protected cultivation ( budidaya terkontrol )

19
PROTECTED CULTIVATION (BUDIDAYA TERKONTROL) Budidaya tanaman hortikultura dibagi dalam dua kelompok : A. Protected cultivation (budidaya terkontrol) B. Budidaya di lahan terbuka (open field) Alasan utama budidaya tanaman secara terkontrol: 1. Memungkinkan penanaman tanaman di daerah tertentu dimana tanaman tidak akan tumbuh baik apabila ditanam secara open field. 2. Memungkinkan penanaman tanaman di luar musim tanamnya (musim tidak lagi menjadi kendala) dan produksi tanaman sepanjang tahun. 3. Memanfaatkan faktor-faktor/kondisi pertumbuhan seoptimal mungkin sehingga diperoleh kuantitas dan kualitas hasil yang tinggi. 4. Untuk mendapatkan cara terbaik pengendalian hama dan penyakit tertentu 5. Tanaman dapat dilindungi dari gangguan lingkungan yang dapat merusak tanaman seperti: angin kencang, hujan lebat dsb.

Upload: agrata

Post on 24-Feb-2016

158 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PROTECTED CULTIVATION ( BUDIDAYA TERKONTROL ). Budidaya tanaman hortikultura dibagi dalam dua kelompok : A. Protected cultivation ( budidaya terkontrol ) B. Budidaya di lahan terbuka ( open field ) Alasan utama budidaya tanaman secara terkontrol : - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: PROTECTED  CULTIVATION ( BUDIDAYA TERKONTROL )

PROTECTED CULTIVATION(BUDIDAYA TERKONTROL)

Budidaya tanaman hortikultura dibagi dalam dua kelompok :A. Protected cultivation (budidaya terkontrol)B. Budidaya di lahan terbuka (open field)

Alasan utama budidaya tanaman secara terkontrol:1. Memungkinkan penanaman tanaman di daerah tertentu dimana tanaman tidak akan

tumbuh baik apabila ditanam secara open field.2. Memungkinkan penanaman tanaman di luar musim tanamnya (musim tidak lagi

menjadi kendala) dan produksi tanaman sepanjang tahun.3. Memanfaatkan faktor-faktor/kondisi pertumbuhan seoptimal mungkin sehingga

diperoleh kuantitas dan kualitas hasil yang tinggi.4. Untuk mendapatkan cara terbaik pengendalian hama dan penyakit tertentu5. Tanaman dapat dilindungi dari gangguan lingkungan yang dapat merusak tanaman

seperti: angin kencang, hujan lebat dsb.

Page 2: PROTECTED  CULTIVATION ( BUDIDAYA TERKONTROL )

Asal usul dan perkembangan budidaya terkontrol• Penggunaan bahan-bahan untuk melindungi tanaman hortikultura dari keadaan iklim yang

dapat merusak tanaman telah berlangsung sejak dulu kala. Sekitar 2000 tahun yang lalu, bangsa Romawi telah menggunakan bedengan-bedengan yang dapat digerakkan untuk budidaya mentimun dan melon. Bedengan-bedengan itu digerakkan masuk ke dalam gua pada saat malam dingin. Pada abad pertengahan, tanaman hortikultura ditanam di lingkungan castle dan biara, dimana digunakan dinding-dinding untuk melindungi tanaman. Pada abad 16 kebun botani (botanical gardens) pertama dibangun. Kaca digunakan untuk melindungi tanaman muda. Di dalam castle di Eropa Tengah kebun jeruk (orangeries) dibangun dengan dinding dari batu atau kayu, dengan jendela-jendela berada pada sisi utara.

• Pada abad 18, rumah kaca (greenhouse) pertama dibangun di Belanda dan Eropa Tengah. Tujuannya untuk menangkap lebih banyak cahaya dengan menempatkan kaca-kaca membentuk sudut dengan dinding. Dinding-dinding samping juga digunakan panel-panel kaca untuk memperoleh lebih banyak cahaya. Pada awal abad 19, rumah kaca pertama dibangun dengan semua dindingnya terbuat dari kaca. Bangunan tersebut pada umumnya dijumpai di dalam castle, biara dan perusahaan negara. Pada akhir abad 19, rumah kaca mulai digunakan oleh petani komersial (commercial growers). Mulai saat itu perkembangan teknis pada bidang konstruksi rumah kaca melaju dengan pesat hingga saat ini. Pada beberapa tahun terakhir ini, sistem produksi secara komersial telah berkembang di beberapa tempat di dunia (termasuk Jepang dan Belanda) yang dapat disetarakan dengan suatu pabrik. Di dalam pabrik ini, sebanyak mungkin peralatan yang dioperasikan secara otomatis, meliputi kontrol iklim, irigasi, penanaman dan pemanenan.

