program studi perbandingan mazhab fiqh jurusan...

73
HUKUMAN PENCURI YANG MENGEMBALIKAN BARANG CURIAN DAN YANG TIDAK MENGEMBALIKAN MENURUT PERSEPSI EMPAT MAZHAB Oleh Munadih PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM FAKULTAS SYARI'AH DAN HUKUM DIN SY.ARIF HIDAYATULI.Jlli JAKARTA 1428 H/2007 M

Upload: truongdien

Post on 17-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

HUKUMAN PENCURI YANG MENGEMBALIKAN BARANG CURIAN

DAN YANG TIDAK MENGEMBALIKAN MENURUT PERSEPSI

EMPAT MAZHAB

Oleh

Munadih

PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH

JURUSAN PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM

FAKULTAS SYARI'AH DAN HUKUM

DIN SY.ARIF HIDAYATULI.Jlli

JAKARTA

1428 H/2007 M

Page 2: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

HUKUMAN PEN CURI YANG MENGEMBAJLIKAN HARANG CURIAN

DAN YANG TIDAK MENGEMBALIKAN MENURUT PERSEPSI

EMPAT MAZHAB

SK.RIPS!

Diajukan kepada Fakultas Syari'ah dan Hukum

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai

Gclar Sarjana Hukum Islam

Oleh Mum1dih

102043124925

Di bawah bimbingan

-Dr. A. Sudirman A bas MA

NIP : 15029 51

PROGRAM STUD I PERBANDINGAN MADHAB FIQH

JURUSAN PERBANDINGAN MAZHAB DAN" HUKUM

FAKULTAS SYARI'AH DAN HUKUM

DIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1428 H/2007 M

Page 3: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul "HUKUMAN PENCURI YANG MENGEMBALIKAN BARANG CURIAN DAN YANG TIDAK MENGEMBALIKAN MENURUT PERSEPSI EMPAT MAZHAB" telah Diujikan dalam

Sidang Munaqasyah Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 15 Maret 2007.

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Smjana

Hukum Islam pada Jurusan Perbanclingan Mazhab dan Hukum

Jakarta, 15 Maret 2007 Mengesahkan Dekan,

PROF. Dr. H. M. AMIN SUMA, SH.MA.MM NIP: 150 210 422

Ke tu a

Sekretaris : Muhammad Taufiki, MAg NIP: 150 290 159

Pembimbing : Dr. Ahmad Sudiiman Abbas, MA NIP: 150 294 051

Penguji I

Penguji II

: Drs.H.Afifi Fawzi Abbas,MA NIP: 150 210 421

: Dra.Hj .Halimah Ismail NIP: 150 075 192

)

Page 4: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Ilahi Robbi yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat

diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Shalawat dan salan1 sejahtera senantiasa

tercurahkan ke haribaan junjungan alan1 baginda nabi Muhammad SAW, yang telah

diutus untuk membentuk kepribadian ummat yang sempuma, serta menjadi teladan

bagi seluruh umat manusia . kepada keluarga, sahabat dan pemgikutnya hingga akhir

zaman.

Selama penyusunan skripsi ini tentunya banyak kenclala yang harus penulis

haclapi, baik dari segi waktu, pengumpulan bahan clan lain sebagainya. Namun

alhamdulillah berkat bimbingan-Nya serta kesungguhan hati clan bantuan clari

berbagai pihak kesulitan tersebut clapat teratasi, sehingga skripsi ini clapat

terselesaikan tepat pacla waktunya. Oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih yang

sebesar-besamya kepacla semua pihak yang telah membantu dan memberikan

motivasi baik moril maupun materiil. Dan ucapan terimakasih seclalam-clalanmya

penulis sampaikan kepacla :

1. Prof. Dr. Qomamciin Hiclayat MA., selaku Rektor Universitas Islam Negeri

syarifHidayatullah Jakarta serta staf-stafnya.

2. Dekan Fakultas Syari'ah dan Hukum, yang telah mencurahkan bakti kepacla

kami, selaku mahasiswa Fakultas Syari'ah clan Hnkum

Page 5: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

3. Ketua jumsan, Bpk. DR. H. Mukri Adjie, MA yang telah banyak

mengarahkan dan memberi nasehat kepada penulis.

4. Bpk. DR. Ahmad Sudirman Abbas, MA selaku Dosen pembimbing yang

senantiasa memberikan waktu luangnya untuk membimbing dan memotivasi

penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Bpk. M.Taufiqi MAg, selaku sekretaris Jumsan dan Bpk. Kamamsdiana

selaku mantan Sekretaris JlllUsan PMH

6. Pimpinan dan karyawan Perpustakaan Fakultas dan Utama UIN SYAHID dan

juga segenap Pimpinan Perpustakaan Umum Islam Iman Jama, yang telah

memberikan fasilitas kepada penulis dalam mencari bahan-bahan referensi

7. Seluruh Dosen Fakultas Syari'ah dan Hukum yang telah memberikan ilmu

dan pengetahuannya kepada penulis selama berada di bangku kuliah

8. Ayahanda Khaiml Anwar dan Ibunda Munih yang telah sabar dan ikhlas

membesarkan penulis serta memberikan sumbangan moril maupun materiil

yang tak terhingga, sehingga tiada kata yang dapat penulis ungkapkan sebagai

tanda terima kasih, semoga Allah SWT membalasnya di akhirat kelak, amiin.

9. KH. M. Ismail bin KH. Abdul Ghani selaku pimpinan Majlis Ta'lim wal

Mudzakaroh "An Nur" yang telah memberikan do'a dan tausiyahnya.

10. Ust. H. Muhammad Ismail el Bangkalan, yang telah mencurahkan waktu dan

pikirannya untuk membantu penulis dalam menyelesa:ikan skripsi ini, semoga

Allah SWT memberi manfaat akan ilmunya fid dunya wal akhiroh, a:amin.

Page 6: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

11. Teman-teman seperjuangan dan seangkatan Jurusan PMH Prog. Studi PMF

2002. yang telah memberikan nuansa persahabatan dan memberikan hari-hari

yang penuh kenangan kepada penulis.

12. Segenap rekan-rekanita, para sahabatku tercinta yang telah sudi memberikan

motivasi dan do'anya kepada penulis

Akhirnya semoga Skripsi ini bermanfaat ...

Jakarta, 21 Shafar 1428 H 11 Maret 2007 M

Penulis

Page 7: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

DAFTARISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. . DAFT AR ISI ............................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Pembalasan dan Perumusan Masalah............................................ 6

C. Tujuan Pcnulisan........................................................................... 7

D. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan...................................... 8

E. Teknik dan 3istematika Pembahasan ............................................ 10

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG JARIMAH PENCURIAN ........ 12

A. Pcngcrtian Jarimah Pencurian ....................................................... 12

B. Syaral dan rukun Pcncurian........................................................... 14

C. Macam-Macam Pencurian............................................................. 21

D. Alat Bukti Pencurian ..................................................................... 23

BAB III HUKUMAN PENCURIAN DAN PERMASALAHANNYA......... 27

A. Hukuman Pcncurian clan Pclaksanaannya..................................... 27

B. Pcnghapusan Hukuman ................................................................ 32

C. Hikmah Hukuman Pencurian ............................. ........................... 3 7

Page 8: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

BAB IV TINJAUAN EMPAT IMAM MAZHAB MENGENAI

HUKUMAN PENCURI YANG MENGEMBALIKAN

BARANG CURIAN DAN YANG TIDAK

MENGEMBALIKAN ....................................................................... 43

B. Mazhab Hanafi ........................................................................... 43

C. Mazhab Maliki ........................................................................... 46

D. Mazhab Syafi'i ................................................... ......................... 50

E. Mazhab Hanbali ......................................................................... 51

F. Analisis Pcnulis Terhadap Pendapat empat Imam Mazhab ....... 53

BAB V P E N U T U P .......................................................... "'"""""'"""""""" 59

A. Kesimpulan .................................................................................... 59

B. Saran-Saran.................................................................................... 62

DAFT AR PUST AKA.......................................................................................... 63

Page 9: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I

PENDAHULUAN

Manusia adalah makhluk yang sempurna. Tidak ada makhluk yang diciptakan

Allah di muka bumi ini yang lebih sempurna dari manusia. Bahkan kesempurnaan

manusia ini melebihi kesempurnaan malaikat. Karena kesempurnaan inilah Allah

kemudian menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini, sebagaimana

ditegaskan Allah dalam firmanNya :

Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya

Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.." (al Baqarah/2 :30)

Di tengah kehidupan manusia yang begitu plural tentu tidak pernah lepas dari

berbagai permasalahan yang dihadapi, baik permasalahan yang berkaitan dengan

perdata maupun pidana. Adanya berbagai masalah ini kemudian memunculkan

berbagai macam hukum dan penyelesaiannya.

Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa telah menurnnkan hukum

tersendiri bagi ummat Islam, yaitu yang disebut hukum Islam. Hukum Allah ini

adalah hukum yang paling sempurna dan paling baik bagi manusia. Jika manusia

di dunia ini mau memakai hukum Allah yang terbaik ini, niscaya dunia akan

damai dan tentram dalam naungan hukum Tuhan.

Page 10: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

2

Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Sempurna. Dengan demikian, huktim

yang diturunkan-Nya tentu juga sempurna. Karena jika terjadi sebaliknya, maka

akan ada anggapan bahwa asal-usul ketidak sempurnaan itu adalah Allah, ini

justru tidak mungkin tetjadi. Ia Mahakuasa, Maha Mengetahui segala sesuatu

yang akan terjadi saat ini maupun yang akan datang, sehingga hukum-Nya Maha

meliputi. la adalah yang Perttl1na dan yang Akhir, Yang Zahir dan yang Bathin.

Jadi hukum-Nya adalah universal dan berlaku untuk scgala zamari, terutattla

sekali karenajangkauannya bukan hanya dunia ini tetapijuga akhirat.

Al Qur'an dan As Sunnah nierupakan dua sumber utama dalam hukum Islam,

yang bersumber dari Allah SWT, Ttihan Yang Mahakuasa, sebagai satu-satunya

yang mengetahui apa yang mutlak baik untuk umrnat rnanusia.

Charles Gide dan Charles Rest, sebagaimana dikutip oleh DR. H.

Fathurrahrnan Djarnil, M.A. rnernbicarakan hukum Tuhan menurut istilah-istilah

sebagai berikut : Kita bisa rnengatakan bahwa tatanan alami adalah tatanan yang

jelas-jelas terbaik, bukan untuk sembarang individu, tetapi bagi manusia yang

serba rasional, kultural, dan liberal. Ia merupakan hasil pengamatan fakta-fakta

eksternal; ia rnerupakan pewahyuan atas prinsip yang ada di dalam. Tatanan ini

bersifat supranatural dan amat mendukung kemungkinan-kemungkinan yang ada

dalam kehidupan sehari-hari, dengan sifat gandanya: universal dan abadi. Ia tetap

sama untuk segala zaman dan semua orang. Perintahnya unik dan eternal. Sebagai

Page 11: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

3

kriteria untuk membedakan baik dan buruk, hukum Islam harus dijaga dalam

identitasnya, yakni kesempurnaan.1

Dalam hukum Islam dikenai adanya istilah ''jarimah". Yang dimaksud dengan

kata-kata ''jarimah" ialah, larangan-larangan syara' yang diancamkan oleh Allah

dengan hukuman had atau Ta'zir. Larangan-larangan tersebut adakalanya berupa

mengerjakan perbuatan yang dilarang, atau meninggalkan perbuatan yang

diperintahkan. Dengan kata-kata Syara' pada pengertian tersebut di alas, yattg

dimaksud ialah bahwa sesuatu j:ierbuatan baru dianggap jarimah apahild dilarattg

oleh syara'. J uga berbuat a!ali tidak berbuat tidak dianggap sebagai jarinidh,

kecuali apabila diancamkan hllkuman terhadapnya. Di kalangan Fuqaha,

hukuman biasa disebut dengan kata-kata "ajziyah" dan mufradnya, ''jaza".

Pengertian jarimab tersebut tidak berbeda dengan pengertian tindak pidana,

(peristiwa pidana, delik) dalam hukum pidana positif.2

Para Fuqaha juga sering memakai kata-kata ''jinayah" untuk ''jarimah".

Semula pengertian ''jinayah" ialah hasil perbuatan sese:orang, dan biasanya

dibatasi kepada perbuatan yang dilarang saja. Menurut para Fuqaha, yang

dimaksud dengan kata-kata ''jinayah" ialab perbuatan yang dilarang oleh Syara',

baik perbuatan itu mengenai (merugikan) jiwa atau harta-benda ataupun lainnya.3

1 Fathurrahman Djamil, Fi/safat Ilukum Islam, (Jakarta, Logos wacana Ilmu, 1999), cet.ke 3, h. 63-64

2 Ahmad Hanafi, Asas-asas Hukum Pidana Islam, (Jakarta, Bulan Bintang, 1990), cet.ke 4, h.l

) .,_' _J

Page 12: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

4

Akan tetapi kebanyakan fuqaha memakai kata-kata '.]inayah" hanya untuk

perbuatan yang mengenai jiwa orang atau anggota badan, seperti membunuh,

melukai, memukul, menggugurkan kandungan, dan sebagainya. Ada pula

golongan fuqaha yang membatasi pemakaian kata-kata jarimah kepada jarimah

hudud dan qishas saja.4

Dengan mengenyampingkan perbedaan pemakaian kata-kata ''jinayah" di

kalangan fuqaha, clapatlah kita kalakan bahwa kata-kata ']inayah" clalam istilah

fuqaha sama clengan kata-kata ''jarimah ". 5

Hadd clalam Syara' adalah hukuman yang ditetapkan karena (menyangkut)

hak Allah. Al-qur'an dan as-Sunnah telah menetapkan beberapa hukuman had

untuk jarimah tertentu yang disebut dengan "Jaraim al Hudud". Jarimah-jarimah

ini adalah, zina, qadzab (menuduh berbuat zina), pencurian, mabuk, muharabah

(pembegalan), riddah (keluar dari Islam) dan al baghyu (pemberontakan).6

Pada kasus pencurian banyak sekali permasalahwi yang berkembang.

