pws presentasi

Upload: dian-anjar-prabowo

Post on 19-Jul-2015

743 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Anggota1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Afrillia Dian Ana Dwi Furi Arief Jamalia Ayu Lestari Claudia Tika Desi Irawati Dewi Kurniawati Dian Anjar Sari 9. Elok. P 10.Erin.K 11.Ernawati 12.Evi Isdarwanti 13.Fauziah Ayu R 14.Febtaningtyas.D 15.Fitri Resdiana 16.Fitra Fajar.A

MENGELOLA PROGRAM KIA/KB DI WILAYAH KERJA PWS KIA

Pengertian Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) adalah alat manajemen untuk melakukan pemantauan program KIA disuatu wilayah kerja secara terus menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat.

Program KIA- Pelayanan Ibu Hamil, - Ibu Bersalin, - Ibu Nifas, Ibu Dengan Komplikasi Kebidanan - Keluarga Berencana, - Bayi Baru Lahir, - Bayi Baru Lahir Dengan Komplikasi, - Bayi, Dan Balita.

Kegiatan PWSPengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data serta penyebarluasan informasi ke penyelenggara program dan pihak/instansi terkait dan tindak lanjut.

TujuanTujuan umum : Terpantaunya cakupan dan mutu pelayanan KIA secara terus-menerus di setiap wilayah kerja. Tujuan Khusus : 1. Memantau pelayanan KIA secara Individu melalui Kohort 2. Memantau kemajuan pelayanan KIA dan cakupan indikator KIA secara teratur (bulanan) dan terus menerus. 3. Menilai kesenjangan pelayanan KIA terhadap standar pelayanan KIA. 4. Menilai kesenjangan pencapaian cakupan indikator KIA terhadap target yang ditetapkan.

5.Menentukan sasaran individu dan wilayah prioritas yang akan ditangani secara intensif berdasarkan besarnya kesenjangan. 6. Merencanakan tindak lanjut dengan menggunakan sumber daya yang tersedia dan yang potensial untuk digunakan. 7. Meningkatkan peran lintas sektor setempat dalam penggerakan sasaran dan mobilisasi sumber daya. 8. Meningkatkan peran serta dan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan KIA.

Prinsip Pengelolaan Program KIAPengelolaan program KIA bertujuan memantapkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Pemantapan pelayanan KIA dewasa ini diutamakan pada kegiatan pokok sebagai berikut : 1. Peningkatan pelayanan antenatal bagi seluruh ibu hamil di semua pelayanan kesehatan dengan mutu sesuai standar serta manjangkau seluruh sasaran. Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan diarahkan ke fasilitas kesehatan.

2.

7. Peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi dan anak balita sesuai standar dan menjangkau seluruh sasaran. 8. Peningkatan pelayanan KB berkualitas. 9. Peningkatan deteksi dini tanda bahaya dan penanganannya sesuai standar pada bayi baru lahir, bayi dan anak balita. 10. Peningkatan penanganan bayi baru lahir dengan komplikasi sesuai standar.

P E N E R A P A N N Y A

PemeriksaanLaboratorium Rutin Golongan darah Hemoglobin Protein urin Gula darah Laboratorium Khusus Kelompok Beresiko HIV Hepatitis Sifilis Malaria TBC Kecacingan Talasemia

Frekuensi ANC Standar Minimal 4 kali Minimal 1 kali pada Triwulan Pertama Minimal 1 kali pada Triwulan Kedua Minimal 2 kali pada Triwulan Ketiga

B. Pertolongan BersalinPelayanan persalinan yang aman yg dilakukan oleh nakes yang kompeten1. Pencegahan infeksi

PRINSIP

2. Metode sesuai standar3. Merujuk kasus komplikasi 4. IMD 5. Injeksi Vit K

C. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas1. Px TD,Nadi,Resp,Suhu2. Px TF.ut (involusi Ut) 3. Px Lokhia & pengeluaran PervaginaKunj. minimal 3 kali

4. Px Payudara :ASI 5. Vit A 200.000 IU 2 kl (segera & stlh 24 jam I) 6. KB Pasca Salin

Kunj I : 6 jam 6 hari PP Kunj II : 2 mgg PP (8-14 hr) Kunj III : 6 mgg (36-42)

