik (seperti diabetes), merokok, dan herediter.1, 2

    Katarak traumatic disebabkan oleh trauma okuli perforans atau non perforans.

    Cahaya infra merah (glass-bloers cataract), sengatan listrik, dan radiasi ionisasi

    adalah penyebab lain katarak traumatic yang jarang terjadi. kataraka yang disebabkan

    oleh trauma tumpul biasanya membentuk opasitas aksial posterior yang berbentuk

    stellate atau rosette yang mungkin stabil atau progresif, sedangkan trauma okuli

    perforans dengan gangguan kapsul lensa dapat menyebabkan perubahan kortikal yang

    dapat tetap bersifat lokal jika lukanya kecil atau dapat berkembang dengan cepat

    menjadi total cortical opacification.3

    Pasien yang mengalami gangguan pada lensa mengalami kekaburanpenglihatan tanpa adanya nyeri. Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan

    ketajaman penglihatan dan dengan melihat lensa melalui slitlamp, oftalmoskop,

    senter tangan, atau kaca pembesar, sebaiknya dengan pupil yang terdilatasi.4

  • 7/28/2019 referat katarak traumatika

    2/23

    BAB II

    ISI

    A. Anatomi LensaLensa adalah suatu struktur bikonveks, avaskular, tak berwarna dan hampir

    transparan sempurna, lensa juga tidak memiliki inervasi persarafan. Tebalnya sekitar

    4 mm dan diameternya 9 mm. Di belakang iris, lensa digantung oleh zonula zinni,

    yang terdiri dari serabut yang lembut tetapi kuat, yang menghubungkannya dengan

    korpus siliare. Di sebelah anterior lensa terdapat humor aquaeus; di sebelah

    posteriornya, vitreus. Lensa disusun oleh kapsul, epitel lensa, korteks, dan nucleus.4, 5

    1. KapsulKapsul lensa adalah membrane yang transparan dan elastic yang terdiri dari

    kolagen tipe IV. Kapsul mengandung substansi lensa dan mampu untuk

    membentuknya pada saat perubahan akomodatif. Lapisan paling luar dari kapsul

    lensa, zonullar lamella, juga berperan sebagai titik perlekatan untuk serabut

    zonular. Kapsul lensa yang paling tebal ada pada bagian perrquatorial anterior dan

    posterior dan paling tipis pada bagian kutub posterior sentral. Kapsul lensa bagian

    anterior lebih tebal daripada kapsul bagian posterior pada saat lahir dan

    meningkat ketebalannya seiring dengan berjalannya waktu.5

    2. Epitel lensaDibelakang kapsul lensa anterior adalah sebuah lapisan tunggal sel epitel. Sel-sel

    ini aktif secara metabolis dan melakukan semua aktivitas sel yang normal, yang

    mencakup biosintesis DNA, RNA, protein dan lemak; mereka juga menghasilkan

    adenoid trifosfat untuk memenuhi kebutuhan energy lensa.5

    3. Nucleus dan korteks

  • 7/28/2019 referat katarak traumatika

    3/23

    Nucleus lensa lebih keras daripada korteksnya. Sesuai dengan bertambahnya usia,

    serat-serat lamellar subepitel terus diproduksi, sehingga lensa lama-kelamaan

    menjadi lebih besar dan kurang elastic. Nukleus dan korteks terbentuk dari dari

    lamellae konsentris yang panjang. Garis-garis persambungan yang terbentuk

    dengan persambungan lamella ini ujung-ke-ujung berbentuk [Y] bila dilihat

    dengan slitlamp. Bentuk [Y] ini tegak di anterior dan terbalik di posterior.

    Masing-masing serat lamellar mengandung sebuah inti gepeng. Pada pemeriksaan

    mikroskop, inti ini jelas di bagian perifer lensa didekat ekuator dan bersambung

    dengan lapisan epitel subkapsul.4

    Gambar 1. Anatomi lensa tampak anterior dan lateral (dikutip dari

    kepustakaan no 7)

    Enam puluh lima persen lensa terdiri dari air, sekitar 35% protein (kandungan

    protein tertinggi di antara jaringan tubuh yang lain), dan sedikit sekali mineral yang

    biasa ada di jaringan tubuh lainnya. Kandungan kalium lebih tinggi di lensa daripada

    di sebagian besar jaringan yang lain. Asam askorbat dan glutation terdapat dalam

    bentuk teroksidasi maupun tereduksi.4

  • 7/28/2019 referat katarak traumatika

    4/23

    Gambar 2. Struktur lensa normal (dikutip dari kepustakaan no 4)