Dikalangan ulama juga terjadi beberapa perbedaan pendapat tentang beberapa hal

mengenai kasus ini. Di antaranya ialah tanggung jawab pencuri terhadap barang

curian dan sanksi hukumnya, apakah sama hukumannya. bagi seorang pencuri

yang mengembalikan barang curian dengan yang tidak mengembalikan.

4 Ibid h.I-2

5 Ibid. h.2

6 Sayyid Sabiq, Fiqh As Sunnah, ( Libanon, Dar al Fikr, 1983), cet.k 4, Jilid 2, h.302

Page 13: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

5

curian dan sanksi hukumnya, apakah sama hukumannya bagi seorang pencuri

yang mengembalikan barang curian dengan yang tidak mcngembalikan.

Di Indonesia pada khususnya serta di dunia pada umurnnya, banyak yang

mempermasalahkan masalah hukum pidana yang bersumber dari Islam karena

dianggap tidak bermoral bahkan tidak berprikemanusiaan, tanpa menyelidiki

secara mendalam terlebih dahulu tentang pidan.a Islam itu sendiri. Padahal kalau

man mengkaji dan mencermati tentang pidana Islam secara integral dan dapat

menjangkau ma'na filosofis pidana Islam itu, maka akan dapat dilihat begitu

indahnya hukum pidana Islam. Kalan ma.nusia bisa. melihat dengan kejujuran

hatinya, maka mereka akan dapat meliha.t bahwa hukum pidana. Islam, diakui ata.u

tidak adalah hukum pidana yang paling bem10ral dan yang paling

berprikemanusiaan.

Meski di manapun banyak orang-orang tidak setuju dengan penerapan hukum

pidana Islam, namun masih banyak juga. yang menginginkan agar hukum pidana.

Islam dapat diterapkan. Keinginan seperti ini ada. yang bersumber dari kalangan

santri dan ada juga yang bersumber dari kalanga.n akademisi.

Ketika suatu saa.t hukum pidana Islam da.pa.t ditegakkan, sementara dalam

hukum pidana Islam ba.nya.k terja.di perbedaan-perbedaan, maka. perbedeaan­

perbedaa.n tersebut harus disikapi denga.n sungguh-sungguh, seperti denga.n

diadaka.nnya suatu forum yang bertugas untuk mengkaji secara cermat penda.pat­

pendapat yang berbeda da.n mengambil pendapat yang paling kuat a.tau dalam

perbandingan hukum sering disebut sebagai "ar-ra'yu al mukhtar" (pendapat yang

Page 14: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

6

Di antara perbedaan pendapat dalam hukum pidana Islam sebagaimana telah

disampaikan penulis ialah masalah tanggung jawab pencuri terhadap barang

curiannya dan sanksi hukumnya. Oleh karena itu pengkajian secara lebih khusus

berkenaan dengan masalah ini menjadi sangat penting sekali, manakala hnkum

Islam dapat ditegakkan. Tujuannya adalah untnk memilih pendapat yang paling

unggul berdasarkan dalil-dalil yang paling kuat.

Berangkat dari sini , maka penulis merasa te1iarik untuk mengkaji masalah di

atas dalam sebuah karya ilmiah yang sederhana dengan judul "HUKUMAN

BAGI SEORANG PENCURI YANG MENGEME:ALIKAN BARANG

CURIAN DAN YANG TIDAK MENGEMBALIKAN MENURUT

PERSEPSI EMPAT MAZHAB".

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Sebagaimana diketalmi bahwa mazhab yang ada sangat banyak sekali. Maka

dalam kajian ini penulis perlu memberikan batasan, yaitu bahwa kajian mengenai

Sanksi hukuman bagi pencuri yang mengembalikan barang curian dan yang tidak

mengembalikan, hanya dilihat menurnt empat mazhab saja, yakni mazhab Hanafi,

mazhab Maliki, mazhab Syafi'i dan mazhab Hanbali, bukan menlllUt mazhab di

luar yang empat tadi.

Adapun rumusan masalah yang diajukan dalam pembaJiasan ini adalal1

1. Apa hukuman inti Pencurian serta dalilnya ?

2. Bagaimana hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian?

Page 15: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

1. Apa hukuman inti Pencurian serta dalilnya ?

2. Bagaimana hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian?

3. Bagaimana hukuman pencuri yang tidak mengembalikan barang curian?

4. Bagaimana tanggungjawab pencuri terhadap barar:g curiannya?

C. Tujuan dan Kcgunaan Pcnulisan

1. Tujuan Penulisan

7

Adapun tujuan umum yang hendak dicapai oleh penulis dalam penulisan

ini adalah untuk mengetahui lebih mendalam mengenai konsep huk.uman dalam

jarimah pencurian oleh empat mazhab. Sedangkan secara. rincinya sesuai dengan

rumusan masalah di atas, maka tujuan khusus penulisan adalah :

1. Mengetahui hukuman pokok pencurian clan dalil-dalilnya

2. Mengetahui sanksi hukwnan bagi seorang pencuri yang mengembalikan

barang curian.

3. Mengetahui sanksi hukuman bagi seorang pencuri yang tidak mengembalikan

barang curian.

4. Serta memberikan gambaran tentang tanggung jawab pencuri terhadap barang

cunan

2. Manfaat Penulisan

Melalui penelitian m1 diharapkan mengandung beberapa manfaat, di

antaranya:

Page 16: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

8

1. Bagi penulis, penulisan ini diharapkan akan berguna untuk memperluas dan

menambah wawasan tentang pendapat empat mazhab mngenai hukuman

seorang pencuri yang mengembalikan barang curian dan yang tidak

mengembalikan. Di samping itu berguna sebagai tugas akhir pada program

studi Perbandingan Mazhab fiqih.

2. Bagi kalangan civitas akademika dan masyarakat umum, penelitian ini

diharapkan akan menembah khazanah pengetahuan seputar hukuman pencuri

yang mcngcmbalikan dan yang tidak mengembalikan barang curian.

D. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan

Adapun metode penelitian yang penulis gunakan adalah terdiri dari :

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang diterapkan dalarn menyusun skripsi ini adalah

penelitian yang bersifat kualitatif, dengan mengkaji data-data dan literature­

literatur yang berkaitan dengan judul yang diangkat. Adapun dari segi tujuan

penelitian ini menggw1akan pendekatan deskriptif analistis, yang bertujuan

menggembarakan keadaan sementara dengan memaparkan hasil-hasil

penelitian yang bersumber dari data-data.

2. Sumber data

Swnber data yang penulis pergunakan adalah sumber data yang bersifat

primer dan sekunder. Sumber data primer adalal1 Kitab-Kitab fiqili yang

berkenaan dengan permaslahan jinayah diantaranya at Tasyri al Jina 'I al

Page 17: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

9

Islami Muqaran bi al Qanun al Wadh'I karangan 'Abd al Qadir 'Audah, As

Siyasah al Jinaiyah al Hudud wa al Asyribahfi al Fiqh al Islami, karangan

Dr. Ahmad al Hashari, al Muwalhiho karangan Imarn Malik serta Kitab al

Fiqh al Madzahib al 'Arba 'ah, karangan Abd Al Rahman al Jazairi. Dan

sumber data sekunder yang digunakan adalah literature-literatur dan kitab­

kitab yang berhubungan dengan disiplin ilmu Fiqh, terutama yang erat

kaitannya dengan mated ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Unluk mendapalkan gambaran yang cermat tentang konsep hukuman

pencuri yang mengembalikan barang eurian dan yang tidak mengembalikan,

maka penulis lakukan riset pustaka (Library Res.~arch), yakni dengan

mengumpulkan, membaca, dan menganalisis sejumlah kitab-kitab klasik dan

buku bacaan yang ada kaitannya dengan masalah yang dibahas.

4. Analisis Data

Yang dimaksud dengan teknik analisa data adalah proses penyederhanaan

data ke dalam bentuk yang lebih mudah di baca dan dinterpretasikan. Setelah

terkumpul data-data yang diperlukan maka peneliti mencoba untuk

menganalisa data. Teknik analisa data yang digunakan dalam penulisan ini

adalah teknik an2lisis kualitatif atau biasa disebut analisis isi (content

analysis), yaitu penguraian data melelui kategorisasi, perbandingan dan

pencaharian sebab akibat, baik menggunakan analisis induktif (usaha

penemuan jawaban dengan mengeanalisa berbagai data untuk diambil

Page 18: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

10

E. Teknik dan Sistematika Pcmbahasan

Teknik penyusunan dan penulisan skripsi ini berpedoman pada buku

"Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Fakultas Syari'ah dan

Hulmm UIN Syarif Hidayatullah Jakarta" terbitan tahun 2005.

Skripsi ini dibagi dalam lima bab, dan masing-masing terdiri dari sub bab,

dengan sistematika penyusunan sebagai berikut :

Bab I

Bab II

Pendahuluan

Bab ini menerangkan tentang latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penulisan, metode

penelitian dan teknik penulisan, serta sistematika penyusunan.

Tinjauan Umum Tentang Jarimah Pencuria11

Yang terdiri dari pengertiaan pencurian, syarat dan rukun pencurian,

macam-macam pencurian serta alat bukti pencurian.

Bab III Hnkuman Pencurian dan Permasalahannya

Yang terdiri dari hukuman pencurian dan pelaksanaannya,

penghapusan hukuman dan hikn1ah hukuman pencurian.

Bab IV TINJAUAN EMPAT IMAM MAZHAB MENGENAI

HUKUMAN PENCURI YANG MENGEMBALIKAN BARANG

CURIAN DAN YANG TIDAK MENGEMBALIKAN

Dalam bab ini menguraikan tinjauan empat mazhab yakni menurut

mazhab Hanafi, menurut mazhab Maliki, menmut mazhab Syafi'i, dan

Page 19: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

BabV

11

menurut mazhab Hanbali. Danjuga mengenai analisis penulis terhadap

pendapat keempat mazhab.

Penutup

yang meliputi kesimpulan dan saran-saran.

Page 20: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG JARIMAH PENCURIAN

A. Pengertian Pencurian

Definisi pencurian dapat kita temukan dalam karya-karya ilmiah yang telah

ditulis oleh para pakar, baik karya-karya klasik maupun kontemporer. Pencurian

secara etimologi ialah :

Artinya: "Mengambil sesuatu dari orang lain secara samar dan sembunyi-sembunyi".

Dalam kitab Fath al- Qarib, pencurian secara etimologi adalah :

2 , ,',> Jll.'1 '.' ~I ~ ..)._,,:.

A1tinya: "Mengambil harta secara sembunyi-sembunyi".

Adapun pencurian secara terminologi adalah :

Artinya: "Mengambil harta denganjalan sembunyi-sembunyi dari pemiliknya atau orang

yang menggantikan (posisi) pemiliknya ".

Menurut Wahbah az Zuhaili, pencurian adalah:

1 Abd al Ghani, Al Lubab fl Syarh al Kitab, (Beirut, al Maktabah al 'Ilmiyah, 1993), juz 3, h.200

2 Muhammad bin Qasim, Fath al Qarib, (Semarang, Pustaka al ''Alawiyah, t.th.), h. 57

3 Manshur bin Yunus, Ar Raudh al Murabbi', (Beirut, Dar al Kutub al 'llmiyah, 1998), cet. ke 4,juz 2, h. 388

Page 21: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

13

Artinya: "mengambil harta orang lain secara sembunyi-sembunyi dan rahasia".

Berbeda dengan pendapat di atas, Imam Al Jazairi memberikan definisi

yang cukup luas, menurut beliau pencurian adalah :

,.. ,.. ,.. 0 r:' 0 ,.. J. J. ,,. ,,,.

~ .:J 2.JLll ':I\ \5J.. G(a.; ~;: ,, C:, 'I (" , l;(a.; ~ ll.J\ lit_;_)\ .b:-1 - f.!"'"' . - J J ..f>"-4 . c . If ,, ,... ,.. ,... ,.. ,,,. ,.. ... ,,. ,,.

,,. ,,., ,... 2 0 ,... ... ,.,. J. 0 ,,. "'

oLS'j ~ ~L; 01>.0--1:-~: .. ~ ~I....;_.:,~ 81.. a"G'.\llj ... ,,. ,,. ,,. ,,. .... ,,. ,,. ,,.

\'~ ~. U1 J '-') ,

Artinya: "Mengambilnya seorang yang berakal dan baligh terhadap satu nishab (barang

curian) yang tersimpan, milik orang lain, tidak ada hak milik bagi dia dan tidak ada syubhat kepemilikan secara sembunyi-sembunyi dan rahasia, mengangsurlkontan, dan sang pencuri dalam keadaan normal, tidak dipaksa, baik ia muslim, zimmi, laki-laki, perempuan, merdeka maupun budak".

Dari definisi-definisi yang ada dapat diambil kesimpulan bahwa, inti dari

pada pencurian adalah mengambil harta orang lain secara sembunyi-sembunyi

dari tempat penyimpanannya.

4 Wahbah az Zuhaili, al Fiqh al Islami wa Adillatuh, (Smiah, Dar al Fikr, 1989), cet.ke 3, juz 6, h. 92

5 Abd ar Rahman al Jazri, Kitab al Fiqh 'ala al Madzahib al Arba'ah, (Beirut, Dar al Fikr, 2002),juz4, h. 116

Page 22: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

14

B. Syarat dan Rukun Pcncurian

Untuk mengetahui syarat-syarat yang menyebabkan sebuah tindakan disebut

sebagai pencurian yang bisa dikenai had, terlebih dahulu penulis akan

menjelaskan tentang rukun-rukun pencurian.

