proposal t.i

43
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, penanaman agama adalah sumber kunci utama sebelum siswa belajar ilmu-ilmu yang lain. Wujudnya bermacam-macam. Dengan mengenal Tuhannya akan menjadikan siswa lebih peka terhadap lingkungannya. Solat dhuha bersama agar siswa mempunyai wudhu dan rileks sebelum memulai pelajaran. Berdoa sebelum dan selesai pelajaran agar ilmu bermanfaat. Sebagai seorang muslim wajib memperkokoh akidah islam, salah satunya dengan mempelajari sifat-sifat mustahil Allah SWT yang dipelajari dalam pelajaran akidah akhlak. Allah SWT mustahil memiliki sifat kekurangan yang tidak layak pula bagi keagungan-Nya. Keyakinan ini harus di tanamkan dengan kuat pada hati sanubari siswa sejak dini untuk melengkapi tauhidnya bagi seorang hamba dalam beribadah kepada Allah SWT. Mengenal Allah SWT berarti juga mengenal sifat-sifat mustahil Allah SWT. Sifat-sifat mustahil Allah yang berjumlah dua puluh cukup banyak untuk diingat bagi siswa kelas III MI Khoirul Huda yang masih awam dalam pelajaran akidah ini. Ini diperkuat dengan observasi awal, kemampuan

Upload: siti-masruhatur

Post on 12-Jul-2015

166 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal t.i

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, penanaman agama

adalah sumber kunci utama sebelum siswa belajar ilmu-ilmu yang lain.

Wujudnya bermacam-macam. Dengan mengenal Tuhannya akan menjadikan

siswa lebih peka terhadap lingkungannya. Solat dhuha bersama agar siswa

mempunyai wudhu dan rileks sebelum memulai pelajaran. Berdoa sebelum

dan selesai pelajaran agar ilmu bermanfaat.

Sebagai seorang muslim wajib memperkokoh akidah islam, salah

satunya dengan mempelajari sifat-sifat mustahil Allah SWT yang dipelajari

dalam pelajaran akidah akhlak. Allah SWT mustahil memiliki sifat

kekurangan yang tidak layak pula bagi keagungan-Nya. Keyakinan ini harus

di tanamkan dengan kuat pada hati sanubari siswa sejak dini untuk

melengkapi tauhidnya bagi seorang hamba dalam beribadah kepada Allah

SWT.

Mengenal Allah SWT berarti juga mengenal sifat-sifat mustahil Allah

SWT. Sifat-sifat mustahil Allah yang berjumlah dua puluh cukup banyak

untuk diingat bagi siswa kelas III MI Khoirul Huda yang masih awam dalam

pelajaran akidah ini. Ini diperkuat dengan observasi awal, kemampuan

Page 2: Proposal t.i

2

menyebutkan sifat mustahil Allah SWT pada siswa kelas III MI Khoirul Huda

Sidoarjo masih rendah dan belum mencapai nilai standar yang ditetapkan

oleh sekolah tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji kompetensi pada

tanggal 20 oktober 2013, dimana rata-rata kelas yang berhasil dicapai hanya

sebesar 65% 1. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri, mengingat KTSP MI

Khoirul Huda ditetapkan bahwa KKM mata pelajaran akidah akhlak dalam

materi sifat-sifat mustahil Allah SWT ditetapkan sebesar 7,6.2

Dalam pembelajaran akidah berlangsung guru lebih sering

menjelaskan tanpa menghiraukan seberapa besar keberhasilan siswa dengan

kemampuan yang beragam. Akibatnya siswa sering keluar kelas dan kembali

saat pelajaran usai. Guru seringkali memberikan peringatan kepada siswa

yang nakal. Akhirnya banyak waktu yang terbuang untuk memperingatkan

siswa dari pada kegiatan belajar mengajar. 3

Melihat nilai UK 1 pada materi sifat-sifat mustahil Alah SWT

tersebut, beberapa wali murid antusias memberikan perhatian penuh akan hal

ini. Para Wali murid meminta guru akidah akhlak untuk memberikan les

privat kepada anaknya. Tetapi siswa banyak yang menolak mendapat les

privat. Siswa lebih senang bermain daripada belajar dengan guru akidah

akhlak. Sedangkan wali murid mengeluh tidak bisa mengajari pelajaran

tersebut karena sibuk dengan kerja. Guru juga memberikan remidi tetapi tetap

1Sumber : Dokumen Data Kelas III mata pelajaran akidah akhlak, MI Khoirul Huda Sidoarjo 2 Sumber : Dokumen KTSP MI Khoirul Huda Sidoarjo

3Observasi

Page 3: Proposal t.i

3

saja nilai mata pelajaran akidah akhlak pada siswa kelas III B pada KD 6 tetap

saja minim.4

Proses pembelajaran akidah akhlak harus dirancang dengan

memperhatikan karakteristik peserta didik dan tingkatan materi yang akan

dipelajari peserta didik. Peserta didik usia dini sangat senang dengan bermain

daripada belajar. Siswa tidak seharusnya merasa terbebani dengan pelajaran

atau membuat siswa ketakutan. Guru seharusnya meninggalkan proses

pembelajaran yang konvensional. Guru juga seharusnya selektif dalam

memilih kegiatan pembelajaran yang akan digunakandemi meningkatkan

pemahaman serta menciptakan suasana belajar yang kondusif.

Fenomena di atas menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan

menekankan pada aktivitas siswa perlu dilaksanakan secara terus menerus.

Hal ini dapat dilakukan apabila pola interaksi antara guru dan siswa terjalin

dengan baik. maka dalam penelitian ini penulis tertarik untuk meneliti

penggunaan metode edutainmentsebagai salah satu alternatif dalam

pembelajaran akidah akhlak materi sifat-sifat mustahil Allah SWT. Dengan

penerapan metode tersebut peneliti berharap bisa membawa siswa belajar

dalam suasana yang lebih terbuka dan menyenangkan. Berdasarkan masalah

tersebut peneliti memilih judul “Peningkatan Kemampuan Menyebutkan

Sifat-sifat Mustahil Allah SWT Melalui Metode Edutainment Pada Mata

4 Data hasil remidi tanggal 1 November memperlihatkan bahwa nilai mapel akidah akhlak siswa kelas III sangat

rendah dari hasil UK. Sumber: Survey tanggal 1-2 November 2013.

Page 4: Proposal t.i

4

Pelajaran Akidah Akhlak Untuk Siswa Kelas III MI Khoirul Huda

Sidoarjo ”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang tersebut diatas, maka dalam

penelitian ini peneliti dapat merumuskan beberapa fokus penelitian sebagai

berikut :

1. Bagaimana penerapan metode edutaiment dapat membantu siswa kelas III

MI Khoirul Huda Sidoarjo dalam menyebutkan sifat-sifat mustahil Allah

SWT ?

2. Bagaimana peningkatan kemampuan menyebutkan sifat-sifat mustahil

Allah SWT dengan menggunakan metode edutainment pada mata

pelajaran aqidah akhlak bagi siswa MI Khoirul Huda di Sidoarjo?

C. Tindakan yang Dipilih

Selama pembelajaran berlangsung siswa menjadi pendengar yang

setia. Ketika guru menjelaskan materi pelajaran kebanyakan mereka pasif

bahkan banyak yang keluar kelas. Fakta ini dilatar belakangi karena siswa

kurang diberikan metode pembelajaran yang memadai.Dengan adanya

permasalahan tersebut, maka tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti

adalah menerapkan metodebaru dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga

siswadapat lebih mudah menyebutkan sifat-sifat mustahil Allah SWT, dalam

pelajaran akidah akhlak. Dalam kegiatan pembelajaran ini, bentuk metode

yang diberikan adalah metode edutainment.