    B. FisiologiFungsi utama lensa adalah memfokuskan berkas cahaya ke retina. Untuk

    memfokuskan cahaya yang datang dari jauh, otot-otot siliaris berelaksasi,

    menegangkan serat zonula dan memperkecil diameter enteroposterior lensa sampai ke

    ukuran yang terkecil; dalam posisi ini, daya refraksi lensa diperkecil hingga berkas

    cahaya pararel akan terfokus ke retina. Untuk memfokuskan cahaya dari benda dekat,

    otot siliaris berkontraksi sehingga tegangan zonula berkurang. Kapsul lensa yang

    elastic kemudian mempengaruhi lensa menjadi lebih sferis diiringi oleh peningkatan

    daya biasnya. Kerjasama fisiologis antara korpus siliaris, zonula, dan lensa untuk

    memfokuskan benda dekat ke retina dikenal sebagai akomodasi. Seiring dengan

    bertambahnya usia, kemampuan refraksi lensa perlahan-lahan berkurang.4

  • 7/28/2019 referat katarak traumatika

    5/23

    C. Definisi KatarakKatarak adalah suatu keadaan di mana lensa mata yang biasanya jernih dan

    bening menjadi keruh. Katarak berasal dari bahasa Yunani cataracta yang berarti

    air terjun. Asal kata ini mungkin sekali karena pasien katarak seakan-akan melihat

    sesuatu seperti tertutup oleh air terjun di depan matanya. Seorang dengan katarak

    akan melihat benda seperti ditutupi kabut.2,3,5

    Penuaan merupakan penyebab utama katarak, namun dapat pula disebabkan

    faktor lain seperti trauma, toksin, penyakit sistemik (seperti diabetes), merokok,

    dan faktor keturunan. Katarak yang berkaitan dengan usia adalah penyebab utama

    gangguan penglihatan.1,3,4

    Katarak traumatik adalah katarak yang terjadi akibat trauma, baik trauma

    tembus maupun trauma tumpul pada bola mata yang terlihat sesudah beberapa

    hari atau beberapa tahun. Katarak traumatik ini dapat muncul akut, subakut,

    ataupun gejala sisa dari trauma mata. Energi inframerah, aliran listrik, dan radiasi

    ion jarang menjadi penyebab katarak traumatik. Katarak yang disebabkan trauma

    tumpul umumnya membentuk opasitas posterior yang berbentuk seperti bintang

    atau seperti bunga mawar pada aksial posterior yang mungkin stabil atau

    progresif, sedangakn trauma tumpul dengan lepasnya kapsul lensa membentuk

    perubahan kortikal yang tetap fokal jika kecil atau progresif cepat menjadi

    opasifikasi kortikal total.2,3

    D. InsidenSekitar 2,5 juta cedera pada mata terjadi setiap tahun di Amerika

    serikat. Diperkirakan bahwa sekitar 4-5% dari pasien ahli mata datang ketempat praktek karena cedera ocular. Katarak traumatic dapat terjadi sebagai

    sekuel trauma ocular yang akut, subakut, atau lambat. Trauma menjadi

    penyebab terbanyak kebutaan monocular pada orang yang berusia dibawah 45

    tahun. Rasio laki-laki dan perempuan pada kasus ini adalah 4:1. Cedera mata

  • 7/28/2019 referat katarak traumatika

    6/23

    yang disebabkan oleh pekerjaan dan olahraga paling sering terjadi pada anak-

    anak dan pria dewasa muda.3

    E. PatogenesisKatarak traumatic paling sering disebabkan oleh cedera benda asing di lensa

    atau trauma tumpul pada bola mata. Penyebab lain yang lebih jarang adalah anak

    panah, abut, kontusio, sinar-x, dan bahan radioaktif. Lensa menjadi putih segera

    setelah masuknya benda asing, karena lubang pada kapsul lensa menyebabkan

    humor aqueus dan terkadang korpus vitreum masuk kedalam struktur lensa4.

