praktek kerja rs

44
PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI RUMAH SAKIT MITRA IDAMAN BANJAR LAPORAN Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mengikuti UJIAN NASIONAL Di uun !"eh # $% ASRI &ARDANI NIS # '($$'('$ )% DIAH NUR AENI *ATIMAH NIS # '($$'()+ +% *UAD A,I, MUTTA-IN NIS # '($$'(./ .% RE,A SAE*UL ADI NIS # '($$'/$+ 0A0ASAN PENDIDIKAN ISLAM AULI0A 10PIA2 KOMPETENSI KEAHLIAN *ARMASI

Upload: nayka-kayla

Post on 05-Nov-2015

38 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

praktek

TRANSCRIPT

PRAKTEK KERJA INDUSTRI

DI RUMAH SAKIT MITRA IDAMAN BANJAR

LAPORAN

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mengikuti

UJIAN NASIONAL

Di susun oleh :

1. ASRI WARDANI NIS : 05110501 2. DIAH NUR AENI FATIMAH NIS : 05110523 3. FUAD AZIZ MUTTAQIN NIS : 05110546 4. REZA SAEFUL ADI NIS : 05110613

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AULIYA (YPIA)

KOMPETENSI KEAHLIAN FARMASI

SMK FARMASI MAJENANG

CILACAP

2013

HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRIDI RUMAH SAKIT MITRA IDAMANBANJAR

Alamat : Jl. Sudiro W. No.57 Banjar Telp. (0265) 742175

Oleh :

1. ASRI WARDANI NIS : 05110501 2. DIAH NUR AENI NIS : 05110523 3. FUAD AZIZ MUTTAQIN NIS : 05110546 4. REZA SAEFUL ADI NIS : 05110613

Telah di periksa dan di setujui untuk melaksanakan ujian praktek kerja industri oleh pembimbing pada tanggal . 2013Pembimbing I Pembimbing II

Caski Ismayanti, S.Farm.,Apt Iwan Setiawan, S.PdNIPY. 113.184.028 NIPY.113.184.

Mengetahui,Pembimbing DU/DI

Yopi Rikmasari, S.Farm.,Apt

NIP.

HALAMAN PENGESAHAN

Nama ` : ASRI WARDANI

NIS ` : 05110501

Judul ` : Praktek Kerja Industri Di Rumah Sakit Mitra Idaman Banjar

Telah diuji dan disetujui oleh dewan penguji dan dapat di terima sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian Nasional di SMK Farmasi Majenang.

Majenang, ..2013

K3 Farmasi Penguji

Siti Kurniasih, S.Farm.,Apt NIPY.113.184.027 NIPY.

Mengetahui,

Kepala SMK Farmasi Majenang

Sarmat, S.Sos.,S.PdNIPY.113.184.003

HALAMAN PENGESAHAN

Nama ` : DIAH NUR AENI

NIS ` : 05110523

Judul ` : Praktek Kerja Industri Di Rumah Sakit Mitra Idaman Banjar

Telah diuji dan disetujui oleh dewan penguji dan dapat di terima sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian Nasional di SMK Farmasi Majenang.

Majenang, ..2013

K3 Farmasi Penguji

Siti Kurniasih, S.Farm.,Apt NIPY.113.184.027 NIPY.

Mengetahui,

Kepala SMK Farmasi Majenang

Sarmat, S.Sos.,S.PdNIPY.113.184.003

HALAMAN PENGESAHAN

Nama ` : FUAD AZIZ MUTTAQIN

NIS ` : 05110546

Judul ` : Praktek Kerja Industri Di Rumah Sakit Mitra Idaman Banjar

Telah diuji dan disetujui oleh dewan penguji dan dapat di terima sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian Nasional di SMK Farmasi Majenang.

Majenang, ..2013

K3 Farmasi Penguji

Siti Kurniasih, S.Farm.,Apt NIPY.113.184.027 NIPY.

Mengetahui,

Kepala SMK Farmasi Majenang

Sarmat, S.Sos.,S.PdNIPY.113.184.003

HALAMAN PENGESAHAN

Nama ` : REZA SAEFUL ADI

NIS ` : 05110613

Judul ` : Praktek Kerja Industri Di Rumah Sakit Mitra Idaman Banjar

Telah diuji dan disetujui oleh dewan penguji dan dapat di terima sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian Nasional di SMK Farmasi Majenang.

Majenang, ..2013

K3 Farmasi Penguji

Siti Kurniasih, S.Farm.,Apt NIPY.113.184.027 NIPY.

Mengetahui,

Kepala SMK Farmasi Majenang

Sarmat, S.Sos.,S.PdNIPY.113.184.003

HALAMAN MOTTO

~ Aku ingin melihat dunia tersenyum karena prestasiku ~

~ Man Jadda Wajada ~

Siapa bersungguh-sungguh akan berhasil

~ Man Shobaru Zhafira ~

Siapa yang bersabar akan beruntung

~ Man Yazro Yahzud ~

Siapa yang menanam akan menuai yang ditanam

HALAMAN PERSEMBAHAN

Bissmillahirrohmanirrohim

Laporan ini kami persembahkan untuk :

Bapak dan ibu guru serta karyawan dan staff tata usaha SMK Farmasi Majenang yang telah memberikan bimbingan dan dorongan dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri ini dan membantu kami dalam menyusun laporan ini sehingga kami dapat menyelesaikannya dengan baik.

