rancangan ke dua
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
1/67
49
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang MasalahKemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia
(SDM). Kualitas sumber daya manusia (SDM) sangat bergantung pada kualitas
pendidikan karena dengan pendidikan manusia akan mendapat ilmu pengetahuan
yang bermanfaat bagi dirinya dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Mengingat pendidikan sangat penting dalam kehidupan maka pendidikan harus
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga dapat memperoleh hasil yang
diharapkan. !embaharuan pendidikan harus selalu dilakukan terutama di sekolah
karena sekolah merupakan bagian terdepan dalam meningkatkan mutu pendidikan.
!embelajaran merupakan inti kegiatan yang dilaksanakan di sekolah. "uru
merupakan ujung tombak pelaksanaan pembelajaran. !elaksanaan pembelajaran di
sekolah diatur menurut kurikulum yang sedang berlaku.
Kurikulum #ingkat Satuan !endidikan (K#S!) merupakan kurikulum yang
sedang diberlakukan di $ndonesia saat ini. Kurikulum #ingkat Satuan !endidikan
(K#S!) merupakan paradigma baru dalam dunia pendidikan $ndonesia. $de K#S! ini
diharapkan akan memba%a perbaikan di dunia pendidikan. Salah satu &iri khas dari
Kurikulum #ingkat Satuan !endidikan (K#S!) adalah proses pembelajaran yang
berpusat pada sis%a (Student centered), artinya sis%a terlibat langsung dan aktif
dalam proses pembelajaran sedangkan guru hanya sebagai fasilitator. Musli&h
('*+) menyatakan bah%a*
!rinsip dasar kegiatan belajar mengajar (K,M) pada K#S! yaitu berpusat
pada sis%a mengembangkan kreatifitas sis%a men&iptakan kondisi yang+
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
2/67
49
menyenangkan dan menantang mengembangkan beragam kemampuan yang
bermuatan nilai menyediakan pengalaman belajar yang beragam dan belajar
melalui berbuat.
leh karena itu guru harus menggunakan berbagai strategi metode
pendekatan dan model-model pembelajaran agar sis%a terlibat aktif dalam proses
pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang melibatkan sis%a aktif adalah
model pembelajaran kooperatif. al ini senada dengan $sjoni ('++*/) menyatakan
bah%a 0cooperative learning adalah model pembelajaran aktif dan partisipatif1.
Selanjutnya 2ohnson 3 2ohnson dalam #rianto ('9*) menyatakan bah%a 0tujuan
pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar sis%a untuk peningkatan
prestasi akademik dan pemahaman baik se&ara indi5idu maupun kelompok1. Dengan
demikian pembelajaran kooperatif sangatlah tepat dalam meningkatkan hasil belajar
sis%a.
Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah model Student Teams
Achievement Division (STAD). Dalam STAD sis%a belajar aktif dalam kelompok yang
terdiri dari 4- orang untuk saling bekerjasama dalam men&apai tujuan bersama. al
ini senada dengan $sjoni ('++*+) yang menyatakan bah%a *
STAD merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanyaakti5itas dan interaksi diantara sis%a untuk saling memoti5asi dan saling
membantu dalam menguasai materi pelajaran guna men&apai prestasi yang
maksimal.
!ada kenyataannya masih banyak guru yang kurang memperhatikan model
pembelajaran yang tepat pada proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran guru
masih menerapkan model pembelajaran kon5ensional sehingga sis%a tidak aktif pada
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
3/67
49
saat proses belajar mengajar berlangsung. al ini akan berdampak pada keter&apaian
hasil belajar sis%a yang kurang maksimal.
,erdasarkan hasil pengamatann dan %a%an&ara penulis dengan beberap
oragn sis%a dan juga guru mata pelajran di SM! 6egeri ' iliduho hasil belajar
yang diperoleh sis%a pada mata pelajaran $!7 #erpadu selalu rendah jika
dibandingkan dengan hasil belajar pada mata pelajaran yang lain dan masih banyak
hal lain yang ditemukan peneliti saat itu. 8ntuk lebih jelas da terperin&i hasil studi
pendahuluan yang dilakukan peneliti di SM! 6egeri ' iliduho sebagai berikut*
+. ,erdasarkan %a%an&ara dengan guru $!7 #erpadu ditemukan bah%a*
a. ata-rata hasil belajar sis%a pada mata pelajaran biologi khususnya di kelas
:$$$ semester + tahun pelajaran '+;'+< masih rendah yakni nilai rata-rata
sis%a sebesar
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
4/67
49
&. Sis%a jarang bertanya dalam proses pembelajaran karena tidak tahu apa yang
ditanyakan.d. "uru tidak menggunkan 5ariasi model pembelajaran sehingga sis%a merasa
&epat bosan dalam belajar.
/. ,erdasarkan hasil obser5asi (pengamatan) ditemukan bah%a*
a. "uru lebih mendominasi proses pembelajaran sehingga sis%a lebih banyak
mendengar menulis yang diinformasikan oleh guru.
b. Kurangnya keaktifan dan keterlibatan sis%a dalam pembelajaran.
Dari studi pendahuluan diketahui bah%a hasil belajar sis%a pada mata
pelajaran $!7 terpadu masih tergolong kategori &ukup. al ini diprediksi karena
kurangnya kemampuan guru dalam meran&ang pembelajaran yang dapat merangsang
sis%a untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. !ermasalahan tersebut tidak boleh
dibiarkan begitu saja karena akan memba%a dampak yang lebih besar dalam
peningkatan hasil belajar sis%a. !emilihan model pembelajaran yang tepat dalam
proses pembelajaran sangat menentukan keter&apaian tujuan pembelajaran.
Se&ara teoritis model pembelajaran STAD dapat membantu proses
pengajaran menjadi student-centered sesuai dengan tuntutan kurikulum tingkat satuan
pendidikan (K#S!). al inilah yang menyebabkan keraguan peneliti tentang
kebenaran teori yang telah diungkapkan oleh para ahli. leh karena itu peneliti ingin
membuktikan kebenaran teori tersebut melalui penelitian ilmiah dengan judul *
0Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif ipe STAD !nt!k Meningkatkan
Hasil Belajar "PA erpad! #MP Negeri $ Hilid!ho ah!n Pelajaran $%&'($%&)*.
B. "dentifikasi Masalah
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
5/67
49
,eberapa masalah yang diidentifikasi dari latar belakang tersebut di atas
adalah*+. Sis%a merasa bosan dengan maata pelajaran $!7 #erpadu
'. Sis%a hanya sebagai pendengar dalam proses pembelajaran.
/. Sis%a kurang aktif pada saat proses pembelajaran berlangsung.4. asil belajar sis%a pada mata pelajaran $!7 #erpadu masih kurang.
. Minat dan moti5asi sis%a dalam belajar $!7 #erpadu masih kurang.
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
6/67
49
'. ,agaimanakah hasil belajar sis%a dalam belajar $!7 #erpadu dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions
(S#7D) SM! 6egeri ' iliduho tahun pelajaran '+;'+
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
7/67
49
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
antara lain *
+. Sebagai bahan informasi dan masukan kepada kepala sekolah dalam
melaksanakan super5isi kepada guru dalam menggunakan model pembelajaran
yang sesuai dengan materi pokok yang diajarkan.
'. Sebagai bahan perbandingan bagi guru untuk mengambil kebijakan dalam
meningkatkan mutu pembelajaran $!7 #erpadu
/. 8ntuk menambah %a%asan dan pengetahuan peneliti dalam melaksanakan tugas
sebagai &alon guru yang profesional.
4. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya dalam melakukan penelitian
yang rele5an dengan penelitian ini.
H. As!msi Penelitian
7dapun yang menjadi asumsi dalam penelitian ini adalah*
+. asil belajar sis%a dapat menjadi ukuran akan kualitas proses pembelajaran yang
telah berlangsung.'. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions
(S#7D) berpusat pada sis%a./. Keberhasilan suatu proses pembelajaran dapat dilihat dari peningkatan hasil
belajar sis%a.
". Keterbatasan Penelitian
7dapun keterbatasan dalam penelitian ini yaitu *
+. Subjek penelitian adalah sis%a kelas :$$$ -+ semester ' SM! 6egeri ' iliduho
tahun pelajaran '+;'+<
'. bjek tindakan adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student
Teams Achievement Divisions (S#7D).
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
8/67
49
/. Materi penelitian adalah ?otosintesis
/. Batasan 0perasional
,atasan operasional diperlukan untuk menyatukan pemahaman antara
peneliti dengan pemba&a terhadap istilah yang digunakan. ,atasan operasional dalam
penelitian ini sebagai berikut*
+. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions
(S#7D) adalah salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif yang dilakukan
dengan menggunakan kelompok-kelompok ke&il dengan jumlah 4- orang sis%a
dan dia%ali dengan menyampaikan tujuan pembelajaran penyampaian materi
kegiatan kelompok kuis serta penghargaan kelompok.'. asil belajar adalah tingkat penguasaan sis%a akan materi pelajaran matriks yang
dinyatakan dalam bentuk angka dan diperoleh dengan menggunakan tes hasil
belajar yang diberikan pada setiap akhir siklus.
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
9/67
49
KA/"AN PU#AKA
A. Landasan eori
&. Hakikat Belajara. Pengertian Belajar
Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang sangat penting dalam men&apai
tujuan pengajaran. Dengan kata lain berhasil tidaknya pen&apaian tujuan pengajaran
bergantung pada proses belajar yang dialami anak didik. Slameto ('+*')
mengemukakan bah%a* 0belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru se&ara keseluruhan sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya1.
Selanjutnya amalik dalam amdani ('+*') menyatakan bah%a* 0belajar
tidak hanya mempelajari mata pelajaran tetapi juga penyusunan kebiasaan persepsi
kesenangan atau minat penyesuaian sosial berma&am-ma&am keterampilan lain dan
&ita-&ita1. Dengan demikian seseorang dikatakan belajar apabila terjadi perubahan
pada dirinya akibat adanya latihan dan pengalaman..
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli di atas maka belajar
dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan tingkah laku yang dialami oleh setiap
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
10/67
49
indi5idu sebagai hasil interaksinya dengan lingkungan yang bersifat konstan (tidak
hanya sementara) untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
b. -aktor1faktor 2ang Mempengar!hi Belajar
?aktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar banyak jenisnya tetapi
se&ara umum dapat dikelompokkan menjadi ' (dua) kelompok yaitu* faktor internal
dan faktor eksternal. ?aktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri
indi5idu (pembelajar) sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar
diri indi5idu (pembelajar).
