problem based learning terhadap hasil belajar biologi...

173
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA KONSEP FUNGI (Kuasi Eksperimen di SMAN 87 Jakarta) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh ARFAN AMRULLAH NIM 1111016100045 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

Upload: truongliem

Post on 03-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN

PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL

BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA KONSEP FUNGI

(Kuasi Eksperimen di SMAN 87 Jakarta)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

ARFAN AMRULLAH

NIM 1111016100045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 2: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

i

Page 3: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

ii

Page 4: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

iii

Page 5: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

iv

ABSTRAK

Arfan Amrullah. 1111016100045. Pengaruh Model Pembelajaran Problem

Based Learning terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Fungi

(Kuasi Eksperimen di SMAN 87 Jakarta. Skripsi, Program Studi Pendidikan

Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem

Based Learning terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep fungi di kelas X

SMAN 87 Jakarta tahun pelajaran 2015/2016. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment). Pengambilan

sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Sampel

penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 3 sebagai kelas eksperimen yang diberi

perlakukan model pembelajaran Problem Based Learning dan siswa kelas X

MIPA 4 yang diberi perlakuan pendekatan Saintific. Perolehan nilai rata-rata

postes kelas eksperimen sebesar 83,29 dan kelas kontrol sebesar 77,43. Teknik

analisis data yang dilakukan untuk uji normalitas adalah uji Lilliefors dan uji

homogenitas menggunakan uji Fisher, dilanjutkan dengan uji hipotesis dengan

menggunakan uji-t. Hasil uji-t diperoleh thitung sebesar 2,99 dan ttabel pada taraf

signifikansi 5% sebesar 2,00, maka thitung > ttabel. Hal ini menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil

belajar biologi siswa pada konsep Fungi.

Kata kunci: Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Hasil Belajar.

Page 6: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

v

ABSTRACT

Arfan Amrullah. 1111016100045. The Influence of Problem Based Learning

Model towards Student’s Achievement of Biologi on Fungi Concept (Quasi-

Experimental in SMAN 87 Jakarta. BA Thesis of Biology Education Program

Study, Department of Natural Science Education, Faculty of Tarbiya and

Teaching Science, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

This research aims to determine the influence of Problem Based Learning model

towards student’s achievement of Biology on Fungi concept in grade X SMAN 87

Jakarta academic year 2015/2016. The method used in this study was quasi

experimental method. The samples were taken by simple random sampling

technique. The samples were the students of class X MIPA 3 as the experimental

class student treated Problem Based Learning model and the students of class X

MIPA 4 as the control class student treated saintific approach. Obtaining the

average value for post-test of experimental class was 83,29 and for post-tes of

control class was 77,43. The technique of data analysis used in this research were

the normality of the test through Lilliefors test and homogenity of the test through

Fisher test, and continued by testing hypothesis of the test through t-test. The

result of t-test show that the value of ttest was 2,99 and ttable at 5% significance

level was 2,00, then ttest > ttable. It means that there was influence of Problem

Based Learning model towards student’s achievement of Biology on Fungi

concept.

Keywords: Learning Model, Problem Based Learning, Student’s Achievement.

Page 7: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang

telah memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran

Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep

Fungi”. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah dan terlimpahkan kepada

junjungan Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan para

pengikutnya hingga akhir zaman.

Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah

memberikan dukungan dan bantuan dalam penyusunan skripsi ini. Dengan tulus

ikhlas dan rendah hati penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya M.A, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan.

2. Baiq Hana Susanti M.Sc, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam.

3. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd, Ketua Program Studi Biologi Jurusan Pendidikan

IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Dr. Ahmad Sofyan, M.Pd, Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan

waktunya untuk memberikan bimbingan, motivasi dan semangat kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ir. Mahmud Siregar, M.Si, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

arahan dan saran-saran yang bermanfaat bagi penulis.

6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan IPA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

tulus ikhlas memberikan ilmu kepada penulis, semoga ilmu yang Bapak dan

Ibu berikan bermanfaat serta menjadi shadaqah yang tak terputus.

7. Dra. Hj. Hasnati Ramli, M.Pd, Kepala Sekolah SMAN 87 Jakarta yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di sekolah

tersebut. Dan seluruh dewan guru SMAN 87 khususnya Dra. Hermastuti Muji

Rahayu selaku guru mata pelajaran Biologi yang telah memberikan arahan

kepada penulis selama penelitian.

Page 8: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

vii

8. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Alm. Supardi dan Ibunda Suryati S.Pd

serta Adinda tercinta Muhammad Taufik Kurahman yang selalu sabar

mendoakan dan memberikan semangat kepada penulis sehingga penulis

selalu termotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Gantina Raila S. Pd yang telah banyak membantu dan memberi semangat

kepada penulis.

10. Teman-teman Pendidikan Biologi Angkatan 2011 yang telah memberikan

kenyamanan, dukungan dan semangat dalam menjalani rangkaian proses

perkuliahan selama ini.

11. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan dari pihak-pihak yang telah

membantu di dalam pembuatan dan penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi para pembaca. Aamiin.

Jakarta, Maret 2016

Penulis

Page 9: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan kebutuhan bagi setiap manusia. Pendidikan dapat

dikatakan sebagai suatu media bagi seseorang untuk dapat memperoleh serta

mengembangkan pengetahuannya, yang menyebabkan seseorang menjadi tahu

apa yang sebelumnya tidak diketahui, menjadi mengerti apa yang sebelumnya

tidak dimengerti dan menjadi memahami apa yang sebelumnya tidak dipahami.

Pendidikan juga dapat dijadikan sebagai tolok ukur majunya suatu bangsa, yaitu

dilihat dari mutu pendidikannya. Bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki

mutu pendidikan yang tinggi, dimana bangsa tersebut dapat menghasilkan sumber

daya manusia yang berkualitas. Pendidikan di sini tentu yang berkaitan dengan

pendidikan yang bersifat formal, yang meliputi proses pembelajaran yang

melibatkan guru dan siswa di dalamnya. Mutu pendidikan yang baik tentu akan

menghasilkan prestasi belajar siswa yang baik pula.

Kenyataan saat ini, mutu pendidikan di Indonesia belum mencapai hasil

yang diharapkan, sehingga mutu pendidikan masih harus terus ditingkatkan.

Peningkatan mutu pendidikan penting untuk dilakukan, karena pendidikan

dianggap sebagai investasi yang paling berharga dalam bentuk peningkatan

kualitas sumber daya insani untuk pembangunan suatu bangsa.1

Pengetahuan yang dimiliki siswa merupakan hasil yang diperoleh melalui

proses pembelajaran dan diukur dari hasil belajar. Hasil belajar digunakan oleh

guru untuk dijadikan kriteria atau ukuran dalam mencapai suatu tujuan pendidikan

sehingga diharapkan nantinya akan menghasilkan mutu pendidikan yang baik.

Dikarenakan hasil belajar merupakan hasil yang dicapai siswa setelah proses

pembelajaran dalam waktu tertentu yang diukur menggunakan alat evaluasi

1 Nur Raina Novianti, “Kontribusi Pengelolaan Laboratorium dan Motivasi Belajar Siswa

terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran,” Jurnal ISSN 1412-565X Edisi Khusus, No. 1 (Agustus

2011), h. 158, tersedia melalui http://jurnal.upi.edu diunduh pada tanggal 04 Februari 2016

Page 10: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

2

tertentu. Oleh karena itu, rendahnya hasil belajar di sekolah saat ini sangat perlu

diperhatikan.

Permasalahan mengenai rendahnya hasil belajar ini juga ditemukan pada

sekolah menengah atas di SMAN 87 Jakarta, khususnya mengenai hasil belajar

siswa pada pembelajaran biologi. Berdasarkan wawancara penulis dengan guru

mata pelajaran biologi di sekolah tersebut menunjukkan bahwa masih banyak

siswa (lebih dari 50%) yang memiliki hasil belajar, yaitu nilai ulangan harian,

masih di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Banyak faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar, menurut

Muhibbin Syah keberhasilan proses dan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh tiga

faktor, yaitu faktor internal, faktor eksternal dan pendekatan belajar. Faktor

internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani

siswa, faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar

siswa dan pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi

strategi yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan dalam mempelajari

materi pelajaran.2

Rendahnya hasil belajar siswa salah satunya disebabkan oleh faktor

pendekatan belajar. Keberhasilan sebuah proses kegiatan pembelajaran juga tidak

terlepas dari peran seorang guru, sebagaimana tertuang dalam Undang-undang

Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional yang

menyatakan:

Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban: a) menciptakan suasana

pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis;

b) mempunyai komitmen yang profesional untuk meningkatkan mutu

pendidikan; dan c) memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga,

profesi dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan

kepadanya.3

Undang-undang tersebut menjelaskan bahwa salah satu peran seorang guru

adalah harus mampu menciptakan suasana pembelajaran yang bermakna,

menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis sehingga siswa aktif dalam proses

2 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010), Cet. 15, h. 129 3 Inherent Dikti, UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, diakses

melalui www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf pada tanggal 20 Desember 2015

Page 11: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

3

pembelajaran dan dapat menangkap serta memahami informasi yang diberikan

guru dengan baik.

Pada sebagian pembelajaran masih menitikberatkan pada peran guru untuk

mentransfer pengetahuannya kepada siswa tanpa melibatkan peran aktif siswa

sehingga mengakibatkan siswa pasif dan berakibat pula pada hasil belajar yang

kurang optimal. Hal ini disebabkan karena siswa hanya memperoleh pengetahuan

secara teoretis dan bertindak pasif, sedangkan guru bertindak aktif dalam

memberikan informasi. Dalam proses pembelajaran idealnya terjadi interaksi dua

arah antara guru dan siswa, sehingga proses pembelajaran yang terjadi lebih

interaktif. Dalam upaya menciptakan proses pembelajaran yang demikian, salah

satu upaya yang dapat dilakukan yaitu memilih pendekatan belajar yang tepat. Di

samping diperlukan pula media, sarana dan prasarana, serta berbagai pendukung

proses pembelajaran lainnya.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada guru

mata pelajaran biologi di SMAN 87 Jakarta, metode pembelajaran yang biasa

dilakukan sekolah tersebut dirasa masih kurang tepat. Dikarenakan metode yang

sering digunakan adalah diskusi kelompok, presentasi dan tanya jawab serta

praktikum untuk konsep yang memang menuntut untuk dilakukannya praktikum.4

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode-metode

yang biasa digunakan oleh guru dirasa belum membekali siswa dalam pemecahan

masalah. Kurang dikaitkannya konsep pembelajaran dengan kehidupan nyata juga

menyebabkan siswa kesulitan untuk menerapkan konsep yang mereka dapat di

dalam kelas ke kehidupan mereka di luar kelas. Dimana dalam presentasi

kebanyakan presentator hanya memperoleh pengetahuan dari sumber internet

yang sebagian besar isi materinya sama dengan yang ada di buku paket biologi.

Kemudian dalam diskusi kelompok biasanya guru membagikan Lembar Kerja

Siwa (LKS) seminggu sebelum materi diajarkan. LKS yang diberikan pun hanya

berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang hampir seluruh jawabannya ada di buku

paket biologi. Akibatnya, siswa kurang merasakan secara langsung manfaat dari

proses pembelajaran yang dilakukan. Sehingga faktor-faktor tersebut dirasa

4 Lampiran 20, h. 152

Page 12: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

4

sedikit banyak berpengaruh terhadap minat dan motivasi siswa dalam belajar yang

nantinya juga akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai oleh mereka

di sekolah.

Selain hasil belajar, masalah kepasifan dalam proses pembelajaran juga

menjadi masalah yang perlu diperhatikan di SMAN 87 Jakarta. Karena tidak dapat

dipungkiri permasalahan ini juga sedikit banyak berpengaruh terhadap hasil

belajar yang dicapai oleh siswa-siswa tersebut. Oleh sebab itu, penggunaan

metode yang tepat perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran, terutama di

sekolah SMAN 87 Jakarta ini. Selain untuk meningkatkan hasil belajar dan sikap

keaktifan siswa, pemilihan metode pembelajaran yang tepat juga diharapkan

mampu mempermudah proses pembelajaran bagi guru untuk mencapai tujuan

pembelajaran secara optimal.

Terdapat berbagai macam metode pembelajaran yang dapat digunakan guru

di kelas dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Pemilihan metode

pembelajaran yang tepat selain dapat mengatur siswa di dalam kelas, juga dapat

memberikan motivasi serta dapat mengembangkan kemampuan intelektual siswa

secara optimal, dengan demikian siswa tidak hanya menyerap informasi dari guru,

akan tetapi juga dapat memahami konsep materi secara utuh karena adanya

interaksi antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa lainnya.

Berbagai macam metode atau model pembelajaran dari tahun ke tahun telah

dikembangkan untuk meningkatkan hasil belajar. Model pembelajaran Problem

Based Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang dianggap sesuai

untuk diterapkan dalam kurikulum 2013 berdasarkan Permendikbud No. 103

tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidkan

Menengah, yang menyebutkan bahwa pendekatan pembelajaran dapat

menggunakan beberapa strategi seperti pembelajaran kontekstual salah satunya

yaitu Problem Based Learning.5

Dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) akan terjadi

pembelajaran bermakna. Seperti yang dijelaskan oleh Panen yang dikutip oleh

5 Kemendikbud, Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, 2014, h. 4

Page 13: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

5

Rusmono, menyatakan bahwa dalam pembelajaran Problem Based Learning

siswa diharapkan untuk terlibat dalam proses pembelajaran yang

mengharuskannya mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data, dan

menggunakan data tersebut untuk pemecahan masalah. Aktivitas siswa dalam

pembelajaran Problem Based Learning ini dimulai dengan mengidentifikasi

permasalahan kemudian melakukan diskusi kelompok dan mencari alternatif

jawaban yang paling tepat sebagai jawaban dari permasalahan tersebut dari

berbagai sumber serta menyampaikan hasil diskusi kelompok di bawah bimbingan

guru.6

Siswa yang belajar memecahkan suatu masalah maka akan menerapkan

pengetahuan yang dimilikinya atau berusaha mengetahui pengetahuan yang

diperlukan. Artinya belajar tersebut ada pada konteks aplikasi konsep. Belajar

dapat semakin bermakna dan dapat diperluas ketika siswa berhadapan dengan

situasi dimana konsep diterapkan. Dalam situasi Problem Based Learning, siswa

mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan serta mengaplikasikannya dalam

konteks yang relevan. Artinya, apa yang mereka lakukan sesuai dengan keadaan

nyata bukan lagi teoretis sehingga masalah-masalah dalam aplikasi suatu konsep

atau teori akan mereka temukan sekaligus selama pembelajaran berlangsung.

Model pembelajaran Problem Based Learning juga dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif siswa dalam bekerja,

memotivasi siswa untuk belajar serta dapat mengembangkan hubungan dalam

bekerja kelompok.

Kemampuan pemecahan masalah perlu dilatih agar siswa menjadi terampil

dalam memecahkan setiap masalah, baik untuk keperluan jangka pendek yang

terkait langsung dengan bagaimana siswa belajar biologi maupun untuk jangka

panjang sebagai bekal untuk kehidupannya di masyarakat kelak. Guru diharapkan

berusaha memberikan kesempatan yang cukup kepada siswa untuk belajar

melalui pemecahan masalah. Melalui pembelajaran yang dirancang dengan baik

diharapkan kemampuan tersebut dapat dengan cepat dan lebih mudah dikuasai

6 Rusmono, Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu: Untuk

Meningkatkan Profesionalisme Guru , (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), Cet. 2, h. 74-78

Page 14: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

6

siswa, sehingga dapat menyelesaikan masalah-masalah yang diberikan dengan

baik dan dapat menguasai konsep yang diajarkan.

Menurut Lynda Wee yang dikutip oleh Taufiq Amir, mengatakan bahwa

PBL mampu menunjang kecakapan siswa dalam mengatur diri (self directed),

bekerja sama, berpikir secara metakognitif, cakap menggali informasi, yang

semuanya relatif perlu untuk kehidupan sehari-hari.7

Biologi merupakan salah satu pelajaran yang sangat penting kedudukannya

karena menyangkut tentang kehidupan suatu makhluk hidup. Salah satu konsep

yang terdapat dalam biologi adalah fungi (jamur). Fungi (jamur) merupakan salah

satu bagian dari ilmu biologi yang dipelajari siswa di tingkat SMA umumnya

kelas X (tingkat 1 SMA). Fungi perlu dipelajari karena berkaitan erat dengan

kehidupan sehari-hari. Mulai dari yang bermanfaat karena dapat dikonsumsi,

cotohnya Volvariela volvaceae (jamur merang), sampai yang berbahaya karena

mengandung racun, contohnya Amanita muscaria (jamur beracun). Di era

sekarang ini juga mulai bermunculan berbagai macam penyakit, yang salah satu

penyebabnya adalah fungi (jamur). Selain itu juga terdapat banyak proses-proses

dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan jamur di dalamnya, contohnya

adalah proses pembuatan roti dan tapai. Oleh karena itu, konsep tersebut dirasa

sesuai disampaikan dengan menggunakan model Problem Based Learning

dimana peserta didik dituntut menggali dan mengembangkan pengetahuannya

dalam memahami materi tersebut serta memecahkan berbagai permasalahan yang

terkait dengan fungi (jamur) itu sendiri.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis berniat melakukan penelitian

mengenai ”Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning terhadap

Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Fungi”.

B. Identifikasi Masalah

1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi masih rendah, yaitu lebih dari

50% siswa yang hasil belajarnya tidak mencapai KKM.

7 M. Taufik Amir, Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning: Bagaimana

Pendidik Memberdayakan Pemelajar di Era Pengetahuan, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2013), Cet. 3, h.13

Page 15: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

7

2. Penggunaan metode atau model pembelajaran yang kurang tepat menyebabkan

hasil belajar yang kurang optimal.

3. Sebagian besar siswa masih bersikap pasif dalam proses pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah

Agar masalah ini dapat dikaji secara lebih mendalam, maka perlu adanya

pembatasan masalah dari identifikasi masalah di atas. Adapun pembatasan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Model pembelajaran yang digunakan yaitu Problem Based Learning.

2. Hasil belajar dibatasi pada aspek kognitif siswa (C1 sampai C5).

3. Konsep yang disajikan dalam penelitian ini adalah konsep Fungi.

4. Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas X SMAN 87 Jakarta semester

genap tahun pelajaran 2015/2016.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Apakah model pembelajaran Problem Based Learning

berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep Fungi?”

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran

Problem Based Learning terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep Fungi.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi guru, dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam memilih variasi

pendekatan pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar dan

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

2. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan mampu mengembangkan

kemampuan dalam berpikir dan memecahkan masalah, meningkatkan keaktifan

dalam pembelajaran, serta melatih untuk bekerjasama.

3. Bagi peneliti, sebagai penambah wawasan dan pengalaman serta masukan

untuk mempersiapkan diri menjadi guru yang mampu meningkatkan kualitas

pembelajaran.

Page 16: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

8

BAB II

DESKRIPSI TEORETIK,

KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretik

1. Konstruktivisme

Pandangan klasik yang selama ini berkembang adalah bahwa pengetahuan

secara utuh dipindahkan dari pikiran guru ke pikiran siswa. Namun penelitian

pendidikan sains pada tahun-tahun terakhir telah mengungkapkan bahwa

pengetahuan itu dibangun dalam pikiran seseorang. Pandangan ini yang dianut

oleh konstruktivisme.1 Sejalan dengan itu, Nur seperti yang dikutip oleh Trianto

menyatakan bahwa, “konstruktivisme merupakan suatu pandangan dimana siswa

harus menemukan sendiri dan menstranformasikan informasi kompleks,

mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila

aturan-aturan itu tidak lagi sesuai agar mereka benar-benar memahami serta dapat

menerapkan pengetahuan dengan bekerja memecahkan masalah.”2

Belajar menurut pandangan konstruktivistik berarti membangun. Siswa

membangun pengetahuan dan pemahamannya dengan cara terlibat aktif dalam

proses pembelajaran. Perolehan pengetahuan baru yang dibangun melalui

informasi dalam struktur kognitif yang telah siswa miliki sebelumnya dan

menekankan pada penemuan makna dalam proses pembelajaran. Teori belajar

konstruktivisme ini dipelopori oleh J. Piaget dan Vygotsky.3

Piaget seperti dikutip Wina Sanjaya berpendapat bahwa pada dasarnya

sejak kecil individu telah memiliki kemampuan untuk membangun

pengetahuannya sendiri. Pengetahuan yang dibangun secara mandiri oleh

1 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup,

2009), Cet. 1, h. 144 2 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif; Konsep, Landasan, dan

Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2011), Cet. 4, h. 28 3 Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 119

Page 17: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

9

individu tersebut akan lebih bermakna dibandingkan dengan pengetahuan yang

diperoleh melalui proses pemberitahuan.4

Pembelajaran konstruktivistik menekankan pada pembelajaran yang

mendorong siswa untuk membangun pemahaman dari pengetahuan-pengetahuan

yang telah dimiliki sebelumnya melalui interaksi aktif dalam kegiatan

pembelajaran. Dalam proses membangun pengetahuan tersebut dapat terjadi

penyempurnaan terhadap pemahaman yang ada sebelumnya atau bahkan

perubahan pemahaman dari yang sebelumnya akibat dari pembelajaran itu sendiri.

Prinsip penting dalam psikologi pendidikan menekankan bahwa guru

seharusnya tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa,

melainkan guru harus mampu memfasilitasi dan memberi kesempatan siswa untuk

berusaha membangun sendiri pengetahuannya. Pendekatan konstruktivis lebih

menekankan pada pengajaran top down daripada bottom up dimana siswa

memulai belajar dengan permasalahan kompleks untuk kemudian dipecahkan dan

selanjutnya siswa menemukan keterampilan dasar yang diperlukan dengan

dibantu oleh bimbingan guru. Guru dapat memberi siswa anak tangga yang

memungkinkan untuk membawa mereka ke pemahaman yang lebih tinggi, dengan

catatan siswa sendiri harus memanjat anak tangga tersebut.5

Proses belajar mengajar bukan lagi sekedar pemindahan pengetahuan atau

informasi dari guru kepada siswa, melainkan suatu kegiatan yang membantu

siswa dalam memperoleh dan membangun pengetahuannya secara mandiri.

Orientasi pembelajaran dipusatkan pada siswa (learner oriented) dan guru

berperan sebagai teman sharing sekaligus pembimbing siswa ketika mengalami

kesulitan dalam belajar.

Pembelajaran yang menganut paham konstruktivistik akan melatih siswa

lebih mandiri dalam proses mendapatkan pengetahuan. Kemudian secara perlahan

dapat mengurangi ketergantungan berlebih kepada guru. Namun bukan berarti

peran guru tidak lagi penting, guru tetap dibutuhkan dalam proses pembelajaran

tetapi tidak menjadikannya sebagai satu-satunya sumber belajar yang serba tahu

4 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana, 2011), Cet. 4, h. 165 5 Yatim Riyanto, op.cit., h. 145

Page 18: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

10

dan selalu benar. Pemahaman yang didapat melalui proses konstruksi mandiri

dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan yang didapat, untuk

kemudian diharapkan mampu mereka terapkan dalam berbagai situasi nantinya.

2. Model Pembelajaran

Sebelum membahas Problem Based Learning, perlu diketahui terlebih

dahulu pengertian dari model pembelajaran itu sendiri. Menurut Zulfiani, Tonih

Feronika dan Kinkin Suartini, “model merupakan rencana atau pola yang dapat

dipakai untuk merancang mekanisme suatu pengajaran meliputi sumber belajar,

subyek pembelajar, lingkungan belajar, dan kurikulum.”6

Joyce dan Weil dikutip oleh Rusman berpendapat bahwa, “model

pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk

membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-

bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.”7

Arends seperti dikutip oleh Trianto menjelaskan bahwa, “model

pembelajaran merupakan suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai

pedoman dalam merencanakan dan menyusun pembelajaran di kelas yang

mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, tujuan-tujuan

pengajaran, tahap-tahap pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan

kelas.”8

Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi perancang

pembelajaran dan para guru dalam merancang pengajaran, salah satunya dalam

pemilihan model pembelajan yang sangat dipengaruhi oleh materi yang akan

diajarkan, tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut, dan tingkat

kemampuan peserta didik.9

Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran merupakan suatu rencana, pola atau kerangka yang dapat digunakan

6 Zulfiani, op.cit, h. 117

7 Rusman, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:

Rajagrafindo Persada, 2013), Cet. 5, h. 133 8 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep,Strategi, dan Implementasinya dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), Cet. 2, h. 51 9 Ibid., h. 52

Page 19: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

11

untuk merancang mekanisme suatu pembelajaran dari awal sampai akhir secara

sistematis dan memiliki tahapan-tahapan tertentu. Sebagaimana diketahui bahwa

proses belajar akan mempengaruhi hasil akhir dari pembelajaran, yaitu berupa

berhasil atau tidaknya tujuan pembelajaran tersebut tercapai. Oleh karena itu

pengaturan proses belajar perlu dilakukan dengan seksama agar proses belajar itu

sendiri berjalan dengan baik dan menghasilkan hasil akhir yang baik pula.

3. Model Pembelajaran Problem Based Learning

a. Pengertian Problem Based Learning

Salah satu model pembelajaran yang termasuk ke dalam pembelajaran

kontekstual adalah model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based

Learning). “Problem-based learning is a student-centered method of teaching that

involves learning through solving unclear but genuine problems. It is a

constructivist, student-focused approach that promotes reflection, skills in

communication and collaboration, and it requires reflection from multiple

perspectives.”10

Dapat diartikan bahwa model pembelajaran Problem Based

Learning merupakan model pembelajaran konstruktivis yang berpusat pada siswa

(student-centered) yang melibatkan permasalahan di kehidupan nyata. Dimana

dalam model ini siswa dapat melatih dan meningkatkan kemampuan dalam

pemecahan masalah, berkomunikasi dan berkolaborasi, serta memungkinkan

berbagai pemecahan masalah dalam sudut pandang yang berbeda-beda.