Page 5: Proposal t.i

5

Dengan penerapan metode edutainment diharapkan siswa dapat

menyebutkan sifat-sifat mustahil Allah dengan diiringi musik. Tindakan ini

dirasakan sangat baik bagi siswa yang memiliki kecerdasan audio sekaligus

mengembangkan bakat siswa dalam musik selama kegiatan belajar mengajar.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan maksud menggali kemampuan siswa

kelas III MI Khoirul Huda Sidoarjo dalam menyebutkan sifat-sifat mustahil

Allah SWT, dan secara khusus tujuan dilakukannya penelitian ini adalah ;

1. Untuk mengetahuipenerapan metode edutainment dalam menggali

kemampuan siswa kelas III MI Khoirul Huda dalam menyebutkan sifat-

sifat mustahil Allah SWT

2. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa kelas III MI Khoirul

Huda dalam menyebutkan sifat-sifat Allah SWT setelah diberikan metode

edutainment

E. Lingkup Penelitian

Supaya peneliti dapat terfokus dan mendapatkan hasil penelitian yang

akurat maka penulis memberikan batas pengkajian sebagai berikut :

1. Ruang lingkup masalah yang diteliti adalah :

Penggunaan metode edutainment diterapkan untuk dapat mengetahui

seberapa jauh kemampuan menyebutkan sifat-sifat mustahil Allah SWT

pada pelajaran akidah akhlak

2. Lingkup objek penelitian adalah :

Page 6: Proposal t.i

6

Objek penelitian ini adalah siswa kelas III MIKhoirul Huda Sidoarjo pada

semester genap tahun ajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa 22 laki-laki

dan 8 perempuan.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka manfaat penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Bagi guru

Sebagai masukan untuk menggunakan metode yang tepat dan variatif

selama kegiatan pembelajaran berlangsung

2. Bagi siswa

Dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan menyebutkan sifat-sifat

mustahil Allah SWT.

3. Bagi peneliti

Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang peran guru dalam

meningkatkan kemampuan anak dalam menyebutkan sifat-sifat mustahil

Allah SWT.

Page 7: Proposal t.i

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pembelajaran Akidah Akhlak

1. Pengertian Pembelajaran

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia makna pembelajaran diambil

dari kata ajar, yang artinya petunjuk yang diberikan kepada orang supaya

diketahui atau diturut. Dengan kata lain, pembelajaran berarti proses, cara,

perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Adapun menurut

Kimble dan Germezy, pembelajaran adalah suatu perubahan perilaku yang

relative tetap dan merupakan hasil praktik yang diulang-ulang. Sejalan

dengan itu, Muhammad Surya menjelaskan bahwa pembelajaran

merupakan proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari

pengalaman individu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Pendapat lain menyebutkan bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan

yang berupaya membelajarkan siswa secara terintegrasi dengan

memperhitungkan factor lingkungan belajar, karakter siswa, karakteristik

bidang studi serta berbagai strategi pembelajaran, baik penyampaian,

pengelolaan, maupun pengorganisasian pembelajaran. Dalam UU No. 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa

Page 8: Proposal t.i

8

pembelajaran ialah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.5

2. Tujuan Pembelajaran Akidah Akhlak

Tujuan pembelajaran akidah akhlak antara lain:

a. Memupuk dan mengembangkan dasar ketuhanan yang sejak

lahir. Manusia adalah makhluk yang berketuhanan. Sejak

dilahirkan manusia terdorong mengakui adanya Tuhan. Firman Allah

dalam surah Al-A‟raf ayat 172-173 yang artinya “Dan (Ingatlah),

ketika Tuhanmu menguluarkan kehinaan anak-anak Adam dari sulbi

mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka,

seraya berfirman: “Bukankah Aku ini Tuhanmu? “, mereka

menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami jadi saksi” (Kami

lakukan yang demikian itu), agar dihari kiamat kamu tidak

mengatakan: “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang

yang lengah terhadap ini (Keesaan tuhan)” atau agar kamu tidak

mengatakan: “Sesungguhnya orang-orang tua kami telah

mempersekutukan Tuhan sejak dulu, sedang kami ini adalah anak-

anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau

akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat

dahulu?” Dengan naluri ketuhanan, manusia berusaha untuk

mencari tuhannya, kemampuan akal dan ilmu yang berbeda-

5 M.Fadlillah, dkk. Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini. (Jakarta: Kencana, 2014) hal 24

Page 9: Proposal t.i

9

beda memungkinkan manusia akan keliru mengerti tuhan. Dengan

aqidah akhlak, naluri atau kecenderungan manusia akan keyakinan

adanya Tuhan Yang Maha Kuasa dapat berkembang dengan benar

b. Aqidah akhlak bertujuan pula membentuk pribadi muslim yang

luhur dan mulia. Seseorang muslim yang berakhlak mulia

senantiasa bertingkah laku terpuji, baik ketika berhubungan dengan

Allah SWT, dengan sesama manusia, makhluk lainnya serta dengan

alam lingkungan. Oleh karena itu, perwujudan dari pribadi muslim

yang luhur berupa tindakan nyata menjadi tujuan dalam aqidah akhlak.

c. Menghindari diri dari pengaruh akal pikiran yang

menyesatkan. Manusia diberi kelebihan oleh Allah dari makhluk

lainnya berupa akal pikiran. Pendapat-pendapat atau pikiran-pikiran

yang semata-mata didasarkan atas akal manusia, kadang-kadang

menyesatkan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, akal pikiran perlu

dibimbing oleh aqidah akhlak agar manusia terbebas atau terhindar

dari kehidupan yang sesat.6

3. Prinsip-prinsip Belajar

Prinsip-prinsip yang berkaitan dengan belajar, antara lain:

1. Belajar pada hakikatnya menyangkut potensi manusiawi dan

kelakuannya.

6 Lihat :http://aqidahakhlak4mts.wordpress.com/tag/pengertian-akidah-akhlak (diakses pada tanggal 28 bulan mei

tahun 2014)

Page 10: Proposal t.i

10

2. Belajar memerlukan proses dan penahapanserta kematangan diri para

siswa.

3. Belajar akan lebih mantap dan efektif, bila di dorong dengan motivasi,

terutama motivasi dari dalam/dasar kebutuhan/kesadaran atau intrinsic

motivation, lain halnya belajar dengan rasa takut atau dibarengi

dengan rasa tertekan dan menderita.

4. Dalam banyak hal, belajar merupakan proses percobaan (dengan

kemungkinan berbuat keliru) dan conditioning atau pembiasaan .

5. Kemampuan belajar seseorang siswa harus iperhitungkan dalam

rangka menentukan isi pelajaran.

6. Belajar dapat melakukan tiga cara yaitu:

a. Diajar secara langsung.

b. Control, kontak, penghayatan, pengalaman langsung (seperti anak

belajar bicara, sopan santun, dan lain-lain)

c. Pengenalan dan/ peniruan.

7. Belajar melalui praktik atau mengalami secara langsung akan lebih

efektif mampu membina sikap, keterampilan, cara berpikir kritis dan

lain-lain, bila dibandingkan dengan belajar hafalan saja.

8. Perkembangan pengalaman anak didik akan banyak memengaruhi

kemampuan belajar yang bersangkutan,

9. Bahan pelajaran yang bermakna/berarti, lebih mudah dan menarik

untuk dipelajari, daripada bahan yang kurang bermakna.