Slameto ('+*4-
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
11/67
49
d) ,akat merupakan kemauan untuk belajar yang akan terealisasi menjadi
ke&akapan yang nyata.
e) Moti5asi merupakan daya penggerak atau pendorong untuk melakukan
sesuatu.
f) Kematangan merupakan suatu tingkah atau fase dalam pertumbuhan
seseorang dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan
ke&akapan baru.
g) Kesiapan kesediaan untuk memberi respon atau reaksi.
/) ?aktor kelelahan
a) Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan tumbuh
ke&enderungan untuk membaringkan tubuh.
b) Kelelahan rohani terlihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan
sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.
Aebih lanjut Slameto ('+*
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
12/67
49
?aktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini men&akup metode
mengajar kurikulum relasi guru dengan sis%a relasi sis%a dengan sis%a
disiplin sekolah pelajaran dan %aktu sekolah standar pelajaran keadaangedung metode belajar dan tugas rumah.
/) ?aktor masyarakat
?aktor masyarakat yang mempengaruhi belajar men&akup kegiatan sis%adalam masyarakat mass media teman bergaul dan bentuk kehidupan
masyarakat.
,erdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bah%a faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar &ukup luas dan kompleks. al ini beranjak dari lingkungan
keluarga sekolah dan masyarakat serta pribadi pembelajar itu sendiri.
$. Hakikat Pembelajaran
a. Pengertian Pembelajaran
!embelajaran adalah suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar dengan suatu lingkungan belajar. !embelajaran pada dasarrnya
merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar
yang dapat me%ujudkan efisiensi dan efekti5itas kegiatan belajar yang dilakukan
peserta didik. Sanjaya ('+*9
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
13/67
49
Menurut aliran beha5ioristik dalam amdani ('+*'/) mengatakan bah%a*
0pembelajaran adalah usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan
menyediakan lingkungan atau stimulus.1 Sejalan dengan itu Sanjaya ('+*+/4)
mengemukakan bah%a* 0proses pembelajaran adalah proses yang menantang sis%a
untuk mengembangkan kemampuan berpikir yakni merangsang kerja otak se&ara
maksimal.1
!ihak-pihak yang terlibat dalam pembelajaran itu sendiri adalah pendidik serta
peserta didik yang berinteraksi se&ara edukatif antara satu dengan lainnya. !roses
pembelajaran merupakan tindak pembelajaran pendidik terhadap sis%a. Dilain pihak
proses belajar merupakan hal yang dialami sis%a sebagai suatu respon terhadap
segala pembelajaran yang disiapkan atau diprogramkan pendidik.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bah%a pembelajaran adalah sesuatu
kegiatan yang diren&anakan se&ara matang dan sistematis oleh guru untuk
merangsang seluruh potensi sis%a dalam belajar sehinggga sis%a dapat mengelola
dan memanfaatkan sumber belajar yang dapat memba%a perubahan tingkah laku
sis%a ke arah yang lebih baik.
b. +iri13iri Pembelajaran
,ila hakikat belajar adalah perubahan maka hakikat pembelajaran adalah
proses pengaturan yang dilakukan oleh guru. Sebagai suatu proses pengaturan
pembelajaran tidak terlepas dari &iri-&iri tertentu.
Darsono dalam amdani ('+*4) mengemukakan beberapa &iri-&iri
pembelajaran yaitu*
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
14/67
49
+) !embelajaran dilakukan se&ara sadar dan diren&anakan se&ara sistematis.
') !embelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan moti5asi sis%a dalam
belajar./) !embelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik perhatian
dan menantang sis%a.
4) !embelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat danmenarik.
) !embelajaran dapat men&iptakan suasana belajar yang aman dan
menyenangkan bagi sis%a.
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
15/67
49
b) "uru perlu mempunyai keterampilan dalam meran&ang suatu
media.
&) "uru dituntut untuk mampu mengorganisasikan berbagai jenismedia serta dapat memanfaatkan berbagai sumber belajar.
d) Sebagai fasilitator guru dituntut agar mempunyai kemampuan
dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan sis%a./) "uru sebagai !engelola
Sebagai pengelola (learning manajer) guru berperan dalam
men&iptakan iklim belajar yang memungkinkan sis%a dapat belajar
se&ara nyaman. Sebagai manajer guru memiliki empat fungsi umumyaitu*
a) Meren&anakan tujuan belajar.
b) Mengorganisasikan berbagai sumber belajar untuk me%ujudkan
tujuan belajar.&) Memimpin yang meliputi moti5asi mendorong dan menstimulasi
sis%a.d) Menga%asi segala sesuatu apakah sudah berfungsi sebagaimana
mestinya atau belum dalam rangka pen&apaian tujuan.
4) "uru sebagai Demonstrator Cang dimaksud dengan peran guru sebagai demonstrator adalah peran
untuk mempertunjukkan kepada sis%a segala sesuatu yang dapat
membuat sis%a lebih mengerti dan memahami setiap pesan yang
disampaikan.7da dua konteks guru sebagai demonstrator. Pertamasebagai demonstrator berarti guru harus menunjukkan sikap-sikap yang
terpuji. Kedua, sebagai demonstrator guru harus dapat menunjukkan
bagaimana &aranya agar setiap materi pelajaran bisa lebih dipahami dandihayati oleh setiap sis%a.
) "uru sebagai !embimbing
Dalam hal ini guru harus mampu membimbing sis%a agar dapatmenemukan berbagai potensi yang dimilikinya sebagai bekal hidup
mereka membimbing sis%a agar dapat men&apai dan melaksanakan
tugas-tugas perkembangan mereka sehingga dengan keter&apaian itu ia
dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia ideal yang menjadiharapan setiap orang tua dan masyarakat. 7gar guru berperan sebagai
pembimbing yang baik maka ada beberapa hal yang harus dimiliki di
antaranya* pertama, guru harus memiliki pemahaman tentang anak yangsedang dibimbingnya. Kedua, guru harus memahami dan terampil dalam
meren&anakan tujuan dan kompetensi yang akan di&apai maupun
meren&anakan proses pembelajaran.
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
16/67
49
perlu menumbuhkan moti5asi belajar sis%a.8ntuk memperoleh hasil
belajar yang optimal guru dituntut kreatif membangkitkan moti5asi
belajar sis%a.Di ba%ah ini dikemukakan beberapa petunjuk.a) Memperjelas tujuan yang ingin di&apai.
b) Membangkitkan minat sis%a.
&) @iptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar.d) ,eri pujian yang %ajar terhadap setiap keberhasilan sis%a.
e) ,erikan penilaian.
f) ,erilah komentar terhadap hasil pekerjaan sis%a.
g) @iptakan persaingan dan kerjasama.) "uru sebagia 5aluator
Sebagai e5aluator guru berperan untuk mengumpulkan data atau
informasi tentang keberhasilan pembelajaran yang telah
dilakukan.#erdapat dua fungsi dalam memerankan perannya sebagaie5aluator.
a) 5aluasi untuk menentukan keberhasilan sis%a.
b) 5aluasi untuk menentukan keeberhasilan guru.
d. Peran #is4a Dalam Pembelajaran
Keterlibatan sis%a bisa diartikan sebagai sis%a berperan aktif sebagai
partisipan dalam proses belajar mengajar. Menurut Dimyati dan Mudjiono ('9*
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
17/67
49
Dalam (http*;;imadeyudhaasmara.ordpress.&om;'+4;++;+';peran-guru-dan-
murid-dalam-proses-belajar-mengajar-sesuai--standar-proses-pembelajaran; diakses
pada tanggal '4 ?ebruari '+
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
18/67
49
kondisi belajar atau sistem lingkungan yang menyebabkan terjadinya proses
belajar pada sis%a.
Menurut 7rends dalam #rianto ('+*4) mengatakan bah%a* 0Model
pembelajaran menga&u pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan
termasuk didalamnya tujuan-tujuan pengajaran tahap-tahap dalam kegiatan
pembelajaran lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas1. Sejalan dengan itu
Eeil dalam #rianto ('+*4) mengatakan bah%a* 0setiap model mengarahkan kita
dalam mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian hingga
tujuan pembelajaran ter&apai1.
arefa ('+'*94) mengemukakan bah%a pada dasarnya model pembelajaran
ber&irikan dengan adanya*
+) Struktur tugas* menga&u kepada &ara pembelajaran diorganisasikan dan
jenis kegiatan yang dilakukan sis%a di dalam kelas.') Struktur tujuan* merupakan kadar saling ketergantungan pada saat sis%a
mengerjakan tugas. 7da tiga ma&am struktur tujuan*
a) $ndi5idualistik adalah jika pen&apaian tujuan itu tidak memerlukan interaksi dengan sis%a yang lain.
b) Kompetitif adalah jika sis%a hanya dapat men&apai suatu tujuan
jika sis%a lain tidak dapat men&apai tujuan tersebut.&) Kooperatif adalah jika sis%a dapat men&apai tujuan hanya jika
bekerjasama dengan sis%a lain.
/) Struktur penghargaan (re%ard)* merupakan penghargaan yang diperoleh
sis%a atas prestasinya. Struktur penghargaan ini ber5ariasi tergantung jenis kegiatanyang dilakukan. 7da penghargaan indi5idualistik penghargaan kompetitif dan
penghargaan kooperatif.
Dari beberapa pendapat diatas maka peneliti menyimpulkan bah%a model
pembelajaran adalah suatu kegiatan belajar mengajar yang sudah diren&anakan
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
19/67
49
sedemikian rupa oleh guru dalam proses pembelajaran untuk men&apai tujuan
pembelajaran.
b. /enis1jenis Model Pembelajaran
Menurut (usman '+') menguraikan jenis-jenis model pembelajaran
sebagai berikut*
+) Model !embelajaran Kontekstual
Model pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang mendorong
guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dengan situasi
dunia nyata sis%a. !embelajaran ini juga mendorong sis%a membuathubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam
kehidupan mereka sehari-hari. !engetahuan dan keterampilan sis%adiperoleh dari usaha sis%a mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan
keterampilan baru ketika sis%a belajar.
') Model !embelajaran Kooperatif.Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang
merujuk pada berbagai ma&am metode pembelajaran dimana para sis%a
bekerja dalam kelompok-kelompok ke&il untuk saling membantu satu sama
lain dalam mempelajari materi pelajaran./) Model !embelajaran ,erbasis Masalah ( Problem Based earning F !,A)
Model pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah model
pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. ?okusnya tidak banyak pada apa yang sedang
dikerjakan sis%a tetapi pada apa yang sis%a pikirkan selama mereka
mengerjakannya. "uru memfungsikan diri sebagai pembimbing danfasilitator sehingga sis%a dapat belajar untuk berfikir dan menyelesaikan
masalahnya sendiri.
