print camp ur mater i

28
LIPATAN (FOULDING) DAN PATAHAN LIPATAN ( FOULDING ) • Lipatan merupakan struktur seperti gelombang yang terhasil akibat canggaan perlapisan, foliasi dan permukaan planar yang lain pada skala yang berbagai. • Lipatan terbentuk di persekitaran canggaan yang berbagai, daripada permukaan kerak bumi yang rapuh hingga ke bahagian dalam bumi yang mulur. • Lipatan boleh berbentuk secara terbuka dan landai hingga ke sangat ketat dan berlaku secara berasingan atau berkumpulan. JENIS-JENIS LIPATAN: 1. Lipatan Tegak terjadi karena pengaruh tenaga radial, kekuatan sama atau seimbang dengan tenaga tangensial. 2. Lipatan Miring terjadi karena arah tenaga horizontal tidak sama atau tenaga radial lebih kecil dari pada tenaga tangensial. 3. Lipatan Rebah terjadi karena tenaga horizontal berasal dari satu arah. 4. Lipatan Menggantung terjadi karena hanya tenaga tangensial yang bekerja. 5. Lipatan Berpindah lipatan yang terjadi karena adanya tenaga tangensial yang bekerja. 6. Lipatan Isokinal terjadi karena masuknya lembah lipatan kedalam struktur puncak akibat tidak seimbangnya tenaga tangensial dan radial. PATAHAN Patahan, adalah retakan sepanjang blok pada kerak bumi yang pada kedua sisinya bergerak satu dengan yang lainnya dengan arah yang paralel dengan retakan tersebut. JENIS-JENIS PATAHAN A. PATAHAN SLENK / GRABEN / TANAH TURUN, yaitu bentuk patahan yang mengalami pemerosotan ke bawah di antara dua bagian yang tinggi atau disebut juga lembahan patahan.. B. PATAHAN HORST / TANAH NAIK, yaitu bentuk patahan yang mengalami kenaikan di antara dua bagian yang rendah, atau disebut juga puncak patahan. C. DEKSTRAL terjadi jika kita berdiri potongan yang berada di depan kita bergeser ke kanan. D. SINITRAL, jika kita berdiri di potongan sesar yang satu dan yang lain bergeser ke kiri.

Upload: noe153

Post on 17-Sep-2015

29 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

kebumian

TRANSCRIPT

LIPATAN (FOULDING) DAN PATAHAN

LIPATAN (FOULDING) DAN PATAHAN

LIPATAN ( FOULDING )

Lipatan merupakan struktur seperti gelombang yang terhasil akibat canggaan perlapisan, foliasi dan permukaan planar yang lain pada skala yang berbagai. Lipatan terbentuk di persekitaran canggaan yang berbagai, daripada permukaan kerak bumi yang rapuh hingga ke bahagian dalam bumi yang mulur. Lipatan boleh berbentuk secara terbuka dan landai hingga ke sangat ketat dan berlaku secara berasingan atau berkumpulan.

JENIS-JENIS LIPATAN:1. Lipatan Tegak terjadi karena pengaruh tenaga radial, kekuatan sama atau seimbang dengan tenaga tangensial.2. Lipatan Miring terjadi karena arah tenaga horizontal tidak sama atau tenaga radial lebih kecil dari pada tenaga tangensial.3. Lipatan Rebah terjadi karena tenaga horizontal berasal dari satu arah.4. Lipatan Menggantung terjadi karena hanya tenaga tangensial yang bekerja.5. Lipatan Berpindah lipatan yang terjadi karena adanya tenaga tangensial yang bekerja.6. Lipatan Isokinal terjadi karena masuknya lembah lipatan kedalam struktur puncak akibat tidak seimbangnya tenaga tangensial dan radial.

PATAHANPatahan, adalah retakan sepanjang blok pada kerak bumi yang pada kedua sisinya bergerak satu dengan yang lainnya dengan arah yang paralel dengan retakan tersebut.JENIS-JENIS PATAHANA. PATAHAN SLENK / GRABEN / TANAH TURUN, yaitu bentuk patahan yang mengalami pemerosotan ke bawah di antara dua bagian yang tinggi atau disebut juga lembahan patahan..B. PATAHAN HORST / TANAH NAIK, yaitu bentuk patahan yang mengalami kenaikan di antara dua bagian yang rendah, atau disebut juga puncak patahan.C. DEKSTRAL terjadi jika kita berdiri potongan yang berada di depan kita bergeser ke kanan.D. SINITRAL, jika kita berdiri di potongan sesar yang satu dan yang lain bergeser ke kiri.E. BLOCK MOUNTAIN adalah sebuah gunung yang terjadi oleh pecahan dan kumpulan dari batuan-batuan besar yang berasal dari karang.F. DOME adalah elemen struktural Arsitektur ya yang mirip dengan rongga atas setengah dari asphere. Kubah struktur yang terbuat dari berbagai bahan memiliki panjang garis keturunan memperluas arsitektur menjadi prasejarah.

Prinsip Dasar Geologi Dalam Penentuan Waktu Nisbi

Prinsip Unformitarianisme :Keadaan dan proses-proses geologi yang terjadi di bumi pada waktu sekarang ini juga terjadi hampir sama pada masa lampau tetapi pada tempat yang berbeda. Prinsip ini dicetuskan oleh seorang geolog dari Skotlandia, James Hutton, yaitu "the present is the key to the past." menurutnya, keadaan bumi pada masa lalu dapat dijelaskan dengan apa yang terlihat dan terjadi pada saat ini.

Prinsip Initial horizontality :Pada awal proses kejadiannya, perlapisan batuan pada umumnya akan menempati posisi horisontal di dasar cekungan sejajar dengan permukaan bumi, sehingga kalau dijumpai perlapisan sudah dalam posisi miring, maka perlapisan tersebut sudah mengalami proses tektonik (gerakan kulit bumi) yang memiringkan perlapisan tersebut.

