presentasi bokong

61
Presentasi Bokong INFORM ASIUMUM Definisi Presentasi bokong adalah letak memanjang dengan kelainan dalam polarilas. Panggul janin merupakan kutub bawah. Penunjuknya adalah sacrum. Sacrum kanan depan (RSA = right sacrum anterior) adalah presentasi bokong dengan sacrum janin ada di kuadran kanan depan panggul ibu, dan diameter bitrochanterica janin berada pada diameter obliqua dextra panggul ibu. Insidensi Presentasi bokong dalam persalinan terdapat pada 3 sampai 4 persen kehamilan. lnsidensinya berkurang mendekati cukup buian, dan bertambah pada persalinan prematur. Etiologi Faktor-faktor etiologi presentasi bokong meiipuli prematuritas, air ketuban yang berlebihan, kehamilan ganda, placenta previa, panggul sempit, fibromyoma, hydrocephalus, dan janin besar. Setiap keadaan yang mempengaruhi masuknya kepala janin ke dalam panggul mempunyai pe-ranan dalam etiologi presentasi bokong. Banyak yang tidak diketahui sc-babnya, dan setelah mengesampingkan kemungkinan-kemungkinan lain maka sebab malposisi tersebut baru dinyatakan hanya karena kebetulan saja. Sebaliknya, ada presentasi bokong yang

Upload: barizahtul-ainiyah

Post on 27-Nov-2015

44 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi   Bokong

Presentasi Bokong

INFORM ASIUMUM

Definisi

Presentasi bokong adalah letak memanjang dengan kelainan dalam polarilas.

Panggul janin merupakan kutub bawah. Penunjuknya adalah sacrum. Sacrum

kanan depan (RSA = right sacrum anterior) adalah presentasi bokong dengan

sacrum janin ada di kuadran kanan depan panggul ibu, dan diameter

bitrochanterica janin berada pada diameter obliqua dextra panggul ibu.

Insidensi

Presentasi bokong dalam persalinan terdapat pada 3 sampai 4 persen

kehamilan. lnsidensinya berkurang mendekati cukup buian, dan bertambah pada

persalinan prematur.

Etiologi

Faktor-faktor etiologi presentasi bokong meiipuli prematuritas, air ketuban

yang berlebihan, kehamilan ganda, placenta previa, panggul sempit,

fibromyoma, hydrocephalus, dan janin besar. Setiap keadaan yang

mempengaruhi masuknya kepala janin ke dalam panggul mempunyai pe-ranan

dalam etiologi presentasi bokong. Banyak yang tidak diketahui sc-babnya, dan

setelah mengesampingkan kemungkinan-kemungkinan lain maka sebab

malposisi tersebut baru dinyatakan hanya karena kebetulan saja. Sebaliknya,

ada presentasi bokong yang membakat. Beberapa ibu me-lahirkan bayinya

semuanya dengan presenta;;i bokong, menunjukkan bahwa bentuk panggulnya

adalah sedemikian rupa sehingga lebih cocok untuk presentasi bokong dari

pada presentasi kepala. Implantasi placenta di fundus atau di cornu uteri

cenderung untuk mempermudah terjadinya presentasi bokong.

Catalan dan komentar

1. Pasien merasakan gerakan ana It di perut bagian bawah dan mungkin

mengeluh rasa nyeri

Page 2: Presentasi   Bokong

2. Bokong masuk panggul sebelun persalinafi mulii ad a i ah tidak Uzim.

lurang pasien

mengalami lightening,

3. Tidak setnpurnanya bokong menutup panggul merupakan prt*ii3£>o3isi

ketuban pecih

awai. dengan bahaya tali pusat metiumbung. Insidensi tali pusat (ncnumbung,

sebcsar 4

sampai 5persen, lebih tinggipadapresentasi k&ki. Oleh karenanya ipabila

ksluban pcc»h

sebaiknya diadakan pemeriksaati vagina! steril untuk menentukan krudsan

cervix dan

untuk mcmastikan ad* tidaknya tali pusat mcnumbung.

4. Teoritii bokong adalflb pcmbuka cervix yang jelck dibiniling detigan

kepala y&ng fleii

akan makan waktu iebih l&ma- Meskip"fl keartaannya mcmang demikifin pada

beberapa .'

menunjukkan bah* a pad a kebanyakan kasus penalinnnnya tidak lebih lama.

5. Pada prcsentasi bokong mumi tungkai bawah janin, yang flcti pad^

pinggul dan extensi

pad a lutut, terieiak di depan dan dekat dengan perut janin. Ini bekerja sebagai

bidai dan •

karcna tncn^ut^ngi kcbcbasan Dt?r^crakjanin oapat mcngakioa^jcan

pcrs^Hnan tidak msju

6. Sal ah satu bah ay a pada janin den can present asi bokong acalah bahwa

diameter terbesar

7. Risikonya lebih tinggi untuk janin piematur olih karena proporsi kepala

relatrf lebih besar

dari pada anggota iubuh tainnya dibanding dengan janin cukup bulan. Dengan

demikian

meskipun tubuhyangkec.il dengan uiudah iewat, ia tidak membuka jaringan

lunak sampai '

Page 3: Presentasi   Bokong

cukup untuk difewati kepala dengan mudah-

S. Pada satu pihak, bokong murni mempunyai kerugian berupa bagian terendah

yang besar dan kurang bisa bergerak sehingga mungkin menjumpai kesulitan

pada waktu mtlewati panggul ibu. EH bin pihak, bnkong mumi membuka

jaringan ljnak Wtebar-lebatnya dan memDerj ruai^g yang cukup kepada

kep£la. fCaki yang kccii dengan mud ah melewati

9. Oleh karena segmen belakang panggul lebih lebardati pada segms'n depan,

bagian bagian janin di belakang biasanya lahtr lebih dahuiu.

10. Oleh karena kepala melewati panggul dengan cepat, tidak ad a aaktu

untuk terjadinya

moulage. Kepala bayi bentuknya buliit dan simetris.

11. Bayi yang'pada waktu masih berada didaiam uterus presentasinya bokong

mutniberbaring

sampai beberapa waktu setelah ^ahir dengan pinggulnya flexi dan kahi dekat

dengan

12. Caput (edema bagian terendah) terbentuk di bokong. Gr nit alia exteraa

membengkak.

13. Kduarnya meconium pada present as i bokong iidak berarti ad any a

gawal janin seperti

pada pre&enla.': V^pala- Meconium kelusrdari usus oleh karena kontraksi

uterus menekan

bagian bawi- ; J- "M janin terhadap panggul ibu.

KLASIHKASI

Adaempat .nacam prcsentasi bpkong (Gb. 1): Sempurna; flexi

p;ida paha dan lutut (Gb. 2A)

Mumi; Fiexi pads paha; extensi pada lutist. Ini merupakan jenis yang ter-sering

dan melipin; isampir dua per tiga prcsentasi bokong (Cb. 2B) Kuki: Satu atau

dua kaki, dengan extensi pada paha dan Itttut. Kaki me-rupakan bagian

terendah (Gb. 2C).

Lutut; Satu atau dua lutut, dengan extensi pada pah.a, flexi pada lutut. Bagian

terendahnya adalah lutut (Gb. 2D).

