presentasi laporan umum

44
SEJARAH PT PERTAMINA

Upload: diponegoro-university

Post on 01-Nov-2014

65 views

Category:

Business


8 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi laporan umum

SEJARAH PT PERTAMINA

Page 2: Presentasi laporan umum

Refinery Unit (RU) PT Pertamina

NAMA PROPINSI KAPASITAS

RU I Pangkalan Brandan Sumatera Utara 5.000 BPSD

RU II Dumai dan Sungai Pakning Riau 170.000 BPSD

RU III Plaju Sungai Gerong Sumatera

Selatan

133.700 BPSD

RU IV Cilacap Jawa Tengah 300.000 BPSD

RU V Balikpapan Kalimantan

Timur

253.000 BPSD

RU VI Balongan Jawa Barat 130.000 BPSD

RU VII Kasim Sorong Papua 10.000 BPSD

TOTAL 997.300 BPSD

Page 3: Presentasi laporan umum

Pembangunan Kilang UP-VI

Balongan dipilih sebagai lokasi kilang dan proyek kilang

yang dinamakan Proyek EXOR (Export Oriented

Refinery) I dan didirikan pada tahun 1991. Ide Dasar

Pendirian Kilang UP VI :

Untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri, khususnya

di wilayah DKI Jakarta & Jawa Barat. Untuk memecahkan kesulitan pemasaran crude oil berat

seperti jenis Crude Duri. Menaikkan nilai tambah dengan adanya peluang ekspor di

Asia - Pasifik. Pertimbangan ekonomi.

Page 4: Presentasi laporan umum

LOKASI PERTAMINA RU-VI

Page 5: Presentasi laporan umum

LATAR BELAKANG PEMILIHAN BALONGAN SEBAGAI LOKASI PROYEK

Relatif dekat dengan konsumen BBM terbesar, yaitu Jakarta dan Jawa Barat.

Telah tersedianya sarana penunjang yaitu: Depot UPMS III, Terminal DOH-JBB (Jawa Bagian Barat), Conventional Buoy Mooring (CBM) dan Single Buoy Mooring (SBM).

Dekat dengan sumber gas alam yaitu DOH-JBB (Jawa Bagian Barat) dan Beyond Petroleum (BP).

Selaras dengan proyek pipanisasi BBM di Pulau Jawa.

Tersedianya lahan yang dibutuhkan yaitu bekas sawah yang kurang produktif.

Tersedianya sarana infrastruktur.

Page 6: Presentasi laporan umum

KEUNGGULAN DAN KEUNIKAN PERTAMINA RU-VI BALONGAN Dirancang dengan Engineering adecuacy yang memenuhi

kebutuhan operasional dengan tingkat fleksibilias tinggi. Hal ini menunjukan bahwa pada umumnya parameter operasional telah dicapai rata – rata berada di atas unjuk kerja yang dirancang.

Merupakan the biggest RCC in the world ever design. Fitur dari unit proses RCC baik berupa kemampuan peralatan untuk

mendukung pola operasi beyond design ataupun field product yang dihasilkan merupakan produk konsep rekayasa dan rancang bangunnya optimal.

Fleksibilitas feed yang tinggi terutama Unit CDU, yaitu rata-rata rasio feed crude pada saat ini Duri : Minas = 50 : 50 dibanding desain awal (80:20), sedangkan Unit RCC yang menyesuaikan kapasitas rasio feed dapat dioperasikan, yaitu AR : DMAR = 45 : 55 dibandingkan dengan desain awal 35 : 65.

Peralatan utama Unit RCC, yaitu Main air blower dan Wet gas compressor yang dioperasikan untuk menunjang operasi Unit RCC kapasitas 115%. Rancangan konsep CO Boiler merupakan pertama di dunia yang memiliki triple function, yaitu : sebagai CO Boiler, auxiliaries boiler and waste heat boiler.

Pada saat ini merupakan satu-satunya kilang dalam negeri yang memproduksi premium (bensin) tanpa timbal.