    Berikut adalah proses patogenesis berdasarkan proses:

    1. Trauma okuli non perforansPukulan langsung ke mata dapat menyebabkan lensa menjadi opak.

    Terkadang munculnya katarak akan tertunda bahkan selama beberapa

    tahun. Trauma okuli non perforans dapat disebabkan oleh mekanisme coup

    dan countercoup. Ketika permukaan anterior mata terkena pukulan,

    terdapat pemendekan anterior-posterior yang terjadi dengan cepat yang

    disertai oleh ekspansi equatorial. Peregangan equatorial ini dapat

    mengganggu kapsul lensa, sonulla, atau keduanya. Kombinasi dari coup,

    countercoup, dan ekspansi equatorial bertanggung jawab terhadap

    terjadinya katarak traumatic setelah trauma okuli non perforans.1, 3

    2. Trauma okuli perforans

    Luka perforasi di mata menimbulkan resiko menderita katarak yang lebihtinggi. Jika objek yang menembus mata melewati kornea tanpa menyentuh

    lensa, biasanya lensa dapat bertahan, dan, biasanya tidak terjadi katarak.

    Sayangnya, luka tembus juga dapat menimbulkan pecahnya kapsul lensa,

    dengan keluarnya serat lensa ke ruang anterior. Jika kapsul lensa orang

  • 7/28/2019 referat katarak traumatika

    7/23

    dewasa mengalami rupture, cenderung akan menimbulkan jaringan

    fibrosis, dan plak putih yang disebabkan oleh fibrosis dapat menyumbat

    pupil. Trauma okuli perferans yang mengenai kapsul lensa menyebabkan

    opasifikasi kortikal pada bagian yang mengalami trauma. Jika lubangnya

    cukup besar, keseluruhan lensa akan berubah menjadi opak dengan cepat,

    tetapi jika lukanya kecil, katarak kortikal dapat berhenti dan tetap

    terlokalisasi.1, 3

    Trauma tumpul bertanggung jawab dalam mekanisme coup dan contrecop.

    Mekanisme coup adalah mekanisme dengan dampak langsung. Ini akan

    mengakibatkan cincin Vossius ( pigmen iris tercetak ) dan kadang-kadang

    ditemukan pada kapsul lensa anterior setelah trauma tumpul. Mekanisme

    contrecoup menunjuk kepada cedera yang jauh dari tempat trauma yang

    disebabkan oleh gelombang energy yang berjalan sepanjang garis sampai

    kebelakang. Ketika permukaan anterior mata terkena trauma tumpul, ada

    pemendekan cepat pada anterior-posterior yang diikuti pemanjangan garis

    ekuatorial. Peregangan ekuatorial dapat meregangkan kapsul lensa, zonula atau

    keduanya. Kombinasi coup, contrecoup dan pemanjangan ekuatorial bertanggung

    jawab dalam terjadinya katarak traumatik yang disebabkan trauma tumpul bola

    mata. Trauma tembus yang secara langsung menekan kapsul lensa menyebabkan

    opasitas kortikal pada tempat trauma. Jika trauma cukup besar, keseluruhan lensa

    akan mengalami opasifikasi secara cepat, namun jika kecil, katarak kortikal yang

    akan terjadi.3

    1) Luka memar/tumpulJika terjadi trauma akibat benda keras yang cukup kuat mengenai matadapat menyebabkan lensa menjadi opak. Trauma yang disebabkan oleh

    benturan dengan bola keras adalah salah satu contohnya. Kadang

    munculnya katarak dapat tertunda samapi kurun waktu beberapa tahun.

    Bila ditemukan katarak unilateral, maka harus dicurigai kemungkinan

  • 7/28/2019 referat katarak traumatika

    8/23

    adanya riwayat trauma sebelumnya, namun hubungan sebab dan akibatnya

    kadang-kadang cukup sulit dibuktikan dikarenakan tidak adanya tanda-

    tanda lain yang dapat ditemukan mengenai adanya trauma sebelumnya

    tersebut.1,3

    Pada trauma tumpul akan terlihat katarak subkapsular anterior maupun

    posterior. Kontusio lensa menimbulkan katarak seperti bintang, dan dapat

    pula dalam bentuk katarak tercetak ( imprinting ) yang disebut cincin

    Vossius.