Page 4: Presentasi   Bokong

(1V1I

GB. 1. Berbagaiposisi pada present asi bokong

D. Presentabilutut

GB .2. Beberapa sikap pada presentasi bokong

C. Presentasikcki

Page 5: Presentasi   Bokong

SACRUM KANAN DEPAN (RSA: RIGHT SACRUM ANTERIOR)

Diagnosis kedudukan

PEMERIKSAAN ABDOMINAL

1. Uuknya adalah memanjang (Gb. 3A).

2. Di'atas panggul feraba massa lutiak, irreguist dan tidak terasa seperti

kepala. Dicurigai

bokong. Pada presentasi bokotig murni otot-olot paha teregang di atas till an g-

tu Jang dt

bawshnya. niernbenkati garnbaran keras rncnytrup&i kcpala dan menyebabkan

kesalanan

diafcnostik.

3. Punggiing ada di sebclah kanan deKat dengan gan& tengahi Hagian-

bagian kecil ada di

sebelah kiri, jauh dari garis tengah dan di belakang.

4. Kepala teraba di fund us uteri. Mungkin kepala sukar diraba bila kepala

ada di bawah

hepar alau iga-iga. Kepala lebih keras dan lebih bulat daripada bokong, dan

kadang-

kadang dapat dipantulkan (ballottable). Kaiau di fundus uteri teraba massa

yang dapal

dipantulkan. harus dicurigai presiititasi bcikong.

5. Tonjolan kepaia tidak ada dan bokong tidak dapat dipantulkan r

DEN YUT JANTUNG JANIN

Denyut jantung janin terdengar paling keras pada atau di atas umbilicus dan

pada sisi yang sama dengan punggung. Pada RSA denyut jantung janin

terdengar paling keras di kuadran kanan atas perut ibu. Kadang-kadang denyut

jantung janin terdengar di bawah umbilicus; dalam 'hal ini maka diagnosis,

yang riibuat dengan palpasi jangan dirubah oleh karena denyut jantung janin

terdengar tidak di tempat yang biasa.

PEMERIKSAAN VAGINAL

1. Bagian terendah teraba tinggi.

2. Tidak teraba kepala yang keras, rata dan teratur dengan garis-garii sutura

Page 6: Presentasi   Bokong

dan fontandla.

Hasil pemeriksaan negatif ini menunjukkan adanya malpresentasi.

3. Bagian terendahnya teraba lunak dan irreguler. Anus dan tuber

ischiadicum ttrkt»kp»da

satu garis (Gb. 3B). Bokongdapatdikelirukan dengan muka.

4. Kadang-kadang pada presentasi bokong murni sacrum tertarik ke bawah

dan teraba oleh

jari-jari pemerik-.a, la dapat dikelirukan dengan kepala oleh karena tulang

yang keras.

5. Sacrum ada di kuadran kanan depan panggul. dan diameter bitroch ante

rice ada pada

diameter ubliqua kanan.

b. Kadang-kadang tsr aba kaki dan harus dibedakan dengan tang an,

PEMERIKSAAN SINAR -X

Sinar-X berguna baik untuk menegakkan diagnosis maupun untuk

memperkirakan ukuran dan konfigurasi panggul ibu. Pemeriksaan sinar-X harus

dikerjakan pada semua primigravida dan pada multipara yang mem-punyai

riwayat persalinan sukar atau bayi-bayi yang dilahirkan sebelumnya kecil

semua. Sinar-X menunjukkan dengan tepat sikapdan posisi janin, demikian pula

kelainan-kelainan seperti hydroccphalus.

Page 7: Presentasi   Bokong

A.Pandangan abdoi

B. Pandangan vaginal CB. 3. Sacrum kanandepan (RSA)

Page 8: Presentasi   Bokong

MEKANISME PERSALINAN: PRESENT AS I BOKONG

Prcseniasi kepala dan bokong menyerupai segi tiga. Pada presentasi kepala, alas

segi tiga menjadi bagian terdepan: Bagian terbesar dan terkeras janin keluar

lebih dahulu, dan bagian-bagian yang mengikutinya semakin kecil. Sebaliknya

pada presentas; bokong, puncak segi tiga keluar lebih dahulu dan menyusul

kemudian bagian-bagian lainnya yang semakin besar, dengan kepala yang

relalif besar menjadi bagian terakhir. Pada kasus disproporsi kepala-panggui

pada waktu disadari bahwa kepala terialu besar untuk panggul maka bagian

tubuh janin lainnya telah dilahirkan dan persaiinan per vaginam harus

diteruskan, dengan akibat buruk bagi bayinya.

Padapresentasi bokongada tigamekanisme persaiinan: (1)bokong dan tungkai

bawah, (2) bahu dan lengan, dan (3) kepala.

Mekanisme persaiinan: Sacrum Kanan Depan (RSA = Right Sacrum

Anterior)

BOKONC DAN TUNGKAI BA IVAfi

Penurunan. Bokong masuk panggul apabila diameter bitrochanterica

telah melewati PAP. Pada RSA maka sacrum ada di ku n*T&n >:-jri<*n depan

panggui ibu, dan diameter bitrochanterica ada pada diar . _:'(jua kanan

(Gb. 4A dan B). Olch karena bokong merupakan peri.ouka yang kurang baik

dibanding kepala, penurunan berjalan lambat dan mungkin bokong masih tetap

tinggi sampai persaiinan sudah berjalan beberapa lama. Ke-banyakan bokong

tidak turun sampai pembukaan lengkap dan ketiiban pecah.

Flexi. Untuk memudahkan lewatnya bokong melalui panggul, terjadi flexi

lateral pada pinggul. Panggul depan menjadi bagian terendah. Apabila

presentasinya bokong murni, kaki-kaki janin bekerja sebagai bidai se-panjang

badan dan dengan mengurangi flexi lateral dan keluwesannya maka kaki-kaki ini

dapat menghambat penurunan bokong ke dalam panggul.

Putaran paksi dalam, Panggui depan mendapat tahanan dari dasar panggul

dan berpTjtar ke depan bawah ke arah garis tengah (Gb. 5A dan B). Diameter

bitrochanterica berputar 45° dari diameter obliquaianan panggul ke

anterioposterior. Sacrum berputar menjauhi garis tengah, dari kuadran kanan

Page 9: Presentasi   Bokong

depan ke kanan lintang (RSA ke RST}.

Page 10: Presentasi   Bokong

5. Pandangan lateral

GB.4. RSA: Awalpcrsaliin

Page 11: Presentasi   Bokong

B Pandanaan vaginal

A. Pandanganlateral B l

G B. 5. Descensus dan putar paksi dalam bagian bokong.

~3>

Page 12: Presentasi   Bokong

Bokong lafiir dengatt Jlexi ke lateral. Panggul depan terbentur di

bawahsymphysispubis.terjadi flexi ke lateral, dan panggul belakang keluar

dan diiahirkan di atas perineum. Kemudian bokong jatuh ke arah anus dan

panggul depan tergdincir keluar di bawah symphysis (Gb. 6).

