praktikum nutrisi

24
PRAKTIKUM NUTRISI LAPORAN Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Fisiologi Tumbuhan Yang dibina oleh Dr. Betty Lukiati, M.S. Disusun oleh: Kelompok 5/Offering G Istamaya Ariani (120342400167) Khurotul Aini (100342400909) Luana Indah Sari (120342400168) Lupita Oktaviona (120342422489) Nina Mufida (120342422469) Wahidah Fitria N (120342400171)

Upload: nimuv-al-manfaat

Post on 29-Dec-2015

253 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PRAKTIKUM NUTRISI

PRAKTIKUM NUTRISI

LAPORAN

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah

Fisiologi Tumbuhan

Yang dibina oleh Dr. Betty Lukiati, M.S.

Disusun oleh:

Kelompok 5/Offering G

Istamaya Ariani (120342400167)

Khurotul Aini (100342400909)

Luana Indah Sari (120342400168)

Lupita Oktaviona (120342422489)

Nina Mufida (120342422469)

Wahidah Fitria N (120342400171)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

April 2014

Page 2: PRAKTIKUM NUTRISI

A. Topik

Nutrisi Pada Tumbuhan

B. Tujuan

Dari praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat:

1. Mengetahui elemen-elemen yang dibutuhkan oleh suatu tumbuhan

2. Membedakan pengaruh defisiensi suatu elemen terhadap pertumbuhan

tanaman

Page 3: PRAKTIKUM NUTRISI

D. Analisis Data

Berdasarkan data hasil pengamatan karakteristik tanaman yang diberi

perlakuan defisiensi zat makro tertentu dapat dilakukan analisis sebagai

berikut:Tumbuhan kacang hijau yang defisiensi – P memiliki tinggi tanaman,

jumlah akar,dan panjang akar yang paling tinggi diantara perlakuan

defisiensi yang lain. Selain itu pada tumbuhan ini juga memiliki rata-rata

lebar dan rata-rata panjang daun tunggal dan daun majemuk terbesar diantara

perlakuan defisiensi yang lain selain itu kondisi daun tetap segar. Meskipun

demikian pada tanaman defisiensi P, pada hari ke 11 pada daun majemuknya

mulai timbul bercak-bercak kuning.

Tumbuhan kacang hijau yang defisiensi – Ca memiliki penampakan

morfologi tinggi batang yang sedang, dengan jumlah akar yang tidak terlalu

banyak namun memiliki akar yang lebih panjang dari kacang hijau yang

defisiensi–Mg. Pada tumbuhan yang mengalami defisiensi Ca daun

majemuknya mulai menguning pada hari ke-7 dan daun tunggal rontok pada

hari ke 11. Daun yang menguning yaitu sebanyak dua helai daun tuggal dan

dua helai daun majemuk. Warna daun yang sehat cenderung berwarna hijau

muda kekuningan begitu pula dengan batangnya yaitu berwarna hijau

kekuningan dan berukurn lebih kecil dari batang kacang hijau dengn nutrisi

lengkap.

Tumbuhan Kacang hijau defisiensi – Fe memiliki tinggi tanaman

lebih rendah dari tanaman defisiensi Ca dan P. Berdasarkan grafik yang telah

dibuat Jumlah akar pada tumbuhan idefisiensi Ca yang paling sedikit atau

rendah selain itu. Selain itu pada tanamanan yang defisiensi Pada hari

kedelapan daun tunggal sdan satu helai daun mulai menguning . Pada hari ke

10, terdapat beberapa daun tampak mengkerut. Selain itu pada tanaman yang

defisiensi –Fe daun yang terbentuk berwarna hijau kekuningan dengan

daunyang kecil dan buku antar daun sangat panjang.

Tumbuhan kacang hijau yang defisiensi N memiliki tinggi tanaman

yang paling rendah diantara semua tanaman dengan perlakuan defisinsi.