Rukun-rukun pencurian yang hams dipenuhi ada tiga, yaitu :

I. Sariq (pelaku pencurian)

2. Masruq (barang yang dicuri)

3. Saraqah (pencurian ). 6

Ketiga rukun tcrsebut memiliki syarat sendiri-sendiri, yang nantinya akan

dijelaskan salu per salu.

I. Sariq (pelaku pencurian)

Bagi pelaku pencurian disyaratkan adanya kelayakan untuk

mendapatkan hukuman potong tangan. seorang pencuri yang layak dihukum

potong tangan adalah manakala ia berakal dan baligh. Oleh karena itu, anak

kecil dan orang gila yang mencuri tidak bisa dikenai hukuman potong

tangan karena adanya sabda Nabi SAW :

,., ~ ,,, .... ,... ,, .... ,..,.. ,..,..0

~:, F ~ ~1 cf) 1;0::' .. ; es;- ~01 :.;. ~tt;;. ;.w1 C:'~ ,., ,., ,.., ,... ,.. ,,.,. ,., ,,,. ~ ...

7 ((,.$~\ olJ.i) ~ J;- 0µ1

6 Ibid

7 Al Baihaqi, as Sunan al Kubra, (Beirut, Dar al Fikr, t.th.),juz 8, h. 264

Page 23: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

Artinya: "Pena diangkat karena tiga perkara; orang tidur sampai bangun, anak

kecil sampai mimpi (baligh), dan orang gila sampai sadar".

15

Juga karena potong tangan adalah hukuman yang disebabkan adanya

tindak pidana Oinayah), sementara perbuatan anak kecil dan orang gila tidak

bisa disebut sebagai tindak pidana.8

Apabila anak kecil dan orang gila ikut serta dalam pencurian beserta

sekclompok orang, maim seluruhnya tidak dapat dikenai potong tangan

menurut Abu Hanifah clan Zufar Rahima Huma Allah Ta'ala. 9

Alasan Abu Hanifah dan Zufar adalah, karena pencurian itu adalah satu,

sementara pelakunya adalah orang yang bi.sa dikenai potong tangan dan

orang yang tidak bisa dikenai potong tangan. Oleh karena itu semuanya

tidak bisa dikenai hukuman potong tru1gan, sepe1ti halnya orang yru1g

sengaja dan orang yang lupa, yang bekerja sama dalrun sebuah jarimah.

Ulruna Syafi'iyah se1ia Hanabilah mensyaratkan adanya pelaku pencurian

hams Mukhtar (normal/melakukan pencurian secara sadar, tidak karena

paksaan) dan juga harus tetap berada dalrun huku:m-hukum Islam.Oleh

sebab itu Had tidak wajib bagi orang yang di paksa danjuga tidak wajibbagi

kafir harbi karena mereka tidak tetap berada dalan1 hukum-hukum Islrun.10

8 Wahbah az Zuhaili, Op .. Cit., h. 100-101

9 Ibid., h. 101

'0 Ibid.

Page 24: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

16

Pelaku pencurian disyaratkan tidak adanya paksaan dan hams tetap

berada dalam hukum-hukum Islam, ini juga disampaikan oleh Imam

Nawawi dalan1 kitabnya, Raudhah at Thalibin, yaitu bahwa, potong tangan

tidak dapat dijatuhkan mana kala yang mencuri adalah orang yang dipaksa

atau seorang kafir harbi. 11

2. Masruq (barang yang dicuri)

Syarat-syarat masruq adalah sebagai berikut :

a. Barang yang dicuri berupa harta yang dimulyakan

Seorang pencuri yang mencuri alat-alat permainan atau barang-barang

yang diharanlkan, maka tidak dapat dipotong tangannya, karena barang­

barang tersebut adalah barang-barang yang tidak dimulyakan, 12 seperti

halnya khamr, babi atau kulit bangkai. 13

b. Bukan milik pelaku pencurian.14

Disyaratkan dalam pidana pencurian bahwa sesuatu yang dicuri itu

milik orang lain. Yang dimaksud dengan "milik orang lain" adalah

bahwa harta itu ketika waktu terjadinya penc:urian merupakan milik

orang lain, dan yang dimaksud dengan "waktu terjadinya pencurian"

adalah waktu pencuri memindahkan harta dari tempat penyimpanannya.

11 An Nawawi, Raudhah at Thalibin, (Beirut, Dar al Kutub al 'Ilmiyah, t.th .. ),juz 7, h. 353

12 Manshur bin Yunus al Bahuti, Op.Cit., h. 3e9

13 Wahbah az Zuhaili, Op.Cit., h.102

14 An Nawawi, Op.Cit., him. 330

Page 25: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

15 Ibid

17

Atas dasar ini, maka tidak ada hukuman had dalam pencurian terhadap

harta yang status kepemilikannya bersifat syubhat. Dalam kasus ini,

pencuri diancam dengan hukuman ta'zir. Misalnya orang tua mencuri

harta anaknya atau seseorang mencuri harta milik sekelompok yang

mana ia termasuk anggotanya sebagai mana menurut Imam Abu

Hanifah, Imam Syafi'i dan Imam Ahmad.15

Menurut Imam Abu Hanifah, barang yang dicuri itu tidak sengaja

ditinggalkan oleh pemiliknya untuk kemudian hancur. Sedangkan Imam

Malik, Imam Syafi'i dan Imam Ahmad tidak sependapat dengan teori

ini. Menurut mereka, setiap harta yang dapat diperjual belikan adalah

harta yang berharga dan pencurinya dapat dijatuhi hukuman had.

Contolmya, kain kafan. Menurut Abu Hanifah, pencuri kain kafan tidak

dapat dijatuhi hukuman hadd. 16

Barang-barang yang pada asalnya tidak ada pemiliknya boleh

diambil. Akan tetapi, jika sudah ada dalam penguasaan seseorang atau

Ulul Amri, maka dianggap telah ada pemiliknya .. Sedangkan harta yang

sengaja ditinggalkan atau dibuang oleh pemiliknya adalal1 sama dengan

harta yang tiC:ak ada pemiliknya.17

16 Prof.Dr.Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddiqiey, Hukum-Hukum Fiqh Islam (Finjauan Antar Madzhab), (Semarang, PT. Pustaka Rizki Pulera, 2001),cet. Ke 2, h. 495

17 A. Djazuli, Fikih Jinayah (Upaya Menanggulangi Kejahatan Dalam Islam), (Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada, 2000), cet.ke 3, h. 78-79

Page 26: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

18

c. Barang yang dicuri harus tersimpan, 18 artinya memiliki tempat

penyimpanan yang layak. 19

Dalan1 Fiqh, "tempat penyimpanan harta" diistilahkan dengan hirz.

Hirz itu ada Cua macam, "hirz bi al makan" dan "hirz bi an naft". Yang

dimaksud dengan hirz bi al ma/am adalah tempat yang disedikan khusus

untuk menyimpan barang dan tidak setiap orang diperbolehkan masuk

tanpa pemiliknya. Menurut Imam Syafi'I dan Imam Ahmad, tempat itu

hams terkunci dan khusus disediakan untuk menyimpan barang. Yang

dimaksud dengan hirz bi an nafs atau hirz bi al hift adalah barang yang

berada dalam penjagaan. Kadang-kadang suatu barang memiliki kedua

jenis hirz ini.20

d. Mencapai Nishab.21 Fuqaha Hanafiah menentukan nishab barang curian

yang apabila seorang pencuri rnencuri dengan kadar tersebut maka akan

di potong tangannya sebagai hukuman hadd, karena perbuatan

mencurinya dengan sepuluh dirham. Oleh karena itu tidak ada potong

tangan bagi pencurian barang yang kadarnya lebih sedikit dari sepuluh

18 An Nawawi, Op. Cit., h. 336

19 A. Djazuli, Op.Cit., h. 75

20 Ibid., h. 76

21 Manshur bin Yunus, Op.Cit., h. 389

Page 27: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

19

dirham22. Sepuluh dirham nilainya adalah smna seperti satu dinar,

' sebagaimana yang dikatakan oleh Dr. Wahbah Zuhaili. Beliau

mengatakan, bahwa satu dinm· menurut ulama1 Hm1afiah adalah sama

dengan sepuluh dirham23.

Sedangkan para ulama Malikiah berpendapat bahwa nishab atau

kadar barng curian adalah tiga dirham yang di c:etak dan murni24. Imam

syafi'I dan Imam Ahamad bin Hanbal berpendapat bahwa nishab barang

curian yang menyebabkan seorang pencuri dikenai hadd adalah

seperempat dinar keatas, jika kurang dari it11 maka tidak dipotong

tangannya.25

e. Kepemilikan harta haruslah benar-benar sempurna.

Dalam ha! ini ada beberapa permasalahan, di antaranya adalah

sebagai berikut :

I) Apabila ada dua orang bekerja sama atau melakukan syirkah,

kemudian salah seorang di antm-a mereka mencuri harta mereka

sendiri, apakah harus dipotong tangmrnya? Dalam ha! ini ada dua

pendapat. Pendapat yang pertmna menyatakan tidak, karena ia

memiliki bagian walaupun sedikit sehingga menimbulkm1 syubhat.

22 Alunad al Hashari, As Siyasah al Jinaiyah al Hudud wa al Asyribah,(Beirut, Dar al Jail,

1993),cet.ke 3, jilid 2, h.440

23 Wahbah Zuhaili, Op.Cit.,h.103

24 Abd ar Ralunan al Jaziri, Op.Cit., h.117

25 Ahmad al Hashari, Op. Cit., h.441

Page 28: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

20

Sedangkan pendapat yang kedua menyatakan tetap harus dipotong ,

tangannya, karena dia tidak memiliki hak di dalam bagian harta

yang lain.

2) Apabila ada yang mencuri harta dari bait al-mal (Kas Negara),

maka ada beberapa ketentuan. Apabila seorang peneuri mencuri

harta yang dipisahkan untuk kelompok t•~rtentu dan dia bukan

termasuk bagian dari kelompok tersebut, maka harus dipotong

tangannya. Dan apabila dia mencuri harta yang tidak dipisahkan

untuk kelompok tertentu, maka di sini juga ada beberapa pendapat.

Salah satunya adalah pendapat yang disampaikan oleh Ulama-

ulama Iraq, yaitu tidak dapat dipotong tangannya, baik ia orang

kaya atau orang fakir, maupun ia mencuri harta shadaqoh atau

harta untuk kemaslahatan-kemaslahatan masyarakat. sedangkan

pendapat yang lain menyatakan bahwa ia harus tetap di potong

tangannya. 26

f. Tidak ada unsur syubhat bagi pencuri.27

Kalau barang yang dicuri terdapat unsur syubhat bagi pencur1,

maka ia tidak dapat dikenai had. Oleh karena itu, seseorang yang

mencuri harta orang tuanya atau anaknya tidak dapat di potong

tangannya, karena harta mereka menyatu. Begitu juga jika ia mencuri

26 An Nawawi, Op.Cit., h. 333

27 Muhammad Syata, Hasyiah J'anah al Talibin, (Beirut, Dar al Fil<r, 2002), juz 4,h. 178

Page 29: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

21

harta tuannya (kalau dia seorang budak ), karena adanya syubhat ,

kepemilikan disebabkan tuannya tadi wajib memberikan nafkah

kepadanya.28

Di samping syarat-syarat yang telah disebutkan di dalam kitab-kitab

fiqh, baik klasik maupun kontemporer. Namun, itu semua tidak dapat

dicantumkan semua disini secara keseluruhan karena syarat-syarat yang

telah disebutkan di atas sudah dianggap cukup dan mewakili.

3. Saraqah (Pencurian).

Dalam rukun yang ke tiga ini merupakan rukun yang berkaitan dengan

pencurian itu sendiri (Nafs as-Saraqah), yang mana pengertiannya sudah

dijelaskan pada pembahasan awal. Namun tidak ada salalmya mana kala

ditegaskan di sini bahwa, pencurian yang dimaksud adalah mengambil harta

dengan sembunyi-sembunyi, oleh karena itu tidak ada potong tangan bagi

orang yang mengambil harta seeara terang-terangan, seperti mukhtalis dan

muntahib; mukhtalis adalah orang yang mengambil harta lalu di bawa lari,

sementara muntahib adalah orang yang mengambil harta dengan kekuatan

dan paksaan. 29

C. Macam-Macam Pcncurian

Pencurian di dalan1 syariat Islam dibagi menjadi dua, yaitu :

28 Qulyubi dan Umairah, Hasyiatani 'ala Syarh Jala ad Din Muhammad bin Ahmad al Mahalli, (Beirut, Dar al Fikr, 2003),juz 4, h.189

29 An Nawawi, Op.Cit., h. 346

Page 30: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

22

1. pencurian yang dikenai sanksi had.

2. pencurian yang dapat dikenai sanksi ta'zir.

Pencurian yang dapat dikenai sanksi had dibagi menjadi dua, yaitu :

a. Pencurian kecil (Saraqah Shugra),

b. Pencurian besar (Saraqah Kubra).

Pencurian kecil adalah mengambil harta orang lain secara samar,

. b . b . 30 artmya secara sem uny1-sem uny1.

Sedangkan pencurian besar adalah pengambilan harta orang lain

secara terang-terangan atau dengan kekerasan. Pencurian jenis kedua ini

disebut j uga Hirabah.