Page 13: Presentasi   Bokong

A. Crowning bokong

J. Melahirkan bokong belakang

GB.6. Melahirkan bokongC.Melahirkan bokong di

Page 14: Presentasi   Bokong

BAHU DAN LENGAN

Masuk panggvl Bahu masuk panggu! pada diameter obliqua kanan panggul,

ketika sacrum berputar dari RSTkeRSA(Cb. 7A).

Putaranpaksidalam. Bahu depan berputar di bawah symphysis, dan diameter

bisacromialis berputar 45° dari diameter obliqua kanan ke diameter

anteroposlerior PBP. Sacrum mengikuti, dari RSA ke RST (Gb. 7B).

Bahu lahir dengan flexi ke lateral. Bahu depan terbentur dibawah symphysis

dan balm belakang dengan lengan dilahirkan di atas pt'rineum ketika tubuh bayi

diangkat ke atas (Gb. 7C). Kemudian hayi diturutikan dan bahu depan dengan

lengan keiuar di bawah symphysis.

Page 15: Presentasi   Bokong

s dan putar paksi dalam bagian bahu

C. Melahirkan bahu belakang: kepala sudah masuk ke dalam panggul

GB. 7. Melahirkanbabu

Page 16: Presentasi   Bokong

Penurunan dan masuk panggul. Pada saat bahu ada di PBP, kepala mertcapai

panggul (Gb. 8A). la mencapai panggul dengan sutura sagittalis pada diameter

obliquakiri. UUK adadi kuadrankanan depan panggul.

Flexi. Flexi kepala terjadi seperti pada presenlasi lain. Penting bahwa i

flexi ini dipertahankan.

Putaran paksi dalam. Kepala sampai di dasar panggul dan mengada-kan

putaran paksi dalam sehingga ia mencapai PBP dengan sutura sagittalis pada

diameter anteroposterior, dahi pada lengkung sacrum dan UUK di bawah

symphysis (Gb. 8B). Sacrum berputar ke arah pubis sehingga pung-gung adadi

depan.

Kepala lahir dengan flexi. Diameter -diameternya sama dengan ke-dudukan

UUK depan tetapi dalam arah yang sebaliknya. Tengkuk menjadi titik putardi

bawah symphysis, dandagu, mulut.hidung, dahi, bregma dan UUK dilahirkan

di atas perineum dengan gerakan flexi (Gb. SC).

Mekanisme persalinan: Sacrum iangsung di depan

Penurunan. Bokong masuk panggul dengan diameter bitrochanterica pada

diameter transversa PAP. Sacrum Iangsung ada di depan, di belakang

symphysis pubis (SA).

Flexi. Flexi sama dengan pada RSA.

Puiaran paksi dalam. Diameter bitrochanterica berputar 90° dari diameter

transversa panggul ke anteroposterior. Sacrum menjauhi garis tengah menjadi

lintang (SAke RST).

Mekanisme persalinan selanjutnya serupa dengan RSA.

Page 17: Presentasi   Bokong

A. Melahirkan bahu depan:descensus kepnla

B. PutarpaGi dalam:dan memulai fleksi kepala

C. Fleksi kepalasempurna GB. 8, Melahirkan kepala

r-4

Page 18: Presentasi   Bokong

Mekanisme persalinan: Saerurn di belakang |

|

Pada keaclaan yang jarang terjadi, sacrum dan kepala berputar ke belakang

sehingga UUK ada di lengkung sacrum dan muka di belakang sym-physis

pubis. Apabila kepala fleksi (Gb. 9A)maka persalinan terjadi dengan UUK di

belakang. Nasionmenjadi titik putarpadaangulussubpubicus.dan tengkuk,

UUK dan puiicak kepala berturut-tumt keluar di atas perineum. Kemudian

muka iimbul dari bawah symphysis. Cara persalinan ini dapat dibantu dengan

mengangkat tubuh anak ke atas.

Biia kepala ekstensi (Gb. 9B) maka dagu mengenai belakang pubis dan daerah

submentum pada Seher menjadi titik putar pada angulus subpubicus, Agar bayi

dapat dilahirkan tubuhnya harus dinaikkan oleh penolong sehingga UUK,

puncak kepala dan dahi berturut-turut dapat lewat cii atas perineum.

Pada kedudukan ini dapat terjadi kesukaran lahirnya kepata. Cara ter-baik

untuk mengatasi komplikasi ini adalah dengan pencegahan. Setelah bokong

lahir, seiiap kecenderungan sacrum untuk berputar ke belakang harus dicegah

oleh penolong dan diusahakan bokong beiputar dengan sacrum ke depan ke

arah symphisis pubis.

Mekanisme persalinan pada presentasi kaki dan lulul

Mekanisme persahnannya sama dengan yang telah diuratkan untuk RSA

(sacrum kanan depan) dengan perbedaan bahwa pada presentasi bokong

murni dan scmpurna bagian terendahnya adalah bokong. Pada pre-sen!asi kaki

bagian terendahnya salah satu atau kedua kaki; dan pada presentasi lutut bagian

terendahnya adalah lutut.

PROGNOSIS: PRESENTASI BOKONG

Bila terjadi persalinan sponian prognosis ibu adalah baik. Laserasi tractus

genitalis dan perdarahan dapat disebabkan oleh persalinan yang ter- lalu cepat

dan dipaksakan melalui panggul yang terlampau kecii alau melalui bagian-

bagian lunak yang belum cukup terbuka.

Page 19: Presentasi   Bokong

B.KepalaEkstensi

Gb.9. Ketidakmajuan kepala: sacrum postei

Page 20: Presentasi   Bokong

Jbnin

Mortalitas kasar janin berkisar antara 10 dan 20 persen. Sebab uiama

kematian bayi adalah prematuritas (30 persen dibanding dengan 10 persen pada

presentasi kepala). Kelainan kongenital dua kali lebih sering pada presentasi

bokong dibanding presentasi kepala dan mempunyai andil dalam ke-

Risiko presenlasi bokong harus dibedakan dengan bahaya persalinan

bokongnya sendiri. Risiko unluk janin pada persalinan bokong lebih besar

dibanding yang lahir dengan kepala lebih dahulu. Dengan mengesamping-kan

kelainan-kelainan yang tidak memungkinkan janin hidup dan kematian

inlrauterin sebelum persalinan mulai, mortalitas janin untisk bayi cukup bulan

(2.500 g atau lebih) adalah sebesar 1-2 persen di tangan ahli ke-bidanan yang

trampil. Di tangan penolong yang belum berpengaiaman maka risikonya lebih

tinggi.

SKBAB-SfcBABKFMATIANArAUPERLUKAANBAYl

a. Kompressi tali pusat antara panggul dan kepala yang terlalu lania.

2. Trauma pada tulang kepala dan otak.

a. Kepala yang dalang kemudian melalui panggul dengan cepat. Tidak terjadi

mciulage secara bertahap dalam waktu betKirapa jam tetapi kompresi dan

dekumpresi yang cepat dan kadang-kadang berlebihan hanya berlangsung

dalam waktu beberapa

dapat terjadi pada persalinan dengan pembukaan yang belum lengkap atau

melalui panggul yangsalab dinilai kapasitasnya.

b. Perdarahan-perdarahan kecil.

c.Fraklura tulang tengkorak.

