problematika pelaksanaan wakaf di negara bagian kedah...

73
PROBLEMATIKA PELAKSANAAN WAKAF DI NEGARA BAGIAN KEDAH MALAYSIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI) Oleh : ALAWIYAH BINTI MOHD YATIM 106044103703 K O N S E N T R A S I P E R A D I L A N A G A M A PROGRAM STUDI AHWAL AL- SYAKHSHIYAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1429 H / 2008 M

Upload: letuyen

Post on 23-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

PROBLEMATIKA PELAKSANAAN WAKAF

DI NEGARA BAGIAN KEDAH MALAYSIA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI)

Oleh :

ALAWIYAH BINTI MOHD YATIM 106044103703

K O N S E N T R A S I P E R A D I L A N A G A M A PROGRAM STUDI AHWAL AL- SYAKHSHIYAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A 1429 H / 2008 M

Page 2: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

Skripsi yang berjudul “PELAKSANAAN WAKAF DI NEGARA BAGIAN KEDAH,

MALAYSIA” telah diajukan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 15 September 2008. Skripsi

ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Islam pada Program Studi Ahwal Syahkshiyah.

Jakarta, 15 September 2008 Mengesahkan Dekan,

PROF. DR. H. MUHAMMAD AMIN SUMA SH, MA, MM.

NIP : 150 210 422

PANITIA UJIAN UJIAN SKRIPSI

Ketua : Drs. H. A. Basiq Djalil, SH, MA (............................................)

Nip: 150 169 422

Sakertaris : Kamarusdiana, S.Ag, MH (.............................................) Nip: 150 285 972

Pembimbing : Prof.Dr S.H A Sutarmadi (.............................................)

Nip: 150031177 Penguji I : Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma SH, MA, MM.

NIP : 150 210 422 (..............................................)

Penguji II : Drs. H. A. Basiq Djalil, SH, MA (..............................................) Nip: 150 169 422

Page 3: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

KATA PENGANTAR

بسم اهللا الرحمن الرحيمSegala puji bagi Allah Swt, Pencipta dan Penguasa alam semesta yang telah

melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis terutamanya dalam rangka

penyelesaian skripsi ini. Selanjutnya shalawat dan salam untuk junjungan kita Nabi

Muhammad SAW yang telah menyelamatkan umat dari alam kegelapan kealam

terang benderang.

Skripsi ini ditulis dalam rangka melengkapi syarat-syarat guna memperoleh

gelar strata satu (S.1), pada program studi Ahwal-al-Syakhshiyyah, Fakultas Syariah

dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjudul: “PELAKSANAAN

WAKAF DI NEGARA BAGIAN KEDAH, MALAYSIA”

Untuk menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapat petunjuk dari berbagai

pihak, baik secara langsung dan tidak langsung. Dalam hal ini penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. DR. Muhammad Amin Suma MA, SH, MM. Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

2. Drs. H.A Basiq Djalil, SH, MA dan Kamarusdiana S.Ag. MH, masing-masing

selaku ketua dan sekretaris Program Studi Ahwal-al- Syakhshiyyah.

3. Prof.Dr. H.A Sutarmadi, selaku dosen pembimbing skripsi.

iii

Page 4: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

4. Seluruh staff pengajar (dosen) Program Studi Ahwal-al-Syakhshiyyah Fakultas

Syariah dan Hukum, serta kepada karyawan dan staff perpustakaan yang telah

memfasilitasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Teristimewa buat tatapan ayahanda Mohd Yatim Bin Abdullah dan Ibunda

Khatijah Binti Wahab yang amat saya sayangi lagi saya cintai, yang telah

memberikan semangat dan dukungan.

6. Teman seperjuangan Fatehah, Khaslaili, Saidah, k.Wani, k.Siti dan Abdul Barri.

Jutaan terima kasih diucapkan karena turut mendoakan keberhasilan, memberi

partisipasi dan semangat kepada penulis demi keberhasilan penulisan karya

ilmiah ini.

Akhirnya, semoga skripsi ini dapat memberikan masukan yang positif kepada

pembaca sekalian, semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat

imbalan dari yang Maha Kuasa.

-Amin Ya Rabbal A’lamin-

Jakarta : 23 Juni 2008 20 Jumadil Akhir 1429

Penulis

iv

Page 5: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...............................................................i

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI............................................. ii

KATA PENGANTAR ................................................................................iii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………v

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah ............................. 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................... 5

D. Metode Penelitian ........................................................... 5

E. Sistematika Penulisan ..................................................... 7

BAB II : TINJAUAN UMUM TENTANG WAKAF MENURUT FIQIH

A. Pengertian Wakaf ............................................................ 9

B. Rukun dan Syarat-syarat Wakaf...................................... 20

C. Macam-macam Wakaf ................................................... 24

BAB III : PERWAKAFAN DI NEGARA BAGIAN KEDAH

A. Sejarah Singkat Wakaf di Kedah .................................. 26

B. Pelaksanaan Wakaf ....................................................... 28

v

Page 6: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

C. Keberadaan Nazhir dan Wewenangnya ........................ 33

D. Pengawasan Harta Wakaf ............................................. 36

BAB IV : ANALISIS TERHADAP PERMASALAHAN WAKAF DI

NEGARA BAGIAN KEDAH

A. Prosedur Pendaftaran dan Perubahan Status

Harta Wakaf ................................................................. 40

B. Hambatan Dalam Membangun Harta Wakaf............... 50

C. Analisa Penulis ............................................................ 52

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................. 58

B. Saran-saran .................................................................. 60

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 62

vi

Page 7: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Wakaf dalam doktrin agama Islam merupakan salah satu bentuk ibadah yang

syarat nilai, karena selain mengandung dimensi vertikal, juga berdimensi horizontal,

yang dalam istilah bahasa yuridis formal dikatakan dengan kata-kata kepentingan

ibadah dan keperluan umum. Sebagaimana telah diatur dalam Undang-undang No.1

Akta Pentadbiran Undang-undang Islam (Wilayah-wilayah Persekutuan) 1993 (Akta

505) Bahagian 1 Sek. 2- Tafsiran menurut peraturan pemerintah bab amanah khairat

seksyen 61 wakaf dan nazar.

P.U (A) 352/85. Akta A585

“Wakaf “am” ertinya wakaf yang berkekalan atas modal dan pendapatan daripada harta bagi maksud-maksud agama atau khairat yang diiktiraf oleh Hukum Syarak dan heart yang diwakafkan sedemikian.”

“Wakaf khas” ertinya wakaf yang berkekalan atau bagi suatu tempoh terhad atas modal harta bagi maksud-maksud agama atau khairat yang diiktiraf oleh Hukum Syarak, dan harta yang diwakafkan sedemikian, yang berpendapatan daripadanya diberikan kepada orang-orang atau bagi maksud-maksud yang ditetapkan dalam wakaf itu.1

Maksud yang terkandung dari anak kalimat sesuai dengan tujuan wakaf

adalah apa yang sudah disebut diatas yakni kepentingan peribadatan dan keperluan 1 Undang-undang Malaysia, Perlembagaan Persekutuan, 2003.

Page 8: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

umum lainnya. Dan agar wakaf itu berfungsi sebagaimana mestinya, maka

perlembagaannya haruslah untuk selama-lamanya. Dan agar benda wakaf itu dapat

tetap bermanfaat bagi peribadatan dan keperluan umum lainnya, maka itu harus

dikelola oleh sesuatu badan yang bertanggungjawab baik kepada wakif, masyarakat

mau pun Allah yang menjadi pemilik mutlak benda wakaf itu.

Di dalam Al-Quran tidak jelas dan tegas wakaf disebutkan, namun beberapa

ayat yang memerintahkan manusia berbuat baik untuk kebaikan masyarakat

dipandang oleh para ahli sebagai landasan perwakafan, yaitu:

☺ ☺

☺ ⌧

)267\2 :البقرة( ☺

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan Ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”

Page 9: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

Allah memerintahkan manusia untuk membelanjakan (menyedekahkan)

hartanya yang baik.2

Namun demikian, sebagian umat Islam memandang persoalan wakaf semata-

mata diyakini sebagai aspek mengandung ibadah ansich sehingga menolak bentuk

yang mereka anggap formalistic yang biasanya tampil dalam upacara-upacara

seremonial belaka.

Sedangkan ditengah arus transformasi yang segala dinilai yang sedikit demi

sedikit mempengaruhi dan menggeser taat nilai yang sudah ada, segala sesuatu secara

De Facto dan De Jure dituntut keberadaannya yang kongkrit, sehingga kepastian

hukumnya dapat dijamin. Karena tanpa ini bisa saja terjadi bukan hanya

persengketaan yang sulit terselesaikan dan hal-hal lain yang tidak pernah terduga

sebelumnya. Namun akan kait mengait kepada yang lebih kompleks.

Bahwa setiap perbuatan hukum baru dianggap sah menurut hukum apabila

sudah memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh hukum. Perkara ini bukan semata

ketentuan birokrasi tetapi merupakan kewaspadaan terhadap kemungkinan perlunya

yang terjadi di masa depan. Maka salah satu persyaratan sahnya wakaf adalah harus

tercatat (adanya Akta Ikrar Wakaf)3 sebagai jaminan adanya kepastian hukum wakaf

sebagai suatu bentuk semangat ritual peribadatan. Maka kesadaran akan legalisasi

2 Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), 2006, cet 1, hal 77.

3 Ahmad Sudirman Abbas, Wakaf Perspektif Ulama Mazhab Dan Hukum Positif. (PenerbitYayasan Nuansa Cendikia, 2006), hal 49.

Page 10: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

wakaf pada instansi yang berwenang harus mendapat perhatian dan diberikan

legitimasi religius oleh pemerintah.

Maka dari itu penulis tertarik untuk meneliti masalah ini melalui penelitian

skripsi dengan judul “ Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian

Kedah Malaysia.”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Untuk mempermudahkan penulis dalam pembahasan, penulis perlu kiranya

mengidentifikasi masalah sehingga jelas apa yang perlu dibahas. Masalah perwakafan

yang belakangan ini kurang diambil perhatian peranan dan kegunaannya dalam

masyarakat.

Pengelolaan benda wakaf ini, dikelola sepenuhnya oleh Mahkamah Syariah

dibawah Akta Pentadbiran Undang-undang (Wilayah Persekutuan) No. 505/1993

Bahagian Kewangan.4 Untuk mencapai sasaran yang diharapkan penulis, maka dalam

penyusunan skripsi ini penulis memandang perlu memberikan batasab masalah agar

tidak adanya pembahasan yang melebar sehingga menimbulkan kerancuan dan

kesalah fahaman.

4 Undang-undang Malaysia, Perlembagaan Persekutuan, Internasional Law Book Services (ILBS).2003.

Page 11: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

Permasalahan wakaf negara bagian Kedah yang penulis paparkan ini

merupakan sebuah kerangka berfikir dalam rangka memahami konsep wakaf yang

diatur oleh Hukum Islam dan Hukum Positif. Guna lebih terarahnya skripsi ini maka

penulis membatasinya dalam penjelasan dibawah ini. Penulis akan membahas

pengertian wakaf, syarat-syarat dan rukun-rukun wakaf mengikut pengertian al-

Quran, Hadist, ijma’ ulama’ dan peraturan Undang-undang yang berlaku,

kemampuan masyarakat dan peranan kerajaan.

Berdasarkan pembatasan masalah seperti tersebut diatas, penulis merumuskan

permasalahan sebagai berikut; (( aturan-aturan tentang wakaf sudah ada dikeluarkan

oleh kerajaan atau badan yang berwenang yaitu dikelola sepenuhnya oleh Mahkamah

Syariah dibawah Akta Pentadbiran Undang-undang (Wilayah Persekutuan) No.

505/1993 Bagian Kewangan. Sedangkan kenyataannya masyarakat belum faham

ataupun yang sudah faham tidak melaksanakan aturan wakaf tersebut. Inilah yang

ingin penulis telusuri dalam penulisan skripsi ini. Rumusan tersebut dapat diuji dalam

bentuk pertanyaan yakni:

1. Apakah masyarakat sudah mengetahui peraturan berwakaf?

2. Apakah terdapat kemudahan dalam berwakaf?

3. Bagaimana kerajaan melakukan sosialisasi peraturan perundang-undangan?

C. Tujuan Penelitian

Page 12: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

Sebagai penulis tentunya mempunyai tujuan penelitian. Tujuan yang menjadi

sasaran bagi penulis adalah:

1. Untuk mengetahui seberapa banyak peraturan wakaf yang diketahui oleh

masyarakat dalam melaksanakan wakaf di Negara Bagian Kedah.

2. Untuk mengetahui bagaimana pihak masyarakat mendapatkan kemudahan dalam

melaksanakan wakaf di Negara Bagian Kedah.

3. Untuk mengetahui sejauh manakah kerajaan melakukan sosialisasi peraturan

perundang-undangan yang berlaku di Negara Bagian Kedah.

D. Metode Penelitian dan Teknis Penulisan

Adapun jenis metode yang digunakan peneliti adalah penelitian kualitatif.

Penelitian ini adalah dihasilkan melalui data-data deskriptif (pemaparan) yang

diperoleh dari pengamatan di lapangan dan tidak selalu berbentuk angka-angka,

namun demikian data-data diperlukan untuk mempertajam analisis.

Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan pembahasan di atas, maka

penulis menggunakan penelitian kualitatif yang mengacu pada teknik pengumpulan

data yaitu dengan;

a. Interview/Wawancara

Wawancara adalah mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada

responden dengan wawancara terbuka. Secara sederhana wawancara diartikan

Page 13: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

sebagai alat pengumpul data dengan cara mempergunakan tanya jawab antara

pencari informasi dengan sumber informasi.5

b. Dokumentasi

Adalah mengumpulkan data-data sekunder mengenai lahan penelitian yang

didapatkan dari berbagai sumber tertulis seperti arsip, dokumen resmi, foto, data

statistik dan sejenisnya yang diharapkan dapat mendukung analisis penelitian.

c. Dalil-dalil Al-Qur’an dan Hadits.