4) Model pembelajaran tematik
Model pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yangmenggunakan pendekatan tematik yang melibatkan beberapa mata pelajaran
untuk memberikan pengalaman bermakna kepada sis%a.
) Model pembelajaran berbasis komputer Model pembelajaran berbasis komputer adalah model pembelajaran yang
memanfaatkan alat-alat teknologi dalam proses pembelajaran.
6. Model Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Model pembelajaran Kooperatif
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
20/67
49
Model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar sis%a dalam
kelompok tertentu untuk men&apai tujuan pembelajaran yang dirumuskan.
!embelajaran kooperatif (cooperative learning ) merupakan bentuk pembelajaran
dengan &ara sis%a belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok ke&il se&ara
kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur
kelompok yang bersifat heterogen. #rianto ('+*B) mengemukakan bah%a*
!embelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan
partisipasi sis%a memfasilitasi sis%a dengan pengalaman sikapkepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok serta memberikan
kesempatan pada sis%a untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama sis%ayang berbeda latar belakangnya.
7bdurahman dan ,intaro dalam arefa ('+'*9-9) mengemukakan bah%a
pembelajaran kooperatif memiliki empat elemen yaitu*
+) Saling ketergantungan positif
"uru men&iptakan suasana yang mendorong agar sis%a merasa saling
membutuhkan. ubungan yang saling membutuhkan inilah yangdimaksud dengan saling ketergantungan positif. Saling ketergantungan
positif menuntut adanya interaksi promotif yang memungkinkan sesama
sis%a saling memberikan moti5asi untuk meraih hasil belajar yangoptimal. Saling ketergantungan tersebut dapat di&apai melalui*
a) Saling ketergantungan pen&apaian tujuan.
b) Saling ketergantungan dalam menyelesaikan tugas.
&) Saling ketergantungan bahan atau sumber.d) Saling ketergantungan peran.
e) Saling ketergantungan hadiah.
') $nteraksi tatap muka$nteraksi tatap muka menuntut para sis%a dalam kelompok dapat saling
bertatap muka sehingga mereka dapat melakukan dialog tidak hanya
dengan gurutetapi juga dengan sis%a. $nteraksi sema&am itumemungkinkan para sis%a dapat saling menjadi sumber belajar sehingga
sumber belajar lebih ber5ariasi. $nteraksi sema&am itu sangat penting
karena ada sis%a yang merasa lebih mudah belajar dari sesamanya.
/) 7kuntabilitas indi5idual
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
21/67
49
!embelajaran kooperatif menampilkan %ujudnya dalam belajar
kelompok. Meskipun demikian penilaian ditujukan untuk mengetahui
penguasaaan sis%a terhadap materi pelajaran sesuai indi5idual. asil penilaian se&ara indi5idual tersebut selanjutnya disampaikan oleh guru
kepada kelompok agar semua kelompok mengetahui siapa anggota
kelompok yang memerlukan bantuan dan siapa anggota kelompok yangdapat memberikan bantuan. 6ilai kelompok didasarkan atas rata-rata hasil
belajar semua anggotanya dan karena itu tiap anggota kelompok harus
memberikan urunan demi kemajuan kelompok. !enilaian kelompok yang
didasarkan se&ara indi5idual inilah yang dimaksud dengan akuntabilitasindi5idual.
4) Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi
Dalam pembelajaran kooperatif keterampilan sosial seperti tenggang rasa
sikap sopan terhadap teman mengkritik ide dan bukan mengkritik teman berani mempertahankan pikiran logis tidak mendominasi orang lain
mandiri dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalinhubungan antara pribadi (interpersonal relationship) tidak hanya
diasumsikan tetapi se&ara sengaja diajarkan. Sis%a yang tidak dapat
menjalin hubungan antar pribadi tidak hanya memperoleh teguran dariguru tetapi juga dari sesama sis%a.
Menurut Sla5in dalam usman ('+'*') menyatakan bah%a*
+) !enggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi
belajar sis%a dan sekaligus dapat meningkatkan hubungan sosial
menumbuhkan sikap toleransi dan menghargai pendapat orang lain.') !embelajaran kooperatif dapat memenuhi kebutuhan sis%a dalam
berpikir kritis meme&ahkan masalah dan mengintegrasikan pengetahuan
dengan pengalaman.
,erdasarkan pendapat di atas pembelajaran kooperatif menghendaki agar
peserta didik termoti5asi berani mengemukakan pendapatnya aktif dalam proses
pembelajaran menghargai pendapat teman saling memberikan pendapat dan saling
membantu satu sama lain dalam menguasai materi pelajaran.
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
22/67
49
'. Model Pembelajaran Kooperatif ipe Student Teams Achievement
Divisions7#AD8
a. Pengertian Students Teams Achievement Divisions 7#AD8
Student Teams Achievement Divisions (S#7D) dikembangkan oleh obert
Sla5in dan kolega-koleganya di uni5ersitas 2ohn opkin. #eori S#7D ini merupakan
metode yang menekankan kepada kerja sama kelompok untuk menyelesaikan sebuah
masalah. Dalam metode ini sis%a ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan
empat atau lima orang yang merupakan &uran menurut tingkat prestasi jenis
kelamin dan suku. "uru menyajikan pelajaran sis%a bekerja dalam tim mereka
untuk memastikan seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Saat
belajar berkelompok sis%a saling membantu untuk menuntaskan materi yang
dipelajari. "uru memantau dan mengelilingi tiap kelompok untuk melihat adanya
kemungkinan sis%a yang memerlukan bantuan guru. Metode ini pun dibantu oleh
metode pelatihan penugasan dan tanya ja%ab sesuai satuan pelajaran sehingga
ketuntasan materi dapat ter%ujud.
Dalam (https*;;mathmate.%ordpress.&om;'+';+;9;student-teams-
a&hie5ement-di5ision-stad;diakses tanggal '' 2anuari '+
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
23/67
49
Syarat lain dari model belajar kooperatif tipe S#7D adalah jumlah anggota
pada setiap kelompok sebaiknya terdiri dari 4- orang. 2umlah anggota yang sedikit
dalam setiap kelompok memudahkan sis%a berkomunikasi dengan teman
sekelompok. !entingnya pembagian kelompok seperti ini didasarkan pada pemikiran
bah%a sis%a lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika masalah
itu dipelajari bersama.
,erdasarkan pendapat diatas peneliti berpendapat bah%a model
pembelajaran kooperatif tipe S#7D diharapkan dapat lebih bermakna bagi sis%a
melalui segala ma&am kegiatan yang dilakukan se&ara langsung oleh sis%a didalam
kelompoknya masing-masing.
b. Langkah1Langkah Model Pembelajaran Kooperatif ipe #AD
Dalam usman ('+'*'+) mengemukakan langkah-langkah pembelajaran
kooperatif tipe S#7D sebagai berikut*
+) !enyampaian tujuan dan moti5asi
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin di&apai pada pembelajaran
tersebut dan memoti5asi sis%a untuk belajar.') !embagian kelompok
Sis%a dibagi ke dalam beberapa kelompok dimana setiap kelompoknya terdiri
dari 4- sis%a yang memprioritaskan heterogenitas (keragaman) kelas dalam
prestasi akademik jenis kelamin dan suku./) !resentasi dari guru
"uru menyampaikan materi pelajaran yang akan dipelajari.
4) Kegiatan belajar dalam tim (kerja tim)Sis%a belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. "uru menyiapkan lembaran
kerja sebagi pedoman bagi kerja kelompok sehingga semua anggota menguasai
dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim bekerja guru melakukan pengamatan memberikan bimbingan dorongan dan bantuan bila diperlukan.
) Kuis (5aluasi)
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
24/67
49
"uru menge5aluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang
dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masing-
masing kelompok
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
25/67
49
Sumber! ("usman #$%#!#%&)
/) !emberian hadiah dan pengakuan skor kelompok.
7dapun menurut #rianto ('++*+) fase-fase dalam pembelajaran kooperatif
tipe S#7D disajikan dalam tabel sebagai berikut*
#abel /
-A#E1-A#E PEMBELA/A,AN K00PE,A"- "PE #AD
-ase Kegiatan !r!-ase &
Menyampaikan tujuan dan
memoti5asi sis%a
Menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang
ingin di&apai pada pelajaran tersebut dan memoti5asi
sis%a belajar
-ase $
Menyajikan; menyampaikan
informasi
Menyajikan informasi kepada sis%a dengan jalan
mendemonstrasikan atau le%at bahan ba&aan
-ase 5
Mengorganisasikan sis%a dalam
kelompok-kelompok belajar
Menjelaskan kepada sis%a bagaimana &aranya
membentuk kelompok belajar dan membantu setiap
kelompok agar melakukan transisi se&ara efisien
-ase 6
Membimbing kelompok bekerja
dan belajar
Membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat
mereka mengerjakan tugas mereka
-ase '
5aluasi
Menge5aluasi hasil belajar tentang materi yang telah
diajarkan atau masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya
-ase )
Memberikan penghargaan
Men&ari &ara-&ara untuk menghargai baik upaya
maupun hasil belajar indi5idu dan kelompok
Sumber! (Trianto (#$%%!'%)
3. Ke!ngg!lan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif ipe #AD
Dalam $starani ('++*') mengemukakan kelebihan dan kekurangan model
pembelajaran tipe S#7D sebagai berikut*
+. Kelebihan
+) 7rah pelajaran akan lebih jelas karena pada tahap a%al guru terlebihdahulu menjelaskan uraian materi yang dipelajari.
') Membuat suasana belajar lebih menyenangkan karna sis%a dikelompokkan
dalam kelompok yang heterogen jadi mereka tidak pernah bosan sebab
mendapat ka%an atau teman baru dalam proses pembelajaran./) !embelajaran lebih terarah sebab guru terlebih dahulu menyajikan materi
sebelum tugas kelompok dimulai.
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
26/67
49
4) Dapat meningkatkan kerjasama diantara sis%a sebab dalam
pembelajarannya sis%a diberikan kesempatan untuk berdiskusi dalam suatu
kelompok ) Dengan adanya pertanyaan model kuis akan dapat meningkatkan semangat
anak untuk menja%ab pertanyaan yang diajukan.
