presentasi kjdk
TRANSCRIPT
-
8/13/2019 presentasi KJDK
1/40
Vivi Rosari.M.Sibarani09000010
LAPORAN KASUSKEMATIAN JANIN DALAM
KANDUNGAN
-
8/13/2019 presentasi KJDK
2/40
DEFINISI
WHO The American ofObstetricians and
Gynecologists
Janin yang mati dalam rahim
dengan berat badan 500 gramatau lebih atau kematian janin
dalam rahim pada kehamilan 20minggu atau lebih
-
8/13/2019 presentasi KJDK
3/40
ETIOLOGI
FaktorMaternal
FaktorJanin
FaktorPlasenta
-
8/13/2019 presentasi KJDK
4/40
FaktorMaternal
Post term (>42minggu) Diabetes Melitus tidakterkontrol Infeksi Hipertensi Preeklmsia Eklamsia Hemoglobinopati
Penyakit rhesus Ruptura uteri Antifosfolipid Sindrom Kematian Ibu
-
8/13/2019 presentasi KJDK
5/40
FaktorFetal
Hamil kembar Hamil tumbuh
terhambat Kelainan Kongenital kelainan genetik Infeksi
-
8/13/2019 presentasi KJDK
6/40
FaktorPlasenta
Kelainan tali
pusat Lepasnya
plasenta Ketuban pecah
dini Vasa previa
-
8/13/2019 presentasi KJDK
7/40
DIAGNOSISI. ANAMNESIS
Ibu dapatmerasakan :
Gerakan Janintidak ada atau
berkurang
Perut tidakbertambah
besar
Perut semakinkeras danmerasakan sakit
seperti inginmelahirkan
-
8/13/2019 presentasi KJDK
8/40
Inspeksi
Tidak kelihatan gerakan-gerakan janin yang biasanya dapat
terlihat terutama pada ibu yang kurus
Palpasi
Tinggi fundus uteri lebih rendah dari seharusnya tua
kehamilan, tidak teraba gerakan-gerakan janin
Dengan palpasi yang teliti, dapat dirasakan adanya krepitasipada tulang kepala janin
-
8/13/2019 presentasi KJDK
9/40
Auskultasi
Baik memakai stetoskop, monoral maupun dengan
doptone tidak terdengar denyut jantung janin (DJJ)
-
8/13/2019 presentasi KJDK
10/40
Pemeriksaan Penunjang
USG
Tidak ditemukan DJJ maupun gerakan janin,
seringkali tulang-tulang letaknya tidak teratur,khususnya tengkorak dan sering ditemui cairan
ketuban berkurang.
-
8/13/2019 presentasi KJDK
11/40
Rontgen Foto Abdomen
Overlappingtulang
tengkorak
Hiperfleksikolumna
vertebralisGelembung
udara didalam
jantungEdema Scalp
-
8/13/2019 presentasi KJDK
12/40
Gejala dan TandaSelalu Ada
Gejala dan TandaKadang-kadang ada
DiagnosisKemungkinan
Gerakan janin
berkurang atau
hilang
DJJ abnormal(180x/menit)
Cairan ketuban
bercampur
mekonium
Gawat janin
DIAGNOSIS BANDING
-
8/13/2019 presentasi KJDK
13/40
Gejala dan TandaSelalu Ada
Gejala dan TandaKadang-kadang ada
DiagnosisKemungkinan
Gerakan janin berkurang
atau hilang Nyeri perut hilang timbul
atau menetap Perdarahan per vaginam
sesudah hamil 22 minggu
Syok Uterus tegang/kaku Gawat janin/DJJ tidak
terdengar
Solusio Plasenta
-
8/13/2019 presentasi KJDK
14/40
Gejala dan Tanda
Selalu Ada
Gejala dan Tanda
Kadang-kadang ada
Diagnosis
Kemungkinan
Gerakan janin dan
DJJ tidak ada Perdarahan Nyeri perut hebat
Syok Perut
Kembung/cairan
bebas intraabdominal Kontur Uterus
abnormal Abdomen nyeri Bagian-bagian janin
teraba
Ruptura Uteri
-
8/13/2019 presentasi KJDK
15/40
Gejala dan TandaSelalu Ada
Gejala dan TandaKadang-kadang ada
DiagnosisKemungkinan
Gerakan Janin/
DJJ hilang
Tanda-tanda
kehamilan berheti
Tinggi fundusuteri berkurang Pembesaran
uterus berkurang
Kematian
janin
-
8/13/2019 presentasi KJDK
16/40
PENATALAKSANAAN
Penanganan Pasif
Menunggu persalinan spontan dalam waktu 2-4
minggu
Pemeriksaan kadar fibrinogen setiap minggu
-
8/13/2019 presentasi KJDK
17/40
Penanganan Aktif
Jika penanganan aktif akan dilakukan, nilaiserviks :
Jika serviks matang, lakukan induksi persalinan
dengan okstitosin atau prostaglandin
Jika serviks belum matang, lakukan pematangan
serviks dengan prostaglandin atau kateter FoleyPersalinnan dengan seksio sesaria merupakan
alternative terakhir
-
8/13/2019 presentasi KJDK
18/40
Jika persalinan spontan tidak terjadi dalam dua
minggu, trombosit menurun dan serviks belum
matang, matangkan serviks dengan misoprostol :
Tempatkan misoprostol 25mcg di puncak vagina,
dapat diulangi sesudah 6 jam
Bila tidak ada respons sesudah 2x25mcg
misoprostol, naikkan dosis menjadi 50mcg setiap6 jam
-
8/13/2019 presentasi KJDK
19/40
Jika ada tanda infeksi, berikan antibiotika
untuk metritis
Jika tes pembekuan sederhana lebih dari 7
menit atau bekuan mulai pecah, waspadakoagulopati.