3. Kerusakan akibat pertolongan yang kasar pada persalinan.

c. Robekan bepar oleh karena terl^lu kencang ntemegang bayi di sekeliling

abdomen pada waktu menahk keluar.

e.Trauma pada medulla spinalis.

f.Trauma pada pharynx oleh karena penolong meletakkan jarinya dalam

Page 21: Presentasi   Bokong

mulut bayi

gr Kerusakan organ-organ dalam perut, Bayi harus dipegang pada pinggul

bukan pada balang Cubuhnya.

4. Ukuranbayi.

Page 22: Presentasi   Bokong

ar Bayi yang besar. lebih dari 4 kilogram, mungkin terlalu besar untuk

panggul.

br Bayi-bayi prematur mempunyai tubuh yang kecil dibanding tiengan

kepalanya- Bo-

5. Kelainan kongenital. Insidensi kelainan kongenital seperti hydrocephalus

pada presentasi bokong metidekati o persen^ menyebabksn prognosisnya

kurang Tnenyenangkanr Mydrain~

b. Pecahnya ketuban. Tel ah dipcrlihatkan bahwa kematian janin jauh lebih

tinggi bila itiier-

persalinan lebih dari 12 jam. kematian janin natk tiga kali untuk primigravida

dan lima kilt* unttik multipara- Angka-angka ini tidak berlaku untuk bayi-bayi

prematur.

PENANGANAN PRESENT ASI BOKONG Klasifikasi

kelahiran bokong

KELAMRAN PER VACINAM

1. Pvrsalinan bokong spontan: Bayi seluruhnya dtkelunrkan dc^gan tenaga

al^miah ibu,

tanpa bantuan sdain menahan tubuh bayi padawaktudilahirkan.

2. Persalinan bokong dengan pertohngan lekstraksi bokong tebagian): Bayi

dilahirkan de-

ngan tenaga alamiah ibu sampai pusat, Bagian bayi lainnya dikeluarkan olch

penoiong.

3. Ekstraksi bokong total: Seluruh badan bayi dikeluarkan oleh penoJong.

SECTIO CAESAREA Insidensinya sekitar lOpersen.

Penanganan PresenEasi Bokong pads Kehamilan f a

VERSILUAR

Ada ketidaksepakatan mengenai dapat atau tidaknya dianjurkan versi luar

pada kehamilan. Oleh karena mortalitas janin lebih besar pada kelahiran bokong

dibanding kelahiran kepala, banyak yang percaya bahwa versi luar (merubah

Page 23: Presentasi   Bokong

presentasi bokong menjadi kepala) harus dicoba untuk semua kasus (untuk

tehniknya lihat Bab 30). Meskipun insidensi presentasi

Page 24: Presentasi   Bokong

bokong berkurang dengan semakin dekatnya hari pmangkaan lahir,

umumnya janin berada dalam kedudukan yang final pada umur kehamilan

34minggu. Saat terbaik untuk versi luar adalah padaumur kehamilan 32-34

minggu. Prosedurnya harus dilakukan dengan hati-hati tartpa kekuatan yang

berlebihan, oleh karena ada bahaya lepasnya placenta atau trauma pada janin.

Versi dapat berhasil, lidak berhasil atau berhasil tetapt kembali lagi: Sebelum

mencoba versi !uar penolong harus yakin mengenai kedudukan janin untuk

menghindari nierubah presentasi kepala menjadi bokong.

Sebaliknya, karena (1) kematian janin yang ada hubungannya dengan versi !

uar kurang lebih sama dengan kelahiran bokong, (2) pada kehamilan 32-34

minggu sekitar 20 persen janin ada dalam presentasi bokong dengan hanya 3-4

persen tidak berubah secara spontan menjadi presentasi kepala, dan (3)

pengalaman dalam mengelola persaiinan bokong harus diperoleh agar

perawatan yang memadai dapat diberikan kepada kasus-kasus dengan presentasi

bokong meiietap (versi luar gagai atau presentasi bokong kembali lagi setelah

berhasil diversi luar), banyak ah!i kebidanan yang beranggapan bahwa versi iuar

tidak perlu dan tidak dapat dianjurkan. Versi luar paiing sukar dilakukan pada

presentasi bokong murni (terutama primigravida) sedang ini merupakan jenis

yang paling sering dijumpai.

PELVIMETRISINAR-X

Pelvimetri dengan sinar-x diindikasikan pada semua primigravida dan pada

multipara yang anaknya kecil dan mengaiami kesukaran dalam persaiinan-

persaiinan sebelumnya. Ini membantu menentukan cara persaiinan-nya. ^ka

peivigram menunjukkan panggul yang jeJek, lebih baik dilakukan

sectiocaesareaelektif. ^ka panggulcukup lebaratau "borderline"maka par- tus

percobaan dengan kemungkinan persalinan per vaginam merupakan pro-sedur

pilihan. Sinar-X juga membantu membuat diagnosis kelainan-kelainan janin

seperti hydrocephalus.

Pengeloiaan dalam Persaiinan

PERSALIKW KALA1

Page 25: Presentasi   Bokong

Oleh karena sebagian besar janin dengan presentasi bokong dapat di] ah irk an

per vaginan

maka menunggu sambil observasi, icrapi supportif dan tidak melakukan

tntervensi me

rupakan prosedur piiitian. '

Page 26: Presentasi   Bokong

j. Scbatkftya kctuban QLborksTi Kt&p uiuVi sstnpai pcmbuksan cukup Icbar-

Hsrus dihindsn

vaginal auu rektal yang terlalu string. 4. Bil& temyata ketuban pecah fUga,

dilakukan pemeriksaan vaginal untuk fnengesamping-

5h Meconium bukan tnerupakan tanda bahaya selarna DJJ normal.

PERSALINANKALA II

Posisi untuk bersalin. Setelah pembukaan lengkap, pasien diletak-kan di

atas meja bersalin. Meja yang kaku dan pegangan tangan yang di-gunakan

pasien untuk memperkuat dirinya akan menaikkan efekti\itas usaha mengejan

dan dengan demikian mempermudah majunya persalinan.

Pada waktn bokong mulai meregangkan perineum, pasien dibaringkan dalam

posisi liihotomi, dengan kaki diletakkan di aias penahan kaki dan bokong ibu

jauh ke bawah, sedikil melampaui lepi meja. Ini merupakan posisi terbaik

untuk menolong persalinan dan mengatasi komplikasi.

Selama kontraksi tekanan bagian terendah janin pada perineum me-rangsang

penderita untuk bergeser ke atas dan keluar dari posisinya. Untuk mencegah ini

digunakan penahan bahu.

Seorang asisten harus ikut cuci tangan dan memakai jas untuk setiap

persalinan.

Kandung kencing pasien dikosongkan.

In/us intravena. Setelah kala II muiai, dipasang infus intravena glukosa 5

persen dalam air. Untuk keberhasilan persalinan presentasi bokong diperlukan

koniraksi uterus yang baik terus menerus dan pasien mempertahankan

kemampuannya untuk mengejan serta melaksanakannya. Kalau kontraksinya

menjadi lemah atau tidak teratur dalam persalinan yang sebenarnya, segera

dapat diberikan oxytocin melalui infus, uterus dipacu untuk kerja yang lebih

efektif.