Selain itu pada grafik tersebut juga dapat diketahui bahwa tanaman kacang

Page 4: PRAKTIKUM NUTRISI

hijau yang defisiensi N memiliki jumlah akar yang sedikit dan akar yang

pendek. Pada tanaman defisiensi N pada hari ke 7, daunnya mulai layu.

Tumbuhan kacang hijau yang defisiensi Mg memiliki hasil akhir

tinggi batang cukup tinggi. Jumlah akar tanaman defisiensi Mg cukup sedikit,

dan ukurannya sangat pendek. Pada tanamana defisiensi Mg tidak ada daun

yang gugur tetapai pada hari ke 5 daun majemuk mulai layu dengan warna

daun tetap hijau.

Tumbuhan kacang hijau yang hidup pada medium yang unsur makro

lengkap memilikitinggi tanaman yang berkisar antara 28-30 cm, jumlah akar

tidak terlalu banyak dan tidak terlalu panjang. Pada tanaman tanpa dengan

unsure makro lengkap daunmerwarna hijau segar dengnkondisi mulai dari

hari 1 hingga hari ke 12 tetap segar. Namun ada daun majemuk yang rontok

pada hari ke-10 .

Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa defisiensi

zat tetentu dapat mempengaruh kondisi tanaman atau penampakan

morfologinya.

E. Pembahasan

Tumbuhan memerlukan nutrisi untuk hidup dari lingkungannya. Nutrisi

yang esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan terdiri dari

makro dan mikro nutrien. Unsur makro diperlukan tanaman dalam jumlah

Lengkap Ca Mg P N Fe0

10

20

30

40

50

60

70

80

Grafik perbandingan pengaruh defisiensi unsur makro terhadap tinggi tanaman, panjang akar, dan jumlah akar

tinggi tanaman panjang akarJumlah Akar

Page 5: PRAKTIKUM NUTRISI

yang relatif banyak, sedangkan unsur mikro diperlukan tumbuhan dalam

jumlah yang relatif sedikit (Kriangsek, 1986). Praktikum kali ini akan

menguji pengaruh berbagai nutrisi seperti Mg, Ca, Fe, dll yang diujikan pada

biji kacang hijau. Kacang hijau  adalah sejenis tanaman budidaya dan

palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang temasuk suku

polong-polongan(fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan

sehari-hari sebagai sumber bahan pangan protein nabati tinggi. Kacang hijau

di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai sumber tanaman

pangan legume, setelah kedelai dan kacang tanah.

Klasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

                     Sub Kelas: Rosidae

                         Ordo: Fabales

                             Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)

                                 Genus: Phaseolus

                                     Spesies: Phaseolus radiatus L.

Makronutrien merupakan unsur yang sangat diperlukan oleh tanaman

dalam jumlah yang banyak. Yang terbagi lagi dalam unsur utama dan unsur

sekunder. Elemen makronutrien yang tergolong di dalam unsur  utama ialah

Page 6: PRAKTIKUM NUTRISI

Karbon (C), Hidrogen (H) , Oksigen (O) ,Nitrogen (N), Fosforus(P)  dan

Kalium(K). Unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen cukup mudah

diperoleh tanaman melalui udara dan air. Sedangkan menurut Dahlia (2000)

kelompok makronutrien terdiri atas C,H,O,P,K,N,S,Ca,Fe, dan Mg.

Sedangkan kelompok mikroelemen terdiri atas Mn,B,Zn,Cl, dan Mo. Elemen

makro berfungsi unuk proses elektrokimia, pembentuk struktur tumbuhan dan

terlibat aktif dalam reaksi katalitik. Elemen mikro hanya melakukan fungsi

katalitik.