Dalil-dalil Al-Qur’an dan Hadits dari kitab-kitab suci, buku-buku dan peraturan

perundang-undangan yang terkait.

Adapun teknis penulisan yang dipakai agar skripsi ini tersusun dengan lebih

sistematis dan lebih sempurna, penulis berpedoman sepenuhnya pada buku pedoman

penulisan skripsi Fakultas Syariah Dan Hukum, Universitas Islam Negeri

Hidayatullah Jakarta 2007. Sedangkan untuk menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an yang

menjadi dalil dalam skripsi ini, penulis menggunakan Al-Qur’an dan terjemahan

yang dikeluarkan oleh Departemen Agama Republik Indonesia.

E. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai materi yang menjadi

pokok penulisan dan memudahkan para pembaca dalam memahami penulisan skripsi

ini, maka penulis menyusun sistematika penulisan seperti berikut:

5 Hadar Nawawi, Metode Penelitian Sosial, Gadjah Mada University, Yogyakarta, 1993, h.111

Page 14: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

BAB I: PENDAHULUAN, yang terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuandan manfaat penelitian, metode penelitian dan teknik

penulisan dan sistematika penulisan.

Bab II: TINJAUAN UMUM TENTANG WAKAF MENURUT FIQIH, yang

terdiri dari pengertian wakaf, rukun dan syarat-syarat wakaf, macam-macam wakaf

dan proses wakaf.

Bab III: PERWAKAFAN DI NEGARA BAGIAN KEDAH, menerangkan sejarah

singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum menurut Kanun Tanah Negara

dan Akta Pentadbiran Undang-undang Islam (Wilayah-wilayah Persekutuan)

505/1993.

Bab IV: ANALISIS TERHADAP PERMASALAHAN WAKAF DI NEGARA

BAGIAN KEDAH, menerangkan analisis permasalahan kiat-kiat wakaf masa kini

yang diatur oleh kewenangan Nazhir dan keberadaannya serta prosedur perubahan

status harta wakaf.

BabV: PENUTUP, merupakan bab yang terakhir meliputi kesimpulan dari

keseluruhan pembahasan disertakan dengan rekomendasi yang diharapkan agar dapat

menjadi satu komitmen yang berguna kepada agama, masyarakat dan negara.

Page 15: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

BAB II

WAKAF DAN MACAM-MACAMNYA

A. Pengertian Wakaf

1. Wakaf Menurut Bahasa

Kata “wakaf” merupakan bentuk masdar berakar dan وقفا- يقف - وقف

kata al-wakfu semakna dengan al-habs bentuk masdar dari6 يحبس -حبس - احبس yang diartikan berdiri, berhenti, abadi, tertahan untuk didayagunakan dan yang

dimaksud adalah menahan harta yang kemudian mengalokasikannya kejalan Allah

SWT7.

Menurut terminologi atau istilah syara’ pengertian wakaf adalah

8 اهللايلبى س فهعافن مفرص واللم اسب حي اةرم الثيلبست ولصأل اسبح

Artinya:“Menahan benda asal (pokok) dan menjadikan buah atau hasilnya untuk sabilillah atau jalan kebaikan, yakni menahan benda atau harta dan menyalurkan hasilnya di jalan Allah SWT”. Benda yang tertahan atau dijadikan obyek wakaf disebut “al-Mauquf” baik

atas kepemilikan Allah SWT. dan yang dikehendaki dengan wakaf di sini ialah

6 Atabik Ali dan Muhdlor dkk, Kamus Kontemporer ‘Arab – Indonesia (Yogyakarta: Multi

Karya Grafik, 1998) h. 2034 7 Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: PT. Lechtiar Baru Van Hoeve, 1994) Jilid 5

Cet Ke-3 h. 168. 8 Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, ( Darul Fath : 2004) Jilid 4 h.368

Page 16: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

menahan benda milik waqif di jalan Allah SWT untuk dimanfaatkan bagi kepentingan

orang banyak.

2. Wakaf Menurut Istilah

Para ahli fiqih, terutama para pengikut imam empat mazhab memiliki

perbedaan pandangan dalam menterjemah wakaf menurut istilah dan terletak pada

penekanan kelaziman yang berimplikasi kepada keharusan berwakaf atau bukan

merupakan keharusan. Perbedaan itu juga dapat terjadi akibat persepsi tentang

ketentuan waktu yang membatasi dan tidak ada ketentuan waktunya, dalam

pengertian berwakaf berarti melepas hak untuk selamanya.

Berkenaan dengan pengertian wakaf, para pengikut imam empat mazhab

mendefinisikan sebagai berikut:

Menurut ulama’ Malikiyah

9سحبلم ااهربا مةد مةغصب قحتسمل ةل غةرجاو بل ووكلم المةعنفم اللعج

Artinya:”Menjadikan manfaat benda yang dimiliki baik berupa sewa atau hasilnya untuk diserahkan kepada orang yang berhak dengan ikrar yang berjangka waktu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh orang yang mewakafkan”. Tetapi “hak” kepemilikan pewaqif terletak pada benda yang diwakafkan

(al-mauquf) sedangkan tindakan atau perbuatan berwakaf berarti melepaskan

kenikmatan atas hasil atau hak berbuat apa saja terhadap benda tersebut. Golongan

9 Muhammad Abu Zahra, Al-Waqf (Beirut: Dar al-Fikr, 1971), Cet.2, h.5

Page 17: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

Malikiyah memahami kalimat بأجرة ولوالمملوك kepemilikan yang disewakan10,

dengan ilustrasi menyewakan rumah hak milik atau sebidang tanah dengan

tenggang waktu tertentu dengan “mewakafkan” nilai yang dihasilkan darinya kepada

orang lain selama kurun waktu tertentu itu.

Atas dasar pemikiran seperti ini tindakan berwakaf bagi waqif menyerupai

kepemilikan benda bagi seseorang yang masih berada di bawah pengampuan (al-

mahjur) karena idiot. Kepemilikan “al-mahjur” (seorang yang IQnya rendah) atas

sebuah benda dapat difungsikan atau didayagunakan melalui sewa atau

semacamnya11. Tindakan “menyewakan” bagi si idiot merupakan langkah preventif

terjadinya kemusnahan.

Apabila ‘al-mahjur” (si idiot) melakukan penyewaan atas benda yang

dimiliki, maka tindakan itu dapat dibenarkan dan dimaklumi. Akan tetapi, jika

tindakan tersebut mengarah kepada penjualan aset yang ada dan atau berkehendak

untuk menghibahkannya, maka dalam kasus seperti ini tidak patut dibenarkan12.

Ulama Hanafiyah mendefinisikan dengan ungkapan:

10 Muhammad Abid Abdullah Al-Kabisi, Hukum Wakaf. Penterjemah Ahrul Sani

Faturrahman, (Dompet Dhuafa Republika Dan IIMAN, cet.1, 2004) h. 58. 11 Nor Naemah Rahman, Fatwa-fatwa Wakaf Di Malaysia:Analisis Khusus Di Negeri

Kelantan (Kuala Lumpur. Kovensyen Wakaf Kebengsaan. 2006) h. 12 12 Ibid. h 12

Page 18: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

سبى ح أفرصوا أهتعفنم بقدصالت وفاقو الكل ملى عنيع السبا حعر شفقلوا لك اهللا تعالى مكل ملىا ال عهسبا حمهدن و عبحأ نا على مهتعفن ممك حلى عنيعال 13ريخ الةه على جةعفنلما بقدصالت وفاقالو

Artinya:“Wakaf menurut syara, adalah menahan benda yang menjadi hak milik pewakaf (waqif) dan menyedekahkan dari hasil-hasil dari benda tersebut. Atau dengan ungkapan lain menyalurkan kemanfaatan hasil-hasilnya kepada siapa saja yang dikehendaki waqif dan keduanya (waqif dan nazhir) berkewajiban menjaga barang tersebut untuk tujuan kebaikan.”

Definisi di atas memberi pengertian bahwa pemilikan benda wakaf tidak harus

berpindah kepada orang lain kecuali berdasarkan keputuasan hakim. Kelompok ini

memandang wakaf sebagai perbuatan mubah yang tidak menuntut keharusan seperti

halnya bentuk benda pinjaman (al-ariyah).

Pengertian semacam ini memperjelas juga tentang kedudukan benda wakaf

yang sewaktu-waktu dapat dipindahkan kembali kemanfaatnnya kepada waqif atau

ahli warisnya. Hal ini membuka peluang bebas bagi waqif untuk berbuat apa saja

terhadap benda wakaf miliknya, sebagaimana barang pinjaman oleh pemiliknya bebas

dipinjamkan kemanfaatannya untuk apa saja terhadap benda wakaf (al-mauquf) bagi

waqif termasuk juga kebebasan terbatas dengan waktu yang diberikan, sehingga ia

bisa menariknya kembali kapan saja ia berikan.

Ditemukan adanya golongan yang menyamakan kedudukan benda wakaf

dengan barang yang dipinjamkan dari sisi kepemilikan dan kemanfaatan.

Kepemilikan menurut mereka tidak dapat dipindahkan pemilikan dari waqif

13 Sayyid al-Fikqri, Al-Mu’amalatu al-Madiyatu, juz 2 (Mesir, Mustafa al-Bab, al-Halabi, 1938) h. 304

Page 19: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

sebagaimana pemilik barang pinjaman sedang kemanfaatannya diperlukan kebaikan

terutama mereka yang menghajatkannya. Adapun terhadap benda wakaf yang tidak

bergerak dalam bentuk khusus seperti wakaf sebagian tanah untuk mendirikan masjid

dengan tujuan agar orang-orang dapat melakukan ibadah solat, maka bentuk wakaf

semacam ini menghendaki terlepasnya kepemilikan waqif.

Lebih lanjut lagi Abu Hanifah memandang bahwa wakaf tidak mengikat,

dimana waqif bisa saja mencabut sewaktu-waktu termasuk memperjualkannya. Jadi,

berwakaf tidak berarti meninggalkan hak milik secara mutlak. Menurutnya, aqad

wakaf yang bersifat mengikat oleh beberapa sebab antara lain14:

a. Terjadi sengketa antara Waqif dan Nazhir dan Hakim memutuskan bahwa harta

wakaf itu mengikat, dalam arti pelepasan hak milik.

b. Wakaf yang berupa masjid dan putusan Hakim terhadap benda wakaf tersebut

dikaitkan dengan kematian waqif.

Para ahli fikih mazhab Syafi’i mendefinisikan wakaf dengan beragam definisi

yang dapat penulis ringkaskan sebagai berikut:

“Menahan benda yang dimungkinkan dapat menghasilkan manfaat atau nilai

dengan tetap menjaga eksistensinya dengan tidak mengurangi substansi barang itu.

Dan pengawasan berada di tangan Waqif serta dialokasikan kepada kegiatan yang

dibenarkan”15.

14 Muhammad Abid Abdullah Al-Kabisi, h. 32 15 Direktorat Pengembangan Zakat Dan Wakaf, Fiqih Wakaf, cet. 3 (Jakarta: Direktorat

Jenderal Bimbingan Masyarakat Dan Penyelenggaraan Haji 2005), h. 2

Page 20: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

a. Imam Nawawi mendefinisikan wakaf dengan “Menahan harta yang dapat diambil

manfaatnya bukan untuk dirinya, sementara benda itu tetap ada dan digunakan

manfaatnya untuk kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT16.

b. Al-Syarbini Al-Khatib dan Ramli Al-Kabir mendefinisikan wakaf dengan

“Menahan harta yang bisa diambil manfaatnya dengan menjaga keamanan benda

tersebut dan memutuskan kepemilikan barang tersebut dari pemiliknya untuk hal-

hal yang dibolehkan17.

Dari paparan definisi di atas, penulis bisa mengasumsikan bahwa titik

persamaan dari masing-masing definisi Syaikh Al-Qalyubi yang mengatakan bahwa

wakaf adalah “Menahan harta yang bisa diambil manfaatnya dengan menjaga bentuk

aslinya untuk disalurkan kepada jalan yang dibolehkan18.

Ada pun menurut jumhur, termasuk di dalamnya adalah dua sahabat Imam Abu

Hanifah yakni Abu Yusuf dan Muhammad bin al-Hasan, golongan Syafi’iyyah dan

golongan Hanabilah wakaf adalah menahan harta yang memungkinkan diambil

manfaatnya, tetap ‘ainnya (pokoknya) dibelanjakan untuk mendekatkan diri kepada

Allah SWT19.

16 Muhammad Abid Abdullah Al-Kabisi, h. 40 17 Ibid, h. 44

18 Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqh Lima Mazhab, Jafari, Hanafi, Maliki, Syafi’I dan Hanbal: Penterjemah, Masykur A.B dk, cet-17 ( Jakarta: Lentera, 2006), h. 641

19 Sayyid Sabiq, h. 369, Lihat juga Ensiklopedi Hukum Islam, Cet, ke-1, 1997

Page 21: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

Menurut istilah Perundang-undangan (A) 352/85. Akta A585, wakaf terbagi

kepada dua yakni Am dan Khas. Wakaf “am” ertinya wakaf yang berkekalan atas

modal dan pendapatan daripada harta bagi maksud-maksud agama atau khairat yang

diiktiraf oleh Hukum Syarak dan heart yang diwakafkan sedemikian. Wakaf “khas”

ertinya wakaf yang berkekalan atau bagi suatu tempoh terhad atas modal harta bagi

maksud-maksud agama atau khairat yang diiktiraf oleh Hukum Syarak, dan harta

yang diwakafkan sedemikian, yang berpendapatan daripadanya diberikan kepada

orang-orang atau bagi maksud-maksud yang ditetapkan dalam wakaf itu.20

Dengan diwakafkannya itu, harta keluar dari pemiliknya, yaitu si waqif.