Berikan kesempatan kepada ibu dan
keluargaya untuk melihat dan melakukan
berbagai ritual bagi janin yang meninggal
tersebut.
-
8/13/2019 presentasi KJDK
20/40
LAPORAN KASUSIdentitas PasienNama : Ny.N.SUsia : 32 tahun
Agama : IslamPendidikan Terakhir : S1Pekerjaan : IRT
Alamat : HutagambirTanggal Masuk : 12 November 2013Tanggal Keluar : 13 November 2013
-
8/13/2019 presentasi KJDK
21/40
Anamnesis
KU : nyeri di perut yang menjalar ke pinggang
Telaah : Seorang pasien, Ny.N.S datang ke VK RSUD
Sidikalang pada pukul 19.30 WIB dengan keluhan nyeri di
perut sejak kemarin malam dan gerakan janin yang tidak
dirasakan sejak 1 hari yang lalu Pasien mengatakan
sudah keluar cairan bening pada pagi tadi, his dirasakan
semakin lama semakin kuat. Pasien sebelumnya rutin
melakukan pemeriksaan kehamilan dan diperkirakan TTP
adalah tanggal 24 Oktober 2013 dan direncanakan untuk
dilakukan section caesaria akan tetapi pasien tidak pergi
-
8/13/2019 presentasi KJDK
22/40
Berdasarkan hasil pemeriksaan, cairan amnion
sudah mulai berkurang dan dokter menyarankanuntuk segera dilakukan section caesaria tetapi
pasien juga tidak pergi ke RS. Pada tanggal 12
November 2013, pasien datang ke RSUD
Sidikalang karena nyeri perut serta gerakan janin
yang sudah tidak dirasakan lagi.
-
8/13/2019 presentasi KJDK
23/40
Haid Menarche Umur : 14 tahunHaid Terakhir tanggal : 2 januari 2013Siklus : Teratur /tidak teratur 1x 28 hariLama : 5 hari, banyak darah
sedikit/ sedang /banyak
-
8/13/2019 presentasi KJDK
24/40
Kehamilan dan Persalinan yang Lalu : G
2P
0 A
1
1.Abortus2. Hamil ini
Keputihan Jumlah sedikit /sedang/banyakWarna : tidak berwarna
Bau : tidak berbau
-
8/13/2019 presentasi KJDK
25/40
Seksual/PerkawinanUmur Kawin : 29 tahun
Frekuensi coitus : 3 kali/mingguKeluarga berencana : (-)
Gizi dan Kebiasaan Nafsu makan : kurang/ sedang /banyakPerubahan berat badan : kurang/ sedang /gemukMerokok/suntil : tidak merokok
Alkohol : tidak mengkonsumsi alkohol
-
8/13/2019 presentasi KJDK
26/40
Penyakit yang pernah diderita : (-)
Pemeriksaan LaboratoriumTidak dilakukan pemeriksaan laboratorium
-
8/13/2019 presentasi KJDK
27/40
Pemeriksaan Fisik TB : 160 cmBB : 70 kgKesadaran : Compos MentisTD : 150/100 mmhgHR : 80x/menitRR : 22x/menitT : 36,9 0C
-
8/13/2019 presentasi KJDK
28/40
Pemeriksaan Obstetri
Leopold I : TFU 3 jari di bawah px
Leopold II : Punggung kanan
Leopold III : Bagian terbawah janin adalah
kepala
Leopold IV : Bagian terbawah janin telah
memasuki PAP
VT : 8-9 cm
Ketuban : (-)
-
8/13/2019 presentasi KJDK
29/40
Pemeriksaan Penunjang
USG : Gerakan janin tidak terlihat, DJJ (-) dan
menunjukkan kalsifikasi.
