projection stereografis

48
PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR PROYEKSI STEREOGRAFI Tegar Pangestu Triwibowo 21100111140089 Firdaus Lazuardi Adzimah 21100112140024 LABORATORIUM GEODINAMIK DAN GEOLOGI STRUKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Upload: yoga-dwima-p

Post on 26-Dec-2015

90 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

geologi struktur

TRANSCRIPT

Page 1: Projection Stereografis

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR

PROYEKSI STEREOGRAFI

Tegar Pangestu Triwibowo 21100111140089

Firdaus Lazuardi Adzimah 21100112140024

LABORATORIUM GEODINAMIK DAN GEOLOGI STRUKTURPROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGIFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS DIPONEGORO

Page 2: Projection Stereografis

Outline Presentasi

Pendahulua

n

• Maksud• Proyeksi Stereografi• Prinsip dan Konsep

Latihan

• Teknik Penggambaran• Aplikasi dalam Geologi

Page 3: Projection Stereografis

•Memahami penggunaan metode proyeksi stereografis dalam menggambarkan pendekatan geometri bidang,

•Mampu menggunakan metode proyeksi stereografis dalam menggambarkan unsur struktur geologi (plotting techniques) dan penyelesaian problem struktur geologi.

TUJUAN

Page 4: Projection Stereografis

PROYEKSI

PROYEKSI ORTHOGRAFI

Dalam menggambarkan pendekatan geometri benda terdapat dua cara

&

PROYEKSI STEREOGRAFI

Page 5: Projection Stereografis

•Proyeksi Stereografis adalah gambaran dua dimensi atau proyeksi dari permukaan sebuah bola sebagai tempat orientasi geometri bidang dan garis (Ragan, 1985).

•Proyeksi stereografis merupakan cara pendekatan deskripsi geometri yang efisien untuk menggambarkan hubungan sudut antara garis dan bidang secara langsung. Pada proyeksi stereografi, unsur struktur geologi digambarkan dan dibatasi didalam suatu permukaan bola (sphere)

PROYEKSI STEREOGRAFIS

Page 6: Projection Stereografis

Analisis geometri struktur geologi atau bidang-bidang diskontinu menerapkan prinsip-prinsip proyeksi stereografi menggunakan bantuan stereonet, berupa:

1.Wulf Net atau Stereographic Net2.Schmidt Net atau Lambert equal-area

net3.Polar – Equal Net4.Kalsbeek Counting Net

PROYEKSI STEREOGRAFIS

Page 7: Projection Stereografis

PROYEKSI STEREOGRAFIS

Page 8: Projection Stereografis

STEREOGRAPHIC NET / WULF NET

Analisis struktur geologi umumnya menggunakan Wulf net atau Stereographic net.

Stereographic net tersusun seperti sebuah bola dunia (globe) yang memiliki garis utara-selatan seperti garis lintang, dan garis barat-timur seperti garis bujur.Garis utara-selatan disebut Great Circle. Garis barat-timur disebut Small Circle. Sedangkan garis lingkaran bulat pada Wulf net disebut Primitive Circle.

