proposal penelitian

32
BIDANG MEKANIKA BAHAN USUL PENELITIAN DOSEN MUDA Pengaruh Tekanan Kompaksi dan Suhu Sintering terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Keramik Lumpur Lapindo Oleh: Muh Amin, ST, MT RM. Bagus Irawan, ST, MSi 1

Upload: muh-amin

Post on 01-Dec-2015

41 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BIDANG MEKANIKA BAHAN

USUL PENELITIAN

DOSEN MUDA

Pengaruh Tekanan Kompaksi dan Suhu Sintering terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Keramik Lumpur Lapindo

Oleh:

Muh Amin, ST, MT

RM. Bagus Irawan, ST, MSi

Info Lanjut : http://m-amin.com

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

1

2008

HALAMAN PENGESAHAN USULAN PENELITIAN

1. JUDUL PENELITIAN : Pengaruh Tekanan Kompaksi dan Suhu Sintering Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Keramik Lumpur Lapindo

2. BIDANG PENELITIAN : Mekanika Bahan

3. KETUA PENELITIa. Nama : Muh Amin, S. T, M. T.b. Jenis Kelamin : Priac. NIP : -d. Disiplin Ilmu : Teknik Mesin/Mekanika Bahane. Pangkat/Golongan : Penata Muda/III-Af. Jabatan Fungsional : Asisten Ahlig. Fakultas/Jurusan : Teknik/Teknik Mesinh. Alamat Kantor : Jl. Kasipah 12 Semarangi. Telepon/Fax : (024) 8445768 / (024) 8452660j. Alamat Rumah : Klampok Rt.2 / Rw.2 Godong Grobogan

Purwodadik. Telepon : Hp. 081 567 19114

4. JUMLAH TIM PENELITI : 1 Oranga. Nama Anggota : RM. Bagus Irawan, ST, MSi

5. LOKASI PENELITIAN : Lab. Teknik Mesin UNIMUS & Teknik Bahan UGM

6. BIAYA PENELITIAN :a. Sumber dari Depdiknas : Rp. 90.995.000,00

(Sembilan Puluh Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Rupiah)

Semarang, 16 Mei 2008Mengetahui:Dekan FT UNIMUS Ketua Peneliti

Ir. Dwi Basuki W, M. S. Muh Amin, S. T., M. T.NIP. 131 668 505

Menyetujui:Ketua LP3M UNIMUS

Dra. Sri Darmawati, M.Si

2

A. Pendahuluan

Limbah yang ditimbulkan akibat semburan lumpur panas di Kecamatan Porong,

Kabupaten Sidoarjo yang selanjutnya disebut sebagai Lumpur Lapindo berlangsung sejak

29 Mei 2006 lalu sangat melimpah sehingga sangat meresahkan masyarakat sekitar jika

limbah tersebut tidak dikelola dengan baik. Menurut hasil penelitian awal yang sudah

dilakukan oleh beberapa peneliti bahwa Lumpur Lapindo dapat dimanfaatkan sebagai

bahan keramik dan bahan pengganti semen untuk pembuatan paving dan beton (Diah N,

2007).

Material limbah (lumpur) yang berasal dari Porong (Lumpur Lapindo) ini memiliki

kandungan senyawa-senyawa (SiO2= 57, 14 %; NaCl= 11,68 %; FeSi= 9,15 %; Al2O3=

9,09 %; CaAlF5= 4,5 % dan Mg3SiO3(OH)4= 8,44 %) sehingga dapat berpotensi sebagai

material pembuat keramik (Aristianto,2006). Lumpur Lapindo ini dapat dipergunakan

sebagai material keramik karena memiliki kandungan senyawa-senyawa yang dapat

dimanfaatkan sebagai material pembuatan keramik, (Lily P, 2006).

Keramik merupakan salah satu jenis material teknik yang terus menerus

dikembangkan, yang merupakan prospek cerah dalam pengembangan dibidang teknik.

