daftar isi

33
DAFTAR ISI DAFTAR ISI .................................................................. ................................. ii BAB 1 PENGENALAN AUTODESK INVENTOR 2012 .............................. 1 1.1. Membuka Autodesk Inventor 2012 ........................................................... 2 1.2. Mengenal Menu dan Toolbar Autodesk Inventor 2012 ............................... 6 1.3. Sistem Navigasi ............................................................. ............................ 7 1.4. Menggunakan Tombol Shortcut ............................................................. ..... 9 BAB 2 SKETCH ............................................................... ............................. 11 2.1. 2D Sketch ............................................................... ................................. 12 2.2. 3D Sketch ............................................................... ................................ 16 BAB 3 PART ................................................................. ............................... 18 3.1. Latihan Male and Female ............................................................... ......... 21

Upload: nur-cahyo

Post on 09-Jul-2016

217 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB 1 PENGENALAN AUTODESK INVENTOR 2012 .............................. 1

1.1. Membuka Autodesk Inventor 2012 ........................................................... 2

1.2. Mengenal Menu dan Toolbar Autodesk Inventor 2012 ............................... 6

1.3. Sistem Navigasi ......................................................................................... 7

1.4. Menggunakan Tombol Shortcut .................................................................. 9

BAB 2 SKETCH ............................................................................................ 11

2.1. 2D Sketch ................................................................................................ 12

2.2. 3D Sketch ............................................................................................... 16

BAB 3 PART ................................................................................................ 18

3.1. Latihan Male and Female ........................................................................ 21

3.2. Latihan Tempat Lilin ............................................................................... 29

3.3. Latihan Chisel ......................................................................................... 31

3.4. Latihan Bushing Berulir dan Berongga ..................................................... 32

BAB 4 ASSEMBLY ..................................................................................... 36

4.1. Latihan Assembly Male & Female .......................................................... 39

4.2. Latihan Menambahkan Part Standard ..................................................... 41

BAB 5 GAMBAR KERJA ........................................................................... 44

5.1. Latihan Membuat Gambar Kerja 1 ......................................................... 46

5.2. Latihan Membuat Gambar Kerja 2 ......................................................... 51

BAB 6 ANALISIS STRUKTUR ................................................................. 53

BAB 1

PENGENALAN AUTODESK INVENTOR 2012

Autodesk Inventor 2012 merupakan program yang dirancang khusus untuk keperluan bidang teknik seperti desain produk, desain mesin, desain mold, desain konstruksi, atau keperluan teknik lainnya. Program ini merupakan rangkaian program penyempurnaan dari Autodesk Autocad dan Autodesk Mechanical Desktop. Lebih lanjut, program ini sangat cocok bagi pengguna Autodesk Autocad yang ingin meningkatkan kemampuannya karena memiliki konsep hampir sama dalam menggambar 3D. Autodesk Inventor 2012 adalah program pemodelan solid berbasis fitur parametrik, artinya semua objek dan hubungan antargeometri dapat dimodifikasi kembali meski geometrinya sudah jadi tanpa perlu mengulang lagi dari awal. Hal ini sangat memudahkan kita ketika sedang dalam proses desain suatu produk atau rancangan. Untuk membuat suatu model 3D yang solid ataupun surface, kita harus membuat sketch-nya terlebih dahulu atau mengimpor gambar 2D dari Autodesk Autocad. Setelah gambar atau model 3D tersebut jadi, kita dapat membuat gambar kerjanya menggunakan fasilitas drawing. Tidak hanya sampai pada menampilkan gambar kerja, Autodesk Inventor 2012 juga mampu memberikan simulasi pergerakan dari produk yang kita desain serta mempunyai alat untuk menganalisis kekuatan. Alat ini cukup mudah digunakan dan dapat membantu kita untuk mengurangi kesalahan dalam membuat desain. Dengan demikian, selain biaya yang harus kita keluarkan akan berkurang, time to market dari benda yang kita desain pun dapat dipercepat karena kita sudah mensimulasikan terlebih dahulu benda yang kita desain di komputer sebelum masuk ke proses produksi.

2

1.1. Membuka Autodesk Inventor 2012

Untuk memulai Autodesk Inventor 2012 ikutilah langkah berikut ini:

1. Klik Start pada menu Windows

2. Pilih All Program

3. Klik Autodesk lalu pilih Autodesk Inventor Professional 2012 dan akan tampil seperti berikut:

Tunggu sampai keluar kotak dialog Open, lalu kliklah Project.

3

4. Kemudian, kotak dialog seperti berikut akan muncul.

Kliklah New>New Single User Project>Next lalu akan muncul kotak dialog sebagai berikut:

4

Kita bisa mengubah nama Project dan lokasi penyimpanan sesuai yang kita inginkan. Lalu klik Finish kemudian Done.

5. Setelah selesai membuat pengaturan Project, selanjutnya kita akan membuat file baru. Pada tampilan berikut klilklah New pada Quick Lunch.

6. Selanjutnya akan muncul kotak dialog sebagai berikut.

http://alchazin.com/portofolio

5

Pada tahap ini kita akan memilih salah satu template. Berikut adalah penjelasan pada masing-masing template, yaitu: Sheet Metal.ipt

Membuat bidang kerja baru untuk part atau komponen berjenis metal seperti benda-benda yang terbuat dari plat besi yang ditekuk-tekuk. Standard.dwg

Membuat bidang kerja baru untuk gambar kerja atau 2D (Autocad Version). Standard.iam

Membuat bidang kerja baru untuk gambar assembly yang terdiri atas beberapa part atau komponen. Standard.idw

Membuat bidang kerja baru untuk gambar kerja atau 2D. Standard.ipn

Membuat bidang kerja baru untuk animasi urutan perakitan dari gambar assembly yang telah dirakit. Kita dapat memanfaatkannya untuk membuat gambar Explode View. Standard.ipt

Membuat bidang kerja baru untuk part atau komponen secara umum tanpa spesifikasi khusus seperti dalam pembuatan part pada Sheet Metal. Weldment.iam

Membuat bidang kerja baru untuk assembly yang memiliki tool untuk teknik pengelasan.

7. Kita akan memulai dengan memilih salah satu template. Karena kita terbiasa dengan satuan metric maka klik pada metric dan pilihlah Standard(mm).ipt, lalu akan terbuka bidang kerja baru untuk memulai menggambar part.

http://alchazin.com/portofolio

6

1.2. Mengenal Menu dan Toolbar Autodesk Inventor 2012

Seperti halnya program lain, Autodesk Inventor 2012 memiliki pula bidang kerja, yaitu Menu Bar, Inventor Standard Toolbar, Panel Bar, dan Browser Bar.