Bokong dengan penolongan. DJJ seringkali dip i Selama keada-an bayi

tetap baik maka ditunggu persalinan spontan lankan bayi vang lerlalu awal,

terutama di luar kontraksi uterus, haru hindan Ini dapat mengakibatkan deileksi

kepaia dan ekstensi lengan di dtas atau di beiakang kepala. Penting bahwa

Page 27: Presentasi   Bokong

pasien mengejan setiap kali ada kontraksi, dan dia harus dipimpin untuk

berbuat demikian, Setelah badan dilahirkan, kepala sekarang di luar bagian atas

uteru&:.yang berkontraksi dan ada di segmen bawah rahim, cervix atau vagina

bagian atas. Oleh karena organ-organ ini iidak mempunyai kekuatan untuk

mengeluarkan kepala, penurunan dan

Page 28: Presentasi   Bokong

pengeluaran kepala harus dilakukan dengan kcrja otot dinding perut secara

sadar dan dorongan si-prapubik oleh pembantu. Keselamatan bayi lebih besar

apabila penolong bekerja tenang dan perlahan-lahan, daripada kalau tidak

lenang dan lergesa-gesa.

Pengalaman kita adalah bahwa pada kasus yang berjalan normal, hasil terbaik

diperoteh dengan kebijakan sebagai berikut:

1. Tidak ada campur tangan (kccual! episioieiiii) sampai bad an dilahirkan

sebatas pmat. Ini

tidak hanya memungkinkan cervix terbuka lengkap tetapi juga menjadi Icmas,

faktor

penting dalam mencegah terjadinya disiokia kepala mcnjusul ("aftercoming

head

dystocia").

2. Mengcjan yang kuat oleh ibu pada waktu koiitraksi.

3. Dorongan suprapubik diperlaKankan selama penurunan kepaJa ur.tuk

nitnjdga agar

kepala leiap fteksi.

Terdapa; alasan kuat untuk menggunakan tehnik ini;

1. Telah dibuktikan kebcrhasilannya.

2. Atnan, trauma terhadap bayi kurang.

3. Fleksi k«pala dipettahanican.

4. Bahaya tkstensi l<ngan di at as kepala dihurangi.

5. Kemungkinan ccrvbi mcnjcpil kepala aiaii lehcr anak kurang.

Anestesi. Dipakai kombinasi anestesi lokai dan utnum. Blok pudenda! atau

infiltrasi perineum memungkinkan episiotomi tanpa rasa nyeri dan

mempermitdah persalinan - dengan merelaksasikan otot-otot. Sebagai

tambahan, pada setiap kontraksi pasien menarik nafas beberapa kali dengan

gas anestetikum. Ini bekerja sebagai analgetika, menghilangkan rasa nyeri, dan

membantu pasien untulc mengejan dengan lebih efisien. Anestesi umuiti yang

sesungguhnya diberikan setelah bayi dilahirkan sampai pusat.

Kita telah rriemakai anestesi epidural dengan sukses. Kerugiannya adalah

Page 29: Presentasi   Bokong

bahwa setelah dosis untuk perineum tercapai maka stimulasi reflex yang berasai

dati tekanan bagian terendah janin pada perineum berkurang atau hilang

sehingga keinginan pasien untuk mengejan setiap kali ada kontraksi juga ikut

hilang. Efek yang tidak diinginkan ini dapat dihindari dengan tidak memakai

dosis untuk perineum dan menggunakan anestesi lokal untuk episiotomi.

Dengan jalan ini maka nilai analgetik dosis epidural dalam persalinan

dipertahankan tanpa hilangnya reflex perineal pada waktu melahirkan.

Page 30: Presentasi   Bokong

'•-Mrclatan yang perlu. Peraiatan lerlentu hams disiapkan.

1. H&ndiik h&ftgat don kcring untuk Ettembungkus badai) baj'i sctclah

secukupnya dilahir-

Mstsudnya adalah:

». Untuk mengurangi cfek merangsang udara ding in terhadap bayi dengan

harapan pcr-

nafasan iidak dimulu psida waktu kepala rnasih bciada tjalam pcinggul, yang

dapar

mtngakibatkan upitui air ktluban atau isi vagina. b. Untuk

mtmpcrmudsh mcmegangobadan bayi yang licin.

2. Forceps Piper untuk kepala menyuiul, bil.a tidak dapat diiahirk.an

ticngan mudah.

3. Mat untuk rtsusitasi bayi, siap untuk segera dipaUi.

Episiotomi. Oleh karena pada umuninya bokong tidak membuka perineum

secukupnya untuk memungkinkan lewatnya Vepala dengan mudah maka

diperlukan episiotomi. Lebih aman untuk membuat episiotomi yang lebar untuk

menghindari masih harus memperlebarnya lagi apa-bila belum cukup untuk

diialui kepala. Lebih disukai insisi mediolateral. perineoiomi harus dilakukan

pada saat yang optima), yakni sebelum bokong membuka pintii. Bila tidak

demikian maka penolong dihadapkan pada situasi ia harus melahirkan bayi dan

melakukan insisi bersama-sama. Se-baliknya apabila episiotomi terialu awal

dilakukan akan menyebabkan per-darahan banyak. Jadi episiotomi harus

dilakukan sesaal sebelum bokong membuka pintu atau bila penolong merasa

bokong akan diiahirkan dalam satu atau dua kontraksi berikutnya.

Page 31: Presentasi   Bokong

Lahirnva bokong

sisclesai.

Bila bokong sudah siap untuk kduar dilakukan episiotomi mediolateralis yang

lebai dan

dilakukan hemostasis.

Selama tidak terjadi gawat ibu maupun janin, ditunggu p«rsalinan sponian

sampai pusai.

Sampai dini tidak adakcadaan yang merdesaK dan penolong lidakboieh iurun

tangan.

Setelah pusat lahit maka waklu menjadi faktor yang peming dan penalinan

selanjutnya

[trseiiia dalam waktu .1 sampai 5 menit untuk mencegah terjadinya kerusakan

otak oleh

KakibiasanyakeluarsecafaspontamkalautiJakdcnganmudahdapatdiekstraks

i. BayidibungkusJengan handuk hangatdan badannyaditahan.

Tali pusat ditarik keluar (Gb. 10) untuk mengurangi traksi padanya bila ierjepii

aniara ke-pala dan dindtng panggul- Pada waktu yang btrsan^aan diraba

pulsasrnya^

Lahirnya bahu dan lengan

I, P£[Tibatit(i menuatlakaTI doroiiG^n ^uprapubik pada kepais unti^k

mttnperlahtiiikiin iltksi k«pa!a.

dengan demikian bahu depan. ada di bawah synsphysis,

cnelalui bahu, dan lurun ke dada, dengan demikian dengan jarinya membaws

lengan dan langan bayi ke luar di bawah symphysis. IGb. 11AI.

4. Bayi dinaikkan he atas sehingga scapula belakar-s dan kemudian lengan

belakang dilahir-

kan di atas perineum densan car a yang sania £Gb< 11B).

5. Ada yang melahirkan lengan belakang lebih dahulu.

Page 32: Presentasi   Bokong

GB. 10. Melahirkan tali pusal. Gclungan [ali pusal dilarik K-:iuar.