E. Deteksi Dini Dan Penanganan Risiko/ Komplikasi Kebidanan Dan Bayi Baru LahirKegiatan yg dilakukan untuk menemukan bumil yg mempunyai FR & komplikasi kebidanan & Neonatal

1. Tenaga Kesehatan 2. Masyarakat

Deteksi Dini adanya FR serta penanganan yang adekuat sedini mungkin merupan kunci penurunan AKI & AKB

E. Penanganan komplikasi KebidananPelayanan kepada ibu dg komplikasi kebidanan untuk mendapat penanganan definitif sesuai standar oleh nakes kompetenDilakukan

1. Yan Dasar (PONED)

2. Yan Rujukan (PONEK)

F.Pelayanan Kesehatan NeonatusYankes sesuai standar yg diberikan nakes kompeten kepada neonatusKunj. minimal 3 kali

1. Pemeriksaan & Pwt BBL : pwt tl pst,ASI Eksklusif (AE),Vit K1,Salp mata AB,Imunisasi HB-0

KN I : 6 jam 48 jam stlh lahir KN II : 3 7 hari stlh lahir KN III : 8- 28 hari stlh lahir

2. Px pendekatan MTBM : Px tanda bahaya,imun HB0,kons AE,Buku KIA, rujukan kasus

Pelayanan Puskesmas PONED :Yan Obstetri Pn Perdarahan hamil,lin,nifas Penc & Penanganan HDK, PE/E Penc & Pnanganan partus lama/macet Penanganan abortus Stabilisasi kompl obst untk dirujuk & transportasi rujukan Yan Neonatal Penc & Penanganan Asfiksia Penc & Penanganan hipotermia Penc & Pnanganan BBLR Penc & Pnanganan gangguan minum Stabilisasi kompl neonatus untk dirujuk & transportasi rujukan

G. Pelayanan Kesehatan BayiYankes sesuai standar oleh Nakes kepada BayiKunj. minimal 4 kali

1. Pemb imunisasi dasar 2. SDIDTK 3. Pemb Vit A 100.000 IU (6-12 bl) 4. Pemb ASI Eksklusif, MP-ASI, Buku KIA 5. Penanganan kasus rujukan

Kunj I : 29 hari 2 bl

Kunj II : 3 5 blKunj III : 9 11 bl

H.Pelayanan Neonatus Dengan Komplikasi

Pelayanan Neonatus dengan komplikasi adalah penanganan neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan dan kematian oleh dokter/bidan/perawat terlatih di polindes, puskesmas, puskesmas PONED, rumah bersalin dan rumah sakit pemerintah/swasta.

H. Pelayanan Kesehatan Anak BalitaYankes sesuai standar oleh Nakes kepada Balita1. Pemantauan pertumbuhan min 8 kl tercatat dd buku KIA (BB,TB)2. SDIDTK 2 kl dalam setahun 3. Pemb Vit A 200.000 IU 2 kl/th

4. Kepemilikan & pemanfaatan Buku KIA5. Yan MTBS sesuai standar

I. Pelayanan KB BerkualitasYan KB sesuai standar dg menghormati hak individu dlm merenc kehamilan 1. Menurunkan AKIkontribusi

2. Menurunkan tk fertilitas (kesuburan) 3. Dua anak lebih baik 4. Meningkatkan fertilitas bagi PUS yg ingin anak

-menunda/merenc anakan kehamilan -Menghentikan kehamilan

Batasan dan Indikator PemantauanBatasan Pelayanan Antenatal Penjaringan / deteksi dini kehamilan beresiko Kunjungan bumil Kunjungan baru bumil(K1) Ibu Hamil yg tlh mendptkan ANC sesuai stndrt (K4) Kunjungan Neonatal (KN) Kunjungan bufas(KF) Ibu hamil beresiko

Indikator Pemantauan

Indikator Pemantauan Tehnis Indikator Pemantauan Non-Tehnis

Indikator Pemantauan TehnisAkses Pelayanan Antenatal (Cakupan K1)Jumlah Kunjungan Baru (K1) Ibu Hamil X 100% Sasaran Ibu Hamil dalam 1 Tahun

