program linier - · pdf filevariabel (peubah) x dan y adalah satu. kompetensi dasar 1....
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
BAHAN AJAR
PROGRAM LINIER
Bahan Ajar ini disusun dengan dana hibah dari dikti
Untuk STKIP YPM Bangko
HAYATUL MUGHIROH,S.Pd.I
NIDN. 1010108002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
STKIP YPM BANGKO
2013
ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya jugalah penulis berhasil menyelesaikan bahan ajar ini.
Penulisan bahan ajar ini bertujuan untuk membantu mahasiswa melengkapi bahan
bacaan yang diperlukan dalam mengikuti perkuliahan Program Linier (PL) yang
merupakan salah satu mata kuliah wajib diikuti pada Program Studi Pendidikan
Matemtika STKIP YPM Bangko.
Bahan ajar ini terdiri dari beberapa Bab sesuai standar kompetensi program
linier yang mengacu dengan kebutuhan dan tuntunan kurikulum di STKIP YPM
Bangko. Setelah mempelajari program linier, mahasiswa diharapkan mampu memahami
: (1) Sistem persamaan linier (2) Persoalan Optimasi dalam PL dan menyelesaikan PL
dengan metode grafik PL, (3) Metode Simpleks : pengantar metode simpleks, metode
simpleks maksimasi dan minimasi, contoh contoh persoalan PL maksimasi dan
minimasi dan penyelesaiannya dengan dengan metode simpleks, (4) Persoalan Dualitas
: kaidah kaidah transformasi dual, teorema teorema dual, dan pemecahan dual, serta
mampu menerapkan konsep PL untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari
hari.
Penyusunan bahan ajar ini telah banyak dibantu oleh berbagai pihak, untuk itu
pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya
kepada:
1. Dra. Elfa Eriyani,M.Pd., selaku Ketua STKIP YPM Bangko.
2. Dr. Yusrizal,M.Pd., selaku Pembantu Ketua I STKIP YPM Bangko.
3. Dra. Fatimah AS,M.Pd, selaku pembimbing penyusunan bahan ajar.
4. Ahde Fitri,S.Pd.,M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA STKIP YPM
Bangko.
5. Semua dosen di lingkungan Program Studi Pendidikan Matematika.
Penyusunan bahan ajar ini masih jauh dari sempurna. Saran dan kritik yang
konstruktif akan sangat membantu dalam menyempurnakan bahan ajar ini di masa yang
akan datang. Semoga bahan ajar ini akan membantu kelancaran perkuliahan dan
bermanfaat bagi para pembaca.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I SISTEM PERSAMAAN LINIER
A. Pendahuluan ................................................................................ 1
B. Sistem Persamaan ....................................................................... 1
C. Sistem Pertidaksamaan Linier .................................................... 13
D. Rangkuman ................................................................................. 17
E. Uji Kompetensi ........................................................................... 17
BAB II PERSOALAN OPTIMASI
A. Pendahuluan ................................................................................ 20
B. Permasalahan Optimasi ............................................................... 21
C. Model Matematika Masalah Program Linier .............................. 24
D. Rangkuman ................................................................................. 27
E. Uji Kompetensi ........................................................................... 27
BAB III METODE SIMPLEKS
A. Pendahuluan ................................................................................ 29
B. Masalah Dua Variabel......................................................... ....... 31
C. Masalah Tiga Variabel..................................................... ........... 38
D. Rangkuman ................................................................................. 43
E. Uji Kompetensi ........................................................................... 44
BAB IV METODE SIMPLEX SEBAGAI PROSEDUR PERHITUNGAN
DAN PERMASALAHAN DUAL
A. Pendahuluan...................................................................... ....... 47
B. Metode Simpleks sebagai Prosedur Perhitungan ..................... 48
C. Rumus Transformasi ... .......................................................... 55
D. Analisis Primal Dual................................................................. 66
E. Uji Kompetensi ......................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 79
Program Linier 4
BAB I
SISTEM PERSAMAAN LINIER
A. Pendahuluan
Hans Frederich Blichfieldt lahir di kota Illear, Denmark pada tanggal
9 Januari 1873. Sejak kecil dia sudah menunjukkan kemampuannya dalam
matematika. Ia mendapat gelar sarjana dalam bidang matematika. Beberapa
topik yang ditemukannya antara lain penyelesaian persamaan linier. Frederich
meninggal di Paloseto, Calivornia tanggal 16 November 1945.