Browser Bar

Panel Bar

Inventor Standard Toolbar

Menu Bar

Bidang Kerja

http://alchazin.com/portofolio

7

Bidang Kerja adalah tempat menggambar. Menu Bar berisi semua perintah yang terdapat di Autodesk Inventor 2012 Inventor Standard Toolbar berisi perintah yang digunakan selama proses menggambar. Panel Bar berisi perintah khusus untuk menunjang proses yang sedang berangsung. Misalnya, kita membuat gambar dengan template “Sheet Metal.ipt” maka pada Panel Bar secara otomatis akan muncul perintah khusus untuk Sheet Metal. Browser Bar berisi langkah-langkah kerja. Misalnya, kita membuat objek dengan Extrude dan Revolve, semua akan tercatat di Browser Bar untuk memudahkan kita melakukan edit ulang.

1.3. Sistem Navigasi

Pada Autodesk Inventor 2012 terdapat tool-tool navigasi yang membantu mobilitas saat menggambar di dalam bidang kerja. Kita dapat menemui tools tersebut seperti zoom, rotate, pan, dan lainnya pada Inventor Standard Toolbar. Zoom

Fungsinya untuk memperbesar gambar pada tampilan bidang kerja. Klik zoom lalu klik pada bidang kerja dan geser kursor ke atas atas ke bawah. Kemudian, kliklah untuk mendapatkan tampilan yang diinginkan. Kita dapat menggunakan zoom ketika tools lain sedang aktif. Pan

Fungsinya untuk menggeser tampilan bidang kerja. Kliklah pan lalu klik pada bidang kerja. Selanjutnya, geserlah kursor pada tempat yang dinginkan.

http://alchazin.com/portofolio

8

View Face

Fungsinya untuk memperbesar tampilan dengan referensi face. Face hanya berlaku untuk permukaan datar. Kliklah view face, lalu klik pada face yang kita pilih maka akan diperbesar. Free Orbit

Fungsinya untuk memutar objek pada bidang kerja. Kliklah free orbit, lalu klik pada bidang kerja. Selanjutnya, putar objek sampai memperoleh tampilan yang diinginkan. View Cube

Fungisnya untuk memutar objek berdasarkan arah yang telah ditentukan seperti fornt, top, left dan lain-lain. Kliklah view cube untuk menampilkan sistem navigasi pada sudut kanan atas. Untuk memilih arah, cukup klik salah satu sis view cube.

View Cube Full Navigation Wheel

Fungsinya untuk melakukan kombinasi perintah navigasi seperti zoom, orbit, pan, dan lain-lain. Kliklah full navigation wheel sehingga akan keluar menu dan pilihlan salah satu perintah yang akan dipakai.

Full Navigation Wheel

http://alchazin.com/portofolio

9

1.4. Menggunakan Tombol Shortcut

Berikut ini adalah daftar beberapa tombol shortcut beserta perintah yang sering digunakan. Apabila kita telah terbiasa menggunakannya makan akan sangat menghemat waktu.

Tombol

Hasil

F1=Menampilkan bantuan (help) sesuai dengan perintah atau dialog box yang sedang aktif.

F2=Melakukan pan (menggeser-geser tampilan model) dengan bantuan klik-geser dari kiri mouse. Bisa juga dengan langsung klik-geser dari tengah mouse tanpa harus menekan F2.

F3=Melakukan zoom-in atau zoom-out pada tampilan model dengan bantuan klik-geser dari kiri mouse. Bisa juga dengan langsung meng-scroll mouse tanpa harus menekan F3.

F4=Melakukan rotate pada tampilan model dengan bantuan klik-geser dari kiri mouse.

F5=Kembali ke tampilan model sebelumnya.

F6=Kembali ke tampilan isometrik.

]=Membuat Plane baru.

Menambah balloon pada drawing.

C=Menambah constraint pada assembly atau bisa juga perintah membuat sebuah lingkaran ketika model sketch sedang aktif.

D=Menambahkan dimensi pada sketch atau pada drawing.

DO=Menambahkan dimensi ordinat pada drawing.

E=Melakukan extrude pada profil (hasil sketching).

FC=Menambahkan feature control frame pada drawing.

H=Menambahkan fitur lubang.

L=Membuat garis (line) atau lengkungan (arc).

P=Menempatkan (places) sebuah komponen (bisa part atau assembly) pada suatu assembly.

R=Membuat fitur revolver.

S=Membuat 2D sketch pada sebuah permukaan datar ata bidang (plane).

T=Melakukan tweak sebuah part dalam file persentasi.

X=Melakukan trim saat mode sketch sedang aktif.

Esc=Membatalkan / menghentikan suatu perintah.

Del=Menghapus (delete) objek yang dipilih.

Backspace=Pada tool garis (line) yang sedang aktif, menghilangkan segmen terakhir.

Alt + drag mouse=Pada assembly, melakukan mate constraint. Pada sketch, memindahkan titik pembentuk spline.

Shift +=Otomatis me-rotate tampilan model. Shift + klik saat

http://alchazin.com/portofolio

10

rotate tol=mode rotate sedang aktif. Klik lagi untuk menghentikannya.

Ctrl + Enter=Kembali (return) ke keadaan edit sebelumnya.

Ctrl + Y=Melakukan redo (menarik kembali undo terakhir).

Ctrl + Z=Melakukan undo (menarik kembali aksi terakhir).

Spacebar=Ketika 3D rotate aktif, mengaktifkan switch (pergantian) antara dynamic rotation dan pandangan isometrik standar serta pandangan tegak lurus bidang.

http://alchazin.com/portofolio

11

BAB 2

SKETCH

Sketch memiliki peranan penting karena merupakan cikal bakal dalam membuat gambar 3D Model atau Part. Sketch hanya terdiri dari gambar geometri. Sketch dibuat sesederhana mungkin karena akan mempermudah proses desain. Untuk finishing detail, gunakan seperti Fillet, Chamfers, & Face Draft pada 3D model atau part. Untuk membuat gambar solid, pastikan sketch dalam keadaan tertutup atau tersambung dengan menggunakan Coincident Constraint atau Trim, Extend Curve. Setelah Sketch selesai, terlebih dahulu lakukan Constraint sebelum dimension. Apabila langkah membuka Autodesk Inventor 2012 pada BAB 1 telah selesai dilakukan maka kita bisa langsung melakukan Sketch yang kita inginkan sesuai tampilan berikut ini.

http://alchazin.com/portofolio

12

Selanjutnya pada bidang kerja kita bisa langsung membuat Sketch seperti Line, Circle, Arc, dan lain-lain. Untuk Sketch Default, sketch terdapat pada bidang XY Plane. Kita dapat membuat sketch di Work Plane dan Planar Face (permukaan datar). Setelah selesai Sketch kiklah tombol Finish Sketch. Sketch di Autodesk Inventor 2012 dibagi 2 jenis, yaitu 2D sketch dan 3D sketch.