Unsur-unsur esensial tersebut diperlukan oleh tumbuhan untuk proses

tumbuh dan berkembang serta sangat penting dalam melengkapi siklus

hidupnya. Oleh karena itu, keberadaan unsur-unsur esensial ini tidak dapat

digantikan oleh unsur-unsur yang lainnya, selain fungsi dari unsur-unsur

tersebut bersifat langsung.Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi sehingga

suatu unsur dapat disebut sebagai unsur esensial: yang pertama Unsur

tersebut diperlukan untuk menyelesaikan satu siklus hidup tanaman secara

normal yang kedua unsur tersebut memegang peran yang penting dalam

proses biokhemis tertentu dalam tubuh tanaman dan peranannya tidak dapat

digantikan atau disubtitusi secara keseluruhan olehunsurlain. Serta yang

ketiga, peranan dari unsur tersebut dalam proses biokimia tanaman

dibutuhkan secara langsung. Ketersediaan unsur-unsur esensial didalam

tanaman sangat ditentukan oleh pH. N pada pH 5.5 – 8.5, P pada pH 5.5 – 7.5

sedangkan K pada pH 5.5 – 10 sebaliknya unsur mikro relatif tersedia pada

pH rendah. Kenapa unsur hara tersebut dianggap penting,karena unsur

tersebut: Apabila tanaman tidak mendapatkan unsur tersebut tidak dapat

menyelesaikan siklus hidup secara penuh, unsur yang bersangkutan terlibat

langsung dalam proses metabolisme, fungsi fisiologisnya tidak dapat

digantikan oleh unsur lain.

Pada kondisi tertentu, tanaman dapat kekurangan salah satu unsur hara

yang diperlukan yang berakibat pada timbulnya gejala-gejala defisiensi yang

kadangkala gejala tersebut sangat khas untuk unsur tertentu secara

bersamaan. Melalui medium kultur ini, gejala kekurangan hara tertentu akan

dengan mudah dapat diamati (Rahayu, 2011).

Page 7: PRAKTIKUM NUTRISI

Jika ketersediaan unsur hara esensial kurang dari jumlah yang

dibutuhkan tanaman, maka tanaman akan terganggu metabolismenya yang

secara visual dapat terlihat dari penyimpangan-penyimpangan pada

pertumbuhannya. Gejala kekurangan unsur hara ini dapat berupa

pertumbuhan akar, batang atau daun yang terhambat (kerdil) dan klorosis

pada berbagai organ tanaman.

Pada dasarnya gejala kekurangan unsur hara tergantung pada 2 hal

utama, yakni: (1) fungsi dari unsur hara tersebut dan (2) kemudahan unsur

hara tersebut untuk ditranslokasikan dari daun tua ke daun muda. Kemudahan

suatu unsur hara untuk ditranslokasikan tergantung pada solubilitas

(kelarutan) dari bentuk kimia dari unsur tersebut di dalam jaringan tanaman

dan kemudahannya untuk dapat masuk ke dalam pembuluh floem.Beberapa

unsur dengan mudah dapat ditranslokasikan dari daun tua ke daun muda dan

organ penampung (storage organ) seperti organ reproduktif atau umbi. Unsur-

unsur tersebut adalah nitrogen, fosfor, kalium, magnesium, klor dan belerang;

sedangkan sekelompok unsur lainnya lebih sulit untuk ditranslokasikan,

misalnya boron, besi dan kalsium. Mobilitas unsur-unsur seng, mangan,

tembaga dan molybdenum tergolong sedang.

Untuk unsur-unsur yang mudah untuk ditranslokasikan, gejala

kekurangannya pertama akan terlihat pada daun-daun tua, dan sebaliknya

untuk untuk unsur-unsur yang sulit ditranslokasikan, gejala kekurangan mula-

mula tampak pada daun-daun muda.

Peranan dari setiap unsur hara mineral dalam pertumbuhan tanaman

dikemukakan secara singkat di dalam uraian-uraian di bawah ini (Salim,

2011).