Bapak dan ibu tercinta yang telah menberikan dukungan baik materi, mental dan spiritual, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini.

Semua teman-teman dan adik kelas kami di SMK Farmasi Majenang yang selalu memberika support untuk kami.

Serta untuk seluruh karyawan Rumah Sakit Mitra Idaman Banjar yang telah membantu kami dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri, sehingga dapat menambah pengalaman dan pengetahuan untuk kami.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan Laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin) SMK Farmasi Majenang Tahun pelajaran 2012/2013 yang bertempat di Rumah Sakit Mitra Idaman Banjar.

Penyusunan laporan prakerin ini merupakan pemaparan dari kegiatan Praktek Kerja Industri yang telah dilaksanakan oleh penulis dan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian Nasional di SMK Farmasi Majenang.

Selama penyusunan laporan prakerin ini penulis banyak menerima bantuan baik bantuan moral maupun material dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

Bapak H. Abdul Hadi Dalil selaku Pembina Yayasan Pendidikan Islam Auliya Majenang Bapak Drs. KH. Musbihin Hs., MM selaku Ketua Yayasan Pendidikan Islam Auliya Majenang Bapak Sarmat, S.Sos.,S.Pd selaku Kepala SMK Farmasi Majenang Ibu Caski Ismayanti, S.Farm., Apt selaku Pembimbing I yang selalu terinci, tertib dan disiplin dalam memberikan arahan dalam pembuatan Laporan Prakerin ini. Bapak Iwan setiawan, S.Pd selaku Pembimbing II yang selalu memberikan arahan dengan penuh kesabaran serta memberikan dorongan semangat untuk menyelesaikan penulisan Laporan Prakerin ini. Bapak dr.H. Muripto. MARS selaku Direktur Rumah Sakit Mitra Idaman Banjar. Ibu Yopi Rikmasari, S.Farm., Apt. selaku pembimbing di Rumah Sakit Mitra Idaman Banjar. Seluruh Karyawan Rumah Sakit Mitra Idaman Banjar. Kedua orang tua yang telah mendukung penuh dan memberikan semangat kepada penulis. Teman-teman yang turut mendukung selama penyusunan Laporan Prakerin, serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa laporan prakerin ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan sumbangan pikiran, kritik, dan saran yang dapat membangun demi penyempurnaan laporan prakerin ini.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi ilmu pengetahuan, bagi pembaca umumnya dan penulis pada khususnya.

Majenang, Agustus 2013

Hormat kami,

Penulis

DAFTAR ISI

Hal.

Halaman Judul

Halaman Pengesahan

Halaman Motto

Halaman Persembahan

Abstrak/Ikhtisar

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Gambar

Daftar Lampiran

BAB I PENDAHULUAN

A. atar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan D. Manfaat

BAB II LANDASAN TEORI/TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Umum Pengertian Rumah Sakit Sejarah Rumah Sakit Struktur Organisasi Rumah Sakit Komite Medis dan Staf Medis Fungsional Rumah Sakit Panitia Farmasi dan Terapi Formularium Rumah Sakit Tinjauan Khusus (Divisi Farmasi Rumah Sakit) Administrasi Rumah Sakit Unit Produksi Divisi Farmasi Gudang Divisi Farmasi Depo Farmasi Pelayanan Informasi Obat Sanitasi

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Kegiatan Prakerin Pembahasan

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan Saran

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran

BAB I

PENDAHULUAN

E. Latar Belakang

Kesehatan adalah sehat baik secara fisik mental, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial maupun ekonomis.

Kesehatan merupakan suatu kebutuhan bagi setiap manusia, sebagaimana dimaksudkan dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia.

Dengan kebutuhan tersebut mendorong menusia untuk menciptakan sarana-sarana kesehatan yang berkualitas dan tentunya berpengaruh positif terhadap kesehatan bangsa Indonesia. Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan, bertujuan untuk meningkatan kesadaran dan kemampuan agar selalu hidup sehat.

Berdasarkan UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Rumah Sakit adalah Institusi pelayanan kesehatanyang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan Rawat inap, Rawat jalan, dan gawat darurat. Hal tersebut diperjelaskan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit, yang menyebutkan bahwa pelayanan rumah sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.

Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) adalah bagian dari rumah sakit yang bertugas menyelenggarakan, mengkoordinasikan, mengatur, seluruh pelayanan farmasi serta melaksanakan pembinaan teknis kefarmasian di Rumah Sakit.

Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sedian farmasi, pengamanan, pengadaaan, pelayanan, penyimpanan, dan pendistribusian obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, bahan obat, dan obat tradisional.