Penyelesaian persamaan linier ini akan bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari, karena masalah-masalah yang disajikan dalam persamaan linier
berawal dari aktivitas nyata yang ditemukan di sekitar kita. Penyelesaian ini
akan lebih banyak digunakan oleh pedangang, pengusaha atau pembeli dalam
hal berbisnis
B. Sistem Persamaan
Sebuah garis dalam bidang xy merupakan himpunan pasangan
berurutan (x,y), secara aljabar dapat dinyatakan dengan persamaan yang
berbentuk:
a11 x + a12y = b1 ................1) disebut persamaan linier, sebab pangkat dari
variabel (peubah) x dan y adalah satu.
Kompetensi Dasar 1. Menyelesaikan persoalan sistem persamaan linier 1, 2 dan 3 variabel
2. Merubah persamaan linier ke dalam bentuk matriks
Indikator
Mahasiswa diharapkan mampu: 1.1. menyelesaikan permasalahan sistem persamaan linier
1.2. menganalisis sistem persamaan linier dalam soal cerita
1.3. menciptakan masalah persamaam linier dari kehidupan sehari hari
2.1. mengidentifikasi permasalahan sistem persamaan linir
2.2. merubah sistem persamaan linier ke dalam bentuk mat
2.3. memberikan contoh persamaan linier yang dapat diubah dalam bentuk matrik
Program Linier 5
Secara lebih umum, sebuah persamaan linier dalam n variaberl x1,x2,. .
. xn dapat dinyatakan dalam bentuk :
a11 x 1 + a12x2 + ... + a1nx n =b1 ................2) dimana a11, a12, ... ain, dan b1
adalah konstanta linier.
Sebuah pemecahan (penyelesaian/solusi) dari persamaan ................2)
mengandung pengertian terdapat sebuah urutan dari n bilangan s1, x2, . . . . , sn
yang apabila disubtitusikan secara berurutan menggantikan x1, x2 , . . . , xn
akan memenuhi persamaan itu (persamaan menjadi kesamaan yang benar).
Himpunan semua persamaan seperti itu disebut himpunan pemecahan
(bilangan penyelesaian). Sebuah sistem persamaan linier adalah kumpulan
(himpunan terhingga) persamaan linier ini di dalam variabel x1, x2, . . . , xn.
Dalam bentuk umum, sebuah sistem persamaan dapat dirumuskan sebagai
berikut :
a11x1 + a12x2 + . . . + a1nxn = b1
a21x1 + a22x2 + . . . + a2nxn = b2
.
.................... 3)
.
.
am1x1 + am2x2 + . . . + amnxn = bm
Sama halnya dengan sebuah persamaan, himpunan pemecahan sebuah
sistem persamaan linier adalah sebuah urutan dari bilangan-bilangan s1, x2, . . .
. , sn yang bila dipakai untuk menggantikan x1, x2 , . . . , xn memenuhi sistem
persamaan itu. Pada sistem persamaan linier akan ada 3 kemungkinan yaitu :
.
1. Pemecahan dengan menggunakan aturan Cramer
Perhatikan :
a11x1 + a12x2 = b1
a21x1 + a22x2 = b2
Program Linier 6
Dengan bantuan pengertian matrik sistem linier diatas dapat
dinyatakan sebagai sebuah persamaan matriks.
[
] [
] [
]
dengan [
] [
] [
]
terdapat dua kemungkinan :
1. Bila determinan (A) = 0, maka tidak terdapat A-1
2. Bila determinan (A) 0, maka terdapat A-1
Ingat, determinan (A) atau det (A) = a11a22 - a12x21 .
Selanjutnya, untuk memperoleh pasangan (x1 , x2) yang
memperoleh pemecahan sistem persamaan diatas Cramer
mengembangkan aturan sebagai berikut :
Dimana :
Dengan demikian terdapat kemungkinan :
1.
memeperlihatkan sistem persamaan tidak mempunyai pemecahan.
Secara geometris kedua garis lurus itu sejajar.
tidak ada pemecahan
Contoh :
sistem persamaan yang tidak mempunyai
penyelesaian
Program Linier 7
tidak (konsisten)
2. memperlihatkan
sistem persamaan mempunyai banyak pemecahan. Secara
geometris kedua garis lurus itu berimpit.
tak
terhing
ga
pemeca
han
Contoh :
sistem persamaan yang mempunyai tak
terhingga
banyaknya penyelesaian (konsisten)
3.