B.Ekstraksilcnganbelakang GB. U.Melahirkanlengandanbahu.

Page 33: Presentasi   Bokong

Lahirnya kepala

Hampir pada semua kasus punggung berputar ke dcpan secara spontan. Ini harus

diusaha-kan sehingga kepala memutar UUK ke arah pubis dan muka

menghadsp sacnim. Ka-

Setelah punggung berputar ke depan dan kepala janin ada pada diameter

anieropo5terbr panggul, badan dilurunkan kc b&wah schingga UUK tampak di

bawah symphysis dan

Pada waklu yang bersamaan pembantu mempertahankan dorongan suprapubik

imluk

mengarahkan kepaia ke panggul dan menjaganya tetap fleksi.

Kemudian dengan nali-hati bad an dinaikkan iebingga ada sedikit ekstensi pada

leher.

danpuncak kepala di alas perineum (Gb. 12B).

Kecepatan lah^rnya kepala menyusul harus diperhatikan. Kepala yang terlalu

cepat me-

Pada keadaan yang berat ligamenta otak terobek, mengakibatKan perdarahan.

kerujakan otak dan kemattan. Sebaliknya, lah^nva kepala yang terialu lamban

menyebabkan asphyxia yang juga dapat berakibat fatal. Pengalaman

mengajarkan jalan tengah - cukup pelan

Page 34: Presentasi   Bokong

A. Badan dilurunkan sehingga bagian tengkuk berada pada

angulussubpubicum. Asistenmempcitahankan flekM kepala.

B. Perasal Kristeiiar: kepalalahirdalani kedudukan fleksi

CB.12.Melahirkankepala.

Page 35: Presentasi   Bokong

Kepala tertekan

M'paia leneKan

:adang-kadang badan, bahu dan lengan lahir, tetapi kekuatan ineiige-an

ibu dan perasat Kristellar tidak berhasil meiahirkan kepala, Pada ke-idaan

kepala tertahan, atia beberapa eara untuk melahirkannya.

PER AS AT WIGAND-MARTIN

Badan bayi diielakkan pada tangan operator, jari icngab tangan ter-scbut

dilaruh pada mului bayi, dan jari Eelunjuk dan jari manis pada maxilla (Ob.

I3A). Maksud jari di mulut lidak untuk craksi tetapi untuk meng-usahakan dan

mempertahankan fleksi. Dengart tangan lainnya penolong melakukan dorongan

suprapubik pada kepala melalui perut ibu.

PER ASA T MA URICEA U-SMELUE- VEl T

Posisinya sama dengan perasat Wigand-Martin, dcngan satu jari di mulut

dan dtia jari pada maxilla. Perbedaannya adalah penolong melctak-kan

tangannya yang lain mengangkang di atas bahu bayi dan dengan cara ini

melakukan traksi (Gb. 13B). Efisiensi prosedur ini dipertinggi dengan dorongan

suprapubik pada kepala bayi oleh pembantu ketika penolong mengerjakan

perasal Mauriceau.

FORCEPS PIPER PADA KEPALA MENYUSVL

I. KsKi-kiiki payi dipcfisng olch pcrnb^ntu dsn tjfldflnnyB din^ikkin (Gb r

13C). risTiis ucr-hati-hati unruk tidak ni^naikkan badan bavi terialu tinggi

oleh karena dapaT menycbab-kan kerusakan m. slernocleidomastoideus.

Cara yang baik untuk menjaga jangan sampai lengan bayi mengganggu

adalah dengan menggunakan handuk yang dilipaf sepeiii yang dilakukan

oleh Savage.

ib

Page 36: Presentasi   Bokong

A.Perasai Wigand -Martin

C. Penatalaksanaan lengan janin (savage) dengan menggunakan forceps piper

GB.13.Pelbagaiperasatuntuk kepalatertahan. 221

Page 37: Presentasi   Bokong

os parietal?. Kalau bibir portio masih ad a roaka daun Forceps hams dipasang di

sebelah

Daun forceps sebelah kanan ketnudian juga dipasang dengan menggunakari

tangan kin s sebagaipenunjuk.

Forceps dikunci. Daun forceps terpasang sepanjang diameter occipitomentali-

s, masing- '

masingdi atas telinga. i

Kecuali dorongan suprapubik, cara terbsik untuk melahirkan kepala sdalah

dengan |

menggunakan forceps Piperr -Tidak sepeiti perasat lain dimana traksi kepala

dilakukAn '

melalui leher maka dengan forceps Piper traksi langsung dikerjakan pada

kepala dengan

cuntikJan menghtndan hcrusakati struktur pada Jencr bayi '

Dilakukan traksi dan kepaia diekstraksi perlahan-lahan (lihat Bab 29).

Tindakan ini harm ; dikerjakan hanj-a apabila kepala sudah berada dalam

pangguL Semua jenis forceps dapal

pada daun dan tangkainya' ta-ngkaniya panjang dan pegangannja tcrtekan di

Tjawah leng-Ichih efisien dibanding forceps laintiya.

JALAN VOARA

Diia ada penundaan daSam lahirnya kepala dan penolong harus me-nunggu

bantuan alau peralatan, uniuk sementara dapal digunakan re-traktor vagina

untuk membebaskan jalan udara bagi mulut bayi di dalam vagina (Cb. 14).

Retraklor dipasang pada vagina dan ditekan ke beiakang. Isi vagina

dikeluarkan sehingga udara dapal sampai kepada bayi biia ia ber-

ROTASI DACU KE PUBIS

Rotasi dagu ke depan adalali jarang, dan biasanya ierjadi sebagai bagian

dari rotasi pung^ung ke beiakang. Penanganan yang disenangi ada-lah: (1)

Berikan anestesi yang dalam. (2) Hetitikan semua traksi. (3) Bebas-kan dagu

dari beiakang pubis. (4) Putar muka ke beiakang dan punggung ke depan. (5)

Page 38: Presentasi   Bokong

Fleksikan dagu. (6) Usahakan masuknya kepala dengan dorongan suprapubik.

(7) Lahirkan kepsla dengan forceps Piper.

Kalau (ehnik ini gagal dapal digunakan perasat Prague (Gb. 15). Di sini jari-

jari diletakkan di aias bahu dan dilakukan traksi ke luar dan atas. Kaki-kaki

dipegang dengan tangan lain dan badan anak diayun ke atas perut ibu.

Dengan prosedur ini UUK dilahirkan di atas perineum. Metode ini jarang

digunakan oleh karenamengandung bahaya penarikan berlebihan atau patahnya

leher anak.

Page 39: Presentasi   Bokong

GB.14. Relrakior vaginauntukmemberikan jalanuciara bagi hidung dan mulut

bayi.

GB.15. Perasat Prague

Page 40: Presentasi   Bokong

EMBR YOTOMl

Biia lahirnya kepala tidak tercapai dalam jangka waktu tertentu maka janin

dapat meninggal. Bila demikian maka keselamatan ibunyaiah salu-salunya yarig

harus dipertimbangkan.Untuk menyelamatkan ibu dari per-lukaan yang tidak

perlu, lebih baik dilakukan pengurangan ukuran kepala bayi dengan perforasi

kepala daripada menariknya rfengan paksa.

