buku kelas #8

14
MATERI INTERMEDIATE # 08 18 WEEKS OF CLASS compiled & designed by: HERMAWAN WICAKSONO photo: surya photo: hermawan Night Photography Portrait & Cityscape

Upload: hermawan-wicaksono

Post on 18-Feb-2017

267 views

Category:

Art & Photos


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Buku Kelas #8

MATERIINTERMEDIATE # 0818 WEEKS OF CLASS

compiled & designed by:HERMAWAN WICAKSONO

photo: surya photo: hermawan

Night PhotographyPortrait & Cityscape

Page 2: Buku Kelas #8

EYESEEPHOTOCLASS

Page 3: Buku Kelas #8

Tutorial Dasar Teknik Fotografi MalamBanyak sekali waktu-waktu yang tidak kita manfaatkan bersama kamera yang

telah kita investasikan, kamera banyak berdiam di rumah bahkan mungkin

sampai berdebu. Berangkat kerja pagi dan pulang sudah gelap ke rumah,

sehingga dapat dimengerti ketika kamera hanya kita manfaatkan pada akhir

pekan saja.

Bagi fotografer antusias tentu tidak boleh seperti ini, kamera harus dimanfaatkan semaksimal mungkin termasuk hunting pada malam hari. Sebagian besar kamera, baik kamera kompak atau DSLR, memiliki rentang kecepatan rana (shutter) yang cukup panjang untuk membantu mengambil gambar secara kreatif dalam cahaya rendah terutama mengambil foto obyek di malam hari.Satu-satunya persyaratan adalah memiliki sedikit pengetahuan tentang metering dan memastikan terdapat alat/sarana sebagai tempat penyangga kamera yang cukup kuat agar tidak mendapatkan gambar blur/kabur akibat kamera goyang.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mematikan (set OFF) flash otomatis pada kamera. Kemudian setelah memastikan flash off, cari cara agar kamera bisa dalam keadaan stabil, karena biasanya tidak mungkin hanya dipegang dengan tangan (hand-held). Ada banyak cara untuk memastikan kamera tetap diam, yang paling umum ya menggunakan tripod. Sesuaikan ukuran tripod dengan berat kamera + lensa. Jika darurat bisa juga memakai tas atau motor atau tembok atau apa saya yang bisa membuat kamera dapat diletakkan dengan stabil.

Setting Kamera Untuk Fotografi Malam

photo: lukman

http://rumorkamera.com

Page 4: Buku Kelas #8

Jika mengambil foto dengan hand-held atau tanpa tripod, dan menghasilkan gambar yang blur akibat shutter speed yang terlalu lama, maka setting ulang ISO (naikkan ISO) sehingga bisa mendapatkan kecepatan shutter yang lebih pendek untuk mengeliminir blur. Namun naiknya ISO juga akan menaikkan noise pada foto sehingga selalu cek ulang apakah kualitasnya dapat diterima.Sebaliknya jika kamera memiliki posisi yang stabil dalam waktu lama, menggunakan tripod atau apapun, kita baru bisa dengan yakin melepas shutter dengan kecepatan rendah. Tapi jangan berpikir ini akan selalu mudah. Pertama kali mencoba fotografi malam dengan setting manual shutter speed pasti akan menghasilkan foto yang overexpose (terlalu terang) atau underexpose (terlalu gelap). Hal ini terjadi terutama jika area framing sebagian besar adalah gelap dengan daerah yang terang sesekali, seperti pohon yang diterangi bulan, kembang api, pasar malam, lampu-lampu neon dll.Eksposur kamera tidak bisa selalu digunakan untuk adegan-adegan tersebut dan dibutuhkan bantuan sang fotografer.

Jadi tidak perlu ragu untuk mencoba, ambil foto, lihat hasilnya dan jika terlihat terlalu gelap atau daerah terang terlalu terang, atur ulang eksposur kamera secara manual menggunakan pengaturan kompensasi dan coba lagi dan ulangi sampai mendapatkan foto dengan keseimbangan yang tepat.Ada berbagai adegan yang menjadi pakem dalam fotografi malam, dimana kita bisa membuat panduan untuk masing-masing jenisnya. Berikut adalah setting eksposur yang dapat digunakan sebagai panduan. Dengan setting awal adalah standard pada ISO 100, tentunya panduan ini tidak 100% harus sama persis, sesuaikan dengan kondisi dan kompesasikan jika ingin menggunakan ISO yang berbeda.Fireworks : 1 detik f/2.8