Perbedaan antara pencurian biasa (pencurian kecil) dengan hirabah,

antara lain bahwa dalam pencurian biasa (pencurian kecil) ada dua syarat yang

harus di penuhi, mengambil harta tanpa sepenge1ahuan pemiliknya dan

pengambilannya im tanpa kerelaan pemiliknya. Sedangkan unsur pokok

dalan1 pembegalan (hirabah) adalah terang-terangan atau dengan kekerasan,

sekalipun tidak mengambil harta.

Pencurian yang dapat dikenai sanksi ta'zir juga ada dua macam;

pertama, pencurian yang diancam dengan had, namun tidak memenuhi syarat

untuk dilaksanakan had lantaran syubhat (seperti mengambil harta milik

sendiri atau harta bersama);dan kedua, mengambil harta dengan

30 'Abd al Qadir 'Audah, Al Tasyri' al Jina'/ al /s/ami Muqaranan bi al Wadh'I, (Beirut, Muassasah ar Risalah, 1992)juz 2, cct.ke 11,h. 514

Page 31: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

23

sepengetahuan pemiliknya, namun tidak atas dasar kerelaan pemiliknya, juga

tidak menggunakan kekerasan (misalnya mengambil jam tangan yang berada

di tangan pemiliknya dengan sepengetahuan pemiliknya clan membawanya

lari atau menggelapkan uang titipan).

Perbedaan antara pencurian dengan penggelapan, antara lain :

a. Hukuman Pencurian adalah had, sedangkan hukumm1 penggelapan adalah

ta'zir.

b. Unsur material dalam pcncunan adalah mcngambil harta sccara diam­

diam, scdangkan unsur material dalam pcnggelapan adalah mengambil

harta dengan tidak diam-diam.

c. Disyaratkan dalam pcncurian adalah bahwa harta yang dicuri itu tcrsimpan

pada tcmpat pcnyimpanan ym1g layak, sedangkan dalam penggelapan

tidak disyaratkan demikian.

d. Disyaratkan dalam pcncurian harta yang di curi itu telah mencapai nishab,

sedangkan dalam penggelapan tidak disyaratkan demikian.31

D. Alat Bukti Pcncurian

Ada beberapa alat bukti yang dapat dipergw1akan dalam menetapkan

jarimah pcncnrian. Bcbcrapa alat bnkti tersebut adalah :

1. Saksi, artinya kcsaksian para saksi.

Jarimah pencurian dapat ditetapkan melalui dua orang saksi. Apabila

saksi kurang dari dua, atau salah satunya perempuan atau saksi yang satu

"A. Djazuli,Op.Cit., h. 71-72

Page 32: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

24

melihat dan yang lain hanya mendengar, maka pencuri tidak dapat

dikenakan poton5 tangan dengan kesaksian dua orang saksi tersebµt

Kcmudian apabila ada kesaksiim satu orang laki-laki dengan dua orang

perempuan, atau kesaksian saksi yang melihat langsung dengan saksi yang

hanya mcndengar (peristiwa pencurian) dan atau kesaksian seorang saksi

dan sumpahnya orang yang mendakwa adanya pencurian dengan tujuan

mcnctapkan kcpcmilikan barang yang dicuri, maka kesaksian-kesaksian

scpc11i itu dapat ditcrima.32

Imam Abu Hanifah mcnsyaratkan tidak adanya kadaluarsa dalan1

kesaksian.33 Apabila ada yang bersaksi tentang adanya pencurian sesudah

bebcrapa tahun kcmudian, maka kcsaksiannya tidak dapat ditcrima karena

adanya unsur syubhat. 34

Da!an1 pensyaratan ini Dr. Wahbah az Zuhaili mcngecualikan untuk

jarimah Qadzab dan Qishas.35 Artinya kesaksian seseorang terhadap

jarimah Qadzab dan Qishas tetap dapat diterima meskipun sudal1

kadal uarsa.

32 'Abd al Qadir 'Audah, Op.Cit., h. 61

33 Ibid.

34 Wahbah az Zuhaili, Op.Cit.,h. 124

35 Ibid

Page 33: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

25

Dasar Imam Abu Hanifah dalam ha! ini adalah karena kadaluarsa

dapat membatalkan kesaksian pada Jarimah Hudud yang mumi.36

2. Pengakuan

Pcncurian dapat diketahui oleh hakim dengan adanya pengakuan

pelaku. Hal ini karena seseorang tidak mungkin datang mengakui

kesalahan clirinya kccuali darurat.37

Ulama berbcda pendapat di dalam j umlah pcngakuan. Iman1 Malik,

Imam Abu Hanifah, dan Imama Syafi'I berpcndapat bahwa pengakuan

cukup satu kali. Scclangkan Imam Abu Yusuf (dari kalangan ulama fiqh

Hanafiyyah), Imam Ahmad clan kalangan Syi'ah Zaidiyah menyatakan

bahwa, pengakuan hams scbanyak dua kali. Hujjah mereka aclalah hadits

yang cliriwayatkan dari Nabi SAW, yang mana bcliau tidak memotong

tangan salah scorang clari dua pencuri kecuali scsudah mengaku sebanyak

dua kali atau tiga kali.38 Pcndapat ini juga sanm seperti yang dianut oleh

Ibn Abi Laila, Zufar dan Ibn Abi Syibramah Rahimahumallah. 39

Imam Abu Hanifah clan Muhammad mensyaratkan aclanya clakwaan

dari sescorang yang dicuri. Maka apabila seorang pencuri mengaku bahwa

36 'Abd al Qadir 'Audah, Op.Cit., h. 611

37 Wahbah az Zuhaili, Op.Cit.,h. 125

38 'Abd al Qadir 'Audah, Op.Cit., h. 615

39 Abu Muhammad bin Ahmad, Al Bayanah Ji Syarh al Hidayah, (Beirut, Dar al Fikr, 1990),cet.ke 2,jilid 6, h. 382

Page 34: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

26

ia tel ah mencuri hmia seseorang yang tidak ada (di ltempat ia memberikan

pcngakuan ), tidak dapat dikenai hukumm1 po tong tangffi1 selmna orffilg

yffilg dicuri bclum hadir dan memperkmakaru1ya.40

3. Sumpah

Di kalangan mazhab Syafi' i, terdapat pendapat yffilg menyatakm1

bahwa pcncurian dapat dibuktikan dengffi1 sumpah, nmntm pendapat yang

lebih raj ih, menyatakan bahwa alat bukti dalmn tindak pidffila pencuriffi1

hanya saksi dan pengakuan.41

4. Indikasi, tm1da-tanda yffilg menunjukffi1 bahwa dia telah mencuri.42

40 Wahbah az Zuhaili, Op.Cit., h. 125

"A. Djazuli, Op.Cit., h. 80

42 Ibid.

Page 35: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

BAB HI

HUKUMAN l'ENCURIAN DAN PERMASALAHANNYA

A. Hukuman Pcncurian clan Pclaksanaannya

Dalam bab sebelumnya telah disinggung mengenai hukuman utama dalam

pcncurian, yaitu polong tangan. Namun di sana tidak dibahas sccara khusus.

Dalam bab ini akan dibahas mengenai hukuman pcncurian secara lebih khusus

lagi, dan bebcrapa pcnnasalahan yang berkaitan dengan hukuman pencurian.

Seorang pcncuri dapat dikenakan lmkuman potong l:angan manakala sudah

terpenuhi syarat clan rukun pcncurian. Kalau syarat dan rukun pencurian tidak

terpenuhi, maka ia hanya dapat dikenai ta 'zir, sebagaimana yang sudah

disinggung dalam pcmbahasan macam-macam pencurian.

Ta 'zir sccara bahasa mcrupakan mashdar dari lafaz J)c. yang diambil dari

lafaz _Jy.li, yang artinya adalah ~)I (menolak) clan c-WI (mencega11).

Ulama fiqh menclefinisikan la 'zir sebagai hukuman yang tidak ditentukan (di

dalam Al-Qur'an atau Sunnah), yang wajib dilakukan karcna adanya Haq Allah

atau Haq Al-Adami tcrhadap sctiap ma'shiat yang tidak ada had clan

kafarahnya. 1Hukwnan (utama) pcncurian adalah potong tangan sebelah kanan.2

1 'Abd al-Aziz' Amir, At-Ta 'zir fl asy-Syari'ah al-Islamiyah. (t.t, Dar al-Fikr al-' Arabi, t.th .. ),

h.52

2 lbn Qudamah, Al-Kafl fl Fiqh al-Imam Ahmad, (Beirut, Dar al-Kutub al-'llmiyah, 1994), cet.ke ljilid3,h. 71

Page 36: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

28

Dalil dari pada potong tangan adalah al-Kitab. As-Sunnah dan Ijma' .3

a. Al-Kitab (al-Qur'an)

Dali! potong tangan dari al-Qur'an adalah firrnan Allah berikut ini:

.\ ' ~.... ,,, :::-

A!J\) A!ll 0-o l]\.(; ~ ~ ,.1;.. , , ,

Artinya: "Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencur, potonglah tangan

keduannya (sebagai) pembalasan bagi apa yang merekt.t kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah lv!ahaperkasa !agi Mahabijaksana (Al-Ma'idah I 5: 38).

Ayat ini adalah yang bersifat 'am, yaitu untuk setiap pencuri laki-laki

dan perempuan.4 Dalam ayat ini Allah memberi hukum dan memerintah untuk

memotong tangan pencuri laki-laki dan perempuan.5

Jumhur ulama telah sepakat bahwa yang dimaksud dengan

"Memotong Tangan" sebagaimana yang telah terdapat dalam ayat (di atas),

sebagai balasan terhadap jarimah pencurian adalah memotong tangan kanan

dari pergelangan. Sedangkan kelompok Khawarij mengatakan bahwa yang

dimaksud adalah memotong tangan sampai pundak, karena yang namanya

tangan adalal1 anggota badan dari jari san1pai ketiak.

Kalau sebagian ulama yang lain mengatakan, bahwa yang paling patut

(relevan) adalah memotong jari-jari saja, karena kalau menggenggam itu

3 lbn Qudamah, Al-Mughni, (Kairo, Hijr,1990)juz 12, cet.ke l, h. 415

4 Ibn al-' Arabi, Ahkam al-Qur'an, (Beirut, Dar al-Fikr,1988), cet.ke I, qism 2, h. 104

5 Ibn Katsir, Taj.sir al-Qur'an al- 'Azhim, (Beirut, Dar al-Jail,tth.),juz 2, h. 52

Page 37: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

199

29

denganjari-jari. Pendapat yang terakhir ini, sebagaimana dikomentari oleh Dr.

'Abd al-'Aziz 'Amir adalah pendapat yang menyalahi Nash, karena yang

terdapat dalam nash adalah memotong tangan, bukan memotongjari.6

b. As-Sunnah

Dalil potong tangan dari as-Sunnah adalah sebagaimana yang disabdakan

olch Nabi Muhammad saw, dengan bunyi teks hadits selengkapnya sebagai

berikut :

' '

~ ~\ J~ ~~ ' '

v (c.>.Jl.:>..,11 o\J.J)

Artinya: "Abdullah bin Mas/amah menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Sa'ad

menceritakan kepada kami dari ibn Syihab dari 'Amrah dari 'Aisyah ra., Nabi saw. Bersabda : Tangan dipotong dalam (pencurian) seperempat dinar keatas" ( Riwayat Bukhari)

Dalam hadits lain Peliau bersabda :

6 'Abd al-Aziz 'Amir, Op.Cit., h. 14

7 Imam Bukhari, Shahih Bukhari, (t.t, Dar al-Fikr Ii at-Taba'ah wa an-Nasyr, t.th .. ),juz 8, h.

8 Imam Muslim. Shahih Muslim, (Beirut, Dar al-Fikr, 1993). Juz 2, h. 107

Page 38: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

30

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang sebelum ka/ian hancur karena apabila orang

mulia di antara mereka mencuri, mereka tinggalkan ia, dcm apabi/a orang yang lemah di antara mereka mencuri, maka mereka melaksanakan had terhadapnya" (Riwayat Muslim)

b. Ijma'

Dalil potong tangan dari ijma' adalah, bahwa orang-orang Islam telah

sepakat atas wajibnya memotong tangan pencuri secara umllll1.9

Ulama-ulama Hanafiyah berpendapat, seorang pencuri yang mencuri yang

pertama kali akan dipotong tangan kanannya. Kalau ia mencuri lagi untuk yang

kedua kalinya, maka akan dipotong kaki kirinya. Kalau setelah mencuri dua kali

ternyata ia masih mencuri, maka anggota badan yang manapun tidak akan

dipotong, tetapi ia akan dikenai ta'zir dan dipenjara sampai ia bertaubat.10

Dalam pemotongan tangan kanan hnam Abu Hanifah mensyaratkan, bahwa

keberadaan tangan kiri harus sehat. Kalau ternyata tangan kiri itu patah atau

1Ull1puh karena ibu jarinya putus atau dua jari selain ibu jari putus, maka tangan

kanan tidak dapat dipotong, karena pemotongan tangan dalam pencurian adalah

syari'at yang bertujuan untuk mencegah (kejahatan) bukan untuk merusak atau

menghancurkan Qiwa). 11

Apabila tangan kiri tidak dapat bermanfaat, lalu tangan kanan dipotong,

maka akan menyebabkan hilangnya manfaat kedua tangan, dan dalam satu sisi

9 Ibn Qudamah, Op.Cit., h. 415

10 Ahmad al-Hashari, As-Siyasah al Jinaiyah al Hudud wa al Asyribah, (Beirut, Dar al-Jail, 1993), cet.ke 3,jilid2, h. 582

11 Ibid.

Page 39: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

31

mcrusak jiwa. Kalau kcadaan tangan kiri seperti itu, maka kaki kiri juga tidak

dapat dipotong. Karena, kalau memotongnya akan meny·~babkan hilangnya salah

satu dari dua anggota badan (tangan dan kaki) secara sempuma. Hal ini juga

merusak j i wa.

lman1 Abu Hanifah berpendapat, apabila kaki kanan patah, atau lumpuh,

atau pincang yang mcnccgah bisa bcrjalan, maka tangan kanan pun tidak dapat

dipotong, karcna dapal mcnghilangkan manfaat di satu sisi. Begitu juga kaki kiri

tidak dapat dipotong meskipun schat, karcna mcnyebabkan pencuri yang

kcadaaannya demikian tidak mcmiliki dua kaki. Maka, manfaat kaki untuk

berjalan akan hilang. 12

Tctapi kalau kaki kanannya hanya putus jari-jarinya saja yang mana ia tetap

dapat bcrcliri clan bc1jalan, maka tangan kanan dapat dipotong, karena manfaat

jenis anggota badan tcrscbut tidak hilang. Dan kalau kedua tangannya sehat tetapi

kaki kirinya patah atau lumpuh, atau jari-jarinya putus, maka tangan kanan juga

dapat dipotong karcna jcnis anggota badan tidak hilang dan di satu sisi tidak

mcnghilangkan (manfaat) yang lain.