Pekerjaan kefarmasian dilakukan oleh seorang apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK), tentunya yang memiliki kompetensi atau kemampuan dan ilmu pengetahuan serta memiliki wawasan yang luas dalam ilmu kefarmasiaan, dan tanggung jawab yang tinggi atas pekerjaannya.

Praktek Kerja Industri (Prakerin) merupakan program yang harus diselenggarkan oleh sekolah khususnya Sekolah Menengah Kejuruan serta harus diikuti oleh semua siswa/siswi. Prakerin di SMK Farmasi Majenang wajib diikuti oleh siswa/siswi kelas XI. Prakerin juga merupakan penerapan dari teori yang telah diperoleh selama kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.

F. Rumusan Masalah

Bagaimana cara pencatatan dan dokumentasi perencanaan pengadaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan di Rumah Sakit ? Bagaimana prosedur penerimaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai dengan prosedur tetap (protap) ? Bagaimana penyimpanan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai dengan prosedur tetap (protap) ? Bagaimana prosedur/dispensing obat sesuai permintaan dokter sesuai protap dibawah supervisi apoteker/pimpinan Unit? Bagaimana cara melakukan prosedur kalkulasi harga obat Anestesi dan Barang Habis Pakai yang digunakan untuk operasi ?

G. Tujuan

Adapun tujuan dilaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin) ini diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk :

Melaksanakan prosedur pencatatan dan dokumentasi perencanaan pengadaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan. Melaksanakan prosedur pengadaan sedian farmasi dan perbekalan kesehatan. Melaksanakan prosedur pencatatan pengadaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang bersifat droping, hibah dan produksi. Melaksanakan prosedur penerimaan sedian farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai dengan protap. Melaksanakan penyimpanan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai dengan protap. Melaksanakan prosedur distribusi sedian farmasi dan perbekalan kesehatan dari Rumah Sakit sesuai protap. Melakukan prosedur kalkulasi biaya resep obat. Melaksanakan prosedur penyerahan obat unit dose/resep individu dibawah pengawasan Apoteker atau Pimpinan Unit. Melakukan prosedur distribusi sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan untuk keperluan floor stock sesuai dengan protap dibawah supervisi Apoteker atau Pimpinan Unit. Berkomunikasi dengan orang lain. Melaksanakan prosedur dispensing obat berdasarkan permintaan Dokter sesauai engan protap dibawah supervisi Apoteker atau Pimpinan Unit. Melakukan pencatatan semua data yang berhubungan dengan proses dispensing dibawah supervisi Apoteker atau Pimpinan Unit.

H. Manfaat

Adapun manfaat dilaksanakannya program Praktek Kerja Industri ( Prakerin ) ini antara lain :

Calon Tenaga Teknis Kefarmasian diharapkan mampu memahami fungsi dan peran Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) di Rumah Sakit. Mampu mempraktekkan konsep pharmaceutical care dalam pelayanan pada pasien. Mampu menjalin kerjasama dan komunikasi dengan petugas kesehatan lain secara profesional. Calon Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) diharapkan mampu berfikir secara umum untuk melihat perbedaan antara teori dan praktek.

BAB II

LANDASAN TEORI/TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum 1. Pengertian Rumah Sakit

Berdasarkan UU No.44 Tahun 2009 pasal 1, Rumah sakit adalah instansi pelayanan kesehatan yang menyalengarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan Rawat inap, Rawat jalan dan Gawat darurat.

Rumah sakit diselenggarakan berdasarkan nilai kemanusiaan, etika dan profesionalisme, manfaat keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan perlindungan dan keselamatan pasien, serta sosial.

Pengaturan penyelenggaraan Rumah Sakit bertujuan untuk:

Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanaan kesehatan. Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan Rumah Sakit dan Sumber Daya Manusia Rumah Sakit. Memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, Sumber Daya Manusia Rumah Sakit.

2. Sejarah Rumah Sakit

Dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat Kota Banjar dan sekitarnya sejalan dengan tujuan Pembangunan Nasional yaitu untuk meningkatan derajat kesahatan dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan.

Untuk memenuhi pelayanan kesehatan tersebut, atas dasar kekeluargaan dokter-dokter yang bergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Banjar maka tanggal 2 September 2006 didirikanlah Rumah Sakit Mitra Idaman.

Rumah Sakit Mitra Idaman adalah rumah sakit swasta yang berada dibawah naungan PT. Banjar Mekar dimana sahamnya dimiliki oleh Ikatan Dokter Indonesia dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (IDI/PDGI) Banjar, yang disahkan oleh akta Notaris Nomor 23 tanggal 12 Mei 2004 Notaris Tien Norman Lubis, SH.

Rumah Sakit Mitra Idaman didirikan diatas tanah seluas 1330 m2 dengan luas bangunan 868 m2 yang berlokasi di jalan Sudiro W no.57 Banjar. Rumah Sakit Mitra Idaman dipimpin oleh seorang dokter yaitu dr.H.Muripto, MARS.