Penerangan Building : 0.5

detik f/2.8

Subjek diterangi oleh cahaya

api : 0.5 detik f/2.8

Adegan jalan dengan yang

pencahayaan normal : 0,5

detik f/2.8

Jendela toko : 1/8 detik f/2.8

Pemandangan jalan dengan

cahaya terang : 1/15 detik

f/2.8

White Balance

Ide Obyek Fotografi Malam

Satu hal terakhir yang harus diperhatikan adalah warna casts yang timbul, karena berbagai jenis pencahayaan dapat menghasilkan warna yang tidak tepat jika white balance tidak diatur dengan benar. Kamera mengatur white balance ke auto secara default dan sebagian besar hasilnya akan cukup baik dalam menyeimbangkan suhu cahaya dalam sebuah foto. Namun, beralih ke satu preset white balance ke preset yang lainnya dalam beberapa situasi akan menciptakan hasil yang lebih baik. Misalnya, jendela-jendela toko dan pencahayaan bawah tanah biasanya menggunakan pencahayaan neon, sementara penerangan bangunan, lampu jalan dan interior rumah megah akan sering menggunakan tungsten.

Lakukan eksperimen, misalkan menggunakan kecepatan shutter lambat tanpa flash, foto yang dihasilkan akan memiliki sapuan warna yang hidup. Terutama diarahkan pada kendaraan-kendaraan bermotor bercahaya yang sedang beregerak, ini akan memberi efek jejak cahaya (light trail) yang panjang dan berwarna-

warni (seperti contoh awal di atas). Kombinasikan dengan sudut rendah (low angle) atau sudut pandang kreatif lainnya.Lampu neon, memberikan pelajaran tentang warna-wanra yang sangat baik. Hati-hati untuk tidak melakukan metering langsung pada salah satu lampu terang karena akan menghasilkan bagian foto lainnya akan terlalu gelap. Dan sebaliknya hindari metering pada area gelap karena akan menghasilkan bagian foto lainnya akan terlalu terang.Berikut ini contoh ide long shutter speed dengan obyek bukanlah lampu-lampu kota atau kendaraan seperti pada umumnya, melainkan obyek manusia dan langit. Gunakan kecepatan shutter lambat (hingga 4 – 8 detik) lakukan eksperimen berkali-kali, gunakan tripod atau apa saja yang bisa menahan kamera dengan stabil dan pastikan sudut rendah. Arahkan ke langit. Anda akan dapat menghasilkan foto seperti siang hari dalam kondisi malam yang sangat gelap.

Page 5: Buku Kelas #8

Wherever there is light, one can photograph

Alfred Stieglitz

photo: gazlow

Page 6: Buku Kelas #8

TUTORIAL

Page 7: Buku Kelas #8

Mendapatkan gambar tajam di malam harihttp://askthephotographer.com

Mendapatkan gambar yang tajam pada kondisi minim cahaya terutama malam hari bukanlah hal yang mudah. Mengabadikan gemerlap lampu kota pada malam hari membutuhkan pengaturan exposure yang cermat, teknik yang tepat serta penggunaan aksesori yang pas. Berikut ini adalah beberapa tips yang telah diamini oleh para fotografer untuk mendapatkan gambar yang tajam pada malam hari:1. Gunakan Format RAWUntuk mendapatkan foto terbaik diperlukan kualitas gambar terbaik yang ada pada format RAW, yang tentunya lebih baik dari JPEG. Format RAW dapat diutak atik, baik pengaturan white balance, brightness ataupun contrasnya tanpa menurunkan kualitas gambar tersebut. Format ini juga sangat cocok digunakan untuk memotret landscape pada siang hari, karena foto landscape membutuhkan warna yang tajam dan detail. Tonal warna pada format RAW jauh lebih banyak dari JPEG, jadi gambar yang dihasilkan pun akan lebih kaya warna. Format RAW akan memakan cukup banyak memori pada kartu memori anda, namun hal itu wajar karena kualitasnya.