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
27/67
49
d) Materi yang dikomunikasikan sesuai dengankebutuhan peserta didik' dan mereka memandang
bahwa hal tersebut akan sangat berguna bagikehidupannya kelak.e) Pembelajaran yang dikembangkan dapat
menumbuhkan minat belajar para peserta didik untukbelajar lebih lanjut (ontinuing).
) riteria jangka menengaha) danya umpan balik terhadap para guru tentang
pembelajaran yang dilakukannya bersama pesertadidik.
b) Para peserta didik menjadi insan yang kreatif dan
mampu menghadapi berbagai permasalahn yangdihadapinya.
) Para peserta didik tidak memberikan pengaruhnegatif terhadap masyarakat' lingkungannya denganara apapun.
*) riteria jangka panjanga) danya peningkatan mutu pendidikan' yang dapat
diapai oleh sekolah melalui kemandirian daninisiatif kepala sekolah guru dalam mengelola danmendayagunakan sumber-sumber yang tersedia.
b) danya peningkatan efesiensi dan efekti+tas
pengelolaan dan penggunaan sumber-sumberpendidikan' melalui pembagian tanggung jawabyang jelas' transparan dan demokratis.
) danya peningkatan tanggung jawab sekolah kepadapemerintah' orangtua pesrta didik dan masyarakatpada umumnya berkaitan dengan mutu sekolah'baik dalam intra maupun ekstrakurikuler.
d) danya kompetisi yang sehat antar sekolah dalampeningkatan mutu pendidikan melalui upaya-upayaino,atif dengan dukungan orangtua' peserta didik'masyarakat dan pemerintah daerah setempat.
e) umbuhnya kemandirian dan berkurangnyaketergantungan di kalangan warga sekolah' bersifatadiptif dan produktif' serta memiliki jiwakewirausahaan yang tinggi (ulet' ino,atif dan beranimengambil resiko).
f) erwujudnya proses pembelajaran yang efektif' yanglebih menekankan pada belajar mengetahui
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
28/67
49
(learning to know)' belajar berkarya (learning to do)'belajar menjadi diri sendiri (learning to be) dan
belajar hidup bersama (learning to live together ).g) erwujudnya iklim sekolah yang aman' nyaman dantertib' sehingga proses pembelajaran dapatberlangsung.
h) danya proses e,aluasi dan perbaikan searaberkelanjutan. ,aluasi belajar seara teratur bukanhanya ditujukan untuk mengetahui tingkat dayaserap dan kemampuan peserta didik' tetapi untukmemanfaatkan hasil e,aluasi belajar belajar tersebutbagi perbaikan dan penyempurnaan prosespembelajaran di sekolah.
/ebih lanjut 0jamarah (!!#$$-$) menjelaskan bahwa'
keberhasilan proses belajar itu dibagi atas beberapa taraf atau
tingkatan yaitu #
$) 1stimewa2maksimal # pabila keseluruhan bahan pelajaranyang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa
) 3aik sekali2optimal # pabila sebagai mana besar (7"%sampai dengan 44%) bahan pelajaran yang disampaikan
dapat dikuasai oleh siswa.*) 3aik2minimal # pabila bahan pebelajaran yang
diajarkan hanya "!% sampai dengan 75% saja yang dikuasaioleh siswa.
) urang # pabila bahan pelajaran yangdiajarkan kurang dari "!% dikuasai oleh siswa.
7. Hasil Belajar
Se&ara umum sis%a selalu belajar se&ara efektif dan efesien untuk men&apai
keberhasilan. asil belajar yang di&apai oleh seorang sis%a nampak dari
kemampuannya untuk menja%ab setiap pertanyaan atau soal yang diberikan oleh
guru. 6amun hasil belajar yang di&apai setiap sis%a berbeda-beda karena tergantung
pada pengetahuan atau pemahamannya. Sudjana ('
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
29/67
49
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh sis%a setelah ia menerima
pengalaman belajarnya1. Aebih lanjut nas dalam 6arefa (!$*#!)
mengatakan bahwa#
6asil belajar adalah tingkat penguasaan peserta didikterhadap tujuan-tujuan khusus yang ingin diapai dalamunit-unit program pengajaran atau tingkat penapaiterhadap tujuan-tujuan umum pengajaran8.
Menurut 0imyati dan Mudjiono (!!4#*) bahwa# 0engan
berakhirnya suatu proses belajar' maka siswa memperoleh suatu
hasil belajar8.
9adi sesuai dengan pendapat di atas' peneliti menyimpulkan
bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diapai seseorang ke
arah yang lebih baik setelah mengalami dan mengikuti proses
pengajaran. :ntuk mengetahui hasil belajar siswa dalam suatu
pelajaran perlu diadakan e,aluasi atau tes hasil belajar. 6asil
belajar ini dinyatakan dalam bentuk angka atau huruf pada tiap
periode tertentu.
Menurut 3loom dalam 0imyati dan Mudjiono (!!4#")
mengemukakan ranah tujuan pendidikan berdasarkan hasil belajar
siswa yakni # ranah kognitif' afektif dan psikomotor. 0alam
penelitian ini' penulis menilai hasil belajar siswa ditinjau dari aspek
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
30/67
49
kognitif. ;leh 3loom dalam 6arefa (!$*#$) membagi ranah
kognitif tersebut menjadi enam sub kategori yakni#
a. !engetahuan (@+)
Merupakan pemun&ulan kembali informasi yang sudah diterima. Katakerja untuk indikator adalah mendefenisikan menunjukkan memberi
nama menyebutkan menuliskan se&ara berturut memilih mengukur
menirukan dan menyatakan. b. !emahaman (@')
Merupakan kemampuan menginterprestasikan informasi. Kata kerja
untuk indikator ialah membedakan menentukan memperkirakan
menjelaskan menguraikan lebih lanjut memberikan menuliskan
kembali memformulasikan mengubah meringkaskan.&. !enerapan (@/)
Merupakan kemampuan menggunakan informasi pada situasi konkrit.Kata kerja untuk indikator adalah mengubah menghitung
mendemonstrasikan menemukan memanipulasikan (dalam arti positif)
menghubungkan menunjukkan meme&ahkan (persoalan;masalah) danmenguraikan.
d. 7nalisis (@4)
Merupakan kemampuan meme&ahkan informasi menjadi beberapa bagian. Kata kerja indikator adalah merin&i membuat diagram
membedakan mendiskriminasikan mengidentifikasi atau mengenal
memberi ilustrasi atau &ontoh menyimpulkan membuat outlinemengemukakan menghubungkan memisahkan membagi (kedalam bagian-bagian).
e. Sintesis (@)
Merupakan kemampuan memilah sesuatu berdasarkan tolak ukur tertentu. Kata kerja untuk indikator adalah mengkategorikan
mengabungkan mengumpulkan menyusun mengarang men&iptakan
meren&anakan membagi menulis kembali meringkas mengatakan.f. 5aluasi (@
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
31/67
49
+ !emahaman dan !enerapan konsep
' Kinerja $lmiah
7lasan*+ !emahaman dan penerapan konsep men&akup semua ranah dalam kognitif
' Kinerja $lmiah men&eminkan semua akti5itas sains yang melatih dan
mengembangkan baik keterampilan sains dan sikap ilmiah8ntuk memasukkan nilai dalam rapor semua nilai pemahaman dan penerapan
konsep yang men&akup semua sup ranah kognitif dimasukan ke dalam aspek
pemahaman dan penerapan konsep sedangkan semua nilai yang berhubungan
dengan akti5itas sains yang melatih dan mengembangkan keterampilan sainsdan sikap ilmiah dimasukan kedalam aspek kinerja ilmiah.
Selanjutnya arefa ('+*//-/) mengungkapkan beberapa kaidah untuk
menentukan apakah tes hasil belajar bentuk tes pilihan ganda dan bentuk tes isian
(essay) sudah memiliki 5aliditas rasional dengan melakukan penelusuran sebagai
berikut*
a ,entuk #es !ilihan "anda
+ Materi misalnya *
a ,utir soal sesuai dengan indikator. b !enge&ohan harus berfungsi.
& Setiap soal harus mempunyai ja%aban yang benar.
' Konstruksi misalnya *a !okok soal harus dirumuskan jelas dan tegas.
b umusan pokok soal dan pilihan ja%aban harus merupakan
pernyataan yang jelas saja.& !okok soal jangan memberi petunjuk kea rah ja%aban yang benar.
d !okok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif
ganda.
e !ilihan ja%aban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.f !anjang pilihan ja%aban harus relatif sama.
g !ilihan ja%aban jangan mengandung 0semua salah1 atau 0semua
benar1.h !ilihan ja%aban yang berbentuk angka atau %aktu harus disusun
berdasarkan urutan besar ke&ilnya nilai angka atau kronologis
%aktunya.i "ambar grafik tabel diagram dan sejenisnya yang terdapat pada
soal harus jelas dan berfungsi.
j umusan pokok soal tidak menggunakan ungkapan atau kata yang
bermakna tidak pasti.
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
32/67
49
k ,utir soal bergantung pada ja%aban sebelumnya.
l indarkan penggunaan kata kelompok kata atau nama gambar
yang* (+) bermakana negatif (') mempunyai makna berlainan didaerah tertentu (/) hanya dimengerti di daerah tertentu.
/ ,ahasa misalnya
a Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengankaidah bahasa $ndonesia.
b ,ahasa yang digunakan harus komutatif sehingga pernyataan
mudah dimengerti.
& 2angan menggunakan bahasa yang berlaku setempat.d !ilihan ja%aban janga mengulang kata;frase yang bukan
merupakan satu kesatuan pengertian.
b ,entuk #es $sian (sei)
+ Materi misalnya *a ,utir soal sesuai dengan indikator.
b ,atasan pertanyaan dan ja%aban yang diharapkan harus jelas.& $si materi sesuai dengan tujuan pengukuran.
d $si materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis sekolah
dan tingkat kelas.' Konstruksi misalnya *
a umusan kalimat dalam bentuk kalimat tanya atau perintah yang
menuntut ja%aban terurai.
b ,uat petunjuk sejelas-jelasnya tentang &ara pengerjaan soal.& ,uatlah pedoman pengskorannya setelah soalnya ditulis.
d #abel grafik diagram kasus atau yang sejenisnya bermakna
(jelas keterangannya atau ada hubungannya dengan masalah yangditanyakan).
e ,utir soal tidak tergantung pada butir soal sebelumnya.
/) ,ahasa misalnya*a umusan kalimat soal harus komunikatif.
b ,utir soal menggunakan kalimat bahasa $ndonesia yang baik dan
benar.