    Gambar 3. Cincin Vossius3,6

    Gambar 4. Katarak Stellata1,3

  • 7/28/2019 referat katarak traumatika

    9/23

    2) Luka tusuk/perforasiLuka perforasi pada mata mempunyai tendensi yang cukup tinggi untuk

    terbentuknya katarak. Jika objek yang dapat menyebabkan perforasi (

    contohnya gelas yang pecah ) tembus melalui kornea tanpa mengenai lensa

    biasanya tidak memberikan dampak pada lensa, dan bila trauma tidak

    menimbulkan suatu luka memar yang signifikan maka katarak tidak akan

    terbentuk. Hal ini tentunya juga bergantung kepada penatalaksanaan luka

    kornea yang hati-hati dan pencegahan terhadap infeksi, akan tetapi trauma-

    trauma seperti diatas dapat juga melibatkan kapsul lensa, yang

    mengakibatkan keluarnya lensa mata ke bilik anterior. Urutan dari dampak

    setelah trauma juga bergantung pada usia pasien. Saat kapsul lensa pada

    anak ruptur, maka akan diikuti oleh reaksi inflamasi di bilik anterior dan

    masa lensa biasnya secara berangsur-angsur akan diserap jika tidak

    ditangani dalan waktu kurang lebih 1 bulan. Namun demikian, pasien tidak

    dapat melihat dengan jelas karena sebagian besar dari kemampuan refraktif

    mata tersebut hilang. Keadaan ini merupakan konsekuensi yang serius dan

    kadang membutuhkan penggunaan lensa buatan intraokuler. Bila ruptur

    lensa terjadi pada dewasa, juga diikuti dengan reaksi inflamasi seperti

    halnya pada anak, namun tendensi untuk fibrosis jauh lebih tinggi dan

    jaringan fibrosis opak yang terbentuk tersebut dapat bertahan dan

    menghalangi pupil.6,7

    Trauma tembus akan menimbulkan katarak yang lebih cepat, perforasi

    kecil akan menutup dengan cepat akibat priloferasi epitel sehingga bentuk

    kekeruhan terbatas kecil. Trauma tembus besar pada lensa akan

    mengakibatkan terbentuknya katarak dengan cepat disertai dengan

    terdapatnya mada lensa didalam bilik mata. Pada keadaan ini akan terlihat

    secara histopatologik masa lensa yang akan difagosit makrofag dengan

    cepatnya yang dapat memberikan bentuk endoftalmitis fakolitik. Lensa

  • 7/28/2019 referat katarak traumatika

    10/23

    dengan kapsul anterior saja yang pecah akan menjerat korteks lensa sehingga

    akan mengakibatkan terbentuknya cincin Soemering atau bila epitel lensa

    berproliferasi aktif akan terlihat mutiaraElschnig.4,6

    Gambar 5. cincin Soemering.6

    Gambar 6. mutiara Elschnig5

    3) RadiasiSinar yang terlihat cenderung tidak menyebabkan timbulnya katarak.