Contoh perhitungan : Untuk menghitung perkiraan jumlah ibu hamil didesa / kelurahan X di kabupaten Y yang mempunyai penduduk senyak 2000 jiwa, maka: Jumlah ibu hamil = 1,10 x 0,027 (CBR Kabupaten Y) x 2000 = 59,4. Jadi saran ibu hamil didesa / kelurahan X adalah 59

Cakupan Ibu Hamil (Cakupan K4) Rumus : Jumlah Kunjungan Ibu Hamil K4 X 100% Jumlah Sasaran Ibu Hamil dalam 1 Tahun Contoh Perhitungan : Jumlah Penduduk 500.000,Angka Kelahiran kasar (CBR)2,3%. Hasil pelayanan antenatal K4 = 12.000 bumil Januari - Desember 2007,maka presentasi cakupan K4 adalah :12.000 1,1 X 2,3% X 500.000

X 100% = 94,86 %

Cakupan Persalinan Oleh Nakes (Pn) yang memiliki kompetensi kebidanan Rumus : Jumlah Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan X 100% Jumlah Sasaran Ibu Hamil dalam 1 Tahun Keterangan : Jumlah seluruh sasaran persalinan dalam 1 tahun diperkirakan melalui perhitungan : CBR x 1,05 x Jumlah Penduduk setempat. Contoh Perhitungan : Untuk menghitung perkiraan jumlah ibu bersalin di desa/kelurahan X di Kab.Y yang mempunyai penduduk sebanyak 2000 jiwa,maka : Jumlah Ibu bersalin = 1,05 x 0,027 (CBR Kabupaten Y) x 2000 = 56,7.Jadi sasaran ibu bersalin di desa/kelurahan x adalah 56 orang.

Cakupan Pelayanan Nifas Oleh Tanaga Kesehatan Rumus yang digunakan :

Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3X pelayanan nifas sesuai stadar disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu 100 % Jumlah seluruh ibu nifas disuatu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama

Contoh perhitungan : Jumlah penduduk 500.000, angka kelahiran kasar (CBR) 2,3%, hasil pelayanan nifas = 10.000 januari desember 2008. Maka cakupan pelayanan nifas adalah 10.000 100% = 82,82% 1,05 2,3% 500.000

Penjaringan (Deteksi) Ibu Hamil Oleh Masyarakat. Rumus :Jumlah ibu hamil beresiko dirujuk oleh dukun bayi atau kader ke tenaga kesehatan 100% Jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun

Cakupan Pelayanan Neonatal (KN1) Oleh Tenaga Kesehatan Rumus : Jumlah kunjungan Neonatal yang mendapat pelayanan kesehatan minimal 2 kali oleh tenaga kesehatan 100% Jumlah seluruh sasaran bayi dalam 1 tahun Contoh perhitungan : Untuk menghitung jumlah perkiraan bayi di suatu desa Z di Kabupaten Dumai Propinsi Riau yang mempunyai penduduk sebanyak 1500 jiwa, maka Jumlah bayi = 0,0248 (CBR Kabupaten Dumai) x 1500 = 37,2. Jadi sasaran bayi di desa Z adalah 37 bayi.

Penanganan Komplikasi Obstetri Rumus : Jumlah kasus kegawatdaruratan neonatal yang ditangani 100% 20% jumlah sasaran bayi dalam 1 tahun

Penanganan Komplikasi Neonatal Rumus : Jumlah kasus kegawatdaruratan Neonatal yang ditangani 100% 20% jumlah sasaran bayi dalam 1 tahun

Indikator Pemantauan Non Teknis1. Cakupan KI, yang menggambarkan keterjangkauan pelayanan KIA. 2. Cakupan K4, yang menggabarkan kualitas pelayanan KIA. 3. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (PN/parnakes), yang menggambarkan tingkat keamanan persalinan. 4. Cakupan penanganan komplikasi kebidanan. 5. Cakupan kunjungan nifas. 6. Cakupan pelayanan KB aktif. 7. Cakupan kunjungan neonates. 8. Cakupan kunjungan bayi.