Prinsip Cross-cutting relationship :Apabila suatu urutan perlapisan terpotong oleh sesar / patahan, maka sesar tersebut berumur lebih muda dari perlapisan termuda yang mengalami penyesaran dan lebih tua dari lapisan tertua yang tidak mengalami penyesaran tersebut.

Prinsip Faunal Succession :Karena terjadinya evolusi, berbagai fosil yang terawetkan di dalam sekuen betuan, kenampakan fisiknya berubah secara gradual dan teratur sejalan dengan waktu. Kelompok-kelompok fosil dan betuan yang mengandung fosil tersebut dapat digunakan untuk mengkorelasikan secara geografik antara suatu daerah dengan daerah lain.

Prinsip Inklusi :Apabila suatu fragmen batuan masuk kedalam tubuh batuan lain sebagai inklusi, maka batuan yang menjadi inklusi tersebut lebih tua dari batuan yang diinklusinya. Sebagai contoh yaitu ketika xenolit ditemukan di dalam batuan beku, maka xenolit tersebut berumur lebih tua daripada batuan yang di masukinya.

Berdasar pemanfaatan hukum-hukum tersebut maka sebagai hasilnya dapat diketahui urutan kejadian dari bebatuan yang ada di suatu tempat, sehingga urutan posisinya dapat digambarkan dengan baik. Gambar dari urutan posisi batuan di lapangan disebut sebagai kolom stratigrafi dari suatu tempat. Disamping itu secara nisbi dapat pula diketahui kapan terjadinya proses lain yang ada di tempat tersebut misalnya kalau di suatu tempat ada batuan yang mengalami penyesaran (pematahan), perlipatan, intrusi (penerobosan), pengangkatan dan erosi, maka secara nisbi proses tersebut dapat ditentukan kapan terjadinya.

Prinsip pengurutan secara nisbi inilah yang mengawali proses geokronologi dari batuan-batuan di bumi. Kolom-kolom semula dibuat secara lokal disuatu tempat kemudian dicari hubungan kesamaannya (dikorelasikan) dengan kolom di tempat lain. Proses korelasi lokal ini kemudian diperluas menjadi korelasi regional dan akhirnya korelasi secara global. Dalam urutan tersebut terdapat bagian-bagian yang khas berasal dari satu tempat. Oleh karenanya nama urutan tersebut diberikan sesuai dengan nama tempat terdapatnya urutan yang khas tersebut. Sebagai contoh salah satu urutan batuan tua dijumpai di Wales (Inggeris), tempat dimana dulu tinggal suku Cambria. Oleh karena itu urutan batuan yang khas seperti itu, baik yang berada di Cambria maupun yang juga dijumpai di tempat lain selanjutnya disebut sebagai perlapisan Cambrian. Ditempat lain juga di Inggeris dijumpai batuan khas yang tersingkap (muncul dan dapat diamati) di tempat yang dulu ditempati suku Ordovicic. Urutan khas itu disebut sebagai perlapisan Ordovician. Selanjutnya di tempat yang dulu ditempati oleh suku Silur, terdapat urutan batuan yang khas, yang kemudian disebut sebagai perlapisan Silurian. Setelah ke tiga tempat tersebut dikorelasikan terutama dengan mengggunakan hukum Superposisi, diketahui bahwa Cambrian terletak di bawah Ordovician dan Silurian terletak di atas Ordovician. Dengan demikian di sekitar Wales dijumpai urutan perlapisan Cambrian, Ordovician dan kemudian Silurian.

(geologi)" Periode[1]Kala/SeriPeristiwa utamaMulai,(juta )

Akhir es" glasiasi dan kebangkitan peradaban manusia.0.011430 0.00013[4]

PleistosenBerkembangnya dan selanjutnya punahnya banyak mamalia besar (megafauna Pleistosen). Evolusi manusia modern secara anatomis. Awal Zaman Es terkini.1.806 0.005 *

PliosenIklim dingin dan kering. Australopitheca; banyak mamalia dan moluska yang saat ini ada mulai muncul. Homo habilis muncul.5.332 0.005 *

MiosenIklim moderat; Orogeny di belahan utara. Mamalia dan familia burung modern dikenali. Berbagai kuda dan mastodon berkembang. Rumput tumbuh di mana-mana. Kera pertama muncul.23.03 0.05 *

Paleogen[3]OligosenIklim hangat; Evolusi dan diversifikasi pada fauna pesat, terutama mamalia. Evolusi dan penyebaran utama berbagai jenis tumbuhan berbunga modern.33.90.1 *

EosenMamalia kuno (mis. Creodont, Condylarth, Uintatheriidae, dll) berkembang. Munculnya beberapa keluarga mamalia "modern". Paus primitif terdiversifikasi. Rumput pertama. Ice cap berkembang di Antarktika.55.80.2 *

PaleosenIklim tropis. Tumbuhan modern muncul; Mamalia terdiversikasi menjadi beberapa garis keturunan primitif menyusul kepunahan dinosaurus. Mamalia besar pertama (sampai seukuran beruang atau kuda nil kecil).65.50.3 *

(periode)" Kapur

Atas/AkhirTumbuhan berbunga berkembang, bersama dengan jenis-jenis baru insekta. Ikan bertulang sejati (Teleostei) modern mulai bermunculan. Ammonita, Belemnoidea, Bivalvia rudist, Echinoidea dan Porifera umum ditemukan. Banyak jenis baru dinosaurus (mis. Tyrannosauridae, Titanosauridae, Hadrosauridae, dan Ceratopsidae) berkembang, juga Crocodilia modern; mosasaurus dan hiu modern muncul di laut. Burung primitif perlahan menggantikan pterosaurus. Mamalia monotremata, marsupialia and eutheria bermunculan. Gondwana terpecah.99.60.9 *