Jadilah harta wakaf tersebut secara hukum milik Allah SWT. Bagi waqif yang

terhalang untuk memanfaatkannya maka wajib mendermakan hasilnya sesuai dengan

tujuan. Sebagaimana firman Allah S.W.T Al-Imran: 92

لن تنالوا البر حتى تنفقوا مما تحبون وما تنفقوا من شيء فإن الله به عليم Artinya: Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya.

Ayat di atas tidak memfokuskan tentang wakaf, akan tetapi kata-kata “al-

Birra” yang berarti kebajikan (yang sempurna) sudah menunjukkan bagaimana

seseorang itu boleh melakukan kebajikan dalam pelbagai aspek termasuk juga

berwakaf.

20 Undang-undang Malaysia, Perlembagaan Persekutuan, 2003.

Page 22: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

Dalam hal ini Jumhur Ulama’ memberikan dalil dengan hadits Ibn Umar yang

diriwayatkan Imam Muslim:

حدثنا يحيى بن يحيى التميمي أخبرنا سليم بن أخضر عن ابن عون عن نافع عن ستأمره أصاب عمر أرضا بخيبر فأتى النبي صلى الله عليه وسلم ي ابن عمر قال

فيها فقال يا رسول الله إني أصبت أرضا بخيبر لم أصب مالا قط هو أنفس عندي منه فما تأمرني به قال إن شئت حبست أصلها وتصدقت بها قال فتصدق بها عمر

لا يباع أصلها ولا يبتاع ولا يورث ولا يوهب قال فتصدق عمر في الفقراء وفي أنهالقربى وفي الرقاب وفي سبيل الله وابن السبيل والضيف لا جناح على من وليها

)رواه امام مسلم(.21معروف أو يطعم صديقا غير متمول فيهأن يأآل منها بال

Artinya:“Dari Ibnu Umar ra. Berkata bahwa sahabat Umar ra. memperoleh sebidang tanah di Khaibar, kemudian menghadap kepada Rasulullah untuk memohon petunjuk. Umar berkata: “Ya Rasulullah, saya mendapatkan sebidang tanah di Khaibar, saya belum pernah mendapatkan harta sebaik itu, maka apakah yang engkau perintahkan kepadaku?” Rasulullah menjawab: “Bila kamu suka, kamu tahan pokoknya tanah itu dan kamu sedekahkan hasilnya.” Kemudian Umar melakukan sedekah, tidak dijual, tidak dihibahkan dan tidak juga diwariskan. Berkata Ibnu Umar: “Umar menyedekahkannya kepada orang-orang fakir, kaum kerabat, budak belian, sabilillah, ibnu sabil dan tamu. Dan tidak mengapa atau tidak dilarang bagi yang menguasai tanah wakaf itu (pengurusnya) makan dari hasilnya dengan cara baik (sepantasnya) atau makan dengan tidak bermaksud menumpuk harta”. Dari definisi-definisi yang sudah disebutkan di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa sebagian besar ulama berpendapat bahwa dengan terjadinya wakaf, sifat

kepemilikan benda yang diwakafkan menjadi lepas dari si waqif dan secara hukum

harta wakaf tersebut menjadi milik Allah SWT.

Akan tetapi, ada di antara para ulama juga berpendapat bahwa kepemilikan

harta yang diwakafkan itu tidak harus lepas dari si waqif, karena mereka (sebahagian

21 Shahih Muslim, Kitab Wasiat, Bab Wakaf hadits no. 1632, h. 1255.

Page 23: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

golongan Hanafiyyah dan golongan Malikiyyah) berpendapat bahwa yang

diwakafkan itu manfaatnya, sedangkan pemilikan tetap ada pada si waqif. Hal yang

terputus bagi waqif hanyalah hak-hak untuk membelanjakannya. Sungguhpun

demikian, tidak berarti bahwa waqif bebas memanfaatkan harta diwakafkan22.

Menurut Kamus Ilmu Usul Fikih mendefinisikan wakaf adalah memberikan

harta kekayaan dengan ikhlas atau suatu pemberian yang berlaku abadi untuk

kepentingan pemerintah Islam, kepentingan agama dan untuk kepentingan umum.

Dana tersebut digunakan untuk memelihara dan kepentingan masjid. Pemberian ini

biasanya tidak dapat ditarik kembali oleh pihak yang memberikan wakaf. Ciri-ciri

pemberian wakaf adalah bahwa pemberian tersebut adalah untuk selama-lamanya23.

Menurut Akta Pentadbiran Undang-Undang Islam (Wilayah-Wilayah

Persekutuan) 1993 (Akta 505) mentafsirkan Wakaf “Am” dan “Khas” sebagai24:

‘‘Wakaf Am’’ ertinya wakaf harta modal dan pendapatan yang kekal

daripada mana-mana harta bagi maksud agama atau khairat yang diakui sah oleh

hukum syarak dan harta yang diwakafkan sedemikian.

“Wakaf Khas” ertinya wakaf yang berkekalan atau bagi suatu tempoh terhad

atas modal harta bagi maksud-maksud agama atau khairat yang diiktiraf oleh hukum

syarak dan harta yang diwakafkan sedemikian, yang berpendapatan daripadanya

22Ahmad Sudirman Abbas, “Wakaf Perspektif Ulama Mazhab Dan Hukum Positif”. Cet.1,

Yayasan Nuansa Cendikia, 2006. h 38

23 Totok Jumantoro, Kamus Ilmu Ushul Fikih, cet-1( Jakarata: Amzah, 2005) h. 358.

24 Akta Pentadbiran Undang-Undang Islam (Wilayah-Wilayah Persekutuan 1993) (Akta 505) h. 58

Page 24: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

diberikan kepada orang-orang atau maksud-maksud yang ditetapkan dalam wakaf

itu.

Melihat kepada realitas dan perkembangan yang berlaku di Kedah ini, penulis

berpandangan bahwa tafsiran bagi definisi wakaf hendaklah dibuat secara umum

tanpa mengunakan perkataan “kekal” atau “bertempoh”. Ini karena dapat memberi

dorongan kepada masyarakat untuk berwakaf meskipun mereka tidak memiliki harta

yang tidak berbentuk kekal.

Definisi wakaf menurut undang-undang di Indonesia seperti berikut:

1. Menurut Peraturan Pemerintah No.28 Tahun 1977 tentang Pengertian Perwakafan

Tanah Milik menurut pasal.1 (1) .

“Wakaf adalah suatu perbuatan hukum seseorang atau badan hukum yang

memisahkan sebagian dari harta kekayaannya yang berupa tanah milik dan

melembagakannya untuk selama-lamanya untuk kepentingan peribadatan atau

kepentingan umum lainnya”.

2. Kompilasi Hukum Islam, buku III, Hukum Perwakafan, Bab I tentang ketentuan

Umum, pasal 215, poin (1); berbunyi25:

“Wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau kelompok orang atau badan

hukum yang memisahkan sebagian dari benda miliknya dan melembagakan untuk

selama-lamanya guna kepentingan ibadah atau keperluan lainnya sesuai dengan

ajaran Islam”

25 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, hukum perwakafan (Bandung: Homaniora Utama

Press, 1991) h.1

Page 25: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

3. Dan pengertian wakaf menurut Undang-undang No. 41 Tahun 2004 tentang

Wakaf Bab 1 Ketentuan Umum pasal 1 poin (1)26.

“Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau

menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau

untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan

ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah”.

Dari tiga pengertian wakaf menurut undang-undang di Indonesia ada

persamaan pengertian yaitu jika menurut Peraturan Pemerintah No.28 tahun 1977 dan

Kompilasi Hukum Islam “dilembagakan untuk selama-lamanya”, maka harta wakaf

tersebut harus diwakafkan buat selama-lamanya yang telah ditentukan mengikut

hukun syarak. Sedangkan Undang-undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf Bab 1

Ketentuan Umum menyatakan “dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu

tertentu sesuai dengan kepentingannya”. Menurut undang-undang ini harta wakaf

boleh saja jangka waktu dan tidak semestinya untuk selamanya ini karena sesuai

dengan kepentingannya (Harta Wakaf) guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan

umum menurut syariah.

Dari beberapa pengertian wakaf di atas dapat ditarik cakupan wakaf, meliputi:

1. Harta benda milik seseorang atau sekelompok orang.

2. Harta benda tersebut bersifat kekal zatnya, tidak habis apabila dipakai.

3. Harta tersebut dilepas kepemilikannya oleh pemilik.

26 Undang-undang No. 41 Tahun 2004., h 3.

Page 26: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

4. Harta yang dilepas kepemilikannya tersebut tidak bisa dihibahkan, diwariskan

atau diperjualbelikan.

5. Manfaat dari harta benda tersebut untuk kepentingan umum sesuai dengan ajaran

Islam

Namun, perbedaan yang ada hanya dalam hal-hal yang sekundar (cabang)

bukan primer (prinsip). Dalam hal-hal yang pokok, ada ukuran-ukuran yang

disepakati oleh sebagian besar ulama. Sah atau tidaknya wakaf, jelas erat kaitannya

dengan syarat dan rukun wakaf27.

B. Rukun Dan Syarat-syarat Wakaf

Rukun adalah sesuatu yang merupakan sendi utama dan unsur pokok dalam

pembentukan sesuatu hal. Wakaf sebagai suatu lembaga Islam mempunyai beberapa

rukun atau unsur-unsur pembentuknya. Adanya suatu wakaf harus dipenuhi empat

unsur yaitu:

1. Orang yang berwakaf (Waqif) yakni pemilik harta benda yang melakukan

tindakan hukum.

Wakaf dapat dilaksanakan apabila waqif mempunyai kecekapan untuk melakukan

“tabarru” yaitu melepaskan hak milik tanpa mengharapkan imbalan material.

Orang yang dikatakan mempunyai kecakapan melakukan “tabarru” ialah apabila

orang tersebut merdeka, pemilik harta yang diwakafkan, sehat akal, baligh dan 27 Siti Mashitoh Mahmood, “Perundangan Wakaf Dan Isu-isu Berbangkit”. (Kuala Lumpur: Kovensyen Wakaf Kebangsaan, 2006). h. 9

Page 27: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

rasyid (cerdas atau kematangan bertindak)28. Karena wakaf merupakan pelepasan

benda dari pemiliknya untuk kepentingan umum. Oleh karena itu syarat waqif

yang amat penting adalah kecakapan bertindak. Orang itu telah mampu

mempertimbangkan baik-buruknya perbuatan yang dilakukannya dan benar-benar

menjadi pemilik harta yang diwakafkan itu.

2. Tempat berwakaf atau harta yang diwakafkan (Mauquf bih) sebagai obyek

perbuatan hukum.

Semua harta benda yang akan diwakafkan menjadi sah apabila memenuhi syarat-

syarat tertentu. Adapun syarat-syarat itu adalah sebagai berikut29:

a. Benda yang diwakafkan itu harus mutaqawwim (barang yang dimiliki) dan

“aqar (tidak bergerak) dapat dikatakan bahwa harta yang diwakafkan tersebut

harus mempunyai nilai ekonomis, halal, tetap zatnya dan dapat dimanfaatkan

terus menerus.

b. Benda yang diwakafkan harus jelas wujudnya dan pasti batas-batasnya adalah

syarat mutlak yang tidak dapat diabaikan.

c. Harta yang diwakafkan itu harus benar-benar kepunyaan waqif secara

sempurna (bebas dari segala beban) dan dapat juga diartikan bahwa harta yang

dimiliki bersama dan harta tersebut tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat

diwakafkan oleh sebagian pemiliknya tanpa seizin pemilik lainnya.

28 Muhammad Akram Laldin, Moqasid Dalam Pelaksanaan Wakaf (Kuala Lumpur:

Kovensyen Wakaf Kebangsaan 2006), h. 4 29 Ibid. h. 5

Page 28: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

d. Benda yang diwakafkan harus kekal berupa benda tidak bergerak dan dapat

berupa benda bergerak seperti buku-buku, surat-surat berharga, tanah,

bangunan dan sebagainya.

3. Tujuan wakaf (Mauquf ‘alaih) atau yang berhak menerima wakaf.

Tujuan wakaf yaitu untuk kepentingan umum dalam upaya mencari keridhaan

Allah SWT, misalnya untuk kepentingan ibadah, dakwah, rumah sakit dan amal-

amal sosial lainnya. Menurut Sayyid Sabiq wakaf itu ada dua macam, yakni

wakaf ahli (zurri) dan wakaf khairi (kebajikan). Wakaf ahli adalah wakaf yang

diperuntukkan bagi anak cucu atau kaum kerabat atau para fakir miskin.

Sedangkan wakaf khairi adalah wakaf yang ditunjukan untuk kepentingan

umum30.

4. Pernyataan (sighat) waqif atau ikrar wakaf.

Sighat wakaf ialah segala ucapan, tulisan atau isyarat dari orang yang berakad

untuk menyatakan kehendak dan menjelaskan apa yang diinginkannya. Namum

sighat wakaf cukup dengan ijab saja dari waqif tanpa memerlukan qabul dari

maauquf ‘alaih. Begitu juga qabul tidak menjadi syarat sahnya wakaf dan juga

tidak menjadi syarat untuk berhaknya mauquf ‘alaih memperoleh manfaat harta

wakaf31.

30 Sayyid Sabiq, h. 425

31 Wahbah Az-Zuhaili, Al-Fiqhu al-Islami wa Abdillatuhu (Damaskus, dar al-Fikri al- Mu’ashir, tt) h. 102

Page 29: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

Satu pernyataan ijab dari pewaqif bagi mewujudkan wakaf dan pernyataan

penerimaan (qabul). Akad wakaf bisa berlaku dalam dua hal:

a. Jelas (soreh) yaitu lafaz yang satu maksud secara langsung. Misalnya32:

بسم اهللا الرحمن الرحيم

Saya Alawiyah Mohd Yatim No. Kad Pengenalan 830323-02-5062 dengan ini

mewakafkan Tanah seperti yang tersebut di atas, kepada Majlis Agama Islam

Kedah yang beralamat di Bangunan Wan Mat Saman, 05000 Alor Setar

Kedah sebagai ‘Wakaf Khas’ / ‘‘Wakaf Am’’. Ia bertujuan untuk Pembinaan

Masjid.