Page 7: Presentasi laporan umum

VISI DAN MISI

“Menjadi Kilang Terunggul di Asia Pasifik 2015”

Page 8: Presentasi laporan umum

BLOCK FLOW DIAGRAM KILANG UP-VI

Page 9: Presentasi laporan umum

FEED & PRODUCT KILANG RU VI

Duri 50%Minas 50%

(berasal dari daerah lain &

spesifikasi mendekat duri &

minas)

BBM

Motor gasoline 58000 BPSD

Kerosene 11900 BPSD

ADO 27000 BPSD

IDO 16000 BPSD

DCO 9300 BPSD

Fuel Oil 565 ton

Non BBM

LPG 545 tonPropylene 125 ton

Page 10: Presentasi laporan umum

DTU ( Distillation Treating Unit)

Feed unit ini adalah crude oil dari minas (50 %) dan duri (50%). Namun saat ini crude berasal dari berbagai tempat seperi banyu urip, mudi, dan lain-lain namun spesifikasi mendekati crude minas dan duri.1. CDU ( Crude Distillation Unit) unit 11 produk yang dihasilkan

PRODUK T/H

Fuel gas 0,30 T/HLPG 0,83 T/HNaphtha 26,46 T/HKerosene 60,96 T/HLGO 91,42 T/HHGO 43,16 T/HResidue 542,62 T/H ( residu sebagai feed di AHU)

2. Treating menghilangkan H2S dan NH3

Unit 23 (amine treating), unit 24 (sour water stripper), unit 25 (Sulphur recovery unit), unit 61 (Flare H2S), unit 64 (caustic)

Page 11: Presentasi laporan umum

Blok Flow diagram CDU

Water to SWS

Offgas to F-101

Separator

Crude OilDuri

Minas

DesalterA / B

SPH ST Steam

Stabilizer

Splitter

Naptha

Product

ClayTreate

rKerosen

eProduct

Offgas to Amine Treatment

MainFractiona

torLGO

Stripper

HGOStrippe

r

GO toStorag

eGO toHTUAtmospheri

cResidue

Page 12: Presentasi laporan umum

Unit 12/13 AHU (Atmospheric Hydro Demmetallized Unit)

AHU (Atmospheric Hydro Demmetallized Unit) unit 12 & 13

Biasa disebut ARHDM unit mengolah Atmospheric residue (AR) dari CDU yang masih mengandung MCR (metal carbon residu) tinggi menjadi DMAR (demetalis atmospheric residu) yang memiliki MCR 3,5% W. Dan selanjutnya DMAR sebagai feed untuk unit RCC. Produk Atmospheric Fraksionator terdiri dari:Sour GasUnstabilized NaphtaKeroseneGas OilDMAR sebagai RCC Feed

Page 13: Presentasi laporan umum

Blok Flow diagram AHU

AR dari CDU

AR dari tangki

Feed filter

Furnace

Reaktor HHPS

CHPS

HLPS

H2 recovery

unitCLPS

CLP Flash Drum

FRACTIONATTOR

Kerosene

Gas Oil

DMAR

Naphtha

Page 14: Presentasi laporan umum

HTU ( HydroTreating Unit)

HTU

GO HTU H2 PLANTLCO HTU

Page 15: Presentasi laporan umum

Unit 14 GO – HTU

Unit ini mengolah gas oil dari CDU yang tidak stabil dan korosif (mengandung sulfur dan nitrogen) dengan bantuan katalis dan hidrogen menjadi gas oil yang memenuhi ketentuan pasar dengan kapasitas 32.000 BPSD (212 m3/jam).