Instalasi Farmasi Rumah Sakit

Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) adalah bagian dari rumah sakit yang bertugas menyelenggarakan, mengkoordinasikan, mengatur, seluruh pelayanan farmasi serta melaksanakan pembinaan teknis kefarmasian di Rumah Sakit. Susunan organisasi Instalasi Farmasi Rumah Sakit Mitra Idaman :

c. \

Penjelasan mengenai struktur organisasi dan tugasnya adalah sebagai berikut :

1) Kepala Instalasi Farmasi

Tugas dari kepala Instalasi farmasi adalah sebagai berikut :

a) Menyusun rencana kerja instalasi farmasi

b) Mengoreksi usulan yang diberikan penanggung jawab gudang farmasi, depo farmasi rawat inap, depo farmasi rawat jalan dan farmasi klinis

c) Menyusun uraian tugas penanggung jawab gudang farmasi, depo farmasi rawat inap, depo farmasi rawat jalan dan farmasi klinis

d) Mengajukan usulan rencana kerja dan kegiatan di lingkungan instalasi farmasi kepada Direktur baik secara langsung maupun manejer pelayanan

e) Mengawasi, memberikan petunjuk dan arahan terhadap pelaksanaan tugas sataf dilingkungan instalasi farmasi

f) Menegur staf bila melanggar disiplin kerja

2) Administrasi

Tugas dari bagian administrasi adalah sebagai berikut :

a) Menerima surat masuk.

b) Mengetik surat yang akan di kirim.

c) Mengkomlikasikan salinan resep rawat inap.

d) Membuat laporan bulanan narkotik.

e) Membuat laporan tahunan obat keras tertentu.

3) Klinik

Adapun tugas dari penanggung jawab farmasi klinik sebagai berikut :

a) Mengupayakan terselenggaranya pelayanan farmasi klinik sesuai dengan kondisi Rumah Sakit.

b) Mengkoordinir semua kegiatan pelayanan farmasi klinik di Rumah Sakit Mitra Idaman.

4) Perbekalan farmasi (Gudang Farmasi)

Adapun tugas dari gudang farmasi adalah sebagai berikut :

a) Melaksanakan perencanaan

Bagian perencanaan terdiri dari dua orang apoteker yang merupakan kepala seksi perencanaan untuk setiap distribusi yang berada dibawah pengawasan kepala instalasi farmasi RumahSakit mitra idaman banjar.

b) Melaksanakan penyimpanan

Setalah barang datang, diterima oleh staf gudang dengan memeriksa faktur kemudian disamakan dengan surat pemesanan agar tidak terjadi kesalahan dalam penerimaan barang.

c) Melaksanakan pendistribusian

Distribusi obat dana alat kesehatan berdasarkan permintaan kebutuhan dari masing-masing ruangan. Dalam pengambilan obat dan alkes harus ditulis dalam buku pengeluaran agar pemeriksaan atau stok opname diakhir bulan lebih mudah.

d) Melakukan evaluasi

Yaitu mengevaluasi hasil dari pencatatan penjualan obat dan alat kesehatan.

5) Pendistribusian

a) Depo farmasi rawat jalan

Depo farmasi rawat jalan memberikan pelayanan kepada pasien yang tidak menginap di ruangan perawatan Rumah Sakit.Pada dasarnya penyimpanan perbekalan farmasi di apotek rawat jalan dilakukan berdasarkan alfabetis, penyimpanan obat didasarkan jenis obat. Khususnya untuk narkotika dan psikotropika disimpan dalam lemari terpisah sesuai dengan peraturan mengenai tata cara penyimpanan narkotika dan psikotropika.

b) Depo farmasi rawat inap

Depo farmasi rawat inap memberikan pelayanan farmasi kepada pasien yang menjalani rawat inap di ruangan perawatan Rumah Sakit. Pada dasarnya penyimpanan perbekalan farmasi di apotek rawat inap berasarkan farmakologi, bentuk sedian dan berdasarkan suhu. Khususnya untuk narkotika dan psikotropika disimpan dalam lemari terpisah sesuai dengan peraturan mengenai tata cara penyimpanan narkotika dan psikotropika.

3. Struktur Organisasi Rumah Sakit

-

4. Komite Medis dan Staff Medis Fungsional Rumah Sakit

Komite medis adalah wadah non struktural yang keanggotaannya terdiri atas ketua-ketua Staff Medis Fungsional (SMF). Staff Medis Fungsional (SMF) terdiri atas dokter umum, dokter gigi, dan dokter spesialis yang ada di suatu rumah sakit.

Susunan Komite Medis dan Staff Medis Fungsional RS Mitra Idaman, Banjar adalah sebagai berikut :

Komite Medis& Etik : dr. H. Suripto, Sp.B SMF Kebidanan : dr. H. Djadja Koesnendar, Sp.OG SMF Bedah Umum : dr. H. Suripto, Sp.B

dr. Juliawan .P, Sp.B

SMF Ortopedi : dr. Isa Ridwan, Sp.OT SMF Penyakit Dalam :dr. Eman Sulaeman, Sp.PD

dr. Julian Karundeng, Sp.PD

SMF Anak : dr. Nia Andriani, Sp.A

dr. H. Nono Gunandi, Sp.A.