Bawah/Awal145.5 4.0

Gymnospermae (terutama runjung" tumbuhan runjung, Bennettitales dan sikas) dan paku-pakuan umum ditemukan. Banyak jenis dinosaurus, seperti sauropoda, carnosaurus, and stegosaurus. Mamalia kecil umum ditemukan. Burung pertama dan hewan melata bersisik (Squamata). Ichthyosaurus dan plesiosaurus berkembang. Bivalvia, ammonita dan Belemnoidea juga banyak dijumpai. Bulu babi sangat umum, juga lili laut, bintang laut, Porifera, Brachiopoda, Terebratulida, dan Rhynchonellida. Terpecahnya Pangaea menjadi Gondwana dan Laurasia.161.2 4.0

Tengah175.6 2.0 *

Bawah/Awal199.6 0.6

TriasAtas/AkhirDinosaurus mendominasi: Archosaurus di daratan, Ichthyosaurus dan Nothosaurus di lautan, dan Pterosaurus di udara. Cynodonta menjadi lebih kecil dan lebih menyerupai mamalia; mamalia dan crocodilia pertama muncul. Dicrodium merupakan flora umum di daratan. Banyak terdapat amfibi Temnospondylus . Ammonita sangat umum. Koral modern dan ikan bertulang sejati (Teleostei) muncul, dan juga banyak insekta.228.0 2.0

Tengah245.0 1.5

Bawah/Awal251.0 0.4 *

(periode)" Perm

LopingianDaratan bergabung menjadi superbenua Pangaea, membentuk Pegunungan Appalachia. Akhir tahap glasial Permo-Carboniferous. Reptilia Synapsida (Pelycosaurus dan Therapsida) melimpah, sementara parareptilia dan [Amfibia Temnospondylia masih umum ditemukan. Pada zaman Perm pertengahan, flora zaman Karbon mulai digantikan oleh tumbuhan runjung (tumbuhan berbiji sejati pertama) dan tumbuhan lumut sejati pertama. Kumbang dan serangga bersayap dua berevolusi. Kehidupan laut berkembang di bagian terumbu dangkal yang hangat; Brachiopoda (Productida dan Spiriferida) , Bivalva, Foraminifera, dan amonit Orthocerida melimpah. Kepunahan massal antara Perm dan Trias terjadi 251 juta tahun yang lalu: 95 persen kehidupan di bumi pun, termasuk seluruh trilobita, graptolita, dan Blastoidea.260.4 0.7 *

Guadalupian270.6 0.7 *

Cisuralian299.0 0.8 *

(periode)" Karbon[5]/Pennsyl-vanianAtas/AkhirWinged insects radiate suddenly; some (esp. Protodonata and Palaeodictyoptera) are quite large. Amphibians common and diverse. First reptiles and coal forests (scale trees, ferns, club trees, giant horsetails, Cordaites, etc.). Highest-ever oxygen levels. Goniatites, brachiopods, bryozoa, bivalves, and corals plentiful in the seas. Testate forams proliferate.306.5 1.0

Tengah311.7 1.1

Bawah/Awal318.1 1.3 *

(periode)" Karbon[5]/Missis-sippianAtas/AkhirLarge primitive trees, first land vertebrates, and amphibious sea-scorpions live amid coal-forming coastal swamps. Lobe-finned rhizodonts are big fresh-water predators. In the oceans, early sharks are common and quite diverse; echinoderms (esp. crinoids and blastoids) abundant. Corals, bryozoa, goniatites and brachiopods (Productida, Spiriferida, etc.) very common. But trilobites and nautiloids decline. Glaciation in East Gondwana.326.4 1.6

Tengah345.3 2.1

Bawah/Awal359.2 2.5 *

(periode)" Devon

Atas/AkhirFirst clubmosses, horsetails and ferns appear, as do the first seed-bearing plants (progymnosperms), first trees (the tree-fern Archaeopteris), and first (wingless) insects. Strophomenid and atrypid brachiopods, rugose and tabulate corals, and crinoids are all abundant in the oceans. Goniatite ammonoids are plentiful, while squid-like coleoids arise. Trilobites and armoured agnaths decline, while jawed fishes (placoderms, lobe-finned and ray-finned fish, and early sharks) rule the seas. First amphibians still aquatic. "Old Red Continent" of Euramerica.385.3 2.6 *

Tengah397.5 2.7 *

Bawah/Awal416.0 2.8 *

SilurPridoliFirst vascular plants (the whisk ferns and their relatives), first millipedes and arthropleurids on land. First jawed fishes, as well as many armoured jawless fish, populate the seas. Sea-scorpions reach large size. Tabulate and rugose corals, brachiopods (Pentamerida, Rhynchonellida, etc.), and crinoids all abundant. Trilobites and mollusks diverse; graptolites not as varied.418.7 2.7 *

Atas/Akhir (Ludlow)422.9 2.5 *

Wenlock428.2 2.3 *

Bawah/Awal (Llandovery)443.7 1.5 *

OrdovisiumAtas/AkhirInvertebrates diversify into many new types (e.g., long straight-shelled cephalopods). Early corals, articulate brachiopods (Orthida, Strophomenida, etc.), bivalves, nautiloids, trilobites, ostracods, bryozoa, many types of echinoderms (crinoids, cystoids, starfish, etc.), branched graptolites, and other taxa all common. Conodonts (early planktonic vertebrates) appear. First green plants and fungi on land. Ice age at end of period.460.9 1.6 *

Tengah471.8 1.6

Bawah/Awal488.3 1.7 *

KambriumAtas/Akhir (Furongian)Major diversification of life in the Kambrium Explosion. Many fossils; most modern animal phyla appear. First chordates appear, along with a number of extinct, problematic phyla. Reef-building Archaeocyatha abundant; then vanish. Trilobites, priapulid worms, sponges, inarticulate brachiopods (unhinged lampshells), and many other animals numerous. Anomalocarids are giant predators, while many Ediacaran fauna die out. Prokaryotes, protists (e.g., forams), fungi and algae continue to present day. Gondwana emerges.501.0 2.0 *

Tengah513.0 2.0

Bawah/Awal542.0 0.3 *

Prakam-brium[6]Protero-zoikum[7]Neoprotero-zoikumEdiacaranGood fossils of multi-celled animals. Ediacaran fauna (or Vendobionta) flourish worldwide in seas. Trace fossils of worm-like Trichophycus, etc. First sponges and trilobitomorphs. Enigmatic forms include oval-shaped Dickinsonia, frond-shaped Charniodiscus, and many soft-jellied creatures.630