Sekian terima kasih. Tarikh: 26 Februari 1981.

b. Kinayah yaitu tiada lafaz wakaf tetapi bisa membawa banyak maksud yang

bisa memberi arti wakaf, termasuk lafaz dalam bentuk tulisan, isyarat dan

sighah kinayah, misalnya33:

Seseorang mengatakan “Hartaku adalah menjadi sedekah kapada fakir miskin

atau saya serahkan ia kepada mereka selama-lamanya”.

C. Macam-macam Wakaf

Jenis wakaf atau macamnya yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW dan para

sahabat serta orang-orang setelahnya terbagi dua macam, Yaitu “ahli dan Khairi”.

32 Jabatan Wakaf, Zakat dan Haji Jabatan Perdana Menteri. Manual Pengurusan Tanah

Wakaf, (Kuala Lumpur 2006). h. 11 33 Ibid. h. 11.

Page 30: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

Istilah al-khairi atau al-dzurri tidak terdapat pada Rasulullah SAW. Wakaf pada

periode awal lebih dikenal dengan istilah shadaqah, seperti shadaqah Umar dan

sebagainya. Sungguhpun demikian, aplikasi shadaqah pada masanya telah

menampakkan karakteristik sebagai al-khairi atau al-durri seperti berikut34:

1. Wakaf al-dzurri atau Ahli (Khusus)

Yang dimaksud wakaf ahli (dzurri) adalah wakaf keluarga yaitu wakaf yang

diperuntukkan bagi orang-orang tertentu, seseorang atau lebih, baik keluarga si

waqif atau orang lain. Wakaf keluarga sudah lama dikenal ditengah-tengah

masyarakat baik yang berupa wakaf tanah pertanian, kuburan, tempat ibadah dan

lain-lain.

Seiring dengan semakin pesatnya pembangunan di berbagai daerah, sering

kita jumpai perubahan-perubahan status tanah wakaf berubah fungsi menjadi

bangunan lain. Hal ini karena wakaf keluarga tersebut kurang kejelasan

pengurusan dan pengelolaannya, maka setelah waqif meninggal dunia, tanah

tersebut menjadi sengketa.

2. Wakaf Khairi atau Wakaf Umum

34 Munzir Qahar, Manajemen Wakaf Pruduktif: Terjemah: Mas Rida, Muhyiddin (Jakarta:

Khalifa, 2006) h. 166.

Page 31: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

Yang dimaksud dengan wakaf umum adalah wakaf yang diperuntukkan bagi

kepentingan umum atau bagi segala amal kebajikan masyarakat dapat dinikmati

manfaatnya.

Page 32: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

BAB III

PERWAKAFAN DI NEGARA BAGIAN KEDAH

E. Sejarah Singkat Wakaf Di Kedah

Pada awal Islam, pemahaman tentang wakaf sedikit demi sedikit berkembang

dan telah mencakup beberapa benda seperti tanah dan perkebunan yang hasilnya

dimanfaatkan untuk kepentingan tempat peribadatan dan kegiatan keagamaan, serta

diberikan kepada fakir miskin. Seperti yang kita ketahui, kerajaan Romawi bah

mewakafkan harta untuk kepentingan perpustakaan dan kegiatan ilmiah lainnya.

Perkembangan wakaf yang paling menonjol terjadi setelah datangnya risalah

kenabian Muhammad SAW yang menyebarkan agama Islam dikalangan masyarakat

muslim atau yang kita sebut sekarang Negara Timur Tengah khususnya.

Perkembangan dan penyebaran wakaf terus berlanjut hingga masa penjajahan oleh

bangsa Eropa terhadap Arab dan ekspansi militer besar-besaran. Dengan kata lain,

pengelolaan wakaf tidak berhenti karena sebab-sebab yang nanti akan kita sebutkan,

sekalipun penjajahan tersebut telah mengakibatkan masyarakat muslim menjadi

tertinggal.

Wakaf Islam banyak tambah dan berkembang dizaman sahabat, khususnya

setelah pembebasan kawasan arab, seperti wakaf tanah dan perkebunan yang banyak

tersebar di Madinah, Makkah, Khaibar, Syam, Iraq, Mesir dan Negara arab lainnya.

Sejak saat itu wakaf berkembang sangat pesat dan mencapai puncaknya pada masa

Pemerintah Abbasiah, dimana masyarakatnya banyak yang kaya dan berlimpah harta.

26

Page 33: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

Di Malaysia pelaksanaan wakaf telah dilakukan sejak kedatangan Islam dan

telah menjadi pelaksanaan biasa bagi masyarakat Islam. Dari hasil penelitian

lapangan yaitu interview langsung kepada Majlis Agama Islam Kedah dibagian

Eksekutif Unit Projek Dan Wakaf, menyatakan bahwa, belum ada kajian terperinci

yang pernah dibuat, berhubungan dengan kapan wakaf dilaksanakan, tetapi wakaf

senantiasa dilakukan oleh umat Islam Kedah sebagai aktivitas keagamaan yang terus

diamalkan35.

Pada awalnya, wakaf dikelola oleh orang-orang yang mewakafkan sendiri

harta mereka (pewaqif) atau berada ditangan pemimpin masyarakat setempat, yang

terlibat secara langsung dengan aktivitas agama seperti imam, ketua RT, Penghulu

atau jawatan kuasa masjid yang dilantik oleh masyarakat. Misalnya Masjid Negeri

Kedah yang dibangun pada tahun 1847 oleh keluarga Datu’ Patinggi Ali yaitu Kepala

Orang Melayu Kedah yang telah mewakafkan tanah sebesar 10 ekar. Di sekitar

masjid ini, dijadikan tanah perkuburan orang-orang Islam di sekitar Kedah. Tanah

wakaf ini tidak pernah di daftarkan di Majlis Agama Islam Kedah pada masa itu,

sehingga pemerintah Kedah mengambilalih pengurusan tanah dan masjid tersebut

pada 196836.

Pada masa kini amanah pengelolaan harta wakaf dikelola oleh Tabung Baitul

Mal Kedah (TBK) yaitu pemerintah setempat. Tabung Baitul Mal Kedah telah

35 Wawancara Pribadi Dengan Nurul Hidayah Binti Hj. Salleh, Alor Setar, Kedah 10 April

2008. 36 Wawancara Pribadi Dengan Nizam Bin Ahmad, Alor Setar, 10 April 2008.

Page 34: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

melantik seorang pegawai yang bertanggungjawab untuk mengurus pentadbiran

wakaf. Bagaimana pun pegawai tersebut ditugaskan untuk mengurus Hal Ehwal

Masjid, musolla, dan Baitul Mal. Tidak ada pegawai khusus untuk menjaga

kepentingan pentadbiran dan pengelolaan wakaf 37.

F. Pelaksanaan Wakaf

Wakaf adalah salah satu dari institusi pembangunan sosial dan ekonomi

paling awal dalam Islam. Wakaf juga merupakan sumber pendapatan negara Islam

selain dari zakat, kharaj, jizyah, sumber galian dan lain-lain sumber ekonomis di

Kedah.

Di Kedah, wakaf di laksanakan oleh Tabung Baitul Mal Kedah (TBK). TBK

sendiri di bawah wewenang Majlis Agama Islam Kedah. Menyadari hal ini, Tabung

Baitul Mal Kedah sedang berusaha untuk merancang dan membangunkan harta wakaf

serta mencoba untuk mengatasi masalah yang dihadapi, terutamanya kekurangan

karyawan yang terlatih di Bahagian Wakaf di Tabung Baitul Mal Kedah38.

Malaysia memiliki tanah wakaf yang amat luas dan jika dikelola boleh

memberi dampak kepada pembangunan ekonomi umat Islam khasnya dan Negara

amnya. Keluasan tanah wakaf di Malaysia ialah sebanyak 20,735.61 hektar dimana

sebanyak 14,815.787 hektar adalah wakaf khas dan 5,919.83. Negara bagian Kedah

37 Wawancara Pribadi. Zulhazmi Bohari. Kedah. 13 April 2008. 38 Wawancara Pribadi Dengan Nurul Hidayah Binti Hj. Salleh, Alor Setar, 10 April 2008.

Page 35: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

memiliki tanah wakaf sebanyak 420 hektar adalah wakaf khas dan tanah wakaf am

sebanyak 423.34 hektar melebihi wakaf khas. Jabatan Kemajuan Islam Malaysia

(JAKIM) mencatatkan jumlah tanah wakaf di Malaysia seperti berikut39:

TABEL TANAH WAKAF DI MALAYSIA PADA TAHUN 2007

wakaf No Negeri Khas Am

Jumlah Ekar (e)

1 Kelantan 171.54 E 133.12 E 304.66 2 Wilayah Persekutuan 5.47 22.07 27.54 3 Terengganu 204.43 E 43.01 E 247.44 4 Sarawak 93.9168 hektar +

0.240 E + 19489.2sq. metres

= 236. 929 E

236.929

5 Pahang 3984 A 4.14 R 4.08P

3985

6 Sabah 4.178 E 25.42 E 29.598 7 Johor 1951A. 2R.23.01P 3976A. 5928 8 Perlis 218.69E 8.75E 227.44 9 Melaka 773.39E 69.97E 843.34/ 10 Kedah 420E 423.34E 843.34 11 Negeri Sembilan 1727.35E 61.25E 1788.60 12 Selangor 621.10E 442.15E 1063.25 13 Perak 4474 3R 30.02P 647E 1R

7P 5122

14 Pulau Pinang 22.21E 67.05E 89.26 Jumlah 14,815.787 5919.83 20,735.61

Untuk membantu Tabung Baitul Mal Kedah mengatasi masalah dan

membangun institusi wakaf dan mengelola harta wakaf (baik harta alih atau harta

39 Artikel ini diakses pada 14 April 2008 http://ilmuone.wordpress.com/2007/02/22/wakaf-

dan-peranannya-dalam-pembangunan-ummah/

Page 36: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

benda bergerak atau benda tidak bergerak), pemerintah Malaysia telah mendirikan

Jabatan (Departemen) Wakaf, Zakat Dan Haji (JWZH) pada 27 Maret 200440.

Selain mengelola tanah-tanah wakaf, Departemen ini juga diamanahkan untuk

memperkenalkan produk-produk baru wakaf selaras dengan perubahan semasa.

Pelaksanaan-pelaksanaan terbaik perlu dikenal pasti dan dijadikan pemicu bagi

membangunkan institusi-institusi wakaf agar terus berperan meningkatkan ekonomi

umat dan menyelesaikan masalah tanah wakaf masyarakat41.

Secara umum pelaksanaan wakaf di Malaysia dapat dibahagikan kepada dua

bahagian, yaitu:

1. Pelaksanaan Wakaf secara Tradisi

Pelaksanaan wakaf secara tradisi boleh dirujuk kepada kebiasaan pelaksanaan

berwakaf yang dilakukan oleh masyarakat Islam di Negara Bagian Kedah, yaitu

digunakan untuk perkuburan orang-orang Islam dan tempat-tempat pengajian

madrasah dan Sekolah Agama Rakyat42. Selain itu dibangun juga:

a. Pembangunan permis-permis perniagaan.

b. Pembangunan rumah-rumah perlindungan seperti rumah orang-orang

miskin, rumah-rumah janda, rumah anak-anak cacat.

c. Pembangunan proyek-proyek perumahan.

d. Pembangunan proyek-proyek perladangan dan pertanian.

40 Safiah Muhammad, “Kearah Pelaksanaan Sistem Perakaunan Wakaf Yang Piawai”. Kovensyen Wakaf Kebangsaan 2006. h. 5.

41 Ibid., h. 5 42 Safiah. Muhammad, “Kearah Pelaksanaan Sistem Perakaunan Wakaf Yang Piawai”. h. 4

Page 37: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

2. Pelaksanaan Wakaf dengan Sistem Baru (Moderen)

Pelaksanaan wakaf secara moderen telah diperkenalkan pada awal tahun1980.

Waktu itu bermula setelah terhasilnya cetusan pemikiran oleh Mufti Johor dalam

perbentangan Kertas Kerja yang berjudul “Saham Wakaf dan Gantian” di Majlis

Fatwa Kebangsaan pada tahun 198143. Cetusan pemikiran tersebut telah

menghasilkan beberapa produk wakaf baru yang amat sesuai dengan

perkembangan zaman. Di antara produk wakaf secara moderen yaitu:

a. Saham Wakaf

Saham wakaf merupakan produk baru dan pelaksanaannya berdasarkan

kepada keputusan yang di buat oleh Majlis Fatwa Kebangsaan pada tahun

1981. Ia adalah satu cara untuk berwakaf melalui uang tunai dengan cara

membeli unit-unit saham yang ditawarkan oleh Majlis Agama Islam Negeri-

negeri dan mewakafkan saham-saham tersebut kepada Majlis sebagai

pemegang amanah. Bagi Tabung Baitul Mal Kedah harga minimum

satusaham adalah RM 10.00 (Rp. 25.000) dan tidak ada batasan maksimal.

