presentasi al islah

29
Kedudukan Ilmu Dalam Islam Kedudukan Ilmu Dalam Islam

Upload: yasirbasalamah

Post on 11-Nov-2015

280 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

presentasi di jamaah alishlah

TRANSCRIPT

  • Kedudukan Ilmu Dalam Islam

  • Di dalam Al-Quran Katakanlah Apakah sama, orang-orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui? Hanya orang-orang yang berakal sajalah yang bisa mengambil pelajaran. (QS. Al-Zumar: 9) Allah mengangkat orang-orang yang beriman daripada kamu dan orang-orang yang diberi ilmu dengan beberapa derajat. (QS. Al-Mujadalah, 11).

  • Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba hambaNya hanyalah ulama (al-Fatir 35: 28) Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani (orang yang sempurna ilmu dan takwanya kepada Allah swt. (Al-Imran 3: 79)

  • Lihat juga ayat-ayat al-Quran yang lain seperti: al-Nisa 83,113; Toha 114; al-Kahfi 65-66; Ali Imran 18; al-Rad 19; Al-Syura 52; Yunus 68; al-Maidah 4. Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Ali Imran 3: 18)

  • Mohamad Ishaq (PIMPIN)

    Di dalam Al-Hadits Barangsiapa yang mendatangi masjidku ini, yang dia tidak mendatanginya kecuali untuk kebaikan yang akan dipelajarinya atau diajarkannya,maka dia sekedudukan dengan mujahid di jalan Allah. Dan siapa yang datang untuk maksud selain itu, maka dia sekedudukan dengan seseorang yang melihat barang perhiasan orang lain. (HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah). Isnadnya hasan, dan disahihkan oleh Ibnu Hibban.

  • , , Barangsiapa melalui satu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memasukkannya ke salah satu jalan di antara jalan-jaan surga, dan sesungguhnya malaikat benar-benar merendahkan sayap-sayapnya karena ridha terhadap penuntut ilmu, dan sesungguhnya seorang alim benar-benar akan dimintakan ampun oleh makhluk yang ada di langit dan di bumi, bahkan ikan-ikan di dalam air. Dan sesungguhnya keutamaan seorang alim atas seorang abid (ahli ibadah) adalah seperti keutamaan bulan purnama atas seluruh bintang-bintang yang ada. Dan sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi, dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan Dinar ataupun dirham, mereka hanya mewariskan ilmu. Maka barangsiapa mengambilnya, maka hendaklah dia mengambil bagian yang banyak. (Hr. Abu Daud).

  • Dari Perkataan para Sahabat Ilmu lebih baik daripada harta, oleh karena harta itu kamu yang menjaganya, sedangkan ilmu itu adalah yang menjagamu. Harta akan lenyap jika dibelanjakan, sementara ilmu akan berkembang jika diinfakkan (diajarkan). Ilmu adalah penguasa, sedang harta adalah yang dikuasai. Telah mati para penyimpan harta padahal mereka masih hidup, sementara ulama tetap hidup sepanjang masa. Jasa-jasa mereka hilang tapi pengaruh mereka tetap ada/membekas di dalam hati.Ali bin Abi Talib ra:

  • Muadz bin Jabal: Tuntutlah ilmu, sebab menuntutnya untuk mencari keridhaan Allah adalah ibadah, mengetahuinya adalah khasyah, mengkajinya adalah jihad, mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sedekah dan mendiskusikannya adalah tasbih. Dengan ilmu, Allah diketahui dan disembah, dan dengan ilmu pulalah diagungkan dan ditauhidkan. Allah mengangkat (kedudukan) suatu kaum dengan ilmu, dan menjadikan mereka sebagai pemimpin dan Imam bagi manusia, manusia mendapat petunjuk melalui perantaraan mereka dan akan merujuk kepada pendapat mereka.