Pembuatan Grafik PWS KIA

PWS KIA disajikan dalam bentuk grafik dari tiap indikator yang dipakai, yang juga menggambarkan pencapaian tiap desa/kelurahan dalam tiap bulan.

Dengan Demikian Tiap Bulannya Dibuat 13 Grafik, Yaitu :1. Grafik cakupan kunjungan antenatal ke-1 (K1). 2. Grafik cakupan kunjungan antenatal ke-4 (K4). 3. Grafik cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn). 4. Grafik cakupan kunjungan nifas (KF). 5. Grafik deteksi faktor risiko/komplikasi oleh masyarakat. 6. Grafik penanganan komplikasi obsetrik (PK). 7. Grafik cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1). 8. Grafik cakupan kunjungan neonatal lengkap (KNL). 9. Grafik penanganan komplikasi neonatal (NK). 10.Grafik cakupan kunjungan bayi (KBy). 11.Grafik cakupan pelayanan anak balita (KBal). 12.Grafik cakupan pelayanan anak balita sakit (BS). 13.Grafik cakupan pelayanan KB (CPR).

Semuanya itu dipakai untuk alat pemantauan program KIA, sedangkan grafik cakupan K4, PN, KF/KN, PK, NK, KBy, KBal dan grafik cakupan pelayanan KB (CPR) seperti telah diuraikan dalam Bab III, dapat dimanfaatkan juga untuk alat advokasi dan komunikasi lintas sektor.

Penyiapan data Data yang diperlukan untuk membuat grafik dari tiap indikator diperoleh dari catatan kartu ibu, buku KIA, register kohort ibu, kartu bayi, kohort bayi serta kohort anak balita per desa/kelurahan, catatan posyandu, laporan dari perawat/bidan/dokter praktik swasta, rumah sakit bersalin dan sebagainya. Untuk grafik antar wilayah, data yang diperlukan adalah : Data cakupan per desa/kelurahan dalam kurun waktu yang sama

Misalnya : untuk membuat grafik cakupan K4 bulan Juni di wilayah kerja Puskesmas X, maka diperlukan data cakupan K4 desa/kelurahan A, desa/kelurahan B, desa/kelurahan C, dst pada bulan Juni.

Untuk grafik antar waktu, data yang perlu disiapkan adalah : Data cakupan per bulan Untuk grafik antar variabel diperlukan data variabel yang mempunyai korelasi misalnya : K1, K4 dan Pn

Penggambaran Grafik Langkah langkah yang dilakukan dalam menggambarkan grafik PWS KIA (dengan menggunakan contoh indikator cakupan K1) adalah sebagai berikut : Menentukan target rata rata per bulan untuk menggambarkan skala pada garis vertikal (sumbu Y). Misalnya : target cakupan ibu hamil baru (cakupan K1) dalam 1 tahun ditentukan 90 % (garis a), maka sasaran rata rata setiap bulan adalah (90/12 bulan)x100

Dengan demikian, maka sasaran pencapaian kumulatif sampai dengan bulan Juni adalah (6 x 7,5 %) = 45,0% (garis b). Hasil perhitungan pencapaian kumulatif cakupan K1 per desa/kelurahan sampai dengan bulan Juni dimasukkan ke dalam jalur % kumulatif secara berurutan sesuai peringkat. Pencapaian tertinggi di sebelah kiri dan terendah di sebelah kanan, sedangkan pencapaian untuk puskesmas dimasukkan ke dalam kolom terakhir (lihat contoh grafik).

1.

2.

3.

Nama desa/kelurahan bersangkutan dituliskan pada lajur desa/kelurahan (sumbu X), sesuai dengan cakupan kumulatif masing-masing desa/kelurahan yang dituliskan pada butir b diatas. Hasil perhitungan pencapaian pada bulan ini (Juni) dan bulan lalu (Mei) untuk tiap desa/kelurahan dimasukkan ke dalam lajur masing-masing. Gambar anak panah dipergunakan untuk mengisi lajur tren. Bila pencapaian cakupan bulan ini lebih besar dari bulan lalu, maka digambar anak panah yang menunjuk ke atas. Sebaliknya, untuk cakupan bulan ini yang lebih rendah dari cakupan bulan lalu, digambarkan anak panah yang menunjukkan kebawah, sedangkan untuk cakupan yang tetap / sama gambarkan dengan tanda (-).