& umusan soal tidak menggunakan kata-kata;kalimat yangmenimbulkan penafsiran ganda.
d indarkan penggunaan bahasa yang berlaku setempat.
e umusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapatmenyinggung perasaan sis%a.
& -otosintesisA #ejarah Penem!an -otosintesis
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
33/67
49
!ada a%alnya orang menganggap bah%a akar 0memakan1 tanah seperti yang
dikemukakan oleh Aristoteles. #umbuhan hijau memperoleh Hat-Hat makanan dari
dalam tanah yang berasal dari hasil perombakan (penguraian) organisme yang telah
mati. !enguraian organisme mati menjadi bahan yang dapat diserap oleh akar
tumbuhan hijau dilakukan oleh mi&roorganisme. Konsep fotosintesis dimulai pada
abad ke-+ ketika /an 9an Helmont menyatakan bah%a pertumbuhan tumbuhan
disebabkan adanya air dan bukan tanah.
!ada tahun +' /oseph Priestle: melakukan penelitian dan menyimpulkan
bah%a tumbuhan mengubah udara yang dikeluarkan he%an menjadi udara segar.
!riestly melakukan eksperimen bah%a jika dalam tabung tertutup diletakkan tikus
dan tumbuhan tikus tetap hidup.
Selanjutnya kita mengetahui bah%a tumbuhan menggunakan karbon dioksida yang
dikeluarkan oleh he%an dan he%an menyerap oksigen yang dihasilkan tumbuhan.!ada tahun +9 /an "ngenho!s; membuktikan bah%a pada fotosintesis
dilepaskan oksigen. al ini dibuktikannya dengan per&obaan menggunakan tanaman
air drilla verticillata di ba%ah &orong berbalik. 2ika tanaman tersebut kena &ahaya
timbullah gelembung-gelembung udara yang akhirnya mengumpul di dasar tabung
reaksi.
/ean senebier (+B') menyebutkan gas yang dibutuhkan oleh tumbuhan
untuk fotosintesis adalah karbon dioksida yang merupakan sumber karbon bagi
tumbuhan hijau. !ada tahun +B4' /!li!s ,obert Ma:er menyatakan bah%a energi
&ahaya matahari yang diserap oleh tumbuhan hijau selanjutnya diubah menjadi energi
kimia.
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
34/67
49
/!li!s 9on #a3hs (+B
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
35/67
49
#umbuhan umumnya mendapatkan karbon dioksida dari udara dan mendapatkan
air dari tanah. Karbon dioksida diubah menjadi gula. asil sampingan proses ini
adalah gas oksigen. !roses ini memerlukan energi yang se&ara alami didapat dari
&ahaya matahari. nergi dari &ahaya matahari ini diserap oleh klorofil yang terdapat
pada tumbuhan.
Sebenarnya proses fotosintesis bukanlah reaksi tunggal melainkan terdiri dari
beberapa tahap reaksi yang kompleks. eaksi yang terjadi dapat dituliskan se&ara
sederhana sebagai berikut.
Dari reaksi di atas dapat diketahui syarat-syarat agar berlangsung proses
fotosintesis yaitu sebagai berikut.
a. Karbon dioksida (@') diambil oleh tumbuhan dari udara bebas melalui stomata
(mulut daun).
b. 7ir diambil dari dalam tanah oleh akar dan diangkut ke daun melalui pembuluh
kayu (Iilem).
&. @ahaya matahari.
d. Klorofil (Hat hijau daun) sebagai penerima energi dari &ahaya matahari untuk
melangsungkan proses fotosintesis. "lukosa diedarkan keseluruh tubuh tumbuhan
melalui floem. asil fotosintesis ini digunakan tumbuhan untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. 7pabila kebutuhan glukosa sudah &ukup maka kelebihan
glukosa yang ada akan diubah menjadi karbohidrat dan disimpan sebagai &adangan
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
36/67
49
makanan di dalam akar batang buah atau biji. Dalam akar misalnya kentang
dalam batang misalnya tebu dalam buah seperti durian rambutan dan pepaya
dalam biji misalnya ka&ang hijau.
& ahap1ahap -otosintesis
!roses fotosintesis yang terjadi di kloroplas melalui dua tahap reaksi yaitu
rea*si terang dan rea*si gelap++ "ea*si terang berlangsung dengan &ahaya
Dalam tahap ini klorofil menyerap &ahaya nila. nergi yang ditangkap klorofil
digunakan untuk meme&ah molekul air. !eme&ahan ini disebut otolisis+
?otolisis mengakibatkan molekul air pe&ah menjadi higrogen dan oksigen.
eaksi fotolisis dapat ditulis sebagai berikut*
' "ea*si gelap berlangsung tanpa &ahaya
!ada proses ini terjadi pengikatan karbon dioksida di dalam daun. Karbon
dioksida ini akan bergabung dengan ion hidrogen yang dihasilkan dari reaksi
terang membentuk glukosa.
$ Hasil Akhir -otosintesis
asil akhir fotosintesis adalah gula sederhana yang terdiri dari tiga atom
karbon. Senya%a ini sangat mudah bereaksi sehingga sebelum diangkut perlu
diubah terlebih dahulu menjadi gula lain misalnya glukosa. "lukosa diangkut
melalui floem ke sel-sel daun yang lain yang tidak berfotosintesis ke sel-sel
batang dan sel-sel akar untuk keperluan tumbuhan itu sendiri. Sisanya diubah
dalam bentuk lain yaitu menjadi amilum protein lipid yang disimpan sebagai
'' '' J '
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
37/67
49
&adangan makanan. @adangan makanan terutama disimpan dalam akar dan
batang dan juga disimpan dalam daun. asil lain dari fotosintesis ialah berupa
oksigen. ksigen dilepas ke lingkungan melalui stomata. ksigen yang dilepas
akan dimanfaatkan oleh organisme lain untuk proses pernafasan.
+ Bagian Da!n 2ang Berperan Dalam -otosintesis
Semua bagian tumbuhan yang ber%arna hijau memiliki kloroplas sebagai
tempat berlangsungnya fotosintesis. 6amun organ utama fotosintesis adalah
daun. Di bagian daun (pembuluh) terdapat bagian yang disebut mesofil. !ada
mesofil terdapat jaringan tiang (palisade) dan jaringan bunga karang (spons) yang
banyak terdapat kloroplas.
Kloroplas merupakan tempat fotosintesis pada tumbuhan. Kloroplas
mengandung pigmen klorofil dan mempunyai membran rangkap (membran luar
dan membran dalam). Klorofil merupakan pigmen %arna hijau yang menangkap
energi &ahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia. Di dalam kloroplas
terdapat stroma tilakoid (kantong membran pipih di dalam kloroplas) dan grana
(tumpukan tilakoid).
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
38/67
49
Di antara sel-sel epidermis daun terdapat pori ke&il yang disebut stomata +
?ungsi stomata sebagai pengatur penguapan pengatur masuknya gas karbon
dioksida (@') dari udara dan keluarnya gas oksigen (') ke udara selama
fotosintesis berlangsung dan ke arah sebaliknya pada %aktu respirasi
berlangsung. Diantara epidermis atas dan epidermis ba%ah terdapat jaringan
"ambar '. $risan Melintang Daun
"ambar /. #empat #erjadinya ?otosintesis
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
39/67
49
mesofil. !ada tumbuhan monokotil mesofilnya tersusun atas parenkim yang
seragam.
D -aktor 2ang Mempengar!hi -otosintesis
?otosintesis dipengaruhi oleh faktor internal maupun fa&tor eksternal.
?aktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis adalah sebagai berikut.
a. Konsentrasi karbon dioksida (@') di udara semakin tinggi konsentrasi @'
di udara maka laju fotosintesis semakin meningkat.
b. Klorofil semakin banyak jumlah klorofil dalam daun maka proses fotosintesis
berlangsung semakin &epat. !embentukan klorofil memerlukan &ahaya
matahari.
Ke&ambah yang ditumbuhkan di tempat gelap tidak dapat membuat klorofil
dengan sempurna. Ke&ambah ini dikatakan mengalami etiolasi yaitu tumbuh
sangat &epat (lebih tinggi;panjang dari seharusnya) dan batang dan daunnya
tampak be%arna pu&at karena tidak mengandung klorofil. 8mur daun juga
"ambar 4. Suhu !ada #umbuhan
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
40/67
49
mempengaruhi laju fotosintesis. Semakin tua daun kemampuan
berfotosintesis semakin berkurang karena adanya perombakan klorofil dan
berkurangnya fungsi kloroplas.
&. @ahaya intensitas &ahaya yang &ukup diperlukan agar fotosintesis berlangsung
dengan efisien.
d. 7ir ketersediaan air mempengaruhi laju fotosintesis karena air merupakan
bahan baku dalam proses ini.
e. Suhu umumnya semakin tinggi suhunya laju fotosintesis akan meningkat
demikian juga sebaliknya. 6amun bila suhu terlalu tinggi fotosintesis akan
berhenti karena enHim-enHim yang berperan dalam fotosintesis rusak. leh
karena itu tumbuhan menghendaki suhu optimum (tidak terlalu rendah atau
terlalu tinggi) agar fotosintesis berjalan se&ara efisien.
E Pengambilan
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
41/67
49
@oba perhatikan apa yang terjadi jika kamu membuka botol yang berisi minyak
%angi atau jika kamu memasukkan serbuk pe%arna kedalam air.
Difusi merupakan perpindahan Hat-Hat atau molekul-molekul dari daerah
konsentrasi tinggi (hipertonik) ke konsentrasi rendah (hipotonik). Misal
pengambilan ' dan pengeluaran @' saat pernafasan penyebaran setetes
tinta dalam air dan @' ' '.Difusi dapat berlangsung dalam sel-sel hidup termasuk pada sel
tumbuhan. #elah diketahui bah%a isi sel hidup adalah protoplasma yang
merupakan satu larutan. #ubuh tumbuhan dibangun oleh sel-sel tumbuhan
yang setiap selnya memiliki dinding sel dari selulosa. Dinding tersebut
umumnya bersifat permeabel sehingga dapat dile%ati air dan Hat-Hat telarut di
dalamnya. Difusi yang tergantung pada suatu mekanisme transpor khusus dari
membran seperti enHim permease disebut difusi terbantu misalnya difusi 7D!
ke dalam dan difusi 7#! ke luar dari mitokondria. "erakan partikel dari
tempat dengan potensial kimia lebih tinggi ke tempat dengan potensial kimia
lebih rendah karena energi kinetiknya sendiri sampai terjadi keseimbangan
dinamis.