Diagnosis
Inpartu + Postdate + KJDK
-
8/13/2019 presentasi KJDK
30/40
Penatalaksanaan
Pasien direncanakan persalinan normal
Pada pukul 22.50 WIB his semakin kuat, pembukaan
lengkap, ibu dipimpin mengedan dan lahir bayi
dengan BB : 3600 gram, Jenis Kelamin : Perempuan,Panjang Badan : 49cm dengan exitus.
Pada pukul 23.00 plasenta lahir dengan spontan dan
lengkap, kontraksi uterus adekuat, laserasi jalan lahir
tingkat 2, dilakukan hecting luar dan dalam
-
8/13/2019 presentasi KJDK
31/40
Terapi :
Infus RL + oksitosin 10 IU drips 29 gtt/menit
5Injeksi cefotaxime 1 gr/12 jam/IV
Injeksi oksitosin 1 gr/IM
Injeksi Kalnex/IV
-
8/13/2019 presentasi KJDK
32/40
Follow Up pasien
13 November 2013Kesadaran : Compos MentisTD : 130/90 mmhgHR : 76x/menitRR : 20x/menitT : 37 0CPasien PBJ.
Teori Kasus Analisis Kasus
-
8/13/2019 presentasi KJDK
33/40
Teori Kasus Analisis Kasus
Anamnesis :
Ibu tidak merasakan gerakan
janin dalam beberapa hari atau
gerakan janin sangat
berkurang
Ibu merasakan perutnya
tidak bertambah besar, bahkan bertambah kecil atau
kehamilan tidak seperti
biasanya
Ibu merasakan belakanganini perutnya semakin keras
dan merasa sakit seperti mau
melahirkan
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan
:
- nyeri perut
-gerakan janin yang tidak
dirasakan sejak 1 hari yang
lalu
Gejala yang paling sering
dirasakan ibu pada kasus
kematian janin dalam rahim
adalah gerakan janin yang
sangat berkurang bahkan tidak
ada. Selain itu pada umumnya
pasien mengeluhkan perutyang tidak bertambah besar.
Pada pasien ini, pasien
merasakan gerakan janin yang
tidak dirasakan sejak 1 hariyang lalu.
-
8/13/2019 presentasi KJDK
34/40
Teori Kasus Analisis Kasus
Pemeriksaan Obstetri
- TFU berkurang atautidak sesuai dengan usia
kehamilam
- Pada palpasi gerakan
janin tidak dirasakan
- Tinggi fundus uteri : 3
jari di atas pusat - Tidak dirasakan adanya
gerakan janin pada palpasi
Pasien dengan KJDK
seringkali merasakan besar perut tidak sesuai dengan
usia kehamilan serta
gerakan janin yang
berkurang bahkan tidak
ada pada pasien ini.
-
8/13/2019 presentasi KJDK
35/40
Teori Kasus Analisis Kasus
Etiologi
Faktor Maternal
Faktor Janin
Faktor Plasenta
- Usia kehamilan di
atas 42 minggu
Salah satu penyebab
terbesar dari KJDK
adalah kehamilan
lebih dari 42 minggu.
Pada pasien ini
cairan amnion pada
bayi sudah sangat
berkurang.
-
8/13/2019 presentasi KJDK
36/40
Teori Kasus Analisis Kasus
Penatalaksanaan
- Pasif
- Aktif
Penanganan aktif,
pasien melahirkan
spontan dan diinduksi
dengan pemberian
oksitosin
Pada pasien dilakukan
penanganan aktif,
dimana serviks telah
matang, ketuban telah
pecah, pembukaan
lengkap, his kuat dan
pasien dapat dipimpin
untuk persalinan
normal
-
8/13/2019 presentasi KJDK
37/40
KESIMPULAN
Kematian janin adalah janin yang mati dalam
rahim dengan berat badan 500 gram atau lebih
atau kematian janin dalam rahim pada kehamilan20 minggu atau lebih
Kematian janin dalam rahim dapat disebabkan
oleh faktor maternal, faktor janin dan faktor
plasenta
-
8/13/2019 presentasi KJDK
38/40
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan obstetric dan pemeriksaan penunjang.Pada anamnesis , pasien paling sering datang dengan
keluhan besar uterus yang tidak sesuai dengan usia
kehamilan dan gerakan janin yang berkurang bahkan
tidak ada. Pada pemeriksaan obstrtri akan didapat
TFU yang tidak sesuai usia kehamilan, gerakan janin
yang tidak dirasakan. Pada pemeriksaan penunjang
seperti USG akan didapati gambaran kalsifikasi, caitan
amnion yang berkurang, tidak adanya denyut jantung
-
8/13/2019 presentasi KJDK
39/40
Penatalaksanaan terbagi dua yaitu penanganan
aktif dan pasif. Pada penanganan pasif pasien
ditunggu untuk melahirkan spontan sedangkan
pada penaganan aktif dilakukan persalinan
normal. Seksio sesaria merupakan alternative
terakhir.
-
8/13/2019 presentasi KJDK
40/40