Ridwan Abdullah Sani menyatakan bahwa Problem Based Learning

merupakan pembelajaran yang penyampaiannya dilakukan dengan cara

menyajikan suatu permasalahan, mengajukan pertanyaan-pertanyaan,

memfasilitasi penyelidikan, dan membuka dialog. Permasalahan yang dikaji

hendaknya merupakan permasalahan kontekstual yang ditemukan oleh siswa

dalam kehidupan sehari-hari yang harus dipecahkan dengan menerapkan beberapa

10

Matthew B. Etherington, Investigative Primary Science: A Problem-based Learning

Approach, Australian Journal of Teacher Education, Volume 36(9), 2011, h. 54

Page 20: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

12

konsep dan prinsip yang secara simultan dipelajari dan tercakup dalam kurikulum

mata pelajaran.11

Made Wena merumuskan definisi model pembelajaran Problem Based

Learning sebagai model pembelajaran yang menjadikan permasalahan-

permasalahan praktis sebagai pijakan dalam proses belajar mengajar atau dengan

kata lain peserta didik belajar melalui permasalahan-permasalahan. Dalam hal ini,

permasalahan menjadi stimulus sementara guru bertindak sebagai fasilitator.

Untuk dapat memecahkan masalah, siswa dituntut untuk mencari informasi,

memperkaya wawasan melalui upaya aktif dan mandiri.12

Menurut Ratumanan seperti yang dikutip oleh Trianto memberikan

pengertian bahwa, “Model pembelajaran Problem Based Learning merupakan

suatu pendekatan pembelajaran yang efektif untuk mengembangkan kemampuan

berpikir tingkat tinggi siswa, membantu siswa untuk membangun pengetahuan

mereka secara mandiri dengan memproses informasi-informasi yang telah ada

dalam diri siswa.”13

Dapat dipahami bahwa Problem Based Learning (PBL) merupakan

rangkaian aktivitas pembelajaran yang secara sengaja menghadapkan siswa

terhadap suatu permasalahan konteksual dunia nyata dan melalui permasalahan

tersebut siswa akan belajar untuk mendapat dan mengembangkan pengetahuan

baru dengan memanfaatkan berbagai macam pengetahuan yang dimilikinya untuk

memecahkan suatu permasalahan.

Menurut Dutch dikutip oleh Taufik Amir menjelaskan bahwa Problem

Based Learning merupakan metode instruksional yang menantang siswa agar

“belajar untuk belajar”, bekerjasama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi

masalah yang nyata. Masalah ini digunakan untuk mengaitkan rasa keingintahuan

serta kemampuan analisis dan inisiatif atas materi pelajaran. Problem based

11

Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik; Untuk Implementasi Kurikulum 2013,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 127 12

Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konsep

Operasional, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet. 2, h. 91 13

Trianto, op. cit., h. 92

Page 21: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

13

learning mempersiapkan siswa untuk berpikir kritis dan analitis, dan untuk

mencari serta menggunakan sumber pelajaran yang sesuai.14

Sejalan dengan pendapat di atas, Tan seperti yang dikutip oleh Rusman

menjelaskan bahwa model pembelajaran berbasis masalah (PBM) merupakan

inovasi dalam pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berpikir siswa betul-

betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis,

sehingga dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan

kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan.15 Permasalahan menjadi

fokus, stimulus, dan pemandu proses belajar, sementara guru menjadi fasilitator

dan pembimbing. Untuk dapat memecahkan masalah, siswa mencari informasi,

memperkaya wawasan dan keterampilannya melalui berbagai upaya aktif dan

mandiri. Dengan kata lain, penggunaan PBL dapat meningkatkan pemahaman

siswa tentang apa yang mereka pelajari sehingga diharapkan mereka dapat

menerapkannya dalam kondisi nyata pada kehidupan sehari-hari.16

“Problem Based Learning has been defined as an instructional method in

which students learn through facilitated problem solving that centers on a

complex problem that does not have a single correct answer.”17

Dapat diartikan

bahwa PBL merupakan model pembelajaran instruksional yang menuntut siswa

belajar melalui pemecahan masalah yang menempatkan permasalahan kompleks

di dalamnya, yang memungkinkan lebih dari satu solusi pemecahan masalahnya.

Arends menambahkan bahwa Problem Based Learning tidak didesain untuk

membantu guru menyampaikan konsep atau informasi yang terlalu banyak kepada

siswa, melainkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan

berpikirnya, kemampuan problem-solving, dan kemampuan intelektual, belajar

14

M. Taufik Amir, Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning: Bagaimana

Pendidik Memberdayakan Pemelajar di Era Pengetahuan, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2013), Cet. 3, h. 21 15

Rusman, op.cit., h. 229 16

Ngalimun, Strategi dan Model Pembelajaran, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2016), h.

118 17

Mary C. English & Anastasia Kisantas, Supporting Student Self-Regulated Learning in

Problem- and Project-Based Learning, Interdisciplinary Journal of Problem-based Learning,

Volume 7(2), Publised online 2013, h. 130

Page 22: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

14

berperan seperti layaknya orang dewasa melalui situasi yang disimulasikan;

melatih ketidaktergantungan dan belajar mandiri.18

Dapat dipahami bahwa permasalahan-permasalahan yang disajikan dalam

PBL tidak hanya melatih kemampuan siswa dalam pemecahan masalah,

melainkan juga melatih kemampuan bekerja sama dalam kelompok dan

kemampuan metakognitif siswa. Dengan menempatkan permasalahan kompleks

di dalam proses pembelajaran yang memungkinkan lebih dari satu solusi, secara

tidak langsung turut membantu siswa untuk mencari tidak hanya satu solusi

pemecahan masalah. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melihat suatu

permasalahan dari berbagai macam aspek dan sudut pandang.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis

masalah (PBL) merupakan pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu

permasalahan yang memiliki konteks dengan dunia nyata. Dari masalah yang

diberikan siswa bekerjasama dalam kelompok, mencoba memecahkannya dengan

berbagai macam pengetahuan dan kemampuannya untuk memecahkan suatu

permasalahan dan sekaligus mencari informasi-informasi baru yang relevan untuk

solusinya. Sementara peranan guru adalah sebagai fasilitator yang dapat

membantu siswa dalam belajar. Dengan demikian, siswa membangun sendiri

pengetahuannya dan sekaligus memanfaatkan pengetahuannya untuk

memecahkan permasalahan tersebut.

b. Karakteristik Problem Based Learning

Pembelajaran saat ini idealnya berorientasi pada siswa (learner oriented)

bukan lagi berpusat pada guru atau dengan kata lain siswa bukanlah objek dari

pembelajaran yang dilakukan, melainkan sebagai subjek dari pembelajaran itu

sendiri.

Salah satu model pembelajaran yang banyak diadopsi untuk menunjang

pembelajaran yang berorientasi pada siswa adalah model Problem Based

Learning (PBL). Menurut Tan yang dikutip oleh Taufik Amir menjelaskan bahwa

Problem Based Learning memiliki karakteristik seperti masalah digunakan

18

Richard I. Arends, Learning to Teach, (New York: McGraw Hill, 2007), Seventh edition,

h. 381-382

Page 23: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

15

sebagai awal pembelajaran. Biasanya masalah yang digunakan merupakan

masalah dunia nyata yang disajikan secara mengambang (ill-structured), masalah

biasanya menuntut perspektif majemuk (multiple perspective), masalah

membuat siswa tertantang untuk mendapatkan pembelajaran di ranah

pembelajaran yang baru, sangat mengutamakan belajar mandiri, memanfaatkan

sumber pengetahuan yang bervariasi, pencarian evaluasi serta penggunaan

pengetahuan menjadi kunci penting, pembelajaran kolaboratif, komunikatif dan

kooperatif, serta siswa bekerja dalam kelompok, berinteraksi, saling mengajarkan

(peer teaching) dan melakukan presentasi.19

Menurut Scott dan Laura yang dikutip oleh Paul Eggen mengatakan bahwa

pembelajaran berbasis masalah memiliki karakteristik yang digambarkan sebagai

berikut:

1) Pelajaran berfokus pada memecahkan masalah, yaitu pelajaran bermula dari

satu masalah dan memecahkan masalah adalah tujuan dari pelajaran.

2) Siswa bertanggung jawab untuk menyusun strategi dan memecahkan

masalah. Pelajaran pembelajaran berbasis masalah biasanya dilakukan secara

berkelompok dimana semua siswa terlibat dalam proses itu.

3) Guru menuntun upaya siswa dengan mengajukan pertanyaan dan memberikan

dukungan pengajaran lain saat siswa berusah memecahkan masalah.20

Permasalahan yang sesuai untuk dibahas dalam Problem Based Learning

umumnya memiliki karakteristik yaitu terkait dengan dunia nyata, memotivasi

siswa, membutuhkan pengambilan keputusan, multitahap, dirancang untuk

kelompok, menyajikan pertanyaan terbuka yang memicu diskusi serta mencakup

tujuan pembelajaran, berpikir tingkat tinggi (high order thinking), dan

keterampilan lainnya.21

Taufiq Amir mengemukakan beberapa hal yang membedakan PBL dengan

model pembelajaran konvensional, bahwa belajar bukan hanya sekedar

menghafal, mencontoh dan meniru. Begitu pula masalah yang disajikan tidak

19

M. Taufik Amir, op.cit., h. 22 20

Paul Eggen dan Don Kauchak, Strategi dan Model Pembelajaran: Mengajarkan Konten

dan Keterampilan Berpikir, Terj. Satrio Wahono, (Jakarta: PT Indeks, 2012), h. 307. 21

Ridwan Abdullah Sani, op.cit., h. 131

Page 24: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

16

sekedar latihan yang diberikan setelah contoh-contoh soal. Pada beberapa

pembelajaran konvensional, guru sering menerangkan dan memberikan contoh-

contoh soal sekaligus langkah-langkah penyelesaiannya. Kemudian guru

memberikan berbagai variasi latihan dimana siswa menjawab pertanyaan serupa.22

Sebagai model pembelajaran yang berpusat pada siswa, PBL memiliki

karakteristik-karakteristik seperti yang diungkapkan oleh Savoie dan Hughes yang

dikutip oleh Made Wena, yaitu belajar dimulai dengan suatu permasalahan;

permasalahan yang diberikan harus berhubungan dengan dunia nyata siswa;

pembelajaran diatur sedemikian rupa di seputar permasalahan, bukan di seputar

disiplin ilmu; siswa dilatih bertanggung jawab dalam membentuk dan

menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri; pembelajaran

menggunakan kelompok kecil; siswa dituntut untuk mendemonstrasikan yang

telah dipelajarinya dalam bentuk produk dan kinerja.23

Tiga ciri utama model Problem Based Learning yaitu, Pertama, model

pembelajaran Problem Based Learning merupakan rangkaian aktivitas

pembelajaran. Problem Based Learning tidak mengharapkan siswa hanya sekedar

mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi

melalui Problem Based Learning siswa aktif berfikir, berkomunikasi, mencari dan

mengolah data, dan akhirnya menyimpulkan. Kedua, aktivitas pembelajaran

diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Problem Based Learning menempatkan

masalah sebagai pijakan dalam proses pembelajaran. Masalah merupakan

komponen penting dalam pelaksanaan Problem Based Learning, tanpa masalah

tidak mungkin ada proses pembelajaran. Ketiga, pemecahan masalah dilakukan

dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah. Proses berpikir ini

dilakukan secara sistematis dan empiris. Sistematis artinya berpikir ilmiah

dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu, sedangkan empiris artinya proses

penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas.24

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada model PBL, permasalahan

merupakan komponen yang sangat penting. Permasalahan tersebut tentunya harus

22

M. Taufik Amir, op.cit., h. 23 23

Made Wena, op.cit., h. 91-92 24

Wina Sanjaya, op.cit., h. 214-215

Page 25: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

17

mempunyai konteks dengan dunia nyata dan dapat menarik perhatian siswa untuk

mempelajari dan memecahkannya. PBL memiliki karakter kerjasama, siswa

saling berkolaborasi dan berdiskusi dalam kelompok kecil, berperan aktif dalam

proses belajar mengajar untuk bersama-sama merumuskan, memutuskan, serta

menindaklanjuti pemecahan masalah dari permasalahan yang mereka dapat

secara sistematis. Di samping itu, PBL melatih kemampuan siswa bagaimana

mencari solusi dari masalah yang mereka hadapi, tidak hanya satu solusi

melainkan berbagai macam solusi yang nantinya menjadikan cara berpikir mereka

lebih terbuka.

c. Tujuan Pembelajaran Problem Based Learning

Tujuan belajar dengan menggunakan Problem Based Learning terkait

dengan penguasaan materi pengetahuan, keterampilan menyelesaikan masalah,

belajar multidisiplin, dan keterampilan hidup.25

Sedangkan berdasarkan

karakternya pembelajaran Problem Based Learning meiliki tujuan sebagai

berikut:

1) Membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan

pemecahan masalah

2) Belajar peranan orang dewasa yang autentik

3) Menjadi pembelajar yang mandiri.26

Jadi tujuan belajar dengan menggunakan Problem Based Learning adalah

terkait dengan penguasaan materi pengetahuan, keterampilan menyelesaikan

masalah, belajar multi disiplin, mendorong siswa penuh pemikiran, dan

keterampilan hidup.

d. Tahapan Pembelajaran Problem Based Learning

Proses problem based learning akan dapat dijalankan bila pengajar siap

dengan segala perangkat yang diperlukan, siswa pun sudah harus memahami

prosesnya dan telah membentuk kelompok, selanjutnya kelompok menjalankan

proses pembelajarannya. Menurut Ibrahim seperti yang dikutip oleh Trianto tahap

25

Ridwan Abdul Sani, op. cit., h. 129 26

Trianto, op.cit., h. 94-95

Page 26: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

18

Problem Based Learning dapat dijelaskan pada tabel 2.1.27

Tahapan ini lebih

jelas strukturnya sehingga lebih mudah diterapkan oleh peneliti atau guru.

Tahapan ini merupakan tahapan hasil adaptasi untuk pembelajaran di Indonesia.

Tabel 2.1 Tahapan Pembelajaran Problem Based Learning

Tahapan Tingkah laku Guru

Tahap-1

Orientasi siswa pada masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,

menjelaskan logistik yang dibutuhkan,

mengajukan fenomena atau demonstrasi atau

cerita untuk memunculkan masalah,

memotivasi siswa untuk terlibat dalam

pemecahan masalah yang dipilih.

Tahap-2

Mengorganisasi siswa untuk

Belajar

Guru membantu siswa untuk mendefinisikan

dan mengorganisasikan tugas belajar yang

berhubungan dengan masalah tersebut.

Tahap-3

Membimbing penyelidikan

individual maupun kelompok

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan

informasi yang sesuai, melaksanakan

eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan

dan pemecahan masalah.

Tahap-4

Mengembangkan dan

menyajikan hasil karya

Guru membantu siswa merencanakan dan

menyiapkan karya yang sesuai seperti

laporan, video, dan model serta membantu

mereka untuk berbagi tugas dengan

temannya.

Tahap-5

Menganalisis dan

mengevaluasi proses

pemecahan masalah

Guru membantu siswa untuk melakukan

refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan

mereka dan proses-proses yang mereka

gunakan.

Dalam sumber lain Taufik Amir mendeskripsikan tujuh tahapan problem

based learning yaitu Pertama, mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum

27

Trianto, op.cit., h. 98

Page 27: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

19

jelas, memastikan setiap anggota memahami berbagai istilah dan konsep yang

ada dalam masalah. Kedua, merumuskan masalah, fenomena yang ada dalam

masalah menuntut penjelasan hubungan-hubungan apa yang terjadi diantara

fenomena itu. Ketiga, menganalisis masalah, anggota kelompok mengeluarkan

pengetahuan terkait apa yang sudah dimiliki tentang masalah, terjadi diskusi

yang membahas informasi yang ada dalam pikiran anggota. Keempat, menata

gagasan dan menganalisis, pada tahap ini bagian yang sudah di analisis dilihat

keterkaitanya satu sama lain, dikelompokkan mana yang saling menunjang, mana

yang bertentangan dan sebagainya. Kelima, memformulasikan tujuan

pembelajaran, pada tahap ini kelompok dapat merumuskan pembelajaran karena

kelompok sudah tahu pengetahuan mana yang masih kurang, dan mana yang

masih belum jelas. Keenam, mencari informasi tambahan dari sumber lain,

keaktifan setiap anggota harus terbukti dengan laporan yang harus disampaikan

oleh setiap individu yang bertanggung jawab atas setiap tujuan pembelajaran.

Ketujuh, mensitesa dan menguji informasi baru dan membuat laporan.

Keterampilan yang dibutuhkan adalah bagaimana meringkas, mendiskusikan, dan

meninjau ulang hasil diskusi untuk nantinya disajikan dalam bentuk makalah.28

e. Keunggulan dan Kelemahan Problem Based Learning

Setiap model ataupun strategi pembelajaran memiliki kelebihan dan

kekurangan masing-masing. Hal penting yang harus diperhatikan dalam

penerapan model itu sendiri harus menyesuaikan dengan konsep atau materi yang

akan disampaikan dan tujuan pembelajaran.

Seperti layaknya model pembelajaran lain, Problem Based Learning (PBL)

pun memiliki keunggulan dan kelemahannya. Adapun keunggulan PBL menurut

Trianto, yakni sebagai berikut: Realistik dengan kehidupan nyata, Konsep sesuai

dengan kebutuhan siswa, Memupuk sifat inquiry siswa, Retensi konsep menjadi

kuat, dan Memupuk kemampuan problem solving (pemecahan masalah).29

Wina menambahkan, beberapa kelebihan dari PBL, diantaranya: Teknik

yang bagus untuk lebih memahami isi pelajaran melalui pemecahan masalah,

28

M. Taufik Amir, op.cit., h. 24-25 29

Trianto, op. cit., h. 96-97

Page 28: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

20

Menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan

pengetahuan baru bagi siswa, Meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa,

Membantu siswa mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah

dalam kehidupan nyata, Membantu untuk mengembangkan pengetahuan baru

siswa dan mendorong mereka untuk melakukan evaluasi sendiri terhadap hasil

maupun proses belajarnya, Memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata

pelajaran (matematika, IPA, sejarah, dan lain sebagainya), pada dasarnya

merupakan cara berfikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan

hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku saja, Dianggap lebih

menyenangkan belajar melalui pemecahan masalah, Mengembangkan

kemampuan berpikir kritis dan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan

pengetahuan baru, Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan

pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata, Mengembangkan minat

siswa untuk secara terus-menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan

formal telah berakhir.30

Menurut Edward de Bono yang dikutip oleh Taufiq Amir, mengatakan

bahwa Problem Based Learning memberikan peluang untuk membangun

kecakapan hidup (life skills) pemelajar, pemelajar terbiasa mengatur dirinya

sendiri (self directed), berpikir metakognitif (reflektif dengan pikiran dan

tindakannya), berkomunikasi dan cakap menggali informasi.31

Jadi, sebagai suatu model pembelajaran yang berorientasi pada siswa,

pembelajaran berbasis masalah tidak hanya menjadikan siswa cakap secara

kognitif dan meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa di dalam kelas. Lebih

dari itu pembelajaran berbasis masalah mampu mengembangkan berbagai

keterampilan lain siswa seperti keterampilan dalam pemecahan masalah,

keterampilan dalam berkomunikasi, kemampuan berpikir ilmiah, serta melatih

siswa untuk belajar melihat sesuatu secara komperhensif dan mendalam. Selain

itu, dengan menghadirkan permasalahan-permasalahan kontekstual di dalam

pembelajaran dapat membantu siswa untuk mentransfer pengetahuan yang mereka

30

Wina Sanjaya, op.cit., h. 220-221 31

Taufik Amir, op. cit., h. 27

Page 29: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

21

dapatkan ke dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa dapat merasakan

manfaat dari pembelajaran yang mereka lakukan di kelas secara nyata, baik untuk

masa sekarang maupun di masa yang akan datang dalam menghadapi

permasalahan di lingkungan masyarakat.

Selain kelebihan, pembelajaran problem based learning (PBL) memiliki

beberapa keterbatasan. Kelemahan atau keterbatasan yang dimaksud antara lain:

1) Persiapan pembelajaran (alat, problem, konsep) yang kompleks.

2) Sulitnya mencari problem yang relevan.

3) Sering terjadi miskonsepsi.

4) Konsumsi waktu, dimana model ini memerlukan waktu yang cukup lama

dalam proses penyelidikan. Sehingga terkadang banyak waktu yang tersita

untuk proses pembelajaran tersebut.32

Dengan demikian, segala kelemahan dapat diminimalisir dengan

menjadikan model ini harus lebih memperhatikan komponen belajarnya. Seperti

penggunaan masalah yang nyata dalam kehidupan siswa dan mudah dipahami

dalam proses pembelajaran. Karena jika komponen yang ada tidak mengakomodir

semua pelaksanaan pembelajaran maka hasil yang diperoleh siswa pun kurang

memuaskan bahkan pembelajaran menjadi sia-sia. Semua komponen tersebut

disesuaikan dengan minat siswa dalam meracik kegiatan pembelajaran agar

menghindari adanya miskonsepsi di akhir pembelajaran.

4. Belajar dan Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Dalam proses pembelajaran, proses belajar memegang peranan yang vital.

Berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada proses

belajar yang dialami siswa, baik ketika berada di sekolah, lingkungan rumah

maupun keluarganya sendiri. Winkel seperti dikutip Yatim Riyanto

mendefinisikan, “belajar sebagai suatu kegiatan psikis yang berlangsung dalam

interaksi aktif antara individu dengan lingkungan, yang dengannya menjadikan

32

Ngalimun, op. cit., h. 131

Page 30: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

22

individu tersebut mengalami perubahan-perubahan dalam pemahaman,

keterampilan dan sikap. Perubahan yang terjadi bersifat tetap.”33

Sedangkan Cronbach seperti yang dikutip Syaiful Bahri, berpendapat bahwa

“learning is shown by change in behavior as a result of experience”. Belajar

sebagai suatu kegiatan yang menghasilkan perubahan dalam tingkah laku sebagai

hasil dari pengalaman.34

Sejalan dengan dua pandangan para ahli di atas, Slameto memberikan

definisi, “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.35

Apabila

karena interaksi ini seseorang mengalami perubahan tingkah laku, baik dalam

aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap, maka dapat dikatakan bahwa dia

telah mengalami suatu proses belajar.

Menurut Ernes ER. Hilgard dikutip oleh Riyanto definisi belajar adalah

“Learning is the process by which an activity originates or is changed

throughttraining procedures (whether in the laboratory or in the natural

environment) asdistinguished from changes by factor not attributable to training”.

Pernyataan ini memiliki maksud bahwa seseorang dapat dikatakan belajar jika

dapat melakukan segala sesuatu dengan melakukan latihan-latihan sehingga dapat

berubah. Perubahan yang dimaksud dapat berupa penambahan pengetahuan,

keterampilan ataupun sikap.36

Sementara itu, Biggs dikutip oleh Muhibbin Syah mendefinisikan belajar

dalam 3 rumusan, yaitu rumusan kuantitatif, institusional, dan kualitatif. Pertama,

secara kuantitatif (ditinjau dari sudut jumlah), belajar berarti kegiatan pengisian

atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Jadi,

belajar dipandang dari sudut berapa banyak materi yang dikuasai siswa. Kedua,

secara institusional (tinjauan kelembagaan), belajar dipandang sebagai proses

33

Yatim Riyanto, op.cit., h. 5 34

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2011), Cet. 3, h.

13 35

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), Cet. 5, h. 2 36

Yatim Riyanto, op.cit., h. 4-5

Page 31: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

23

“validasi” atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi yang telah ia

pelajari. Ketiga, secara kualitatif (tinjauan mutu), belajar adalah proses

memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta menafsirkan dunia di

sekeliling siswa. Belajar difokuskan pada tercapainya daya pikir dan tindakan

yang berkualitas untuk memecahkan masalah yang kini dan nanti dihadapi

siswa.37

Berdasarkan pendapat para ahli tentang definisi belajar, dapat disimpulkan

bahwa belajar merupakan suatu proses aktifitas yang berlangsung dalam diri

individu sehingga mengalami perubahan-perubahan perilaku sebagai hasil dari

pembelajaran, pengalaman, ataupun interaksi dengan lingkungannya. Perubahan

yang dimaksud adalah perubahan yang terjadi secara sadar dan tertuju untuk

memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Perubahan yang terjadi di

dalam proses belajar ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan

kuantitas tingkah laku, seperti peningkatan kecakapan tingkah laku, pengetahuan,

sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, dan daya pikirnya.

b. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan produk evaluasi yang dilaksanakan untuk melihat

apakah terdapat perubahan atau tidak pada diri siswa, atau berhasil atau tidaknya

pembelajaran yang telah dilaksanakan. Evaluasi adalah kegiatan atau proses untuk

menilai sesuatu yang mencakup dua kegiatan, yaitu pengukuran dan penilaian.38

Evaluasi bukan hanya dapat memberikan informasi mengenai tingkat keberhasilan

belajar siswa, tetapi juga dapat memberikan informasi mengenai komponen-

komponen kurikulum lainnya.39

Menurut Bloom yang dikutip oleh Rusmono mengatakan bahwa hasil

belajar merupakan perubahan perilaku yang meliputi tiga ranah, yaitu ranah

kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah kognitif berhubungan dengan

pengetahuan dan pengembangan kemampuan intelektual. Ranah afektif meliputi

37

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010), Cet. 15, h. 90 38

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajagafindo Persada, 2012),

Cet. 12, h. 5 39

Sudaryono, Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. 36

Page 32: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

24

perubahan sikap, minat, nilai-nilai dan pengembangan apresiasi serta penyesuaian.

Ranah psikomotorik mencakup perubahan perilaku yang menunjukan bahwa

siswa telah mempelajari keterampilan tertentu.40

Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri

siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap

dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan

pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari

tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan, dan sebagainya.41

Menurut Rusman penilaian hasil belajar dilakukan secara konsisten,

sistematis dan terprogram dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk

tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya

berupa tugas proyek atau produk, portofolio, serta penilaian diri.42

Dari pengertian hasil belajar yang telah dikemukakan oleh para ahli maka

intinya adalah perubahan. Oleh karena itu seseorang yang melakukan aktivitas

belajar dan memperoleh perubahan dalam dirinya dengan memperoleh

pengalaman baru, maka individu itu dikatakan telah belajar. Selain itu dapat

disimpulkan juga bahwa hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan siswa

setelah menerima atau menyelesaikan pengalaman belajarnya. Hasil belajar

mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian

terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan

siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar.

Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-

kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Dalam belajar terdapat faktor-faktor yang mempengaruhinya, perbedaan

hasil belajar di kalangan para siswa disebabkan oleh beberapa faktor, faktor

tersebut akan terlihat dalam gejala kognitif, motorik, dan afektif dalam proses

40

Rusmono, Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu: Untuk

Meningkatkan Profesionalisme Guru , (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), Cet. 2, h. 8 41

Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2005), Cet. 4, h. 155 42

Rusman, op.cit., h. 13

Page 33: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

25

maupun hasil belajar. Menurut Nana Syaodih faktor-faktor tersebut dapat

bersumber dari dalam dir siswa atau di luar siswa atau lingkungan. Faktor-faktor

yang berasal dari dalam diri siswa tersebut menyangkut aspek jasmaniah yang

mencakup kondisi dan kesehatan jasmani siswa, maupun rohaniah yang

mencakup kondisi kesehatan psikis, kemampuan intelektual, sosial, psikomotor

serta afektif siswa. Sedangkan faktor-faktor yang berasal dari luar siswa atau

lingkungan yaitu faktor keluarga, sekolah dan masyarakat.43

Menurut Suyono, hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman siswa sebagai

hasil interaksi dengan dunia fisik dan lingkungannya. Hasil belajar seseorang

tergantung kepada apa yang telah diketahui siswa seperti konsep-konsep, tujuan

dan motivasi yang mempengaruhi interaksi dengan bahan yang dipelajari.44

Menurut Zainal Arifin, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar

siswa yaitu faktor kesiapan guru, kesiapan peserta didik, sarana dan prasarana,

dan sebagainya. Proses belajar dapat dikatakan efektif apabila peserta didik aktif

mengikuti kegiatan belajar, berani mengemukakan pendapat, bersemangat, kritism

dan kooperatif. Begitu juga dengan hasil belajar yang optimal dapat dilihat dari

ketuntasan belajar peserta didik.45

Jadi, dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi proses atau hasil

belajar yaitu faktor-faktor yang berkaitan dengan siswa tersebut sebagai objek

belajar. Terdapat banyak sekali faktor yang mempengaruhi proses dan hasil

belajar siswa. Selain faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) baik

secara jasmani dan kejiwaan, faktor keluarga dan lingkungan masyarakat juga

sedikit banyak berpengaruh pada proses dan hasil belajar siswa sebagai pengaruh

yang berasal dari luar (eksternal).

43

Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2011), Cet. 6, h. 162-163 44

Suyono dan Haryanto, Belajar Dan Pembelajaran; Teori Dan Konsep Dasar, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2011), h. 127 45

Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2013), Cet. 5, h. 303

Page 34: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

26

d. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dilakukan oleh

guru. Melalui kegiatan penilaian, guru akan mengetahui perkembangan peserta

didik dalam berbagai hal seperti, intelegensi, bakat khusus, hubungan sosial, sikap

dan kepribadian siswa.46

Menurut Ahmad Sofyan, Tonih Feronika dan Burhanudin Milama, dalam

bukunya menjelaskan bahwa, “tujuan dilakukannya penilaian antara lain: (1)

mengetahui tingkat pencapaian kompetensi siswa; (2) mengukur pertumbuhan dan

perkembangan siswa; (3) mendiagnosis kesulitan belajar siswa; (4) untuk

memperoleh masukan atau umpan balik bagi guru dan siswa dalam rangka

perbaikan”.47

Dalam melakukan penilaian terdapat beberapa prinsip penting yang harus

diperhatikan sebelum melakukan kegiatan penilaian, antara lain: Pertama,

penilaian hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga jelas kemampuan yang

harus dinilai, materi penilaian, alat penelitian, dan intrepertasi hasil penilaian

sesuai dengan yang diinginkan kurikulum yang berlaku. Kedua, penialaian hasil

belajar seharusnya menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan dari proses

belajar-mengajar itu sendiri. Artinya, tiada proses belajar-mengajar tanpa

penilaian. Ketiga, penilaian yang dilakukan sifatnya harus komprehensif

mencakup ketiga aspek penilaian, yakni: aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek

psikomotorik. Begitupun dalam menilai aspek kognitif sebaiknya mencakup

semua aspek kognitif yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis,

dan evaluasi. Keempat, penilaian hasil belajar seharusnya diikuti dengan tindak

lanjut. Data hasil belajar siswa sangat dibutuhkan baik oleh guru maupun siswa.

Hasil penilaian dapat dijadikan acuan dalam membenahi kekurangan-kekurangan

yang terjadi dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan.48

46

Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA

Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2006), Cet. 1, h. 4 47

Ibid. 48

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010), Cet. 15, h. 10

Page 35: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

27

Untuk melakukan kegiatan penilaian maka dibutuhkan yang namanya alat-

alat penilaian, baik tes maupun nontes yang dapat digunakan untuk melihat sejauh

mana tujuan pembelajaran tercapai. Dalam kaitannya dengan penyusunan alat-alat

penilaian tersebut, perlu memperhatikan beberapa langkah yang harus ditempuh,

yakni: (1) menelaah kurikulum dan buku pelajaran agar dapat ditentukan lingkup

pertanyaannya; (2) merumuskan tujuan instruksional khusus, sehingga jelas

kemampuan yang harus dinilai; (3) membuat kisi-kisi alat penilaian, yang

menggambarkan lingkup materi, tingkat kesulitan soal, dan perkiraan waktu yang

dibutuhkan untuk mengerjakan soal tersebut; (4) menyusun soal berdasarkan kisi-

kisi yang telah dibuat; dan (5) menentukan kunci jawaban.49

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa evaluasi atau penilaian hasil

belajar mempunyai peran yang tidak kalah penting dengan penetapan tujuan dan

proses pembelajaran itu sendiri. Salah satu tujuan dilakukannya penilaian adalah

untuk mengetahui tingkat pencapaian proses dan hasil dari pembelajaran, untuk

selanjutnya dijadikan sebagai bahan koreksi untuk pembelajaran yang akan

datang. Mengingat begitu pentingnya penilaian dalam suatu pembelajaran maka

dalam pelaksanaan penilaian perlu memperhatikan hal-hal penting yang telah

menjadi prinsip dari penilaian itu sendiri.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian telah dilakukan berkaitan dengan penerapan model

pembelajaran Problem Based Learning. Penelitian-penelitian tersebut

menunjukkan hasil positif bagi kemungkinan penggunaan model pembelajaran

berbasis masalah (Problem Based Learning).

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Tomi Utomo, Dwi Wahyuni dan

Slamet Hariyadi yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model

pembelajaran Problem Based Learning terhadap pemahaman konsep siswa pada

pokok bahasan Sistem Gerak Manusia yang ditunjukan oleh peningkatan rerata

pretes dan postes sebesar 21.36 dari rerata pretes 52.45 menjadi rerata postes

49

Ibid., h. 10

Page 36: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

28

73.81. Dalam penelitian ini juga menunjukan adanya pengaruh model problem

based learning terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. 50

Penelitian yang dilakukan oleh Bayu Asfadi, Upik Yelianti dan Retni S.

Budiarti. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif

penggunaan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning)

terhadap hasil belajar biologi siswa SMA Negeri 3 Kota Jambi baik pada ranah

kognitif, afektif, maupun psikomotorik.51

Penilitian lain juga menunjukkan hasil yang positif, seperti yang dilakukan

oleh Musriadi, Djufri dan Muhibuddin yang menunjukkan bahwa: (1)

Kemampuan hasil belajar materi jamur (fungi) menggunakan model

pembelajaran berbasis masalah lebih baik dibandingkan dengan kemampuan hasil

belajar materi jamur (fungi) menggunakan model pembelajaran konvensional.

Dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah dapat menjadikan siswa

lebih kreatif, berpikir tingkat tinggi dan aktif, (2) Motivasi belajar siswa pada

belajar materi jamur (fungi) menggunakan model pembelajaran berbasis masalah

lebih baik dibandingkan dengan kemampuan hasil belajar materi jamur (fungi)

menggunakan model pembelajaran konvensional. Siswa lebih menyukai

pembelajaran berbasis masalah karena interaksi-interaksi yang muncul membuat

mereka lebih mudah dan cepat dalam memperoleh tujuan belajar. Sikap tertarik

yang ditampilkan siswa memberikan motivasi yang tinggi pada proses

pembelajaran.52

Penelitian yang dilakukan oleh Orhan and Ruhan tentang pengaruh Problem

Based Learning terhadap penguasaan konsep dan sikap siswa. Hasil penelitian ini

menyatakan, dari data yang didapatkan dan evaluasi yang dilakukan menunjukkan

50

Tomi Utomo, Dwi Wahyuni, dan Slamet Hariyadi, “Pengaruh Model Pembelajaran

Berbasis Masalah (Problem Based Learning) terhadap Pemahaman Konsep dan Kemampuan

Berpikir Kreatif Siswa (Siswa Kelas VIII Semester Gasal SMPN 1 Sumbermalang Kabupaten

Situbondo Tahun Ajaran 2012/2013”, Jurnal Edukasi Unej, Vol. 1(1), Tahun 2014 51

Bayu Asfadi, Upik Yelianti, dan Retni S. Budiarti, “Pengaruh Model Pembelajaran

Berbasis Masalah (Problem Based Learning) terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA

N 3 Kota Jambi”, Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Jambi, tidak

dipublikasikan 52

Musriadi, Djufri, dan Muhibuddin, “Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Inshafuddin Banda Aceh”, Jurnal EduBio Tropika,

Vol. 2, No. 1, April 2014

Page 37: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

29

bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning memberikan

pengaruh positif terhadap pencapaian akademik dan sikap ilmiah siswa. Dalam

penelitian ini juga menemukan bahwa penerapan pembelajaran berbasis masalah

berpengaruh baik terhadap perkembangan konseptual siswa.53

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teori yang menghubungkan antara model pembelajaran

Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir

53

Orhan Akinoglu and Ruhan O. Tandogan, “The Effects of Problem-Based Active

Learning in Science Education on Student’s Academic Achievement, Attitude and Concept”,

Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, Vol. 3(1), 2007

Rendahnya hasil belajar

siswa

Penggunaan model/metode pembelajaran yang

kurang tepat yang meyebabkan siswa pasif di kelas

Model Problem Based Learning

Hasil belajar meningkat

Siswa aktif dalam pembelajaran,

berinteraksi dan bekerjasama dalam

memecahkan masalah

Orientasi siswa

pada masalah

Menganalisis dan

mengevaluasi

proses pemecahan

masalah

Mengembangkan

dan

mempresentasika

n hasil

Membimbing

penyelidikan

(individu/kelompok)

Mengorganisasika

n siswa dalam

belajar

Page 38: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

30

Permasalahan yang cukup sering ditemukan di beberapa sekolah adalah

rendahnya hasil belajar dan tingkat partisipasi atau keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran. Dalam proses pembelajaran ilmu sains khususnya IPA, guru

dituntut tidak hanya sekedar menyampaikan materi, melainkan sebagai fasilitator

dan mediator yang kreatif. Sedangkan siswa dituntut berperan aktif dan berusaha

menemukan konsep sendiri untuk kemudian dikembangkan dalam proses

pembelajaran.

Guru harus mampu menemukan metode dan teknik yang dapat mendukung

perannya tersebut, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat dilaksanakan dengan

efektif. Dengan kata lain guru dituntut untuk dapat menggunakan model

pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan agar siswa dapat

memahami konsep yang sedang dipelajari.

Pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran yang didasari oleh

dorongan penyelesaian masalah. Sebagai model pembelajaran, Problem Based

Learning menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan

mengintegrasikan pengetahuan baru. Dimana siswa bekerja dalam kelompok

mendiskusikan pemecahan masalah pada topik yang diangkat dan kemudian

dipresentasikan di depan kelas.

Model pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu model

pembelajaran yang efektif untuk siswa, karena model ini mendorong siswa untuk

memiliki kepekaan terhadap lingkungan belajarnya dan kemudian akan

mendorong usaha siswa untuk berinteraksi dan bekerjasama dalam kelompok

untuk memecahkan masalah. Siswa juga dilatih untuk mengorganisasikan

pengetahuan dan kemampuan mereka.

Oleh karena itu, penerapan model Problem Based Learning (pembelajaran

berbasis masalah) diharapkan memiliki pengaruh yang positif terhadap hasil

belajar siswa dalam mata pelajaran biologi pada konsep fungi.

Page 39: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

31

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan teori dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah terdapat pengaruh

penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil belajar

biologi siswa pada konsep fungi.

Page 40: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016,

yaitu pada tanggal 07-22 Januari 2016. Adapun tempat penelitian dilaksanakan di

SMA Negeri 87 Jakarta yang beralamatkan di Jalan Mawar II, Bintaro

Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

experimental design, yaitu metode penelitian eksperimen semu dengan desain

mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.1

Pemilihan metode penelitian ini dikarenakan kelas yang akan dijadikan objek

dalam penelitian tidak memungkinkan untuk dilakukan pengontrolan secara ketat.

Oleh karena itu, penelitian dilakukan secara kondisional namun tetap

memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi validitas hasil penelitian.

Sedangkan desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control

Group Design.2 Desain ini menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok

eksperimen yang menggunakan pembelajaran dengan model Problem Based

Learning dan kelompok kontrol yang menggunakan pendekatan pembelajaran

Saintific. Sebelum diberikan perlakuan, kedua kelompok diberikan tes awal

berupa pretes untuk mengetahui pengetahuan awal siswa terhadap konsep yang

akan diajarkan. Setelah diberikan perlakuan yang berbeda, kemudian masing-

masing kelompok diberikan tes akhir berupa postes dengan menggunakan soal

yang sama seperti pretes untuk mengetahui hasil belajar mereka. Desain penelitian

ini dapat digambarkan sebagai berikut:

1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D

(Bandung: Alfabeta, 2011), Cet. 13, h. 77 2 Ibid., h. 79

Page 41: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

33

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelompok Pretes Perlakuan Postes

Eksperimen O1 X1 O2

Kontrol O3 X2 O4

Keterangan:

O1 dan O3 : Hasil pretes

O2 dan O4 : Hasil postes

X1 : Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen

X2 : Perlakuan yang diberikan pada kelas kontrol

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.3 Populasi target dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa di SMA Negeri 87 Jakarta tahun pelajaran

2015/2016. Sedangkan populasi terjangkau adalah siswa kelas X SMA Negeri 87

Jakarta tahun pelajaran 2015/2016.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.4 Teknik

pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling. Teknik ini

merupakan teknik penentuan sampel secara acak.5 Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kelas X MIPA 3 sebagai kelas eksperimen, yaitu kelas yang

dalam pembelajarannya diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning

dan kelas X MIPA 4 sebagai kelas kontrol, yaitu kelas yang dalam

pembelajarannya menggunakan pembelajaran dengan pendekatan Saintific.

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel yaitu variabel bebas

(X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran Problem Based Learning. Sedangkan variabel terikat (Y) adalah

hasil belajar biologi siswa.

3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2013), Cet. 15, h. 173 4 Ibid., h. 174

5 Sugiyono, op. cit, h. 82

Page 42: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

34

E. Prosedur Penelitian

Prosedur yang dilaksanakan dalam penilitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu:

tahap persiapan penelitian, tahap pelaksanaan penilitian, dan tahap akhir

penelitian.

1. Tahap Persiapan Penelitian

Langkah awal yang dilakukan sebelum melakukan penelitian ini adalah

pengurusan surat observasi dan surat izin penelitian dari UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Selanjutnya melakukan observasi ke sekolah yang akan dijadikan tempat

untuk melaksanakan penelitian, membuat kisi-kisi intrumen penelitian

berdasarkan indikator dan ranah kognitif yang digunakan, serta membuat

instrumen penelitian. Langkah selanjutnya adalah melakukan koordinasi dengan

wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan guru bidang studi di sekolah yang

bersangkutan untuk melakukan ujicoba instrumen, kemudian melakukan analisis

data hasil ujicoba instrumen.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen

yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan kelompok

kontrol yang menggunakan pembelajaran dengan pendekatan Saintific. Pada awal

penelitian, guru memberikan pretes kepada siswa, baik pada kelompok

eksperimen maupun pada kelompok kontrol untuk mengetahui pengetahuan awal

siswa mengenai materi yang akan dipelajari. Selanjutnya pada akhir penelitian

guru memberikan postes dengan menggunakan soal yang sama dengan pretes

untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran. Adapun jadwal

pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian di SMAN 87 Jakarta

No Hari, Tanggal Kegiatan

1 Senin, 14 Desember 2015 Pretes konsep Fungi di kelas kontrol dan

kelas eksperimen

2 Kamis, 07 Januari 2016

Pertemuan 1 di kelas eksperimen tentang

materi ciri umum, struktur tubuh, cara

hidup, reproduksi, dan klasifikasi jamur

Page 43: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

35

No Hari, Tanggal Kegiatan

3 Jum’at, 08 Januari 2016

Pertemuan 1 di kelas kontrol tentang

materi ciri umum, struktur tubuh, cara

hidup, reproduksi, dan klasifikasi jamur

4 Rabu, 13 Januari 2016

Pertemuan 2 di kelas eksperimen tentang

materi simbiosis jamur dengan organisme

lain dan peranan jamur bagi kehidupan

5 Jum’at, 15 Januari 2016

Pertemuan 2 di kelas kontrol tentang

materi simbiosis jamur dengan organisme

lain dan peranan jamur bagi kehidupan

6 Rabu, 20 Januari 2016 Postes konsep Fungi di kelas eksperimen

7 Jum’at, 22 Januari 2016 Postes konsep Fungi di kelas kontrol

3. Tahap Akhir Penelitian

Pada tahap akhir penelitian dilakukan analisis data hasil pretes dan postes

untuk mengetahui hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Analisis dilakukan dengan menggunakan uji statistik. Setelah itu dilakukan

penarikan kesimpulan yang merupakan langkah akhir pada tahap ini.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat

digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Data yang digunakan

untuk penelitian diperoleh dari:

1. Tes

Amir Daien seperti dikutip oleh Arikunto mendefiniskikan tes sebagai suatu

alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data yang

diinginkan dengan cara yang tepat.6 Tes dalam peneltian ini meliputi pretes dan

postes dalam bentuk pilihan ganda. Pretes adalah tes yang digunakan untuk

mengetahui seberapa besar pengetahuan awal siswa sebelum penerapan model

pembelajaran berbasis masalah. Sedangkan postes adalah tes yang dilakukan

setekah penerapan model pembelajaran berbasis masalah untuk melihat hasil

belajar siswa akibat adanya perlakuan.

6 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h.

29

Page 44: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

36

2. Observasi

Obeservasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara

sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena. Observasi

dapat digunakan untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik, seperti

tingkah laku peserta didik pada waktu belajar, berdiskusi, mengerjakan tugas, dan

lain-lain. Observasi juga dapat digunakan untuk menilai penampilan guru dalam

mengajar, suasana kelas, hubungan sosial sesama peserta didik, hubungan sosial

antara guru dengan peserta didik dan hubungan sosial lainnya.7

G. Instrumen Penelitian

Instrumen pada suatu penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.8 Dalam penelitian ini

digunakan instrumen tes hasil belajar dan lembar observasi proses belajar.

1. Tes Tertulis

Tes tertulis digunakan untuk penilaian kognitif siswa dengan

melakukan pretes dan postes hasil belajar individu pada konsep fungi (jamur).

Adapun tes tertulis yang digunakan berupa tes objektif dalam bentuk pilihan

ganda yang berjumlah 20 soal dengan 5 pilihan jawaban. Tes ini dilakukan

sebanyak dua kali, yaitu sebelum perlakuan (pretes) dan sesudah perlakuan

(postes) yang keduanya dibuat sama untuk dua kelompok penelitian. Sebelum

instrumen digunakan, terlebih dahulu diuji-cobakan di kelas XI MIA. Hali ini

bertujuan untuk menguji apakah tes tersebut telah memenuhi syarat untuk

digunakan dalam penelitian dengan dilakukan uji validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran dan daya pembeda pada setiap soal. Untuk lebih memahami instrumen

tes pada penelitian ini, kisi-kisi instrumen dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini:

7 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2013), Cet. 5, h. 153 8 Sugiyono, op. cit., h. 102

Page 45: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

37

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian9

Indikator Aspek Kognitif ∑

Soal C1 C2 C3 C4 C5

3.6.1

Mengidentifikasi

ciri umum dan

struktur tubuh

jamur

4 1, 2 3

3.6.2

Menjelaskan

cara hidup dan

reproduksi

jamur

8, 9, 10 12 4

3.6.3

Mengklasifikasi

kan jamur

berdasarkan

divisinya

17, 25,

28, 29

18, 19,

22, 24

14 21 10

3.6.4

Menjelaskan

simbiosis jamur

dengan

organisme lain

dan peranan

jamur bagi

kehidupan

sehari-hari

39, 40 32 35 37 6

Total 6 8 5 2 1 22

2. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan metode pengumpulan data secara sistematis

melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala yang tampak pada objek

penelitian. Lembar observasi ini berupa daftar cek (check list) yaitu penataan data

dilakukan dengan menggunakan sebuah daftar yang memuat nama observer

disertai jenis gejala yang diamati.10

Lembar observasi digunakan ketika proses belajar mengajar berkaitan

dengan aktivitas guru selama pembelajaran. Selain itu, lembar observasi ini

9 Lampiran 11, h. 137

10 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 158-160

Page 46: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

38

digunakan untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tahapan kegiatan

pembelajaran pada model Problem Based Learning.11

H. Kalibrasi Instrumen

Sebelum tes digunakan sebagai instrumen, terlebih dahulu diuji-cobakan

kepada responden, dalam hal ini di luar sampel yang telah ditetapkan. Setelah itu

instrumen diukur tingkat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya

beda, sehingga dapat dipertimbangkan instrumen tersebut dapat dipakai atau

tidak.

Untuk menghitung kalibrasi intrumen dalam penelitian ini penulis

menggunakan alat bantu perhitungan analisis data yang dikembangkan oleh Drs.

Karno To, M. Pd dan Yudi Wibisono ST, yaitu program Anates.12

Adapun

langkah-langkah penggunaan program Anates yaitu: Pertama, buka program

anates versi 4.0.9. Kedua, pilih jalankan anates Pilihan Ganda. Ketiga, pilih buat

file baru kemudian mengisi jumlah subyek/siswa, jumlah butir soal dan jumlah

pilihan jawaban. Keempat, mengisi nama siswa, kunci jawaban soal dan jawaban

siswa pada kolom yang telah disediakan kemudian kembali ke menu utama.

Kelima, pilih olah semua otomatis pada kolom penyekoran. Keenam, melihat hasil

penyekoran kemudian pilih cetak ke file untuk disimpan dan dicetak.

1. Uji Validitas

Karakteristik intrumen yang baik sebagai alat evaluasi hendaknya

memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki validitas yang baik. Menurut Scarvia B.

Anderson yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto menyebutkan bahwa sebuah tes

disebut valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur.13

Untuk mengukur validitas tes, dapat ditentukan dengan menggunakan korelasi

Product Moment sebagai berikut:14

RXY =

11

Lampiran 5, h. 109 12 Karno To dan Yudi Wibisono, Anates versi 4.0.9, tersedia di www.anates.com 13

Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 65 14

Ibid., h. 72

Page 47: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

39

Keterangan:

RXY : koefisien korelasi

N : banyaknya sampel

X : jumlah skor untuk tiap butir soal

Y : jumlah skor total

X2 : jumlah kuadrat tiap butir soal

Y2 : jumlah kuadrat skor total

XY : jumlah perkalian antara X dan Y

Perhitungan validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

program Anates.15

Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan dari total soal

pilihan ganda sebanyak 40 soal, didapatkan 22 soal yang valid yaitu nomor 1, 2, 4,

8, 9, 10, 12, 14, 17, 19, 21, 22, 24, 25, 28, 29, 32, 35, 36, 37, 39, 40. Sedangkan

soal yang tidak valid sebanyak 18 soal. Dari jumah soal yang valid yaitu 22 butir

soal, peneliti hanya menggunakan soal sebanyak 20 butir soal dikarenakan

terdapat beberapa soal yang dapat mewakili soal lainnya dan untuk memudahkan

dalam pemberian nilai siswa.

2. Uji Reliabilitas

Suatu tes dapat dikatakan memiliki taraf kepercayaan yang tinggi jika tes

tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.16

Reliabilitas dapat diartikan sejauh

mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, stabil dan konsisten.

Untuk mengetahui reliabilitas instrumen menggunakan rumus yang

dikemukakan oleh Kuder Richardson KR-20 sebagai berikut:17

= (

) (

)

Keterangan:

: reliabilitas tes secara keseluruhan

n : banyaknya item

p : proporsi subjek yang menjawab item yang benar

q : proporsi subjek yang menjawab item yang salah

: jumlah perkalian antara p dan q

S

: standar deviasi

15

Lampiran 7, h. 129 16

Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 86 17

Ibid., h. 100

Page 48: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

40

Perhitungan reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

program Anates.18

Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari 40 soal yang telah

diuji cobakan dengan n=35 menunjukan nilai reliabilitas sebesar 0.79 dan

tergolong dalam kategori korelasi tinggi. Kriteria indeks reliabilitas dapat dilihat

pada tabel 3.4 berikut ini:

Tabel 3.4 Kriteria Indeks Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kriteria

< 0.20 Sangat Rendah

0.20 – 0.40 Rendah

0.40 – 0.60 Cukup

0.60 – 0.80 Tinggi

0.80 – 1.00 Sangat Tinggi

3. Tingkat Kesukaran

Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal apakah soal itu tergolong sukar,

sedang, atau mudah maka soal-soal tersebut terlebih dahulu diujikan taraf

kesukarannya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:19

P =

Keterangan:

P : proporsi (tingkat kesukaran)

B : jumlah siswa yang menjawab benar

N : jumlah peserta tes

Perhitungan tingkat kesukaran dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan program Anates.20

Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari 40

soal yang diuji cobakan, diperoleh 5 soal dengan kriteria sangat mudah, 4 soal

dengan kriteria mudah, 26 soal dengan kriteria sedang, 2 soal dengan kriteria

18

Lampiran 8, h. 131 19

Ahmad Sofyan, Tonih Feronika dan Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA

Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), Cet. 1, h. 103 20

Lampiran 9, h. 133

Page 49: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

41

sukar dan 3 soal dengan kriteria sangat sukar. Adapun kriteria tingkat kesukaran

dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut ini:

Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Kesukaran

Interval Kriteria

0 – 15% Sangat Sukar

16% – 30% Sukar

31% – 70% Sedang

71% – 85% Mudah

86% – 100% Sangat Mudah

4. Daya Pembeda

Daya beda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir dalam

membedakan kelompok siswa antara kelompok siswa yang pandai dengan

kelompok siswa yang kurang pandai. Daya pembeda ini dihitung menggunakan

rumus:21

D =

Keterangan:

D : daya pembeda

Ba : jumlah yang menjawab benar pada kelompok atas

Bb : jumlah yang menjawab benar pada kelompok bawah

N : jumlah peserta tes

Perhitungan daya pembeda dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan program Anates.22

Adapun kriteria indeks daya pembeda dapat

dilihat pada tabel 3.6 berikut ini:

21

Ahmad Sofyan, op. cit, h. 104 22

Lampiran 10, h. 135

Page 50: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

42

Tabel 3.6 Kriteria Daya Pembeda

Interval Keterangan

D 0 Sangat Jelek

0.01 < D 0.20 Jelek

0.20 < D 0.40 Cukup

0.40 < D 0.70 Baik

0.70 < D 1.00 Sangat Baik

I. Teknik Analisis Data

Data penelitian yang telah diperoleh kemudian diolah dan dianalisis agar

dapat dipahami bukan hanya oleh peneliti, tetapi juga oleh orang lain yang ingin

mengetahui hasil penelitian, maka data yang diperoleh harus diuraikan melalui

analisis data.