?aktor yang mempengaruhi difusi *
"ambar . !roses Difusi
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
42/67
49
+. Suhu makin tinggi difusi makin &epat
'. ,M makin besar difusi makin lambat
/. Kelarutan dalam medium makin besar difusi makin &epat
4. ,eda potensial kimia makin besar beda difusi makin &epat
$ 0smosis
smosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari
bagian yang lebih en&er ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel
harus dapat ditembus oleh pelarut tapi tidak oleh Hat terlarut yang
mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Aiat gambar
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
43/67
49
6amun apabila lingkungan sekitarnya hipertonik maka air akan keluar dari
tumbuhan yang akan menyebabkan tumbuhan kekurangan air.7ir yang ada ditanah
masuk karena adanya perbedaan konsentrasi air dan akan masuk melalui akar dan
akan mele%ati*
Epidermis = korteks = endodermis = perisikel = >ilem
Lilem yang merupakan pengangkut air akan memba%a air keseluruh bagian
tumbuhan hingga kedalam sel F sel tumbuhan itu sendiri dan akan diapakai untuk
fotosintesis dan lain F lain.
!ada saat keadaan lingkungan hipotonik air akan masuk kedalam sel dan sel
akan mengembang dan turgid dan apabila ini terus terjadi akan mengakibatkan
pe&ahnya sel itu sendiri akibat banyaknya air yang masuk kedalam sel.
Sedangkan pada keadaan hipertonik air akan keluar meninggalkan sel menuju
lingkungan sehingga sel akan men&iut serta mati.
"ambar . !roses !engangkutan 7ir
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
44/67
49
Kesimpulan * #umbuhan memerlukan tekanan osmotik yang &ukup untuk
dapat tumbuh se&ara tepat dan benar dan tidak mengalami kerusakan sel akibat
proses osmosis.
5 ranspor Aktif
#ransportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran Hat-Hat
ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. !ada tumbuhan tingkat rendah (misal
ganggang) penyerapan air dan Hat hara yang terlarut di dalamnya dilakukan
melalui seluruh bagian tubuh. !ada tumbuhan tingkat tinggi (misal
spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan pembuluh pengangkut yang
terdiri dari Iilem dan floem.
#umbuhan memperoleh bahan dari lingkungan untuk hidup berupa ' @'
air dan unsur hara. Ke&uali gas ' dan @' Hat diserap dalam bentuk larutan ion.
Mekanisme proses penyerapan dapat berlangsung karena adanya proses imbibisi
difusi osmosis dan transpor aktif.B. Penelitian Yang Relevan
"ambar B. !roses #ransport 7ktif
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
45/67
49
Penelitian yang rele,an adalah penelitian yang biasanya
digunakan untuk menari persamaan dan perbedaan antara
penelitian orang lain dengan penelitian yang sedang dibuat atau
membandingkan penelitian yang satu dengan penelitian yang lain.
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
46/67
49
kategori &ukup dan pada akhir siklus $$ adalah 9+eksi. 9ika dari hasil
re>eksi pada akhir siklus ternyata belum memberikan hsil yang
memuaskan maka penelitian akan dilanjutkan ke siklus berikutnya
hingga hasil yang diperoleh memuaskan. :ntuk lebih jelas'
pelaksanaan penelitina disusun dalam bagan sebagai berikut.
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
47/67
49
BAB """
ME0DE PENEL""AN
4
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
48/67
49
A. 0bjek indakan
,erdasarkan tujuan yang akan di&apai maka penelitian ini dilakukan dengan
pelaksanaan penelitian tindakan kelas (!#K). ?okus dalam penelitian ini adalah
tindakan-tindakan dalam proses pembelajaran. 7dapun jenis tindakan yang diteliti
(objek tindakan) dalam penelitian ini adalah*
+. !enerapan model pembelajaran kooperatif tipe S#7D dalam pembelajaran
$!7 #erpadu
'. !eningkatan hasil belajar sis%a dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe S#7D.
Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran $!7
#erpadu. !eneliti sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran sedangkan guru mata
pelajaran $!7 #erpadu berperan sebagai pengamat.
B. Lokasi dan #!bjek Penelitian
+. Aokasi !enelitian
Aokasi penelitian ini adalah kelas :$$$ - + 6egeri ' iliduho tahun pelajaran
'+;'+
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
49/67
49
'. Subjek !enelitian
Subjek penelitian adalah sis%a kelas :$$$-+ semester ' SM! 6egeri ' iliduho
tahun pelajaran '+;'+< yang berjumlah + oarang laki-laki dan + orang
perempuan.
+. ?akt! dan Laman:a indakan
+. Eaktu #indakan
Sesuai dengan ren&ana maka tindakan dalam penelitian ini dilaksanakan pada
semester genap tahun pelajaran '+;'+< yaitu pada bulan Maret sampai Mei
dan disesuaikan dengan jad%al sekolah.
'. Aamanya #indakan
!elaksanaan tindakan dilakukan kurang lebih dua bulan dan terdiri dari beberapa
siklus. Setiap siklus diren&anakan sebanyak ' kali pertemuan dan + kali
pertemuan untuk ujian harian berupa tes hasil belajar.
D. Prosed!r Pelaksanaan indakan
&. "nstr!men Penelitian
8ntuk mengumpulkan data pada penelitian ini digunakan instrumen
penelitian sebagai berikut*
a. Lembaran obser@asi
Aembaran obser5asi digunakan untuk mengetahui pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas. Sebelum lembaran obser5asi dijadikan
sebagai instrumen penelitian terlebih dahulu di5alidasi kepada guru yang
4
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
50/67
49
berpengalaman atau dosen. Aembaran obser5asi dalam penelitian ini terdiri dari
lembaran obser5asi untuk guru dalam melaksanakan pembelajaran lembaran
obser5asi sis%a yang aktif dan tidak terlibat aktif dalam pembelajaran.
a) Aembaran obser5asi untuk sis%a yang tidak terlibat aktif dalam pembelajaran.
Aembaran obser5asi ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang sis%a
yang tidak terlibat aktif dalam pembelajaran. 7dapun kegiatan sis%a yang tidak
aktif dalam proses pembelajaran yaitu* a) mengantuk b) mengerjakan tugas
lain &) berisik d) keluar masuk kelas e) mengganggu sis%a lain f) melamun
g) usil h) &oret-&oret di kertas i) nyeletuk dalam hati j) pindah-pindah tempat
duduk.
b) Aembaran obser5asi sis%a dalam kegiatan pembelajaran. Aembaran obser5asi
ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang kegiatan sis%a dalam
pembelajaran yang berkaitan dengan minat perhatian partisipasi dan
persentasi.
&) Aembaran pembelajaran
Aembaran pembelajaran digunakan untuk mengetahui pelaksanaan
pembelajaran oleh peneliti apakah langkah-langkah yang dilakukan di kelas
sesuai dengan tahapan-tahapan model pembelajaran kooperatif tipe S#7D.
bser5asi ini dilakukan dari a%al hingga berakhirnya kegiatan pembelajaran.
b. Lembar Pand!an ?a4an3ara
Aembar panduan %a%an&ara digunakan untuk mendapatkan tanggapan sis%a
atas pembelajaran yang dilakukan. #anggapan sis%a ini kemudian digunakan
sebagai bahan refleksi dalam menentukan ren&ana tindakan pada pertemuan
berikutnya.
3. Angket
4
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
51/67
49
7ngket kualitas pembelajaran merupakan instrumen kualitas pembelajaran
yang disusun dalam bentuk kuesioner objektif dimana kepada responden akan
diberikan beberapa butir soal dengan lima alternatif ja%aban yaitu* sangat sering
skor * sering skor * 4 kadang-kadang skor * / kurang skor * ' tidak pernah
skor * +. Dibuat berdasarkan skala Aikert. Selanjutnya responden diminta untuk
memilih satu ja%aban yang dianggap paling sesuai dengan apa yang mereka rasakan.
7ngket ini juga perlu di5alidasikan kepada dosen atau guru berprestasi diberikan
kepada sis%a untuk mendapatkan informasi sehubungan dengan peningkatan kualitas
pembelajaran disekolah.
d. Dok!mentasi
Dokumentasi yang digunakan yaitu foto dan klip 5ideo. Dokumentasi
digunakan untuk menunjukkan gambaran konkrit pelaksanaan pembelajaran pada
masing-masing pertemuan setiap siklus.
e. es Hasil Belajar
#es hasil belajar digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
sis%a. #es hasil belajar yang digunakan peneliti berbentuk tes uraian dan disusun
berdasarkan kisi-kisi tes. Sebelum tes dijadikan sebagai instrumen penelitian terlebih
dahulu*
Di5alidasikan kepada guru atau dosen untuk menyelidiki tentang ranah materi
ranah konstruksi dan ranah bahasa dimana setiap butir soal terdiri dari dua kolom.
Kolom + * jika 0ya1 skor + jika 0tidak1 skor dan diolah menggunakan skala
"uttman. "uttman mengajukan suatu indeks reproduksibilitas skala yang sederhana
(ep) * !roposi ja%aban-ja%aban berikut pada pola ja%aban perintahnya atau *
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
52/67
49
ep N + F
2a%aban,anyaknya2umlah
Kesalahan,anyaknya2umlah
Dengan kriteria "uttman menyarankan 9 sebagai tingkat reproduksibel minimum
yang dapat diterima. Kolom dua dengan skala penilaian * + N tidak 5alid ' N kurang
5alid / N &ukup 5alid dan 4 N 5alid. 6ilai rata-rata dari data hasil 5aliditas logis pada
kolom ' diinterpresentasikan dengan kriteria (arefa '+/*4)) sebagai berikut*
:alid N4 artinya* soal dapat dipakai;digunakan tanpa re5isi
@ukup 5alid N/ artinya* soal dapat dipakai;digunakan dengan re5isi ke&il
Kurang 5alid N' soal tidak dapat digunakan masih memerlukan konsultasi#idak 5alid N+ artinya soal tidak dapat digunakan;dibuang.
Dilakukan uji &oba disekolah lain untuk keperluan uji kelayakan tes yaitu*
a) 8ji :aliditas #es
,entuk uji 5aliditas yang digunakan peneliti adalah proses uji 5aliditas item
untuk mengetahui apakah setiap item dari tes 5alid atau tidak. umus yang digunakan
untuk uji 5aliditas yaitu !rodu&t Moment dengan rumus*
( )( )
( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑
∑ ∑∑
−−
−=
''''
- - . / / .