Produk keramik telah banyak diaplikasikan dibidang teknik terutama dipermesinan seperti:

alat potong, nosel, katup, turbin, ball bearing (Barsoum, 1997). Keunggulan keramik

secara umum adalah titik cair tinggi, tahan terhadap temperatur tinggi, tahan terhadap

gesekan, tahan korosi, daya hantar panas rendah, densitas relatif rendah dan koefisien

muai panas rendah (Barsoum, 1997). Namun demikian, keramik juga mempunyai

kelemahan yaitu bersifat getas (brittle) (Green, 1998) dan ketangguhan retak (fracture

toughness) yang rendah (Chawla, 1993).

Pemanfaatan Lumpur Lapindo sebagai material keramik masih belum

dioptimalkan penggunaannya dibidang teknik. Hal ini dapat dilihat masih sedikitnya

penelitian yang dilakukan dibidang keramik teknik yang berbahan dasar Lumpur Lapindo.

Sehingga perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang Lumpur Lapindo sebagai material

keramik teknik agar dapat dioptimalkan penggunaannya.

B. Rumusan Masalah

Perkembangan material keramik di Indonesia masih sangat sedikit hal ini terbukti

dengan masih sedikitnya penelitian di bidang keramik, apalagi keramik yang berbahan

dasar dari Lumpur Lapindo. Lumpur Lapindo merupakan suatu limbah yang sangat

3

mengganggu keberadaan masyarakat setempat dan aplikasi dari lumpur tersebut masih

dalam taraf penelitian awal sehingga nilai jual dari limbah tersebut masih sangat rendah.

Agar Lumpur Lapindo dapat diaplikasikan sebagai material keramik teknik maka harus

diketahui terlebih dahulu sifat fisis dan mekanis yang dimilikinya agar dalam

penggunaannya dapat dioptimalkan. Oleh sebab itu perlu adanya suatu penelitian yang

simultan untuk mengetahui sifat fisis dan mekanis dari keramik Lumpur Lapindo sebelum

diaplikasikan di beberapa industri maju.

Pada penelitian ini ada hipotesis yang akan diuji yaitu dengan adanya penambahan

tekanan kompaksi dan suhu sintering dalam pembuatan green body yang dilanjutkan

dengan proses Pressureless Sintering dapat meningkatkan kekerasan Keramik Lumpur

Porong sedangkan harga densitas dan fracture toughness juga akan meningkat tetapi akan

diikuti penurunan jika sudah melewati batas suhu optimum.

C. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang dilakukan oleh TIM Institut Teknologi Sepuluh November (ITS)

Surabaya menyimpulkan bahwa material Lumpur Lapindo yang berasal dari Kecamatan

Porong, Kabupaten Sidoarjo ini mengandung senyawa-senyawa (SiO2= 57, 14 %; NaCl=

11,68 %; FeSi= 9,15 %; Al2O3= 9,09 %; CaAlF5= 4,5 % dan Mg3SiO3(OH)4= 8,44 %)

(Aristianto,2006) yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan keramik (Diah N, 2007).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Aristianto, 2006) menunjukkan bahwa Kekuatan

Bending dari material keramik dari Lumpur Lapindo adalah sebesar 3,81 MPa.

Lumpur Lapindo memiliki kandungan senyawa yang sama dengan fly ash (limbah

dari hasil pembakaran batu bara) (Januarti J. E, 2007). Cheng, dkk (2002) melakukan

penelitian tentang glass ceramics dari fly ash dengan menggunakan tekanan kompaksi

sebesar 150 MPa pada spesimen dengan ukuran (4x1,5x0,7) cm. Sintering dilakukan

dengan variasi suhu (850, 900, 950, 1000 dan 1050)oC dengan holding time selama 2 jam,

setelah itu didinginkan pada temperatur ruang. Hasil dari pengujian menunjukkan

kekuatan bending maksimum dicapai pada suhu (850-900)oC.