1. Uji N-Gain

Setelah diperoleh data nilai pretes dan postes, kemudian dilakukan

perhitungan N-Gain untuk mengetahui peningkatan hasil belajar yang diperoleh

setelah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan rumus sebagai berikut.23

N-Gain =

Dengan kategorisasi perolehan:

Tabel 3.7 Kriteria N-Gain24

Rentang Kriteria

(<g>) > 0.7 Tinggi

0.7 > (<g>) > 0.3 Sedang

(<g)>) < 0.3 Rendah

23

Yanti Herlanti, “Science Education Research, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains”, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2006, h. 71, tersedia melalui http://dhetik.weebly.com diunduh pada tanggal 22 Desember 2015

24 Richard R. Hake, Analyzing Change/Gain Scores, 1999, h. 1 tersedia melalui

www.physics.indiana.com diunduh pada tanggal 03 Januari 2016

Page 51: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

43

2. Uji Prasyarat Analisis

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan

pengujian prasyarat berupa uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis, terlebih dahulu data

dilakukan uji normalitas. Uji normalitas berfungsi untuk mengetahui apakah data

keadaan awal populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji nomalitas yang

digunakan adalah uji Liliefors.

Langkah-langkah uji Lilliefors adalah sebagai berikut:25

1) Pengamatan x1, x2, . . . xn dijadikan bilangan baku z1, z2, . . . zn dengan

menggunakan rumus zi = ̅

( ̅ dan s masing-masing merupakan rata-rata dan

simpangan baku sampel).

2) Untuk tiap bilangan baku ini dan meggunakan daftar distribusi normal baku,

kemudian dihitung peluang F(zi) = P (z ≤ zi)

3) Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2, . . . zn yang lebih kecil atau sama dengan zi.

Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(zi), maka:

S(zi) =

4) Hitung selisih F(zi) – S(zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

5) Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut.

Sebutlah harga tersebar ini Lo atau Lhitung.

Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, dibandingkan Lo dengan nilai

kritis L/Ltabel yang diambil dari daftar nilai kritis uji Liliefors untuk taraf nyata α

yang dipilih. Jika Lhitung < Ltabel, maka Ho diterima yang berarti data berdistribusi

normal. Sebaliknya Lhitung > Ltabel, maka Ho ditolak yang berarti data tidak

berdistribusi normal.

25

Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 466-467

Page 52: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

44

b. Uji Homogenitas

Persyaratan uji analisis yang kedua adalah uji homogenitas. Uji

homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian

berawal dari kondisi yang sama atau homogen, yang selanjutnya untuk

menentukan statistik t yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Uji

homogenitas dilakukan dengan menyelidiki apakah kedua sampel mempunyai

varians yang sama atau tidak.

Untuk menguji kesamaan dua varians digunakan uji Fisher dengan rumus

sebagai berikut:26

Fhitung =

=

Kriteria hipotesis uji homogenitas untuk menganalisis data dalam penelitian yaitu

jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima yang berarti varians antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol homogen. Sebaliknya, jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak yang

berarti varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak homogen.

c. Uji Hipotesis

Jika sampel berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji

parametrik dengan menguji hipotesis statistik menggunakan rumus uji-t dengan

taraf signifikan α = 0.05. Adapun rumus uji t sebagai berikut:27

thitung = –

dengan S2

=

Keterangan:

1 : rata-rata skor kelompok eksperimen

2 : rata-rata skor kelompok kontrol

n1 : jumlah sampel kelompok eksperimen

n2 : jumlah sampel kelompok kontrol

s1 : nilai varians kelompok eksperimen

26

Ibid., h. 249 27

Ibid., h. 239

Page 53: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

45

s2 : nilai varians kelompok kontrol

s : nilai varians gabungan

J. Hipotesis Statistika

Perumusan hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Ho : µ1 ≤ µ2

Ha : µ1 > µ2

Keterangan:

Ho : tidak terdapat pengaruh dari penerapan model pembelajaran Problem Based

Learning terhadap hasil belajar biologi siswa

Ha : terdapat pengaruh dari penerapan model pembelajaran Problem Based

Learning terhadap hasil belajar biologi siswa

µ1 : rata-rata hasil belajar biologi siswa pada kelas eksperimen

µ2 : rata-rata hasil belajar biologi siswa pada kelas kontrol

Page 54: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data yang terkumpul dari

tes hasil belajar biologi yang diberikan kepada siswa kelas X SMAN 87 Jakarta

berupa pretes dan postes yang dilakukan pada dua kelas yang berbeda, yaitu

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning pada kelas X MIPA 3 (35 siswa),

sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran dengan pendekatan

Saintific pada kelas X MIPA 4 (35 siswa). Pretes diberikan sebelum perlakuan

dilakukan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada kedua

kelompok tersebut. Postes diberikan setelah perlakuan yang dilakukan dengan

tujuan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar biologi siswa

dalam memahami konsep fungi. Adapun instrumen yang digunakan pada pretes

dan postes dalam penelitian ini meliputi data hasil belajar biologi siswa melalui

tes kognitif sebanyak 20 soal pilihan ganda yang telah diuji coba dan dianalisis.

Berdasarkan data yang terkumpul maka akan dijelaskan gambaran umum dari

data yang diperoleh, yaitu data hasil pretes dan postes kelas eksperimen dan kelas

kontrol, pengujian hipotesis dan pembahasan dari hasil penelitian.

A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Data Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Sebelum diberikan perlakuan, masing-masing kelas diberikan tes awal

(pretes) terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana

pengetahuan awal siswa konsep yang akan diajarkan, yakni konsep fungi/jamur.

Hasil perhitungan data pretes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum

diberi perlakuan yang berbeda dapat dilihat pada tabel 4.1.

Page 55: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

47

Tabel 4.1 Data Skor Pretes1

Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

N 35 35

Skor tertinggi 60 55

Skor terendah 15 25

Rata-rata 36.14 37.29

SD 11.89 10.24

Nilai rata-rata diperoleh dari penjumlahan skor hasil pretes masing-masing

siswa kemudian dibagi jumlah keseluruhan siswa pada tiap kelas. Dengan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran

biologi yaitu sebesar 75 dari nilai maksimum 100. Berdasarkan hasil pretes pada

tabel 4.1, hasil belajar siswa pada konsep fungi pada kelas eksperimen dengan

total 35 siswa diperoleh nilai rata-rata sebesar 36.14 dan standar deviasi sebesar

11.89. Sedangkan pada kelas kontrol dengan total 35 siswa diperoleh nilai rata-

rata sebesar 37.29 dan standar deviasi sebesar 10.24. Dari data tersebut

menunjukan bahwa pemahaman siswa terhadap konsep fungi pada kedua kelas

masih cenderung rendah. Rendahnya hasil belajar siswa dirasa wajar dikarenakan

memang belum dilakukan kegiatan pembelajaran berkaitan dengan konsep fungi.

2. Data Hasil Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Setelah diberikan perlakuan yang berbeda, masing-masing kelas diberikan

tes akhir (postes). Hal ini dilakukan untuk melihat hasil belajar siswa setelah

diberi perlakuan berupa kegiatan pembelajaran. Hasil perhitungan data postes

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan yang berbeda

dapat dilihat pada tabel 4.2.

1 Lampiran 13, h. 144

Page 56: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

48

Tabel 4.2 Data Skor Postes2

Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

N 35 35

Skor tertinggi 100 90

Skor terendah 65 55

Rata-rata 83.29 77.43

SD 8.91 7.31

Nilai rata-rata diperoleh dari penjumlahan skor hasil postes masing-masing

siswa kemudian dibagi jumlah keseluruhan siswa pada tiap kelas. Dengan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran

biologi yaitu sebesar 75 dari nilai maksimum 100. Berdasarkan hasil postes pada

tabel 4.2, hasil belajar siswa pada konsep fungi pada kelas eksperimen dengan

total 35 siswa diperoleh nilai rata-rata sebesar 83.29 dan standar deviasi sebesar

8.91. Sedangkan pada kelas kontrol dengan total 35 siswa diperoleh nilai rata-rata

sebesar 77.43 dan standar deviasi sebesar 7.31. Dari data tersebut menunjukan

bahwa pemahaman siswa terhadap konsep fungi pada kedua kelas mengalami

peningkatan bila dibandingkan sebelum dilakukan kegiatan pembelajaran.

3. Data N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Uji Normal Gain (N-Gain) ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan

skor pretes dan postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diberi

perlakuan berbeda. Data N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat

pada tabel 4.3.

2 Ibid.

Page 57: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

49

Tabel 4.3 Data Skor N-Gain3

N-Gain Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Tertinggi 1.00 0.83

Terendah 0.54 0.36

Rata-rata 0.74 0.64

Kategori Tinggi Sedang

Tabel 4.3 di atas menunjukan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar

biologi siswa, baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol. Hal ini

dapat dilihat dari skor rata-rata nilai N-Gain kelas eksperimen sebesar 0.74 yang

termasuk dalam kategori tinggi dan rata-rata nilai N-Gain kelas kontrol sebesar

0.64 yang termasuk dalam kategori sedang. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil

rata-rata N-Gain pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan hasil rata-rata

N-gain pada kelas kontrol. Skor terendah N-Gain pada kelas eksperimen pun lebih

tinggi dari skor terendah pada kelas kontrol.

Frekuensi N-Gain kedua kelas, baik pada kelas eksperimen maupun kelas

kontrol dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Frekuensi N-Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol4

Kategori N-Gain Frekuensi

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Rendah 0 0

Sedang 14 26

Tinggi 21 9

Jumlah 35 35

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa rata-rata N-Gain antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol mempunyai kategori yang berbeda yaitu kategori tinggi untuk

kelas eksperimen dan kategori sedang untuk kelas kontrol. Kedua kelas memiliki

nilai dengan kategori N-Gain yang beragam. Pada kelas eksperimen sebanyak 21

3 Lampiran 14, h. 145

4 Ibid.

Page 58: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

50

orang siswa memiliki nilai dengan kategori N-Gain tinggi, 14 orang siswa

kategori sedang dan tidak terdapat siswa yang memiliki nilai dengan kategori N-

Gain rendah. Sedangkan pada kelas kontrol terdapat 26 orang siswa yang

memiliki nilai dengan kategori N-Gain tinggi, 9 orang siswa yang memiliki nilai

dengan kategori N-Gain sedang dan tidak terdapat siswa yang memiliki N-Gain

dengan kategori rendah. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan

hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.

B. Deskripsi Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran

Instrumen observasi disusun berdasarkan sintaks atau tahapan dalam model

pembelajaran Problem Based Learning dan digunakan ketika proses pembelajaran

berkaitan dengan aktivitas guru selama pembelajaran. Selain itu, observasi ini

dilakukan untuk mengetahui tercapai tidaknya tahapan kegiatan pembelajaran

pada model Problem Based Learning. Hasil observasi tersebut dapat dilihat pada

tabel 4.5.

Tabel 4.5 Hasil Observasi Kegiatan Guru

No. Tahapan Kegiatan Guru Ya Tidak

1 Orientasi siswa pada

masalah

Guru menarik perhatian dan

mengorientasi siswa pada

masalah yang berkaitan

dengan konsep jamur.

2 Mengorganisasikan

siswa dalam belajar

Guru membagikan dan

menjelaskan LKS berbasis

masalah serta membantu siswa

mengorganisasikan tugas

belajar yang berkaitan dengan

masalah.

3 Membimbing

penyelidikan individu

maupun kelompok

Guru menyiapkan alat dan

bahan percobaan,

membimbing siswa dalam

mengumpulkan informasi,

menanyakan dan membantu

siswa apabila kesulitan dalam

melakukan penyelidikan serta

memastikan setiap anggota

kelompok berpartisipasi dan

aktif dalam mengumpulkan

informasi.

Page 59: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

51

4 Mengembangkan dan

mempresentasikan hasil

Guru meminta perwakilan

kelompok untuk

mempresentasikan hasil

diskusi dan mengamati serta

memandu jalannya presentasi.

5 Menganalisis dan

mengeveluasi proses

pemecahan masalah

Guru mengevaluasi jawaban

dan kinerja kelompok dalam

pemecahan masalah serta

memberi kesempatan kepada

siswa untuk menanyakan hal-

hal yang belum dipahami.

Berdasarkan tabel 4.5, hasil observasi kegiatan pembelajaran menunjukan

bahwa guru telah melaksanakan semua tahapan pembelajaran Problem Based

Learning, baik pada pertemuan pertama maupun pada pertemuan kedua. Dimulai

dari memberikan orientasi tentang permasalahan kepada siswa. Guru menarik

perhatian dan megorientasi siswa pada masalah, dalam hal ini guru memberikan

gambar atau video yang berkaitan dengan konsep jamur.

Tahapan selanjutnya adalah mengorganisasikan siswa dalam belajar. Siswa

dikelompokkan menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing kelompok

beranggotakan 5-6 orang. Setelah semua siswa tergabung dalam kelompok

masing-masing, guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) berbasis masalah

yang harus dicari pemecahan masalahnya oleh masing-masing kelompok.

Selanjutnya guru membimbing penyelidikan individu maupun kelompok.

Masing-masing kelompok mencoba memahami permasalahan yang disajikan

dalam LKS, mengidentifikasi masalah, menuliskan hipotesis atau dugaan

sementara, mencari dan mengumpulkan informasi serta membuat kesimpulan.

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi dari berbagai macam

sumber, baik dari buku paket, artikel, maupun literasi dari internet. Hal ini

dimaksudkan agar siswa memiliki informasi terkait masalah yang disajikan dan

memperkaya wawasan untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

Yang menjadi perbedaan pada tahapan ini adalah adanya praktikum pada

pertemuan pertama, sedangkan pada pertemuan kedua tidak.

Tahapan keempat yaitu mengembangkan dan mempresentasikan hasil. Guru

meminta kepada perwakilan setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil

Page 60: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

52

diskusi di depan kelas. Selain itu guru juga mengamati dan memandu jalannya

presentasi serta mengatur waktu untuk kelompok yang tampil.

Tahapan terakhir dalam pembelajaran Problem Based Learning yaitu

menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru bersama siswa

melakukan analisis dan evaluasi terhadap kinerja masing-masing kelompok dalam

proses pemecahan masalah dari tahap awal sampai akhir. Kemudian guru

meminta perwakilan siswa untuk memberikan kesimpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan. Namun sebelumnya guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami.

C. Uji Prasyarat Analisis Data

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan

pengujian persyaratan analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diteliti

berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas yang

digunakan adalah uji Liliefors dengan taraf signifikansi 5% (α = 0.05). Adapun

kriteria uji normalitas yaitu jika Lo < Ltabel, berarti data berdistribusi normal.

Sedangkan, jika Lo > Ltabel, berarti data berdistribusi tidak normal.

a. Uji Normalitas Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Setelah dilakukan uji normalitas data pretes kelas eksperimen dan data

pretes kelas kontrol, maka diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol5

Statistika Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Jumlah siswa 35 35

Rata-rata 36.14 37.29

SD 11.89 10.24

Lo 0.11 0.14

Ltabel 0.15 0.15

Kesimpulan data berditribusi normal data berdistribusi normal

5 Lampiran 15, h. 146

Page 61: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

53

Pada tabel 4.6 didapatkan hasil Lo skor pretes kelas eksperimen sebesar 0.11

dan Ltabel (n=35) sebesar 0.15. Ini menunjukan bahwa skor pretes kelas

eksperimen berdistribusi normal karena telah memenuhi kriteria Lo < Ltabel (0.11 <

0.15). Sedangkan pada kelas kontrol didapatkan Lo sebesar 0.13 dan Ltabel (n=35)

sebesar 0.15. Ini juga menunjukan bahwa skor postes kelas kontrol berdistribusi

normal karena telah memenuhi kriteria Lo < Ltabel (0.13 < 0.15). Dengan demikian

kedua sampel penelitian skor pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol

berdistribusi normal.

b. Uji Normalitas Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Setelah dilakukan uji normalitas data postes kelas eksperimen dan data

pretes kelas kontrol, maka diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol6

Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Jumlah siswa 35 35

Rata-rata 83.29 77.43

SD 8.91 7.31

Lo 0.14 0.14

Ltabel 0.15 0.15

Kesimpulan data berditribusi normal data berdistribusi normal

Pada tabel 4.7 didapatkan hasil Lo skor pretes kelas eksperimen sebesar 0.14

dan Ltabel (n=35) sebesar 0.15. Ini menunjukan bahwa skor pretes kelas

eksperimen berdistribusi normal karena telah memenuhi kriteria Lo < Ltabel (0.14 <

0.15). Sedangkan pada kelas kontrol didapatkan Lo sebesar 0.14 dan Ltabel (n=35)

sebesar 0.15. Ini juga menunjukan bahwa skor postes kelas kontrol berdistribusi

normal karena telah memenuhi kriteria Lo < Ltabel (0.14 < 0.15). Dengan demikian

kedua sampel penelitian skor postes kelas eksperimen dan kelas kontrol

berdistribusi normal.

6 Lampiran 16, h. 147

Page 62: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

54

2. Uji Homogenitas

Setelah kedua sampel dinyatakan berdistribusi normal, selanjutnya

dilakukan pengujian homogenitas. Pengujian homogenitas dilakukan untuk

mengetahui apakah data penelitian memiliki varians yang homogen atau tidak.

Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher dengan taraf signifikansi

5% (α = 0.05). Adapun kriteria kriteria uji homogenitas yaitu jika Fhitung < Ftabel,

berarti data dari kedua kelompok memiliki varians yang sama atau homogen.

Sedangkan, jika Fhitung > Ftabel, berarti data tidak homogen.

a. Uji Homogenitas Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Setelah dilakukan pengolahan data, maka diperoleh data hasil uji

homogenitas pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai berikut:

Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Skor Pretes7

Data Jumlah

N kelas eksperimen 35

N kelas kontrol 35

S2 terbesar 141.30

S2 terkecil 104.92

Fhitung 1.35

Ftabel 1.77

Berdasarkan tabel 4.8 didapatkan Fhitung sebesar 1.35. Pada taraf signifikansi

5% (α = 0.05) dengan df untuk pembilang (N1=34) dan df untuk penyebut

(N2=34) diperoleh Ftabel sebesar 1.77. Maka Fhitung < Ftabel (1.35 < 1.77), sehingga

dapat disimpulkan bahwa kedua data memiliki varians yang sama atau homogen.

b. Uji Homogenitas Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Setelah dilakukan pengolahan data, maka diperoleh data hasil uji

homogenitas postes kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai berikut:

7 Lampiran 17, h. 148

Page 63: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

55

Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Skor Postes8

Data Jumlah

N kelas eksperimen 35

N kelas kontrol 35

S2 terbesar 79.33

S2 terkecil 53.49

Fhitung 1.48

Ftabel 1.77

Berdasarkan tabel 4.9 didapatkan Fhitung sebesar 1.48. Pada taraf signifikansi

5% (α = 0.05) dengan df untuk pembilang (N1=34) dan df untuk penyebut

(N2=34) diperoleh Ftabel sebesar 1.77. Maka Fhitung < Ftabel (1.48 < 1.77), sehingga

dapat disimpulkan bahwa kedua data memiliki varians yang sama atau homogen.

D. Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat analisis data, diketahui bahwa data hasil

belajar kedua kelompok pada penelitian ini berdistribusi normal dan homogen,

sehingga pengujian data hasil belajar kedua kelompok dilanjutkan pada analisis

data selanjutnya, yaitu pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t. Pengujian

hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh terhadap hasil

belajar biologi siswa pada konsep jamur dengan menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning. Kriteria hasil kesimpulan uji-t yaitu jika

thitung < ttabel maka Ho diterima dan jika thitung > ttabel maka Ho ditolak.

1. Pretes

Hasil perhitungan menggunakan uji-t, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.10 Hasil Uji-t Pretes9

Keterangan Nilai Rata-Rata

Kelompok Eksperimen Kontrol

X 36.14 37.29

thitung 0.43

ttabel 2.00

Kesimpulan Tidak terdapat perbedaan yang signifikan

8 Lampiran 18, h. 149

9 Lampiran 19, h. 150

Page 64: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

56

Berdasarkan tabel 4.10 dari pengujian hipotesis hasil terhadap rata-rata

pretes kedua kelas didapatkan nilai thitung sebesar 0.43 dan ttabel sebesar 2.00. Hasil

pengujian yang diperoleh menunjukan bahwa thitung < ttabel (0.43 < 2.00). Dengan

demikian Ho diterima dan H1 ditolak pada taraf signifikansi 5% (α = 0.05). Hal ini

menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal siswa sebelum

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning di kelas eksperimen

pada konsep jamur.

2. Postes

Hasil perhitungan menggunakan uji-t, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.11 Hasil Uji-t Pretes10

Keterangan Nilai Rata-Rata

Kelompok Eksperimen Kontrol

X 83.29 77.43

thitung 2.99

ttabel 2.00

Kesimpulan Terdapat perbedaan yang signifikan

Berdasarkan tabel 4.11 dari pengujian hipotesis hasil terhadap rata-rata

pretes kedua kelas didapatkan nilai thitung sebesar 2.99 dan ttabel sebesar 2.00. Hasil

pengujian yang diperoleh menunjukan bahwa thitung < ttabel (2.99 < 2.00). Dengan

demikian Ho ditolak dan H1 diterima pada taraf signifikansi 5% (α = 0.05). Hal ini

menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari penerapan model

pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil belajar biologi siswa pada

konsep jamur.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMAN 87 Jakarta dengan sampel kelas X MIPA

3 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA 4 sebagai kelas kontrol. Konsep

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu konsep fungi (jamur) dengan ketentuan

kelas eksperimen diberi perlakuan dengan model pembelajaran Problem Based

10

Ibid.

Page 65: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

57

Learning, sedangkan kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran dengan

pendekatan Saintific.

Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu melakukan

observasi mengenai keadaan siswa kelas X di SMAN 87 Jakarta. Berdasarkan

hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti kepada guru mata pelajaran

biologi khususnya kelas X MIPA pada sekolah tersebut, diketahui bahwa kelas X

MIPA pada sekolah tersebut memiliki kemampuan yang sama, atau dengan kata

lain tidak ada pengelompokkan atau pembedaan kelas antara siswa pintar dengan

siswa yang kurang pintar. Hal ini diperkuat oleh hasil rata-rata pretes kedua kelas

yang tidak jauh berbeda. Hasil perhitungan uji-t pada kedua kelas untuk nilai

pretes pun menunjukan nilai yang tidak jauh berbeda. Rata-rata skor pretes pada

kelas eksperimen yaitu 36.14, sedangkan skor rata-rata pretes pada kelas kontrol

yaitu 37.29. Hasil pengujian yang diperoleh dengan uji-t pada rata-rata skor pretes

tersebut pun menunjukan bahwa hasil thitung < ttabel. Sehingga dapat diartikan

bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kedua kelas,

artinya kedua kelas memiliki pengetahuan awal yang sama khususnya pada

konsep jamur.

Pada pelaksanaan penelitian, peneliti bertindak sebagai guru dalam proses

pembelajaran di SMAN 87 Jakarta. Penelitian ini dilakukan selama dua kali

pertemuan, baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol. Setelah

dilaksanakan pretes, masing-masing kelas mendapatkan perlakuan yang berbeda.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa kelas X MIPA 3 sebagai kelas

eksperimen mendapat perlakuan pembelajaran dengan menggunakan model

Problem Based Learning, sedangkan kelas X MIPA 4 sebagai kelas kontrol

mendapat perlakuan pembelajaran dengan pendekatan Saintific.

Pada pertemuan pertama di kelas eksperimen, siswa masih bingung dalam

mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) yang disajikan. Hal ini dikarenakan siswa

lebih sering belajar di kelas dengan menggunakan metode diskusi kelompok dan

presentasi serta baru pertama kali melakukan pembelajaran dengan menggunakan

model Problem Based Learning. Namun pada pertemuan selanjutnya terjadi

perubahan yang lebih baik. Siswa sudah mulai memahami model pembelajaran

Page 66: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

58

yang dilakukan oleh peneliti. Sehingga siswa dapat dengan baik mengerjakan

LKS yang disajikan mulai dari mengidentifikasi masalah sampai pada akhirnya

membuat kesimpulan dalam bentuk solusi atas permasalahan tersebut. Pada

permasalahan yang disajikan dalam LKS pada pertemuan kedua mengenai kasus

tempe bongkrek pun berkaitan dengan konsep lain, yaitu konsep Bakteri. Hal ini

disebabkan adanya kaitan antara jamur dengan nutrisinya. Selain itu selama

proses fermentasi ampas kelapa dalam pembuatan tempe bongkrek, diperkirakan

banyak jenis bakteri yang terlibat, salah satunya adalah Burkholderia gladioli atau

yang lebih dikenal sebagai Pseudomonas cocovenenans. Bakteri tersebutlah yang

akan menghasilkan asam bongkrek dan toxoflavin yang nantinya akan

menyebabkan keracunan bahkan kematian apabila terlalu banyak dikonsumsi.