SMF Radiologi : dr. H. Nunu Heryana, Sp.Rad SMF Gigi : drg. Eka Lina Liandri SMF Umum : dr. Dinni Nurulloh

dr. Ivana Grace

dr. Hikmah Amali C.

dr. Nunu Nurcholisih

dr. Hendrik

dr. Susan

SMF syaraf : dr. Dikdik Sp.S

5. Panitia Farmasi dan Terapi

Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) adalah sekelompok penasehat dari staffmedis dan bertindak sebagai garis komunikasi organisasi antara staffmedis dan instalasi farmasi rumah sakit (IFRS). Pembentukan suatu Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) yang efektif akan memberikan kemudahan dalam pengadaan sistem formularium yang membawa perhatian staff medis pada obat terapi yang tepat bagi pengobatan penderita tertentu. Panitia ini difungsikan rumah sakit untuk mencapai terapi obat yang rasional (Siregar dan Amalia, 2004).

Ketua Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) dipilih dari dokter yang diusulkan oleh komite medis dan disetujui pimpinan rumah sakit. Ketua adalah seorang anggota staff medis yang memahami benar dan pendukung kemajuan Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) atau apoteker senior lain yang ditunjuk oleh kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS). Susunan anggota Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) harus mencakup dari tiap Stafff Medis Fungsional (SMF) yang ada di Rumah Sakit (Siregar dan Amalia, 2004).

6. Formularium Rumah Sakit

Formularium merupakan himpunan sediaan obat dan informasi tambahan penting lainnya yang diterima, disetujui oleh Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) untuk digunakan di Rumah Sakit dan direvisi setiap tiga tahun secara terus menerus yang merefleksikan pertimbangan klinik mutakhir dari stafff medis Rumah Sakit. Tujuan utama formularium adalah memberikan informasi produk yang disetujui untuk digunakan ,informasi terapi dasar dari tiap jenis obat, informasi tentang kebijakan dan prosedur rumah sakit yang berkenaan dengan obat serta informasi khusus tentang obat seperti perhitungan dosis dan lain-lain.

B. Tinjauan Khusus (Divisi Farmasi Rumah Sakit) 7. Administrasi Rumah Sakit

Sama halnya dengan bentuk dan bidang usaha lain, rumah sakit pun membutuhkan tenaga administrasi yang baik untuk mengelola kinerja para pekerja di bidang kesehatan. Administrasi kesehatan lebih menekan pada pengaturan keuangan, kepegawaian, penerimaan pasien, dan proses administrasi rawat inap.

untuk memudahkan prosedur administrasi kesehatan di rumah sakit, dibutuhkan sebuah sistem yang dapat memberi kemudahan dalam kelancaran proses administrasi. oleh karena itu, administrasi kesehatan dibuat melalui sistem informasi administrasi atau SIA.

Sistem Informasi Administrasi merupakan sistem informasi yang berperan dalam proses administrasi, seperti proses mencatat, menghitung, dan surat-menyurat. Misalnya, pasien yang akan keluar rumah sakit akan mendapat surat keluar rumah sakit dari dokter atau bagian administrasi sehingga mempermudah proses administrasi selama menjalani rawat inap.

Rumah sakit yang begitu kompleks, bila dikembangkan keseluruhan proses administrasi, akan sangat sulit. Oleh sebab itu, Rumah Sakit Mitra Idaman Banjar sedang dalam proses untuk menerapkan sistem tersebut.

Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat dari karakteristik sistem informasi di bidang kesehatan

1. Menangani pencatatan. Sistem informasi administrasi menangani pencatataan, seperti penagihan pada pasien. Karena banyaknya pelayanan, prosesnya semakin rumit dan lama. padahal di lain pihak, pasien butuh kecepatan.

2. Menangani perhitungan. Misalnya, jumlah obat yang digunakan dirumah sakit itu banyak jenis dan jumlahnya. Bila monitoring stock obat terjadi masalah, sistem informasi akan menolong perhitungan secara cepat

3. Menangani arsip. Arsip yang ada setiap hari semakin bertumpuk. Kertas dapat dikurangi dengan sistem informasi administrasi sehingga dapat menghemat ruang dan tempat penyimpanan

8. Unit Produksi Divisi Farmasi

Di Rumah Sakit Mitra Idaman belum ada unit produksi divisi farmasi, yang ada hanya pengemasan kembali alkohol. Langkahlangkahnya sebagai berikut :

Tuangkan alkohol 70 % dari wadah ke gelas ukur (100 ml). Masukan ke dalam botol yang disedian. 9. Gudang Divisi Farmasi