- / /- . r 0)
Keterangan*r Iy N Koefisien 5aliditas antara 5ariabel I dan y
∑ / N 2umlah skor setiap butir tes
∑- N 2umlah skor total
6 N 2umlah peserta tes
arefa ('+/*/B)
Selanjutnya r Iy dikonsultasikan pada nilai-nilai kritis r produ&t moment pada taraf
signifikan
4).(>4 =α
Setiap item tes dinyatakan 5alid jika
tabel 0) r r ≥
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
53/67
49
a) 8ji eliabilitas #es
Karena tes yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk tes uraian maka
untuk uji reliabilitas digunakan rumus alpha yaitu*
r11=
k
k −1 (1−∑ ∂i2
∂t 2 )
dimana*
++r
N Koefisien eliabilitas k N ,anyak ,utir #es
∑∂'
i
N 2umlah :arians Skor Setiap ,utir '
t ∂
∂t 2
N :arians #otal Skor
arefa ('+/*)
8ntuk penghitungan 5arians skor setiap butir tes digunakan rumus*
( )
.
.
0 /
i
i
i
∑ ∑−
=∂
'
'
'
dan
+∂+∂+∂=∂∑'
/
'
'
'
+
'
i
J
'
* ∂
Dan untuk penghitungan 5arians skor total setiap butir tes digunakan rumus*
( )
.
.
0 /
t
t
i
∑ ∑
=∂
'
'
'
arefa ('+/*/)
Setelah r ++ diketahui maka berkonsultasi dengan harga r tabel (r t) pada taraf
signifikan >. 2ika harga r hitung lebih ke&il dari harga kritik dalam tabel maka tes
tersebut tidak reliabel. #etapi jika r ++lebih besar dari atau sama dengan r tebel (r ++Or t)
maka dikatakan reliabel.
b) 8ji #ingkat Kesukaran
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
54/67
49
8ntuk memastikan kesesuaian antara tingkat kesukaran soal yang sudah
ditetapkan pada kisi-kisi tes dengan keadaan yang sebenarnya maka perlu dilakukan
penghitungan tingkat kesukaran berdasarkan data hasil uji&oba. #ingkat kesukaran tes
dihitung dengan rumus*
tesmengikutiyangsis%a belajar ;ga2umlah %ar
soalsuatu padasis%a belajar ;skor %arga2umlahMean =
penskoran pedoman padaditetapkantelahyangmaksimumSkor
Mean#K =
Selanjutnya hasil perhitungan tingkat kesukaran dikonsultasikan pada kriteria
sebagai berikut* F / N Soal tergolong sukar
/+ F N Soal tergolong sedang
+ F + N Soal tergolong mudah
arefa ('+/*
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
55/67
49
7dapun tindakan atau tahapan pelaksanaan penilaian tindakan kelas (!#K)
sebagai berikut*
+. !eren&anana. Setiap pertemuan peneliti menyiapkan *
+) Silabus mata pelajaran
') !! sesuai model kooperatif tipe STAD/) AKK
4) Kuis dan penghargaan bagi kelompok yang berprestasi
) Aembaran obser5asi untuk*(a) Sis%a yang tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran
(#erlampir)(b) Sis%a yang aktif dalam proses pembelajaran (#erlampir)
(&) !roses pembelajaran (#erlampir)
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
56/67
Permasalahan Perenanaan 1 indakan 1
Pengamatan2
Pengumpulan 0ata 1
=e>eksi 1
Permasalahan 3aru 6asil =e>eksi Perenanaan 11 indakan 11
Pengamatan2
Pengumpulan 0ata 11
=e>eksi 11
pabila Permasalahan 3elum terselesaikan0ilanjutkan ke siklus berikutnya
&iklus 11
&iklus 1
pabila Permasalahan terselesaikan0irumuskan temuan penelitian
49
a) Sis%a dibagi kedalam tiap kelompok kemudian sis%a belajar dalam
masing-masing kelompok
b) "uru memberikan penekanan dari hasil diskusi dalam kelompok
&) Sis%a mengerjakan kuis dalam bentuk soal-soal se&ara indi5idud) !emberian nilai
e) !emberian penghargaan kelompok
/. !enutup"uru memberikan penghargaan kepada kelompok yang telah berhasil
men&apai kriteria keberhasilan tertentu.4. !engamatan (bser5asi)
Selama proses kegiatan pembelajaran (siklus $) guru mata pelajaran
matematika sebagai pengamat memperhatikan kesesuaian langkah-langkah
pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD dan mengisi lembar
pengamatan.
. efleksi
a. efleksi tiap akhir pertemuan
!ada akhir pertemuan guru;peneliti merefleksikan data tentang*+) !engamatan terhadap sis%a yang tidak
aktif dalam proses pembelajaran (#erlampir)
') !engamatan terhadap sis%a yang aktif
dalam proses pembelajaran (#erlampir)
/) Aembaran proses pembelajaran
(#erlampir)
4) dokumentasi foto b. efleksi tiap akhir siklus
!ada akhir siklus guru;peneliti merefleksikan data tentang*
+) #es hasil belajar ') Aembar panduan %a%an&ara
/) 7ngket tentang kualitas pembelajaran
Setelah semua data terkumpul maka peneliti mendeskripsikan hasil yang
telah di&apai serta menganalisa kelemahan-kelemahan yang terjadi untuk diperbaiki pada peren&anaan siklus berikutnya.
al yang diuraikan diatas dapat dilihat pada bagian di ba%a ini*
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
57/67
49
"ambar * (') Desain penelitian.
5. Prosed!r Penelitian
!enelitian ini terdiri dari dua siklus sebagai berikut*
a) Siklus ke-+
!ada siklus pertama dilaksanakan ' kali pertemuan dan + kali pertemuan
untuk ujian harian dimana pada masing-masing pertemuan peneliti menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe S#7D dengan langkah-langkah proses
pembelajaran ter&antum pada !! (#erlampir). Selama siklus pertama berlangsung
"uru mata pelajaran sebagai pengamat mengisi lembaran pengamatan sesuai langkah-
langkah pembelajaran yang dilakukan. Setiap pertemuan terakhir siklus pertama
diadakan tes hasil belajar. Dari hasil tes tersebut dapat tergambarkan sejauh mana
kemampuan sis%a dalam menyelesaikan tes hasil belajar tersebut (naskah soal
terlampir).
b) Siklus ke-'
Dengan menge5aluasi hasil pelaksanaan siklus pertama jika ternyata masih
belum men&apai target yang diharapkan sebelumnya maka dilanjutkan pada siklus
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
58/67
49
berikutnya dengan tidak terabaikan langkah-langkag pada siklus $ dan memperbaiki
kekurangan-kekurangan siklus $.
E. eknik Analisis Data
8ntuk menganalisis data yang telah terkumpul oleh peneliti maka peneliti
melakukan langkah-langkah pengolahan sebagai berikut*
&. Pengolahan Lembaran Hasil 0bser@asi
8ntuk menganalisis data yang telah dikumpulkan maka peneliti menempuh
langkah seperti barikut*
a. asil obser5asi pembelajaran responden guru diolah dengan skala
Aikert yang terdiri dari 4 tingkatan yaitu* sangat baik diberi skor 4 baik diberi
skor / &ukup diberi skor ' dan kurang diberi skor +. Skor pada setiap item
dijumlahkan kemudian ditentukan rata-ratanya dengan rumus*
ata-rata pengamatan N
dinilaiyangindikator jumlah
perolehanskor jumlah
Selanjutnya rata pengamatan diinterprestasikan berdasarkan kategori yang tertera
pada Kunandar ('+*'/) yaitu 1S, Nsangat baik skor 4 ,Nbaik skor /*
@N&ukup skor ' dan K N +1. 8ntuk keperluan rekapitulaasi hasil refleksi maka
hasil obser5asi proses pembelajaran responden guru diolah dalam bentuk
persentase dengan menggunakan rumus *
!ersentase pengamatan N
>+((ideal jumlah
perolehanskor jumlah 0
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
59/67
49
2umlah skor ideal N skor tertinggi I jumlah indikator yang dinilai
b. asil obser5asi untuk sis%a yang tidak terlibat aktif dalam
pembelajaran terdiri dari + item yaitu* mengantuk mengerjakan tugas lain
berisik keluar masuk kelas menggangu sis%a lain melamun usil &oret-&oret
kertas nyeletuk dalam hati pindah-pindah tempat duduk. asil pengamatan pada
setiap item diolah dalam bentuk presentasi dengan rumus*
!ersentase pengamatan N
+((responden jumlah
perolehanskor jumlah 0
!embelajaran dinyatakan baik jika setiap item kurang dari >. Karena tidak
diharapkan ada sis%a yang tidak terlibat aktif dalam pembelajaran maka untuk
keperluan rekapitulasi hasil refleksi presentase diubah dengan rumus*
!ersentase asil !engamatan N+(
itemseluruh pengamatan persentase jumlah+(( −
&. asil obser5asi sis%a dalam kegiatan pembelajaran terdiri dari emapat
item yaitu minat perhatian partisipasi dan presentase. asil obser5asi sis%a
dalam kegiatan pembelajaran diolah dengan skala i*erts yang terdiri dari empat
tingkatan yaitu* sangat baik diberi skor 4 baik diberi skor / &ukup diberi skor '
dan kurang diberi skor + skor pada setiap item dijumlahkan kemudian ditentukan
rata-ratanya dengan rumus*
ata-rata hasil pengamatan setiap N
respondenseluruh jumlah
perolehanskor jumlah
Selanjutnya rata-rata setiap item diinteprestasikan berdasarkan kategori yang
tertera pada Kunandar ('+*'/) yaitu1S, N sangat baik skor 4 , N baik skor
/ @ N &ukup skor ' dan K N kurang skor +1. Maka hasil obser5asi sis%a dalam
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
60/67
49
kegiatan pembelajaran diolah dalam bentuk presentase untuk setiap item dengan
menggunakan rumus*
!ersentase hasil pengamatan N
>+idealskor jumlah
item setiap perolehanskor jumlah 0
2umlah skor ideal N Skor tertinggi P jumlah responden.
$. Pengolahan Hasil ?a4an3ara
Data hasil %a%an&ara kepada sis%a tentang kegiatan guru (peneliti) dalam
proses pembelajan dengan penerapan model kooperatif tipe STAD akan dinarasikan
dalam bentuk kalimat.