    Ultraviolet juga mungkin tidak menyebabkan katarak karena sinar dengan

    gelombang pendek tidak dapat melewati atmosfir. Sinar gelombang pendej

  • 7/28/2019 referat katarak traumatika

    11/23

    ( tidak telihat ) ini dapat menyebabkan luka bakar kornea superficial yang

    dramatis, yang biasanya sembuh dalam 48 jam. Cedera ini ditandai dengan

    snow blindness dan welder flash. Sinar infra merah yang

    berkepanjangan ( prolong) juga dapat menjadi penyebab katarak, ini dapat

    ditemui pada pekerja bahan-bahan kaca dan pekerja baja, namun

    penggunaan kacamata pelindung dapat setidaknya mengeliminasi sinar X

    ini dan sinar gamma yang juga dapat mengakibatkan katarak. Katarak

    traumatik disebabkan oleh radiasi ini dapat ditemukan pada pasien-pasien

    yang mendapat radioterapi ( seluruh tubuh ) leukemia, namun resiko

    terjadinya hanya apabila terapi menggunakan sinar X.4,5

    Seringnya, manifestasi awal dari katarak traumatik ini adalah kekeruhan

    berbentuk roset ( rossete cataract ), biasanya pada daerah aksial yang

    melibatkan kapsul posterior lensa. Pada beberapa kasus, trauma tumpul

    dapat berakibat dislokasi dan pembentukan katarak pada lensa. Katarak

    traumatik ringan dapat membaik dengan sendirinya ( namun jarang

    ditemukan ).3,4

    4) KimiaTrauma basa pada permukaan mata sering menyebabkan katarak, selain

    menyebabkan kerusakan kornea, konjungtiva, dan iris. Komponen basa

    yang masuk mengenai mata menyebbakan peningkatan pH cairan akuous

    dan menurunkan kadar glukosa dan askorbat. Hal ini dapat terjadi secara

    akut ataupun pelahan-lahan. Trauma kimia dapat juga disebabkan oleh zat

    asam, namun karena trauma asam sukar masuk ke bagian dalam mata

    dibandingkan basa makan jarang menyebabkan katarak.4,6

  • 7/28/2019 referat katarak traumatika

    12/23

    F. Gejala klinisBanyak pasien katarak yang mengeluhkan pandangan kabur, yang biasanya

    bertambah buruk jika melihat objek yang jauh, secara mendadak. Selain itu pasien

    katarak seringkali mengeluhkan monocular diplopia. Silau juga menjadi gejala

    yang sering muncul. Pasien mengeluhkan bahwa mereka tidak dapat melihat

    dengan baik dalam keadaan terang. Mata menjadi merah, lensa opak, dan mungkin

    terjadi perdarahan intraocular. Apabila humor aqueus atau korpus vitreum keluar

    dari mata, mata menjadi sangat lunak. Pasien juga memiliki riwayat mengalami

    trauma.1, 3, 4

    1. Penurunan ketajaman visusKatarak secara klinis relevan jika menyebabkan penurunan signifikan

    pada ketajaman visual, baik itu dekat maupun jauh. Biasanya akan ditemui

    penurunan tajam penglihatan dekat signifikan dibanding penglihatan jauh,

    mungkin disebabkan oleh miosis akomodatif. Jenis katarak yang berbeda

    memiliki tajam penglihatan yang berbeda pula. Pada katarak subkapsuler

    posterior dapat sangat mengurangi ketajaman penglihatan dekat menurun

    daripada penglihatan jauh. Sebaliknya katarak nuklear dikaitkan dengan

    tajam penglihatan dekat yang tetap baik dan tajam penglihatan jauh yang

    buruk. Penderita dengan katarak kortikal cenderung memperoleh tajam

    penglihatan yang baik.4,10

    2. SilauSeringkali penderita mengeluhkan silau ketika dihadapkan dengan

    sinar langsung. Biasanya keluhan ini ditemukan pada katarak subkapsuler

    posterior dan juga katarak kortikal. Jarang pada katarak nuklearis.4,10

    3. Sensitivitas kontrasSensitivitas kontras dapat memberikan petunjuk mengenai kehilangan

    signifikan dari fungsi penglihatan lebih baik dibanding menggunakan

    pemeriksaan Snellen. Pada pasien katarak akan sulit membedakan

  • 7/28/2019 referat katarak traumatika

    13/23

    ketajaman gambar, kecerahan, dan jarak ruang sehingga menunjukkan

    adanya gangguan penglihatan.4,10

    4. Pergeseran miopiaPasien katarak yang sebelumnya menggunakan kacamata jarak dekat

    akan mengatakan bahwa ia sudah tidak mengalami gangguan refraksi lagi

    dan tidak membutuhkan kacamatanya. Sebaliknya pada pasien yang tidak

    menggunakan kacamata, ia akan mengeluhkan bahwa penglihatan jauhnya

    kabur sehingga ia akan meminta dibuatkan kacamata. Fenomena ini disebut

    pergeseran miopia atau penglihatan sekunder, namun keadaan ini bersifat

    sementara dan terkait dengan stadium katarak yang sedang dialaminya.4,10

    5. Diplopia monokulerPada pasien akan dikeluhkan adanya perbedaan gambar objek yang ia

    lihat, ini dikarenakan perubahan pada nukleus lensa yang memiliki indeks

    refraksi berbeda akibat perubahan pada stadium katarak. Selain itu, dengan

    menggunakan retinoskopi atau oftalmoskopi langsung, akan ditemui

    perbedaan area refleks merah yang jelas terlihat dan tidak terlalu jelas.10

    Clear image

    Nuclear Sclerotic Cataract Cortical Cataract

  • 7/28/2019 referat katarak traumatika

    14/23

    Diffusely blurred vision, filters

    out the color blue.

    Part of vision is blurry, not severe.

    Posterior Subcapsular cataract

    Central blurred vision with glare.

    Posterior subcapsular cataract

    Severe glare visual loss. Person would probably

    have to close this eye to drive.