Ixherleriahan

Kadang-kadang cervix yang telah membuka secukupnya untuk me-

mungkinkan badan dan bahu lahir, menjepit ieher bayi, rnenjebak kepala di

dalam uterus. Kemungkinan terjadinya lebih besar pada bayi prematur yang

badannya belum ditumouhi jaringart lemak dan tidak dapat membuka cervix

dengan baik. Situasi yangberbahaya ini memerlukan tindakan segera untuk

niemutuskan spasme cervix yang sebelumnya telah terbuka. Ini tercapai dengan

melakukan insisi tunggal pada cervix menggunakan gunting. Relaksasi yang

dihasilkan akan memungkinkan lahirnya kepala.

Terlahannya bahu dan lengan

Lengati menjungkit. Lengan-lengan ekstensi di atns kepala bayi (Gb. 16A).

Lengan nuchal. Terdapat ekstensi pada babu dan fleksi pada siku se-hingga

iengan bawah terletak di beiakang kepala janin (Gb. I6B). Keadaan

PROFILAKSIS

Salah satu cara untuk mengurangi insidensi komplikasi ini adalah dengan

menahan din untuk tidak menarik kaki janin untuk mempercepat

kelahirannya.terutama pada saat uterus dalam keadaan relaksa.si.

EKSTRAKSI SEDERHANA

Bila kesulitan ini terjadi maka pertama-tama harus dicoba untuk me-lahirkan

lengan dengan menggesernya di alas dada seperti biasa. Kebanyak-an ini akan

berhasil pada kasus-kasus ekstensi biasa dan kadang-kadang pada kasus iengan

nuchal jika lengan atas tidak terjepii kuat di beiakang kepala.

Page 41: Presentasi   Bokong

4 C. Lengan nuchal: putar paksi badan bayi

sebesar 90° ke arah tangan menunjuk

D. Lengan nuchal: Tangan

penolong

dimasukkan ke dalam uterus

uniuk

memfleksikan dan menarik

keluar

lengan nuchal.

. 16. Lengan nuchal dan

menjungkit 225

Page 42: Presentasi   Bokong

ROTAS! BAD AN

Biia ekstraksi gagat pada kasus lengan nuchal, badan bayi diputar ke arah

mana tangan menunjuk (Gb. 16C). Ini membebaskan lengan dari be- '< lakang

kepala dan kemudian biasanya dapat dilahirkan dengan cara seperti ■ yang telah

diuraikan di alas. Jika kedua lengan nucha! maka badan diputar : ke satu arah

untuk membebaskan tangan periama yang kemudian dikeluar- '. kan dan

kemudian ke arah yang berlawanan untuk membebaskan lengan yang lain.

FRACTVRA

Pada keadaan yang jarang rotasi akan gagal maka humerus atau clavi-cula

harus dipatahkan. Ini dapat dikerjakan secara langsung atau dengan menarik

lengan sampai patah. Setelah ini maka bayi akan dapat dilahirkan. Karena

biasanya fractura akan sembuh baik dan cepat dan karena pilihan-nya adalah

antara bayi yang mati dengan lengan yang patah maka tindakan ini dapat

dibenarkan.

Bokong tidakturun

ETIOLOGI

Pada setiap keadaan, besarnya janin, kapasitas panggul, elasttsitas jaringan

lunak ibu dan sifat kontraksi uterus semuanya ikut tnenentukan apakah akan

terjadi persalinan spontan. Pada presentasi bokong murni ada faktor tambahan.

Efek bidai daripada kaki janin sepanjang perutnya dapat mengurangi

keleluasaan gerak janin sampai sedemikian rupa sehingga ke-majuan

terhambat.

DISPROPORSI

Dengan adanya kontraksi uterus yang baik maka bokong yang tidak mau

turun bukan merupakan indikasi untuk tergesa-gesa bertindak tetapi harus

dilakukan penilaian kembali dengan cermat. Dengan selalu meng-ingat bahwa

salah satu sebab presentasi bokong adalah kepaia yang besar yang tidak dapal

dengan mudah masuk panggul, penolong harus yakin tidak hanya mengenai

kapasitas umum panggul tetapi juga bila dibauding-

Page 43: Presentasi   Bokong

A. Dckoniposisipadapresentasibokong: menarik keluar kaki dantungkai.

A. Tahap pertama ' B. Tahap kedua

BdanC.PerasatPinard GB. 17.

Tindakandekomposisipadapresentasi hokong.

Page 44: Presentasi   Bokong

kan dengan janin yang ada. Semakin banyak terkumpui bukti bahwa bi

bokong tidak mau turun meskipun kontraksi uterus baik maka berarti ai

disproporsi dan sectio caesarea harus dipertimbangkan dengan seksama.

DEKOMPOSISI

i

Apabita ada bukti yang kuat bahwa bayi dapat lahir per vaginam ke-majuan

persaiinan dan penurunan dapat diusahakan dengan mengurangi besarnya

bokong, suatu tindakan yang dinamakan dekomposisi. Ini dilaku-kan dengan

menurunkan kaki, kaiau mungkin dua-duanya. Kaiau kaki fleksi sempurna

pada pinggul dan lutut maka dengan mudah kaki akan dapat dicapai. Tangan

masuk ke dalam uterus, ketuban dipecah kemudian kaki dipegang dan

diturunkan (Gb. 17A). Penoiong harus yakm bahwa ini .: bukan tangan.

Tindakan serupadilakukanuntuk kaki yang lair.. Keduduk-annya dirubah

menjadi bokong kaki dan persaiinan dapat maju.

PERASATPINARD

Bila presentasinya bokong murnf (fleksi pada pinggul dan ekstensi pada ^ ut)

maka penoiong mungkin tidak akan dapat mencapai kaki oleh karena ;

letaknya tinggi di dalam uterus dekat muka janin. Pada keadaan yang

demikian dilakukan pera^at Pinard di bawah anestesi (Gb. 17B dan C).

Dengan satu tangan di dalam uterus, dilakukan tekanan pada fossa poplitea

dengan jan-jari ke arah depan dan belakang. Ini menyebabkan fleksi lutut

sampai sedemikian rut.a sehingga kaki dapat dipegang dengan jari-jari yang

lain dan dilahirkan. Bila mungkin dilahirkan kedua kaki. Kecuali ada indi-kasi

mendesak uncuk segera melahirkan bayi maka persaiinan diteruskan seperti

pada presentasi bokong kaki.

Kadang-kadang hanya ada satu kaki yang turun sampai panggul . tengah.

Pemeriksaan mungkin menunjukkan bahwa baik kaki yang lain £atau lutut

yang fleksi terjepit pada symphysis pubis sehingga menghambat kemajuan

persaiinan. Dengan membebaskan kaki atau lutut dan kemudian menurunkan

tungkai bawah maka umumnya persalinan akan menjadi, maju

Page 45: Presentasi   Bokong

SECT1Q CAESAREA

Kadang-kadang dengan memperkedl bokong akan memberikan hasil yang

memuaskan pada multipara. Sebaliknya, semakin banyak yang meng-anggap

bahwa bila tindakan ini harus dilakukan pada primigravida maka sectio

caesarea merupakan prosedur yang Iebih bijaksana dan aman.