Page 3: PROTECTED  CULTIVATION ( BUDIDAYA TERKONTROL )

Tabel . Estimasi luas greenhouse di beberapa kawasan di dunia (dalam hektar)

Sumber: Bakker et.al. 1994

DaerahR. Kaca R. Plastik Total

Eropa 30.000 64.000 94.000

Eropa Barat 20.000 1.000 21.000

EEC 21.000 45.000 66.000

Eropa Timur 11.000 18.000 29.000

Kawasan Mediterania 4.000 70.000 74.000

Asia 3.700 97.000 110.000

Asia Timur 2.000 83.000 85.000

Afrika 7.000 7.000

Amerika Utara 2.500 4.000 6.500

Amerika Selatan 2.000 2.000

Oceania 700 700 1.400

Page 4: PROTECTED  CULTIVATION ( BUDIDAYA TERKONTROL )

Tabel . Estimasi luas greenhouse di beberapa negara (hektar)

Negara R. Kaca R. Plastik TotalAljazair - 3600 3600Australia 600 600 1200Belgia 2000 100 2100Bulgaria 800 1000 1800Belanda 9500 50 9550Cina Beberapa ribu 36.000 > 36.000Columbia - 2000 2000Hungaria 300 4000 4300Inggris 2000 180 2180Israel 180 1420 1600Italia 1600 15,400 17.000Jerman 3600 1050 4650Jepang 1800 37.000 38.800Korea - 10.000 10.000Maroko - 1600 1600Perancis 1800 5500 7300Polandia 1900 1800 3700Portugal 20 1500 1520Rumania 1450 4050 5500Spanyol 100 18.400 18.500Tunisia - 1170 1170USA (Amerika) 2300 3700 6000USSR (Uni Soviet) 4500 5600 10.100Yunani 125 3825 3950

Page 5: PROTECTED  CULTIVATION ( BUDIDAYA TERKONTROL )

Perkembangan budidaya terkontrol pada suatu daerah antara lain dipengaruhi faktor geografi, iklim dan sosial - ekonomi.

• Produk dari budidaya terkontrol biasanya dikonsumsi dalam bentuk segar, sehingga pusat produksi harus dekat dengan pasar atau infrastruktur (jalan dan alat transportasi) harus baik sehingga produk dapat secepat mungkin sampai ke konsumen (pasar).

• Di lain pihak, disana harus ada cukup banyak permintaan terhadap produk, dan konsumen harus cukup uang (di Indonesia, kelas menengah ke atas) untuk membeli produk yang mahal tersebut.

• Jadi faktor-faktor yang menentukan perkembangan budidaya terkontrol di suatu negara antara lain: iklim, ketersediaan bahan dasar, tenaga kerja (pendidikan), infrastruktur, pemasaran, kemakmuran masyarakat, kebijakan pemerintah dan kondisi politik.

Page 6: PROTECTED  CULTIVATION ( BUDIDAYA TERKONTROL )

Bagaimana cara mengatur iklim dan faktor pendukung pertumbuhan tanaman pada budidaya terkontrol (protected-cultivation)!

• Suatu daerah (negara) memiliki iklim yang berbeda dengan daerah (negara) yang lain antara lain disebabkan karena perbedaan tinggi tempat (altitute) dan perbedaan lintang (latitute). Faktor iklim yang dipengaruhi oleh perbedaan lintang maupun tinggi tempat antara lain: temperatur, curah hujan, panjang hari, intensitas cahaya, kecepatan angin misal untuk kawasan pantai dan kelembaban udara.

• Faktor iklim yang dikontrol terdiri dari intensitas cahya, temperatur, kelembaban udara, dan kecepatan angin; dan faktor pendukung pertumbuhan terdiri dari nutrisi, kandungan CO2 udara dan air. Di dalam rumah penanaman (greenhouse) yang modern, faktor-faktor tersebut dapat dikendalikan secara teliti dengan menggunakan sistem komputerisasi.

Page 7: PROTECTED  CULTIVATION ( BUDIDAYA TERKONTROL )

Rumah Penanaman (greenhouse)

• Pembangunan rumah penanaman di daerah tropis dapat dimaksudkan untuk melindungi tanaman dari gangguan curah hujan lebat, hama dan penyakit, angin kencang, serta untuk melindungi tanaman yang tidak tahan terhadap intensitas cahaya tinggi. Rumah penanaman dapat berupa rumah kaca (glass house), rumah plastic (plastic house), dan rumah bilah (kerai).

