psikologi remaja

28
Psikologi Remaja

Upload: kyria

Post on 23-Feb-2016

260 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Psikologi Remaja. Perkembangan Normal Remaja. Usia remaja: masa yang penuh dengan perubahan dan dramatik bagi setiap individu Masa kematangan moral, fisik, emosi dan seks: perubahan dari alam kanak-kanak kepada alam dewasa - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Psikologi Remaja

Psikologi Remaja

Page 2: Psikologi Remaja

2

Perkembangan Normal Remaja Usia remaja: masa yang

penuh dengan perubahan dan dramatik bagi setiap individu

Masa kematangan moral, fisik, emosi dan seks: perubahan dari alam kanak-kanak kepada alam dewasa

Masa yang sering orang salah duga terhadap segala perbuatan dan tingkahlakunya

Page 3: Psikologi Remaja

3

Perkembangan Normal Remaja Definisi berbeda-beda:

“adolescence” = “to grow into maturity” 12 - 25 tahun “Classical theory of Adolescence”:

Storm and stress Identity crisis The generation gap

? Dilanjutkan oleh masa pendidikan formal Kebanyakan remaja sebenarnya NORMAL! Konflik, penentangan yang besar jarang-jarang

terjadi dalam keluarga

Page 4: Psikologi Remaja

4

Perkembangan Normal Remaja (Psikologi)

Remaja melalui beberapa peringkat perkembangan psikologi sebelum memasuki alam dewasa

Keliru: Normal/tidak normal “Kejutan budaya” tentang

ketidaktentuan alam dewasa

Sering risau dan rasa malu / rendah diri

Gerakbalas biasa: isolation, dissociation, denial

Page 5: Psikologi Remaja

5

Perkembangan Normal Remaja (Psikologi)

Kebanyakan remaja berhasil melalui persoalan-persoalan berikut:

Kuasa dan Autoritas Larangan (boundaries)

dan Upaya Mandiri Seksualitas Pembentukan Identitas Otonomi dan

Tanggungjawab

Page 6: Psikologi Remaja

6

Kuasa dan Autoritas

Dalam proses perkembangan kanak-kanak terdapat 2 peringkat umur di mana mereka merasa “serba-boleh”(omnipotent)

Page 7: Psikologi Remaja

7

Kuasa dan Autoritas

Perubahan berkala harga-diri (self-esteem) begitu kentara

“Tidak memerlukan sesiapa” => berangsur-angsur menerima kenyataan “kekuasaan terbatas” orang dewasa

Page 8: Psikologi Remaja

8

Larangan (Boundaries) dan Upaya Mandiri Egosentrisme semasa usia

awal kanak-kanak diulangi ketika remaja

Diikuti oleh disentrasi (“separation & individuation”) Perangai melawan Penuh rahasia Menentang keluarga dalam

masalah yang sepele Mau dilihat kuat, bisa

mandiri dan tidak pasif

Page 9: Psikologi Remaja

9

Seksualitas Kematangan seks umumnya

dipengaruhi oleh perubahan hormon-hormon seks testosteron dan estrogen

Tetapi perkembangan psikoseksual adalah lebih rumit dari perkembangan fisikal

Di antara yang paling rumit / mengelirukan ialah perubahan dari menyayangi keluarga sendiri kepada menyayangi “orang lain” (bercinta)

Page 10: Psikologi Remaja

10

Seksualitas Ini termasuk kesiapan untuk

menghadapi segala keadaan yang berkaitan dengan perkara tersebut seperti kekecewaan, perpisahan dan larangan-larangan yang ditetapkan oleh masyarakat

Sublimasi - digunakan oleh setengah remaja untuk menyalurkan tuntutan seksual yang bergelora kepada aktivitas-aktivitas yang konstruktif seperti seni, berorganisasi dan aktivitas sosial

Page 11: Psikologi Remaja

11

Pembentukan Identitas Suatu tahapan penting usia

remaja Identifikasi berlaku secara

meluas, biasanya terhadap ibu/bapa walaupun akhirnya individu itu akan membentuk identitasnya sendiri Di sini peranan ibubapa /

guru sebagai “role-model” 30-40% remaja mengalami

masalah pembentukan identitas (Rutter 1979, Williams 1988)

Page 12: Psikologi Remaja

12

Otonomi dan Tanggungjawab Dalam usaha mencari

otonomi, remaja sering terjatuh kepada situasi yang memalukan yang bisa menyebabkan mereka sensitif kepada kegagalan atau ketergantungan kepada orang lain

Mereka sering berfantasi tentang kekuasaan untuk menutup kekurangan itu

Page 13: Psikologi Remaja

13

Otonomi dan Tanggungjawab Minat kepada syair

(lagu-lagu sentimental): Satu cara untuk

“melepaskan diri” dari rasa ketergantungan kepada ibubapa/orang lain

Biasanya melambangkan cita-cita tak kesampaian, kekecewaan dan patah hati

Page 14: Psikologi Remaja

14

Otonomi dan Tanggungjawab Melalui pengalaman dan

negosiasi keinginan kepada otonomi dikompromikan dengan kehendak keluarga dan masyarakat => rasa bertanggungjawab

Kegagalan untuk mencapai pembentukan tanggungjawab => delinkuensi, vandalisme, gangsterisme dsb.nya