2.1. 2D Sketch

2D Sketch pada Autodesk Inventor 2012 hampir mirip saat kita menggambar 2D pada Autodesk Autocad. Oleh karena itu, seseorang yang telah menguasai Autodesk Autocad tidak akan kesulitan dalam mempelajarinya. Berikut alat-alat Draw pada Sketch 2D.

Line dan Spline

Line berfungsi membuat garis lurus, sedangkan Spline untuk membuat garis kurva dengan titik Point tertentu. Selain Spline terdapat pula Bridge Curve. Circle

Fungsinya untuk membuat lingkaran. Di sini terdapat 3 cara dalam membuat lingkaran, yaitu Center Point Circle, Tangent Circle, dan Ellipse. Arc

Fungsinya untuk membuat garis busur. Di sini terdapat tiga cara dalam membuat Arc, yaitu: Three Point Arc, Tangent Arc, dan Center Point Arc.

http://alchazin.com/portofolio

13

Rectangle

Fungsinya untuk membuat kotak persegi panjang atau bujur sangkar Di sini terdapat 2 cara dalam membuat Rectangle, yaitu: Two Point Rectangle dan Three Point rectangle. Fillet dan Chamfer

Fillet berfungsi untuk membuat pertemuan antara 2 garis (line) atau busur (arc) menjadi cembung atau cekung. Kemudian, Chamfer berfungsi untuk membuat pertemuan antara 2 garis menjadi miring dengan spesifikasi tertentu. Point

Fungsinya untuk membuat titik lubang dan untuk sekedar membuat Point referensi pada Sketch. Polygon

Fungsinya untuk membuat bangun segi N beraturan. Text

Fungsinya untuk membuat Sketch berupa tulisan Project Geometry

Project Geometry dapat pula disebut objek bantuan atau sebagai referensi dalam membuat sketch. Referensi bisa berupa Edges atau Face. Selain alat-alat Draw terdapat pula alat untuk membuat Patern tertentu dan memodifikasi Draw sebagai berikut.

Mirror

Fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan referensi garis cermin. Hasil objek Mirror simetris terhadap objek aslinya.

http://alchazin.com/portofolio

14

Rectangular Patern

Fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan pola lurus. Dengan Rectangular Patern kita akan lebih menghemat waktu tanpa membuat objek satu persatu. Circular Patern

Fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan pola melingkar. Circular Patern biasanya digunakan untuk membuat lubang baut. Offset

Fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan hasil lebih besar atau lebih kecil dari objek asli dengan jarak sama pada semua sisi. Extend

Fungsinya untuk menutup dan menyambung Line, Arc, Spline, pada sketch yang terbuka. Trim

Fungsinya untuk memotong Line, Arc, dan Spline pada objek yang saling berpotongan. Split

Fungsinya untuk membagi Line, Arc, dan Spline menjadi 2 bagian dengan bantuan objek potong. Move

Fungsinya untuk memindahkan objek ke posisi yang diinginkan. Copy

Fungsinya untuk menduplikat objek

http://alchazin.com/portofolio

15

Scale

Fungsinya untuk membuat skala objek lebih besar atau lebih kecil. Rotate

Fungsinya untuk memutar objek ke posisi yang diinginkan. Stretch

Fungsinya untuk menarik bentuk objek ke posisi yang diinginkan. Untuk mendapatkan hasil sketch yang valid maka perlu dilakukan pengecekan menggunakan Dimension dan Costraint.

Perpendicular

Fungsinya untuk membuat 2 garis menjadi saling tegak lurus. Paralel

Fungsinya untuk membuat 2 garis menjadi sejajar. Tangent

Fungsinya untuk membuat garis dan garis busur (Arc) menjadi bersinggungan. Coincident

Fungsinya untuk membuat 2 point bersinggungan. Concentric

Fungsinya untuk membuat 2 lingkaran atau Arc menjadi 1 titik pusat. Collinear

Fungsinya untuk membuat 2 garis menjadi saling berhimpit.

http://alchazin.com/portofolio

16

Equal

Fungsinya untuk menyamakan ukuran objek. Horizontal

Fungsinya untuk membuat garis menjadi horizontal atau sejajar dengan sumbu X. Vertical

Fungsinya untuk membuat garis menjadi vertikal atau sejajar dengan sumbu Y. Fix

Fungsinya untuk membuat objek dalam Sketch akan ter-constraint secara otomatis terhadap Coordinate System. Show Constraint

Fungsinya untuk menampilkan Constraint pada geometri yang kita pilih. General Dimension

Fungsinya untuk membuat ukuran pada Sketch. Ukuran akan mengendalikan dan mempermudah dalam mengubah bentuk Sketch. Auto Dimension

Fungsinya untuk membuat garis ukur secara otomatis.

2.2. 3D Sketch

Fungsinya untuk membat sketch pada 3 sumbu (X,Y,Z), sedangkan 2D sketch hanya pada 2 sumbu (X,Y). Dengan 3D sketch kita dapat membat sketch yang tidak hanya 2 sumbu, misalnya jalur pipa yang berkelok-kelok, membuat desain sudu turbin, dll. Pada Autodesk Inventor Professional 2012, 2D sketch merupakan Default Sketch. Untuk mengaktifkan 3D sketch kita harus Finish Sketch pada 2D sketch lalu kliklah 3D Sketch. Beberapa alat pada 3D sketch yaitu:

http://alchazin.com/portofolio

17

Line dan Spline

Line digunakan untuk membuat garis lurus. Spline digunakan untuk membuat garis kurva dengn titik Point tertentu. Bend

Fungsinya untuk membuat pertemuan antara 2 garis (line) menjadi cembung atau cekung. 3D Intersection Curve

Fngsinya untuk membuat kurva 3D dengan hasil perpotongan 2 Face, Surface, dan 2D Sketch. Project Curve to Surface

Fungsinya untuk membuat kurva 3D dengan perpaduan 2D Curve Sketch dan Surface. Helical Curve

Fungsinya untuk membuat kurva spiral.

http://alchazin.com/portofolio

18

BAB 3

PART

Setelah memahami Sketch yang merupakan dasar pembuatan Part, kita akan mengulas Part. Pada Autodesk Inventor 2012 gambar Part dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

1. Solid, yaitu objek yang padat

2. Surface, yaitu objek yang tidak padat, hanya berupa kulit.

Tidak semua proses dalam membuat Part dapat menggunakan bentuk Solid. Beberapa kasus Part yang rumit akan membutuhkan bantuan bentuk Surface. Tahapan setelah Sketch hingga Assembly sesuai diagram di bawah ini.