1. Kalsium (Ca)

Defisiensi unsur Ca meyebabkan terhambatnya pertumbuhan sistem

perakaran, selain akar kurang sekali fungsinyapun demikian terhambat,

gejala-gejalanya yang timbul tampak pada daun, dimana daun-daun muda

selain berkeriput mengalami perubahan warna, pada ujung dan tepi-tepinya

klorosis (berubah menjadi kuning) dan warna ini menjalar diantara ujung

tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat mati.

Page 8: PRAKTIKUM NUTRISI

Kuncup-kuncup yang telah tumbuh mati. Defisiensi unsur Ca menyebabkan

pula pertumbuhan tanaman demikian lemah dan menderita. Hal ini

dikarenakan pengaruh terkumpulnya zat-zat lain yang banyak pada sebagian

dari jaringan-jaringannya. Keadaan yang tidak seimbang inilah yang

menyebabkan lemah dan menderitanya tanaman tersebut atau dapat dikatakan

karena distribusi zat-zat yang penting bagi pertumbuhan bagian yang lain

terhambat ( tidak lancar).

2. Besi (Fe)

Defisiensi zat besi sesungguh-nya jarang sekali terjadi. Terjadinya

gejala-gejala pada bagian tanaman terutama daun yang kemudian dinyatakan

sebagai kekurangan tersedia-nya zat Fe ( besi ) adalah karena tidak seimbang

tersedianya zat Fe dengan zat kapur pada tanah yang berkelebihan kapur dan

yang bersifat alkalis. Jadi masalah ini merupakan masalah pada daerah –

daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur. Gejala-gejala yang tampak

pada daun muda, mula-mula secara setempat-tempat berwarna hijau pucat

atau hijau kekuningan-kuningan, sedang tulang-tulang daun tetap berwarna

hijau serta jaringan-jaringannya tidak mati. Selanjutnya pada tulang-tulang

daun terjadi klorosis yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi warna

kuning dan ada pula yang menjadi putih. Gejala selanjutnya yang paling

hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun muda yang banyak yang

menjadi kering dan berjatuhan. Tanaman kopi yang ditanam didaerah-daerah

yang tanahnya banyak mengandung kapur, sering tampak gejala-gejala

demikian.

3. Nitrogen (N)

Unsur ini penting bagi tanaman dapat disediakan oleh manusia melalui

pemupukan. Nitrogen umumnya diserap oleh tanaman dalam bentuk NO3- dan

NH4+ walaupun urea (H2NCONH2) dapat juga dimanfaatkan oleh tanaman

karena urea secara cepat dapat diserap melalui epidermis daun. Jarang sekali

bahwa urea diabsorpsi melalui akar karena di dalam tanah urea dihidrolisa

menjadi NH4+. Asam-asam amino yang larut dalam air dan asam nucleic

dapat juga diabsorpsi oleh tanaman tingkat tinggi. Tetapi senyawa-senyawa

Page 9: PRAKTIKUM NUTRISI

ini biasanya tidak terdapat dalam larutan tanah dalam jumlah yang cukup

berarti. Di tanah-tanah yang bereaksi agakmasam sampai alkali, dengan aerasi

baik, maka bentuk NO3- akan banyak dijumpai.

Bentuk N yang diabsorpsi tanaman berbeda-beda. Ada tanaman yang

lebih baik tumbuh bila diberi NH4+ ada pula yang lebih baik bila diberi

NO3- dan ada pula tanaman yang tidak terpengaruh oleh bentuk-bentuk N ini.

Tanaman padi sawah mengambil N biasanya mengabsorpsi bentuk NO3- yang

terbanyak. Nitrogen yang diserap ini di dalam tanaman diubah menjadi –N, -

NH, -NH2. bentuk reduksi ini kemudian diubah menjadi senyawa yang lebih

kompleks dan akhirnya menjadi protein.