Setelah proses pembelajaran selesai untuk kedua kelas, maka selanjutnya

dilakukan tes akhir berupa postes untuk mengetahui kemampuan dan pengetahuan

siswa setelah mendapatkan perlakuan yang berbeda. Berdasarkan data hasil postes

setelah dilakukan perhitungan menunjukan bahwa terdapat peningkatan hasil tes

pada kedua kelas, baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Namun,

kelas eksperimen memperoleh hasil rata-rata skor akhir yang lebih baik daripada

hasil yang diperoleh kelas kontrol. Dapat dilihat pada kelas eksperimen

peningkatan hasil yang didapat yaitu sebesar 47.09, sedangkan pada kelas kontrol

yaitu sebesar 40.14. Pada kelas eksperimen terdapat 3 orang siswa yang

mendapatkan nilai maksimum yaitu 100, sedangkan pada kelas kontrol tidak ada

satu pun siswa yang mendapatkan nilai maksimum. Kemudian bila dilihat dari

rata-rata hasil postes masing-masing kelas, kelas eksperimen dengan

pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sebesar 83.29, sedangkan kelas

kontrol dengan pembelajaran dengan pendekatan Saintific sebesar 77.43. Kedua

kelas memiliki hasil rata-rata postes di atas nilai kriteria ketuntasan minimal

(KKM) yaitu 75, namun rata-rata postes pada kelas eksperimen menunjukan hasil

yang lebih baik daripada kelas kontrol.

Hasil belajar yang didapat kemungkinan karena dipengaruhi oleh beberapa

faktor, diantaranya guru, siswa dan model pembelajaran yang diterapkan dalam

proses pembelajaran tersebut. Model pembelajaran yang diterapkan dalam proses

Page 67: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

59

pembelajaran cukup memiliki pengaruh yang positif terkait dengan minat dan

motivasi siswa dalam menerima pelajaran. Dan ini sedikit banyak juga berdampak

pada tinggi rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa. Selain itu faktor yang

dirasa cukup berpengaruh pada hasil belajar siswa yaitu mengenai waktu

dilaksanakannya mata pelajaran biologi pada tiap kelas. Dimana pada kelas X

MIPA 3 (kelas eksperimen), mata pelajaran biologi dilaksanakan pada jam

pertama sampai jam ketiga (pukul 07.30-09.00) dimana siswa masih segar dan

antusias dalam menerima pelajaran. Sedangkan pada kelas X MIPA 4 (kelas

kontrol), mata pelajaran biologi dilaksanakan pada jam ketiga sampai jam kelima

(pukul 08.45-10.45) dimana dalam hal ini proses pembelajaran terpotong 15 menit

untuk istirahat pada pukul 09.45-10.00. Tidak sedikit siswa yang telat masuk

setelah jam istirahat tersebut sehingga dirasa proses pembelajaran yang

dilaksanakan kurang optimal yang pada akhirnya sedikit banyak mempengaruhi

hasil belajar siswa.

Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada siswa yaitu model

pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based Learning (PBL). Model

pembelajaran Problem Based Learning ini mampu membantu guru dan siswa

dalam proses pembelajaran biologi khususnya pada konsep jamur. Menurut

Ibrahim seperti dikutip oleh Trianto, terdapat lima tahapan pembelajaran berbasis

masalah yaitu mengorientasi siswa pada masalah, mengorganisasikan siswa dalam

belajar, membimbing penyelidikan individu maupun kelompok, mengembangkan

dan mempresentasikan hasil, serta menganalisis dan mengevaluasi proses

pemecahan masalah.11

Tahap pertama dalam pembelajaran ini adalah mengorientasi siswa pada

masalah. Pertama-tama guru menjelaskan tujuan dan langkah-langkah dalam

pembelajaran PBL. Setelah itu guru menarik perhatian siswa dengan

menampilkan gambar atau video yang berkaitan dengan konsep yang akan

diajarkan. Kemudian guru menyajikan permasalahan kontekstual terkait konsep

yang akan dipelajari dalam bentuk lembar kerja siswa (LKS). Tahap kedua

11

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2010), Cet. 3, h. 98

Page 68: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

60

yaitu mengorganisasi siswa dalam belajar. Siswa dibagi ke dalam beberapa

kelompok yang beranggotakan 5-6 orang, setiap kelompok mendapatkan LKS

untuk dicari penyelesaiannya melalui diskusi kelompok. Tahap ketiga yaitu

membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, masing-masing

kelompok saling berdiskusi untuk mencari penyelesaian masalah dimulai dari

mengidentifikasi masalah dan memberikan hipotesis, serta mencari penyelesaian

dari permasalahan yang disajikan. Dalam hal ini siswa mencari dan

mengumpulkan informasi-informasi terkait dari berbagai sumber baik dari buku

paket, artikel maupun internet. Tahap keempat yaitu mengembangkan dan

menyajikan hasil diskusi yang selanjutnya dipresentasikan oleh masing-masing

kelompok di depan kelas. Tahap terakhir yaitu menganalisis dan mengevaluasi

kinerja masing-masing kelompok dengan bentuk refleksi atau evaluasi, kemudian

guru bersama siswa memberikan kesimpulan dari pembelajaran yang telah

dilaksanakan.

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang didapatkan tampak pengaruh

model pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil belajar biologi siswa

pada konsep jamur. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini sejalan dengan hasil

penelitian yang didapatkan pada penelitian yang pernah dilakukan oleh Musriadi,

Djufri dan Muhibuddin yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah

terhadap Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Inshafuddin Banda

Aceh”.12

Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran

Problem Based Learning ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil

belajar biologi siswa pada konsep jamur.

12

Musriadi, Djufri, dan Muhibuddin, “Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Inshafuddin Banda Aceh”, Jurnal EduBio Tropika,

Vol. 2, No. 1, April 2014

Page 69: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

61

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran

Problem Based Learning terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep fungi

(jamur). Hal ini ditunjukkan oleh hasil uji-t yaitu thitung > ttabel (2.99 > 2.00) dengan

taraf signifikansi 5% (α = 0.05).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka penulis mengajukan

beberapa saran sebagai perbaikan di masa mendatang.

1. Guru diharapkan dapat menggunakan model pembelajaran Problem Based

Learning dalam proses pembelajaran biologi di sekolah. Namun juga perlu

disesuaikan dengan konsep biologi yang dianggap sesuai dengan model

pembelajaran ini.

2. Disarankan agar permasalahan yang disajikan benar-benar disesuaikan dengan

pengetahuan awal siswa.

3. Untuk penelitian lebih lanjut, diharapkan dapat menghubungkan model

pembelajaran Problem Based Learning ini dengan hasil belajar siswa pada

ranah afektif dan psikomotorik.

Page 70: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

62

DAFTAR PUSTAKA

Amir, M. Taufik. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning:

Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pemelajar di Era Pengetahuan.

Jakarta: Kencana, Ed. 1, Cet. 2, 2010.

Arends, Richard I. Learning to Teach. New York: McGraw Companies.

Seventh edition. 2007.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,

Ed. Revisi, Cet. 9, 2009.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT

Rineka Cipta, Cet. 15, 2013.

Asfadi, Bayu, Upik Yelianti dan Retni S. Budiarti. Pengaruh Model Pembelajaran

Berbasis Masalah (Problem Based Learning) terhadap Hasil Belajar Biologi

Siswa Kelas X SMA N 3 Kota Jambi. Jurnal Program Studi Pendidikan

Biologi, FKIP Universitas Jambi, tidak dipublikasikan.

Behiye Akcay, “Problem-based Learning in Science Education”, Journal of

Turkish Science Education, Vol. 6, 1 April, 2009.

Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet. 2,

2008.

Eggen, Paul dan Don Kauchak. Strategi dan Model Pembelajaran: Mengajarkan

Konten dan Keterampilan Berpikir. Jakarta: PT indeks. 2012.

Hake, Richard R. Analyzing Change/Gain Scores tersedia melalui

www.physics.indiana.com diunduh pada tanggal 03 Januari 2016

Hamalik, Oemar. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.

Jakarta: Bumi Aksara. 2002.

Herlanti, Yanti. “Science Education Research, Tanya Jawab Seputar

Penelitian Pendidikan Sains”. Universitas Islam Negeri Jakarta, 2006, h.

71. tersedia melalui http://dhetik.weebly.com diunduh pada tanggal 22

Desember 2015.

Inherent Dikti. UUD RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.diakses melalui www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf diunduh

pada tanggal 20 Desember 2015.

Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2009.

Page 71: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

63

Mary C. English & Anastasia Kisantas. Supporting Student Self-Regulated

Learning in Problem- and Project-Based Learning. Interdisciplinary Journal

of Problem-based Learning, Volume 7(2). Publised online 2013.

Musriadi, Djufri dan Muhibbudin. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah

terhadap Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Inshafuddin Banda

Aceh. Jurnal EduBio Tropika, Vol. 2, No. 1, 2014.

Ngalimun. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

2016.

Novianti, Nur Raina. Kontribusi Pengelolaan Laboratorium dan Motivasi Belajar

Siswa terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran. Jurnal ISSN 1412-565X

Edisi Khusus, No. 1, Agustus, 2011.

Orhan, Akinoglu and Ruhan, O. Tandogan. The Effects of Problem-Based Active

Learning in Science Education on Student’s Academic Achievement,

Attitude and Concept. Eurasia Journal of Mathematics, Science &

Technology education, 3(1). 2007.

Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media

Grup, Cet. 1. 2009.

Rusman. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru.

Jakarta: Rajawali Pers, Ed. 2, Cet. 2, 2013.

Sani, Ridwan Abdullah. Pembelajaran Saintifik; Untuk Implementasi Kurikulum

2013. Jakarta: Bumi Aksara. 2014.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana, Cet. 9, 2012.

Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta, Cet. 3, 2003.

Sofyan, Ahmad., Tonih Feronika dan Burhanudin Milama. Evaluasi

Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta Press, Cet. 1, 2006.

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, Cet. 10, 2011.

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, Cet. 17, 2012.

Sudjana. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. 2005.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D. Bandung: Alfabeta, Cet. 13, 2011.

Page 72: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

64

Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.

Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. 6, 2011.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan,. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, Cet. 7, 2011.

Suyono dan Haryanto. Belajar Dan Pembelajaran; Teori Dan Konsep Dasar.

Bandung: Remaja Rosdakarya. 2011.

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, Cet. 18, 2013.

Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif; Konsep, Landasan,

dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:

Kencana, Ed. 1, Cet. 2, 2010.

Wena, Made. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara,

Cet. 6, 2011.

Zulfiani, Tonih Feronika dan Kinkin Suartini. Strategi Pembelajaran Sains.

Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta. 2009.

Page 73: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

65

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : SMA/MA

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas / Semester : X / II

Materi Pokok : Jamur

Alokasi Waktu : 2 minggu x 3 JP

A. Kompetensi Inti (KI)

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran dan damai), santun, responsif dan

proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan

alam serta dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya du sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah.

B. Kompetensi Dasar (KD)

1.1 Mengagumi, menjaga, melestarikan keteraturan dan kompleksitas ciptaan

Tuhan tentang ruang lingkup, objek, dan permasalahan Biologi menurut

agama yang dianutnya.

2.1 Berperilaku ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah

lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif

dalammelakukan percobaan dan diskusi di dalam kelas maupun di luar

kelas.

Page 74: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

66

3.6 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan jamur berdasarkan

ciri-ciri dan cara reproduksinya melalui pengamatan secara teliti dan

sistematis.

Indikator:

3.6.1 Mengidentifikasi ciri umum dan struktur tubuh jamur

3.6.2 Menjelaskan cara hidup dan reproduksi jamur

3.6.3 Mengklasifikasikan jamur berdasarkan divisinya

3.6.4 Menjelaskan simbiosis jamur dengan organisme lain dan peranan

jamur bagi kehidupan sehari-hari

4.6 Menyajikan data hasil pengamatan ciri-ciri dan peran jamur dalam kehidupan

dan lingkungan dalam bentuk laporan tertulis.

Indikator:

4.6.1 Melakukan pengamatan jamur mikroskopis pada jamur roti atau tempe

dan makroskopis pada jamur jenis basidiomycota dengan mengamati

morfologi tubuhnya

4.6.2 Membuat laporan hasil pengamatan pada jamur mikroskopis dan

makroskopis

4.6.3 Mengidentifikasi kasus penyakit dan keracunan yang disebabkan oleh

jamur

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan pembelajaran ini diharapkan siswa mampu:

1. Mengidentifikasi ciri umum dan struktur tubuh jamur

2. Menjelaskan cara hidup dan reproduksi jamur

3. Mengklasifikasikan jamur berdasarkan divisinya

4. Menjelaskan sismbiosis jamur dengan oraganisme lain dan peranan jamur

bagi kehidupan sehari-hari

5. Melakukan pengamatan jamur mikroskopis pada jamur roti atau tempe dan

jamur makroskopis pada jamur jenis basidiomycota dengan mengamati

morfologi tubuhnya

6. Membuat laporan hasil perngamatan pada jamur mikroskopis dan

makroskopis

7. Mengidentifikasi kasus penyakit dan keracunan yang disebabkan oleh

jamur

Page 75: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

67

D. Materi Pembelajaran

1. Materi fakta

Fungi adalah organisme eukariotik yang bersel tunggal atau banyak

dan tidak memiliki klorofil sehingga bersifat heterotrof. Jamur

memiliki dinding sel yang tersusun atas zat kitin. Beberapa jenis

jamur memiliki peranan yang menguntungkan bagi kehidupan manusia,

diantaranya dalam bidang pangan, kesehatan, dan lain sebagainya.

2. Materi konsep

Dalam kehidupan manusia, jamur memiliki beberapa peranan, ada

yang menguntungkan dan ada juga yang merugikan. Jamur yang

menguntungkan mempunyai berbagai manfaat, antara lain menjaga

keseimbangan dan kelestarian ekosistem, sebagai sumber bahan makanan

bergizi tinggi, membuat jenis makanan baru dan makanan suplemen,

untuk obat-obatan dan membasmi organisme penyebab penyakit.

Sedangkan jamur yang merugikan misalnya jamur yang bersifat

patogen atau menimbulkan penyakit, menghasilkan racun, merusak

tanaman budidaya sehingga menggagalkan panen dan membusukkan

bahan makanan.

3. Materi Prinsip

Fungi memiliki ciri-ciri:

- Eukariotik

- Uniseluler/multiseluler

- Tidak memiliki klorofil

- Dinding sel terdiri dari zat kitin

- Bersifat heterotrof (saprofit, parasit, simbiosis)

Jamur dibagi menjadi 4 divisi, yaitu:

- Zygomycota

- Ascomycota

- Basidiomycota

- Deuteromycota

Page 76: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

68

E. Model dan Metode Pembelajaran

1. Model : Problem Based Learning

2. Metode : diskusi kelompok, pengamatan, tanya jawab

F. Media dan Sumber Belajar

1. Media: Power Point, gambar dan video tentang jamur

2. Alat: Laptop/OHP, papan tulis, spidol

3. Sumber Pembelajaran:

a) Berbagai informasi (buku, artikel, internet) yang berkaitan dengan

jamur

b) Irnaningtyas. Biologi Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga. 2013.

c) Lembar Kerja Siswa Problem Based Learning

G. Kegiatan/Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan 1

Langkah

Kegiatan

Kegiatan Pembelajaran

Alokasi

Waktu

Guru Siswa

Kegiatan Awal Mengucapkan salam dan

berdoa

Melakukan absensi siswa

Menjelaskan tentang

pembelajaran berbasis

masalah, aturan dan hal

yang akan dilakukan siswa

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Membagi siswa ke dalam

kelompok yang terdiri dari

5-6 orang

Menjawab salam dan

berdoa

Menjawab absensi

Memperhatikan

penjelasan guru

Menyimak tujuan

pembelajaran yang

disampaikan

Membentuk

kelompok yang

terdiri dari 5-6 orang

15 menit

Kegiatan Inti Tahap 1 Orientasi siswa pada

masalah

Menarik perhatian siswa

dengan menampilkan gambar

yang berkaitan dengan jamur

Memberikan kesempatan

pada siswa untuk bertanya

terkait gambar yang

ditampilkan

Mengorientasi siswa pada

masalah dengan

menampilkan gambar roti

berjamur dan memberikan

pertanyaan

Memperhatikan

gambar yang

ditampilkan

Bertanya kepada

guru terkait gambar

yang ditampilkan

Memperhatikan dan

menjawab

pertanyaan sesuai

pengetahuan awal

yang dimiliki

15 menit

Page 77: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

69

Mengapa roti cepat

sekali berjamur?

Jenis jamur apakah yang

terdapat pada roti yang

sudah kadaluarsa?

Apakah terdapat

perbedaan antara jamur

pada roti dengan jamur-

jamur lainnya?

Tahap 2

Mengorganisasikan Siswa

dalam Belajar

Membagikan LKS berbasis

masalah kepada siswa untuk

dikerjakan secara

berkelompok

Membantu siswa dalam

mendefinisikan tugas belajar

yang berhubungan dengan

permasalahan

Mencoba memahami

langkah kerja dalam

LKS

Mencoba memahami

dan menganalisis

permasalahan dari

LKS tersebut

15 menit

Tahap 3 Membimbing

penyelidikan individu

maupun kelompok

Bersama siswa menyiapkan

alat dan bahan percobaan

Membimbing siswa dalam

kegiatan diskusi untuk

mengumpulkan informasi

dari berbagai literatur

mengenai masalah yang

terdapat pada LKS

Menanyakan dan membantu

siswa jika terjadi kesulitan

dalam penyelidikan

Memastikan setiap anggota

kelompok berpartisipasi dan

aktif dalam mengumpulkan

informasi

Bersama guru

menyiapkan bahan

dan alat percobaan

Mencari informasi

berkaitan dengan

masalah dari

berbagai literatur

seperti internet,

buku atau artikel

Masing- masing

anggota kelompok

berpartisipasi dan

aktif dalam

mengumpulkan

informasi yang

35 menit

Page 78: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

70

diperlukan

Berdiskusi dengan

masing – masing

kelompok untuk

memecahkan

masalah dengan

mengumpulkan

informasi dari

berbagai literatur

Tahap 4. Mengembangkan

dan mempresentasikan hasil

Meminta perwakilan

kelompok untuk

menyampaikan hasil diskusi

Memandu siswa untuk

mempresentasikan hasil

diskusi kelompok mengenai

pemecahan masalah dari

LKS yang telah diberikan

Mengamati jalannya

presentasi

Setiap perwakilan

kelompok

menyampaikan

hasil diskusinya,

siswa yang lain

memberikan

pertanyaan dan

tanggapan

35 menit

Tahap 5. Menganalisis dan

mengevaluasi proses

pemecahan masalah

Mengevaluasi jawaban dan

kinerja kelompok dalam

pemecahan masalah

Memberikan kesempatan

pada siswa untuk bertanya

terkait hal- hal yang belum

dipahami

Memperhatikan dan

menyimak penjelasan

dari guru serta

mencatat hal-hal

penting yang perlu

dicatat

Bertanya tentang

materi yang belum

dipahami

10 menit

Kegiatan Akhir Meminta perwakilan siswa

untuk memberikan

kesimpulan

Menutup pembelajaran dan

mengucapkan salam

Memberikan

kesimpulan tentang

materi yang telah

dipelajari

Siswa menjawab

salam

10 menit

Page 79: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

71

Pertemuan 2

Langkah

Kegiatan

Kegiatan Pembelajaran

Alokasi

Waktu

Guru Siswa

Kegiatan Awal Mengucapkan salam dan

berdoa

Melakukan absensi siswa

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Meminta siswa duduk

dengan kelompoknya

masing-masing

Menjawab salam dan

berdoa

Menjawab absensi

Menyimak tujuan

pembelajaran yang

disampaikan

Duduk sesuai dengan

kelompoknya

10 menit

Kegiatan Inti Tahap 1 Orientasi siswa pada

masalah

Menarik perhatian siswa

dengan menampilkan video

yang berkaitan dengan jamur

Memberikan kesempatan

pada siswa untuk bertanya

terkait video yang

ditampilkan

Mengorientasi siswa pada

masalah dengan

menampilkan gambar tempe

bongkrek dan memberikan

pertanyaan

Apakah semua jenis

jamur dapat dikonsumsi?

Tahukah kalian tentang

tempe bongkrek?

Mengapa tempe

bongkrek dapat

menyebabkan kematian

bila dikonsumsi?

Apakah ada ciri-ciri

tertentu yang

membedakan antara

jamur yang dapat

Memperhatikan

video yang

ditampilkan

Bertanya kepada

guru terkait video

yang ditampilkan

Memperhatikan dan

menjawab

pertanyaan sesuai

pengetahuan awal

yang dimiliki

15 menit

Page 80: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

72

dikonsumsi dengan

jamur yang beracun?

Tahap 2

Mengorganisasikan Siswa

dalam Belajar

Membagikan LKS berbasis

masalah kepada siswa untuk

dikerjakan secara

berkelompok

Membantu siswa dalam

mendefinisikan tugas belajar

yang berhubungan dengan

permasalahan

Mengerjakan LKS

sesuai dengan

langkah kerja

Mencoba memahami

dan menganalisis

permasalahan dari

LKS tersebut

15 menit

Tahap 3 Membimbing

penyelidikan individu

maupun kelompok

Membimbing siswa dalam

kegiatan diskusi untuk

mengumpulkan informasi

dari berbagai literatur

mengenai masalah yang

terdapat pada LKS

Menanyakan dan membantu

siswa jika terjadi kesulitan

dalam penyelidikan

Memastikan setiap anggota

kelompok berpartisipasi dan

aktif dalam mengumpulkan

informasi

Mencari informasi

berkaitan dengan

masalah dari

berbagai literatur

seperti internet,

buku atau artikel

Masing-masing

anggota kelompok

berpartisipasi dan

aktif dalam

mengumpulkan

informasi yang

diperlukan

Berdiskusi dengan

masing – masing

kelompok untuk

memecahkan

masalah dengan

mengumpulkan

informasi dari

berbagai literatur

40 menit

Tahap 4. Mengembangkan

dan mempresentasikan hasil

Meminta perwakilan

kelompok untuk

menyampaikan hasil diskusi

Memandu siswa untuk

mempresentasikan hasil

diskusi kelompok mengenai

Perwakilan

kelompok

menyampaikan

hasil diskusinya,

siswa yang lain

memberikan

40 menit

Page 81: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

73

pemecahan masalah dari

LKS yang telah diberikan

Mengamati jalannya

presentasi

pertanyaan dan

tanggapan

Tahap 5. Menganalisis dan

mengevaluasi proses

pemecahan masalah

Mengevaluasi jawaban dan

kinerja kelompok dalam

pemecahan masalah

Memberikan kesempatan

pada siswa untuk bertanya

terkait hal- hal yang belum

dipahami

Memperhatikan dan

menyimak penjelasan

dari guru serta

mencatat hal-hal

penting yang perlu

dicatat

Bertanya tentang

materi yang belum

dipahami

10 menit

Kegiatan Akhir Meminta perwakilan siswa

untuk memberikan

kesimpulan

Menutup pembelajaran dan

mengucapkan salam

Memberikan

kesimpulan terkait

pembelajaran yang

telah dilaksanakan

Siswa menjawab

salam

5 menit

H. Penilaian

1. Penilaian afektif

LEMBAR PENILAIAN SIKAP

Tanggal :

Kelompok I Kelompok II Kelompok III

+ + +

- - -

Kelompok IV Kelompok V Kelompok VI

+ + +

- - -

Page 82: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

74

Rubrik

65 : Tidak menunjukkan antusias dalam diskusi, tidak ikut mengemukaan

gagasan atau ide, tidak menghargai pendapat siswa lain tidak berupaya

sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas.

75 : Menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu antusias dalam

diskusi, tidak ikut mengemukaan gagasan atau ide, menghargai

pendapat siswa lain, berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas,

namun belum menunjukkan upaya terbaiknya.

85 : Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar dalam diskusi , antusias dalam

diskusi, aktif dalam dalam kegiatan kelompok, dapat mengemukaan

gagasan atau ide, menghargai pendapat siswa lain, tekun dalam

menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik yang bisa dilakukan,

berupaya tepat waktu.

2. Penilaian Psikomotor

Rubrik Penilaian LKS

No Aspek yang dinilai Rubrik

Skor

maksimal

1.

Melakukan diskusi

dan observasi

dengan lengkap dan

benar.

Lembar Kerja Siswa (LKS) diisi

lengkap dan tepat.

Bekerja sama dalam kelompok

diskusi.

Mengumpulkan LKS tepat waktu

90

2.

Melakukan diskusi

dan observasi

dengan lengkap

tetapi kurang tepat.

Lembar Kerja Siswa (LKS) diisi

lengkap tetapi tidak tepat.

Bekerja sama dalam kelompok

diskusi.

Mengumpulkan LKS tepat waktu.

80

3.

Tidak melakukan

diskusi dan

observasi tidak tepat.

Tidak bekerja sama dalam diskusi

kelompok.

Lembar Kerja Siswa (LKS) diisi

tidak lengkap dan tidak tepat.

70

Page 83: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

75

Mengumpulkan LKS tidak tepat

waktu.