Page 11: Proposal t.i

11

10. Informasi tentang kelakuan baik, pengetahuan, kesalahan serta

keberhasilan siswa, banyak membantu kelancaran dan gairah belajar.

11. Belajar sedapat mungkin diubah ke dalam bentuk aneka ragam tugas,

sehingga anak-anak melakukan dialog dalam dirinya atau

mengalaminya sendiri.7

4. Fungsi Akidah Akhlak

Mata pelajaran Aqidah dan Akhlaq di Madrasah berfungsi untuk:

a. Penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai

kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat;

b. Pengembangan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta

Akhlaq mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang sebelumnya

telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga;

c. Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan

sosial;

d. Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta

didik dalam keyakinan, pengamalan ajaran agama Islam dalam

kehidupan sehari-hari;

e. Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif dari lingkungannya

atau dari budaya asing yang dihadapinya sehari-hari;

f. Pengajaran tentang informasi dan pengetahuan keimanan dan

Akhlaq, serta sistem dan fungsionalnya; dan

7 Sardiman A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012) hal 24-25

Page 12: Proposal t.i

12

g. Pembekalan bagi peserta didik untuk mendalami Aqidah dan

Akhlaq pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.8

B. Kemampuan Menyebutkan Sifat-sifat Mustahil Allah SWT

1. Pengertian Kemampuan Menyebutkan

Dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia kemampuanberasal dari kata

mampu yang berarti yang pertama kuasa (bisa,sanggup) melakukan

sesuatu dan kedua berada. Kemampuan sendiri mempunyaiarti

kesanggupan, kecakapan, kekuatan, kekayaan. Sedangkan

kemampuanmenurut bahasa berarti kemampuan seseorang menggunakan

bahasa yangmemadai dilihat dari sistem bahasa, antara lain mencakup

sopan santun,memahami giliran dalam bercakap-cakap9

Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi

dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif,

psikomotor. Adapun klasifikasi kognitif menurut bloom terdiri atas enam

bagian sebagai berikut:

a. Ingatan/recall

Kemampuan mengenal atau mengingat materi yang sudah

dipelajari dari sederhana sampai pada teori-teori yang sukar. Yang

penting adalah kemampuan mengingat keterangan dengan benar

8 Lihat : http://asrofudin.blogspot.com/2010/05/fungsi-dan-tujuan-mapel-aqidah-akhlak.html (diakses pada

tanggal 28 bulan mei tahun 2014)

9 Hasan Alwi, 2002.Kamus Lengkap Bahasa Indonesia hal 707-708

Page 13: Proposal t.i

13

Adapun penggunaan kata kerja seperti; menggambarkan,

mendefinisikan, member ciri, menyusun daftar, mengingat kembali,

menyebutkan, memproduksi.

b. Pemahaman

Kemampuan memahami makna materi. Aspek ini satu tingkat

di atas pengetahuan dan merupakan tingkat berpikir yang rendah.

Adapun penggunaan kata kerja adalah sebagai berikut;

mengubah, menjelaskan, mengikhtisarkan, menyusun kembali,

menafsirkan, membedakan, memperkirakan, memperluas,

menyimpulkan, dan menganulir

c. Penerapan.

Kemampuan menggunakan atau menerapkan materi yang

sudah dipelajari pada situasi yang baru dan menyangkut penggunaan

aturan, prinsip. Penerapan merupakan tingkat kemampuan berpikir

yang lebih tinggi daripada pemahaman.

Adapaun kata kerja yang sering digunakan adalah sebagai

berikut; memperhitungkan, mendemostrasikan, mengubah struktur,

mengembangkan, menerapkan, menggunakan, menemukan,

menyiapkan, memproduksi, menghubungkan, meramalkan, dan

menangani

d. Analisis

Page 14: Proposal t.i

14

Kemampuan menguraikan materi ke dalam komponen-

komponen atau factor penyebabnya, dan mampu memahami hubungan

di antara bagian yang satu dengan yang lainnya sehingga struktur dan

aturannya dapat lebih dimengerti. Analisis merupakan tingkat

kemampuan berpikir yang lebih tinggi daripada aspek pemahaman

maupun penerapan.

Adapun kata kerja yang digunakan adalah; membedakan,

mendiskriminasikan, mendiagramkan, memilih, memisahkan,

membagi-bagikan, mengilustrasikan, dan mengklasifikasikan

e. Sintesis.

Kemampuan memadukan konsep atau komponen-komponen

sehingga membentuk suatu pola struktur atau bentuk baru. Aspek ini

memerlukan tingkah laku yang kreatif. Sintesis merupakan

kemampuan tingkat berpikir yang lebih tinggi daripada kemampuan

sebelumnya.

Adapun kata kerja yang digunakan adalah; mengategorikan,

mengombinasikan, menyusun, mengarang, menciptakan, mendesain,

menjelaskan, mengubah, mengorganisasi, merencanakan, menyusun

kembali, menghubungkan, merevisi, menyimpulkan, menceritakan,

menuliskan, dan mengatur

f. Evaluasi

Page 15: Proposal t.i

15

Kemampuan memberikan pertimbangan terhadap nilai-nilai

materi untuk tujuan tertentu. Evaluasi merupakan tingkat kemampuan

berpikir yang lebih tinggi.

Adapun kata kerja yang dipakai adalah menyimpulkan,

mengkritik, mendukung, menerangkan, mengikhtisarkan,

membandingkan, mempertentangkan, membenarkan,

mendiskriminasikan, menghubungkan, dan meringkaskan.

Selanjutnya klasifikasi tujuan afektif oleh Krathwohl terbagi dalam

lima kategori, diantaranya;

a. Penerimaan.

Mengacu kepada kesukarelaan dan kemampuan memerhatikan

dan memberikan respons terhadap stimulasi yang tepat. Penerimaan

merupakan tingkat hasil belajar terendah dalam domain afektif

b. Pemberian respons

Satu tingkat di ats penerimaan. Dalam hal ini siswa menjadi

tersangkut secara aktif, menjadi peserta, dan tertarik.

c. Penilaian

Mengacu kepada nilai atau pentingnya menterikatkan diri pada

objek atau kejadian tertentu dengan reaksi-reaksi seperti menerima,

menolak, atau tidak menghiraukan. Tujuan-tujuan tersebut dapat

diklasifikasikan menjadi “sikap” dan “apresiasi”.

Page 16: Proposal t.i

16

d. Pengorganisasian.

Mengacu kepada penyatuan nilai. Sikap-sikap yang berbeda

yang membuat lebih konsisten dapat menimbulkan konflik-konflik

internal dan membentuk suatu system nilai internal, mencakup tingkah

laku yang tercermin dalam suatu filsafat hidup.

e. Karakterisasi.

Mengacu kepada karakter dan gaya hidup seseorang. Nilai-

nilai sangat berkembang dengan teratur sehingga tingkah laku menjadi

lebih konsisten dan lebih mudah diperkirakan. Tujuan dalam kategori

ini bisa ada hubungannya dengan ketentuan pribadi, social, dan emosi

siswa.

Selanjutnya klasifikasi tujuan psikomotor menurut Dave ada lima

sebagai berikut:

a. Peniruan.