Protein di dalam sel-sel vegetatif tanaman, umumnya adalah peranan

fungsional daripada struktural. Sebagian besar berupa enzym dan sisanya

berupa nucleoprotein dimana sebagian terdapat di dalam chromosom. Dengan

demikian maka protein bersifat seperti katalisator dan sebagai pemimpin

dalam proses metabolisme. Protein-protein yang fungsional tidak stabil,

mereka selalu pecah dan kemudian membentuk kembali.

Pemberian N yang banyak akan mengakibatkan pertumbuhan vegetatif

berlangsung hebat sekali dan warna daun menjadi hijau tua. Kelebihan N

dapat memperpanjang umur tanaman dan memperlambat proses kematangan

karena tidak seimbang dengan unsur lain seperti P, K, dan S.

Penyediaan nitrogen berhubungan dengan penggunaan karbohidrat.

Apabila persediaan N sedikit maka hanya sebagian kecil hasil photosintesa ini

yang dirubah menjadi protein dan sisanya diendapkan. Pengendapan

karbohidrat ini menyebabkan sel-sel vegetatip tanaman menebal. Apabila

persediaan N cukup banyak maka sedikit sekali yang mengendap karena

sebgaian besar dijadikan protein, jadi banyak protoplasma yang terbentuk.

Oleh karena protoplasma ini mengikat banyak air, maka tanaman yang

dipupuk banyak N biasanya mempunyai kadar air tinggi di dalam sel

vegetatip. Sebagai akibatnya tanaman ini tidak resisten terhadap serangan

hama ataupun penyakit (Fitter,1991).

Pada tanaman serat, kelebihan N akan melemahkan serat-seratnya

sedangkan untuk tanaman biji-bijian akan menyebabkan tanaman rebah,

Page 10: PRAKTIKUM NUTRISI

terutama bila kekurangan kalium atau apabila varietas yang dipakai tidak

tahan terhadap pemupukan N yang tinggi. Pemupukan N yang tinggi juga

akan mengurangi kadar gula tanaman bit.

Kekurangan N biasanya menyebabkan pertumbuhan tanaman tertekan

dan daun-daun menjadi kering. Gejala chlorosis mula-mula timbul pada daun

yang tua sedangkan daun-daun muda tetap berwarna hijau. Kenyataan ini

membuktikan mobilitas N di dalam tanaman. Apabila akar tanaman tidak

dapat mengambil N cukup untuk pertumbuhannya maka senyawa N di dalam

daun-daun yang tua menjalani proses autolysis. Dalam hal ini protein dirubah

menjadi bentuk yang larut dan ditranslokasi ke bagian-bagian yang muda

dimana jaringan meristemnya masih aktif. Pada keadaan kandungan N yang

rendah sekali, daun akan menjadi coklat dan mati. Utnuk jenis rumput-

rumputan ujung-ujung daun tua mula-mula akan mengering seperti terbakar

dan menjalar ke seluruh daun melalui ibu tulang dan melebar ke samping

sehingga memberikan bentuk V (Salim, 2011).

4. Kalium (K)

Kalium diabsorpsi oleh tanaman dalam bentuk K+, dan dijumpai dalam

berbagai kadar di dalam tanah. Bentuk dapat ditukar atau bentuk yang

tersedia bagi tanaman biasanya terdapat dalam jumlah yang kecil.

Penambahan K ke dalam tanah biasanya dalam bentuk pupuk K yang larut

dalam air : Kcl, K2SO4, KNO3, K- Mg- Sulfat- dan pupuk-pupuk majemuk.

Kebutuhan tanaman akan K cukup tinggi dan akan menunjukkan gejala

kekurangan apabila kebutuhannya tidak mencukupi. Dalam keadaan demikian

maka terjadi translokasi K dari bagian-bagian yang tua ke bagian-bagian yang

muda. Dengan demikian gejalanya mulai terlibat pada bagian bawah dan

bergerak ke ujung tanaman.