  • Tinjauan Bahasa Arab-IslamIlmu berasal dari bahasa Arab yakni ( ) berasal dari (-) maknanya mengetahui-pengetahuan.Tapi () masih satu akar juga dengan () maknanya adalah memberi tanda yang masdarnya (-) maknanya petunjuk/tanda/alamat yang sama maknanya dengan ayat ((Dan begitu pula istilah alam () masih satu akar kata dengannya, termasuk alam shaghir (tubuh kita/anfus) dan alam kabir (jagat raya/afaq)

  • Mohamad Ishaq (PIMPIN)

    Dengan demikian, ada hubungan erat antara ilmu (), tanda/alamat (), dengan alam/ciptaan ():

    Yaitu tidak lain adalah bahwa alam/ciptaan ini sama kedudukannya dengan ayat yang merupakan tanda/alamat/petunjuk kepada sesuatu di luar dirinya, yaitu Yang menciptakannya al-khaliq ()

    Al-Khaliq, berasal dari () artinya selain mencipta dari ketiadaan juga berarti at-taqdir yang memberi ukuran/kadar (Ibn Manzhur-Lisaan al-Arab)

  • Mohamad Ishaq (PIMPIN)

    Ini berarti alam diciptakan dengan ukuran tertentu atau kadar tertentu yang bersifat pasti dan tunduk para aturan tertentu. Dalam pandangan Barat natural science mengesankan suatu alam (natura=dilahirkan) yang bersifat abadi, dalam islam istilah bagi ilmu alam (science) adalah ilm al-thabiah ( ), tabiah berasal dari () yang berarti : kesan, penutup, jejak, yang menunjukkan adanya PenciptaDengan demikian ilmu bisa didefinisikan sebagai:

    Segala sesuatu yang diperoleh dari alam dan ayat yang dengannya si pencari ilmu memahami alam/ayat tersebut dan dengannya ia mengenal (marifah) kepada Pencipta alam dan ayat tersebut

  • Mohamad Ishaq (PIMPIN)

    Inilah definisi yang diambil oleh Syed Muhammad Naquib al-Attas dari al-Jurjani dalam kitab at-Tarifaat:

    Husul suurat asy-syai fil aql, wushul an-nafs ila mana syai

    Karena itu, manusia yang mempelajari alam atau ayat namun dengannya ia tidak menjadi mengenal Pencipta, sungguh merupakan sesuatu yang aneh, seperti mereka yang melihat rambu-rambu lalu-lintas namun ia bukannya mengikuti rambu-rambu itu, justru terpana oleh rambu-rambu itu.

  • Mohamad Ishaq (PIMPIN)

    MEMBACAAl-QuranKitab TertulisayatAlam SemestaKitab tak TertulisayatmuhkamatmutasyabihattafsirTafsir/tawilmuhkamatmutasyabihattafsirTafsir/tawil

  • Syarat kebahagiaan: ILMUHendaklah setiap Muslim mengetahui bahwa perjalanan hidup mereka di dalam mencari ridla Allah Azza wa Jalla tidak akan menuju kesempurnaan kecuali didasari dengan ilmu syariat. Maka ilmu adalah sarana yang sangat penting bagi kemaslahatan manusia untuk menjalankan aktifitas hidup di dunia. Karena ilmu merupakan sumber kehidupan jiwa dalam beribadah kepada Allah Subhanahu wa Taala.

  • Ilmu laksana hujan dan tanamanSehingga tidak akan sempurna dan tegak tatanan kehidupan manusia apabila ilmu tidak lagi dijadikan pedoman dan jalan hidup mereka. Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Taala menganugerahkan ilmu bagi hati bagaikan siraman hujan yang turun ke bumi. Di dalam Al Muwaththa : Lukman berkata kepada anaknya Wahai anakku, duduklah kamu bersama para ulama dan dekatilah mereka dengan kedua lututmu (bergaul dengan mereka), maka sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta`ala menghidupkan hati-hati yang mati dengan cahaya hikmah sebagaimana menghidupkan (menyuburkan) bumi dengan hujan yang deras.