Scdangkan kalau tangan kanan lumpuh, atau ibu jarinya putus, atau jari-jari

yang lain putus, maka tangan kanan tcrsebut akan dipotong, karena kalau tangan

kanan yang schat saja di po tong, apalagi tangan kanan yang cacat. 13

12 Ibid., h. 583

13 'Abd al-Qadir 'Audah, At-Tasyri1 al-Jina'! al Islami Muqaran bi al-Qanun al-Wadh'!, (Beirut, Muassasah ar-Risalah, 1992), Juz 2, cet.ke 11, h. 634

Page 40: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

32

Mcnurut Ulama Malikiyah dan S yafi'iyah, scorang pcncuri yang mencuri

pertama kali akan dipotong tangan kanannya dari persendian telapak tangan

kemudian dipmiaskan dcngan api atau dcngan minyak ym1g mendidih, kalau

mencuri yang kedua kalinya akan dipotong kaki kirinya dari persendian kaki,

kemudian dipanaskm1 dcngan api. Kalau yang mencuri yang ketiga kali, akan

dipotong tangan kirinya dari pcrsendim1 tangan kcmudian dipanaskan dengan api.

Dan kalau mcncuri yang kccmpat kali, akm1 dipolong kaki kanmmya dari

perscndian kaki kemudian dipanaskmi dengmi api. Kemudian kalau mencuri yang

kelima kali, akmi dipcnjara dmi di ta'zir. 14

Sedmigkan Ulama Hanabilah berpendapat seperti pendapatnya ulama

Hmiafiah, yaitu apabila pencuri mencuri, maka ymig pertama kali akan dipotong

adalah tangmi kanannya. Apabila mcncuri yang kedua kali, akmi dipotong kaki

kirinya. Kalau lcmyala setclal1 dipolong tmigmi kanmi clan kaki kirinya ia masih

mencuri juga, maka ia tidak akan dipotong anggota badannya yang manapun,

tclapi dipenjara. 15

B. Pcnghapusan Hukuman

Bmiyak perbedam1 pendapat di kalm1gan ulama tcntang hapusnya hukuman

pencunan. Di antara ha! yang dapat mcnghapuskan hukuman adalah sebagai

berikut :

14 'Abd al-Rahman al-Jaziri. Kitab al-Fiqh al-Madzhib al-'Arba'ah, (Beirut, Dar al-Fikr, 2002), juz4, h. 116

15 Ahmad al-Hashari, Op.Cit., h. 603

Page 41: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

33

1. Terbukti bahwa dua orang saksinya itu dusta dalam persaksiannya. 16

2. Orang yang dicuri menganggap dusta terhadap pengakuan pencuri dengan

pencurian, misalnya dengan mengatakan kcpada pencuri terse but, "Engkau

tidak mencuri hartaku".

3. Orang yang dicuri mendustakan kesaksianny<~ misalnya dengan

mengatakan,"Saksi-saksiku bersaksi dengan dusta".

4. Pencuri mencabut kembali pengakuannya, maka ia tidak dapat dipotong

tangannya, tetapi harus menanggung harta yang dicuri. 17

Hal ini berbeda dengan ulama Zhahiriyah dan sebagian ulama

Syafi'iyah. Mereka mengatakan kalau pencabutan kembali pengakuan seorang

pencuri tidak dapat menghapuskan hukuman. 18

Kemudian, kalau ada dua orang yang bekerja sama melakukan

pencurian, dan mercka mengakui perbuatannya, lalu :mlah seorang di antara

mereka mencabut kembali pengakuannya, maka gugurlah kewajiban potong

tangan bagi orang yang mencabut kembali pengakua1111ya, tetapi tidak bagi

yang lain, hal ini menurut Imam Malik, Imam Syafi'I, clan Imam Alunad, serta

menurut Imam Abu Hanifah, potong tangan tertolak bagi orang yang

mcncabut pcngakua1111ya. Karena, pcncurian adalah salah satu yang mana

16 A. Djazuli, Fikih Jinayah {Upaya menanggu/angi Kejahatan Dalam Islam), (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2000), cet.ke 3 h. 85-86

17 Wahbah az-Zuhaili, Al-Fiqh al Js/ami wa Adillatuh, (Suriah, Dar al Fikr, 1989), Juz 6, cet·.ke 3,h.630

18 Abd al Qadir 'Audah, Op.Cit., h. 630

Page 42: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

34

kerja sama sudah di tetapkan (keberadaannya), dan dicabutnya kembali

pengakuan salah seorang di antara mereka dapat menyebabkan syubhat dalam

kerja sama (pencurian) bagi yang yang lain. 19

Makanya, kalau salah seorang di antara mereka mengakui tindak

pencurian, scmcntara yang lain mengingkari dan tidak ada bukti baginya,

maka potong langan hanya bagi orang yang mcngaku. Hal ini mcnurul

pendapat Imam Malik, Imam syafi'I, Imam Ahmad, cla11 Imam Abu Hanifah.

Tctapi menurut Imam Abu Yusuf dari kalangan mazhab Hanafi

berpendapat agar orang yang mengakui pencurian di antara mereka berdua

yang di lakukan bersama-sama. Maka, apabila pencurian tidak ditetapkan bagi

yang lain karena ia ingkar, menyebabkan terjadinya satu pencurian tersebut

kb . ak" ·20 secara terpa sa ag1 orang yang meng m pencunan.

5. Barang yang dicuri telah menjadi milik pencuri sebelum kasus pencurian

diajukan ke pengadilan. Hal ini tidak ada perbeclaan pendapat di kalangan

ulama. Tetapi kalau barang yang dicuri telah menjadi milik sang pencuri

ketika kasus sudah diajukan kc pengadilan, namun hukum belum diputuskan,

maka dalam ha! ini ulama fiqh berbecla pendapat. Menurut Imam Abu Hanifah

clan Imam Muhammad, ha! tersebut dapat menghapuskan had (hukuman),

' seperti : orang yang dicuri telah menghibahkan atau meqjual barang yang

19 Ibid., h. 63 l

20 Ibid.

Page 43: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

35

dicuri kepada sang pencuri sebelum diajukan ke pengadilan tetapi hukwn

belum diputuskan.21

Tetapi menurut Iman1 Malik dan Imam Syafi'I, kalau orang yang dicuri

telah menghibahkan harta curian kepada pencuri sesudah kasus pencurian

dilaporkan ke pengadilan, dan tangan pencuri belum di.potong, maka ia wajib

terkena had. Pedoman jumhur adalah hadis dari Malik.22 Hadits yang

diri wayatkan oleh Imam Malik terse but adalah sebagai berikut :

,,.. 0 ,,; ,,.. ... 0 \ 0 ...

JI 01µ 0l 01µ J Alli.¥ J 01µ J:. ._,.,~ JI ~~ J:. ,, ... ,,..,,.. ,,,,

,~)CJ\ 01~ kli ~:1;) kli j).:,, :~ ,~:1;) ~\y) J.>...'..J1 ... ,,. ... ,,.. ,,. ,,.

21 Wahbah az-Zuhaili, Op.Cit., h. 127

22 Al Qurthubi, Bidayah al-Mujtahid wa Nihayah a/-Muqtashid, (Beirut, Dar al Kutub al­llmiyah, 1996) Juz 6, cet.ke I, h. 188

Page 44: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

36

A1iinya: Dari Malik dari lbn Syihab dari Shafwan bin 'Abd Allah bin Shafwan

sesungguhnya ada orang yang berkata kepada Shafwan bin Umayya, bahwa sesungguhnya orang yang tidak hijrah akan celaka. Maka datanglah Shafwan bin Umayyah ke Madinah. la tidur di sebuah masjid dengan berbantal selendangnya. Lalu datanglah pencuri yang mengambil selendangnya. Maka Shafwan pun menangkap pencuri lersebut. la pun datang dengan membawa pencuri itu kepada Rasulullah saw. Rasulullah saw. Bertanya kepada pencuri itu. Apakah Engkau mencuri selendang orang ini ? pencuri tersebut menjawab, Ya. Maka Rasulullah saw. Memerintahkan agar fangan pencuri itu dipotong. Shafwan berkata, "Saya tidak menginginkan ha! ini ya Rasulullah. Barang yang dicuri merupakan shadaqah untuknya". Maka Rasulullah saw. Bersabda, jangan begitu, (permintaanmu bisa dilaksanakan) kalau kamu belum datang kepadaku dengan membawa dia. (Riwayat Malik).

6. Adanya pengakuan bahwa harta yang dicuri adalah m'ilik sang pencuri. Kalau

orang yang melakukan pencurian mengaku bahwa sesuatu yang dicuri adalah

miliknya sendiri, maka sebagian ulama berpendapat kalau pengakuannya itu

dapat mengugurkan potong tangan.24

Kemudian ha! lain yang dapat menghapuskan hukuman pencurian

adalah manakala orang yang dicuri memaafkan sang pencuri yang telah

mencuri haiianya. Para ulanm telah sepakat bahwa korban pencurian

diperbolehkan untuk memaatkan sang pencuri selama kasus pencurian belum

23 Imam Malik bin Anas, Al Muwaththa, (Beirnt, Dar al Kutub al-Ilmiyah, t.th .. ), jilid 2, h. 734-735

Page 45: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

37

dilaporkan kepada Hakim, dikarenakFm ada hadits yang diriwayatkan dari

.Amr bin Syua'ib, dari ayahnya.25 Hadits tersebut berbunyi sebagai berikut:

,, ;;.:, ,,. 0 \ ,,

J~) oi U""wl J. J;s, J. .0il.Y, J" .Y,f J' '°'" :;~. J. J;s, J:. ,., ,, ,., ,, ,,. ,, ,,

Artinya: Dari 'Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari 'Abdullah bin 'Amr bin al 'Ash,

sesungguhnya Rasulullah saw. Bersabda. "Maajkanlah hukuman-hukuman had yang ada di antara kalian karena had yang sudah sampai' kepadaku maka wajib (dilaksanakan) (Riwayat Abu Daud).

C. Hikmah Hukuman Pencurian

200

Orang-orang yang tidak paham dengan agama Islam yang lurus ini, yang

datang secara sempuma dan mencakup segala sesuatu yang bermanfaat bagi

manusia dan tidak paham terhadap penyakit-penyakit dalan1 Islam, karena adanya

penyakit-penyakit inilah kemudian dijadikanlah hukwnan yang bermacam-

macam, mereka akan mengatakan, bahwa hukwnan bagi pencuri akan

menyebabkan mudharat bagi manusia dan tidak ada ma:ihlahatnya sama sekali

bagi masyarakat. Perkataan seperti ini perlu dibantah clan ditolak, karena itu

mernpakan sikap skeptis yang tidak berguna. 27

25 Al Qurthubi, Op. Cit., h. 187

26 Sulaiman ibn al-'Ats, Sunan Abi Daud, (t.t., Dar al-Hadits al-Qahirah, 1998),juz 4, h. 131

27 Ali Ahmad al-Jurjawi, Hikmah at Tasyri' wa Falsafatuh, (Beirut, Dar L-Fikr, 1994), juz 2, h.

Page 46: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

38

Sebelum penulis menyebutkan beberapa hikmah dalam hukuman pencurian

lebih lanjut, alangkah baiknya kalau penulis, menerangkan terlebih dahulu arti

"hikmah" itu sendiri.

Ada beberapa macan1 pendapat tentang definisi "hikmah". Arti "hikmah"

menurut Ibn Sina, sebagaimana yang telal1 diungkapkan oleh Dr. H.

Fathurralunan Djamil, MA. Dalam bukunya adalah sebagai berikut :

Artinya: "Hikmah adalah mencari kesempurnaan diri manusia dengan menggambarkan

segala urusan dan membenarkan segala hakukat baik yang bersifat teori maupun praktik menurut kadar kemampuan manusia"

Rumusan di atas mengisyaratkan bahwa "hikmah" sebagai paradigma

keilmuan mempunyai tiga unsur utama, yaitu :

I. masalah

2. fakta dan data

3. analisis ilmuan sesuai teori.