Page 9: Projection Stereografis

STEREOGRAPHIC NET / WULF NET

Page 10: Projection Stereografis

STEREOGRAPHIC NET / WULF NET

Page 11: Projection Stereografis

STEREOGRAPHIC NET / WULF NET

Page 12: Projection Stereografis

TEKNIK PENGEPLOTAN

1. Menggambar struktur bidang

2. Menggambar struktur garis

3. Menggambar pole dari suatu bidang

4. Mengukur sudut dari dua struktur garis

5. Mengukur sudut antara struktur garis dan struktur bidang

6. Mengukur sudut antara dua struktur bidang

Page 13: Projection Stereografis

SIAPKAN PERALATAN

Page 14: Projection Stereografis

MENGGAMBAR STRUKTUR BIDANG

Gambarkan lapisan batupasir dengan strike and dip N80W/40S

Visualisasi sebuah bidang (batupasir) yang memotong bola

Page 15: Projection Stereografis

MENGGAMBAR STRUKTUR BIDANG

Batupasir N80W/40S

1. Buat primitive circle sesuai dengan wulf net menggunakan jangka pada mika, beri tanda N, E, S & W

2. Tandai sudut pada primitive circle yang menunjukan N80W

Page 16: Projection Stereografis

MENGGAMBAR STRUKTUR BIDANG

Batupasir N80W/40S

3. Putar tanda N80W pada mika ke posisi 0 pada wulf net.

4. Kemudian hitung sudut dip 40 dari sisi W sesuai small circle-nya

5. Kemudian gambar great circle nya.

Page 17: Projection Stereografis

MENGGAMBAR STRUKTUR BIDANG

Batupasir N80W/40S

6. Kemudaian putar kembali mika pada posisi awal (home position)

Page 18: Projection Stereografis

MENGGAMBAR STRUKTUR GARIS

Gambarkan gores garis dengan kedudukan 38/S42W

Visualisasi sebuah garis yang menunjam

dengan plunge 38

Page 19: Projection Stereografis

MENGGAMBAR STRUKTUR GARIS

Gores garis dengankedudukan 38/S42W

1. Buat primitive circle sesuai dengan wulf net menggunakan jangka pada mika, beri tanda N, E, S & W

2. Tandai sudut pada primitive circle yang menunjukan bearing S42W

Page 20: Projection Stereografis

MENGGAMBAR STRUKTUR GARIS

Gores garis 38/S42W

3. Putar tanda S42W pada mika ke great/small circle (garis U-S atau W-E) pada wulf net.

4. Kemudian hitung sudut plunge 38 dari sepanjang garis dari primitif circle dan beri titik.

5. Titik menunjukan sebagai proyeksi struktur garis.

Page 21: Projection Stereografis

MENGGAMBAR STRUKTUR GARIS

Gores garis 38/S42W

6. Kemudaian putar kembali mika pada posisi awal (home position)

Page 22: Projection Stereografis

POLE STRUKTUR BIDANG

Pole adalah proyeksi dari garis normal pada sebuah bidang

Page 23: Projection Stereografis

Gambarkan pole dari struktur bidang dengan kedudukan N40E/30

1. Buat primitive circle sesuai dengan wulf net menggunakan jangka pada mika, beri tanda N, E, S & W

2. Tandai sudut pada primitive circle yang menunjukan bearing N40E

POLE STRUKTUR BIDANG

Page 24: Projection Stereografis

POLE STRUKTUR BIDANG

pole dari struktur bidang N40E/30

2. Tandai sudut pada primitive circle yang menunjukan bearing S40E

Page 25: Projection Stereografis

POLE STRUKTUR BIDANG

pole dari struktur bidang N40E/30

3. Rotasikan N40E pada N, kemudian buat great circle pada dip 30

Page 26: Projection Stereografis

POLE STRUKTUR BIDANG

pole dari struktur bidang N40E/30

4. Hitung 90 dari dip 30 melewati pusat dan beri tanda

Page 27: Projection Stereografis

POLE STRUKTUR BIDANG

pole dari struktur bidang N40E/30

5. Kembalikan North mika ke arah 0

Page 28: Projection Stereografis

SUDUT ANTARA DUA STRUKTUR GARIS

Diketahui pada singkapan batuan metamorf terdapat dua penjajaran mineral masing

masing L1 40/N140E dan L2 30/N40E

1. Gambarkan struktur garis L1 dan L2

2. Putar mika pada great circle

3. Hitung sudut θ antara kedua struktur garis tersebut.(78)

Page 29: Projection Stereografis

SUDUT ANTARA STRUKTUR GARIS DAN

STRUKTUR BIDANG

Diketahui pada singkapan struktur garis L 60/N100E dan struktur bidang N50W/30SW

1. Gambar struktur garis L,2. Gambar struktur bidang

kemudian gambar pole (P) dari struktur bidang tersebut

3. Putar mika hingga struktur garis L dan pole P berada pada satu great circle

4. Titik perpotongan antara struktur bidang dan great circle P-L diberi tanda I

5. Hitung sudut θ yang terbentuk antara L dan I(61)

Page 30: Projection Stereografis

SUDUT ANTARA DUA STRUKTUR BIDANG

Diketahui pada singkapan dua struktur bidang yaitu D1 N 70E/50 dan D2 N290E/60.