    Gambar 7. Visualisasi gejala klinik4

    Gambar 8. Opasifikasi kortikal komplet yang terjadi setelah trauma okuli

    perforans5

    Dari pemeriksaan dengan menggunakan oftalmoskop adalah adanya opasitas

    yang seringkali terlihat sebagai black spoke pada refleks fundus. Penting untuk

    mendilatasikan pupil dan memeriksanya pada ruangan yang gelap. Seringkali, pada

    katarak traumatic yang disebabkan oleh kontusio dapat terlihat opasifikasi berbentuk

    stellate atau rosette (katarak rosette), biasanya terletak di aksial. Pada trauma tembus,

  • 7/28/2019 referat katarak traumatika

    15/23

    cedera pada kapsul mata dapat sembuh, yang menyebabkan katarak kortikal focal

    yang stasioner.1, 5

    Gambar 9. Gambaran katarak kortikal focal yang disebabkan oleh trauma

    tusuk yang kecil di lensa7

    Gambar 10. Gambaran rosette cataractpada katarak traumatic yang

    disebabkan oleh trauma tumpul5

  • 7/28/2019 referat katarak traumatika

    16/23

    G. Pemeriksaan penunjangPemeriksaan penunjang untuk membantu mendiagnosis katarak traumatic

    dapat dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan radiologis, antara lain:

    B-scanPemeriksaan ini dilakukan jika kita tidak dapat melihat kutub posterior lensa

    A-scanPemeriksaan ini dilakukan sebelum kita melakukan ekstraksi katarak

    CT scan orbitaPemeriksaan ini dilakukan untuk melihat apakah terjadi fraktur orbita dan

    apakah terdapat benda asing pada mata.3

    H. PengobatanPengobatan yang terbaik untuk katarak traumatik adalah operasi. Untuk

    memperkecil resiko terjadinya infeksi dan uveitis harus diberikan antibiotic sistemik

    dan topical serta kortikosteroid topical dalam beberapa hari. Atropine sulfat 1%, 1

    tetes tiga kali sehari, dianjurkan untuk menjaga pupil tetap berdilatasi dan untuk

    mencegah pembentukan sinekia posterior.3, 4

    Katarak dapat dikeluarkan pada saat pengeluaran benda asing atau setelah

    peradangan mereda. Apabila terjadi glukoma selama periode menunggu, bedah

    katarak jangan ditunda walaupun masih terdapat peradangan. Untuk mengeluarkan

    katarak traumatic, biasanya digunakan teknik yang sama dengan yang digunakan

    untuk mengeluarkan katarak congenital terutama pada pasien yang berusia kurang

    dari 30 tahun. Indikasi untuk dilakukan operasi pada katarak traumatic, antara lain:

    Penurunan kemampuan penglihatan Tidak terlihatnya bagian posterior lensa Terjadi inflamasi atau glukoma

  • 7/28/2019 referat katarak traumatika

    17/23

    Rupture kapsul dengan lensa yang membengkak3, 4Persiapan yang dilakukan sebelum melakukan operasi katarak adalah:

    6

    Biometri: pengukuran panjang mata dengan memakai pemeriksaan ultrasounddan keratometri untuk mengukur kurvatur kornea sehingga kita dapat

    menghitung kekuatan implant yang akan dimasukkan ke mata pada saat

    operasi.

    Konfirmasikan bahwa tidak terdapat masalah kesehatan yang lain, terutamahipertensi, penyakit traktus respirasi dan diabetes

    Beberapa obat dapat meningkatkan insiden perdarahan. Warfarain tidak perludihentikan hanya dikurangi dosisnya. Aspirin harus dihentikan 1 minggu

    sebelum operasi

    Beritahukan pada pasien perkiraan hasil operasi dan komplikasi dari prosesoperasi yang mungkin terjadi.

    Operasi Katarak Traumatik

    1. Pengangkatan lensa

    Ekstraksi Lensa IntrakapsularMengeluarkan lensa secara bersama-sama dengan kapsul lensa. Penyulit

    pada saat pembedahan yang dapat terjadi adalah :

    1. Kapsul lensa pecah sehingga lensa tidak dapa dikeluarkan bersama-sama kapsulnya. Pada keadaan ini terjadi ekstraksi lensa ekstrakapsular

    tanpa rencana karena kapsul posterior akan tertinggal

    2. Prolap badan kaca pada saat lensa dikeluarkan Ekstraksi Lensa Ekstrakapsular

  • 7/28/2019 referat katarak traumatika

    18/23

    Dilakukan dengan merobek kapsul anterior lensa dan mengeluarkan

    nucleus lensa dan korteks. Katarak ekstraksi ekstrakapsular dilakukan pada

    katarak senilise bila tidak mungkin dilakukan intrakapsular misal pada

    keadaan terdapatnya banyak sinekia posterior bekas suatu uveitis sehingga

    bila kapsul ditarik akan mengakibatkan penarikan kepada iris yang akan

    menimbulkan perdarahan. Ekstrakapsular sering dianjurkan pada katarak

    dengan myopia tinggi untuk mencegah mengalirnya badan kaca yang cair

    keluar, dengan meninggalkan kapsulkapsul posterior untuk menahannya.