2. Gunakan Tripod Dan Shutter Release atau self timer

Memotret suasana kota dari ketinggian, baik itu kondisi lalu lintas atau rumah-rumah diperkotaan seringkali menggunakan shutter speed yang lambat serta bukaan aperture yang sempit. Nah, Pada Shutter speed lambat tentu akan terjadi banyak getaran apabila hanya memegang dengan tangan. Gunakan tripod untuk meredam getaran saat terjadi shutter lag(waktu jeda antara tombol ditekan sampai dengan gambar terekam) namun tidak cukup hanya dengan tripod kita juga membutuhkan shutter release. Dengan alat ini pengguna tidak perlu menyentuh tombol shutter pada kamera, cukup dikendalikan dan cepretan anda akan bebas getaran. Shutter release tersedia dalam dua pilihan yakni wireless dan kabel. Percaya

atau tidak saat anda menekan tombol pelepas rana(shutter) akan terjadi sedikit getaran yang dapat merugikan, penggunaan shutter release akan sangat bermanfaat karena harganya juga sangat terjangkau. Bagaimana bila lupa membawa shutter release? anda bisa menggunakan self timer, sehingga jeda waktu antara tombol ditekan dengan gambar di capture cukup jauh, sehingga getaran yang dihasilkan oleh tangan akan hilang.Saat menggunakan tripod pastikan ketiga kakinya berada pada permukaan yang kokoh dan rata. Jika anda memiliki budget lebih belilah tripod yang berharga mahal karena pasti memiliki kualitas berbeda dalam menghasilkan gambar berkualitas dengan tripod murah yang bisa jadi cepat rusak dan kurang mampu menahan kamera dari getaran.

photo: andhika

Page 8: Buku Kelas #8

3. Gunakan Lensa Wide AngleLensa Wide Angle atau lensa sudut lebar sangat baik untuk memotret landscape, selain mempunyai sudut pandang yang lebar juga mempunyai Depth of Field yang lebar pula sehingga seluruh bagian gambar akan nampak jelas dan terang.Untuk mengurangi dampak flare anda dapat menggunakan lenshood(accessories untuk lensa) berbentuk cincin serta gunakan bukaan aperture sempit agar gambar tajam disemua sudut.4. Gunakan aperture yang paling tajamUntuk memotret landscape atau gambar dengan sudut pandang yang lebar menggunakan bukaan aperture sempit mampu menghasilkan gambar yang tajam disetiap bagian, namun dengan menggunakan setting bukaan aperture tersempit misal f/22 kualitas ketajaman gambar akan kurang maksimal. Hal ini bisa dikarenakan distorsi aberration yang dihasilkan saat lensa berada pada bukaan tersempit. Bukan hanya bukaan tersempit karena bukaan terlebar juga bisa berakhir dengan distorsi. Dalam Sebuah artikel yang ditulis oleh Scott Kelby diafragma tertajam adalah dua stop dari bukaan aperture terlebar, misal bukaan aperture terlebar kamera adalah f/2,8 maka diafragma tertajam adalah f/5,6 dan f/8 dimana angka aperture tersebut juga diamini oleh banyak fotografer fotografer

5. Perhatikan komposisiAda baiknya bila kita sudah mensurvei sebelumnya tempat yang akan kita foto,

dengan memperhatikan detail daerah mana yang memiliki cahaya kurang/cahaya berlebih serta memperhatikan komposisi baik garis cahaya lampu.6. Kunci Kamera anda/gunakan mirror lock upSelain penggunaakn tripod dan shutter release, untuk mengurangi getaran pada gerakan cermin anda dapat mengaktifkan fitur mirror lock up(pada merk Canon) sedangkan Nikon bernama Exposure delay mode. Menggunakan fitur mirror lock up akan sangat bermanfaat menghasailkan gambar yang tajam. Saat menggunakan mirror lock up maka mirrok kamera akan bergerak keatas atau ke bawah untuk mengijinkan cahaya masuk menuju sensor. Pergerakan tersebut akan mengakibatkan sedikit getaran sehingga gambar yang kita hasilkan tidak maksimal. Untuk mengaktifkan mirror lock up kita bisa menggunakan live view. Hal ini berlaku pada kebanyakan kamera Namun pada beberapa kamera fitur mirror lock up masih aktif saat kita menggunakan live view anda bisa merubahnya melalui tombol menu dan cari pilihan sub menu mirror lock up.