1. Gambar dua struktur bidang D1 dan D2

2. Titik perpotongan antara dua bidang diberi tanda I

3. Buat pole dari titik I, kemudian buat great circle

4. Hitunglah sudut antara A1 dan A2 dari great circle I. (79)

Page 31: Projection Stereografis

APLIKASI DALAM STRUKTUR GEOLOGI

1. Menenentukan kemiringan semu.

2. Menggambar struktur garis pada struktur bidang

3. Menentukan kedudukan bidang dari dua kemiringan semu.

4. Menentukan kedudukan garis dari perpotongan dua bidang.

5. Ketidakselarasan.

6. Penentuan arah arus purba.

7. Analisis Kekar, Sesar dan Lipatan

Page 32: Projection Stereografis

MENENTUKAN BESAR KEMIRINGAN SEMU

Tentukan besar kemiringan semu pada arah N 800 E dari suatu bidang N 500

E/500 SEGambarkan kedudukan bidang putar transparan 500 searah garis barat timur pada sisi E, gambarkan stereogramnya.Kembalikan transparan pada posisi semula, tandai arah N 800 E.Putar tanda arah ini pada sisi E, baca besaran sudut dimana garis stereogram memotong arahgaris barat-timur.Didapat kemiringan semu 310

Page 33: Projection Stereografis

STUKTUR GARIS PADA STRUKTUR BIDANG

Terdapat belahan (plane) dengan strike and dip N70W/40SW dan terdapat lineasi mineral

(lineation) dengan bearing S20E

Visualisasi: sebuah garis (lineasi mineral) yang terdapat pada bidang (belahan)

Page 34: Projection Stereografis

STUKTUR GARIS PADA STRUKTUR BIDANG

Belahan N70W/40SW dan terdapat lineasi mineral S20E

1. Buat primitive circle sesuai dengan wulf net menggunakan jangka pada mika, beri tanda N, E, S & W

2. Untuk membuat bidang, tandai sudut pada primitive circle yang menunjukan N70W

Page 35: Projection Stereografis

STUKTUR GARIS PADA STRUKTUR BIDANG

Belahan N70W/40SW dan terdapat lineasi mineral S20E

3. Putar tanda N70W pada mika ke posisi 0 pada wulf net.

4. Kemudian hitung sudut dip 40 dari sisi W sesuai small circle-nya.

5. Kemudian gambar great circle nya.

Page 36: Projection Stereografis

STUKTUR GARIS PADA STRUKTUR BIDANG

Belahan N70W/40SW dan terdapat lineasi mineral S20E

6. Kemudaian putar kembali mika pada posisi awal (home position)

7. Untuk menggambarkan garis, tandai pada primitive circle S20E.

Page 37: Projection Stereografis

STUKTUR GARIS PADA STRUKTUR BIDANG

Belahan N70W/40SW dan terdapat lineasi mineral S20E

8. Putar tanda S20E pada mika ke great/small circle (garis U-S atau W-E) pada wulf net.

9. Kemudian dari titik S20E tarik garis sampai ke bidang N70W/40SW.

10.Besar sudut tersebut disebut plunge.

Page 38: Projection Stereografis

STUKTUR GARIS PADA STRUKTUR BIDANG

Belahan N70W/40SW dan terdapat lineasi mineral S20E

11.Kembalikan N70W pada 0 wulf net.

12.Untuk menghitung sudut rake, hitung sudut dari titik pertemuan garis dengan bidang ke primitive circle.

13.Kemudian kembalikan pada home position.