    Pada saat ini ekstrakapsular lebih dianjurkan pada katarak senilise untuk

    mencegah degenerasi macula pasca bedah.

    Penyulit yang mungkin timbul pada waktu melakukan operasi katarak

    adalah :

    1. Perdarahan2. Prolaps iris3. Prolaps badan siliar4.

    Penyulit yang timbul setelah operasi adalah :

    1. Pada hari pertama dapat timbul peradangan2. Udara yang dimasukkan untuk membentuk COA masuk ke belakangiris sehingga COA menjadi dangkal

    3. Prolaps iris4. Ablasi retina apabila prolaps ini dibiarkan pada hari ke 4 5 dapatmenyebabkan COA dangkal.

  • 7/28/2019 referat katarak traumatika

    19/23

    5. Sesudah prolaps iris, bila dibiarkan pada hari ke 4 5, dapatmenyebabkan COA dangkal, kemudian dapat timbul ablasi retina, alibat

    badan siliar ke depan.

    Pada operasi katarak ekstra kapsuler, secara teknis dibuat luka operasi yang

    cukup lebar karena harus mengeluarkan lensa secara keseluruhan.

    Tindakan ini akan membutuhkan waktu penyembuhan lebih lama dari pada

    penggunaan Teknik operasi Fakoemulsifikasi.

    Fakofragmentasi dan fakoemulsifikasiDengan irigasi atau aspirasi (atau keduanya) adalah teknik

    ekstrakapsular yang menggunakan getaran getaran ultrasonic untuk

    mengangkat nucleus dan korteks melalui insisi limbus yang kecil (mm)

    sehingga mempermudah penyembuhan luka pasca operasi.

    Teknik ekstraksi katarak dengan mesin fako

    Tindakan operasi katarak dengan Teknik Fakoemulsifikasi memiliki banyak

    keunggulan diantaranya :

    1. Luka operasi sangat pendek (3 mm).

  • 7/28/2019 referat katarak traumatika

    20/23

    2. Dengan alat fako seluruh lensa dapat dihancurkan dan kemudiandisedot/dihisap keluar.

    3. Penggunaan lensa tanam hanya cukup ditutup dengan 1 atau 2 jahitan,atau pada kondisi tertentu tidak memerlukan jahitan sama sekali.

    4. Masa penyembuhan lebih singkat.

    2. Penanaman lensa baru

    Penderita yang telah menjalani pembedahan katarak biasanya akan

    mendapatkan lensa buatan sebagai pengganti lensa yang telah diangkat. Lensa

    buatan ini merupakan lempengan plastik yang disebut lensa intraokular, biasanya

    lensa intraokular dimasukkan ke dalam kapsul lensa di dalam mata.

    Operasi katarak sering dilakukan dan biasanya aman. Setelah pembedahan

    jarang sekali terjadi infeksi atau perdarahan pada mata yang bisa menyebabkan

    gangguan penglihatan yang serius. Untuk mencegah infeksi, mengurangi

    peradangan dan mempercepat penyembuhan, selama beberapa minggu setelah

    pembedahan diberikan tetes mata atau salep. Untuk melindungi mata dari cedera,

    penderita sebaiknya menggunakan kaca mata atau pelindung mata yang terbuat

    dari logam sampai luka pembedahan benar-benar sembuh.