Kita akan langsung mulai membuat Part atau objek 3D. Part masih merupakan kelanjutan Sketch. Oleh karena itu, setelah selesai membuat Sketch, kita akan otomatis berpindah ke sesi Part. Semua Toolbar seperti Panel Bar akan berubah menjadi Toolbar untuk membuat Part. Beberapa alat untuk membuat Part adalah sebagai berikut. Extrude

Dengan Extrude dari sebuah profil, kita memberikan tinggi, tebal atau kedalaman dari sebuah profil dengan ukuran

http://alchazin.com/portofolio

19

tertentu. Untuk memberikan fitur Extrude kita harus menentukan Profil, Output, dan Operation. Selain itu, yang penting juga pada fitur ini adalah Distance, To Next, To, From-To, dan All. Akan tetapi, pada tingkat dasar fitur pada extrude yang paling sering digunakan yaitu fitur Distance dan fitur All. Extrude dapat dibentuk dengan Sketch tertutup maupun terbuka dan dapat pula dibuat memotong part lain pada Assembly. Revolve

Revolve (putaran) digunakan untuk membuat bentuk-bentuk silindris dengan cara memutar suatu bentuk profil terhadap sumbu yang ditentukan. Untuk membentuk part dengan dengan fitur ini perlu ditentukan dahulu Profile, Axis, Output dan Operation. Axis atau sumbu dapat berupa garis pada profil, garis bantu, atau garis sumbu Origin. Adapun yang perlu diperhatikan adalah sumbu dan profil harus terdapat dalam satu bidang yang sama. Sudut perputaran untuk fitur Revolve menyesuaikan dengan metode ekstensinya. Hole

Pada dasarnya, fitur Hole didapat dari Sketch Panel Bar yang berupa Point Hole Center. Fitur ini digunakan untuk membuat fitur lubang yang parametrik berbentuk lubang bor, counterbore, countersink atau lubang ulir. Sebuah fitur Hole dapat memuat beberapa lubang sekaligus dengan konfigurasi yang identik (diameter dan metode pemberhentian). Pada Hole ada 4 macam cara untuk membuat lubang, yaitu: From Sketch, Linear, Concentric, dan On Point. Shell

Fungsinya untuk memotong material sisi dalam, sisi luar, dan kedua sisi dengan ketebalan tertentu.

http://alchazin.com/portofolio

20

Ribs

Berfungsi untuk membuat sirip sebagai penguat Part. Loft

Fungsinya untuk membuat objek dengan perpaduan beberapa bentuk atau potongan yang berbeda. Sweep

Fungsinya untuk membuat objek yang terbentuk dari Sketch atau Profile melalui garis edar (Path). Coil

Fungsinya untuk membuat objek melingkar seperti pegas. Thread

Fungsinya untuk membuat ulir pada lubang atau silinder seperti poros dan mur-baut. Fillet

Fungsinya untuk membuat sudut atau ujung sebuah objek menjadi cembung atau cekung sehingga ujung tidak tajm. Chamfer

Fungsinya untuk membuat sudut atau ujung sebuah objek menjadi miring sehingga ujung tidak tajam. Move Face

Fungsinya untuk memindah satu atau lebih dari satu Face di dalam Part. Draft

Fungsinya untuk memiringkan Face (permukaan) terhadap permukaan lain. Split

Fungsinya untuk membelah atau memotong Part atau Face menjadi beberapa bagian. Bend Part

http://alchazin.com/portofolio

21

Fungsinya untuk menekuk Part menjadi 2 bagian dengan referensi garis

Fungsinya untuk membuat bidang kerja baru. Dalam prakteknya kita mungkin memerlukan bidang baru yang tidak sejajar dengan bidang kerja lainnya. Work Axis

Fungsinya sebagai referensi saat kita akan membuat Sketch ataupun saat Assemby Part. Work Point

Fungsinya sebagai referensi saat kita akan membuat Sketch ataupun saat Assemby Part.

3.1. Latihan Male and Female

Dalam latihan ini, kita akan membuat dua buah part dari sketch yang sederhana. Hasil dari latihan ini akan kita Assembly pada Bab selanjutnya. Langkah-langkanya yaitu:

+

=

http://alchazin.com/portofolio

22

Membuat komponen Male:

1. Pertama kali yang dilakukan yaitu menyiapkan lingkungan kerja dalam mode Sketch 2D. Klik New>Metric>Standard(mm).ipt

2. Klik Line Tool atau tekan huruf “L” dan buatlah Sketch sebagai berikut:

http://alchazin.com/portofolio

23

3. Jika sudah terbentuk, pastikan Dimension dan Constrain sesuai dengan yang diinginkan. Lalu klik Finish Sketch.

4. Klik Revolve atau tekan huruf R, tentukan Profile pada bagian dalam Sketch yang kita bentuk, Axis yaitu sisi luar yang searah sumbu Y. Pilih Mode Revolve yaitu Full.

5. Pada browser bar, Klik kanan pada Sketch (Revolution) lalu klik Share Sketch sehingga kita mempunyai sketch yang baru dan sama dengan sketch sebelumnya.

http://alchazin.com/portofolio

24

6. Lalu tambahkan pada sketch yang telah di share menjadi seperti di bawah ini, kemudian klik Finish Sketch.

7. Dikarenakan sketch yang kita modifikasi telah di-share sehingga kita bisa menggunakannya untuk membuat dua buh fitur baru. Kita akan menggunakannya untuk extrude dari bidang tengah dan extrude-cut pada hasil extrusi tadi.