5. Pengolahan Hasil Angket K!alitas Pembelajaran
7ngket tentang kualitas pembelajaran diaolah dengan menggunakan skala
Aikert (Sugiono '9*+/4). Skala tersebut berdasarkan kategori yaitu* SSN sangat
sering skor SN sering skor 4 KDN kadang-kadang skor / KN kurang skor ' #!N
tidak pernah skor +. Data dari setiap item pada angket dideskripsikan dengan
menggunakan*
+>I
idealskor 2umlah
itemseluruhskor 2umlahitemsetiap pengamatan!ersentase =
2umlah skor ideal N skor tertinggi I jumlah seluruh responden.
Selanjutnya diklasifikasikan dengan kriteria*
Skor B N ,aik SekaliSkor >-B> N ,aik
Skor -4> N @ukup
Skor >-9> N Kurang
Skor >-4> N Kurang Sekali
!ur%anto ('9*+/)
6. es Hasil Belajar
a. Pengolahan Hasil 9alidasi Logis
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
61/67
49
8ntuk mengumpulkan data yang diperlukan maka peneliti melakukan 5alidasi
logis kepada yang berpengalaman diolah dengan menggunakan skala "uttman.
"uttman mengajukan suatu indeks reproduksibilitas skala yang sederhana (ep) *
!roposi ja%aban-ja%aban berikut pada pola ja%aban perintahnya atau *
ep N + F
2a%aban,anyaknya2umlah
Kesalahan,anyaknya2umlah
Dengan kriteria "uttman menyarankan 9 sebagai tingkat reproduksibel minimum
yang dapat diterima. Kolom dua dengan skala penilaian * + N tidak 5alid ' N kurang
5alid / N &ukup 5alid dan 4 N 5alid.
b. Pengolahan Uji Kela:akan es
+) 8ji :aliditas #es
,entuk uji 5aliditas yang digunakan peneliti adalah proses uji 5aliditas item
untuk mengetahui apakah setiap item dari tes 5alid atau tidak. umus yang digunakan
untuk uji 5aliditas yaitu !rodu&t Moment dengan rumus*
( )( )
( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑
−−
−=
''''
- - . / / .
- / /- . r 0)
Keterangan*r Iy N Koefisien 5aliditas antara 5ariabel I dan y
∑ / N 2umlah skor setiap butir tes
∑- N 2umlah skor total
6 N 2umlah peserta tes
arefa ('+/*/B)Selanjutnya r
Iy dikonsultasikan pada nilai-nilai kritis r produ&t moment pada taraf
signifikan
4).(>4 =α
Setiap item tes dinyatakan 5alid jika
tabel 0) r r ≥
.
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
62/67
49
') 8ji eliabilitas #es
8ji reliabilitas tes digunakan untuk mendapatkan tingkat ketepatan
(kedalaman atau keajegkan) maka digunakan rumus alpha yaitu*
r11= k
k −1 (1−∑ ∂i2
∂t 2 )
dimana*
++r
N Koefisien eliabilitas k N ,anyak ,utir #es
∑∂'
i
N 2umlah :arians Skor Setiap ,utir '
t ∂
∂t 2
N :arians #otal Skor
arefa ('+/*)
8ntuk penghitungan 5arians skor setiap butir tes digunakan rumus*
( )
.
.
0 /
i
i
i
∑ ∑−
=∂
'
'
'
dan
+∂+∂+∂=∂∑'
/
'
'
'
+
'
i
J
'
* ∂
Dan untuk penghitungan 5arians skor total setiap butir tes digunakan rumus*
( )
.
.
0 /
t
t
i
∑ ∑
=∂
'
'
'
arefa ('+/*/)
Setelah r ++ diketahui maka berkonsultasi dengan harga r tabel (r t) pada taraf
signifikan >. 2ika harga r hitung lebih ke&il dari harga kritik dalam tabel maka tes
tersebut tidak reliabel. #etapi jika r ++ lebih besar dari atau sama dengan r tebel (r ++Or t)
maka dikatakan reliabel.
/) 8ji #ingkat Kesukaran
,erdasarkan data hasil uji &oba instrumen dilakukan perhatikan tingkat
kesukaran. #ingkat kesukaran tes dihitung dengan rumus*
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
63/67
49
tesmengikutiyangsis%a belajar ;ga2umlah %ar
soalsuatu padasis%a belajar ;skor %arga2umlahMean =
penskoran pedoman padaditetapkantelahyangmaksimumSkor
Mean#K =
Selanjutnya hasil perhitungan tingkat kesukaran dikonsultasikan pada kriteria
sebagai berikut*
F / N Soal tergolong sukar /+ F N Soal tergolong sedang
+ F + N Soal tergolong mudah
arefa ('+/*
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
64/67
49
S!E,;S N skor perolehan %arga belajar;sis%aSM,SC N skor maksimum butir soal yang bersangkutan
67 N nilai akhir
arefa ('+/*'B)
Skala penilaian dalam mengolah nilai tersebut digunakan skala +-+. Sebagaiindikator kinerja digunakan KKM dan KD yang telah ditetapkan di SMK 6egeri '
7lasa yaitu* KKM-KD N Isis%aseluruh2umlah
belajar tuntasyangsis%a2umlahketuntasan persentase =
Dan persentase ketidaktuntasan N +> - persentase ketuntasan.
Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan kegiatan pembelajaran dinyatakan berhasil jika persentase +> atau persentase ketidaktuntasan > dan juga dalam
prinsip belajar tuntas para sis%a diharapkan dapat menguasai bahan sekurang-kurangnya >.
58 ,ata1,ata Hasil Belajar
ata-rata hitung dari hasil belajar sis%a ditentukan dengan rumus*
n
LL
∑=
Dimana*
LN ata-rata hitung 5ariabel LR
∑LN 2umlah seluruh skor L
n N banyak subjek
Sudjana ('
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
65/67
49
68 #impangan Bak!
Simpangan baku adalah standar rata-rata selisih dari setiap data dengan nilai
rata-rata. Simpangan baku dihitung dengan rumus*
( )n
0 0S ∑ −=
'
Dimana*I N Data yang dikumpulkan
0
N ata-rata data yang dikumpulkann N 8kuran Data
#elaumbanua ('+'*'')
'8 Uji Hipotesis indakan
a8 erhadap Hasil Belajar8ntuk menguji hipotesis tindakan dalam penelitian ini digunakan uji t deskriptif
dengan rumus*
n
S
0t
µ
−=
Dimana*
t N 6ilai t yang dihitung dan selanjutnya disebut thitung
0
N ata-rata data yang dikumpulkan
( µ
N ata-rata yang dihipotesiskan
S N Simpangan baku yang dikumpulkan
n N 8kuran subjek penelitian
7dapun langkah-langkah pengujian hipotesis tindakan untuk rata-rata hasil belajar adalah sebagai berikut*
+) ?ormulasi hipotesis statistik*
ipotesis statistik* * ata-rata hasil belajar sis%a pada mata pelajaran matematika paling besar
dari
a * ata-rata hasil belajar sis%a pada mata pelajaran matematika lebih dari Dengan notasi dapat ditulis*
* μ≤
a * μ>¿
,erarti* uji pihak kanan') 6ilai tabel dari distribusi t*
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
66/67
49
dk N n F + dan taraf signifikan adalah > ( ∝ N )
/) Kriteria pengujianKarena uji pihak kanan maka*
#erima jika G( )d* t α
dan untuk keadaan lain ditolak 4) 8ji statistik dengan menggunakan rumus*
n
s
0t
( µ −=
−
) Kesimpulan
!engambilan kesimpulan didasarkan pada kriteria pengujian.#elaumbanua ('+'*+)
8ntuk mengambil kesimpulan nilai thitung dikonfirmasikan pada tabel kritis distribusi
dengan dk N n-+ pada taraf signifikan >. Kriteria pengujian untuk uji pihak kiri*terima o jika t O - t(dk).b8 erhadap K!alitas Pembelajaran
8ntuk pengujian hipotesis tindakan diuji se&ara statisti& parametris. !engujianhipotesis tindakan dalam penelitian ini menggunakan hipotesis deskriptif uji T
dengan kriteria terima a dan #olak o jika ThitungU T dengan menggunakan rumus*
n
P P
P P 1
oo
o
)+( −
−=
Keterangan *
T N 6ilai T itung
! N !ropoposi asil !erhitungan!o N !roposi yang Dihipotesiskan
n N ,anyaknya 8kuran Sampel
7dapun langkah-langkah pengujian hipotesis tindakan untuk kualitas pembelajaran adalah sebagai berikut*
+) ?ormulasi hipotesis statistik*
ipotesis statistik* * Kualitas pembelajaran matematika paling besar >
a * Kualitas pembelajaran matematika lebih dari >
Dengan notasi dapat ditulis*
* μ ≤ >
a * μ>¿
>
,erarti* uji pihak kanan
') 6ilai tabel dari distribusi H*
-
8/16/2019 Rancangan Ke Dua
67/67
49
#araf signifikan untuk penelitian ini adalah > ( ∝ N )
Ttabel NZ (∝) N
Z (0,05 )
/) Kriteria pengujian*
Karena uji pihak kanan
#erima jika T GZ (∝) dan untuk keadaan lain ditolak
4) 8ji statistik dengan menggunakan rumus*
n
P P
P P 1
oo
o
)+( −
−=
) Kesimpulan
!engambilan kesimpulan didasarkan pada kriteria pengujian.
asan dalam #elaumbanua ('+'*')
2a
Ca #idak
Kondisi a%al kelas
:$$$ SM! 6egeri 'iliduho #.!
'+;'+<
!ermasalahan *
+. !embelajaran berpusat pada guru'. asil belajar sis%a pada mata
pelajaran $!7 #erpadu kurang
!elaksanaan
(Action)
!eren&anaan
(Planning)
!engamatan
2bservation
Menerapkan
model
pembelajaran*operati
Tipe STADdalam proses
pembelajaran
$!7 #erpadu
#indakan *!eren&anaan
!elaksanaan
!engamatan
#ikl!s " +'J7khirtes asil belajar
efleksi
("election)
Tidak
%+ Aembar bser5a#+ Aembar Ea%an&
3+ Aembar 7ngket
4+ #es asil ,elajar. Dokumentasi;?o
7pakah
asil efleksi OTidak
!ermasalahan tidak terselesaikam
!eren&anaan
(Planning)!elaksanaan
(Action)Kon
disi
7khi
#ikl!s " +'J7khir
tes asil belajar
efleksi
("election)!engamatan
2bservation%+ Aembar bser5a#+ Aembar Ea%an&
7pakahasil efleksi O