+5/-30 *

CryogenianPossible "snowball Earth" period. Fossils still rare. Rodinia landmass begins to break up.850 [8]

TonianRodinia supercontinent persists. Trace fossils of simple multi-celled eukaryotes. First radiation of dinoflagellate-like acritarchs.1000 [8]

Mesoprotero-zoikumStenianNarrow highly metamorphic belts due to orogeny as supercontinent Rodinia is formed.1200 [8]

EctasianPlatform covers continue to expand. Green algae colonies in the seas.1400 [8]

CalymmianPlatform covers expand.1600 [8]

Paleoprotero-zoikumStatherianFirst complex single-celled life: protists with nuclei. Columbia is the primordial supercontinent.1800 [8]

OrosirianThe atmosphere became oxygenic. Vredefort and Sudbury Basin asteroid impacts. Much orogeny.2050 [8]

RhyacianBushveld Formation occurs. Huronian glaciation.2300 [8]

SiderianOxygen Catastrophe: banded iron formations result.2500 [8]

Arkean[7]NeoarkeanStabilization of most modern cratons; possible mantle overturn event.2800 [8]

MesoarkeanFirst stromatolites (probably colonial cyanobacteria). Oldest macrofossils.3200 [8]

PaleoarkeanFirst known oxygen-producing bacteria. Oldest definitive microfossils.3600 [8]

EoarkeanSimple single-celled life (probably bacteria and perhaps archaea). Oldest probable microfossils.3800

Hadean[7]

HYPERLINK "file:///J:\\olimpiade\\geologi\\palaeontologi\\Skala_waktu_geologi.htm" \l "cite_note-note7-8" [9]Pembentukan bumi (4570 jtl). Zircon, mineral tertua yang diketahui (4400 jtl).c.4570