7. Matikan Vibration Reduction atau Image StabilizerVibration Reduction pada nikon atau Image Stabilizer adalah fitur yang sama pada lensa keluaran baru yakni berfungsi mereduksi getaran, sehingga tanpa menggunakan tripod fotografer dapat menghasilkan gambar yang stabil sehingga sangat berguna untuk memotret

pertandingan olah raga atau aktifitas orang diperkotaan. Hal ini berlaku sebaliknya apabila menggunakan tripod, karena cara kerja lensa dengan fasilitas Vibration Reduction atau Image Stabilizer adalah dengan mencari getaran, fitur tersebut akan terus mencari getaran sehingga akan menimbulkan getaran-getaran kecil. Nah, getaran kecil tersebutlah yang ingin kita hilangkan.8. Sesuaikan setting White BalanceKondisi perkotaan pada malam hari kadang bisa menipu auto white balance, karena “mata kamera” tidak sama dengan mata manusia dalam melihat, White balance auto hanya dapat bekerja dengan baik pada rentan 3000 hingga 7000K. Dengan white balance yang baik maka kertas putih akan tetap berwarna putih, dalam suhu cahaya apapun, baik diterangi lampu pijar ataupun lilin, saat pagi hari berkabut white balance auto juga tidak bisa bekerja dengan baik. Setting white balance berarti menormalkan warna putih yang berarti juga menormalkan warna yang lain agar nampak natural.

9. Jangan Menaikkan ISOSebisa mungkin jangan menaikkan ISO, tempatkan setting ISO dititik terendah yang dimiliki kamera anda, misal ISO 100 atau ISO 50 atau mungkin ISO 100, karena menaikkan ISO berarti menaikkan Noise dan mengurangi ketajaman. Hal ini sangat memungkinkan karena dengan penggunaan tripod maka shutter speed tidak perlu dalam kecepatan tinggi.

Page 9: Buku Kelas #8

10. Air dapat menimbulkan kesan artistikCarilah genangan air/danau yang tenang atau laut yang dapat memantulkan cahaya lampu atau gedung-gedung gemerlap sehingga foto tampak artistik. Bukan hanya disiang hari karena dimalam hari pantulan air ini juga sangat indah dan cukup sayang untuk dilewatkan.

11. Gunakan slow sync flashSlow sync flash merupakan teknik penggunaan shutter speed lambat yang dipadukan kilatan flash baik diawal maupun di akhir. Teknik ini sangat cocok digunakan untuk fotografi portrait dimalam hari. Dengan shutter speed lambat kita bisa memasukkan lebih banyak cahaya dan untuk menajamkan gambar manusia kilatan flash mampu memberikan sentuhan akhir sehingga background nampak lebih bercahaya dan subjek utama juga tak kalah terang. Untuk setting flash anda bisa menggunakan setting front curtain flash ataupun rear curtain flash yang sama-sama memiliki efek tersendiri dalam menghasilkan gambar yang lebih artistik. 12. Gunakan fokus manualKetika autofokus kamera dan lensa menawarkan fitur yang luar biasa hal yang serin terlupa adalah menggunakan manual fokus. Manual fokus sebenarnya mampu menghasilkan gambar yang tajam secara konsisten walaupun agak ribet dalam menggunakannya. Alihkan dari viewfinder menjadi mode live view. Kemudian gunakan tombol zoom/magnifying untuk memperbesar / melihat secara detail ketajaman subjek kemudian putar ring manual fokus pada lensa untuk mendapatkan ketajaman maksimal. Setelah subjek terlihat tajam anda bisa melakukan zoom out dan mulai mengabadikan subjek. Hal ini tentu tidak berlaku jika anda sedang terburu-buru karena akan memakan sedikit waktu dalam setting fokus manual dan bisa jadi anda akan kehilangan momen berharga. Namun dalam jika anda memiliki cukup waktu fokus manual akan sangat bermanfaat.13. Bersihkan lensa andaSebelum mengawali sesi pemotretan membersihkan lensa merupakan hal yang wajib dilakukan karena debu ataupun noda pada lensa bisa mengurangi kualitas gambar karena berpotensi mendistorsi cahaya dan warna. Gunakanlah cairan pembersih khusus lensa ataupun lens kit cleaner untuk membersihkan lensa.

14. Gunakan focal length pendekJika anda menggunakan lensa zoom pilihlah focal length yang pendek karena dengan focal length panjang akan berpotensi memunculkan blur karena pada lensa dengan focal length panjang sedikit saja getaran bisa mengacaukan gambar. Mengubah focal length tentunya juka akn meruah komposisi jadi anda perlu bersabar dan melakukan beberapa percobaan ulang untuk mendapatkan komposisi yang terbaik.