Cheng dan Chen (2004) meneliti karakterisasi glass-ceramics dari fly ash dengan

ukuran partikel (0,2-500) µm yang dicetak dengan ukuran (4x1,5x0,7) cm dengan tekanan

kompaksi sebesar 118 MPa. Sintering dilakukan dengan divariasi suhu (850, 900, 950,

1000 dan 1050)oC dengan holding time selama 2 jam. Pada suhu 850oC dan 900oC terjadi

peningkatan laju pengintian dan pertumbuhan kristal. Sedangkan suhu diatas 1000oC,

4

porositas dan laju penyerapan air terjadi penurunan yang signifikan sehingga density dan

compressive strength terjadi peningkatan.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Memanfaatkan limbah Lumpur Lapindo sebagai bahan keramik.

b. Meneliti pengaruh tekanan kompaksi dan suhu sintering terhadap densitas,

kekerasan, kekuatan bending dan fracture toughness dari Keramik Lumpur

Lapindo.

c. Meneliti pengaruh tekanan kompaksi terhadap struktur mikro dari Keramik

Lumpur Lapindo.

E. Kontribusi penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk memberikan solusi dalam penanganan limbah

Lumpur Lapindo yang mendesak keberadaan warga setempat dengan memanfaatkan

bahan limbah sebagai pembuatan produk berupa material keramik.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan data tambahan mengenai material baru

terutama dibidang keramik teknik sebagai material refraktori (material tahan terhadap

suhu tinggi) yang berasal dari limbah Lumpur Lapindo (material lokal /Indonesia).

Sehingga material lokal tersebut dapat dioptimalkan dalam penggunaannya.

F. Metode Penelitian

F.1. Bahan penelitian

Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Lumpur Lapindo yaitu bahan lumpur dari semburan lumpur panas di

Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo dengan ukuran partikel rata-rata 325

mesh (45 μm).

Resin untuk mounting spesimen.

Kertas ampelas (ukuran 120, 220, 400, 600, 800 dan 1000) untuk

menghaluskan permukaan spesimen.

F.2. Alat penelitian

5

1. Timbangan digital (Sartorius Type LC 1201 S) digunakan untuk menimbang

serbuk Lumpur Lapindo dan untuk pengujian densitas keramik Lumpur

Lapindo.

2. Cetakan (bentuk silindris) digunakan untuk pembuatan spesimen uji densitas

dan kekerasan.

3. Cetakan (bentuk balok) dipergunakan untuk pembuatan spesimen uji kekuatan

bending dan fracture toughness.

4. Mesin tekan (Tarno Grocki type UPHG20 Japan) digunakan untuk penekan

(press) dalam pembuatan green body.

5. Dapur pemanas digunakan untuk proses sintering.

6. Alat uji kekerasan Vickers (Hardness Tester type 38505) digunakan untuk

pengujian kekerasan.

7. Microskop optik (Olympus Japan) digunakan untuk pengamatan struktur

mikro, menentukan panjang diagonal Injakan Vickers dan bentuk permukaan

patah.

8. XRD (X-Ray Diffraction) digunakan untuk analisa fasa.

F.3. Sifat Penelitian

Experiment Laboratories

F.4. Metode Pengumpulan Data

Pra penelitian : Tinjauan pustaka, jurnal penelitian.

Penelitian : Data yang diperoleh dari hasil pengukuran saat pengujian

berlangsung di laboratorium.

F.5. Variabel Data

Variabel tetap yaitu: Spesifiksi serbuk Lumpur Lapindo, proses pembuatan

keramik, bentuk dan ukuran spesimen.

Variabel berubah yaitu: tekanan kompaksi dan temperature sintering.

Variabel respon yaitu: harga densitas, kekerasan, ketangguhan retak dan

kekuatan bending dari berbagai tekanan kompaksi.

F.6. Analisa Data

6

punch

dieserbuk Lumpur lapindopunch

F

F

punch

serbuk

punch

F

F

retak awal

Data yang diperoleh dari hasil pengujian akan dianalisa secara statistik

untuk mengetahui sifat fisis dan mekanis dari Lumpur Lapindo yang dibuat

keramik yaitu mengenai komposisi kimia, densitas, kekerasan, kekuatan bending,

fracture toughness dan sturtur mikro.