PARTUS PERCOBAAN PADA PRESENT ASI BOKONG

Pada presentasi kepala partus percobaan didasarkan atas pikiran bahwa jika

kepala janin yang relatif besar dapat melalui panggul maka demikian pula

bagian janin lainnya. Tetapi pada presentasi bokong, pada waktu kepala

memasuki panggul maka bagian janin yang kecil telah lahir, dan sudah

terlambat untuk berbual sesuatu kecuali persalinan per vaginam. Sampai batas

tertentu, setiap persalinan pada presentasi bokong adalah parius percobaan.

Pertama ukuran panggul harus ditenlukan dengan cara manual atau radiologik.

Keputusan mengenai janin didasarkan atas per-kiraan klinis besarnya janin dan

penentuan presentasi secara klinis dan radiologis, serta konligurasi dan

kenormalan janin.

Dengan panggul yang cukup lebar dan hasil-hasit lainnya yang sesuai, pasien

bersalin dengan observasi ketat. Persalinan dibiarkan berlangsung terus bila

kontraksi uterus efisien; bila DJJtetap kuat, teratur dan frekuensi-nya normal;

bila pembukaan cervix berjalan lancar; dan bila bagian te- rendah turun dengan

mantap. Pengalaman menunjukkan bahwa umumnya bila bokong dapat lahir

spontan maka bagian janin lainnya akan dapat dilahirkan pula dengan selamat.

Sebaliknya, gawat janin, kontraksi yang tidak efisien, tidak adanya penurunan

atau pembukaan cervix dalam waktu 2 sampai 3 jam dengan kontraksi yang

baik, bokong :idak mau maju setelah pembukaan lengkap, persalinan yang

berlangsung Iebih dari 12 jam, dan persalinan tidak maju setelah ketuban pecah

spontan, semuanya merupak:<"v ^jala-gejala yang tidak menyenangkan yang

memerlukan penilaian kerr:~*Ii situasi seluruh-nya dan pertimbangan untuk

melakukan seciio caesar.-/. Pada kasus-kasus yang berakhir dengan kematian

atau kerusakan bayi «ua kombinasi faktor-faktor ini dan bila dikaji kembali

umumnya ada sesuatu yang tidak beres sebelum terjadi pcrsalinan

Page 46: Presentasi   Bokong

sesungguhnya.

Keputusan mengenai berapa lama partus percobaan dilakukan hanya dapat

dibuat oleh dokter penolongnya, Iebih baik dengan konsultasi, dan bervariasi

dari kasusyang satu ke kasus lainnya.

Page 47: Presentasi   Bokong

EKSTRA&SI BOKONG

Tindakan ini adalah ekstraksi bayi segera per vaginam biia gejaia-

gejalagawat janin memeriukan persalinan tanpa diiundalags.

Pfrsaratan

Ada keadaan-keadaan tertentn yang hams dipenuhi sebeksm prosedur ini

dapat dikerjakan. (1) Panggul harus cukup iebar, ianpa disproporsi. (2)

Pembukaan harus lengkap. (3) Vesica urmaria dan rectum harus kosong. (4)

Anestesi yang dalam dan ahlinya sangat diperlukan. {;") Diperlukan pembantu

yangbaik. (6) Anak harus hidup.

Prosed ur

Pasien berbaring daiam posisi lithotomi, dilakukan kaleterisasi kandung

kencing dan diberikan anestesi. Seperti lelah diuraikan di muka dilakukan

dekomposisi bokong dan kaki diturunkan. Bila presentasinya bokong sempurna

maka kaki dikeluarkan, bila bokong mums digunakan perasat Pinard. Pasien

tidak dipimpin untuk melahlrkan secara spontan telapi dengan cepat dilakukan

ekstraksi bayi. Kontraksi uterus dari atas di-gantikan oieh iraksi dari bawah,

tetapi perasai-perasat unSuk melahirkan bahu, lengan dan kepala adalah seperti

yang telah dibicarakan pada pengc-lolaan kasus-kasusyang tertahan.

Meskipun oleh ahli-ahli kebidanan yang berpengalaman lelah dilapor-kan

hasi! yang memuaskan dengan ekstraksi bckong secara rutin segera setelyh

[lembukaan Icnykap- Karn percaya bahwB di tangan dokter biasa tindakan ini

berbahaya baik untuk ibu maupun bayinya. Kami merasa bahwa lindakan ini

harus dikerjakan har.ya bila keadaannya mendesak yattu bahaya menunggu

persalinan spontan lebih besar daripada bahaya ekstraksi yang dipaksakan.

INERTIA UTERI DAN OXYTOON

Komplikasi persalinan presentaii bokong yang berbahaya adalah inertia uteri

primer (kerja uterus yang tidak efisien) atau sekunder (ke-lelahan myometrium).

Hall dan kawan-kawan mendapatkan bahwa pada persalinan dengan inertia dan

yang berlangsung lebih dari 30 jam kematian

Page 48: Presentasi   Bokong

tianya.

Bahaya pacuan dengan oxyiocin pada presentasi bokong Jebih besar di-

banding presentasi kepala. Jangan dilakukan Dacuan kecuaii ada kepastian

bahwa panggulnya cukup untuk dilewati anak. Pemakaian oxytocin drip dapat

dipertimbangkan untuk kasus-kasus tertentu dengan inertia uteri sekunder

(terutama pada muitipara) yang panggumya cukup iebar dan ke-majuan

persalinan cukup mcmuaskan sampai terjadinya inertia. Pada kasus ini lebih

baik dilakukan percobaan singkat dengan pacuan oxytocin daripada ekstraksi

bokong dan mungkin pacuan diindikasikan sebelum ke-putusan diambii yang

lebih mengarah ke sectiocaesarea.

Setelah bokong mencapai perineum dan harus dilakukan persalinan per

vaginam, oxyiocin drip sangat berharga untuk menjamin lerbs berlangsung-nya

kontraksi uterus yang baik sampai persaltnan selesai.

PRESEIV1ASI BOKONG PADA PRIMIGRAVIDATUA

Ini merupakan kasus yang khusus. Biia semua. keadaaa tueryenangkan maka

boieh dilakukan partus percobaan. Bila ada keragu-raguan tentang mudahnya

persalinan per vaginam maka lebih baik dipilih setrio caesarea.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Friedlander D: Esternal cephalic version in Ihe management of breech

presentation. Am J

Obster Cynecol 95:906, 1%6 Gerber AH: Arrest of the aflcrcoming head In

breech birth caused by chin io pubis rotation. Am

J Obstet Gynecol 109:418. 1S7J Hall IE. Kohl SG. O'Brien F, et al: Breech

presentation and perinatal menni'ty. Am J Obsiet

Gynecol 91:665, 1965

Am J Obstet Gynecol 86:302, 1964 Ncimand KM. Rosenthal AH: Oxytocin in

breech presentation. Am J Obstet Gynecol 93:330.

1965 Tank ES. Davis R, HoltJF, Morle> CW: Mechanism of trauma during

breech delivery. Obstet

Gynecol .18:761, 197] Todd WD. Steer CM: Term breech: review of 1006 term

Page 49: Presentasi   Bokong

breech deliveries. Obstet Gynecol 2."

583. 1963