Penyimpanan obat dan perbekalan farmasi di Rumah Sakit Mitra Idaman Banjar dilakukan dengan mengelompokan obat berdasarkan jenis obat dan pabrik yang membuatnya, berdasarkan golongan obat, secara farmakologi, dan secara alfabetis untuk mempermudah dalam pemeriksaan stok dan dalam pengambilan obat serta perbekalan farmasi. Dalam penyimpanan dilakukan pemisahan antara obat dan injeksi, tablet, sirup, kapsul, salep atau cream dan alat kesehatan. Untuk obat golongan narkotik dan psikotropik serta obat berbahaya lainnya disimpan secara terpisah dari obat lainnya dan disimpan ditempat khusus yang dikunci dengan aman. Obat obatan yang harus berada di suhu 2-8o C disimpan dalam lemari es.

Adapun tugas dari gudang farmasi adalah sebagai berikut

Melaksanakan perencanaan dan pemesanan

Untuk menghindari kekosongan obat atau maupun alkes, maka harus dibuat perencanaan yang baik. Di rumah sakit Mitra Idaman setiap harinya dilakukan pengecekan terhadap obat-obatan terutama obat-obat yang fast moving. Apabila ada obat yang habis atau menjelang habis maka ditulis pada buku defekta, kemudian dari buku defekta nama-nama obat yang akan dipesan diklarifikasikan sesuai dengan PBF-nya masing-masing untuk kemudian ditulis pada surat pesanan (SP). Surat pesanan diserahkan kepada distributor yang datang atau dapat melalui telepon. Khusus untuk pemesanan melalui telepon surat pesanan diberikan menyusul pada saat barang dikirim ke apotek. Pembayaran dapat dilakukan secara tunai atau kredit.

Melaksanakan penerimaan

Obat-obat yang telah datang dari distributor disertai dengan faktur rangkap empat, yaitu satu fraktur asli dan satu salinan untuk PBF dan dua salinanannya diberikan pihak apotek untuk keperluan adminstrasi.Setelah pengecekan barang baik jumlah, waktu kadaluarsa, dan kondisi fisik, maka fraktur ditanda tangani oleh petugas yang menerima dan distempel untuk menyatakan kesesuaian barang yang diterima.

Melaksanakan penyimpanan

Setalah barang datang, diterima oleh staff gudang dengan memeriksa faktur kemudian disamakan dengan surat pemesanan agar tidak terjadi kesalahan dalam penerimaan barang.

Melaksanakan pendistribusian

Distribusi obat dan alat kesehatan berdasarkan permintaan kebutuhan dari masih-masing ruangan. Dalam pengambilan obat dan alat kesehatan harus ditulis dalam buku pengeluaran agar pemeriksaan atau stok opname diakhir bulan lebih mudah.

Melakukan evaluasi Yaitu mengevaluasi atau menilai hasil dari pencatatan penjualan obat dan alat kesehatan. 10. Depo Farmasi Depo farmasi rawat jalan

Depo farmasi rawat jalan memberikan pelayanan kepada pasien yang menjalani rawat jalan.

Pada dasarnya penyimpanan perbekalan farmasi di depo rawat jalan dilakukan berdasarkan alfabetis, penyimpanan obat didasarkan jenis obat. Khususnya untuk narkotika dan psikotropika disimpan dalam lemari terpisah sesuai dengan peraturan mengenai tata cara penyimpanan narkotika dan psikotropika.

Prosedur pelayanan resep untuk pasien rawat jalan adalah sebagai berikut :

1) Resep diterima dari pasien atau keluarga pasien.

2) Asisten apoteker memeriksa kelengkapan resep.

3) Asisten apoteker memberi harga obat pada resep dan menginformasikan harga tersebut kepada pasien, serta memberi etiket untuk obat yang disiapkan.

4) Asisten apoteker menyiapkan atau mengambil obat sesuai dengan jumlah obat yang diminta.

5) Obat dikemas, diserahkan ke bagian penyerahan obat.

6) Pasien membayar obat di kasir.

7) Bagian penyerahan, menyerahkan dan memberikan informasi mengenai dosis dan secara pemakaian obat kepada pasien.

Berikut ini adalah tugas dari depo farmasi rawat jalan sebagai berikut:

a) Menyelenggarakan pelayanan kefarmasian di rumah sakit.

b) Mengelola perbekalan farmasi secara efektif dan efisen.

Depo farmasi rawat inap

Depo farmasi rawat inap memberikan pelayanan farmasi kepada pasien yang menjalani perawatan rumah sakit.

Pada dasarnya penyimpanan perbekalan farmasi di depo farmasi rawat inap berdasarkan farmakologi, bentuk sedian dan berdasarkan suhu. Khususnya untuk narkotika dan psikotropika disimpan dalam lemari terpisah sesuai dengan peraturan mengenai tata cara penyimpanan narkotika dan psikotropika.

Prosedur pelayanan resep untuk pasien rawat inap baik masih dirawat maupun pasien yang akan pulang adalah sebagai berikut :

1) Resep diterima dari perawat ruangan.