Sebagai lisensor adalah Universal Oil Product (UOP)

Page 16: Presentasi laporan umum

Blok Flow diagram GO HTU

HGO dari AHU

GO dari CDU

GO dari storage

HE system

Reaktor

Separator

Make UP H2

Off Gas to

AmineHigh

Pressure

Stripperr

Furnace

Fractionator

Wild Naphta

GO Product

Page 17: Presentasi laporan umum

Unit 21 LCO - HTUTujuan unit ini adalah menghilangkan sulfur dan nitrogen dari feed tanpa perubahan boiling range yang berarti agar produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan dan spesifikasi pemasaran. Kapasitas unit LCO-HTU adalah 15.000 BPSD (99,4 m3/jam)

PRODUK T/H

Off gas 0,544Wild naphtha 7,155Treated Kero 85,213

Page 18: Presentasi laporan umum

Blok Flow diagram LCO HTU

LCO dari RCCLCO dari

storage

HE system

Reaktor

Separator

Make UP H2

Off Gas to

AmineHigh

Pressure

Stripperr

Furnace

Fractionator

Wild Naphta

GO Product

Page 19: Presentasi laporan umum

Unit 22 H2 PLANTHydrogen Plant (Unit 22) merupakan unit yang dirancang untuk memproduksi hidrogen dengan kemurnian 99% sebesar 76 MMSFSD dengan feed dan kapasitas sesuai desain

Page 20: Presentasi laporan umum

Blok Flow diagram H2 Plant

Feed Gas

RCC Offgas

Kompresor

Hidrogenator

SulphurAbsorb

er

ReformerCO Shift

ConverterCoolerKO Drum

water

Steam

PSA HidrogenPurificatio

n

Hidrogen

Flare

Page 21: Presentasi laporan umum

Residue Catalytic Complex Unit (RCCU)

Page 22: Presentasi laporan umum

Unit 15 – Residue Catalytic Unit (RCU)

Produk Kapasitas (ton/jam)

Fuel gas 25,804

LPG 82,686

Naptha 232,817

Light cycle oil (LCO)

84,588

Decant oil (DCO) 40,904

Coke 38,249

Page 23: Presentasi laporan umum

Blok Diagram Proses di unit RCU

Regenerator

CO Boiler

Page 24: Presentasi laporan umum

Unit 16 - Unsaturated Gas Plant

Feed : produk puncak kolom RCC (wet gas)

Fungsi : memisahkan wet gas menjadi stabilized gasoline, LPG, dan non condensable lean gas, yang sebagian akan dipakai sebagai lift gas sebelum di-treating di Amine Unit sebagai off gas.

Produk : Gasoline (RCC Naphta), Untreated LPG, Non Condensable Lean Gas/ Off Gas

Page 25: Presentasi laporan umum

Unit 17 - LPG TreatmentFeed : LPG dari Unsaturated

Gas Plant

Fungsi : Memurnikan produk LPG Unsaturated Gas Plant dengan cara mengambil senyawa merkaptan dan organik sulfur lainnya dengan merubahnya menjadi senyawa disulfida.

Produk : Treated Mixed LPG untuk selanjutnya dikirim ke Propylene Recovery Unit

Page 26: Presentasi laporan umum

Unit 18 - Gasoline Treatment

Feed : Untreated RCC Gasoline

Fungsi : Mengolah ulang produk Naphta agar produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas komponen Blending Premium

Produk : Treated Gasoline.

Page 27: Presentasi laporan umum

Unit 19 - Propylene Recovery Unit

Feed : LPG dari unit LPG treatment

Fungsi : memisahkan Mixed Butane dan memproses LPG C3 dan C4 dari LPG treatment untuk mendapatkan produk propylene dengan kemurnian tinggi (minimum 99,6 %) yang dapat dipakai sebagai bahan baku untuk pembuatan di Propylene Unit

Produk : Propylene, Propana, Campuran Butana

Page 28: Presentasi laporan umum

Unit 20 - Catalytic Condensation Unit

Feed : Campuran Butana

Fungsi: Untuk mengolah campuran butane dari Propylene Recovery Unit menjadi gasoline dengan angka oktan yang tinggi.