8. Tekan huruf E lalu extrusi sepanjang 24mm(midplane).

http://alchazin.com/portofolio

25

9. Klik pada sketch yang lainnya dan klik Finish Sketch kemudian lakukan Cut-Extrude sepanjang 12mm(midplane).

10. Maka hasilnya menjadi bentuk sebagai berikut.

11. Selanjutnya Fillet pada sudut hasil extrusi dengan radius 2mm.

http://alchazin.com/portofolio

26

12. Ulangi pada bagian bawah dengan radius 1,5mm

13. Selanjutnya kita Chamfer ujung bawah dengan metode Two Distance yaitu 4mm dan 2mm.

14. Kita buat lubang dengan Hole berdiameter 8mm (concentric).

15. Kita akan membuat lubang pada sisi atas, untuk itu kita butuh titik referensi lubang tersebut. Untuk membuat titik tersebut kita

http://alchazin.com/portofolio

27

ke menu sketch kembali atau tekan huruf S dan pilih sisi atas sebagai bidang kemudian buatlah Point dengan koordinat (0,35).

16. Selanjutnya Finish Sketch dan gunakan lubang tersebut sebagai acuan untuk membuat Hole dengan tipe counterbore (form sketch).

17. Setelah terbentuk satu lubang maka membuat kedua lubang lainnya menggunakan Circular Patern. Pilih lubang tersebut sebagai Features dan selubang luar sebagai Rotation Axis.

http://alchazin.com/portofolio

28

18. Hasil akhir seperti di bawah ini dan jangan lupa Save: male.ipt

Membuat komponen Female:

1. Buat kembali New Standar(mm).ipt kemudian buat 2 lingkaran konsentrik dengan pusat (0,0) dengan radius 50mm dan 6mm.

2. Klik Finish Sketch dan lakukan Extrusi sepanjang 10mm.

3. Seperti pada komponen Male, buatlah 3 lubang dengan titik referensi (0,35). Tipe lubang Drilled dengan kedalaman 8mm dan diameter 5mm dan Save: female.ipt

http://alchazin.com/portofolio

29

3.2. Latihan Tempat Lilin

Dalam latihan ini kita akan membuat fitur yaitu Revolve, Sweep, dan Extrude.

Langkah-langkah untuk membuat tempat lilin seperti di atas:

1. Siapkan bidang kerja baru Standard(mm).ipt

2. Sketch sesuai gambar di bawah ini.

http://alchazin.com/portofolio

30

3. Revolve (R) dengan garis vertikal sebagai axis (360O)

4. Buat sketch baru pada bidang XY seperti gambar di bawah ini.

5. Buat sketch pada bidang YZ sebuah ellips 34x10 dengan titik pusat (10,0)

6. Finish Sketch, kemudian lakukan Sweep dengan profil Ellips dan path garis melengkung yang telah kita buat.

7. Terakhir untuk memberi lubang, sketch lingkaran dengan radius 15mm pada sisi paling atas dan lakukan Extrude-cut 40mm.

http://alchazin.com/portofolio

31

3.3. Latihan Chisel

Dalam latihan ini kita akan membuat sebuah part yang terdiri dari dua buah fitur Loft.

Untuk membuat part di atas, langkah-langkahnya:

1. Siapkan bidang kerja baru Standard(mm).ipt

2. Buat lingkaran dengan radius 15mm.

3. Membuat Plane baru sejajar XY dengan offset -15mm. Bisa dilakukan dengan klik Work Plane Tool atau tekan “]” kemudian klik & drag pada XY plane lalu isikan -15mm.

http://alchazin.com/portofolio

32

4. Dengan cara yang sama buatlah ketiga bidang selanjutnya dengan jarak antar bidang berturut-turut -10mm, -10mm, -80mm

5. Buatlah sketch pada bidang kedua sebuah lingkaran radius 20mm, bidang ketiga sebuah lingkaran radius 10mm, bidang keempat sebuah persegi dengan sisi 24mm, dan bidang kelima sebuah persegi panjang 40mmx5mm.

6. Selanjutnya gunakan fitur Loft dan pilih sketch dari bidang 1 hingga 4 sebagai profilnya.

7. Ulangi lagi Loft untuk bidang 4 hingga bidang 5.

8. Mengapa harus 2 kali Loft, coba saja pada loft pertama gunakan bidang 1 hingga 5, maka hasilnya akan berbeda.

3.4. Latihan Bushing Berulir dan Berongga

Dalam latihan ini, kita akan membuat sebuah part yang terdiri dari fitur Extrude, Coil, Rectangular Patern, dan Circular Patern.

http://alchazin.com/portofolio

33

Langkah-langkahnya:

1. Siapkan bidang kerja baru Standard(mm).ipt

2. Buat sketch 2 lingkaran konsentrik dengan radius 50mm dan 75mm.

3. Lalu Extrude profil annulus dengan distance 200mm

4. Kemudian buat sketch baru pada bidang YZ seperti di bawah ini.

http://alchazin.com/portofolio

34

5. Klik Coil Tool dan pilihlah segiempat sebagai profil dan sumbu silinder sebagai axis. Gunakan operasi Cut dan pada Coil Size isikan Height=210 dan Revolution=3. Seperti tampilan di bawah ini.

6. Buat Sketch kembali pada bidang YZ sebagai berikut.

7. Cut Extrude sketch tersebut dengan Extent All.

http://alchazin.com/portofolio

35

8. Untuk membuat beberapa profile dalam satu garis gunakan Rectangular Patern. Pilih pofile lubang hasil Cut Extrude dan Gunakan sumbu Z sebagai axis. Isikan parameter sebagai berikut.

9. Lalu gunakan Circular Patern dengan Profil hasil Circular Patern dan selubung silinder sebagai rotation axis dengan para meter sebagai berikut.

http://alchazin.com/portofolio

36

BAB 4

ASSEMBLY

Dalam mendesain sebuah mesin atau produk yang terdiri atas berbagai macam Part kita akan membutuhkan Assembly sebagai tema untuk merakit. Di dalam Assembly, kita dapat melakukan berbagai macam pekerjaan, seperti melakukan modifikasi Part, simulasi fungsi alat, sampai berbagai macam analisis lainnya. Dengan demikian, pekerjaan kita dalam mendesain akan lebih mudah. Assembly sendiri terdiri atas Single Part dan Sub Assembly yang semuanya ada di dalam File Assembly. Di dalam Assembly yang besar dan memiliki banyak Part buatlah beberapa Assembly kecil atau Sub Assembly. Adanya Sub Assembly akan mempercepat proses modifikasi Part dan memudahkan pensarian karena akan membentuk kelompok-kelompok kecil. Beberapa Tool penting di dalam Assembly adalah sebagai berikut. Place Component

Fungsinya untuk memasukkan File komponen ke dalam File Assembly. Kita dapat memasukkan beberapa komponen sekaligus ke dalam Assembly. Komponen pertama yang diletakan dalam linkungan assembly secara otomatis akan ditempatkan pada origin point(0,0,0) dalam keaadan grounded. Kita dapat menaruh lebih dari satu komponen yang sama dengan mengklik dilokasi yang berbeda dalam graphic window.