Terjadi ketika siswa mengamati suatu gerakan. Mulai member respons

serupa dengan yang diamati. Mengurangi koordinasi dan control otot-

otot syaraf. Peniruan ini pada umumnya global dan tidak sempurna.

b. Manipulasi

Menekankan perkembangan kemampuan mengikuti

pengarahan, penampilan, gerakan-gerakan pilihan yang menetapkan

suatu penampilan melalui latihan. Pada tingkat ini siswa menampilkan

Page 17: Proposal t.i

17

sesuatu menurut petunjuk-petunjuk tidak hanya meniru tingkah laku

saja.

c. Ketetapan

Memerlukan kecermatan, proporsi, dan kepastian yang lebih

tinggi dalam penampilan. Respons-renspons lebih terkoneksidan

kesalahan-kesalahan dibatasi sampai pada tingkat minimum.

d. Artikulasi.

Menekankan koordinasi suatu rangkaian gerakan dengan

membuat urutan yang tepat dan mencapai yang diharapkan atau

konsistensi internal di antara gerakan-gerakan yang berbeda.

e. Pengalamiahan

Menuntut tingkah laku yang ditampilkan dengan paling sedikit

mengeluarkan energi fisik maupun psikis. Gerakannya dilakukan

secara rutin.

2. Tahap Kemampuan Anak

Pembahasan akan dimulai dari tahapan perkembangan anak dari

segi kemampuan dasar yang dimiliki. Disebutkan karakteristik kognitif

menurut Piaget siswa sekolah dasar

berada pada masa operasional konkrit dengan ciri-ciri:

a. Cara berfikir egosentrik berkurang, makin mampu mengambil

perspektif orang lain.

Page 18: Proposal t.i

18

b. Siswa sudah mampu memperhatikan lebih dari satu dimensi dan

hubungan antar dimensi

c. Kemajuan dalam menguasai konsep waktu, kecepatan dan jarak secara

terpisah walau kombinasi antara ketiganya belum sempurna.

d. Operasi logis sudah dapat dibalik. Contoh : Anik adalah adik saya,

berarti saya adalah kakak Anik.

e. Mampu memperhatikan aspek dinamis dari perubahan situasi.

f. Kemampuan melakukan seriasi dan klasifikasi.

g. Menguasai konsep angka.

h. Cara berfikir terkait pada situasi konkrit, nyata10

Pendapat tersebut mencoba menunjukkan bahwa perilaku aktif yang

nampak pada anak merupakan suatu bentuk tahapan perkembangan yang

dipengaruhi perkembangan struktur dan kemampuan otak anak. Hanya

saja arah atau kecenderungan perilaku yang perlu diperhatikan lebih jauh.

3. Guru Dapat Mengembangkan Potensi Anak

Dalam melakukan kegiatan jenis ini guru harus mengetahui betul

potensi anak didik. Karena berangkat dari potensi itulah guru menyiapkan

strategi pembelajaran yang sinergik dengan potensi anak didik. Faktor

„bagaimana‟ memegang peranan penting dalam upaya mengembangkan

potensi anak didik, hal ini dimaksudkan untuk mempersiapkan diri

10 Hurlock, E.B. 1991 (terjemahan) Psikologi Perkembangan Anak, suatu pendekatan sepanjang rentang

kehidupan. Edisi ke IV. Jakarta: Penerbit Erlangga

Page 19: Proposal t.i

19

menjadi manusia seutuhnya yang akan mampu membangun dirinya dan

masyarakat lingkungannya.

Berkenaan dengan ungkapan di atas, berikut adalah peranan yang

dianggap paling dominan dan diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Guru sebagai demonstrator

Melalui peranannya sebagai demonstrator, guru hendknya

menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya dan

mengembangkannya, karena hal ini akan sangat menentukan hasil

belajar yang dicapai oleh siswa.

Sebagai pengajar ia harus membantu perkembangan anak didik

untuk dapat menerima, memahami, serta menguasai ilmu pengetahuan.

Untuk itu guru hendaknya menyampaikan fakta-fakta atau cara-cara

secara tepat dan menarik kepada siswa, sehingga penyerapan materi

pelajaran oleh siswa dapat lebih optimal.

2. Guru sebagai pengelola kelas

Dalam perannya sebagai pengelola kelas (learning managers).

Guru hendaknya mampu melakukan penanganan pada kelas, karena

kelas merupakan lingkungan yang perlu diorganisasi.

Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan pembelajaran

terarah kepada tujuan-tujuan pendidikan. Pengawasan terhadap

lingkungan itu turut menentukan sejauh mana lingkungan tersebut

Page 20: Proposal t.i

20

menjadi lingkungan yang baik. Lingkungan yang baik adalah yang

bersifat menantang, dan kepuasan dalam mencapai tujuan.

Kualitas dan kuantitas belajar siswa dalam kelas bergantung

pada banyak factor, antara lain ialah guru, hubungan pribadi antara

siswa dalam kelas, serta kondisi umum dan suasana di dalam kelas.

Tujuan umum mengelola kelas ialah menyediakan dan

menggunakan fasilitas kelas untuk berbagai kegiatan pembelajaran

agar mencapai hasil yang maksimal. Sedangkan tujuan khususnya

adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-

alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa

bekerja dan belajar serta membantu siswa untuk memperoleh hasil

yang diharapkan.

Sebagai manager, guru bertanggung jawab memelihara

lingkungan fisiknya, agar senantiasa menyenangkan untuk belajar dan

mnegarahkan atau membimbing proses-proses intelektual dan social

dalam kelasnya. Dengan demikian, guru tidak hanya mementingkan

siswa belajar, tetapi juga mengembangkan kebiasaan bekerja dan

belajar secara efektif di kalangan siswa. Tanggung jawab sebagai

manager yang penting bagi guru adalah membimbing pengalaman-

pengalaman siswa sehari-hari kearah self direct behavior

Salah satu managemen kelas yang baik ialah menyediakan

kesempatan bagi siswa sedikit demi sedikit mengurangi

Page 21: Proposal t.i

21

ketergantungan kepada guru, sehingga mereka mampu membimbing

kegiatan sendiri. Siswa harus belajar melakukan self control dan self

activity melalui proses bertahap. Sebagai manager lingkungan belajar,

guru hendaknya mampu mempergunakan pengetahuan tentang teori

belajar-mengajar dan teori perkembangan sehingga memungkinkan

untuk menciptakan situasi belajar-mengajar yang menimbulkan

kegiatan belajar pada siswa akan mudah dilaksanakan dan sekaligus

memudahkan pencapaian tujuan yang diharapkan.11

C. Sifat-sifat Mustahil Allah SWT

1. Pengertian Sifat-sifat Mustahil Allah SWT

Allah SWT sang pencipta dan pengatur alam semesta dengan

kemahakuasaannya memiliki sifat yang secara umum dapat dibagi kedalam

tiga macam, yaitu:

a. Sifat Wajib Allah, merupakan sifat yang pasti dimiliki Allah Mw.

b. Sifat Mustahil Allah, merupakan sifat yang pasti tidak dimiliki

Allah SWT.

c. Sifat Jaiz Allah, merupakan sifat kewenangan Allah, yaitu Allah

SWT bebas untuk melakukan sesuatu ataupun tidak melakukan

sesuatu

Adapun sifat-sifat Allah yang dibahas disini secara detail adalah sifat

mustahil Allah SWT.Sifat-sifat mustahil Allah adalah sifat yang tidak

11Rusman, Model-model Pembelajaran, (Depok, Rajawali Pers:2012) hal 62-63

Page 22: Proposal t.i

22

mungkin Allah mempunyai sifat tersebut. Jika Allah mempunyai sifat

tersebut maka akan mengurangi derajat ketuhanan-Nya. Sedangkan Allah

SWT tidak mungkin mempunyai sifat kecuali sifat kesempurnaan.