3. Penilaian kognitif

Tes hasil belajar berupa soal pilihan ganda (terlampir)

Jakarta, Januari 2016

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti

Dra. Hermastuti Muji Rahayu Arfan Amrullah

NIP. 19561121 198303 2 007 NIM. 1111016100045

Page 84: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

76

Soal Pretes dan Postes

PETUNJUK UMUM

1. Berilah tanda (x) pada huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang benar

2. Gunakan waktu dengan efektif dan efisien

3. Periksalah pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada pengawas

4. Kerjakan soal secara jujur dan mandiri

1. Di bawah ini merupakan ciri-ciri jamur, kecuali....

a. memiliki klorofil

b. eukariotik

c. bersifat heterotrof

d. cara hidupnya saprofit dan parasit

e. uniseluler dan multiseluler

2. Faktor yang membedakan jamur dengan organisme lain diantaranya adalah

pada dinding selnya. Dinding sel pada jamur tersusun atas....

a. klorofil

b. lipoprotein

c. zat kitin

d. lipid

e. protein

3. Pada beberapa jenis jamur, hifa memiliki sekat-sekat antarsel yang

disebut....

a. miselium

b. haustorium

c. septa

d. rhizoid

e. spora

4. Bagian tubuh jamur yang berfungsi untuk menyerap nutrisi dari sel inang

disebut....

a. hifa

b. miselium

c. stolon

d. rhizoid

e. haustorium

5. Di bawah ini yang bukan merupakan cara jamur memperoleh makanan

adalah....

a. fotosintesis

Page 85: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

77

b. heterotrof

c. saprofit

d. parasit

e. simbiosis

6. Jamur yang mendapatkan nutrisi dengan cara menguraikan organisme

yang sudah mati disebut....

a. autrotof

b. heterotrof

c. epifit

d. parasit

e. saprofit

7. Reproduksi jamur secara fragmentasi adalah....

a. peleburan antara spora jantan dan spora betina

b. peleburan antara hifa jantan dan hifa betina

c. peleburan sitoplasma menbentuk zigosporangium

d. persatuan inti sel jantan dan betina

e. pemutusan hifa yang kemudian akan menjadi jamur baru

8. Perhatikan tabel berikut.

No Ciri-ciri Jenis Jamur

A B C

1. Hifa tidak bersekat + - -

2. Hifa bersekat - + +

3. Spora dibentuk di dalam askus - + -

4. Spora dibentuk di dalam basidium - - +

Berdasarkan tabel tersebut, jenis jamur A, B dan C berturut-turut adalah....

a. ascomycota – basidiomycota – zygomycota

b. zygomycota – ascomycota – basidiomycota

c. ascomycota – deuteromycota – basidiomycota

d. basidiomycota – zygomycota – deuteromycota

e. zygomycota – deuteromycota – ascomycota

9. Jamur roti dan jamur tempe tergolong ke dalam divisi....

a. zygomycota

b. ascomycota

c. basidiomycota

d. deuteromycota

e. oomycota

Page 86: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

78

10. Perhatikan gambar di bawah ini!

Urutan nama bagian dari no.1 s.d. no.4 adalah....

a. sporangium, rhizoid, stolon, sporangiofor

b. sporangium, sporangiofor, rhizoid, stolon

c. sporangium, sporangiofor, stolon, rhizoid

d. sporangiofor, sporangium, rhizoid, stolon

e. sporangiofor, sporangium, stolon, rhizoid

11. Dari hasil pengamatan jamur tampak ciri-ciri sebagai berikut.

1. Uniseluler atau multiseluler

2. Hifa bersekat

3. Menghasilkan askospora

4. Hidup secara saprofit atau parasit

Berdasarkan ciri-ciri tersebut dapat disimpulkan jamur tersebut masuk ke

dalam divisi....

a. ascomycota

b. zygomycota

c. basidiomycota

d. deuteromycota

e. oomycota

12. Berikut ini merupakan pernyataan tentang reproduksi seksual jamur

zygomycota.

1. Meiosis

2. Plasmogami

3. Hifa – bergabung dengan hifa +

4. Kariogami

5. Zigosporangium

Page 87: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

79

Urutan proses reproduksi seksual jamur zygomycota yang tepat adalah....

a. 1 – 2 – 3 – 4 – 5

b. 5 – 3 – 4 – 2 – 1

c. 3 – 4 – 2 – 1 – 5

d. 3 – 2 – 4 – 1 – 5

e. 3 – 4 – 2 – 5 – 1

13. Ketika sedang menyiram tanaman, Hasbi melihat ada sekumpulan jamur

yang hidup tak jauh dari pohon besar yang ada di pekarangan rumahnya.

Jamur tersebut memiliki tubuh buah berbentuk bulat telur, memiliki

tudung yang berbentuk seperti cawan berwarna cokelat tua keabu-abuan,

batangnya berwarna cokelat dan dilindungi oleh selubung. Dari uraian

tersebut, hipotesis yang dapat dirumuskan adalah....

a. jamur tersebut berasal dari divisi zygomycota

b. jamur tersebut berasal dari divisi ascomycota

c. jamur tersebut berasal dari divisi basidiomycota

d. jamur tersebut berasal dari divisi deuteromycota

e. jamur tersebut berasal dari divisi oomycota

14. Perhatikan gambar berikut!

Jamur yang reproduksi seksualnya dengan cara membentuk basidium

ditunjukkan oleh nomor….

a. 1 dan 2

b. 1 dan 3

c. 2 dan 4

d. 3 dan 6

e. 5 dan 6

15. Berikut ini yang merupakan cara reproduksi seksual dan aseksual pada

jamur divisi deuteromycota adalah....

Page 88: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

80

a. belum diketahui dan konidiospora

b. konidiospora dan belum diketahui

c. belum diketahui dan askospora

d. askospora dan belum diketahui

e. belum diketahui keduanya

16. Simbiosis antara jamur dengan akar tanaman disebut....

a. liken

b. lumut kerak

c. mikoriza

d. alga

e. miselium

17. Penyakit ini muncul sebagai infeksi sekunder pada penderita AIDS,

asma, dan gangguan paru-paru kronis yang disebabkan oleh jamur

Aspergillus sp. Penyakit yang dimaksud adalah....

a. TBC

b. Aspergillosis

c. Blastomikosis

d. Kanker paru-paru

e. Emfisema

. 18. Perhatikan tabel di bawah ini.

Jamur Peranan

1. Fusarium sp. a. untuk membuat tempe

2. Rhizopus oryzae b. untuk membuat keju

3. Auricularia polytricha c. untuk membuat kecap

4. Saccharomyces cerevisiae d. untuk membuat tapai

Hubungan jenis jamur dan peranannya yang benar pada tabel di atas

adalah....

a. 1 dan b

b. 2 dan c

c. 3 dan c

d. 4 dan a

e. 4 dan d

19. Jenis jamur yang dapat digunakan untuk menguraikan kotoran hewan

adalah....

a. Candida albicans

b. Rhodotorula sp.

c. Blastomyces brasiliensis

d. Mucor mucedo

e. Pilobolus sp.

Page 89: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

81

20. Aspergillus fumigatus merupakan jamur yang merugikan manusia,

kerugian atau penyakit yang disebabkan oleh jamur tersebut adalah....

a. menginfeksi tanaman jagung

b. menginfeksi tanaman kacang

c. menginfeksi saluran pernapasan dan paru-paru

d. menginfeksi kuku dan kulit

e. menginfeksi kulit rambut

KUNCI JAWABAN

1. A

2. C

3. C

4. E

5. A

6. E

7. E

8. B

9. A

10. C

11. A

12. D

13. C

14. E

15. A

16. C

17. B

18. E

19. D

20. C

Page 90: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

82

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : SMA/MA

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas / Semester : X / II

Materi Pokok : Jamur

Alokasi Waktu : 2 minggu x 3 JP

A. Kompetensi Inti (KI)

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran dan damai), santun, responsif dan

proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan

alam serta dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya du sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah.

B. Kompetensi Dasar (KD)

1.1 Mengagumi, menjaga, melestarikan keteraturan dan kompleksitas ciptaan

Tuhan tentang ruang lingkup, objek, dan permasalahan Biologi menurut

agama yang dianutnya.

2.1 Berperilaku ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah

lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif

dalammelakukan percobaan dan diskusi di dalam kelas maupun di luar

kelas.

Page 91: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

83

3.6 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan jamur berdasarkan

ciri-ciri dan cara reproduksinya melalui pengamatan secara teliti dan

sistematis.

Indikator:

3.6.1 Mengidentifikasi ciri umum dan struktur tubuh jamur

3.6.2 Menjelaskan cara hidup dan reproduksi jamur

3.6.3 Mengklasifikasikan jamur berdasarkan divisinya

3.6.4 Menjelaskan simbiosis jamur dengan organisme lain dan peranan

jamur bagi kehidupan sehari-hari

4.6 Menyajikan data hasil pengamatan ciri-ciri dan peran jamur dalam kehidupan

dan lingkungan dalam bentuk laporan tertulis.

Indikator:

4.6.1 Melakukan pengamatan jamur mikroskopis pada jamur roti atau tempe

dan makroskopis pada jamur jenis basidiomycota dengan mengamati

morfologi tubuhnya

4.6.2 Membuat laporan hasil pengamatan pada jamur mikroskopis dan

makroskopis

4.6.3 Mengidentifikasi kasus penyakit dan keracunan yang disebabkan oleh

jamur

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan pembelajaran ini diharapkan siswa mampu:

1. Mengidentifikasi ciri umum dan struktur tubuh jamur

2. Menjelaskan cara hidup dan reproduksi jamur

3. Mengklasifikasikan jamur berdasarkan divisinya

4. Menjelaskan simbiosis jamur dengan organisme lain dan peranan jamur

bagi kehidupan sehari-hari

5. Melakukan pengamatan jamur mikroskopis pada jamur roti atau tempe dan

makroskopis pada jamur jenis basidiomycota dengan mengamati

morfologi tubuhnya

6. Membuat laporan hasil perngamatan pada jamur mikroskopis dan

makroskopis

7. Mengidentifikasi kasus penyakit dan keracunan yang disebabkan oleh

jamur

Page 92: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

84

D. Materi Pembelajaran

1. Materi fakta

Fungi adalah organisme eukariotik yang bersel tunggal atau banyak

dan tidak memiliki klorofil sehingga bersifat heterotrof. Jamur

memiliki dinding sel yang tersusun atas zat kitin. Beberapa jenis

jamur memiliki peranan yang menguntungkan bagi kehidupan manusia,

diantaranya dalam bidang pangan, kesehatan, dan lain sebagainya.

2. Materi konsep

Dalam kehidupan manusia, jamur memiliki beberapa peranan, ada

yang menguntungkan dan ada juga yang merugikan. Jamur yang

menguntungkan mempunyai berbagai manfaat, antara lain menjaga

keseimbangan dan kelestarian ekosistem, sebagai sumber bahan makanan

bergizi tinggi, membuat jenis makanan baru dan makanan suplemen,

untuk obat-obatan dan membasmi organisme penyebab penyakit.

Sedangkan jamur yang merugikan misalnya jamur yang bersifat

patogen atau menimbulkan penyakit, menghasilkan racun, merusak

tanaman budidaya sehingga menggagalkan panen dan membusukkan

bahan makanan.

3. Materi Prinsip

Fungi memiliki ciri-ciri:

- Eukariotik

- Uniseluler/multiseluler

- Tidak memiliki klorofil

- Dinding sel terdiri dari zat kitin

- Bersifat heterotrof (saprofit, parasit, simbiosis)

Jamur dibagi menjadi 4 divisi, yaitu:

- Zygomycota

- Ascomycota

- Basidiomycota

- Deuteromycota

Page 93: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

85

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintific

2. Metode : ceramah, pengamatan, diskusi kelompok, tanya jawab

F. Media dan Sumber Belajar

1. Media: Power Point, gambar dan video tentang jamur

2. Alat: Laptop/OHP, papan tulis, spidol

3. Sumber Pembelajaran:

a) Berbagai informasi (buku, artikel, internet) yang berkaitan dengan jamur

b) Irnaningtyas. Biologi Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga. 2013.

c) Lembar Kerja Siswa

G. Kegiatan/Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan 1

Langkah

Kegiatan

Kegiatan Pembelajaran

Alokasi

Waktu

Guru Siswa

Kegiatan Awal Mengucapkan salam dan

berdoa

Melakukan absensi siswa

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Apersepsi dengan

memberikan pertanyaan

“Apakah kalian pernah

melihat jamur? Di mana

biasanya kalian melihat

jamur? Apa saja ciri-ciri

jamur yang kalian ketahui?”

Menjawab salam dan

berdoa

Menjawab absensi

Menyimak tujuan

pembelajaran yang

disampaikan

Menyimak dan

menjawab pertanyaan

yang diberikan sesuai

dengan pengetahuan

awal

10 menit

Kegiatan Inti Mengamati

Menampilkan gambar jamur

makroskopis beserta bagian-

bagiannya

Memperhatikan

gambar yang

ditampilkan guru

15 menit

Menanya

Memotivasi siswa untuk

bertanya terkait yang

ditampilkan

Menanyakan hal-hal

seputar gambar yang

ditampilkan ataupun

hal lain yang

berkaitan dengan

jamur

15 menit

Mengekplorasi

Mengelompokkan siswa

menjadi 6 kelompok dengan

Berkumpul dengan

kelompok masing-

40 menit

Page 94: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

86

masing-masing 5-6 orang

tiap kelompok

Membagikan LKS kepada

setiap kelompok untuk

didiskusikan dan dikerjakan

bersama

Meminta siswa untuk

mengumpulkan informasi

dari berbagai literatur seperti

buku paket, internet, dan

sumber lain yang relevan

masing sesuai yang

ditentukan oleh

guru

Mencari dan

mengumpulkan

informasi yang

berkaitan dengan

tugas LKS dari

berbagai literatur

Mengasosiasi

Membimbing siswa dalam

kegiatan diskusi untuk

mengumpulkan informasi

dari berbagai literatur untuk

menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang terdapat

pada LKS

Memastikan setiap anggota

kelompok berkontribusi

dalam mengerjakan LKS

Berdiskusi dengan

teman-teman

kelompok untuk

mengerjakan LKS

bersama

35 menit

Mengkomunikasi

Meminta perwakilan tiap

kelompok untuk

menyampaikan hasil diskusi

Perwakilan kelompok

menyampaikan hasil

diskusi sedangkan

siswa lain menyimak

dan terlibat aktif

dalam kegiatan tanya

jawab

10 menit

Kegiatan Akhir Meminta perwakilan siswa

untuk memberikan

kesimpulan

Menutup pembelajaran dan

mengucapkan salam

Memberikan

kesimpulan berkaitan

dengan pembelajaran

yang telah

dilaksanakan

Siswa menjawab

salam

10 menit

Page 95: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

87

Pertemuan 2

Langkah

Kegiatan

Kegiatan Pembelajaran

Alokasi

Waktu

Guru Siswa

Kegiatan Awal Mengucapkan salam dan

berdoa

Melakukan absensi siswa

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Apersepsi dengan

memberikan pertanyaan

“Apakah kalian pernah

memakan jamur? Apakah

semua jenis jamur dapat

dimakan?” kemudian

mengaitkannya dengan

peranan jamur bagi

kehidupan

Menjawab salam dan

berdoa

Menjawab absensi

Menyimak tujuan

pembelajaran yang

disampaikan

Menyimak dan

menjawab pertanyaan

yang diberikan sesuai

dengan pengetahuan

awal

10 menit

Kegiatan Inti Mengamati

Menampilkan video tentang

peranan jamur bagi

kehidupan

Memperhatikan

video yang

ditampilkan guru

15 menit

Menanya

Memotivasi siswa untuk

bertanya terkait video yang

ditampilkan

Menanyakan hal-hal

seputar video yang

ditampilkan ataupun

hal lain yang

berkaitan dengan

jamur

15 menit

Mengekplorasi

Meminta siswa berkumpul

dengan kelompok yang sudah

dibuat pada pertemuan

sebelumnya

Membagikan LKS kepada

setiap kelompok untuk

didiskusikan dan dikerjakan

bersama

Meminta siswa untuk

mengumpulkan informasi

dari berbagai literatur seperti

buku paket, internet, dan

sumber lain yang relevan

Berkumpul dengan

kelompok masing-

masing sesuai yang

ditentukan oleh

guru

Mencari dan

mengumpulkan

informasi yang

berkaitan dengan

tugas LKS dari

berbagai literatur

40 menit

Page 96: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

88

Mengasosiasi

Membimbing siswa dalam

kegiatan diskusi untuk

mengumpulkan informasi

dari berbagai literatur untuk

menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang terdapat

pada LKS

Memastikan setiap anggota

kelompok kontribusi dalam

mengerjakan LKS

Berdiskusi dengan

teman-teman

kelompok untuk

mengerjakan LKS

bersama

35 menit

Mengkomunikasi

Meminta perwakilan tiap

kelompok untuk

menyampaikan hasil diskusi

Perwakilan kelompok

menyampaikan hasil

diskusi sedangkan

siswa lain menyimak

dan terlibat aktif

dalam kegiatan tanya

jawab

10 menit

Kegiatan Akhir Meminta perwakilan siswa

untuk memberikan

kesimpulan

Menutup pembelajaran dan

mengucapkan salam

Memberikan

kesimpulan berkaitan

dengan pembelajaran

yang telah

dilaksanakan

Siswa menjawab

salam

10 menit

H. Penilaian

1. Penilaian afektif

LEMBAR PENILAIAN SIKAP

Tanggal :

Kelompok I Kelompok II Kelompok III

+ + +

- - -

Kelompok IV Kelompok V Kelompok VI

+ + +

- - -

Page 97: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

89

Rubrik

65 : Tidak menunjukkan antusias dalam diskusi, tidak ikut mengemukaan

gagasan atau ide, tidak menghargai pendapat siswa lain tidak berupaya

sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas.

75 : Menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu antusias dalam

diskusi, tidak ikut mengemukaan gagasan atau ide, menghargai

pendapat siswa lain, berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas,

namun belum menunjukkan upaya terbaiknya.

85 : Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar dalam diskusi , antusias dalam

diskusi, aktif dalam dalam kegiatan kelompok, dapat mengemukaan

gagasan atau ide, menghargai pendapat siswa lain, tekun dalam

menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik yang bisa dilakukan,

berupaya tepat waktu.

2. Penilaian Psikomotor

Rubrik Penilaian LKS

No Aspek yang dinilai Rubrik

Skor

maksimal

1.

Melakukan diskusi

dan observasi

dengan lengkap dan

benar.

Lembar Kerja Siswa (LKS) diisi

lengkap dan tepat.

Bekerja sama dalam kelompok

diskusi.

Mengumpulkan LKS tepat waktu

90

2.

Melakukan diskusi

dan observasi

dengan lengkap

tetapi kurang tepat.

Lembar Kerja Siswa (LKS) diisi

lengkap tetapi tidak tepat.

Bekerja sama dalam kelompok

diskusi.

Mengumpulkan LKS tepat waktu.

80

3.

Tidak melakukan

diskusi dan

observasi tidak tepat.

Tidak bekerja sama dalam diskusi

kelompok.

Lembar Kerja Siswa (LKS) diisi

70

Page 98: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

90

tidak lengkap dan tidak tepat.

Mengumpulkan LKS tidak tepat

waktu.

3. Penilaian kognitif

Tes hasil belajar berupa soal pilihan ganda (terlampir)

Jakarta, Januari 2016

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti

Dra. Hermastuti Muji Rahayu Arfan Amrullah

NIP. 19561121 198303 2 007 NIM. 1111016100045

Soal Pretes dan Postes

Page 99: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

91

PETUNJUK UMUM

1. Berilah tanda (x) pada huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang benar

2. Gunakan waktu dengan efektif dan efisien

3. Periksalah pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada pengawas

4. Kerjakan soal secara jujur dan mandiri

1. Di bawah ini merupakan ciri-ciri jamur, kecuali....

a. memiliki klorofil

b. eukariotik

c. bersifat heterotrof

d. cara hidupnya saprofit dan parasit

e. uniseluler dan multiseluler

2. Faktor yang membedakan jamur dengan organisme lain diantaranya adalah

pada dinding selnya. Dinding sel pada jamur tersusun atas....

a. klorofil

b. lipoprotein

c. zat kitin

d. lipid

e. protein

3. Pada beberapa jenis jamur, hifa memiliki sekat-sekat antarsel yang

disebut....

a. miselium

b. haustorium

c. septa

d. rhizoid

e. spora

4. Bagian tubuh jamur yang berfungsi untuk menyerap nutrisi dari sel inang

disebut....

a. hifa

b. miselium

c. stolon

d. rhizoid

e. haustorium

5. Di bawah ini yang bukan merupakan cara jamur memperoleh makanan

adalah....

a. fotosintesis

b. heterotrof

c. saprofit

Page 100: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

92

d. parasit

e. simbiosis

6. Jamur yang mendapatkan nutrisi dengan cara menguraikan organisme

yang sudah mati disebut....

a. autrotof

b. heterotrof

c. epifit

d. parasit

e. saprofit

7. Reproduksi jamur secara fragmentasi adalah....

a. peleburan antara spora jantan dan spora betina

b. peleburan antara hifa jantan dan hifa betina

c. peleburan sitoplasma menbentuk zigosporangium

d. persatuan inti sel jantan dan betina

e. pemutusan hifa yang kemudian akan menjadi jamur baru

8. Perhatikan tabel berikut.

No Ciri-ciri Jenis Jamur

A B C

1. Hifa tidak bersekat + - -

2. Hifa bersekat - + +

3. Spora dibentuk di dalam askus - + -

4. Spora dibentuk di dalam basidium - - +

Berdasarkan tabel tersebut, jenis jamur A, B dan C berturut-turut adalah....

a. ascomycota – basidiomycota – zygomycota

b. zygomycota – ascomycota – basidiomycota

c. ascomycota – deuteromycota – basidiomycota

d. basidiomycota – zygomycota – deuteromycota

e. zygomycota – deuteromycota – ascomycota

9. Jamur roti dan jamur tempe tergolong ke dalam divisi....

a. zygomycota

b. ascomycota

c. basidiomycota

d. deuteromycota

e. oomycota

10. Perhatikan gambar di bawah ini!

Page 101: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

93

Urutan nama bagian dari no.1 s.d. no.4 adalah....

a. sporangium, rhizoid, stolon, sporangiofor

b. sporangium, sporangiofor, rhizoid, stolon

c. sporangium, sporangiofor, stolon, rhizoid

d. sporangiofor, sporangium, rhizoid, stolon

e. sporangiofor, sporangium, stolon, rhizoid

11. Dari hasil pengamatan jamur tampak ciri-ciri sebagai berikut.

1. Uniseluler atau multiseluler

2. Hifa bersekat

3. Menghasilkan askospora

4. Hidup secara saprofit atau parasit

Berdasarkan ciri-ciri tersebut dapat disimpulkan jamur tersebut masuk ke

dalam divisi....

a. ascomycota

b. zygomycota

c. basidiomycota

d. deuteromycota

e. oomycota

12. Berikut ini merupakan pernyataan tentang reproduksi seksual jamur

zygomycota.

1. Meiosis

2. Plasmogami

3. Hifa – bergabung dengan hifa +

4. Kariogami

5. Zigosporangium

Urutan proses reproduksi seksual jamur zygomycota yang tepat adalah....

a. 1 – 2 – 3 – 4 – 5

Page 102: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

94

b. 5 – 3 – 4 – 2 – 1

c. 3 – 4 – 2 – 1 – 5

d. 3 – 2 – 4 – 1 – 5

e. 3 – 4 – 2 – 5 – 1

13. Ketika sedang menyiram tanaman, Hasbi melihat ada sekumpulan jamur

yang hidup tak jauh dari pohon besar yang ada di pekarangan rumahnya.

Jamur tersebut memiliki tubuh buah berbentuk bulat telur, memiliki

tudung yang berbentuk seperti cawan berwarna cokelat tua keabu-abuan,

batangnya berwarna cokelat dan dilindungi oleh selubung. Dari uraian

tersebut, hipotesis yang dapat dirumuskan adalah....

a. jamur tersebut berasal dari divisi zygomycota

b. jamur tersebut berasal dari divisi ascomycota

c. jamur tersebut berasal dari divisi basidiomycota

d. jamur tersebut berasal dari divisi deuteromycota

e. jamur tersebut berasal dari divisi oomycota

14. Perhatikan gambar berikut!

Jamur yang reproduksi seksualnya dengan cara membentuk basidium

ditunjukkan oleh nomor….

a. 1 dan 2

b. 1 dan 3

c. 2 dan 4

d. 3 dan 6

e. 5 dan 6

15. Berikut ini yang merupakan cara reproduksi seksual dan aseksual pada

jamur divisi deuteromycota adalah....

a. belum diketahui dan konidiospora

b. konidiospora dan belum diketahui

Page 103: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

95

c. belum diketahui dan askospora

d. askospora dan belum diketahui

e. belum diketahui keduanya

16. Simbiosis antara jamur dengan akar tanaman disebut....

a. liken

b. lumut kerak

c. mikoriza

d. alga

e. miselium

17. Penyakit ini muncul sebagai infeksi sekunder pada penderita AIDS,

asma, dan gangguan paru-paru kronis yang disebabkan oleh jamur

Aspergillus sp. Penyakit yang dimaksud adalah....

a. TBC

b. Aspergillosis

c. Blastomikosis

d. Kanker paru-paru

e. Emfisema

. 18. Perhatikan tabel di bawah ini.

Jamur Peranan

1. Fusarium sp. a. untuk membuat tempe

2. Rhizopus oryzae b. untuk membuat keju

3. Auricularia polytricha c. untuk membuat kecap

4. Saccharomyces cerevisiae d. untuk membuat tapai

Hubungan jenis jamur dan peranannya yang benar pada tabel di atas

adalah....

a. 1 dan b

b. 2 dan c

c. 3 dan c

d. 4 dan a

e. 4 dan d

19. Jenis jamur yang dapat digunakan untuk menguraikan kotoran hewan

adalah....

a. Candida albicans

b. Rhodotorula sp.

c. Blastomyces brasiliensis

d. Mucor mucedo

e. Pilobolus sp.

20. Aspergillus fumigatus merupakan jamur yang merugikan manusia,

kerugian atau penyakit yang disebabkan oleh jamur tersebut adalah....

Page 104: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

96

a. menginfeksi tanaman jagung

b. menginfeksi tanaman kacang

c. menginfeksi saluran pernapasan dan paru-paru

d. menginfeksi kuku dan kulit

e. menginfeksi kulit rambut

KUNCI JAWABAN

1. A

2. C

3. C

4. E

5. A

6. E

7. E

8. B

9. A

10. C

11. A

12. D

13. C

14. E

15. A

16. C

17. B

18. E

19. D

20. C

Page 105: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

97

Lampiran 3

Lembar Kerja Siswa Problem Based Learning

JAMUR

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu mengidentifikasi ciri umum dan struktur tubuh jamur

2. Siswa mampu menjelaskan cara hidup dan reproduksi jamur

3. Siswa mampu mengklasifikasikan jamur berdasarkan divisinya

Let’s find the solution!

Hari/Tanggal : Kelompok

Kelas :

Anggota : ........................................ ................

........................................

........................................

........................................

........................................

........................................

Page 106: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

98

Kemukakanlah data berkaitan dengan permasalahan di atas!

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

....................................................................................................................................

Buatlah hipotesis pada kolom di bawah ini! Kamu dapat melakukannya dengan

menjawab pertanyaan sesuai dengan masalah di atas.

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

Sebungkus roti yang disimpan di dalam lemari terlupakan selama satu minggu.

Ketika dibuka, roti tersebut sudah berwarna kehitaman karena tertutup oleh

jamur. Roti yang berjamur tersebut juga berbau tidak sedap, sehingga sudah tidak

layak untuk dikonsumsi. Lalu mengapa roti cepat sekali tumbuh jamur? Jamur

jenis apakah yang terdapat pada roti yang sudah kadaluarsa? Samakah jenis jamur

tersebut dengan jamur yang lainnya? Apakah ada ciri-ciri tertentu yang

membedakan antara jamur tersebut dengan jamur-jamur lainnya?