Disamping kita dapat menggunakan geometri part dari aplikasi Autodesk Inventor, kita dapat menggunakan geometry dari aplikasi lain sebagai part di dalam assembly

http://alchazin.com/portofolio

37

yang kita buat. Di bawah ini terdapat daftar list tipe file yang dapat anda gunakan dalam Autodesk Inventor:

Ø Autodesk Inventor parts and assemblies (*.ipt, *.iam)

Ø Autedesk Mechanical Desktop (*.dwg)

Ø Autodesk Autocad (*.dwg)

Ø file SAT(ACIS/ShapeManager) (*.sat)

Ø file IGES (*.igs, *ige, *.iges)

Ø file STEP (*.stp, *.ste, *.step)

Ø Pro Enginer (*.prt, *.afm) Assembly Constraint

Kita menggunakan assembly constraints untuk menciptakan hubungan parametris antara tiap komponen dalam tiap assembly. Sebagaimana anda menggunakan 2D konstrain untuk mengontrol geometri 2D, menggunakan 3D assembly constrain dalam sebuah assembly untuk mengatur posisi

sebuah komponen dalam hubungannya dengan komponen yang lain. Basic assembly constrain terdiri dari empat macam yang akan dijelaskan sebagai berikut:

Ø Mate/Flush Constraint

Digunakan untuk meluruskan part feature seperti permukaan rusuk atau sumbu suatu part ke part yang lain.

Sebelum Mate Constraint Sesudah Mate Constraint

http://alchazin.com/portofolio

38

Sebelum Flush Constraint Sesudah Flush Constraint

Ø Angle Constraint

Digunakan untuk memberikan sudut antara dua buah part bisa diaplikasikan ke permukaan datar, garis rusuk yang datar atau sumbu-sumbu.

Ø Tangent Constraint

Digunakan untuk membuat sebuah hubungan tangensial antara permukaan dari dua buah part. Salah satu part tersebut harus merupakan permukaan lengkung.

Tangent Constrain dengan Solusi Inside

http://alchazin.com/portofolio

39

Tangent Constrain dengan Solusi Outside

Ø Insert Constraint

Digunakan untuk memasukkan sebuah komponen ke komponen lain seperti baut poros dan lain–lain kedalam lubang pasangannya pada komponen lain. Konstrain ini mengkombinasikan sebuah mate constraint antara dua sumbu dan sebuah mate constraint antara dua permukaan datar. Konstrain ini diterapkan dengan memilih edge circular pada tiap part.

Sebelum Insert Constraint Sesudah Insert Constraint

4.1. Latihan Assembly Male & Female

Pada latihan ini kita akan mencoba Assemly part yang telah kita buat sebelunya di BAB 3 yaitu Male dan Female.

http://alchazin.com/portofolio

40

Langkah-langkahnya yaitu:

1. Bukalah Standard(mm).iam

2. Klik Place Component dan masukkan file Female.ipt lalu Male.ipt

3. Gunakan Mate Constraint lalu pilihlah lubang Female kemudian Silinder kecil dari Male.

http://alchazin.com/portofolio

41

4. Lakukan sekali lagi Mate Constraint lalu pilihlah sisi atas Female dan sisi bawah Male.

5. Jika ketiga lubang belum pas maka lakukan Mate Constrain kembali pada lubang tersebut.

4.2. Latihan Menambahkan Part Standard

Menambahkan part strandard pada hasil Assembly Male and Female berupa Fastener yaitu Bolt dan Pin. Langkah-langkahnya yaitu:

1. Pada hasil Assembly latihan sebelumnya klik Place From Content Center.

2. Maka akan muncul kotak library, carilah Bolt yang sesuai keinginan pada Fastener untuk ketiga lubang pada Assembly Male and Female.

http://alchazin.com/portofolio

42

3. Pada latihan ini kita akan memilih Bolt tipe Round Head dengan nama Screw GB/T 2672-2004, setelah dipilih lalu klik OK.

4. Lalu pasangkan dengan lubang yang akan kita pasang kemudian klik jika sudah pas dengan lubang dan klik lagi jika sudah pas ukuran kepalanya yang pada latihan ini ukurannya yaitu M4 x 5.

5. Muncul jendela Auto Drop, pada jendela ini kita bisa mengatur patern, edit size dan yang terpenting jika sudah sesuai tekan tombol “centang” atau apply.

6. Maka hasilnya sebagai berikut.

7. Jika ternyata ukuran Bolt belum sesuai maka kita bisa mengeditnya melalui Browser Bar dengan cara klik kanan pada jenis Elemen lalu pilih Change Size.

8. Selanjutnya kita akan menambahkan Pin, seperti sebelumnya klik Place From Content Center.

9. Pilihlah jenis Cyilindrical Pins ISO 2338

http://alchazin.com/portofolio

43

10. Gunakan diameter 8mm dan panjang 30mm.

11. Setelah kita masukkan pin tersebut ke halaman Assembly lalu kita akan memberikan Constrain.

12. Gunakan Constrain tipe Insert dengan Solutions Aligned dan pilihlah Pin tersebut sebagai Selections 1.

13. Kemudian pilihlah lubang pada part Male sebagai Selections 2 dan berilah offset -3mm.

14. Maka hasilnya akan sebagai berikut.

http://alchazin.com/portofolio

44

BAB 5

GAMBAR KERJA

Setelah membuat gambar 3D, kita akan membuat gambar kerja berupa 2D. Gambar kerja merupakan perantara yang tidak dapat dipisahkan antara perancang dengan pelaksana. Oleh karena itu, gambar kerja harus mampu memberi gambaran yang jelas dan lengkap meliputi bentuk dan ukuran benda yang akan dibuat. Autodesk Inventor 2012 menerapkan beberapa standard gambar kerja, seperti ISO, JIS, DIN, dan ANSI. Kemudian, teknik gambar kerja seperti tebal tipis garis, proyeksi, dan satuan, akan diatur secara otomatis setelah kita memilih salah satu jenis standard gambar kerja yang akan dipakai. Kita masih dapat mengubah beberapa hasil setting otomatis untuk disesuaikan dengan kebutuhan. Beberapa tool yang digunakan untuk membuat gambar kerja yaitu:

Base View

Berfungsi untuk mengambil pandangan dasar. Projected View

Verfungsi mengambil view dari atas, bawah, dan samping. Syaratnya, harus memiliki Base View terlebih dahulu. Auxiliary View

Fungsinya untuk mengambil view dengan bantuan salah satu garis pada view yang telah kita ambil. Section View

http://alchazin.com/portofolio

45

Fungsinya untuk membuat gambar potongan agar dapat memperjelas bagian-bagian yang tersembunyi. Detail View

Fungsinya untuk memperbesar bagian tertentu yang kelihatan kecil dan rumit agar menjadi lebih besar. Break

Berfungsi memotong view yang terlalu panjang dan konstan. Setelah bisa menampilkan bentuk 2D dari berbagai pandangan maka kita membutuhkan beberapa Tool pada Menu Bar Annotate untuk memperlengkap dan memperjelas apa yang akan kita tampilkan. Beberapa Tool pada Annotate yaitu: Dimension

Fungsinya untuk membuat berbagai macam ukuran seperti Horizontal, Vertical, Radius, Diameter, dan Angle. Baseline Dimension

Berfungsi untuk membuat ukuran bertingkat secara berkelompok. Ordinate Dimension

Fungsinya untuk membuat ukuran dengan sistem koordinat secara berkelompok. Hole / Thread Notes

Berfungsi untuk membuat catatan lubang dan ulir. Bend Notes

Berfungsi membuat catatan tekukan pada pengerjaan Sheet Metal. Chamfer Notes

Berfungsi membuat catatan Chamfer. Center Mark

Berfungsi membuat tanda titik pusat lingkaran.

http://alchazin.com/portofolio

46

Surface Texture Symbol

Berfungsi membuat simbol untuk jenis pengerjaan dan hasil pengerjaan pada suatu permukaan. Welding Symbol

Berfungsi untuk membuat simbol pengelasan. Text

Berfungsi membuat tulisan ata catatan tambahan untuk menambah keterangan dalam gambar kerja. Leader Text

Berfungsi membuat catatan dengan garis panah sebagai penunjuk. Balloon

Berfungsi untuk membuat penunjukkan Part berupa nomor urut yang akan terhubung dengan nomor di Part List. Part List

Berfungsi membuat daftar Part berdasarkan Balloon yang telah kita buat sebelumnya.

5.1. Latihan Membuat Gambar Kerja 1

Pada latihan ini kita akan mencoba menampilkan beberapa part yang telah kita buat menggunakan beberapa tool dasar. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu:

1. Seperti biasa, klik New dan pilihlah template ISO.idw

http://alchazin.com/portofolio

47

2. Setelah muncul tampilan seperti di atas maka kita siap untuk menampilkan bentuk 3D ke dalam 2D.

3. Pertama kali yaitu klik Base maka akan muncul jendela sebagai berikut.

4. Gunakan tombol yang diberi lingkaran merah pada gambar di atas untuk memilih part yang akan kita tampilkan. Pada jendela ini pula kita bisa mengatur skala dan Orientation tampilan.

5. Pilihlah tempatlilin.ipt yang telah kita buat sebelumnya lalu klik Open.

6. Maka dibelakang jendela Drawing View muncul lilin tersebut tetapi sangat besar maka kita ubah skala pada jendela Drawing View menjadi 1:4

7. Untuk meletakkan posisi sesuai keinginan maka pinggirkan jendela Drawing View lalu arahkan tempat lilin tersebut pada posisi yang diinginkan. Jika sudah pas lalu klik kemudian klik kanan lalu Done.

8. Untuk menambahkan tampilan gunakan Projected View, caranya yaitu klik Projected View kemudian klik tampilan dasar yang telah dibuat lalu arahkan ke proyeksi yang lain kemudian klik dan ulangi lagi jika ingin menambah proyeksi yang lainnya juga. Jika sudah maka klik kanan lalu klik Create.

http://alchazin.com/portofolio

48

9. Membuat Gambar Potongan, gunakan Section View lalu pilih gambar yang akan kita potong. Pada latihan ini kita akan mencoba memotong gambar Projected (kanan bawah) tepat di tengahnya kita potong atas dari bawah.

10. Setelah klik Section View lalu klik gambar Projected (kanan bawah) kemudian buatlah garis potong sesuai gambar di bawah ini kemudian klik kanan lalu klik Continue.

Base

Projected

http://alchazin.com/portofolio

49

11. Kemudian muncul kotak dialog Section View, kita bisa mengatur jenis potongan dan simbol huruf potongan di sini. Arahkan tampilan potongan ke kanan kemudian klik OK.

12. Maka hasil potongannya adalah sebagai berikut.

13. Masukkan part Bushing yang telah kita buat sebelumnya dengan skala 1:4 letakkan pada kanan atas bidang gambar lalu proyeksikan ke bawah, kiri dan serong ke tengah.

Base

Projected

http://alchazin.com/portofolio

50

14. Kita bisa membuat coakkan untuk memperjelas sis dalam dari Bushing. Caranya yaitu klik Bushing proyeksi di kiri bawah, kemudian klik Create Sketch. Buatlah sketch tertutup (loop) seperti coakkan yang akan kita inginkan.

15. Setelah Finish Sketch kemudian gunakan tool Break Out lalu pilih gambar Bushing yang akan kita coak sehingga muncul jendela sebagai berikut.

16. Pilih profile pada sketch yang kita buat dan pilihlah point batas coakkan yang akan kita buat sehingga hasilnya sebagai berikut.

17. Setelah selesai kita bisa memberi Dimension, pindahkan menu bar ke Annotate.

http://alchazin.com/portofolio

51

5.2. Latihan Membuat Gambar Kerja 2

Pada latihan ini kita akan mencoba menampilkan assembly yang telah kita buat menggunakan beberapa tool dasar. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu:

1. Bukalah template ISO.idw

2. Base View gunakan skala 1:1 dengan Front Orientation, letakkan pada kanan atas bidang gambar.

3. Projected View sesuai keinginan.

4. Pada Annotate berikan dimensi dan keterangan lainnya sesuai keinginan.

5. Gunakan Balloon untuk memberi nomor part. Caranya klik Ballon kemudian klik part yang akan diberi nomor kemudian tarik garisnya kemudian klik kiri dan klik kanan kemudian klik Continue. Demikian pula untuk setiap part yang lain.