2) Skrining resep dilakukan oleh apoteker.

3) Asisten apoteker membuat etiket.

4) Asisten apoteker menyiapkan obat dan perbekalan farmasi lainnya yang diminta dalam resap.

5) Obat yang telah disiapkan dikemas dan diberi etiket, serta disimpan pada box yang telah disediakan. Obat ini diambil oleh masing-masing perawat ruangan.

6) Untuk pasien yang akan pulang pelayanan resep didahulukan

Dibawah ini merupakan tugas dari depo farmasi rawat inap:

a) Menyelenggarakan pelayanan kefarmasian kepada pasien rawat inap sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian rumah sakit.

b) Mengelola perbekalan farmasi secara efektif dan efisien.

Pelayanan Informasi Obat (PIO)

Pelayanan informasi obat adalah kegiatan penyediaan danpemberian informasi, rekomendasi obat yang independen, akurat,komprehensif, terkini oleh apoteker kepada pasien, masyarakat, maupun pihak yang memerlukan di rumah sakit. Pelayanan informasi obat meliputi penyediaan, pengolahan, penyajian dan pengawasan mutu data atau informasi obat .

PIO mempunyai tujuan sebagai berikut :

1) Menunjang ketersediaan dan penggunaan obat yang rasional

2) Menyediakan dan memberikan informasi obat kepada pasien, tenaga kesehatan dan pihak lain

3) Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan obat terutama Komite Farmasi dan Terapi (KFT)

Sanitasi

Perencanaan kegiatan pengawasan dan pemantauan limbah medis pada sarana pelayanan kesehatan merupakan kegiatan mutlak dalam rangka menciptakan manajemen pengawasan yang profesional. Kemampuan Petugas pengawas (inspector) merupakan ujung tombak bagi keberhasilan pelaksanaan program ini. Untuk itu, petugas pengawas diwajibkan menerapkan perencanaan pengawasan sehingga tujuan dan sasaran program dapat tercapai secara optimal. Kematangan dalam perencanaan sangat menentukan keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pemantauan limbah medis dilapangan. Karena kedepan sarana pelayanan kesehatan merupakan obyek potensi pencemaran yang harus dicermati dan dilengkapi dengan berbagai peraturan untuk mengatur pelaksanaannya dilapangan. Kemampuan dan kemauan pengelola sarana pelayanan kesehatan khususnya di Rumah Sakit Mitra Idaman Banjar cukup baik untuk merespon penerapan penanganan limbah medis yang memenuhi syarat. Dalam tahap perencanaan untuk menanganai kasus pencemaran oleh limbah medis di sarana pelayanan kesehatan dilakukan dengan cermat. Keakuratan data dilapangan sangat menentukan dasar kesimpulan adanya dugaan pencemaran, apalagi apabila kasusnya sudah melalui proses di aparat hukum.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Kegiatan Prakerin

Laporan praktek kerja industri ini dilaksanakan di Rumah Sakit Mitra Idaman Banjar selama 2 bulan, dimulai dari tanggal 20 juni s/d 20 agustus 2013. Tugas jaga di bagi dalam 2 shift, yaitu shift pagi pukul 07.00 14.00 WIB, shift siang pukul 14.00-21.00 WIB. Setelah kami melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin) kami dapat menambah pengalaman serta pengetahuan tentang pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Kegiatan yang kami lakukan selama prakerin sesuai dengan standar kompetensi Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK), yaitu :

Melaksanakan cara pencatatan dan dokumentasi perencanaan pengadaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan di Rumah Sakit.

Prosedur yang dapat dilakukan oleh siswa adalah sebagai berikut :

Siswa mencatat obat-obatan/alkes yang sudah menipis persediaannya, obat-obatan yang kosong atau obat-obat baru. Berdasarkan stock minimal gudang, dicatat di buku permintaan gudang, perbekalan farmasi apa saja yang harus dipesankan. Oleh petugas bagian perencanaan, obat-obatan dan alkes tersebut direncanakan dalam buku perencanaan dengan menyesuaikan anggaran yang ada. Perencanaan semua perbekalan farmasi ditanda tangani oleh Kepala Instalasi Farmasi dan dimintakan persetujuan Panitia Farmasi dan Terapi. Melaksanakan prosedur penerimaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai dengan prosedur tetap (protap)

Prosedur yang dapat dilakukan oleh siswa adalah sebagai berikut :

Perbekalan farmasi yang datang (obat/alkes), diterima oleh Panitia Pemeriksa Barang Unit. Diteliti, apakah barang tersebut sesuai dengan yang tertulis dalam dokumen pengiriman (faktur/surat kiriman/SPK) Apabila barang sesuai, barang-brang tersebut dan dokumen pendukungnya, diserahkan ke petugas pengurus barang. Petugas pengurus barang meneliti, menerima, menyimpan dan mengadministrasikan barang farmasi yang masuk, baik melalui pembelian, maupun bantuan. Melaksanakan penyimpanan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai dengan prosedur tetap (protap)