Batuan Beku

Batuan BekuBatuan beku atau igneous rock adalah batuan yang terbentuk dari proses pembekuan magma di bawah permukaan bumi atau hasil pembekuan lava di permukaan bumi. Menurut para ahli seperti Turner dan Verhoogen (1960), F. F Groun (1947), Takeda (1970), magma didefinisikan sebagai cairan silikat kental yang pijar terbentuk secara alamiah, bertemperatur tinggi antara 1.5002.5000C dan bersifat mobile (dapat bergerak) serta terdapat pada kerak bumi bagian bawah. Dalam magma tersebut terdapat beberapa bahan yang larut, bersifat volatile (air, CO2, chlorine, fluorine, iron, sulphur, dan lain-lain) yang merupakan penyebab mobilitas magma, dan non-volatile (non-gas) yang merupakan pembentuk mineral yang lazim dijumpai dalam batuan beku.Pada saat magma mengalami penurunan suhu akibat perjalanan ke permukaan bumi, maka mineral-mineral akan terbentuk. Peristiwa tersebut dikenal dengan peristiwa penghabluran. Berdasarkan penghabluran mineral-mineral silikat (magma), oleh NL. Bowen disusun suatu seri yang dikenal dengan Bowens Reaction Series.Dalam mengidentifikasi batuan beku, sangat perlu sekali mengetahui karakteristik batuan beku yang meliputi sifat fisik dan komposisi mineral batuan beku. Dalam membicarakan masalah sifat fisik batuan beku tidak akan lepas dari:1. TeksturTekstur pada batuan beku umumnya ditentukan oleh tiga hal yang penting, yaitu: o KristalinitasKristalinitas adalah derajat kristalisasi dari suatu batuan beku pada waktu terbentuknya batuan tersebut. Kristalinitas dalam fungsinya digunakan untuk menunjukkan berapa banyak yang berbentuk kristal dan yang tidak berbentuk kristal, selain itu juga dapat mencerminkan kecepatan pembekuan magma. Apabila magma dalam pembekuannya berlangsung lambat maka kristalnya kasar. Sedangkan jika pembekuannya berlangsung cepat maka kristalnya akan halus, akan tetapi jika pendinginannya berlangsung dengan cepat sekali maka kristalnya berbentuk amorf.Dalam pembentukannnya dikenal tiga kelas derajat kristalisasi, yaitu: ( Holokristalin, yaitu batuan beku dimana semuanya tersusun oleh kristal. ( Tekstur holokristalin adalah karakteristik batuan plutonik, yaitu mikrokristalin yang telah membeku di dekat permukaan. ( Hipokristalin, yaitu apabila sebagian batuan terdiri dari massa gelas dan sebagian lagi terdiri dari massa kristal. Holohialin, yaitu( batuan beku yang semuanya tersusun dari massa gelas. Tekstur holohialin banyak terbentuk sebagai lava (obsidian), dike dan sill, atau sebagai fasies yang lebih kecil dari tubuh batuan. o GranularitasGranularitas didefinisikan sebagai besar butir (ukuran) pada batuan beku. Pada umumnya dikenal dua kelompok tekstur ukuran butir, yaitu: ( Fanerik/fanerokristalin Besar kristal-kristal dari golongan ini( dapat dibedakan satu sama lain secara megaskopis dengan mata biasa. Kristal-kristal jenis fanerik ini dapat dibedakan menjadi: Halus( (fine), apabila ukuran diameter butir kurang dari 1 mm. Sedang( (medium), apabila ukuran diameter butir antara 1 5 mm. Kasar( (coarse), apabila ukuran diameter butir antara 5 30 mm. Sangat( kasar (very coarse), apabila ukuran diameter butir lebih dari 30 mm. o AfanitikBesar kristal-kristal dari golongan ini tidak dapat dibedakan dengan mata biasa sehingga diperlukan bantuan mikroskop. Batuan dengan tekstur afanitik dapat tersusun oleh kristal, gelas atau keduanya. Dalam analisa mikroskopis dapat dibedakan: ( Mikrokristalin, apabila mineral-mineral pada batuan beku bisa diamati dengan bantuan mikroskop dengan ukuran butiran sekitar 0,1 0,01 mm. ( Kriptokristalin, apabila mineral-mineral dalam batuan beku terlalu kecil untuk diamati meskipun dengan bantuan mikroskop. Ukuran butiran berkisar antara 0,01 0,002 mm. Amorf/glassy/hyaline, apabila batuan beku tersusun oleh gelas. o Bentuk KristalBentuk kristal adalah sifat dari suatu kristal dalam batuan, jadi bukan sifat batuan secara keseluruhan. Ditinjau dari pandangan dua dimensi dikenal tiga bentuk kristal, yaitu: Euhedral, apabila batas dari mineral adalah( bentuk asli dari bidang kristal. Subhedral, apabila sebagian dari( batas kristalnya sudah tidak terlihat lagi. Anhedral, apabila( mineral sudah tidak mempunyai bidang kristal asli. Ditinjau dari( pandangan tiga dimensi, dikenal empat bentuk kristal, yaitu: ( Equidimensional, apabila bentuk kristal ketiga dimensinya sama panjang. ( Tabular, apabila bentuk kristal dua dimensi lebih panjang dari satu dimensi yang lain.( Prismitik, apabila bentuk kristal satu( dimensi lebih panjang dari dua dimensi yang lain. Irregular,( apabila bentuk kristal tidak teratur. o Hubungan Antar KristalHubungan antar kristal atau disebut juga relasi didefinisikan sebagai hubungan antara kristal/mineral yang satu dengan yang lain dalam suatu batuan. Secara garis besar, relasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu: ( Equigranular, yaitu apabila secara relatif ukuran kristalnya yang membentuk batuan berukuran sama besar. Berdasarkan keidealan kristal-kristalnya, maka equigranular dibagi menjadi tiga, yaitu: ( Panidiomorfik granular, yaitu apabila sebagian besar mineral-mineralnya terdiri dari mineral-mineral yang euhedral. Hipidiomorfik( granular, yaitu apabila sebagian besar mineral-mineralnya terdiri dari mineral-mineral yang subhedral. Allotriomorfik granular, yaitu( apabila sebagian besar mineral-mineralnya terdiri dari mineral-mineral yang anhedral. Inequigranular, yaitu apabila ukuran butir( kristalnya sebagai pembentuk batuan tidak sama besar. Mineral yang besar disebut fenokris dan yang lain disebut massa dasar atau matrik yang bisa berupa mineral atau gelas. 2. StrukturStruktur adalah kenampakan batuan secara makro yang meliputi kedudukan lapisan yang jelas/umum dari lapisan batuan. Struktur batuan beku sebagian besar hanya dapat dilihat dilapangan saja, misalnya: o Pillow lava atau lava bantal, yaitu struktur paling khas dari batuan vulkanik bawah laut, membentuk struktur seperti bantal. o Joint struktur, merupakan struktur yang ditandai adanya kekar-kekar yang tersusun secara teratur tegak lurus arah aliran. Sedangkan struktur yang dapat dilihat pada contoh-contoh batuan (hand speciment sample), yaitu:o Masif, yaitu apabila tidak menunjukkan adanya sifat aliran, jejak gas (tidak menunjukkan adanya lubang-lubang) dan tidak menunjukkan adanya fragmen lain yang tertanam dalam tubuh batuan beku. o Vesikuler, yaitu struktur yang berlubang-lubang yang disebabkan oleh keluarnya gas pada waktu pembekuan magma. Lubang-lubang tersebut menunjukkan arah yang teratur. o Skoria, yaitu struktur yang sama dengan struktur vesikuler tetapi lubang-lubangnya besar dan menunjukkan arah yang tidak teratur. o Amigdaloidal, yaitu struktur dimana lubang-lubang gas telah terisi oleh mineral-mineral sekunder, biasanya mineral silikat atau karbonat. o Xenolitis, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya fragmen/pecahan batuan lain yang masuk dalam batuan yang mengintrusi. Pada umumnya batuan beku tanpa struktur (masif), sedangkan struktur-struktur yang ada pada batuan beku dibentuk oleh kekar (joint) atau rekahan (fracture) dan pembekuan magma, misalnya: columnar joint (kekar tiang), dan sheeting joint (kekar berlembar). 3. Komposisi MineralUntuk menentukan komposisi mineral pada batuan beku, cukup dengan mempergunakan indeks warna dari batuan kristal. Atas dasar warna mineral sebagai penyusun batuan beku dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: o Mineral felsik, yaitu mineral yang berwarna terang, terutama terdiri dari mineral kwarsa, feldspar, feldspatoid dan muskovit. o Mineral mafik, yaitu mineral yang berwarna gelap, terutama biotit, piroksen, amphibol dan olivin. Batuan beku dapat diklasifikasikan berdasarkan cara terjadinya, kandungan SiO2, dan indeks warna. Dengan demikian dapat ditentukan nama batuan yang berbeda-beda meskipun dalam jenis batuan yang sama, menurut dasar klasifikasinya.Klasifikasi berdasarkan cara terjadinya, menurut Rosenbusch (1877-1976) batuan beku dibagi menjadi: Effusive rock, untuk batuan beku yang terbentuk di permukaan. Dike rock, untuk batuan beku yang terbentuk dekat permukaan. Deep seated rock, untuk batuan beku yang jauh di dalam bumi. Oleh W.T. Huang (1962), jenis batuan ini disebut plutonik, sedang batuan effusive disebut batuan vulkanik. Klasifikasi berdasarkan kandungan SiO2 (C.L. Hugnes, 1962), yaitu: Batuan beku asam, apabila kandungan SiO2 lebih dari 66%. Contohnya adalah riolit. Batuan beku intermediate, apabila kandungan SiO2 antara 52% - 66%. Contohnya adalah dasit. Batuan beku basa, apabila kandungan SiO2 antara 45% - 52%. Contohnya adalah andesit. Batuan beku ultra basa, apabila kandungan SiO2 kurang dari 45%. Contohnya adalah basalt. Klasifikasi berdasarkan indeks warna ( S.J. Shand, 1943), yaitu: Leucoctaris rock, apabila mengandung kurang dari 30% mineral mafik. Mesococtik rock, apabila mengandung 30% - 60% mineral mafik. Melanocractik rock, apabila mengandung lebih dari 60% mineral mafik. Sedangkan menurut S.J. Ellis (1948) juga membagi batuan beku berdasarkan indeks warnanya sebagai berikut: Holofelsic, untuk batuan beku dengan indeks warna kurang dari 10%. Felsic, untuk batuan beku dengan indeks warna 10% sampai 40%. Mafelsic, untuk batuan beku dengan indeks warna 40% sampai 70%. Mafik, untuk batuan beku dengan indeks warna lebih dari 70%. Meteorologi-Klimatologi (Earth Science Olympiad)