  • Ilmu menghidupi jiwa Maka ilmu merupakan mutiara yang sangat berharga bagi setiap Muslim. Karena dengan ilmu, jiwa-jiwa manusia akan hidup dan sebaliknya jiwa-jiwa mereka akan mati apabila tidak dibekali dengan ilmu.

  • ILmu adalah cahaya dan warisan NabiPelajarilah hukum-hukum syariat-Nya dgn menuntut ilmu yg bermanfaat. Sesungguhnya ilmu adl cahaya dan petunjuk sedangkan kebodohan adl kegelapan dan kesesatan. Pelajarilah apa yg telah Allah turunkan kepada rasul-Nya yaitu Alquran. Belajarlah dari para ulama krn ulama sesungguhnya adl pewaris para nabi. Sedangkan para nabi tidak mewariskan harta benda dinar ataupun dirham. Mereka hanya mewariskan ilmu maka barangsiapa yg berpegangan kepadanya berarti ia telah mendapatkan bagian yg banyak dari warisan mereka.

  • Allah mengangkat derajat orang berilmuTuntutlah ilmu karena ia merupakan kemuliaan di dunia dan akhirat dan pahala yg terus-menerus sampai hari kiamat. Allah Taala berfirman dalam surah Al-Mujaadalah ayat 11 yang artinya Niscaya Allah akan meninggikan derajat orang-orang yg beriman di antara kamu dan orang-orang yg diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yg kamu kerjakan. Nabipun mengatakan bahwa salah satu dari amalan yg tidak akan putus pahalanya dari seorang muslim yg telah meninggal sekalipun adl ilmu yg bermanfaat.

  • Beda yang berilmu dan tidak Firman Allah Dan apakah orang yg telah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yg terang dengannya ia dapat berjalan di tengah-tengah manusia serupa dgn orang yg berada dalam gelap gulita dan sama sekali tidak dapat keluar darinya? Demikianlah orang-orang kafir itu dijadikan memandang baik apa yg telah mereka kerjakan.

    (al-anam 122)

  • BodohBodoh adalah salah satu penyakit hati yang sangat membahayakan dan sangat mengerikan akibatnya. Akan tetapi sering dan mayoritas penderitanya tidak merasa kalau dirinya sedang terjangkit penyakit berbahaya ini. Dan karena penyakit bodoh inilah muncul penyakit-penyakit hati yang lain seperti iri, dengki, riya, sombong, ujub (membanggakan diri) dan lainnya.

  • Akibat kebodohanKebodohan akan membuat orang yg memilikinya memandang baik segala yg diperbuatnya. Itu krn ia tidak memiliki ilmu yg dapat membedakan baik dan buruknya sesuatu. Kebodohan hanya akan menghantarkan pemiliknya kepada jurang kehancuran dan kehinaan. Menyadari kebodohan adl suatu keberuntungan. Tidak menyadari kebodohan adl suatu kebodohan di atas kebodohan.

  • Ancaman untuk tidak menggunakan Ilmu Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. Para ulama mentafsirkan berkata di dalam tafsir ayat ini : Sesungguhnya Allah melarang dari berkata-kata tanpa ilmu,yang mana kata-kata tersebut lahir dari perasaan ragu-ragu dan khayalan .dan didalam As-sohihain ( Bukhari dan Muslim ) : ((Jauhilah kamu dari keraguan ,kerana keraguan itu adalah bicara yang paling dusta )) .dan di dalam sunan Abu Daud dan selainya : (Seburuk-buruk perantaraan seseorang adalah : "mereka menyangka"

  • Hinaan buat orang tak berilmu Al-Quran mencela dan menghina serta menjelaskan balasan dan akibat bagi orang-orang yang bodoh yang tidak mau tahu tentang ilmu agama di dunia dan akherat. Al-Furqon: 44 Apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar dan memahami ?. Mereka itu tidak lain hanyalah seperti binatang ternak bahkan lebih sesat jalannya.