Tahap 1. Identifikasi dasar terhadap masalah

Tahap 2. Membuat hipotesis

Page 107: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

99

Carilah keterangan-keterangan yang berhubungan dengan permasalahan tersebut

(dalam buku atau literatur lainnya) sebagai bahan untuk memecahkan

permasalahan di atas! Kaitkan dengan ciri-ciri, cara hidup dan klasifikasi jamur.

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

Menguji jawaban sementara sesuai dengan data relevan dari sumber yang

kalian dapatkan. Apakah hipotesis kalian sesuai?

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

Tahap 3. Mengumpulkan data yang relevan

Tahap 4. Menguji kebenaran jawaban

Page 108: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

100

Tulislah kesimpulan dari kegiatan pemecahan masalah yang telah kalian diskusikan

bersama kelompok!

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

Selamat Mengerjakan

Tahap 5. Membuat dan mengkomunikasikan kesimpulan

Page 109: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

101

Lembar Kerja Siswa Problem Based Learning

JAMUR

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menjelaskan sismbiosis jamur dengan organisme lain

2. Siswa mampu menjelaskan peranan jamur bagi kehidupan

3. Siswa mampu memecahkan masalah dan memberikan solusi pada kasus tempe

bongkrek

Let’s find the solution!

Hari/Tanggal : Kelompok

Kelas :

Anggota : ........................................ ................

........................................

........................................

........................................

........................................

........................................

Page 110: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

102

Petunjuk:

Bacalah dan pahami artikel yang telah disediakan. Temukan permasalahan dalam

artikel tersebut yang berhubungan dengan jamur. Kemudian diskusikanlah

penyelesaian dari permasalahan yang telah ditemukan!

TEMPE BONGKREK

Keracunan akibat memakan tempe bongkrek sudah seringkali kita dengar, khususnya

yang terjadi di wilayah Karesidenan Banyumas. Makanan ini merupakan makanan yang

disukai masyarakat Banyumas khususnya dan masyarakat Jawa Tengah pada

umumnya. Walaupun sebenarnya kandungan gizinya tidak seberapa dibanding

resikonya yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Namun faktor murah dan rasa yang

khas mampu memikat selera masyarakat kelas bawah pada umumnya. Pembuatan

tempe bongkrek sebenarnya telah dilarang sejak tahun 1969, namun kenyataannya

masih saja ada penduduk yang memproduksi maupun mengonsumsi makanan yang

sangat berbahaya tersebut. Tragedi paling buruk telah menewaskan 37 orang

penduduk kecamatan Lumbir, Banyumas yang terjadi pada tahun 1988.

Akan tetapi, fenomena tempe bongkrek mungkin sekarang sudah jarang sekali

ditemukan, di samping karena kemajuan teknologi dan kesejahteraan masyarakat.

Namun bukan berarti tempe bongkrek menghilang dari bumi pertiwi. Mungkin masih

ada beberapa orang di desa yang memproduksi tempe bongkrek, namun tentu

dengan pengawasan dan bimbingan intansi kesehatan terdekat.

Sumber:

http://blog.sivitas.lipi.go.id

http://www.kompasiana.com

Page 111: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

103

Kemukakanlah data berkaitan dengan permasalahan di atas!

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

Buatlah hipotesis pada kolom di bawah ini! Kamu dapat melakukannya dengan

menjawab pertanyaan sesuai dengan masalah di atas.

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

Tahap 1. Identifikasi dasar terhadap masalah

Tahap 2. Membuat hipotesis

Kunci Masalah

1. Apakah semua jenis jamur dapat dikonsumsi? Berbahayakah apabila jamur

dikonsumsi? Apakah ada ciri-ciri tertentu yang membedakan antara jamur

yang dapat dikonsumsi dengan jamur yang beracun?

2. Tahukah kalian tempe bongkrek? Mengapa jamur pada tempe bongkrek

dapat menyebabkan kematian bila dikonsumsi?

Page 112: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

104

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

Carilah keterangan-keterangan yang berhubungan dengan permasalahan tersebut

(dalam buku atau literatur lainnya) sebagai bahan untuk memecahkan

permasalahan di atas! Kaitkan dengan simbiosis jamur dengan organisme lain dan

peranannya bagi kehidupan.

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

Menguji jawaban sementara sesuai dengan data relevan dari sumber yang

kalian dapatkan. Apakah hipotesis kalian sesuai?

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

Tahap 3. Mengumpulkan data yang relevan

Tahap 4. Menguji kebenaran jawaban

Page 113: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

105

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

Tulislah kesimpulan dari kegiatan pemecahan masalah yang telah kalian

diskusikan bersama kelompok!

........................................................................................................

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

Selamat Mengerjakan

Tahap 5. Membuat dan mengkomunikasikan kesimpulan

Page 114: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

105

Lampiran 4

LEMBAR KERJA SISWA

KELAS KONTROL

Nama/Kelompok :

Kelas :

Materi Pokok : Jamur

A. Kompetensi Dasar:

4.6 Menyajikan data hasil pengamatan ciri-ciri dan peran jamur dalam kehidupan dan

lingkungan dalam bentuk laporan tertulis.

B. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri, cara hidup, dan klasifikasi jamur berdasarkan

cara reproduksinya

C. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar!

1. Jamur merupakan organisme yang memiliki ciri-ciri, sebagai berikut:

…………………………………………………………………………………………..

……………………………….……………………………….………………………….

…….……………………………….……………………………….……………………

…….……………………………….……………………………….……………………

…….……………………………….……………………………….……………………

2. Cara hidup jamur dikelompokkan menjadi 3, yaitu: (Jelaskan!)

……………………………….…......................................................................................

……………………………….……………………………….………………………….

...........................................................................................................................................

…….……………………………….……………………………….……………………

…….……………………………….……………………………….……………………

Page 115: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

106

3. Jamur diklasifisikan menjadi 4 divisi berdasarkan jenis hifa dan cara reproduksinya.

Jelaskan melalui tabel di bawah ini!

No Divisi Ciri-ciri Cara hidup Reproduksi Contoh

spesies Seksual Aseksual

1

2

3

4

4. Perhatikan gambar di bawah ini!

a. Sebutkan nama bagian yang ditunjukkan oleh no.1 s.d no.4!

b. Jelaskan siklus hidup Rhizopus sp. dengan lengkap!

(a) (b)

Page 116: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

107

LEMBAR KERJA SISWA

KELAS KONTROL

Nama/Kelompok :

Kelas :

Materi Pokok : Jamur

A. Kompetensi Dasar:

4.6 Menyajikan data hasil pengamatan ciri-ciri dan peran jamur dalam kehidupan dan

lingkungan dalam bentuk laporan tertulis.

B. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu menjelaskan simbiosis jamur dengan organisme lain dan peranan jamur

bagi kehidupan sehari-hari

C. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar!

1. Apakah yang dimaksud dengan:

a. Liken:

b. Mikoriza:

2. Mengapa liken disebut sebagai organisme perintis? Jelaskan!

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

3. Perhatikan tabel di bawah ini!

No Organisme Peranan

1 Mucor mucedo

2 Trichordema sp.

3 Sarcoscypha coccinea

4 Rhizopus oryzae

5 Saccharomyces

cerevisiae

6 Penicillium notatum

7 Penicillium camemberti

Page 117: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

108

8 Neurospora sp.

9 Aspergillus wentii

10 Candida albicans

11 Volvariella volvaceae

12 Ustilago maydis

13 Aspergillus fumigatus

14 Epidermophyton

floccosum

15 Malassezia furfur

4. Dari beberapa pertanyaan dan diskusi yang telah anda lakukan bersama teman kelompok,

buatlah kesimpulan berkaitan dengan peranan jamur bagi kehidupan!

Page 118: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

109

Lampiran 5

Page 119: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

110

Page 120: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

111

Page 121: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

112

Page 122: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

113

Lampiran 6

KISI-KISI UJI COBA INSTRUMEN

Satuan Pendidikan : SMA/MA

Mata Pelajaran : Biologi

Alokasi Waktu : 90 menit

Jumlah Soal : 40 Soal

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Kompetensi Dasar : 3.6 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan jamur berdasarkan ciri-ciri dan cara reproduksinya

melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.

4.6 Menyajikan data hasil pengamatan ciri-ciri dan peran jamur dalam kehidupan dan lingkungan dalam

bentuk laporan tertulis.

Indikator Indikator Soal Jenjang

Kognitif Soal

No.

Soal

Mengidentifikasi ciri

umum dan struktur

tubuh jamur

Menyebutkan ciri-ciri

jamur

C2 Di bawah ini merupakan ciri-ciri jamur, kecuali....

a. memiliki klorofil

b. eukariotik

c. bersifat heterotrof

d. cara hidupnya saprofit dan parasit

e. uniseluler dan multiseluler

1

Membedakan jamur

dengan organisme lain

C2 Faktor yang membedakan jamur dengan organisme lain

diantaranya adalah pada dinding selnya. Dinding sel pada

2

Page 123: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

114

jamur tersusun atas....

a. klorofil

b. lipoprotein

c. zat kitin

d. lipid

e. protein

Menyebutkan bagian

tubuh jamur yang berupa

kumpulan sel-sel

memanjang yang berupa

benang-benang

C1 Kumpulan sel-sel memanjang yang berupa benang-benang

pada jamur disebut....

a. hifa

b. miselium

c. spora

d. rhizoid

e. stolon

3

Menyebutkan istilah

sekat-sekat antarsel pada

hifa jamur

C1 Pada beberapa jenis jamur, hifa memiliki sekat-sekat

antarsel yang disebut....

a. miselium

b. haustorium

c. septa

d. rhizoid

e. spora

4

Menyebutkan bagian C1 Bagian jamur merang yang dapat dimakan adalah.... 5

Page 124: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

115

jamur yang dapat

dimakan

a. hifa

b. miselium

c. basidium

d. tubuh buah

e. batang jamur

Menjelaskan fungsi

haustorium pada jamur

C2 Haustorium pada jamur berfungsi sebagai....

a. sekat-sekat antarsel pada jamur

b. alat bernapas

c. penghasil spora

d. penyerap nutrisi dari tubuh inang

e. alat reproduksi

6

Menjelaskan cara hidup

dan reproduksi jamur

Menyebutkan tempat

yang optimal untuk

pertumbuhan jamur

C1 Tempat yang optimal untuk pertumbuhan jamur pada

daerah....

a. lembab

b. kering

c. basah

d. berair

e. dingin

7

Menyebutkan bagian

tubuh jamur yang

berfungsi untuk meyerap

C1 Bagian tubuh jamur yang berfungsi untuk menyerap nutrisi

dari sel inang disebut....

a. hifa

8

Page 125: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

116

nutrisi b. miselium

c. stolon

d. rhizoid

e. haustorium

Memilih cara jamur

memperoleh makanan

C1 Di bawah ini yang bukan merupakan cara jamur

memperoleh makanan adalah....

a. fotosintesis

b. heterotrof

c. saprofit

d. parasit

e. simbiosis

9

Menyebutkan cara jamur

memperoleh makanan

C1 Jamur yang mendapatkan nutrisi dengan cara menguraikan

organisme yang sudah mati disebut....

a. autrotof

b. heterotrof

c. epifit

d. parasit

e. saprofit

10

Menentukan spora

seksual jamur

C3 Di bawah ini yang bukan merupakan spora seksual pada

jamur adalah....

a. zygospora

11

Page 126: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

117

b. askospora

c. basidiospora

d. konidiospora

e. semua salah

Mengartikan istilah

reproduksi jamur dengan

konjugasi

C2 Reproduksi jamur secara fragmentasi adalah....

a. peleburan antara spora jantan dan spora betina

b. peleburan antara hifa jantan dan hifa betina

c. peleburan sitoplasma menbentuk zigosporangium

d. persatuan inti sel jantan dan betina

e. pemutusan hifa yang kemudian akan menjadi

jamur baru

12

Mengklasifikasikan

jamur berdasarkan

divisinya

Mengidentifiaksi jamur

berdasarkan ciri

seksualnya

C2 Jamur yang belum diketahui fase reproduksi seksualnya

dikelompokkan ke dalam....

a. zygomycota

b. ascomycota

c. basidiomycota

d. deuteromycota

e. oomycota

13

Menentukan jenis jamur

ke dalam divisinya

berdasarkan tabel

C4 Perhatikan tabel berikut.

No Ciri-ciri Jenis Jamur

A B C

14

Page 127: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

118

1. Hifa tidak bersekat + - -

2. Hifa bersekat - + +

3. Spora dibentuk di

dalam askus

- + -

4. Spora dibentuk di

dalam basidium

- - +

Berdasarkan tabel tersebut, jenis jamur A, B dan C berturut-

turut adalah....

a. ascomycota – basidiomycota – zygomycota

b. zygomycota – ascomycota – basidiomycota

c. ascomycota – deuteromycota – basidiomycota

d. basidiomycota – zygomycota – deuteromycota

e. zygomycota – deuteromycota – ascomycota

Mengidentifikasi ciri-ciri

jamur divisi zygomycota

C2 Di bawah yang merupakan ciri-ciri jamur divisi zygomycota

adalah....

a. hifa bersekat

b. hifa tak bersekat

c. memiliki satu inti sel

d. memiliki tubuh buah

e. dinding sel tidak mengandung zat kitin

15

Menyebutkan nama

spora seksual jamur

divisi zygomycota

C1 Spora seksual pada jamur divisi zygomycota disebut....

a. sporangium

b. zigospora

c. askospora

16

Page 128: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

119

d. basidiospora

e. sporangiospora

Menggolongkan jenis

jamur roti dan jamur

tempe ke dalam divisi

tertentu

C2 Jamur roti dan jamur tempe tergolong ke dalam....

a. zygomycota

b. ascomycota

c. basidiomycota

d. deuteromycota

e. oomycota

17

Menentukan rumusan

masalah pada kasus roti

berjamur

C3 Sekantong roti yang disimpan di dalam lemari terlupakan

selama seminggu. Ketika dibuka roti terlihat kehitaman

karena tertutup oleh jamur. Roti yang berjamur tersebut

juga berbau tidak enak, sehingga tidak layak dikonsumsi

atau sudah kadaluarsa. Dari kasus tersebut rumusan masalah

yang dapat dibuat, kecuali....

a. Mengapa roti cepat sekali tumbuh jamur?

b. Pernahkah Anda mengonsumsi roti yang sudah

berjamur?

c. Jenis jamur apakah yang terdapat pada roti yang

sudah kadaluarsa?

d. Samakah antara jenis jamur yang terdapat pada roti

dengan jenis jamur lainnya?

e. Apakah ada ciri-ciri tertentu antara jamur yang dapat

dikonsumsi dengan jamur yang beracun?

18

Page 129: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

120

Mengurutkan bagian

tubuh Rhizopus sp.

C3 Perhatikan gambar di bawah ini!

Urutan nama bagian dari no.1 s.d. no.4 adalah....

a. sporangium, rhizoid, stolon, sporangiofor

b. sporangium, sporangiofor, rhizoid, stolon

c. sporangium, sporangiofor, stolon, rhizoid

d. sporangiofor, sporangium, rhizoid, stolon

e. sporangiofor, sporangium, stolon, rhizoid

19

Menyebutkan jenis jamur

yang mengandung toksin

pada roti

C2 Roti yang sudah kadaluarsa dan mengandung jamur

sebaiknya dibuang saja karena mengandung toksin. Jenis

jamur tersebut adalah....

a. Amanita

b. Fusarium

c. Penicillium

d. Rhizopus

20

Page 130: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

121

e. Neurospora

Menyimpulkan divisi

jamur berdasarkan ciri-

cirinya

C5 Dari hasil pengamatan jamur tampak ciri-ciri sebagai

berikut.

1. Uniseluler atau multiseluler

2. Hifa bersekat

3. Menghasilkan askospora

4. Hidup secara saprofit atau parasit

Berdasarkan ciri-ciri tersebut dapat disimpulkan jamur

tersebut masuk ke dalam divisi....

a. ascomycota

b. zygomycota

c. basidiomycota

d. deuteromycota

e. oomycota

21

Memilih urutan yang

tepat mengenai proses

reproduksi seksual pada

jamur zygomycota

C3 Berikut ini merupakan pernyataan tentang reproduksi

seksual jamur zygomycota.

1. Meiosis 4. Kariogami

2. Plasmogami 5. Zigosporangium

3. Hifa – bergabung dengan hifa +

Urutan proses reproduksi seksual jamur zygomycota yang

tepat adalah....

a. 1 – 2 – 3 – 4 – 5

b. 5 – 3 – 4 – 2 – 1

22

Page 131: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

122

c. 3 – 4 – 2 – 1 – 5

d. 3 – 2 – 4 – 1 – 5

e. 3 – 4 – 2 – 5 – 1

Menentukan fungsi

Saccharomyces dalam

proses pembuatan

minuman beralkohol

C3 Saccharomyces adalah jamur bersel satu dari divisi

ascomycota yang berperan dalam pembuatan minuman

beralkohol. Fungsi dari Saccharomyces adalah mampu

mengubah.…

a. glikogen menjadi alkohol

b. ragi menjadi alkohol

c. amilum menajdi alkohol

d. karbondioksida menjadi alkohol

e. glukosa menjadi alkohol

23

Menentukan hipotesis

berdasarkan pengamatan

yang dilakukan

C3 Ketika sedang menyiram tanaman, Hasbi melihat ada

sekumpulan jamur yang hidup tak jauh dari pohon besar

yang ada di pekarangan rumahnya. Jamur tersebut memiliki

tubuh buah berbentuk bulat telur, memiliki tudung yang

berbentuk seperti cawan berwarna cokelat tua keabu-abuan,

batangnya berwarna cokelat muda dan dilindungi oleh

selubung. Dari uraian tersebut, hipotesis yang dapat

dirumuskan adalah....

a. jamur tersebut berasal dari divisi zygomycota

b. jamur tersebut berasal dari divisi ascomycota

c. jamur tersebut berasal dari divisi basidiomycota

d. jamur tersebut berasal dari divisi deuteromycota

e. jamur tersebut berasal dari divisi oomycota

24

Page 132: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

123

Menetapkan ciri-ciri

jamur divisi

basidiomycota

C2 Berikut adalah beberapa ciri-ciri jamur.

1. Hifa bersekat, tidak memiliki tubuh buah, reproduksi

aseksual

2. Hifa bersekat, tidak memiliki tubuh buah, reproduksi

seksual dan aseksual

3. Hifa bersekat, memiliki tubuh buah, reproduksi seksual

dan aseksual

4. Hifa tidak bersekat, memiliki tubuh buah, reproduksi

aseksual

5. Hifa tidak bersekat, memiliki tubuh buah, reproduksi

seksual dan aseksual

Yang merupakan ciri-ciri jamur basidiomycota adalah....

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

e. 5

25

Menyebutkan nama

tubuh buah pada jamur

basidiomycota

C1 Tubuh buah pada jamur basidiomycota disebut....

a. zygocarp

b. ascocarp

c. basidiocarp

d. mococarp

e. sporangiocarp

26

Menentukan reproduksi

seksual dan aseksual

C2 Berikut ini yang merupakan reproduksi seksual dan aseksual

pada jamur divisi basidiomycota adalah....

27

Page 133: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

124

pada jamur divisi

basidiomycota

a. fragmentasi dan konjugasi

b. basidiospora dan fragmentasi

c. basidiospora dan konjugasi

d. basidiospora dan konidiospora

e. konidiospora dan fragmentasi

Memilih jamur yang

reproduksi seksualnya

membentuk basidium

C2 Perhatikan gambar berikut!

Jamur yang reproduksi seksualnya dengan cara membentuk

basidium ditunjukkan oleh nomor….

a. 1 dan 2

b. 1 dan 3

c. 2 dan 4

d. 3 dan 6

e. 5 dan 6

28

Menentukan reproduksi C2 Berikut ini yang merupakan cara reproduksi seksual dan 29

Page 134: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

125

seksual dan aseksual

jamur divisi

deuteromycota

aseksual pada jamur divisi deuteromycota adalah....

a. belum diketahui dan konidiospora

b. konidiospora dan belum diketahui

c. belum diketahui dan askospora

d. askospora dan belum diketahui

e. belum diketahui keduanya

Menyebutkan nama

spora aseksual jamur

divisi deuteromycota

C1 Spora aseksual pada jamur divisi deuteromycota adalah....

a. zigospora

b. askospora

c. basidiospora

d. konidiospora

e. belum diketahui

30

Menjelaskan simbiosis

jamur dengan organisme

lain dan peranan jamur

bagi kehidupan sehari-

hari

Menganalisis simbion

pembentuk liken

C4 Pernyataan yang benar mengenai simbion pembentuk liken

adalah....

a. golongan lumut yang tidak memiliki klorofil

b. lumut yang hidup secara saprofit pada kayu mati

c. lumut penyebab lapuknya kayu dan batuan

d. simbiosis antara alga dan fungi tertentu

e. simbiosis antara lumut dengan alga

31

Page 135: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

126

Menjelaskan pengertian

mikoriza

C2 Simbiosis antara jamur dengan akar tanaman disebut....

a. liken

b. lumut kerak

c. mikoriza

d. alga

e. miselium

32

Menentukan fungsi

mikoriza

C3 Berikut ini pernyataan yang tidak benar mengenai fungsi

dari mikoriza adalah....

a. meningkatkan absorpsi hara dari dalam tanah

b. menjadi penghalang biologi terhadap infeksi patogen

akar

c. meningkatkan ketahanan terhadap kekeringan dan

kelembaban

d. meningkatkan produksi hormon pertumbuhan dan

zat pengatur tumbuhan

e. memindahkan nutrisi dari tanaman satu ke

tanaman lain

33

Menyebutkan jenis jamur

yang digunakan untuk

membuat tempe

C1 Jamur yang dimanfaatkan dalam pembuatan oncom

adalah....

a. Rhizopus sp.

b. Neurospora sp.

c. Saccharomyces cerevisiae

d. Volvariella volvaceae

e. Amanita muscaria

34

Menentukan penyakit C3 Penyakit ini muncul sebagai infeksi sekunder pada penderita 35

Page 136: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

127

yang disebabkan oleh

jamur Aspergillus sp.

AIDS, asma, dan gangguan paru-paru kronis yang

disebabkan oleh jamur Aspergillus sp. Penyakit yang

dimaksud adalah....

a. TBC

b. Aspergillosis

c. Blastomikosis

d. Kanker paru-paru

e. Emfisema

Menyebutkan manfaat

jamur Aspergillus wentii

C3 Aspergillus wentii dimanfaatkan dalam pembuatan....

a. tempe

b. oncom

c. kecap

d. tapai

e. alkohol

36

Menentukan hubungan

antara jamur dan

peranannya dalam

kehidupan

C4 Perhatikan tabel di bawah ini.

Jamur Peranan

1. Fusarium sp. a. untuk membuat tempe

2. Rhizopus oryzae b. untuk membuat keju

3. Auricularia polytricha c. untuk membuat kecap

4. Saccharomyces cerevisiae d. untuk membuat tapai

Hubungan jenis jamur dan peranannya yang benar pada

tabel di atas adalah....

a. 1 dan b

b. 2 dan c

c. 3 dan c

37

Page 137: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

128

d. 4 dan a

e. 4 dan d

Menentukan jenis jamur

yang dapat dimakan oleh

manusia

C3 Di bawah ini merupakan jenis jamur yang dapat dimakan

oleh manusia, kecuali....

a. Amanita muscaria

b. Volvariella volvaceae

c. Auricularia polytricha

d. Pleurotus sp.

e. Rhizopus sp.

38

Memilih jenis jamur

yang dapat digunakan

untuk menguraikan

kotoran hewan

C1 Jenis jamur yang dapat digunakan untuk menguraikan

kotoran hewan adalah....

a. Candida albicans

b. Rhodotorula sp.

c. Blastomyces brasiliensis

d. Mucor mucedo

e. Pilobolus sp.