Prosedur yang dapat dilakukan oleh siswa adalah sebagai berikut :

Siswa menyimpan dan menyusun barang secara FIFO, menurut bentu sediaan dan urutan abjad Untuk obat-obatan Narkotika, digunakan almari khusus yang terkunci. Untuk obat-obatan yang dapat dipengaruhi oleh temparatur udara, cahaya dari terkontaminasi, bakteri, ditempatkan terpisah ditempat sesuai. Obat-obatan ditempatkan diatas rak-rak obat, obat dalam dipisahkan dengan obat-obatan untuk pemakaian luar. Menyimpan bukti-bukti pembukuan dengan baik. Memeriksa dan menjaga dari kesukaran dan kehilangan barang Menjaga kebersihan dan kerapihan ruang kerja dan penyimpanan. Melakukan prosedur/dispensing obat sesuai permintaan dokter sesuai protap dibawah supervisi apoteker/pimpinan unit

Prosedur yang dilakukan dalam dispensing obat puyer adalah sebagai berikut :

Petugas mengambil perbekalan Farmasi yang akan dicampur sesuai dengan dosis yang ada pada resep. Petugas menghaluskan perbekalan Farmasi tersebut dengan alat mortir dan stemper. Untuk puyer campuran, digerus dengan sakarin laktat. Setelah halus dan homogen, puyer dibagi lagi pada kertas perkamen atau kertas yang tersedia sesuai dengan jumlah yang dikehendaki. Masing-masing bagian dibagi lagi pada kertas yang tersedia, sesuai dengan jumlah yang dikehendaki. Setelah dibagi lagi menjadi bagian yang sama masing-masing dibungkus atau dikapsul sesuai dengan yang dikehendaki. Lalu masukan ke dalam wadah yang telah diberi etiket. Diserahkan kepada paisen oleh petugas dengan prosedur pelayanan perbekalan Farmasi. Melakukan prosedur kalkulasi harga obat Anestesi dan Barang Habis Pakai yang digunakan untuk operasi

Prosedur yang dapat dilakukan oleh siswa adalah sebagai berikut :

Setiap pagi petugas Instalasi Farmasi mengambil blangko rincian pemakaian obat anestesi dan bahan habis pakai ke Instalasi Bedah Central. Blangko rincian tersebut diberi harga ssuai dengan ketentuan yang ada, Blangko tersebut diserahkan kembali oleh petugas Instalasi Farmasi ke ruang perawatan

B. Pembahasan

Selama kegiatan Praktek kerja industri di Rumah Sakit Mitra Idaman Banjar, kami mendapat banyak pengalaman dan pembelajaran dalam dunia kerja yang nyata. Kegiatan belajar dan mengajar sangat berpengaruh terhadap kegiatan praktek kerja industri, karena dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyesuaikan diri pada suasana lingkungan kerja yang sebenarnya.

Kegiatan yang kami lakukan di instalasi farmasi rumah sakit Mitra Idaman Banjar selama dua bulan adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan di gudang

Kegiatan yang kami lakukan di gudang farmasi diantaranya adalah menata barang, menerima barang dari Pedagang Besar Farmasi (PBF), melakukan pengajuan permintaan barang. Kegiatan menata barang misalnya memasukan jumlah barang yang datang pada kartu stock, menata barang sesuai produsennya, menstok barang yang terdapat dalam buku defecta untuk depo rawat inap dan depo rawat jalan serta kamar operasi. Sedangkan kegiatan dalam menerima barang dari Pedagang Besar Farmasi (PBF) seperti mencocokan barang dengan fakturnya, mengecek fisik barang, serta pemberian tanda tangan dan stempel pada faktur.

2. Kegiatan di Depo

Kegiatan yang kami lakukan di depo farmasi rawat inap tidak jauh berbeda dengan rawat jalan, yaitu menerima resep dan membantu mengerjakannya sesuai prosedur.

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat bagi siswa yang melaksanakan prakerin untuk mengikuti Ujian Nasional dan Ujian Sekolah di SMK Farmasi Majenang tahun pelajaran 2013/2014.

Laporan ini berisi semua kegiatan siswa SMK Farmasi Majenang yang melaksanakan prakerin ditempat yang telah ditentukan oleh pihak sekolah. Dengan adanya kegiatan prakerin ini siswa dapat menambah pengalaman dan wawasan pengetahuan serta dapat melaksanakan secara langsung dunia kerja sebagai Tenaga Teknis Kefarmasian.

B. Saran Saran untuk pihak apotek: A. Penyimpanan barang sebaiknya ditata lebih rapi kembali agar mempermudah dalam pengambilan. B. Saran untuk pihak sekolah: Pembelajaran dalam teori dan praktek dalam bidang farmasi lebih ditingkatkan kembali, agar siswa siswi paham mengenai pengelolaan apotek. PKL dilaksanakaan dalam waktu yang khusus kalau bisa tidak pada saat liburan sekolah