Page 8: PROTECTED  CULTIVATION ( BUDIDAYA TERKONTROL )

• Kini di pasaran dapat kita jumpai berbagai bahan plastik yang tembus cahaya missal polietilen, polivinil, selulosa asetat, dan poliflex. Keuntungan penggunaan bahan bangunan ini adalah harganya murah. Kelemahannya adalah tidak awet, mudah rusak atau robek oleh sinar ultra violet dan angin kencang, sehingga harus segera mengganti. Selain itu, di daerah yang curah hujannya tinggi, bila bentangannya kurang kuat dapat terjadi genangan air, yang dapat bocor ke bawah, atau jadi lensa sehingga dapat memfokuskan cahaya pada tempat tertentu sehingga dapat membakar daun tanaman. Untuk menghindari hal itu atap dapat dipasang dengan kemiringan yang curam.

• Sekarang ini, selain plastik film, ada juga tersedia lembaran plastik gelombang yang mudah dipasang, dan secara fisik lebih kuat. Mica, fiberglas, juga tersedia di pasar, dan lebih awet. Yang menjadi masalah, ialah atap tersebut ditumbuhi ganggang hijau atau merah dan lumut, untuk fiberglas sulit dicuci, selain itu serpihan-serpihan gelas dapat menimbulkan rasa gatal pada pekerja.

Rumah Plastik (plastic house)

Page 9: PROTECTED  CULTIVATION ( BUDIDAYA TERKONTROL )

Rumah bilah atau kerai• Rumah bilah atau kerai ini sering digunakan untuk menanam

tanaman hias yang kurang menyukai cahaya terik. Jumlah air atau hujan tidak menjadi masalah. Kebanyakan tanaman hias daun (foliage ornamental plants) biasanya ditanam dibawah rumah ini. Bilahan kayu reng atau kerai bambu dihamparkan di atas rangka bangunan. Biasanya pengurangan cahaya antara 25 - 50%.

• Bangunan ini juga sering digunakan untuk pembibitan buah-buahan atau tanaman landsekap. Atap dapat datar. Ukuran bilah dapat bervariasi, dapat sebesar lidi hingga ke bilah yang lebih besar antara 5-8 cm. Saat sekarang banyak dijual di pasaran jala-jala plastik atau polynet beraneka warna. Ukuran lebar mata jala berbeda-beda, tebal lembaran juga bermacam-macam.

Page 10: PROTECTED  CULTIVATION ( BUDIDAYA TERKONTROL )

Rumah Kaca (glass house)

• Bagian-bagian utama dari rumah kaca meliputi kerangka, dinding, tiang, talang, dan meja penanaman. Karena rumah kaca memiliki atap dari kaca diperlukan tiang penyangga yang kokoh. Tiang dapat dari besi, almunium atau kayu yang kuat. Untuk daerah tropis, dinding, rumah kaca tidak perlu dari kaca, selain tidak perlu tembus cahaya, juga beresiko tinggi mudah pecah. Dinding terbuat dari kasa adalah lebih baik, selain serangga tidak mudah masuk, hembusan angin juga bisa masuk ke dalam areal penanaman sehingga dapat tercipta kondisi sejuk.

• Atap kaca perlu dicuci pada saat hujan, dan pada waktu musim kemarau dapat disemprot air kapur agar cahaya agak redup. Atap perlu dibuat ventilasi. Bila ada jendela (lubang ventilasi) di atap yang dapat dibuka dan ditutup akan lebih baik (ideal). Namun bila tidak, dibuat model ventilasi model rumah joglo, agar udara panas mudah berdifusi ke luar.

Page 11: PROTECTED  CULTIVATION ( BUDIDAYA TERKONTROL )

Gambar . Model ventilasi rumah kaca di daerah tropis

Page 12: PROTECTED  CULTIVATION ( BUDIDAYA TERKONTROL )

OUTSIDE GREENHOUSE

Page 13: PROTECTED  CULTIVATION ( BUDIDAYA TERKONTROL )

Kerangka Struktur Greenhouse

Page 14: PROTECTED  CULTIVATION ( BUDIDAYA TERKONTROL )

OUTSIDE GREENHOUSE

Page 15: PROTECTED  CULTIVATION ( BUDIDAYA TERKONTROL )

INSIDE GREENHOUSE

Page 16: PROTECTED  CULTIVATION ( BUDIDAYA TERKONTROL )

INSIDE GREENHOUSE

Page 19: PROTECTED  CULTIVATION ( BUDIDAYA TERKONTROL )

INSIDE GREEHOUSE