2. Macam-macam sifat mustahil Allah SWT

Allah SWT mempunyai sifat-sifat mustahil diantaranya

1. Adam Artinya Tidak Ada

2. Hudus Artinya Baru / Bermula

3. Fana Artinya Rusak / Binasa

4. Mumatsalatul Lil Hawaditsi Artinya Sama dengan makhluk

5. Ihtiyaju Lighoirihi Artinya Membutuhkan Bantuan Orang Lain.

6. Ta‟adud Artinya Banyak.

7. Ajzun Artinya Lemah.

8. Karahah Artinya Terpaksa

9. Jahlun Artinya Bodoh.

10. Mautun Artinya Mati.

11. Shomamun Artinya Tuli.

12. „Umyun Artinya Buta

13. Bukmun Artinya Bisu

14. „Ajizan Artinya Zat Yang Maha Lemah.

15. Mukrohan Artinya Zat Yang Maha Terpaksa

16. Jahilan Artinya Yang Maha Bodoh.

17. Mayyitan Artinya Yang Maha Mati.

Page 23: Proposal t.i

23

18. Asammu Artinya Yang Maha Tuli

19. A‟ma Artinya Yang Maha Buta

20. Abkamu Artinya Yang Maha Bisu

3. Dalil Sifat-sifat Mustahil Allah SWT

1. Adamartinya tidak ada

Adam merupakan kebalikan dari sifat wajib wujud (ada). Adanya alam

semesta dan semua isinya membuktikan adanya Allah sebagai zat

yang maha Pencipta segala sesuatu. Mustahil kalau Allah Tidak ada,

maka siapa yang menciptakan dan mengatur alam semesta ini? Allah

berfirman, yang artinya: “Dan Dialah yang telah menciptakan bagi

kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah

kamu bersyukur. Dan Dialah yang menciptakan serta mengembang

biakkan kamu di bumi ini dan kepada-Nya lah kamu akan

dihimpunkan. Dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan, dan

Dialah yang (mengatur) pertukaran malam dan siang. Maka apakah

kamu tidak memahaminya?” (Q.S. al-Mu'minun 78-80)

2. Hudutz artinya baru atau ada permulaan.

Hudutz merupakan kebalikan dari sifat wajib qidam (dahulu).

Mustahil Allah bersifat baru, karena sesuatuyang baru pasti ada yang

menciptakan. Padahal Allah SWT adalah Sang Khalik pencipta semua

makhluk-makhluk-Nya, tidak mungkin terjadi bahwa yang

menciptakan itu akan didahului oleh apa-apa yang diciptakan Allah

Page 24: Proposal t.i

24

berfirman, yang artinya: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang

Lahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”

[Q.S. al-Hadid 3)

3. Fana‟ artinya musnah atau binasa.

Sifat fana‟ merupakan kebalikan dari sifat wajib baqa‟ (kekal).

Mustahil Allah SWT itu rusak atau binasa. Apabila Allah SWT rusak

atau binasa, maka sifat-sifat Allah itu sama dengan sifat makhluk-

makhluk-Nya yang rusak dan binasa. Allah berfirman, yang artinya:

Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah

Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. [Q.S. ar-

Rahman 26-27] Dunia ini bersifat fana‟ (rusak) sebagaimana

gambaran sebatang pohon yang tumbuh berkembang dan akhirnya

mati.

4. Mumaatzalatu lil Khawaaditzi

Artinya menyerupai sesuatu yang baru atau yang bermulaan* Sifat

mumaatzalatu lil Khawaaditzi merupakan kebalikan dari sifat

mukhaalafatu lil hawaaditzi (berbeda dengan segala makhluk).

Mustahil Allah SWT sama dengan makhluk-Nya. Jika Allah SWT

menyamai salah satu makhluk-Nya, tentulah Allah memiliki sifat

kelemahan dan tidak kuasa untuk menciptakan alam semesta beserta

isinya. Allah berfirman, yang artinya: “dan tidak ada seorang pun yang

setara dengan Dia.” (Q.S. al-Ikhlas 4)

Page 25: Proposal t.i

25

5. Ikhtiyaaju Lighoirihi

membutuhkan sesuatu kepada yang lain* Ikhtiyaaju Lighoirihi

merupakan kebalikan dari sifat qiyaamuhu binafsihi (berdiri sendiri).

Mustahil Allah SWT membutuhkan kepada salah satu makhluk-Nya

karena Allah SWT Maha Kaya dan seluruh alam semesta ini adalah

milik-Nya. Allah berfirman, yang artinya: “… Dan Allah-lah yang

Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang membutuhkan

(Nya)…” (Q.S. Muhammad 38)

6. Ta‟adud

Ta‟adud artinya berbilang atau lebih dari satu. Ta‟addud merupakan

kebalikan dari sifat wajib wahdaniyah (esa). Allah itu Maha Esa dalam

Zat-Nya, sifat-sifat dan juga af‟al-Nya. Maka, mustahil bahwa Allah

itu lebih dari satu karena akan menimbulkan perselisihan dan

kehancuran. Allah berfirman, yang artinya: Sesungguhnya kafirlah

orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah satu dari

yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak

disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa

yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara

mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. (Q.S. al-Maa'idah 73)

7. al-‟Ajzu

al-Ajzu merupakan kebalikan dari sifat wajib qudrat (kuasa). Adanya

alam semesta ini merupakan bukti bahwa Allah SWT kuasa terhadap

Page 26: Proposal t.i

26

segala sesuatu dan tak ada yang dapat melemahkan Allah. Allah

berfirman, yang artinya: “…Dan tiada sesuatu pun yang dapat

melemahkan Allah baik di langit maupun di bumi. Sesungguhnya

Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (Q.S. Fathir 44)

8. al-Karaahah

al-Karaahah merupakan kebalikan dari sifat wajib iradat

(berkehendak). Allah SWT itu Maha Berkehendak dan tidak ada

sesuatau pun yang mampu menghalang-halangi apa saja yang sudah

dikehendaki Allah. Mustahil Allah SWT dipaksa, diperintah, atau

diancam agar mau menjadikan sesuatu atau tidak menjadikan sesuatu.

Allah berfirman, yang artinya: “…Sesungguhnya Tuhanmu Maha

Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (Q.S. Huud 107)

9. Jahlun

Jahlun merupakan keballikan dari sifat wajib ilmu (mengetahui). Allah

Maha Mengetahui segala sesuatu baik apa yang terjadi, yang akan

terjadi maupun yang sudah terjadi, bahkan Allah juga tahu apa-apa

yang dirahasiakan makhluk-Nya. Maka mustahil kalau Allah SWT itu

memiliki sifat tidak tahu atau bodoh. Allah berfirman, yang artinya:

“…Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S. al-

Mujaadilah 7)

10. Mautun

Page 27: Proposal t.i

27

Mautun merupakan kebalikan dari sifat wajib hayat (hidup). Allah

SWT adalah Maha Hidup, tidak ada permulaan atau pun penghabisan,

dan tidak mengalami perubahan sama sekali bahkan tidak mengantuk

dan tidak pula tidur. Allah berfirman, yang artinya: “Allah, tidak ada

Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi

terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak

tidur…” (Q.S. al-Baqarah 255)

11. Somamun

Shomamun merupakan kebalikan dari sifat wajib sama‟ (mendengar)

Mustahil Allah SWT bersifat shomamun atau tuli. Seandainya Allah

SWT itu tuli pastilah mempunyai sifat kekurangan, cela dan noda.