Page 10: Buku Kelas #8

photo: hermawan

Page 11: Buku Kelas #8

Nightscapes - Memotret Kota di Malam Hari http://www.infotografi.com

Ide pemotretan di malam hari bisa menjadi hal yang sedikit rumit bagi seorang fotografer pemula, tetapi bagaimanapun juga dunia fotografi adalah seni, karya serta sebuah teknologi yang sepenuhnya berhubungan dengan cahaya. Apapun itu bentuk fotografinya, entah itu film atau digital tidak menjadi masalah, yang pasti adalah Kita membutuhkan cahaya untuk membuat sebuah foto.Malam hari adalah suatu kondisi waktu dimana tidak ada sama sekali cahaya matahari, dan bagi kebanyakan orang berpikir itu adalah waktu yang tidak tepat untuk melakukan aktivitas fotografi. Dalam pengartian yang lebih luas, pemahaman intuitif serta tingkat kepentingan cahaya mutlak harus ada di dalam fotografi. Bagi fotografer, malam bisa menjadi sebuah tantangan bagi mereka, karena pada waktu itu lah seorang fotografer tidak menemui berkas-berkas cahaya yang indah turun dari langit yang terpantul ke seluruh penjuru detail subyek dan semuanya bisa menjadikan sebuah foto bisa tampak sangat menarik. Menantang bukan berarti tidak mungkin, fotografi malam hari tidak saja tidak mungkin, tetapi akan menjadi sebuah wadah menuangkan kreatifitas serta bisa membantu Anda memberikan style pada hasil kerja fotografi Anda.

Malam HariLuangkan sedikit waktu Anda ketika malam hari tiba, pergi keluar nikmati remang-remang yang ada setelah matahari tenggelam. Latih mata Anda dengan mengobservasi lingkungan sekitar, temukan semua perbedaan antara siang hari dan malam hari, semua hal yang benar-benar unik anda temuakan di malam hari. Perhatikan bagaimana bayangan tercipta di kolam-kolam taman kota, bagaimana warna-warni termutasi serta bercampur baur dengan lampu taman serta lampu jalanan. Rasakan nuansa malam hari, seberapa besar cahaya malam hari bisa merubah penampilan sebuah pohon besar, atau mobil yang sedang di parkir di ujung jalan, yang biasanya tampak begitu membosankan dan ketika malam hari akan tampak berkilauan di bawah sinar rembulan.

photo: ikok

Page 12: Buku Kelas #8

Kota di Malam HariPemandangan perkotaan pada waktu malam hari bisa menjadi wadah menggali kreatifitas bagi seorang fotografer. Tidak ada cahaya matahari sama sekali, tetapi terdapat begitu banyak titik-titik sumber cahaya dengan kualitas tone cahaya yang unik dari berbagai arah. InFotografi.com akan mencoba berbagi pengalaman ketika melakukan kegiatan fotografi di malam hari ke dalam beberapa rekomendasi di bawah ini, dengan membaca artikel ini secara penuh, harapan kami Anda mampu untuk menggali kemampuan Anda untuk mengambil foto-foto terbaik Anda.Perangkat fotografi yang tepatAnda tidak akan bisa memotret keindahan malam hari hanya dengan kamera saku, dimana di dalam sistem kamera tersebut tidak memiliki kendali penuh terhadap fitur-fitur fotografi. Anda akan kesulitan mendapatkan gambar impian Anda jika hanya mengandalkan pemotretan bisa (bidik dan jepret). Untuk memotret di malam hari setidaknya bawa serta perangkat-perangkat di bawah ini beserta Anda:? Tripod, kokoh tetapi cukup ringan memudahkan untuk mobilitas.?DSLR?Remote Shutter Release?Lensa wide-angle (Optional), kebanyakan foto dramatis di malam hari dihasilkan oleh lensa wide?Lens hood, berfungsi untuk mengurangi flare lensa.

Mungkin timbul pertanyaan pada diri Anda, kenapa tidak ada rekomendasi tentang penggunaan flash? Artikel ini mengasumsikan Anda berada di tengah kota dan kemungkinan terjadinya pemadaman listrik cukup kecil sekali, dan Anda masih bisa melihat suasana kota dengan intensitas cahaya yang cukup. Keadaaan serta kondisi sebuah kota mungkin bervariasi, jadi jika Anda merasa perlu untuk membawa flash, maka tidak ada salahnya Anda membawanya, toh perangkat fotografi tersebut cukup ringan untuk di bawa bukan?