Page 15: Psikologi Remaja
Page 16: Psikologi Remaja

16

Perbedaan Agenda Ibubapa / Remaja Kehendak ibubapa

Untuk memahami dan menunjuk ajar

Untuk menasihati

Untuk diikuti

Untuk menyelesaikan konflik secepat mungkin

Kehendak remaja Inginkan ketidakpastian

Untuk belajar dari kesalahan Untuk menjadi kompleks dan bebas Untuk menangguhkan penyelesaian

Page 17: Psikologi Remaja

17

Perbezaan Agenda Ibubapa / Remaja Kehendak ibubapa

Untuk terlibat Untuk beraman dan bersatu Untuk mencapai ketentuan Untuk menentukan batasan Untuk dihormati

Kehendak remaja Untuk merahasiakan dan masa tersendiri Untuk menentang kekuasaan Untuk mengacau dan mengubah Untuk melampaui batasan Untuk mendapat kuasa

Page 18: Psikologi Remaja

18

Permasalahan Dalam Menasihati Remaja Mengingatkan kita tentang

konflik dan emosi yang telah lalu “own omnipotent thoughts”

Remaja distereotip untuk mengelak menghadapi kenyataan tentang realitas usia remaja kita sendiri

Page 19: Psikologi Remaja

19

Permasalahan Dalam Menasihati Remaja Stereotaip: satu bentuk counter-transference berat-

sebelah dan berprasangka terhadap remaja“tak bertanggungjawab, nakal, keras kepala dsb.nya” Implikasi:

Seolah-olah kita serba-baik dan tiada kelemahan Menggalakkan pembentukan tingkahlaku abnormal

Page 20: Psikologi Remaja

20

Permasalahan Dalam Menasihati Remaja Pembimbing/Ibubapa

Mau menemui penyelesaian/puncak masalah Menguasai keadaan

Remaja Percaya diri mereka kelihatan Tidak mahu difahami Keliru jika dihujani berbagai pertanyaan

Page 21: Psikologi Remaja

21

Pendekatan Untuk Menasihati Remaja Tidak sesuai : “be spontaneous paradox”

“Expect them to develop attitudes and behave in line with parents’ values and to do it spontaneously” (Watzlawick 1974)

Ibubapa menginginkan remaja membetulkan sikap / dirawat Jika remaja tidak mau => lemah / kecewa Akhirnya, remaja akan terus dipaksa berubah => peningkatan

antagonistik dan penentangan

Page 22: Psikologi Remaja

22

Pendekatan Untuk Menasihati Remaja Lebih sesuai:

Perlu ada “adolescent neurosis” (negative capabilities) Ketidakpastian dalam membuat

hipotesis Menangguhkan sebarang

keputusan / pendapat Sanggup mengalah dan “setuju

untuk berbeda”

Page 23: Psikologi Remaja

23

Memahami Kepribadian Remaja Penggunaan Metafora dan Simbol

Remaja sering menggunakan metafora secara meluas untuk berkomunikasi untuk mengurangi resiko konfrontasi dan takut terbongkar terlalu banyak rahasianya

Metafora: perkataan/frasa pengganti bagi sesuatu perkataan/perkara untuk menyampaikan maksud yang tersirat Contoh: “

“tangkap cintan”“tanggung beres”

“ringan-ringan”

Page 24: Psikologi Remaja

24

Memahami Personaliti Remaja Penyampaian maklumat

secara non-verbal dan penggunaan bahasa gerak-geri (body language) Tema-tema kelakuan yang

perlu dikesan/sensitif: Anxieti, bosan, tidak

pasti, ketakutan, rasa bersalah, rasa terbuang

Hormat, bangga dan kasih-sayang

Page 25: Psikologi Remaja

25

Memahami Personaliti Remaja Mengelak daripada perlu

membuat keputusan dan dipertanggungjawabkan di atas keputusan itu (accountability)

Kita perlu membantu remaja untuk lebih bersedia menghadapi segala kemungkinan (=? lebih dewasa)

Page 26: Psikologi Remaja

26

Memahami Personaliti Remaja Remaja memerlukan pendisiplinan yang konsisten

daripada ibubapa yang penyayang Pendisiplinan merangkumi:

Pendidikan Latihan kawalan diri Persediaan untuk menjadi dewasa

Memerlukan: Hadiah Sekatan dan larangan Melambatkan pencapaian kehendak

Page 27: Psikologi Remaja

27

Memahami Personaliti Remaja Malu dan rendah diri

Malu = perasaan didedahkan dan terhina, sangat kuat kesannya

Proses perasaan malu terhasil pada kanak-kanak:1. Hilang “pertautan” dengan ibubapa kerana keadaan

semasa) mengakibatkan rasa terasing dan kekeciwaan2. Timbul kemarahan yang amat sangat3. Ibubapa dengan segera memperbaiki situasi dan

membantu tanpa memberi peluang untuk kanak-kanak itu memproses kemarahan tadi

4. Timbul rasa tidak berguna, terhina dan dimalukan5. Ibubapa terus memujuk, menunjukkan kasih sayang6. Rasa “terdedah” dan marah

Page 28: Psikologi Remaja

28

Kesimpulan Usia remaja penuh dengan pancaroba dan

kekeliruan Kesukaran memahami remaja adalah

perkara biasa dan tidak semestinya abnormal Pendekatan yang bersederhana mungkin

merupakan cara terbaik untuk menasihati remaja