Allah SWT adalah Maha Sempurna dan tidak memiliki kekuarangan

sedikit pun. Allah berfirman, yang artinya: “…Allah Maha Mendengar

lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. al-Baqarah 256)

12. „Umyun

„Umyun merupakan kebalikan dari sifat wajib bashor (melihat). Allah

SWT Maha Melihat segala sesuatunya dan tidak ada satu pun benda

yang terluput dari penglihatan-Nya meskipun bersembunyi di lubang

semut pun Allah akan melihatnya. Allah berfirman, yang artinya: “Dia

mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang

disembunyikan oleh hati … Sesungguhnya Allah, Dia-lah Yang Maha

Mendengar lagi Maha Melihat.” (Q.S. al-Mu'min 19-20)

Page 28: Proposal t.i

28

13. Bukmun

Bukmun merupakan kebalikan dari sifat wajib kalam (berbicara).

Mustahil Allah SWT bersifat bisu. Seandainya Allah bersifat bisu

bagaimana mungkin para Nabi dapat menerima wahyu. Allah

berfirman, yang artinya: “Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian

mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah

berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah

meninggikannya beberapa derajat…”[Q.S. al-Baqarah 253]

14. „Ajizan

Áajizan artinya maha lemah. Mustahil Allah bersifat Maha Lemah

15. Mukrohan

Mukrahan artinya Maha Terpaksa. Mustahil Allah bersifat Maha

Terpaksa

16. Jahilan

Jahilan artinya Maha Bodoh. Mustahil Allah bersifat Maha Bodoh

17. Mayyitan

Mayyitan artinya Maha Mati. Mustahil Allah bersifat Maha Mati.

18. Asammu

Ashammu artinya Maha Tuli. Mustahil Allah bersifat Maha Tuli.

19. A‟ma

A‟ma artinya Maha Buta. Mustahil Allah bersifat Maha Buta

20. Abkamu

Page 29: Proposal t.i

29

Abkamu artinya Maha Bisu. Mustahil Allah bersifat Maha Bisu

D. Metode Edutainment dengan Musik

1. Pengertian Metode Edutainment

Kata edutainment terdiri atas dua kata, yaitu education dan

entertainment.Education artinya pendidikan , dan entertainment artinya

hiburan. Jadi secara bahasa edutainment diartikan sebagai pendidikan

menyenangkan. Selanjutnya, Hamruni menyimpulkan bahwa edutainment

adalah suatu proses pembelajaran yang didesain dengan memadukan

antara muatan pendidikan dan hiburan secara harmonis sehingga aktivitas

pembelajaran berlangsung menyenangkan. 12

Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa edutainment merupakan

suatu kegiatan pembelajaran di mana dalam pelaksanaannya lebih

mengedepankan kesenangan dan kebahagiaan dalam rangka mencapai

tujuan pembelajaran. Dengan kata lain, belajar dilakukan dengan cara

yang menyenangkan, bukan sebaliknya membosankan dan dalam kondisi

tertekan

2. Prinsip-prinsip Belajar Berbasis Edutainment

Prinsip edutainment bermula dari adanya asumsi bahwa pembelajaran

yang selama ini berlangsung di sekolah maupun masyarakat sudah tidak

mencerminkan lagi sebagai bentuk pendidikan. Akan tetapi, lebih terkesan

menakutkan, mencemaskan, dan membuat anak tidak senang, serta merasa

12 Hamruni, Edutainment dalam pendidikan Islam, hal 50

Page 30: Proposal t.i

30

bosan dan menjenuhkan. Padahal seharusnya pembelajaran berlangsung

dengan menyenangkan dan membuat peserta didik belajar dengan nyaman

dan penuh antusiasme yang tinggi. Maka dari itu, konsep edutainment

berupaya untuk menciptakan suatu pembelajran yang aman, nyaman, dan

menyenangkan bagi peserta didik.

Ada pendapat yang menyebutkan bahwa ada tiga alasan yang

melandasi munculnya konsep edutainment, yaitu 13

a. Perasaan positif (senang/gembira) akan mempercepat pembelajaran,

sedangkan perasaan negatif seperti sedih, takut, terancam dan merasa

tidak mampu, akan memperlambat belajar atau bahkan bisa

menghentikannya sama sekali. Oleh karenanya, konsep edutainment

berusaha memadukan antara pendidikan dan hiburan. Hal ini,

dimaksudkan supaya pembelajaran berlangsung menyenangkan atau

menggembirakan.

b. Jika seseorang mampu menggunakan potensi nalar dan emosinya

secara jitu, maka akan membuat loncatan prestasi belajar yang tidak

terduga sebelumnya.

c. Apabila sebelumnya pembelajar dapat dimotivasi dengan tepat dan

diajar dengan cara yang benar, cara yang menghargai gaya belajar dan

modalitas mereka, maka mereka semua akan dapat mencapai hasil

belajar yang optimal.

13 Ibid hal 7-8

Page 31: Proposal t.i

31

Berangkat dari ketiga asumsi itulah yang kemudian memunculkan

konsep belajar edutainment. Tujuannya supaya pembelajar bisa mengikuti

dan mengalami proses pembelajaran dalam suasana yang gembira,

menyenangkan, menghibur, dan mencerdaskan. Dalam konteks ini, dapat

dipahami bahwa prinsip belajar berbasis edutainment adalah pembelajaran

harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan, aman, nyaman dan

membangkitkan semangat peserta didik.

Rose dan Nicholas menyebutkan beberapa cara menciptakan iklim

pembelajaran yang menyenangkan, diantaranya:

1. Menciptakan lingkungan tanpa stress

2. Menjamin bahwa subjek pelajaran adalah relevan

3. Menjamin bahwa belajar secara emosional adalah positif

4. Melibatkan secara sadar semua indra dan juga pikiran otak kiri dan

kanan

5. Menantang otak para siswa untuk dapat berpikir jauh ke depan dan

mengeksplorasikan apa yang sedang dipelajari dengan sebanyak

mungkin kecerdasan yang relevan untuk memahami subjek

pelajaran.

6. Mengonsolidasikan bahan yang sudah dipelajari dengan meninjau

ulang dalam periode waspada rileks.14

3. Media Audio

14 Ibid, hal 179-180

Page 32: Proposal t.i

32

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari

kata medium yang secara harfiah berarti pengantara atau pengantar.

Medòë adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepenerima

pesan.

Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi

Teknologi dan Komunikasi Pendidikan di amerika membatasi media

sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk

menyalurkan pesan/informasi. Gagne (1970) menyatakan bahwa media

adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat

merangsangnya untuk belajar. Sementara Briggs (1970) berpendapat

bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta

merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, film bingkai adalah

contoh-contohnya.

Asosiasi Pendidikan Nasional memiliki pengertian yang berbeda.

Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun

audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi,

dapat dilihat, didengar dan dibaca. Apa pun batasan yang diberikan, ada

persamaan di antara batasan tersebut yaitu bahwa media adalah segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke

penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan

Page 33: Proposal t.i

33

minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar

terjadi.15

Media audio berkaitan dengan indera penglihatan. Pesan yang

disampaikan dituangkan ke dalam lambing-lambang auditif, baik verbal

(ke dalam kata-kata/ bahasa lisan) maupun nonverbal.16 Ada beberapa

jenis media yang dapat dikelompokkan dalam media audio, sedangkan

peneliti memilih music yang biasa didengar baik melalui radio, kaset, atau

tape recorder

4. Pengertian Musik dan Pengaruhnya

Musik merupakan satu aspek penting dalam kehidupan manusia dan

respons kita terhadap music, tampaknya sudah terukir dalam otak kita

sejak kita lahir. Dalam buku music, Mind and Brain, Manfred Clynes

Ph.D. menjelaskan bagaimana music dapat mempengaruhi seluruh

aktivitas otak. Struktur musik yang harmonis, kualitas interval, timbre,

pola nada dan tempo diproses di otak kanan kita. Sedangkan perubahan

yang cepat seperti pada perubahan volume suara, penataan nada suara

yang akurat dan lirik, diproses oleh otak kiri kita.