39

Menyebutkan penyakit

yang disebabkan oleh

Aspergillus fumigatus

C1 Aspergillus fumigatus merupakan jamur yang merugikan

manusia, kerugian atau penyakit yang disebabkan oleh

jamur tersebut adalah....

a. menginfeksi tanaman jagung

b. menginfeksi tanaman kacang

c. menginfeksi saluran pernapasan dan paru-paru

d. menginfeksi kuku dan kulit

e. menginfeksi kulit rambut

40

Page 138: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

129

Lampiran 7

REKAP ANALISIS BUTIR

=====================

Rata2= 23,89

Simpang Baku= 5,51

KorelasiXY= 0,66

Reliabilitas Tes= 0,79

Butir Soal= 40

Jumlah Subyek= 35

Nama berkas: C:\USERS\TOSHIBA\DESKTOP\DLL\AA\SKRIPSI\AA1.ANA

Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi

1 1 66,67 Sedang 0,541 Sangat Signifikan

2 2 66,67 Sedang 0,505 Sangat Signifikan

3 3 0,00 Sangat Sukar NAN NAN

4 4 77,78 Sedang 0,621 Sangat Signifikan

5 5 22,22 Sangat Mudah 0,232 -

6 6 0,00 Sukar 0,137 -

7 7 0,00 Sangat Mudah -0,067 -

8 8 55,56 Sedang 0,424 Sangat Signifikan

9 9 88,89 Sedang 0,610 Sangat Signifikan

10 10 55,56 Sedang 0,482 Sangat Signifikan

11 11 11,11 Sangat Sukar 0,140 -

12 12 66,67 Sedang 0,606 Sangat Signifikan

13 13 0,00 Sangat Mudah 0,091 -

14 14 44,44 Sedang 0,462 Sangat Signifikan

15 15 11,11 Sangat Mudah 0,249 -

16 16 0,00 Sangat Mudah NAN NAN

17 17 66,67 Sedang 0,598 Sangat Signifikan

18 18 11,11 Mudah 0,200 -

19 19 44,44 Sedang 0,406 Sangat Signifikan

Page 139: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

130

20 20 11,11 Sedang 0,082 -

21 21 55,56 Sedang 0,466 Sangat Signifikan

22 22 55,56 Sedang 0,550 Sangat Signifikan

23 23 -33,33 Sukar -0,359 -

24 24 44,44 Sedang 0,337 Signifikan

25 25 44,44 Sedang 0,376 Signifikan

26 26 0,00 Mudah -0,093 -

27 27 -11,11 Sedang -0,171 -

28 28 66,67 Sedang 0,561 Sangat Signifikan

29 29 44,44 Sedang 0,477 Sangat Signifikan

30 30 44,44 Sedang 0,270 -

31 31 22,22 Mudah 0,024 -

32 32 55,56 Sedang 0,495 Sangat Signifikan

33 33 0,00 Sangat Sukar NAN NAN

34 34 44,44 Sedang 0,300 -

35 35 55,56 Sedang 0,477 Sangat Signifikan

36 36 44,44 Mudah 0,437 Sangat Signifikan

37 37 55,56 Sedang 0,462 Sangat Signifikan

38 38 0,00 Sedang 0,027 -

39 39 55,56 Sedang 0,382 Signifikan

40 40 33,33 Sedang 0,306 Signifikan

Page 140: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

131

Lampiran 8

RELIABILITAS TES

================

Rata2= 23,89

Simpang Baku= 5,51

KorelasiXY= 0,66

Reliabilitas Tes= 0,79

Nama berkas: C:\USERS\TOSHIBA\DESKTOP\DLL\AA\SKRIPSI\AA1.ANA

No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total

1 5 Amrita Dyah L. 14 18 32

2 10 Dalul Faishal K. 15 16 31

3 15 Fazria 14 17 31

4 3 Ahmad Marul J. 15 15 30

5 9 Cut Luna Sabrina 15 15 30

6 11 Devanti A. 13 17 30

7 16 Gilang Putra ... 14 15 29

8 20 Lusiana Nur A. 13 16 29

9 27 Nurhasanah 14 15 29

10 1 Achmad Cahyadi 14 14 28

11 21 Mela Salsabilah 12 16 28

12 6 Ardya Fadilah A. 14 13 27

13 25 Nabila Aninda... 12 15 27

14 2 Agustine S. 11 15 26

15 7 Arum Yuliani 12 14 26

16 18 Ikhsan H. 12 14 26

17 23 Muhammad Fath... 13 13 26

18 13 Eka Putri Diana 10 15 25

19 24 Musdalifa 13 12 25

20 28 Okka Irvan R. 12 12 24

21 17 Helina Dinda A. 12 11 23

Page 141: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

132

22 32 Salsabila Ann... 11 12 23

23 35 Yenni N. 10 12 22

24 33 Sholeh F. 11 10 21

25 34 Sulfi Andriani 8 13 21

26 19 Leo Gunawan 11 9 20

27 26 Nadia Dwi Cah... 6 13 19

28 31 Rifqiani Lara... 9 10 19

29 14 Erlin Alpatikah 9 9 18

30 8 Bobby Daffa H. 11 6 17

31 30 Raizar M. 8 9 17

32 12 Dhela Ningrum... 10 6 16

33 22 Mozan Hafiz M. 6 9 15

34 29 Prima W. 7 8 15

35 4 Alzena Amanda... 7 4 11

Page 142: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

133

Lampiran 9

TINGKAT KESUKARAN

=================

Jumlah Subyek= 35

Butir Soal= 40

Nama berkas: C:\USERS\TOSHIBA\DESKTOP\DLL\AA\SKRIPSI\AA1.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran

1 1 19 54,29 Sedang

2 2 17 48,57 Sedang

3 3 0 0,00 Sangat Sukar

4 4 24 68,57 Sedang

5 5 30 85,71 Sangat Mudah

6 6 8 22,86 Sukar

7 7 34 97,14 Sangat Mudah

8 8 19 54,29 Sedang

9 9 17 48,57 Sedang

10 10 20 57,14 Sedang

11 11 4 11,43 Sangat Sukar

12 12 23 65,71 Sedang

13 13 34 97,14 Sangat Mudah

14 14 24 68,57 Sedang

15 15 34 97,14 Sangat Mudah

16 16 35 100,00 Sangat Mudah

17 17 24 68,57 Sedang

18 18 29 82,86 Mudah

19 19 23 65,71 Sedang

20 20 15 42,86 Sedang

21 21 21 60,00 Sedang

22 22 23 65,71 Sedang

23 23 10 28,57 Sukar

Page 143: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

134

24 24 24 68,57 Sedang

25 25 22 62,86 Sedang

26 26 29 82,86 Mudah

27 27 16 45,71 Sedang

28 28 23 65,71 Sedang

29 29 21 60,00 Sedang

30 30 12 34,29 Sedang

31 31 26 74,29 Mudah

32 32 23 65,71 Sedang

33 33 0 0,00 Sangat Sukar

34 34 22 62,86 Sedang

35 35 21 60,00 Sedang

36 36 28 80,00 Mudah

37 37 23 65,71 Sedang

38 38 22 62,86 Sedang

39 39 19 54,29 Sedang

40 40 18 51,43 Sedang

Page 144: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

135

Lampiran 10

DAYA PEMBEDA

============

Jumlah Subyek= 35

Klp atas/bawah(n)= 9

Butir Soal= 40

Nama berkas: C:\USERS\TOSHIBA\DESKTOP\DLL\AA\SKRIPSI\AA1.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)

1 1 8 2 6 66,67

2 2 7 1 6 66,67

3 3 0 0 0 0,00

4 4 9 2 7 77,78

5 5 9 7 2 22,22

6 6 2 2 0 0,00

7 7 9 9 0 0,00

8 8 7 2 5 55,56

9 9 8 0 8 88,89

10 10 7 2 5 55,56

11 11 2 1 1 11,11

12 12 8 2 6 66,67

13 13 9 9 0 0,00

14 14 7 3 4 44,44

15 15 9 8 1 11,11

16 16 9 9 0 0,00

17 17 8 2 6 66,67

18 18 8 7 1 11,11

19 19 7 3 4 44,44

20 20 4 3 1 11,11

21 21 8 3 5 55,56

22 22 8 3 5 55,56

Page 145: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

136

23 23 1 4 -3 -33,33

24 24 7 3 4 44,44

25 25 7 3 4 44,44

26 26 8 8 0 0,00

27 27 4 5 -1 -11,11

28 28 8 2 6 66,67

29 29 7 3 4 44,44

30 30 6 2 4 44,44

31 31 8 6 2 22,22

32 32 9 4 5 55,56

33 33 0 0 0 0,00

34 34 8 4 4 44,44

35 35 8 3 5 55,56

36 36 8 4 4 44,44

37 37 8 3 5 55,56

38 38 7 7 0 0,00

39 39 7 2 5 55,56

40 40 7 4 3 33,33

Page 146: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

137

Lampiran 11

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Indikator Aspek Kognitif ∑

Soal C1 C2 C3 C4 C5

3.6.1

Mengidentifikasi

ciri umum dan

struktur tubuh

jamur

3*,4,5* 1,2,6* 6

3.6.2

Menjelaskan

cara hidup dan

reproduksi

jamur

7*,8,9,

10

12 11* 6

3.6.3

Mengklasifikasi

kan jamur

berdasarkan

divisinya

16*,26*

30*

13*,15*

17, 20*,

25, 27*,

28, 29

18, 19,

23*, 22,

24, 33*

14, 31* 21 21

3.6.4

Menjelaskan

peranan jamur

bagi kehidupan

sehari-hari

34*, 39,

40

32 35, 36,

38*

37 7

Total 13 13 10 3 1 40

Keterangan:

*) : soal yang tidak valid

Page 147: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

138

Lampiran 12

Instrumen Tes Hasil Belajar

PETUNJUK UMUM

1. Berilah tanda (x) pada huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang benar

2. Gunakan waktu dengan efektif dan efisien

3. Periksalah pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada pengawas

4. Kerjakan soal secara jujur dan mandiri

1. Di bawah ini merupakan ciri-ciri jamur, kecuali....

a. memiliki klorofil

b. eukariotik

c. bersifat heterotrof

d. cara hidupnya saprofit dan parasit

e. uniseluler dan multiseluler

2. Faktor yang membedakan jamur dengan organisme lain diantaranya adalah

pada dinding selnya. Dinding sel pada jamur tersusun atas....

a. klorofil

b. lipoprotein

c. zat kitin

d. lipid

e. protein

3. Pada beberapa jenis jamur, hifa memiliki sekat-sekat antarsel yang

disebut....

a. miselium

b. haustorium

c. septa

d. rhizoid

e. spora

4. Bagian tubuh jamur yang berfungsi untuk menyerap nutrisi dari sel inang

disebut....

a. hifa

b. miselium

c. stolon

d. rhizoid

e. haustorium

Page 148: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

139

5. Di bawah ini yang bukan merupakan cara jamur memperoleh makanan

adalah....

a. fotosintesis

b. heterotrof

c. saprofit

d. parasit

e. simbiosis

6. Jamur yang mendapatkan nutrisi dengan cara menguraikan organisme

yang sudah mati disebut....

a. autrotof

b. heterotrof

c. epifit

d. parasit

e. saprofit

7. Reproduksi jamur secara fragmentasi adalah....

a. peleburan antara spora jantan dan spora betina

b. peleburan antara hifa jantan dan hifa betina

c. peleburan sitoplasma menbentuk zigosporangium

d. persatuan inti sel jantan dan betina

e. pemutusan hifa yang kemudian akan menjadi jamur baru

8. Perhatikan tabel berikut.

No Ciri-ciri Jenis Jamur

A B C

1. Hifa tidak bersekat + - -

2. Hifa bersekat - + +

3. Spora dibentuk di dalam askus - + -

4. Spora dibentuk di dalam basidium - - +

Berdasarkan tabel tersebut, jenis jamur A, B dan C berturut-turut adalah....

a. ascomycota – basidiomycota – zygomycota

b. zygomycota – ascomycota – basidiomycota

c. ascomycota – deuteromycota – basidiomycota

d. basidiomycota – zygomycota – deuteromycota

e. zygomycota – deuteromycota – ascomycota

9. Jamur roti dan jamur tempe tergolong ke dalam divisi....

a. zygomycota

b. ascomycota

c. basidiomycota

d. deuteromycota

Page 149: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

140

e. oomycota

10. Perhatikan gambar di bawah ini!

Urutan nama bagian dari no.1 s.d. no.4 adalah....

a. sporangium, rhizoid, stolon, sporangiofor

b. sporangium, sporangiofor, rhizoid, stolon

c. sporangium, sporangiofor, stolon, rhizoid

d. sporangiofor, sporangium, rhizoid, stolon

e. sporangiofor, sporangium, stolon, rhizoid

11. Dari hasil pengamatan jamur tampak ciri-ciri sebagai berikut.

1. Uniseluler atau multiseluler

2. Hifa bersekat

3. Menghasilkan askospora

4. Hidup secara saprofit atau parasit

Berdasarkan ciri-ciri tersebut dapat disimpulkan jamur tersebut masuk ke

dalam divisi....

a. ascomycota

b. zygomycota

c. basidiomycota

d. deuteromycota

e. oomycota

12. Berikut ini merupakan pernyataan tentang reproduksi seksual jamur

zygomycota.

1. Meiosis

2. Plasmogami

3. Hifa – bergabung dengan hifa +

4. Kariogami

5. Zigosporangium

Urutan proses reproduksi seksual jamur zygomycota yang tepat adalah....

Page 150: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

141

a. 1 – 2 – 3 – 4 – 5

b. 5 – 3 – 4 – 2 – 1

c. 3 – 4 – 2 – 1 – 5

d. 3 – 2 – 4 – 1 – 5

e. 3 – 4 – 2 – 5 – 1

13. Ketika sedang menyiram tanaman, Hasbi melihat ada sekumpulan jamur

yang hidup tak jauh dari pohon besar yang ada di pekarangan rumahnya.

Jamur tersebut memiliki tubuh buah berbentuk bulat telur, memiliki

tudung yang berbentuk seperti cawan berwarna cokelat tua keabu-abuan,

batangnya berwarna cokelat dan dilindungi oleh selubung. Dari uraian

tersebut, hipotesis yang dapat dirumuskan adalah....

a. jamur tersebut berasal dari divisi zygomycota

b. jamur tersebut berasal dari divisi ascomycota

c. jamur tersebut berasal dari divisi basidiomycota

d. jamur tersebut berasal dari divisi deuteromycota

e. jamur tersebut berasal dari divisi oomycota

14. Perhatikan gambar berikut!

Jamur yang reproduksi seksualnya dengan cara membentuk basidium

ditunjukkan oleh nomor….

a. 1 dan 2

b. 1 dan 3

c. 2 dan 4

d. 3 dan 6

e. 5 dan 6

15. Berikut ini yang merupakan cara reproduksi seksual dan aseksual pada

jamur divisi deuteromycota adalah....

a. belum diketahui dan konidiospora

b. konidiospora dan belum diketahui

Page 151: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

142

c. belum diketahui dan askospora

d. askospora dan belum diketahui

e. belum diketahui keduanya

16. Simbiosis antara jamur dengan akar tanaman disebut....

a. liken

b. lumut kerak

c. mikoriza

d. alga

e. miselium

17. Penyakit ini muncul sebagai infeksi sekunder pada penderita AIDS,

asma, dan gangguan paru-paru kronis yang disebabkan oleh jamur

Aspergillus sp. Penyakit yang dimaksud adalah....

a. TBC

b. Aspergillosis

c. Blastomikosis

d. Kanker paru-paru

e. Emfisema

. 18. Perhatikan tabel di bawah ini.

Jamur Peranan

1. Fusarium sp. a. untuk membuat tempe

2. Rhizopus oryzae b. untuk membuat keju

3. Auricularia polytricha c. untuk membuat kecap

4. Saccharomyces cerevisiae d. untuk membuat tapai

Hubungan jenis jamur dan peranannya yang benar pada tabel di atas

adalah....

a. 1 dan b

b. 2 dan c

c. 3 dan c

d. 4 dan a

e. 4 dan d

19. Jenis jamur yang dapat digunakan untuk menguraikan kotoran hewan

adalah....

a. Candida albicans

b. Rhodotorula sp.

c. Blastomyces brasiliensis

d. Mucor mucedo

e. Pilobolus sp.

Page 152: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

143

20. Aspergillus fumigatus merupakan jamur yang merugikan manusia,

kerugian atau penyakit yang disebabkan oleh jamur tersebut adalah....

a. menginfeksi tanaman jagung

b. menginfeksi tanaman kacang

c. menginfeksi saluran pernapasan dan paru-paru

d. menginfeksi kuku dan kulit

e. menginfeksi kulit rambut

Page 153: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

144

Lampiran 13

Data Hasil Pretes Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Siswa Skor Pretes Skor Postes

Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

1 50 35 95 75

2 45 45 80 65

3 40 50 85 85

4 20 30 70 70

5 35 40 85 85

6 35 55 80 90

7 20 35 80 80

8 45 45 85 85

9 45 35 85 75

10 15 25 85 75

11 45 45 85 80

12 45 40 85 75

13 40 25 100 70

14 45 40 75 75

15 50 50 85 85

16 45 30 75 75

17 35 25 75 75

18 15 25 65 75

19 35 30 75 85

20 15 25 70 70

21 35 25 95 75

22 40 25 80 80

23 35 55 90 75

24 30 35 90 80

25 45 55 90 75

26 30 55 80 75

27 20 40 75 90

28 50 35 80 65

29 50 25 100 55

30 40 45 95 80

31 35 45 75 85

32 25 45 80 80

33 35 25 90 80

34 15 35 75 80

35 60 30 100 85

Rerata 36.143 37.286 83.286 77.429

Page 154: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

145

Lampiran 14

Analisis N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Siswa Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Pretes Postes N-gain Kriteria Pretes Postes N-Gain Kriteria

1 50 95 0.900 Tinggi 35 75 0.615 Sedang

2 45 80 0.636 Sedang 45 65 0.364 Sedang

3 40 85 0.750 Tinggi 50 85 0.700 Sedang

4 20 70 0.625 Sedang 30 70 0.571 Sedang

5 35 85 0.769 Tinggi 40 85 0.750 Tinggi

6 35 80 0.692 Sedang 55 90 0.778 Tinggi

7 20 80 0.750 Tinggi 35 80 0.692 Sedang

8 45 85 0.727 Tinggi 45 85 0.727 Tinggi

9 45 85 0.727 Tinggi 35 75 0.615 Sedang

10 15 85 0.824 Tinggi 25 75 0.667 Sedang

11 45 85 0.727 Tinggi 45 80 0.636 Sedang

12 45 85 0.727 Tinggi 40 75 0.583 Sedang

13 40 100 1.000 Tinggi 25 70 0.600 Sedang

14 45 75 0.545 Sedang 40 75 0.583 Sedang

15 50 85 0.700 Sedang 50 85 0.700 Sedang

16 45 75 0.545 Sedang 30 75 0.643 Sedang

17 35 75 0.615 Sedang 25 75 0.667 Sedang

18 15 65 0.588 Sedang 25 75 0.667 Sedang

19 35 75 0.615 Sedang 30 85 0.786 Tinggi

20 15 70 0.647 Sedang 25 70 0.600 Sedang

21 35 95 0.923 Tinggi 25 75 0.667 Sedang

22 40 80 0.667 Sedang 25 80 0.733 Tinggi

23 35 90 0.846 Tinggi 55 75 0.444 Sedang

24 30 90 0.857 Tinggi 35 80 0.692 Sedang

25 45 90 0.818 Tinggi 55 75 0.444 Sedang

26 30 80 0.714 Tinggi 55 75 0.444 Sedang

27 20 75 0.688 Sedang 40 90 0.833 Tinggi

28 50 80 0.600 Sedang 35 65 0.462 Sedang

29 50 100 1.000 Tinggi 25 55 0.400 Sedang

30 40 95 0.917 Tinggi 45 80 0.636 Sedang

31 35 75 0.615 Sedang 45 85 0.727 Tinggi

32 25 80 0.733 Tinggi 45 80 0.636 Sedang

33 35 90 0.846 Tinggi 25 80 0.733 Tinggi

34 15 75 0.706 Tinggi 35 80 0.692 Sedang

35 60 100 1.000 Tinggi 30 85 0.786 Tinggi

Rerata 36.143 83.286 0.744 Tinggi 37.286 77.429 0.636 Sedang

Page 155: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

146

Lampiran 15

Hasil Uji Normalitas Data Pretes

1. Uji Normalitas Pretes Kelas Eksperimen

No Xi F Zn Zi F (Zi) S (Zi) |F (Zi) - S (Zi)|

1 15 4 4 -1.779 0.038 0.114 0.077

2 20 3 7 -1.358 0.087 0.200 0.113

3 25 1 8 -0.937 0.174 0.229 0.054

4 30 2 10 -0.517 0.303 0.286 0.017

5 35 8 18 -0.096 0.462 0.514 0.053

6 40 4 22 0.324 0.627 0.629 0.001

7 45 8 30 0.745 0.772 0.857 0.085

8 50 4 34 1.166 0.878 0.971 0.093

9 60 1 35 2.007 0.978 1.000 0.022

Lhitung = 0.113

Ltabel = 0.886/√ = 0.150

Lhitung < Ltabel = 0.113 < 0.150, maka data berdistribusi normal.

2. Uji Normalitas Pretes Kelas Kontrol

No Xi F Zn Zi F (Zi) S (Zi) |F (Zi) - S (Zi)|

1 25 9 9 -1.199 0.115 0.257 0.142

2 30 4 13 -0.711 0.238 0.371 0.133

3 35 6 19 -0.223 0.412 0.543 0.131

4 40 4 23 0.265 0.604 0.657 0.053

5 45 6 29 0.753 0.774 0.829 0.054

6 50 2 31 1.241 0.893 0.886 0.007

7 55 4 35 1.729 0.958 1.000 0.042

Lhitung = 0.142

Ltabel = 0.886/√ = 0.150

Lhitung < Ltabel = 0.142 < 0.150, maka data berdistribusi normal.

Page 156: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

147

Lampiran 16

Hasil Uji Normalitas Data Postes

1. Uji Normalitas Postes Kelas Eksperimen

No Xi F Zn Zi F (Zi) S (Zi) |F (Zi) - S (Zi)|

1 65 1 1 -2.053 0.020 0.029 0.009

2 70 2 3 -1.492 0.068 0.086 0.018

3 75 7 10 -0.930 0.176 0.286 0.110

4 80 7 17 -0.369 0.356 0.486 0.130

5 85 8 25 0.192 0.576 0.714 0.138

6 90 4 29 0.754 0.775 0.829 0.054

7 95 3 32 1.315 0.906 0.914 0.009

8 100 3 35 1.877 0.970 1.000 0.030

Lhitung = 0.138

Ltabel = 0.886/√ = 0.150

Lhitung < Ltabel = 0.138 < 0.150, maka data berdistribusi normal.

2. Uji Normalitas Postes Kelas Kontrol

No Xi F Zn Zi F (Zi) S (Zi) |F (Zi) - S (Zi)|

1 55 1 1 -3.067 0.001 0.029 0.027

2 65 2 3 -1.699 0.045 0.086 0.041

3 70 3 6 -1.016 0.155 0.171 0.017

4 75 12 18 -0.332 0.370 0.514 0.144

5 80 8 26 0.352 0.637 0.743 0.105

6 85 7 33 1.035 0.850 0.943 0.093

7 90 2 35 1.719 0.957 1.000 0.043

Lhitung = 0.144

Ltabel = 0.886/√ = 0.150

Lhitung < Ltabel = 0.144 < 0.150, maka data berdistribusi normal.

Page 157: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

148

Lampiran 17

Hasil Uji Homogenitas Data Pretes

Pretes

N kelas eksperimen 35

N kelas kontrol 35

S2 terbesar 141.30

S2 terkecil 104.92

1. Fhitung =

=

=

= 1.35

2. Menentukan Ftabel dari db (derajat bebas)

Db pembilang = n – 1

= 35 – 1

= 34

Db penyebut = n – 1

= 35 – 1

= 34

Ftabel adalah 1.77

Fhitung < Ftabel = 1.35 < 1.77, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua data

memiliki populasi varians yang homogen.

Page 158: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

149

Lampiran 18

Hasil Uji Homogenitas Data Postes

Postes

N kelas eksperimen 35

N kelas kontrol 35

S2 terbesar 79.33

S2 terkecil 53.49

1. Fhitung =

=

=

= 1.48

2. Menentukan Ftabel dari db (derajat bebas)

Db pembilang = n – 1

= 35 – 1

= 34

Db penyebut = n – 1

= 35 – 1

= 34

Ftabel adalah 1.77

Fhitung < Ftabel = 1.48 < 1.77, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua data

memiliki populasi varians yang homogen.

Page 159: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

150

Lampiran 19

Hasil Uji Hipotesis Statistik (Uji-t)

A. Perhitungan Uji Hipotesis Data Pretes

Kriteria pengujian :

1. Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima.

2. Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak.

Dengan taraf signifikansi 0,05 dan dk = 68

Menghitung nilai S gabungan

( )

( )

= √( ) ( ) ( ) ( )

= √

= √

= √

S = 11.09

Mencari thitung

=

=

=

√ =

( ) =

thitung = 0.43

Hasil perhitungan uji hipotesis statistik menggunakan uji-t didapatkan hasil

thitung sebesar 0.43 pada taraf signifikansi 5% (α = 0.05) dengan derajat kebebasan

(db=68) didapatkan ttabel sebesar 2.00. Maka thitung > ttabel (0.43 < 2.00) sehingga

dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari penerapan

model pembelajaran problem based learning terhadap hasil belajar biologi siswa

pada konsep Fungi.

Page 160: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

151

B. Perhitungan Uji Hipotesis Data Postes

Kriteria pengujian :

3. Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima.

4. Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak.

Dengan taraf signifikansi 0,05 dan dk = 68

Menghitung nilai S gabungan

( )

( )

= √( ) ( ) ( ) ( )

= √

= √

= √

S = 8.15

Mencari thitung

=

=

=

√ =

( ) =

thitung = 2.99

Hasil perhitungan uji hipotesis statistik menggunakan uji-t didapatkan hasil

thitung sebesar 2.99 pada taraf signifikansi 5% (α = 0.05) dengan derajat kebebasan

(db=68) didapatkan ttabel sebesar 2.00. Maka thitung > ttabel (2.99 > 2.00) sehingga

dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari penerapan model

pembelajaran problem based learning terhadap hasil belajar biologi siswa pada

konsep Fungi.

Page 161: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

152

Lampiran 20

PEDOMAN WAWANCARA GURU

Hari, Tanggal : Senin, 16 November 2015

Subjek : Dra. Hermastuti Muji Rahayu

Tempat : Ruang tamu SMAN 87 Jakarta

Waktu : Pukul 09.00 WIB – 09.30 WIB

1. Bagaimana antusiasme siswa terhadap pelajaran biologi pada saat

pembelajaran berlangsung?

Jawab: Sebagian besar siswa antusias, namun sebagian lagi belum.

2. Metode apa saja yang biasa ibu gunakan dalam pembelajaran biologi ini?

Jawab: Metode yang biasa saya gunakan adalah diskusi dan presentasi

kelompok, tanya jawab serta praktikum*. Saya memang membiasakan siswa

untuk lebih aktif. Biasanya saya juga memberikan LKS satu minggu sebelum

materi bersangkutan diajarkan. Hal ini dimaksudkan agar siswa mengisi atau

setidaknya membaca LKS tersebut agar mereka sedikit banyak mempunyai

gambaran tentang materi yang akan diajarkan. Namun kenyataannya sebagian

besar siswa tidak membaca apalagi mengisi LKS tersebut.

3. Apakah ibu/bapak guru, khususnya ibu sendiri, sudah pernah menggunakan

model pembelajaran problem based learning saat mengajar?

Jawab: Beberapa guru belum begitu menguasai model pembelajaran yang

dituntutkan kurikulum 2013, namun ada sebagian guru yang sudah bisa

mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan

langkah pembelajaran yang sulit dan memakan waktu sehingga sebagian besar

guru hanya dapat memanfaatkan Power Point, khususnya saya yang biasa

menggunakan metode presentasi kelompok saat mengajar.

4. Bagaimana hasil belajar biologi siswa kelas X SMAN 87 Jakarta?

Jawab: Hasil belajar siswa dirasa masih kurang maksimal, karena sebagian

besar siswa mendapatkan nilai ulangan harian di bawah KKM (75).

5. Bagaimana cara ibu meningkatkan hasil belajar biologi siswa?

Page 162: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

153

Page 163: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

154

Lampiran 21

Page 164: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

155

Page 165: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

156

Page 166: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

157

Page 167: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

158

Page 168: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

159

Page 169: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

160

Page 170: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

161

Page 171: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

162

Lampiran 22

Page 172: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

163

Page 173: PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31927/3/ARFAN... · Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

164