    Fakoemulsifikasi dapat dilakukan jika kapsul lensa tetap intak dan masih

    terdapat zonula. Fakoemulsifikasi dengan irigasi atau aspirasi (atau keduanya)

    adalah teknik ekstrakapsular yang menggunakan getaran-getaran ultrasound

    untuk mengangkat nucleus dan korteks melalui insisi limbus yang kecil (2-5

    mm), sehingga mempermudah penyembuhan luka pascxa operasi. Ekstraksi

    katarak intrakapsular dibutuhkan pada kasus dislokasi anterior atau instabilitas

    zonular. Ekstraksi katarak intrakapsular adalah operasi katarak yang mengangkat

  • 7/28/2019 referat katarak traumatika

    21/23

    lensa in toto, yakni dalam kapsulnya, melalui insisi limbus superior 140 hingga

    160 derajat. Keadaan afakia mungkin menjadi pilihan yang lebih baik pada anak-

    anak dan pada pasien yang matanya sangat meradang.3, 4

    I. KomplikasiKomplikasi katarak traumatic yang dapat terjadi, antara lain:

    Dislokasi lensa dan subluksasio umumnya ditemukan pada penyakit yangberhubungan dengan katarak traumatic

    Komplikasi lainnya yang terkait adalah fakolitik, fakomorfik, blok pupil, danglukoma; uveitis facoanafilaktik; lepasnya retina; rupture koroid; hifema;

    perdarahan retrobulbar; neuropati optic traumatic; dan rupture bola mata.3

    Pada penelitian yang dilakukan oleh Valentina dan Ivanka Petric, mereka

    mendapatkan komplikasi segera setelah pascaoperasi adalah fibrinous uveitis dan

    komplikasi pasca operasi yang lambat adalah kekeruhan lensa posterior.8

    J. PrognosisPrognosis dari penyakit ini tergantung pada luasnya cedera yang terjadi.

  • 7/28/2019 referat katarak traumatika

    22/23

    BAB III

    KESIMPULAN

    Katarak traumatik adalah katarak yang terjadi karena kecelakaan. Katarak ini

    paling sering disebabkan oleh cedera benda asing di lensa atau trauma tumpul.

    Penyebab lain yang jarang adalah karena trauma tembus pada bola mata seperti

    tertusuk anak panah, batu, pajanan berlebih terhadap panas atau karena energi infra

    merah (glassblower cataract), sinar-X, sengatan litrik dan bahan radioaktif.

    Operasi katarak traumatik dilakukan melalui 2 langkah yaitu pertama dengan

    mengangkat lensa yang keruh dan yang kedua adalah mengganti lensa yang keruh

    tersebut dengan lensa baru. Proses pengangkatan lensa dapat dilakukan dengan 3

    macam operasi, yaitu ekstraksi katarak intrakapsular, ekstraksi katarak ekstrakapsuler

    dan fakofragmentasi dan fakoemulsifikasi.

    Sebagian besar katarak traumatik dapat dicegah. Di dunia industri, tindakan

    pengamanan yang terbaik adalah dengan menggunakan alat pelindung mata pada saat

    melakukan aktifitas beresiko tinggi. Komplikasi yang sering terjadi post-operasi

    katarak adalah phacolytic, phacomorphic, blokade pupil dan glaukoma sudut tertutup;

    uveitis; ruptur kornea; ruptur koroid; hifema; pendarahan retrobulbar; trauma saraf

    optikus dan ruptur bola mata.

  • 7/28/2019 referat katarak traumatika

    23/23

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Galloway N. Cataract. In Common Eye Diseases and their Management ed 3th.2006. Springer-Verlag: London. 81-91.

    2. Riordan P, et al. Lens. In Vaughan & Asbury's General Ophthalmology, 16thEdition. McGraw-Hill: New York. Hal 174-181.

    3. Graham R, et al. Cataract Traumatic. Inhttp://www.emedicine.medscape.com4. Shock J, et al. Lensa. Dalam Oftalmologi Umum. Edisi 14. 2000. Widya

    Medika:Jakarta. Hal: 175-182.

    5. Zorab R, et al. Cataract. In Lens and Cataract, American Academy ofOpthalmology. Section 11. Edition 2008-2009. San Francisco, USA. Hal: 5-9, 53-

    57.

    6. Oliver J, et al. Cataract Assessment. In Ophthalmology at Glance. 2005.Blackwell-science: Massachusetts. Hal 73-75.

    7. Lang, G. Cataract. In Ophthalmology A short text book. 2000. Thieme: NewYork. Hal 183.

    8. Lacmanovic Valentina, et al. Surgical Trratment, Clinical Outcome, andComplication of Traumatic Cataract: Retrospective Study.

    http://www.emedicine.medscape.com/http://www.emedicine.medscape.com/http://www.emedicine.medscape.com/http://www.emedicine.medscape.com/