F.7. Persiapan Penelitian

Pada persiapan penelitian dilakukan:

o Mempersiapkan bahan uji berupa Lumpur Lapindo

o Pembuatan cetakan spesimen (silindris dan balok) seperti pada Gambar 1

dan 2.

o Mempersiapkan kertas ampelas (ukuran 120, 220, 400, 600, 800 dan 1000).

o Menyediakan resin untuk mounting spesimen.

(Somiya, 1991)

Gambar 1. a. Cetakan spesimen silindris

Gambar 1. b. Bentuk spesimen silindris

7

15 mm

15 mm

Gambar 2. a. Cetakan spesimen balok

Gambar 2. b. Bentuk spesimen untuk pengujian Kekuatan Bending

Gambar 2. c. Bentuk spesimen untuk pengujian fracture toughnesdengan Metode SENB

F.8. Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan penelitian dilaksanakan sesuai dengan diagram alir pada gambar 3,

dengan mempersiapkan serbuk Lumpur Lapindo dengan ukuran rata-rata partikel 325

mesh. Pembuatan sepesimen pertama kali dilakukan dengan pembuatan green body

dengan uniaxial pressing pada sebuah cetakan (Gambar 2.a dan 2.b) yang hasilnya seperti

tampak pada (Gambar 3.a, 3. b. dan 3.c) dan selanjutnya dilakukan proses pressureless

sintering. Tetapi sebelum dilakukan proses sintering terlebih dahulu dilakukan percobaan

pendahuluan untuk mendapatkan specimen pada sintering yang tepat.

Variasi spesimen pada penelitian ini yaitu seperti terlihat pada Tabel 1 berikut:

8

8 mm

10 mm

8 mm

10 mm

3 mm

20 mm

Analisis/Pembahasan

Kesimpulan

Selesai

Mulai

Spesimen balok (10x8x40) mm3

Suhu sintering (1000, 1100 dan 1200)oC

Uji komposisi kimia dan X-Ray Diffraction

Meshing Serbuk Lumpur Lapindo (ukuran partikel 325 mesh)

Sintering (temperatur terbaik)

Spesimen silindris (d=15 mm dan t=5 mm

Cetak spesimen dengan uniaxial-pressing dengan variasi tekanan kompaksi (100, 110 dan 120) MPa

Uji Bending dan Fracture Toughness dengan SENB

Pengamatan permukaan patah

Penghitungan fracture toughness dengan Indentasi Vickers

Uji densitas dan tentukan temperatur terbaik

X-Ray Diffraction (temperatur terbaik)

Spesimen di-mounting didalam resin

Polishing

Uji kekerasan Vickers

Pengamatan retak bekas injakan Vickers

Pengamatan struktur mikro (Microscope Optic)

Tabel 1. Variasi pengujian dan jumlah spesimen

9

Gambar 3. Diagram alir penelitian

F.9. Review Hasil

Pengujian densitas spesimen dilakukan dengan teori Archimedes dimana spesimen

ditimbang di udara dan ditimbang di dalam air murni. Akibat penimbangan spesimen

didalam air maka beratnya akan berkurang sebesar berat fluida (air) yang dipindahkan.

Pengujian kekerasan menggunakan uji kekerasan Vickers dengan alasan bekas dari

injakan Vickers dapat dipergunakan untuk menghitung harga fracture toughness.

Sedangkan pengujian kekuatan bending dilakukan dengan four point bending. Harga

fracture toughness yang dicari dari Metode Indentasi Vicker akan diperbandingkan

dengan harga yang diperoleh dari pengujian fracture toughness dengan Metode Single

Edge Notch Beam (SENB).

Bentuk permukaan spesimen disajikan dalam bentuk foto mikro yang diambil

dengan mikroskop optik yang dipergunakan untuk mengamati porositas keramik Lumpur

Lapindo. Sedangkan XRD (X-Ray Diffraction) dipergunakan untuk analisa fasa yang

terjadi pada spesimen dengan suhu sinter dan tekanan kompaksi yang terbaik.