Kenali dan pahami perangkat fotografi yang Anda bawaKemungkinan besar Anda akan menemui kegelapan, tentu saja karena pada saat itu adalah malam hari. Pastikan Anda tahu dan mengerti bagaimana mengoperasikan DSLR di dalam gelap. Alangkah baiknya jika Anda melakukan pengaturan terlebih dahulu sebelum berangkat dan semuanya siap pada saat pemotretan. Anda juga harus terbiasa dengan bagaimana cara memasang remote shutter release serta tripod. Memang hal tersebut merupakan hal yang sepele serta mudah, tetapi jika di lakukan dalam kegelapan tentunya akan sedkit merepotkan.

Cobalah mengenali karakter lensa serta kamera Anda, bagaimana ketika kamera berinteraksi dengan kondisi cahaya minim. Beberapa kamera mungkin bisa lebih baik melakukan auto-focus ketika berada di cahaya remang. Anda kemungkinan besar harus menggunakan manual-focus untuk mendapatkan hasil terbaik, jika AF terus menerus mencari titik fokus, Anda bisa melakukan cara alternatif dengan mengarahkan kamera ke bulan atau sumber cahaya di kejauhan, biarkan AF memfokuskan pada titik paling jauh, komposisi ulang dan potretlah. Hasil pemotretan DSLR juga bervariasi pada pengaturan ISO tinggi serta long-exposure (tingkat noise). Jika Anda memang bertujuan merekam pergerakan dan ingin menangkapnya dalam freeze-frame maka tentunya Anda akan menggunakan ISO tinggi, dan mungkin juga bukaan lensa yang sangat lebar. Hal yang perlu diingat adalah sebuah tripod bisa menjadi tumpuan DSLR di satu tempat, tetapi tidak efektif untuk merekam pergerakan sebuah subyek.

Ketahui apa yang Anda inginkanApakah Anda mencari freeze-frame di dalam kegelapan? hal tersebut bisa dikatakan sangat sulit jika berbicara tentang teknologi kamera yang Anda gunakan. Anda akan memerlukan pengaturan ISO yang cukup tinggi serta menggunakan lensa yang cukup cepat (bukaan lebar seperti f/2.8 atau f/1.7). Hasilnya pasti akan memiliki kedalaman fokus yang sempit dan berpotensial sekali memiliki banyak noise.

Page 13: Buku Kelas #8

Anda juga akan memerlukan ISO tinggi serta aperture cepat jika

mencoba untuk memotret tanpa tripod, mungkin bisa Anda lakukan

dengan teknologi pada kamera baru, tetapi bersiaplah melakukan

pengurangan noise pada saat mengolah foto-foto tersebut.

Akan berkebalikan jika Anda ingin membuat foto atau gambar berkas

cahaya dari mobil yang melewati jalan raya atau menggunakan long-

exposures untuk mengambil fenomena cahaya di malam hari. Anda bisa

menggunakan ISO rendah (contoh : 100) untuk mengurangi noise dan

bukaan kecil (small-aperture) f/8 yang bisa melebarkan depth-of-field. Hal

ini berarti shutter akan terbuka lebih lama, membiarkan cahaya lampu-

lampu mobil masuk dan mengisi frame dengan lebih detail ke dalam

sensor kamera. Yang harus Anda perhatikan adalah, bahwa kebanyakan

DSLR memiliki pengaturan shutter otomatis sampai pada 30 detik, jadi

jika Anda membutuhkan shutter lebih lama untuk mendapatkan exposure

yang tepat maka Anda harus tahu bagaimana menggunakan mode Bulb

pada kamera Anda. Bulb merupakan mode kamera dimana shutter-speed

ditentukan dari berapa lama Anda menekan tombol shutter-release, dan

akan sangat membantu jika Anda menggunakan tripod.

Satu hal yang juga perlu diingat bahwa sejauh ini sensor digital memiliki

karakter lebih lama shutter terbuka, maka noise yang tercipta juga akan

semakin banyak, hal ini terlepas dari pengaturan ISO di dalam kamera.

Untuk mengatasi kondisi ini, Anda bisa memanfaatkan fitur Noise-

Reduction yang ada di dalam kamera Anda. Kebanyakan DSLR secara

otomatis melakukan hal ini pada saat pengambilan gambar long-

exposures, dan biasanya waktu yang dibutuhkan adalah sama dengan

rentang waktu shutter terbuka.