Pengaruh musik juga dapat kita rasakan pada detak jantung kita. Saat

kita mendengarkan musik, saat otak memproses apa yang kita dengar,

detak jantung cenderung mengikuti atau sinkron dengan kecepatan music

15 Arief S. Sadiman dkk, Media Pendidikan (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2006) hal 6-7

16 Ibid hal 49

Page 34: Proposal t.i

34

itu (bit per menit). Hal ini menjelaskan mengapa saat kita mendengarkan

music dengan tempo yang tinggi, detak jantung kita meningkat, kita

menjadi semangat. Saat kita mendengar music dengan tempo (bit per

menit) yang rendah, misalnya sekitar 55-70 bpm, detak jantung akan

melambat dan akan menjadi rileks

Pakar lainnya, Jean Houston Ph.D., mengatakan bahwa tubuh, pada

level molekul, bergetar pada panjang gelombang yang tetap dan stabil.

Music mempunyai getaran atau frekuensi. Saat kita mendengarkan music,

frekuensi music ini bias beresonansi atau bertentangan dengan frekuensi

tubuh kita. Saat terjadi kesamaan frekuensi, kita akan merasa nyaman, kita

dapat belajar dengan lebih baik dan berada pada keadaan rileks tapi

waspada.

Pengaruh apa saja ditimbulkan music dalam diri kita?

1. Musik meningkatkan energi otot.

2. Musik meningkatkan energi sel tubuh

3. Musik mempengaruhi detak jantung

4. Musi meningkatkan metabolisme tubuh

5. Musik mengurangi stress dan rasa sakit

6. Musik meningkatkan kecepatan penyembuhan dan pemulihan

pasien operasi

7. Musik mengurangi rasa lelah dan mengantuk

Page 35: Proposal t.i

35

8. Musik membantu meningkatkan kondisi emosi kea rah yang lebih

baik

9. Musik merangsang kreativitas, kepekaan dan kemampuan berpikir.

Music pertama-tama akan diproses oleh auditory cortex kita dalam

bentuk suara. Selanjutnya kita akan menikmati music itu dengan dengan

otak kanan kita. Sedangkan otak kiri kita akan memproses lirik yang

terdapat dalam music/lagu. Efek selanjutnya adalah pada system limbic

atau otak mamalia. Selain menangani memori jangka panjang, system

limbic juga menangani respons terhadap music dan emosi. Itulah sebabnya

belajar dengan menggunakan music yang tepat akan sangat membantu kita

dalam meningkatkan daya ingat.

Otak kanan yang menganggur biasanya akan mulai bosan dan mulai

mengganggu konsentrasi. Biasanya pikiran anda mulai jalan-jalan,

perhatian anda pecah dan anda mengalami kesulitan konsentrasi. Saat

anda memainkan music untuk menemani belajar, maka saat otak kiri anda

sibuk belajar, otak kanan anda mendapat pekerjaan yang memang sangat

ia sukai yaitu menikmati music. Hal ini membuat otak kanan sibuk

sehingga pikiran tidak bias “keluyuran” ke mana-mana. Stimulasi yang

bersamaan antara otak kiri dan otak kanan inilah yang kita kenal dengan

istilah whole-brain learning atau belajar dengan seluruh otak.

Untuk membuktikan bahwa musik benar-benar sangat efektif dalam

membantu proses pembelajaran, jawablah pertanyaan berikut:

Page 36: Proposal t.i

36

1. Coba anda sebutkan warna balon yang ada dalam lagu “Balonku”.

Tapi anda tidak boleh menyanyikan lagu tersebut

2. Sekarang coba anda menyanyikan lagu “Balonku”. Bagaimana

rasanya?

kata-kata atau lirik yang ada dalam lagu tersebut disimpan dalam

memori kita bersama dengan suatu irama music. Yang terjadi

adalah sinkronisasi antara hemisfir kiri dan kanan dalam

menyimpan informasi.17

5. Musik dan Proses Pembelajaran.

Ada satu hasil yang sangat mengejutkan yang diperoleh saat

melakukan studi terhadap aktivitas otak saat belajar dan saat otak

mendengarkan dan memproses music Mozart. Hasil pemindaian

(scanning) terhadap kedua aktifitas otak ini menunjukkan gambar yang

mirip atau hampir sama. Artinya saat kita belajar dan saat kita dan saat

kita mendengarkan music Mozart, otak akan melakukan aktivitas yang

hamper sama, bagian otak yang aktif juga hampir sama.

Penelitian lebih lanjut oleh Frances Rauscher Ph.D., di Center for the

Neurobiology of Learning and Memory di University of California,

menunjukkan bahwa hanya dengan mendengarkan music Mozart yang

berjudul “Mozart Sonata for Two Pianos in D Major” selama 10 menit,

telah dapat meningkatkan hasil tes pada bidang spasial dan abstrack

17 Adi W. Gubawan, Genius Learning Strategy (Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 2006) hal 254-257

Page 37: Proposal t.i

37

reasoning. Hal ini berakibat pada meningkatnya nilai IQ sebesar 8-9 poin.

Walaupun efek peningkatan ini hanya bertahan selama sekitar 5 hingga 15

menit, namun ini merupakan satu penemuan yang luar biasa. Hal ini

menunjukkan bahwa IQ dapat ditingkatkan.

Mengenalkan dan memasukkan musik ke dalam kurikulum sejak usia

dini tidak hanya akan meningkatkan apresiasi anak terhadap musik, tetapi

juga dapat meningkatkan kecerdasan musiknya. Keuntungan lain adalah

membantu meningkatkan kemampuan anak dalam bidang matematika,

membaca dan sains. Sedangkan keuntungan penggunaan music dalam

proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Membuat murid rileks dan mengurangi stress (stress sangat

menghambat proses pembelajaran)

2. Mengurangi masalah disiplin

3. Merangsang kreativitas dan kemampuan berpikir

4. Membantu kreativitas dengan membawa otak pada gelombang

tertentu.

5. Merangsang minat baca, keterampilan motorik dan perbendaraan kata.

6. Sangat efektif untuk proses pembelajaran yang melibatkan pikiran

sadar maupun pikiran bawah sadar.

Untuk bisa meningkatkan efektivitas, efisiensi dan hasil pembelajaran,

meningkatkan daya ingat anda (memori) dan kreativitas, yang perlu anda

lakukan adalah:

Page 38: Proposal t.i

38

1. Anda perlu masuk dan keluar dari kondisi beta ke alfa dan

sebaliknya.

2. Gunakan otak kiri dan otak kanan secara bersamaan (untuk

menghasilkan efektivitas dan efisiensi otak secara maksimal)

3. Anda perlu menggunakan pikiran sadar dan pikiran bawah sadar.

Gunakan juga teknik pembelajaran pra-sadar (preconscious

learning)

4. Anda perlu mengintegrasikan materi yang baru dengan

pengetahuan yang telah anda miliki.