Hasil penelitian juga akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel Pengujian Densitas:

10

Keterangan:

- Densitas aktual dapat dicari dengan Metode Archimedes sebagai berikut:

(Barsoum, 1997)

Tabel Pengujian Kekerasan Vickers :

Keterangan:

- Bentuk penampang bekas injakan Vickers adalah:

11

a1

a2

(Somiya, 1984)

Gambar 4. Bekas Injakan Vickers

a1 = diagonal akibat pembebanan Vickers (mm)

a2 = diagonal akibat pembebanan Vickers (mm)

1 mm = ….. strip (perbesaran mikroskop)

d = diagonal rata-rata akibat pembebanan Vickers (mm)

P = pembebanan Vickers (N)

Hv = angka kekerasan Vickers (MPa)

- Angka kekerasan Vickers dicari dari persamaan berikut:

Tabel Pengujian Fracture Toughness dengan Metode Indentasi Vickers :

12

Setelah dipolishl d

dipolish

Keterangan:

- Bentuk penampang bekas Injakan Vickers dengan adanya retak adalah:

Gambar 5. Bekas Injakan Vickers untuk pengujian fracture toughness (KIC)

a1 = diagonal akibat pembebanan Vickers (mm)

a2 = diagonal akibat pembebanan Vickers (mm)

1 mm = ….. strip (perbesaran mikroskop)

d = diagonal rata-rata akibat pembebanan Vickers (mm)

P = pembebanan Vickers (N)

l = panjang retak (mm)

- Mencari angka fracture toughness (KIC):

Angka fracture toughness (KIC) dapat dicari setelah ditentukan bentuk crack dari

bekas injakan vikers hardness diketahui. Ada dua macam bentuk crack yaitu:

1. Median crack

(Barsoum, 1997)

Gambar 6. Bentuk Median Crack

Metode yang dipergunakan untuk mencari harga fracture toughness

adalah menggunakan Metode Anstis yaitu:

13

a1

b1

a2 b2

retak

l d Setelah dipolish

dipolish

KIC = 0,016 (E/H)0,5 (P/c1,5) (Roger, 1987)

2. Palmqvist crack

(Barsoum, 1997)

Gambar 7. Bentuk Palmqvist Crack

Metode yang dipergunakan untuk mencari harga fracture toughness

adalah menggunakan Metode Shetty yaitu:

(Roger, 1987)

Catatan:

Tabel densitas, kekerasan Vickers dan fracture toughness (KIC) dengan Metode

Indentasi Vickers masing-masing dibuat 3 tabel untuk temperatur sintering (1000,

1100 dan 1200) oC.

Tabel Pengujian Kekuatan Bending:

14

W

BL

P

Keterangan:

- Pengujian Kekuatan Bending akan dilakukan dengan Metode Three Point

Bending sebagai berikut:

15

W

BS1

S2c

(Somiya, 1984)

Gambar 8. Bentuk spesimen untuk pengujian Kekuatan Bending

- Angka Kekuatan Bending dicari dari persamaan berikut:

Dengan:

P = Gaya pembebanan (N)

L = Jarak antar tumpuan (mm)

B = Lebar spesimen (mm)

W = Tinggi spesimen (mm)

Tabel Pengujian Fracture Toughness dengan Metode Single Edge Notch Beam

(SENB) :

(Barsoum, 1997)

Gambar 9. Bentuk spesimen untuk pengujian fracture toughnes

16

3PLσMOR =

2BW2

(Barsoum, 1997)

Keterangan:

- Angka fracture toughnes (KIC) dicari dari persamaan berikut:

Dengan:

17

3.c0.5 (S1-S2)ς.Ffail

KIC = 2BW2

c = Panjang crack (m)

S1 = Jarak antar tumpuan (mm)

S2 = Jarak antar tumpuan (mm)

Ffail = Gaya pembebanan (N)

B = Lebar spesimen (mm)

W = Tinggi spesimen (mm)

Grafik Pengujian Densitas:

Grafik Pengujian Kekerasan Vickers:

Grafik Pengujian Fracture Toughness dengan Metode Indentasi Vickers :