Page 39: Projection Stereografis

MENENTUKAN KEDUDUKAN DARI DUA

KEMIRINGAN SEMUTentukan kedudukan lapisan dari dua kemiringan

semu ; 280, N 560 W dan 220, N140 E

Gambarkan kedudukan dua garis tersebut.Putar transparan, hingga garis 1 dan 2 berada pada satu great circle yang sama, gambarkan bidangnya. Kemiringan sebenarnya dapat langsung dibaca pada arah barat timur. Strikr diukur pada home position.Didapatkan N560 E/30 NW. Sudut antara dua garis tersebut didapatkan 620

Page 40: Projection Stereografis

MENENTUKAN GARIS DARI PERPOTONGAN 2

BIDANGTentukan kedudukan garis perpotongan dari dua

buah bidang ; N40 E/60 SE dan N600 W/300 SW

Gambarkan dua dua struktur bidang.Titik potong dari dua great circle merupakan kedudukan garis potong dua bidang tersebut.Kemudian baca kedudukan garis potong tersebut, yaitu adalah 30, N 210 E

Page 41: Projection Stereografis

KETIDAKSELARASAN

Sebuah angular unconformity memisahkan Formasi Y N60W, 35NE) dari Formasi O (N50E, 70SE).

Formation O terdeformasi dan tererosi kemudian terjadi deposisi dari Formasi Y, kemudian

terdeformasi lagi. Tentukan kedudukan Formasi O saat Formasi Y terdeposisi!

Page 42: Projection Stereografis

KETIDAKSELARASAN

Plot kedudukan struktur bidang dari kedua formasi tersebut dan pole-nyaUntuk mengembalikan formasi Y pada horizontal maka pole formasi Y harus pada pusat. Putar pole formasi Y pada garis E-W, kemudian hitung sudut sampai ke pusat Y’. (35)Pole formasi O juga dipindahkan sebesar 35 sepanjang small circle sampai O’.O’ merupakan pole dari formasi O pada saat formasi Y terdeposisi. Kemudian buat bidangnya dan kembalikan pada home position dan baca kedudukannya. (N58E, 86SE)

Page 43: Projection Stereografis

ARAH ARUS PURBA

Arah arus purba dapat dikenali dari struktur sedimen berupa flutecast, current ripple, crossbedding atau jejak lain yang menunjukkan arah sedimentasi.

Untuk mengetahui arah arus sebenarnya, atau pada saat keadaan pembentukannya, maka kedudukan lapisan batuan tersebut harus dikembalikan pada posisi horizontal, yaitu posisi pada saat sedimentasi.

Sebagai contoh, pada suatu perlapisan N400 W/600SW, terdapat

struktur flutecast yang dapat dikenali arahnya yaitu pada arah N630W. Akan ditentukan arah

sebenarnya dari sedimentasinya.

Page 44: Projection Stereografis

ARAH ARUS PURBA

Tandai arah flutecast (struktur garis)N63W dan gambarkan kedudukan bidang dan arah terukur pada perlapisan N40W/60SW beri notasi R.Buat pole dari bidang tersebut, beri notasi P. Tentukan titik potong arah tersebut dengan bidang pada stereogramnya, beri notasi L.Kembalikan R pada posisi utara, untuk mengembalikan bidang kearah horisontal, tarik P kepusat (hitung besar sudutnya).Pindahkan L sebesar sudut P ke pusat sepanjang small circlenya, beri notasi L’.Kemudian kembalikan pada home position, baca kedudukan L’ sebagai arah arus purbanya.

Page 45: Projection Stereografis

KUMPULKAN HASIL PENGERJAAN

ADA PERTANYAAN(?)

Page 46: Projection Stereografis

POST TEST

15 MENIT

Page 47: Projection Stereografis

1. Apa yang kalian ketahui tentang stereonet? Dan sebutkan macam-macamnya!

2. Sebutkan aplikasi proyeksi stereografis dalam penyelesaian masalah struktur geologi?

3. Berapakah nilai dari pitch dan plunge dari bidang sesar N 90 W/45 dan gores-garis N 30 E ?

Page 48: Projection Stereografis

TERIMA KASIH

Semarang, 28 Oktober 2014