"Hikmah" dipahami sebagai "pahan1 yang mendalam tentang agama" .29

Ada beberapa alasan mengapa pencurian itu dilarang. Diantaranya adalah

sebagai berikut :

28 Fathurrahman Djamil, Filsafat Hukum Islam, (Jakarta, Logos Wacana Ilmu, 1999), cet.ke 3, h. 2-3

Page 47: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

39

I) orang akan bcke1ja kcras untuk be11ahan hidup dengan mencari rizki selama

hidupnya. Ada yang membajak tanah dan menanatl1inya dengan tanam­

tanainan atau buah-buahan, sehingga kalau musim pan:as tiba, tubulmya akan

bercucuran keringat te11impa sengatan sinar matahari, dan kalau musim hujan,

ia harus kedinginan dan kebasahan. Ada yang berdagang, yang hari ini

beruntung, hari lain rngi dan di waktu yang lain harus kehilangan modalnya,

dan ada yang mcnjadi pelayan pemerintah atau yang lain, yang mana ia

senantiasa mendapat rasa capai dan kehinaan. karena kekuasaa11 pjabat. Da.t1

masih ba11yak lagi pekerjaa11-pekerjaan lain yang dapat berguna bagi ma.trnsia,

yang dapat di usahakan.

2) Harta yang diperoleh manusia denga.t1 bekerja keras merupaka11 perbela11jaan

yang bisa diperguinakan untuk mendapatkan maka11an pokok guna

menyambung hidup, bisa dipergunaka11 untuk mendapatka11 pakaia11 guna

menjaga badan, dan bisa juga dipergtmaka11 untuk menolong fakir miskin,

a11ak jala11an, a11ak-anak yatim da.t1 orang-orang sakit. Banyak sekali pekerjaan

schingga tidak dapat dihitung jumlahnya, yang mana tentunya adalah untuk

mempertahankan hidup.

Oleh karena itu manusia bersungguh-sungguh didalain melakukan

pckerjaan demi tujua11 yang baik ini. Kemudian datang pencuri yang

merampas buah jerih payah manusia yang pada hakikatnya merobohkan

(menghancurkan) kchidupan dan keainana11 umum.

Page 48: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

40

3) Pencuri terkadang mencuri dengan cara merampas/merampok, dengan

menyerang orang-orang yang sedang berada di rumah-rumah sehingga ia

menggelisahkan dan mcngganggu istirahat mereka. Dan bahkan dalam

keadaan tertentu , ada yang san1pai berani menumpallkan darah, sehingga

nyawa-nyawa mclayang. Maka anak-anak pun menjadi yatim dan pcrcmpuan­

perempuan menjadi janda.

4) Seorang peneuri apabila terbiasa mencuri, nafsunya akan ccndcrung malas

dan mcnganggur dari peke1jaan-pekcrjaan, yang pada akhirnya, terjadilah

siksa dan bcncana bagi alan1 semesta, lalu manusia akan saling memangsa

satu sama lain demi mendapatkan keperluan-keperluan hidup yang mereka

butuhkan. 30

Dari sini dapat dikctahui bahwa mencuri adalah bagian yang merusak, yang

tcrdapat dalam diri umat manusia yang harus dihilangkan kejahatannya.31 Telah

dikctahui bcrsama bahwa seorang pcncuri yang melakukan pencurian pcrtama

kali dengan ketentuan tcrtentu akan dipotong tangan kanannya. Pencurian yang

kedua, akan dipotong kaki kirinya. Pencurian yang ke tiga akan dipotong tangan

kirinya. Scdangkan pcncurian yang ke empat akan dipotong tangan kirinya,

sebagaimana pendapat sebagian ulama, yang diantaranya disampaikan oleh ulama

Syafi'iyah.

30 Ibid., h. 200-20 I

31 Ibid., h. 201

Page 49: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

41

Hikmah dipotongnya anggota-anggota badan tersebut adalah, karena tidak

diragukan lagi bahwa, seorang pencuri akan menggunakan tangan dan kakinya

untuk mencuri. Dcngan tangan dan kakinya inilah ia akan mengambil, membawa

dan melangkah pergi. Tangannya akan mengambil barang curian, lain akan

dipindah dengan kakinya. Oleh karena itulah, tangan dan kaki yang hams

dipotong.

Adapun tujuan pemotongan secara menyilang adalah supaya kemanfaatan

anggota badan tidak hilang total. 32

Dalam hal hukuman pada tindak pidana yang berupa pengambilan harta,

hukuman pencurian memang sangat berat bila dibandingkan dengan hukuman

yang lain. Hikmah diberatkannya hukuman pencurian dibandingkan dengan yang

lain, yang bcrkaitan <icngan tindak pidana berupa pengan1bilan harta adalal1

sebagaimana kcterangan yang tcrdapat dalam Syarh Muslim li an-Nawawi.

Di dalam Syarh Afuslim Ii an-Nawawi ini Imam Qadhi 'Iyadh Radhiallah

'Anhu, (yang mana pendapat ini dinukil oleh Sayyid Sabiq), mengatakan bahwa ,

Allah menjaga harta benda dengan dibolehkannya potong tangan bagi pencuri

dalrun kasus pencurian, tidak bagi kasus selain pencurian, seperti penjambretan,

pencopetan atau pcnggosopan, karena kasus-kasus seperti ini lebih sedikit bila

dibandingkan dengan kasus pencurian. Dan juga karena k·~saksian mudah untuk

diperoleh. Berbeda dengan dengan pencurian. Kalan pencurian, maka jarang

32 Ahmad al Hashari, Op.Cit., h. 596

Page 50: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

485

42

sekali kesaksian bisa diperoleh. Oleh karena itu, hukuman pun berat, supaya lebih

mencegah terhadap tmjadinya pencurian. 33

33 As-Sayid Sabiq, Fiqh as-Sunnah, (Beirut, Dar al-Kutub al-'Arabi, 1973) cet.ke 2, jilid 2, h.

Page 51: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

BAB IV

TINJAUAN EMPAT IMAM MAZHAB MENGENAI HUKUMAN PENCURI

YANG MENGEMBALIKAN BARANG CURIAN DAN YANG TIDAK

MENGEMBALIKAN

A. Mazhab Hanafi

Scbagaimana dikctahui di dalam bab scbclumnya bahwasanya hukuman bagi

scorang pcncuri yang tcrbukti mclakukan pcncurian adalah potong tangan. Dalam

bahasan ini pcnulis mcncoba mcnguraikan bagaimana pendapat Iman1 Abu

Hanifah j ika scorang pencuri itn mcngembalikan banmg cnriannya, dalam

keadaan hal-hal scbagai bcrikut :

a. Pcncuri mcngcmbalikan barang curian sebelum diketahui pemilik1

Imam Abu Hru1ifah bcrpcndapat, kalau pcncuri mengembalikan barang

curiannya scbclum dikctahui olch pcmilik, maka tidak dikenai potong tangan.

Akan lclapi , apabila sruig pencuri sudah diketahui oleh pemiliknya maka

pcncuri terscbut tidak terbcbas dari hukuman potong tangan. Imam Abu

Hruiifah beralasrui bahwasanya pemmsuhrui menjadi syarat jelasnya

pcncurian yang mcnctapkan untuk di potong, maka apabila pencuri

mengcmbalikru1 barang curian sebelum diketahui pemilik maka batal lah

1 'Abd al-Qadir 'Audah, At-Tasyri' al Jina'/ al lslami Muqaran bi al Qanun al-Wadh'I, (Beirut, Muassasah ar-Risalah, 1992), juz 2, cet.ke 11, h. 631

Page 52: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

44

permusuhan. Bcrbcda dcngan sctelah diketahui, karena sesungguhnya syarat

adanya pemmsuhan, bukan tctapnya suatu permusuhan.2

b. Pencuri mengembalikan barang curian sebelum hakim memutuskan atau

sebelum diajukan kc sidang.3

Ulanm-ulama Hanafiyah berpendapat, jika seorang pencuri

mengembalikan barang curian scbclum diajukan ke sidang atau scbelum

hakim memutuskan, maka tcrhapus hukuman potong tangan. Dan juga jika

mengcmbalikannya sctclah di proses hukmn nanmn belum diputuskan,

terhapus j uga hukuman po tong tangan , sebagaimana yang diutarakan oleh

Imam Abu Hanifah dan Imam Muhammad.

Kcmudian bagi µcncuri yimg tidak mcngembalikan barang curian kepada

pcmiliknya, pcncuri tcrscbut tctap dikcnai hukuman hadd

Adapun mcngcnai dhaman (tanggungan/ ganti rugi), Imam Abu Hanifuh

dan para sahabatnya bcrpcndapat bahwasanya antara ganti rugi dan potong

tangan tidak dapat digabungkan. Olch karena itu, apabila seorang pencuri

telah dipotong tangannya, maka ia tidak dikcnakan ganti rugi walaupun harta

yang dicuri tclah rusak scsudah pcmotongan tangan. Hujja11 mereka adalah

karcna nash Al-Qur'an hanya mcnycbutkan potong tangan saja.4

2 Ibid. 3 Ibid.

4 Ahmad al-Hashari, As-Siyasah al-Jinaiyah, al Hudud wa al Asyribah Fi al Fiqh al Jslami, (Beirut, Dar al-Jail, 1992), cet.ke-3, jilid 2, h. 590

Page 53: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

45

Artinya: "Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan

keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dart Allah. .. "(Al-Maidah/5 : 38).

Kemudian berdasarkan Hadits Nabi Saw :

0,.. ,.. J ,.. J

r ~ t 0).:_J1 ~ ~ 1.s1 :4:! IJJ tJJ • ~.; ~ 1:~' J):J1 ,.. ,.. ,.. ,.. ,.. ,,. ,.. ,.. ,.. ,..

Artinya: Dari Abdurraman bin 'Auf RA, sesungguhnya Nabi SAW bersabda :"Tidak

memiliki tanggungan bagi pencuri sesudah dipotong tangannya''. Dalam riwayat lain :"Tidak memiliki tanggungan bagi pencuri yang telah dipotong tangan kanannya". Dan dalam riwayat lain:''Apabila telah dipotong tangan seorang pencuri, maka ia tidak memiliki tanggungan ".

Hujjah yang lain adalah bahwa sesuatu yang ditanggung menurut mereka

dapat dimiliki dari semenjak waktu pengambilan harta ketika ganti rugi

dilaksanakan. Maka, kalau seorang pencuri dikenai ganti rugi terhadap barang

yang dicuri, seakan-akan ia telah memiliki barang curian tersebut dari semenjak

5 Jalaludin As Suyuthi, Syarah Sunan An-Nasa I, (Beirut, Dar al Fikr, 1995), h. 97

Page 54: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

46

waktu pcngambilannya dan seakan-akan ia tclah mengambil miliknya sendiri.

Olch karcna itu, kalau ia dikcnai hukuman potong tangan dan ganti rugi, maka

sama halnya ia dipotong tangannya karcna mengan1bil harta miliknya sendiri,

sementara potong timgan tidak wajib dilaksanakan kecuali karena adamya

pengan1bilan harta orang lain. 6

B. Mazhab Maliki

Imam Malik di dalam kitab Muwaththo-nya berpcndapat mengenai

seseorang yang mencuri harta yang mewajibkan pemotongan tangan, lalu harta

curian itu ditcmukan bcrsama pencurinya, kemudian harta itu dikembalikan

kepada pemiliknya

0 _.. J ,,. t. Q\.l:,:.\ :Uj ,

, 0 ,

}J , : \,., ;{ , • 0 <"' o...ler~

6 'Abd al Qadir 'Audah, Op.Cit., h. 618

LJ1~2JJ;J , ,

• . ( ,, '• \~\ U,J ,"!f' • , , ,

Page 55: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

47

Imam Malik berkata : sesungguhnya pencuri itu dipotong tangannya.

Kalau ada orang mcnanyakan :"kenapa dia dipotong tangannya, padahaJ

barang itu sudah dian1bil daiipadanya dilll dikembalikilll kepada pemiliknya?",

kita bisa katakan kcpadanya, bukailkah dia Sill11a dengilll peminum yilllg

padilllya ditcmukan bau minumilll yai1g mcmabukkan, padahaJ dia tidak

mabuk karcna minuman tersebut ? Dia tetap saja dihukum caJ11buk Alasan

mengapa hukumilll caJ11buk dikenakilll kepada sescorilllg yilllg minum-

minumilll keras meskipun minumilll itu tidak membuatnya mabuk, adalah

karena dia meminumnya supaya dia menjadi mabuk. Begitu juga dalill11

pencurian. Tangilll pencuri dipotong , karena dia mencuri barilllg, walaupun

barilllg itu sudah dill11bil kembali darinya sebelum dia sempat

menggunakannya clan diserahkilll lagi kepada pemiliknya. Dia lakukilll

pencuriilll itu pada saat mcncuri, hilllyalah bertujuai1 he:ndak membawa pergi

barilllg yang dicuri tersebut.

Kemudiilll mengenai seorilllg pencuri yilllg mc:ncuri suatu barill1g ,

apabila dikembalibn barilllg tersebut ketika dalill11 proses pengadililll atau

ketika sudah disera11kill1 kepada hakim, maka Imam Malik berpendapat

7 Imam Malik bin Anas, Al-Muwaththa, (Beirut, Dar al-Kutub al-'lrniyah, t.th.),jilid 2, h. 737

Page 56: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

48

bahwasanya pencuri tersebut tetap dikenai hadd (hukuman potong tangan)8.

Beliau berhujjah dengan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Syihab dari

Shafwan bin Abdu 'I-Lah bin Shafwan bin Umayyah, bahwasanya dikatakan

sebagai berikut :

Artinya: "Sesungguhnya orang yang tidak hijrah akan hancur. Maka datanglah Shafaan

bin Umayyah ke Madinah. Latu Ia tidur di sebuah masjid dengan berbantal mantelnya. Latu datanglah pencuri yang mengambil mantelnya itu. Maka Shafaan pun menangkap pencuri terse but. Ia pun membawa pencuri itu kepada Rasulullah. Maka Rasulullah saw. Memerintahkan agar tangan pencuri itu dipotong. Shafaan berkata, "Saya tidak menginginkan ha! ini ya Rasulullah. Barang yang dicuri merupakan shadaqah untuknya". Maka Rasulullah saw. Bersabda, jangan begitu, (permintaanmu bisa dilaksanakan) kalau kamu belum datang kepadaku dengan membawa dia."