18

Grafik Pengujian Kekuatan Bending :

Grafik Pengujian Fracture Toughness dengan Metode SENB:

Grafik XRD

G. Jadual Pelaksanaan

19

No KegiatanWaktu (Bulan ke-)

11 2 3 4 5 6 7 8

1 Persiapan material

2 Pembuatan cetakan

3 Pembuatan green body (compacting)

4 Sintering dan pengujian

5 Analisa data hasil pengujian

6 Penyusunan laporan dan seminar

Total 8 Bulan

H. Personalia Peneliti

1. Ketua

a. Nama : Muh Amin, ST, MT

b. Pangkat/Golongan : Penata Muda/III-A

c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

d. Bidang Keahlian : Teknik Mesin/Mekanika Bahan

e. Perguruan Tinggi : UNIMUS

2. Anggota

a. Nama : RM. Bagus Irawan, ST, MSi

b. Pangkat/Golongan : Penata Muda/III-A

c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

d. Bidang Keahlian : Teknik Mesin dan Teknik Lingkungan

e. Perguruan Tinggi : UNIMUS

I. Perkiraan Biaya Penelitian

20

J. Lampiran-Lampiran

J.1.. Daftar Pustaka

Aristianto, 2006, Pemeriksaan Pendahuluan Lumpur Panas Lapindo Sidoarjo untuk

Produk Keramik, Handouts.

Barsoum, M. W., 1997, Fundamental of Ceramics, McGraw-Hill Book Company, Inc.,

New York.

Chawla, K.K., 1993, Ceramic Matrix Composites, University Press, Cambridge, Great

Britain.

Cheng, T. W, Ueng, T. H., Chen. Y. S. and Chiu, J. P., 2002, Production of Glass-

Ceramics from Incinerators Fly Ash, Journal Ceramics international 28, 779-783.

Cheng, T. W. and Chen, Y. S., 2004, Characterization of Glass-Ceramics Made From

Incinerators Flay Ash, Journal Ceramics international 30, 343-349.

Diah N., 2007, Penelitian Awal Pemanfaatan Lumpur Porong Kab. Sidoarjo untuk

Komponen Bangunan, Balai Teknologi Pemukiman.

Green, D. J., 1998, An Introduction to the Mechanical Properties of Ceramic, University

Press, Cambridge, Great Britain.

21

Januarti, J.E., 2007, Lumpur Lapindo Untuk Semen, ITS, Surabaya.

Lily P, 2006, Karakteristik Fisik Kimia Lumpur Panas Porong Sidoarjo, ITS Surabaya,

Handouts.

Roger, L. K. M., 1987, Evaluation of Fracture Toughness Determination Methods as

Applied to Ceria-Stabilized Tetragonal Zirconia Polycrystal, Journal American Ceramic

Society 70(12) C-366-C-368.

Somiya, S, 1984, Advanced Technical Ceramics, Academic Press. Inc, Tokyo.

J.2. Daftar Riwayat Hidup

Ketua Peneliti

1. Nama Lengkap :Muh Amin, ST, MT

2. Pangkat/Golongan : Penata Muda/III-A

3. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

4. Asal Perguruan tinggi : Universitas Muhammadiyah Semarang

5. Fakultas/Jurusan : Teknik/Teknik Mesin

6. Bidang Keahlian : Mekanika Bahan

7. Alamat Rumah : Mulungan Rt. 3/ Rw. 3 Jatilor Godong Grobogan

Purwodadi

Hp. 081 567 19114

8. Riwayat Pendidikan :

Macam Tempat Th. Selesai Titel Bidang

S1

S2

UMS

UGM

2000

2005

S.T

M.T

Teknik Mesin

Mekanika Bahan

9. Riwayat Pekerjaan : Bekerja di UNIMUS sejak 2006 sampai sekarang

10. Pengalaman Penelitian :

Desain Rangka Sepeda dengan Pemodelan Elemen Batang dan Shell

dengan Bantuan CATIA-Elfini

Pengaruh Tekanan Kompaksi dan Suhu Sintering Terhadap Sifat Fisis

dan Mekanis Kaolin

Pengaruh Tekanan Kompaksi Terhadap Karakterisasi Keramik Kaolin

yang dibuat dengan Proses Pressureless Sintering

11. Tulisan Publikasi :

22

Pengaruh Tekanan Kompaksi dan Suhu Sintering Terhadap Densitas dan

Kekerasan Kaolin (Pembicara Seminar Nasional).