Berbeda dengan N, S, P dan beberapa unsur lain, K tidak dijumpai di

dalam bagian tanaman seperti protoplasma, lemak dan selulosa. Fungsinya

nampaknya lebih bersifat katakisator. Terlepas dari kenyataan-kenyataan di

atas, kalium mempunyai peran penting sekali terhadap peristiwa-peristiwa

fisiologis berikut :

a. Metabolisme karbohidrat: pembentukkan, pemecahan dan translokasi pati

Page 11: PRAKTIKUM NUTRISI

b. Metabolisme nitrogen dan sintesa protein.

c. Mengawasi dan mengatur aktivitas beragam unsur mineral.

d. Netralisasi asam-asam organik yang penting bagi proses fisiologik.

e. Mengaktifkan berbagai enzyme

f. Mempercepat pertumbuhan jaringan meristematik.

g. Mengatur pergerakkan stoma dan hal-hal yang berhubungan dengan air.

Peranan-peranan tersebut di atas dapat dilihat dalam berbagai bentuk

gejala tumbuh. Daun-daun menjadi kuning, melemahkan batang dari tanaman

biji-bijian dan mengakibatkan mudah rendah. Kekurangan kalium akan

menyebabkan produksi tanaman berkurang sekali. Sering terjadi bahwa

walaupun produksi tanaman berkurang sekali tetapi gejala kekurangan tidak

timbul. Peristiwa ini dikenal sebagai kelaparan yang tersembunyi (hidden

hunger) dan tidak saja terbatas pada kalium tetapi juga berlaku untuk unsur

hara lainnya. Kekurangan kalium juga mengurangi resistensi terhadap

penyakit. Serangan pouldry dan penyakit busuk akar pada tanaman alfalfa,

mildew pada gandum bertambah hebat pada tanah-tanah yang kekurangan

kalium. Pengaruh kalium juga terlihat pada kualitas buah (Hakim, 1988).

Pengaruh kekurangan kalium secara keseluruhan baik terhadap

pertumbuhan maupun terhadap kualitasnya merupakan akibat pengaruhnya

terhadap proses-proses fisiologis. Kekurangan kalium akan merubah aktivitas

enzym invertase, diastase, peptase dan katalase pada tanaman tebu juga

kalium berpengaruh atas aktivitas pyruvic kinase pada beberapa tanaman.

Proses fotosintesis dapat berkurang bila kandungan kalium rendah dan

pada saat itu respirasi bertambah besar. Hal ini akan menekan persediaan

karbohidrat yang tentu akan mengurangi pertumbuhan tanaman. Translokasi

gula pada tanaman tebu berkurang sekali bila kadar kalium rendah. Dari

percobaan terbukti bahwa pada tanah-tanah yang kadar kalium rendah

translokasi ini berkurang menjadi kurang lebih setengah dari kecepatan

translokasi normal, yaitu kira-kira 2.5 cm/menit.

Peranan kalium dan hubungan dengan kandungan air dalam tanaman

adalah penting dalam mempertahankan turgor tanaman itu yang sangat

Page 12: PRAKTIKUM NUTRISI

diperlukan agar proses-proses metabolisme lainnya dapat berlangsung dengan

baik.

Pengaruh yang penting lainnya adalah dalam proses metabolisme

protein. Pada tanaman yang kadar kaliumnya rendah ternyata perubahan

bentuk-bentuk amida ke protein terlambat sehingga dijumpai akumulasi dari

N-amida. Percobaan-percobaan membuktikan bahwa dengan naiknya kadar

kalium maka kandungan protein tanaman juga bertambah sedangkan

sebaliknya jumlah senyawa N-nonprotein berkurang. juga diperoleh

kenyataan bahwa tanaman makanan ternak dengan kadar N-nonprotein tinggi

akan membahayakan hewan karena mudah terjadi proses dominasi. Dalam

proses ini akan dibebaskan sejumlah NH3 yang dapat membahayakan hewan.