Untuk bisa tercipta suasana yang mendukung proses pembelajaran,

otak kita perlu mendapat rangsangan yang sesuai sehingga otak dapat

dengan mudah menyerap dan mengerti informasi dan mengembangkan

keterampilan berpikir. Saat berada dalam emosi positif, anda akan merasa

damai, nyaman dan rileks, sehingga kemampuan penyerapan otak

meningkat, pengalihan informasi yang baru dipelajari, dari pikiran sadar

ke bawah sadar, dari memori kerja ke memori jangka panjang, dapat

berlangsung dengan lebih baik. Music, khususnya music Baroque, dapat

membantu otak anda untuk beroperasi secara seimbang, baik secara

intelektual maupun secara imajinatif. 18

6. Cara Menggunakan Musik untuk Membantu Proses Pembelajaran

18 Ibid hal 257-261

Page 39: Proposal t.i

39

Manfaat musik sebenarnya sangat bergantung pada cara kita

menggunakannya, kapan dan apa jenis musiknya. Berikut adalah 13 cara

anda bisa menggunakan musik, dalam hubungannya dengan proses

pembelajaran.

1. Musik sebagai pembukaan

Music sangat tepat bila digunakan pada waktu yang sesuai

akan sangat membantu mempengaruhi mood dan atmosfir belajar.

2. Musik sebagai pembatas waktu.

Anda dapat menggunakan musik untuk menetapkan waktu bagi

murid anda. Misalnya anda memberikan tugas dan berkata kepada

murid kalian, “Kalian hanya punya waktu sepanjang music ini. Sambil

berpasangan dengan teman kalian, coba pikirkan sebanyak mungkin

hal yang berhubungan dengan materi yang kita pelajari minggu lalu.

Music ini panjangnya tiga menit. Begitu music selesai, kalian sudah

harus menyelesaikan tugas yang diberikan”

3. Musik untuk memperbaiki dan meningkatkan mood

Music dapat membuat perubahan mood dan suasana di kelas.

Misalnya, music dimainkan pada saat kelas merayakan suatu

keberhasilan, maka yang terjadi adalah perasaan, emosi, sukses,

kegembiraan, mood dan atmosfir positif yang saat itu sedang

berlangsung di kelas dijangkarkan pada music.

4. Musik untuk membangkitkan semangat dan energy

Page 40: Proposal t.i

40

Saat anda melihat suasana kelas yang agak menurun, murid

sudah mulai terlihat mengantuk, bosan atau letih, mainkan music

dengan tempo yang tinggi sambil melakukan gerak badan atau brain

gym. Lakukan ini selama 1-2 menit saja. Yang penting selain

musiknya semangat, murid juga diminta untuk bergerak dengan

semangat dan antusias. Ini akan memperlancar sirkulasi darah ke otak

sehingga badan akan terasa lebih segar.

5. Musik untuk relaksasi

Bila anda ingin murid rileks setelah selesai mengerjakan tugas

yang membutuhkan pemikiran yang dalam dan berat, atau sebelum

anda memberikan tugas kepada kelas untuk mengerjakan sesuatu yang

berhubungan dengan kreativitas, mainkan music yang temponya

lambat. Anda bias memainkan music dengan tempo sekitar 40-50 bit

per menit, atau 55-70 bit per menit.

6. Musik untuk membantu dan mengarahkan visualisasi.

Musik yang tepat dapat sangat membantu melakukan

visualisasi seperti yang saya ulas pada bab terdahulu. Music ini akan

menjadi music latar belakang untuk membantu proses relaksasi dan

membantu anak dalam melakukan visualisasi.

7. Musik untuk membantu diskusi.

Saat melakukan diskusi, mainkan music sebagai latar belakang.

Peran music di sini adalah untuk menciptakan atmosfir yang

Page 41: Proposal t.i

41

mendukung proses diskusi itu. Saat diskusi baru dimulai, mainkan

music dengan volume yang agak keras. Hal ini memaksa peserta

diskusi untuk berbicara dengan suara keras. Ini akan sangat berguna

untuk menyiasati mereka yang pemalu dan tidak berani berbicara

dengan suara keras. Setelah diskusi berlangsung pada level suara yang

anda inginkan, turunkan volume music.

8. Musik untuk memperkuat tema

Bila materi pelajaran dikemas dalam suatu tema music dengan

tema yang sama atau serupa akan sangat membantu memperkuat tema

tersebut. Yang paling mudah digunakan adalah music yang berasal

dari tema film.

9. Musik untuk konser aktif.

Konser aktif adalah satu aplikasi khusus music dalam

membantu proses pembelajaran. Dalam teknik ini, guru membacakan

informasi kepada murid dengan cara dramatis dan penuh emosi sambil

memainkan music yang aktif. Saat membacakan materi tersebut guru

mengikuti irama music, cepat atau lambat, keras atau lembut, nada

tinggi atau redah. Saat yang paling baik menggunakan konser aktif

saat anda telah memberikan gambaran besar dan menetapkan tujuan

pembelajaran.

Pada teknik ini, music berperan sebagai faktor yang

menciptakan sinkronisasi antara otak kiri dan kanan dengan

Page 42: Proposal t.i

42

memasukkan factor emosi positif ke dalam prose situ. Secara umum

music dari karya composer seperti Brahms, Rachmaninoff, Beethoven,

Tchaikovsky dan Haydn sangat cocok untuk kegiatan ini.

10. Musik untuk konser pasif

Konser pasif adalah salah satu teknik yang sangat ampuh

dalam membantu memasukkan informasi ke dalam memori jangka

panjang. Konser pasif yang digunakan bersama dengan konser aktif

akan memberikan hasil yang sangat bagus. Berbeda dengan konser

aktif, di mana guru membacakan informasi mengikuti music yang

aktif, pada konser pasif sebelum guru membacakan informasi, murid

harus berada dalam kondisi rileks namun waspada atau kondisi alfa.

Pada saat melakukan konser pasif, murid diminta untuk mencurahkan

konsentrasi dan focus mereka pada music yang dimainkan, bukan pada

informasi yang dibacakan. Konser pasif dilakukan saat akhir sesi, pada

saat guru melakukan pengulangan dan menjangkarkan informasi yang

telah dipelajari. Pada saat ini guru membaca secara normal, agak lirih,

volume suara sedikit di bawah volume music.

11. Musik untuk konser kombinasi.

Selain konser aktif dan konser pasif, saat ini telah

dikembangkan satu teknik baru yaitu konser kombinasi. Konser

kombinasi ini sangat baik digunakan untuk mendukung proses

Page 43: Proposal t.i

43

pembelajaran kolaborasi. Jenis music yang banyak digunakan untuk

konser kombinasi adalah jenis music flamenco

12. Musik menemani kegiatan fisik untuk membantu sinkronisasi otak.

Music di sini digunakan untuk menemani aktivitas fisik yang

bertujuan untuk meningkatkan sinkronisasi otak, misalnya dengan

brain gym.

13. Musik untuk penutup.

Kalau ada musik untuk pembukaan, maka harus ada music

untuk penutup. Music ini dimainkan saat murid telah selesai belajar

dan bersiap untuk pulang. Saya menyarankan agar anda mencari satu

music atau lagu dengan tema khusus yang akan digunakan sebagai

anchor/jangkar positif. Mainkan lagu ii dua kali. Pertama, seluruh

kelas diminta untuk menyanyikan bersama-sama dan meresapi emosi

yang terkandung dalam lagu itu. Pada saat kelas menyanyikan untuk

ke dua kali, pada saat sudah mencapai setengah dari lagu tersebut,

murid keluar dari kelas dengan perasaan gembira dan membawa serta

jangkar emosi positif bersama mereka.