Ketua Peneliti

(Muh Amin, S.T., M.T)

Anggota Peneliti

1. Nama : RM. Bagus Irawan, ST, MSi

2. Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk I /III-B

3. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

4. Asal Perguruan tinggi : Universitas Muhammadiyah Semarang

5. Fakultas/Jurusan : Teknik/Teknik Mesin

6. Bidang Keahlian : Teknik Mesin Konversi & Master Teknik

Lingkungan

7. Alamat Rumah : Jl. Gedawang Permai K-15 Banyumanik Semarang

Hp. 081 5665 6581 / 081 5777 0971

8. Riwayat Pendidikan :

Macam Tempat Th. Selesai Titel Bidang

S1

S2

UNDIP

UNDIP

1996

2003

S.T

M.Si

Teknik Mesin

Tek. Rekayasa Lingkungan

9. Riwayat Pekerjaan : Bekerja di UNIMUS sejak 1999 sampai sekarang

10. Pengalaman Penelitian :

Analisis Kerusakan Sistem Rem ABS pada Mazda 626 Cronos.

Studi Pengaruh Bentuk Body Muka Daihatsu Espass Terhadap Koefisien

Tahanan Aerodinamika.

Unjuk kerja Catalytic Converter Untuk Mereduksi Emisi Gas Buang

Kendaraan Bermotor.

23

Rancang Bangun Modifikasi Catalytic Converter dengan Material Substrat

Tembaga Cu dan Nikel Ni untuk Mereduksi Emisi Gas Carbon Monoksida.

Pengaruh Pemakaian Catalytic Converter Terhadap Performance Mesin

Standart Kendaraan Bermotor.

11. Tulisan publikasi :

Artikel Andai Rob Melanda Balaikota

Artikel Green Hotel Mungkinkah/ (kasus gumaya Palace Hotel)

Artikel Semarang Zero Waste

Artikel Pengelolahan sampah Terpadu

Artikel Rumah Umum Rakyat

Artikel Green Hotel (Berwawasan Lingkungan), Suara Merdeka 22 Maret

2005

Artikel Green Hospital, Alih Fungsi Mall Yogya (Berwawasan

Lingkungan)

Artikel Kendaraan Pribadi, Kemacetan dan Emisi

Artikel Wisata Sejarah, Suara Merdeka 26 April 2005

Artikel Sekolah Asing Tantangan Atau Ancaman?, Suara Merdeka 7 Juni

2005

Artikel Mengembangkan Wisata Sejarah, Seputar Semarang, 6 Juli 2005

Artikel Kekerasan Dalam Kelas, Seputar Semarang, 14 September 2005

Artikel Kembang Kempis Ngesti Pandowo

Artikel Pengendalian Polusi Udara, Jawa Post, 16 Oktober 2003

Artikel Revitalisasi Ngesti Pandowo, SS, November 2005

Artikel Museum Sebagai Daya Tarik Kota, SM, 21 Desember 2995

Artikel PTS Sulit Menjadi Periset, SM, 19 Januari 2006

Pengasuh tips Seputar Otomotif di Semarang Post

Pembicara Seminar Nasional Hasil-Hasil Penelitian PTN dan PTS Se-

Indonesia

Penyampaian Pidato Ilmiah dalam Rangka Dies Natalis UNIMUS

dihadapan bapak Gubernur, Walikota dan pejabat pemerintah dan militer

serta para Rektor PTS

Bahaya Timbal Mengancam Warga Kota, Bulletin UNIMUS

Hujan Asam Mengancam Warga Kota Semarang, Bulletin UNIMUS

24

Anggota Peneliti

(RM. Bagus Irawan, S. T., M. Si.)

25