Kutipan dari sumbangan saham wakaf dan harta wakaf dikumpul dalam satu

Kumpulan Uang Wakaf44. Kumpulan uang ini disalurkan untuk melaksanakan

pelbagai aktivitas pembangunan yang berbentuk kekal ‘ainnya. Ia dibuat

dalam bentuk pembangunan harta tanah wakaf dan untuk pembangunan sosio-

43 Nooh Gadot, Pelaksanaan Wakaf Johor. (Kovensyen Wakaf Kebangsaan 2006) h. 10. 44 Ibid. h. 16

Page 38: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

ekonomi umat Islam termasuk membeli tanah hak orang Islam supaya tidak

terjatuh ke tangan orang bukan Islam.

b. Dana Wakaf

Dana wakaf ini adalah merujuk kepada satu tabung yang dibentuk bagi

mendapatkan dana sebanyak mungkin dengan tujuan untuk membangun dan

memajukan tanah-tanah wakaf45.

c. Takaful Wakaf

Hanya satu institusi yang memperkenalkan Takaful Wakaf yaitu Takaful

Malaysia. Takaful Wakaf akan menerima perwakafan dalam satu jumlah

tertentu untuk tempoh masa sempurna. Sekiranya pewakaf tersebut meninggal

dunia lebih awal dari tempoh masa tertentu (dalam tempoh masa yang dipilih)

waqif, maka niat waqif itu akan disempurnakan oleh pihak Syarikat Takaful

walaupun si waqif tidak sempat membayar kesemua bayaran di bawah

tanggungan Takaful Wakaf yang di ikutinya46. Sekiranya si pewaqif masih

hidup sampai waktu sempurna, maka jumlah uang yang diwakafkan itu akan

dibayar kepada institusi seperti mana yang diniatkan oleh si waqif.

d. Wakaf Kaki

Wakaf kaki adalah merujuk kepada pembelian harta tanah mengikut ukuran

atau kaki persegi dan kemudian akan mewakafkan kembali saiz atau ukuran

45 Ibid. h. 17 46 Mustaffa Mohd Fauzi, “Peranan Takaful Dalam Penjanaan Wakaf Tunai Sebagai Produk

Baru Wakaf”. (Kovensyen Wakaf Kebangsaan 2006) h. 2.

Page 39: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

tertentu yang dibeli melalui pemegang amanah wakaf tersebut. Wakaf ini juga

dikenal dengan nama wakaf petak atau wakaf lantai47.

Dari uraian di atas, produk wakaf moderen ini telah dilaksanakan dan

mendapat sambutan baik dari kalangan pewakaf dan pemerintah karena

mendatangkan manfaat kepada masyarakat terutamanya golongan yang memerlukan

bantuan.

C. Keberadaan Nazdir Dan Wewenangnya

Nazhir berasal dari kata kerja bahasa Arab ا نظر– ينظر –نظر mempunyai

arti, “menjaga, memelihara, mengelola dan mengawasi”48. Adapun nazhir adalah isim

fa’il dari kata “nazhara” yang dapat diartikan ke dalam bahasa Indonesia dengan

pengawas (penjaga) dan dalam bahasa Melayu ialah pengurus (pengelola). Sedangkan nazhir wakaf adalah orang yang diberi tugas untuk mengelola

wakaf. Pengertian ini kemudian di Negara bagian dikembangkan menjadi kelompok

orang atau badan hukum yang diserahi tugas untuk memelihara dan mengurus benda

wakaf. Dengan demikian, nazhir berarti orang yang berhak untuk bertindak atas harta

wakaf, baik untuk mengurusnya, memeliharanya, dan mendistribusikan hasil wakaf

kepada orang yang berhak menerimanya49.

47 Awang, Che Omar. “Pelaksanaan Wakaf Pelaksanaan Di Malaysia”. h. 7 48 Sais Agil Husin Al-Munawar, “Hukum Islam dan Pluralitas Sosial”.(Jakarta: Penamadani,

2004) h.151. 49 Wawancara Pribadi Dengan Zulhazmi Bohari, Kedah 14 April 2008.

Page 40: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

Pada dasarnya siapa pun dapat manjadi nazhir asalkan ia dapat melakukan

tindakan hukum. Akan tetapi, karena tugas nazhir menyangkut harta benda dan

pemanfaatannya harus diberikan kepada pihak yang berhak menerimanya dan mampu

sebagai pengelola. Itulah sebabnya Jabatan nazhir harus dipercayakan oleh orang

yang mampu menjalankannya50.

Mengingat salah satu tujuan wakaf ialah menjadikannya sebagai sumber dana

yang produktif, tentu memerlukan nazhir yang mampu melaksanakan tugas-tugasnya

secara professional dan bertanggung jawab. Syarat moral yang harus ada pada nazhir

adalah paham tentang hukum wakaf, baik dalam tinjauan syari’ah maupun

perundang-undangan negara, jujur, amanah dan adil sehingga dapat dipercaya dalam

proses pengelolaan dan pentasharrufan kepada sasaran wakaf serta punya kecerdasan

baik emosional maupun spiritual51.

Syarat manajemen pada nazhir pula ialah mempunyai kapasitas dan

kapabilitas yang baik dalam leadership, visioner, mempunyai kecerdasan yang baik

secara intelektual dan pemberdayaan serta professional dalam bidang pengelolaan

harta. Dan yang terakhir syarat bisnis ialah harus mempunyai sifat keinginan,

pengalaman atau siap untuk dimagangkan dan punya ketajaman melihat peluang

usaha sebagaimana layaknya entrepreneur52.

50 Ibid. h. 62 51 Ibid. h 153. 52 Munzir Qahaf, Edisi Indonesia:“Manajemen Wakaf Produktif” (Jakarta, Pustaka al-Kaustar

Grup, 2007, Cet. Ketiga) h. 167.

Page 41: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

Meskipun demikian, tidak berarti bahwa nazhir mempunyai kekuasaan mutlak

terhadap harta yang diamanatkan kepadanya53 seperti tidak boleh menjual,

menggadaikan atau menyewakan harta wakaf, kecuali diizinkan oleh pengadilan.

Ketentuan ini sesuai dengan masalah kewarisan dalam kekuasaan kehakiman yang

memiliki wewenang untuk mengontrol kegiatan nazhir54.

Hal ini menunjukkan bahwa wewenang nazhir dibatasi oleh ketentuan-

ketentuan yang telah ditetapkan oleh waqif maupun hakim. Sebagai contoh, masalah

sewa-menyewa harta wakaf ini diperbolehkan jika dapat mengembangkan harta

wakaf. Hanya saja, sewa-menyewa tersebut harus mendapatkan izin dari waqif,

Tabung Baitul Mal Kedah (TBK) dan Majlis Agama Islam Kedah (MAIK)55.

Adapun tugas-tugas nazhir antara lain sebagai berikut56:

1. Pengurusan pendaftaran tanah wakaf dan perkara yang berkaitan dengan

pendaftaran seperti menyerahkan seterpikat/surat bukti pemilikan tanah

permohonan kepada waqif.

2. Membuat perencanaan ke kawasan tanah dan menentukan batasannya yang

hendak diwakafkan.

53 Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddiqi, Pengantar Fiqh Muamalat cet-2 (Semarang: PT

Pustaka Rizki Putra, 2001) h. 20. 54 Ahmad Zaki Abdul Latif, “Pengurusan Harta Wakaf Dan Potensinya Kearah Kemajuan

Pendidikan Umat Islam Di Malaysia”. (Kovensyen Wakaf Kebangsaan 2006) h. 4. 55 Wawancara pribadi dengan Zulhazmi Bin Bohari, Kedah, 14 April 2008. 56 Jabatan Wakaf, Zakat Dan Haji Jabatan Perdana Menteri, Manual Pengurusan Tanah

Wakaf. h. 46.

Page 42: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

3. Sekiranya prosedur mendapatkan hak bagi tanah-tanah wakaf yang diketahui

berdasarkan dokumen luar atau dalam yang nama pemiliknya tidak dapat

diketemukan (telah meninggal dunia atau lain-lain) maka pihak nazhir harus

membuat maklumat mengenai tanah wakaf daripada mana-mana pihak, seperti

maklumat masyarakat setempat, kantor tanah dan maklumat dalam instansi lain

seperti mendapatkan Surat Ikatan Amanah dari kantor Pejabat Tanah Daerah.

4. Menyewakan tanah (benda wakaf) itu kepada pihak lain untuk diperoleh manfaat

dari harta wakaf itu.

5. Memelihara harta wakaf dapat diambilkan dari harta wakaf yang dimaksud atau

diambil dari sumber lainnya kecuali harta wakaf sebelumnya pernah tidak

membayar pajak sebelum diserahkan kepada Tabung Baitul Mal Kedah. Maka

pajak harus dilunasi oleh pewakif terlebih dulu.

6. Membagikan hasil harta wakaf kepada pihak yang berhak menerimanya.

Di samping itu nazhir juga berkewajiban mengawasi, memperbaiki (jika

rusak), mengembangkan dan mempertahankan wakaf berdasarkan pada ketentuan-

ketentuan yang berlaku di tempat nazhir itu bertugas.

D. Pengawasan Harta Wakaf

Semua hukum wakaf merupakan hasil ijtihad dan ditetapkan atas dasar bahwa

nazhir adalah wakil atau wali yang menguruskan wakaf dan harus tunduk pada

peraturan pengawasan. Sekalipun banyak hadist yang memperbolehkan nazhir

melakukan sesuatu dan di sisi lain melarangnya serta memperpanjang masa kerjanya

Page 43: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

menurut mazhab Hambali, akan tetapi itu semua tertanggung pada kemaslahatan

sesuai dengan kondisi dan pengalaman yang telah dilakukan oleh orang lain

sebelumnya57.

Dalam perbahasan ini juga penulis mencoba mengetengahkan sebagian

konsep perundang-undangan kontemporer dalam mengawasi kinerja nazhir dari pihak

Kementerian yang berkompeten sebagai ganti dari hakim dan perbandingannya

dengan metode pengelolaan perusahaan saham yang banyak dilakukan di Asia

Tengah dan pengalaman di Barat telah terbukti berhasil. Antara perkara yang perlu

diambil kira dalam pengawasan wakaf ialah58:

1. Kementerian Wakaf mengawasi semua nazhir wakaf Islam, karena itu dalam

kementerian ini perlu dibentuk lembaga pengawasan wakaf Islam.

2. Lembaga pengawas wakaf berhak mengoreksi kinerja para nazhir wakaf dan

membuat peraturan serta memantau pengurusannya, keuangannya dan meminta

kepada mereka laporan secara berkala dan lain sebagainya. Lebih dari itu lembaga

pengawas wakaf juga berhak mengeluarkan panduan pelaksanaan khusus

menyangkut hak itu semua. Lembaga pengawas wakaf juga berhak menolak

tindakan nazhir dan disertai alasan yang jelas.

3. Apabila pendapatan wakaf produktif berkurang dari semestinya selama tiga bulan

yang lewat secara berturut-turut maka lembaga pengawas wakaf berhak

memanggil nazhir dan mengadakan pemantauan apakah berkurangnya

57 Ibid, Sais Agil Husin Al-Munawar, “Hukum Islam dan Pluralitas Sosial”.h 159 58 Hishamuddin Mohd Ali, “Pelaburan Wakaf: Strategi Dan Rangka Kerja Perundangan

Islam”. (Kovensyen Wakaf Kebangsaan 2006) h. 8.

Page 44: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

pendapatan itu disebabkan oleh kesalahan manajemen, kelengahan atau tindakan

yang ceroboh59. Jika disebabkan oleh salah satu di antara tiga sebab di atas, maka

nazhir dapat diberhentikan dengan mengeluarkan surat pemberhentian disertai

alasan-alasan yang jelas.

4. Semua harta milik wakaf sosial harus dibebaskan dari pajak; baik wakaf yang

bersifat wakaf khusus atau wakaf am. Pembebasan pajak ini meliputi pajak

produksi, pajak penjualan, pajak ekspor dan impor dan semua jenis pajak

langsung maupun tidak langsung60.

5. Harta wakaf berhak mendapatkan perlindungan dan perawatan sebagaimana harta

umum. Karena itu, harta wakaf tidak boleh dipindah tangankan atau dimiliki

secara pribadi dan kepada yang merusaknya diberikan hukuman sebagaimana

hukuman yang diberikan kepada mereka yang merusak harta umum61.

6. Nazhir wakaf boleh mencari dana yang layak untuk membangun tanah wakaf dan

mengembangkan asetnya dari berbagai sumber di dalam negeri atau luar negeri

dengan syarat pencarian dana tersebut dilakukan sesuai dengan cara yang

diperbolehkan oleh syariat Islam62.

59 Ibid, Jabatan Wakaf, Zakat Dan Haji Jabatan Perdana Menteri. “Manual Pengurusan Tanah

Wakaf” (Kuala Lumpur 2006) h. 49. 60 Megat Mohd. Ghazali Megat Abd. Rahman, , “Pembangunan Tanah Wakaf: Isu, Prospek

Dan Strategi”. (Konvensyen Wakaf Kebangsaan 2006) h. 12. 61 Satria Effendi M. Zen, “Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, Analisis

Yurisprudensi Dengan Pendekatan Ushuliyah”. Jakarta, Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Jakarta, cet, 1, 2004) h. 470.

62 Ibid. h, 471.

Page 45: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

Sebenarnya kebanyakan bentuk pengembangan wakaf harus mendapat

perhatian berdasarkan tujuan syariat dalam menjaga harta wakaf dan

pengembangannya, untuk meningkatkan amal kebaikan di tengah-tengah masyarakat

dan menjaga hak-hak wakif yang ada perannya. Sebab hanya dengan meningkatnya

manfaat wakafnya, pahala wakif dapat ditingkatkan dengan izin Allah S.W.T.

Page 46: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

BAB IV

ANALISIS TERHADAP PERMASALAHAN WAKAF

DI NEGARA BAGIAN KEDAH

D. Prosedur Pendaftaran Wakaf Dan Perubahan Status Harta Wakaf.

Peraturan sudah ada, tetapi masyarakat tidak mengetahui bagaimana cara

menggunakannya, seperti dijelaskan dalam prosedur ini, pendaftaran tanah yang

diwakafkan oleh individu (orang Perorangan), syarikat dan Pihak Berkuasa Negeri

supaya menepati kaedah syarak dan sesuai dengan peruntukan Kanun Tanah Negara.

Terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan oleh Majlis Agama Islam

Negeri (MAIN) sebagai panduan untuk Tabung Baitul Mal Kedah antaranya ialah:

1. Proses Permohonan Mendaftarkan tanah wakaf individu dan cara yang perlu

diambil oleh Majlis Agama Islam Negeri Kedah/Tabung Baitul Mal Kedah seperti

berikut63 :

a. Permohonan mendaftarkan tanah wakaf boleh dilakukan oleh pewakaf dengan

menggunakan “Borang Berwakaf” Tabung Baitul mal Kedah (Majlis Agama

Islam Kedah) sebagaimana dilampirkan. Maklumat yang diperlukan adalah

seperti berikut.

1) Surat Permohonan/ kebenaran daripada pewakaf dan mereka yang berkaitan

dengan benda (ain) wakaf.

63 Jabatan Wakaf, Zakat Dan Haji Jabatan Perdana Menteri. “Manual Pengurusan Tanah

Wakaf” (Kuala Lumpur 2006) h. 15-21.

Page 47: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

2) Salinan Kad Pengenalan (Kartu Tanda Pengenalan) pewakaf dan mereka yang

berkaitan

3) Salinan Geran/ surat hak milik (seterpikat tanah)

4) Salinan cukai tanah terbaru (Pajak tanah)

5) Salinan pelan tanah yang menunjukkan luas kawasan dan lokasi tanah wakaf

yang dicadangkan.

6) Lain-lain dokumen berkaitan (jika ada)

Seperti mana yang terkandung dalam IV Seksyen 416C- Peruntukan-

peruntukan mengenai hak-hak dalam keseluruhan atau sebahagian tanah berimilik

yang terletak hak (memberi/pewaqif) pada penerima pindahan64.

1. Jika sekiranya keseluruhan atau sebahagian mana-mana tanah bermilik yang

dipegang oleh pemindah diduduki, digunakan, dikawal atau diuruskan oleh

penerima pindahan di bawah apa-apa hak atau kelayakan (entitlement) yang

diperolehi dengan cara derma (donation), hadiah (gift), warisan (bequest),

kebenaran (permission), persetujuan (consent), atau apa-apa cara yang lain, dari

pemindah atau mana-mana pendahulu dalam hak milik pemindah untuk apa-apa

maksud statutori berkuatkuasa, hak penerima pindahan kepada pendudukan,

pengunaan, kawalan atau pengurusan tersebut hendaklah, atas permohonan secara

bertulis olehnya kepada pendaftar, diendorskan atas dokumen hakmilik daftaran

kepada tanah, jika Pendaftar berpuas hati bahawa peletakkan statutori tentang

hak atau kelayakan tersebut pada penerima pindahan telah dikuatkuasakan.

64 Dalam Kanun Tanah Negara (Akta No. 56 Tahun 1965) Bab 81 (Kedah)

Page 48: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

2. Hak yang diendroskan di atas dokumen hakmilik daftaran di bawah kanun (1)

hendaklah berkuatkuasa dari tarikh bilamana peletakkan statutori itu berkuatkuasa

dan akan kekal pada seluruh tempoh hakmilik itu dan hendaklah mengikat setiap

tuan punya tanah yang kemudian.

Pada seksyen65 ini pihak Tabung Baitulmal Kedah (TBK) selaku pihak yang

menguruskan segala tanah wakaf berdasarkan peruntukan Undang-undang

Pentadbiran Agama Islam bisa memohon supaya posisi (memberi/pewaqif) yang

berkanun di bawah seksyen 416 C Kanun Tanah Negara (KTN) digunakan bagi

mendaftar semua tanah wakaf sebagaimana yang dinyatakan dalam Pekeliling Ketua

Pengarah Tanah Dan Galian Persekutuan Bil. 8/1999.

1. Pengelola harta wakaf yaitu pegawai Tabung Baitul Mal Kedah yang

bertanggungjawab tentang wakaf menseleksi dan membuat siasatan ke atas

kesahihan permohonan wakaf berdasarkan formulir yang terlampir66.

2. Pengurus wakaf menyerahkan surat tanda terima permohonan wakaf kepada

pewakaf dan mengambil tindakan seperti berikut67:

a. Membuat rencana menerusi pencarian di Kantor Tanah daerah/Kantor

Pengarah Tanah dan Galian bagi mendapat kepastian maklumat tanah dan

status hak pewakaf ke atas tanah yang hendak diwakafkan, serta membuat

pemeriksaan kawasan yang hendak diwakafkan untuk memastikan kedudukan

65 Istilah Seksyen dimaksudkan dengan pasal, seperti yang ada pada Undang-undang di

Indonesia atau dalam bahasa Indonesia “statuta”. 66 Ibid, Jabatan Wakaf, Zakat Dan Haji Jabatan Perdana Menteri. “Manual Pengurusan Tanah

Wakaf”. h. 17 67 Ibid. h 19

Page 49: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

tanah. Sekiranya terdapat halangan dalam dokumen hakmilik, baik karena ada

batasan kepentingan ataupun halangan urusan berusaha (seperti ada larangan

dan atau perintah dari pengadilan) atau digadaikan atau mempunyai

tunggakan pajak tanah, maka kesemua ini perlu diselesaikan pewakaf terlebih

dulu.

b. Sekiranya permohonan wakaf mendapat kelulusan daripada Pihak Berwenang

Tabung Baitulmal Kedah (TBK), pengurus wakaf perlu mengambil langkah-

langkah sebagai berikut:

1) Menetapkan surat cara dan menyempurnakannya serta Blanko Berwakaf

seperti yang dilampirkan.

2) Urusan Pindah milik menerusi peletakhakan berkanun menggunakan

Formulir G “Kanun Tanah Kedah” (Bab 81 Kedah)68.

a) Jika sekiranya keseluruhan atau sebahagian mana-mana tanah bermilik yang

dipengang oleh pemindah diduduki, digunakan, dikawal atau diuruskan oleh

penerima pindahan di bawah apa-apa hak atau kelayakan (entitlement) yang

diperolehi dengan cara derma (donation), hadiah (gift), warisan (bequest),

kebenaran (permission), persetujuan (consent), atau apa-apa cara yang lain, dari

pemindah atau mana-mana pendahulu dalam hak milik pemindah untuk apa-apa

maksud statutori berkuatkuasa, hak penerima pindahan kepada pendudukan,

pengunaan, kawalan atau pengurusan tersebut hendaklah, atas permohonan secara

bertulis olehnya kepada pendaftar, diendorskan atas dokumen hakmilik daftaran

68 Kanun Tanah Negara. G. Kedah. h. 53.

Page 50: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

kepadda tanah, jika Pendaftar berpuas hati behawa peletakkan statutori tentang

hak atau kelayakan tersebut pada penerima pindahan telah dikuatkuasakan.

b) Hak yang diendroskan di atas dokumen hakmilik daftaran di bawah kanun,

hendaklah berkuatkuasa dari tarikh bilamana peletakhakan statutori itu

berkuatkuasa dan akan kekal pada seluruh tempoh hakmilik itu dan hendaklah

mengikat setiap tuan punya tanah yang kemudian.

Tabung Baitulmal Kedah selaku pihak yang menguruskan segala tanah wakaf

berdasarkan peruntukan Undang-undang Pentadbiran Agama Islam boleh memohon

supaya peletakkan (pengurusan) berkanun di bawah seksyen 416C Kanun Tanah

Negara (KTN) digunakan bagi mendaftar semua tanah wakaf sebagaimana yang

dinyatakan dalam Pekeliling Ketua Pengarah Tanah Dan Galian Persekutuan

Bil.8/1999 (seperti di lampiran)69

Prosedur Perubahan Status Harta Wakaf

Jika melihat kepada maqsad/tujuan disyariatkan, perubahan harta wakaf

dengan cara menjual dalam bentuk badal (ganti) untuk membeli harta yang lebih

ekonomis adalah satu yang sesuai dengan maqsad/tujuan selama mana adanya

maslahah atau kebaikan kepada semua pihak. Ada pelbagai panduan yang digariskan

oleh para ulama tetapi menjurus kepada persoalan sejauh mana ia mencapai maslahah

yang dikehendaki daripada pensyariatan wakaf70. Sebagai contoh untuk

69 Ibid. Kanun Tanah Negara. h. 60 70 “Prasarana Pelaksanaan Wakaf”. Utusan Kedah, 8 April 2008.

Page 51: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

membolehkan wakaf ditukar atau diganti, Mazhab Hanbali hanya mensyaratkan

wujudnya hajat atau kebutuhan penukaran tersebut. Sedangkan Mazhab Hanafi

mensyaratkan yaitu harta asal yang diwakafkan tidak dapat dimanfaatkan dan

hendaklah diganti dengan harta bukan uang. Bagaimana pun hal itu adalah masalah

ijtihad, setiap masalah perlu diteliti posisi hukum sesuatu maslahah, mungkin

berbeda dengan maslahah yang lain71.

Harta wakaf terbagi dalam dua bagian: Yang pertama adalah barang-barang

atau tanah yang dijadikan wakaf oleh pengelola wakaf dari hasil wakaf itu sendiri72.

Misalnya masjid yang diwakafkan itu mempunyai ladang (kebun), lalu pengurus

wakaf menyewakannya dan dari hasilnya dia membeli atau membangun toko yang

manfaatnya digunakan untuk kepentingan wakaf tadi atau diperoleh toko sebagai

sumbangan dari para dermawan. Jika barang-barang tersebut termasuk dalam kategori

ini, maka barang-barang tersebut boleh dijual atau ditukar, sepanjang dalam hal

tersebut terdapat kemaslahatan.

Barang-barang tersebut pada hakikatnya bukan wakaf, melainkan hasil atau

kekayaan barang wakaf, maka pengelola wakaf berhak menggunakannya demi

kemaslahatan, sama seperti haknya menggunakannya hasil kebun masjid demi

kemaslahatan masjid, kecuali bila hakim syar’i yang langsung menangani pewakafan

71 Muhammad Abid Abdullah Al-Kabisi, “Hukum Wakaf”. Penterjemah Ahrul Sani

Faturrahman, (Dompet Dhuafa Republika Dan IIMaN, cet.1, 2004.) h.479. 72 Muhammad Akram Laldin, “Maqasid Syariah Dalam PelaksanaanWaqaf” (Konvensyen

Wakaf Kebangsaan 2006) h. 12.

Page 52: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

barang yang dibeli oleh pengelola. Dalam kasus seperti itu, barang tersebut tidak

boleh dijual kecuali karena adanya alasan-alasan yang membolehkannya73.

Jenis yang kedua adalah barang-barang yang diwakafkan oleh kaum

dermawan demi kemaslahatan masjid atau madrasah. Misalnya ada seorang yang

mewasiatkan rumah, toko atau tanahnya agar dijadikan wakaf bagi masjid atau

madrasah, atau ia sendiri yang langsung mewakafkan barang-barang tersebut.

Barang-barang seperti ini diberi hukum sebagai barang-barang wakaf khusus,

yang boleh dijual karena adanya alasan-alasan yang membolehkannya, misalnya

rusak atau hasil sangat kecil dan nyaris tidak ada sama sekali. Tanpa alasan-alasan

tersebut, barang-barang itu tidak boleh dijual. Misalnya kalau masjid tersebut runtuh

atau ditinggalkan dan harta wakaf masjid itu tidak manfaat lagi, maka barang-barang

wakaf yang dikhususkan untuk masjid itu dapat digunakan untuk kebajikan-

kebajikan, tetapi lebih utama bila ia dimanfaatkan untuk masjid lain74.

Tanah wakaf yang ditukar status wakafnya bagi kegunaan yang lain oleh

Tabung Baitul Mal Kedah harus mendapatkan ada keperluan untuk menukar status

wakaf ke atas salah satu tanah wakaf atas sebab berikut75:

a. Niat waqif tidak boleh dilaksanakan karena keadaan permukaan tanah yang tidak

baik untuk diusahakan.

73 Ibid, h. 14. 74 Ziswaf, Goh Chok Tong Kepicut Wakaf, Republika. 20 april 2008. 75 Mahmood Zuhdi Abd Majid, Konsep, Objektif Dan Amalan Wakaf Dalam Islam (Seminar

Wakaf Negeri Kedah, Alor Setar Kedah, 2006) h. 30.

Page 53: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

b. Maslahat umum umat Islam seperti pembinaan rumah untuk korban bencana dan

pembinaan sekolah atau masjid.

c. Perlu diambil Pemerintah bagi maksud manfaat khusus.

Perkara yang harus dilakukan oleh Tabung Baitul Mal Kedah untuk proses

penukaran atau perubahan tanah wakaf adalah seperti berikut76:

a. Pengurus wakaf perlu membuat rencana ke atas tanah yang hendak ditukar.

b. Pengurus wakaf harus mendapatkan penilaian daripada Jabatan Penilaian Dan

Perkhidmatan Harta (JPPH).

c. Pengurus wakaf menyediakan laporan atas maksud menukar status wakaf

berdasarkan kriteria berikut:

1) Nilai tanah baru yang sama atau lebih baik.

2) Luas tanah baru yang sama atau lebih luas.

3) Tanah yang digantikan hendaklah memenuhi syarat asal tanah yang

diwakafkan

4) Penggunaan tanah yang sama mengikut wakaf asal. (walau bagaimanapun

pertimbangan sesuatu pertimbangan sesuatu kriteria tunduk kepada

keputusan Jawatankuasa Fatwa)

d. Pengurus wakaf menyediakan kertas kerja mengandung urusan di atas dan dibawa

ke Jawatankuasa Fatwa.

e. Pengurus wakaf mengangkat hasil musyawarah bagi mendapat Perkenan Duli

Yang Maha Mulia Sultan (DYMM)/Seri Paduka Baginda Yang Dipertuan Agong/

76 Ibid h.34.

Page 54: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

Tuan Yang Terutama (Negeri yang tidak mempunyai sultan yaitu Sabah,

Sarawak, Pulau Pinang dan Melaka).

f. Pengurus wakaf melaksanakan aktivitas seperti yang berikut:

1) Menjual tanah wakaf asal yang telah diputuskan untuk digantikan77.

a) Pengurus wakaf mengenal pasti agensi/individu dan membuat tawaran

kepada yang berminat.

b) Menguruskan proses pindah milik tanah wakaf asal setelah

dikenal pasti pembelinya.

c) Menerima bayaran hasil jualan dan memasukkan ke dalam akaun istibdal

untuk membeli tanah baru yang lebih baik atau harta wakaf yang lebih

manfaat kepada masyarakat.