8 Ahmad bin Rusyd al Qurthubi, Bidayah al-Mujtahid wa Nihayah al Muqtashid, (Semarang, Maktabah Usaha Bersama, t.th.), juz 2, h.339-340

9 Imam Malik bin Anas, Al-Muwaththa, (Beirut, Dar al Kutub al 'Ilmiyah, t.th.), Jilid 2, h. 734-735

Page 57: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

49

Kemudian mengenai Dhanm1an atau ganti rugi Imam Malik

berpendapat, apabila pencuri telall dipotong tangan maka tidak perlu

dikenakan ganti rugi10, sebagaimana hadits Nabi Saw

1\t.>WI .1JJ) .. Ll1 ~ ~( l~l J}~JI

,.. ,.. ,.. ,,,

Artinya: Dari Abd Rahman bin Auf, bahwa Rasululloh Saw bersabda :"Jika telah

didirikan! dikenakan sanksi had bagi seorang pencuri, maka tidak perlu mengganti rugi atas pencuri tersebut." (Riwayat An-Nasa i)

Adapun Ulama Malikiall dalam ha! ganti rugi/ tanggungan,

berpendapat, apabila seorang pencuri berada dalam kelapangan/ kemudallan

ketika potong tangan akan dilaksanakan, maka ia wajib dikenai potong tangan

dan ganti rugi untuk memberatkannya. Tetapi apabila ia berada dalam

kesempitan, maka ia tidak dikenai ganti rugi, melainkan hanya wajib dikenai

potong tangan saja. Ganti rugi dengan sendirinya akan gugur karena untuk

meringankan, disebabkan adanya udzur berupa kefakiran dan adanya berbagai

kebutuhan. 12

10 'Abd Al Qadir 'Audah, Op.Cit., h. 620

11 Jala!udin As Suyuthi, Syarah Sunan An-Nasa I, (Beirnt, Dar al Fikr, 1995), h. 97

12 Wahbah az-Zuhaili, Al-Fiqh al ls/ami wa Adi/latuh, (Suriah, Dar al-Fikr, 1989), Juz 6, cet.ke-3, h. 95

Page 58: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

50

C. Mazhab Syafi'i

Imam Syafi'l bcrpcndapat bahwasanya sctiap Pencuri yang telah terbukti

mencuri suatu barang dan telah mencapai nishab malca harus dipotong tangan.

Dan bila harta yang di curi itu masih ada di tangan pencuri, maka ia hams

mengembalikannya. Scdang bila harta tcrsebut sudah tidak ada, maka

penggantian kerngian hams menjadi tanggungannya. 13

Kcmudian bila scorang pencuri itu mcngcmbalikan barang curian

scbclum dikctahui pcmiliknya, maka pcncuri tcrscbut tctap di kenai hadd

(potong tangan) 14

Kcmudian mc:ngenai scseorang pcncuri yang mencuri barang, di mana

scharusnya ia dikcnai hukuman potong tangan, lalu dilaporkan kepada

pcnguasa, sementara pemilik barang telah mcnghibahkannya sesudah

dilaporkru1 tctapi scbclwn dipotong tangannya, imam Syafi'I berpendapat

bahwasanya pcncuri itu tctap dikenai had, karena telah dilaporkan kepada

pcnguasa. 15

Mcngcnai scorang pcncuri yang mengembalikan barang curian, sebelum

diketahui olch pcmiliknya, lmrun Syafi'I berpcndapat pencuri tersebut tetap

dikenakan hukuman hadd, kru·cna tclah terbukti mencuri suatu barang meskipun

13 A. Djazuli, Fikih Jinayah (Upaya Menangulangi Kejahatan Dalam Islam (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2000), cet.ke-3, h. 81

14 Abd al Qadir' Audah, Op.Cit., h. 631

15 Ahmad bin Rusyd al Qu11hubi, Op.Cit., h. 240

Page 59: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

51

telah dikembalikan sebclum diketahui pemilinya. 16 Beliau membantah pendapat

Imam Abu Hanifah yang telah penulis terangkan di atas bahwasanya pencuri

yang mengembalikan barang curian sebelum diketahui pemiliknya tidak dikenai

hadd. Imam Syafi'I tidak setuju dengan alasan yang telah disampaikan Abu

Hanifah bahwasanya ada perbedaan antara sudah diketahui dan belum

diketahui oleh pcmiliknya, menurut Imam Syafi'I tidak ada petbedaan baik

sudah dikctahui maupl!l1 belum diketahui oleh pemilik barang, karena pencuri

tersebut tclah mengcluarkan barang dari tempat penyimpanannya.17

Imam Syafi'I juga bcrpcndapat sesungguhnya hukl!l11ai1 potung tangan dan

ganti rugi tidak dapat dipisahkan. BahwasailYa hukum potong dan mengganti

rugi itu waj ib, karcna sesungguhnya seorang yang menc.uri itu mendatangkan

hal-hal yang wajib l!l1tuk di potong dan mendatai1gkan sesuatu yang wajib l!l1tuk

diganti nilai-nilai dalam setiap pencurian. 18

D. Mazhab Hanbali

Mengenai seorang pencuri itu mengembalikan barai1g curian sebelum di

ajukan kc pcngadilan, Imam Ahmad bin Hanbal berpendapat pencuri tersebut

tetap dikenakan hadd. 19

16 Abd al Qadir 'Audah, Op.Cit., h.631

17 Ibid.

18 Ibid.., h. 620

19 A. Djazuli, Op. Cit., h. 86

Page 60: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

52

Scbagaimana dalam pandangan Imam Syafi'I, Imam Ahmad bin Hanbal

berpcndapat bahwasanya apabila seorang pencuri yang rnengembalikan barang

curian dalam kcadaan si pemilik belnm mengetahui, maka pencuri tersebut tetap

dikenakan hukuman potong tangan.20

Dalam Mazhab Hanbali, bagi scorang pencuri wajib mcngembalikan

barang curiannya atas pcmiliknya, apabila barang terse:but masih ada/ masih

utuh. Dan apabila barang tcrscbut rusak atau sudab tidak ada maka wajib bagi

scorang pcncuri untuk mcngcmbalikan/ menganti scsuai harga/ nilai barang

tersebut. 21

Imam Ahmad bin Hanbal berhujjah bahwasanya barang curian itu adalab

harta yang ditanggung untuk dikembalikan atas pemi1iknya apabila barang

tersebut masih ada. Dan mengganti itu apabila barang tersebut rusak .. Dan

sesungguhnya pemotongan dan ganti rugi merupakan dua hak yang sama-sama

wajib bagi yang menghendakinya, maka keduanya dapat digabungkan seperti

pembalasan dan mengembalikan nilai/harga suatu barang22•

Kemudi!m alasan kenapa sanksi had dan ganti mgi dapat digabungkan,

babwasanya pencuri itu mclanggar dua hak, dalam hal ini hak Allah bcrupa

keharaman mcncuri dan hak hamba bcrupa pengambilan atas harta orang lain.

Oleh karena itu, pencuri harus mempertanggung jawabkan dua hak ini, jadi,

20 Abd al Qadir 'Audah, Op. cit., h. 631

21 Ahmad al-Hashari, Op. Cit., h. 609

22 Ibid.

Page 61: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

53

pencuri itu harus mengembalikan harta yang dicurinya bila masih ada dan harus

membayar ganti rugi bila hartanya sudah tidak ada. Selain itu, ia harus

menanggung sanksi had yaitu potong tru1gan atas perbuatannya.23

E. Analisis Terhadap Pcndapat Empat Imam Mazhab

Scbagaimruia diketahui dalrun bab-bab sebelumnya, bahwasanya ketika

seorang pencuri itu mencuri sesuatu barang dan syarat-syaratnya telah cukup

untuk dikcnai hadd (potong tangan), maka harus di potong tangan.

Mengenai pencuri yang mengrunbil suatu barffilg lalu dia

mengembalikan bru·ang tersebut, dalrun keadaan sudah dilaporkan kepada

penguasa atau belum, suda11 diketahui pemilik barffilg tersebut atau belum

diketahui Iman1 Syafi'i, Imrun Ahmad bin Hanbal serta Imrun Malik sepakat

bahwasanya pencuri terscbut tetap dikenai hadd, Imam Syafi'i dru1 Ima111

Ahmad bin Hanbal bcralasan bahwasanya pencuri itu menanggung/ melanggar

dua hak, yaitu : Hak Allah dan Hak Adruni (mrumsia). Hak Allah yaitu

melanggar perintah Allah yakni keharan1al1 mencuri. Sedangkan hak adruni

yaitu pcngambilan alas harta milik orang lain. Olch karena itu pencuri harus

mempertru1ggung jawabkan dua hak tersebut, yaitu dengau dipotong tangan dan

mengembalikru1 bareng. Kemudiru1 mt,ngenai pencuri yffilg mencuri suatu

barang kcmudian dikembalikffil sebclum diketahui pemiliknya, Imrun Syafi'I

beralasan bahwasanya tidak ada perbcdaan ffiltara pemilik barang sudah

23 A. Djazuli, Op.Cit., h. 81

Page 62: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

54

mengetahui barang-barangnya telah di curi maupun belum mengetahui, karena

pcncuri tersebut tclah mcngambil suatu milik yang memang tiada hak baginya

untuk mcngambil bru·ang tcrscbut.

Sedru1gkan hujjah Imrun Malik ialah bahwasru1ya seorang pencuri tetap

dikenakan hadd apabila barang curian tersebut sudah dikembalikan, beliau

mengqiyaskan dengan seorru1g pemabuk yang ditemukan padanya bau minuman

yang memabukkan, padahal dia tidak mabuk karena minun1an tersebut. Maka

orang tersebut tetap dikenai hukuman crunbuk. Alasannya ialah karena orang

tersebut mau meminim minuman tersebut untuk membuatnya mabuk. Begitu

j uga dcngan pencurian, scorang pencuri melakukan pencurian saat mcncuri,

hanyalal1 bcrtujuan hendak membawa pergi barilllg yang dicuri tersebut.

Adapun pendapat Imrun Abu Hanifah mensyaratkan beberapa ha! di

mana, apabila scorang pencuri yang mencuri suatu barang kemudian

mengembalikannya. Pertama belum diketahui pemilik barang, yakni ketika

pencuri mencuri suatu barang, kemudian dia mengembalikannya sebelum

pemilik barang yang di curi tersebut mengetahui maka hal tersebut dapat

menghapus hukuman hadd (potong tangan) . kedua jika pencuri mengembalikan

barang sebelum hakim mcmutuskan atau dalam proses pengadilan, maka tidak

dikenai hadd.

Pcnulis mcnilai dan mencoba memahami dari rnasing-masing pendapat

ke empat Imam Mazhab di atas, mcmiliki kesepahanian dalrun masalah ketika

scorang pcncuri yang mcncuri suatu barang kemudian mengcmbalikan barang

Page 63: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

55

curian terscbut kcpada pemiliknya, yaitu kctika pencurian tersebut telah betul­

betul mcmenuhi syarat untuk di potong tangan, maka lmkumannya tetap di

potong mcskiptm barang curian tersebut sudah dik1~mbalikan dan dalam

keadaan sudah dikctahui maupun bclllm diketahui olch pemiliknya, jadi bagi

yang mengcmbalikan saja hams dipotong tangannya, apalagi yang tidak

mcngcmbalikan. Dalam pcngamatan Pcnulis ada sedikit keganjilan dan indikasi

tidak adanya toleransi tcrhadap pencuri yang mengelnbalikan barang curian

dimana pencuri tersebut mengembalikan barang curian sebelwn pemiliknya

mengetalmi, yakni tetap di potong tangan. Menurut penulis ketika pencuri

mcngembalikan barang curian sementara pemiliknya tidak mengetahui apa-apa

sama saja tidak ada pihak yang dimgikan sebab secara tidak langsung adanya

proses pcmaafan dimana hal-hal yang menyebabkan terhapusnya suatu

hukuman hadd adalah pcmaafan dari sang pemilik.

Adapun pcndapat Imam Abu Hanifah yang t.idak di potong pada

dasamya tctap di potong, hanya saja dalam keadaan tertc:ntu yang menyebabkan

tcrhapusnya hukuman hadd. Alasan Abu Hanifah sebenarnya cukup rasional

yakni yang mcnycbabkan jatuhnya hukwnan hadd adalah ketika pemilik barang

sudal1 mengctahui bahwa ada barangnya yang hilang dan ha! in.i menyebabkan

suatu an1aral1 atau kebcncian sang pemilik barang terhadap seseorang yang

mencuri barangnya tersebut, jadi meskipun barang tersebut dikembalikan dalam

kondisi sang pemilik barang mempunyai rasa dendam, kebencian, maka tidak

dapat menghapus hukuman hadd. Lain halnya jika sang pemilik barang belwn

Page 64: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

56

mcndetcksi adanya barang-barang yang dimilikinya hilang kcmudian sang

pencuri mcngembalikan barang curiannya tersebut, maka tidak dikenai hadd,

karena tidak adanya rasa kebcncian, pemmsuhan sang pemilik barang terhadap

pencuri tcrsebut.