METEOROLOGI-KLIMATOLOGI

TEMPERATURSuhu atau temperatur udara adalah derajat panas dari aktivitas molekul dalam atmosfer.

Alat untuk mengukur suhu atau temperatur udara atau derajat panas disebut Thermometer.

Biasanya pengukuran suhu atau temperatur udara dinyatakan dalam skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F).

Udara timbul karena adanya radiasi panas matahari yang diterima bumi.

TEKANANTekanan udara adalah suatu gaya yang timbul akibat adanya berat dari lapisan udara.

Besarnya tekanan udara di setiap tempat pada suatu saat berubah-ubah. Makin tinggi suatu tempat dari permukaan laut, makin rendah tekanan udaranya. Hal ini disebabkan karena makin berkurangnya udara yang menekan.Besarnya tekanan udara diukur dengan barometer dan dinyatakan dengan milibar (mb). Barometer terdiri dari berbagai macam :

1. Barometer air raksa, yang menggunakan skala milimeter air raksa (mm Hg). Barometer ini diciptakan oleh Torriceli (1643).

2. Barometer Aneroid, yang menggunakan skala milibar (mb). 3. Barograf, yaitu barometer yang secara otomatis mencatat sendiri tekanan udara setiap saat dalam jangka waktu tertentu dalam barogram dengan menggunakan skala milibar (mb). Tekanan udara dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:1) Tekanan udara tinggi, lebih dari 1013 mb.2) Tekanan udara rendah, kurang dari 1013 mb.3) Tekanan di permukaan laut, sama dengan 1013 mb.

KELEMBABANKelembaban udara adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam massa udara pada saat dan tempat tertentu.

Alat untuk mengukur kelembaban udara disebut psychrometer atau hygrometer.

Kelembaban udara dapat dibedakan menjadi:

1. Kelembaban mutlak atau kelembaban absolut, yaitu kelembaban yang menunjukkan berapa gram berat uap air yang terkandung dalam satu meter kubik (1 m3) udara.

2. Kelembaban nisbi atau kelembaban relatif, yaitu bilangan yang menunjukkan berapa persen perbandingan antara jumlah uap air yang terkandung dalam udara dan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung oleh udara tersebut.

STRUKTUR VERTIKAL ATMOSFERATMOSFER Atmosfer adalah lapisan udara yang mengelilingi bumi dengan ketebalan kurang lebih 1.000 km dari permukaan bumi. Lapisan-lapisan atmosfer adalah troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer atau desifasister.

TROPOSFERTroposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada ketinggian antara 0 - 18 km di atas permukaan bumi. Ciri khasnya adalah suhu (temperatur) udara menurun sesuai dengan perubahan ketinggian, yaitu setiap naik 100 meter dari permukaan bumi, suhu (temperatur) udara menurun sebesar 0,5C. Lapisan troposfer paling atas, yaitu tropopause yang menjadi batas antara troposfer dan stratosfer.

STRATOSFERLapisan kedua dari atmosfer adalah stratosfer. Stratosfer terletak pada ketinggian antara 18 - 49 km dari permukaan bumi. Ciri lapisan stratosfer ditandai dengan adanya proses inversi suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi seiring dengan kenaikan ketinggian. Stratopause adalah lapisan batas antara stratosfer dengan mesosfer. Lapisan ini terletak pada ketinggian sekitar 50 - 60 km dari permukaan bumi.MESOSFERLapisan ketiga dari atmosfer adalah mesosfer. Masosfer terletak pada ketinggian antara 49 - 82 km dari permukaan bumi. Cirinya adalah adanya penurunan suhu (temperatur) udara, rata-rata 0,4C per seratus meter. Mesopause, yaitu lapisan batas antara mesosfer dengan lapisan termosfer temperaturnya diperkirakan mencapai sekitar -100C.

TERMOSFERTermosfer terletak pada ketinggian antara 82 - 800 km dari permukaan bumi. Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer. Lapisan ini merupakan tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang maupun pendek. Lapisan yang paling tinggi dalam termosfer adalah termopause.

EXOSFER / DESIFASISTEREksosfer terletak pada ketinggian antara 800 - 1000 km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini merupakan tempat terjadinya gerakan atom-atom secara tidak beraturan. Lapisan ini sering disebut pula dengan ruang antarplanet dan geostasioner.TERJADINYA ARAH DAN JENIS ANGINFAKTOR TERJADINYA ANGINFAKTOR TERJADINYA ANGIN , yaitu :Gradien barometrisBilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari 2 isobar yang jaraknya 111 km. Makin besar gradien barometrisnya, makin cepat tiupan angin.

Letak tempatKecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari yang jauh dari garis khatulistiwa.

Tinggi tempatSemakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang bertiup, hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Di permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempat, gaya gesekan ini semakin kecil.

Di siang hari angin bergerak lebih cepat daripada di malam hari

Jenis-jenis angin :Angin lautAngin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang umumnya terjadi pada siang hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00. Angin ini biasa dimanfaatkan para nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di laut.

Angin darat

Angin darat adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut yang umumnya terjadi pada saat malam hari dari jam 20.00 sampai dengan jam 06.00. Angin jenis ini bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahu bertenaga angin sederhana.

