prinsip-prinsip etik dalam keperawatan (p3)

29
PRINSIP-PRINSIP ETIK DALAM KEPERAWATAN Program S1 Keperawatan STIKes Tuanku Tambusai Bangkinang

Upload: victoria-ami

Post on 31-Jan-2016

64 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

n

TRANSCRIPT

Page 1: Prinsip-Prinsip Etik Dalam Keperawatan (P3)

PRINSIP-PRINSIP ETIK DALAM KEPERAWATAN

Program S1 KeperawatanSTIKes Tuanku Tambusai Bangkinang

Page 2: Prinsip-Prinsip Etik Dalam Keperawatan (P3)

Etik merupakan istilah yang digunakan untuk merefleksikan bagaimana

seharusnya manusia berperilaku, apa yang seharusnya dilakukan seseorang

terhadap orang lain

DEFINISI

Page 3: Prinsip-Prinsip Etik Dalam Keperawatan (P3)

• Beberapa prinsip etik yang pada umumnya digunakan dalam etika profesional antara lain: otonomi, beneficienci, non maleficienci, berbuat adil dan berkata benar

• Prinsip-prinsip tersebut memastikan adanya beberapa aturan yang menyertai seseorang bertindak

• Prinsip-prinsip etik dapat membantu dalam pengambilan keputusan etik dan sering kali berperan dalam penetapan keputusan dalam pelayanan keperawatan

Page 4: Prinsip-Prinsip Etik Dalam Keperawatan (P3)

• Dalam penerapannya, prinsip-prinsip tersebut tidak selamanya dapat digunakan untuk situasi pengambilan keputusan etik

• Misalnya: tidak selamanya perawat dapat mengatakan diagnosa kepada pasien karena keluarga pasien tersebut melarang perawat memberitahukan penyakit yang sebenarnya karena takut pasien tersebut kaget, syok, atau sedih

• Hal ini perlu dipahami agar perawat dapat memilih prinsip-prinsip etik yang menjadi prioritas.

• Prinsip etik membantu perawat dalam mengklarifikasi masalah-masalah etik dan menjadi pedoman dan panduan dalam pengambilan keputusan etika.

Page 5: Prinsip-Prinsip Etik Dalam Keperawatan (P3)

Dasar Pembuatan Keputusan EtisPrinsip-prinsip moral yang harus diterapkan oleh perawat dalam pendekatan penyelesaian masalah/dilema etis menurut Marquis and Huston (2006) adalah:

AUTONOMY 1

NONMALFECIENCY 2

BENEFICIENCY 3

JUSTICE 4

Page 6: Prinsip-Prinsip Etik Dalam Keperawatan (P3)

VERACITY

FIDELITY

CONFIDENTIALITY

ACCOUNTABILITY

5

6

7

8

Page 7: Prinsip-Prinsip Etik Dalam Keperawatan (P3)

OTONOMIOtonomi adalah suatu bentuk kebebasan bertindak, dimana seseorang mengambil keputusan sesuai dengan rencana yang ditentukan sendiri (Marquis & Hutson, 2000).

Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan memutuskan. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat keputusan sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang dihargai.

Prinsip otonomi ini adalah bentuk respek terhadap seseorang, juga dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional.

Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan Individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak hak pasien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.

Page 8: Prinsip-Prinsip Etik Dalam Keperawatan (P3)

DALAM PRINSIP OTONOMI TERKANDUNG 2 UNSUR:1. Kemampuan untuk mengambil keputusan untuk

dapat melakukan tindakan tertentu. Seseorang harus mampu menapis berbagai alternatif pilihan dan juga memahami keuntungan dan kerugian masing-masing alternatif

2. Harus mampu untuk mewujudkan rencananya menjadi kenyataan

Otonomi meliputi kemampuan untuk merealisasikan dan melaksanakan apa yang telah diputuskan.

Otonomi berarti kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur sendiri.

Hal ini berarti menghargai manusia, sehingga memperlakukan mereka sebagai seseorang yang mempunyai harga diri dan martabat serta mampu menentukan sesuatu bagi dirinya

Page 9: Prinsip-Prinsip Etik Dalam Keperawatan (P3)

• Prinsip otonomi sangat penting dalam keperawatan, misalnya dalam melaksanakan asuhan keperawatan, perawat harus menghargai harkat dan derajad manusia sebagai individu yang dapat memutuskan yang terbaik bagi dirinya.

• Perawat harus melibatkan klien untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan asuhan keperawatan klien.

• Meskipun petugas kesehatan tidak setuju dengan keputusan klien, keputusan itu tetap harus dihargai (Beuchamp & Childress, 1989).