Oleh karena hewan dan manusia memperoleh sejumlah kalium berasal

dari tumbuh-tumbuhan, maka kalium yang cukup bagi tanaman kita adalah

penting. Peranan kalium dalam proses metabolisme hewan pada prinsipnya

adalah untuk menimbulkan arus bioelektrik (Salim, 2011).

5. Magnesium (Mg)

Magnesium diabsorpsi dalam bentuk ion Mg dan merupakan satu-

satunya mineral yang menyusun chlorophyl. Dengan demikian maka peranan

Mg menjadi cukup jelas. Kadar Mg dalam tanaman berkisar antara 0.1 – 0.4

%.Walaupun sebagian besar magnesium dijumpai di dalam chloropyl, tetapi

sering juga cukup banyak dijumpai di dalam biji. Nampaknya ia mempunyai

hubungan dengan metaolisme fosfat dan juga memegang peranan khusus

dalam mengaktifkan beberapa sistem enzym. Mg juga berperan dalam sintesa

protein dan Mg diduga mendorong pembentukkan rantai polypeptide dari

asam-asam amino. Oleh sebab itu kekurangan g mengakibatkan jumlah N-

protein menurun dan N-protein meningkat (Gardner, 1991).

Dari hasil praktikum diperoleh data pada tumbuhan kacang hijau yang

defisiensi – Ca memiliki penampakan morfologi tinggi batang yang sedang,

dengan jumlah akar yang tidak terlalu banyak namun memiliki akar yang

lebih panjang dari kacang hijau yang defisiensi–Mg. Sedangkan tumbuhan

Kacang hijau yang mengalami defisiensi – Fe memiliki tinggi tanaman lebih

rendah dari tanaman defisiensi Ca dan P. Dari hasil praktikum yang diperoleh

Page 13: PRAKTIKUM NUTRISI

ada beberapa data yang kurang sesuai dengan teori yang ada. Hal ini terjadi

karena mungkin adanya kesalahan takaran pada saat pemberian unsur pada

biji kacang hijau. Selain itu juga karena ketidaktelitian pengamat saat

mengamati tinggi, jumlah daun, jumlah akar, dan variabel lain yang diamati.

Akan tetapi pada dasarnya setiap unsur memiliki gejala defisiensi yang

berbeda, dan dari ke enam unsur (K, Mg, N, Ca, Na, dan Fe) merupakan

makronutrien yang cukup berpengaruh pada metabolismetanaman yang bisa

terlihat dari morfologi tanamannya.

F. Kesimpulan

1. Makronutrien merupakan unsur yang sangat diperlukan oleh tanaman

dalam jumlah yang banyak. Yang terbagi lagi dalam unsur utama dan

unsur sekunder. Elemen makronutrien yang tergolong di dalam unsur

utama ialah Karbon (C), Hidrogen (H) , Oksigen (O) ,Nitrogen (N),

Fosforus(P)  dan Kalium(K). kelompok makronutrien terdiri atas

C,H,O,P,K,N,S,Ca,Fe, dan Mg. Sedangkan kelompok mikroelemen terdiri

atas Mn,B,Zn,Cl, dan Mo. Elemen makro berfungsi unuk proses

elektrokimia, pembentuk struktur tumbuhan dan terlibat aktif dalam reaksi

katalitik. Elemen mikro hanya melakukan fungsi katalitik.

2. Defisiensi unsur Ca meyebabkan terhambatnya pertumbuhan sistem

perakaran, daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan

warna, pada ujung dan tepi-tepinya klorosis (berubah menjadi kuning) dan

warna ini menjalar diantara ujung tulang-tulang daun, jaringan-jaringan

daun pada beberapa tempat mati. Gejala-gejala yang tampak pada saat

defisiensi besi adalah pada daun muda, mula-mula secara setempat-tempat

berwarna hijau pucat atau hijau kekuningan-kuningan, sedang tulang-

tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringan-jaringannya tidak mati.