Angin lembah

Angin lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke arah puncak gunung yang biasa terjadi pada siang hari.

Angin gunung

Angin gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah gunung yang terjadi pada malam hari.

Angin Fohn

Angin Fohn/angin jatuh adalah angin yang terjadi seusai hujan Orografis. angin yang bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda. Angin Fohn terjadi karena ada gerakan massa udara yang naik pegunungan yang tingginya lebih dari 200 meter di satu sisi lalu turun di sisi lain. Angin Fohn yang jatuh dari puncak gunung bersifat panas dan kering, karena uap air sudah dibuang pada saat hujan Orografis.

Biasanya angin ini bersifat panas merusak dan dapat menimbulkan korban. Tanaman yang terkena angin ini bisa mati dan manusia yang terkena angin ini bisa turun daya tahan tubuhnya terhada serangan penyakit.[rujukan?]Angin Musim Barat

Angin Musim Barat/Angin Muson Barat adalah angin yang mengalir dari Benua Asia (musim dingin) ke Benua Australia (musim panas) dan mengandung curah hujan yang banyak di Indonesia bagian Barat, hal ini disebabkan karena angin melewati tempat yang luas, seperti perairan dan samudra. Contoh perairan dan samudra yang dilewati adalah Laut China Selatan dan Samudra Hindia. Angin Musim Barat menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan.Angin Musim TimurAngin Musim Timur/Angin Muson Timur adalah angin yang mengalir dari Benua Australia (musim dingin) ke Benua Asia (musim panas) sedikit curah hujan (kemarau) di Indonesia bagian Timur karena angin melewati celah- celah sempit dan berbagai gurun (Gibson, Australia Besar, dan Victoria). Ini yang menyebabkan Indonesia mengalami musim kemarau.

JENIS DAN KOMPOSISI MASSA UDARAMassa Udara didefinisikan sebagai atmosfer yang homogen dan luas, kadang-kadang meliputi ratusan kilometer dengan karakteristik suhu dan kelembapan tertentu.

TERJADINYA DAN JENIS AWAN

Terjadinya awanAwan terbentuk karena panas dari matahari akan menyebabkan air dilaut, sungai dan danau menguap. Uap air yang hangat tersebut akan bergerak naik keatas, dan saat uap tersebut naik, uap air mulai menjadi dingin. Hasilnya, uap air tersebut mulai berkondensasi membentuk kembali butiran-butiran air. Kumpulan dari butiran-butiran air dilangit tersebut yang kita kenal sebagai awan. Butiran-butiran air yang makin lama makin membesar akhirnya akan jatuh kembali ke bumi sebagai hujan. Kadangkala, suhu udara yang terlalu dingin membuat butiran-butiran air tersebut membeku membentuk es dan jatuh kembali ke bumi sebagai salju.

Jenis Awan Terdapat 10 genera awan. Enam daripadanya tergolong ke dalam peringkat-peringkat tersebut diatas seperti berikut:

Awan peringkat rendah : Stratokumulus dan stratus.

Awan peringkat pertengahan : Altokumulus.

Awan peringkat tinggi : Sirus, Sirokumulus, dan Sirostratus.

Sirus: di definisikan sbg awan yang tampak tersusun dari serat lembut dan halus berwarna putih mengkilap bagaikan sutera, tanpa bayangan sendiri

Sirokumulus: lapisan awan yang terdiri dari unsur kecil menyerupai butir atau biji padi-padian tanpa bayangan spt sirrus.

sirostratus: awan yang tampak seperti tirai kelambu halus keputih-putihan

Altokumulus: lapisan awan berwarna putih atau kelabu yang terdiri dari unsur2 berbentuk bulatan pipih

Altostratus: awan yang nampak berserat/seragam tapi berwarna kelabu/kebiruan menutupi sebagian/seluruh langit

Nimbostratus: lapisan awan yang seragam, luas dan berwarna kelabu tua.

Stratokumulus: lapisan awan yang terdiri dari unsur bulatan pipih/memanjang berwarna kelabu. masing2 unsur dapat saling menyambung.

Stratus: awan rendah yang seragam umumnya warna kelabu tapi tidak menyentuh perm bumi

Kumulus: awan yang umumnya mampat dan berbentuk gumpalan yang menjulang

Kumulonimbus: awan yang sangat mampat dan padat menjulang tinggi menjadi gumpalan yang besar, pada awan ini dapat mengangkut 300.000 ton air biasa juga disebut awan badai

Kumulonimbus (Cb)

Awan-awan ini tinggi berwarna putih / gelap. Tapaknya terletak pada ketinggian kira-kira 1000 kaki manakala puncaknya boleh mencapai ketinggian melebihi 35000 kaki. Pembentukan deretan awan ini merupakan satu ciri biasa pada awal pagi Monsun Barat Daya. Kedudukan Sel-sel Cb yang begitu rapat menyebabkan awan-awan itu kelihatan bersambung. Warna kuning keemasan itu disebabkan pantulan sinar suria pagi yang sedang terbit di timur. Awan nipis berbentuk topi kelihatan diatas puncak awan Cb menunjukan kewujudan udara stabil mengalir diatas puncak awan itu (Cb). Awan-awan Cb ini kerap bergerak masuk ke pedalaman melalui kawasan pantai pada peringkat akhir Monsun Barat Daya. Apabila ketidakstabilan atmosfera mencapai lebih tinggi, awan-awan ini membawa hujan lebat dan ribut petir kepada kawasan terlibat.

Kumulus Kongestus

Kumulus Kongestus adalah Awan-awan yang seperti popcorns dengan tepian nyata(clear outline). Warnanya putih pada puncak kerana semua gelombang sinar suria dipantulkan pada kadar yang sama. Warna gelap itu disebabkan oleh penembusan terhad sinar suria dan juga kadar serapan yang bertambah terhadap gelombang selebihnya kerana titisan air besar. Dengan kandungan kelembapan dan penaikan udara mencukupi, awan-awan ini tumbuh tinggi dan menghasilkan hujan panas. Dalam keadaan ketidakstabilan udara yang mendalam, ribut petir berlaku pada waktu petang atau lewat petang.