• Pada anak-anak, remaja, seseorang yang mengalami gangguan mental atau yang tidak mampu berbuat apa-apa maupun dalam keadaan koma dimana mereka tidak atau belum dapat mengambil keputusan terhadap pelayanan kesehatan, harus diidentifikasi sumber-sumber lain yang dapat mengambil keputusan untuk kepentingan mereka, dalam hal ini misalnya orang tua, pihak keluarga atau teman yang ditunjuk untuk mewakili

Page 10: Prinsip-Prinsip Etik Dalam Keperawatan (P3)

• Prinsip otonomi memberikan basis bagi standar legal untuk informed concent.

• Beberapa kewajiban perawat yang terkait dengan prinsip otonomi meliputi:

berkata benar respect terhadap privacy orang lain menjaga kerahasiaan meyakinkan klien untuk menetapkan pilihan

setelah pemberian informasi membantu klien untuk membuat keputusan

penting respect terhadap hak-hak klien untuk menolak

tindakan

Page 11: Prinsip-Prinsip Etik Dalam Keperawatan (P3)

Contoh beberapa tindakan yang tidak memperhatikan otonomi adalah sbb:

• Melakukan sesuatu bagi klien tanpa memberitahu sebelumnya

• Melakukan sesuatu tanpa memberi informasi yang relevan yang penting diketahui klien dalam membuat suatu pilihan

• Memberitahu klien bahwa keadaan baik padahal terdapat gangguan atau penyimpangan-penyimpangan

• Tidak memberikan informasi yang lengkap walaupun klien menghendaki informasi itu

• Memaksa klien menyampaikan informasi tentang hal-hal yang mereka sudah tidak bersedia menjelaskannya

Page 12: Prinsip-Prinsip Etik Dalam Keperawatan (P3)

• Azas ttidak merugikan adalah suatu cara untuk tidak mencelakakan orang lain (Daly et al, 2002)

• Prinsip dasar yang diambil adalah jika tidak bisa berbuat baik kepada seseorang, maka sekurang-kurangnya kita wajib untuk tidak merugikan orang tersebut

• Kerugian atau injury dapat berupa kerugian fisik misalnya: nyeri, kecacatan atau kematian, atau kerugian emosional seperti mengakibatkan perasaan tidak berdaya dan terisolasi

• Azas tidak merugikan dengan jelas membawa kewajiban untuk tidak merugikan seseorang dengan sengaja atau secara langsung.

• Pada situasi dimana pasien menghadapi kerugian tertentu tetapi prinsip tidak merugikan tidak boleh dilanggar

• Misalnya seorang pasien yang menerima kemoterapi, dengan tindakan tersebut ia menghadapi berbagai risiko kerugian antara lain mual, muntah, rambut rontok dan sakit kepala

NONMALEFISIENSI

Page 13: Prinsip-Prinsip Etik Dalam Keperawatan (P3)

• Keadaan sakit dan tindakan pelayanan kesehatan dapat menimbulkan kerugian fisik maupun emosional

• Kadang-kadang tindakan perawat secara temporer dapat menyebabkan kerugian, misalnya ketika harus memberikan injeksi intra musculer untuk meredakan sakit pasca operasi, prosedur tindakan injeksi tersebut menyebabkan rasa sakit juga. Akan tetapi kerugian temporer ini dapat dibenarkan sejauh prinsip otonomi tetap diterapkan

• Hal-hal yang perlu diperhatikan, yang merupakan penerapan prinsip tidak merugikan meliputi:

1). Jangan membunuh2). Jangan menyebabkan nyeri atau penderitaan bagi orang

lain3). Jangan menjadikan orang lain tidak mampu4). Jangan menyebabkan orang lain terluka perasaannya5). Jangan menghilangkan kenikmatan hidup orang lain

Page 14: Prinsip-Prinsip Etik Dalam Keperawatan (P3)

• Beberapa contoh tindakan yang tidak merugikan orang lain:

a. Melakukan perawatan luka dengan menggunakan tehnik aseptik dan antiseptik

b. Melakukan setiap tindakan berdasarkan protap dan standar

c. Melakukan penyuluhan kesehatan sesuai dengan masalah klien

d. Tidak melukai perasaan klien dan keluarganya

Page 15: Prinsip-Prinsip Etik Dalam Keperawatan (P3)

• Prinsip berbuat baik merupakan segi positif dari prinsip tidak merugikan (Daly,et al, 2000)

• Terdapat tiga rentang kontinum nonmaleficienci dan beneficienci yaitu:

1. Membuang bahaya2. Mencegah bahaya3. Melakukan langkah positif untuk melakukan yang baik

untuk keuntungan orang lain

BENEFICIENCY

Benefisiensi berarti hanya mengerjakan sesuatu yang baik. Kebaikan juga memerlukan pencegahan dari kesalahan atau

kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain.