2) Membeli tanah baru dari uang pampasan bagi mengantikan tanah

wakaf (asal)78.

a) Pengurus wakaf mengenal pasti tanah wakaf baru yang sesuai bertepatan

dengan kaedah syara’.

b) Mendaftarkan pindahmilik tanah wakaf atas nama Tabung Baitul Mal Kedah

dan merekodkan harta wakaf baru dalam buku Daftar Tanah Wakaf.

Walaupun bertentangan dengan Seksyen IV Bab 81 Kedah yaitu “….dengan

syarat harta berkenaan tidak boleh dijual, diberikan kepada orang lain dan diwarisi”

tetapi karena maslahah khusus dari Pemerintah untuk kegunaan rakyat umum dan

77 Ibid, , Mhammad Akram Laldin, “Maqasid Syariah Dalam PelaksanaanWaqaf”. h. 13. 78 Ibid. h, 14

Page 55: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

telah mendapat keputusan dari Jawatankuasa Fatwa setelah meneliti maslahah

tersebut79.

1. Walaupun sudah ada peraturan berwakaf tetapi masyarakat tetap tidak mengetahui

cara dan bagaimana harus berwakaf, karena mereka lebih suka berwakaf

mengikut cara tersendiri atau sebelumnya dengan kehadiran kepala desa atau

saksi-saksi yang bertempat tinggal dikawasan itu. Dengan ini sekiranya terjadi

sesuatu perkara yang tidak diingini seperti perebutan tanah sebagai contoh,

kemudian melibatkan yang berwenang, maka akan membebankan pihak yang

berwenang karena peraturan sudah disediakan tetapi masyarakat tidak tahu

bagaimana prosedur berwakaf.

2. Dengan banyaknya peraturan yang disediakan, masih lagi terdapat masyarakat

yang mengalami kesulitan bila hendak berwakaf karena bagi masyarakat yang

tinggal dikawasan pendalaman amat sukar untuk mengetahui lebih banyak

prosedur berwakaf disebabkan tidak terdapat kemudahan-kemudahan seperti

internet, sosialisasi antara orang luar dan sebagainya.

3. Kerajaan sudah menyediakan berbagai cara seperti mengadakan sosialisasi bagi

menggalakkan orang ramai melakukan ibadah wakaf selaras dengan kehendak

semasa, menyelaras rekod tanah Wakaf, mengurus sewaan tanah Wakaf,

menerima dan menyelaras hasil-hasil Wakaf, mengurus permohonan penggunaan

hasil Wakaf, menjalankan rencana terhadap maukuf yang hendak mewakafkan

79 Noor Naemah Abd. Rahman, “Fatwa-fatwa Wakaf Di Malaysia : Analisa Khusus Di Negeri

Kelantan. ( Konvensyen Wakaf Kebangsaan, Kuala Lumpur, 2006) h. 6.

Page 56: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

tanah, menyusun perancangan pembangunan tanah Wakaf, mengurus proses

pengambilan pada peringkat Majlis, mengawal aktiviti pencerobohan ke atas

tanah Wakaf dan menyediakan laporan tahunan dan kemajuan Wakaf. Akan tetapi

masyarakat lebih suka menggunakan cara tersendiri karena menurut mereka

mengikut prosedur hanya akan melambatkan proses.

E. Hambatan Dalam Membangun Harta Wakaf

Pelaksanaan wakaf untuk Negara Bagian Kedah tidaklah semudah yang

dicadangkan. Ini karena umat Islam di Kedah kurang mewarisi tanah atau harta

pemilikan seperti yang ada pada negara Islam yang lain. Oleh itu cabaran yang

terbesar adalah untuk meujudkan wakaf tersebut. Mewujudkan wakaf adalah dengan

berusaha untuk memiliki sesuatu harta yang mana ia dapat menjadi sesuatu yang

boleh memberi manfaat kepada masyarakat secara berkekalan. Dalam merancang dan

menguruskan pembangunan wakaf, pelbagai pengalaman dalam pengelolaan dan

pengurusan harta wakaf. Seperti sumber manusia, struktur organisasi, sistem dan

prosedur, kepimpinan, kemahiran dan sumber keuangan. Antara hambatan-hambatan

yang dihadapi dalam membangunkan harta wakaf ialah80:

1. Kurang karyawan professional yang kompeten untuk mengurus, membangun dan

memajukan harta-harta wakaf.

80 Wawancara Pribadi Dengan Nurul Hidayah Hj. Salleh, Alor Setar, Kedah, 10 April 2008.

Page 57: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

2. Prosedur pengurusan dan pengelolaan harta wakaf yang kurang jelas peraturan

dan proses-proses dalam pewakafan menyulitkan orang ramai yang hendak

berwakaf.

3. Undang-undang wakaf antar propinsi-propinsi di Malaysia tidak selaras dan

mengwujudkan perbedaan dalam pengertian, tafsiran, tatacara mengeluar fatwa

dan hukum. Tidak ada peraturan khusus berkaitan pengurusan dan pentadbiran

wakaf, menyebabkan pencerobohan tanah wakaf dan kegagalan tanah wakaf ini

dibangunkan karena tidak jelas kedudukannya.

4. Keadaan tanah wakaf yang berantakan dan saiznya yang kecil serta tidak

sesuai/ekonomis untuk dibangunkan (termasuk tanah-tanah yang perkongsian

bersama ahli keluarga)

5. Kurang sumber keuangan untuk membangun proyek-proyek yang boleh memberi

manfaat kepada masyarakat seperti proyek perumahan, tempat perniagaan dan

sekolah karena peruntukan perbelanjaan Majlis yang terhad.

6. Kurang kefahaman dari masyarakat tentang pembangunan umat melalui Institusi

Wakaf.

Page 58: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

Table 4.1

Persentase Pengetahuan Masyarakat Kedah Terhadap Pelaksanaan Wakaf yang

dilaksanakan oleh Kerajaan Kedah.

TAHUN PERSENTASE

2003 10%

2004 15%

2005 30%

2006 30.7%

2007 35%

2008 40%

Sumber data: dari Tabung Baitul Mal Majlis Agama Islam Kedah.

C. Analisa Penulis

Sebagaimana yang diterangkan pada bab awal, definisi yang dibuat di negeri-

negeri bagian Malaysia yaitu hanya mentafsirkan wakaf “am” dan wakaf “khas”

sedangkan pengertian wakaf itu sendiri mengikut pendapat imam mazhab

terutamanya Imam Syafi’i. Tidak ada istilah khusus dalam undang-undang Kanun

Tanah Negara mau pun Akta Pentadbiran Undang-undang Islam (Wilayah-wilayah

Persekutuan).

Page 59: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

Meneliti kepada realitas dan perkembangan semasa yang berlaku di Kedah,

penulis berpandangan bahwa tafsiran bagi definisi wakaf hendaklah dibuat secara

umum tanpa menyatakan “kekal” atau “bertempoh”. Penulis mengutip pandangan

Imam Syafi’i tentang tempoh wakaf, justeru apabila sesuatu wakaf dibuat kepada

orang miskin ataupun kepada masjid untuk satu tempoh masa tertentu seperti setahun

dan lainnya, maka ia batal dan tidak sah. Begitu juga sebagian fuqaha yang lain

berpandangan elemen kekal merupakan syarat untuk mewujudkan suatu wakaf yang

sah di sisi undang-undang Islam. Ini karena sesuatu transaksi dalam sadokah berlaku

secara kekal.

Justeru, sesuatu perwakafan perlu memasukkan tujuan ataupun benefisiari

yang tidak mungkin terputus. Pengalaman penulis meneliti Kitab Undang-undang

Negara Indonesia berkenaan definisi wakaf diatur dalam Kompilasi Hukum Islam,

Buku III, Hukum Perwakafan, bab I pasal 215 menyatakan “Wakaf adalah perbuatan

hukum yang memisahkan seseorang atau kelompok orang atau hukum yang

memisahkan sebagian dari benda miliknya dan melembagakannya untuk selama-

lamanya guna kepentingan ibadah atau keperluan umum lainnya sesuai dengan ajaran

Islam”81. Juga dalam Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, bab I

pasal 1 menyatakan “ Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan /

atau menyerahkan sebagian atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan

81 Ibid. Kompilasi Hukum Islam Di Indonesia, Hukum Perwakafan., h.1

Page 60: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

kepentingannya guna keperluan ibadah dan / atau kesejahteraan umum menurut

syariah.82

Dengan definisi yang tidak bertempoh dan ada persamaan di negeri bagian di

Malaysia, dapat menggalakkan kepada masyarakat untuk berwakaf walaupun mereka

mempunyai harta yang tidak berbentuk kekal.

Perwakafan tanah selain untuk tujuan mendekatkan diri kepada Allah S.W.T

(ibadah) juga berkaitan dengan penataan tanah atau kota. Hal ini dimaksudkan agar

kelak tanah wakaf tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak

bertanggungjawab. Pendaftaran harta wakaf harus dilakukan dan diletakkan

tanggungjawab kepada Pemerintah yang di wakilkan oleh Tabung Baitul Mal Kedah.

Sebagaimana dalam Kanun Tanah Negara (Akta No. 56 Tahun 1965) Bab 81

(Kedah), menyatakan dalam Seksyen:

1. Jika sekiranya keseluruhan atau sebahagian mana-mana tanah bermilik yang

dipengang oleh pemindah diduduki, digunakan, dikawal atau diuruskan oleh

penerima pindahan di bawah apa-apa hak atau kelayakan (entitlement) yang

diperolehi dengan cara derma (donation), hadiah (gift), warisan (bequest),

kebenaran (permission), persetujuan (consent), atau apa-apa cara yang lain, dari

pemindah atau mana-mana pendahulu dalam hak milik pemindah untuk apa-apa

maksud statutori berkuatkuasa, hak penerima pindahan kepada pendudukan,

pengunaan, kawalan atau pengurusan tersebut hendaklah, atas permohonan secara

82 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf dan Peraturan Pemerintah Nomor

42 Tahun 2006 Tentang Pelaksanannya, (Departemen Agama RI 2006). h 3

Page 61: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

bertulis olehnya kepada pendaftar, diendorskan atas dokumen hakmilik daftaran

kepada tanah, jika Pendaftar berpuas hati bahawa peletakhakan statutory tentang

hak atau kelayakan tersebut pada penerima pindahan telah dikuatkuasakan83.

Proses Permohonan Mendaftarkan tanah wakaf individu dan cara yang perlu

diambil oleh Majlis Agama Islam Negeri Kedah/Tabung Baitul Mal Kedah seperti

berikut:

1. Permohonan mendaftar tanah wakaf boleh dilakukan oleh pewakaf dengan

menggunakan “Formulir Berwakaf” Tabung Baitulmal Kedah (Majlis Islam

Kedah) sebagaimana dilampirkan.

2. Pihak Tabung Baitul Mal Kedah membuat sisatan keatas tanah yang diwakafkan.

3. Proses kelulusan tanah sama ada berhak untuk diwakaf atau tidak atas faktor-

faktor tertentu menurut penilaian nazhir.

4. Ikrar wakaf dilakukan di hadapan nazhir dan disaksikan oleh seorang saksi.

5. Dilakukan pencatatan tanah wakaf.

Selain itu salinan pelan tanah yang menunjukkan luas kawasan dan lokasi

tanah wakaf yang dicadangkan. Proses pendaftaran harta wakaf dimungkin memakan

masa satu bulan sehingga tiga bulan, ini di karenakan tujuan penyiasatan. Terkadang

harta wakaf mungkin milik orang lain atau harta sengketa.

Jika melihat kondisi realita masa kini, penulis berpendapat nazhir harus

memainkan peran yang penting bagi memastikan harta wakaf dikelola agar harta itu

tumbuh dengan baik dan kekal serta dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan dapat

83 Ibid, kanun tanah Negara., h. 48

Page 62: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

berlangsung terus-menerus, maka harta itu harus dijaga, dipelihara dan jika mungkin

dikembangkan untuk kemaslahatan masyarakat umum. Harta wakaf tidak semestinya

tanah semata-mata, akan tetapi perlu mengikut arus perubahan zaman agar wakaf

lebih produktif seperti adanya wakaf saham, Takaful wakaf dan dana wakaf.

Menurut penulis, hambatan dalam pelaksanaan wakaf memang wajar, ini

dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang wakaf dan menilai harta

wakaf hanya untuk tempat peribadatan semata. Akan tetapi wakaf boleh

dipelbagaikan seperti wakaf saham, Takaful wakaf dan sebagainya guna untuk

memajukan ekonomi umat islam khususnya.

Apa yang terdapat ditabel 4.1, dari tahun 2003-2008 hanya 40% masyarakat

yang mengerti dalam berwakaf menurut peraturan undang-undang yang ditetapkan.

Dan masih tersisa 60% masyarakat yang belum mengetahui atau belum mengerti

bagaimana cara atau prosedur untuk menggunakan peraturan undang-undang yang

ditetapkan dalam berwakaf.

Keterangan dari masyarakat sendiri bahwa, mereka merasa amat sulit sekali

untuk berwakaf disebabkan kebanyakan peraturan undang-undang yang terdapat

dalam prosedur wakaf, maka akhirnya mereka menggunakan cara sendiri dengan

menghadirkan kepala desa sebagai saksi atau bahan bukti jika terjadi suatu perkara.