  • Akibat kebodohanDi dalam ayat ini, Allah Taala menyerupakan orang-orang bodoh yang tidak mau tahu ilmu agama seperi binatang ternak bahkan lebih sesat dan jelek. Di dalam surat Al-Anfal : 22. Allah juga menyatakan: Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling jelek di sisi Allah adalah orang yang bisu dan tuli yang tidak mau mengerti apapun (tidak mau mendengar dan memahami kebenaran). Dalam ayat ini Allah memberitakan bahwa orang-orang bodoh yang tidak mau memahami kebenaran adalah binatang yang paling jelek diantara seluruh binatang-binatang melata seperti keledai, binatang buas, serangga, anjing dan seluruh binatang yang lain. Maka orang-orang bodoh yang tidak mau kebenaran lebih jahat dan lebih jelek dari seluruh binatang.

  • Maksiyat sumber ketertutupan ilmuMaka tertutupnya hati manusia dari cahaya ilmu tergantung dari tingkatan maksiat yang mereka lakukan. Jika semakin banyak dosa yang dilakukan maka akan semakin banyak pula celah-celah hati yang tertutup dari cahaya ilmu dan semakin sulit terbukanya peluang bagi hati untuk tersirami dengan cahaya ilmu. Sehingga menyebabkan dia termasuk dari golongan orang-orang yang lalai. Allah Subhanahu wa Ta`ala berfirman :Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka. (Al Muthaffifin : 14)

  • Al Imam Syafi`i pernah mengatakan :Aku pernah mengeluh kepada Imam Waqi` tentang jeleknya hafalankuMaka beliau membimbingku untuk meninggalkan maksiatDan beliau berkata : Ketahuilah bahwa ilmu adalah cahaya dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang yang bermaksiat.

  • Makna Akal dan Hati Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

  • Makna Akal dan HatiDidalam bahasa arab, akal ( al-Aql ) berasal dari akar kata kerja aqola yang berarti menahan ( istimsak ) atau mencegah ( imtina). Pertama : sebagai alat bantu untuk mengetahui dan memahami hakekat sesuatu ( termasuk eksistensi Tuhan ) melalui perantara yang bersifat dhahir belaka. Dapat dilihat dari beberapa surat dalam Al-Quran yang senantiasa menggunakan bentuk jama ( plural ) dengan menekankan segi kebesaran Allah dari sudut penciptaan kosmos dan natural. ( QS 2 ; 163 ), Innafi khalqis( QS 13 ; 3-4 ) dll Dalam pengertian lain, ia hanya berfungsi untuk menangkap simbol-simbol ciptaan Tuhan ; berupa kosmos dan seisinya. Fungsi kedua akal adalah sebagai alat bantu untuk peka terhadap situasi sosial masyarakat. Dengan kata lain ia adalah alat kontrol sosial. ( QS 2 ;44 Atamurunannasa ), Adapun hati atau Qalb dengan kata padanannya Lub dan fuad memiliki perbedaan fungsi dengan akal, meski, seperti yang telah dikemukakan diatas, ia bergerak saling mengisi dengan rekan kerjanya, yaitu akal.

  • Kesamaan fungsi akal dan hati diantaranya dapat disimak dalam Al-Quran yaitu sebagai alat tadabbur ; Maka apakah mereka tidak berjalan dimuka bumi, lalu mereka mempunyai hati ( ) yang dengan itu mereka dapat memahami ( ) atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar ( QS 22 ; 26 ), dan juga ( QS 47; 24 ) dll. Sedangkan perbedaan mencolok antara fungsi hati dan akal didalam Al-Quran tercermin pada keistimewaan hati yang mampu untuk tafaquh atau fiqh ( memahami secara mendalam ) dibandingkan dengan akal .

    ******