Kadang-kadang dalam situasi pelayanan kesehatan kebaikan menjadi konflik dengan otonomi.

Page 16: Prinsip-Prinsip Etik Dalam Keperawatan (P3)

• Azas berbuat baik menyatakan bahwa kita mempunyai kewajiban positif untuk memperhatikan kesejahteraan orang lain atau menolong mereka, bila mereka mencoba melaksanakan rencana mereka

• Tiga bentuk berbuat baik yaitu:1. Mencegah kerugian2. Mengatasi kerugian3. Meningkatkan kondisi atau situasi

menjadi lebih baik

Page 17: Prinsip-Prinsip Etik Dalam Keperawatan (P3)

Beberapa prinsip berbuat baik adalah:

• Orang baik melakukan perbuatan baik dan menjauhi perbuatan buruk

• Mencegah kejahatan atau kesalahan, menyarankan berbuat baik, dan memberikan ide-ide baik

• Menghormati kemerdekaan dan kebebasan orang lain

• Melakukan langkah-langkan positif untuk menolong orang lain

• Kewajiban menolong orang lain dengan risiko seminimal mungkin terhadap dirinya

• Mempertimbangkan kebaikan yang dilakukan dengan kerugian yang mungkin menimbulkan akibat dari melakukan ataupun tidak melakukan suatu kebaikan

Page 18: Prinsip-Prinsip Etik Dalam Keperawatan (P3)

• Inti dari prinsip beneficienci adalah tanggung jawab untuk melakukan kebaikan yang menguntungkan klien dan menghindari perbuatan yang merugikan atau membahayakan.

• Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah adanya sumbangsih perawat terhadap kesejahteraan, keselamatan, dan keamanan pasien

• Beberapa contoh berbuat baik antara lain:a. Melindungi dan mempertahankan hak-hak klienb. Mencegah timbulnya kerugian bagi klien/keluargac. Menghilangkan keadaan yang dapat menimbulkan

kerugian bagi kliend. Menolong klien dari ketidakmampuane. Menyelamatkan klien dalam keadaan bahaya

Page 19: Prinsip-Prinsip Etik Dalam Keperawatan (P3)

• Prinsip keadilan adalah adanya kesamaan perlakuan• Pandangan tentang keadilan merupakan dasar dari struktur

pelayanan keperawatan / kesehatan• Adil merupakan salah satu prinsip moral yang berlaku bagi

semua individu yang berarti setiap individu berhak atas tindakan dan perlakuan yang sama tanpa dibedakan oleh suku, agama, ras, golongan, status sosial, ekonomi dan status penyakit

• Tindakan yang sama tidak selalu identik tetapi dalam hal ini persamaan berarti mempunyai kontribusi yang relatif sama untuk kebaikan kehidupan seseorang

• Prinsip adil dilihat dari aspek alokasi sumber yang tersedia tidak berarti harus sama dalam jumlah dan tindakan yang dilakukan tetapi dapat diartikan mempunyai kesempatan yang sama sesuai dengan kebutuhan

JUSTICE

Page 20: Prinsip-Prinsip Etik Dalam Keperawatan (P3)

• Kadang-kadang sulit untuk memberikan hal yang sama secara adil karena setiap orang mempunyai kebutuhan yang berbeda, tergantung dari situasi mana seseorang dapat menerima lebih banyak dibandingkan yang lainnya

• Atas dasar itulah perawat menentukan prioritas dalam berbagai kebutuhan untuk mennetukan perawatan yang dibutuhkan klien

• Beberapa contoh penerapan prinsip keadilan adalah sebagai berikut:

1. Melakukan observasi kepada setiap pasien2. Setiap klien yang akan menjalani prosedur operasi atau

pembedahan mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapatkan penjelasan dan persiapan yang berhubungan dengan operasinya

3. Memberikan tindakan keperawatan pada setiap klien dengan tidak membedakan agama /keyakinan klien, jenis kelamin, sosial ekonomi dan penyakit

Page 21: Prinsip-Prinsip Etik Dalam Keperawatan (P3)

VERACITY

Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap pasien dan untuk meyakinkan bahwa pasien sangat mengerti.

Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap pasien dan untuk meyakinkan bahwa pasien sangat mengerti.

Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprehensif dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada pasien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya salama menjalani perawatan.

Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprehensif dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada pasien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya salama menjalani perawatan.

Page 22: Prinsip-Prinsip Etik Dalam Keperawatan (P3)

• Kejujuran berarti mengatakan yang sebenarnya dan kejujuran merupakan suatu kewajiban untuk mengatakan tentang kebenaran, tidak berbohong dan tidak menipu klien (Marquist & Huston, 2000)

• Mengatakan yang sebenarnya merupakan hal yang sangat penting dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar manusia, tanpa kejujuran tidak akan ada rasa saling percaya dan tanpa ada rasa saling percaya tidak akan terjadi komunikasi dan interaksi

• Prinsip kejujuran dan kebenaran diperlukan dalam pelayanan atau asuhan keperawatan terutama dalam penyampaian status kesehatan klien, rencana pengobatan dan asuhan keperawatan secara jelas dan akurat

• Penerapan prinsip kejujuran membutuhkan penerimaan serta kesadaran perawat tentang mengatakan yang sebenarnya dengan tidak menghilangkan perbedaan tiap individu dan keunikan klien sebagai manusia

Page 23: Prinsip-Prinsip Etik Dalam Keperawatan (P3)

• Prinsip ini memberikan kebebasan kepada klien untuk memilih alternatif perawatan atau pengobatannya, dan ini merupakan dasar untuk menentukan pilihan yang realistik

• Penyampaian informasi yang benar oleh perawat dalam etika keperawatan sangat menetukan, karena kejujuran dan kebenaran merupakan dasar dalam menjamin hubungan saling percaya antara klien dan perawat

• Dalam menyampaikan informasi, perawat perlu mempersiapkan diri dengan baik untuk mengantisipasi reaksi pasien

• Pada dasarnya informasi yang akurat, lengkap dan menyeluruh bila disampaikan akan menguntungkan klien sebab klien dapat menentukan apa yang harus dilakukan

Page 24: Prinsip-Prinsip Etik Dalam Keperawatan (P3)

VIDELITY

Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia pasien. Ketaatan, kesetiaan adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya.

Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia pasien. Ketaatan, kesetiaan adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya.

Kesetiaan itu menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.

Kesetiaan itu menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.

Page 25: Prinsip-Prinsip Etik Dalam Keperawatan (P3)

CONFIDENTIALITY

Aturan dalam prinsip kerahasiaan ini adalah bahwa informasi tentang klien harus dijaga privasi-nya. Apa yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien.

Tak ada satu orangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijin kan oleh klien dengan bukti persetujuannya. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikannya pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus dicegah.

Page 26: Prinsip-Prinsip Etik Dalam Keperawatan (P3)

• Prinsip ini pada dasarnya menghormati privasi klien sebagai individu dengan segala keunggulan dan keterbatasannya, melindungi klien dari perasaan berbeda dengan orang lain sehingga kondisi klien tidak terpapar pada orang lain tanpa didasari oleh kepentingan pelayanan terhadap klien secara individu dan atau untuk kepentingan yang lebih tinggi misalnya kepentingan hukum dan peradilan

• Aspek yang perlu dipertimbangkan adalah pada saat terpaksa harus memaparkan kondisi klien tersebut harus juga memperhatikan prinsip etik yang lain seperti beneficienci, maleficienci, dan veracity

Page 27: Prinsip-Prinsip Etik Dalam Keperawatan (P3)

ACCOUNTABILITYPrinsip ini berhubungan erat dengan fidelity yang berarti bahwa tanggung jawab pasti pada setiap tindakan dan dapat digunakan untuk menilai orang lain. Akuntabilitas merupakan standar yang pasti yang mana tindakan seorang professional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.

Page 28: Prinsip-Prinsip Etik Dalam Keperawatan (P3)

• Pemahaman terhadap berbagai aspek terutama prinsip etik merupakan keharusan seorang profesi seperti halnya perawat dalam upayanya menegakkan profesionalisme dan pelayanan kepada klien sebagai individu bermartabat

• Dengan pemahaman yang baik diharapkan perawat dapat memelihara kepercayaan masyarakat terhadap profesi ini dan meningkatkan penerimaan keberadaannya di masyarakat sehingga masyarakat dapat secara sukarela memberikan hak istimewa kepada perawat sebagai salah satu bentuk kontrak sosial yang pada dasarnya harus dapat terjadi antara perawat dan masyarakat

KESIMPULAN

Page 29: Prinsip-Prinsip Etik Dalam Keperawatan (P3)