Produk : Polygasoline, Butane

Page 29: Presentasi laporan umum

Naptha Processing Unit (NPU)

Page 30: Presentasi laporan umum

Unit 31 - Naptha Hydrotreating Unit (NHTU)

Feed : Naptha dari Pertamina RU-V, RU-IV, Unit CDU

Fungsi : pemurnian katalitik dan menggunakan aliran gas H2 murni untuk merubah kembali sulfur organik, O2, dan N2 yang terdapat dalam fraksi hidrokarbon dan juga untuk pemurnian dan penghilangan campuran metal organik dan campuran olefin jenuh

Produk : Light Naptha dan heavy naptha

Page 31: Presentasi laporan umum

Blok Diagram Proses NHTU

Page 32: Presentasi laporan umum

Unit 32 - PlatformingFeed : Heavy Naptha dari

unit NHTU

Fungsi : untuk menghasilkan aromatik dari nafta dan parafin untuk digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor (motor fuel) karena memiliki angka oktan yang tinggi.

Produk : Reformat , H2 , Steam

Page 33: Presentasi laporan umum

Blok Diagram Proses Platforming

net gas kompreso

r

debutanizer

unstabilized LPG to PENEX

H2 & Gas ke unit Penex & ke unit NHDT

Catalys to CCR Regen. Section

Page 34: Presentasi laporan umum

Unit 32 - CCR (Continuous Catalyst Regeneration)

Fungsi : meregenerasi katalis yang telah terdeaktivasi akibat reaksi reforming pada seksi platforming

CCR CycleMax

fungsi utamanya

adalah sirkulasi katalis dan regenerasi katalis dalam suatu sirkuit kontinyu

Page 35: Presentasi laporan umum

Langkah regenerasi katalis dalam suatu sirkuit kontinyu

Page 36: Presentasi laporan umum

Unit 33 - PENEX

Feed : Light Naptha dari unit NHTU

Fungsi : proses catalytic isomerization dari pentana, hexana dan campuran dari CCR Regeneration Process Unit

Produk : LPG & Isomerat dengan angka oktan max 80

Page 37: Presentasi laporan umum

Blok Diagram Proses unit PENEX

heater

Reaktor

penex

Product

stabilizer

LPG striper

Caustic scrubber

isomerat

deisohexanizer

LPG

Page 38: Presentasi laporan umum

Utility FacilitiesKEGIATAN OPERASIONAL KILANG DAN SERVICES DAPAT BERJALAN LANCAR APABILA DIDUKUNG OLEH FASILITAS UTILITIES YANG HANDAL.

KILANG UP-VI DILENGKAPI SARANA UTILITIES SEBAGAI BERIKUT :

ALAT KAP.

WATER INTAKE FACILYTY DI SALAMDARMA

STEAM BOILER 115 T/JAM X 6

STEAM ELECT. GEN. 22 MW X 5

COOLING WATER 36.000 T/JAM

EMERGENCY GEN. 3 MW

INSTRUMENT AIR 3800 NM3/JAM

NITROGEN PLANT 1400 NM3/JAM

Page 39: Presentasi laporan umum

UTILITAS

Penyediaan Air

Water Intake Facility

Unit Demineraliz

ed Water

Water raw dan

Poetable waterUnit

sistem air pendingin

Water Intake Facility berlokasi di desa Salam

Darma, Kecamatan Compreng Kabupaten

Subang 65 km dari Refinery EXOR I Balongan. Air sungai

diambil dari buangan Proyek Jatiluhur pada saluran utama sebelah

Timur (Timur Main Canal)Water Intake Facility yang

berfungsi sebagai unit pemurnian air memiliki kapasitas sebesar 1330

ton/jam. Pada unit ini terdapat 3 buah generator dengan daya 78 KW (53-G-301 A/B) dan 360

KW (53-G-301 C). Rata-rata kebutuhan air untuk RU-VI

Balongan kurang lebih sebanyak 1300-1500 ton/jam

Unit demineralisasi bertujuan untuk

memenuhi air yang sesuai dengan persyaratan-

persyaratan boiler feed water.