Kenali Kota Anda

Setiap kota pasti berbeda, dari tata kota, tempat-tempat menarik,

penduduk, semuanya membentuk karakter kota tersebut, dan semua

elemen-elemen itu kecuali tata-kota pasti berubah ketika malam hari tiba.

Anda seharusnya paling tidak memiliki pengetahuan dan mengenal

tentang kota yang akan Anda potret di malam hari, Atau bisa juga Anda

membawa serta teman atau seseorang yang lebih mengenal kota

tersebut. Kota-kota besar selalu menawarkan peluang besar untuk

melakukan pemotretan arsitektural yang artistik. Kota besar juga bisa

menjadi berbahaya di malam hari, khususnya bagi seorang fotografer

yang berkalung kamera berharga jutaan rupiah.

enali Kota Anda untuk alasan keamanan, sebelum Anda turun ke jalan

dengan kamera menggelantung di leher. Cobalah berjalan keliling kota

di siang hari! kenali jalanan serta di mana tempat-tempat seperti

taman, patung, monumen yang membuat Anda tertarik. Pergilah juga

keluar di malam hari tanpa kamera, dan kenali bagaimana semuanya

terlihat di malam hari.

Tetap waspada dan bukalah mata Anda, perhatikan keadaan sekitar dan

berjalanlah dengan rasa percaya diri, jangan sampai Anda terlihat seperti

seorang turis yang sedang memotret. Memotretlah secara berkelompok

jika itu memungkinkan, atau setidaknya pergilah bersama seorang teman

yang bisa melihat apa yang terjadi di belakang Anda.

Anda juga bisa melakukan aktivitas Nightscapes ini pada saat semua

penduduk kota terlelap. Seperti pada saat sebelum subuh di hari Minggu

sekitar pukul 3:30 atau 4:00, kafe-kafe pinggir jalan sudah tutup, kondisi

malam hari masih sama gelapnya, dan cahaya lampu juga masih dengan

kualitas yang sama kecuali hal ini tidak berlaku jika Anda memang

bertujuan memotret kehidupan malam di sepanjang jalanan kota.

Memotret pada saat subuh juga akan memberikan sensasi perubahan

warna dari langit yang hitam perlahan-lahan berubah menjadi kemerahan

seiring dengan terbitnya matahari, dan pada akhirnya Anda akan

mendapatkan "magic-hour" yang berasal dari matahari itu sendiri.

Kenali Cuaca

Pertimbangan lain yang tidak kalah pentingnya dalam nightscape

photography adalah cuaca. Percaya atau tidak pemandangan kota di

malam hari akan terasa menakjubkan setelah hujan deras dan

menyebabkan jalanan basah yang berkilauan memantulkan cahaya

lampu kota, tetapi hujan yang turun dengan derasnya pada saat Anda

memotret akan menjadi kejadian yang menjengkelkan. Anda juga perlu

memperhatikan bagaimana perubahan langit, dan persiapkan diri Anda

menghadapi cuaca buruk, jika Anda merasa akan turun hujan pada saat

itu alangkah baiknya jika mambawa jas hujan serta pelindung perangkat

fotografi Anda. Sempatkan untuk melihat prakiraan cuaca di televisi siapa

tahu Anda bisa memotret di jalanan setelah hujan reda.

Fotografi Cityscapes di malam hari bisa menjadi suatu pengalaman yang

menarik dan tentunya akan melatih kreativitas serta membantu

menemukan gaya fotografi Anda sendiri. Cahaya serta bayangan

Page 14: Buku Kelas #8

18 WEEKS OF CLASS

photo: hermawan

memiliki perilaku berbeda pada saat tidak ada cahaya matahari. Cahaya-

cahaya tersebut menghasilkan perubahan warna tone serta expresi yang

memiliki karakter unik. Coba perhatikan bayangan yang tercipta di kolam

taman kota dan di sudut-sudut bangunan pencakar langit. Bagi seorang

fotografer yang ingin melakukan aktivitas fotografi cityscapes di malam

hari adalah tetap utamakan keselamatan, setelah itu bukalah mata untuk

berimajinasi, temukan dan ambil foto-foto low-light yang bagus, cobalah

hal-hal yang baru, jangan selalu mengikuti aturan fotografi, bersenang-

senanglah!