Ini karena kerajaan masih belum aktif dalam memberikan informasi tentang

peraturan undang-undang berwakaf seperti berapa bagian peraturan undang-undang

ditetapkan, siapa yang bertanggungjawab dalam pengurusan ini, harus diajukan

kemana, dan sebagainya. Dengan adanya informasi begini, memungkinkan

Page 63: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

masyarakat akan mendapat informasi yang lebih banyak dan mengetahui tatacara

berwakaf dan juga kerajaan harus memantapkan lagi prosedur berorganisasi dengan

jumlah dan gred jabatan yang boleh mendukung pengurusan wakaf untuk

memberikan keyakinan pada masyarakat.

Page 64: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

BAB V

PENUTUP

C. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah penulis bahas dalam bab-bab yang terdahulu,

penulis mengambil kesimpulan dari skripsi ini sebagai berikut:

1. Bermacam prosedur peraturan telah disediakan atau sudah ada, tetapi masyarakat

masih lagi tidak mengetahui cara bagaimana hendak berwakaf, seperti yang kita

tahu diantaranya, wakaf merupakan perbuatan hukum seseorang atau badan

hukum yang memisahkan sebagian hartanya dan melembagakannya untuk

selama-lamanya guna kepentingan ibadat atau kepentingan umum lainnya sesuai

dengan ajaran Islam. Efektifitasnya dapat dirasakan baik sebagai manfaat sosial-

ekonomi yang mensejahterakan masyarakat maupun sebagai amal jariyah yang

tidak ada putus pahalanya bagi yang melakukannya. Wakaf sebagai usaha

pembentukan watak dan kepribadian seorang muslim untuk melepaskan sebagian

hartanya untuk kepentingan orang banyak, sekaligus merupakan infestasi modal

pembangunan yang bernilai tinggi, dengan tidak memperhitungkan jangka waktu

dan keuntungan material.

2. Bagi masyarakat yang mengerti peraturan perundangan tentang wakaf tidak akan

menjadi masalah untuk berwakaf, seperti terdapat pada table 4.1 yang

menyatakan hanya 40% saja yang mengerti, sisanya 60% tidak mengerti karena

bagi mereka amat sulit jika berwakaf mengikut peraturan perundangan yang harus

Page 65: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

menggunakan berbagai prosedur. Dalam rangka menjamin agar harta wakaf

berfungsi sesuai dengan tujuan wakaf, diperlukan pengelolaan dan kepengurusan

yang baik. Oleh sebab itu, nadzir haruslah benar-benar orang yang mempunyai

komitmen, wawasan dan tanggungjawab yang tinggi serta mempunyai inovatif.

Nadzir akan membuat siasatan terhadap harta yang hendak diwakafkan. Setelah

disiasat akan keberadaan harta wakaf itu, nadzir akan menyerahkan surat

pernyataan serah terima harta wakaf tersebut, maka harta yang diwakafkan itu

akan dikelola oleh pihak Tabung Baitulmal Kedah sebagai nazhir wakaf. Dengan

keberadaan nadzir yang bertanggungjawab memungkinkan masyarakat yang

merasa sulit untuk berwakaf mempunyai pemikiran dan keyakinan penuh untuk

menggunakan prosedur peraturan perundangan yang ditetapkan.

3. Lahirnya peraturan-peraturan tentang perwakafan merupakan langkah yang maju

dalam mengatur persoalan perwakafan dinegara kita. Dalam kontak ini, kerajaan

bertanggungjawab penuh untuk melakukan apa saja aktifitas,jika adanya

sosialisasi yang lebih mendalam kepada masyarakat tentang peraturan perwakafan

supaya timbulnya kesadaran masyarakat untuk mendaftarkan serta melaporkan

setiap kejadian suatu transaksi wakaf. Seperti masih banyak tanah wakaf

terdahulu yang tidak mempunyai sertifikat bahkan surat-surat keterangan saksi.

Dalam era pembangunan saat ini, perlu adanya peningkatan manfaat harta wakaf

demi kesejahteraan umat serta pembangunan bangsa. Pemanfaatan tersebut tidak

saja dalam bentuk wakaf yang dikonsumsikan seperti membangun sarana-sarana

ibadah, pendidikan dan lain-lain, sebagaimana yang dilakukan saat ini, akan tetapi

Page 66: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

lebih mengarah kepada pemanfaatan harta wakaf yang bersifat produktif dan

ekonomis.

D. Saran-saran

Pendekatan yang strategis perlu diwujudkan dalam pengurusan wakaf untuk

mencapai kecemerlangan. Jabatan (Departemen) Wakaf, Zakat dan Haji dan Tabung

Baitul Mal Kedah perlu bekerjasama mencari idea-idea baru untuk memantapkannya.

Cara-cara yang strategis perlu digariskan dengan jelas dan difahami. Antara langkah-

langkah tersebut dapat dilaksanakan menerusi strategis-strategis berikut :

1. Masyarakat disarankan agar mempelajari tentang undang-undang perwakafan

karena dengan mempelajari lalu mengetahui. Perlu juga bersosialisasi melalui

kemudahan-kemudahan yang telah disediakan oleh kerajaan seperti internet,

televisi, koran dan lainnya. Ini untuk mempermudahkan lagi masyarakat untuk

melaksanakan wakaf.

2. Dengan mempelajari undang-undang perwakafan, masyarakat tidak segan-segan

berhubungan dengan kerajaan terus melalui Majlis Agama Islam Kedah atau

ustaz-ustaz, jika ingin berwakaf, karena sudah mengerti bagaimana prosedur

wakaf dan juga telah dipelajari sebelumnya melalui kemudahan-kemudahan yang

telah disediakan, supaya masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan apabila

hendak berwakaf.

3. Kerajaan harus lebih aktif lagi dalam melaksanakan undang-undang perwakafan

agar masyarakat lebih tertarik dan berminat untuk berwakaf dengan menggunakan

Page 67: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

peraturan perundangan yang telah disediakan, seperti merancang dan menyelaras

usaha-usaha untuk meningkatkan kesedaran pewakaf menerusi

internet,televisi,koran, ceramah, taklimat, khutbah jum’at, penyebaran risalah,

melalui diskusi-diskusi, dialog, mesyuarat dan bengkel yang boleh menyatukan

idea-idea untuk membangun dan memantapkan pengurusan wakaf.

Page 68: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

DAFTAR PUSTAKA

Abang Mohd. Naillie, Abang Mohd. Shibilie. Prasarana Pelaksanaan Wakaf, Utusan Kedah ( Alor Setar), 8 April 2008.

Abbas, Ahmad Sudirman. “Wakaf Persektif Ulama Mazhab Dan Hukum Positif”.

Cet.I, Yayasan Nuansa Cendikia, 2006. Abdul Latif, Ahmad Zaki. “Pengurusan Harta Wakaf Dan Potensinya Kearah

Kemajuan Pendidikan Umat Islam Di Malaysia”. Kuala Lumpur: Konvensyen Wakaf Kebangsaan, 2006.

Abdul Majid, Mahmood Zuhdi. Konsep, Objektif Dan Amalan Wakaf Dalam Islam.

Alor Setar: Seminar Wakaf Negeri Kedah, 2006. Abdul Rahman, Noor Naemah. “Fatwa-Fatwa Wakaf Di Malaysia”: “Analisa

Khusus Di Negeri Kelantan”, Kuala Lumpur: Konvensyen Wakaf Kebangsaan, 2006.

Abdullah, Al-Kabisi Muhammad Abid. “Hukum Wakaf”. Penterjemah Ahrul Sani

Faturrahman. dkk (Dompet Dhuafa Republika dan IIMaN), cet.I, 2004. Abu Zahra, Muhammad. Al-Waqf , Beirut: Dar al-Fikr, 1971. Cet.2. Akta Pentadbiran Undang-Undang Islam, Akta No. 505 (Wilayah Persekutuan), 1993. Ali, Atabik dan Muhdlor, dkk. “Kamus Kontemporer ‘Arab-Indonesia”. Yogyakarta

:Multi Karya Grafik,1998. Al-Munawar, Said Agil Husin. “Hukum Islam dan Pluralitas Sosial”. Jakarta:

Penamadani, 2004. Artikel ini diakses pada 14 April 2008 http://ilmuone.wordpress.com/2007/02/22/wakaf-dan-peranannya-dalam pembangunan-ummah/ Awang, Che Omar. “Perlaksanaan Wakaf Amalan Di Malaysia”. Kuala Lumpur:

Seminar Wakaf Kebangsaan Di Kedah, 19 April 2008. Dahlan, Abdul Aziz. “Ensiklopedi Islam”, Jakarta: PT. Lechtiar Baru Van Hoeve,

1994, Jilid 5.

Page 69: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam.

“Fiqih Wakaf”. Jakarta, 2005. Direktorat Pengembangan Zakat Dan Wakaf, “Fiqih Wakaf”, cet.3, Jakarta:

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Dan Penyelenggaraan Haji, 2005. Gadot, Nooh. “Amalan Wakaf Johor”. Kuala Lumpur: Kovensyen Wakaf

Kebangsaan 2006. Hujjaaj Abu al –Hassan al-Qusyairiy al-Naisaburiy, Muslim. Shahih Muslim. Bab

Wakaf, Beirut: Dar Ihhya’i al-Turas, Tt. Juz III. Istilah Agama Islam, ed.2, cet.I, Kuala Lumpur: Percetakan Dewan Bahasa dan

Pustaka, 1986. Jabatan Wakaf, Zakat Dan Haji Jabatan Perdana Menteri. “Manual Pengurusan

Tanah Wakaf” , Kuala Lumpur, 2006. Kanun Tanah Negara (Kedah) Akta No. 56 Tahun 1965. Laldin, Muhammad Akram. “Maqasid Syariah Dalam Perlaksanaan Waqaf”. Kuala

Lumpur : Konvensyen Wakaf Kebangsaan, 2006. Mahamood, Siti Mashitoh, “Perundangan Wakaf Dan Isu-isu Berbangkit”. Kuala

Lumpur: Kovensyen Wakaf Kebangsaan, 2006. Marthon, Said Sa’ad. “Ekonomi Islam Di Tengah Krisis Global”. Cet.I, Terbitan

Maktabah Ar-Riyadh, Saudi Arabia, 2001. Mas’ud, Ibnu dan Abidin, Zainal. Fiqih Mazhab Syafi’i. Jakarta: CV Pustaka Setia,

2000. Megat Mohd Ghazali, Megat Abdul Rahman. “Pembangunan Tanah Wakaf: Isu,

Prospek Dan Strategi”. Kuala Lumpur: Konvensyen Wakaf Kebangsaan, 2006.

Mohammad, Safiah. “Kearah Pelaksanaan Sistem Perakaunan Wakaf Yang Piawai”.

Kuala Lumpur : Kovensyen Wakaf Kebangsaan, 2006. Mohd Ali, Hishamuddin. “Pelaburan Wakaf: Strategi Dan Rangka Kerja

Perundangan Islam”. Kuala Lumpur: Kovensyen Wakaf Kebangsaan, 2006.

Page 70: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

Mohd Fauzi, Mustaffa. “Peranan Takaful Dalam Penjanaan Wakaf Tunai Sebagai Produk Baru Wakaf”. Kuala Lumpur: Kovensyen Wakaf Kebangsaan, 2006.

Mohd Zen, Satria Effendi. “Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer,

Analisis Yurisprudensi Dengan Pendekatan Ushuliyah”. Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004.

Mughniyah, Muhammad Jawad, Fiqh Lima Mazhab: Ja’fari, Hanafi, Maliki, Syafi’I,

Hambali., Penerjemah, Masykur A.B., Afif Muhammad, Idrus Al-Kaff; Penyunting Faisal Abudan Umar Shahab, Cet -17 Jakarta: Lentera, 2006.

Nawawi, Hadar. Metode Penelitian Sosial, Gadjah Mada University, Yogyakarta,

1993 Normaz, Wana Ismail. “Ekonomi Asas” Ed.2, Malaysia: Prentice Hall Pearson, 2004. ORDINAN ACARA MAL SYARIAH KEDAH NO. 7/1991 Qahaf Munzir, Edisi Indonesia: “Manajemen Wakaf Produktif”. Cet-3, Jakarta:

Pustaka al-Kaustar Grup, 2007. Ramli, Abdul Halim dan Sulaiman, Kamarulzaman. “Pembangunan Harta Wakaf:

Pengalaman Negara-negara Islam”. Kuala Lumpur: Kovensyen Wakaf Malaysia, 2006.

Sabiq, Sayyid, Fiqh Sunah, Darul Fath, 2004, Jilid 4. Sayyid al-Fikqri, “Al-Mu’amalatu al-Madiyatu”, juz 2, Mesir, Mustafa al-Bab, al-

Halabi, 1938. Sohaimi, Mohd Salleh. “Serasi Urus Aset Wakaf Umat Islam.” Berita Harian, Kuala

Lumpur, 2 April 2008. Totok Jumantoro. “Kamus Ilmu Ushul Fikih”, cet-1. Jakarta: Amzah, 2005. Undang-Undang Malaysia, Perlembagaan Persekutuan. International Law Book

Services (ILBS ), 2003 Undang-undang No. 41 Tahun 2004 Wahbah Az-Zuhaili, Al-Fiqhu al-Islami wa Abdillatuhu (Damaskus, dar al-Fikri al- Mu’ashir, tt)

Page 71: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

Wawancara Pribadi Dengan Nazam Bin Ahmad, Alor Setar, 10 April 2008. Wawancara Pribadi Dengan Nurul Hidayah Binti Hj. Salleh, Alor Setar, Kedah, 10

April 2008. Wawancara Pribadi dengan Zulhazmi Bin Bohari, Kedah, 13 April 2008. LEMBAR PERNYATAAN

Page 72: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skipsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syafif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri

Syafif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 15 September 2008

Alawiyah binti

Mohd Yatim

Page 73: Problematika Pelaksanaan Wakaf Di Negara Bagian Kedah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8077/1/ALAWIYAH... · singkat wakaf, pelaksanaan wakaf dan tinjauan umum