Raw Water ditransfer dari Raw Water Intake Facilities (Salam Darma) melalui pipa

dan ditampung di tangki Raw Water. Raw Water ini digunakan juga sebagai

service waterPortable water dimanfaatkan

bagi keperluan para karyawan PT. PERTAMINA (Persero) RU-VI Balongan

Unit ini berfungsi untuk mensuplai air pendingin ke unit-

unit proses, fasilities utilities, ancilaries dan fasilitas offsite.

Page 40: Presentasi laporan umum

Penyediaan Steam (Unit 52)

Sistem pembangkit steam yang digunakan pada PT. PERTAMINA

RU-VI Balongan adalah 6 buah unit boiler

(masing-masing 115 ton/jam)

Unit air umpan dari boiler terdiri dari tiga buah deaerator yang berfungsi untuk:Menampung airProses pemanasan awalMenghilangkan kadar O2 dalam air

Produk:High Pressure (HP) Steam (43 kg/cm2)

Medium Pressure (MP) Steam (19 kg/cm2)

Low Pressure (LP) Steam (3,5 kg/cm2)

Page 41: Presentasi laporan umum

Penyediaan Tenaga Listrik

Untuk memenuhi kebutuhan listrik Pertamina RU IV Balongan, listriknya disediakan/diperoleh

dari PLTU terdiri dari 5 unit Steam Turbin Generator (STG).

Masing-masing turbin memiliki kapasitas 27500 KVA/22000 KW,

sehingga total kapasitas terpasang sebesar 5 X 22000 KW = 110000 KW.

PT. PERTAMINA (Persero) RU-VI Balongan dilengkapi juga dengan pusat listrik tenaga diesel (PLTD) berupa satu

unit Diesel engine generator set dengan kapasitas sebesar 1 X 3600 KW

Page 42: Presentasi laporan umum

Penyediaan Udara Tekan

Unit Nitrogen Plant

Instalasi N2 terdiri dari dua train (train A dan train B).

Masing-masing train dilengkapi dengan satu

tanki produksi dan satu unit penguap N2 cair.Nitrogen Plant berfungsi

untuk menghasilkan gas N2 yang digunakan sebagai

purging pada awal pengoperasian alat. gas N2 ini juga diperlukan sebagai

blanketting untuk mencegah terdapatnya O2

dalam tangki/proses karena dapat menimbulkan bahaya ledakan dala proses refining

petroleum

Sistem udara tekan dan

instrumentasi (Unit 58)

Sistem Udara tekan ini terdiri dari 6 alat pengatur tekanan udara, yaitu 3 unit turbin dan

3 unit motor kompresor. Kandungan air yang terdapat

dalam udara dihilangkan dengan Molsieve Dryer yang bekerja pada kapasitas 4820

Nm3/jam.

Page 43: Presentasi laporan umum

Pengolahan Limbah

Secara garis besar effluent water treatment di PT. PERTAMINA (Persero) RU-VI Balongan dibagi menjadi dua, yaitu treatment oily water dan treatment air buangan proses. Treatment oily water dilakukan di rangkaian separator sedangkan treatment air buangan proses dilakukan menggunakan lumpur aktif (activated sludge) yang merupakan campuran dari koloni mikroba aerobik.

Pengolahan Limbah Cair

Pengolahan Limbah Padat

Pengolahan Limbah Gas

Limbah gas dari kilang ini diolah di sulfur recovery unit

dan sisanya dibakar di incinerator (untuk gas berupa

H2S dan CO) maupun flare (gas hidrokarbon).

Sludge merupakan suatu limbah yang dihasilkan dalam

industri minyak yang tidak dapat dibuang begitu saja ke

alam bebas, karena akan mencemari lingkungan. Pada sludge selain mengandung lumpur, pasir, dan air juga

masih mengandung hidrokarbon fraksi berat yang

tidak dapat di-recovery ke dalam proses.RU-VI Balongan melakukannya dengan

membakar sludge dalam suatu ruang pembakar (incinerator) pada temperatur

tertentu. Lumpur/pasir yang tidak terbakar dapat digunakan untuk landfill atau dibuang di suatu area, sehingga

pencemaran lingkungan dapat dihindari.

Page 44: Presentasi laporan umum