Dari analisa cmpat pendapat Imam Mazhab di atas, ketika seorang

pcncuri yang mcncuri suatu barang kcmudian tcrtangkap, penulis mcngambil

pendapat jumhur yang mcngatakan pencuri tcrsebut di kcnakah hukuman hadd,

lcbih-lcbih dalam kontcks kckinian yang mana tingkat perckonomian semakin

sulit, angka kcbutulw.n hidup scmakin mclangit, sudah sangat pantaslah hokum

Islam ini dipakai di Negara kita ini agar terciptanya kenyamanan hidup

bcrmasyarakat. Adapun mcngcnai pcncuri yang mcngembalikan barang

curiallllya, scdikit pcnulis scpakat dengan Imam Abu Hanifah yang rnana

mclihat kcadaan-kcadaan tertcntu. Akan tetapi tidak tersekat pada bila belum

diketahui pcmiliknya atau bclum diputuskan oleh Hakim saja pencuri tidak di

kenai hadd. Mcnurnt Pcnulis perlu dikaji dan diberi perhatian lebih terhadap

pcncuri yang mcngcmbalikan atau yang ingin rne:ngembalikan barang

curiannya, karcna bisa jadi setelah scseorang melakukan pencurian kemudian

dia sadar akan pcrbuatannya itu lalu berniat atau mengembalikan barang

curiannya, maka mcnurut Pcnulis tidak dikenakan hukurnan hadd tapi diganti

dengan hukuman lain, jadi tidak lcpas bcgitu saja.

Adapun mcngcnai dhaman atau tanggMgan/ ganti rngi, Imam syafi'I

clan Imam Ahmad berpendapat hams menjadi tanggung jawab pencuri,

Page 65: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

57

walaupun sudah di potong tangan. Kalau barang tersebut masih utuh maka harus

dikembalikan, dan jika telah rusak atau hilang maka pencuri tersebut harus

mcngganti. Scdangkan Imam Malik sedikit berbcda yakni lebih objektif, yaitu

ketika seorang pcncuri itu mampu dan barang tcrscbut masih ada/ utuh maka

harus dikembalikan, sedangkan j ika barang terse but rusak dan tidak ada

sedangkan keadaan pencuri tidak mampu/ miskin , maka peneuri tidak perlu

mengganti rugi. Adapun Abu 1-Ianifah sangat tegas be1pendapat jika seorang

pencuri sudah dikcnai hadd maka tidak perlu lagi bagi seorang peneuri untuk

mcngganti rugi mcskipun harta curian tcrscbut telah rusak.

Dari keempat pendapat tersebut pendapat Iimun Syafi'l dan Imam

Ahmad bin 1-Ianbal sangat keras dan tidak ada pintu toleransi sama sekali yakni

hukuman potong clan ganti rugi harus digabungkan. Pcnulis mencoba

memahami hikmah dari pendapat tersebut bahwasanya U!ntuk memberikan efek

jera kepada sescorang yang ingin melakukan pencurian dan ada proses

pembelaan terhadap pemilik barang dimana dia telah lkehilangan suatu harta

berupa barang-barang berharga yang telah dia upayakan, usahakan berhari-hari

kemudian raib di curi oleh seseorang, kemudian tiba-tiba pencuri tersebut

tertangkap clan barang-barang curiannya rusak bahkan hilang oleh karena itu

mcnurut penulis Imam Syafi'I dan Imam Ahmad berpendapat demikian. Sedikit

penulis memahami adanya kesamaan pendapat antara Iinam Malik dan Iinam

Abu 1-Ianifah, dalam masalal1 ganti rugi, yaitu bagi seorang pencuri tidak perlu

mengganti rugi. 1-Ianya saja perbedaannya pendapa:t Imam Malik lebih

Page 66: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

58

kondisional melihat keadaan kemampuan sang pencuri, sedangkan Imam Abu

Hanifah tidak melihat keadaan apapun dari sang pencw:i, jika barang tersebut

rusak/ tidak ada sedangkan pencuri sudah dikenakan hadd maka tidak perlu lagi

untuk mengganti rugi. Pendapat Abu Hanifah nampaknya lebih simple dalam

memberikan hukuman jika telah dikenakan hadd maka tidak usah lagi

mengganti barang-barang curiannya yang rusak atau hilang

Dari uraian di atas penulis lebih condong kepada pendapat Imam Malik,

yang sangat rasional dan kondisional, ha! ini menandakan bahwasanya dalam

hukuman agama Islam tidak memberatkan kepada seseorang, yang mana dalam

masalah tanggung jawab pencuri terhadap barang curian, bagi yang mampu

maka harus mengganti barang yang di curi dan bagi yang tidak mampu tidak di

haruskan/ dipaksakan untuk mengganti barang yang dicuri.

Page 67: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah mengetengahkan bahasan-bahasan dalam bab-bab terdahulu maka penulis

mencoba menyimpulkan :

I. Hukuman inti pencurian adalah Potong tangan sebagaimana yang diterangkan

dalam ayat al Qur'an surah al Maaidah ayat 38 ;

Atiinya: "Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan

keduannya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana (Al-Ma'idah I 5: 38).

Dan Juga dari Hadits Nabi Saw

Page 68: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

60

Artinya: "Abdullah bin Maslamah menceritakan kepada kam1', Ibrahim bin Sa'ad

menceritakan kepada kami dari ibn Syihab dari 'Amrah dari 'Aisyah ra., Nabi saw. Bersabda : Tangan dipotong dalam (pencurian) seperempat dinar keatas" ( Riwayat Bukhari)

Dan dalam Hadits lain Beliau bersabda :

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian hancur karena apabila orang mulia

di antara mereka mencuri, mereka tinggalkan ia, dan apabila orang yang lemah di antara mereka mencuri, maka mereka melaksanakan had terhadapnya" (Riwayat Muslim)

Dali! potong tangan juga berdasarkan dari ijma' adalah, bahwa orang-orang

Islam telah sepakat atas wajibnya memotong tangan pencuri secara umum

2. Jika seorang pencuri yang mencun barang curian kemudian

mengembalikannya ;

a. Imam Abu Hanifah menetapkan dalam bebe:rapa keadaan; pertama

jika pencuri mengembalikan barang curian sebelum diketahui pemilik

maka tidak dikenakan hukuman hadd, kedua jika seorang pencuri

mengembdikan barang barang curian sebelum hakim memutuskan

atau dalam proses peradilan maka tidak dikenakan hukuman hadd

juga.

Page 69: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

61

b. Imam Malik, Imam Syafi'I dan Imam Ahmad bin Hanbal, mereka

berpendapat tetap dikenakan hnkuman hadd (potong tangan) meskipun

belum diketalmi pemiliknya dan sudah dilaporkan pada hakim.

3. Jika pcncuri ticlak :ncngembalikan barang curian jumhur berpenclapat tetap di

kenakan hadd.

4. Tanggung jawab pcncuri terhadap barang curian aclalah jika barang tersebut

masih ada/ utuh maka pencuri harus mengembalikan dan jika barang tersebut

rusak/ tidak ada ;

a. Imam Abu Hanifah bcrpenclapat jika scorang pencuri suclah clikenakan

hukuman hadd (po tong tangan), maka ticlak perlu menganti rugi

b. Iman1 Malik berpendapat jika seorang pencuri itu mampu/ kaya maka

hams mcngganti rugi tcrhaclap barang curian tcrsebut. Namun jika

seorang pcncun tcrsebut ticlak man1pu/ miskin maka ticlak perlu

mengganti rugi.

c. Imam Syafi'I clan Imam Ahmad bin Hanbal berpendapat sang pencuri

tctap wajib mengganti barang yang di curi tersebut meskipun keadaan

seorang pcncuri sudah dipotong tangan clan kurang mampu/ miskin.

Page 70: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

62

B. Saran- Saran

Hukum Islam yang Allah Swt telah gariskan dalam kitab-Nya melalui

perantara Nabi-Nya adalah w1tuk kebahagian umat manusia. Oleh karena itu

amat sangat bernntunglah bagi suatu Negara yang di dalanmya diterapkan

hukum Islam. Dalam kesempatan akhir ini penulis mencoba memberi beberapa

saran;

a. Kcpada scl>1ruh ummat Islam marilah kita mcmpelajari kandungan isi

al Qur'an dengan scbenar-benamya melalui hadits-hadits Nabi Saw,

scmata-mata unluk lcbih mcngerli dan mcngenal mcngenai hukum­

hukum Allah. Janganlah memandang sesuatu hanya dari kulitnya saja

clengan bcranggapan bahwa hukum Islam itu sangat kejam. Kalau

sctiap indiviclu muslim memahami hukum Islam dengan sebenar­

benarnya niscaya akan aclanya apresiasi yang baik terhadap cita-cita

clibcrlakukannya syariat Islam.

b. Kepacla pemcrintah clan aparatur Negara, kctahuilah bahwasanya jika

memang ancla seorang muslim yang baik maka perjuangkanlah hak­

hak masyarakat muslim clengan membentuk Undang-Undang yang

sesuai clcngan syariat Islam clan menerapkannya clengan sebaik­

baiknya niscaya keadaan Negara akan semakin makmur, nyaman dan

sejahlcra, insyaa Allah.

Page 71: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

DAFT AR PUSTAKA

Al Qur'an dan Terjemahnya, Jakarta, Departemen Agama RI, 2000

Ahmad, bin, Abu Muhammad Mahmud, Al Bayanah fi Syarh al Hidayah, Beirut, Dar al Fikr, cet.ke 2 1990

'Amir, Abd al Aziz, at Ta'zir fl asy Syari'ah al Islamiyah, t.t., Dar al Fikr al'Arabi, t.th.

Anas, Imam Malik bin, al MuWaththa, Beirut, Dar al Kutub al 'Ilmiyah, jilid 2, t.th.

Arikunto, Suharsimi, Dr., Prosedur Pene/ilian, Jakarta, Rineka Cipta, 1992

Ash Shiddiqie, Hasbi, Teungku, Prof.Dr., Hukum-Hukum Fiqih Islam (Tinjauan Antar Madzhab), Semarang, PT. Pustaka Rizki, 2001

As Suyulhi, Jalaludin, Syarah Sunan An Nasa I, Beirut, Dar al Fikr, 1995

'Ats, al, Sulaiman, Sunan Abi Dawud, t.t., Dar al Hadits al qahirah, Juz 4, 1988

'Arabi, al, lbn, Ahkam al Qur'an, Beirut, Dar al Fikr, cet.ke-1, qism 2, 1988

'Audah, Abd al Qadir, At Taoyri' al Jina'] al Jslami Muqaran bi al Qanun al Wadh '!, Beirut, Muassasah ar Risalah, juz 2, cet.ke 11, 1992

Baihaqi, al, as Sunan al Kubra, Beirut, Dar al Fikr, juz 8, t.th

Bukhari, al, Imam, Shahih al Bukhari, t.t., Dar al Fikr Ii at Taba'ah wa an Nasyr, juz 8, t.th.

Djamil, Fathurrahman, Dr.MA. Filsafat Hukum Islam, Jakarta, Logos Wacana llnrn, cet.ke 3, 1999

Djazuli, Ahmad, Fikih Jinayah (Upaya Menanggulangi Kejahatan Dalam Islam), Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, cet.ke 3, 2000

Ghani, Abd al, Al Lbab fl Syarh al Kitab, Beirut, al Maktabah al 'Ilmiyah, Juz 3, 1993

Page 72: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

64

Hanafi, Ahmad, MA., Asas-asas Hukum Pidana, Jakarta, Bulan Bintang, cet:ke 4, 1990

Hashari, al, AJU1iad, As Siyasah al Jinaiyah al Hudud wa al Asyribah fl al Fiqh al lslami, Beirut, Dar al Jail, cet.ke 3, jilid 2, 1993

Ibn Rusyd, Ahmad, al Qtirthubi, Bidayah al Mujtahid Nihayah al Muqtashid, Semanmg, Maktabah Usaha Keluarga, juz 2, t.th.

Jaziri, al, Abd al Rahlnan, Kitab di Fiqh al Madzahib al 'Arba'ah, Bt:irut, Dar al Filer, juz 4, 2002

Jurjawi, al, Ali Ahmad, Hikmah at Tw.yri' wa Falsafatuh, Beirut, Dar al Fikt, juz 2, 1994

Katsir, Ibn, Tafvir al Qur'an al 'Azhim, Beirut, Dar al Jai.1, juz 2, t.th.

Muslim, Imam, Shahih Muslim, Beirut: Dar al Fikr,. Juz 2, 1993

Nawawi, an, Raudhah at Thalibin, Beirut, Dar al Kutub al 'Ilmiyah, juz 7, t.th.

Qasim, bin, Muhammad, Fath al Qarib, Semarang, Pustaka al'Alawiyah, t.th.

Qudamah, Ibn, al Kafi Ji Fiqh al Imam Ahmad, Beirut, Dar !II Kutub al 'llmiyah, cet.kel, jilid 3, 1994

______ ,al Mughni, Kairo, Hijr, juz 12, cet.kel, 1990

Qurthubi, al, Bidayah al Mujtahid wa Nihayah al Muqtashid, Beirut, Dar al Kutub al llmiyah,juz 6, cet.ke 1, 1996

Sabiq, Sayyid, Fiqh as Sunnah, Beirut, Dar al Fikr, cet.ke 4, jilid 2, 1983

Singarimbun,Masri dan Sofian Effendi, Metode Penelilian Survei, Jakarta, LP3ES, cet. Ke 1, 1995

Syata, Muhammad, Hasyiah l'anah al Thalibin, Beirut, Dar al Fikr, , Juz 4. 2002

Umairah, dan, Qulyubi, Hasyiatani 'ala syarh Jalal ad Din Muhammad b!n Ahmad al Mahalli, Beirut, Dar al Fikr, Juz 4, 2003

Page 73: PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQH JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16859/... · 2015-05-12 · hukuman pencuri yang mengembalikan barang curian dan

65

Yunus, Manshur bin, Ar Raudh al Murabbi ', Beirut, Dar al Kutub al 'Ilmiyah, eel.kc 4, juz 2, 1998

Zlli1aili, Wahbah, al Fiqh al Islµmi wa Adillatuh, Siltlah, Dar al Fikr, juz 6, cet.ke 3, 1989