Selanjutnya pada tulang-tulang daun terjadi klorosis yang tadinya

berwarna hijau berubah menjadi warna kuning dan ada pula yang menjadi

Page 14: PRAKTIKUM NUTRISI

putih. Gejala selanjutnya yang paling hebat terjadi pada musim kemarau,

daun-daun muda yang banyak yang menjadi kering dan berjatuhan.

G. Diskusi

1. Golongkanlah garam-garam mineral yang digunakan dalam pembuatan

larutan hidroponik ke dalam elemen makro dan elemen mikro!

Elemen Makro: KNO3, MgSO4, KH2PO4, CaCl2, dan FeEDTA

Elemen Mikro: NaCl

2. Jelaskan perbedaan dari masing-masing defisiensi garam mineral hasil

pengamatan saudara!

Hasil pengamatan menunjukkan tanaman yang kekurangan N memiliki

cirri-ciri yaitu daun kuning (pada daun tua) dan kerdil. Tanaman yang

kekurangan Mg memiliki cirri-ciri yaitu warna daun tidak sama karena

hanya tulang daun saja yang bewarna hijau sedangkan yang lain berwarna

kuning. Tanaman yang kekurangan P memiliki ciri-ciri yaitu pertumbuhan

terhambat dan pembuahan lama. Tanaman yang kekurangan Ca memiliki

cirri-ciri yaitu pada pertumbuhan pada jaringan meristematik lambat.

Tanaman yang kekurangan akuades memiliki cirri-ciri yaitu daun

menguning dan cepat layu serta sensitive terhadap suhu tinggi. Tanaman

yang kekurangan Fe memiliki cirri-ciri yaitu daun mengalami klorosis.

Tanaman yang kekurangan Na+ dan Cl- yaitu pertumbuhan pada pucuk

batang terhambat dan layu.

3. Apakah efek suatu elemen nutrisi bersifat linier?

Iya, efek dari suatu elemen akan berdampak pada yang lain hal ini

berkaitan dengan fungsi elemen tersebut. Elemen memiliki fungsi dalam

metbolisme sel maupun dalam pembentukan jaringan. Sehingga jika

terjadi defisiensi akan berdampak pada yang lain.

4. Apakah ada efek sinergis antar elemen nutrisi sehingga defiensi suatu

elemen akan mempengaruhi fungsi elemen lain?

Iya, karena fungsi dari elemen makro dan mikro saling melengkapi. Jika

kekurangan salah satu elemen akan berdampak pada metabolisme sel

tumbuhan tersebut. Setiap elemen memiliki fungsi yang spesifik.

Page 15: PRAKTIKUM NUTRISI

H. Daftar Rujukan

Dahlia; Lukiaty, B. Dan Kusumaputri, L.T. 2000. Petunjuk Praktikum

Fisiologi Tumbuhan. Malang: JICA.

Fitter. A. H. dan R. K. M. Hay, 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. UGM

Press. Yogyakarta.Hal. : 92-93.

Gardner , F. P. , R.B.Pearce, Roger.L.M . , 1991, Fisiologi Tanaman

Budidaya. UI Press. Jakarta. hal 130.

Hakim, N. , dkk, 1988. Kesuburan tanah. Penerbitan UNILA. Lampung. Hal :

112-  115.

Kriangsek, M.U. , 1986. The Use of Chemical and Organic Fertilizer Rice-

Fish Culture System. Unpublished MS Thesis. CLSU. Munos. Nueva

Ecija. Philippines.

Rahayu, Yuni Sri, Yuliani, Lukas S. Budipramana. 2011. Panduan Praktikum

Ilmu Hara. Jurusan Biologi: UNESA.

Salim, Hidayat, Siti Mariam. 2011. Media dan nutria Tanaman.

(Online),http://www.scribd.com/…/Media-Dan-Nutrisi-Tanaman-

Ktnt-III-Yg-Sudah-Diperbaiki -), diakses tanggal 11 Desember 2012).