Kumulus humilis

Kumulus humilis ialah sejenis awan berwarna putih dengan ketinggian terhad. Songsangan suhu pada paras atas atmosfera menghalang pertumbuhan terus awan lalu berlaku penghamparan yang menyebabkannya kelihatan memanjang. Rupa serabut puncak awan dan langit biru menunjukan kewujudan udara kering diatas awan.

Stratokumulus(Sc)

Stratokumulus(Sc) ialah awan berwarna kelabu/putih yang terjadi apabila bahagian puncak awan kumulus yang terbentuk pada waktu petang menghampar dibawah songsangan suhu. Awan-awan ini terjadi pada lewat petang dan senja apabila atmosfera mula menjadi stabil. Warna kekuningan muda adalah disebabkan pantulan sinaran suria pada waktu senja. Stratokumulus juga akan boleh terjadi tanpa penghamparan awan kumulus.

Frakto kumulus

Frakto kumulus ialah awan putih berupa cebisan kain koyak. Ini boleh adilihat pada bahagian atas gambar. Kumulus cuaca cerah (Fair weather cumulus) yang juga kelihatan putih kecuali pada bahagian bawah dimana warnanya kegelapan sedikit, mencapai ketinggian terhad seperti dibahagian bawah foto. Kejadian kedua - dua jenis awan ini menunjukan kewujudan atmosfera kering.

Frakto stratus

Frakto stratus ialah awan berupa cebisan kain koyak terbentuk dalam udara lembab bergelora pada paras rendah atmosfera selepas hujan. Warna kekuningan muda latar belakang adalah disebabkan oleh pantulan sinaran suria waktu senja oleh sirrostratus yang terjadi selepas aktiviti ribut petir pada waktu petang.

TEPHIGRAM

Tephigram adalah salah satu dari sejumlah diagram termodinamika dirancang untuk membantu dalam penafsiran cuaca.

Namanya berkembang dari nama asli "T--gram" untuk menggambarkan sumbu temperatur (T) dan entropi () yang digunakan untuk membuat plot

Tephigram diciptakan oleh Napier Shaw tahun 1915 dan digunakan terutama di Inggris Raya dan Kanada.Negara-negara lain menggunakan diagram termodinamika serupa untuk tujuan yang sama namun rincian konstruksi mereka berbeda-beda.

PEMBENTUKAN CUACA DAN IKLIMCUACAcuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat.

Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja.

Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya.

IKLIMIklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama ( minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas.

Iklim dapat terbentuk karena adanya:

a. Rotasi dan revolusi bumi sehingga terjadi pergeseran semu harian matahari dan tahunan; dan

b. Perbedaan lintang geografi dan lingkungan fisis. Perbedaan ini menyebabkan timbulnya penyerapan panas matahari oleh bumi sehingga besar pengaruhnya terhadap kehidupan di bumi.

BENCANA METEOROLOGI / KLIMATOLOGIBencana meteorologi

merupakan bencana yang diakibatkan oleh parameter- parameter (curah hujan,kelembaban,temperatur,angin) meteorologi.

Bencana klimatologi merupakan bencana yang disebabkan oleh

perubahan iklim. BADAI TROPIS (tropical storm) disebut juga dengan Hurricane, Typhoon (Topan) atau Tropical Cyclone (Siklon Topan).

Badai tropis adalah pusaran angin kencang (disertai hujan dan badai petir) dengan diameter putaran hingga 500 km dan kecepatan mencapai lebih dari 200 km per jam serta mempunyai lintasan sejauh 1.000 Km, memiliki pusat putaran disebut mata siklon berdiameter 10 km hingga 100 km yang dikelilingi oleh dinding awan padat setinggi 16 km.

SIKLON

Siklon atau badai besar dengan pusaran badai yang berekor beratus-ratus kilometer adalah satu-satunya fenomena cuaca yang memiliki bermacam-macam sebutan dan diberi nama untuk setiap fenomena yang terjadi.

Katrina adalah salah satu penamaannya lalu, adalagi siklon Christ yang pernah membuat Jakarta banjir pada tahun 2002 karena efek ekornya

Selain itu berdasarkan tempat julukannya pun berbeda-beda :- di daerah laut china selatan siklon disebut/dikenal dengan taifun- di australia ia disebut willie-wilis- di atlantik ia disebut typhoon

EL NINOEl Nino adalah Kekeringan yang berlebihan

El Nino adalah fenomena alam dan bukan badai, secara ilmiah diartikan dengan meningkatnya suhu muka laut di sekitar Pasifik Tengah dan Timur sepanjang ekuator dari nilai rata-ratanya dan secara fisik El Nino tidak dapat dilihat.

LA NINALa Nina adalah Hujan yang terus menerusDalam bahasa latin La Nina berarti "gadis cilik".

La Nina merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan suhu muka laut di kawasan Timur equator di Lautan Pasifik, La Nina tidak dapat dilihat secara fisik, periodenya pun tidak tetap.

KEKERINGANKekeringan (drought) secara umum bisa didefinisikan sebagai pengurangan persediaan air atau kelembaban yang bersifat sementara secara signifikan di bawah normal atau volume yang diharapkan untuk jangka waktu khusus.

Kekeringan dapat diartikan juga sebagai suatu keadaan dimana terjadi kekurangan air, dalam hal ini biasanya dikonotasikan dengan kekurangan air hujan.

Pengertian lain adalah kekurangan dari sejumlah air yang diperlukan, dimana keperluan air ini ditentukan oleh kegiatan ekonomi masyarakat maupun tingkat sosial ekonominya.

Dengan demikian kekeringan adalah interaksi antara dua fenomena yaitu kondisi sosial ekonomi dan kondisi alam. Karena kekeringan terjadi hampir di semua daerah dunia dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda, definisi yang berlaku harus secara regional bersifat khusus dan memfokuskan pada dampak-dampaknya