Berikut Ini Adalah Contoh Grafik PWS KIA Hasil Perhitungan Tersebut

Analis

Analisis adalah suatu pemeriksaan dan evaluasi dari suatu informasi yang sesuai dan relevant dalam menyeleksi suatu tindakan yang terbaik dari berbagai macam alternatif variasi.

Analis Sederhana1. Analisis ini membandingkan cakupan hasil kegiatan antar wilayah terhadap target dan kecenderungan dari waktu ke waktu. Analisis sederhana ini bermanfaat untuk mengetahui desa/kelurahan mana yang paling memerlukan perhatian dan tindak lanjut yang harus dilakukan. Selain di Puskesmas, analisis ini dapat juga dilakukan oleh Bidan di Desa dimana Bidan di Desa dapat menilai cakupan indikator PWS KIA di desanya untuk menilai kemajuan desanya. Di Poskesdes seorang Bidan di Desa dapat membuat grafik cakupan indikator PWS KIA sehingga dia bisa mengikuti perkembangan dan menindaklanjutinya.

2.

Contoh analisis sederhana Analisis dari grafik cakupan ibu hamil baru (akses) pada pemantauan bulan Juni 2008 dapat digambarkan dalam matriks seperti dibawah ini.

Rencana Tindak Lanjut Bagi kepentingan program, analisis PWS KIA ditujukan untuk menghasilkan suatu keputusan tindak lanjut teknis dan non teknis bagi puskesmas. Keputusan tersebut harus dijabarkan dalam bentuk rencana operasional jangka pendek untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi sesuai dengan spesifikasi daerah.

Pelembagaan PWS KIA1. Penunjukkan petugas pengolahan data di tiap tingkatan , untuk menjaga kelancaran pengumpulan data. a) Data hasil kegiatan dikumpulkan oleh puskesmas ditabulasikan kemudian dikirimkan ke dinas kesehatan kabupaten / kota. b) Di puskesmas disusun PWS KIA tingkat puskesmas (per desa / kelurahan) dan di dinas kesehatan kabupaten / kota disusun PWS KIA tingkat kabupaten / kota (per puskesmas)

2. Pemantauan pertemuan lintas program. Penyajian PWS KIA pada teknis bulanan ditingkat puskesmas (mini lokakarya) dan kabupaten / kota (pertemuan bulanan dinas kesehatan kabupaten / kota), untuk menginformasikan hasil yang telah dicapai, identifikasi masalah, merencanakan perbaikan serta menyusun rencana operasional periode berikutnya. Pada pertemuan tersebut wilayah yang berhasil diminta untuk mempresentasikan upayanya.

3. Pemantauan PWS KIA untuk meyakinkan lintas sektoral. PWS disajikan serta didiskusikan pada pertemuan lintas sektoral ditingkat kecamatan dan kabupaten / kota, untuk mendapatkan dukungan dalam pemecahan masalah dan agar masalah operasional yang dihadapi dapat dipahami bersama, terutama yang berkaitan dengan motivasi dan pergerakan masyarakat sasaran.

Pemantauan PWS KIA Sebagai Bahan Musrenbang Desa Dan Kabupaten / Kota

Musrenbang adalah suatu proses perencanaan ditingkat desa dan kabupaten / kota. Bidan di desa dapat memberikan masukan berdasarkan hasil PWS KIA kepada tim musrenbang.

KESIMPULAN1. PWS KIA adalah alat manajemen untuk melakukan pemantauan program KIA

disuatu wilayah kerja secara terus menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjutyang cepat dan tepat. 2. Program KIA yang dimaksud meliputi pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga berencana, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi, dan balita. 3. Dengan manajemen PWS KIA diharapkan cakupan pelayanan dapat menjangkau seluruh sasaran di suatu wilayah kerja sehingga kasus dengan risiko/ komplikasi kebidanan dapat ditemukan sedini mungkin untuk dapat memperoleh penanganan yang memadai.

TERIMAKASIH