6. Jika Balloon sudah diaktifkan maka membuat Part List sangat gampang. Klik Part list kemudian klik gambar yang telah kita beri Balloon kemudian OK. Arahkan tabel sesuai posisi yang diinginkan.

http://alchazin.com/portofolio

52

7. Jika kita ingin mengisi ataupun merubah Kepala Gambar maka bisa saja dilakukan. Yaitu dengan double klik Field Text di bawah ISO pada Browser Bar kemudian klik iProperties untuk mengedit setiap isiannya.

8. Jika bentuk ukuran kepala gambar atau ukuran kolom kurang sesuai maka bisa kita edit dengan cara klik kanan ISO kemudian klik Edit Definitions pada Browser Bar. Dengan cara ini pula kita bisa mengedit ukuran Font bisa juga menambahkan logo perusahaan. Saat Edit Definitios aktif maka akan berubah ke mode Sketch, untuk mengedit setiap teks tinggal klik kanan teks lalu klik edit teks.

http://alchazin.com/portofolio

53

BAB 6

ANALISIS STRUKTUR

Stress Analysis merupakan sebuah alat yang disediakan bagi pengguna Autodesk Inventor 2012 yang berfungsi untuk menganalisis kekuatan. Alat ini cukup mudah digunakan dan dapat membantu kita untuk mengurangi kesalahan dalam membuat desain. Dengan demikian, selain biaya yang harus kita keluarkan akan berkurang, time to market dari benda yang kita desain pun dapat dipercepat karena kita sudah mensimulasikan terlebih dahulu benda yang kita desain di komputer sebelum masuk ke proses produksi. Keakuratan hasil analisis tergantung dari Material, Restraint (bagian yang diam), dan loads (beban) yang kta berikan. Jadi, untuk mendapatkan hasil yang valid kita harus memastikan bahwa properti dari material yang kita berikan benar-benar mewakili material yang akan kita gunakan. Demikian pula restraints, loads, kedua hal tersebut harus mewakili kondisi kerja dari benda. Stress (ketegangan) atau statik analisis menghitung displacement, strains dan stresses berdasarkan material, restraint, dan loads yang diberikan. Sebuah material akan mengalami patah, atau berubah bentuk ketika stress-nya mencapai level tertentu. Setiap material memiliki tingkatan stress yang berbeda. Stress Analysis pada Autodesk Inventor menggunakan linear static analysis berdasarkan Finite Element Method (FEM), untuk menghitung stress. Linear static analysis membuat beberapa asumsi untuk menghitung stress.

FEM adalah suatu metode analis yang terpercaya untuk desain teknik. Metode ini menggantikan masalah yang kompleks dengan beberapa masalah yang sederhana. Metode ini membagi model menjadi beberapa bagian kecil dengan bentuk sederhana yang disebut elemen. Setiap elemen dibagi lagi menjadi poin-poin yang disebut nodes. Metode analisis menggunakan FEM disebut Finite Element Analysis (FEA).

http://alchazin.com/portofolio

54

Agar lebih mudah maka langsung saja praktek. Kita akan menganalis kekuatan tempat lilin yang telah kita buat. Berikut langkahnya.

1. Buka part tempatlilin.ipt

2. Pada menu bar klik Environments kemudian klik Stress Analysis.

3. Klik Create Simulations maka akan muncul kota dialog sebagai berikut.

Pada Design Objective kita bisa memilih Single Point jika kita ingin menganalisis desain yang sudah fix kita buat. Jika kita ingin mempertimbangkan berbagai ukuran desain yang lain maka gunakan Parametric Dimension. Static Analysis digunakan untuk mengetahui regangan yang pada akhirnya bisa didapatkan Safety Factor dari desain yang kita buat. Safety Factor haruslah lebih dari satu. Desan gagal apabila Safety Factor lebih kecil atau sama dengan satu.

Modal Analysis digunakan analisis stuktur yang rawan terhadap getaran, misalnya rangka jembatan, body dan sayap pesawat terbang, dll. Apabila salah satu dari lima frekuensi natural (paling banyak sampai sepuluh pertama) sama atau sangat dekat dengan frekuensi eksitasi beban (misal getaran pompa, blower, angin, dll) maka defleksi / deformasi yang terjadi akan diperbesar sehingga

http://alchazin.com/portofolio

55

tegangannya juga menjadi diperbesar yang akan mengakibatkan kerusakan pada struktur atau desain kita.

4. Kita pilih Static Analisys dengan settingan default saja kemudian klik OK maka kita telah siap menentukan restraint, material hingga tegangan maupun tekan yang terjadi.

5. Tentukan material dengan klik Assign.

6. Jika kita belum tahu propertie dari material-material tersebut maka klik Styles Editor di kiri bawah kotak dialog tersebut.

7. Klik pada setiap jenis material maka di sebelah kanan akan menampilkan properties dari material tersebut. Setelah tahu properties maka tentukan Override Material. Pada latihan ini digunakan Alloy Steel.

8. Selanjutnya gunakan constrain Fix pada gagang tempat lilin.

http://alchazin.com/portofolio

56

9. Berikan Force 10N pada sisi bawah lubang lilin dengan arah ke bawah.

10. Jangan lupa setting gravitasi ke arah –Y sebesar 9,8m/s^2

11. Karena hanya satu part maka kita tidak perlu mengatur contact antar part, langsung saja Mesh dan Run Simulate.

12. Jika sudah kita bisa merubah apa yang akan kita tampilkan dengan mengaturnya di Browser Bar. Double Click saja apa yang akan kita tampilkan misalkan Diplacement, atau Safety Factor.

http://alchazin.com/portofolio

57

13. Pada Display kita bisa mengatur tampilan Undeformed, Actual atau Adjusted selain itu bisa menampilkan pula titik maksimal atau minimal.

14. Setelah semua lengkap maka tinggal kita publish hasilnya bisa bertipe .rtf atau .html dengan cara klik Report.

15. Kita bisa mengatur apa saja yang perlu ditampilkan dan format outputnya.

Berikut hasil perhitungan Displacement:

http://alchazin.com/portofolio